MAKALAH TUGAS AKHIR - RC09 1380
ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PEMBANGUNAN APARTEMEN PETRA SURABAYA
BAGUS YUNTAR KURNIAWAN 3108 100 613
Dosen Pembimbing : Cahyono Bintang Nurcahyo, ST, MT. M. Arif Rohman, ST, MSc.
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
PROYEK SQUARE
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Proyek apartemen dapat dikatakan sebagai proyek yang berisiko tinggi mengingat besarnya bobot pekerjaan dan tingginya struktur yang akan dibangun. Proses konstruksi pada proyek ini biasanya memakan waktu cukup lama dan kompleks sehingga dapat menimbulkan ketidakpastian yang pada akhirnya akan memunculkan berbagai macam risiko. Risiko adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan, sehigga terjadi konsekuensi yang tidak diinginkan. Risiko muncul karena ketidakpastian. Dampak risiko dapat mempengaruhi produktivitas, prestasi (performance), kualitas dan anggaran biaya proyek. Proyek pembangunan Apartemen Petra Square Surabaya pada bulan Oktober tahun 2010 proses pengerjaannya telah mencapai 60 %, yaitu telah sampai pada pengerjaan struktur basement (podium), struktur atas (tower), dll. Proyek yang mulai dikerjakan pada bulan April 2010 dan ditargetkan akan selesai pada bulan Desember 2010 ini tidak luput juga dari timbulnya risiko. Hal tersebut disebabkan oleh besarnya bobot pekerjaan dan tingginya hunian yang akan dibangun dengan batasan waktu pelaksanaan proses konstruksi yang cukup sempit. Risiko lain yang kemungkinan akan terjadi adalah keterlambatan pekerjaan. Penyebab keterlambatan bisa karena lokasi site yang sulit, cuaca, ketersediaan material, kekurangan tempat penyimpanan material, tower crane/concrete pump atau peralatan utama lainnya yang sering mengalami kemacetan dalam penggunaannya, maupun dikarenakan adanya gangguan lingkungan. Risiko lain yang mungkin terjadi adalah timbulnya kemacetan disekitar lokasi proyek karena lokasi proyek yang terletak pada pemukiman padat penduduk dan berdekatan dengan lingkungan kampus Universitas Kristen Petra Surabaya. Selain itu juga terdapat risiko pada saat proses pelaksanaan proyek misalnya, tidak persisnya kolom struktur sehingga terjadi kemiringan struktur setelah mencapai ketinggian tertentu. Berdasarkan latar belakang diatas perlu dilakukan penelitian tentang identifikasi dan analisa risiko konstruksi pada pelaksanaan proyek Apartemen Petra Square Surabaya ini.
Dari analisa-analisa tersebut juga dapat diprediksi risiko-risiko yang akan terjadi ke depannya dengan berdasarkan pada probabilitas risiko-risiko yang telah terjadi dan juga faktor-faktor lainnya. 1.2.
Perumusan Masalah Dari penulisan latar belakang di atas, maka permasalahan yang berkaitan dengan penelitian mengenai identifikasi, analisa, dan pengelolaan risiko meliputi : 1. Apa saja risiko yang terjadi selama pengerjaan proyek Apartemen Petra Square? 2. Bagaimana menganalisa risiko yang paling dominan yang terjadi pada proyek Apartemen Petra Square? 3. Bagaimana penanganan respon risiko untuk risiko yang paling dominan yang terjadi pada proyek Apartemen Petra Square? 1.3.
Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah : 1. Mengidentifikasi risiko selama pengerjaan proyek Apartemen Petra Square. 2. Menganalisa risiko yang paling dominan yang terjadi pada proyek Apartemen Petra Square. 3. Mengetahui respon risiko dari risiko yang paling dominan yang terjadi pada proyek Apartemen Petra Square. 1.4.
Pembatasan Masalah Agar pembahasan dalam penulisan nanti bisa lebih terarah dan sistematis, maka pembahasan dalam penulisan ini dibatasi sebagai berikut : 1. Risiko yang diteliti adalah risiko teknis pelaksanaan yang berpengaruh terhadap biaya, mutu dan waktu. 2. Analisa dan pengelolaan hasil identifikasi risiko dilakukan terhadap risiko yang paling sering terjadi dan berdampak paling besar. 1.5.
Manfaat Penyusunan Tugas Akhir ini diharapkan mampu mendapatkan beberapa manfaat sebagai berikut, yaitu : 1. Dapat mengidentifikasi kemungkinan risiko yang akan terjadi sedini mungkin, sehingga dapat mengetahui cara mengelola risiko tersebut dengan baik.
2. Dapat menjadi referensi bagi penelitian sejenis selanjutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Definisi Dan Terminologi Proyek (Soeharto, 1999) mendefinisikan kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah ditetapkan dengan jelas. Proyek juga merupakan sesuatu yang kompleks, tidak rutin atau selalu ada, mempunyai batas waktu, biaya, pendapatan/penghasilan dan bentuk spesifikasi desain untuk memenuhi keinginan konsumen yang berbeda-beda (Gray and Larson:2000:4). Dari definisi proyek yang telah disebutkan diatas, terlihat ciri pokok proyek, yaitu : a. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. b. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan diatas telah ditentukan. c. Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal dan titik akhir ditentukan dengan jelas. d. Non-rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung. 2.2.
Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek (Ervianto:2002:9). Proyek konstruksi mempunyai tiga karakteristik yang dapat dipandang secara tiga dimensi. Tiga karakteristik tersebut (Ervianto:2002:9) adalah : a. Bersifat unik Keunikan dari proyek konstruksi adalah tidak pernah terjadi rangkaian kegiatan yang sama persis (tidak ada proyek yang identik, yang ada adalah proyek sejenis), bersifat sementara dan selalu terlibat grup pekerja yang berbeda. b. Dibutuhkan sumber daya (resources) Setiap proyek konstruksi membutuhkan sumber daya, yaitu pekerja dan sesuatu
(uang, mesin, metode, material). Pengorganisasian semua sumber daya dilakukan oleh manager proyek. c. Organisasi Setiap organisasi mempunyai keragaman tujuan dimana didalamnya terlibat sejumlah individu dengan keahlian yang bervariasi, perbedaan ketertarikan, kepribadian yang bervariasi dan ketidakpastian. 2.3.
Risiko Pelaksanaan Proyek Risiko bisa didefinisikan dengan berbagai sudut pandang. Dari sudut pandang hasil atau keluaran , risiko adalah sebuah hasil atau keluaran-keluaran yang tidak dapat diprediksikan dengan pasti, yang tidak disukai karena akan menjadi kontra-produktif. Sedangkan dari sudut pandang proses , risiko adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan, sehingga terjadinya konsekuensi yang tidak diinginkan. (Alijoyo, 2006) Risiko adalah suatu kejadian atau kondisi yang tidak pasti, yang apabila terjadi dapat berdampak pada tujuan proyek yang mencakup ruang lingkup, jadwal, biaya, dan kualitas. (PMBOK, 2008) Risiko dapat dimaknai sebagai ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa. Pengertian lain menjelaskan bahwa risiko adalah kondisi dimana terdapat kemungkinan keuntungan/kerugian ekonomi atau finansial, kerusakan atau cedera fisik, keterlambatan, sebagai konsekuensi ketidakpastian selama pelaksanaan suatu proyek. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa risiko adalah suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan. Lebih jauh lagi risiko pada proyek adalah suatu kondisi pada proyek yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan menimbulkan konsekuensi fisik maupun finansial yang tidak menguntungkan bagi tercapainya sasaran proyek, yaitu biaya, waktu, mutu proyek. (Soemarno,2007) 2.4
Manajemen Risiko Dalam dunia nyata selalu terjadi perubahan yang sifatnya dinamis, sehingga selalu terdapat ketidakpastian. Risiko timbul karena adanya ketidakpastian, dan risiko akan menimbulkan konsekuensi tidak
menguntungkan. Jika risiko tersebut menimpa suatu proyek, maka proyek tersebut bisa mengalami kerugian yang signifikan. Dalam beberapa situasi, risiko tersebut bisa mengakibatkan terbengkalainya proyek tersebut. Karena itu risiko penting untuk dikelola. Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko sehingga proyek tersebut dapat bertahan, atau barangkali mengoptimalkan risiko.(Hanafi, 2006) Manajemen risiko proyek mencakup proses melakukan perencanaan manajemen risiko, identifikasi, analisa, perencanaan respon, dan pemantauan dan pengendalian proyek. Tujuan manajemen risiko proyek adalah untuk meningkatkan kemungkinan dan dampak dari kegiatan positif dan mengurangi kemungkinan dan dampak dari sesuatu yang merugikan dalam proyek ter sebut. (PMBOK, 2008). Dengan demikian melalui manajemen risiko akan diketahui metode yang tepat untuk menghindari/mengurangi besarnya kerugian yang diderita akibat risiko. Secara langsung manajemen risiko yang baik dapat menghindari semaksimal mungkin dari biayabiaya yang terpaksa harus dikeluarkan akibat terjadinya suatu peristiwa yang merugikan dan menunjang peningkatan keuntungan usaha. (Soemarno, 2007) 2.4.1. Tahapan dalam Manajemen Risiko 2.4.1.1. Perencanaan (Planning) Proses pengembangan dan dokumentasi strategi dan metode yang terorganisasi, komprehensif, dan interaktif, untuk keperluan identifikasi dan penelusuran isu-isu risiko, pengembangan rencana penanganan risiko, penilaian risiko yang kontinyu untuk menentukan perubahan risiko, serta mengalokasikan sumberdaya yang memenuhi. 2.4.1.2. Penilaian (Assesment) Terdiri atas proses identifikasi dan analisa area-area dan proses-proses teknis yang memiliki risiko untuk meningkatkan kemungkinan dalam mencapai sasaran biaya, kinerja/performance, dan waktu penyelesaian kegiatan. 2.4.1.3. Penanganan (handling) Merupakan prases identifikasi, evaluasi, seleksi, dan implementasi penanganan terhadap risiko dengan sasaran
dan kendala masing-masing program, yang terdiri atas menahan risiko, menghindari risiko, mencegah risiko, mengontrol risiko, dan mengalihkan risiko. 2.4.1.4. Pemantauan / monitoring risiko Merupakan proses penelusuran dan evaluasi yang sistematis dari hasil kerja proses penanganan risiko yang telah dilakukan dan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan strategi penanganan risiko yang lebih baik di kemudian hari. 2.5
Pengukuran Potensi Risiko Risiko suatu kegiatan pemanfaatan sumber daya lahan ditandai oleh faktorfaktor : l. Peristiwa risiko (menunjukkan dampak negatif yang dapat terjadi pada proyek) 2. Probabilitas terjadinya risiko (atau frekuensi) 3. Keparahan (severity) dampak negatif/impact/konsekuensi negatif dari risiko yang akan terjadi Williams (1993), sebuah pendekatan yang dikembangkan menggunakan dua kriteria yang penting untuk mengukur risiko, yaitu : 1. Kemungkinan (Probability), adalah kemungkinan (Probability) dari suatu kejadian yang tidak diinginkan. 2. Dampak (Impact), adalah tingkat pengaruh atau ukuran dampak (Impact) pada aktivitas lain, jika peristiwa yang tidak diinginkan terjadi. Untuk mengukur resiko, menggunakan rumus :
R
P* I
Dimana : R = Tingkat risiko P = Kemungkinan (Probability) risiko yang terjadi I = Tingkat dampak (Impact) risiko yang terjadi Risiko yang potensial adalah risiko yang perlu diperhatikan karena memiliki probabilitas terjadi yang tinggi dan memiliki konsekuensi negatif yang besar dan terjadinya risiko ditandai dengan adanya error pada estimasi waktu, estimasi biaya, atau teknologi desain (Soemarno, 2007) Proses pengukuran risiko dengan cara memperkirakan frekuensi terjadinya suatu risiko dan dampak dari risiko. Skala yang digunakan dalam mengukur potensi risiko terhadap frekuensi dan dampak risiko adalah
skala likert dengan menggunakan rentang angka 1 sampai dengan 5, yaitu : Pengukuran probabilitas risiko : 1 = sangat jarang 2 = jarang 3 = cukup 4 = sering 5 = sangat sering Pengukuran dampak (impact) risiko: 1 = sangat kecil 2 = kecil 3 = sedang 4 = besar 5 = sangat besar Tabel 2.1 Probability Impact Grid
Pada kuadran I adalah tempat dimana risiko-risiko yang berada pada kuadran tersebut harus mendapatkan perhatian serius agar dapat meminimalkan kemungkinan dan dampak terjadinya risiko. Sedangkan risikorisiko pada kuadran II dibutuhkan adanya rencana yang telah teruji untuk menjawab situasi berisiko yang terjadi. Risiko-risiko pada kuadran III memerlukan pengawasan dan pengendalian internal secara teratur untuk menjaga tingkat kemungkinan terjadinya dan segala dampaknya. Dan pada kuadran IV, risiko-risiko yang terjadi membutuhkan informasi teratur (low control). Risiko yang terplotkan pada kuadran I dan kuadran II merupakan risiko yang harus selalu direspon karena merupakan risiko yang kemungkinan dan dampaknya besar pada proyek tersebut.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1.
Setelah mengetahui tingkatan probability dan impact dari suatu risiko, dapat diplotkan pada matriks frekuensi dan dampak untuk mengetahui strategi mengahadapi risiko tersebut. Menurut Hanafi (2006), untuk memilih respon risko yang akan digunakan untuk menangani risiko-risiko yang telah terjadi, dapat digunakan Risk Map. Berikut adalah gambar dari Risk Map yang dapat digunakan.
Gambar 2. 4 Matriks berdasarkan Frekuensi dan Dampak (Hanafi, 2006)
Konsep Penelitian Penelitian ini adalah studi kasus untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko pelaksanaan proyek konstruksi Apartemen Petra Town Square Surabaya. Penelitian yang dilakukan adalah mengidentifikasi risiko dan menganalisa risiko yang paling dominan untuk terjadi. 3. 2. Rancangan Penelitian 3. 2. 1. Variabel Penelitian Dari pengkajian studi literatur didapatkan variabel-variabel risiko yang biasanya terjadi dalam proyek konstruksi apartemen yang nantinya akan dijadikan sebagai identifikasi awal pada kuisioner survey pendahuluan yang akan disebarkan. Variabel-variabel risiko tersebut dikelompokan dalam 7 bagian, seperti yang diperlihatkan pada tabel 3.1 berikut ini :
Tabel 3.1 Variabel risiko yang mungkin terjadi pada proyek yang akan diteliti No A A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12
Variabel Risiko Force Majeure Gempa Bumi Banjir Tanah Longsor Ledakan Badai Tersambar Petir Kebakaran Cuaca yang tidak menentu Demonstrasi / huru hara Terorisme Letusan Gunung Berapi Perang
B B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7
Risiko Material dan Peralatan Ketersediaan material Kerusakan atau kehilangan (pencurian) material Kekurangan tempat penyimpanan material Kekurangan tempat pembuangan sampah material Keterlambatan pengiriman material dari suplier Kenaikan harga material Volume material yang dikirim jumlahnya tidak tepat Kurang tepatnya pengadaan material dan peralatan (volume,jadwal,harga dan kualitas) Kerusakan peralatan mesin dan perlengkapan proyek Peralatan yang tidak sesuai dengan kondisi kerja Risiko Tenaga Kerja Kecelakaan dan keselamatan kerja Perselisihan pekerja Pemogokan tenaga kerja Kepindahan pekerja senior yang potensial Tenaga kerja yang tidak terampil Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja lapangan Produktifitas tenaga kerja yang rendah Permintaan kenaikan upah lembur Kenaikan harga tenaga kerja yang tidak diharapkan Risiko Kontraktual Ketidak jelasan pasal-pasal dalam kontrak Pasal-pasal yang kurang lengkap Perbedaan intersepsi spesifikasi antara owner dan kontraktor Dokumen-dokumen yang tidak lengkap Keterlambatan pembayaran oleh owner Pemutusan kerja sepihak oleh owner Perselisihan antara owner dan kontraktor Keterlambatan pembayaran pada sub-kon melalui kontraktor utama Kegagalan realisasi peminjaman untuk pembiayaan proyek Risiko Pelaksanaan Timbulnya kemacetan di sekitar lokasi proyek Kondisi lokasi site yang sulit Perbedaan kondisi tanah dasar Kondisi tanah yang tidak stabil Kesukaran dalam pemasangan tiang pancang
B8 B9 B10 C C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 D D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 E E1 E2 E3 E4 E5
Referensi Soeharto,2001 Soeharto,2001 Soeharto,2001 Soeharto,2001 Soeharto,2001 Soeharto,2001 Soeharto,2001 Soeharto,2001 Soeharto,2001 Soeharto,2001 Soeharto,2001 Soeharto,2001 Soeharto,2001 PMI Soemarno,2007 Soemarno,2007 Soemarno,2007 Soemarno,2007 Soemarno,2007 Soemarno,2007 Soeharto,2001 Soemarno,2007 Soemarno,2007 Soemarno,2007 Soemarno,2007 Soemarno,2007 Soemarno,2007 Soemarno,2007 Soeharto,2001 Soeharto,2001 Djojosoedarso,1999 PT.PP (Persero) Soeharto,2001 Soeharto,2001 Soeharto,2001 Soeharto,2001 PT.PP (Persero) Soeharto,2001 Soeharto,2001 PMI
E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 E13 E14 E15 E16 E17 E18 E19 E20 E21 E22 E23 E24 E25 E26 F F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 F10 F11 F12 F13 F14 G G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7
PMI PMBOK,2000 Soeharto,2001 PT.PP (Persero) PT.PP (Persero) PT.PP (Persero)
G8 G9 G10 G11 G12 G13 G14 G15
Titik pancang yang tidak tepat dan bermasalah Adanya tiang pancang yang patah/pecah Meluapnya air tanah Pengaruh tekanan angin pada pelaksanaan Penggelapan aset proyek Kerusakan yang terjadi di daerah sekitar pada saat pemancangan Kerusakan pada fasilitas transportasi disekitar Kesalahan pada survey Perusakan dan sabotase Gangguan keamanan di lokasi proyek Kesulitan pemasangan bekisting dan perancah di ketinggian Penyetelan dan Perakitan besi yang tidak tepat Kwalitas material yang tidak sesuai dengan spek Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran Terjadinya lendutan pada balok struktur Tidak persisnya kolom struktur Terjadi patahan pada balok/kolom Kemiringan struktur setelah mencapai ketinggian tertentu Mutu beton tidak sesuai spesifikasi Kerusakan selama masa pemaliharaan perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan Risiko Desain dan Teknologi Kesalahan desain Adanya perubahan desain Penggunanaan desain yang belum teruji Kesulitan pengunaan teknologi baru Metoda pelaksanaan yang salah Keruntuhan struktur data desain tidak lengkap Ketidaktelitian dan ketidaksesuaian spesifikasi detail desain Kesalahan dalam perhitungan struktur dan analisa Kesalahan asumsi-asumsi teknik pada tahap perencanaan Kerawanan gempa terhadap lantai yang terlalu tinggi Keretakan dan kebocoran Pengujian beton yang tidak benar Peraturan safety yang tidak dilaksanakan di lapangan Risiko Manajemen Kesalahan estimasi biaya kesalahan estimasi waktu Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim Adanya staf yang kurang berpengalaman Ketidakmampuan perencanaan manajemen proyek Kinerja sub kontraktor yang buruk Kurangnya tanggung jawab kontraktor utama atas mutu pekerjaan sub-kon Tidak lengkapnya laporan harian Tingkat disiplin manajemen yang rendah Adanya konflik internal dalam jajaran managemen proyek Pengajuan klaim Perubahan lingkup pekerjaan Perubahan konstruksi yang telah jadi ketepatan pekerjaan kontruksi(jadwal dan kwalitas) Tidak diterimanya pekerjaan oleh owner
PT.PP (Persero) PT.PP (Persero) PMI PT.PP (Persero) PMI PT.PP (Persero) PMI PMI PMI PMI PT.PP (Persero) PT.PP (Persero) CAR CAR CAR CAR CAR CAR CAR CAR Soemarno,2007 Soemarno,2007 Soemarno,2007 PT.PP (Persero) Soeharto,2001 PT.PP (Persero) CAR Soeharto,2001 Soeharto,2001 PMI PMI PT.PP (Persero) CAR PMI PT.PP (Persero) Soeharto,2001 Soeharto,2001 Soeharto,2001 Soeharto,2001 Soeharto,2001 PMI Soeharto,2001 Soeharto,2001 PMBOK,2000 PMBOK,2000 Soeharto,2001 Soemarno,2007 Soemarno,2007 Soeharto,2001 Soemarno,2007
3. 2. 2. Populasi dan Sampel Dalam proyek pembangunan Apartemen Petra Square Surabaya ini populasi yang diambil yaitu, pihak pelaku konstruksi pelaksana dan responden yang dituju sebagai sampel adalah sebagai berikut : 1. Project Manager 2. Site Engineering Manager 3. Site Operational Manager
3. 3.
Data Dan Teknik Pengumpulan Data 3. 3. 1. Jenis Data Ada beberapa jenis data yang digunakan dalam studi kasus proyek ini, yaitu jenis data primer dan data sekunder. 3. 3. 1. 1. Data Primer Jenis data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara, dan penyebaran kuisioner dengan beberapa staf di proyek tersebut yang sudah dipilih sebagai responden yang terkait dengan risiko. Wawancara atau diskusi tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasil mengenai risiko yang mungkin saja dapat terjadi pada proyek yang ditinjau. 3. 3. 1. 2. Data Sekunder Data sekunder yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari pengkajian studi-studi literatur, penelitian sejenis sebelumnya dan dari historical data berupa data-data risiko dari proyek sejenis sebelumnya. 3. 3. 2. Survey Pendahuluan Survey pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan variabel-variabel risiko yang terjadi di proyek yang ditinjau untuk ditambahkan pada variabel risiko yang didapat dari studi literatur..
a. penyebaran kuisioner utama dari hasil identifikasi risiko b. wawancara c. Penilaian (assessment) tingkat risiko terhadap frekuensi risiko yang terjadi dan dampak yang ditimbulkan dari risiko tersebut d. Penggambaran hasil dari Penilaian (assessment) kedalam diagram matriks berdasarkan frekuensi dan dampak Analisa risiko menggunakan cara memperkirakan frekuensi terjadinya suatu risiko dan dampak dari risiko. Salah satu caranya adalah dengan penyebaran kuisioner tahap kedua (kuisioner frekuensi dan dampak) kepada responden yang telah terpilih sebelumnya. Skala yang digunakan dalam mengukur potensi risiko terhadap frekuensi dan dampak risiko adalah skala likert . 3. Respon Risiko Untuk mengetahui bagaimana respon yang dilakukan pada suatu risiko yang dominan dilakukan wawancara respon risiko pada responden yang telah terpilih sebelumnya. Langkah-langkah penelitian tersebut dapat dilihat lebih jelas dalam bagan alir seperti gambar 3.2 berikut ini. Latar Belakang
Perumusan Masalah
3. 3. 3. Teknik Pengumpulan Data Data yang didapatkan untuk penelitian ini hanya berasal dari proyek yang ditinjau, yaitu Proyek Pembangunan Apartemen Petra Square Surabaya. Data didapatkan dengan cara wawancara dan penyebaran kuisioner. LANGKAH PENELITIAN Berikut adalah langkah-langkah penelitian dari Tugas Akhir ini : 1. Identifikasi Risiko Dilakukan melalui studi literatur, observasi dan wawancara dengan menyebarkan kuisioner survey pendahuluan pada responden yang sudah terpilih dengan memilih jawaban relevan atau tidak relevan. Jika responden menjawab relevan pada satu pilihan risiko, maka risiko tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam form kuisioner tahap selanjutnya. 2. Analisa risiko dilakukan melalui:
Identifikasi Risiko: - Studi literatur, - survey pendahuluan melalui kuesioner variabel risiko - observasi
3. 4.
Analisa risiko: - Penyebaran kuesioner frekuensi & dampak - Wawancara - Penilaian tingkat risiko - Penggambaran pada diagram matriks
Respon Risiko: - Wawancara
Kesimpulan dan Saran
Gambar 3.2. Diagram Alir Penelitian
BAB IV DATA DAN ANALISA 4. 1.
Data Penelitian Data penelitian diperoleh melalui kuesioner dan In Depth Interview yang dilakukan terhadap responden dalam penelitian yang dalam hal ini adalah Project Manager, Site Engineering Manager, Site Operational Manager. Para responden memberikan informasi hanya pada masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang yang mereka kuasai masing-masing. Data-data yang didapat dalam interview tersebut adalah data mengenai profil responden, profil perusahaan kontraktor, risiko-risiko yang relevan pada proyek Apartemen Petra Square, frekuensi risiko yang terjadi, serta dampak risiko tersebut terhadap biaya dan waktu. Data lain yang didapat adalah respon yang dilakukan terhadap risikorisiko yang dominan. 4. 2. Analisa Data dan Pembahasan 4. 2. 1. Identifikasi Risiko Proses identifikasi risiko adalah dengan memberikan form kuisioner dan juga didampingi oleh peneliti. Form kuisioner yang diberikan terdapat pada lampiran pertama. Para responden menjawabnya dengan cara memberikan tanda ( ) pada kolom relevan atau tidak relevan. Dalam hal ini keterangan relevan adalah variabel risiko tersebut pernah terjadi atau mungkin akan terjadi di waktu yang akan datang, sedangkan keterangan tidak relevan adalah bahwa variabel risiko tersebut tidak pernah terjadi atau tidak mungkin akan terjadi diwaktu yang akan datang pada proyek pembangunan Apartemen Petra Square. Project Manager memberikan informasi pada risiko tenaga kerja, risiko kontraktual dan risiko manajemen. Risiko-risiko pada material dan peralatan serta risiko desain dan teknologi diisi oleh Site Engineering Manager (SEM), Sedangkan Site Operational Manager (SOM) memberikan informasi tentang risiko- risiko bidang force majeure dan risiko-risiko pada saat pelaksanaan di lapangan. Pada studi literatur yang telah dilakukan didapatkan 95 variabel risiko yang biasa terjadi pada proyek pembangunan konstruksi bangunan bertingkat tinggi seperti apartemen ini. Setelah dilakukan survey kuesioner pada para responden, didapatkan 58 variabel risiko yang terjadi pada proyek pembangunan Apartemen Petra Square ini. Hal tersebut dikarenakan peneliti
mengeliminasi item-item risiko yang memiliki jawaban tidak relevan pada form kuisioner identifikasi risiko. Setelah mendapatkan identifikasi risiko yang relevan pada proyek Apartemen Petra Square, dilakukan survey kuisioner kedua yaitu kuisioner frekuensi risiko dan dampak risiko kepada responden-responden yang telah terpilih sebelumnya tentang frekuensi (kali kejadian) risiko-risiko dan dampak yang didapat oleh pihak kontraktor terhadap biaya maupun terhadap waktu. Proses ini dilakukan dengan memberikan form kuisioner kepada responden dengan didampingi oleh peneliti. 4. 2. 2. Analisa Risiko 4.2.2.1. Analisa Risiko berdasarkan Impact terhadap Biaya Pada saat dilakukan survey kuesioner frekuensi risiko dan dampak risiko kepada responden, peneliti menggunaka metode skala likert untuk mengukur probability atau frekuensi kejadian variabel risiko yang relevan pada proyek Apartemen Petra Square ini. Begitu pula untuk mengukur impact dari kejadian variabel risiko juga digunakan skala likert. Dimana skala likert untuk mengukur probability atau frekuensi, yaitu : Sangat Jarang (SJ) = 1 Jarang (J) =2 Cukup (C) =3 Sering (S) =4 Sangat Sering (SS) = 5 Keterangan skala pada probability atau frekuensi terjadinya risiko adalah sebagai berikut : SJ (Sangat Jarang) = < 3 kali kejadian J (Jarang) = 3 5 kali kejadian C (Cukup) = 6 7 kali kejadian S (Sering) =8 10 kali kejadian SS (Sangat Sering) = > 10 kali kejadian Kriteria penetapan skala probability atau frekuensi terjadinya risiko ini didapatkan dari studi literatur pada penelitian sejenis sebelumnya. Sedangkan skala likert untuk mengukur impact terhadap biaya, yaitu : Sangat Kecil (SK) =1 Kecil (K) =2 Sedang (S) =3 Besar (B) =4 Sangat Besar (SB) =5 Dengan keterangan skala pada impact terhadap biaya sebagai berikut :
SK (Sangat Kecil) = 0 - 400 juta K (Kecil) = 400 800 juta C (Cukup Besar) = 800 juta 1,2 milyar B (Besar) = 1,2 1,6 milyar SB (Sangat Besar) = 1,6 2 milyar Kriteria penetapan skala pada impact terhadap biaya ini dilakukan sendiri oleh peneliti. Kriteria tersebut dibuat berdasarkan nilai biaya kontijensi dari nilai proyek pembangunan Apartemen Petra Square tersebut. Nilai kontrak proyek tersebut adalah sebesar 19,8 milyar rupiah. Sedangkan besar nilai biaya kontijensi pada proyek tersebut diambil sebesar 10% dari nilai kontrak. Pengambilan nilai biaya kontijensi 10% ini dikarenakan tidak ada rumusan yang baku untuk menentukan besar angka biaya kontijensi, yang pada umumnya berkisar 10 sampai 13 persen. Apabila nilai biaya kontijensi 10% terhadap nilai kontrak, maka biaya kontijensi adalah sebesar 1,98 milyar rupiah, yang kemudian ditetapkan sebagai skala dengan membagi nilai biaya kontijensi tersebut dalam 5 interval. Setelah diketahui nilai skala probability serta nilai skala impact dari kejadian variabel risiko terhadap biaya yang didapat dari hasil kuesioner kepada responden pada proyek Apartemen Petra Square, kemudian dilanjutkan dengan analisa risiko yang menggunakan tabel Probability x Impact (PxI). Proses pengerjaan tabel Probability x Impact adalah dengan cara memasukkan nilai skala probability dan memasukkan nilai skala impact terhadap biaya yang telah didapat dari hasil survey kuesioner, kemudian dilanjutkan dengan mengalikan skala pada kolom probability dan skala pada kolom impact. Setelah itu didapat nilai yang dijadikan acuan untuk mengetahui risiko-risiko mana saja yang kemungkinan terjadinya besar dan menimbulkan dampak yang signifikan terhadap biaya. Berikut adalah tabel Probability x Impact (PxI) dari masingmasing variabel risiko.
Tabel 4.2 Tabel Probability x Impact terhadap biaya
Tabel 4.2 Tabel Probability x Impact terhadap biaya (lanjutan)
4.2.2.2.
Analisa Risiko berdasarkan Impact terhadap Waktu Analisa risiko berdasarkan impact terhadap waktu ini tidak berbeda jauh dengan analisa risiko berdasarkan impact terhadap biaya. Peneliti juga menggunakan skala likert untuk mengukur probability maupun mengukur impact terhadap waktu. Pengukuran skala probability sama dengan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, sedangkan skala likert untuk mengukur impact terhadap waktu, yaitu : Sangat Kecil (SK) =1 Kecil (K) =2 Sedang (S) =3 Besar (B) =4 Sangat Besar (SB) =5 Dengan keterangan skala pada impact terhadap waktu sebagai berikut :
SK (Sangat Kecil) = 0 20 hari K (Kecil) = 21 40 hari C (Cukup Besar) = 41 60 hari B (Besar) = 61 80 hari SB (Sangat Besar) = 81 100 hari Kriteria penetapan skala impact terhadap waktu ini dilakukan sendiri oleh pihak peneliti. Kriteria tersebut didasarkan pada denda keterlambatan sebesar 1 dari nilai kontrak proyek per hari. Denda keterlambatan pada proyek ini adalah sebesar 19,8 juta rupiah per hari. Berdasarkan nilai biaya kontijensi yang sebesar 10 % dari nilai kontrak, yaitu sebesar 19,8 milyar rupiah, didapatkan 100 hari keterlambatan untuk mencapai nilai sebesar nilai biaya kontijensi, kemudian peneliti menetapkan skala dengan membagi nilai jumlah hari keterlambatan yang didapatkan diatas kedalam 5 interval. Setelah diketahui nilai skala probability serta nilai skala impact dari kejadian variabel risiko terhadap waktu yang didapat dari hasil kuesioner kepada responden pada proyek Apartemen Petra square, kemudian dilanjutkan dengan analisa risiko yang menggunakan tabel Probability x Impact (PxI). Proses pengerjaan tabel Probability x Impact adalah dengan cara memasukkan nilai skala probability dan memasukkan nilai skala impact terhadap waktu yang telah didapat dari hasil survey kuesioner, kemudian dilanjutkan dengan mengalikan skala pada kolom probability dan skala pada kolom impact. Setelah itu didapat nilai yang dijadikan acuan untuk mengetahui risiko-risiko mana saja yang kemungkinan terjadinya besar dan menimbulkan dampak yang signifikan terhadap waktu. Tabel probability x impact terhadap waktu dijabarkan sebagai berikut :
Tabel 4.3 Tabel Probability x Impact terhadap waktu
Tabel 4.3Tabel Probability x Impact terhadap waktu (lanjutan)
Dari tabel Probability x Impact didapatkan beberapa risiko yang mempunyai nilai yang cukup besar dibandingkan dengan risiko-risiko lainnya. Risiko-risiko yang mempunyai nilai cukup besar itulah yang merupakan hasil analisa dari risiko yang kemungkinan besar terjadinya paling besar dan yang menimbulkan dampak yang cukup signifikan dibanding risiko lainnya terhadap biaya maupun terhadap waktu. Pada kedua tabel di bawah ini adalah jenis-jenis risiko yang melebihi skala 3 pada skala probability x impact yang merupakan risiko berkategori medium (menengah) terhadap biaya maupun terhadap waktu.
Tabel 4.4 Tabel Probability x Impact terhadap biaya dengan risiko yang terpilih
Tabel 4.6 Penyebab dan respon risiko pada risiko yang dominan berdampak terhadap biaya
Tabel 4.5 Tabel Probability x Impact terhadap waktu dengan risiko yang terpilih
Tabel 4.7 Penyebab dan respon risiko pada risiko yang dominan berdampak terhadap waktu
4. 2. 3. Respon Risiko Dari risiko-risiko yang didapatkan melalui analisa sebagai risiko yang kemungkinannya paling besar untuk terjadi dan yang menimbulkan dampak terhadap biaya maupun waktu yang cukup signifikan, dilakukanlah in depth interview untuk mengetahui penyebab terjadinya risiko tersebut, respon terhadap risiko tersebut, dan yang terjadi setelah dilakukannya respon tersebut. Hasilnya adalah sebagai berikut :
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1.
Kesimpulan Hasil akhir dari penelitian ini adalah merupakan jawaban dari permasalahan yang ada pada bab awal Tugas Akhir ini, yaitu: 1. Didapatkan 58 variabel risiko yang relavan pada pengerjaan proyek Apartemen Petra square, variabel-variabel risiko tersebut terbagi dalam 7 kelompok, yaitu : a. Risiko force majeure b. Risiko material dan peralatan c. Risiko tenaga kerja d. Risiko kontraktual e. Risiko pelaksanaan f. Risiko desain dan teknologi g. Risiko manajemen 2. Menganalisa risiko yang dominan pada proyek ini adalah dengan menggunakan tabel Probablity x Impact terhadap biaya maupun terhadap waktu. Dari analisa tersebut didapatkan 9 variabel risiko yang kemungkinan besar terjadi dan menimbulkan dampak yang signifikan terhadap biaya, risiko tersebut adalah (sesuai dengan rangking) : a. Keterlambatan pembayaran oleh owner b. Adanya perubahan desain/spesifikasi c. Kekurangan tempat penyimpanan material d. Produktifitas tenaga kerja yang rendah e. Tidak diterimanya pekerjaan oleh owner f. Keterlambatan pembayaran pada subkon melalui kontraktor utama g. Timbulnya kemacetan disekitar lokasi proyek h. Kerusakan yang terjadi di daerah sekitar pada saat pemancangan i. Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan 3. Sedangkan risiko-risiko yang kemungkinan besar terjadi dan menimbulkan dampak yang signifikan terhadap waktu adalah sebagai berikut (sesuai dengan rangking) : a. Adanya perubahan desain/spesifikasi b. Kekurangan tempat penyimpanan material c. Produktifitas tenaga kerja yang rendah d. Keterlambatan pembayaran oleh owner e. Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan
f. Tidak diterimanya pekerjaan oleh owner g. Keterlambatan pembayaran pada subkon melalui kontraktor utama h. Timbulnya kemacetan disekitar lokasi proyek Pada proyek pembangunan Apartemen Petra Square ini risiko keterlambatan pembayaran oleh owner merupakan risiko yang mempunyai nilai paling besar pada tabel probability x impact terhadap biaya sedangkan risiko yang mempunyai nilai paling besar pada tabel probability x impact terhadap waktu adalah risiko adanya perubahan desain/spesifikasi. 4. Respon risiko pada risiko keterlambatan pembayaran oleh owner yang merupakan risiko yang mempunyai nilai paling besar pada tabel probability x impact terhadap biaya pada proyek pembangunan Apartemen Petra Square adalah dengan cara melakukan koordinasi dengan pihak owner tentang schedule pembayaran dan mendesak pihak owner agar segera membayar yang seharusnya sudah dibayarkan kepada pihak kontraktor, dan respon risiko pada risiko perubahan desain/spesifikasi yang merupakan risiko yang mempunyai nilai paling besar pada tabel probability x impact terhadap waktu adalah mengajukan claim perpanjangan waktu akibat adanya perubahan desain/spesifikasi. 5. 2.
Saran Tentunya penelitian Tugas Akhir ini masih belum sempurna. Untuk penelitianpenelitian sejenis selanjutnya disarankan untuk juga menganalisa risiko-risiko dengan cara kuantitatif agar didapatkan hasil yang lebih akurat lagi. Dan juga tak lupa untuk melakukan monitor terhadap hasil yang telah didapatkan.