ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PROMOSI IMOVSES TERHADAP TINGKAT PENGGUNAAN PRODUK MICROSOFT BERLISENSI PADA SIVITAS IPB
IFAN HARNATA SEMBIRING
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Efektivitas Program Promosi IMOVSES terhadap tingkat penggunaan produk Microsoft Berlisensi pada Sivitas IPB adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Februari 2015
Ifan Harnata Sembiring NIM H24124021
ABSTRAK IFAN HARNATA SEMBIRING. Analisis Efektivitas Program Promosi IMOVSES Terhadap Tingkat Penggunaan Produk Microsoft Berlisensi pada Sivitas IPB. Dibimbing oleh JONO M MUNANDAR. IPB Microsoft Open Value Subcscription For Education Solution atau IMOVSES merupakan program promosi Microsoft yang dikelola oleh IPB dalam rangka memperkenalkan sekaligus meningkatkan penggunaan produk Microsoft berlisensi kepada sivitas akademika IPB dengan cara menawarkan produk Microsoft berlisensi dengan potongan harga yang signifikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik sivitas IPB terkait keputusan penggunaan software berlisensi, Menganalisis respon sivitas IPB terhadap program promosi IMOVSES, serta menganalisis efektivitas penganggaran biaya program promosi IMOVSES. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik sivitas IPB adalah chi square, untuk menganalisis respon sivitas digunakan EPIC Model dan Direct Rating Method, sedangkan untuk menganalisis efektivitas penganggaran promosi digunakan analisis regresi. EPIC Rate yang dihasilkan adalah sebesar 3,15, yang menunjukkan bahwa promosi berada pada rentang cukup efektif. Nilai direct rating (ǧ) diperoleh sebesar 64,14, yang menunjukkan bahwa promosi masuk dalam kategori baik. Persamaan regresi yang diperoleh adalah “Jumlah sivitas = 27,2+0,000027 Biaya promosi”. Apabila biaya promosi ditambah sebesar Rp 100.000,- akan menambah jumlah sivitas sebanyak 3 orang, dibutuhkan setidaknya biaya sebesar Rp 127.300.000,- untuk menjadikan program promosi efektif. Kata Kunci: efektivitas, produk berlisensi, promosi
ABSTRACT IFAN HARNATA SEMBIRING. IMOVSES Promotion Program Effectiveness Analysis On The Level Using Microsoft Licensed Products at Civitas IPB. Supervised by JONO M MUNANDAR. IPB Microsoft Open Value Subcscription for Education Solution or IMOVSES is a Microsoft promotion program managed by Directorate of Integration of Data and Information Systems of IPB in order to introduce and increase the use of Microsoft licensed products to the academic civitas of IPB by offering Microsoft licensed products with significant price cuts. The purposes of this study is to identifying characteristics associated civitas IPB licensed software usage decisions, Analyzing responses to the IMOVSES promotion, and analyzing the effectiveness of budgeting program IMOVSES promotion. The method used to identifying characteristics of the civitas of IPB is chi square, EPIC Model and Direct Rating Method used to analyzing the responses of civitas, whereas regression analysis is used to analyzing the effectiveness of promotion budgeting. The result of EPIC Rate is equal to 3.15, which indicates that the promotion is in the range is quite effective. Direct value rating (ǧ) obtained at 64.14, which shows that the promotion included in either category. Regression equations obtained is “Total civitas = 27.2 + 0.000027 promotion cost”. If the cost of the promotion plus Rp 100,000,- will increase the number of faculty by 3 peoples.It takes charge at least Rp 127.300.000,- to make th program effective. Keywords: effectiveness, licensed products, promotion
ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PROMOSI IMOVSES TERHADAP TINGKAT PENGGUNAAN PRODUK MICROSOFT BERLISENSI PADA SIVITAS IPB
IFAN HARNATA SEMBIRING
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
PRAKATA Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan, yang senantiasa memberikan berkat tiada henti kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah berjudul Efektivitas Program Promosi IMOVSES terhadap tingkat penggunaan produk Microsoft Berlisensi pada Sivitas IPB. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Jono M Munandar, MSc selaku dosen pembimbing, dan Bapak M Syaefudin serta Ibu Lindawati Kartikasari yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam penulisan karya ilmiah ini. Penghargaan penulis sampaikan kepada seluruh staff Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi IPB yang telah membantu selama pengumpulan data dan penulisan karya ilmiah ini. Ungkapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ayah, R Sembiring dan Ibu, H Sinaga, serta kepada Brian, Nanda, dan Novia, juga seluruh keluarga dan para sahabat atas doa, dukungan dan kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Februari 2015
Ifan Harnata Sembiring
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
xi
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
3
Tujuan Penelitian
4
Manfaat Penelitian
4
Ruang Lingkup Penelitian
4
TINJAUAN PUSTAKA
4
Defenisi Pemasaran
4
Bauran Pemasaran
5
Promosi
5
Bauran Promosi
6
Tujuan Promosi
7
Efektivitas Promosi
7
Penganggaran Promosi
8
Defenisi Software (Perangkat Lunak)
9
IPB Microsoft Open Value Subcscription for Education Solution
9
EPIC Model
11
Direct Rating Method
12
METODE
13
Kerangka Pemikiran
13
Lokasi dan Waktu Penelitian
14
Jenis dan Sumber Data
14
Metode Pengumpulan Data
15
Teknik Penentuan Sampel
15
Metode Analisis Data
16
Uji Validitas dan Reabilitas Kuisioner
16
EPIC Model
17
Direct Rating Method
19
Analisis Regresi
21
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum
22 22
Sejarah dan Perkembangan Institut Pertanian Bogor (IPB)
22
Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi
23
Bauran Pemasaran
24
Promosi IMOVSES
25
Penganggaran Promosi IMOVSES
26
Karakteristik Responden
27
Microsoft dan IMOVSES
28
Analisis Hubungan Karakteristik Responden dengan Produk Berlisensi
31
EPIC Model
33
Empati (Empathy)
334
Persuasi (Persuasion)
334
Dampak (Impact)
344
Komunikasi (Communication)
344
EPIC Rate
35
Direct Rating Method
36
Perhatian
36
Pemahaman
37
Respon Kognitif
37
Respon Afektif
38
Sikap Terhadap Promosi
38
Nilai Total Direct Rating Method
39
Pengaruh Jumlah Biaya Promosi terhadap Tingkat Penggunaan Produk
39
Implikasi Manajerial
40
SIMPULAN DAN SARAN
43
DAFTAR PUSTAKA
44
LAMPIRAN
46
RIWAYAT HIDUP
70
DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Bobot nilai EPIC Model Rentang skala keputusan EPIC Model Bobot nilai Direct Rating Method Rentang skala keputusan Direct Rating Method Rentang skala Direct Rating Method Karakteristik responden berdasarkan kategori Karakteristik responden mengenai Microsoft berdasarkan kategori Penggunaan produk Microsoft berlisensi berdasarkan fakultas Hubungan karakteristik responden dengan penggunaan produk berlisensi Hasil perhitungan rata-rata dimensi Empathy Hasil perhitungan rata-rata dimensi Persuasion Hasil perhitungan rata-rata dimensi Impact Hasil perhitungan rata-rata dimensi Communication Hasil perhitungan rata-rata faktor perhatian Hasil perhitungan rata-rata faktor pemahaman Hasil perhitungan rata-rata faktor respon kognitif Hasil perhitungan rata-rata faktor respon afektif Hasil perhitungan rata-rata faktor sikap terhadap promosi Hasil perhitungan skor Direct Rating Method
18 19 20 20 21 27 29 31 32 33 34 34 35 36 37 37 38 38 39
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5
Data penggunaan perangkat lunak komputer di Indonesia Stiker lisensi IMOVSES Kerangka pemikiran EPIC Model program promosi IMOVSES Implikasi manajerial
2 10 14 36 42
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kuisioner penelitian Uji validitas kuisioner penelitian Uji reabilitas kuisioner penelitian Struktur organisasi direktorat integrasi data dan sistem informasi Hasil analisis deskriptif karakteristik responden Hasil analisis deskriptif mengenai Microsoft dan IMOVSES Chi Square hitung analisis hubungan karakteristik responden Tabulasi silang variabel kategorikal Hasil perhitungan frekuensi EPIC Model Hasil perhitungan frekuensi Direct Rating Method Biaya promosi dan jumlah sivitas dalam IMOVSES Hasil analisis regresi menggunakan Software Minitab 16 Scatterplot dan histogram biaya promosi
47 51 52 53 54 56 59 60 64 65 67 68 69
PENDAHULUAN Latar Belakang Belakangan ini ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, perkembangan tersebut dibuktikan melalui inovasi-inovasi dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang saat ini semakin menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Bidang pendidikan mengalami berbagai perkembangan yang cukup pesat tentu tidak terlepas dari dukungan teknologi dan informasi, salah satunya adalah perangkat lunak komputer (software). Software komputer adalah program-program yang mengatur kerja sistem komputer sehingga seluruh peralatan komputer menjadi terkontrol dan pekerjaan yang berkaitan dengan komputer lebih efisien (Suyanto 2005). Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan lembaga pendidikan tinggi yang berkeinginan untuk menjadi universitas riset terkemuka di Asia dan menghasilkan lulusan yang mampu berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS). IPB kemudian merintis dan mengembangkan model pembelajaran berbasis sistem informasi dan teknologi untuk mendukung sistem pendidikan konvensional yang sudah ada. Kegiatan institusi dengan kebutuhan software komputer sangat erat hubungannya. Software komputer berperan dalam menunjang segala aktivitas pendidikan agar dapat berjalan lebih efisien. Microsoft Corporation merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi software komputer dengan tingkat penggunaan yang tinggi . Produk Microsoft merupakan produk yang paling banyak digunakan oleh pengguna komputer di dunia, termasuk di Indonesia. Indonesia tercatat sebagai pengguna produk Microsoft terbanyak di antara negara-negara berkembang di seluruh dunia. Pencapaian tersebut dinilai Microsoft sebagai hasil kerjasama yang erat bersama mitra bisnis lokalnya di Indonesia yang berjumlah lebih dari 3500 rekan kerjasama. Microsoft memiliki produk yang sukses mendominasi komputer-komputer di Indonesia. Masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan, pekerjaan, dan usia sudah tidak asing lagi menggunakan produk Microsoft. Kehidupan seharihari masyarakat di indonesia bahkan di dunia secara umum tidak dapat terlepas dari produk Microsoft. Menurut data statistik tahun 2014 yang dikeluarkan Statcounter, software komputer yang diproduksi oleh Microsoft menguasai peringkat 3 besar dalam kategori penggunaan software komputer terbanyak di Indonesia dari tahun 2010 sampai tahun 2014. Adapun produk yang dimaksud adalah Microsoft Windows XP dengan tingkat penggunaan mencapai 64%, Microsoft Windows 7 dengan tingkat penggunaan sebesar 28,94%, dan Microsoft Windows Vista dengan tingkat penggunaan sebesar 2,57% (International Statistic Counter 2014).
2
Gambar 1 Data penggunaan perangkat lunak komputer di Indonesia tahun 2010-2014 (Sumber: International Statistic Counter 2014) Perkembangan perangkat lunak diikuti dengan tindak pelanggaran hak Kekayaan Intelektual yakni dalam bentuk pembajakan software yang belakangan ini semakin marak terjadi di Indonesia. Indonesia menempati posisi 11 peredaran software bajakan di dunia, software ilegal yang beredar dalam skala nasional adalah sekitar 86 % mengakibatkan kerugian sekitar Rp 12,8 triliun (International Data Corporation 2012). Era globalisasi menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Dengan tingginya persaingan dalam dunia bisnis ini menuntut suatu perusahaan untuk lebih kreatif dan memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) dibandingkan dengan perusahaan lain agar mampu bersaing dalam bisnis global. Microsoft dalam hal ini memiliki keunggulan kompetitif yakni berupa ikatan kerjasama dengan beberapa penyelenggara pendidikan, termasuk IPB yang merupakan lembaga pendidikan tinggi pertanian di Indonesia. Kerjasama tersebut diwujudkan dalam bentuk IPB MICROSOFT OPEN VALUE SUBCSCRIPTION FOR EDUCATION SOLUTION (IMOVSES) yang merupakan layanan software Microsoft berlisensi untuk seluruh sivitas akademika IPB (Unit kerja, Pimpinan, Dosen, Pegawai, dan Mahasiswa). Kesepakatan kerjasama antara IPB dan Microsoft yang tertuang dalam Campus Agreement, memungkinkan sivitas akademika IPB untuk dapat menggunakan produk Microsoft berlisensi dengan murah dan secara aspek legal IPB dapat terhindar dari tuntutan hukum. Produk yang telah diperbanyak antara lain Microsoft Windows 7, Windows 8, Microsoft Office 2010 dan Microsoft Office 2013, sivitas akademika IPB juga dapat melakukan pemesanan untuk software tertentu di Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi IPB. Kerjasama ini dilaksanakan mengingat tingginya minat mahasiswa, dosen, dan unit kerja IPB terrhadap software Microsoft untuk menunjang aktivitas institusi yang berlangsung di lingkungan IPB. Kerjasama ini kemudian diharapkan mampu mengurangi peredaran perangkat lunak ilegal yang beredar dikalangan sivitas IPB.
3 Promosi merupakan salah satu dari empat elemen dasar marketing atau pemasaran, keempat elemen itu adalah product (produk), place (tempat), price (harga) dan promotion (promosi). Promosi menjadi penting karena beberapa alasan seperti, kebutuhan perusahaan untuk mengenalkan nama, tagline atau bahkan sebuah produk atau jasa pada khalayak ramai. Strategi promosi yang efektif akan membuat konsumen tertarik dan mendorong konsumen untuk memilih produk atau jasa dari pada produk kompetitornya. IMOVSES merupakan salah satu media promosi yang dimiliki oleh Microsoft. Perbedaan IMOVSES dengan promosi-promosi lainnya adalah dari segi audiens, konsep promosi, serta interaksi konsumen terhadap promosi, dimana Microsoft lebih menyasar segmentasi sivitas kampus dengan memberikan perangkat lunak berlisensi secara gratis. Program promosi IMOVSES layak mendapatkan perhatian khusus karena IMOVSES hingga saat ini merupakan satu-satunya program berskala internasional yang sejak tahun 2004 secara konsisten mengikat kerjasama dengan IPB. Hingga saat saat ini belum ada penelitian yang secara khusus meneliti efektivitas program promosi IMOVSES di IPB. Microsoft mencatat terdapat 27 universitas lainnya di Indonesia yang mengikat kerjasama dalam pengadaan software berlisensi namun belum ada penelitian yang secara khusus mengkaji mengenai efektivitas programprogram promosi tersebut. Promosi yang dijalankan secara efektif dan dikendalikan dengan baik maka akan berperan dalam mempengaruhi dan menaikan minat konsumen yang pada akhirnya akan berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah pembelian produk berlisensi. Penelitian dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat keefektifan program IPB Microsoft Open Value Subcscription For Education Solution (IMOVSES). Perumusan Masalah Penggunaan perangkat lunak (software) komputer tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan termasuk Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai salah satu penyelenggara pendidikan tinggi di Indonesia. Perkembangan perangkat lunak diikuti dengan tindak pelanggaran hak kekayaan intelektual yakni dalam bentuk pembajakan software. Hal ini menimbulkan kerugian bagi perusahaan, tuntutan hukum, dan masalah etika. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Kegiatan promosi perlu dioptimalkan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya penggunaan produk Microsoft berlisensi. Oleh karena itu, Microsoft melalui IPB harus merumuskan dan melakukan promosi yang efektif agar dapat menarik minat konsumen. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, maka dapat disusun permasalahan yang diteliti, yaitu: 1 Bagaimana karakteristik sivitas IPB mempengaruhi keputusan dalam menggunakan software berlisensi? 2 Bagaimana respon sivitas IPB terhadap program promosi IMOVSES? 3 Bagaimana keefektifan penganggaran biaya promosi IMOVSES?
4 Tujuan Penelitian Tujuan diadakan penelitian ini adalah: 1 Megidentifikasi karakteristik sivitas IPB terkait keputusan penggunaan software berlisensi 2 Menganalisis respon sivitas akademika IPB terhadap program promosi IMOVSES 3 Menganalisis efektivitas penganggaran biaya promosi IMOVSES Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Manfaat Teoritis Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan belajar dan dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya. 2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan strategi promosi di bidang pemasaran di masa depan. Ruang Lingkup Penelitian Setiap kegiatan ilmiah selalu memiliki ruang lingkup dalam penulisan bagi para peneliti. Batasan atau ruang lingkup berfungsi untuk membuat sebuah kegiatan ilmiah menjadi lebih fokus pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu, batasan ini juga dapat memudahkan peneliti dalam pencapaian tujuan awal yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun batasanbatasan dalam pembahasan ini adalah menganalisis mengenai bidang pemasaran yaitu analisis efektivitas promosi yang dilakukan terbatas pada kalangan sivitas akademika IPB, yakni unit kerja, mahasiswa, dan dosen aktif IPB.
TINJAUAN PUSTAKA Defenisi Pemasaran Pemasaran merupakan faktor vital sebagai strategi perusahaan dalam menjalankan usahanya. Menurut Kotler dan Keller (2009), Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain. Asosisasi Pemasaran Amerika atau AMA (The American Marketing Association) dalam Morissan (2010) mendefenisikan pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, harga, promosi, dan distribusi ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu dan tujuan organisasi. Defenisi pemasaran menurut Kotler dan Keller serta AMA mengedepankan konsep pertukaran sebagai inti dari pemasaran. Harus terdapat tiga hal yang
5 menjadi syarat agar suatu pertukaran dapat terjadi, yaitu: pertama, adanya dua atau lebih pihak yang memiliki sesuatu yang bernilai untuk saling dipertukarkan; kedua, adanya keinginan dan kemampuan untuk memberikan sesuatu itu kepada pihak lain; dan ketiga, adanya suatu cara yang digunakan untuk berkomunikasi. Bauran Pemasaran Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan bertujuan mengamati secara cermat kebutuhan dan keinginan konsumen (Morissan 2010). Marketing mix tersebut merupakan satu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan. Menurut Kotler dan Keller (2009), Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokan menjadi empat kelompok variabel yang disebut “empat P”: product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk. Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya. Promosi Kata promosi memberikan interpretasi dan bahasa yang bermacam-macam. Pada dasarnya maksud kata promosi adalah setiap insentif yang digunakan oleh produsen untuk memicu transaksi pedagang besar maupun ritel dan/ atau konsumen untuk membeli suatu merek serta mendorong tenaga penjualan untuk secara agresif menjualnya. Insentif yang dimaksud adalah tambahan atas manfaat dasar yang diberikan oleh merek dan untuk sementara dapat mengubah harga atau nilai yang dirasakan (Shimp 2000). Promosi merupakan suatu proses menyampaikan informasi kepada target pasar, tentang hal-hal yang menyangkut produk¸ harga, tempat produk dijual dengan melakukan persuasif agar target mau melakukan pembelian (Mulyana 2007). promosi secara sederhana bertujuan untuk memberitahukan kepada orang banyak atau kelompok tertentu bahwa ada produk yang ditawarkan untuk dijual. Sebagai usaha menarik minat calon pembeli terhadap barang yang ditawarkan, dilakukanlah promosi yang bertujuan memperkenalkan produk, kelebihan yang dimiliki dibandingkan dengan produk lain, serta manfaat dan kegunaannya. dengan langkah ini khalayak umum akan menjadi kenal dengan produk yang kita miliki. selanjutnya diharapkan kepada mereka akan membeli atau menggunakan produk tersebut. Menurut Grewal dan Levy (2008) promosi merupakan komunikasi yang dilakukan oleh pemasar untuk menginformasikan, membujuk, dan meningkatkan potensi pembelian akan produk atau jasa untuk mempengaruhi opini pembeli dan memperoleh respon dan pembeli.
6 Bauran Promosi Menurut Kotler dan Keller (2009), beberapa tugas khusus itu sering disebut bauran promosi (promotion mix, promotion blend, communication mix) adalah : 1 Iklan Iklan merupakan bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh suatu sponsor. Maksud dari kata “nonpersonal” adalah bahwa iklan melibatkan media massa (TV, radio, majalah, koran, dan internet) yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan. Oleh karena itu pada iklan tidak ditemukan kesempatan untuk mendapatkan umpan balik dengan segera dari penerima pesan. 2 Pemasaran langsung (direct marketing) Pemasaran langsung (direct marketing) adalah sistem yang menggunakan satu atau lebih media untuk mempengaruhi respon terukur atau transaksi di setiap lokasi. Pemasaran langsung merupakan kegiatan promosi yang didasari oleh inisiatif perusahaan seperti menggunakan telemarketing untuk menelepon pelanggan yang telah menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan saingan, mengirimi pelanggan dengan surat biasa yang sederhana, lembaran promosi (flyers), brosur, contoh produk (sampel), dan bahkan videotape untuk menginformasikan barang dan jasa yang akan ditawarkan. 3 Pemasaran interaktif Pemasaran interaktif atau internet marketing adalah bauran promosi yang didorong oleh kemajuan teknologi komunikasi yang memungkinkan dilakukannya komunikasi secara interaktif dan individualisasi yang lebih besar melalui media internet, khususnya fasilitas yang dikenal dengan world wide web (www). Pemasaran interaktif memungkinkan konsumen untuk lebih dulu memiliki kemauan dan berinisiatif menghubungi produsen serta terlibat lebih banyak seperti mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan tentu saja melakukan pembelian saat itu juga (real time). 4 Publikasi dan Humas Publikasi dan Humas adalah upaya yang dilakukan oleh perusahaan dengan melakukan hal-hal baik sehingga mendapatkan kepercayaan melalui berbagai program yang bertujuan untuk mempromosikan atau melindungi citra atau produk individual perusahaan. 5 Promosi Penjualan Promosi Penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui pemberian nilai tambah atau insentif kepada tenaga penjual, distributor, pelanggan yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Promosi penjualan diciptakan untuk menarik pelanggan agar mengunjungi situs web perusahaan, stand penjualan, dan tempat lainnya yang disediakan oleh perusahaan agar konsumen dapat dengan mudah memperoleh produk tertentu. 6 Personal Selling (penjualan perorangan) Personal selling (penjualan perorangan) merupakan suatu interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif dengan tujuan membuat presentasi, menjawab pertanyaan, dan mendapatkan pesanan (Amir 2005). Penjualan perorangan meliputi kegiatan seperti membuat presentasi, bekerja dengan pesanan, melayani pelanggan, mengelola informasi, berkomunikasi dengan
7 distributor. Peran dari penjualan perorangan adalah mendidik para pelanggan, mendorong pemakaian produk, dan bantuan pemasaran seperrti memberikan layanan purna jual dan dukungan kepada pembeli. 7 Acara (event) Acara (event) adalah sarana perusahaan untuk terlibat dengan saat-saat khusus dan relevan yang lebih pribadi dalam kehidupan konsumen. Keterlibatan dalam acara ini dapat memperluas dan memperdalam hubungan sponsor dengan pasar sasarannya. 8 Word of Mouth (Pemasaran berita dari mulut ke mulut) Word of Mouth adalah upaya untuk melibatkan pelanggan sehingga mereka memilih untuk berbicara dengan orang lain tentang produk, jasa, dan merek. Tujuan Promosi Menurut Tjiptono (2005) tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1 Menginformasikan (informing), dapat berupa: a Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu b produk baru. c Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu d produk. e Menyampaikan perubahan harga kepada pasar. f Menjelaskan cara kerja suatu produk. g Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh h perusahaan. i Meluruskan kesan yang keliru. j Mengurangi ketakutan atau kekhwatiran pembeli. k Membangun citra perusahaan. 2 Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk: a Membentuk pilihan merek. b Mengalihkan pilihan ke merek tertentu. c Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk. d Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga. e Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesman) 3 Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas: a Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat. b Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan. c Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan. d Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan. Efektivitas Promosi Promosi yang dilakukan oleh para pelaku industri dapat berlangsung efektif apabila mereka melakukan hal-hal seperti mengidentifikasi sasaran (masyarakat),
8 menentukan respon yang diharapkan, memilih pesan, memilih media penyampaian, dan mengumpulkan feedback atas promosi yang dilakukan tersebut. Agar suatu kegiatan promosi mempunyai peluang untuk berhasil, maka diperlukan evaluasi untuk menilai program promosi tersebut. Menurut Shimp (2000), Kegiatan promosi yang efektif harus mampu dievaluasi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: 1 Seberapa baikkah ide umum promosi tersebut ? 2 Apakah ide promosi penjualan akan menarik bagi pasar sasaran ? 3 Apakah idenya unik, atau apakah pesaing melakukan hal serupa ? 4 Apakah promosi disajikan dengan jelas sehingga pasar yang dituju akan memperhatikan, memahami, dan menanggapi deal ? 5 Seberapa efisien biayanya ? Menurut Engel (1994), untuk mengukur efektifitas sebuah iklan setidaknya terdapat 3 kriteria utama, yaitu: 1 Hasil komunikasi yang diharapkan 2 Hasil penjualan yang diharapkan 3 Pasar sasaran yang diharapkan Penganggaran Promosi Kegiatan promosi tidak dapat terlepas dari penganggaran karena setiap aktivitas promosi membutuhkan biaya yang berbeda-beda. Menentukan penganggaran promosi bisa dilakukan berdasarkan empat metode yang disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan dan tujuan dari perusahaan. Menurut Shimp (2000), ada empat metode penganggaran promosi yaitu: 1 Metode anggaran persentase penjualan Adalah metode dimana suatu perusahaan menyusun anggaran promosi secara sederhana sebagai persentase tetap dari volume penjualan masa lalu. Kegiatan perusahaan yang menganggarkan metode anggaran persentase penjualan, misalnya suatu perusahaan mengalokasikan 3% dari penjualan digunakan untuk biaya promosi, maka jika penjualan tersebut adalah Rp 100.000.000,- , maka anggaran untuk promosi adalah sebesar Rp 3.000.000,-. 2 Metode tujuan dan tugas Metode ini dianggap sebagai metode yang paling masuk akal yang paling banyak digunakan. Pada metode ini para pembuat keputusan harus secara jelas menspesifikasikan peran yang ingin dimainkan dan ingin dicapai oleh suatu promosi dan kemudian menyusun anggaran yang sesuai. Kegiatan perusahaan ingin memperkenalkan suatu produk baru dan menguatkan brand mereka di mata konsumen, untuk mencapai hal ini perusahaan akan mengeluarkan anggaran tertentu untuk biaya promosi agar mendapatkan hasil yang diinginkan. 3 Metode penyamaan dengan pesaing Metode penganggaran dengan cara memperhatikan apa yang dilakukan oleh pesaing. Metode ini dilakukan dengan menggunakan informasi yang didapat dari pesaing. Kegiatan perusahaan yang menerapkan metode penyamaan dengan pesaing dalam penganggaran. Misalnya, jika produsen A menganggarkan 3% dari total penjualan maka produsen B juga menganggarkan jumlah yang sama.
9 4 Metode sesuai kemampuan Pada metode ini yang dianggarkan adalah dana yang tersisa setelah anggaran dikeluarkan. Metode ini sering digunakan oleh perusahaan kecil, yang cenderung sebagai pengikut pasar dalam persaingan industri. Defenisi Software (Perangkat Lunak) Menurut Kadir (2003), software adalah adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Menurut Suyanto (2005), Perangkat lunak komputer dapat dibagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu: 1 Bahasa Pemrograman (Misalnya Microsoft Visual C++) 2 Perangkat lunak sistem (Misalnya Microsoft Windows dan Linux) 3 Perangkat lunak aplikasi (Misalnya Microsoft Office) Suyanto (2005) membedakan perangkat lunak berdasarkan legalitasnya menjadi 2 macam, yaitu: 1 Perangkat lunak legal (berlisensi) Perangkat lunak legal adalah perangkat lunak yang dikeluarkan oleh produsen resmi yang ditandai dengan adanya lisensi, yakni sebuah izin yang memberitahu berapa kali perangkat lunak dapat diinstal atau digunakan. 2 Perangkat lunak ilegal (bajakan) Perangkat lunak ilegal adalah perangkat lunak yang tidak memiliki lisensi dari produsen resmi dan diproduksi melalui sistem penggandaan tanpa izin produsen. Perangkat lunak ilegal biasanya dijual relatif lebih murah dibandingkan perangkat lunak legal. Perangkat lunak ilegal memiliki harga yang lebih murah dibandingkan perangkat lunak legal, namun menggunakan perangkat lunak ilegal memiliki banyak kerugian seperti data dan informasi yang rentan terhadap tindak penyalahgunaan, ancaman virus komputer, ketidakmampuan untuk melakukan update (pembaruan perangkat lunak), rentan terhadap crash, yakni ketidakmampuan perangkat lunak untuk berfungsi optimal sebagaimana mestinya dikarenakan kerusakan saat proses penggandaan, dan hukuman pidana serta denda atas pelanggaran hak kekayaan intelektual yang diatur dalam Undang-undang Hak Cipta No.19 Tahun 2002. IPB Microsoft Open Value Subcscription for Education Solution (IMOVSES) IPB Microsoft Open Value Subcscription For Education Solution atau IMOVSES (menggantikan istilah IPB Microsoft Campus Agreement (IMCA)) adalah program promosi Microsoft corporation yang dikelola oleh Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi IPB. Program ini disahkan oleh Rektor IPB (Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc.) dan President Director Microsoft Indonesia (Sutanto Hartanto). Program ini dimaksudkan untuk menawarkan produk Microsoft berlisensi dengan diskon yang signifikan untuk mahasiswa, dosen, dan unit kerja di IPB. IMOVSES merupakan program promosi yang didukung oleh IPB sebagai pelaksananya dalam rangka memenuhi kebutuhan sivitas akademika IPB terhadap
10 perangkat lunak Microsoft berlisensi dan memungkinkan IPB secara aspek legal untuk terhindar dari tuntutan hukum. Melalui kontrak tahunan dengan Microsoft maka sivitas IPB dapat memperoleh software-software berlisensi produksi Microsoft dengan diskon yang signifikan (cukup mengganti biaya perbanyakan DVD/CD) dengan syarat merupakan sivitas aktif di IPB. Setiap sivitas IPB yang mengikuti program promosi ini akan memperoleh sticker berhologram yang menandakan bahwa sivitas tersebut menggunakan produk legal dari Microsoft. Program promosi IMOVSES adalah kegiatan kerjasama antara Microsoft dengan IPB yang diperpanjang dengan sistem kerjasama selama setahun. Program ini ke depannya diharapkan mampu menunjang database institusi dan aktivitasaktivitas akademik sivitas IPB. Pengguna Produk Microsoft yang diatur dalam IMOVSES adalah: 1 Dosen dan mahasiswa IPB (baik di lingkungan kampus maupun di rumah) 2 Unit Kerja Akademis (untuk komputer di kelas dan laboraturium) 3 Unit Kerja Manajemen dan Pendukung (untuk komputer di kantor) a b c d e f g h i j k l
Adapun perangkat lunak yang termasuk dalam IMOVSES adalah: Microsoft Office Share Point Edition Microsoft Exchange Server Edition Microsoft Exchange Server Edition Microsoft Office Edition Microsoft Windows 7 Edition Microsoft Windows Vista Edition Microsoft Windows 8 Edition Microsoft. Net Microsoft Windows Server Edition Microsft SQL Server Enterprise Microsoft Visual Studio Professional Microsoft Visio Professional
Gambar 2 Stiker lisensi IMOVSES (Sumber: Direktorat Integrasi Data IPB)
11 EPIC Model EPIC Model dikembangkan oleh AC. Nielsen yaitu salah satu perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia. Efektivitas promosi dapat diukur dengan menggunakan EPIC Model yang mencakup empat dimensi kritis yaitu empati, persuasi, dampak dan komunikasi (empathy, persuation, impact, and communication - EPIC). Berikut ini dipaparkan dimensi-dimensi dalam EPIC Model (Durianto 2004): 1 Dimensi Empati Dimensi empati menginformasikan, apakah konsumen menyukai suatu promosi dan menggambarkan bagaimana konsumen melihat hubungan antara suatu promosi dengan pribadi mereka. Empati melibatkan afeksi dan kognisi konsumen. Dalam bahasa yang sederhana, afeksi melibatkan perasaan, sementara kognisi melibatkan pemikiran. Variasi tanggapan afektif dapat berupa penilaian positif, negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan. Kognisi mengacu pada proses mental dan struktur pengetahuan yang dilibatkan dalam tanggapan seseorang terhadap lingkungannya. 2 Dimensi Persuasi Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu promosi untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga memperoleh pemahaman tentang dampak promosi terhadap keinginan konsumen untuk membeli dan memperoleh gambaran kemampuan suatu promosi dalam mengembangkan daya tarik suatu merek. Persuasi adalah perubahan kepercayaan, sikap, dan keinginan berperilaku yang disebabkan suatu komunikasi promosi. Komunikasi promosi seperti periklanan dapat mempengaruhi konsumen dengan menggunakan dua proses kognitif, yaitu jalur sentral yang cenderung muncul ketika tingkat keterlibatan konsumen meningkat dan jalur periferal yang cenderung muncul ketika tingkat keterlibatan konsumen lebih rendah. 3 Dimensi Impact Dimensi impact menunjukan, apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa, dan apakah suatu promosi mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Dampak yang diinginkan dari hasil promosi adalah jumlah pengetahuan produk yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan konsumen dengan produk atau proses pemilihan. Konsumen memiliki tingkat pengetahuan produk yang berbedabeda yang dapat digunakan untuk menerjemahkan informasi baru dan membuat pilihan pembelian. 4 Dimensi Komunikasi Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut. Perspektif pemrosesan kognitif adalah inti untuk mengembangkan strategi pemasaran yang berhasil yang merupakan permasalahan komunikasi. Dua tahapan model komunikasi sangat dibutuhkan, tahap pertama terjadi ketika pemasar menciptakan komunikasi promosi untuk meng-encoding suatu makna. Tahap kedua adalah pen-decoding-an, yaitu konsumen masuk dan memahami informasi dalam
12 komunikasi promosi dan mengembangkan interpretasi pribadi mereka terhadap makna yang ditangkap. Direct Rating Method Direct Rating Method (DRM) merupakan salah satu alternatif metode untuk menguji efektivitas promosi pada konsumen (Durianto 2004). DRM memberikan beberapa alternatif promosi kepada sekelompok konsumen dan meminta mereka untuk menentukan peringkat masing-masing kegiatan promosi tersebut. Dalam DRM terdapat lima variabel yang digunakan yaitu: 1 Perhatian Perhatian didefinisikan sebagai alokasi kapasitas pemrosesan untuk stimulus yang baru masuk. Kapasitas merupakan sumber daya yang terbatas, maka konsumen sangat selektif mengalokasikan perhatian mereka. Ini berarti, pada saat sejumlah stimulus menerima perhatian, yang lain akan diabaikan. Tugas pemasar adalah mencapai faktor pertama, maka pemasar harus mengerti mengenai faktor-faktor yang menentukan perhatian. 2 Pemahaman Pemahaman berkaitan dengan penafsiran suatu stimulus. Makna suatu stimulus bergantung pada bagaimana suatu stimulus dikategorikan dan diuraikan dengan pengetahuan yang sudah ada. Pemahaman dipengaruhi oleh banyak stimulus dan faktor pribadi. Sifat fisik aktual suatu stimulus memainkan peran yang besar dalam membentuk penafsiran stimulus tersebut. Pemahaman bergantung pada pengemasan produk dan nama merek. 3 Respon Kognitif Fakta menunjukan bahwa pemahaman pesan tidak sama dengan penerimaan pesan. Konsumen mungkin mengerti secara sempurna semua yang sedang dikomunikasikan, tetapi mereka mungkin tidak setuju dengan pesan yang disampaikan, karena alasan apapun. Pertanyaan kuncinya adalah hal apa yang menentukan dan berapa banyak penerimaan yang akan terjadi selama pemrosesan informasi. Suatu penelitian memperlihatkan bahwa penerimaan sangat terkait dengan pikiran yang muncul selama tahap pemahaman. Fenomena ini disebut sebagai respon kognitif. 4 Respon Afektif Respon afektif menggambarkan perasaan dan emosi yang dihasilkan sebuah stimulus. Keragaman respon afektif dapat disederhanakan menjadi tiga dimensi utama, yaitu riang, negatif dan hangat. Beberapa rekomendasi perangkat emosi utama yang lebih besar, terdiri atas rasa takut, terkejut, sedih, marah, antisipasi, riang, dan menerima. 5 Sikap Terhadap Promosi Sikap terhadap promosi dapat dijadikan peramal terhadap efektivitas program promosi. Variabel ini adalah tahap akhir dari setiap proses sebelumnya (4 variabel lainnya). Konsumen yang setuju terhadap promosi tentu akan menggunakan atau menerima produk yang dipromosikan, sementara yang tidak setuju akan memutuskan untuk tidak menggunakan produk.
13
METODE Kerangka Pemikiran Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pemasaran. Kegiatan promosi bertujuan untuk mempertahankan pelanggan, menambah pelanggan baru, serta memberikan informasi mengenai produk yang dihasilkan. Promosi juga bisa dijadikan sebagai alat untuk membedakan produk yang ditawarkan dengan apa yang ditawarkan oleh pesaing. Microsoft Corporation sebagai pemimpin pasar perangkat lunak komputer di Indonesia memahami bahwa dunia pendidikan harus senantiasa didukung oleh perangkat lunak komputer yang dapat terlepas dari dukungan perangkat lunak yang terbaru, aman, dan mudah didapatkan. Microsoft menjalin kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam bentuk IPB Microsoft Open Value Subcscription For Education Solution atau IMOVSES. Program Promosi ini diharapkan mampu meningkatkan penggunaan produk Microsoft berlisensi di kalangan sivitas akademika IPB. Program promosi ini dapat diukur efektivitasnya dengan memperhatikan kriteria promosi yang efektif menurut Engel (2004), yaitu: 1 Pasar sasaran dapat dianalisis dengan menggunakan chi square. 2 Komunikasi yang diharapkan dapat diukur dengan EPIC Model dan Direct Rating Method (DRM). 3 Hasil penjualan yang diharapkan dapat diukur dengan menggunakan analisis regresi. Hasil analisis akan menunjukkan apakah program promosi IMOVSES efektif atau sebaliknya. Hasil akhir penelitian akan menjadi bahan acuan untuk dijadikan rekomendasi bagi Microsoft maupun IPB. Kerangka penelitian ini dapat dilihat dalam Gambar 3.
14 Microsoft dan IPB
IMOVSES
Pasar sasaran yang
Komunikasi yang
Penjualan yang
diharapkan
diharapkan
diharapkan
Chi square
EPIC Model dan Direct Rating Method
Analisis Regresi
Efektivitas Program Promosi
Keterangan:
IMOVSES
= Alur Rekomendasi untuk
= Metode
Microsoft dan IPB
Gambar 3 Kerangka pemikiran Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada 20 September hingga 18 November 2014. Penelitian akan dilaksanakan di kampus Institut Pertanian Bogor. Waktu penelitian dimulai dari pukul 08.00 s.d 15.00 WIB. Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data kualitatif. Data Kualitatif merupakan data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, seperti literatur-literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian promosi. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diberi bobot (scoring). Sumber data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui wawancara, observasi dan kuesioner di lapangan sedangkan data Sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi (Suliyanto,
15 2005).Data sekunder berupa data yang sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain (Misalnya data dari Microsoft dan IPB). Biasanya sudah dalam bentuk publikasi seperti data yang diperoleh dari internet maupun jurnal penelitian.
Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui wawancara dan kuisioner. Kuisioner adalah metode pengumpulan pengumpulan informasi yang memungkinkan peneliti mempelajari sikap-sikap, penilaian, keyakinan, perilaku, dan karakteristik responden yang terpengaruh oleh sistem (Mulyana 2007). Kuisioner (terdapat pada Lampiran 1) memuat daftar pertanyaan terbuka maupun tertutup yang sistematis dan relevan dengan penelitian. Kuisioner memudahkan peneliti karena lebih terstruktur dan membantu responden karena menyediakan daftar pilihan yang lebih jelas. Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang memiliki relevansi dengan penelitian ini (sivitas IPB). Teknik Penentuan Sampel Menurut Silalahi (2003) teknik sampel adalah metode pengumpulan data atau informasi terhadap sebagian dari anggota populasi. Penentuan sampel mengunakan metode Non random sampling dengan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling dipilih karena adanya kriteria tertentu (Singarimbun dan Effendi, 1995). Penulis mengambil beberapa sivitas yang mengetahui program IMOVSES dan menggunakan produk Microsoft baik yang berlisensi maupun yang tidak berlisensi. Jumlah sampel ditentukan dengan merujuk kepada rumus Slovin yang digunakan untuk menentukan ukuran minimal sampel yang dibutuhkan dari suatu populasi sehingga dapat menggambarkan serta mewakili data populasi. Adapun rumus Slovin dalam Umar (2008) adalah sebagai berikut: n=
……………………………………………………………(1)
di mana: n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = taraf nyata (batas toleransi kesalahan) 10% Jumlah sivitas akademika IPB yang mengetahui program promosi IMOVSES (terdaftar dalam sosialisasi tahunan Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi IPB) adalah sebanyak 14200 orang, sehingga jika menggunakan rumus slovin dalam melakukan penarikan sampel, maka akan diperoleh nilai n sebagai berikut: n=
16 Dari rumus tersebut diperoleh jumlah responden sebanyak 100 orang sivitas akademika IPB. Metode Analisis Data Alat bantu analisis yang akan digunakan adalah program aplikasi statistik produksi IBM yaitu software SPSS (Statistics for Products and Services Solution) versi 19, Microsoft Excel, dan Software Minitab 16. Alat analisis yang digunakan untuk menentukan tingkat efektivitas respon komunikasi konsumen adalah EPIC Model dan Direct Rating Method serta regresi linear untuk mengetahui hubungan antara penganggaran promosi dengan jumlah pengguna produk Microsoft berlisensi pada sivitas akademika IPB. Sebelum menganalisis, dilakukan juga pengujian data untuk menjaga agar data yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa uji dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Uji Validitas dan Reabilitas Kuisioner Uji Validitas Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Suliyanto 2005). Langkah-langkah dalam melakukan uji validitas: 1 Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur. 2 Melakukan uji coba pegukur tersebut pada sejumlah responden. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Jumlah responden untuk uji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal. 3 Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban. 4 Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor, memakai rumus teknik korelasi Pearson Product Moment, dengan rumus sebagai berikut: r=
√
………………………………………(2) √
di mana: r = koefisien reliabiltas yang dicari n = jumlah responden X = skor masing-masing pertanyaan Y = skor total Jika sudah dilakukan perhitungan dan ternyata r-hitung lebih besar daripada r-tabel, maka kuesioner dinyatakan sahih. Penelitian ini diawali dengan menyebar kuesioner kepada 30 responden, kemudian dilakukan uji validitas dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment hasilnya dibandingkan dengan r tabel. Hasil uji validitas yang dilakukan terhadap 14 pertanyaan membuktikan bahwa seluruh pertanyaan valid baik pertanyaan pada EPIC Model maupun pada Direct Rating Method. Hal ini
17 dikarenakan nilai r korelasi berada di atas nilai r tabel sebesar 0,361. Tabel hasil uji validitas untuk setiap pertanyaan EPIC dan DRM dapat dilihat pada Lampiran. Uji Reabilitas Reliabiltas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Suliyanto 2005). Apabila suatu alat pengukuran dipakai dua kali untuk mengukur sesuatu yang sama dan menghasilkan hasil pengukuran yang relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut dikatakan layak. Keandalan atau reliabilitas diartikan sebagai seberapa jauh pengukuran bebas dari varian kesalahan acak (free from random error). Kesalahan acak akan menurunkan tingkat keandalan hasil pengukuran. Uji reliabiltas dapat diuji dengan teknik Alpha Cronbach, dengan rumus sebagai berikut: =1 …………………………………………………………(3)
{
}
…………………………………………………………(4)
di mana: r = koefisien reliabiltas yang dicari k = nilai tengah kuadrat antara subjek X2 = nilai tengah kuadrat kesalahan s2t = ragam total ΣXi = jumlah kuadrat subjek untuk butir pertanyaan Jika melihat batas nilai Alpha Cronbach sebesar > 0,6 maka pertanyaan dalam kuesioner dianggap sudah reliabel, konsisten dan relevan terhadap faktor dalam penelitian. Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan Teknik Cronbach’s Alpha dengan bantuan software SPSS version 19.0 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,794 untuk pertanyaan Direct Rating Method dan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,767 untuk pertanyaan EPIC Model. Hasil uji reliabilitas dengan mengunakan Teknik Cronbach’s Alpha membuktikan bahwa semua pertanyaan yang telah valid dapat dinyatakan reliabel karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,6. Tabel uji reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2. EPIC Model EPIC Model terdiri dari empat dimensi yang digunakan untuk mengukur keefektifan promosi yang dilakukan, yang meliputi empati, persuasi, dampak dan komunikasi (Durianto 2004). Pengukuran dilakukan untuk mengetahui tingkat empathy, tingkat persuasion, tingkat impact, dan tingkat communication. Penelitian ini menggunakan skala likert dengan rentang skala 1 – 5. Alat analisis EPIC Model digunakan untuk melihat keefektifan promosi dari sisi subjektif responden. Untuk mengevaluasi efektivitas promosi dengan EPIC Model digunakan analisis tabulasi sederhana dan penghitungan rata-rata terbobot, sebagai berikut:
18 Analisis Tabulasi Sederhana Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke bentuk persentase. P= x 100% ………………………………………………(5) Dimana : P = prosentase responden yang memilih kategori tertentu = jumlah responden yang memilih kategori tertentu. = banyaknya jumlah responden Skor Rataan Setiap jawaban yang diberikan responden diberikan pembobotan dengan menggunakan skala likert. Bobot nilai yang digunakan pada EPIC Model disajikan pada Tabel 1. Untuk menghitung skor rata-rata menggunakan rumus: x=
……………………………………………………(6)
Di mana: x = rata-rata berbobot fi = frekuensi wi = bobot Tabel 1 Bobot nilai EPIC Model Kriteria Jawaban
Bobot Nilai
Sangat tidak setuju
1
Tidak setuju Cukup Setuju Sangat setuju
2 3 4 5
Setelah menghitung skor rata-rata, maka langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden. Rentang skala dihitung dengan rumus: Rs =
………………………………………………(7)
Dimana: Rs = bobot terbesar – bobot terkecil M = banyaknya kategori bobot Rentang skala likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 sampai 5, maka rentang skala yang didapat adalah: Rs=
………………………………………………(8)
19 Nilai rentang skala yang diperoleh adalah sebesar 0,8. Nilai rentang ini digunakan untuk menyusun tabel rentang nilai EPIC Model seperti tampak pada Tabel 2. Tabel 2 Rentang skala keputusan EPIC Model Kriteria Jawaban Sangat tidak efektif Tidak efektif Cukup efektif Efektif Sangat Efektif
Rentang Skala 1,0 < X ≤ 1,8 1,8 < X ≤ 2,6 2,6 < X ≤ 3,4 3,4 < X ≤ 4,2 4,2 < X ≤ 5,0
Setelah tabel rentang nilai EPIC, maka langkah selanjutnya adalah menentukan EPIC Rate. Nilai EPIC rate didapat dari hasil penjumlahan nilai X dari dimensi-dimensi, seperti yang tertulis pada rumus berikut: ………………………………………(9)
EPICRate =
Hasil EPIC rate akan menggambarkan posisi promosi atau produk dalam persepsi responden, sesuai dengan rentang skala yang telah ditentukan. Direct Rating Method Direct Rating Method menggunakan lima variabel, yaitu perhatian, pemahaman, respon kognitif, respon afektif, dan sikap terhadap promosi (Durianto 2004). Pengukuran dilakukan untuk mengetahui tingkat perhatian, tingkat pemahaman, tingkat respon kognitif, tingkat respon afektif, dan tingkat sikap konsumen terhadap promosi yang dilakukan oleh Sawangan Golf. Penelitian ini menggunakan skala likert dengan rentang skala 1 – 5. Alat analisis. Direct Rating Method digunakan untuk melihat keefektifan promosi dari sisi subjektif responden. Untuk mengevaluasi efektivitas promosi dengan Direct Rating Method digunakan analisis tabulasi sederhana dan penghitungan rata-rata terbobot, sebagai berikut: Analisis Tabulasi Sederhana Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke bentuk persentase. P=
x 100% ………………………………………………(10)
Dimana : P = prosentase responden yang memilih kategori tertentu = jumlah responden yang memilih kategori tertentu. = banyaknya jumlah responden
20 Skor Rataan Setiap jawaban yang diberikan responden diberikan pembobotan dengan menggunakan skala likert. Bobot nilai yang digunakan pada EPIC Model disajikan pada Tabel 3. Untuk menghitung skor rata-rata menggunakan rumus: x=
………………………………………………(11)
Di mana: x = rata-rata berbobot fi = frekuensi wi = bobot Tabel 3 Bobot nilai Direct Rating Method Kriteria Jawaban Sangat tidak setuju Tidak setuju Cukup
Bobot Nilai 1 2 3
Setuju Sangat setuju
4 5
Setelah menghitung skor rata-rata, maka langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden. Rentang skala dihitung dengan rumus: ………………………………………………(12)
Rs = Dimana: Rs = bobot terbesar – bobot terkecil M = banyaknya kategori bobot
Rentang skala likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 sampai 5, maka rentang skala yang didapat adalah: Rs= Nilai rentang skala yang diperoleh adalah sebesar 0,8. Nilai rentang ini digunakan untuk menyusun tabel rentang nilai EPIC Model seperti tampak pada Tabel 4. Tabel 4 Rentang skala keputusan Direct Rating Method Kriteria Jawaban Sangat tidak efektif Tidak efektif Cukup efektif Efektif Sangat Efektif
Rentang Skala 1,0 < X ≤ 1,8 1,8 < X ≤ 2,6 2,6 < X ≤ 3,4 3,4 < X ≤ 4,2 4,2 < X ≤ 5,0
21 Setelah skor rata-rata diperoleh, langkah selanjutnya adalah mengkonversi skor rata-rata ke skala pada tabel Direct Rating Method dengan menggunakan rumus: g direct rating = X × …………………………………………(13) Langkah terakhir adalah menjumlahkan seluruh nilai X direct rating untuk mendapatkan nilai total direct rating. Rentang keputusan pada direct rating dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Rentang skala Direct Rating Method Kategori Promosi Buruk Kurang Baik Rata-rata Baik Hebat
Rentang Skala 0 < g ≤ 20 20 < g ≤ 40 40 < g ≤ 60 60 < g ≤ 80 80 < g ≤ 100
Analisis Regresi Persamaan Regresi Persamaan matematik yang memungkinkan kita meramalkan nilai-nilai suatu peubah tak bebas dari nilai-nilai satu atau lebih peubah bebas disebut persamaan regresi (Walpole, 1995). Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui atau menganalisis pengaruh hubungan antara satu variabel terikat dengan satu variabel bebas, kedua data dalam bentuk data kuantitatif. Pngaruh antar variabel haruslah konstan untuk nilai-nilai variabel bebas tertentu Model hubungan variabel yang akan dianalisis sesuai dengan persamaan regresi sebagai berikut: Y = a + bX …………………………………………(14) Dimana : Y = Jumlah Penggunaan Produk berlisensi a = Konstanta b = Koefisien Regresi X = Promosi Uji Asumsi Klasik Model analisis linear dapat dikatakan sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi klasik statistik yang meliputi uji normalitas, multikolineritas, homogenitas, dan heteroskedastisitas (Priyatno 2008). Uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini dengan keempat uji asumsi yaitu uji normalitas, multikolineritas, heteroskedastisitas dan homogenitas, karena data yang digunakan adalah time series.
22 Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah populasi yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Teknik Kolmogorov-Smirnov merupakan salah satu cara untuk mengetahui data yang diambil terdistribusi normal atau tidak. Kurva nilai residual terstandarisasi dikatakan menyebar dengan normal apabila nilai Kolmogorov- Smirnov Z ≤ Z Tabel atau nilai asymp.sig.(2-tailed) > α pada tabel uji Kolmogorov-Smirnov. Multikolinearitas Uji multikolineritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Tujuan uji multikolinearitas untuk menghindari kebiasan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance, model pun dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya, atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Analisis gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika: 1 Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka. 2 Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. 3 Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai \ prasyarat dalam analisis independent sample T Test dan ANOVA. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (ANOVA) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama.
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Sejarah dan Perkembangan Institut Pertanian Bogor (IPB) Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan lembaga pendidikan tinggi sebagai kelanjutan dari lembaga pendidikan menengah dan tinggi pertanian serta kedokteran hewan yang dimulai pada awal abad ke-20 di Bogor.
23 Pada tahun 1947 dibuka Faculteit voor Landbouw Hogeschool sebagai lanjutan Landbouw Hogeschool yang didirikan pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1940. Faculteit voor Landbouw Hogeschool mempunyai jurusan pertanian dan kehutanan. Kedua jurusan tersebut bernaung di bawah Universiteit van Indonesie yang kemudian berubah nama menjadi Universitas Indonesia (UI). Pada tanggal 1 September 1963, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 91 tahun 1963, Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Peternakan UI melepaskan diri menjadi Institut Pertanian Bogor dan disahkan oleh presiden RI dengan keputusan No. 2791 tahun 1965. Pada tanggal 26 Desember 2000 melalui Peraturan Pemerintah No.154 IPB telah ditetapkan sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN) dengan penetapan ini maka IPB dalam menyelenggarakan kegiatan tridharma sudah bersifat otonom. Guna menghadapi era globalisasi IPB telah mencanangkan konsep Pembangunan Pertanian Berkebudayaan Industri (PPBI) yang diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai negara berbasis pertanian yang tangguh. Disamping itu sesuai dengan visi 2025 IPB di mana IPB adalah perguruan tinggi bertaraf internasional dalam pengembangan sumberdaya manusia dan IPTEKS dengan kompetensi utama di bidang pertanian. Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi Direktorat Komunikasi dan Informasi adalah salah satu unsur pelaksana administrasi IPB. Direktoratt ini memiliki berbagai program antara lain Authorized Testing Center (ATC) yaitu program promosi sertifikasi Microsoft di mana sivitas IPB memperoleh potongan biaya hingga 30% lebih murah, Cyber Mahasiswa, IMOVSES (Lisensi Microsoft) yang memungkinkan sivitas IPB memperoleh potongan harga signifikan atas produk-produk Microsoft, Blog Staff IPB, Jurnal Ilmiah IPB, Layanan Email, Akses Pengguna, IPBnet Lokasi Hotspot, Video Conference, Download File, VoIP IPB, Green TV. Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi memiliki 3 Sub Direktorat (Subdit) dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Ketiga subdit tersebut adalah: 1 Subdit Sistem Informasi Subdit Sistem Informasi memiliki tugas pokok dalam melaksanakan tugas teknis dan administratif Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi dalam pengumpulan data dan pengelolaan basis data, informasi, dan sistem aplikasi yang meliputi software, dataware, kebijakan dan administrasi sistem aplikasi dan layanan. Sementara fungsi dari Subdit Sistem Informasi adalah: a Pengembangan dan pemeliharaan sistem aplikasi dan layanan yang meliputi dataware, software, dan kerjasama; b Penyusunan dan pengendalian prosedur operasional baku, sekuriti, regulasi, valuasi dan administrasi aplikasi dan layanan; c Pengembangan dan pemeliharaan official website di lingkungan institut; d Pengumpulan data dan pengelolaan basis data serta informasi. 2 Subdit Jaringan dan Infrastruktur Subdit Jaringan dan Infrastruktur memiliki tugas pokok dalam melaksanakan tugas teknis dan administratif Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi dalam pengkajian dan perumusan rencana pengembangan komunikasi data,
24 suara, dan sistem informasi. Selain itu juga mendukung layanan prima, mencapai standar dan rekognasi nasional atau internasional serta menyusun tahapan program yang rasional dan tepat sasaran sesuai dengan dinamika kebutuhan kompetitif institut di era global. Fungsi dari Subdit Jaringan dan Infrastruktur adalah: a Pengkajian trend terkini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta penerapannya sebagai kekuatan kompetitif; b Pengembangan dan peningkatan kapasitas sumberdaya dibidang teknologi informasi yang meliputi infrastruktur jaringan komputer dan sumberdaya manusia yang terlibat di dalamnya; c Pengadaan, inventarisasi, perawatan, dan pengembangan infrastruktur jaringan yang meliputi infrastruktur (hardware, software, netware, serta sistem elektrisitas) jaringan komunikasi data dan suara; d Penyusunan dan pengendalian prosedur operasional baku (SOP) di bidang sistem jaringan komputer, sekuriti, regulasi, evaluasi dan administrai sistem jaringan komunikasi; e Pelayanan komunikasi dengan berbagai media komunikasi berbasis teknologi Informasi menuju rekognisi nasional dan internasional; f Pelaksanaan penilaian (assessment) terhadap kondisi dan kinerja Teknologi dan Sistem Informasi yang telah dikembangkan institut. 3 Subdit Data Integrasi Subdit data Integrasi memiliki tugas pokok dalam melaksanakan pengelolaan, pendayagunaan, penyebaran data dan informasi untuk kebutuhan internal dan eksternal institusi. Sementara fungsi dari Subdit Data Integrasi adalah: a Mendayagunakan, menyajikan dan menyebarkan data dan informasi; b Menetapkan dan mengendalikan prosedur operasi baku untuk pendayagunaan dan penyebaran data dan informasi; c Mengembangakan dan memelihara website institusi; d Melayani permintaan data dan informasi insitusi dari berbagai pihak pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal IPB. Bauran Pemasaran Produk IMOVSES Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi sebagai salah satu unsur pelaksana administrasi IPB ditugaskan untuk mengelola program promosi IMOVSES. Program ini memungkinkan setiap sivitas akademika IPB mendapatkan potongan harga signifikan terhadap software berlisensi produksi Microsoft. Produk-produk Microsoft yang disediakan dalam program promosi IMOVSES meliputi berbagai produk dengan kegunaan yang bermacam-macam. Variasi produk yang ditawarkan bertujuan untuk meminimalisir kemungkinan sivitas IPB memperoleh produk Microsoft dari sumber ilegal. Variasi produk IMOVSES diharapkan memberikan experience kepada sivitas IPB mengenai keuntungan menggunakan software berlisensi produksi Microsoft sehingga sivitas IPB memiliki preferensi yang baik mengenai produk-produk tersebut dikemudian hari. Beberapa produk yang ditawarkan dalam program promosi IMOVSES adalah:
25 1 Produk Perangkat Lunak Sistem Perangkat lunak sistem atau system software atau operating system adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen software yang berfungsi untuk mengontrol seluruh kegiatan di dalam komputer. IMOVSES menyediakan berbagai varian perangkat lunak sistem produksi Microsoft seperti Microsoft Windows Vista Business, Microsoft Windows 7 Professional, Microsoft Windows 8 Professional, dan Microsoft Windows 8.1 Professional. 2 Produk Perangkat Lunak Aplikasi Perangkat lunak aplikasi adalah software yang diciptakan untuk penggunaan dalam bidang yang spesifik, misalnya perangkat lunak pengolah teks, perangkat lunak pengolah grafik, perangkat lunak pengolah audio dan video, dan perangkat lunak berbasis web. Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi melalui program promosi IMOVSES menawarkan produk perangkat aplikasi seperti Microsoft Office Publisher, Microsoft Office Enterprise 2007, Microsoft Office Bussiness, Microsoft Office Professional Plus 2010, Microsoft Digital Image suite, Microsoft Expresion Web 1.0. 3 Produk Perangkat Lunak Bahasa Pemrograman Perangkat Lunak Bahasa Pemrograman adalah bahasa-bahasa yang digunakan programer untuk menuliskan kumpulan-kumpulan instruksi dalam komputer. IMOVSES menawarkan produk perangkat lunak bahasa pemrograman seperti Microsoft SQL Server 2008 Enterprise Edition, Microsoft Visual Studio 2010 Professional, Microsoft Visual .Net 2003 dan 2005. Promosi IMOVSES IPB sebagai penyelenggara pendidikan tinggi yang dipercaya Microsoft melaksanakan program IMOVSES harus dapat memberikan stimulus agar sivitas IPB tertarik menggunakan produk Microsoft legal melalui Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi. Berbagai bentuk bauran promosi IMOVSES antara lain: 1 Website Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi memanfaatkan internet sebagai sarana kegiatan promosi IMOVSES dengan mencantumkan program promosi IMOVSES di www.ict.ipb.ac.id . Website ini memudahkan sivitas IPB dalam memperoleh informasi mengenai program promosi IMOVSES dan produk apa saja yang ditawarkan serta bagaimana prosedur memperoleh produk Microsoft berlisensi tersebut. 2 Brosur Beberapa brosur mengenai program promosi IMOVSES disediakan oleh Sub Direktorat Integrasi data. Brosur-brosur yang berisikan informasi mengenai pentingnya software berlisensi ini dapat diperoleh langsung di gedung pusat komputer IPB atau dibagikan ketika Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi melaksanakan kegiatan sosialisasi di lingkungan kampus IPB. Brosur ditujukan kepada sivitas IPB secara luas. Karena sifatnya yang praktis dan daya jangkaunya yang luas, maka brosur menjadi media yang dapat diandalkan dalam kegiatan promosi IMOVSES.
26 3 Publikasi dan Humas Petugas Sub Direktorat Integrasi Data memberikan panduan kepada sivitas yang menggunakan software Microsoft melalui IMOVSES, Petugas menjaga hubungan dengan pengguna baik melalui panduan lewat e-mail, datang langsung ke gedung pusat komputer IPB, maupun menghubungi melalui sambungan telepon. Jika ada sivitas yang mengalami kendala seperti kendala saat proses instalasi software, maka petugas IMOVSES akan membantu proses instalasi. 4 Acara (Event) Program promosi IMOVSES diikutsertakan dalam sosialisasi pada mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (TPB) dan acara-acara yang diselenggarakan oleh IPB yang relevan dengan penggunaan software maupun mengenai teknologi informasi. Hal ini diharapkan agar sivitas terutama mahasiswa IPB sudah mengenal program IMOVSES sejak awal masa perkuliahan. 5 Promosi Penjualan Program IMOVSES memberikan potongan harga yang berbeda untuk setiap sivitas. Harga produk yang lebih murah lagi diberikan kepada mahasiswa. Hal ini bentuk promosi penjualan yakni untuk menarik pelanggan dari kalangan sivitas mahasiswa agar semakin tertarik menggunakan produk Microsoft melalui IMOVSES. 6 Pemasaran Interaktif Pemasaran interaktif memungkinkan sivitas IPB melakukan kostumisasi terhadap produk Microsoft yang mereka peroleh dari program IMOVSES. Sivitas dapat menghubungi Sub direktorat Integrasi Data melalui website, telepon, e-mail serta terlibat tanya-jawab dengan petugas IMOVSES mengenai produk yang disediakan, harga, spesifikasi, dan informasi relevan lainnya secara real time. 7 Pemasaran Langsung (direct marketing) Sivitas yang sudah terdaftar dalam program IMOVSES secara otomatis akan tersimpan dalam database Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi, data yang tersimpan meliputi nama, fakultas, telepon, dan alamat e-mail. Data ini akan dikelola sedemikian rupa oleh Sub Direktorat Integrasi Data sehingga petugas dapat mengirim e-mail kepada sivitas yang masa berlaku lisensinya segera berakhir agar segera memperbarui lisensi produknya, ataupun mencoba produk Microsoft lainnya yang disediakan dalam program promosi IMOVSES. 8 Word of Mouth Word of Mouth adalah bauran yang sudah sejak lama diterapkan oleh petugas program IMOVSES. Setiap sivitas yang terdaftar selalu disarankan oleh petugas untuk menginformasikan kepada sivitas yang lain mengenai program promosi IMOVSES agar semakin banyak sivitas yang tertarik menggunakan produk Microsoft berlisensi melalui IMOVSES. Penganggaran Promosi IMOVSES Program promosi IMOVSES tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya anggaran dana. Anggaran dana yang digunakan dalam program promosi ini ditanggung oleh Microsoft yang dianggarkan setiap bulan. Microsoft menggunakan metode penganggaran tujuan dan tugas, yaitu teknik yang menganggarkan biaya promosi sesuai dengan target yang ingin dicapai perusahaan.
27 Adapun biaya yang dianggarkan dalam program promosi ini dialokasikan untuk percetakan brosur, form pendaftaran, DVD software, Komputer untuk proses burning DVD, sosialisasi program, percetakan stiker hologram, dan lainnya. Biaya yang dikeluarkan oleh Microsoft untuk kegiatan promosi IMOVSES periode 2008 hingga 2013 berkisar antara 2,5 juta sampai 17,7 juta per bulan. Karakteristik Responden Penelitian ini menggunakan responden dari sivitas IPB dengan jumlah responden yang diteliti sebanyak 100 orang, yaitu sivitas aktif yang mengetahui IMOVSES. Karakteristik responden dalam penelitian ini dapat dilihat dari jenis kelamin, usia, fakultas, status sivitas, sumber pemasukan, jumlah pemasukan per bulan, serta hobi. Karakteristik responden berdasarkan kategorinya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Karakteristik responden berdasarkan katergori Kategori Jenis Kelamin
Usia
Status Sivitas
Sumber Pemasukan Utama
Jumlah Pemasukan Per Bulan
Hobi
Karakteristik Pria Wanita ≤ 20 tahun 21-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun >50 tahun Mahasiswa Tenaga Kependidikan Tenaga Pengajar Administrator Uang saku dari orang tua Gaji Beasiswa < Rp 1000.000,Rp 1000.000,- - Rp 1999.000,Rp 2000.000,- - Rp 2999.000,Rp 3000.000,- - Rp 3999.000,Rp 4000.000,- - Rp 4999.000,> Rp 5000.000,Membaca Musik Menonton film Desain/ Photograpi Komputer Traveling Olahraga
Persentase 68% 32% 22% 69% 1% 4% 4% 91% 5% 1% 3% 81% 14% 5% 2% 48% 34% 6% 2% 8% 13% 11% 30% 3% 13% 10% 20%
Sumber: Data diolah (2014)
Mayoritas sivitas dalam penelitian ini adalah sivitas berjenis kelamin lakilaki. Sivitas berjenis kelamin laki-laki memiliki persentase mencapai 68%. Persentase sivitas laki-laki jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan persentase
28 sivitas wanita yang jumlahnya 32%. Program IMOVSES umumnya diminati oleh sivitas laki-laki yang lebih tertarik dan menaruh minat lebih pada perkembangan teknologi dan informasi sehingga mempengaruhi persentase responden menurut jenis kelamin. Hal ini sesuai dengan informasi yang diperoleh melalui petugas di gedung pusat komputer IPB, petugas pelayanan IMOVSES mengakui bahwa mayoritas sivitas yang mengikuti program IMOVSES adalah berjenis kelamin lakilaki. Sivitas IPB yang mengetahui IMOVSES dalam rentang usia 21-30 Tahun adalah kelompok usia yang memiliki persentase tertinggi, yaitu sebesar 69%. Kelompok usia dengan persentase terendah adalah kelompok usia 31-40 tahun yaitu sebesar 1 persen. Mayoritas sivitas akademika aktif yang mengetahui program promosi IMOVSES di IPB adalah mahasiswa yang berada pada kisaran usia 20 tahun hingga 31 tahun, kecuali mahasiswa pada Tingkat Persiapan Bersama (TPB) yang memiliki usia 20 tahun ke bawah. Sivitas lainnya adalah tenaga pengajar dan pendidik yang memiliki kisaran usia lebih tinggi. Kategori status sivitas IPB yang mengetahui program promosi IMOVSES didominasi oleh mahasiswa yang memiliki persentase sebesar 91%, disusul oleh Tenaga Kependidikan (5%), Administrator (3%), dan terakhir Tenaga Pengajar (1%). Sumber pemasukan utama melalui gaji memiliki persentase kedua tertinggi, yakni sebesar 14%, kemudian sumber pemasukan utama melalui uang saku dari orang tua adalah kelompok dengan persentase tertinggi, yaitu sebesar 81%. Mayoritas adalah mahasiswa yang masih didanai oleh orang tua ataupun beasiswa, sementara bagi mahasiswa yang sudah bekerja serta sivitas pendidik, administrator, dan pengajar memiliki sumber pemasukan utama melalui gaji mereka Sivitas IPB yang memiliki jumlah pemasukan sebesar Rp 1000.000–Rp 1999.000 adalah kelompok mayoritas dengan jumlah sebesar 48%. Kelompok sivitas dengan jumlah pemasukan sebesar Rp 4000.000 – Rp 4999.000 dan < Rp 1000.000 adalah kelompok dengan persentase terkecil (2%). Berdasarkan kategori hobi, sivitas IPB dengan kelompok hobi menonton film memiliki persentase terbesar, yaitu sebesar 30%. Sivitas yang memiliki hobi membaca dan Komputer (game dan internet) memiliki persentase yang sama besarnya, yaitu sebesar 13%. Adapun sivitas dengan hobi desain dan fotografi memiliki persentase terendah (3%). Microsoft dan I-MOVSES Responden memiliki karakteristik yang lebih spesifik mengenai poduk Microsoft dan program promosi IMOVSES yaitu mengenai keikutsertaan dalam seminar software berlisensi, wawasan mengenai software berlisensi, penggunaan produk Microsoft, produk Microsoft yang terakhir dibeli, keaslian software, sumber produk, durasi menggunakan komputer, keperluan menggunakan komputer, dan sumber informasi mengenai IMOVSES. Karakteristik responden mengenai Microsoft dan IMOVSES berdasarkan kategorinya dapat dilihat pada Tabel 7.
29 Tabel 7 Karakteristik responden mengenai Microsoft berdasarkan katergori Kategori Mengikuti Seminar Wawasan Mengenai Software Berlisensi Pengguna Produk Microsoft
Produk Microsoft terakhir yang dibeli
Mulai menggunakan produk Microsoft
Menggunakan Produk Microsoft Berlisensi
Sumber produk
Lama Menggunakan Komputer (Per hari)
Keperluan Menggunakan Komputer
Informasi mengenai IMOVSES
Sumber: Data diolah (2014)
Karakteristik Pernah Tidak pernah Baik Cukup Tidak paham/ buruk Ya Kombinasi Microsoft Office Microsoft Visio Windows Vista Windows XP Windows 7 Windows 8 <2004 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Berlisensi (asli) Non lisensi Diberikan oleh teman Diberikan oleh orang tua Program IMOVSES Membeli sendiri Lainnya <1 Jam 1- 2 Jam 2-3 Jam 3-4 Jam Di atas 4 Jam Desain/video editing/Game Musik/Film Pekerjaan/kuliah Internet Dari acara yang diadakan Microsoft Dari Website Informasi dari teman Dari promosi tertentu di kampus Dari acara yang diadakan IPB Inisiatif menanyakan langsung Ditawarkan petugas IMOVSES Brosur
Persentase 36% 64% 24% 53% 23% 96% 4% 59% 5% 1% 8% 15% 12% 5% 3% 2% 7% 22% 18% 20% 15% 5% 2% 0% 1% 27% 73% 53% 1% 25% 20% 1% 1% 50% 34% 10% 5% 16% 15% 40% 29% 3% 15% 42% 10% 14% 3% 9% 3%
30 Seminar mengenai software berlisensi dianggap penting guna menambah wawasan sivitas mengenai pentingnya menggunakan software berlisensi. IPB melalui Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi rutin mengadakan sosialisasi mengenai perangkat lunak komputer berlisensi terutama mengenai produk Microsoft. Sebanyak 36% sivitas IPB pernah mengikuti seminar ataupun sosialisasi mengenai software berlisensi, jumlah ini masih jauh di bawah persentase sivitas yang tidak pernah mengikuti seminar mengenai software berlisensi, yaitu sebesar 64%. Wawasan mengenai software berlisensi dapat diperoleh melalui berbagai sumber, seperti majalah, internet, dan seminar ataupun sosialisasi. Informasi dari berbagai sumber tersebut akan menambah wawasan sivitas mengenai software berlisensi dan akan mempengaruhi keputusannya dalam memilih untuk menggunakan software berlisensi atau tidak. Lebih dari setengah sivitas IPB memiliki wawasan yang cukup mengenai software berlisensi, artinya sebesar 53% dari sivitas IPB mengetahui perbedaan antara perangkat lunak komputer yang berlisensi dan yang tidak. Sebanyak 23% sivitas IPB tidak paham mengenai perangkat lunak komputer berlisensi, kelompok sivitas ini tidak dapat membedakan software komputer asli maupun yang ilegal. Sebanyak 24% sivitas IPB memiliki pengetahuan yang baik mengenai software berlisensi, bahkan memiliki informasi aktual mengenai perkembangan software berlisensi. Semua sivitas IPB adalah pengguna produk Microsoft. Namun yang benarbenar hanya menggunakan produk Microsoft adalah sebesar 96%. Sebanyak 4% lainnya adalah sivitas yang menggunakan produk Microsoft namun mengkombinasikannya dengan produk Non Microsoft seperti Linux atau perangkat lunak aplikasi lainnya. Tidak ada sivitas IPB yang saat ini tidak menggunakan produk Microsoft. Aplikasi pengolah kata produksi Microsoft, Microsoft office adalah produk yang terakhir kali dibeli oleh 59% sivitas IPB. Produk Windows XP yang sudah dihentikan produksinya oleh Microsoft dibeli oleh 8% sivitas IPB. Persentase pembelian paling sedikit adalah produk Windows Vista, yaitu sebesar 1%. Sivitas IPB sebanyak 5% mulai menggunakan produk Microsoft sebelum tahun 2004. Pada tahun 2007 sebanyak 22 persen sivitas IPB saat ini mulai menggunakan produk Microsoft, jumlah ini sekaligus menjadi yang terbanyak. Tahun 2013 menjadi pengecualian di mana tidak ada sivitas IPB yang memutuskan untuk mulai menggunakan prosuk Microsoft. Sebanyak 73 persen sivitas IPB adalah pengguna produk Microsoft tidak berlisensi (ilegal), sementara sivitas yang menggunakan produk Microsoft berlisensi (legal) adalah sebesar 27 persen. Sivitas IPB yang memperoleh produk Microsoft baik yang berlisensi maupun tidak “melalui teman” adalah kelompok yang persentasenya tertinggi, yaitu sebesar 53%. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi software paling efektif adalah melalui word of mouth. Program promosi IMOVSES berkontribusi sebesar 25%. Adapun sivitas IPB yang memperoleh produk Microsoft dari orang tua adalah sebesar 1 %. Sivitas IPB menggunakan komputer personal/ komputer jinjing mereka dengan durasi selama 1 hingga 2 jam per hari adalah kelompok dengan persentase terbesar yakni sebesar 50 %. Persentase terkecil adalah sivitas yang menggunakan komputer dengan durasi kurang dari 1 jam, yaitu sebanyak 1%.
31 Sivitas IPB yang menggunakan komputer untuk keperluan kuliah atau pekerjaan memiliki persentase sebesar 40%. Sivitas yang menggunakan komputer untuk keperluan Musik/ Film memiliki persentase terkecil yaitu sebesar 15%. Sebanyak 42% sivitas IPB memperoleh informasi mengenai I-MOVSES melalui orang lain yang lebih dulu menggunakan IMOVSES (word of mouth). Jumlah ini merupakan jumlah terbanyak dibandingkan bauran promosi lainnya yang digunakan oleh Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi. Acara yang diadakan oleh Microsoft, sivitas yang menanyakan langsung dan Brosur hanya memiliki persentase masing-masing sebanyak 3%. Berdasarkan fakultas maka legalistas produk Microsoft yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Penggunaan produk Microsoft berlisensi berdasarkan fakultas FAKULTAS
BERLISENSI (%)
Pertanian
12,5
Kedokteran Hewan
0,0
Perikanan dan Ilmu Kelautan
25,0
Peternakan
12,5
Kehutanan
0,0
Teknologi Pertanian
25,0
FMIPA
100,0
Ekonomi dan Manajemen
11,1
Ekologi Manusia
0,0
Diploma
10,0
Tingkat Persiapan Bersama (TPB)
75,0
Sivitas Non Fakultas
71,0
Sumber: Data diolah (2014)
Tabel 8 menunjukkan bahwa fakultas dengan tingkat penggunaan produk Microsoft berlisensi terendah adalah Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Kehutanan, dan Fakultas Ekologi Manusia. Fakultas FMIPA memiliki persentase tertinggi karena penggunaan komputer yang lebih intens pada departemen Ilmu Komputer sehingga memerlukan software dengan kinerja yang stabil yakni software Microsoft berlisensi. Analisis Hubungan Karakteristik Responden dengan Keputusan Menggunakan Produk Microsoft Berlisensi Untuk melihat hubungan antar karakteristik responden dengan keputusan menggunakan produk Microsoft berlisensi digunakan analisis tabulasi silang atau crosstab. Melalui analisis tabulasi silang dapat diperoleh bagaimana suatu variabel bergantung atau tidak dengan variabel lainnya. Analisis tabulasi silang dilakukang dengan bantuan software SPSS 19.
32 Ada dua asumsi yang terdapat dalam analisis tabulasi silang, yaitu: Ho = tidak ada hubungan antara dua variabel yang dianalisis H1 = ada hubungan antara baris dan kolom Diterima atau tidaknya suatu asumsi bergantung pada besaran Chi Square tabel dan Chi Square hitungnya ( ). Jika Chi Square hitung lebih kecil dari Chi Square tabel maka terima asumsi Ho, sementara jika sebaliknya, Chi Square hitung lebih kecil daripada Chi Square tabel, maka tolak asumsi Ho. Selain menggunakan Chi Square hitung dan tabel. Menentukan hubungan antar variabel juga dapat dilakukan dengan melihat nilai alpa dan nilai probabilitas yang dihasilkan. Jika nilai probabilitas (Asmp.sig) lebih besar nilai daripada alpa (α) yang digunakan, maka terima asumsi Ho. Namun jika sebaliknya, nilai probabilitas (Asmp.sig) lebih kecil nilai alpha (α) yang digunakan, maka tolak asumsi Ho. Adapun hubungan antar variabel yang akan dianalisis dapat dilihat pada Tabel 26. Tabel 9 hubungan karakteristik responden dengan penggunaan software berlisensi Variabel
A
Df tabel
hitung
Probabilitas
Keterangan
Usia-Penggunaan Software Berlisensi
5% (0,05)
4
9,488
13,031
0.017
Ada Hubungan
Status Sivitas Penggunaan Software Berlisensi Sumber Pemasukan Penggunaan Software Berlisensi Jumlah Pendapatan Penggunaan Software Berlisensi Mengikuti Seminar Penggunaan Software Berlisensi Wawasan -Penggunaan Software Berlisensi
5% (0,05)
3
7,813
10,601
0.023
Ada Hubungan
5% (0,05)
2
5,991
12,462
0.004
Ada Hubungan
5% (0,05)
12
21,026
118,749
0.006
Ada Hubungan
5% (0,05)
1
3,841
51,414
0.000
Ada Hubungan
5% (0,05)
2
5,991
21,502
0.000
Ada Hubungan
Durasi Menggunakan Komputer per Hari Penggunaan Software Berlisensi
5% (0,05)
4
9,488
6,754
0.149
Tidak Berhubungan
Sumber: Data diolah (2014)
Beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan dalam menetapkan sasaran promosi ke depannya adalah variabel-variabel yang memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Usia sivitas dan status sivitas mempengaruhi keputusannya dalam memilih menggunakan software berlisensi. Sumber pemasukan dan jumlah pemasukan adalah variabel lain yang memiliki pengaruh terhadap keputusan menggunakan software berlisensi. Secara umum sumber pemasukan sivitas IPB yang kebanyakan mahasiswa adalah uang saku dari orang tua dengan jumlah pemasukan mayoritas pada rentang Rp 1.000.000,- hingga Rp 2.000.000,sehingga hal ini mempengaruhi daya beli terhadap produk-produk Microsoft berlisensi di luar kampus, maka sebenarnya IMOVSES adalah pilihan paling
33 realistis untuk sivitas IPB. Hal ini yang harus ditekankan pada saat pertama kali mengadakan sosialisasi pada sivitas IPB. Mengikuti seminar dan wawasan sivitas adalah variabel yang memiliki hubungan dengan keputusan penggunaan software berlisensi. Seminar adalah sarana penambahan pengetahuan mengenai software berlisensi sehingga sivitas semakin mengerti mengenai manfaat menggunakan produk Microsoft berlisensi. Wawasan sivitas berpengaruh terhadap keputusan menggunakan produk Microsoft berlisensi. Sivitas dengan wawasan mengenai software berlisensi lebih mengerti mengenai manfaat menggunakan produk berlisensi serta konsekuensi menggunakan produk yang tidak berlisensi. Durasi seorang sivitas dalam menggunakan komputer setiap harinya tidak memiliki korelasi terhadap keputusannya menggunakan produk berlisensi atau tidak. Karakteristik Durasi menggunakan komputer tidak menentukan preferensi dalam pemilihan produk Microsoft berlisensi.
Analisis Respon Sivitas terhadap Program Promosi IMOVSES Respon sivitas IPB terhadap program promosi IMOVSES dianalisis dengan menggunakan EPIC Model dan Direct Rating Method (DRM). EPIC Model mencakup empat dimensi kritis yaitu empati, persuasi, dampak dan komunikasi sedangkan DRM menggunakan lima variabel, yaitu perhatian, pemahaman, respon kognitif, respon afektif, dan sikap terhadap promosi. EPIC Model 1 Empati (Empathy) Dimensi Empati digunakan untuk mengetahui pendapat sivitas mengenai strategi promosi yang dilakukan Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi IPB. Hasil perhitungan skor rata-rata (X) dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Hasil perhitungan rata-rata dimensi empathy
Atribut Promosi Baik Menyukai Promosi
Frekuensi X Bobot
Skor rata-rata per atribut
292 390
2,92 3,90
Total skor rataan Dimensi Empati (X Empati) 3.14
Skor rataan dimensi empati yang dihasilkan adalah sebesar 3,14. Skor 3,14 berada pada rentang skala 2,6 sampai 3,4 yang menunjukkan bahwa kegiatan promosi IMOVSES cukup efektif jika dilihat dari segi empati. Rentang skala cukup efektif menunjukkan bahwa sivitas IPB cukup menyukai program promosi IMOVSES dan menilai program promosi IMOVSES cukup baik untuk terus dipertahankan
34 2 Persuasi (Persuasion) Persuasi dapat didefenisikan sebagai perubahan kepercayaaan, sikap, dan juga keinginan untuk berperilaku yang disebabkan oleh suatu komunikasi promosi. Hasil perhitungan skor rata-rata (X) dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Hasil perhitungan rata-rata dimensi persuasion
Atribut
Frekuensi X Bobot
Skor ratarata per atribut
Tertarik Ingin
386 407
3,86 4,07
Total skor rataan Dimensi Persuasi (X Persuasi) 3,965
Skor rataan dimensi persuasi yang dihasilkan adalah sebesar 3,965. Skor 3,965 berada pada rentang skala 3,4 sampai 34,2 yang menunjukkan bahwa kegiatan promosi IMOVSES adalah efektif jika dilihat dari segi persuasi. Rentang skala efektif menunjukkan bahwa sivitas IPB tertarik dan benar-benar ingin untuk mengikuti program promosi IMOVSES. 3 Dampak (Impact) Dimensi impact menunjukkan apakah suatu promosi terlihat istimewa atau menonjol dibandingkan promosi lainnya pada kategori serupa dan apakah suatu promosi dapat membuat konsumen terlibat dalam pesan yang disampaikan. Hasil perhitungan skor rata-rata (X) dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 6 Hasil perhitungan rata-rata dimensi impact
Atribut Tahu betul Kreatif
Frekuensi X Bobot
Skor rata-rata per atribut
Total skor rataan Dimensi Dampak (X Dampak)
287 240
2,87 2,40
2,635
Skor rataan dimensi dampak yang dihasilkan adalah sebesar 2,635. Skor 2,635 berada pada rentang skala 2,6 sampai 3,4 yang menunjukkan bahwa kegiatan promosi IMOVSES adalah cukup efektif jika dilihat dari segi dampak. Rentang skala cukup efektif menunjukkan bahwa sivitas IPB yang mengetahui program promosi IMOVSES tahu betul mengenai program ini dan menilai program ini cukup menonjol jika dibandingkan dengan program promosi lainnya di lingkungan IPB. 4 Komunikasi (Communication) Dimensi communication mengindikasikan apakah konsumen mengingat pesan utama yang disampaikan, apakah konsumen memahaminya, dan apakah pesan tersebut memiliki kesan atau kekuatan yang ditinggalkan pada konsumen. Hasil perhitungan skor rata-rata (X) dapat dilihat pada Tabel 13.
35 Tabel 13 Hasil perhitungan rata-rata dimensi communication Atribut
Jelas Mengingat Mengerti
Frekuensi X Bobot
Skor rata-rata per atribut
Total skor rataan Dimensi Komunikasi (X Komunikasi)
277 294 297
2,77 2,94 2,97
2,893
Skor rataan dimensi komunikasi yang dihasilkan adalah sebesar 2,893. Skor 2,893 berada pada rentang skala 2,6 sampai 3,4 yang menunjukkan bahwa kegiatan promosi IMOVSES adalah cukup efektif jika dilihat dari segi komunikasi. Rentang skala cukup efektif menunjukkan bahwa sivitas IPB yang mengetahui program promosi IMOVSES menilai Sub Direktorat Integrasi Data cukup jelas dalam memberikan pesan mengenai IMOVSES. Sivitas IPB yang mengunjungi website, melihat brosur, ikut dalam event IMOVSES, atau yang datang ke gedung pusat komputer di mana program promosi IMOVSES diadakan sudah cukup mengingat pesan yang disampaikan serta cukup mengerti mengenai pesan tersebut. EPIC Rate Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap pengukuran efektivitas promosi IMOVSES dengan menggunakan EPIC Model, diketahui bahwa dari empat dimensi EPIC Model, dimensi empati, dampak, dan komunikasi berada pada rentang cukup efektif, sementara dimensi persuasi berada pada rentang efektif. Rentang skala cukup efektif menunjukkan bahwa program promosi IMOVSES disukai oleh sivitas IPB dan sudah cukup memberi pengaruh terhadap sikap sivitas IPB terhadap minat penggunaan software Microsoft berlisensi. Program IMOVSES dinilai cukup menonjol dan menarik minat sivitas IPB, bahkan sivitas yang telah mengetahui program promosi IMOVSES telah benarbenar ingin untuk mulai menggunakan produk Microsoft melalui program promosi IMOVSES. Hal ini menunjukkan promosi IMOVSES memiliki kekuatan persuasi yang cukup kuat. Skor rata-rata tiap dimensi dihitung kembali untuk menghasilkan EPIC Rate secara keseluruhan sehingga diperoleh nilai EPIC Rate sebesar 3,158. Nilai EPIC Rate 3,158 menunjukkan bahwa program promosi IMOVSES berada pada rentang skala cukup efektif. Oleh karena itu Direktorat Komunikasi dan Sistem Infromasi IPB harus lebih giat dalam melakukan promosi yang lebih sporadis agar menghasilnya tingkat penggunaan produk yang lebih tinggi lagi. Grafik hasil analisis efektivitas program promosi IMOVSES dapat dilihat pada Gambar 20.
36 Empati 5 4
3,14 = Cukup Efektif
3
2,893 = Cukup Efektif
2 1
Dampak
0
Persuasi
3,965 = Efektif
2,635 = Cukup Efektif
Komunikasi
Gambar 4 EPIC Model program promosi IMOVSES
Direct Rating Method 1 Perhatian Faktor Perhatian digunakan untuk mengetahui seberapa besar alokasi kapasitas untuk stimulus yang masuk dan diproses oleh sivitas IPB yang berminat mengikuti program promosi IMOVSES. Hasil perhitungan skor ratarata (X) dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 14 Hasil perhitungan rata-rata faktor perhatian
Atribut
Frekuensi X Bobot
Skor rata-rata per atribut
Menarik 332 3,32 Mencari Tahu 299 2,99 Dikonversi Ke Skala Tabel DRM g=X x (20/5)
Total skor rataan Faktor Perhatian (X Perhatian) 3,155 12,62
Skor rataan faktor perhatian yang dihasilkan adalah sebesar 3,155. Skor 3,115 berada pada rentang skala 2,6 sampai 3,4 yang menunjukkan bahwa kegiatan promosi IMOVSES adalah cukup efektif jika dilihat dari faktor perhatian. Rentang skala cukup efektif menunjukkan bahwa sivitas IPB yang mengetahui program promosi IMOVSES menilai Sub Direktorat Integrasi Data sebagai Subdit Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi yang menangani program promosi IMOVSES cukup menarik perhatian sivitas IPB. Sivitas IPB mencari tahu informasi yang berkaitan dengan IMOVSES adalah bentuk penegasan bahwa program promosi IMOVSES cukup menarik perhatian mereka. Hal inilah yang harus diakomodasi oleh pihak IPB dan Microsoft agar kebutuhan informasi sivitas IPB dapat terpenuhi dengan membenahi bauran
37 promosi yang ada sehingga promosi mendapat perhatian dari sivitas IPB secara menyeluruh, baik secara status sivitas dan fakultas. 2 Pemahaman Pemahaman digunakan untuk mengetahui seberapa baik penafsiran suatu stimulus promosi yang diterima oleh sivitas IPB. Hasil perhitungan skor ratarata (X) dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 Hasil perhitungan rata-rata faktor perhatian
Atribut
Frekuensi X Bobot
Skor rata-rata per atribut
Total skor rataan Faktor Pemahaman (X Pemahaman)
Tahu lebih jauh 308 3,08 Dikonversi Ke Skala Tabel DRM g=X x (20/5)
3,08 12,32
Skor rataan pemahaman yang dihasilkan adalah sebesar 3,08. Skor 3,08 berada pada rentang skala 2,6 sampai 3,4 yang menunjukkan bahwa kegiatan promosi IMOVSES adalah cukup efektif jika ditinjau dari pemahaman.. Agar semakin mudah dipahami oleh sivitas IPB maka Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi harus lebih aktif melakukan promosi dengan menitikberatkan pada saluran internet salah satunya adalah memperbarui informasi di website Direktorat dan menciptakan akun Direktorat di sosial media agar sivitas IPB dapat lebih memahami program promosi IMOVSES ke depannya. 3 Respon Kognitif Respon kognitif digunakan untuk mengetahui penerimaan yang terkait dengan pikiran yang muncul selama tahap pemahaman promosi. Hasil perhitungan skor rata-rata (X) dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16 Hasil perhitungan rata-rata faktor respon kognitif
Atribut
Frekuensi X Bobot
Skor rata-rata per atribut
Tahu lebih jauh 279 2,79 Dikonversi Ke Skala Tabel DRM g=X x (20/5)
Total skor rataan Faktor Kognitif (X Kognitif) 2,79 11,16
Skor rataan respon kognitif yang dihasilkan adalah sebesar 2,79. Skor 2,79 berada pada rentang skala 2,6 sampai 3,4 yang menunjukkan bahwa kegiatan promosi IMOVSES adalah cukup efektif jika ditinjau dari repon kognitif sivitas IPB sebagai konsumen program promosi ini. Rentang skala cukup efektif menunjukkan bahwa sivitas IPB cukup memahami pesan dan percaya akan tahu lebih lanjut lagi mengenai program promosi IMOVSES. Persepsi yang tercipta merupakan hasil dari penerimaan sivitas IPB terhadap IMOVSES. Oleh karena itu maka pelaksana program promosi harus lebih menyesuaikan konten promosi dengan produk sesungguhnya, misalnya daftar software yang
38 ada hendaknya di update di website Direktorat atau brosur yang disebar di lingkungan kampus. 4 Respon Afektif Respon afektif menggambarkan perasaan dan emosi sivitas IPB yang dihasilkan sebuah stimulus (dalam hal ini adalah pesan promosi). Hasil perhitungan skor rata-rata (X) dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17 Hasil perhitungan rata-rata faktor respon afektif
Atribut
Frekuensi X Bobot
Skor rata-rata per atribut
Dikemas menarik 256 2,56 Bagus dan Akurat 288 2,88 Dikonversi Ke Skala Tabel DRM g=X x (20/5)
Total skor rataan Faktor Kognitif (X Kognitif) 2,72 10,88
Skor rataan respon afektif yang dihasilkan adalah sebesar 2,72. Skor 2,72 berada pada rentang skala 2,6 sampai 3,4 yang menunjukkan bahwa kegiatan promosi IMOVSES adalah cukup efektif jika ditinjau dari repon afektif sivitas IPB sebagai konsumen program promosi ini. Rentang nilai ini sangat dekat dengan rentang skala tidak efektif dengan selisih 0,12. Rentang skala cukup efektif menunjukkan bahwa sivitas IPB menilai program IMOVSES cukup menarik dari segi kemasannya. Pelayanan yang akurat dan bagus juga dinilai sudah cukup kualitasnya, namun perlu ditingkatkan lagi. Oleh karena itu maka pelaksana program promosi harus meningkatkan aspek-aspek yang dapat menyenangkan sivitas IPB yang ikut dalam program IMOVSES, misalnya memberi pelayanan bantuan proses instalasi software dan juga meningkatkan keramahan pada sivitas IPB sehingga semakin menarik minat sivitas IPB untuk turut serta dalam program IMOVSES. 5 Sikap Terhadap Promosi Sikap terhadap promosi dapat dijadikan peramal terhadap poduk Microsoft. Hasil perhitungan skor rata-rata (X) dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18 Hasil perhitungan rata-rata faktor sikap terhadap promosi
Atribut
Frekuensi X Bobot
Skor rata-rata per atribut
Tertarik 429 4,29 menggunakan Dikonversi Ke Skala Tabel DRM g=X x (20/5)
Total skor rataan Faktor Kognitif (X Kognitif) 4,29 17,16
Skor rataan faktor sikap responden yang dihasilkan adalah sebesar 4,29. Skor 4,29 berada pada rentang skala 4,2 sampai 5,0 yang menunjukkan bahwa kegiatan promosi IMOVSES adalah sangat efektif sekaligus menjadi skor tertinggi dari keempat faktor Direct Rating Method yang dianalisi. Rentang
39 skala sangat efektif menunjukkan bahwa sivitas IPB menilai program IMOVSES sukses menciptakan sikap positif bagi sivitas IPB. Mayoritas sivitas IPB yang mengetahui program promosi IMOVSES sangat tertarik untuk mulai menggunakan produk Microsoft melalui program promosi IMOVSES. Ke depannya fakta ini dapat dijadikan bahan evaluasi untuk tetap mempertahankan keberlangsungan IMOVSES disamping tetap melakukan perbaikan di aspek lainnya yang dinilai belum maksimal. Nilai Total Direct Rating Method Setelah nilai total skor rataan diperoleh melalui masing-masing faktor yang kemudian dikonversi ke dalam skala tabel direct rating method, maka selanjutnya dilakukan penjumlahan seluruh faktor direct rating method. Hasil perhitungan skor direct rating method dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19 Hasil perhitungan skor direct rating method Faktor Direct Rating Method Perhatian Pemahaman Respon Kognitif Respon afektif Sikap Terhadap Promosi Total Skor Direct Rating Method
Skor hasil konversi ke skala tabel Direct Rating Method 12,62 12,32 11,16 10,88 17,16 64,14
Berdasarkan analisis dengan direct rating method yang ditunjukkan pada Tabel 25, maka diperoleh nilai direct rating (ǧ) sebesar 64,14. Skor 64,14 berada pada skala 60 sampai dengan 80 yang berarti masuk dalam kategori baik. Walaupun masuk dalam kategori promosi yang baik, tetapi skor tersebut hanya berjarak 4 nilai dari kategori rata-rata. Hal ini membuktikan bahwa Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi sebagai pengelola program promosi IMOVSES harus meningkatkan promosinya lagi agar mendapat respon dari sivitas IPB dari aspek perhatian, pemahaman, respon kognitif, respon afektif, dan sikap terhadap promosi. Pengaruh Jumlah Biaya Promosi terhadap Penggunaan Produk Microsoft Berlisensi Data yang diperoleh dari Laporan Tahunan Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi IPB memuat jumlah anggaran yang dikeluarkan setiap tahunnya. Anggaran ini alokasikan per bulan setiap tahunnya dengan pertimbangan dari Subdit Integrasi Data IPB. Biaya promosi dianggarkan untuk sosialisasi, perbanyakan DVD, brosur, stiker, pelaksanaan acara atau seminar, penggantian perangkat komputer untuk proses perbanyakan DVD, dan lainnya. Hubungan antara biaya promosi yang dikeluarkan dengan jumlah sivitas IPB yang menggunakan produk Microsoft berlisensi melalui IMOVSES dianalisis dengan menggunakan regresi linear dengan bantuan software Minitab 16. Lampiran 4 menunjukkan besarnya biaya promosi yang dikeluarkan Microsoft
40 dan jumlah sivitas IPB yang menggunakan produk Microsoft berlisensi melalui program promosi IMOVSES. Berdasarkan hasil analisis linear yang dilakukan dengan menggunakan software Minitab 16, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Jumlah Sivitas = 27,2+0,000027 Biaya Promosi Ada dua koefisien dalam persamaan regresi, yaitu koefisien a dan b. Interpretasi dari koefisien a adalah nilai y ketika x = 0. Intersep (a) sebesar 27,2 secara matematis menyatakan bahwa apabila nilai Biaya sama dengan 0, maka nilai Sivitas(Y) sama dengan 27,2. Pada kasus ini tidak mungkin nilai biaya promosi sama dengan nol. Karena jika biaya sama dengan nol, maka program promosi IMOVSES sama saja tidak berjalan (IMOVSES adalah program promosi itu sendiri). Intersep pada hasil analisis ini bisa saja sivitas yang tetap menggunakan software adalah petugas pengelola IMOVSES sendiri. Melalui persamaan regresi diinterpretasikan koefisien (b), yaitu jumlah sivitas yang mendaftar program promosi IMOVSES akan naik sebesar 0,000027 jika biaya dinaikkan sebesar satu satuan. Hal sebaliknya juga berlaku, jika biaya promosi dikurangi sebesar satu satuan biaya, maka program promosi IMOVSES akan kehilangan 0,000027 sivitas. Jadi, jika biaya promosi ditambah sebesar Rp 100.000,- maka jumlah sivitas IPB yang akan mendaftar program promosi IMOVSES akan bertambah sebanyak 3 orang (0,000027 x Rp 100.000,-). Minitab juga menghasilkan ukuran seberapa baik peubah x (peubah bebas) menjelaskan peubah y (peubah tidak bebas) dengan nilai sebesar 79,6% yang berarti biaya promosi yang dikeluarkan dapat menjelaskan tingkat sivitas yang mendaftar IMOVSES sebesar 79,6%. Sisanya 20,4% dijelaskan oleh variabel lain yang saat ini tidak dimasukkan ke dalam model. Persentase menunjukkan bahwa model regresi yang dihasilkan sudah baik karena model sudah memasukkan variabel biaya promosi dan jumlah sivitas yang mana merupakan dua variabel terpenting dalam program promosi ini. Ada beberapa variabel yang dapat dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam model untuk memperbaiki model regresi yang ada, misalnya pelayanan (service) dan lokasi (place). Implikasi Manajerial Implikasi manajerial yang dapat dilakukan oleh tim program promosi IMOVSES berdasarkan penelitian ini dapat dilakukan dengan pendekatan fungsi manajerial berupa POAC (Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling). Fungsi POAC sendiri dalam suatu organisasi adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi suatu organisasi dalam pencapaian tujuannya (Terry 2006). Fungsi POAC akan dikaitkan dengan teori Engel (1994) yang menyatakan bahwa untuk mencapai promosi yang efektif setidaknya dipenuhi 3 kriteria, yaitu: 1 Pasar sasaran yang diharapkan 2 Hasil komunikasi yang diharapkan 3 Hasil penjualan yang diharapkan Hasil penelitian mengenai efektivitas promosi dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menetapkan rencana ke depannya, mengembangkan strategi, serta mengkoordinasi aktivitas promosi selanjutnya. Proses Planning (pra) menentukan apa yang hendak dicapai atau dilakukan, proses ini disusun berdasarkan
41 temuan-temuan pada penelitian. Proses Organizing meliputi langkah apa yang harus disusun untuk mencapai tujuan, dan siapa yang mengerjakannya. Setelah proses pengorganisasian dilakukan maka selanjutnya adalah proses Actuating, proses ini menjelaskan bagaimana pelaksanaan program atau kegiatan guna mencapai tujuan yang ditetapkan pada proses planning . Proses Controlling adalah proses post yang berarti mengontrol aktivitas yang telah dilakukan agar sesuai dengan rencana yang telah disusun. Pengendalian berarti mengawasi secara teliti setiap proses yang telah direncanakan dan memastikannya sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode EPIC Model, maka disimpulkan bahwa dimensi komunikasi adalah dimensi paling kritis dari 4 dimensi yang ada pada EPIC Model. Dimensi komunikasi dapat ditingkatkan dengan melakukan pembenahan dalam pelayanan dan metode promosi. Semakin banyak bauran yang digunakan serta semakin intensnya suatu promosi dilakukan maka akan meningkatkan peluang berhasilnya suatu upaya komunikasi promosi. Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode DRM, maka faktor respon kognitif dan faktor respon afektif adalah faktor dengan skor paling kecil sehingga dibutuhkan usaha peningkatan. Respon kognitif dan afektif berkenaan dengan proses emosi ketika proses promosi berlangsung sehingga dapat ditingkatkan kualitasnya dengan melakukan pengemasan promosi yang lebih menarik dan akurat sehingga konsumen (sivitas) memiliki minat untuk secara konsisten mengikuti promosi yang dirancang. Dimensi komunikasi pada EPIC Model dan faktor respon kognitif serta faktor respon afektif pada DRM dapat ditingkatkan dengan cara melakukan seminar yang lebih tinggi frekuensinya. Hal ini dibuktikan dari analisis tabulasi silang ( Lampiran 8) sivitas yang mengikuti seminar memiliki persentase sebesar 92,6% untuk memilih produk berlisensi. Meningkatnya frekuensi seminar atau sosialisasi akan meningkatkan wawasan sivitas IPB mengenai software berlisensi.Wawasan yang baik dari sivitas IPB menjadi penyumbang sivitas pengguna produk berlisesi terbesar, yakni sebanyak 63% sedangkan sivitas dengan wawasan “cukup” adalah penyumbang persentase terbesar dalam hal tingkat penggunaan produk bajakan, yakni sebesar 74% (lampiran 8). Hal ini yang menjadi dasar bahwa wawasan sivitas mengenai software berlisensi harus ditingkatkan lagi. Seminar atau sosialisasi yang diadakan untuk meningkatkan dimensi komunikasi dan faktor respon kognitif dan afektif sebaiknya memperhatikan hasil analisis hubungan variabel (Tabel 9). Seminar diadakan lebih meluas bukan hanya pada suatu kelompok usia dan kelompok sivitas (selama ini difokuskan pada mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama). Usia dan jumlah pendapatan sivitas juga memiliki hubungan dengan keputusan pemilihan produk berlisensi, namun kedua variabel tersebut adalah variabel yang tidak dapat dikendalikan oleh IPB dan Microsoft, namun dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan promosi ke depannya. Setiap program promosi yang disusun hendaknya menerapkan target jumlah sivitas yang hendak dicapai. Hasil analisis regresi menemukan bahwa penambahan biaya promosi sebesar Rp 100.000,- akan meningkatkan jumlah sivitas yang mendaftar program promosi IMOVSES sebanyak 3 orang. Jumlah ini hendaknya menjadi standar dalam proses pelaksanaan promosi, jika biaya promosi yang dialokasikan semakin kecil atau tetap sementara jumlah sivitas yang
42
Gambar 5 Implikasi manajerial
mendaftar semakin tinggi maka kegiatan promosi yang dilakukan semakin baik. Implikasi manajerial berdasarkan pendekatan fungsi manajerial secara rinci dapat dilihat pada Gambar 5.
43
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa berdasarkan analisis karakteristik yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sivitas IPB sebanyak 27 persen menggunakan produk Microsoft berlisensi dimana keputusan menggunakan produk berlisensi tersebut dipengaruhi oleh faktor usia, status sivitas, sumber dan jumlah pendapatan, seminar, serta wawasan yang dimiliki oleh sivitas IPB. Penelitian menunjukkan respon sivitas dari segi komunikasi terhadap program promosi IMOVSES, skor EPIC Rate menunjukkan bahwa program promosi IMOVSES berada pada rentang skala cukup efektif. analisis dengan Direct Rating Method menunjukkan bahwa program promosi IMOVSES berada pada rentang skala baik. Walaupun masuk dalam kategori promosi yang baik, tetapi skor tersebut hanya berjarak 4 nilai di atas kategori rata-rata. Berdasarkan analisis hubungan jumlah biaya promosi dengan tingkat penggunaan produk Microsoft, maka diperoleh persamaan regresi “Jumlah pengguna produk = 27,2+0,000027 Biaya Promosi” yang menunjukan bahwa apabila biaya promosi ditambah sebesar Rp 100.000,- akan menambah jumlah pengguna (sivitas) sebanyak 3 orang. Jumlah Sivitas yang mengetahui IMOVSES namun tidak mendaftarkan diri adalah sebanyak 3820 sivitas, maka jika variabel lain tidak berubah, dibutuhkan setidaknya biaya sebesar Rp 127.300.000,- untuk menjadikan program promosi efektif secara penjualan, yakni seluruh sivitas IPB yang mengetahui program IMOVSES (14200 sivitas) mendaftarkan diri dalam program IMOVSES. Saran Beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan Microsoft dan IPB khususnya Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi antara lain: 1 Meningkatkan kualitas promosi terutama dalam hal pelayanan (langsung maupun melalui telefon atau e-mail). Menambah akun promosi di media sosial seperti twitter maupun facebook dapat menjadi pilihan untuk meningkatkan minta sivitas untuk mendaftarkan diri dalam program IMOVSES. Menambahkan layanan “kotak keluhan” baik secara langsung di pusat layanan, atau di website Direktorat. 2 Sebaiknya direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi lebih banyak melakukan kegiatan edukatif seperti seminar ataupun sosialisasi dalam rangka menambah wawasan sivitas pengenai software berlisensi. 3 Melakukan alokasi biaya yang lebih terperinci disertai dengan pengawasan yang baik. Misalnya membuat laporan yang terperinci mengenai jumlah biaya yang dikeluarkan untuk perbanyakan DVD, sosialisasi, pembuatan brosur dan banner, serta keperluan promosi lainnya. 4 Menambah software lainnya yang dibutuhkan oleh sivitas IPB baik produk Microsoft maupun di luar Microsoft seperti Adobe Photoshop, Coreldraw, dan lainnya.
44
DAFTAR PUSTAKA Amir M. 2005. Dinamika pemasaran. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada. Durianto D. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta (ID): Gramedia. Engel. 1994. Perilaku Konsumen Jilid Keenam. Jakarta (ID): Binarupa Aksara. Grewal dan Levy. 2008. Marketing.New York (US) McGraw-Hil. IMOVSES Program [diunduh pada 12 Mei 2013]. Tersedia pada http://www.microsoft.com/agreement. International Data Corporation 2012 [diunduh pada 20 Oktober 2014]. Tersedia pada http://www.internationaldata.org/cybercrime. International Statistic Counter [diunduh pada 27 Oktober 2014]. Tersedia pada http://www.statcounter.com/dekstop. [IPB] Institut Pertanian Bogor. 2014 Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi. Bogor (ID): IPB. Kadir A. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta (ID): Andi Offset. Kotler P dan Keller LK. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta (ID): PT Erlangga. Morissan M A. 2010. Periklanan, Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta (ID): Kencana Prenada Media Group. Mulyana D. 2007. Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar. Bandung (ID): PT Remaja Rosdakarya. Priyatno D. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Jakarta (ID): PT Buku Kita. Santoso dan Tjiptono. 2001. Statistik Multivariat. Jakarta (ID): PT Elex Media Kompetindo. Shimp T A. 2000. Periklanan Promosi. Jakarta (ID): PT Erlangga. Silalahi G. 2003. Metodologi penelitian dan studi kasus. Sidoarjo (ID): Citramedia. Singarimbun. 1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta (ID): LP3ES. Statistik penggunaan perangkat lunak komputer [diunduh pada 17 September 2014]. Tersedia pada: http://gs.statcounter.com/#desktop-os-ID-yearly2010-2014-bar. Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Cetakan keduapuluh satu. Bandung (ID): Alfabeta. Suliyanto. 2005. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor (ID): Ghalia. Suyanto M. 2005. Teknologi Informasi Untuk Bisnis. Yogyakarta (ID): Andi Offset. Terry G. 2006. Prinsip- Prinsip Manajemen. Jakarta (ID): Bumi Aksara. Tjiptono F. 2005. Strategi Pemasaran. Yogyakarta (ID): Andi Offset. Umar H. 2005. Management Strategic in Action. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama. Walpole R. 1995. Pengantar Statistika Edisi ke-3. Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka Utama.
45
LAMPIRAN
46 Lampiran 1 Kuisioner penelitian KUISIONER PENELITIAN Analisis Efektivitas Program Promosi IPB Microsoft Open Value Subscription for Education Student (IMOVSES) Terhadap Tingkat Penggunaan Produk Microsoft Berlisensi Pada Sivitas IPB Terima kasih atas kesediaan Anda meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini merupakan salah satu instrument penelitian untuk menyusun skripsi yang dilakukan oleh: Nama : Ifan Harnata Sembiring NRP : H24124021 Departemen : Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Setiap informasi yang Anda berikan bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Terima kasih atas partisipasi dan kerjasama Anda. A. Identitas Responden Beri tanda (×) untuk menjawab pertanyaan di bawah ini. 1. Jenis kelamin □ Laki-laki
□ Perempuan
2. Usia □ < 20 tahun □ 21 – 30 tahun □ 31 – 40 tahun
□ 41 – 50 tahun □ > 50 tahun, sebutkan ____
3. Fakultas □ Pertanian □ Kedokteran Hewan □ Perikanan dan Ilmu Kelautan □ Peternakan □ Kehutanan □ Tingkat Persiapan Bersama (TPB)
□ Teknologi Pertanian □ FMIPA □ Ekonomi dan Manajemen □ Ekologi Manusia □ Diploma
4. Status sivitas □ Mahasiswa □ Tenaga Kependidikan □ Lainnya, sebutkan ____
□ Tenaga Pengajar □ Administrator
5. Sumber pemasukan utama □ Gaji □ Beasiswa 6. Pendapatan/ pemasukan per bulan □ < Rp 1.000.000 □ Rp 1.000.000-Rp 2.000.000 □ Rp 2.000.000-Rp 3.000.000 □ Rp 3.000.000-Rp 4.000.000 □ Rp 4.000.000-Rp 5.000.000 □ >Rp 5.000.000
□ Uang saku dari orang tua □ Lainnya, sebutkan ____
47 Lanjutan lampiran 1 7. Hobi □ Membaca □ Musik □ Menonton film □ Desain dan Photography
□ Komputer (game, internet,dll) □ Traveling □ Olahraga □ Lainnya, sebutkan ____
B. Microsoft dan Program IPB Microsoft Open Value Subscription for Education Student (IMOVSES) 1. Apakah Anda pernah mengikuti seminar/ Sosialisasi mengenai perangkat lunak (software) berlisensi? □ YA □ Tidak 2. Bagaimana pemahaman/ wawasan Anda mengenai perangkat lunak (software) berlisensi? □ Baik, saya memiliki informasi terbaru mengenai software berlisensi □ Cukup, saya mengetahui software berlisensi □ Tidak Paham, saya tidak tahu mengenai software berlisensi 3. Apakah anda pengguna produk Microsoft? □ YA □ YA, dikombinasikan juga dengan prosuk Non Microsoft lainnya □ Tidak 4. Produk Microsoft Apa yang anda pakai? (Pilihan boleh lebih dari 1) □ Microsoft Windows XP □ Microsoft Office □ Microsoft Windows 7 □ Microsoft Visio □ Microsoft Windows 8 □ Lainnya, sebutkan ____ 5. Sejak kapan Anda menggunakan produk Microsoft? □ sebelum tahun 2004 □ 2006 □ 2009 □ 2012 □ 2004 □ 2007 □ 2010 □ 2013 □ 2005 □ 2008 □ 2011 □ 2014 6. Apakah produk Microsoft yang ada gunakan adalah produk berlisensi (asli) □ YA □ Tidak 7. Terkait pertanyaan nomor (6), Apa alasan Anda menggunakan produk Microsoft berlisensi (asli)/ Non Lisensi (Bajakan) tersebut ________________________________________________________________________ __________________________________________________________ 8. Dari mana Anda memperoleh produk Microsoft? □ Membeli sendiri □ Teman □ Orang tua □Program Promosi Kampus (IMOVSES) □ Lainnya, sebutkan ____ 9. Berapa lama Anda menggunakan Komputer ( Personal/ Jinjing) setiap harinya? □ < 1 Jam □ 3 Jam – 4 Jam □ 1 Jam – 2 Jam □ Di atas 4 Jam □ 2 Jam – 3 Jam
48 Lanjutan lampiran 1 10. □ □ □ □ □
Anda menggunakan komputer (Personal/ Jinjing) untuk keperluan? Pekerjaan/ Kuliah Internet Desain, Photo & Video editing/ Game Musik/ Film Lainnya, sebutkan ____
11.
Anda memperoleh informasi mengenai program IPB Microsoft Open Value Subscription for Education Student (IMOVSES) melalui: □ Brosur di lingkungan kampus □ Ditawarkan oleh petugas di Gedung Pusat Komputer IPB □ Menanyakan langsung Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi IPB □ Acara/ event/ seminar yang diadakan oleh IPB □ Promosi tertentu di lingkungan kampus □ Informasi dari teman yang lebih dulu menggunakan IMOVSES □ Website, melalui situs Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi (www.ict.ipb.ac.id) □ Acara/ event/ seminar yang diadakan oleh Microsoft
C. Dimensi Promosi Keterangan: STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju C : Cukup S : Setuju SS : Sangat Setuju
1
2 3 4 5 6
7 8
9
Pernyataan EPIC MODEL Promosi IMOVSES oleh IPB dilaksanakan dengan baik dan memenuhi kebutuhan Anda terhadap software Berlisensi (asli) Microsoft Anda menyukai program promosi IMOVSES Adanya IMOVSES membuat Anda tertarik untuk mulai menggunakan produk Microsoft berlisensi Anda sungguh-sungguh ingin memperoleh produk Microsoft melalui IMOVSES Anda tahu betul mengenai IMOVSES Promosi IMOVSES lebih kreatif dibanding promosi lainnya yang dimiliki Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi di lingkungan IPB Promosi IMOVSES sangat jelas, sehingga menjadikan Anda mengerti mengenai pentingnya produk berlisensi Anda Mengingat sosialisasi/ acara/ brosur mengenai IMOVSES yang dilakukan oleh Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi IPB Anda Mengerti tata cara memperoleh produk Microsoft melalui IMOVSES
STS
TS
C
S
SS
49 Lanjutan lampiran 1
1 2
3 4 5 6 7
Direct Rating Method (DRM) Program promosi IMOVSES menarik perhatian Anda Program promosi IMOVSES membuat Anda selalu ingin melihat/ mengikuti/ mencari tahu informasi lainnya mengenai program promosi tersebut Anda paham dan akan tahu lebih jauh mengenai IMOVSES Program Promosi IMOVSES jelas memaparkan pesan yang ingin disampaikan pada sivitas IPB Program promosi IMOVSES dikemas secara menarik Program promosi IMOVSES memiliki pelayanan yang bagus dan akurat Setelah mengetahui program promosi IMOVSES, Anda tertarik menggunakan produk Microsoft berlisensi
Saran dan komentar Anda terhadap program promosi IMOVSES: _________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________
50 Lampiran 2 Uji validitas kuisioner penelitian EPIC Variabel EPIC1 EPIC2 EPIC3 EPIC4 EPIC5 EPIC6 EPIC7 EPIC8 EPIC9
r Tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Variabel DRM1 DRM2 DRM3 DRM4 DRM5 DRM6 DRM7
r Tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
r Hitung 0,818 0,452 0,507 0,466 0,687 0,822 0,670 0,412 0,835
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
r Hitung 0,777 0,835 0,582 0,762 0,860 0,753 0,601
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
DRM
51 Lampiran 3 Uji reabilitas kuisioner penelitian 1.
EPIC
2.
DRM
52 Lampiran 4 Struktur organisasi Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi
53 Lampiran 5 Hasil analisis deskriptif karakteristik responden Usia Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
< 20 tahun
22
22.0
22.0
22.0
> 50 tahun
4
4.0
4.0
26.0
21 – 30 tahun
69
69.0
69.0
95.0
31 – 40 tahun
1
1.0
1.0
96.0
41 – 50 tahun
4
4.0
4.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Fakultas Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
69
69.0
69.0
69.0
Diploma
2
2.0
2.0
71.0
Ekologi Manusia
1
1.0
1.0
72.0
Ekonomi dan Manajemen
4
4.0
4.0
76.0
Kedokteran Hewan
7
7.0
7.0
83.0
Sivitas Non Fakultas (Pimpinan,
7
7.0
7.0
90.0
10
10.0
10.0
100.0
100
100.0
100.0
unsur pelaksana, Komisi, dll) Tingkat Persiapan Bersama (TPB) Total
StatusSivitas Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent V Valid
69
69.0
69.0
69.0
3
3.0
3.0
72.0
22
22.0
22.0
94.0
Tenaga Kependidikan
5
5.0
5.0
99.0
Tenaga Pengajar
1
1.0
1.0
100.0
100
100.0
100.0
Administrator Mahasiswa
Total
54 Lanjutan lampiran 5 Sumberpemasukan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent V
69
69.0
69.0
69.0
Valid Beasiswa
2
2.0
2.0
71.0
Gaji
10
10.0
10.0
81.0
Uang saku dari orang tua
19
19.0
19.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
JumlahPemasukan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
V
69
69.0
69.0
69.0
7
7.0
7.0
76.0
Rp 1.000.000-Rp 2.000.000
11
11.0
11.0
87.0
Rp 2.000.000-Rp 3.000.000
10
10.0
10.0
97.0
Rp 3.000.000-Rp 4.000.000
1
1.0
1.0
98.0
Rp 4.000.000-Rp 5.000.000
2
2.0
2.0
100.0
100
100.0
100.0
Valid >Rp 5.000.000
Total
Hobi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent V Valid
69
69.0
69.0
69.0
Komputer (game, internet,dll)
1
1.0
1.0
70.0
Membaca
5
5.0
5.0
75.0
11
11.0
11.0
86.0
Musik
5
5.0
5.0
91.0
Olahraga
6
6.0
6.0
97.0
Traveling
3
3.0
3.0
100.0
100
100.0
100.0
Menonton film
Total
55 Lampiran 6 Hasil analisis deskriptif mengenai Microsoft dan IMOVSES MengikutiSeminar Frequen cy Tidak a Valid YA Total
Percent Valid Percent Cumulative Percent 64
64.0
64.0
64.0
36
36.0
36.0
100.0
100
100.0
100.0
Wawasan
Frequency Percent Baik, V saya memiliki informasi terbaru mengenai Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
29
29.0
29.0
29.0
64
64.0
64.0
93.0
7
7.0
7.0
100.0
100
100.0
100.0
software berlisensi Cukup, saya mengetahui software berlisensi Tidak Paham, saya tidak tahu mengenai software berlisensi Total
PenggunaMicrosoft
Frequency Percent YA V Valid
YA, dikombinasikan dengan Produk Non
Valid
Cumulative
Percent
Percent
96
96.0
96.0
96.0
4
4.0
4.0
100.0
100
100.0
100.0
Microsoft juga Total
ProdukMicrosoft Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent "Microsoft V Windows 7 Valid
38
38.0
38.0
38.0
Microsoft Office, Microsoft Windows Vi
1
1.0
1.0
39.0
Microsoft Windows 7
1
1.0
1.0
40.0
Microsoft Windows 7, Microsoft Office
26
26.0
26.0
66.0
Microsoft Windows 8, Microsoft Office
15
15.0
15.0
81.0
Microsoft Windows 8, Microsoft Office,
5
5.0
5.0
86.0
Microsoft Windows XP, Microsoft Office
14
14.0
14.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
56 Lanjutan lampiran 6 MulaiMenggunakan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid
3
3.0
3.0
3.0
2
2.0
2.0
5.0
7
7.0
7.0
12.0
22
22.0
22.0
34.0
18
18.0
18.0
52.0
20
20.0
20.0
72.0
15
15.0
15.0
87.0
5
5.0
5.0
92.0
2
2.0
2.0
94.0
1
1.0
1.0
95.0
2014.00
1
1.0
1.0
96.0
Sebelum2004
4
4.0
4.0
100.0
100
100.0
100.0
2004.00
2005.00
2006.00
2007.00
2008.00
2009.00
2010.00
2011.00
2012.00
2013.00
Total
Berlisensi Freque ncy Valid Tidak YA Total
Percent Valid Percent Cumulative Percent
73
73.0
73.0
73.0
27
27.0
27.0
100.0
100
100.0
100.0
57 Lanjutan lampiran 6 MemperolehProduk Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid kampus
1
1.0
1.0
1.0
20
20.0
20.0
21.0
1
1.0
1.0
22.0
Program Promosi Kampus (IMOVSES)
25
25.0
25.0
47.0
Teman
53
53.0
53.0
100.0
100
100.0
100.0
Membeli sendiri Orang tua
Total
DurasiBerkomputer Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid < 1 Jam
1
1.0
1.0
1.0
1 Jam - 2 Jam
50
50.0
50.0
51.0
2 Jam - 3 Jam
34
34.0
34.0
85.0
3 Jam - 4 Jam
10
10.0
10.0
95.0
Di atas 4 Jam
5
5.0
5.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
InformasiIMOVSES
Frequency Percent Valid Acara/ event/ seminar yang diadakan oleh IPB
Valid
Cumulative
Percent
Percent
14
14.0
14.0
14.0
Acara/ event/ seminar yang diadakan oleh Microsoft
3
3.0
3.0
17.0
Brosur di lingkungan kampus
3
3.0
3.0
20.0
Ditawarkan oleh petugas di Gedung Pusat Komputer
9
9.0
9.0
29.0
1
1.0
1.0
30.0
42
42.0
42.0
72.0
3
3.0
3.0
75.0
Promosi tertentu di lingkungan kampus
10
10.0
10.0
85.0
Website, melalui situs Direktorat Integrasi Data dan
15
15.0
15.0
100.0
100
100.0
100.0
IPB Iklan di lingkungan kampus Informasi dari teman yang lebih dulu menggunakan IMOVSES Menanyakan langsung Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi IPB
Sistem Informasi (www.ict.ipb.ac.id) Total
58 Lampiran 7 Chi Square hitung analisis hubungan antar variabel kategorikal Chi-Square Tests Jenis Kelamin dengan Penggunaan Software Berlisensi
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
b
Likelihood Ratio
Asymp. Sig. (2-
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
df
.030a
1
.862
.000
1
1.000
.030
1
.862
Fisher's Exact Test
1.000
N of Valid Cases
100
Chi-Square Tests Usia dengan Penggunaan Software Berlisensi Asymp. Sig. (2Value
df
sided)
Pearson Chi-Square
13.031
a
4
.011
Likelihood Ratio
12.035
4
.017
N of Valid Cases
100
Chi-Square Tests Status Sivitas dengan Penggunaan Software Berlisensi Asymp. Sig. (2Value
df
sided)
a
3
.014
Likelihood Ratio
9.512
3
.023
N of Valid Cases
100
Pearson Chi-Square
10.601
Chi-Square Tests Sumber Pemasukan dengan Penggunaan Software Berlisensi Asymp. Sig. (2Value
df
sided)
Pearson Chi-Square
12.462a
2
.002
Likelihood Ratio
11.165
2
.004
N of Valid Cases
100
Chi-Square Tests Jumlah Pendapatan dengan Penggunaan Software Berlisensi Pearson Chi-Square
Value 118.74
df 12
Asymp. Sig. (2-sided) .000
27.957 101
12
.006
9a Likelihood Ratio N of Valid Cases
.521
59 Lanjutan lampiran 7 Chi-Square Tests Hobi dengan Penggunaan Software Berlisensi Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 10.12 6 .120 4a Likelihood Ratio 9.571 6 .144 N of Valid Cases 100
Chi-Square Tests Mengikuti Seminar dengan Penggunaan Software Berlisensi
Pearson Chi-Square Continuity Correctionb Likelihood Ratio Fisher's Exact Test N of Valid Cases
Value 51.414a 48.104 54.536
df 1 1 1
Exact Sig.Exact Sig. Asymp. Sig. (2-sided) (2-sided) (1-sided) .000 .000 .000 .000 .000
100
Chi-Square Tests Wawasan dengan Penggunaan Software Berlisensi Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 21.50 2 .000 2a Likelihood Ratio 21.84 2 .000 1 N of Valid Cases 100 Chi-Square Tests Durasi Menggunakan Komputer per Hari dengan Penggunaan Software Berlisensi Asymp. Sig. Value df (2-sided) Pearson Chi-Square 6.754a 4 .149 Likelihood Ratio 6.376 4 .173 N of Valid Cases 100
60 Lampiran 8 Tabulasi silang variabel kategorikal
61 Lanjutan lampiran 8
62 Lanjutan lampiran 8
63 Lanjutan lampiran 8
64 Lampiran 9 Hasil perhitungan frekuensi EPIC Model Empati Jumlah Responden (%) Atribut
Bobot
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5 Total
Promosi Baik
Menyukai Promosi
4 36 36 12 12 100
0 3 22 57 18 100
Persuasi Jumlah Responden (%) Atribut
Bobot
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5 Total
Tertarik
Ingin
0 5 25 49 21 100
0 5 20 38 37 100
Dampak Jumlah Responden (%) Atribut
Bobot
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5 Total
Tahu betul
Kreatif
3 34 40 19 4 100
16 44 25 14 1 100
Komunikasi Jumlah Responden (%) Atribut Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Sangat Setuju Total
Bobot 1 2 3 4 5
Jelas
Mengingat
Mengerti
6 37 34 20 3 100
12 25 25 33 5 100
3 31 36 26 4 100
65 Lampiran 10 Hasil perhitungan frekuensi Direct Rating Method Perhatian Jumlah Responden (%) Atribut
Bobot
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5 Total
Menarik
Mencari Tahu
2 16 34 39 8 100
2 27 46 20 5 100
Pemahaman Jumlah Responden (%) Atribut Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Sangat Setuju Total
Bobot 1 2 3 4 5
Tahu lebih jauh 7 19 37 33 4 100
Respon Kognitif Jumlah Responden (%) Atribut Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Sangat Setuju Total
Bobot
Tahu lebih jauh
1 2 3 4 5
3 35 43 18 1 100
Respon Afektif Jumlah Responden (%) Atribut Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Sangat Setuju Total
Bobot 1 2 3 4 5
Dikemas menarik
Bagus dan akurat
12 45 19 23 1 100
9 29 33 23 6 100
66 Lanjutan lampiran 10 Sikap terhadap promosi Jumlah Responden (%) Atribut Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Sangat Setuju Total
Bobot 1 2 3 4 5
Tertarik menggunakan 0 1 15 38 46 100
67 Lampiran 11 Biaya promosi dan jumlah sivitas dalam IMOVSES Tahun Bulan Biaya Promosi (Rp) Jumlah Sivitas 2011 Januari Rp 17.700.000 1284 * 2011 Februari Rp 8.400.000 284 2011 Maret Rp 9.150.000 225 2011 April Rp 8.400.000 259 2011 Mei Rp 7.400.000 213 2011 Juni Rp 9.300.000 281 2011 Juli Rp 8.650.000 234 2011 Agustus Rp 2.500.000 92 2011 September Rp 2.500.000 176 2011 Oktober Rp 2.500.000 147 2011 November Rp 8.250.000 266 2011 Desember Rp 8.650.000 292 2012 Januari Rp 8.250.000 334 2012 Februari Rp 8.650.000 265 2012 Maret Rp 10.000.000 347 2012 April Rp 8.250.000 273 2012 Mei Rp 10.150.000 334 2012 Juni Rp 8.500.000 266 2012 Juli Rp 8.350.000 266 2012 Agustus Rp 2.500.000 49 2012 September Rp 2.500.000 54 2012 Oktober Rp 2.500.000 142 2012 November Rp 7.550.000 254 2012 Desember Rp 8.150.000 275 2013 Januari Rp 9.750.000 271 2013 Februari Rp 8.500.000 242 2013 Maret Rp 9.750.000 259 2013 April Rp 8.800.000 244 2013 Mei Rp 9.000.000 268 2013 Juni Rp 8.750.000 218 2013 Juli Rp 8.250.000 240 2013 Agustus Rp 2.500.000 47 2013 September Rp 2.500.000 62 2013 Oktober Rp 2.500.000 23 2013 November Rp 7.650.000 283 2013 Desember Rp 7.900.000 275 2014 Januari Rp 10.650.000 273 2014 Februari Rp 10.250.000 278 2014 Maret Rp 9.400.000 236 2014 April Rp 9.300.000 259 2014 Mei Rp 10.450.000 290 Sumber: Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi (*) Data tidak dimasukkan ke dalam model persamaan regresi karena merupakan pencilan jumlah sivitas
68 Lampiran 12 Hasil analisis regresi menggunakan Software Minitab 16
69 Lampiran 13 Scatterplot dan histogram biaya promosi
Scatterplot of Biaya vs Sivitas 11000000 10000000
Biaya
9000000 8000000 7000000 6000000 5000000 100
200
300 Sivitas
400
500
600
Histogram of Biaya Normal
12
Mean StDev N
10
Frequency
8 6 4 2 0
3000000
4000000
5000000
6000000
7000000
Biaya
8000000
9000000
10000000
6800000 1586710 35
70
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Tigalingga pada tanggal 27 Februari 1991. Merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan R Sembiring dan H Sinaga, S.Pd. Penulis telah menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN 033917 Tigalingga dan lulus pada tahun 2003. Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikannya di SMPN 1 Tigalingga dan lulus pada tahun 2006. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 sidikalang dan lulus pada tahun 2009. Selama SMA penulis aktif dalam olimpiade sains komputer nasional. Pada tahun 2009 penulis diterima sebagai mahasiswa di Program Diploma Institut Pertanian Bogor pada Program keahlian Komunikasi melalui jalur USMI. Kemudian di tahun 2012 penulis meneruskan pendidikan di jenjang Sarjana melalui Program Alih Jenis Manajemen di Institut Pertanian Bogor. Selama mengikuti perkuliahan pada program alih jenis, penulis aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan seperti organisasi mahasiswa daerah dan organisasi keagamaan intra kampus, dalam rangka menyelesaikan studi Penulis melakukan penelitian di Institut Pertanian Bogor.