ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PADA TOKO OBAT KHARISMA, JAKARTA TIMUR Nama NPM Jurusan Pembimbing
: : : :
Syaiful Bahar 16211978 Manajemen Dr. Ir. Riskayanto, MM
PENDAHULUAN •
Latar Belakang : Kota-kota besar di Indonesia yang jumlah penduduknya juga besar dalam kehidupan sehari-hari sering di jumpai masalah antrian dalam sistem jasa pelayanan, baik pada lembaga pemerintah maupun pada lembaga swasta. Antrian tersebut dapat terlihat hampir setiap hari, seperti antrian pada loket-loket transaksi Bank, loket-loket pembayaran telepon, antrian untuk membeli tiket bus di terminal, dan antrian pasien-pasien yang menunggu panggilan untuk mengambil obat.
•
Perumusan & Batasan Masalah : Dalam menjalankannya banyak perusahaan yang tidak dapat mengelola masalah sistem pelayanan antrian kasir. Sistem pelayanan kasir yang tidak dikelola secara benar akan sangat berpengaruh tidak baik bagi usaha perdagangan. Agar dapat mengelola sistem pelayanan kasir dengan benar, maka digunakan peralatan-peralatan modern berguna mempercepat dan mempersingkat pelayanan antrian sehingga perusahaan dapat melayani konsumen dengan baik.
Landasan Teori Pengertian Distribusi Poisson Dan Distribusi Ekponensial • Distribusi Probabilitas Poisson adalah salah satu pola-pola kedatangan yang paling umum bila kedatangan-kedatangan di distribusikan secara random (Subagyo, Asri dan Handoko, 2000). • Distribusi Eksponensial adalah kontinyu sebab berhubungan dengan waktu pelayanan (Mulyono, 2002). Distribusi Eksponensial bisa digunakan untuk menyederhanakan distribusi waktu pelayanan, dan waktu pelayanan juga tidak selalu distribusi eksponensial. Teori Antrian (Dimyati dan Dimyati, 2003) adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrian-antrian atau baris-baris penungguan. Terjadinya baris-baris penungguan diakibatkan jumlah kebutuhan akan suatu pelayanan melebihi kapasitas yang tersedia untuk menyelenggarakan pelayanan tersebut.
Alat Analisis Yang Digunakan Dalam perhitungan antrian ini alat analisis yang digunakan oleh penulis adalah kuantitatif yaitu dengan menggunakan metode Multi Channel Single Phase , yaitu suatu model yang biasa digunakan untuk dua atau lebih fasilitas pelayanan (servicer) yang dialiri oleh antrian tunggal. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penulisan ilmiah ini penulis menggunakan alat analisi kuantitatif yaitu :
S M
KELUAR
S
Keterangan : M = Antrian S = Fasilitas Pelayanan (server)
Hasil Penelitian dan Analisis Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis, kondisi hari sibuk pada Toko Obat Kharisma terjadi pada hari Senin. Dengan ini penulis melakukan penelitian hanya di jam 18.00-22.00 karena banyak sekali konsumen/masyarakat yang berdatangan. Berdasarkan observasi tersebut maka penulis memperoleh data tentang sistem antrian pada Toko obat kharisma adalah sebagai berikut ini : Waktu pelayanan rata-rata (1/µ) 1/µ = jumlah waktu pelayanan / N = 3 menit / 1 = 3 menit / pasien Dengan demikian waktu pelayanan rata-ratanya adalah 3 menit untuk satu pasien. Tingkat pelayanan rata-rata (µ) µ = 60 menit/ 3 menit = 20 pasien / jam Dengan demikian rata-rata jumlah pasien yang dilayani setiap jam adalah 20 pasien.
Hasil Perbandingan Antara Mengoperasikan 2 Buah Kasir, 3 Buah Kasir, dan 4 Buah Kasir Pelayanan Pada Jam Sibuk Tingkat kegunaan karyawan kasir dengan membuka 2 buah kasir adalah 112%, jumlah rata-rata konsumen menunggu dalam antrian 8 konsumen dan jumlah rata-rata konsumen dalam sistem 10 konsumen. Waktu rata-rata konsumen menunggu dalam antrian 11,4 menit dan waktu rata-rata konsumen dalam sistem 14,4 menit. Tingkat kegunaan karyawan kasir dengan membuka 3 buah kasir adalah 74%, jumlah rata-rata konsumen menunggu dalam antrian 1 konsumen dan jumlah rata-rata konsumen dalam sistem 3 konsumen. Waktu rata-rata konsumen menunggu dalam antrian 2,4 menit dan waktu rata-rata konsumen dalam sistem 5,4 menit. Tingkat kegunaan karyawan kasir dengan membuka 4 buah kasir adalah 56%, jumlah rata-rata konsumen menunggu dalam antrian 0 konsumen dan jumlah rata-rata konsumen dalam sistem 2 konsumen. Waktu rata-rata konsumen menunggu dalam antrian 0,42 menit dan waktu rata-rata konsumen dalam sistem 3,42 menit.
Hasil Perbandingan Antara Mengoperasikan 2 Buah Kasir Pelayanan Dan 3 Buah kasir Pelayanan Pada Jam Biasa Dengan membuka 2 kasir pelayanan pada jam biasa tingkat kegunaan karyawan kasir sebesar 64%, jumlah rata-rata konsumen menunggu dalam antrian 25 konsumen dan jumlah rata-rata konsumen dalam sistem 26 konsumen. Waktu rata-rata konsumen menunggu dalam antrian adalah 2,04 menit dan waktu rata-rata konsumen dalam sistem adalah 5,04 menit. Dengan membuka 3 kasir pelayanan pada jam biasa tingkat kegunaan karyawan kasir sebesar 42 %, jumlah rata-rata konsumen menunggu dalam antrian 1 konsumen dan jumlah rata-rata konsumen dalam sistem 1 konsumen. Waktu rata-rata konsumen menunggu dalam antrian 0,3 menit dan waktu rata-rata konsumen dalam sistem 3,3 menit.
Penutup •
Kesimpulan : jumlah kasir pelayanan yang harus dioperasikan pada jam biasa cukup mengoperasikan 2 kasir pelayanan dan untuk pada jam sibuk 3 kasir pelayanan di Toko Obat Kharisma sudah optimal untuk melayani konsumen/masyarakat , dengan menambahkan biaya seluruh operasional termasuk gaji 1 karyawan kasir selama 1 bulan sebaiknya Toko Obat Kharisma mengoperasikan 4 buah kasir pelayanan pada jam sibuk dan 3 buah kasir pelayanan pada jam biasa, agar para konsumen tidak perlu menunggu terlalu lama untuk dilayani. • Saran : 1. Toko Obat Kharisma harus lebih memperhatikan keluhan yang dilontarkan dari konsumen, karena bila pengelola dan karyawan mampu menggapai keluhan konsumen dengan cepat dan memuaskan, maka konsumen tidak akan kapok dan kecewa terhadap pelayanan yang diberikan,dengan itu para konsumen akan setia untuk datang. 2. Sebaiknya Toko Obat Kharisma melakukan sistem antrian dengan menggunakan kartu nomor antrian, agar konsumen yang datang ke Toko Obat tersebut tidak terlalu khawatir untuk menunggunya.