Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
ANALISA PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN OUTSOURCING DI PERUSAHAAN MINYAK DAN GAS BUMI PT ABC DI BALIKPAPAN Achmad Husni1) dan Indung Sudarso2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia e-mail:
[email protected] 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ABSTRAK Tren penurunan harga migas dan semakin tingginya tuntutan dari pemangku kepentingan (Stakeholder) mengharuskan para manajer untuk meningkatkan hasil dan kualitas kerja khususnya tenaga kerja outsourcing. Penelitian ini diawali dengan melakukan studi literatur kompetensi dan kinerja karyawan dan memformulasikan faktor-faktor kompetensi yang berpengaruh terhadap kinerja. Penelitian ini bertujuan menganalisa tingkat kompetensi tenaga kerja outsourcing di divisi FE&CP, dengan melihat faktor-faktor kompetensi terhadap kinerja kerja dengan metode regresi linier. Berdasarkan faktor kompetensi yang paling signifikan, menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD), maka diformulasikan rekomendasi yang paling tepat untuk diimplementasikan. Data diperoleh dengan kuesioner kepada pekerja outsourcing yang kemudian diolah dengan metode statistik. Kuesioner yang serupa disebar kepada user dari tenaga outsourcing tersebut sebagai konfirmasi dan pembanding. Gambaran karakteristik responden yang diperoleh menunjukkan sebaran yang cukup merata untuk usia dan pengalaman kerja, namun untuk jenis kelamin didominasi laki-laki, dan pendidikan di dominasi oleh latar pendidikan sarjana. Berdasarkan hasil analisa regresi didapatkan variabel independen Kemampuan Konseptual dan Pengetahuan Faktual yang paling berpengaruh terhadap kinerja. Variabel tersebut kemudian dilakukan pertemuan FGD dan didapatkan tiga rekomendasi utama untuk peningkatan kinerja karyawan outsourcing, yaitu bimbingan untuk mengelola pekerjaan dengan efektif, menciptakan kondisi kerja yang kondusif dan terakhir mengembangkan karyawan untuk bisa memecahkan permasalahnya dengan pengawasan minimal. Kata kunci: Kompetensi, Kinerja, Outsourcing, Regresi, FGD Method.
PENDAHULUAN Tren penurunan harga minyak dan gas bumi dalam 1-2 tahun terakhir dimana harga minyak secara umum terjadi penurunan lebih dari 50%, membuat hampir semua perusahaan minyak dan gas bumi didunia termasuk PT ABC harus berproduksi efisien dengan biaya yang kompetitif. Dorongan dari sisi lainnya adalah tuntutan para pemangku kepentingan dari perusahaan, mereka juga menuntut hasil kerja yang berkualitas, efisien dan kompetitif.
ISBN: 978-602-70604-3-2 B-6-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
Tabel 1 Data Internal Divisi FE&CP tahun 2015
Office Based Lapangan Total
Outsourcing Outsourcing Radiant Outsourcing Paramuda Outsourcing Utama Sucofindo Jaya Indospec Asia 7 1 0 0 72 31 5 12 79 32 5 12 197 283 24% 28% 11% 2% 4% 70%
Karyawan Outsourcing Permanen Istech 62 49 24 20 86 69 86
Persentase
30% 30%
Melihat fenomena penurunan harga minyak dan gas bumi dan semakin tingginya tuntutan dari pemangku kepentingan, PT ABC lebih khusus divisi FE&CP dimana dalam menjalankan kegiatan operasinya menggunakan hampir 70% tenaga outsourcing (tabel 1), perlu di gali kompetensi dari karyawannya untuk bisa meningkatkan kinerja karyawannya. Penelitian ini lebih memfokuskan penelitian kepada peningkatan kinerja dari karyawan outsourcing sebagai populasi terbesar di divisi FE&CP. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa seberapa besar tingkat kompetensi dapat meningkatkan kinerja dari karyawan outsourcing terutama tenaga kerja professional di Perusahaan PT ABC yang dipekerjaan dibawah divisi Facility Engineering and Capital Project. METODE Penelitian ini berlandaskan dari literatur dan teori yang telah ada dari penelitian sebelumnya, oleh karenanya data awal yaitu variabel penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari penelitian yang telah dimuat didalam jurnal yang telah dipublikasikan. Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari responden dengan cara menyebar kuisoner yang berisi sejumlah pertanyaan dengan pilihan jawaban dari responden menggunakan rentang jawaban skala likert, dimana responden harus mengidentifikasi berdasarkan pengalaman dan pendapat yang cocok atau sesuai dengan pertanyaan. Data hasil kuesioner disajikan sedemikian rupa sehingga siap untuk diolah menggunakan model yang sudah dibuat sebelumnya. Pengolahan data dari hasil kuesioner dilakukan dengan bantukan aplikasi program SPSS versi 20 dengan metode regresi linier. Tujuan dari analisa menggunakan metode regresi linier adalah untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kompetensi. Hasil dari pengolahan data tersebut maka akan dilihat variabel-variabel yang paling signifikan. Variabel - variabel yang signifikan tersebut akan mewakili kompetensi yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan outsourcing. Selanjutnya variabel yang paling berpengaruh tersebut dianalisa menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) dengan tujuan mengidentifikasi tindakan-tindakan yang bisa dilakukan oleh manajemen PT ABC department FE&CP untuk meningkatkan kinerja dari karyawan outsourcing. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Kuesioner kepada karyawan outsourcing disebar kepada 197 orang sebagai responden, sebanyak 72 kuesioner yang diterima sampai dengan batas akhir waktu penerimaan kuesioner dengan karakteristik seperti terlihat dalam gambar dibawah ini. ISBN: 978-602-70604-3-2 B-6-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
Gambar 1 karakteristik Usia Responden Gambar 2 Karakteristik Jenis Kelamin
Gambar 3 Pengalaman Kerja
Gambar 4 karakteristik Pendidikan
Dari gambar-gambar tersebut bisa didapatkan informasi yaitu: sebaran usia responden memiliki keterwakilan kelompok umur karyawan cukup merata, namun karyawan outsourcing di divisi FE&CP dari PT ABC didominasi oleh jenis kelamin laki-laki. mayoritas responden yaitu 61% adalah kelompok karyawan yang baru mulai bekerja dan karyawan yang punya pengalaman kurang dari 10 tahun dan Sebanyak 62% atau 39 responden berlatar belakang pendidikan sarjana sehingga bisa disimpulkan bahwa mayoritas responden bisa memahami pertanyaan-pertanyaan di kuesioner sehingga bisa memberikan data yang lebih relevan untuk analisa lanjutan dan tentunya data kuesioner lebih terpercaya. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel/ item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment. Apabila nilai korelasi hitung (r) > r tabel yaitu 0,2319 maka dapat dinyatakan item tersebut telah valid, sehingga seluruh pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid. Tabel 2: Ringkasan Hasil Uji Validitas Variabel X1 = Variabel Independen Dedikasi Terhadap pekerjaan X2 = Variabel Independen Hubungan Sesama Rekan Kerja
Indikator
Nilai Korelasi (r)
r Tabel
Keterangan
X1.1
0,815
0,2319
Valid
X1.2
0,753
0,2319
Valid
X1.3
0,854
0,2319
Valid
X1.4
0,744
0,2319
Valid
X2.1
0,696
0,2319
Valid
X2.2
0,690
0,2319
Valid
X2.3
0,737
0,2319
Valid
ISBN: 978-602-70604-3-2 B-6-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
Variabel
Indikator
Nilai Korelasi (r)
r Tabel
Keterangan
X2.4
0,774
0,2319
Valid
X2.5
0,804
0,2319
Valid
X2.6
0,576
0,2319
Valid
X2.7
0,841
0,2319
Valid
X2.8
0,690
0,2319
Valid
X2.9
0,752
0,2319
Valid
X3.1
0,910
0,2319
Valid
X3.2
0,890
0,2319
Valid
X3.3
0,860
0,2319
Valid
X4.1
0,762
0,2319
Valid
X4.2
0,690
0,2319
Valid
X4.3
0,765
0,2319
Valid
X4.4
0,835
0,2319
Valid
X5.1
0,732
0,2319
Valid
X5.2
0,694
0,2319
Valid
X5.3
0,808
0,2319
Valid
X5.4
0,789
0,2319
Valid
X6.1
0,794
0,2319
Valid
X6.2
0,895
0,2319
Valid
X6.3
0,903
0,2319
Valid
X6.4
0,886
0,2319
Valid
Y1
0,894
0,2319
Valid
Y2
0,919
0,2319
Valid
Y3
0,844
0,2319
Valid
Y4
0,879
0,2319
Valid
Y5
0,935
0,2319
Valid
X3 = Variabel Independen Pengalaman Kerja X4 = Variabel Independen Pengetahuan Kerja
X5 = Variabel Independen Keahlian Menjalankan Tugas X6 = Variabel Independen Kemampuan Konseptual, dan Pengetahuan Faktual
Y = Variabel dependen Kinerja Karyawan
Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu. Dalam menguji reliabilitas digunakan Alpha Cronbach. Tabel 3 Nilai Cronbach Alpha Keseluruhan Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .964 33
Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach's Alpha dari keseluruhan variabel menunjukkan hasil yang didapatkan adalah 0,964, jadi dapat disimpulkan alat dalam kuisioner tersebut sangat reliabel. Analisis Korelasi dan Regresi Korelasi merupakan analisis statistika yang bisa menyatakan apakah dari dua hal yang diteliti memiliki hubungan atau tidak. Bentuk hubungan dan keeratan hubungan yang terjadi ISBN: 978-602-70604-3-2 B-6-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
juga bisa diketahui dengan analisis korelasi. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari suatu variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis ini juga bisa mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen tersebut. Dari analisa korelasi dan regresi karyawan outsourcing, dapat dibuat tabulasi seperti terlihat dalam tabel 4 yang digunakan untuk menarik kesimpulan variabel yang paling berpengaruh. Tabel 4 Tabel Hasil Korelasi dan Regresi Nilai Variabel Korelasi
Koefisien Regresi
X1=Variabel independen dedikasi terhadap pekerjaan
0,470
– 0.037
X2=Variabel independen hubungan sesama rekan kerja
0,512
0.148
X3=Variabel independen pengalaman kerja
0,868
0.219
X4=Variabel independen pengetahuan kerja
0,860
0.219
X5=Variabel independen keahlian menjalankan tugas
0,840
0.257
X6=variabel independen kemampuan konseptual, dan pengetahuan faktual
0,868
0.28
Keterangan
Variabel yang paling berpengaruh
Dari tabel 4 hasil korelasi dan regresi diatas, dimana variabel independen X3 yaitu Pengalaman Kerja dan variabel independent X6 yaitu Kemampuan Konseptual, dan Pengetahuan Faktual adalah variabel yang memiliki korelasi yang paling besar yaitu sebesar 0,868, selanjutnya untuk memilih variabel yang paling berpengaruh maka digunakan coefficient regresi yang paling besar diantara variabel independen X3, maka disimpulkan variabel independen X6 yang memiliki coefficient regresi paling besar yaitu 0.280. Analisa Korelasi Regresi Dari User Untuk mengkonfirmasi dan sebagai pembanding apakah hasil analisa korelasi dan regresi dari karyawan outsourcing, peneliti juga melakukan analisa yang serupa seperti yang sudah dilakukan terhadap karyawan outsourcing namun responden yang diteliti adalah user dari karyawan outsourcing tersebut. Dari hasil nilai korelasi terhadap kuesioner pembanding terhadap user, variabel yang paling besar pengaruhnya adalah X5 yaitu Variabel Independen Keahlian Menjalankan Tugas sebesar 0,600. Hasil ini berbeda dengan hasil korelasi karyawan outsourcing. Sesuai tujuan penelitian, pemilihan variabel yang akan dilakukan analisa Focus Group Discussion adalah mengacu hasil analisa korelasi dan regresi dari karyawan outsourcing yaitu variabel independen X6 yaitu variabel Kemampuan Konseptual, dan Pengetahuan Faktual.
ISBN: 978-602-70604-3-2 B-6-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
Hasil Focus Group Discussion Tujuannya FGD ini adalah mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu dilakukan manajemen PT ABC khususnya divisi FE&CP untuk meningkatkan kinerja karyawan outsourcingnya. Focus Group Discussion dihadiri oleh Lima pimpinan dari divisi FE&CP dari PT ABC mewakili dari atasan karyawan outsourcing. Berdasarkan hasil FGD rekomendasi untuk manajemen PT ABC divisi FE&CP adalah sebagai berikut: 1. Nature pekerjaan diperusahaan minyak dan Gas Bumi adalah multi-tasking, sehingga perlu diberikan bimbingan karyawan outsourcing untuk mengelola pekerjaan dengan efektif melalui hand on experience dan mentoring di pekerjaan sehari-hari yang diperoleh dari atasan dan rekan kerja. Beberapa program nyata yang bisa dilakukan adalah: a. Memberikan pelatihan on boarding untuk karyawan baru diberikan juga kepada karyawan outsourcing. b. Pemberian mentor kepada karyawan outsourcing kepada karyawan outsourcing yang baru diperkerjakan, baru dipindahkan atau refreshment rutin 2. Menciptakan kondisi kerja yang kondusif sehingga karyawan outsourcing bisa bekerja secara fokus sehingga bisa mengingat pekerjaan yang diberikan oleh atasannya. Ini salahsatu bagian penting dari menyelola pekerjaannya. Beberapa program nyata yang bisa dilakukan adalah: a. Memberikan kontrak kerja yang lebih menjanjikan dan nyaman seperti kontrak kerja minimal 1 tahun, dan hindari kontrak kerja pendek seperti kurang dari 3 bulan seperti beberapa praktek yang terjadi saat ini yang membuat karyawan outsourcing cenderung tidak nyaman yang berdampak terhadap konsentrasi kerja. b. Melakukan psychotest dan konseling kepada karyawan termasuk karyawan outsourcing sehingga perusahaan juga bisa mendapatkan feedback mengenai performance on technical karyawan outsourcing. 3. Diperusahaan pada umumnya dan diperusahaan minyak dan gas bumi dimana minimum supervisory kepada karyawan outsourcing, sehingga karyawan diberikan kepercayaan dan untuk bisa memecahkan permasalahnya secara mandiri. Kemampuan untuk bisa merunut aktifitas sehingga bisa mencari solusi dari masalahnya. Salahsatu tindakan yang bisa dilakukan pimpinan perusahaan adalah mendevelop karyawan outsourcing dengan memulai memberikan tugas dari yang less complexity dan less remote working area untuk karyawan yang lebih junior dan dimonitor perkembangannya terlebih dahulu sebelum langsung diterjunkan untuk diberikan tugas yang kompleks. Pembahasan Berdasarkan dari analisa korelasi regresi variabel independen X6 yaitu variabel Kemampuan Konseptual dan Pengetahuan Faktual adalah variabel yang paling berpengaruh dalam peningkatan kinerja karyawan outsourcing,serta merupakan variabel yang relevan dengan kebutuhan karyawan outsourcing saat ini untuk peningkatan kinerja. Lebih lanjut pertemuan FGD yang dihadiri oleh atasan dan atau user dari karyawan outsourcing tersebut di formulasikan rekomendasi-rekomendasi yang relatif mudah dilakukan, tindakan nyata dan berdampak langsung terhadap peningkatan kinerja di perusahaan PT ABC khususnya di divisi FE&CP.
ISBN: 978-602-70604-3-2 B-6-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa Kompetensi Karyawan Outsourcing terhadap kinerja PT ABC divisi FE&CP menggunakan regresi dan Focus Group Discussion (FGD) dengan variabel independen X1=Variabel dedikasi terhadap pekerjaan, X2=Variabel hubungan sesama rekan kerja, X3=Pengalaman kerja, X4=Pengetahuan kerja, X5 = Keahlian menjalankan tugas dan X6=Kemampuan konseptual, dan pengetahuan faktual, maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut ini: 1. Variabel independen X6 yaitu Kemampuan konseptual, dan pengetahuan faktual adalah variabel yang paling berpengaruh dalam peningkatan kinerja karyawan outsourcing di PT ABC divisi FE&CP dengan responden karyawan outsourcing. Variabel X6 ini untuk selanjutnya akan dilakukan analisa lebih lanjut untuk peningkatan kinerja karyawan outsourcing 2. Variabel independen X5 yaitu Keahlian Menjalankan Tugas adalah variabel yang paling berpengaruh dalam peningkatan kinerja karyawan outsourcing di PT. ABC divisi FE&CP dengan responden user. Variabel ini digunakan hanya sebagai pembanding variabel yang paling berpengaruh dari perspektif user. 3. Dari FGD terhadap variabel X6 yaitu Kemampuan Konseptual, Pengetahuan Faktual dari karyawan outsourcing didapatkan beberapa hasil utama, yaitu: a. Perlunya bimbingan karyawan outsourcing untuk mengelola pekerjaan dengan efektif melalui hand on experience and mentoring di pekerjaan sehari-hari yang diperoleh dari atasan dan rekan kerja. b. Perlunya menciptakan kondisi kerja yang kondusif sehingga karyawan outsourcing bisa bekerja secara fokus sehingga bisa mengingat pekerjaan yang diberikan oleh atasannya c. Perlunya pembinaan karyawan untuk diberikan kepercayaan untuk bisa memecahkan permasalahnya secara Mandiri sehingga karyawan bisa memaksimalkan kompetensinya Berdasarkan penelitian ini, saran-saran yang dapat diberikan adalah: 1. Untuk penelitian lanjutan, diperlukan untuk pengelompokan responden berdasarkan jabatannya, sehingga kuesioner dan analisa yang dihasilkan lebih spesifik terhadap kompetensi pada jabatan tertentu. 2. Untuk penelitian lanjutan, diperlukan penentuan responden dari kuesioner apakah akan menggunakan responden karyawan outsourcing atau user dari karyawan outsourcing tersebut. responden tersebut akan mengambarkan perspektif dari hasil analisa penelitian 3. Berdasarkan focus group discussion yang sudah dilakukan, diharapkan beberapa tindakan yang direkomendasikan untuk dilakukan bisa dipertimbangkan jajaran manajemen PT ABC khususnya divisi FE&CP untuk diimplementasikan untuk peningkatan kinerja karyawan outsourcing.
DAFTAR PUSTAKA Ahadzizie, D.K., Proverbs, D.G., Sarkodie-Poku, I., (2013), Competencies Required of Project managers at The Design Phase of Mass House Building Projects, Kwame Nkrumah University of Science and Technology, Ghana Bader.E.G., (2001), Focus Group a Step by Step Guide, Southern
ISBN: 978-602-70604-3-2 B-6-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
Cahyanti, N.D. (2015), Analisa GAP Faktor-Faktor Kepuasan Tenaga Kerja Outsourcing untuk Perbaikan Kinerja – Thesis MMT ITS, Ed: Sudarso, I., Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya Daamen, D.D.L., et al. (2011), Scrutinizing the impact of CCS communication on opinion quality: Focus Group Discussions versus Information-Choice Questionnaires: Results from experimental research in six countries, Leiden University, The Netherlands Dessler, G. (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh Jilid 1, Indeks, Jakarta Gloria E. B., Rossi, C.A. (2002), Focus Groups: A Step-By-Step Guide, The Bader Group, Pennsylvania Hasibuan, M.S.P (2014), Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta Jamshidi, M.H., Rasli, A., Yusof, R. (2012), Essential Competencies for Supervisor of Oil and Gas Industrial Companies, Ed: Asia Pasific Business Innovation and Technology management Society, UTM University, Malaysia Jui-Min, H. (2012), Exploring the Effects of Salesperson Competencies on Performance: Case Study of a Ford Car Dealer in Taiwan, Journal, National Ilan University, Taiwan Kartika, S. A., (2005), Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Karyawan dalam Bekerja dan Kepuasan Tamu (Studi Kasus di hotel Bintang Tiga XYZ) – Tesis MMT ITS, Ed: Soepangkat, B.O.P., Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya Larson, E., (2011), Project Management: The Managerial Process, Fifth Edition, McGrawHill/Irwin, US Priyanto, D. (2013), Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate dengan SPSS, Gava Media, Yogyakarta Putri, E.M. (2015), Pengaruh Faktor-faktor Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai dalam Implementasi Sistem e-Procurement, Ed: Sudarso, I., Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Hal. B-25-1 – B-25-9 Sunyoto, D. (2015), Penelitian Sumber Daya Manusia, Admojo, T., CAPS, Yogyakarta Sugiyono. (2009), Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: (IKAPI).
Takey, S.M., Carvalho, M.M.,(2014), Competency Mapping in Project Management: An Action Reseach Study in An Engineering Company, Polytechnic School University, Brazil Taplin, R., (2008), Outsourcing and Human Resource Management an International Survey, First Edition, Routledge, US Vaxevanou, A; Konstantopoulos, N (2014), Basic Principles the Philosophy of Outsourcing, Ed: I-DAS, University of Aegean, Greece
ISBN: 978-602-70604-3-2 B-6-8