JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 361-370
ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur 2009-2014)
Lidya Oktaviani Sautma Ronni Basana Universitas Kristen Petra Informasi Artikel Riwayat Artikel Diterima tanggal 25 Juni 2015 Direvisi tanggal 26 Agustus 2015 Disetujui tanggal 24 Oktober 2015 Klasifikasi JEL G14 Kata Kunci Kebijakan Dividen, Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan DOI 10.17970/jrem.15.1502011.ID
ABSTRACT This study aimed to analyze the factors that influence the dividend policy in the manufacturing sector in Indonesia. The independent variables used in this study is liquidity is proxied by the current ratio, profitability is proxied by return on equity, leverage proxy with the debt to equity ratio and the size of the company which is proxied by Ln (total assets). The dependent variable used in this study is the dividend policy is proxied by the dividend payout ratio. Samples were sector companies listed on the Indonesian Stock Exchange (BEI) in the study period 2009-2014. Samples were selected using purposive sampling method and obtained a sample of 26 issuers. This study used multiple linear regression to analyze the data. The results showed that the liquidity, profitability, leverage and firm size have a significant effect on dividend policy.
ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen dalam sektor manufaktur di Indonesia. Variable independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah likuiditas yang diproksikan dengan current ratio, profitabilitas yang diproksikan dengan return on equity, leverage yang diproksikan dengan debt to equity ratio dan ukuran perusahaan yang diproksikan dengan Ln(total aset). Variable dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen yang diproksikan dengan dividend payout ratio. Sampel penelitian adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode penelitian tahun 2009-2014. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 26 emiten yang menjadi sampel. Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas, profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.
361
Lidya Oktaviani, Sautma Ronni Basana : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan .....
PENDAHULUAN Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan manajer keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi dalam aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana. Kegiatankegiatan yang ada dalam manajemen keuangan meliputi perencanaan keuangan, analisis keuangan dan pengendalian keuangan. Orangorang yang melaksanakan kegiatan tersebut dinamakan manajer keuangan (Husnan, Suad, & Pudjiastuti, 2006). Kegiatan keuangan yang dilakukan oleh manajer keuangan dibagi menjadi dua kegiatan utama, yaitu mendapatkan dana dan mengalokasikan dana tersebut dalam berbagai macam bentuk pembiayaan investasi dan pembelanjaan secara efisien. Berdasarkan dua kegiatan utama tersebut, menghasilkan fungsi-fungsi keuangan yakni, meliputi keputusan investasi, keputusan pendanaan serta kebijakan dividen (Sutrisno 2009:5). Fungsi keuangan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan. Kebijakan dividen merupakan suatu keputusan mengenai pembagian laba perusahaan dan merupakan suatu keputusan yang sulit bagi pihak manajemen perusahaan. Pembagian dividen akan memenuhi harapan investor untuk mendapatkan return sebagai hasil dari investasinya. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Puspita, 2009. Adapun pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah (1) penggunaan studi kasus tahun yang lebih panjang dan terbaru (2009-2014) dimana Puspita (2009) menggunakan tahun yang lebih pendek yaitu pada tahun 2005-2007. (2) Puspita (2009) menggunakan likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan dan growth sebagai variable independen sedangkan penelitian ini menggunakan likuiditas, profitabilitas, leverage
dan ukuran perusahaan sebagai variable independen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris apakah faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen. KAJIAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Teori Kebijakan Dividen Teori kebijakan dividen telah banyak dibicarakan oleh para peneliti mengenai pandangan investor terhadap kebijakan dividen, sebagai berikut : A. Dividend Irrelevance Theory Teori ini mengatakan bahwa dividen bersifat tidak relevan atau tidak mempengaruhi seorang investor. Menurut Modigliani and Miller (1961), nilai suatu perusahaan tidak tergantung pada besarnya proporsi dividen yang dibagikan kepada pemegang saham maupun terhadap biaya modalnya, tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak dan risiko bisnis. Modigliani and Miller (1961) juga menyatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earning power dan aset perubahan. B. Bird In The Hand Theory Menurut Lintner (1956), seorang investor mengharapkan pembayaran dividen yang tinggi, hal ini dikarenakan return pada dividen merupakan hal yang pasti, sedangkan return pada capital gain tidak pasti atau berisiko. Dividen lebih bisa diramalkan dibandingkan capital gain, manajemen dapat mengontrol dividen, tetapi tidak dapat mengontrol harga saham. Investor kurang yakin akan menerima pendapatan dari capital gain dibandingkan dari dividen. Tarif pajak untuk capital gain juga cenderung lebih rendah dibandingkan dividen. Teori ini menyatakan bahwa nilai perusahaan akan dimaksimalkan dengan menentukan rasio pembagian dividen yang tinggi. Menurut
362
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Lintner (1956), ekuitas atau nilai perusahaan akan turun apabila rasio pembayaran dividen dinaikkan, karena para investor kurang yakin terhadap capital gain yang dihasilkan dari laba yang ditahan dibandingkan seandainya para investor menerima dividen. Lintner (1956), beranggapan bahwa investor memandang satu burung ditangan lebih berharga daripada seribu burung di udara, namun (Modigliani & Miller) berpendapat bahwa tidak semua investor berkepentingan untuk menginvestasikan kembali dividen mereka di perusahaan yang sama dengan memiliki risiko yang sama, oleh sebab itu tingkat risiko pendapatan mereka di masa yang akan datang bukannya ditentukan oleh kebijakan dividen tetapi ditentukan oleh tingkat risiko investasi baru. C. Tax Effect Theory Suatu teori yang menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains maka para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran dividen (Bringham & Houston) Teori ini menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividend an capital gains, para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. Oleh karena itu investor mensyaratkan suatu tingkat keuntungan yang lebih tinggi pada saham yang memberikan dividend yield tinggi, capital yield rendah dari pada saham dengan dividend yield rendah, capital gains tinggi. Jika pajak atau dividen lebih besar dari pajak atas capital gains, perbedaan ini akan makin terasa. D. Dividend Signalling Theory Signal atau isyarat adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan (Brigham and Daves, 2013). Peningkatan dividen yang dibayarkan dianggap sebagai signal yang menguntungkan, sehingga menimbulkan reaksi harga saham yang positif. Sebaliknya penurunan dividen
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 361-370
yang dibayarkan dianggap sebagai signal bahwa prospek perusahaan kurang menguntungkan, sehingga menimbulkan reaksi harga saham yang negatif (Brigham and Daves, 2013). Dividend Signalling Theory pertama kali dicetuskan oleh Bhattacharya pada tahun 1979. Teori ini mendasari dugaan bahwa perubahan cash dividend mempunyai kandungan informasi yang mengakibatkan munculnya reaksi harga saham. Teori ini menjelaskan bahwa informasi tentang cash dividend yang dibayarkan dianggap investor sebagai sinyal prospek perusahaan di masa mendatang. Adanya anggapan ini disebabkan terjadinya asymmetric information antara manajer dan investor, sehingga para investor menggunakan kebijakan dividen sebagai sinyal tentang prospek perusahaan. Apabila terjadi peningkatan dividen akan dianggap sebagai sinyal positif yang berarti perusahaan mempunyai prospek yang baik, sehingga menimbulkan reaksi harga saham yang positif. Sebaliknya, jika terjadi penurunan dividen akan dianggap sebagai sinyal negatif yang berarti perusahaan mempunyai prospek yang tidak begitu baik, sehingga menimbulkan harga saham yang negatif (Pramastuti, 2007). B. Alternatif Pembayaran Dividen Perusahaan harus memutuskan berapa besarnya keuntungan yang ditahan dan berapa besarnya yang akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen. Keputusan ini penting karena menyangkut tanggung jawab terhadap pemegang saham yang telah menanamkan dananya dan juga terhadap pertumbuhan perusahaan. Ada 3 macam alternatif pembayaran dividen : 1. Dividen payout yang konstan, merupakan penetapan pembagian rasio yang tetap terhadap keuntungan yang didapat perusahaan. Berapapun keuntungan yang diperoleh presentase keuntungan yang dibagikan selalu sama. Sebagai akibat maka jumlah uang yang
363
Lidya Oktaviani, Sautma Ronni Basana : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan .....
dibayarkan akan berbeda tergantung pada keuntungan yang diperoleh.
saham akan terus menanamkan sahamnya pada perusahaan tersebut.
2. Jumlah yang stabil, kebijakan ini akan menyebabkan perusahaan membayarkan jumlah yang tetap untuk beberapa periode. Pembayaran ini akan dinaikkan apabila perusahaan merasa yakin bahwa kenaikkan ini dapat dipertahankan untuk periode selanjutnya. Perusahaan juga tidak akan melakukan penurunan dividen sampai benar-benar terbukti bahwa perusahaan tidak sanggup lagi membayarkan.
D. Hubungan Antar Konsep 1. Pengaruh Likuiditas dan Dividend Payout Ratio (DPR)
3. Jumlah yang kecil ditambah dengan dividen ekstra, perusahaan membayarkan dividen dalam jumlah yang kecil dan apabila ada keuntungan yang melonjak, maka pada akhir periode perusahaan menambahkan dividen ekstra. Tujuan manajemen melakukan hal ini adalah untuk menghindari konotasi dividen permanen. C. Dividend Payout Ratio (DPR) Pengukuran kebijakan dividen yang diproksi oleh dividend payout ratio. Dividend payout ratio adalah perbandingan antara dividen yang dibayarkan dengan laba bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk persentase. Rasio pembayaran dividen menentukan jumlah laba yang dibagi dalam bentuk dividen kas dan laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan. Apabila laba perusahaan yang ditahan untuk keperluan operasional perusahaan dalam jumlah yang besar, berarti laba yang akan dibayarkan sebagai dividen menjadi lebih kecil. Sebaliknya jika perusahaan lebih memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka hal tersebut akan mengurangi porsi laba ditahan dan mengurangi sumber pendanaan intern. Namun, dengan lebih memilih membagikan laba sebagai dividen tentu saja akan meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham, sehingga para pemegang
Dalam Kasmir (2009) current ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dimana, seberapa banyak aset lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Semakin besar current ratio menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dan tingginya current ratio menunjukkan keyakinan investor terhadap kemampuan perusahaan untuk membayar dividen payout ratio yang dijanjikan. Dengan kata lain ada pengaruh antara current ratio terhadap pembayaran dividen payout ratio. 2. Pengaruh Profitabilitas Payout Ratio (DPR)
dan
Dividend
Profitabilitas mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas pengelolaan asset perusahaan yang merupakan perbandingan antara earning after tax dengan total asset. Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Faktor ini juga memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen. Dividen adalah laba bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karena itu dividen akan dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban tetapnya yaitu bunga dan pajak. Oleh karena itu dividen yang diambilkan dari keuntungan bersih akan mempengaruhi dividend payout ratio. Perusahaan yang semakin besar keuntungannya akan membayar porsi
364
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
pendapatan yang semakin besar sebagai dividen. Dengan kata lain,semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar juga kemampuan bagi perusahaan untuk membayar dividen. (Abdelsalam, El-Masry, & Elsegini, 2008) , (Al-Najjar, 2009) , (Al-Kuwari, 2009), (Aivazian, Laurence, & Sean, 2003) serta (Yudantho & Siti, 2013) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil berbeda yaitu, profitabilitas berpengaruh negatif tidak signifikan ditemukan oleh (Islam, Muhammad, Ashfaq, & Muhammad, 2012)
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 361-370
mudah ke pasar modal, sedangkan perusahaan kecil tidak mudah. Kemudahan aksesbilitas ke pasar modal dapat diartikan adanya fleksibilitas dan kemampuan perusahaan untuk menciptakan hutang atau memunculkan dana yang lebih besar dengan catatan perusahaan tersebut memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil. Berikut kerangka berpikir dalam penelitian ini :
3. Pengaruh Leverage dan Dividend Payout Ratio (DPR) Debt to Equity Ratio (DER) digunakan untuk mengukur tingkat leverage (penggunaan utang) terhadap total shareholders’e equity yang dimiliki perusahaan. Debt to equity ratio (DER) dapat digunakan sebagai proksi rasio solvabilitas. DER menggambarkan perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas perusahaan yang digunakan sebagai sumber pendanaan usaha. Modigliani dan Miller (1968) menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan akan meningkat dengan meningkatnya DER karena adanya efek dari corporate tax shield. Sehingga dengan menggunakan hutang perusahaan akan membayar pajak penghasilan yang lebih kecil maka nilai perusahaan yang menggunakan hutang akan lebih besar. Hasil penelitian (Asif, Waqas, & Yasir, 2011) menyatakan bahwa rasio hutang dengan modal (debt to equity ratio) memiliki hubungan yang signifikan positif terhadap dividend payout ratio. 4. Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Dividend Payout Ratio Size perusahaan didefinisikan sebagai total aktiva perusahaan dan dioperasionalisasi sebagai logaritma total aktiva (LnTA). Proxy ini dapat ditemukan melalui log natural dari total asset (LnTA) tiap tahun. Faktor ini menjelaskan bahwa suatu perusahaan yang mapan dan besar memiliki akses yang lebih
METODE PENELITIAN A. Gambaran Populasi dan Sample Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut: a) Perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang telah menyampaikan laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan per 31 Desember secara rutin selama enam tahun sesuai dengan periode penelitian yang diperlukan, yaitu 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014. b) Perusahaan yang menyampaikan datanya secara lengkap sesuai dengan informasi yang diperlukan. c) Perusahaan yang secara konsisten membagikan dividen kas selama enam tahun penelitian yaitu 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014.
365
Lidya Oktaviani, Sautma Ronni Basana : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan .....
B. Definisi Operasional Variable Penentuan kebijakan dividen menggunakan likuiditas, profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan dengan langkah perhitungan sebagai berikut : a) Menghitung likuiditas dengan rumus : Current Ratio = (Aktiva Lancar/ Hutang Lancar) b) Menghitung profitabilitas dengan rumus : Return On Equity (ROE) = Net Income / Shareholder’s Equity c) Menghitung leverage dengan rumus : Debt to Equity Ratio (DER) = Total Kewajiban / Total Ekuitas d) Menghitung ukuran perusahaan dengan rumus : Ukuran Perusahaan (Size) = Ln (total aset) e) Menghitung kebijakan dividen dengan rumus : DPR = Deviden per Share / Earning per Share Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut : DPR = a + b CR + b ROE + bLEV + bSZ + e Dimana: DPR = Dividen Payout Ratio (Kebijakan Deviden) a = konstanta
masing-masing variabel, yaitu Current Ratio (CR) sebagai proksi dari likuiditas, Return On Equity (ROE) sebagai proksi dari profitabilitas, Leverage (LEV) sebagai proksi dari rasio hutang, Firm Size (SZ), dan Deviden Payout Ratio (DPR) sebagai proksi dari kebijakan deviden dengan obyek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2009–2014 dan membagikan deviden selama 6 tahun periode penelitian secara berturutturut. Analisis yang dilakukan meliputi nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean), dan deviasi standar. Tabel 1. Analisis Deskriptif Variable Current Ratio
Tabel 1 menjelaskan bahwa rasio likuditas yang diproksikan oleh Current Ratio (CR) selama periode penelitian tahun 2009 – 2014 cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun walupun pada tahun tertentu mengalami penurunan pada akhir periode penelitian.
CR = Cash Ratio(Likuiditas) Tabel 2. Analisis Deskriptif Variable Return On Equity
ROE = Return On Equity (Profitabilitas) LEV = Leverage SZ = Size (Ukuran Perusahaan) Setelah melakukan regresi dan memenuhi uji asumsi klasik, dilakukan uji t dan uji F. ANALISA DAN PEMBASAHAN A. Analisis Deskriptif Analisis statistika deskriptif berfungsi menjelaskan gambaran data secara umum tanpa memengaruhi hasil akhir penelitian. Analisis statistika deskriptif dilakukan terhadap
Tabel 2 menjelaskan bahwa rasio profitabilitas yang diproksikan oleh Reurn On Equity (ROE) selama periode penelitian tahun 2009 – 2014 cenderung mengalami stabil hanya pada periode
366
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
tahun 2011 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tabel 3. Analisis Deskriptif Variable Leverage
Tabel 4.3 menjelaskan bahwa rasio hutang yang diproksikan oleh Leverage (LEV) selama periode penelitian tahun 2009 – 2014 cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun walupun pada tahun tertentu mengalami peningkatan pada akhir periode penelitian.
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 361-370
Tabel 5 menjelaskan bahwa rasio likuditas yang diproksikan oleh Devidend Payout Ratio (DPR) selama periode penelitian tahun 2009 – 2014 cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sampai dengan akhir periode penelitian.
B. Hasil Regresi dan Pembahasan Hasil estimasi model regresi Devidend Payout Ratio (DPR) dengan menggunakan factor Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Leverage (LEV) dan Firm Size (SZ) diperoleh uji F sebagai berikut: Tabel 6. Uji F
Tabel 4. Analisis Deskriptif Variable Firm Size
Tabel 4 menjelaskan bahwa Firm Size (SZ) selama periode penelitian tahun 2009 – 2014 cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sampai dengan akhir periode penelitian. Tabel 5. Analisis Deskriptif Variable Dividend Payout Ratio
Hasil uji F pada tabel diperoleh nilai F hitung sebesar 130,559 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari tingkat kesalahan penelitian sebesar 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Leverage (LEV) dan Firm Size (SZ) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap Devidend Payout Ratio (DPR). Atau dengan kalimat lain dapat disimpulkan model regresi Deviden Payout Ratio (DPR) sudah fit dengan variabel yang memengaruhinya. Tabel 7. Uji t
Hasil pengujian secara parsial dengan t test pada model regresi yang dihasilkan dijelaskan sebagai berikut:
367
Lidya Oktaviani, Sautma Ronni Basana : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan .....
d) Hasil uji t untuk pengaruh antara Firm Size (SZ) terhadap Devidend Payout Ratio (DPR) menghasilkan nilai t hitung negatif sebesar -0,451 dengan nilai signifikansi 0,653, karena nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari tingkat kesalahan penelitian 0,05 (5%) maka dapat disimpulkan bahwa Firm Size (SZ) berpengaruh tidak signifikan terhadap Devidend Payout Ratio (DPR). Dengan demikian hipotesis penelitian keempat yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden tidak terbukti kebenarannya.
a) Hasil uji t untuk pengaruh antara Current Ratio (CR) terhadap Devidend Payout Ratio (DPR) menghasilkan nilai t hitung negatif sebesar -0,034 dengan nilai signifikansi 0,973, karena nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari tingkat kesalahan penelitian 0,05 (5%) maka dapat disimpulkan bahwa Current Ratio (CR) berpengaruh tidak signifikan terhadap Devidend Payout Ratio (DPR). Dengan demikian hipotesis penelitian pertama yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden tidak terbukti kebenarannya. b) Hasil uji t untuk pengaruh antara Return On Equity (ROE) terhadap Devidend Payout Ratio (DPR) menghasilkan nilai t hitung negatif sebesar 22,566 dengan nilai signifikansi 0,000, karena nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari tingkat kesalahan penelitian 0,05 (5%) maka dapat disimpulkan bahwa Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap Devidend Payout Ratio (DPR). Dengan demikian hipotesis penelitian kedua yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden telah terbukti kebenarannya. c) Hasil uji t untuk pengaruh antara Leverage (LEV) terhadap Devidend Payout Ratio (DPR) menghasilkan nilai t hitung negatif sebesar -0,110 dengan nilai signifikansi 0,003, karena nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari tingkat kesalahan penelitian 0,05 (5%) maka dapat disimpulkan bahwa Leverage (LEV) berpengaruh negatif signifikan terhadap Devidend Payout Ratio (DPR). Dengan demikian hipotesis penelitian ketiga yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh negative signifikan terhadap kebijakan deviden telah terbukti kebenarannya.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh likuiditas, profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen di sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014. Berdasarkan pengujian menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS), untuk mengetahui signifikansi dari likuiditas, profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Likuiditas, profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen 2. Profitabilitas dan leverage secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen Saran Dari hasil penelitian ini penulis memberikan beberapa saran antara lain yaitu : 1. Agar memperoleh wawasan yang lebih luas terhadap variable yang digunakan, penelitian selanjutnya diharapkan
368
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
menambahkan variabel lain yang diduga mempengaruhi kebijakan dividen. 2. Agar memperoleh hasil perbedaan yang lebih mendalam, penelitian selanjutnya dapat melakukan uji beda dengan sampel yang lebih luas. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Sautma Ronni Basana selaku dosen pembimbing yang telah membantu penulisan penelitian ini. Serta kepada pihakpihak terkait yang telah membantu hingga penelitian ini dapat selesai Daftar Refrensi Abdelsalam, O., El-Masry, A., & Elsegini, S. (2008). Board composition,ownership structure, and dividends policies in emerging market. Managerial Finance , 953-964. Ahmed, H., & Javid, A. Y. (2009). The Determinants of Dividend Policy in Pakistan. International Reaseach Jornal of Finance and Economics , 110-125. Aivazian, V., L. B., & S. C. (2003). Do Emerging Market Firms Follow Different Dividend Policies From U.S. Firms? The Journal Of Financial Research , 371-387. Al-Kuwari, D. (2009). Determinants Of The Dividend Policy in Emerging Stock Exchanges. Global Economy and Finance Journal , 38-63. Al-Najjar, B. (2009). The association between dividend payout and outside directorship. Journal of Applied Accounting Research , 4-19. Arif, A., & F. A. (2013). Determinants Of Dividend Policy: A Sektoral Analysis From Pakistan. International Journal Of Business and Behavioral Sciences , 1633.
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 361-370
Asif, A., W. R., & Y. K. (2011). “Impact of financial leverage on dividend policy: Empirical evidence from Karachi Stock Exchange listed companies”. African Journal of Business Management Vol. 5 . Bringham, F. E., & Houston, J. F. Fundamental of Financial Management. Deitiana, T. (2009). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Pembayaran Dividen Kas , 57-64. Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gugler, K., & B.Yurtoglu. (2001). “Corporate Governance and Dividend Pay Out Policies in Germany”. Handayani, D., & Hadinugroho, B. (2009). Analisis Pengaruh Kepemilikan Manejerial, Kebijakan Hutang, ROA, Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Fokus Manejerial , 6471. Hermuningsih, S. (2007). Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan yang Go Public di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan , 47-62. Huang, Y., C. A., & K. L. (2012). Corporate governance in Taiwan: The nonmonotonic relationship between family ownership and dividend policy. Asia Pac J Manag , 39-58. Husnan, Suad, & Pudjiastuti, E. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta. Imran, K. (2011). Determinants Of Dividend Policy: A Case Of Engineering Sektor. The Romanian Economic Journal , 47-60. Indriantoro, N., & Supono, B. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta.
369
Lidya Oktaviani, Sautma Ronni Basana : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan .....
Islam, T., M. A., A. A., & M. S. (2012). Determinants and Motivators Of Dividend Policy: A Study Of Cement Industry Of Pakistan. Mediterranean Journal Of Social Sciences , 103-108. Jeong, J. (2011). An Investigation of Dynamic Dividend Behaviour In Korea. International Business & Economic Research Journal , 21-31. Jones, J. P. (2009). Cornerstones of Financial & Manegerial Accounting Current Trends and Update. Modigliani, F., & Miller, M. Corporate income taxes and the cost of capital: A correction . 1963. Najjar, B. (2009). Dividend behavior and smoothing new evidence from Jordanian panel data. Nugroho, S. (2004). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Ooi, J. T. (2001). Dividen Payout Characteristic of U.K. Property Companies. Journal of Real Estate Portofolio Management , 133-142. Parthington. (1989). Dividend Policy: Case Study Australian Capital Market. Journal of Finance , 155-176. Perretti, G., Allen, M., & Weeks, H. Determinants of dividend policies for ADR firms, Shelton weeks, managerial finance. Pramastuti, S. (2007). Analisis Kebijakan Dividen: Pengujian Signalling Theory dan Rent Extraction Hypothesis. 8 . Priyanto, D. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Puwitasari, E., & A. S. (2013). Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas. Sarwono, J., & E. S. (Bandung). Riset Akuntansi
Menggunakan SPSS. 2010: Graha Ilmu. Syamsuddin, L. (2013). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers. Van Horne, J. C., & Wachowicz, J. M. (2005). Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta. W. C. (1992). Manejerial Finance. Orlando, Florida. Yudantho, S., & S. A. (2013). Pengaruh Net Profit Margin, Return On Asset, Return On Equity, Earning Per Share Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB .
370