GRADUASI Vol. 25 Edisi Maret 2011
ISSN 1410 - 9913
ANALISIS REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia) HENY KURNIANINGSIH ABSTRAKSI Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif, dengan pendekatan studi peristiwa (event study), studi peristiwa untuk menguji meliputi kandungan informasi, dan reaksi pasar terhadap pengumuman dividen.Variabel yang digunakan pada penelitian adalah abnormal return, actual return, expected return, market return dengan metode Model Disesuaikan Pasar (Market Adjusted Model) dalam penghitungan abnormal return yang kemudian diuji dengan pengujian t (t-test) . Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 135 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI hun 2010. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling Sampel dalam penelitian ini sebanyak 45 perusahaan manufaktur.Penelitian ini menganalisis adanya reaksi pasar terhadap pengumuman dividen dan menguji adanya perbedaan reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman. Berdasarkan pengujian di atas, menyimpulkan bahwa pasar bereaksi signifikan yang diberikan oleh seluruh perusahaan manufaktur terhadap pengumuman dividen yaitu pada hari ke t-8 dan t-0 pengumuman dividen. Untuk uji beda rata-rata abnormal ada perbedaan reaksi pasar baik sebelum dan sesudah pengumuman dan terjadi perbedaan terhadap perusahaan bertumbuh dan perusahaan tidak bertumbuh. Kata Kunci : Pengumuman Dividen, reaksi pasar, abnormal return. I. PENDAHULUAN Sebagai pasar yang sedang berkembang (emerging market), pergerakan harga ekuitas di pasar modal Indonesia berfluktuasi relatif tinggi. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain informasi luar perusahaan (eksternal), serta informasi internal perusahaan, termasuk didalamnya adalah p en g u m u ma n pe m b a g i an d i v i de n . P e n g u m u m a n p e mb a g i a n d i v i d e n merupakan salah satu corporate action yang berasal dari intern emiten, yang juga merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi investor untuk berinvestasi. Husnan (1993) menyatakan, dalam kondisi di mana investor dihadapkan pada ketidakpastian hasil investasi, maka penggunaan dividen sebagai suatu indikator untuk memperkirakan prospek keuntungan merupakan hal yang diterima karena dividen menurut laporan akuntansi bisa dipengaruhi oleh metode perlakuan akuntansi yang berbeda. Di samping itu, pengumuman dividen juga mengandung informasi mengenai persepsi manajemen tentang prospek perusahaan di masa yang datang, yaitu jika dikaitkan dengan keuntungan yang
diharapkan perusahaan serta aliran kas untuk membayar dividen. Demikian pula penurunan dividen dapat ditafsirkan sebagai penurunan keuntungan di masa yang akan datang. Pembagian dividen kepada pemegang saham juga menyebabkan posisi kas suatu perusahaan semakin berkurang. Hal ini mengakibatkan leverage (rasio antara hutang terhadap ekuitas) akan semakin besar. Dampak yang timbul adalah para pelaku pasar akan berpikiran negatif terhadap perusahaan. Melihat hal tersebut paling tidak telah memberikan suatu gambaran tentang adanya pengaruh berbeda-beda yang ditimbulkan oleh kebijakan dividen pada waktu ex-dividend date. Berdasarkan temuan yang berbeda dari penelitianpenelitian di atas, peneliti memandang bahwa masih diperlukan adanya dukungan teori atas fenomena ex-dividend date ini. Selain itu penelitian ini juga ingin melihat bagaimana fenomena ex-dividend date pada kondisi pasar modal di Indonesia. Berdasarkan uraian diatas, permasalahan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman dividen;Bagaimana perbedaan reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman dividen.
Analisis Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Dividen Pada Perusahaan Manufaktur
61
GRADUASI Vol. 25 Edisi Maret 2011
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman dividen ; untuk menguji dan menganalisis perbedaan reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman dividen. II. HIPOTESIS Petit (1972) meneliti sampel yang terdiri dari 625 perusahaan yang berasal dari periode Januari 1964 sampai Juni 1968. Temuan Petit (1972) bertentangan dengan hasil Godenes (1978) dan Brooks (1996). Temuan Petit (1972) menunjukkan ada reaksi pasar yang signifikan, terutama pada bulan pengumuman dividen. Oleh karena itu temuan Petit (1972) mendukung teori kandungan informasi yang dibawa dividen, sehingga dividen mempunyai kandungan informasi yang substansial bagi investor. Temuan Gonedes (1978) dikonfirmasi oleh Brooks (1996) yang menelit i pengumuman dividen pada tahun 1988 dan menguji perubahan asimetri informasi, relative spread dan volume perdagangan untuk melihat perubahan antara periode sebelum dan sesudah pengumuman dividen. Hasil Penelitian Brooks (1996) menemukan asimetri informasi yang terjadi tidak mengalami perubahan yang signifikan, begitu juga relative spread dan volume perdagangan. Penelitian selanjutnya mengenai kandungan informasi dividen, terutama pada penelitian terakhir banyak yang mendukung kandungan informasi dividen. Aharony dan Swary (1980) mengamati sampel penelitian yang terdiri dari 149 perusahaan dalam kurun waktu 1 Januari 1963 sampai dengan 31 Desember 1976 yang terdaftar di NYSE. Hasil penelitian menunjukkan ada reaksi pasar yang signifikan pada sehari sebelum dan hari pe n gu mu man d iv id e n, b ai k u nt u k perubahan dividen meningkat maupun menurun. Brickly (1983) menguji kandungan informasi specially designated dividend yang diumumkan di NYSE dan AMEX pada periode 1969-1979 dan terdapat 165 pe ng um uma n. H asi l p e ne li t i an ny a menemukan adanya reaksi pasar yang signifikan positif pada hari ke-0 dan +1. Hal ini menunjukkan specially designated dividend juga mengandung informasi yang berguna bagi investor.
62
ISSN 1410 - 9913
DeAngelo dan DeAngelo (1990) melakukan pengujian secara khusus terhadap perusahaan yang melakukan pemotongan dividen. Hasil penelitiannya men un ju kkan pe mot on ga n di vi de n merupakan pertanda perusahaan tersebut dalam kondisi distress. Hal ini sejalan dengan teori sinyal yang menyatakan bahwa penurunan pembayaran dividen berarti sinyal mengenai kinerja perusahaan yang menurun. Firth (1994) menyatakan bahwa perubahan dividen mempunyai kandungan informasi yang berguna. Pendapatnya didasarkan atas penelitiannya terhadap 649 observasi selama periode 1980-1991. Hasilnya menunjukkan bahwa reaksi pasar terjadi secara signifikan pada dua hari periode jendela yang diamati. Efek pengumuman dividen oleh reporter juga mempengaruhi pergerakan harga saham perusahaan dalam industri sejenis (perusahaan non reporter). Jadi ada transfer informasi intra industri pada saat pengumuman dividen. Benartzi et al. (1997) melakukan pengujian dengan menggunakan metode buy and hold strategy terhadap data harian dan data bulanan. Sampel yang diteliti terdiri dari 255 pengumuman dividen menurun dan 4249 pengumuman dividen meningkat selama periode 1979-1991. Hasilnya menunjukkan untuk jangka pendek yaitu 3 hari sekitar pengumuman (t-1, t-0 dan t+1) terdapat reaksi pasar yang signifikan yang mengkonfirmasi kandungan informasi dividen. Sedangkan untuk jangka panjang menunjukkan ada excess return signifikan yang terjadi setahun setelah pengumuman dividen. Jadi perusahaan yang menaikkan (menurunkan) pembagian dividen, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, mengalami excess return yang meningkat (menurun). Benartzi et al (1997) juga menunjukkan bahwa investor akan bereaksi lebih kuat terhadap pengumuman dividen menurun (-2,11%) dibandingkan pengumuman dividen meningkat (0,81%). Di Indonesia, terdapat beberapa penelitian yang berhasil membuktikan kandungan informasi dividen, antara lain adalah Suparmono (2000), Sujoko (1999) serta Setiawan dan Hartono (2002). Suparmono (2000) menguji pengumuman dividen yang terjadi selama periode 19911998. Sampel penelitian terdiri dari 182 perusahaan yang mengumumkan
Analisis Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Dividen Pada Perusahaan Manufaktur
GRADUASI Vol. 25 Edisi Maret 2011
pembayaran dividen meningkat dan 158 perusahaan yangmengumumkan pembayaran dividenmenurun. Temuannya menunjukkan ada reaksi pasar yang signifikan pada t-5 dan t-0 untuk dividen meningkat dan pada t-0 untuk dividen menurun. Sujoko (1999) melakukan pengujian terhadap pengumuman dividen meningkat selama periode 1994-1996. Hasilnya menunjukkan bahwa selama 3 hari yaitu, sehari sebelum pengumuman, hari p e n g u mu m a n d a n s e h a r i s e t e l a h pengumuman dividen meningkat terdapat reaksi pasar yang signifikan positif. Setiawan dan Hartono (2002) berhasil mengkonfirmasi Sujoko (1999) dan Suparmono (2000) tentang adanya kandungan informasi pengumuman dividen. Perbedaannya adalah bahwa Sujoko (1999) dan Suparmono (2000) menunjukkan terdapat kebocoran informasi dan reaksi yang berkepanjangan, sehingga pasar bereaksi signifikan pada hari sebelum dan sesudah pengumuman dividen. Sementara Setiawan dan Hartono (2002) menyatakan bahwa pasar bereaksi hanya pada hari pengumuman dividen dan tidak ada kebocoran informasi dan reaksi pasar yang berkepanjangan. Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya tersebut maka disusun hipotesis: H-1 : Ada reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman dividen; Lintner (1956) berargumen bahwa kenaikan dividen merupakan sinyal dari manajemen mengenai kepercayaan mereka bahwa laba akan mengalami peningkatan secara permanen di masa depan. Pemberian sinyal ini membutuhkan cost, maka hanya perusahaan berprospek yang mampu menanggungnya. Apabila sinyal tersebut diberikan oleh perusahaan yang tidak berprospek, maka perusahaan tersebut tidak akan mampu menanggung signalling cost dan akan mengalami kesulitan likuiditas, yang pada gilirannya justru akan merugikan investor. Oleh karena itu, investor harus mampu membedakan antara perusahaan berprospek dan tidak berprospek supaya tidak dibodohi oleh emiten. Apabila kenaikan dividen tersebut berasal dari perusahaan yang berprospek ekonomis, maka pasar akan bereaksi positif. Akan tetapi, apabila perusahaan yang mengumumkan kenaikan dividen
ISSN 1410 - 9913
tersebut merupakan perusahaan tidak berprospek, maka pasar akan bereaksi negatif. Apabil a i nvestor hanya memperhitungkan kenaikan dividen saja tanpa memperhatikan apakah sinyal tersebut valid atau tidak, sehingga merespon secara positif pengumuman divi den ya ng di beri kan ba ik ole h perusahaan berprospek maupun tidak berprospek, maka investor tersebut adalah investor yang naïve atau investor yang tidak canggih (unsophisticated investor). Fama (1970) menyatakan bahwa efisiensi pasar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: bentuk lemah, bentuk setengah kuat dan bentuk kuat. Efisiensi pasar setengah kuat menurut Fama (1970) menekankan pada ketersediaan informasi dan fully reflect. Definisi ini tepat untuk mengamati respon pasar terhadap pengumuman yang tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut, seperti: pengumuman laba dan arus kas. Pengumuman laba yang meningkat merupakan kabar baik yang menandakan kinerja perusahaan bagus, sedangkan pengumuman laba menurun berarti kabar buruk yang menandakan kinerja perusahaan menurun. Pasar dapat menyerap informasi ini dengan cepat, kemudian bereaksi positif (negatif) terhadap kabar baik (buruk). Pengukuran efisiensi pasar bentuk setengah kuat seperti ini sangat tergantung kepada seberapa luas informasi tersebut tersebar. Konsep efisiensi pasar bentuk setengah kuat menurut Fama (1970) dikembangkan lebih lanjut oleh Hartono (1998) dengan memperhitungkan kecanggihan pelaku pasar. Menurut Hartono (1998) konsep Fama mengenai efisiensi pasar bentuk se t e ng a h k ua t ya n g m en e ka n ka n ketersediaan informasi merupakan efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi. Akan tetapi, untuk menghadapi informasi yang menghendaki pengolahan lebih lanjut, seperti: pengumuman dividen dan merjer, maka definisi Fama (1970) dapat dikembangkan lagi. Hartono (1998) menyatakan bahwa investor harus canggih dalam mengolah informasi, sehingga mampu bereaksi secara tepat. Dalam kasus pengumuman dividen, investor harus dapat membedakan antara sinyal yang diberikan oleh perusahaan yang mempunyai prospek dan yang tidak mempunyai prospek. Hartono (1998) menyatakan bahwa definisi pasar yang mencakup ketersediaan
Analisis Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Dividen Pada Perusahaan Manufaktur
63
GRADUASI Vol. 25 Edisi Maret 2011
informasi dan ketepatan reaksi pasar merupakan pasar bentuk setengah kuat secara keputusan (decisionaly efficient market). Efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan tingkatannya lebih tinggi daripada pasar efisien bentuk setengah kuat secara informasi. Sujoko (1999) melakukan penelitian terhadap Dividend Signalling Theory di BEI,selama periode 1994-1996. Penelitiannya menggunakan nilai pasar asset dibagi nilai buku sebagai proksi perusahaan berprospek atau tidak sehingga diperoleh 96 perusahaan yang bertumbuh dan mengumumkan kenaikan dividen dari 54 perusahaan yang tidak bertumbuh, tetapi mengumumkan kenaikan dividen. Hasil penelitiannya menunjukkan investor merespon positif kedua sub sampel ini. Berarti, investor di Indonesia tidak memperhitungkan apakah perusahaan yang mengumumkan kenaikan dividen adalah perusahaan yang bertumbuh atau tidak. Atau dengan kata lain, investor di Indonesia masih belum canggih, sehingga Bursa Efek Indonesia belum efisien setengah kuat secara keputusan. Se ti a wa n da n H arto no (20 02 ) melakukan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan dalam merespon pengumuman dividen meningkat menyimpulkan bahwa pasar modal di Indonesia periode 1992 -1996 belum efisien setengah kuat secara keputusan. Investor tidak mampu membedakan antara sinyal yang valid (yang berasal dari perusahaan bertumbuh) dan sinyal yang tidak valid (yang berasal dari perusahaan tidak bertumbuh), karena dari hasil pengujian t e r h a d a p k e t e p a t a n re a k s i p a s a r menunjukkan bahwa investor bereaksi positif baik terhadap pengumuman dividen me n i n g k a t ya n g d i n y a t a k a n o l e h perusahaan bertumbuh maupun oleh perusahaan tidak bertumbuh. Berdasar beberapa penelitian tersebut maka disusun hipotesis sebagai berikut: H-2 : Ada perbedaan reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman dividen; III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif, dengan pendekatan studi peristiwa (event study). 64
ISSN 1410 - 9913
3.2.
3.3.
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010 yang t e r d i r i d a r i 1 3 5 p er u s a h a a n manufaktur. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling dengan kriteria terdaftar di BEI dan merupakan perusahaan Manufaktur di tahun 2010 yang mengumumkan pembayaran dividen,tidak memiliki ekuitas negative,selalu memperoleh laba.Berdasarkan kriteria dalam penentuan sampel, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 45 perusahaan manufaktur. Operasionalisasi Variabel a. Abnormal Return Abnormal return atau excess return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap normal return. Normal return merupakan return ekspektasi dan merupakan return yang terjadi pada keadaan normal dimana tidak terjadi suatu p eri st i wa. De ng an ad an ya peristiwa tertentu, normal return akan naik atau akan turun. Hasil keseluruhannya adalah return sesungguhnya. Sehingga abnormal return merupakan selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dan r e t u rn ek sp e k t a si (n o rm a l return).Adapun rumus abnormal return sebagai berikut: AR i, t = R i,t - E{R i, t} Dimana: AR i, t = Abnormal return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t. R i,t = Return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t. E{R i, t} = Return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t. Perhitungan return sesungguhnya (actual return) digunakan rumus sebagai berikut:
Pt - P
t-1
Rit = P t-1
Analisis Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Dividen Pada Perusahaan Manufaktur
ISSN 1410 - 9913
GRADUASI Vol. 25 Edisi Maret 2011
Dimana: Pt = Harga penutupan saham pada periode ke-t Pt - 1 = Harga penutupan saham pada periode ke t-1 b. Return Ekspektasi Re turn Ekspektasi ya n g digunakan dalam penelitian ini adalah ekspektasi model d i s s u a i k a n p a s a r. M o d e l ekspe kta si d apat dib ent uk dengan menggunakan persamaan: ERi,j = Rmj Dimana: ERi,j = R e t u r n Ekpektasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
Rmj = Return Indeks Pasar pada periode estimasi ke-j (Rmj = IHSGj - IHSG j-1 / IHSGj-1). IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Normalitas Data B er da sa rk an ha si l pe n gu j i an normalitas data dengan menggunakan one sample kolmogorov smirnov dapat diketahui bahwa nilai signifikansi 2 tailed average abnormal return average a b n o rma l r e t u rn s eb e l u m pengumuman dan setelah pengumuman memiliki nilai signi fikansi > 0,0 5.Hal ini membuktikan bahwa data berdistribusi normal.
Tabel 4.1 Pengujian Normalitas Data One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
4.2. Pengujian Hipotesis 1 Pengujian hipotesis 1 merupakan pengujian reaksi pasar terhadap pengumuman dividen. Adanya reaksi pasar dapat diketahui dari nilai abnormal return. Namun sebelumnya untuk melihat ada atau tidaknya abnormal return saham pada event periode akan
dicari dengan menggunakan rumus one sample t test. Pada prinsipnya pengujian ini adalah dengan membandingkan abnormal return saham rata-rata dengan return saham Abnormal return yang signifikan pada ? sebesar 5% muncul pada hari ke t-8 atau delapan hari sebelum
Analisis Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Dividen Pada Perusahaan Manufaktur
65
GRADUASI Vol. 25 Edisi Maret 2011
pengumuman dan hari ke 0 atau hari pada saat pengumuman dividen. Sehingga dapat diketahui bahwa terjadi reaksi pasar yang signifikan delapan hari sebelum pengumuman dividen dan pada hari-H atau pada saat pengumuman dividen. Hal ini berarti Hipotesis 1 diterima. Berdasarkan analisis yang dilakukan, untuk menguji adanya reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman dividen, sampel yang digunakan sebanyak 45 perusahaan. Hasil yang diperoleh adalah abnormal return yang signifikan pada ? sebesar 5% muncul pada hari ke-8 atau delapan hari sebelum pengumuman dividen dan pada saat hari pengumuman dividen, sehingga dapat diketahui bahwa terjadi reaksi pasar pada 8 hari sebelum pengumuman dividen dan pada saat hari pengumuman dividen. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya kebocoran informasi sebelum dividen dibagikan dan pasar juga mereaksinya pada saat diumumkan.Temuan penelitian ini mendukung hipotesis kandungan informasi pengumuman dividen yang menyatakan bahwa pengumuman dividen mengandung informasi yang berguna bagi investor. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Petit (1972), Aharony & Swary (1980), Benartzi et al (1997), Mikhail et al (1999), Sujoko (1999), Suparmono (2000), Setiawan & Hartono (2003) dan Yusnitasari (2003). 4.3. Pengujian Hipotesis 2 Pengujian hipotesis 2 merupakan pengujian perbedaan reaksi pasar 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah pengumuman dividen. Adanya reaksi pasar dapat diketahui dari nilai abnormal return. Namun sebelumnya untuk melihat ada atau tidaknya abnormal return saham pada event period atau p e r i o d e j en d e l a d i c a ri d e n g a n menggunakan rumus paired sample t test. Hasil pengujian perbandingan average abnormal return (AAR) saham pada periode sebelum pengumuman (t10 s/d t-1) memiliki average abnormal return sebesar 0.0052850 sedangkan average abnormal return saham pada 10
66
ISSN 1410 - 9913
hari sesudah pengumuman (t+1 s/d t+10) menunjukkan AAR sebesar 0.0000546. Hasil pengujian perbedaan pa da 10 hari period e seb elum pengumuman dividen dengan 10 hari sesudah pengumuman dividen menunjukkan nilai ttabel sebesar 2.262 dengan tingkat signifikansi (?) 5% dengan df (derajad kebebebasan) n-1 = 9 maka diperoleh thitung sebesar 2,292. Karena thitung lebih besar dibanding dengan ttabel maka H2 diterima.Sehingga dapat diketahui ada perbedaan reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman dividen. Pengujian terhadap perbedaan ratarata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman dividen pada periode pengamatan. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan Paired Samples Test terhadap Average Abnormal Return, hasil yang diperoleh adalah ada perbedaan antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman dividen dilihat dari hasil pengujian perbedaan pada 10 hari periode sebelum pengumuman dengan 10 h ari sesud ah pengumuman. Dibuktikan dengan nilai ttabel sebesar 2.262 dengan tingkat signifikansi (?) 5% dengan df (derajad kebebebasan) n-1 = 10 maka didapatkan thitung sebesar 2,292. Karena thitung terletak diantara ± ttabel maka Ho diterima. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan ada perbedaan secara signifikan antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman dividen terbukti kebenarannya, kenyataan ini mengindikasikan tidak banyak informasi lain diluar informasi sebelum dan sesudah pengumuman dividen yang dibagikan dan mempengaruhi pergerakan harga saham baik sebelum maupun sesudah pengumuman dividen, sehingga variabilitas return yang terjadi antara sebelum dan sesudah pengumuman dividen berbeda secara nyata. V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, penelitian tentang Reaksi Pasar terhadap Pengumuman Dividen pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia di tahun
Analisis Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Dividen Pada Perusahaan Manufaktur
ISSN 1410 - 9913
GRADUASI Vol. 25 Edisi Maret 2011
2010 ini dapat disimpulkan : 1. Terdapat reaksi pasar yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman dividen.
2. Terdapat perbedaan reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman dividen.
DAFTAR PUSTAKA Benartzi, Shlomo, Roni Michaely dan Richard H. Thealer. (1997). "Do Changes in Dividend Signal the future or the Past?". The Journal of Finance 52: 1007-1034. Brooks, Raymond M. (1996). "Changes in Asymetric Information Earnings and Dividend Announcements". Journal of Business, Finance dan Accounting 23 (April): 359-378. DeAngelo, Harry, Linda DeAngelo dan Douglas J. Skinner. (1992). "Dividend and Losse". The Journal of Finance 47 (December): 1837- 1863. El-Gazzar, S. M. (1998). "Prediclosure Information and Institutional Ownership: A Cross-Sectional Examination of Market Revaluations During Earnings Announcement Periods". The Accounting Review 73: 119-129. Fama, E.F. (1970). "Efficient Capital Market: A review of Theory and Empirical Work". Journal of Finance (May): 383-417. Firth, Michael. (1996). "Dividend Changes, Abnormal Return, and Intra-Industry Firm Valuations". Journal of Financial and Quantitative Analysis 31 (June): 189-211. Gelb, David S. (1999). "Corporate Signalling with Dividend, Stock Repurchase, and Accounting Disclosure: An Empirical Study". Journal of Accounting, Auditing dan Finance: 99-120. Gonedes, Nicholas J. (1978). "Corporate Signalling, External Accounting, and Capital Market Equilibrium: Evidence on Dividend, Income, and Extraordinary Items". Journal of Accounting Research 16 (Spring): 26-79 Brickley, James A. (1983). "Shareholder Wealth, Information Signalling and the Specially Designated Dividend". Journal of Financial Economics 12: 187209. Hand, J. R. M. (1990). "A Test of The Extended Functional Fixation Hypothesis". The accounting Review 65: 740-763. Hartono, Jogiyanto. (1999). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi pertama. Yogyakarta: BPFE UGM. Lintner, John. (1996). "Distribution of Income of Corporations Among Dividen, Retained Earning, and Taxes". TheAmerican Economic Review 46: 97-118. Marfuah. (2001). "Kemahiran Investor dan Pola Return Saham Setelah Pengumuman Laba: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI". Jurnal Wahana. Mayer, M. (1988). Market. New York, NY: W. W. Norton. Petit, Richardson R. (1972). "Dividend Announcements, Security Performance, and Capital Market Efficiency". The Journal of Finance 27 (December): 993-1007. Miller, Merton H., dan Kevin Rock. (1985). "Dividend Policy under Asymetric Information". The Journal of Finance 40 (September): 893-906. Setiawan, Doddy dan Hartono, Jogiyanto. (2002). "Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat Secara Keputusan: Analis PengumumanDividen Meningkat". Simposium Nasional Akuntansi 5. Ikatan Akuntan Indonesia. Semarang: 334-347. Shiller, R. J., Pound. (1989). "Survey Evidence on Diffusion of Interest and Information Among Investors". Journal of Economics Behavior and Organizations (August):44-66. Sujoko. (1999). Analisis Kandungan informasi dan Ketepatan Reaksi Pasar. Pengujian terhadap Dividend Signalling Theory, StudiEmpiris di Bursa Efek Jakarta.Tesisi S-2. Universitas Gajah Mada (Tidak dipublikasikan). Suparmono. (2000). "Dividend Announcement Effects on Stock Return: A Test of Signalling Hyphotesis in the Indonesian Stock Market". Gajah Mada International Journalof Business 2 (September): 351-368. Utama, S., dan W. M. Cready. (1997). "Institutional Ownership, Differential Predisclosure Precision and Trading Volume Announcements Dates". Journal of Accounting and Economics 24: 129150. Walther, B. (1997). "Investor Sophistication and Market Earnings Expectations". Journal of Accounting Research 35: 157-192.
Analisis Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Dividen Pada Perusahaan Manufaktur
67