JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
1
Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya Bagus Prasetyo Budi dan I Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected]
Abstrak Proyek Puncak Kertajaya merupakan proyek besar yang tidak bisa lepas dari berbagai risiko. Pada saat awal pembangunan sudah mengalami kendala yang cukup besar yaitu belum mendapatkannya ijin mendirikan bangunaan dari pemerintah Surabaya. Pelaksanaan konstruksi proyek sempat berhenti beberapa kali dikarenakan belum selesainya masalah perijinan tersebut. Berhentinya proyek berakibat keterlambatan pada jadwal pelaksanaan proyek. Hal ini merupakan risiko yang tidak diprediksi sebelumnya yang dapat mengakibatkan kerugian. Selain resiko tersebut masih terdapat risiko-risiko lain yang mungkin terjadi disisa waktu pelaksanaan proyek seperti risiko akibat cuaca buruk, risiko akibat kesalahan pelaksanaan dan lain sebagainya. Maka perlu dilakukan identifikasi dan analisa risiko untuk mengetahui risiko-risiko yang mungkin terjadi di sisa waktu pelaksanaan proyek sehingga dapat mengurangi kerugian proyek. Didalam penelitian ini metodologi yang digunakan adalah metode survey. Rangkaian penelitian dimulai dengan identifikasi jenis risiko yang berasal dari study literatur dan survey pendahuluan dengan cara penyebaran kuisioner kepada responden yang terpilih. Langkah berikutnya adalah melakukan analisa risiko dari penilaian tingkat probabilitas dan dampak, yang dilanjutkan dengan pengeplotan pada diagram matrik. Langkah terakhir yaitu menetapkan respon risiko dengan cara wawancara kepada responden . Penelitian ini menghasilkan risiko cuaca yang tidak menentu, perijinan pembebasan lahan dan perubahan desain sebagai risiko yang berdampak signifikan terhadap biaya, sedangkan risiko yang berdampak terhadap waktu cuaca yang tidak menentu, kesulitan mendapat perijinan dan peubahan desain. Kata kunci : Analisa Risiko, Apartemen, identifikasi Risiko, Puncak Kertajaya, Risiko
I. PENDAHULUAN ermasalahan pemukiman yang di hadapi kota besar seperti Surabaya semakin kompleks. Semakin meningkatnya angka kelahiran dan adanya urbanisasi di Surabaya merupakan faktor yang mempengaruhi peningkatan kebutuhan hunian (tempat tinggal) di Surabaya. Peningkatan kebutuhan hunian tidak iringi oleh ketersediaan lahan kosong untuk tempat tinggal di tengah kota. Untuk mengatasi permasalahan lahan tersebut, maka pembangunan tempat tinggal dilakukan secara vertikal misalnya rumah susun atau apartemen. Salah satu apartemen di Kota Surabaya yang saat ini masih dalam proses pelaksanaan pembangunan adalah apartemen Puncak Kertajaya. Apartemen Puncak Kertajaya berada di lokasi yang sangat stategis karena berdekatan dengan kampus-kampus ternama di Surabaya, seperti kampus ITS, kampus UNAIR C, dan kampus HANG TUAH. Selain itu apartemen Puncak Kertajaya juga dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas, diantaranya gym, swimming pool, BBQ Area, children play ground, jogging track dan gazebo.
P
Proyek Puncak Kertajaya merupakan proyek besar yang tidak bisa lepas dari berbagai risiko. Pada saat awal pembangunan saja sudah mengalami kendala yang cukup besar yaitu belum mendapatkannya ijin mendirikan bangunaan dari pemerintah Surabaya. Pelaksanaan konstruksi proyek sempat berhenti beberapa kali dikarenakan belum selesainya masalah perijinan tersebut. Berhentinya proyek berakibat keterlambatan pada jadwal pelaksanaan proyek tersebut. Hal ini merupakan risiko yang tidak diprediksi sebelumnya yang dapat mengakibatkan kerugian. Selain resiko tersebut masih terdapat risiko-risiko lain yang mungkin terjadi disisa waktu pelaksanaan proyek seperti risiko akibat cuaca buruk, risiko akibat kesalahan pelaksanaan dan lain sebagainya. Berdasarkan latar belakang di atas perlu dilakukan identifikasi dan analisa resiko kontruksi pada pelaksanaan proyek apartemen Puncak Kertajaya untuk mengurangi kerugian pada proyek. Dari analisa tersebut juga dapat memprediksi resiko-resiko yang mungkin terjadi pada pelaksanaan proyek dengan berdasarkan pada resiko-resiko yang telah terjadi dan juga faktor-faktor resiko lainnya. II. METODOLOGI Pada sub ini membahas tentang rancangan metode yang digunakan dalam penelitian dan membahas mengenai data penelitian. A. Konsep Peneletian Penelitian ini adalah studi kasus untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko pelaksanaan proyek konstruksi Apartemen Puncak Kertajaya. Penelitian yang dilakukan adalah mengidentifikasi dan menganalisa risiko yang berdampak signifikan. Penelitian yang dilakukan berupa survei dengan cara mengupulkan data tentang pendapat dan sikap responden mengenai faktor-faktor resiko yang mempengaruhi dalam pelaksanaan proyek dan bentuk-bentuk respon yang di lakukan untuk mengantisipasi resiko yang terjadi. Responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kontraktor proyek kontruksi Apartemen Puncak Kertajaya, yaitu PT. Wika Gedung. B. Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh Didapat dari hasil interviewing (wawancara) atau dengan penyebaran kuisioner kepada responden yang telah ditentukan[2], sedangkan data sekunder didapat dari studi literatur yaitu identifikasi risiko awal. C. Proses Penelitian Berikut ini langkah-langkah penelitian Tugas Akhir ini:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1. Identifikasi risiko awal Dilakukan berdasarkan pengkajian studi literatur dan penelitian-penelitian sebelumnya. Hasil dari pengkajian tersebut berupa risiko-risko yang biasanya terjadi pada proyek. Hasil dari pengkajian dapat dijadikan sebagai identifikasi risiko awal pada kuisioner. 2. Survey pendahuluan Dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang disebarkan kepada para responden terpilih. Kuisioner berupa tabel identifikasi risiko awal yang didapat dari studi literatur. 3. Identifikasi risiko yang relevan Risiko yang relevan merupakan risiko yang terjadi dan yang mungkin terjadi pada proyek. Identifikasi ini dilakukan berdasarkan hasil survey pendahuluan.. 4. Survey utama Dilakukan menggunakan kuisioner yang disebar kepada responden terpilih. Kuisioner ini berisi penilaian probabilitas dan dampak terhadap risiko-risiko yang relevan. 5. Analisa data Dilakukan analisa untuk mengetahui tingkat probabilitas dan dampaknya terhadap kelangsungan proyek. Selain itu untuk mengetahui tingkat risiko yang terjadi pada proyek. 6. Survey respon risiko Untuk mengetahui bagaimana respon yang ditentukan pada suatu risiko dilakukan survey terhadap beberapa responden yang telah dipilih sebelumnya mengenai respon risiko terhadap risiko-risiko yang telah didapatkan dari analisa risiko sebelumnya. Survey yang dilakukan berupa kuisioner dan juga wawancara kepada responden terpilih. 7. Kesimpulan dan saran Membuat kesimpulan dan saran berdasarkan respon dari responden terhadap risiko yang terjadi. III. PEMBAHASAN A. Identifikasi Risiko Proses identifikasi dilakukan dengan memberikan kuisioner pendahuluan kepada para responden. Setelah dilakukannya survey kuisioner pendahuluan pada para responden yang ditentukan, didapatkan 14 variabel yang relevan atau terjadi pada proyek pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya ini. Variabel tersebut didapat setelah mengeliminasi variabel-variabel risiko yang tidak relevan atau tidak terjadi pada proyek pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya. Dimana 14 variabel risiko yang relevan dapat dilihat sebagai berikut ini :
2 Tabel 1 Variabel yang Relevan
No
Variabel yang relevan
Risiko Kondisi Lokasi Cuaca yang tidak menentu Risiko Material dan Peralatan Tidak tersedianya material dan peralatan Kenaikan harga material Risiko Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja berubah-ubah kenaikan upah tenaga kerja Ketersediaan sumber daya manusia untuk proyek kurang Risiko Kontraktual Perijinan pembebasan lahan Kesulitan mendapatkan perijinan Risiko Pelaksanaan Perubahan desain Menurunya kualitas pekerjaan akibat keterbatasan waktu Keterlambatan dalam pelaksanaan konstruksi Risiko Manajemen Kurang kominikasi antar anggota proyek Kinerja subkontraktor yang buruk Risiko Pasar dan Operasional Terjadi inflasi Sumber : Hasil Analisa
A. 1 B. 2 3 C. 4 5 6 D. 7 8 E. 9 10 11 F. 12 13 G. 14
B. Analisa Risiko Setelah mengetahui risiko-risiko yang telah terjadi pada pelaksanaan proyek Apartement Puncak Kertajaya, pengerjaan ini dilanjutkan dengan analisa risiko yang dilakukan dengan membuat tabel Probability x Impact (PxI). Dimana untuk mengukur Probabilitas dan dampak risiko yang relevan pada proyek menggunakan 5 skala yang telah ditentukan[3], yaitu : Sangat Jarang/Kecil = 1 Jarang/Kecil =2 Cukup/Sedang =3 Sering/Besar =4 Sangat Sering/Besar = 5 Setelah didapatkan hasil pengukuran dari probabilitas dan dampak maka dilakukan analisa nilai risiko. Nilai risiko didapatkan dengan melakukan pengeplotan nilai kedalam matriks probabilitas dan dampak. Dan kategori dari probabilitas dan dampak terdapat tiga kategori yaitu Rendah, Sedang, dan Tinggi. Dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Keterangan :
= Rendah = Sedang = Tinggi
Gambar 1. Matriks Probabilitas dan Dampak
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
a) Analisa Risiko Berdasarkan Dampak Terhadap Biaya Proses Pembuatan tabel Probability x Impact (PxI) dengan cara menghitung nilai probabilitas kejadian kedalam skala yang telah ditentukan. Setelah itu juga menghitung nilai dampak terhadap biaya kedalam skala yang telah ditentukan. Nilai dari probabilitas kejadian didapat dari mengukur frekuensi kejadian resiko-resiko yang relevan pada proyek Apartemen Puncak Kertajaya dengan menggunakan 5 skala yang telah ditentukan, dengan keterangan skala pada probabilitas terjadinya risiko sebagai berikut: Sangat Jarang (SJ) = < 3 kali kejadian Jarang (J) = 3-5 kali kejadian Cukup (C) = 6-7 kali kejadian Sering (S) = 8-10 kali kejadian Sangat Sering (SS) = >10 kali kejadian Kriteria penetapan skala probabilitas terjadinya resiko ini didapatkan dari data pihak kontraktor yang telah dilengkapi dengan analisa pihak peneliti. Berikut ini adalah tabel skala probabilitas kejadian : Tabel 2 Skala probabilitas kejadian Jenis Resiko 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Cuaca yang tidak menentu Tidak tersedianya material dan peralatan Kenaikan harga material Jumlah tenaga kerja berubah-ubah kenaikan upah tenaga kerja Ketersediaan sumber daya manusia untuk proyek kurang Perijinan pembebasan lahan Kesulitan mendapatkan perijinan Perubahan desain Menurunya kualitas pekerjaan akibat keterbatasan waktu Keterlambatan dalam pelaksanaan konstruksi Kurang kominikasi antar anggota proyek Kinerja subkontraktor yang buruk Terjadi inflasi
Frekuensi (kali kejadian) > 10 <3 <3 3 <3 4 3 3 <3 <3 <3 <3 <3 <3
Skala Sangat Sering Sangat Jarang Sangat Jarang Jarang Sangat Jarang Jarang Jarang Jarang Sangat Jarang Sangat Jarang Sangat Jarang Sangat Jarang Sangat Jarang Sangat Jarang
3 sebesar 5% dari biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk kejadian dari pekerjaan. Berikut ini adalah tabel Skala dampak terhadap biaya: Tabel 3 Skala dampak terhadap biaya Jenis Resiko 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Cuaca yang tidak menentu Tidak tersedianya material dan peralatan Kenaikan harga material Jumlah tenaga kerja berubah-ubah kenaikan upah tenaga kerja Ketersediaan sumber daya manusia untuk proyek kurang Perijinan pembebasan lahan Kesulitan mendapatkan perijinan Perubahan desain Menurunya kualitas pekerjaan akibat keterbatasan waktu Keterlambatan dalam pelaksanaan konstruksi Kurang kominikasi antar anggota proyek Kinerja subkontraktor yang buruk Terjadi inflasi
Skala Kecil Sangat Kecil Kecil Sangat Kecil Sangat Kecil Sangat Kecil Besar Sangat Kecil Kecil Sangat Kecil Sedang Sangat Kecil Sangat Kecil Sangat Besar
Sumber : Hasil Analisa Setelah mengetahui nilai skala probabilitas dan juga nilai skala dampak dari kejadian resiko terhadap biaya yang didapat dari hasil kuisioner kepada responden pada proyek Apartemen Puncak Kertajaya, selanjutnya melakukan analisa penilaian risiko dengan cara mengeplotkan penilaian probabilitas dengan penilaian dampak risiko terhadap biaya yang telah dilakukan pada diagram matriks. Berikut adalah contoh pengeplotan nilai probabilitas dan dampak ke dalam matriks, misal didapat nilai probabilitas dari variabel risiko cuaca yang tidak menentu adalah 5 sedangkan dampaknya terhadap biaya adalah 2
Sumber : Hasil Analisa Setelah mendapat nilai dari probabilitas dilanjutkan mencari nilai dari dampak. Nilai dari dampak kejadian didapat dari mengukur besarnya dampak yang terjadi pada resiko-resiko yang relevan sehingga membuat adanya penambahan biaya pada proyek Apartemen Puncak Kertajaya . Penilaian dari dampak terhadap biaya menggunakan 5 skala yang telah ditentukan, dengan keterangan skala pada dampak yang terjadi terhadap biaya sebagai berikut :
Sangat Kecil (SK) = < 1% dari biaya kejadian dari pekerjaan Kecil (K) = >1 % - 2 % dari biaya kejadian dari pekerjaan Sedang (S) = >2 % - 3 % dari biaya kejadian dari pekerjaan Besar (B) = >3 % - 4% dari biaya kejadian dari pekerjaan Sangat Besar (SB)= >4 % - 5% dari biaya yang kejadian dari pekerjaan Kriteria penetapan skala pada dampak terhadap biaya ini berdasarkan analisa peneliti dari data yang telah diberikan oleh kontraktor. Kriteria tersebut didasarkan pada penambahan biaya maksimum untuk dampak resiko yaitu
Gambar 2 Matriks Risiko Cuaca yang Tidak Menentu. Setelah dilakukan pengeplotan terhadap matrik probabilitas dan dampak variabel risiko kebakaran terletak pada warna kuning yang merupakan kategori sedang. Perhitungan kategori risiko terhadap biaya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
4
Tabel 5 Skala dampak terhadap waktu
Tabel 4 Kategori Risiko Terhadap Biaya No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
P Frekuensi 5 Cuaca yang tidak menentu 1 Tidak tersedianya material dan peralatan 1 Kenaikan harga material 2 Jumlah tenaga kerja berubah-ubah 1 kenaikan upah tenaga kerja 2 Ketersediaan sumber daya manusia untuk proyek kurang 2 Perijinan pembebasan lahan 2 Kesulitan mendapatkan perijinan 2 Perubahan desain 1 Menurunya kualitas pekerjaan akibat keterbatasan waktu 1 Keterlambatan dalam pelaksanaan konstruksi 1 Kurang kominikasi antar anggota proyek 1 Kinerja subkontraktor yang buruk 1 Terjadi inflasi Jenis Resiko
I Impact 2 1 2 1 1 1 4 1 3 1 3 1 1 5
Kategori Risiko Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
Sumber : Hasil Analisa Dari hasil pengemplotan nilai probabilitas dan nilai dampak didapatkan kategori risiko. Risiko cuaca yang tidak menentu, perijinan pembebasan lahan dan juga perubahan desain termasuk kedalam kategori risiko sedang. Kategori sedang didapat setelah pengeplotan antara nilai probabilitas dan dampak berada pada wilayah warna kuning yang merupakan wilayah kategori sedang. Pengeplotan risikorisiko yang lain berada pada wilayah warna hijau yang artinya resiko tersebut berada pada katagori rendah. b) Analisa Risiko Berdasarkan Dampak Terhadap Waktu Analisa risiko berdasarkan dampak terhadap waktu tidak berbeda jauh dengan analisa risiko berdasarkan dampak terhadap biaya sebelumnya. Pada analisa ini juga menggunakan 5 skala untuk menghitung nilai skala probabilitas dan juga nilai skala dampak terhadap waktu. Perhitungan skala probabilitas sama dengan yang telah dijelaskan pada tabel 2 , Dampak terhadap waktu adalah 5 skala yang telah ditentukan Dengan keterangan skala pada dampak yang terjadi terhadap biaya sebagai berikut :
Sangat Kecil (SK) = < 5% dari waktu kejadian dari pekerjaan Kecil (K) = 6% - 10% dari waktu kejadian dari pekerjaan Sedang (S) = 11% - 15% dari waktu kejadian dari pekerjaan Besar (B) = 16% - 20% dari waktu kejadian dari pekerjaan Sangat Besar (SB)= > 20% dari waktu yang kejadian dari pekerjaan Kriteria penetapan skala pada dampak terhadap waktu ini berdasarkan analisa peneliti dari data yang telah diberikan oleh kontraktor. Kriteria tersebut didasarkan pada penambahan waktu maksimum untuk dampak resiko yaitu sebesar 20% dari waktu untuk kejadian dari pekerjaan. Berikut ini adalah tabel Skala dampak terhadap waktu:
Jenis Resiko 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Cuaca yang tidak menentu Tidak tersedianya material dan peralatan Kenaikan harga material Jumlah tenaga kerja berubah-ubah kenaikan upah tenaga kerja Ketersediaan sumber daya manusia untuk proyek kurang Perijinan pembebasan lahan Kesulitan mendapatkan perijinan Perubahan desain Menurunya kualitas pekerjaan akibat keterbatasan waktu Keterlambatan dalam pelaksanaan konstruksi Kurang kominikasi antar anggota proyek Kinerja subkontraktor yang buruk Terjadi inflasi
Skala sedang Kecil kecil kecil sedang besar Sangat Kecil Sangat Besar sedang sedang sedang Sangat Kecil Sangat Kecil sedang
Sumber : Hasil Analisa Seperti pada pengerjaan pada impact terhadap biaya, setelah mengetahui nilai skala probability dan juga nilai skala impact dari kejadian resiko terhadap waktu, selanjutnya melakukan analisa risiko dengan cara mengeplotkan penilaian probabilitas dengan penilaian dampak risiko terhadap waktu yang telah dilakukan pada diagram matriks. Berikut adalah contoh pengeplotan nilai probabilitas dan dampak ke dalam matriks, misal didapat nilai probabilitas dari variabel risiko kesulitan mendapatkan perijinan adalah 2 sedangkan dampaknya terhadap biaya adalah 5
Setelah dilakukan pengeplotan terhadap matrik probabilitas dan dampak variabel risiko kebakaran terletak pada warna merah yang merupakan kategori tinggi. Perhitungan kategori risiko terhadap waktu dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini :
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
5 dapat menimbulkan dampak yang besar pada pelaksanaan proyek.[1] Respon tersebut didapat dari survey terkhir terhadap responden.
Tabel 5 Kategori Risiko terhadap waktu No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Jenis Resiko
Cuaca yang tidak menentu Tidak tersedianya material dan peralatan Kenaikan harga material Jumlah tenaga kerja berubah-ubah kenaikan upah tenaga kerja Ketersediaan sumber daya manusia untuk proyek kurang Perijinan pembebasan lahan Kesulitan mendapatkan perijinan Perubahan desain Menurunya kualitas pekerjaan akibat keterbatasan waktu Keterlambatan dalam pelaksanaan konstruksi Kurang kominikasi antar anggota proyek Kinerja subkontraktor yang buruk Terjadi inflasi
P I Frekuensi Impact 5 3 1 2 1 4 2 2 1 3 2 4 2 1 2 5 2 3 1 3 1 3 1 1 1 1 1 3
Kategori Risiko Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
Sumber : Hasil Analisa Dari hasil pengemplotan nilai probabilitas dan nilai dampak didapatkan kategori risiko. Risiko cuaca yang tidak menentu dan kesulitan mendapatkan perijinan kedalam kategori risiko Tinggi. Kategori Tinggi didapat dari hasil pengeplotan risiko tersebut berada diwilayah warna merah. Risiko jumlah tenaga kerja berubah-ubah, ketersediaan sumber daya manusia untuk proyek kurang dan risiko perubahan desain berada dalam kategori sedang karena berada pada wilayah warna kuning pada diagram matrik. Sedangkan risiko-risiko selain ketiga resiko diatas berada dalam kategori rendah karena hasil pengeplotan hanya berada pada wilayah warna hijau. c) Risiko yang Berdampak Signifikan Dari tabel perhitungan kategori risiko didapatkan beberapa risiko yang mempunyai nilai cukup besar dibandingkan dengan risiko-risiko yang lainnya. Risiko yang mempunyai nilai besar ini yang berkemungkinan terjadinya paling besar dan menimbulkan dampak yang signifikan dibanding dengan risiko yang lain. Pada tabel dibawah ini adalah risiko-risiko yang mempunyai nilai besar yang berada pada kategori sedang dan tinggi . Tabel 5 Skala dampak terhadap waktu P l Kategori Frekuensi Impact Risiko 1 Cuaca yang tidak menentu 5 2 Sedang 2 Kesulitan mendapatkan perijinan 2 5 Tinggi 3 Perubahan desain 2 3 Sedang
No
Jenis Resiko
Sumber : Hasil Analisa Tabel 5 Skala dampak terhadap waktu No 1 2 3 4
Jenis Resiko
Cuaca yang tidak menentu Jumlah tenaga kerja berubah-ubah Kesulitan Mendapatkan perijinan Perubahan Desain
P l Frekuensi Impact 5 3 2 3 2 5 2 3
Kategori Risiko Tinggi Sedang Tinggi Sedang
Sumber : Hasil Analisa C. Respon Risiko Respon dilakukan hanya pada risiko yang berkategori sedang atau tinggi. Hal ini karena risiko tersebut mempunyai tingkat kejadian yang cukup besar dan juga
a. Risiko yang Berdampak Signifikan Terhadap Biaya Dari analisa risiko yang telah dilakukan, didapatkan tiga risiko yang kemungkinan terjadinya cukup besar dan menimbulkan dampak yang signifikan terhadap biaya. Yang pertama adalah cuaca yang tidak menentu. Pada pelaksanaan proyek sering terjadi kelongsoran yang disebabkan karena curah hujan yang cukup tinggi disekitar wilayah pelaksanaan proyek, sehingga perlu adanya pekerjaan tambahan untuk menanggulangi longsor tersebut. Selain itu juga perlu pekerjaan dewatering untuk menghilangkan genangan air hujan pada wilayah proyek. Dengan adanya penambahan pekerjaan tersebut mengakibatkan penambahan biaya pada pelaksanaan proyek. Pada proyek ini cuaca yang tidak menentu menyebabkan penambahan biaya sebesar 19 juta rupiah. Respon yang dilakukan terhadap risiko cuaca yang tidak menentu adalah pihak kontraktor mengurangi resiko tersebut. Cara yang dilakuakan kontraktor untuk mengurangi resiko adalah dengan cara menambah tenaga kerja untuk mengerjakan pekerjaan tambahan akibat risiko tersebut. Respon lain yang dilakukan kontraktor adalah mengevaluasi metode kerja setelah kejadian tersebut agar sesuai dengan keadaan setelah kejadian. Risiko berikutnya adalah perijinan pembebasan lahan. Risiko ini disebabkan banyak hambatan yang diterima pihak owner dalam memproses perijinan di pemerintahan. Resiko ini memang jarang terjadi tetapi dampak terhadap biaya akibat resiko ini cukup besar. Selain itu akibat dari risiko tersebut pelaksanaan proyek jadi tidak ada kejelasan sehingga berpotensi terjadi penambahan biaya proyek apabila pihak owner terlalu lama dalam memproses perijinan lahan. Respon yang dilakukan oleh pihak kontraktor adalah dengan mengurangi risiko tersebut. Respon yang dilakukan pihak kontraktor untuk mengurangi risiko adalah melakukan komunikasi dengan pihak owner perihal pembebasan lahan. Kontraktor selalu melakukan surat menyurat dengan pihak owner untuk mengetahui perkembangan dalam memproses perijinan pembebasan lahan. Risiko yang terakhir adalah perubahan desain. Risiko ini disebabkan oleh permintaan perubahan desain oleh pihak owner. Risiko ini sangat merugikan pihak kontraktor, banyak pekerjaan yang mengalami penambahan biayanya akibat dari risiko ini. Sedangkan biaya awal yang telah disepakati tidak bisa dirubah. Respon yang dilakukan oleh pihak kontraktor adalah dengan mengurangi risiko karena kejadian perubahan desain sangat jarang terjadi pada pelaksanaan proyek. Respon yang dilakukan pihak kontraktor untuk mengurangi risiko adalah meminta penambahan variation order. Kontraktor mengharapkan dengan respon tersebut keuntungan dan kerugian bisa tetap terjaga. b. Risiko yang Berdampak Signifikan Terhadap Biaya Dari analisa risiko yang telah dilakukan, didapatkan risiko-risiko yang kemungkinan terjadinya cukup besar dan menimbulkan dampak yang signifikan terhadap waktu. Risiko pertama adalah cuaca yang tidak menentu. Risiko tersebut menyebabkan adanya pekerjaan tambahan yang harus dilaksanakan karena terjadinya kelongsoran pada
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 wilayah pelaksannaan proyek, selain terjadi itu adanya penambahan pekerjaan dewatering akibat genangan air dari hujan. Penambahan pekerjaan tersebut membuat schadule pelaksanaan proyek tidak sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya, sehingga terjadi penambahan durasi pelaksanaan proyek. Respon yang dilakukan terhadap risiko cuaca yang tidak menentu adalah pihak kontraktor mengurangi resiko tersebut. Cara yang dilakuakan kontraktor untuk mengurangi resiko adalah dengan cara penambahan tenaga kerja untuk mengerjakan pekerjaan tambahan akibat risiko tersebut agar pekerjaan yang lain bisa sesuai dengan schedule yang telah direncanakan. Respon lain yang dilakukan kontraktor adalah mengevaluasi metode kerja agar dengan adanya penambahan pekerjaan tersebut tidak mengganggu schedule yang telah direncanakan. Risiko berikutnya adalah kesulitan mendapatkan ijin. Risiko ini disebabkan proses perijinan yang rumit dipemerintah sehingga banyak menghambat pihak owner dalam memproses perijinan. Resiko ini membuat terhambatnya pelaksanaan pekerjaan pada proyek sehingga berakibat dengan penambahan durasi proyek. Respon yang dilakukan oleh pihak kontraktor adalah dengan mengurangi risiko tersebut. Kontraktor melakukan komunikasi dengan pihak owner perihal perijinan untuk merespon resiko tersebut. Risiko yang terakhir adalah perubahan desain. Risiko ini disebabkan oleh permintaan perubahan desain oleh pihak owner. Pekerjaan proyek menjadi terhambat dikarenakan adanya perubahan desain. Terjadi penambahan durasi waktu pelaksanaan juga sebagai akibat terjadinya risiko tersebut. Respon yang dilakukan oleh pihak kontraktor adalah dengan mengurangi risiko karena kejadian perubahan desain sangat jarang terjadi pada pelaksanaan proyek. Respon yang dilakukan pihak kontraktor untuk mengurangi risiko adalah meminta penambahan waktu pekerjaan ke pihak owner. IV KESIMPULAN
Hasil akhir dari penelitian adalah merupakan jawaban dari awal permasalahan yang ada pada bab awal tugas akhir ini, yaitu: 1. Didapatkan 14 risiko yang mungkin terjadi pada pelaksanaan proyek Apartemen Puncak Kertajaya. 2. Didapatkan risiko yang berdampak signifikan terhadap biaya : a.Cuaca yang tidak menentu b. Perijinan pembebasan lahan c.Perubahan desain Sedangkan risiko-risiko yang berdampak signifikan terhadap : a. Kesulitan mendapatkan perijinan b. Ketersedian sumber daya manusia untuk proyek kurang c. Cuaca yang tidak menentu d. Perubahan desain 3. Respon yang dilakukan terhadap risiko yang berdampak signifikan terhadap biaya, sebagai berikut : a. Respon yang dilakukan terhadap risiko cuaca tidak menentu adalah dengan penambahan jumlah pekerja.
6 b. Respon yang dilakukan terhadap risiko perijinan pembebasan lahan adalah sering berkomunikasi dengan pihak. c. Respon yang dilakukan terhadap perubahan desain adalah dengan meminta tambahan variation order ke pihak owner. Sedangkan respon risiko yang dilakukan terhadap risiko yang berdampak signifikan terhadap waktu adalah sebagai berikut : a. Respon yang dilakukan terhadap risiko kesulitan mendapatkan perijinan adalah dengan melakukan komunikasi dengan pihak owner. b. Respon yang dilakukan terhadap risiko ketersedian sumberdaya manusia kurang adalah dengan cara penambahan sumber daya pada proyek melalui pembukaan lowongan pekerjaan. c. Respon yang dilakukan terhadap cuaca tidak menentu adalah dengan penambahan jumlah pekerja. d. Respon yang dilakukan terhadap perubahan desain adalah dengan meminta tambahan penambahan waktu ke pihak owner. DAFTAR PUSTAKA [1] Husen, A. 2011. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Andi Offset. [2] Santosa, B. 2009. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Graha Ilmu. [3] Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.