ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL (INSTAGRAM) DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS DI KOULTOURA COFFE JAKARTA Selvia Jl. Rambutan Timur, Tanjung Duren, Jakarta Barat,
[email protected] Anwar Basalamah, Amd.Par., BBS., M.Par.
ABSTRACT This study aims to determine the influence social media Instagram on building brand awareness in Koultoura Coffee. Method used in this research is a quantitative method conduct interviews, questionnaire, and literature study. Analysis used in this study is descriptive and asosiative analysis and simple linear regression analysis using the value of t. The results of this research showed that social media Instagram can be a positive influence on building brand awareness. Conclusions of this research, there is significant influence between social media Insatgram on building brand awareness in Koultoura Coffee, Jakarta of 25% with correlations coefficient of 0.505.(SL) Keywords: Social Media, Instagram, Brand Awareness
ABSTRAK Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media sosial Instagram dalam membangun brand awareness di Koultoura Coffee, Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan melakukan wawancara, kuesioner, dan studi kepustakaan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan asosiatif dengan menggunakan regresi liner sederhana dan menggunakan uji t. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa penggunaan instagram memberikan pengaruh positif dalam membangun brand awareness. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan antara instagram dalam membangun brand awareness di Koultoura Coffee, Jakarta sebesar 25% dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,505.(SL) Kata kunci : Media Sosial, Instagram,, Brand Awareness
PENDAHULUAN Perkembangan hospitality industry di Indonesia telah berkembang dengan sangat pesat, terutama pada sektor food and beverages dimana telah berkembang dengan lebih cepat dibandingkan sektor lainnya. Konsumen tidak senantiasa terus menerus kembali mengunjungi dan membeli hanya pada satu restoran. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa untuk menjadi salah satu merek yang dapat menjadi kategori pertimbangan seorang konsumen, sebuah restoran pada jaman sekarang perlu berupaya dalam membangun brand awareness pada setiap konsumennya terhadap restoran tersebut. Perkembangan penggunaan media sosial telah menjadi sarana bagi perusahaan untuk dapat menyebarkan informasi mengenai perusahaan, dan menghubungkan perusahaan dengan para konsumenya melalui percakapan, mendengarkan opini maupun kritik dari para konsumen dan memberikan feedback untuk membangun hubungan yang baik. Perusahaan mempunyai kesempatan dalam membangun rasa percaya dan mempererat hubungan dengan masyarakat melalui media sosial, seperti halnya dalam upaya membangun brand awareness. Koultoura Coffee berhasil menarik perhatian publik melalui akun media sosial Instagram-nya dengan foto-foto yang menarik yang mengandung seni photography. Koultoura Coffee mengunggah foto di media sosial Instagram
dengan tujuan
menyampaikan informasi yang menciptakan sebuah interaksi dengan followers. Maka dari itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisa Pengaruh Penggunaan Media Sosial (Instagram) dalam Mebangun Brand Awareness Di Koultoura Coffee Jakarta”.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif
dengan
melakukan
wawancara,
kuesioner,
dan
studi
kepustakaan. Pada penelitian ini, penulis membagikan kuesioner mengenai penggunaan media sosial Instagram @koultoura dengan brand awareness kepada responden yang berjumlah 100 orang dimana merupakan pelanggan
Koultoura
Coffee. Kuesioner ini terdiri dari 18 butir pernyataan yang mewakili variabel X (Media Sosial Instagram) dan variabel Y (Brand Awareness). . Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan asosiatif dengan menggunakan regresi liner sederhana dan menggunakan uji t.
HASIL DAN BAHASAN Analisis Deskriptif Dalam kuesioner ini terdapat lima alternatif jawaban yang diolah menggunakan program SPSS 22. Pernyataan tersebut dikelompokan menjadi:
1. Pernyataan 1 sampai dengan 10 mewakili variabel X (Instagram), pernyataan digunakan untuk mengukur penggunaan media sosial (Instagram) oleh Koultoura Coffee dengan alternatif jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Terdapat 5 dimensi yang mendasari pernyataan kuesioner tersebut adalah Accessibility, Speed, Interactivity, Longetivity / Volativity, dan Reach. 2.
8 pertanyaan selanjutnya mewakili variabel Y (Brand Awareness), pernyataan digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran merek pelanggan terhadap Koultoura Coffee dengan alternatif jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Terdapat 4 dimensi yang mendasari pernyataan kuesioner tersebut, yaitu unaware of brand, brand recognition, brand recall, dan top of mind.
Analisis Deskriptif Variabel X (Instagram) Data Analisa Deskriptif Instagram Descriptive Statistics
N Std.
Akun Instagram @koultoura memudahkan 100 saya mendapatkan informasi mengenai Koultoura Coffee secara efektif dan efisien. Akun Instagram @koultoura memenuhi 100 kebutuhan saya mengenai informasi Koultoura Coffee. Saya dapat memperoleh informasi secara 100 cepat melalui foto dan konten yang diunggah oleh akun Instagram @koultoura.
Minimum
Maximum
Mean
Deviation
2
5
4,28
,726
2
5
4,13
,720
2
5
4,13
706
Saya dapat berbagi informasi secara cepat mengenai Koultoura Coffee melalui Instagram. Saya dapat berinteraksi langsung dengan pihak Koltoura Coffee melalui akun Instagram @koultoura. Saya memberikan like dan komentar mengenai foto dan konten yang diunggah oleh Koultoura Coffee melalui Instagram. Akun Instagram @koultoura mampu memperbaharui informasi mengenai Koultoura Coffee. Instagram telah menjadi media sosial jangka panjang untuk mengetahui informasi mengenai Koultoura Coffee. Koultoura Coffee menyediakan informasi yang dapat dijangkau oleh siapa saja dan dimana saja melalui akun Instagram @koultoura. Koultoura Coffee menjangkau semua kalangan dengan menggunakan Instagram sebagai sumber informasi mengenai Koultoura Coffee.
100
2
5
4,07
,728
100
1
5
3,38
,972
100
1
5
3,88
,832
100
2
5
3,98
,710
100
3
5
4,00
,752
100
3
5
4,27
,633
100
2
5
4,16
,762
Sumber : Hasil Olahan Output SPSS 22
Dari di atas dapat diketahui bahwa nilai mean tertinggi berada pada butir pernyataan nomor 1 yaitu sebesar 4,28 dimana pernyataan dalam nomor 1 adalah “Akun Instagram @koultoura memudahkan saya mendapatkan informasi mengenai Koultoura Coffee secara efektif dan efisien”. Pernyataan nomor 1 tersebut merupakan indikator dari dimensi Accessibility yang menunjukan bahwa media sosial (Instagram) yang digunakan Koultoura Coffee mempunyai salah satu keunggalan tersebut dibanding media tradisional. Dari hasil pengolahan data mengenai pernyataan nomor 1, dapat dikatakan bahwa media sosial (Instagram) yang digunakan oleh Koultoura Coffee telah menarik perhatian para pelanggannya dengan cukup signifikan dengan cara menyampaikan informasi terbaru melalui Instagram yang mudah untuk diakses. Sedangkan untuk nilai mean terendah adalah butir pernyataan nomor 5 yaitu sebesar 3,38. Pernyataan nomor 5 adalah “Saya dapat berinteraksi langsung dengan pihak Koultoura Coffee melalui akun Instagram @koultoura” Hal ini dapat diartikan bahwa media sosial (Instagram) yang digunakan oleh Koultoura Coffee kurang
memungkinkan para pelanggan untuk dapat berinteraksi langsung dengan pihak Koultoura Coffee. Pelanggan (followers) hanya dapat memberikan feedback seperti memberikan like dan komentar tanpa mendapatkan balasan komentar dari pihak Koultoura Coffee. Seperti yang dikatakan oleh Taprial dan Kanwar (2012) bahwa media sosial dapat menampung dua atau lebih saluran komunikasi.
Analisis Deskriptif Variabel Y (Brand Awareness)
Data Analisa Deskriptif Brand Awareness Descriptive Statistics
N Std.
Saya sadar akan keberadaan Koultoura Coffee. Saya dapat mengenali Koultoura Coffee saat nama Koultoura Coffee disebutkan. Saya dapat mengetahui Koultoura Coffee dengan melihat logo Koultoura Coffee sebagai petunjuk. Saya dapat mengenali Koultoura Coffee apabila melihat gambar dan konten mengenai Koultoura Coffee yang diunggah di media sosial. Saya mampu mengingat kembali Koultoura Coffee tanpa bantuan gambar atau isyarat. Saya dapat mengingat Koultoura Coffee sebagai salah satu coffee shop di Jakarta Barat. Koultoura Coffee akan langsung terlintas dalam benak saya saat ditanya mengenai coffee shop. Koultoura Coffee menjadi pilihan utama saya saat akan pergi untuk membeli kopi atau berkumpul dengan teman.
Minimum
Maximum
Mean
Deviation
100
2
5
4,20
,739
100
2
5
4,26
,705
100
2
5
4,15
,730
100
2
5
4,14
100
2
5
3,88
,742
100
2
5
3,96
,790
100
2
5
3,62
,862
100
1
5
3,43
,987
SumberSumber : Hasil Olahan Output SPSS 22
,711
Berdasarkam tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil jawaban responden pada variabel Y (Brand Awareness) secara rata – rata dengan nilai mean paling tinggi adalah butir pernyataan nomor 2 dengan nilai mean sebesar 4,26. Pernyataan nomor 2 adalah “Saya dapat mengenali Koultoura Coffee saat nama Koultoura Coffee disebutkan” Pernyataan ini merupakan indikator dari dimensi brand recognition, dimana para pelanggan dapat mengenali dan mengetahui Koultoura Coffee saat nama Koultoura Coffee disebutkan.
Sedangkan nilai mean terendah adalah pada butir
pernyataan nomor 8 dengan nilai mean sebesar 3,43 dimana butir pernyataan ini adalah bagian dari dimensi top of mind. Pernyataannya adalah “Koultoura Coffee menjadi pilihan utama saya saat akan pergi untuk membeli kopi atau berkumpul dengan teman” Pernyataan ini menyatakan bahwa pelanggan belum menganggap Koultoura Coffee sebagai merek utama . Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran merek dari pelanggan terhadap Koultoura Coffee masih belum mencapai tingkat tertinggi.
Analisis Regresi Linear Sederhana Dalam penelitian ini analisa pengaruh Instagram terhadap brand awareness dilakukan dengan melalui teknik analisa regresi linier sederhana. Berikut adalah hasil penghitungan regresi linier sederhana dengan menggunakan SPSS 22.
Model Summary Regresi linier Sederhana Model Summaryb Change Statistics
Model 1
R
R Square
,505a
,255
Adjusted R
Std. Error of the
R Square
Square
Estimate
Change
,248
4,146
,255
F Change 33,564
Sumber : Hasil Olahan Output SPSS 22
Dari tabel model summary di atas, menunjukan bahwa angka dari kolom R, merupakan hubungan antara Instagram dan brand awareness (koefisien korelasi) adalah 0,505. Koefisien determinasi atau r square pada tabel 4.3 di atas adalah sebesar 0,255. Hal ini menunjukan bahwa variabel Y (brand awareness) dipengaruhi oleh media sosial sebesar 25,5% yang kemudian dibulatkan menjadi 25%. R Square = 0,255 x 100% = 25,5%
Kontribusi X terhadap Y = 25% Sisanya = 100% - 25% = 75% Sedangkan sisanya sebesar 75% merupakan pengaruh variabel -variabel lainnya selain variabel X (Instagram) yang tidak diteliti di dalam penelitian ini.
Hasil Pengujian Koefisien Regresi Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
12,407
3,346
,477
,082
Instagram
Coefficients Beta
t
,505
Sig.
3,709
,000
5,793
,000
Sumber : Hasil Olahan Output SPSS 22
Dalam persamaan Regresi Linear Sederhana Y = a + bX, diperlukan nilai konstanta a dan b untuk menjawab persamaan regresi. Konstanta dapat diperoleh dari tabel koefisien hasil uji regresi yang dapat dilihat pada tabel 4.10, yang menggambarkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = 12,407 + 0,477X Dimana : X = Instagram Y = Brand Awareness Dari persaman regresi di atas dapat di analisis bahwa konstanta sebesar 12,407 berarti jika tidak ada kenaikan nilai dari Instagram (X = 0), maka nilai variabel brand awareness (Y) adalah 12,407. Sedangkan, apabila nilai media sosial (X) ditingkatkan, maka nilai variabel brand awareness (Y) akan turut mengalami peningkatan. Sebagai contoh jika (X = 1) maka Y = 12,407 + 0,477(1), akan diperoleh Y = 12,884. Yang artinya brand awareness dapat terus meningkat seiring dengan peningkatan dari Instagram. Nilai Sig. sebesar 0,00 menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari Instagram terhadap brand awareness karena 0,00 < 0,05 dimana 0,05 merupakan taraf signifikan. Dari hasil pengolahan data, maka didapatkan ringkasan sebagai berikut:
Hasil Pengolahan Data
Hubungan
Korelasi
Variabel
0,505
XY
(Sedang)
Pengaruh
Persamaan Regresi
25%
Y = 12,407 + 0,477X
Uji Signifikan Signifikan
Sumber : Hasil Olahan Output SPSS 22
Menurut Sugiyono (2013: 250) untuk dapat memberikan interpretasi terhadap kuatnya hubungan korelasi, maka dapat digunakan pedoman sebagai berikut :
Tabel Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Korelasi
Interpretasi Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat kuat
Sumber : Sugiyono (2013: 250)
Uji Hipotesa Uji hipotesis dirumuskan sebagai berikut : Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Instagram dan Brand Awareness Koultoura Coffee. Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara antara Instagram dan Brand Awareness Koultoura Coffee. Pengambilan keputusan : Jika,Jika,
, >
maka Ho diterima. maka Ho ditolak.
Hasil olahan SPSS didapat
5,793
Dan untuk menghitung nilai
adalah sebagai berikut:
•
α = 0,25
•
df = n – 2 = 100 – 2 = 98
•
= 1,984 (berdasarkan dari hasil Karena
>
regresi linier signifikan,
lampiran)
, yaitu 5,793 > 1,984 maka Ho ditolak, yang artinya lebih besar dari
, maka keputusan yang diambil
adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan media sosial (Instagram) dan pembangunan brand awareness di Koultoura Coffee.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisa pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Berinteraksi dengan followers dalam konteks ini mencakup hal seperti membalas komentar pertanyaan followers dimana akan memudahkan followers mendapatkan informasi serta merasa lebih terikat dengan Koultoura Coffee. b. Dapat disimpulkan bahwa brand awareness konsumen terhadap Koultoura Coffee Jakarta hanya mencapai tingkat Brand Recognition dan tidak mencapai tingkat Top of Mind dimana merupakan tingkat teratas dari brand awareness. c. Keputusan yang diambil adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan Instagram dan pembangunan brand awareness di Koultoura Coffee, Jakarta Barat.
Saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada pihak Koultoura Coffee untuk dapat meningkatkan brand awareness melalui penggunaan media sosial Instagram seperti, memberikan respon pada komentar dari followers, mengapresiasikan followers yang mengunggah foto dan konten sehubungan dengan Koultoura Coffee , lebih sering mengadakan kontes dimana para followers dapat berpartisipasi, melakukan postimg konten sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan , dan melakukan posting tentang konten yang berisi ilmu pengetahuan. REFERENSI Afrisia, Rizky Sekar. 2014. Di Restoran ini, Bayar Makanan Bisa Pakai Instagram. Diambil dari : http://life.viva.co.id/news/read/504267-di-restoran-ini--bayarmakanan-bisa-pakai-instagram (10 Mei 2015) Andriayanto, Richard Darmawan, dan Jony Oktavian Haryanto. 2010. Analisis Pangaruh Internet Marketing Terhadap Pembentukan Word of Mouth Brand
Awareness untuk Memunculkan Intention to Buy. Jurnal Manajemen Teknologi. Vol. 9 Number 1 2010. Diambil dari http://www.sbm.itb.ac.id/wpcontent/uploads/2011/08/2-Richard.pdf Arockiaraj, dan Baranidharan. 2013. Impact of Social Media on Brand Awareness for Fast Moving Consumer Goods. International Journal of Logistics & Supply Chain Management Perspective. Vol. 2 no. 4. Diambil dari : http://pezzottaitejournals.net/index.php/IJLSCMP/article/view/999 Baruah, Trisha Dowerah. 2012. Effectiveness of Social Media as a Tool of Communication and It’s Potential for Technology Enabled Connections : A Micro-Level Study. International Journal of Scientific and Research Publications. Vol. 2 Issue 5 May 2012. Diambil dari http://www.ijsrp.org/research_paper_may2012/ijsrp-may-2012-24.pdf Bija, Monica, dan Raluca Balas. 2014. Social Media Marketing to Increase Brand Awareness. Journal of Economics and Business Research. No. 2 PP. 155-164. Diambil dari http://www.uav.ro/jour/index.php/jebr/article/view/381/pdf_146 Bohang, Fatimah Kartini. 2015. 15 Ramalan Bill Gates yang Jadi Nyata. Diambil : http://tekno.kompas.com/read/2015/05/11/07044417/15.Ramalan. Bill.Gates.yang.Jadi.Nyata (10 Mei 2015)
dari
Definisi Instagram. Diambil dari :https://instagram.com/ (12 Mei 2015) Diamond, Stephanie. 2015. The Visual Marketing Revolution. Jakarta : Penerbit Serambi Ilmu Semesta. Keller, Kevin Lane. 2014 . Strategic Brand Management. England: Pearson
Education.
Meria, Octavianty. 2012. Menumbuhkan Kesadaran Merek Produk Melalui Media Sosial. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol. 2, No. 2, Oktober 2012. Diambil dari : jurnalilkom.uinsby.ac.id/index.php/jurnalilkom/article/view/27/21 Neti, Sisira. 2011. Social Media and It’s Role in Marketing. International Journal of Enterprise Computing and Business Systems. Vol. 1 Issue 2 July 2011. Diambil dari http://www.ijecbs.com/July2011/13.pdf Nugraha, Tuhu. 2014. WWW.HM Defining Your Digital Strategy. Jakarta : Upnormals Publishing. Paragian, Yaser. 2014. Dalam 5 Tahun Terakhir Jumlah Pengguna Internet Indonesia Naik 430 Persen (GRAFIK). Diambil dari : https://id.techinasia.com/dalam-5-tahun-terakhir-jumlah-pengguna-internet indonesia-naik-430-persen-grafik/ ( 9 Mei 2015 ) Scott, David Meerman. 2013. The New Rules of Marketing and PR. Canada: John Wiley. Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana. Statistik Perkembangan Usaha Restoran. Diambil dari : http://www.parekraf.go.id/asp/detil.asp?c=114&id=1430 (5 Mei 2015) Statistik Pertumbuhan Sosial Media. Diambil dari : https://www.globalwebindex.net/
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Taprial, Valinder, dan Priya Kanwar. 2012. Understanding Social Media.Denmark: Ventus Publising ApS. Turner, Jamie, dan Reshma Shah. 2011. How to Make Money with Social Media. New Jersey: Pearson Education. Vukasovic, Tina. 2013. Building Successful Brand by Using Social Networking Media. Journal of Media and Communication Studies. Vol.5/6 pp. 56-63. Diambildari http://www.academicjournals.org/article/article1381848441 _Vukasovic.pdf Wijaya, Ketut Krisna. 2015. Berapa Jumlah Website, Mobile, dan Media Sosial di Indonesia website-mobile-media?. Diambil dari : https://id.techinasia.com/laporan-pengguna sosial-indonesia/ (9 Mei 2015) Yan, Jack. 2011. Social Media in Branding : Fulfilling a Need. Journal of Brand Management. Vol. 18,9 688-696. Diambil dari https://hospitalityandtravel.files.wordpress.com/2012/10/social-media
RIWAYAT PENULIS Selvia lahir di Bangka, Puput pada tanggal 24 Oktober 1993. Penulis menamatkan pendidikan D4 di universitas Bina Nusantara dalam bidang Hotel Management pada tahun 2015.