Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
ANALISA DAN MITIGASI RISIKO PROYEK MPS (MAN POWER SUPPLY) DI PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO) CABANG SURABAYA Baron AgungWicaksono Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, The Gayungsari F-38 Gayungan, Surabaya email:
[email protected] ABSTRAK Manajemen risiko merupakan proses pengukuran atau penilaian risiko serta pengembangan strategi pengelolaan risiko. PT Surveyor Indonesia (Persero) Cabang Surabaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa, dan berada pada lingkungan bisnis yang penuh dengan ketidakpastian dan risiko. Meski hasil kinerja perusahaan secara umum menunjukkan hasil yang cukup baik setiap tahunnya, berdasarkan data hasil audit terhadap pengukuran kinerja keuangan perusahaan (berbasis KPI) mulai tahun 2009 hingga tahun 2013 masih menunjukkan hasil yang lebih rendah dari yang diharapkan perusahaan, utamanya pada sasaran strategis pendapatan. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi terhadap berbagai risiko yang ada dalam pencapaian target pendapatan tersebut, yaitu pada proyek Man Power Supply (MPS) yang memberikan kontribusi pendapatan terbesar diantara proyek lainnya. Dari hasil identifikasi risiko pada proyek MPS didapatkan berbagai risiko yang muncul adalah risiko penentuan harga, risiko dana operasional, risiko tenaga fungsional, risiko kompetensi, risiko kebijakan pemerintah, risiko delivery, serta risiko komitmen bawahan. Selanjutnya dilakukan analisa serta penyusunan ranking terhadap dampak risiko-risiko tersebut untuk proses mitigasi berikutnya. Dari prioritas ini bisa dilakukan upaya-upaya yang tepat untuk menangani risiko tersebut, yaitu menekan harga, pengajuan kas cadangan, penambahan tenaga fungsional, peningkatan kompetensi, mencari peluang baru, optimasi waktu, bimbingan dan arahan kepada tenaga kerja, serta pemahaman terhadap regulasi baru. Kata kunci: Manajemen Risiko, Identifikasi Risiko, Mitigasi Risiko, Man Power Supply (MPS), Key Performance Indicator (KPI) PENDAHULUAN PT. Surveyor Indonesia (Persero) Cabang Surabaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Dalam menjalankan usahanya perusahaan ini juga menghadapi berbagai macam risiko baik internal maupun eksternal. Kemampuan PT. Surveyor Indonesia (Persero) untuk tetap bertahan (survive) juga tergantung pada kemampuan perusahaan dalam menangani risiko yang ada. Guna meminimalisir risiko tersebut perlu dilakukan analisis risiko dan mitigasinya di perusahaan dengan pendekatan metode manajemen risiko. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi terhadap risiko pada indikator kinerja (KPI) PTSI dalam jangka waktu 2009 - 2013, utamanya pada proyek Man Power Supply (MPS) yang memberikan kontribusi tinggi pada pencapaian kinerja keuangan dengan sasaran strategis pendapatan. Dari proses identifikasi risiko ini, diharapkan risiko yang ada dapat ISBN : 978-602-70604-0-1 A-26-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
diukur serta dipetakan untuk memudahkan dalam menganalisanya. Dari penelitian tersebut, nantinya diharapkan dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi risiko dan menetapkan strategi mitigasi risiko yang terjadi dalam indikator kinerja keuangan perusahaan (KPI Finansial), membantu perusahaan dalam mengetahui besarnya potensi terjadinya risiko, mendapatkan nilai/tingkat kekritisan dari terjadinya masing-masing risiko dan mendapatkan dampak yang ditimbulkan dari risiko yang terjadi, dan membantu perusahaan dalam menentukan langkah penanganan strategi mitigasi risiko di PT. Surveyor Indonesia (Persero) Cabang Surabaya dalam upaya pencapaian target kinerja keuangan yang telah ditetapkan. TINJAUAN PUSTAKA Risiko seringkali dihubungkan dengan ketidakpastian mengenai hal-hal yang seolah-olah dianggap di bawah kendali, padahal akan berbahaya. Ketidakpastian adalah karakteristik normal dan tidak dapat dihindari dari hampir semua proyek bidang jasa, ketidakpastian dapat dihasilkan dari kompleksitas bisnis produk jasa yang muncul secara berkelanjutan, dan ketergesaan untuk terjun pada source code editor. Menurut Wikipedia bahasa Indonesia menyebutkan bahwa manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumber daya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Menurut Hanafi (2012), manajemen risiko pada dasarnya dilakukan melalui proses – proses berikut ini: 1. Identifikasi risiko 2. Evaluasi dan pengukuran risiko, dan 3. Pengolaan risiko Dr. Boehm (1989) menjelaskan risk management terdiri atas aktivitas-aktivitas berikut ini: 1. Risk Assessment (menggambarkan risiko apa yang terjadi dan harus fokus terhadap yang mana) a. Membuat daftar semua potensi bahaya yang akan mempengaruhi proyek. b. Memperkirakan probabilitas kejadian dan potensi kehilangan dari tiap item yang didaftar. c. Mengurutkan item-item tersebut dari yang paling berbahaya sampai kurang berbahaya. 2. Risk Control (berbuat sesuatu terhadap item-item tersebut) a. Menggunakan teknik dan strategi untuk mengurangi risiko tertinggi. b. Mengimplementasikan strategi untuk menetapkan faktor risiko tertinggi. c. Mengawasi efektivitas strategi dan level perubahan risiko pada proyek.
ISBN : 978-602-70604-0-1 A-26-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
METODOLOGI PENELITIAN
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung, pencatatan dan wawancara langsung dengan manajemen PT. Surveyor Indonesia (Persero) Cabang Surabaya untuk mengetahui perkembangan kinerja perusahaan, mengetahui risiko dan peluang risiko yang dihadapi perusahaan, penyebab dan dampak risiko yang terjadi di perusahaan dan mengetahui bagaimana penanganan risiko yang selama ini dilakukan oleh pihak perusahaan. Sedangkan data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari PT. Surveyor Indonesia (Persero) Cabang Surabaya meliputi data indikator kinerja (KPI) perusahaan, data keuangan, serta data-data lainnya yang didapat dari dokumen perusahaan. Selain itu data sekunder dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti internet, terkait situs-situs yang berhubungan dengan penelitian dan literatur yang relevan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan dengan Metode Aproksimasi. Selain itu juga digunakan Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif
ISBN : 978-602-70604-0-1 A-26-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai keadaan umum perusahaan dan manajemen risiko yang diterapkan perusahaan. ANALISIS RISIKO Data-data terkait KPI di PT. SI Cabang Surabaya tersebut akan dikumpulkan dan dianalisa lebih lanjut. Hasil temuan dari audit internal juga merupakan informasi yang sangat berguna untuk mengetahui apakah ada risiko yang dapat diidentifikasi dari pelaksanaan pekerjaan sebelumnya. Berikut adalah data-data menyangkut pencapaian KPI mulai tahun 2009 hingga tahun 2013: Tabel 1. Target dan Realisasi KPI tahun 2009-2013
Berikut adalah tabel rekapitulasi pendapatan yang dikelompokkan terhadap setiap divisi: Tabel 2. Rekapitulasi Pendapatan Tahun 2009 – 2013 (Kelompok Divisi) Divisi MPS NDT TTI
Pendapatan 48.027.960.762 1.116.834.773 21.539.529.617
proporsi 67,9% 1,6% 30,5%
Nilai kerugian ini juga diukur dengan cara menilai pendapat dari pihak manajemen (tenaga ahli) yang berkompeten dalam pelaksanaan pekerjaan MPS. Hasil pengolahan data dari kuisioner yang telah diberikan kepada pihak manajemen PT. SI (3 orang) memberikan hasil sebagai berikut:
ISBN : 978-602-70604-0-1 A-26-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Tabel 3. Penilaian Probabilitas Risiko FREKUENSI RISIKO (WAKTU) NO RISIKO 1 2 3 4 5 6 7
BS 2 3 2 1 2 4 1
DYF 2 2 2 1 2 4 1
FREKUENSI RISIKO (%)
WJN 3 3 3 2 2 3 1
BS' 30 50 30 10 30 70 10
DYF' 30 30 30 10 30 70 10
WJN' 50 50 50 30 30 50 10
RATA-RATA (%) 36,67 43,33 36,67 16,67 30,00 63,33 10,00
Tabel 4. Penilaian Dampak Risiko DAMPAK
RISIKO
(MILYAR)
NO RISIKO
BS
DYF
WJN
RATA-RATA
CONSEQUENCE RATING
1
4,6
4,7
4,5
4,600
4
2
3,9
4,1
3,8
3,933
3
3
1,9
2,5
2,1
2,167
2
4
3,4
3,4
3,2
3,333
3
5
3,5
3,8
3,2
3,500
3
6 7
3,8 5,3
3,9 5
4,1 4,6
3,933 4,967
3 4
Tahap berikutnya analisa risiko yang terdiri atas proses pemetaan risiko dan proses penilaian atau status risiko. Pemetaan risiko adalah proses untuk menggambarkan posisi risiko pada suatu peta dari dua sumbu, yaitu sumbu vertikal yang menggambarkan probabilitas dan sumbu horizontal yang menggambarkan dampak risiko. Dari hasil pengolahan data sebelumnya dapat diketahui kondisi masing-masing risiko seperti tabel berikut ini: Tabel 5. Pemetaan Risiko No 1 2 3 4 5 6 7
Risiko Risiko – 1 Risiko – 2 Risiko – 3 Risiko – 4 Risiko – 5 Risiko – 6 Risiko – 7
Probabilitas Kecil Kecil Kecil Kecil Kecil Besar Kecil
Dampak Besar Kecil Kecil Kecil Kecil Kecil Besar
Gambar 2. Pemetaan Risiko
ISBN : 978-602-70604-0-1 A-26-5
Kuadran II IV IV IV IV III II
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Dari proses perhitungan sebelumnya, maka posisi masing-masing risiko ini dapat digambarkan pada gambar matriks di bawah ini:
MATRIKS RISIKO F R E K U E N S I
DAMPAK 1 <= 6%
2 > 6-10%
3 > 10-14%
4 > 14-18%
4
7
5
1
1
almost never
2
unlikely
3
possible
2
4
likely
6
5
almost certain
3
5 > 18-20%
Gambar 3. Posisi Matriks Risiko
MITIGASI RISIKO Tabel 6. Kondisi Risiko PT.SI No
Nama Risiko
Kejadian
1
Risiko – 6
harga kurang bersaing
2
Risiko – 2
3
Risiko – 1
dana operasional belum tersedia tenaga fungsional dalam kondisi full load
4
Risiko – 5
kompetensi pelaksana kurang
5
Risiko – 3
waktu delivery tidak sesuai
6
Risiko – 4
bawahan kurang komitmen
7
Risiko – 7
perubahan kebijakan dan regulasi Pemerintah
Kondisi Saat Ini
Kondisi Diharapkan
Beberapa tender kerja tidak bisa ikut Pelaksanaan pekerjaan menjadi tertunda Menolak beberapa permintaan kerja yang masuk Beberapa tender kerja sulit untuk diikuti Pelaksanaan penagihan kerja menjadi tertunda Pelaksanaan pekerjaan menjadi terhambat Pasar menjadi lebih terbatas
Tender kerja yang diikuti bisa dimenangkan Pekerjaan dapat dimulai tepat waktu Setiap permintaan kerja dapat diambil dan dilaksanakan Bisa mengikuti berbagai tender kerja yang ada Penyelesaian pekerjaan seharusnya tepat waktu Tidak ada hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan Pasar seharusnya bisa dikembangkan
Rencana mitigasi atau penanganan risiko yang dilakukan PT. SI Cabang Surabaya secara umum dalam rangka pengendalian risiko-risiko agar pelaksanaan pekerjaan seluruhnya bisa berjalan dengan lancar dan dapat menunjang kinerja keuangan PT. SI adalah sebagai berikut: 1. Rencana mitigasi terkait risiko-risiko Eksternal adalah: Turut serta dalam penciptaan dan sosialisasi kebijakan Pemerintah terkait keselamatan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan. Secara kontinyu berinovasi mengembangkan produk-produk dengan menggali secara intensif kebutuhan pasar, terutama pasar yang mampu mendatangkan revenue dan profit yang besar, dan mencermati kebijakan dari pemerintah/asosiasi. Menciptakan inovasi-inovasi produk solusi dengan harga yang bersaing. ISBN : 978-602-70604-0-1 A-26-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
2. Rencana Mitigasi terkait risiko-risiko Orang adalah: Penggunaan SDM yang kompeten dan berkualifikasi dibidangnya Pembenahan sistem SDM yaitu penerapkan MSDM-BK, penerapkan sistem rewards & punishment agar kondusif dan penerapkan sistem perencanaan karir berbasis kompetensi Melaksanakan sertifikasi kompetensi fungsional sesuai standar industri 3. Rencana Mitigasi terkait risiko-risiko Prosedur adalah: Perbaikan sistem QA/QC secara kontinu untuk meningkatkan kualitas dari deliverables dengan mengikuti perkembangan teknologi, standard, regulasi, dan kode etik operasi. Menyiapkan ”buffer” anggaran melalui kerjasama dengan pihak perbankan. Dari uraian diatas maka pengelolaan risiko di PT.SI akan dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Risk Reduction Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan metode yang mengurangi kemungkinan terjadinya suatu risiko ataupun mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko. Cara ini digunakan untuk pengelolaan risiko – 1, 2, 3, 5, 6 dan risiko – 7, yaitu: Risiko – 6, harga kurang bersaing. Dilakukan pengelolaan risiko dengan cara menghitung kembali komponen biaya yang ada sehingga dapat ditekan pada tingkat biaya yang minimal tetapi masih memberikan sedikit keuntungan untuk perusahaan. Dengan cara tersebut diharapkan produk perusahaan menjadi lebih kompetitif dan dapat diterima sepenuhnya oleh pelanggan. Risiko – 2, dana operasional belum tersedia. Dilakukan pengelolaan risiko dengan cara pengajuan kas cadangan di tingkat cabang untuk dana taktis, atau kerjasama dengan pihak perbankan untuk penyediaan dana operasional tersebut. Dengan cara tersebut diharapkan di perusahaan selalu tersedia dana operasional yang siap digunakan untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan. Risiko – 1, tenaga fungsional dalam kondisi full load. Dilakukan pengelolaan risiko dengan cara mencari tenaga tambahan dari pasar tenaga kerja yang ada sesuai kompetensi yang dibutuhkan dan siap untuk bekerja sesegera mungkin. Dengan cara tersebut diharapkan beban kerja yang ada dapat dibagikan kepada personil lainnya sehingga pada akhirnya seluruh pekerjaan dapat tertangani dengan baik. Risiko – 5, kompetensi pelaksana kurang. Dilakukan pengelolaan risiko dengan cara peningkatan dan penambahan kompetensi tenaga kerja yang ada serta kemungkinan untuk memberikan pelatihan dengan sertifikasi yang menunjang pekerjaan. Dengan cara tersebut diharapkan tenaga kerja yang ada dapat memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan dan mendapatkan kontrak pekerjaan yang diharapkan. Risiko – 3, waktu delivery tidak sesuai. Dilakukan pengelolaan risiko dengan cara menghitung kembali komponen pekerjaan yang ada beserta waktu pengerjaannya sehingga waktu delivery dapat sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Dengan cara tersebut diharapkan pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya untuk menghindari denda atau pinalti dari pihak pelanggan dan dapat meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan. Risiko – 7, perubahan peraturan pemerintah. Dilakukan pengelolaan risiko dengan cara mencari celah atau peluang dari peraturan baru yang bisa digunakan untuk menciptakan ISBN : 978-602-70604-0-1 A-26-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
pasar baru. Dengan cara tersebut diharapkan kebijakan yang ada justru akan memberikan manfaat atau keuntungan bagi perusahaan.ga waktu delivery dapat sesuai dengan kondisi yang diharapkan. 2. Risk Retention Walaupun risiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurangi maupun mentransfernya, namun beberapa risiko harus tetap diterima sebagai bagian dari aktivitas. Cara ini digunakan untuk pengelolaan risiko – 4, yaitu: Risiko – 4, bawahan kurang komitmen. Dilakukan pengelolaan risiko dengan cara memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan yang juga ditunjang dengan sistem rewards & punishment agar bawahan lebih termotivasi. Dengan cara tersebut diharapkan mental dan komitmen bawahan tetap terjaga dan senantiasa berusaha memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil analisa dan mitigasi risiko proyek MPS, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diidentifikasi dan diukur risiko-risiko dalam pekerjaan MPS yaitu: Risiko – 6, yaitu risiko harga kurang bersaing. Risiko – 2, yaitu risiko dana operasional belum tersedia. Risiko – 1, yaitu risiko tenaga fungsional dalam kondisi full load. Risiko – 5, yaitu risiko kompetensi pelaksana kurang. Risiko – 3, yaitu risiko waktu delivery tidak sesuai. Risiko – 4, yaitu risiko bawahan kurang komitmen. Risiko – 7, yaitu risiko perubahan kebijakan dan regulasi Pemerintah. 2. Dilakukan mitigasi atau penanganan atas risiko-risiko proyek MPS dengan cara: Risiko – 6, harga kurang bersaing. Dilakukan mitigasi risiko dengan cara menghitung kembali komponen biaya yang ada sehingga dapat ditekan pada tingkat biaya yang minimal tetapi masih memberikan sedikit keuntungan untuk perusahaan. Risiko – 2, dana operasional belum tersedia. Dilakukan mitigasi risiko dengan cara pengajuan kas cadangan di tingkat cabang untuk dana taktis, atau kerjasama dengan pihak perbankan untuk penyediaan dana operasional tersebut. Risiko – 1, tenaga fungsional dalam kondisi full load. Dilakukan mitigasi risiko dengan cara mencari tenaga tambahan dari pasar tenaga kerja yang ada sesuai kompetensi yang dibutuhkan dan siap untuk bekerja sesegera mungkin. Risiko – 5, kompetensi pelaksana kurang. Dilakukan mitigasi risiko dengan cara peningkatan dan penambahan kompetensi tenaga kerja yang ada serta kemungkinan untuk memberikan pelatihan dengan sertifikasi yang menunjang pekerjaan. Risiko – 3, waktu delivery tidak sesuai. Dilakukan mitigasi risiko dengan cara menghitung kembali komponen pekerjaan yang ada beserta waktu pengerjaannya sehingga waktu delivery dapat sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Risiko – 4, bawahan kurang komitmen. Dilakukan mitigasi risiko dengan cara memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan yang juga ditunjang dengan sistem rewards & punishment agar bawahan lebih termotivasi. Risiko – 7, perubahan peraturan pemerintah. Dilakukan mitigasi risiko dengan cara mencari celah atau peluang dari peraturan baru yang bisa digunakan untuk menciptakan pasar baru. ISBN : 978-602-70604-0-1 A-26-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Penelitian yang dilakukan di PT. SI ini masih membutuhkan data dan informasi yang lebih banyak untuk dapat mengidentifikasi, mengukur, serta mengelola risiko lebih mendalam, sehingga beberapa saran yang dapat diberikan untuk penelitian berikutnya termasuk kepada pihak perusahaan terkait proses pengelolaan risiko oleh pihak manajemen, yaitu: 1. Penelitian ini hanya membatasi pada pekerjaan MPS. Analisa risiko untuk proyek atau pekerjaan lainnya akan memberikan informasi lebih lengkap dan menyeluruh tentang risiko-risiko yang ada di PT. SI. 2. Proses penilaian pada aspek likehood dan impact lebih didasarkan pada penilaian personal yang sifatnya subyektif. Untuk menguranginya dapat digunakan data-data terkait temuan hasil inspeksi atau audit yang dilakukan selama ini, yang mungkin masih belum dilaksanakan sepenuhnya oleh pihak perusahaan. 3. Pihak perusahaan disarankan untuk melakukan audit atau inspeksi internal secara rutin dan menyeluruh, termasuk diantaranya adalah terkait dengan pengelolaan risiko di PT.SI. Dengan demikian pengelolaan risiko perusahaan ini akan menjadi salah satu tolak ukur untuk menilai kebehasilan dalam mengelola sebuah perusahaan independence assurance. DAFTAR PUSTAKA Abu Hussain Hameeda dan Al-Ajmi Jasim. (2012). Risk management practices of conventional and Islamic banks in Bahrain. The Journal of Risk Finance. Vol. 13 No. 3. pp. 215-239 Bendig, Mirko and Arun Thankom. (2011). Microfinancial Services and Risk Management: Evidences from Sri Lanka. Journal of Economic Development. Vol. 36. No. 4 Benett, John. (2010). Risk Management in the Pharmaceutical Industry. JABPharma Consulting Briner S dan Finger R. (2013). The Effect Of Price And Production Risks On Optimal Farm Plans In Swiss Dairy Production Considering 2 Different Milk Quota Systems. American Dairy Science association. J. Dairy Sci. 96 :2234–2246 Deloitte. 2009. Global Risk Management Survey: Sixth Edition Risk Managemen in the Spotlight. www.deloitte.com/assets. didownload: 2 Desember 201 Didraga Otniel. (2013). The Role and the Effects of Risk Management in IT Projects Success Informatica Economica. vol . 17, no. 1 Di Ioro Amalia, Faff Robert, Sander Harald. (2013). An Investigation Of The Interest Rate Risk And Exchange Rate Risk Of The European Financial Sector: Euro Zone Versus Non-Euro Zone Countries. Accounting and Management Information Systems. Vol. 12, No. 2, pp. 319–344 Enciso Maria Isabel dan Barros Rafael Hernandez. (2013). Operational Risk Management for Insurers. International Business Research. Vol. 6, No. 1 Felisia. (2010). Risk Based Internal Auditing (RBIA): Suatu Pendekatan Dalam Audit Internal. Bina Ekonomi Malalah Llmiah Fakultas Ekonomi Unpar. Volume 14, Nomor 2, Agustus 2010 ISBN : 978-602-70604-0-1 A-26-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Fendi Ari dan Yuliawati Evi. (2012). Analisis Strategi Mitigasi Risiko Pada Supply Chain PT PAL Indonesia (Persero). Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST).Yogyakarta Fernandes Leao J, Povoa Ana Paula Barbosa, Relvas Susana. (2010) Risk Management Framework for the Petroleum Supply Chain. 20th European Symposium on Computer Aided Process Engineering – ESCAPE20. Elsevier BV Hanna-Leena Saari. (2004). Risk Management In Drug Development Projects. Helsinki University Of Technology Laboratory Of Industrial Management Heinz Peter Berg. (2010). Risk Management: Procedures, Methods And Experiences. RT&A No 2(17). Vol 1 Hochrainer Stefan dan Mechler Reinhard. (2011). Natural disaster risk in Asian megacities A case for risk pooling?. Cities. Vol: 28 Issue 1 pp: 53–61 Hollman Kenneth W., Forrest Jack E., (1991) "Risk Management in a Service Business", International Journal of Service Industry Management, Vol. 2 Iss: 2, pp.49 – 65 http://ikhtisar.com/pentingnya-kpi-dalam-sebuah-organisasi http://strategimanajemen.net Jahanbakhsh Milad dan Akafpour Amin. (2013). Ranking of Risks in Supply Chain by Lean Production Approach. Nature and Science. Vol. 11(7) Khalid Sania dan Amjad Shehla. (2012) Risk management practices in Islamic banks of Pakistan. The Journal of Risk Finance. Vol. 13 No. 2. pp. 148-159 Krishnan Krishna, Jithavech Id dan Liao Haitao. (2009) Mitigation of risk in facility layout design for single and multi-period problems. International Journal of Production Research. Vol. 47, No. 21 Pujawan I. Nyoman dan Geraldin Laudine H. (2009). House of risk: a model for proactive supply chain risk management. Business Process Management Journal. Vol. 15 No. 6 pp. 953-967 Sania Khalid dan Shehla Amjad. (2012). Risk management practices in Islamic banks of Pakistan. The Journal of Risk Finance. Vol. 13 No. 2. pp. 148-159 Singla Sonit dan Sagar Mahim. (2012) Integrated Risk Management In Agriculture: An Inductive Research. The Journal of Risk Finance. Vol. 13 No. 3. pp. 199-214
ISBN : 978-602-70604-0-1 A-26-10