ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PADA IMWORKS DENGAN METODE NUMERIK
Naskah Publikasi
diajukan oleh Aditya Aryanggana 09.22.1031
Kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010
NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PADA IMWORKS DENGAN METODE NUMERIK
disusun oleh Aditya Aryanggana 09.22.1031
Dosen Pembimbing
Dr. Kusrini, M.Kom. NIK. 190302106 Tanggal, 10 Desember 2010 Ketua Jurusan Sistem Informasi
Drs. Bambang Sudaryatno, MM. NIK. 190302029
ANALYSIS AND DESIGN OF DECISION SUPPORT SYSTEM AT IMWORKS WITH NUMERIK METHOD
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PADA IMWORKS DENGAN METODE NUMERIK
Aditya Aryanggana Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Taking into account a number of decisions in addition to a lot of data must also be a race against time. Time constraints in making this decision will reduce the considerations and this will increase the risk of making incorrect decisions. In other words, these decisions require a comprehensive understanding of the system based on the available data thus obtained picture of the characteristics of the company or the system. If the evaluation process (assessment) are less consistent, which is happening now is generally a partner who does not meet the minimum target of selling a product, then management should provide warning letters (SP), but which occur during the management is still complete with familial For partners, the results of this assessment can be used for a feedback on work performance so that it has a basis for consideration for future planning or development. Keywords: Decision Support Systems, ImWorks, Numerical Methods, Systems Evaluation, Assessment System.
1.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Agar sukses dalam bisnis saat ini, perusahaan membutuhkan sistem informasi
yang dapat mendukung kebutuhan pengambilan keputusan dan berbagai informasi dari manajer dan para praktisi. Perusahaan atau instansi yang memiliki mitra dalam jumlah yang besar, proses evaluasi (penilaian) kinerja mitra relatif sering dilakukan sehingga perusahaan memerlukan prosedur yang baku dalam menetapkan persyaratan bagi beberapa mitra untuk mendapatkan promosi dan potongan (diskon) dalam jumlah tertentu. Mengambil keputusan selain harus memperhitungkan sejumlah data yang banyak juga harus berpacu dengan waktu. Keterbatasan waktu dalam pengambilan keputusan ini akan mengurangi pertimbangan-pertimbangan dan hal ini akan meningkatkan resiko pengambilan keputusan yang tidak tepat. Dengan kata lain pengambilan keputusan ini membutuhkan pemahaman sistem yang komprehensif berdasarkan data yang tersedia sehingga diperoleh gambaran karakteristik perusahaan atau sistem tersebut. Masalah yang muncul selain itu adalah jika proses evaluasi (penilaian) yang kurang konsisten yaitu yang terjadi sekarang umumnya adalah adanya suatu mitra yang tidak memenuhi target minimal penjualan suatu produk, maka harusnya pihak manajemen memberikan Surat Peringatan (SP), akan tetapi yang terjadi selama ini pihak manajemen masih menyelesaikan dengan kekeluargaan. Jika proses pengambilan suatu keputusan ini dibantu oleh sebuah sistem pendukung keputusan yang terkomputerisasi diharapkan subyektifitas dalam pengambilan keputusan dapat dikurangi. Latar belakang masalah pada skripsi ini adalah bagaimana sistem pendukung keputusan dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi (dalam hal ini memberikan penilaian dengan metode numeric yang dapat melakukan perhitungan nilai-nilai dan bobot) atas kinerja mitra, sehingga nantinya pihak manajemen dapat melakukan pengambilan keputusan.
Bagi mitra, hasil penilaian ini dapat digunakan untuk menjadi umpan balik terhadap prestasi
kerja
sehingga
ia
memiliki
dasar
pertimbangan
untuk
perencanaan
pengembangan atau kedepannya. Disisi lain penilaian ini dapat digunakan perusahaan untuk melandasi pengambilan keputusan dalam hal pemberian imbalan (kompensasi), penempatan (promosi), ataupun pemberian potongan (diskon) dan lain-lain. Hal tersebutlah yang mendorong penulis membuat skripsi dengan judul ”Analisis Dan Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Pada Imworks Dengan Metode Numerik”.
2.
LANDASAN TEORI
2.1
Landasan Teori
2.1.1
Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Secara umum definisi DSS menunjukkan DSS sebagai sebuah system yang
dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan semiterstruktur. DSS dimaksudkan untuk menjadi alat Bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka. DSS ditujukan untuk keputusan-keputusan yang memerlukan penilaian atau pada keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma. DSS biasanya dibangun untuk mendukung solusi terhadap suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang. DSS yang seperti ini disebut aplikasi DSS. Aplikasi DSS digunakan untuk pengambilan keputusan. Aplikasi DSS, menggunakan CBIS (computer Based Information Systems) yang fleksibel, interaktif, dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi untuk masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur. Aplikasi DSS menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah, dan dapat menggabungkan pemikiran pengambilan keputusan.
2.1.2 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Ada berbagai alas an mengapa system pendukung keputusan diperlukan, (Efrain Turban, Jay E. Aronson dan Ting Peng Liang, Decision Support System and Intelligent Systems, Edisi 7, Jilid 1, 2005 : 12), antara lain: 1. Kecepatan komputasi 2. Peningkatan produktifitas 3. Dukungan kualitas 4. Berdaya saing: manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan 5. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan
2.1.3 Jenis Sistem Pendukung Keputusan (DSS) DSS dapat dipilah sejalan dengan tingkat dukungannya terhadap pemecahan masalah. Ada 6 jenis DSS (http://www.fortunecity.com), yaitu: 1. Retrieve Information Elements 2. AnalyzeEntire File 3. Prepare Reports From Multiple Files 4.
Estimate Decision Consequences
5.
Propose Decision
6.
Make Decision
2.1.4 Model Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Penjabaran berikut akan memperlihatkan model tipikal DSS yang umum dikembangkan. Dalam model ini terlihat bahwa data dan informasi mengenai lingkup perusahaan dimasukkan ke dalam basis data (database). Selanjutnya basis data tersebut akan
dimanfaatkan
oleh
(http://wwwfortunecity.com/): a.
Report-writing Software
tiga
sub
sistem
perangkat
lunak,
yaitu
b.
Mathematical Models
c.
Groupware
2.1.5 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Karena tidak ada konsensus mengenai apa sebenarnya DSS, maka jelas tidak ada kesepakatan mengenai karakteristik standart DSS. Berikut ini adalah karakteristik yang diharapkan ada di DSS (Efraim Turban, jay E. Aronson dan Ting Peng Liang, Decision Support and intelegent systems, edisi 7, jilid 1, 2005 : 140-143); 1.
Dukungan untuk pengambil keputusan, terutama pada situasi semiterstruktur dan tak
terstruktur,
dengan
menyertakan
penilaian
manusia
dan
informasi
terkomputerisasi. 2.
Dukungan untuk semu level manajerial, dan eksekutif puncak sampai manajer lini.
3.
Dukungan untuk individu dan kelompok
4.
Dukungan untuk keputusan independen dan atau sekuensial
5.
Dukungan disemua fase proses pengambilan keputusan: inteligensi, desain, pilihan dan implementasi.
6.
Dukungan diberbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.
7.
Adaptivitas sepanjang waktu. Pengambilan keputusan seharusnya reaktif, dapat menghadapi perubahan kondisi secara cepat, dan dapat mengadaptasikan DSS untuk itu pengguna dapat menambahkan, menghapus, menggabungkan, mengubah, atau menyusun kembali elemen-elemen dasar.
8.
Pengguna merasa seperti di rumah.
9.
Peningkatan terhadap keefektifan pengambilan keputusan (akurasi, timelines, kualitas) ketimbang pada efisiensinya (biaya pengambilan keputusan
10. Kontrol penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam memecahkan suatu masalah. 11. Pengguna akhir dapat mengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dengan bantuan ahli sistem informasi
12. Biasanya
model-model
untuk
menganalisa
situasi
pengambilan
keputusan.
Kapabilitas pemodelan memungkinkan eksperimen dengan berbagai strategi yang berbeda di bawah konfigurasi yang berbeda. Karakteristik dari DSS tersebut membolehkan para pengambil keputusan untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih konsisten pada satu cara yang dibatasi waktu.
2.1.6 Komponen-Komponen Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Aplikasi DSS dapat terdiri dari beberapa subistem, seperti: 1.
Subsistem manajemen data
2.
Subsistem manajemen model
3.
Subsistem antarmuka pengguna
4.
Subsistem manajemen berbasis-pengetahuan Berdasarkan definisi, DSS harus mencakup tiga komponen utama dari DBMS,
MBMS, dan antarmuka pengguna. Subsistem manajemen berbasis pengetahuan adalah opsional, namun dapat memberikan banyak manfaat karene memberikan inteligensi bagi tiga komponen utama tersebut. Seperti pada semusistem informasi manajemen, pengguna dapat dianggap sebagai komponen DSS.
2.1.7 Kotak Alat Bantu (ToolBox) Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Pada dasarnya DSS terbentuk dari sekumpulan alat bantu (tools) pendukung keputusan yang dapat diadaptasikan ke segala situasi. Kombinasi dari alat bantu ini memungkinkan para manajer dapat memecahkan permasalahan yang spesifik, seperti pada Gambar 2.3 (sumber:/www.fortunecity.com/). Alat-alat bantu tersebut meliputi: a.
Application development
b.
Data management
c.
Modeling
d.
Statistical Analysis
e.
Planning
f.
Inquiry
g.
Graphics
h.
Consolidations
i.
Aplication-spesific DSS capabilities
2.1.8 Fase-Fase Proses Pengambilan Keputusan Proses pemgambilan keputusan dimulai dari fase inteligensi. Realitas diuji, dan masalah diidentifikasi dan ditentukan. Kepemilikan maslah juga ditetapkan. Pada fase desain, akan dikostruksi sebuah model yang mereprensentasikan sistem. Hal ini dilakukan dengan membuat asumsi-asumsi yang meyederhanakan relitas dan menulis hubungan diantara semua variabel. Model ini kemudian divalidasi, dan ditentukan kriteria dengan menggunakan prinsip memilih untuk mengevaluasi alternatif tindakan yang telah diidentifikasi. Proses pengembangan model sering mengindikasikan solusi-solusi alternatif, dan demiklian sebaliknya. Fase pilihan meliputi pilihan terhadap solusi yang diusulkan untuk model (tidak memerlukan masalah yang disajikan). Solusi ini diuji guna menentukan viabilitasnya: fase implementasi keputusan (tidak memerluikan sebuah sistem).
2.1.8 DSS Institusional.
a. Pendahuluan Sistem Penunjang Keputusan yang dibuat untuk pengalokasian anggaran dan sumber daya, penjadwalan pemberangkatan (dispatching) kereta api, penentuan harga, dan aplikasi akuisisi. Dua dari DSS yang dipelajari atau diteliti tsb digunakan secara berkelanjutan, sedangkan dua lainnya digunakan untuk pembuatan keputusan secara sesaat (satu kali). Donovan dan Madnick menamakan cara untuk pembuatan keputusan secara berkelanjutan tsb, yaitu DSS institusional.
b. Kerangka Konseptual Gorry dan Scott Morton mengkombinasikan kategori aktivitas manajerial dari Anthony (yakni, kontrol operasional, kontrol manajemen dan perencanaan strategis) dengan konsep pembuatan keputusan terstruktur dan tak terstruktur dari Simon untuk membuat kerangka guna peninjauan sistem informasi1. Keen dan Scott Morton mengidentifikasi keakuratan, umur informasi, tingkat kerincian, cakrawala waktu, frekuensi penggunaan, sumber, lingkup informasi dan jenis informasi sebagai aspek persyaratan informasi yang bervariasi menurut aktivitas manajerial2. Menurut Donovan dan Madnick DSS institusional yang berkenaan dengan keputusan yang sifatnya berulang-ulang. DSS institusional paling cocok untuk aplikasi kontrol operasional.
2.1.9
Client Side Scripting Client side scripting merupakan bahasa pemrograman internet
yang akan
dieksekusi oleh browser dalam format*.html. Biasanya client side yang digunakan untuk hal-hal yang membutuhkan interaksi user tetapi data yang ditampilkan tetap sama dengan menggunakan server side scripting. Aplikasi web berjalan pada protokol HTTP, dan semua protokol di internet selalu melibatkan antara server dan client. Ketika seseorang mengetikkan suatu alamat di browser, maka browser akan mengirimkan perintah tersebut ke web server. Jika yang diminta oleh client adalah file yang mengandung file client side maka oleh server file tersebut akan langsung dikirimkan ke browser. Client side scripting dikerjakan secara urut dari bagian paling atas script sampai bagian paling bawah. Tanpa ada lompatan, perulangan dan sebagainya. Client side scripting dapat dilihat melalui browser langsung dengan memilih menu view source, sehingga keamanan script kurang terjaga.
1
Gory, GA., and M.S. Scott Morton “ A Framework for Management Information Systems,” Sloan Management Review, 12, no. 1 (Fall 1971),55-70. 2 Keen, Peter G.W. “Interactive Computer Systems for Managers: A Modest Proposal,”Sloan Management Review, 18, no.1 (Fall 1976), 1-17.
2.1.10 Server Side Scripting Server side scripting merupakan dokumen-dokumen yang digunakan dalam membangun suatu aplikasi internet yang dijalankan pada sisi server dan dikirimkan ke browser dalam bentuk HTML. Jika yang diinginkan oleh seorang user adalah file yang mengandung perintah server side maka server web akan menjalankan dahulu program tersebut lalu mengirimkannya kembali ke browser dalam bentuk HTML sehingga dapat diterjemahkan oleh browser.
3.
ANALISIS MASALAH
3.1
Identifikasi Masalah Mengenal masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap
analisis sistem. Masalah (problem) dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang harus dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari system tidak dapat dicapai. Oleh karena itulah pada tahap analisis system langkah pertama yang harus dilakukan oleh analisis adalah mengidentifikan terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi. Mengidentifikasi masalah dimulai dengan mengkaji subyek permasalahan yang ada. Adapun masalah yang ada di Imworks adalah belum adanya media seperti website yang dapat memberikan fasilitas bagi mitra perusahaan, atau pihak manajemen untuk bertukar informasi secara online. Dari permasalahan yang terjadi penulis mengidentifikasikan penyebab terjadi masalah yaitu belum adanya suatu media website yang dapat memberikan informasi tentang
Imworks dan produknya yang bersifat global yang bisa diakses oleh
penggunanya dari seluruh wilayah baik dalam maupun luar, yaitu situs web
3.1.1
Analisis Pieces Tahap analisis sistem dengan PIECES Analysis, data yang sudah terkumpul
kemudian di analisis untuk menentukan berbagai kebutuhan yang diperlukan dalam melakukan pengembangan sistem seperti performance, informasi, economic, control, efficiency, service, analisis kebutuhan sistem, analisis kebutuhan keluaran sistem dan analisis kebutuhan masukan yang diperlukan pada sistem yang akan dibangun.
3.1.2
Analisis Kinerja (Performance) Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja dalam
suatu perusahaan, kinerja yang dimaksud adalah kinerja sistem. Kinerja dapat diukur dari thoughput dan response time. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu sistem tertentu. Response time adalah rata – rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menangani pekerjaan tersebut. Table 3.1 Analisis Performance
Faktor − Throughput,
Hasil Analisis − informasi ImWorks dan pencatatan record penjualan mitra dilakukan dalam satu aktifitas.
− Response time,
− Waktu yang dibutuhkan relatif lama.
Analisis kinerja sistem informasi berbasis web dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah sistem tersebut bekerja, sehingga dapat disusun rancangan perubahan sistem lama menjadi sistem informasi berbais web.
3.1.3
Analisis Informasi (Information) Informasi pada website hendaknya mudah untuk dibaca dan dipelajari. Pada
sistem yang lama hal tersebut belum terwujud dengan baik karena jika ingin mengakses informasi yang ada haruslah ke sekolah, itu pun jika hari libur, atau jam-jam tertentu informasi sudah tidak bisa di akses, sehingga menyulitkan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang mereka inginkan. Terdapatnya sebuah sitem informasi dengan menggunakan media web, memungkinkan siapa saja, di mana saja dapat mengakses informasi, dan hubungan pertukaran informasi antar user maupun dengan admin dapat berlangsung secara real time. 3.1.4
Analisis Ekonomi (Economic) Analisis dari segi ekonomi, penggunaan sistem lama saja kurang efisien
dibandingkan dengan adanya penambahan sistem informasi berbasis web. Dengan kesamaan biaya yaitu biaya domain dan hosting Rp.500.000,- per tahun, penggunaan sistem lama saja tidak efektif jika dibandingkan dengan sistem informasi berbasis web yang lebih mendukung fungsi-fungsi informasi.
3.1.5
Analisis Kontrol (Control) Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki
kesalahan serta kekurangan yang akan terjadi. Pengendalian atau control dalam sebuah sistem sangat diperlukan keberadaannya untuk menghindari dan mendeteksi secara dini terhadap penyalah gunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data atau informasi yang ada di SMA Negeri 4 Purworejo. Dengan adanya control, maka tugas atau kinerja yang mengalami gangguan bisa di perbaiki secara cepat.
3.1.6
Analisis Efisiensi (Efficiency) Analisis efisiensi sistem informasi berbasis web dilakukan untuk mengetahui
seberapa efisien sistem tersebut bekerja, sehingga dapat disusun rancangan perubahan sistem lama menjadi sistem informasi berbasis web. Berikut adalah hasil analisis efifiensi sistem informasi berbasis web. Tabel 3.2 Hasil Analisis Efisiensi Sistem Informasi Berbasis Web No.
Faktor
1
Biaya
Hasil analisa sistem informasi berbasis web Sistem membutuhkan biaya domain dan hosting Rp.500.000,per tahun.
2
Waktu
Sistem dapat mempercepat penyebaran informasi dalam satu waktu, informasi dapat diakses di berbagai tempat selama tersedia koneksi internet.
3
Manusia (SDM)
Sistem dapat memperkecil tenaga untuk input data karena dalam satu waktu, data dapat diakses di berbagai tempat.
3.1.7
Analisis Pelayanan (Service) Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem. Dalam suatu
perusahaan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat merupakan tujuan utama. Pada ImWorks pelayanannya kepada masyarakat sangat diutamakan. Table 3.2 Analisis Service
Faktor − Ragam Informasi
Hasil Analisis − Pelayanan
yang
Sistem Informasi Web diberikan
− Pelayanan atau
hanya sebatas pada saat jam
pengaksesan informasi
kerja dan lewat fasilitas telepon
dapat diakses di mana saja,
atau dikantor.
kapan saja selama terdapat koneksi internet.
− Jumlah Procedure dalam mendapatkan informasi
− Untuk mendapatkan sebuah informasi mitra harus ikut aktif (baik via telp atau datang secara langsung)
4.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengujian Sistem Tujuan pengujian ini adalah supaya diketahui kelemahan dan kelebihan program.
Adapun batasan-batasan pengujian dilakukan seputar pengujian program seperti validasi dan pengujian waktu eksekusi program.
Tabel 4.1 Pengujian Modul Manajer FITUR Konfigurasi Sistem
METHOD Testing dilakukan dengan mengisi dan menyimpan form konfigurasi dari data-data yang ada. Untuk menysetting manajer, produk, mitra, skala ketercapaian, metode pembayaran, target penjaulan, dan record penjualan. Membackup database dengan dumping ke file SQL, mengembalikan database dengan upload db file SQL secara manual. Dilakukan dengan mengisi field yang harus di isi kemudian klik simpan. Jika Field belum di isi terjadi Alert
RESULT - Data berhasil disimpan dalam database dan dapat ditampilkan pada halaman web. Berhasil.
Edit Manajer
Dilakukan dengan memilih data manajer kemudian klik Edit, Kemudian klik Simpan
- Data yang diubah berhasil berubah di database dalam waktu 2.5detik. Berhasil normal
Hapus Manajer
Dilakukan dengan memilih beberapa data manajer yang akan dihapus kemudian klik hapus.
- 5data dapat di eksekusi dalam 3 detik.Berhasil normal .
Tambah Produk
Dilakukan dengan mengisi field yang harus di isi kemudian klik simpan. Jika Field belum di isi terjadi Alert
- Alert Sesuai - Data Berhasil tersimpan dalam waktu 2.2 detik. Berhasil normal
Pemeliharaan
Tambah Manajer
- file SQL berhasil di download. - File SQL Berhasil di upload - Alert Sesuai - Data Berhasil tersimpan dalam waktu 2.2 detik. Berhasil normal
Edit Produk
Dilakukan dengan memilih data produk kemudian klik Edit, Kemudian klik Simpan
Hapus Produk
Dilakukan dengan memilih - 5data dapat di beberapa data produk yang akan eksekusi dalam 3 detik.Berhasil dihapus kemudian klik hapus. normal .
Tambah Mitra
Dilakukan dengan mengisi field yang harus di isi kemudian klik simpan. Jika Field belum di isi terjadi Alert
- Alert Sesuai - Data Berhasil tersimpan dalam waktu 2.2 detik. Berhasil normal
Edit Mitra
Dilakukan dengan memilih data mitra kemudian klik Edit, Kemudian klik Simpan
- Data yang diubah berhasil berubah di database dalam waktu 2.5detik. Berhasil normal
Hapus Mitra
Dilakukan dengan memilih beberapa data mitra yang akan dihapus kemudian klik hapus.
- 5data dapat di eksekusi dalam 3 detik.Berhasil normal .
Tambah Skala Ketercapaian
Dilakukan dengan mengisi field yang harus di isi kemudian klik simpan. Jika Field belum di isi terjadi Alert
- Alert Sesuai - Data Berhasil tersimpan dalam waktu 2.2 detik. Berhasil normal
Edit Skala Ketercapaian
Dilakukan dengan memilih data skala ketercapaian kemudian klik Edit, Kemudian klik Simpan
- Data yang diubah berhasil berubah di database dalam waktu 2.5detik. Berhasil normal
Hapus Skala Ketercapaian
Dilakukan dengan memilih - 5data dapat di beberapa data skala eksekusi dalam 3 detik.Berhasil ketercapaian yang akan dihapus normal . kemudian klik hapus.
Tambah Metode Pembayaran
Dilakukan dengan mengisi field yang harus di isi kemudian klik simpan. Jika Field belum di isi terjadi Alert
- Data yang diubah berhasil berubah di database dalam waktu 2.5detik. Berhasil normal
- Alert Sesuai - Data Berhasil tersimpan dalam waktu 2.2 detik.
Berhasil normal
Edit Metode Pembayaran
Dilakukan dengan memilih data metode pembayaran kemudian klik Edit, Kemudian klik Simpan
- Data yang diubah berhasil berubah di database dalam waktu 2.5detik. Berhasil normal
Tambah Target Penjualan
Dilakukan dengan mengisi field yang harus di isi kemudian klik simpan. Jika Field belum di isi terjadi Alert
- Alert Sesuai - Data Berhasil tersimpan dalam waktu 2.2 detik. Berhasil normal
Edit Target Penjualan
Dilakukan dengan memilih data target penjualan kemudian klik Edit, Kemudian klik Simpan
- Data yang diubah berhasil berubah di database dalam waktu 2.5detik. Berhasil normal
Hapus Target Penjualan
- 5data dapat di Dilakukan dengan memilih eksekusi dalam 3 beberapa data target penjualan detik.Berhasil yang akan dihapus kemudian klik normal . hapus.
Tambah Record Penjualan
Dilakukan dengan mengisi field yang harus di isi kemudian klik simpan. Jika Field belum di isi terjadi Alert
- Alert Sesuai - Data Berhasil tersimpan dalam waktu 2.2 detik. Berhasil normal
Edit Record Penjualan
Dilakukan dengan memilih data record penjualan kemudian klik Edit, Kemudian klik Simpan
- Data yang diubah berhasil berubah di database dalam waktu 2.5detik. Berhasil normal
Hapus Record Penjualan
- 5data dapat di Dilakukan dengan memilih eksekusi dalam 3 beberapa data record penjualan detik.Berhasil yang akan dihapus kemudian klik normal . hapus.
4.2
Tampilan Utama Menu home merupakan menu utama pada web ini, juga sebagai tampilan utama
dari web ImWorks ini, dimana pada tampilan home ini terdapat informasi tentang datadata user itu sendiri, baik manajer ataupun mitra yang diketahui saat login..
Gambar 4.1 Tampilan Utama 5.
KESIMPULAN Sebuah perusahaan atau instansi yang ingin bertahan atau bersaing dalam dunia
persaingan global, seharusnya mempertimbangkan penggunaan web sebagai salah satu media promosi dan informasi untuk membantu dalam mewujudkan tujuan perusahaan atau instansi tersebut. Hal ini tidak dapat dipungkiri lagi, karena web seiring dengan perkembangan teknologi memberikan fasilitas yang semakin banyak yang tentunya sangat menguntungkan, seperti: 1. Dapat menekan biaya promosi jika dibandingkan dengan cara konvensional karena dengan biaya relatif murah, perusahaan dapat menyebarluaskan informasi tanpa batas ruang, jarak dan waktu. 2. Web dapat diakses oleh siapa saja baik dalam maupun luar negeri. 3. Web juga menjanjikan sarana informasi online yang sering disebut e-commerce, sehingga apapun produk yang ditawarkan oleh perusahaan dapat diketahui oleh
masyarakat secara global, bukan hanya yang berada di daerah tempat anda berada saja. 4. Menghemat penggunaan waktu dan tenaga untuk promosi. 5. Meminimalkan resiko kehilangan data atau informasi. 6. Informasi bersifat Up to Date karena apapun informasi terbaru yang akan disampaikan dapat diubah dan ditambah pada situs web. 7. Meningkatkan citra perusahaan atau instansi di mata masyarakat. Dengan berbagai keuntungan tersebut, skripsi ini mencoba untuk membuat Sistem Penunjang Keputusan berbasis web. Cara ini cukup menguntungkan, walaupun pemakaian situs web sekarang masih dianggap langka untuk Sistem Penunjang Keputusan, tetapi hal ini sudah dibuktikan oleh berbagai perusahaan di dunia, dan hasilnya tidak mengecewakan bahkan jauh dari perkiraan sebelumnya sehingga patut dijadikan sebagai contoh. Tetapi, tentu saja keberhasilan ini juga tergantung dari desain, fasilitas, kemudahan akses, dan cara penyampaian informasi yang menarik perhatian pengunjung situs.
6.
DAFTAR PUSTAKA
Catagnetto, Jesus dkk.1999. Profesional PHP Programming. Inggris (UK): Wrox Press Ltd. Fathansyah. 2004. Buku Teks Komputer Basis Data. Bandung: Informatika. Hakim, L dan Musalini, U. 2003. Cara Mudah Memadukan Web Design dan Web Programming. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo. Hartono, J. 1990. Analisis & Disain: Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. Indrajit, E dan Richardus dkk. 2002. Aplikasi Web Database Menggunakan Php dan Mysql. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Nugroho, B. 2004. Php dan Mysql Dengan Editor Dreamweaver Mx. Yogyakarta: Andi Offset.
Sidik, B. 2001. Pemrograman Web dengan PHP. Bandung: Informatika. Sitindaon, F. 2003. Membuat Aplikasi Web Database Dinamis Menggunakan Paket Open Source. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Sunarfrihantono, B. 2002. PHP dan MySQL Untuk Web. Yogyakarta: Andi Offset. Whitten , L dan Jeffery Dkk. 2004. Metode Desain & Analisis Sistem Edisi 6. Yogyakarta: Kerjasama Andi Offset & Mc Graw Hill. Wijaya, D dan Hutasoit, P. 2003. Macromedia Flash MX dengan Action Script. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Efraim Turban, Jay E.Aronson dan Ting Peng Liang. 2005. Decision Support System and Intelligent Systems. Gory, GA., and M.S. Scott Morton “ A Framework for Management Information Systems,” Sloan Management Review, 12, no. 1 (Fall 1971),55-70 Keen,
Peter
G.W.
“Interactive
Computer
Systems
for
Managers:
A
Modest
Proposal,”Sloan Management Review, 18, no.1 (Fall 1976), 1-17. Prihatna H. Kiat Praktis Menjadi Webmaster Professional. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005 Purnama B. 36 jam Belajar Computer. Mikrossoft Internet Explorer, PT. Alex Media Computindo, hal 3 Dwi Prasetyo D. Solusi Menjadi Webmaster Melalui Manajemen Web dengan php, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005 www. Elexmedia.co.id. www.fortunecity.com