ANALISA STATIS TERTENTU WINDA TRI WAHYUNINGTYAS
PENDAHULUAN
Beban Didalam suatu struktur pasti ada beban, beban yang bisa bergerak umumnya disebut beban hidup misal : manusia, kendaraan, dan lain sebagainya. Beban yang tidak dapat bergerak disebut beban mati, misal : meja, peralatan dan lainsebagainya. Ada beberapa macam beban yaitu beban terpusat dan beban terbagi rata.
Notasi beban terpusat = P Satuan beban terpusat = ton, kg, N dll
Beban terbagi rata
anak-anak berbaris diatas jembatan
Notasi beban terbagi rata = q Satuan beban terpusat = ton/m’ , Newton/m’ dll
Beban Tak Terbagi Rata
PERLETAKAN Hubungan antara bangunan atas dan bawah melalui suatu tumpuan yang disebut dengan “Perletakan”.
Bangunan gedung (bangunan atas)
Perletakan (tumpuan)
Pondasi (bangunan bawah)
Perletakan roll
Rv
Karena struktur harus stabil maka perletakan rol tersebut tidak boleh turun jika kena beban dari atas, oleh karena itu rol tersebut harus mempunyai reaksi vertical (Rv).
Perletakan rol bila dilihat dari gambar struktur, maka rol tersebut bias bergeser ke arah horizontal. jadi tidak bisa mempunyai reaksi horizontal, bisa berputar jika diberi beban momen jadi tidak mempunyai reaksi momen.
Perletakan sendi
Karena struktur harus stabil, maka perletakan sendi tidak boleh turun jika kena beban dari atas, oleh karena itu sendi tersebut harus mempunyai reaksi vertikal (Rv). Selain itu perletakan sendi tidak boleh bergeser horizontal. Oleh karena itu perletakan sendi harus mempunyai reaksi horizontal (RH), sendi tersebut bisa berputar jika diberi beban momen. Jadi sendi tidak punya reaksi momen.
Perletakan jepit
Karena struktur harus stabil, maka perletakan jepit tidak boleh turun jika kena beban dari atas, oleh karena itu jepit tersebut harus mempunyai reaksi vertikal (Rv). Selain itu perletakan jepit tidak boleh bergeser horizontal. Oleh karena itu perletakan sendi harus mempunyai reaksi horizontal (RH), dan tidak boleh berputar pada sambungan akibat momen sehingga mempunyai reaksi(RM)
Pedel balok baja
pendel
R
Pendel tersebut hanya bisa menyangga sebagian jembatan, hanya searah dengan sumbu pendel tersebut, jadi hanya mempunyai satu reaksi yang searah dengan sumbu pendel.
GAYA REAKSI:
Gaya yang bekerja pada perletakan untuk mengimbangi gaya luar / gaya aksi yang bekerja.
PERSAMAAN STATIKA:
Jumlah gaya-gaya arah vertikal = 0 ΣV = 0 ΣH = 0
Jumlah gaya-gaya rah horizontal = 0
ΣM = 0 Jumlah momen = 0
JENIS STRUKTUR:
STRUKTUR STATIS TERTENTU
JENIS STRUKTUR
STRUKTUR STATIS TAK TENTU
Apakah perbedaan struktur statis tertentu dengan struktur statis tak tentu ?
STATIS TERTENTU :
Struktur yang gaya dalamnya dapat diselesaikan dengan 3 persamaan statika : V=0 ; M=0 ; H=0
STATIS TAK TENTU :
Struktur yang gaya dalam dan reaksi perletakannya tidak dapat diselesaikan dengan 3 persamaan statika : V=0 ; M=0 ; H=0
STRUKTUR STATIS TERTENTU
Reaksi perletakan : VA, Ha, dan Vb Sehingga dapat diselesaikan dengan persamaan: V=0 ; M=0 dan H=0
STRUKTUR STATIS TERTENTU
Reaksi perletakan : VA, Ha, dan Ma Sehingga dapat diselesaikan dengan persamaan: V=0 ; M=0 dan H=0
STRUKTUR STATIS TERTENTU
Reaksi perletakan : VA dan Vb karena tidak ada gaya horizontal yang bekerja
Sehingga dapat diselesaikan dengan persamaan: V=0 dan M=0
STRUKTUR STATIS TAK TENTU
konstruksi yang gaya-gaya dalamnya dan reaksireaksi perletakannya tidak dapat diselesaikan hanya dengan persamaan–persamaan statika (seperti V=0 ; M=0 ; H=0). Hal ini disebabkan adanya kelebihan reaksi-reaksi perletakan (Redundant Reaction) satu atau lebih. Derajat ketidaktentuannya ditentukan dari jumlah redundant tersebut.
struktur statis tak tentu tingkat 1 (STT TK 1). Reaksi perletakan ada tiga (VA , VB , VC). Persamaan statika yang digunakan ada dua (V=0 dan M=0), sehingga sisa 1 reaksi (redundant Reaction).
Struktur statis tak tentu tingkat 1 (STT TK 1). Reaksi perletakan ada empat (VA, HA, MA, VB). Persamaan statika yang digunakan ada tiga (V=0, H=0 dan M=0). sehingga sisa 1 reaksi (redundant).
Sekian