ANALISA DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI OTOMATIS PADA REGENERASI AIR DEMIN (AIR MURNI) UNTUK MENGURANGI LOST TIME PROSES DAN MENINGKATKAN KUALITAS AIR DEMIN DI PT.ASTRA INTERNATIONAL - BRANCH PT.GAYA MOTOR Vionita Kartika Putri 1; Fuadi Arif Nasution 2 Mahasiswa Teknik Industri1, Dosen Jurusan Teknik Industri2 Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara, Jln. K.H. Syahdan No.9, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat 11480
[email protected];
[email protected]
ABSTRAK
The development of technology and the increasing demand for quality , making all production systems in PT.Gaya motor should run well with a small error rate. Similarly, the engine control system that controls the plant 1 utility of Demin Water Regeneration Process is repeated washing process water to be demin water, which will be used in preventing rust on the body of the car. Control system in the regeneration process demin water is still done manually by the operator where the little operator error in setting the time will result in a lapse of time of a predetermined time standard. If the greater the difference in time that occurs in the process of regeneration of demin water it will affect the quality of the end where demin turbid water conditions and will lead to defects on car body painting on the results calculated using the p chart . To overcome these problems it needs to make a new form of automation control systems in the regeneration process demin water . Control device used is a PLC ( Programmable Logic Controller ) that uses Omron PLC Sysmac CPM - 1A . Substitution of the new control system can eliminate lost time in the mixing process of chemical compounds . So as to improve water quality and reduce defects that demin water. Beside that this system can also improve safety for operators and existing operators can allocate for other jobs . Perkembangan teknologi dan semakin tingginya tuntutan akan kualitas,membuat semua sistem produksi di PT.Gaya Motor harus berjalan dengan baik dengan tingkat kesalahan yang kecil. Demikian pula sistem kendali mesin pada plant 1 utility yang mengendalikan Proses Regenerasi Air Demin yaitu proses pencucian ulang air untuk menjadi air demin,yang akan digunakan dalam mencegah karat pada body mobil. Sistem kendali pada proses regenerasi air demin masih dilakukan secara manual oleh operator dimana sedikit kesalahan operator dalam pengaturan waktu akan mengakibatkan selisih waktu dari standar waktu yang telah ditentukan. Jika semakin besar selisih waktu yang terjadi pada proses regenerasi air demin maka akan berpengaruh pada kualitas akhir dimana kondisi air demin keruh dan akan mengakibatkan defect pada hasil pengecatan pada body mobil yang diperhitungkan menggunakan metode pchart. Untuk menanggulangi masalah tersebut maka perlu dibuat sistem kendali baru berupa otomatisasi pada proses regenerasi air demin. Perangkat kontrol yang digunakan adalah PLC
(Programmable Logic Controller) yang menggunakan PLC Omron Sysmac CPM-1A. Pergantian sistem kendali yang baru ini dapat menghilangkan lost time proses yang ada dalam pencampuran senyawa kimia. Sehingga dapat meningkatkan kualitas air demin dan mengurangi defect yang ada.Selain itu sistem ini juga dapat meningkatkan safety bagi operator serta dapat mengalokasikan operator yang ada untuk pekerjaan lainnya.
Kata Kunci: Regenerasi Air Demin, Lost Time Process, Kualitas Air, Safety, Metode pchart.
Pendahuluan Proses regenerasi Air Demin (air murni yang mempunyai kandungan mineral minimum) pada plant 1 utility di PT.Gaya Motor yaitu proses pencucian ulang air untuk menjadi air murni, yang akan digunakan untuk memperoleh hasil pembersihan dengan kualitas yang tinggi agar menghindari terjadinya korosi pada permukaan logam yang telah terlapisi phospat atau sebagai pencegahan karat pada proses pretreatment tahap rinsing III pada proses pengecatan body mobil. Sistem kendali mesin pada proses ini masih secara manual, dimana operator mengoperasikan proses dengan memutar kran valve serta menjalankan 8 switch yang berbeda untuk menjalankan 4 langkah dengan pengaturan waktu yang berbeda. Operator juga harus berada di area tersebut sampai proses selesai dikarenakan operator melakukan pengaturan waktu secara manual menggunakan stopwatch yang ada. Hal tersebut menimbulkan rasa jenuh pada operator dan berpengaruh pada ketelitian operator dalam membuka valve dan melakukan pengaturan waktu secara manual. Bedasarkan data lapangan pada tahun 2013, perkiraan operator dalam pengaturan waktu secara manual ini tidak selalu tepat dan adanya selisih waktu yang ada dengan standard yang telah ditentukan ( lost time process ). Lost Time Process dan ketidaktelitian operator mengakibatkan ukuran dari pencampuran senyawa kimia menjadi tidak merata dan lebih banyak dari ukuran yang telah ditentukan, hal ini dibuktikan pada ukuran senyawa kimia yang terletak diantara valve yang menunjukan dimana pada kenyataannya ukuran penggunaan NAOH memiliki perbedaan 7 liter dan HCL 5 Liter dari standard ukuran yang telah ditentukan. Hal ini mengakibatkan perusahaan diharuskan dapat menyediakan biaya tambahan untuk pemakaian senyawa kimia yang berlebih dari ukuran yang telah ditentukan. Penggunaan senyawa yang berlebih ini juga mengakibatkan adanya defect terhadap kualitas produk yang dihasilkan. Berdasarkan simulasi percobaan dari pencampuran senyawa kimia NAOH dan HCL dengan mengatur waktu diluar standard yang telah ditentukan, maka air yang dihasilkan tidak murni terlihat pada saat proses memanaskan air, masih terlihat gelembung-gelembung yang artinya air tersebut masih mengandung mineral.Pengamatan juga dilakukan pada proses pengecatan dimana dalam pengamatan per hari dari 50 Mobil yang melalui proses pengecatan rata-rata ada 6-20 mobil yang kualitas tahan karat nya tidak lama, sehingga perusahaan harus melakukan repair kembali, perusahaan juga diharuskan melakukan perencanaann keuangan terhadap biaya repair yang ada. Selain itu, sisi lainnya adalah Safety dimana keamanan dari proses ini juga perlu diperhatikan dikarenakan berhubungan dengan keselamatan dan keamanan operator yang mengoperasikan proses regenerasi air demin.Hal ini penting dikarenakan pada saat operator mengoperasikan proses dengan memutar kran valve tersebut didalamnya berisi senyawa kimia yaitu NAOH dan HCL dimana Agung Wijaya ( 2006, p. 42 ) lebih spesifik mengatakan bahwa NAOH maupun HCL termasuk jenis bahan korosif yang dapat merusak dan mengakibatkan cacat permanen pada jaringan yang terkena bahan korosif tersebut, sehingga apabila cairan tersebut mengenai bagian tubuh dari operator akan menyebabkan cacat permanen. Oleh karena itu, untuk mengurangi lost time process, dan ketidaktetelitian operator sehingga dapat mengurangi defect dari kualitas produk, serta meningkatkan safety bagi operator, maka diperlukan adanya Implementasi Sistem Kendali Otomatis Pada Regenerasi Air Demin (Air Murni) Untuk Mengurangi Lost Time Proses Dan Meningkatkan Kualitas Air Demin Di PT.Astra International-Branch PT.Gaya Motor.
Metode Penelitian Langkah Penelitian yang digunakan dalam menyusun tugas akhir ini adalah seperti pada flow chart pada Gambar 1. Observasi Lapangan Penulis mengamati dan menganalisa satu persatu kegiatan produksi pada perusahaan. Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), kegiatan, tujuan kegiatan, dan masalah. Alasan penulis melakukan observasi adalah untuk merumuskan solusi dari permasalahan yang ada di lapangan serta menyajikan gambaran realistik dari suatu permasalahan. Identifikasi Masalah Penulis mengidentifikasi masalah yang ada di lapangan terkait dengan lost time process yang ada dan safety. Wawancara Penulis melakukan wawancara terhadap pihak-pihak yang berkaitan dengan permasalahan seperti dengan operator yang terkait, group leader, supervisor lapangan, manager maintenance, analys lapangan. Studi Kepustakaan Metode penelitian untuk memperoleh data dari buku-buku dan sumber literature lainnya untuk mendapatkan dasar-dasar teori yang mendukung dalam pemrograman PLC, rangkaian elektrik terutama yang berhubungan dengan pemrograman PLC OMRON Sysmac CPM-1A pada proses regenerasi air demin. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan terkait dengan selisih waktu yang terjadi, sistem kontrol yang mengendalikan mesin dan semua hal terkait dengan proses regenerasi air demin. Analisa Perancangan sistem Dalam pembuatan dan perancangan elektrik, perancangan sistem melalui simulasi pada PLC Computer, untuk melihat apakah sistem yang baru bisa bekerja sesuai dengan fungsinya. Pengujian Pengujian pada tugas akhir ini meliputi : Pengujian input dan output Menunjukkan bahwa perangkat masukan dan perangkat keluaran berfungsi dengan baik sesuai dengan alamatnya masing-masing. Pengujian cycle proses Menguji kesesuaian program yang telah dibuat terhadap siklus proses dan spesifikasi program yang diinginkan. Pengujian penggunaan Timer Menguji penggunaan timer pada PLC apakah sesuai dengan waktu yang telah diprogram. Kesimpulan dan saran Berisikan hasil yang ada setelah adanya sistem baru yang dapat mengurangi lost time yang ada dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Hasil dan Bahasan
Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
Hasil Dan Bahasan PT.Gaya Motor adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, khususnya di bidang otomotif yang merakit kendaraan roda empat (Authorized Automotive General Assembler). Departemen produksi di PT.Gaya Motor memiliki 3 plant yaitu plant 1, plant 2 dan plant 3.Secara garis besar proses produksi pada perusahaan ini meliputi : Assembling, Painting, Sub Assy Welding, Logistic System, KD Packing For Export. Kapasitas desain untuk plant 1, plant 2, dan plant 3 diperkirakan untuk 80.000 unit. Production Volume setiap tahunnya tidak selalu stabil terlihat pada Gambar 7 yaitu grafik angka produksi di PT.Gaya Motor pada tahun 1994 sampai dengan 2013, dimana angka produksi tertinggi tercatat pada tahun 1995 yaitu 112.800 unit dan pada tahun 2013 tercatat 23.126 unit. Salah satu proses yang mempengaruhi kualitas produk adalah pada plant 1 utility pada proses pretreatment. Salah satu tahapan dalam proses pretreatment yang sangat berpengaruh adalah pada tahapan rinsing III, dimana terjadi proses pembilasan atau pencucian mobil menggunakan demin water atau deionisasi (air yang mempunyai kandungan minderal minimum). Kualitas air demin yang dihasilkan harus memenuhi standard sehingga tidak terjadinya korosi pada permukaan logam yang telah terlapisi phospat.Proses untuk menghasilkan air demin yang berkualitas ini ada pada tahapan plant utility yaitu proses regenerasi air demin. Proses ini adalah proses pencucian ulang air yang sudah jenuh, dengan menambahkan larutan pencuci untuk meningkatkan kesadahan air. Sequential process kerja regenerasi air demin Proses Regenerasi air demin di PT. Gaya Motor terdiri atas 4 langkah, meliputi regenerasi kation / anion, slow rinse kation/ anion, fast rinse kation, fast rinse anion, setiap langkah memiliki standar waktu yang berbeda serta standar ukuran pencampuran senyawa kimia yang berbeda. Pada Tabel 1 dibawah ini merupakan tabel standar waktu dan senyawa dalam proses regenerasi air demin.
Tabel 1 Tabel Standar Waktu dan Senyawa Pada Regenerasi Air Demin
Analisa pengendalian kualitas menggunakan metode p-Chart Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah metode dengan menggunakan analisa kuantitatif menggunakan p Chart, dikarenakan jumlah kecacatan (defect) dengan asumsi berdistribusi binomial sudah ditentukan dari presentasi defect dari proses yang ada. Pengambilan Sampel pada Observasi Dari 8 kali pengamatan yang telah dilakukan dengan pengambilan sampel sejumlah 50 unit, didapatkan data seperti pada Tabel 2 Tabel 2 Pengamatan terhadap proporsi kerusakan produk
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode p chart , maka grafik seperti terlihat pada Gambar 2 yang dihasilkan ada proporsi kerusakan yang keluar dari batas kendali atas, Oleh karena itu perlu adanya perbaikan sistem pada proses yang terjadi
Gambar 2 Graphic p-Chart
Spesifikasi yang dibutuhkan lapangan Dalam pergantian dan pembuatan sistem kontrol baru pada proses regenerasi air demin ini, Leader di area plant 1 utility menentukan spesifikasi yang dibutuhkan untuk membuat sistem kontrol disesuaikan dengan kebutuhan lapangan area proses kerja regenerasi air demin yaitu sebagai berikut : 1. Pergantian sistem kontrol pada proses regenerasi air demin menggunakan perangkat kontrol berupa PLC ( Programmable Logic Controller ) . 2. Sistem kontrol menggunakan PLC ini dapat digunakan untuk mengoperasikan mesin regenerasi air demin secara otomatis. Serta penambahan sistem manual yang langsung dikendalikan oleh PLC. 3. Jika diperlukan modifikasi atau pergantian pada sistem PLC ini, tidak menyulitkan maintenance dan tidak melebihi dari 1.5 jam. 4. Sistem pengaturan waktu pada proses regenerasi air demin dkontrol oleh timer yang terdapat dalam PLC. 5. Pengaturan waktu yang dikendalikan oleh PLC ini dalam Proses Regenerasi Air demin harus sesuai dengan standar kerja yaitu 150 menit. 6. PLC yang digunakan adalah yang terdapat di perusahaan dan sesuai dengan jumlah input dan output yang akan digunakan yaitu PLC Omron Sysmac CPM-1 A dengan tipe 30 CDR – A – V1, yang memiliki 30 terminal I/O, modul I/O dapat di tambah, arus 0.6 A , memiliki tegangan Operasional 100-240 volt AC dan tegangan output 24 volt DC. 7. Proses Otomatisasi pada regenerasi air demin dapat dilakukan dengan hanya 2 inputan. Yaitu Button Start dan Auto Switch. 8. Sistem menggunakan PLC ini harus dapat menggerakan output berupa solenoid valve dengan tegangan 24 volt AC. 9. Dapat terintegrasi dengan sistem yang lain. 10. Dibutuhkan tanda peringatan bagi operator jika proses telah selesai.
11. Proses kerja regenerasi air demin harus sequentialselama dioperasikan menggunakan sistem kontrol ini. Konsep Rancangan Untuk memenuhi permintaan diatas, penulis merancang sebuah konsep dalam pembuatan sistem kontrol baru yang berupa otomatisasi menggunakan PLC. Ilustrasi konsep rancangan yang akan penulis buat dapat ditunjukan pada Gambar 3.
Gambar 3 Ilustrasi konsep rancangan rangkaian kontrol menggunakan PLC Pada gambar 3 diperlihatkan dengan PLC (Programmable logic Controller ) dapat dilakukan pengontrolan terhadap output. Pengontrolan tersebut dapat dilakukan oleh PLC Omron Sysmac CPM-1A yang diprogram dengan PC atau konsol. Prinsip kerja yang terjadi ketika seorang operatormengoperasikan proses regenerasi air demin, maka operator menekan push button sumber tegangan dan men-switch auto regenerasi serta menekan push button auto untuk memberi masukan dan perintah pada PLC untuk menggerakan/menyalakan keluaran berupa solenoid valve, kontaktor, lampu indikator, dan buzzer. Perintah tersebut kemudian diterima oleh PLC Omron Sysmac CPM-1A yang telah diprogram melalui PC dengan perangkat lunak berupa CX-Programmer atau konsol yaitu alat pemrogram menggunakan bahasa mneumonik. Perintah tersebut akan diolah oleh PLC. Jika perintah tersebut sesuai dengan program maka PLC akan melakukan eksekusi untuk mematikan atau menyalakan output. Setelah eksekusi dilakukan maka PLC membaca status output apakah mati atau nyala. Kemudian PLC akan memberikan informasi pada keluaran berupa solenoid valve, kontaktor, lampu indikator, dan buzzer, yang menandakan bahwa status output telah sesuai dengan perintah yang telah diprogram. Rancangan alat ini diharapkan dapat memecahkan masalah yang terjadi pada proses regenerasi air demin dengan mencegah kemungkinan terjadi kesalahan dalam pengaturan waktu secara manual oleh operator serta memudahkan operator dalam mengoperasikan mesin tanpa mengalami idle man power . Berdasarkan pada spesifikasi yang dibutuhkan lapangann serta konsep rancangan maka dibuatlah Perancangan pengontrol proses regenerasi air demindengan spesifikasi alat :
1. 2. 3.
4. 5. 6. 7.
Menggunakan PLC Omron Sysmac CPM-1A dengan tipe 30 CDR-A-V1dan tegangan operasional 220volt AC dan tegangan 24 volt DC. Menggunakan 7 kontaktor sebagai perangkat output dengan spesifikasi tegangan 220-230 volt. Menggunakan 1 Selektor switch untuk mode otomatis atau manual, serta 4 selektor switch, sebagai inputan dari proses regenerasi air demin secara manual namun langsung dikendalikan oleh PLC yang memiliki tegangan 220 volt. Menggunakan 1 Push Button, untuk inputan mode otomatis dalam mengoperasikan proses regenerasi air demin dengan tegangan 220 volt. Menggunakan indikator Buzzer dan lampu dengan tegangan 220 volt sebagai perangkat output serta, tanda peringatan bagi operator. Menggunakan CX-Programmer 8.1 sebagai perangkat lunak dalam pemrograman. Menggunakan konektor serial RS232 DB9 untuk menghubungkan pada alat pemrograman baik berupa PC atau konsol.
Perancangan Elektrik Pada Gambar 4 dibawah dapat dilihat bahwa sumber tegangan 220VAC diberikan kepada Kontaktor, dan power supply. Tegangan 220VAC yang diterima Kontaktor diteruskan ke buzzer yang membutuhkan tegangan 220VAC untuk aktif. Catu daya / Power Supply mengubah tegangan AC yang diterima menjadi tegangan DC. Tegangan DC yang dihasilkan catu daya dialirkan ke PLC yang berfungsi untuk mengaktifkan common pada masukan dan keluaran sehingga PLC dapat menerima sinyal yang diberikan oleh piranti masukan dan dapat memerintahkan piranti keluaran untuk menjalankan perintah sesuai program yang tersimpan dalam memori. Tegangan pada common keluaran PLC juga mengalirkan tegangan ke koil kontaktor dan mengaktifkan kontaktor tersebut.
Gambar 4 Diagram Blok Distribusi Tegangan
Perancangan Pengkabelan Gambar 5 merupakan layout pengkabelan dari PLC Omron yang dijadikan pedoman dalam pengkabelan sistem kontrol otomatisasi pada proses regenerasi air demin.
Gambar 5 Layout PLC omron CPM1A Pengujian Program yang telah di buat harus melalui tahap pengujian, baik kepada hardware maupun software-nya. Tujuan dari pengujian itu sendiri adalah untuk menemukan berbagai potensi atau penyebab kegagalan sistem. Pada dasarnya pembuatan sistem kontrol menggunakan PLC, persentase terbesar kegagalan sistem berasal dari masukan PLC, aktuator dan sambungan kabel, dibanding kegagalan yang disebabkan oleh kesalahan internal dari PLC itu sendiri. Oleh karena itu pada pengujian ini tidak hanya terfokus pada pengujian program tetapi juga pengujian terhadap perangkat input maupun output dan faktor eksternal lainnya. Pengujian Input dan Output Cara pengujian perangkat masukan adalah dengan cara manual, yaitu menghubungkan PLC dengan personal computer (PC) dan melakukan manipulasi secara manual dan melihat pada program PLC yang ada pada PC apakah menunjukkan warna hijau pada setiap kontak-kontak yang terhubung. Sedangkan pengujian output dilakukan dengan mengaktifkannya secara aman dengan menekan push button yang spesifik dan syarat-ayarat tertentu. Berikut adalah Tabel 3 yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian pada input proses regenerasi air demin untuk memeriksa fungsi dari masing-masing perangkat tersebut apakah telah terhubung pada PLC dan mampu melaksakan program dengan baik. Tabel 3 Pengujian Perangkat Masukan
Setelah memastikan semua perangkat masukan telah terhubung dengan baik pada input modul PLC, maka berikutnya dalah memastikan perangkat keluaran dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan kondisi yang telah diprogram sebelumnya seperti yang ditunjukan pada Tabel 4
Tabel 4 Pengujian Perangkat Keluaran
Dari hasil pengujian tersebut, Tabel 3 dan Tabel 4 menunjukkan perangkat masukan serta perangkat keluaran sudah berfungsi dengan benar dan mampu menggerakkan outputannya untuk mengerjakan prosesnya sesuai dengan kondisi pada program yang dibuat. Pengujian Input dan Output Pada pengujian cycle proses ini menguji kesesuaian program yang telah dibuat terhadap siklus proses dan spesifikasi program yang diinginkan, semuanya diuji menggunakan Tabel 5 sebagai alat pemeriksanya. Tabel 5 Pengujian Cycle Proses
Pengujian Timer Timer pada program ini digunakan untuk mengatur waktu proses pada setiap tahapan proses. Timer ini yang menentukan keberhasilan dari proses yang sedang dioperasikan. Apabila waktu yang diatur oleh timer berjalan sesuai dengan standar, maka kualitas akhir dari proses regenerasi air demin pun terjamin, timer ini juga berguna sebagai penundauntuk memasuki proses selanjutnya. Timer ini diaktifkan oleh tombol start yang ada di panel proses regenerasi air demin. Program otomatis akan berjalan apabila selector switch diarahkan ke perintah otomatis dan tombol start ditekan. Pengujian timer dapat dilihat pada Gambar 6 dan Gambar 7
Gambar 6 Timer sebelum diaktifkan
Gambar 7 Timer setelah diaktifkan
Hasil Perbaikan
Simpulan dan Saran Otomatisasi pada proses regenerasi air demin yang dibuat menggunakan PLC Omron Sysmac CPM-1A sudah dirancang dengan tepat dan dapat berfungsi dengan baik, dapat dipergunakan secara otomatis dan juga dapat digunakan secara manual dengan pengaturan waktu yang langsung dikendalikan oleh PLC, sehingga mengurangi ketidaktelitian operator dan menghilangkan lost time yang terjadi menjadi 0 menit. Sistem Otomatisasi yang dikendalikan oleh PLC dapat mengatur waktu proses sesuai dengan standard yang telah, sehingga conductivity yang dihasilkan adalah kurang lebih 10 mS dan pH krang lebih antara 6-7 yang berarti bahwa air demin yang dihasilkan berkualitas baik, dan dapat mengurangi defect yang terjadi atas produk yang dihasilkan. Penggerak Valve secara otomatis yang dikendalikan oleh PLC, tidak mengharuskan operator menggerakan valve secara manual yang dapat membahayakan operator terkena senyawa kimia, sehingga sistem ini dapat meningkatkan safety bagi operator.Penggunaan sistem kontrol yang baru ini, memudahkan operator untuk mengoperasikannya tanpa harus berada di area kerja, dikarenakan sudah adanya tanda peringatan yang berupa buzzer dan lampu indikator untuk menginformasikan pada operator jika proses telah selesai. Sehingga operator dapat dialokasikan untuk pekerjaan lainnya yang dibutuhkan. Dikarenakan keterbatasan waktu bagi penulis dalam menyelesaikan proyek ini, maka ada beberapa hal yang perlu ditambahkan dalam sistem kontrol panel regenerasi air demin yaitu: • Penambahan Display waktu baik berupa LCD maupun 7 segment sebagai media visual bagi operator dalam monitoring waktu yang telah distandarkan. • Penambahan Control Break Down (tanda peringatan jika terdapat masalah pada jalannya operasi), sehingga dapat menginformasikan pada operator bahwa terdapat masalah pada jalannya operasi regenerasi air demin
Referensi Wijaya, Agung.(2006).Biologi VII,p.42.Jakarta: Grasindo Herjanto, Eddy.(2008).Manajemen Operasi,pp.137-139.Jakarta: Grasindo Justine,T,Sirait.(2006).Memahami Aspek Pengelolaan SDM,p.258.Jakarta:Grasindo Gulo,W.(2009).Metodologi penelitian,p.115.Jakarta:Buana Ilmu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1948. Kepelabuhanan Little, Thomas, A. (2001). 10 requirements for effective process control: A case study.Quality Progress. 34 (2): 46-51. Diakses 20 Juli 2013 Rochim, Facthur, Adian., Widianto, Didik , Eko. (2001). Framework untuk pengembangan Sistem Otomatisasi menggunakan programmable Logic Controller. Jurnal Sistem Komputer. 1 (2) : 89-91. Diakses 21 Juli 2013 Dan Sampson, N. C. (2008). Special report. water treatment: Maintaining water sample panels improves plant availability. Power, 152(3), 36-n/a. Retrieved from http://search.proquest.com/docview/232489130?accountid=31532
Riwayat Hidup Vionita Kartika Putri lahir di kota Lampung pada 29 Oktober 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University dalam bidang teknik industri 2014.