ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KOPERASI “BINA SEJAHTERA” PADA PNPM PERKOTAAN DESA JOGOTIRTO
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Seno Harpawan 12.11.5732
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016
NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KOPERASI “BINA SEJAHTERA” PADA PNPM PERKOTAAN DESA JOGOTIRTO
yang dipersiapkan dan disusun oleh
Seno Harpawan 12.11.5732
Dosen Pembimbing
Anggit Dwi Hartanto,M.Kom. NIK. 190302163
Tanggal, 11 Juni 2016 Ketua Program Studi S1 – Teknik Informatika
Sudarmawan, S.T., M.T NIK. 190302035
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KOPERASI “BINA SEJAHTERA” PADA PNPM PERKOTAAN DESA JOGOTIRTO Seno Harpawan1), Anggit Dwi Hartanto2), 1),2)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email :
[email protected]),
Cooperative Bina Sejahtera is a business that many administrative transactions, such as savings and loan transactions, the allocation of funds for education, social, environmental, and presentation of data member. the computerization in the field of administration is essential to support the smooth all transactions carried out by cooperation, so that it can provide transaction services quickly, precisely and accurately.
[email protected])
Dengan berubahnya PNPM Mandiri Perkotaan menjadi sebuah Koperasi maka semakin bertambah pula proses bisnis dan administrasi yang dikelola seperti simpanan wajib, simpanan pokok, data manfaat anggota, perhitungan SHU, dll. Pengalokasian SHU sering kali menjadi permasalahan karena proses administrasi yang sering terlambat sehingga mempengaruhi kegiatan yang lain, kebanyakan anggota koperasi juga banyak yang tidak mengetahui informasi saldo yang bisa di pinjam, jumlah SHU terahir serta pengalokasianya.
In this issue of data processing systems and data processing savings and loan installments on cooperation have not found inefficiencies and less effective in reporting and calculations. This is caused by the process repeated regularly within a certain period. In addition the process will increase the length of the reports provided inefficiencies. To overcome this problem, saving and loan data processing that still manual should be developed into a computerized system.
Untuk mengatasi permasalahan diatas maka diusulkan sebuah penelitian dengan judul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Koperasi Bina Sejahtera Desa Jogotirto. Sistem ini diharapkan mampu mengelola administrasi pada koperasi Bina Sejahtera sehingga proses administrasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien serta mampu menyajikan data yang transparan kepada seluruh anggota koperasi.
Based on the above issues, the proposed preparation of the thesis with the title Analysis and Design of Information Systems Cooperative Bina Sejahtera On PNPM Perkotaan Village Jogotirto.
2. Pembahasan Dalam membuat sistem informasi Koperasi Bina Sejahtera ini terdiri dari beberapa tahap yaitu analisis sistem, perancangan sistem, dan perancangan database.
Keyword - Cooperative “Bina Sejahtera”, Financial Information Systems Cooperative.
2.1 Analisis Sistem Tahap analisis sistem ini dibagi menjadi beberapa tahap analisis. Yaitu identifikasi masalah, analisis kebutuhan sistem dan analisis kelayakan sistem
1. Pendahuluan Koperasi Bina Sejahtera merupakan koperasi yang dibentuk dari PMPN Mandiri Perkotaan yang dibangun dengan tujuan peningkatan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri melalui peningkatan partisipasi masyarakat, meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat dan pemerintah, meningkatnya modal sosial masyarakat serta inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna. Proses bisnis dalam UPK PNPM Mandiri Perkotaan ini meliputi simpan pinjam, kegiatan social, pendidikan, dan pembangunan infrastruktur masyarakat.
2.1.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan observasi dan wawancara penelitian yang dilakukan oleh penulis, sesuatu yang memungkinkan timbul masalah pada Koperasi Bina Sejahtera, antara lain: 1) Sistem pengelolaan keuangan yang sedang berjalan masih manual yaitu menggunakan buku dan pembuatan laporan menggunakan ms-excel dengan menginputkan data manual setiap kali membuat laporan sehingga menyebabkan proses pengolahan data memerlukan waktu yang lama dan tingkat kesalahan yang besar
Selama ini proses pembukuan laporan dan pengelolaan data simpan pinjam dalam UPK PNPM Mandiri Perkotaan sudah menggunakan sistem pembukuan tetapi masih sangat sederhana. Ketika seseorang atau nasabah datang membayar dan seorang petugas membukukan sebagai penerimaan kas, dari keseluruhan pembayaran akan direkap satu bulan sekali dan rekapitulasi tahunan akan ditutup akhir tahun sebagai tutup buku.
2) Ada fasilitas komputer yang belum dimanfaatkan dengan baik yaitu hanya digunakan untuk pengelolaan dokumen biasa dengan MS-Ofice dan MS-Excel belum dimanfaatkan untuk kemudahan pengelolaan keuangan.
1
Pengeloaan keuangan antara kasir dan bendahara belum bekerja sama dengan baik sehingga bendahara harus menginputkan data ulang dari buku jurnal untuk membuat laporan keuangan pada buku besar.
a. Ketua dapat melihat agenda kegiatan b. Ketua dapat melihat data pengurus c. Ketua dapat melihat data nasabah d. Ketua dapat melihat laporan BKK e. Ketua dapat melihat laporan BKM f. Ketua dapat melihat laporan laba rugi g. Ketua dapat melihat laporan neraca 5. Pengawas a. Pengawas dapat melihat agenda kegiatan b. Pengawas dapat melihat data pengurus c. Pengawas dapat melihat data nasabah d. Pengawas dapat melihat laporan BKK e. Pengawas dapat melihat laporan BKM f. Pengawas dapat melihat laporan laba rugi g. Pengawas dapat melihat laporan neraca
2.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis ini dilakukan untuk menjamin bahwa sistem yang dibangun sesuai kebutuhan dari objek penelitian atau memutuskan bahwa perkembangan sistem yang baru sangat perlu untuk dilakukan. Analisi ini terdiri dari: 1. Kebutuhan Fungsional
1. Analisis Kebutuhan Fungsional Kebutuhan Fungsional didapat dari solusi pada hasil analisis PIECES : 1. Sekretaris a. Sekretaris dapat mengelola semua data kegiatan b. Sekretaris dapat mengelola semua data pengurus c. Sekretaris dapat mengelola data nasabah d. Sekretaris dapat mengelola data rekanan e. Sekretaris dapat mengelola data KSM f. Sekretaris dapat mengelola data Departement g. Sekretaris dapat mencetak laporan kegiatan 2. Kasir a. Kasir megelola semua transaksi simpanan b. Kasir megelola semua transaksi angsuran c. Kasir dapat melihat agenda kegiatan d. Kasir dapat mencetak bukti kas keluar e. Kasir dapat mencetak bukti kas masuk f. Kasir dapat melihat data nasabah g. Kasir dapat melihat data pengurus h. Kasir dapat mengubah profilnya 3. Pembukuan a. Pembukauan dapat melakukan transaksi kas masuk b. Pembukauan dapat melakukan transaksi kas keluar c. Pembukuan dapat melihat agenda kegiatan d. Pembukauan dapat melakukan transaksi jurnal penyesuaian e. Pembukauan dapat mencetak bukti kas masuk f. Pembukauan dapat mencetak bukti kas keluar g. Pembukauan dapat mengelola semua laporan laba rugi h. Pembukauan dapat mengelola semua laporan neraca i. Pembukauan dapat mengelola semua laporan buku kas j. Pembukauan dapat mengelola semua laporan buku Bank k. Pembukauan dapat melihat data pengurus l. Pembukauan dapat melihat data nasabah m. Pembukauan dapat mengbah profilnya 4. Ketua
2. Kebutuhan Non Fungsional 1. Perangkat Keras (Hardware) - Processor : Pentinum (R) Dualcore - RAM : 1024 MB - Harddisk : HDD 232.88 GB SATA -Printer : Canon MP287 2. Perangkat Lunak (Software) - Microsoft Windows 7 - XAMPP - Sublime Text - Web Browser - HeidiSQL 9.3 Portable 2.1.3 Analisis Kelayakan Sistem Dalam analisis kelayakan sistem terdapat beberapa tahapan analisis yaitu: 1. Kelayakan Teknologi Dari segi teknologi kebutuhan hardware untuk pengembangan sistem ini pada koperasi bina sejahtera jogotirto sudah memiliki dua (2) unit komputer, satu (1) unit printer sehingga tidak akan sulit apabila sistem akan diterapkan. Dari segi perangkat lunak yang digunakan untuk menjalankan sistem ini, setiap perangkat sudah disediakan untuk mengakses server yaitu browser, untuk akses internet sudah tersedia modem wifi. Dan dari segi pengguna sistem sudah ada pengurus koperasi untuk setiap peran tugasnya. 2. Kelayakan Operasional Proyek sistem informasi ini dilihat dari segi operasionalnya layak untuk dikembangkan karena sistem ini dapat membatu tingkat operasional yang lebih baik dengan sistem berbasis web. Sehingga sistem ini memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengurus dan anggota koperasi serta sebagai progresif profesionalisme Koperasi Bina Sejahtera terhadap 2
kemajuan teknologi demi memberikan pelayanan yang baik untuk seluruh anggota koperasi. Supaya sistem dapat berjalan dengan baik dan dapat dioptimalkan semaksimal mungkin maka dibutuhkan pelatihan untuk bekerja dengan sistem baru.
Setelah membuat ERD, maka penulis mengusulkan sistem dengan Flowchart seperti gambar 2
3. Kelayakan Hukum Perancangan sistem informasi akuntasi koperasi yang dirancang sesuai dengan hukum peraturan koperasi yang terdapat pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang PerKoperasian, sehingga tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Perangkat lunak yang dugunakan untuk menjalankan sistem informasi Koperasi menggunakan software resmi (legal) sesuai perijinan, sehingga tidak melanggar ketentuan hukum yang berlaku dan tidak menimbulkan masalah hukum saat ini maupun masa yang akan datang. Selain itu isi content dari sistem ini tidak memuat hal yang melanggar hukum seperti pornografi, sara, dan lain-lain.
Data karyawan
Data jabatan
Data kecamatan
Data kelurahan
Data dusun
Data rt
Data kontak
Data kontak tipe
Data nasabah
Data departemen
Data kegiatan
Data ksm
Data kasbank
Data pemasukan
Data pengeluaran
Data sumberdana
Data angsuran
Data transaksi jurnal
Data transaksi kas
Data transaksi kas detail
Data transaksi pinjaman
Data transaksi pinjaman detail
Input karyawan
Input jabatan
Input kecamatan
Input kelurahan
Input dusun
Input rt
Input kontak
Input kontak tipe
Input nasabah
Input departement
Input kegiatan
Input ksm
Input kasbank
Input pemasukan
Input pengeluaran
Input sumber dana
Input angsuran
Input transaksi jurnal
Input transaksi kas
Input transaksi kas detail
Input transaksi pinjaman
Input transaksi pinjaman detail
Olah karyawan
Olah jabatan
Olah kecamatan
Olah kelurahan
Olah dusun
Olah rt
Olah kontak
Olah kontak tipe
Olah nasabah
Olah departement
Olah kegiatan
Olah ksm
Olah kasbank
Olah pemasukan
Olah pengeluaran
Olah sumber dana
Olah angsuran
Olah transaksi jurnal
Olah transaksi kas
Olah transaksi kas detail
Olah transaksi pinjaman
Olah transaksi pinjaman detail
karyawan
jabatan
kecamatan
kelurahan
dusun
rt
kontak
Kontak tipe
nasabah
departement
kegiatan
ksm
kasbank
pemasukan
pengeluaran
Sumber dana
angsuran
Transaksi jurnal
Transaksi kas
Transaksi kas detail
Transaksi pinjaman
Transaksi pinjaman detail
2.2 Perancangan Sistem
Buku Bank
Buku Kas
Bukti pemindah bukuan
Neraca
Bukti Kas keluar
Bukti Kas Masuk
Laporan laba rugi
Laporan Buku Bank
Lapran Buku Kas
Bukti Pemindah bukuan
Laporan Neraca
Nota BKK
Nota BKM
Laporan laba rugi
Gambar 2. Flowchart
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyajikan rancangan dengan beberapa model yaitu: ERD, Flowchart Sistem, Diagram Conteks dan DFD (Data Flow Diagram).
2.2.3 Diagram Conteks Dari Flowchart tersebut untuk memudahkan dalam mengetahui apa saja yang dapat dilakukan sistem tersebut dibentuklah Diagram Conteks seperti gambar 3
2.2.1 ERD Setelah melakukan penelitian, maka penulis mengusulkan sistem dengan ERD seperti gambar 1
Sekretaris Id_rt*
Nama_rt
Id_dusun*
Nama_dusun
Id_kel*
Kode_dept Id_Kecamatan*
Nama_kecamatan
deskripsi
Tgl_simpan Id_dept*
Kode_rt
Id_dusun**
Id_kelurahan**
Kasir Login Data Nasabah Data Karyawan Data Kegiatan Data Rekanan Data KSM Data Departement
Nama_kel
Kode_pos
Nama_dept
Id_kecamatan** Id_simpan
RT / RW
Dusun
Kelurahan
Id_ksm**
Pinjaman
Kecamatan
email
Id_karyawan*
Departement Kode_simpan
I
I
I
telp
Id_jabatan**
I
I
Agenda Kegiatan Data Nasabah Data Pengurus Bukti Kas Keluar Bukti Kas Masuk Profil
I Kata_sandi Kode_karyawan
terdapat
terdapat
terdapat
terdapat
bunga
Id_tipe*
terdapat
deskripsi
Id_kegiatan
Nama_karyawan
M M
Kontak Tipe
Kode_nasabah
M
foto Id_nasabah*
Id_ksm**
Kontak I
Karyawan
M Nasabah
Kegiatan
menginputkan
Tgl_kegiatan
jk
I
I
M
peserta
I
SISTEM INFORMASI
Laporan Kegiatan Cetak Undangan kegiatan
I
Id_simpan**
Id_tipe**
Nama_kegiatan
M
No_ktp
Id_kontak*
terdapat
M
Id_nasabah**
I Nama_tipe
Kode_kegiatan
alamat Id_simpan_det*
Id_kontak**
nominal
memiliki
deskripsi
I
Id_jenis**
deskripsi
terdapat
jenis
melakukan
Id_jenis kode
I
terdapat
kode_jenis
Id_ksm*
Id_kas_det*
Kode_ksm
Id_kas**
Nama_ksm
kode
Tgl_daftar
uraian
Jenis_usaha
memo
nama
Jabatan
Agenda Kegiatan Data Nasabah Data Pengurus Bukti Kas Keluar Bukti Kas Masuk Neraca Laba Rugi Buku Kas Buku Bank
Nama_jenis alamat
memiliki
Login Profil
deskripsi kode_pos
I
Kode_jabatan
Kontak Jenis
no_telp
M M
pic
Id_jabatan*
KSM M
deskripsi
nominal
Susunan pengurus
Id_nasabah
Nama_kasbank
Detail Kas
M
melakukan1
Angsuran
deskripsi Nama_jabatan
I
email
I
Kode_kasbank
I
status
Nama_bank norek
deskripsi
I
Id_kasbank* ktp
Id_sumber
modal
Id_kegiatan
Agenda Kegiatan Data Nasabah Data Pengurus Laporan BKK Laporan BKM Laba Rugi Neraca
Id_induk
I
memiliki
Kas Bank
Id_level
Id_angsuran*
I
rab
Kode_sumber Id_nasabah**
angsuran
memiliki
Id_sumber
pengesahan Id_pinjam**
Nama_sumber
nominal
I
Detail Pinjaman
memiliki
I
M
M
Ketua
Sumber Dana
Pembukuan
Id_induk
I Id_kasbank**
Kas
Id_pinjam_det*
Id_level
jenis Id_nasabah** Id_pinjam**
M
angsuran
Id_ksm**
Id_kas*
Nama_pengeluaran Id_kontak**
M Nomor_kas Id_ksm**
Jurnal Kode_pinjaman
status
deskripsi
M
uraian Id_pemasukan**
Id_jurnal*
memo
Tgl_kas
pengeluaran Id_induk
Login Profil
Tgl_jurnal
bunga
memiliki
Id_kategori** lama
I
Id_level
Kode_jurnal
Tgl_pinjam
Agenda Kegiatan Data Nasabah Data Pengurus Laporan BKK Laporan BKM Laba Rugi Neraca
Kode_pengeluaran Id_pengeluaran*
nominal
Id_pinjaman*
I
Login Data Kas Masuk Data Kas Keluar Jurnal Penyesuaian
deskripsi
memiliki
M Id_pengeluaran**
Pinjaman
Login Transaksi simpanan Transaksi Angsuran Transaksi pengambilan
Kode_pemasukan Id_pemasukan*
jenis
Nama_pemasukanr
Nomor_bukti
Pengawas
uraian
nominal
Id_kasbank**
menginputkan akun
I
deskripsi
pemasukan Id_induk
Gambar 3. Diagram Conteks
Id_level
Gambar 1. ERD
2.2.2 Flowchart 2.2.4 DFD Level 0 3
Id_group
1.0 Data Karyawan
Sekretaris
5.1 Tambah Pinjaman
Group
Id_pinjaman
Jabatan Id_nasabah Id_jabatan
KSM Detail Pinjaman Laporan kegiatan Kasir
2.0 Olah Data Nasabah
Id_nasabah
6.0 Olah Data Kegiatan
Kasir
laporan Id_nasabah
Mst_Pemasukan
Id_pemasukan Id_pengeluaran
5.2 Tambah Angsuran
Mst_pengeluaran
Id_kontak
Mst_kontak
Nasabah
Detail Simpanan
simpanan Pembukuan
3.0 Olah Data Kas
Laba rugi Id_kasbank
pinjaman
Bendahara
5.3 Tambah Simpanan
Id_simpanan
angsuran Mst_kasbank
Buku Kas Harian
laporan
Ju_penyesuaian laporan
Ketua
Id_ksm
neraca idpinjaman
Kas Bank
4.0 Olah Data Jurnal
7.0 Olah Data KSM
5.4 Ambil Simpanan
BKK BKM Neraca
3. Implementasi dan Pembahasan
Laba Rugi 5.0 Olah Data Pinjaman
Pengawas
Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem agar siap untuk dioperasikan. Tahap ini termasuk merancang, mempersiapkan, menguji, dan menerapkan suatu sistem yang dilakukan selama periode waktu tertentu untuk melakukan verifikasi bahwa sistem yang baru dapat berjalan dengan baik. Seluruh kode program yang digunakan dalam pembuatan sistem Informasi Koperasi Bina Sejahtera yaitu menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan template Bootstrap dan framework Codeigniter.
Id_ksm
Gambar 4. DFD Level 0 2.2.5 DFD Level 1 Proses 3 3.1 Olah Data Kas Bank
Data kas bank
3.1 Testing
Data pemasukan
3.2 Olah Data Pemasukan
Ketua
Pengujian sistem dilakukan untuk menemukan kesalahan dan apapun segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan pada program atau aplikasi. Tujuan dari pengujian sistem adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen dari sistem bekerja sesuai denga yang diharapkan. Pengujian sistem merupakan pengetesan program secara keseluruhan. Berikut ini adalah pengetesan sistem yang dilakukan.
Data Kas
neraca
neraca
Lap_leauangn Id_pemasukan 3.3 Olah Data Kas
Bendahara
Id_kasbank
Laba rugi
3.1.1 Konversi Sistem Lap_keuangan
Pengujian sistem dilakukan atau testing dilakukan untuk menemukan kesalahan dan apapun segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan pada program atau aplikasi. Tujuan dari pengujian sistem adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen dari sistem bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian sistem merupakan pengetesan program secara keseluruhan. Berikut ini adalah pengetesan sistem yang dilakukan.
Buku bantu
Kasir
Laporan keuangan
3.4 Olah Data Pengeluaran
Data Pengeluaran
Trx_jurnal
Id_sumber Pengawas
3.5 Olah Data Sumber Dana
3.1.2 White Box Sistem
Data Sumber Dana
White Box Testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis adanya kesalahan. White box testing digunakan untuk menguji kerja aplikasi secara rinci. Salah satu contoh pengujian sistem dengan white box testing. Berikut ini merupakan salah satu contoh scenario pengujian white box yang dilakukan :
Gambar 5. DFD Level 1 Proses 3
2.2.6 DFD Level 1 Proses 5 4
1. Merubah salah satu baris script pada halaman penitipan level kasir. 2. Simpan script yang telah diubah kemudian reload halaman karyawan. Maka pada browser akan muncul error pada halaman tersebut.
3.
Menambahkan Fitur untuk pengelolaan Sisa Hasil Usaha
Daftar Pustaka [1] Al Fatta, Hanif. 2007.Analisis dan Perancangan Sistem Informasi..
3.1.3 Black Box Sistem Biodata Penulis
Black box testing adalah pengujian spesifikasi yaitu menguji suatu fungsi atau modul apakah dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Adapun cara pengujian Black Box Testing dengan cara menjalankan unit sistem secara keseluruhan, kemudian barulah diamati apakah hasil data yang masuk sudah sesuai dengan data yang diharapkan dari tahap perancangan atau belum. Dalam melakukan uji coba tersebut, modul yang diuji adalah halaman Tambah Pinjaman. Pengujian pada halaman Tambah Pinjaman ini berhasil dengan baik yaitu Proses input data berjalan dengan baik.
Seno Harpawan, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016. Saat ini menjadi IT Development di PT. K-24 Anggit Dwi Hartanto, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2009. memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2011. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta
4. Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dengan Analisis PIECES dapat dideskripsikan sistem ini mampu memberikan informasi yang tepat, cepat dan akurat sehingga kedepannya diharapkan mampum memberikan dapak positif dalam perkembangan Koperasi Bina Sejahtera, kemudian sistem juga berhasil dibangun menggunakan perancangan yang meliputi Flowchart, DFD (Data Flow Diagram) dan ERD (Entity Relationship Diagram). Sebagai penyempurna perancangan sistem ditutup dengan perancangan interface web. 2. Kasir dan pembukuan dapat melakukan transaksi secara bersamaan dengan kemudahan transaksi yang mempercepat pembuatan laporan. 3. Ketua dapat memperoleh data laporan lebih cepat, tepat dan akurat tanpa harus menunggu laporan dari Bendahara. 4. Pengawas lebih mudah melihat aktivitas koperasi data keluar masuk uang dan laporan yang lebih terperinci, sehingga pencocokan data lebih mudah. 5.
Proses keuangan koperasi lebih transparant dan setiap pengurus koperasi dapat membantu mengawasi dengan data yang mudah di pahami
5. Saran Dalam perancangan sistem informasi ini masih ada kelemahan. Maka dari itu, agar perancangan sistem informasi lebih sempurna, diharapkan beberapa saran atau masukan yang dapat membangun penelitian dan pengembangan sistem informasi berikutnya. Adapun rekomendasi beberapa hal untuk dijadikan bahan pertimbangan dan pemikiran, antara lain : 1. Menambahkan fitur informasi untuk anggota. 2. Menambahkan fitur rencana anggaran dan laporan per kegiatan.
5