ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia) oleh Novitasari Ayu Noviani Hanum Andwiani Sinarasri Email :
[email protected] Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaan manufaktur (studi empiris pada perusahaan manufaktur di indonesia). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia pada periode 2010-2012 dan periode 2009-2013. Teknik sampling yang digunakan adalah metode purposive sampling. Data sampel diperoleh dari publikasi indonesian capital market directory (icmd) 2013, indonesian capital market directory (icmd) 2014 dan www.idx.co.id, dengan menggunakan metode pooled data diperoleh jumlah sampel sebanyak 78 data pada periode 2010-2012 dan 45 data pada periode 2009-2013. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Tingkat signifikansi yang digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan maupun parsial adalah sebesar 5%. Hasil penelitian pengamatan selama 3 tahun pada periode 2010-2012 menunjukkan bahwa variabel cash position, growth, collateralizable assets tidak berpengaruh signifikan tehadap kebijakan dividen sementara variabel return on assets dan ukuran perusahaan (firm size) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan Hasil penelitian pengamatan selama 5 tahun pada periode 2009-2013 menunjukkan bahwa variabel cash position dan collateralizable assets berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen sementara variabel growth, return on assets, dan ukuran perusahaan (firm size) tidak berpengaruh signifikan tehadap kebijakan dividen. Dari hasil uji koefisien determinasi diperoleh nilai adjusted r2 pada periode 2010-2012 sebesar 9,3 % sedangkan hasil uji koefisien determinasi pada periode 2009-2013 sebesar 58 %. Hasil uji f dari kedua pengamatan menunjukkan bahwa variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
kata kunci : cash position, return on assets,growth, collateralizable assets, dan firm size.
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
8
ABSTRACT The purpose of this research to test the factors that influence the dividend policy of the manufacturing companies (an empirical study on manufacturing companies in Indonesia). Population in this research was manufacturing companies which listed in Indonesia stock exchange in the period of 2010-2012 and 2009-2013. The sample data was obtained from the publication of Indonesian capital market directory (ICMD) 2013, the Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2014 and www.idx.co.id. There were 78 samples of data in the period of 20102012 and 45 samples of data in the period of 2009-2013 by using the method of pooled data. This research used multiple regression analysis techniques and the significance level to test the effect simultaneously or partially was 5%. The results of observational research for 3 years in the period of 2010-2012 showed that the variable cash position, growth, collateralizable assets had no significant influence on dividend policy, while the variable return on assets and the size of the company (firm size) had positive and significant influence on dividend policy. Meanwhile, the results of observational research for 5 years in the period of 2009-2013 showed that the variable cash position and collateralizable assets had positive and significant influence dividend policy and the variable growth, return on assets, and the size of the company (firm size) had no significant influence on dividend policy. The test results of determination coefficient was obtained value of adjusted r2 in the period of 20102012 amounted to 9.3% and the determination coefficient test results in the period of 2009-2013 amounted to 58%. The results of F test based on two observations showed that the variables that used in this research simultaneously had significant influence on the dependent variable.
Keywords: cash position, return on assets, growth, collateralizable assets, and firm size
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
9
PENDAHULUAN Dalam
perkembangan
perekonomian manufaktur
saat
ini,
dituntut
perusahaan
untuk
mampu
operasi perusahaan (Tita deitiana, 2009). Faktor
yang
ketiga
yaitu
kebijakan
dividen dapat dipengaruhi oleh tingkat
bersaing dalam dunia industri. Perusahaan
pertumbuhan
manufaktur perlu melakukan investasi
Pertumbuhan perusahaan yang tinggi akan
untuk
mengurangi porsi dividen yang dibagikan
meningkatkan
modal
usaha
perusahaan Untuk melakukan investasi
perusahaan
(growth).
kepada para pemegang saham.
diperlukan berbagai macam informasi
Faktor
yang
keempat
tentang emiten, baik informasi kinerja
collateralizable
perusahaan
laporan
perusahaan yang dapat dijadikan jaminan
yang
hutang. Menurut Wahyudi dan Baidori
dalam
bentuk
keuangan atau informasi lain
assets
aset-aset
relevan. Faktor-faktor yang di duga
(2008)
mempengaruhi
perusahaan dengan collateralizable assets
kebijakan
dividen
dalam
atau
yaitu
Latiefasari
(2011),
(dividend payout ratio) yaitu terdiri dari
yang tinggi memiliki
cash position (CP), return on asset
yang kecil
(ROA),
perusahaan
dengan kreditor. Collateralizable assets
(growth), collateralizable assets (COL),
yang tinggi akan mengurangi konflik
dan ukuran perusahaan (firm size). Faktor
kepentingan
pertama
mempengaruhi
dengan kreditor sehingga perusahaan
kebijakan dividen adalah posisi kas atau
dapat membayar dividen dalam jumlah
likuiditas
besar. Faktor kelima yang mempengaruhi
pertumbuhan
yang
diduga
dari
suatu
perusahaan,
antara
agency conflict pemegang saham
antara
pemegang
merupakan faktor penting yang harus
kebijakan
deviden
dipertimbangkan
mengambil
perusahaan
(firm
keputusan untuk menetapkan besarnya
merupakan
aspek
dividen yang akan dibayarkan kepada
dicermati dalam melakukan keputusan
para pemegang saham. (Riyanto, 2001
investasi. Menurut Juma’h (2008) dalam
dalam Marlina dan Danica, 2009).
Lopolusi (2013) yang menyatakan dengan
sebelum
yaitu
saham
size), dasar
ukuran firm
yang
size harus
Faktor yang kedua yaitu return on
semakin besar ukuran perusahaan maka
asset, return on asset (ROA) adalah rasio
pendapatan yang dihasilkan juga semakin
perbandingan
tinggi
net income dengan total
dan
menyebabkan
laba
yang
aset. Rasio ini mengukur kemampuan
dihasilkan untuk pembagian dividen juga
perusahaan untuk menghasilkan laba yang
tinggi.
ditanamkan dalam aset untuk kegiatan MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
10
perusahaan. Maka semakin kuatnya posisi kas
atau
likuiditas
menandakan
akan
kemampuan
TINJAUAN PUSTAKA Menurut Ang (1997), dividen
perusahaan
semakin
perusahaan
besar dalam
membayarkan dividen kepada pemegang
yaitu nilai pendapatan bersih perusahaan
saham.
setelah pajak dikurangi laba ditahan.
Marlina dan Danica (2009) dan Taufiq
Dividen akan dibagi kepada pemegang
(2014) menyatakan hubungan positif dan
saham sebagai keuntungan dari laba yang
signifikan
diperoleh
dividend payout ratio (DPR).
perusahaan.
Sedangkan
Hasil
penelitian
antara
posisi
sebelumnya
kas
dengan
Kebijakan dividen merupakan bagian
Berdasarkan Uraian diatas maka dapat
yang sudah menyatu dengan keputusan
diambil hipotesis sebagai berikut :
pendanaan yaitu
perusahaan.
apakah
perusahaan
laba
pada
Keputusannya
yang
akhir
H1
=
diperoleh
tahun
Cash
Position
berpengaruh
akan
(CP) positif
terhadap Dividend Payout
dibagikan kepada pemegang saham dalam
Ratio (DPR).
bentuk dividen atau akan ditahan untuk
Pengaruh
menambah
terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).
modal
guna
pembiayaan
investasi di masa yang akan datang. Apabila
perusahaan
On
Assets
(ROA)
Return On Assets (ROA) adalah
untuk
salah satu bentuk dari rasio profitabilitas
membagikan laba sebagai dividen, maka
yang mengukur kemampuan perusahaan
akan
untuk
mengurangi
memilih
Return
laba
ditahan
dan
menghasilkan
laba
dengan
selanjutnya akan mengurangi total sumber
menggunakan total aktiva yang ada dan
dana
setelah biaya-biaya modal dikeluarkan
intern
atau
internal
financing
(Sartono, 2001 dalam Latiefasari,2011).
dari analisis. Menurut Hardiatmo dan
Kerangka pemikiran dan Hipotesis
Daljono (2013), ROA memiliki pengaruh
Pengaruh Cash Position (CP) terhadap
yang
Dividend Payout Ratio (DPR).
Dividen
Cash Position yaitu posisi kas sebelum untuk
mengambil
menetapkan
suatu
keputusan
yang
(Dividend menjelaskan
terhadap diukur
Payout bahwa
Kebijakan
dengan
Ratio).
DPR
Hal
semakin
ini besar
dividen.
profitabilitas yang diperoleh perusahaan
Karena besarnya dividen yang akan
yang diidentifikasikan dengan nilai ROA,
dibayarkan
maka dividen yang dibagikan kepada
besarnya
sangat posisi
besarnya
signifikan
dipengaruhi kas
pada
oleh suatu
investor juga semakin besar.
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
11
Berdasarkan Uraian diatas maka dapat
Pengaruh Collateralizable Assets (COL)
diambil hipotesis sebagai berikut :
terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).
H2 : Return On Assets (ROA) berpengaruh Dividend
positif
Payout
Ratio
(DPR). Pengaruh
Pertumbuhan
Perusahaan
(Growth) terhadap Dividend
Payout
Ratio (DPR).
Salah
satu
mempengaruhi
faktor
keputusan
yang keuangan
jangka
panjang
adalah
tersedianya
agunan.
Kadang
adanya
pembayaran
dividen yang tinggi mengakibatkan laba ditahan kemungkinan berkurang, sehingga perusahaan perlu melakukan pembiayaan
Growth
menunjukkan
pertumbuhan
asset
dimana
asset
melalui utang kepada kreditor. Menurut Arfan
dan
Maywidlan
Latiefasari
aktiva
perusahaan.
menyatakan bahwa berpengaruh positif
Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan
dan signifikan. Pengaruh positif tersebut
yang tinggi
bermakna
akan membutuhkan dana
Chabachib
dan
merupakan aktiva yang digunakan dalam operasional
dan
(2013)
bahwa
semakin
lebih besar dibanding perusahaan dengan
collateralizable
assets
tingkat
mengakibatkan
perusahaan
pertumbuhan
Kebutuhan
dana
yang
yang
disebabkan
karena
membutuhkan
dana
rendah.
besar
itu
perusahaan lebih
untuk
perusahaan
besar akan
menaikkan
pembayaran dividen. Berdasarkan uraian diatas dapat diambil hipotesis sebagai berikut :
membiayai aktivitas investasi. Maka jika pertumbuhan
(2011)
H4 : Collateralizable Assets
tinggi
(COL) berpengaruh positif
pembagian dividen akan rendah (Santoso,
terhadap Dividend Payout
2012). Menurut Haryetti dan Ekayanti
Ratio (DPR).
Pertumbuhan Perusahaan (Growth) dan
Pengaruh Ukuran perushaan (Firm size)
Putra
terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).
(2011)
berpengaruh
menyatakan
negatif
dan
bahwa signifikan
Firm
Size
dapat
dinyatakan
terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).
dengan total assets. Semakin besar total
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil
assets suatu perusahaan mengindikasikan
hipotesis sebagai berikut :
bahwa semakin besar ukuran perusahaan.
H3
:
Pertumbuhan
(Growth)
Perusahaan
berpengaruh
Suatu perusahaan yang mapan dan besar
negatif
memiliki akses yang lebih mudah di pasar
terhadap Dividend Payout Ratio
modal dibandingkan dengan perusahaan
(DPR).
yang
kecil.
Akses
yang
baik
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
bisa 12
membantu
perusahaan
memenuhi
kebutuhan
likuiditasnya.
Kemudahan
aksesbilitas
pasar
perushaan
(Firm
size)
memiliki pengaruh yang berbeda-beda namun jika diuji secara bersama-sama
dan
(simultan) variabel Cash Position (CP),
untuk
Return On Assets (ROA), Pertumbuhan
memperoleh dana dan mendapatkan laba
Perusahaan (Growth), Collateralizable
dengan
Assets (COL), dan Ukuran perushaan
adanya
kemampuan
modal
Ukuran
dapat
diartikan
ke
dan
fleksibilitas
perusahaan
melihat
perusahaan,
pertumbuhan
sehingga
semakin
aset besar
(Firm
size)
memungkinkan
ukuran perusahaan maka semakin tinggi
berpengaruh terhadap Dividend
kemungkinan
Ratio (DPR).
perusahaan
untuk
akan Payout
membayar dividen kepada pemegang
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil
saham
hipotesis sebagai berikut :
(Megawati,
2011).
Menurut
Marietta dan sampurno (2013), Puspita (2009),
Santoso
(2012)
H6 : Cash Position (CP), Return
menyatakan
On
Assets
(ROA),
bahwa firm size berpengaruh positif dan
Pertumbuhan
signifikan terhadap dividend payout ratio
(Growth), Collateralizable
(DPR).
Assets (COL), dan Ukuran
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil
perushaan
hipotesis sebagai berikut :
berpengaruh
H5 : Ukuran Perusahaan (firm
Perusahaan
(Firm
size) secara
bersama-sama
(simultan)
size) berpengaruh positif
terhadap Dividend Payout
terhadap Dividend Payout
Ratio (DPR).
Ratio (DPR). Pengaruh Cash Position (CP), Return On
METODE PENELITIAN
Assets (ROA), Pertumbuhan Perusahaan
Populasi dan Sampel
(Growth), Collateralizable Assets (COL),
Populasi
dalam
adalah
bersama-sama
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
terhadap
Dividend Payout Ratio (DPR). Menurut
uji
t
atau
manufaktur
ini
dan Ukuran perushaan (Firm size) secara (simultan)
perusahaan
penelitian
meliputi Sektor industri dasar kimia, parsial
Sektor aneka industri, dan Sektor industri
diketahui bahwa masing-masing variabel
barang
Cash Position (CP), Return On Assets
perusahaan.
(ROA),
digunakan adalah metode
Pertumbuhan
yang
Perusahaan
(Growth), Collateralizable Assets (COL),
konsumsi Teknik
berjumlah
139
sampling
yang
purposive
sampling. Sampel yang dipilih memiliki
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
13
kriteria sebagai berikut : a. Perusahaan
semua data sekunder yang dipublikasikan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode
oleh Indonesian Capital Market Directory
2010 – 2012 dan periode 2009-2013. b.
dan www.idx.co.id
Perusahaan yang membagikan dividen
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
secara kontinyu 2010 – 2012 dan periode
selama pengamatan periode 2010 - 2012
2009-2013.
dan periode 2009 - 2013.
c.
Perusahaan
yang
menerbitkan laporan keuangan secara
tentang perusahaan
Teknik Analisis Data
lengkap.
Penelitian ini bertujuan untuk Jumlah perusahaan manufaktur
mengetahui bagaimana pengaruh antara
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
cash position (CP), return on asset
(BEI) adalah sebanyak 139 perusahaan.
(ROA),
Selama periode penelitian, perusahaan
(growth), collateralizable assets, ukuran
yang selalu menyajikan laporan keuangan
perusahaan (firm size) terhadap kebijakan
dan secara kontinyu membagikan dividen
dividen. Tekni analisis yaitu regresi
pada periode 2010-2012 dan periode
berganda.
2009-2013 serta yang memenuhi kriteria
Model Persamaan Regresi Berganda
penentuan
sampel
berjumlah
pertumbuhan
26
perusahaan
Y= α + b1x1 + b2x2 + b3x3
perusahaan pada pengamatan selama 3
+ b4x4+b5x5 + e
tahun untuk periode 2010-2012 dan 9
Keterangan :
perusahaan pada pengamatan selama 5
Y
= Dividend Payout Ratio
tahun untuk periode 2009-2013.
X1
= Cash Position (CP)
Jenis dan sumber data
X2
= Return On Asset
yang
X3
= Pertumbuhan Perusahaan
digunakan dalam penelitian ini yaitu data
X4
= Collateralizable Assets
sekunder yang diperoleh dari Indonesian
X5
= Ukuran Perusahaan
Capital Market Directory (ICMD) dan
α
= Konstanta
website www.idx.co.id berupa laporan
b1-5
= Koefisien regresi
keuangan setiap perusahaan dari tahun
e
= Standar error
Jenis
dan
sumber
data
2010-2012 dan tahun 2009-2013. Teknik pengumpulan data
HASIL
Teknik pengumpulan data dalam penelitian dokumentasi.
ini
dilakukan Dokumentasi
dengan
ANALISIS
DATA
DAN
PEMBAHASAN Gambaran Umum Obyek Penelitian
yang
dilakukan adalah dengan mengumpulkan MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
14
Obyek penelitian yang digunakan adalah
perusahaan
yang
= 78 data di periode 2010-2012 dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
sebanyak 9 x 5 = 45 data di periode 2009-
periode 2010 - 2012 dan periode 2009-
2013.
2013.
Deskriptif Statistik Variabel Penelitian
Sampel
berjumlah
26
manufaktur
diperoleh data penelitian sebanyak 3 x 26
dalam
penelitian
perusahaan
ini
selama
Berdasarkan
hasil
analisis
pengamatan 3 tahun yaitu pada periode
deskripsi statistik, maka pada Tabel 4.3
2010 – 2012 dan 9 perusahaan selama
hasil analisis deskripsi statistik selama
pengamatan 5 tahun pada periode 2009-
pengamatan 3 tahun pada periode 2010 -
2013.
2012 dan Tabel 4.4 hasil analisis deskripsi Dengan
penggabungan
menggunakan data
metode
(pooling)
maka
statistik selama pengamatan 5 tahun pada periode 2009 – 2013.
Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Data periode 2010 – 2012
DPR CP ROA GROWTH COL FS Valid N (listwise)
N
Minimum
Maximum
Mean
78 78 78 78 78 78 78
0,07 0,06 0,81 -5,63 10,53 12,91
928,57 589,86 41,56 59,47 78,80 19,02
48,7226 119,7027 14,8132 16,8890 36,2610 15,4013
Std. Deviation 106,59418 99,99009 10,19021 12,66552 16,22612 1,51304
Sumber: Data sekunder yang diolah Tabel 4.4 Hasil Analisis Deskriptif Data periode 2009 - 2013 N DPR CP ROA GROWTH COL FS Valid N (listwise)
Minimum 45 45 45 45 45 45
0,07 12,20 1,65 -7,87 13,95 13,56
Maximum 928,57 589,86 66,91 75,72 63,19 17,86
Mean 58,0642 134,5682 15,0082 15,6787 36,3947 15,1396
Std. Deviation 138,29659 122,31054 12,33895 15,08830 15,19320 1,36651
45
Sumber: Data sekunder yang diolah Dari Hasil kedua Tabel diatas,
dan standar deviasi lebih kecil dari nilai
dapat dijelaskan bahwa jika standar
mean-nya dikatakan memiliki sebaran
deviasi lebih besar dari nilai mean-nya
yang kecil.
dikatakan memiliki sebaran yang besar
Pengujian Asumsi Klasik
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
15
Uji Normalitas
Hasil pengujian normalitas
dengan
A. Selama pengamatan 3 tahun untuk
dengan one-sample kolmogorov-smirnov
periode 2010-2012
test tampak dalam Tabel 4.5 sebagai berikut : Tabel 4.5 Normalitas Data
N 78
Kolmogorov-Smirnov Z 1,485
Asymp. Sig. 0,024
Sumber : Data sekunder diolah Berdasarkan
uji
one-sample
menandakan
bahwa
data
tidak
kolmogorov-smirnov test terlihat nilai
terdistribusi dengan normal. Untuk itu
signifikansi
diperlukan uji outlier sebagai berikut:
0,024
dibawah
0,05
Tabel 4.6 Data Outlier ZDPR 8,25418 6,53760
ZCP 3,00732
ZROA 2,62475
ZGROWTH 3,336196 3,11642
ZCOL -
ZFS -
Sumber: Data yang diolah Berdasarkan uji outlier terdapat 6
terlihat nilai signifikansi 0,493 jauh diatas
data yang outlier. Data outlier adalah data
0,05 yang menandakan bahwa data sudah
yang memiliki nilai berkisar > 2,5.
terdistribusi
Setelah uji outlier dilakukan kembali uji
melihat tabel dibawah ini:
one-sample
kolmogorov-smirnov
dengan
normal
dengan
test Tabel 4.7 Normalitas Data
N 72
Kolmogorov-Smirnov Z 0,832
Asymp. Sig. ,493
Sumber : Data sekunder yang diolah Hasil pengujian data normalitas juga didukung dengan grafik 4.1 normal plot dibawah ini :
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
16
B. Selama pengamatan 5 tahun untuk
smirnov test tampak dalam Tabel 4.8
periode 2009-2013
sebagai berikut :
Hasil
pengujian
normalitas
dengan dengan one-sample kolmogorovTabel 4.8 Normalitas data N 45
Kolmogorov-Smirnov Z 1,292
Asymp. Sig. 0,071
Sumber : Data sekunder yang diolah Berdasarkan
one-sample
dengan normal. Akan tetapi 3 data harus
kolmogorov-smirnov test terlihat nilai
dihilangkan agar semua pengujian asumsi
signifikansi
klasik dapat terpenuhi. Pada tabel 4.9
0,071
uji
diatas
0,05
yang
menandakan bahwa data terdistribusi
akan disajikan data outlier. Tabel 4.9 Data outlier
ZDPR 5,71672
ZCP 3,69888
Setelah
ZROA -
ZFS -
0,431 jauh diatas 0,05 yang menandakan
kolmogorov-
bahwa data sudah terdistribusi dengan
smirnov test terlihat nilai signifikansi
normal dengan melihat tabel dibawah ini :
uji
outlier
ZCOL -
dilakukan
kembali
uji
ZGROWTH 2,58554
one-sample
Tabel 4.10 Normalitas Data Kolmogorov-Smirnov Z 0,873
N 42
Asymp. Sig. 0,431
Sumber : Data sekunder yang diolah Untuk mengetahui ada tidaknya
Uji Multikolinearitas A.
Selama pengamatan 3 tahun untuk
multikolinearitas di dalam model regresi
periode 2010-2012
dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa Model
Collinearity Statistics
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
17
Tolerance (Constant) CP ROA GROWTH COL FS
VIF
,744 ,806 ,864 ,894 ,883
1,344 1,240 1,157 1,118 1,132
a. Dependent Variable: DPR Sumber : Data sekunder yang diolah Dari Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa
semua
variabel
B. Selama pengamatan 5 tahun untuk
independen
periode 2009 – 2013
memiliki nilai Tolerance di atas 0.1 dan
Hasil pengujian multikolinearitas
nilai VIF jauh di bawah angka 10. Hal ini
dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut :
menunjukkan dalam model ini tidak terjadi multikolinearitas. Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model
1
Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) CP ROA GROWTH COL FS
,612 ,661 ,774 ,840 ,643
1,634 1,512 1,292 1,191 1,555
a. Dependent Variable: DPR Sumber : Data sekunder yang diolah Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa
Data yang digunakan untuk uji
semua variabel independen memiliki nilai
heteroskedastisitas ini adalah data dari
Tolerance di atas 0.1 dan nilai VIF jauh di
variabel independen setelah
bawah angka 10. Hal ini menunjukkan
dihilangkan. Hasil uji heteroskedastisitas
dalam
dengan menggunakan grafik scatterplot
model
ini
tidak
terjadi
multikolinearitas.
outlier
di tunjukan pada Grafik 4.2 di bawah ini:
Uji Heterokedastisitas A. Selama pengamatan 3 tahun untuk
Grafik 4.2 Grafik Scatterplot
periode 2010-2012
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
18
Sumber : Data sekunder yang diolah Dari grafik scatterplot terlihat
didukung
dengan
Metode
bahwa titik-titik menyebar secara acak
korelasi Spearman’s
serta tersebar baik di atas maupun di
mengkorelasikan
bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan
dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa model
residual. Pengujian menggunakan tingkat
regresi
signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Lihat
ini
heteroskedastisitas.
tidak Hasil
terjadi ini
juga
rho yaitu
variabel
nilai
independen
unstandardized
pada tabel 4.13 sebagai berikut :
Tabel korelasi Spearman’s rho Correlations CP
CP
ROA
GROWTH Spearman's rho COL
FS
Unstandardized Residual
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
ROA
1,000 -,413**
GROWTH
COL
,294** ,256 ,009 75 77
-,133
FS
Unstandard ized Residual
-,074
-,031
,524 77
,797 72
. 77
,000 76
-,413**
1,000
,298**
-,003
,160
,042
,000 76
. 77
,010 75
,981 77
,163 77
,728 72
-,133
,298**
1,000
-,085 ,389**
-,051
,256 75
,010 75
. 76
-,294**
-,003
,009 77
,981 77
,464 76
-,074
,160
,389**
,524 77
,163 77
,001 76
,765 78
. 78
,641 72
-,031
,042
-,051
-,027
-,056
1,000
,797 72
,728 72
,672 72
,825 72
,641 72
. 72
,464 76
,001 76
,672 72
-,085 1,000
-,034
-,027
,765 78
,825 72
-,034 1,000
-,056
. 78
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
19
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Data sekunder yang diolah Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai korelasi kelima variabel independen
dengan
B. Selama pengamatan 5 tahun untuk periode 2009-2013
Unstandardized
Hasil
uji
heteroskedastisitas
Residual memiliki nilai signifikansi lebih
dengan menggunakan grafik scatterplot
dari 0,05. Karena signifikansi lebih dari
di tunjukan pada Grafik 4.3 di bawah ini:
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.
Grafik 4.3 Grafik Scatterplot
Sumber : Data sekunder yang diolah Hasil ini juga didukung dengan Metode Uji park. Lihat tabel 4.14 sebagai berikut : Tabel 4.14 Uji park Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B
1
(Constant) CP ROA GROWTH COL FS
8,265 ,006 -,056 ,004 ,003 -,068
Std. Error 3,918 ,003 ,036 ,022 ,020 ,251
Standardized Coefficients Beta ,320 -,274 ,026 ,024 -,048
t
2,110 1,754 -1,565 ,162 ,154 -,270
Sig.
,042 ,088 ,126 ,872 ,879 ,789
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
20
Sumber : Data sekunder yang diolah Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai korelasi kelima variabel independen dengan nilai signifikansi lebih dari 0,05. Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Uji Autokorelasi A.
Selama pengamatan 3 tahun untuk periode 2010-2012 Dengan menggunakan uji durbin-watson : Tabel 4.15 Uji durbin-watson Model Summaryb
Model
R
R Square
1
,396a
,157
Adjusted R Square ,093
Std. Error of the Durbin-Watson Estimate 21,92499 1,077
a. Predictors: (Constant), FS, COL, ROA, GROWTH, CP b. Dependent Variable: DPR Sumber : Data sekunder yang diolah Berdasar hasil analisis regresi
mengatasi masalah autokorelasi dengan
pada Tabel 4.15 dapat disimpulkan bahwa
menggunakan uji Runs Test. Lihat pada
terdapat autokorelasi. Oleh karena itu
Tabel 4.16 sebagai berikut :
perlu
dilakukan
pengobatan
untuk Tabel 4.16 Runs Test Runs Test
N 42
Asymp. Sig. 0,058
1,71232
Sumber : Data sekunder diolah Berdasarkan output SPSS
B. Selama pengamatan 5 tahun untuk
menunjukkan bahwa residual random atau
periode 2009-2013
tidak terjadi autokorelasi antar nilai
Untuk mengetahui ada tidaknya
residual.
autokorelasi kita harus melihat nilai uji DW dengan ketentuan sbb : Tabel 4.17 Uji Durbin-Watson Model Summaryb
Model 1
R ,795a
R Square ,631
Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson Square Estimate ,580 90,28060 1,728
a. Predictors: (Constant), FS, ROA, COL, GROWTH, CP MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
21
b. Dependent Variable: DPR Sumber : Data sekunder diolah Berdasar hasil analisis regresi pada Tabel 4.17 dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi
A. Selama pengamatan 3 tahun untuk periode 2010-2012
(lihat tabel
Hasil hipotesis, analisis koefisien
keputusan) atau dapat disimpulkan tidak
determinasi (r2), uji statisik f, dan uji
terdapat autokorelasi.
statistik t dilihat pada tabel 4.20 sebagai
Pengujian Hipotesis, Analisis Koefisien
berikut :
Determinasi (R2), Uji Statisik F, dan Uji Statistik t Tabel 4.20 Hasil Pengujian statistik Variabel Cash position (X1) Return on assets (X2) Growth (X3) Collateralizable assets (X4) Firm size (X5) R Square Adjusted R Square F Sig F Variabel dependen = DPR (Y) F Tabel T Tabel
t 0,848 2,720 -1,905 0,045 2,194 = 15,7 % = 9,3 % = 2,457 = 4,2 %
Sig t 40% 0,8% 6,1% 96,4% 3,2%
Hipotesis Ditolak Diterima Ditolak Ditolak Diterima
= 2,35 = 1,9939
Sumber : Data Sekunder yang Diolah Berdasar output SPSS tampak
tabel atau tingkat signifikansinya 4,2%
bahwa dari hasil perhitungan diperoleh
lebih kecil dari 5% maka H0 ditolak. Hal
nilai koefisien determinasi (R2) pada
ini berarti bahwa secara bersama-sama
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
variabel independen memiliki pengaruh
Indonesia periode 2010-2012 sebesar
yang
15,7%. sedangkan Adjusted R Square
dependen.
sebesar 9,3%.
signifikan
terhadap
variabel
Nilai pembanding yang digunakan
Nilai pembanding yang digunakan
dalam uji t adalah nilai t tabel. Nilai t
dalam uji f adalah nilai f tabel. Nilai f
tabel (1,9939) diperoleh dengan tingkat
tabel (2,35) diperoleh dengan tingkat
signifikansi 0,05 dan df = 72-1 = 71.
signifikansi 0,05 dan df = 72-1-5 = 66.
Berdasarkan
Dilihat dari hasil output SPSS analisis
diinterpretasikan sebagai berikut:
regresi dapat diperoleh f hitung sebesar 2,457. Karena f hitung lebih besar dari f
tabel
a. Variabel
cash
berdasarkan
di
atas
position hasil
dapat
(CP)
pengujian
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
22
tersebut,
diperoleh
t
hitung
serupa dengan Marlina dan Danica
sebesar 0,848. Karena t hitung
(2009)
kurang dari
t tabel maka H0
Daljono yang menyatakan ROA
diterima. Hal ini berarti variabel
berpengaruh positif dan signifikan.
cash position (CP) tidak memiliki
Hal ini menandakan bahwa pada
pengaruh secara parsial
tingkat profitabilitas yang tinggi
signifikan
terhadap
dividend
payout
Penelitian
ini
penelitian
hasil
Matondang
atau variabel
dan
dapat
Hardiatmo
menentukan
dan
besarnya
ratio
(DPR).
deviden yang akan diterima oleh
sejalan
dengan
investor
Karjono
(2010)
dan
dan Putra
c. Variabel pertumbuhan perusahaan (growth)
berdasarkan
hasil
(2011) yang menyatan positif dan
pengujian tersebut, diperoleh t
tidak
hitung sebesar -1,905. Karena t
signifikan.
disebabkan menahan
karena cash
Hal
ini
Perusahaan
t tabel
untuk
maka H0 diterima. Hal ini berarti
menjalankan kegiatan operasional
variabel pertumbuhan perusahaan
perusahaan dan untuk membiayai
(growth) tidak memiliki pengaruh
investasi dalam bentuk aktiva riil.
secara parsial
Tetapi
terhadap variabel dividend payout
hasil
position
hitung lebih kecil dari
ini
tidak
sesuai
dengan hasil penelitian Marlina
ratio
dan
yang
konsisten dengan hasil penelitian
menyatakan bahwa cash position
Lopolusi (2013) dan Marietta dan
(CP)
Sampurno
Danica
(2009)
berpengaruh
positif
dan
signifikan.
Penelitian
(2013)
ini
menyatakan
bahwa pertumbuhan perusahaan
b. Variabel return on assets (ROA) berdasarkan
(DPR).
atau signifikan
hasil
pengujian
(growth) berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Hal disebabkan
tersebut, diperoleh thitung sebesar
karena
2,720. Karena t hitung lebih besar
cenderung
dari t tabel maka H0 ditolak. Hal
pendanaan yang lebih banyak,
ini berarti variabel
sehingga
perusahaan
menjadi
assets (ROA) memiliki pengaruh
kurang
bergantung
pada
secara parsial
pendanaan internal. Sementara itu,
return on
atau signifikan
perusahaan memiliki
penelitian
besar alternatif
terhadap variabel dividend payout
hasil
ini
ratio (DPR). Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian Putra
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
tidak 23
(2011) yang menyatakan negatif
Hasil Penelitian ini tidak sesuai
dan signifikan.
dengan hasil penelitian Arfan dan
d. Variabel collateralizable assets (COL)
Berdasarkan
hasil
Maywidlan
(2013)
yang
menyatakan
bahwa
pengujian tersebut, diperoleh t
collateralizable
hitung
sebesar 0,045. Karena t
berpengaruh positif dan signifikan
hitung lebih kecil dari t tabel atau
terhadap dividend payout ratio
maka H0 diterima. Hal ini berarti
(DPR).
variabel
collateralizable
assets
(COL)
assets
e. Variabel ukuran perusahaan (firm
(COL) berpengaruh positif tetapi
size) Berdasarkan hasil pengujian
tidak memiliki pengaruh secara
tersebut,
parsial atau signifikan terhadap
sebesar 2,194. Karena t hitung
variabel
dividend payout ratio
lebih besar dari t tabel maka H0
(DPR). Penelitian ini konsisten
ditolak. Hal ini berarti variabel
dengan penelitian Santoso (2012)
ukuran perusahaan (firm size)
menyatakan
bahwa
memiliki pengaruh secara parsial
(COL)
atau signifikan terhadap variabel
collateralizable berpengaruh
assets
positif
dan
diperoleh
t
tidak
dividend payout ratio
hitung
(DPR).
signifikan.
Alasan
tidak
Hasil penelitian ini sejalan dengan
ditemukannya
pengaruh
yang
hasil
signifikan
dari
collateralizable disebabkan tingkat
hutang
Marietta
dan
variabel
Sampurno (2013), dan Sutrisno
diduga
(2009) yang menyatakan bahwa
rendahnya
ukuran perusahaan (firm size)
assets
karena
penelitian
obligasi
di
berpengaruh positif dan signifikan,
Akibatnya,
Hal ini disebabkan karena semakin
sebagai
besar ukuran perusahaan suatu
faktor yang dapat menjembatani
perusahaan yang mapan dan besar
kepentingan kedua pihak tersebut
memiliki akses yang lebih mudah
tidak memiliki pengaruh yang
di
signifikan
dengan perusahaan yang kecil.
Indonesia. collateralizable assets
dalam
pengambilan
pasar
modal
dibandingkan
keputusan kebijakan dividen pada
B. Selama pengamatan 5 tahun untuk
perusahaan
periode 2009-2013
manufaktur
yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Hasil hipotesis, analisis koefisien
(BEI) (Santoso, 2012). Tetapi
determinasi (r2), uji statisik f, dan uji
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
24
statistik t dilihat pada tabel 4.21 sebagai
berikut :
Tabel 4.21 Hasil Pengujian statistik Variabel Cash position (X1) Return on assets (X2) Growth (X3) Collateralizable assets (X4) Firm size (X5) R Square Adjusted R Square F Sig F Variabel dependen = DPR (Y) F Tabel T Tabel Sumber : Data sekunder yang diolah
t 7,127 1,386 0,129 2,343 1,136 = 63,1 % = 58,0 % = 12,329 = 0,0 %
Sig t 0,0% 17,4% 89,8% 2,5% 26,4%
Hipotesis Diterima Ditolak Ditolak Diterima Ditolak
= 2,48 = 2,0195
Berdasar output SPSS tampak
tabel (2,0195) diperoleh dengan tingkat
bahwa dari hasil perhitungan diperoleh
signifikansi 0,05 dan df = 42-1 = 41.
nilai koefisien determinasi (R2) pada
Berdasarkan
perusahaan yang
diinterpretasikan sebagai berikut:
terdaftar di Bursa
EfekIndonesia periode 2009-2013 sebesar
tabel
a. Variabel
cash
63,1%. sedangkan Adjusted R Square
berdasarkan
sebesar 58%.
tersebut,
di
atas
dapat
position hasil
diperoleh
(CP)
pengujian t
hitung
Nilai pembanding yang digunakan
sebesar 7,127. Karena t hitung
dalam uji f adalah nilai f tabel. Nilai f
lebih dari t tabel maka H0 ditolak.
tabel (2,48) diperoleh dengan tingkat
Hal ini berarti variabel
signifikansi 0,05 dan df = 42-1-5 = 36.
position (CP) memiliki pengaruh
Dilihat dari hasil output SPSS analisis
secara parsial
regresi dapat diperoleh f hitung sebesar
terhadap variabel dividend payout
12,329. Karena f hitung lebih besar dari f
ratio (DPR). Hasil ini sesuai
tabel atau tingkat signifikansinya 0%
dengan hasil penelitian Marlina
lebih kecil dari 5% maka H0 ditolak. Hal
dan
ini berarti bahwa secara bersama-sama
menyatakan bahwa cash position
variabel independen memiliki pengaruh
(CP)
yang
signifikan.
signifikan
terhadap
variabel
dependen.
Danica
cash
atau signifikan
(2009)
berpengaruh
yang
positif
dan
b. Variabel return on assets (ROA)
Nilai pembanding yang digunakan dalam uji t adalah nilai t tabel. Nilai t
berdasarkan tersebut,
hasil
diperoleh
pengujian t
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
hitung 25
sebesar 1,386. Karena t hitung
hitung
kurang dari
t tabel maka H0
hitung lebih dari t tabel maka H0
diterima. Hal ini berarti variabel
ditolak. Hal ini berarti variabel
return on assets (ROA) tidak
collateralizable asssets memiliki
memiliki pengaruh secara parsial
pengaruh secara parsial
atau signifikan terhadap variabel
signifikan
dividend
dividend
payout
ratio
(DPR).
sebesar 2,343. Karena t
terhadap payout
atau variabel
ratio
(DPR).
Hasil penelitian ini sesuai dengan
Hasil ini sesuai dengan teori
penelitian Deitiana (2009) dan
keagenan
Sumiaji (2011) yang menyatakan
Perusahaan
return
(ROA)
collateralizable assets yang tinggi
tidak
memiliki masalah agensi yang
on
assets
berpengaruh
positif
signifikan
dan
terhadap
dividend
lebih
yang
mengatakan dengan
kecil
antara
pemegang
payout ratio (DPR). Walaupun
saham dan pemegang obligasi.
tidak signifikan, arah pengaruh
Alasan yang mendasari adalah
positif menunjukkan kemungkinan
perusahaan
indikasi
bahwa
perusahaan
collateralizable assets yang tinggi
memiliki
tingkat
profitabilitas
dapat menggunakan aset tersebut
tinggi akan membagikan dividen
sebagai jaminan untuk hutang. Hal
dalam jumlah yang tinggi pula.
ini sesuai dengan hasil penelitian
c. Variabel pertumbuhan perusahaan
Wahyudi dan Baidori (2008) yang
(growth)
berdasarkan
pengujian
tersebut,
thitung
hasil diperoleh
sebesar 0,129. Karena t
hitung lebih kecil dari
t tabel
maka H0 diterima. Hal ini berarti
dengan
menyatakan
bahwa
collateralizable
assets
berpengaruh signifikan
positif terhadap
dan kebijakan
dividen.
variabel pertumbuhan perusahaan
e. Variabel ukuran perusahaan (firm
(growth) tidak memiliki pengaruh
size) Berdasarkan hasil pengujian
secara parsial
tersebut,
atau signifikan
diperoleh
t
hitung
terhadap variabel dividend payout
sebesar 1,136. Karena t hitung
ratio (DPR).
lebih kecil dari t tabel maka H0
d. Variabel collateralizable assets (COL)
berdasarkan
hasil
pengujian tersebut, diperoleh t
diterima.
Hasil
penelitian
ini
sesuai dengan penelitian Karjono dan
Matondang
(2010)
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
yang 26
menyatakan ukuran perusahaan
signifikan terhadap dividend
(firm size) berpengaruh positif dan
payout
tidak signifikan terhadap dividend
perusahaan manufaktur yang
payout ratio (DPR). Hal ini berarti
terdaftar
variabel ukuran perusahaan (firm
Indonesia periode 2009-2013.
size)
tidak memiliki pengaruh
secara parsial
atau signifikan
ratio
di
(DPR)
Bursa
pada
Efek
3. Hasil return on assets (ROA) berpengaruh
positif
dan
terhadap variabel dividend payout
signifikan terhadap dividend
ratio (DPR). Hal ini disebabkan
payout
oleh keadaan iklim ekonomi yang
perusahaan manufaktur yang
belum
terdaftar
begitu
stabil,
sehingga
ratio
di
(DPR)
Bursa
pada
Efek
perusahaan dalam menjalankan
Indonesia periode 2010-2012.
usahanya
dalam
Dan return on assets (ROA)
mengelola dana dan membuat laba
berpengaruh positif dan tidak
yang dihasilkan tidak maksimal.
signifikan terhadap dividend
tidak
efektif
payout
ratio
(DPR)
pada
perusahaan manufaktur yang
KESIMPULAN 1. Hasil penelitian dari kedua pengamatan,
menunjukkan
bahwa pengamatan selama 5
terdaftar
di
Bursa
Efek
Indonesia periode 2009-2013. 4. Hasil
pertumbuhan
tahun periode 2009 – 2013
perusahaan
diperoleh
baik
berpengaruh negatif dan tidak
daripada pengamatan selama 3
signifikan terhadap dividend
tahun periode 2010 – 2012
payout
diperoleh 9,3%.
perusahaan manufaktur yang
2. Hasil
58%
cash
lebih
position
(CP)
terdaftar
(growth)
ratio
di
(DPR)
Bursa
pada
Efek
berpengaruh positif dan tidak
Indonesia periode 2010-2012.
signifikan terhadap dividend
Dan pertumbuhan perusahaan
payout
pada
(growth) berpengaruh poitif
perusahaan manufaktur yang
dan tidak signifikan terhadap
terdaftar
Efek
dividend payout ratio (DPR)
Indonesia periode 2010-2012.
pada perusahaan manufaktur
Dan
ratio
di
(DPR)
Bursa
cash
position
(CP)
yang terdaftar di Bursa Efek
berpengaruh
positif
dan
Indonesia periode 2009-2013.
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
27
5. Hasil collateralizable assets
lain yang mempengaruhi dividend
(COL) berpengaruh positif dan
payout ratio (DPR) variabel yang
tidak
dapat
signifikan
terhadap
ditambahkan
dividend payout ratio (DPR)
penelitian
pada perusahaan manufaktur
inflasi, suku bunga, indeks harga
yang terdaftar di Bursa Efek
konsumen, tingkat risiko pasar,
Indonesia periode 2010-2012.
growth of sales, net profit income,
Dan
earning per share dan lain-lain.
collateralizable
assets
(COL) berpengaruh positif dan
ini
dalam
2. Menambahkan
adalah
tingkat
jumlah
sampel
signifikan terhadap dividend
dalam waktu pengamatan yang
payout
lebih
ratio
(DPR)
pada
lama
sehingga
nantinya
perusahaan manufaktur yang
diharapkan hasil yang diperoleh
terdaftar
akan lebih dapat digeneralisasikan.
di
Bursa
Efek
Indonesia periode 2009-2013.
3. Tidak
hanya
perusahaan
6. Hasil ukuran perusahaan (firm
manufaktur saja tetapi seluruh
size) berpengaruh positif dan
perusahaan yang terdaftar di Bursa
signifikan terhadap dividend
Efek Indonesia (BEI).
payout
ratio
(DPR)
pada
perusahaan manufaktur yang
DAFTAR PUSTAKA
terdaftar
Aang, Robert, 1997, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide To Indonesian Capital Market ), Media Soft Indonesia, Jakarta (Diakses 28 November 2014)
di
Bursa
Efek
Indonesia periode 2010-2012. ukuran perusahaan (firm size) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap dividend payout
ratio
(DPR)
pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar
di
Bursa
Efek
Indonesia periode
SARAN 1. Dalam penelitian mendatang perlu menambahkan
Al-Malkawi, H.N. 2007. “Determinants of Corporate Dividend Policy in Jordan: an Application of The Tobit Model”. Journal of Applied Accounting Research, Vol. 23, pp. 44-70. Arimawati, Rizki, 2011, “Analisis Pengaruh Cash Position, Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Company’s Growth Dan Collateralizable Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Non Keuangan Yang
variabel-variabel MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
28
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2007-2009, Jurnal. Arfan,Muhammad dan Maywidlan, Trilas, 2013, “Pengaruh Arus Kas Bebas, Collateralizable Assets, DanKebijakan Utang Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index”, Jurnal Telaah & Riset Akuntansi,Vol. 6 No. 2 Juli 2013, Hlm. 194-208, Fakultas Ekonomi, Universitas Syiah Kuala . Astuti, Sri Dewi, 2012, “Pengaruh debt to equity ratio, net profit margin, cash ratio, growth, dan size terhadap dividen payout ratio (studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2004-2010)”, Skripsi, Sekolah tinggi ilmu ekonomi bank BPD jawa tengah, Semarang. Brigham, E.F dan Houston, J.F, 2001, Manajemen keuangan, Edisi 8, Erlangga, Jakarta. Chen, Jianguo dan Nont Dhiensiri, 2009, “ Determinants Of Dividend Policy. The Evidende Of New Zealand” , International Research Journal of finance and economy, Issue 34 : 18-28. Deitiana,Tita, 2009, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Pembayaran Dividen Kas”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.11, No.1, Hlm 57-64.
Djumahir, 2009, “Pengaruh Biaya Agensi, Tahap Daur Hidup Perusahaan, dan Regulasi terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia ”, Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.11, No. 2, hlm 144-153, Fakultas Ekonomi, Universitas Brawijaya Malang. Gitman dan Lawrence J. 2003. Principles of Managerial Finance. 10th edition. Addison Wesley. Ghozali, Imam, 2011, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss 19 Edisi 5, Badan Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang. Halim, Junaedi Jauwanto, 2013, “FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Sektor Industri Barang Konsumsi Periode 20082011”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol. 2, No. 2, Hlm 1-19, Universitas Surabaya, Surabaya. Hanafi M Mamduh, 2004, Manajemen keuangan, BPFE, Yogyakarta. Handayani, Dyah, 2010, “Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Periode 20052007”, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponogoro, Semarang. Hardiatmo,Budi dan Daljono, 2013, “Analisis Faktor – Faktor Yang MempengaruhiKebijakan Dividen (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur YangListing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 – 2010)”, Diponegoro Journal Of
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
29
Accounting, Volume 2, Nomor1, Halaman 1-13(http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/accountin g diakses 6 november pukul 21.00 wib) Haryetti dan Ekayanti, Ririn Araji, 2012, “Pengaruh Profitabilitas, Investment Opportunity Set Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Lq-45 Yang Terdaftar Di Bei”, Jurnal Ekonomi Volume 20, Nomor 3 September 2012, Fakultas Ekonomi, Universitas Riau, Pekanbaru. Hikmah, Khoirul dan Astuti, Ririn, 2013, “Growth Of Sales, Investment, Liquidity, Profitability, DanSize Of Firm Terhadap Kebijakan Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Volume 2,, Nomor 1, April 2013, Hlm 1-15, FE, UPN Veteran, Yogyakarta. Husnan, Suad, 1997, Manajemen keuangan teori dan penerapan (keputusan jangka panjang), Edisi 4, Yogyakarta : UPPAMP YKPN. Karjono, Albertus dan Rony Frans Donal Matondang, 2010, “Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”, Esensi, Vol.13, No.1, Institut Bisnis Nusantara, Jakarta. Keloko, Octhara Fronimoi S., 2013, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei”, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara
,Medan.(repository.usu.ac.id/bitstr eam/123456789/35080/4/Chapter %20II.pdfDiakses 30 november 2014 pukul 19.42 wib) Latiefasari,Hani Diana, 2011, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Deviden(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode 20052009)”, Skripsi, Universitas Diponogoro, Semarang. Litzenberger,Robert H. Dan Ramaswamy, Krishna, 1980, “Dividends, Short Selling Restrictions, Tax-Induced Investor Clienteles and Market Equilibrium”, The Journal of Finance, Volume 35, Issue 2, pages 469–482. Lopolusi,Ita, 2013, “Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Sektor Manufaktur Yang Terdaftar Di Pt Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa, , Vol.2, No.1, Hlm 118, Universitas Surabaya, Surabaya. Marietta, Unzu dan Sampurno,Djoko, 2013, “Analisis Pengaruh Cash Ratio, Return On Assets, Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio : ( Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 20082011)” , Diponegoro Journal Of Management,Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 1-11, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang. Marietta, Unzu , 2013, “Analisis Pengaruh Cash Ratio, Return On Assets, Growth, Firm Size, Debt
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
30
to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio : ( Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011)”, Skripsi,Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang. Marlina, Lisa dan Danica,Clara, 2009, “Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio”, Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 2, Nomor 1, Januari 2009: 1 – 6. Megawati, Vicky, 2011, “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” , Yogyakarta. Midiastuty,Pratana Puspa et al, 2014, “Analisis Kebijakan Dividen: Suatu Pengujian Dividend Signaling Theory Dan Rent Extraction Hypothesis”, Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu. (repository.unib.ac.id/7030/1/Proc eeding%20SNA.PDF diakses 30 november pukul 20.28 wib) Modigilani,F dan Miller M, 1958, The Cost Of Capital, Corporation Finance And The Theory Of Investment, American Economic Review Vol.48 No.3 http://www.Jstor.Org/Stable/1809 766 (Diakses 28 November 2014) Universitas Riau, Pekan baru. Ndaru Sutrisno, 2010, “Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di
Daftar Efek Syariah (Des) Periode 2007-2009”, Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Nirwanasari, Siswi, 2007. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Dividen Payout Ratio pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta 2002-2004”, Skripsi, Program studi akuntansi, Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. http://rac.uii.ac.id/server/documen t/Public/200904060838519931206 6.pdf (Diakses tanggal 30 November 2014 pukul 22.00 wib) Nuringsih, Kartika, 2005, “Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Utang, ROA, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Dividen : Studi 1995-1996”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol.2, No.2, Universitas Tarumanegara, Jakarta. Prasetyo, Fayakun Nur ,2012, “Analisis Pengaruh Npm, Current Ratio, Der, Company’s Growth, Firm Size, Dan Collateralizable Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 20072010)”, Skripsi, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis,Universitas Diponegoro, Semarang. Pribadi, Anggit Satria dan Sampurno, Djoko , 2012, “Analisis Pengaruh Cash Position, Firm Size, Growth Opportunity, Ownership, Dan Return On Asset Terhadap Dividend Payout Ratio”, Diponegoro Journal Of Management , Volume 1, Nomor 1, Halaman 212-211, Fakultas
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
31
Ekonomika Universitas Semarang.
dan
Bisnis, Diponegoro,
Puspita, Fira, 2009, “Analisis FaktorFaktor YangMempengaruhi Kebijakan Dividend Payout Ratio (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2007)”, Tesis, Universitas Diponegoro, Semarang Putra,
Cendekia S, 2011, “Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Dividend Payout Ratio”, Jurnal, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Rahmawati, Siti Nur, 2008, “FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Periode 2000-2004”, Skripsi, Fakultas syariah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Sant, Rajiv dan Cowan, Arnold R., 1994, “Do Dividends Signal Earnings? The Case Of Omitted Dividends”, Journal of Banking and Finance, v18 #6, 1113-1133. (http://www.bus.iastate.edu/arnie/ OmittedDividendsPaper.pdf diakses 30 november 2014 pukul 20.52 wib) Santoso, Habib Dwi, 2012, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009)”, Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.
Santoso, Habib Dwi, dan Prastiwi, Andri, 2012, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009)”, Diponegoro Journal Of Accounting, Volume 1, Nomor 1, Halaman 1-12. , Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang. Sartono, Agus, 2001, “Kepemilikan orang dalam (insider ownership), utang, dan kebijakan dividen : pengujian empirik teori keagenan (agency theory)”, Jurnal bisnis dan ekonomi, Vol.9, No.1. Setiawan, Yudi, 2013, “Pengaruh IndependensiDewan Komisaris, Reputasi Auditor,Rasio Hutang, Dan CollateralizableAssets Terhadap Kebijakan Dividen(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang TerdaftarDi Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011)”, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang. Silitonga,Desmon 19 april 2013, Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan, http://www.mdifunds.com/new/?p =461 (Diakses 6 november 2014 pukul 19.30 wib) Sumiadji, 2011, “Analisis Variabel Keuangan Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen”, Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol.3, No.2, Politeknik Negeri Malang, Malang. Susanto, yulius kurnia, 2011, “Kepemilikan saham, Kebijakan dividen, Karakteristik perusahaan, Resiko sistimatik, Set peluang
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
32
investasi”, Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 13, No. 3, Hal. 195-210, STIE Trisakti. Sugiono, 2008, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R& D, CV Alfabeta, Bandung. Taufiq, 2014, “Analisis Pengaruh Cash Position, Profitabilitas, Potensi Pertumbuhan Dan Kepemilikan Minoritas Terhadap Dividend Payout Ratio”, Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Hasanuddin , Makassar. Wahyudi, Eko dan Baidori, 2008, “Pengaruh Insider Ownership, Collateralizable Assets, Growth In Net Assets, dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2006, Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol.6, No.3. Wahyuni,Eka Sri, 2013, “Pengaruh Profabilitas, Likuiditas, Dan Ukuran Perusahaan Pt Sepatu Bata Tbk”, Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia (Repository.Upi.Edu Diakses 6 November 2014 pukul 19.00 wib) Weston,Fred Dan Copeland, Thomas E. ,1997, Manajemen Keuangan Edisi Kesembilan Jilid 2, Binarupa Aksara, Jakarta (Diakses 28 November 2014)
MAKSIMUM | Vol. 3, No. 2, Maret 2013-Agustus 2013
33