1
ANALISA RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL NUSA DUA – NGURAH RAI – BENOA, BALI Kaje Harahap, Cahyono Bintang Nurcahyo, Yusroniya Eka Putri. Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK-- Proyek pembangunan Jalan Tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa mempunyai panjang 2 kilometer diatas tanah darat dan 10 kilometer diatas laut dangkal. Curah hujan dan kecepatan angin yang tinggi menjadi penghambat pembangunan Jalan Tol Nusa - Dua - Benoa. Ada banyak faktor risiko lain yang berpotensi untuk mengganggu pelaksanaan proyek tersebut sehingga penerapan majanemen resiko sangat diperlukan untuk kelancaran dan keberhasilan proyek. Dalam penelitian ini tahapan-tahapan yang akan dilakukan meliputi identifikasi, analisa risiko dan respon risiko. Identifikasi dilakukan untuk mencari faktor-faktor risiko yang relevan pada proyek ini. Tahapan ini dilakukan dengan melakukan studi literatur tentang risiko pada proyek pembangunan jalan tol tersebut yang kemudian divalidasi dengan survey pendahuluan dengan metode wawancara. Sedangkan analisa risiko ditujukan untuk mengetahui beberapa faktor risiko yang paling tinggi pengaruhnya ditinjau dari aspek waktu dan biaya. Analisa risiko dilakukan terhadap hasil survey utama sebagai tindak lanjut dari survey pendahuluan. Metode yang digunakan dalam analisa adalah Severity Index yang dikombinasikan dengan Matriks Probabilitas-Dampak. Respon risiko dilakukan terhadap variabel risiko yang paling tinggi pengaruhnya pada aspek waktu dan biaya. Secara keseluruhan, proses survey akan dilakukan melalui wawancara dan kuisioner yang melibatkan beberapa karyawan kontraktor yang dipilih di Proyek Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua - Ngurah Rai Benoa Penelitian ini menghasilkan risiko pasangsurut air laut sebagai resiko yang paling tinggi pengaruhnya terhadap waktu maupun terhadap biaya. Respon yang dilakukan adalah dengan membuat schedule pelaksanaan area laut dan
merencanakan sirkulasi ponton serta menambahkan biaya umum lapangan. Kata Kunci : analisa risiko, proyek pembangunan jalan tol nusa dua - ngurah rai -benoa, matriks probabilitas-dampak, severity index.
1. PENDAHULUAN Pelaksanaan proyek kontruksi tidak akan terlepas dari risiko baik resiko besar maupun risiko kecil. Ketepatan dalam penerapkan manajemen resiko sangat diperlukan demi kelancaran dan keberhasilan suatu proyek. Dengan semakin kecilnya potensi risiko maka akan menguntungkan proyek baik dari segi biaya maupun dari segi pembangunannya. Semakin besar skala proyek maka semakin besar pula resiko yang dihadapi dan akan menghambat pelaksanaan proyek bila tidak ditangani dengan benar oleh pihak pelaksana proyek. Proyek Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua Ngurah Rai - Benoa, Bali merupakan proyek besar yang tidak luput dari berbagai risiko. Penanganan risiko yang buruk pada proyek tersebut akan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Pekerjaan terlambat juga merupakan salah satu risiko yang memungkinkan untuk terjadi. Penyebab keterlambatan bisa juga karena pendanaan proyek yang tidak lancar. Dalam setiap kegiatan dapat timbul suatu risiko yang lebih besar dari yang terdeteksi atau yang sudah diperhitungkan. Apabila tidak dilakukan pemantauan dan pengendalian terhadap kejadian atau keadaan tersebut. Untuk mengurangi dampak yang merugikan bagi pencapaian tujuan fungsional suatu proyek konstruksi, diperlukan suatu system manajemen risiko yang meliputi identifikasi, analisa, respon, dan monitoring terhadap berbagai risiko yang mungkin terjadi selama masa pembangunan. Dari analisa-analisa tersebut diatas dapat diprediksi risiko-risiko apa yang akan terjadi kedepannya dengan berdasarkan pada probabilitas
2 risiko-risiko yang telah terjadi dan juga faktor-faktor lainnya yang akan sangat membantu untuk proyekproyek kedepannya.
III.KONSEP RISIKO
1.1 Gambaran Umum Proyek Proyek pembangunan jalan Tol Nusa Dua Ngurah Rai - Benoa, Bali ini dikerjakan bersama oleh PT Jasa Marga Bali Tol yang merupakan konsorsium BUMN (Jasa Marga, Angkasa Pura I, Pelindo III, Adhi Karya, Waskita Karya, Wijaya Karya, dan Wijaya Karya). Adapun secara rinci kepemilikan saham adalah : PT Jasa Marga 60 %, PT Pelindo III 20%, PT Angkasa Pura I 10%, PT Wijaya Karya 5%, PT Hutama Karya 2%, PT Adhi Karya 2% dan Pengembangan Pariwisata Bali 1%. Jalan tol ini dibangun sejauh 11 km dengan total investasi mencapai 2,3 triliun. Masa konsesi pengoperasian jalan tol ini selama 45 tahun sejak surat perintah kerja oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
1. Definisi Risiko Risiko dapat diartikan sebagai faktor yang dapat menimbulkan kejadian yang bersifat positif atau negative.
II. METODOLOGI PENELITIAN Diagram alir untuk tahap-tahap pada penelitian tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. sebagai berikut :
RISIKO
DAN
ANALISA
2. Konsep Severity Index Konsep ini dipakai untuk mengetahui nilai P dan I. Severity Index (SI) dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : 4
SI =
Σa x i
i =0
4
i
4 Σ xi
(100% )
i =0
Dimana, = konstanta penilaian ai = frekuensi responden xi i = 0, 1, 2, 3, 4, ..., n x 0 , x 1 , x 2 , x 3 , x 4 , adalah respon frekuensi responden a 0 = 0, a 1 = 1, a 2 = 2, a 3 = 3, a 4 = 4 x0 = frekuensi responden ‘sangat rendah/kecil’ dari survey, maka a 0 = 0 x1 = frekuensi responden ‘rendah/kecil’ dari survey , maka a 1 = 1 x2 = frekuensi responden ‘cukup tinggi/besar’ dari survey, maka a 2 = 2 x3 = frekuensi responden ‘tinggi/besar’ dari survey, maka a 3 = 3 x4 = frekuensi responden ‘sangat tinggi/besar’ dari survey, maka a 4 = 4 Klasifikasi dari skala penilaian pada frekuensi dan dampak adalah sebagai berikut [5]: Sangat Rendah / Kecil (SR/SK) : ≤ 20% Rendah / Kecil (R/K) : >20 – 40% Cukup/Sedang (C) : >40 – 60% Tinggi / Besar (T/B) : >60 – 80% Sangat Tinggi / Besar (ST/SB) : >80 – 100%
Gambar 3.1. Diagram Alir Metode Penelitian.
2. Identifikasi Risiko Dari data survey pendahuluan didapat data mengenai variabel risiko yang Relevan pada proyek Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua - Ngurah Rai Benoa. Pengolahan data menggunakan skala Guttman Dari data didapatkan variabel risiko tersebut relevan atau tidak relevan terjadi pada proyek. Data tersebut didapat dari beberapa responden, untuk mendapatkan hasil yang mewakili jawaban dari beberapa responden dilakukan analisis dengan menggunakan skala Guttman. (Sugiyono, 2007). Berikut adalah contoh analisis variabel risiko; Survey dilakukan terhadap 3 orang responden dalam satu kontraktor. Dari 3 orang responden setelah dilakukan analisis misalnya : 1 orang menjawab Relevan 2 orang menjawab Tidak Relevan
3 Berdasarkan skor yang telah ditetapkan dapat dihitung sebagai berikut. Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab Relevan (R) = 1 x 2 = 2. Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab Tidak Relevan (TR) = 3 x 1 = 3 Dan Jumlah total = 5 Jumlah skor ideal untuk seluruh item = 3 x 2 = 6 (jika semua menjawab Relevan). Dan jika semua menjawab tidak relevan skornya adalah 10. Sedangkan skor yang diperloleh dari penelitian = 4. TR 2
R 6
4
2.
3.
4.
5.
6.
7 B 8.
9. 10. 11. 12.
13. 14. 15.
C
Variabel Risiko Risiko Manajerial Terjadinya kecelakaan di lokasi kerja Evaluasi perubahan order dan negoasiasi tidak berjalan lancar Proses pengawasn proyek tidak berjalan baik Adanya miss komunikasi antar sesame perangkat proyek Manajemen sumber daya manusia kurang Keterlambatan penanganan oleh pihak ketiga Ketelitian program proyek kurang Risiko Teknis Perubahan desain yang cukup sering terjadi Kesalahan estimasi waktu Kesalahan estimasi biaya Proses pengawasan teknik tidak sesuai Pemeliharaan maintenance peralatan yang buruk Terdapatnya pekerjaan ulang Material kurang berkualitas Terdapatnya perubahan pada lingkup desain Risiko Procurement
Relevan 3
Tidak 0
Total 3
17.
18.
19.
D
Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 3 responden maka skor 4 terletak pada daerah Relevan. Dari analisa diatas diketahui bahwa jika satu responden saja yang menyatakan risiko tersebut relevan, maka risiko tersebut dinyatakan relevan atau variabel risiko tersebut mungkin dapat terjadi pada proyek. Identifikasi risiko dapat dilihat padaTabel 1. Tabel I. Identifikasi Risiko Awal No A 1.
16.
20. 21. 22. 23. 24.
E 25.
26.
Ket. Relevan F
3
0
3
Relevan
3
0
3
Relevan
27
28 3
0
3
Relevan
1
2
3
Relevan
2
1
3
Relevan
1
2
3
Relevan
32.
1
2
3
Relevan
33.
3
0
3
Relevan
3
0
3
Relevan
1
2
3
Relevan
1
2
3
Relevan
2
1
3
Relevan
3
0
3
Relevan
3
0
3
Relevan
29.
30.
31.
Kurang baiknya proses pengawasan dokumen pengadaan Ketersediaan peralatan tidak memadai Persediaan material yang kurang Pengiriman peralatan dan material yang cukup lama Risiko Ekonomi & Keuangan Terjadinya inflasi Ketidak cukupan aliran kas Studi kelayakan yang buruk Kenaikan harga material Ketersedian Material yang kurang Risiko Kontraktual Pengaturan safety dan kode tidak sesuai kontrak Kegagalan Sub kontraktor yang menangani pelaksanaan proyek Risiko Kondisi Lokasi Dampak buruk yang terjadi terhadap lingkungan di sekitar proyek Kondisi cuaca yang buruk Fasilitas sementara (Direksi Keet) yang tidak tersedia Curah hujan dan kecepatan angin dilokasi proyek Kadar garam yang tinggi sehingga mempercepat korosi Pasang surut air laut pada saat pemancangan Arus/gelombang air laut
1
2
3
Relevan
3
0
3
Relevan
1
2
3
Relevan
3
0
3
Relevan
3 1
0 2
3 3
Relevan Relevan
1
2
3
Relevan
3
0
3
Relevan
1
2
3
Relevan
2
1
3
Relevan
1
2
3
Relevan
0
3
3
Tidak
3
0
3
Relevan
1
2
3
Relevan
3
0
3
Relevan
2
1
3
Relevan
3
1
3
Relevan
0
3
3
Tidak
3. Perhitungan Nilai Probabilitas dan Dampak dengan Severity Index Tahap analisa risiko dimulai dengan melakukan Survey Utama untuk mendapatkan nilai probabilitas dan dampak dari setiap variabel yang relevan sebelumnya. Sama halnya dengan Survey Pendahuluan, pada survey ini juga dilakukan kusioner dan wawancara (face-to-face interview) dengan kelima responden yang sama sebelumnya. Analisis variabel risiko dilakukan untuk menganalisis survey utama atau kedua. Analisis dilakukan terhadap penilaian probalitas atau probabilitas risiko, dampak risiko terhadap aspek
4 waktu, dan dampak risiko terhadap aspek biaya. Analisis menggunakan metode Severity Index (SI). Keunggulan severity index adalah untuk mempermudah pengklasifikasian. Berikut ini contoh perhitungan menggunakan metode Severity Index (SI). Dari data yang didapat dari kuesioner utama didapat penilaian responden terhadap probabilitas terjadinya variabel risiko pekerjaan terhambat kondisi cuaca yang buruk pada saat pengecoran yaitu 2 responden menyatakan bahwa probabilitas terjadinya cukup atau sedang, 4 responden menyatakan bahwa probabilitas terjadinya tinggi, dan 1 responden menyatakan bahwa probabilitas terjadinya risiko tersebut sangat tinggi.
T (Tinggi) = > 5 - 7 hari dari durasi proyek ST (Sangat Tinggi)= > 7 hari dari durasi proyek Berikut ini adalah hasil analisis dari penilaian dampak risiko terhadap aspek waktu dengan menggunakan metode severity index pada tabel 2
Tabel 2. Penilaian Probabilitas
1
SI =
Σa x
i i
i =0
1
4 Σ xi
(100% )
i =0
SI = 71,43%
Didapatkan nilai SI bernilai 71.43%. Selanjutnya nilai SI ini dikonversikan terhadap Skala penilaian P sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
Sangat Rendah (SR) Rendah (R) Cukup/Sedang (C) Tinggi (T) Sangat Tinggi (ST)
= ≤ 20% = >20 – 40% = >40 – 60% = >60 – 80% = >80 – 100%
Sedangkan kriteria penetapan skala I terhadap waktu adalah sebagi berikut:
SK (Sangat Kecil) K (Kecil) C (Cukup) B (Besar) SB (Sangat Besar)
: ≤ 25 juta rupiah : > 50 – 100 juta rupiah : > 100 – 150 juta rupiah : > 150 – 200 juta rupiah : > 200 juta rupiah
Sedangkan keterangan skala pada I terhadap biaya adalah sebagai berikut : Berikut ini adalah keterangan skala pada impact terhadap biaya : SR (Sangat Rendah) = ≤ 1 hari dari durasi proyek R (Rendah) = > 1 - 3 hari dari durasi proyek C (Cukup) = > 3 - 5 hari dari durasi proyek
Keterangan : Kolom a = nomor variabel Kolom b = jenis variabel risiko
5 Kolom c Kolom d Kolom e Kolom f
= jumlah responden yang memilih skala probabilitas = total jumlah responden = hasil analisa menggunakan SI = kategori dari SI
Perhitungan dilakukan dengan menggunaan bantuan Matriks Probabilitas Dampak pada Gambar 1 di atas. Contoh hasil perhitungan risiko terhadap aspek waktu dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Penilai Risiko dari Aspek Waktu
Dengan cara yang sama dapat dilakukan pula perhitungan nilai I terhadap aspek biaya dan waktu. 4. Perhitungan Nilai Tingkat Risiko Sebelum melakukan analisa nilai risiko, kategori risiko yang didapat sebelumnya dikonversikan dalam bentuk angka, seperti pada penjelasan berikut : 1. Probabilitas Sangat Rendah (SR) = 1 Rendah (R) = 2 Cukup (C) = 3 Tinggi (T) = 4 Sangat Tinggi (ST) = 5 2. Dampak Sangat Kecil (SK) = 1 Kecil (K) = 2 Cukup (C) = 3 Besar (B) = 4 Sangat Besar (SB) = 5 Setelah didapat kategori dari Probabilitas dan Dampak maka dilakukan analisa nilai risiko. Nilai risiko didapatkan dengan melakukan mengeplotkan nilai kedalam Matriks Probabilitas dan Dampak Dan kategori dari Probabilitas dan Dampak terdapat tiga kategori, yaitu Rendah, Sedang, dan Tinggi. Dapat dilihat pada gambar 2. berikut ini :
Gambar 2 Matrik Probabilitas dan dampak keterangan : = Rendah = Sedang = Tinggi
Analisa Risiko terhadap waktu dan biaya, dengan mengalikan penilaian probabilitas hasil kombinasi dengan penilaian dampak risiko.
6
Dengan cara yang sama dilakukan pula perhitungan nilai risiko terhadap aspek biaya.Hasil dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini. Tabel 4. Penilai Risiko dari Aspek Biaya
5. Risiko yang Paling Tinggi Pengaruhnya didalam proyek Dari analisa diatas dapat diambil variabelvariabel risiko yang memiliki kategori tinggi pada masing-masing aspek waktu dan biaya. Risikorisiko yang berkategori tinggi inilah yang disebut sebagai risiko yang signifikan terhadap waktu dan biaya. Risiko-risiko paling tinggi pengaruhnya ini dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4. Risiko Yang Paling Tinggi Pengaruhnya Terhadap Waktu ada empat macam resiko, yaitu: NO 1. 2. 3. 4
Jenis Risiko Pengiriman material pokok yang cukup lama Kondisi cuaca yang buruk Pasang surut air laut Curah hujan dan kecepatan angin yang tinggi dilokasi proyek
Kategori Risiko Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Risiko yang paling tinggi pengaruhnya terhadap biaya ada lima macam risiko, yaitu: NO 1. 2. 3. 4. 5.
Jenis Risiko Pengiriman material pokok yang cukup lama Kenaikan harga material Kondisi cuaca yang buruk Pasang surut air laut Curah hujan dan kecepatan angin yang tinggi dilokasi proyek
Kategori Risiko Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menghasilkan risiko pasangsurut air laut sebagai resiko yang paling tinggi pengaruhnya terhadap waktu maupun terhadap biaya. Respon yang dilakukan adalah dengan membuat schedule pelaksanaan area laut dan merencanakan sirkulasi ponton serta menambahkan biaya umum lapangan. Pada dasarnya penelitian Tugas Akhir ini belum sempurna, oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan survey kepada responden yang lebih banyak yang memiliki pengalaman dalam menangani risiko-risiko yang terjadi pada proyek pembangunan jalan tol sehingga hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan proyek dengan menggunakan manajemen risiko pada proyek yang akan dikerjakan selanjutnya.
7 V. DAFTAR PUSTAKA Abd.Majid, M.Z. and McCaffer, R. 1997. Assessment of Work Performance of Maintenance Contractors in Saudi Arabia. Journal of Management in Engineering. Al Hammad, A.M. 2000. Common Interface Problems among Various Construction Parties. Journal Performance Construction Facilities. Baskoro, (2012) Analisis Risiko Pada Proyek Pembangunan Gedung Dan Infrastruktur Relokasi RSUD Kabupaten Ponorogo, Tugas Akhir. Djojosoedarso, Soeisno. 2003. Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi. Jakarta : Salemba. Edwards, P J and Bowen, P A (1998) 'Risk and risk management in construction: review and future directions for research', Journal of Engineering, Construction and Architectural Management. Ervianto, Wulfram I. 2005. Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta : Andi. Hanafi, M. 2006. Manajemen Risiko. Yogyakarta: Unit Penerbit Dan Percetakan Sekolah Tinggi Manajemen YKPN. Hillson, David. (2002), “Extending the Risk Process to Manage Opportunities”, International Journal or Project Management. Kezner, Harold. (2001), “Project Management”, Seventh Edition. John Wiley & Sons, Inc., New PMI. (2004), “A Guide to the Project Management Of Body Knowledge (PMBOK Guide)”., USA. Soeharto, Iman. (2002), “Studi Kelayakan Proyek Industri”., Jakarta : Erlangga. Sugiyono, (2007), “Metode Penelitian Bisnis”., Bandung : Alfabeta. Touran, A., Paul J.B., dan Scott W. T., 1994. Risk Assesment In Fixed Guideway Transit System Construction. (URL:http://www.google.com). Well-Stam, D. Van, et. Al., (2004) Project Risk Management : Am Essential Tool For managing and Controlling Project, Kogam Page, Londonnan Sterling VA. Wideman, Max. R., (1992) Project and Program Risk management : A guide to managing Project Risk Opportunities, Project Management Institute, Amerika Serikat. Williams, T. M. (1993), "Risk Management Infrastructure". International Journal of Project Management, Vol./ 11, pp. 5-10.