Penerapan Manajemen Risiko Pada Proyek Rusunami Kebagusan City Jakarta
ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA Rendy Kurnia Dewanta1, M. Arif Rohman2 dan I Putu Artama Wiguna3 1
2,3
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, FTSP, ITS Dosen Jurusan Teknik Sipil, FTSP, ITS Surabaya, email:
[email protected]
Risiko selalu ada dalam setiap aktivitas manusia, termasuk juga di bidang proyek konstruksi. Risiko tidak bisa dihilangkan sama sekali, namun dapat diminimalisir dampaknya dengan penerapan manajemen risiko. Salah satu tahapan penting dalam manajemen risiko adalah analisa risiko, dimana bertujuan untuk mengetahui jenis risiko yang signifikan pada suatu proyek. Selanjutnya pada penelitian ini akan dilakukan penerapan analisa risiko pada Proyek Pembangunan Rusunami Kebagusan City, Jakarta. Proyek ini merupakan salah satu proyek dengan skala besar dengan tingkat risiko yang tinggi (high risk). Secara umum tahapan pada penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu identifikasi, analisa risiko dan respon risiko. Identifikasi dilakukan untuk mencari faktor-faktor risiko yang relevan pada proyek ini. Sedangkan analisa risiko ditujukan untuk mengetahui beberapa faktor risiko yang signifikan ditinjau dari aspek waktu dan biaya. Analisa risiko dilakukan terhadap hasil survey utama sebagai tindak lanjut dari survey pendahuluan. Metode yang digunakan dalam analisa adalah Severity Index (SI) yang dikombinasikan dengan Matriks Probabilitas-Dampak (Probability-Impact Matrix). Secara keseluruhan, proses survey dilakukan melalui kombinasi metode wawancara terstruktur (face-to-face interview) dan kuisioner yang melibatkan beberapa personel kontraktor yang dipilih di Proyek Rusunami Kebagusan City. Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa variabel risiko yang signifikan terhadap waktu terdapat 3 macam, yaitu kesalahan estimasi waktu, kekurangan jumlah tenaga kerja, dan perubahan desain. Sedangkan variabel risiko yang signifikan terhadap biaya ada 6 macam, yaitu kesalahan estimasi biaya, kurangnya kontrol (pengendalian) dan koordinasi dalam tim, kenaikan harga material, ketidaksesuaian spesifikasi bahan, keretakan pada struktur, dan perubahan desain. Kata kunci: analisa risiko, Rusunami Kebagusan City, severity index, matriks probabilitas-dampak.
1. PENDAHULUAN Risiko selalu mengiringi perjalanan suatu pekerjaan proyek. Risiko-risiko ini muncul akibat adanya ketidakpastian. Semakin besar (kompleks) skala suatu proyek maka risiko yang dijumpai akan bertambah besar. Apabila risiko ini tidak diantisipasi dengan benar maka dapat menghambat pelaksanaan proyek, atau bahkan mengakibatkan terjadinya kerugian. Proyek Pembangunan Rusunami Kebagusan City merupakan proyek dengan skala cukup besar yang tidak luput dari berbagai risiko. Penanganan risiko yang kurang tepat pada proyek dengan berskala besar ini akan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Salah satu paket pekerjaan dalam Proyek Pembangunan Rusunami Kebagusan City adalah Pembangunan Tower C. Pada Bulan Agustus tahun 2010, pekerjaan ini telah mencapai sekitar 35%, yaitu telah sampai pada pekerjaan struktur lantai 12 (dua belas). Dilihat dari sudut pandang kontraktor pelaksana, yaitu PT. Adhimix Precast Indonesia, ada beberapa risiko yang yang berpotensi timbul, antara lain risiko ekonomi, yaitu berupa fluktuasi harga yang tinggi, keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, pendanaan proyek yang tidak lancar sehingga mempengaruhi cash flow, serta adanya gangguan lingkungan.
1
M. Arif Rohman, I Putu Artama Wiguna dan Rendy Kurnia Dewanta
Berangkat dari kondisi tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai risiko apa saja yang signifikan terhadap proses pelaksanaan proyek Rusunami Kebagusan City dari aspek biaya dan waktu. Melalui hasil analisa ini dapat diketahui jenis - jenis risiko dari sudut pandang kontraktor yang muncul pada proyek ini, sehingga dapat dilakukan jenis respon yang sesuai dalam konteks penerapan manajemen risiko.
2. GAMBARAN UMUM PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan, yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama. [1]. Perusahaan kontraktor yang menangani pembangunan proyek Rusunami Kebagusan City ini adalah PT. Adhimix Precast Indonesia. Rusunami Kebagusan City ini terletak di daerah Kebagusan, Jakarta Utara. Rencana pengerjaannya kurang lebih 12 bulan dengan volume bangunan 23.621 m2.
3. KONSEP RISIKO DAN ANALISA RISIKO Definisi Risiko Risiko dapat diartikan sebagai faktor yang dapat menimbulkan kejadian yang bersifat positif atau negatif [2]. Konsep Analisa Risiko Analisa risiko adalah bagian dari konsep manajemenr risiko. Ada dua tahapan dalam pelaksanaan analisa risiko, yaitu identifikasi risiko, analisa risiko. Tahapan identifikasi risiko adalah salah satu proses terpenting dari manajemen risiko. Proses ini merupakan proses menentukan risiko-risiko mana yang mungkin akan memberikan efek terhadap proyek serta mendokumentasikan risiko-risiko yang telah teridentifikasi tersebut [3]. Identifikasi risiko adalah salah satu proses terpenting karena pada bagian proses inilah semua risiko yang berpotensi terjadi akan dapat diketahui dan selanjutnya dilakukan tindakan lebih lanjut, seperti analisa dan respon risiko. Sedangkan tahapan analisa risiko adalah proses penilaian besarnya Tingkat Risiko (R) berdasarkan nilai Probability/Probabilitas (P) dan Impact/dampak (I). Secara umum metode analisa risiko ini dapat dilakukan dengan Metode Kualitatif dan Kuantitatif. Secara matematis, tingkat risiko dapat dinyatakan sebagi berikut [3]. R=PxI
Selanjutnya karena dalam penelitian ini penilaian terhadap nilai P dan I dari setiap variebel risiko didapatkan dari beberapa responden, maka perlu dilakukan penggabungan terhadap hasil penilaian P dan I dengan Metode Severity Index [4].
2
Penerapan Manajemen Risiko Pada Proyek Rusunami Kebagusan City Jakarta
4. KONSEP SEVERITY INDEX Konsep ini dipakai untuk mengetahui nilai P dan I. Severity Index (SI) dihitung menggunakan rumus sebagai berikut [4]: 4
SI
a x i 0
i
4
i
4 xi
100%
i 0
Dimana, ai = konstanta penilaian xi = frekuensi responden i = 0, 1, 2, 3, 4, ..., n x0, x1, x2, x3, x4, adalah respon frekuensi responden a0 = 0, a1 = 1, a2 = 2, a3= 3, a4 = 4 x0 = frekuensi responden „sangat rendah/kecil‟ dari survey, maka a0 = 0 x1 = frekuensi responden „rendah/kecil‟ dari survey , maka a1 = 1 x2 = frekuensi responden „cukup tinggi/besar‟ dari survey, maka a2 = 2 x3 = frekuensi responden „tinggi/besar‟ dari survey, maka a3 = 3 x4 = frekuensi responden „sangat tinggi/besar‟ dari survey, maka a4 = 4 Klasifikasi dari skala penilaian pada frekuensi dan dampak adalah sebagai berikut [5]: Sangat Rendah / Kecil (SR/SK) 0.00 ≤ SI < 12.5 Rendah / Kecil (R/K) 12.5 ≤ SI < 37.5 Cukup/Sedang (C) 37.5 ≤ SI < 62.5 Tinggi / Besar (T/B) 62.5 ≤ SI < 87.5 Sangat Tinggi / Besar (ST/SB) 87.5 ≤ SI < 100
5. PENERAPAN ANALISA RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY Identifikasi Risiko Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam proses identifikasi, yaitu identifikasi variabel-variabel risiko dari literatur, survey pendahuluan, dan menyusun daftar risiko. Berdasarkan hasil identifikasi dari beberapa literatur, diketahui beberapa risiko risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi.Hasil identifikasi risiko dari beberapa sumber literatur ini dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1: Identifikasi Risiko Awal No. Variabel Risiko A Kontraktual 1 Ketidakjelasan pasal-pasal dalam kontrak 2 Pasal-pasal yang kurang lengkap 3 Dokumen-dokumen yang tidak lengkap 4 Keterlambatan pembayaran oleh owner 5 Pemutusan kerja sepihak oleh owner 6 Perselisihan antara owner dan kontraktor 7 Kegagalan relisasi peminjaman bank
Sumber Kepustakaan Soeharto, 2002 Soeharto, 2002 PMI, 2004 Hawari, 2009 Soeharto, 2002 Soeharto, 2002 PMI, 2004
3
M. Arif Rohman, I Putu Artama Wiguna dan Rendy Kurnia Dewanta
No. B 8 9 10 11 12 13 14 15 C 16 17 18 19 20 D 21 22 23 24 25 26 27 E 28 29 30 31 32 F 33 34 35 36 37 38 G 39 40 41 42 43 H 44 45 46 47 48 49
Variabel Risiko Force Majure Kebakaran Banjir Tanah longsor Gempa bumi Demonstrasi / huru hara Keadaan cuaca tidak menentu Perang Terorisme Risiko Pasar dan Operasional Ketidakstabilan moneter Tingkat suku bunga yang tinggi Inflasi/penurunan nilai mata uang Kerusakan selama masa pemeliharaan Animo masyarakat yang turun dalam kepemilikan apartemen Risiko Bidang Manajemen Kesalahan estimasi waktu Kesalahan estimasi biaya Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim Adanya staf yang kurang berpengalaman Tingkat disiplin manajemen yang rendah Rumitnya masalah perijinan Perubahan prioritas proyek dalam program yang telah berjalan Risiko Bidang Tenaga Kerja Kekurangan jumlah tenaga kerja Tenaga kerja yang tidak mempunyai kemampuan Terjadinya kecelakaan kerja Pemogokan tenaga kerja Permintaan kenaikan upah lembur Material dan Peralatan Kenaikan harga material Keterlambatan material dari supplier Kurangnya tempat penimbunan material sisa Pencurian terhadap material Peralatan yang tidak sesuai kondisi kerja Kerusakan peralatan mesin Kondisi Lapangan / Site Timbulnya kemacetan disekitar lokasi proyek Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi Penggelapan aset proyek Gangguan keamanan di lingkungan proyek Kondisi tanah yang tidak stabil Desain dan Teknologi Kesulitan penggunaan teknologi baru Keruntuhan struktur Desain yang tidak lengkap Keretakan pada struktur Pengujian beton yang tidak benar Perubahan desain
Sumber Kepustakaan djojosoedarso, 2003 Soemarno, 2007 Soemarno, 2007 Soemarno, 2007 djojosoedarso, 2003 PMI, 2004 Soemarno, 2007 djojosoedarso, 2003 Soeharto, 2002 PMI, 2004 PMI, 2004 PMI, 2004 PMI, 2004
Soeharto, 2002 Soeharto, 2002 Soemarno, 2007 Soemarno, 2007 Soeharto, 2002 Soemarno, 2007 Soeharto, 2002
djojosoedarso, 2003 djojosoedarso, 2003 Soeharto, 2002 Soemarno, 2007 djojosoedarso, 2003 PMI, 2004 Soeharto, 2002 Soemarno, 2007 Soemarno, 2007 Hawari, 2009 Soemarno, 2007 PMI, 2004 Soeharto, 2002 Soemarno, 2007 Soemarno, 2007 Soeharto, 2002 djojosoedarso, 2003 Soemarno, 2007 PMI, 2004 Soemarno, 2007 djojosoedarso, 2003 Soemarno, 2007
4
Penerapan Manajemen Risiko Pada Proyek Rusunami Kebagusan City Jakarta
Berdasarkan hasil identifikasi risiko awal tersebut selanjutnya dilakukan Survey Pendahuluan untuk memvalidasi variabel-variabel tersebut. Survey Pendahuluan dilakukan dengan melibatkan 5 responden dari pihak Kontraktor PT. Adhimix Precast, yaitu masing-masing Project Manager, Site of Engineer, Site Manager, Bagian Logistik dan Kepala Pelaksana Struktur. Pemilihan ini dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa kelima responden tersebut adalah ahli (expert) yang memiliki pemahaman secara holistik mengenai jenis-jenis risiko yang mungkin timbul. Data hasil Survey Pendahuluan ini selanjutnya diolah dengan menggunakan skala Guttman [6]. untuk mengetahui variabel risiko yang relevan pada proyek Rusunami Kebagusan City. Berikut adalah salah satu contoh analisa dari hasil survey pendahuluan dengan menggunakan Skala Guttman. Survey dilakukan terhadap 5 orang responden dalam satu kontraktor. Dari 5 orang responden setelah dilakukan analisa misalnya :
1 orang menjawab Relevan 4 orang menjawab Tidak Relevan Berdasarkan skor yang telah ditetapkan dapat dihitung sebagai berikut. Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab Relevan (R) = 1 x 2 = 2. Jumlah skor untuk 4 orang yang menjawab Tidak Relevan (TR) = 4 x 1 = 4. Dan Jumlah total = 6. Jumlah skor ideal untuk seluruh item = 5 x 2 = 10 (jika semua menjawab Relevan). Dan jika semua menjawab tidak relevan skornya adalah 5. Sedangkan skor yang diperoleh dari penelitian = 6. Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 5 responden maka skor 6 terletak pada daerah Relevan. Dari analisa diatas diketahui bahwa jika satu responden saja yang menyatakan risiko tersebut relevan, maka risiko tersebut dinyatakan relevan atau variabel risiko tersebut mungkin dapat terjadi pada proyek. Selanjutnya hasil analisa secara keseluruhan terhadap variabel yang relevan dapat dilihat pada Tabel 2. Di samping itu survey pendahuluan ini dimaksudkan untuk mendapatkan variabelvariabel risiko lain di luar yang telah diidentifikasi sebelumnya. Responden dapat memberikan atau menambah variabel risiko yang mungkin dapat terjadi pada proyek. Berikut adalah beberapa tambahan variabel risiko yang didapatkan dari hasil Survey Pendahuluan seperti dapat dilihat pada Tabel 3. Selanjutnya hasil dari survey pendahuluan di atas akan dipakai sebagai variabel dalam kuisioner utama untuk mendapatkan nilai probabilitas dan dampak dari setiap variabel. Penilaian nilai probabilitas dan dampak ini selanjutnya akan dipakai dalam tahapan analisa risiko.
5
M. Arif Rohman, I Putu Artama Wiguna dan Rendy Kurnia Dewanta
Tabel 2. Analisa Variabel Relevan No. Variabel Risiko Relevan Tidak Total Relevan Kontraktual 1 Ketidakjelasan pasal-pasal dalam kontrak 4 1 5 2 Pasal-pasal yang kurang lengkap 3 2 5 3 Dokumen-dokumen yang tidak lengkap 2 3 5 4 Keterlambatan pembayaran oleh owner 5 0 5 5 Pemutusan kerja sepihak oleh owner 1 4 5 6 Perselisihan antara owner dan kontraktor 2 3 5 7 Kegagalan relisasi peminjaman bank 1 4 5 Force Majure 8 Kebakaran 3 2 5 9 Banjir 3 2 5 10 Tanah longsor 1 4 5 11 Gempa bumi 3 2 5 12 Demonstrasi / huru hara 2 3 5 13 Keadaan cuaca tidak menentu 4 1 5 14 Perang 0 5 5 15 Terorisme 0 5 5 Risiko Pasar dan Operasional 16 Ketidakstabilan moneter 4 1 5 17 Tingkat suku bunga yang tinggi 4 1 5 18 Inflasi/penurunan nilai mata uang 5 0 5 19 Kerusakan selama masa pemeliharaan 4 1 5 20 Animo masyarakat yang turun dalam kepemilikan 0 5 5 apartemen Risiko Bidang Manajemen 21 Kesalahan estimasi waktu 5 0 5 22 Kesalahan estimasi biaya 5 0 5 23 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim 4 1 5 24 Adanya staf yang kurang berpengalaman 4 1 5 25 Tingkat disiplin manajemen yang rendah 3 2 5 26 Rumitnya masalah perijinan 3 2 5 27 Perubahan prioritas proyek dalam program yang 4 1 5 telah berjalan Risiko Bidang Tenaga Kerja 28 Kekurangan jumlah tenaga kerja 4 1 5 29 Tenaga kerja yang tidak mempunyai kemampuan 4 1 5 30 Terjadinya kecelakaan kerja 5 0 5 31 Pemogokan tenaga kerja 4 1 5 32 Permintaan kenaikan upah lembur 4 1 5 Material dan Peralatan 33 Kenaikan harga material 5 0 5 34 Keterlambatan material dari supplier 5 0 5 35 Kurangnya tempat penimbunan material sisa 4 1 5 36 Pencurian terhadap material 4 1 5 37 Peralatan yang tidak sesuai kondisi kerja 3 2 5 38 Kerusakan peralatan mesin 5 0 5 Kondisi Lapangan / Site 39 Timbulnya kemacetan disekitar lokasi proyek 4 1 5 40 Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi 3 2 5 41 Penggelapan aset proyek 3 2 5 42 Gangguan keamanan di lingkungan proyek 4 1 5 43 Kondisi tanah yang tidak stabil 4 1 5 Desain dan Teknologi 44 Kesulitan penggunaan teknologi baru 4 1 5 45 Keruntuhan struktur 3 2 5 46 Desain yang tidak lengkap 4 1 5 47 Keretakan dan kebocoran pada struktur 4 1 5 48 Pengujian beton yang tidak benar 2 3 5 49 Perubahan desain 5 0 5
Keterangan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Tidak Tidak Relevan Relevan Relevan Relevan Tidak
Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan
Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan Relevan
Tabel 3. Tambahan Variabel Risiko dari Responden
Perhitungan Nilai Probabilitas dan Dampak dengan Severity Index Tahap analisa risiko dimulai dengan melakukan Survey Utama untuk mendapatkan nilai probabilitas dan dampak dari setiap variabel yang relevan sebelumnya. Sama halnya
6
Penerapan Manajemen Risiko Pada Proyek Rusunami Kebagusan City Jakarta
dengan Survey Pendahuluan, pada survey ini juga dilakukan kusioner dan wawancara (face-to-face interview) dengan kelima responden yang sama sebelumnya. Selanjutnya hasil Survey Utama dianalisa dengan menggunakan Metode Severity Index (SI). Tujuannya adalah mendapatkan hasil kombinasi penilaian probalitas dan dampak risiko terhadap aspek waktu dan biaya. Berikut ini contoh perhitungan menggunakan metode Severity Index (SI). Dari data yang didapat dari kuesioner utama, penilaian responden terhadap frekuensi terjadinya variabel risiko “Perubahan Desain”, yaitu 2 responden menyatakan bahwa frekuensi terjadinya rendah, 2 responden menyatakan bahwa frekuensi terjadinya cukup atau sedang, dan 1 responden menyatakan bahwa frekuensi terjadinya risiko tersebut tinggi. 1
SI
a x i 0
i i
1
4 xi
100%
i 0
SI
((0 x0) (1x2) (2 x2) (3x1) (4 x0)) 100% 4 x(5)
SI
(2 4 3) 100% 20
SI 45%
Didapatkan nilai SI bernilai 45%. Selanjutnya nilai SI ini dikonversikan terhadap Skala penilaian P sebagai berikut: 1. Sangat Rendah (SR) = ≤ 20% 2. Rendah (R) = >20 – 40% 3. Cukup/Sedang (C) = >40 – 60% 4. Tinggi (T) = >60 – 80% 5. Sangat Tinggi (ST) = >80 – 100% Sedangkan kriteria penetapan skala I terhadap waktu adalah sebagi berikut: 1. SK (Sangat Kecil) = ≤ 0.15% dengan nominal biaya ≤60 juta rupiah 2. K (Kecil) = >0.15 – 0.35% dengan nominal biaya >60 – 140 juta rupiah 3. C (Cukup Besar) = >0.35 – 0.55% dengan nominal biaya >140 – 220 juta rupiah 4. B (Besar) = >0.55 - 0.75% dengan nominal biaya >220 – 300 juta rupiah 5. SB (Sangat Besar) = >0.75% dengan nominal biaya >300 juta rupiah Sedangkan keterangan skala pada I terhadap biaya adalah sebagai berikut : 1. SK (Sangat Kecil) = ≤ 10 hari dari durasi proyek 2. K (Kecil) = >10 - 15 hari dari durasi proyek 3. C (Cukup Besar) = >15 - 20 hari dari durasi proyek 4. B (Besar) = >20 - 25 hari dari durasi proyek 5. SB (Sangat Besar) = >25 hari dari durasi proyek
7
M. Arif Rohman, I Putu Artama Wiguna dan Rendy Kurnia Dewanta
Berdasarkan kategori di atas maka kategori probabilitas dari variabel risiko “Perubahan Desain” adalah cukup atau sedang. Contoh hasil penilaian terhadap nilai P untuk seluruh variabel dengan menggunakan Metode SI dapat dilihat pad Tabel 4. Tabel 4. Penilaian Probabilitas No.
Jenis Risiko
a
b
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Kontraktual Ketidakjelasan pasal-pasal dalam kontrak Pasal-pasal yang kurang lengkap Dokumen-dokumen yang tidak lengkap Keterlambatan pembayaran oleh owner Pemutusan kerja sepihak oleh owner Perselisihan antara owner dan kontraktor Kegagalan relisasi peminjaman bank Force Majure Kebakaran Banjir Tanah longsor Gempa bumi Demonstrasi / huru hara Keadaan cuaca tidak menentu Risiko Pasar dan Operasional Ketidakstabilan moneter Tingkat suku bunga yang tinggi Inflasi/penurunan nilai mata uang Kerusakan selama masa pemeliharaan Risiko Bidang Manajemen Kesalahan estimasi waktu Kesalahan estimasi biaya Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim Adanya staf yang kurang berpengalaman Tingkat disiplin manajemen yang rendah Rumitnya masalah perijinan Perubahan prioritas proyek dalam program yang telah berjalan Risiko Bidang Tenaga Kerja Kekurangan jumlah tenaga kerja Tenaga kerja yang tidak mempunyai kemampuan Terjadinya kecelakaan kerja Pemogokan tenaga kerja Permintaan kenaikan upah lembur Kelebihan jumlah tenaga kerja Material dan Peralatan Kenaikan harga material Keterlambatan material dari supplier Kurangnya tempat penimbunan material sisa Pencurian terhadap material Peralatan yang tidak sesuai kondisi kerja Kerusakan peralatan mesin Ketidaksesuaian spek bahan Produksi pekerjaan yang tidak sesuai harapan Kondisi Lapangan / Site Timbulnya kemacetan disekitar lokasi proyek Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi Penggelapan aset proyek Gangguan keamanan di lingkungan proyek Kondisi tanah yang tidak stabil Mutu pekerjaan tidak sesuai Desain dan Teknologi Kesulitan penggunaan teknologi baru Keruntuhan struktur Desain yang tidak lengkap Keretakan pada struktur Pengujian beton yang tidak benar Perubahan desain
1 SR
2 R
3 C
4 T
5 ST
c
Total SI (%) Kategori d
e
f
0 1 0 1 4 3 2
3 4 4 0 1 1 2
0 0 0 2 0 0 1
2 0 1 1 0 0 0
0 0 0 1 0 1 0
5 5 5 5 5 5 5
45.00 20.00 35.00 55.00 5.00 25.00 20.00
C R R C SR R R
2 1 2 1 4 0
3 4 3 3 1 2
0 0 0 1 0 2
0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0
5 5 5 5 5 5
15.00 20.00 15.00 25.00 5.00 45.00
R R R R SR C
0 0 0 1
3 3 3 1
2 2 2 2
0 0 0 1
0 0 0 0
5 5 5 5
35.00 35.00 35.00 40.00
R R R C
0 0 1 0 0 1 0
1 2 1 3 3 1 4
2 1 1 1 1 2 0
0 0 1 1 1 1 1
2 2 1 0 0 0 0
5 5 5 5 5 5 5
65.00 60.00 50.00 40.00 40.00 40.00 35.00
T C C C C C R
0 0 2 1 1 2
1 1 0 2 2 3
1 2 1 0 2 0
3 2 2 2 0 0
0 0 0 0 0 0
5 5 5 5 5 5
60.00 55.00 40.00 40.00 30.00 15.00
C C C C R R
0 0 1 0 1 1 0 0
1 1 2 3 1 2 2 2
1 2 0 0 2 2 2 1
3 2 2 2 1 0 1 2
0 0 0 0 0 0 0 0
5 5 5 5 5 5 5 5
60.00 55.00 40.00 45.00 40.00 30.00 45.00 50.00
C C C C C R C C
0 0 1 1 3 0
2 2 3 2 1 1
3 3 0 1 1 3
0 0 1 1 0 1
0 0 0 0 0 0
5 5 5 5 5 5
40.00 40.00 30.00 35.00 15.00 50.00
C C R R R C
1 2 1 0 0 0
1 0 2 3 3 2
3 2 1 0 0 2
0 0 1 1 2 1
0 1 0 1 0 0
5 5 5 5 5 5
35.00 40.00 35.00 50.00 45.00 45.00
R C R C C C
Keterangan : Kolom a = nomor variabel Kolom b = jenis variabel risiko Kolom c = jumlah responden yang memilih skala probabilitas Kolom d = total jumlah responden Kolom e = hasil analisa menggunakan SI Kolom f = kategori dari SI
8
Penerapan Manajemen Risiko Pada Proyek Rusunami Kebagusan City Jakarta
Dengan cara yang sama dapat dilakukan pula perhitungan nilai I terhadap aspek biaya dan waktu. Perhitungan Nilai Tingkat Risiko Selanjutnya sebelum melakukan analisa risiko, kategori risiko yang didapat sebelumnya dirubah atau diganti dengan kategori yang sebagai berikut: 1. Probabilitas (probability) Sangat Rendah/Kecil (SR/SK) = 0.10 Rendah / Kecil (R/K) = 0.30 (C) = 0.50 Cukup/Sedang Tinggi / Besar (T/B) = 0.70 Sangat Tinggi / Besar (ST/SB) = 0.90 2. Dampak (threats) Sangat Rendah/Kecil (SR/SK) = 0.05 Rendah / Kecil (R/K) = 0.10 Cukup/Sedang (C) = 0.20 Tinggi / Besar (T/B) = 0.40 (ST/SB) = 0.80 Sangat Tinggi / Besar Setelah kategori dari probablitas dan dampak didapatkan, maka dilakukan Analisa risiko (PxI) dengan bantuan Matriks Probabilitas Dampak [3] seperti dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Matriks Probabilitas dan Dampak [3]. Pada matriks tersebut terdapat tiga kategori adalah sebagai berikut: 1. Rendah (R) dengan skala 0.00≤PxI<0.06 2. Sedang (C) dengan skala 0.06≤PxI<0.18 3. Tinggi (T) dengan skala 0.18 ≤ PxI ≤ 0.72 Analisa Risiko terhadap waktu dan biaya, dengan mengalikan penilaian probabilitas hasil kombinasi dengan penilaian dampak risiko. Perhitungan dilakukan dengan menggunaan bantuan Matriks Probabilitas Dampak pada Gambar 1 di atas. Contoh hasil perhitungan risiko terhadap aspek waktu dapat dilihat pada Tabel 5.
9
M. Arif Rohman, I Putu Artama Wiguna dan Rendy Kurnia Dewanta
Tabel 5. Penilai Risiko dari Aspek Waktu No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 No. 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Jenis Risiko Kontraktual Ketidakjelasan pasal-pasal dalam kontrak Pasal-pasal yang kurang lengkap Dokumen-dokumen yang tidak lengkap Keterlambatan pembayaran oleh owner Pemutusan kerja sepihak oleh owner Perselisihan antara owner dan kontraktor Kegagalan relisasi peminjaman bank Force Majure Kebakaran Banjir Tanah longsor Gempa bumi Demonstrasi / huru hara Keadaan cuaca tidak menentu Risiko Pasar dan Operasional Ketidakstabilan moneter Tingkat suku bunga yang tinggi Inflasi/penurunan nilai mata uang Kerusakan selama masa pemeliharaan Risiko Bidang Manajemen Kesalahan estimasi waktu Kesalahan estimasi biaya Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim Adanya staf yang kurang berpengalaman Tingkat disiplin manajemen yang rendah Rumitnya masalah perijinan Perubahan prioritas proyek dalam program yang telah berjalan Risiko Bidang Tenaga Kerja Kekurangan jumlah tenaga kerja Tenaga kerja yang tidak mempunyai kemampuan Terjadinya kecelakaan kerja Pemogokan tenaga kerja Permintaan kenaikan upah lembur Kelebihan jumlah tenaga kerja Material dan Peralatan Kenaikan harga material Keterlambatan material dari supplier Kurangnya tempat penimbunan material sisa Pencurian terhadap material Peralatan yang tidak sesuai kondisi kerja Kerusakan peralatan mesin Ketidaksesuaian spek bahan Produksi pekerjaan yang tidak sesuai harapan Jenis Risiko Kondisi Lapangan / Site Timbulnya kemacetan disekitar lokasi proyek Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi Penggelapan aset proyek Gangguan keamanan di lingkungan proyek Kondisi tanah yang tidak stabil Mutu pekerjaan tidak sesuai Desain dan Teknologi Kesulitan penggunaan teknologi baru Keruntuhan struktur Desain yang tidak lengkap Keretakan dan kebocoran pada struktur Pengujian beton yang tidak benar Perubahan desain
P Frekuensi
PxI
Kategori Risiko
0.50 0.30 0.30 0.50 0.10 0.30 0.30
I Dampak (Waktu) 0.20 0.10 0.10 0.20 0.05 0.10 0.10
0.10 0.03 0.03 0.10 0.01 0.03 0.03
Sedang Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah
0.30 0.30 0.30 0.30 0.10 0.50
0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.20
0.03 0.03 0.03 0.03 0.01 0.10
Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang
0.30 0.30 0.30 0.50
0.10 0.10 0.20 0.20
0.03 0.03 0.06 0.10
Rendah Rendah Sedang Sedang
0.70 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.30
0.40 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20
0.28 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.06
Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
0.50 0.50 0.50 0.50 0.30 0.30
0.40 0.20 0.20 0.20 0.10 0.10
0.20 0.10 0.10 0.10 0.03 0.03
Tinggi Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah
0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.30 0.50 0.50 P Frekuensi
0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.10 0.20 0.20 I Dampak
0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.03 0.10 0.10
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Kategori Risiko
0.50 0.50 0.30 0.30 0.30 0.50
0.20 0.20 0.10 0.20 0.10 0.20
0.10 0.10 0.03 0.06 0.03 0.10
Sedang Sedang Rendah Sedang Rendah Sedang
0.30 0.50 0.30 0.50 0.50 0.50
0.10 0.20 0.20 0.20 0.20 0.40
0.03 0.10 0.06 0.10 0.10 0.20
Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi
PxI
Dengan cara yang sama dilakukan pula perhitungan nilai risiko terhadap aspek biaya. Risiko yang Signifikan Dari analisa diatas dapat diambil variabel-variabel risiko yang memiliki kategori tinggi pada masing-masing aspek waktu dan biaya. Risiko-risiko yang berkategori tinggi inilah yang disebut sebagai risiko yang signifikan terhadap waktu dan biaya. Risiko-risiko signifikan ini dapat dilihat pada Tabel 6 dan Tabel 7.
10
Penerapan Manajemen Risiko Pada Proyek Rusunami Kebagusan City Jakarta
Tabel 6. Risiko yang Signifikan terhadap Waktu No.
Jenis Risiko
1 Kesalahan estimasi waktu 2 Kekurangan jumlah tenaga kerja 3 Perubahan desain
P I Frekuensi Dampak 0.70 0.40 0.50 0.40 0.50 0.40
PxI 0.28 0.20 0.20
Kategori Risiko Tinggi Tinggi Tinggi
Risiko yang signifikan terhadap biaya ada enam macam risiko, yaitu: Tabel 7. Risiko yang Signifikan terhadap Waktu No. 1 2 3 4 5 6
6.
Jenis Risiko Kesalahan estimasi biaya Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim Kenaikan harga material Ketidaksesuaian spek bahan Keretakan pada struktur Perubahan desain
P I Frekuensi Dampak 0.50 0.40 0.50 0.40 0.50 0.40 0.50 0.40 0.50 0.40 0.50 0.40
PxI
Keterangan
0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dapat diketahui variabel-variabel risiko yang signifikan terhadap aspek waktu maupun terhadap aspek biaya pada proyek Pembangunan Rusunami Kebagusan City. Berikut ini adalah risiko yang signifikan terhadap waktu adalah kesalahan estimasi waktu, kekurangan jumlah tenaga kerja, perubahan desain. Sedangkan risiko-risiko yang signifikan terhadap biaya adalah kesalahan estimasi biaya, kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim, kenaikan harga material, ketidaksesuaian spesifikasi bahan, keretakan struktur, dan perubahan desain. 7.
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun (1985) Presiden Republik Indonesia, Jakarta,. 2. Soeharto, Iman. (2002) Studi Kelayakan Proyek Industri, Jakarta. Erlangga. 3. PMI. (2004) A Guide to the Project Management Of Body Knowledge (PMBOK Guide), USA. 4. Al-Hammad, A.M. (2000) Common Interface Problems among Various Construction Parties, Journal Performance Construction Facilities. 5. Abd.Majid, M.Z. and McCaffer, R. (1997) Assessment of Work Performance of Maintenance Contractors in Saudi Arabia, Journal of Management in Engineering. 6. Sugiyono, (2007) Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta. 7. Hawari, K. 2009. Identifikasi Risiko Proyek Pada Tahap Konstruksi Bangunan Bertingkat 4-20 Lantai di Jabodetabek Dari Sudut Pandang Kontraktor. Jakarta. 8. Djojosoedarso, Soeisno. (2003), Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, Jakarta. Salemba. 9. Soemarno, M.S. (2007) Risiko Penggunaan Lahan dan Analisisnya Laboratorium PPJP Jurusan Tanah, FPUB, Malang.
11