ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA SAMSAT KOTA BEKASI NAMA NPM FAKULTAS JENJANG/JURUSAN PEMBIMBING
: : : : :
FITRIA NOVITA SARI 12210848 EKONOMI S1/ MANAJEMEN MARTANI SE., MM
LATAR BELAKANG MASALAH Tiap tahun kendaraan motor roda dua semakin meningkat oleh karena itu kita diwajibkan membayar pajak sebelum jatuh tempo pembayaranya. Kebanyakan orang melakukan pembayaran pajak setelah mendekati jatuh tempo dan mengakibatkan antrian. Sistem antrian di dalam kehidupan nyata akan dapat kita temui, seperti : mobil-mobil yang antri di lampu merah, deretan mobil yang mengantri di loket pintu tol, antrian nasabah Bank, antrian di loket Kereta Api, dan sebagainya yang sangat menyita waktu apalagi jika harus mengantri dengan jumlah antrian yang sangat panjang dan melelahkan. Seperti antrian pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di SAMSAT Bekasi. Merupakan satu-satunya tempat pembayaran pajak kendaraan bermotor di kota bekasi. dimana setiap harinya begitu banyaknya masyarakat yang melakukan pembayaran pajak karena sudah adanya jatuh temponya pembayaran, sehingga banyaknya antrian terjadi, maka perlu dilakukan pelayanan yang ekstra atau penambahan loket sehingga antrian dan pembayaran pun dapat lancar dan terkendali.
RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah dalam penulisan ilmiah ini adalah : 1. Bagaimana cara untuk meningkatkan pelayanan agar dapat meminimalkan waktu rata – rata wajib pajak menunggu dalam antrian dan sistem pelayanan agar tidak terjadi antrian yang terlalu lama ? 2. Bagaimana proses antrian pada pembayaran pajak kendaraan bermotor pada Samsat Kota Bekasi ? 3. Berapa jumlah loket yang harus dioperasikan agar pelayanan dapat optimal ?
BATASAN MASALAH Dalam penulisan ilmiah ini penulis membatasi masalah hanya pada Antrian Loket Bagian Administrasi atau pembayaran dengan menggunakan Metode Multi Channel – Single Phase yang diamati mulai Tanggal 14 Mei 2013 – 27 Mei 2013 untuk pengamatan pada Samsat Kota Bekasi antara jam 08.00 – 14.00 WIB.
TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penulisan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui pelayanan yang diberikan kepada wajib pajak agar dapat meminimalkan waktu rata – rata wajib pajak yang menunggu dalam antrian. 2. Perbaikan sistem pelayanan agar tidak terjadi antrian yang terlalu lama dan panjang. 3. Menentukan langkah-langkah yang dapat diambil guna mengatasi bila ada antrian yang panjang.
METODELOGI PENELITIAN 1.
Objek Penelitian Objek dalam Penulisan Ilmiah ini adalah penelitian yang dilakukan pada SAMSAT Kota Bekasi, Jalan Jendral Ahmad Yani nomor.09 Bekasi .
2. Data / Variabel a. Tingkat kedatangan pengguna jasa = λ b. Tingkat pelayanan rata-rata = µ c. Jumlah fasilitas pelayanan atau chanel = c
METODELOGI PENELITIAN
3.
1.
2.
Metode Pengumpulan Data Untuk penulisan ilmiah ini, penulis berusaha mengumpulkan data dengan metode antara lain : A. Data Primer Studi Lapangan : Observasi, yaitu penulis akan melakukan pengamatan secara lansung terhadap SAMSAT yang penulis jadikan objek. B. Data Sekunder Interview : yaitu akan mengadakan wawancara langsung atau dialog langsung dengan pihak yang kompeten untuk memperoleh data yang berkaitan dengan penulisan ilmiah ini. Studi Pustaka : Membaca literatur - literatur yang berhubungan dengan penulisan.
METODELOGI PENELITIAN 4.
Alat Analisis yang Digunakan Alat analisis yang digunakan oleh penulis yaitu metode pengumpulan data dengan menggunakan metode perhitungan Multi Channel Single Phase.
SUMBER POPULASI
Sistem antrian Multi Channel – Single Phase
PEMBAHASAN Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian langsung dengan cara Wawancara dan Observasi, untuk mengetahui pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Pembayar pajak atau wajib pajak agar dapat meminimalkan waktu rata-rata wajib pajak yang menunggu dalam antrian dan system pelayanan agar tidak terjadi antrian yang terlalu panjang pada samsat bekasi khususnya pada bagian Administrasi atau pembayaran. Dan pengamatan Antrian pada SAMSAT Bekasi menggunakan Antrian dengan Model Multi Channel Single Phase yang diamati mulai tanggal 14 Mei sampai tanggal 27 Mei. Lama Pelayanan Wajib Pajak Waktu pelayanan rata-rata = 21 detik / 60 menit = 0,35 menit per wajib pajak 60 menit Tingkat pelayanan rata-rata (µ) = 0.35 menit = 172 wajib pajak per jam
RANGKUMAN
HASIL PENELITIAN
1. Tingkat kedatangan wajib pajak pada jam sibuk pada SAMSAT Kota Bekasi.
Perhitungan Analisis kinerja antrian pada jam sibuk dengan menggunakan satu loket. Tingkat kedatangan rata-rata per jam Total jumlah kedatangan wajib pajak λ = n x jumlah kerja 10.660 = 10 x 7 10.660 =
= 152,286 wajib pajak perjam 70
1. Tingkat kegunaan karyawan (p) λ 152,286 = = sxµ 1 x 172
= 0,885 = 88,5 %
Jadi berdasarkan hasil survei dari Samsat Kota Bekasi dan dari hasil perhitungan pada jam sibuk dengan menggunakan satu Loket tersebut dapat dikatakan bahwa rata – rata wajib pajak yang menunggu dalam antrian jam sibuk, apabila di operasikan dengan 1 fasilitas / loket akan terjadi antrian rata – rata 2,990 atau 2 wajib pajak dan waktu rata – rata wajib pajak dalam antrian 0,0504 jam 3,024 menit 181,44 detik. Hal ini pun menunjukan adanya antrian wajib pajak yang mengantri.
2. Analisis Antrian pada jam sibuk menggunakan Dua Loket
Tingkat kegunaan karyawan (p) λ 152,286 = = = 0,442 = 44,2 % sxµ 2 x 172
apabila dioperasikan dengan 2 fasilitas / loket akan terjadi antrian rata – rata 0,215 atau 1 wajib pajak dan waktu rata – rata wajib pajak dalam antrian 0,00140 jam 0,084 menit 5,04 detik. Hal ini pun menunjukan hampir tidak adanya antrian wajib pajak dalam antrian. Dengan demikian, menggunakan 2 loket pada jam sibuk pada samsat Kota Bekasi dari hasil survey dan melalui perhitungan di atas sudah dikatakan efektif dan efisien.
KESIMPULAN
1. Mengetahui pelayanan yang diberikan pada Samsat Kota Bekasi dengan menggunakan 1 loket diketahui jumlah rata-rata wajib pajak dalam antrian sebanyak 2,990 atau 2 wajib pajak dapat dikatakan tidak efektif atau efiesien, Hal ini pun menunjukan adanya antrian wajib pajak yang mengantri. Sedangkan apabila dioperasikan dengan 2 fasilitas / loket dapat dikatakan efektif dan efisien. Karena jumlah rata-rata wajib pajak dalam antrian 0,215 atau 1 wajib pajak dan waktu rata – rata wajib pajak dalam antrian 0,00140 jam 0,084 menit 5,04 detik. Sehingga hal ini akan meningkatkan kepuasan konsumen / Masyarakat serta pelayanan menjadi lebih efektif, karena wajib pajak tidak perlu menunggu terlalu lama dan panjang untuk membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
2. Dari hasil penelitian proses antrian pembayaran pajak kendaraan bermotor pada SAMSAT Kota Bekasi seperti antrian –antrian yang lainya masyarakat atau wajib pajak masuk atau input dari system antrian dapat terdiri atas suatu populasi orang pada system antrian dapat dilayani. Lalu wajib pajak mengisi formulir untuk mengisi data-data yang berhubungan dengan pembayaran pajak. Setelah mengisi formulir wajib pajak mengantri untuk melakukan pembayaran pajak kendaran bermotor. Dan sesudah wajib pajak selesai dilayani maka ia akan keluar system. 3. Mengetahui pelayanan yang diberikan pada SAMSAT Kota Bekasi jika menggunakan 1 loket dengan rata-rata wajib pajak menunggu dalam antri adalah 2 wajib pajak dan rata-rata wajib pajak menunggu dalam system adalah 3 wajib pajak dikatakan tidak efektif atau efisien. Karna masih ada antrian yang mengantri. Sedangkan menggunakan 2 loket dekatahui rata-rata wajib pajak menunggu dalam antrian adalai 1 wajib pajak dan rata-rata wajib pajak menuggu dalam system adalah 1 wajib pajak sudah bisa dikatakan efektif atau efisien karena hampir tidak adanya antrian yang mengantri. Jadi jumlah loket yang harus dioperasikan adalah 2 loket agar pelayanan dapat optimal.
SARAN
Jika Kantor Samsat Kota Bekasi ingin menambah loket/ fasilitas baru harus mempertimbangkan adanya penambahan biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan 1 unit Loket dan Gaji Pegawai. jika Kantor Samsat tidak ingin menambah fasilitas / loket , maka harus menggunakan fasilitas / loket yang ada sekarang secara lebih efektif dan efisien.