Analisis DIskriminan
Analisis Dan Pembahasan
Variabel Pembeda Variabel Lamda P-value Penderita Diare Ditangani (X13) Pelayanan Anak Balita (X8) Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin (X14) Pelayanan Peserta KB Aktif (X10) Pelayanan TB Paru BTA (X11)
0,087
0,000 0,000
0,039
0,000
0,020
0,000 0,000
0,269
0,011
Terdapat 5 variabel yang memenuhi kriteria sebagai pembeda. Variabel tersebut adalah variabel pelayanan pencegahan penderita diare ditangani (X13), pelayanan anak balita (X8), pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin (X14), pelayanan peserta KB Aktif (X10), pelayanan TB paru BTA (X11).
Analisis Dan Pembahasan
Analisis DIskriminan
Fungsi Diskriminan Indikator Pelayanan Kesehatan Fungsi
Variabel Pelayanan Anak Balita (X8) Pelayanan Peserta KB Aktif (X10) Pelayanan TB Paru BTA (X11) Penderita Diare Ditangani (X13) Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin (X14)
Fungsi 1 = Fungsi 2 = Fungsi 3 = Fungsi 4 =
1 0,277
2 -0,889
3 0,707
4 0,025
-0,579
0,627
0,388
0,078
-0,695
0,256
0,044
0,792
1,100
0,314
-0,258
0,203
-0,101
0,872
0,545
-0,315
Dari fungsi persamaan diskriminan 1 diketahui variabel yang meningkatkan pelayanan kesehatan yaitu pelayanan anak balita (X8) dan penderita diare ditangani (X13).
0,277 X8 – 0,579 X10 – 0,695 X11 + 1,1 X13 – 0,101 X14 –0,889 X8 + 0,627 X10 + 0,256 X11 + 0,314 X13 – 0,872 X14 0,707 X8 + 0,388 X10 + 0,044 X11 – 0,258 X13 + 0,545 X14 0,025 X8 + 0,078 X10 + 0,792 X11 + 0,203 X13 – 0,315 X14.
Analisis DIskriminan
Analisis Dan Pembahasan Fungsi Diskriminan Fisher
Variabel Pelayanan Anak Balita (X8) Pelayanan Peserta KB Aktif (X10) Pelayanan TB Paru BTA (X11) Penderita Diare Ditangani (X13) Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin (X14) (Constant)
1 0,123
2 -0,068
3 -0,036
4 -0,252
5 0,123
1,261
1,357
1,502
1,438
1,261
0,106
0,178
0,090
0,138
0,106
-0,114
-0,100
0,158
-0,036
-0,114
0,312
0,322
0,528
0,405
0,312
-67,850
-67,958
-127,142
-74,688
-67,850
Untuk selisih antar kelompok dan variabel diperoleh persamaan sebagai berikut Z score = 269,788 + 0,356 X8 – 3,847 X10 – 0,406 X11 – 0,022 X13 – 1,255 X14 variabel pelayanan peserta KB aktif (X10), pelayanan TB paru BTA (X11), penderita diare ditangani (X13), pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin (X14) bertanda negatif. Sehingga jika variabel tersebut menurun maka akan menurunkan persentase pelayanan kesehatan di Kota Surabaya
Analisis DIskriminan
Analisis Dan Pembahasan Ketepatan Klasifikasi
Kelompok yang Seharusnya 1 2 3 4 5
Kelompok yang diprediksi 1
2
3
4
5
10 0 0 0 0
1 11 0 1 0
0 0 2 0 0
0 0 0 5 0
0 0 0 0 1
Total 11 11 2 6 1
Terdapat kecamatan yang salah dalam pengelompokan yaitu Kecamatan Asemworo pada kelompok 1 diprediksi seharusnya masuk pada kelompok 2 dan Kecamatan Karang Pilang pada kelompok 4 diprediksi seharusnya masuk pada kelompok 2. Tingkat ketepatan klasifikasi pengelompokan yang diperoleh sebesar 93,548 persen. Sehingga fungsi diskriminan dapat digunakan sebagai fungsi yang membedakan daaerah di Surabaya berdasarkan pelayanan kesehatan.
Kesimpulan
Kesimpulan dan Saran
kunjungan ibu hamil memiliki rata-rata terbesar yaitu 86,345 %. pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin memiliki standart deviasi terbesar 34,093 persen. Hasil analisis faktor diperoleh 6 faktor . Dari hasil analisis klaster diperoleh 5 kelompok. Kelompok yang tergolong dengan pelayanan kesehatan sangat rendah yaitu Bulak, Kenjeran, Rungkut, Gunung Anyar, Sukolilo, dan Karang Pilang. variabel yang membedakan antar kelompok yaitu variabel pelayanan pencegahan penderita diare ditangani (X13), pelayanan anak balita (X8), pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin (X14), pelayanan peserta KB Aktif (X10), pelayanan TB paru BTA (X11) dengan ketepatan klasifikasi sebesar 93,548 persen
Kesimpulan dan Saran
Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini yaitu kecamatan yang termasuk kelompok dengan pelayanan kesehatan sangat rendah (Bulak, Kenjaren, Rungkut, Gunung Anyar, Sukolilo, dan Karang Pilang) perlu mendapatkan perhatian serius dengan memberikan program-program yang dapat meningkatkan derajat kesehatan wilayah tersebut.
Daftar Pustaka [BPS] Badan Pusat Statistik Kota Surabaya. (2012). Jumlah Penduduk Kota Surabaya. Surabaya: BPS [BPS] Badan Pusat Statistik Kota Surabaya. (2012). Luas Wilayah Kota Surabaya. Diakses pada 17 Januari 2014, dari http://surabayakota.bps.go.id/index.php?hal=tabel&id=1. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. (2012). Standar Pelayanan Minimal (SPM). Diakses pada tanggal 01 Maret 2014 dari http://dinkes.jatimprov.go.id/StatPlanet.html Gabriel, R. (1971). The Biplot Graphic Display of Matrices with Application to Principal Component Analysis. Journal of Biometrica, 58,3: 453- 467. Gong X., Richman M.B. 1995. On the Application of Cluster Analysis to Growing Season Precipitation Data in North America East of The Rockies. J.Climate8: 897-931. Hair, J.F, Black, W.C, Babin, B.J, Anderson, R.E (2010), Multivariate Data Analysis. (Seventh Edition). New Jersey: Pearson Prentice Hall. Johnson, Richard A dan Wichren, Dean W. (2007). Applied Multivariate Statistical Analysis. (Sixth Edition). New Jersey: Pearson Prentice Hall. Jollife, I.T. (1986). Principal Component Analysis. Second Edition. New York: SpringerVerlag. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 741/Menkes/Per/VII/2008 Tentang: Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Kabupaten/Kota. Diakses pada 05 Februari 2014 dari http://www.spm.depkes.go.id/.
Daftar Pustaka Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (20011). Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2556/MENKES/PER/XII/2011Tentang: Bantuan Operasional Kesehatan. Diakses pada 07 Februari 2014 dari http://www.litbang.depkes.go.id/bok. Nugroho, M.A. (2010). Analisis Pengelompokan dan Pemetaan Kecamatan Sebagai Dasar Program untuk Mengatasi Masalah-Masalah Sosial-Ekonomi di Kota Surabaya. Tugas Akhir, Jurusan Statistika FMIPA ITS. Rengganis, L.N.R. (2009). Analisis Pengelompokan Kotamadya Surabaya Berdasarkan Varibel Kependudukan, Kesehatan, dan Pendidikan. Tugas Akhir, Jurusan Statistika FMIPA ITS. Republik Indonesia. (2002). Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen ke-4 Pasal 28 H ayat (1) Tentang: Hak Asasi Manusia. Surabaya: Apollo. Republik Indonesia. (2004). Undang-Undang No 40 Tahun 2004 Tentang: Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Diakses pada 28 Januari 2014 dari http://www.jkn.kemkes.go.id/attachment/unduhan/UU%20No.%2040%20Tahun%202004%20tenta ng%20SJSN.pdf. Suherni, N.A.D. (2013). Analisis Pengelompokan Kecamatan Kota Surabaya Berdasarkan Faktor Penyebab Terjadinya Penyakit Tuberkulosis. Jurnal Sains Dan Seni POMITS Vol 2, No 1. Walpole, E. Ronald. (1995). Pengantar Statistika. (Edisi ketiga). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Wikipedia. (2013). Kesehatan. Diakses pada 27 Januari 2014 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan.
Oleh: Roudlotul Jannah (1310 100 078) Dosen Pembimbing: Dra. Madu Ratna, S.Si., M.Si. Co. Pembimbing: Dr. Vita Ratnasari, S.Si., M.Si.