ALUMNI K A M P U S
P E N E R B A N G A N
C U R U G
Penerbangan Perintis Menjadi Stimulus Sekolah Penerbangan Yayan Hendrayani
03 Tahun 2016
15 Bandara Baru akan Dibangun Tahun 2016 Bulan Dirgantara Indonesia 2016 Mulai April 2016 Tarif PSC Naik 30%
Edisi 03
1
Editorial
REDAKSI
Ir. Yudhi Sari Sitompul,MM Ketua STPI Curug
“MAJALAH ALUMNI KAMPUS PENERBANGAN CURUG WADAH KOMUNlKASl dan INFORMASI dalam JALINAN TALI SILATURRAHMI”
Tahun ini akan menjadi tahun yang bakal menyejarah bagi Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug. Mengapa? Apalagi kalau bukan lantaran STPI sejak awal 2016 lalu, sudah dikukuhkan sebagai Badan Layanan Umum (BLU). Dengan status barunya tersebut, STPI disamping harus mengembangkan program dan meningkatkan kualitas diklat penerbangannya, disisi lain juga harus mampu menghidupi dirinya sendiri dan mencari sumber-sumber dana lain diluar DIPA APBN. Wilayah Indonesia yang terbentang luas dari Sabang sampai Merauke dan memiliki lebih dari 17.500 pulau serta infrastruktur transportasi sekitar 350 bandar udara, namun baru sekitar 40 persen yang telah diterbangi. Indonesia juga memiliki sekitar 117 bandara perintis, jika bisa dimanfaatkan maka akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah. Penerbangan akan bertambah, demikian juga jumlah pesawat yang mengudara. Muncul pertanyaan, mengapa pe nerbangan perintis tidak dimaksimalkan? Memang seperti apa prospek penerbangan perintis? Apa pengaruhnya terhadap sekolah penerbangan? Bukankah
bertambahnya jumlah pesawat otomatis kebutuhan akan SDM penerbangan se perti pilot, teknisi dan lainnya juga akan meningkat dan implikasinya adalah sekolah penerbangan di Indonesia juga akan semakin marak dan bergairah. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itulah yang coba kami jawab melalui rubrik liputan utama (Headlines). Kami juga menurunkan profil Yayan Hendrayani, General Manager Airport Padang Pariaman dan Wahyu Siswoyo, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III Trunnojoyo, Sumenep. Di luar itu, masih banyak lagi informasi lain yang kami sajikan di edisi 03 ini, khusus untuk Anda para Alumni, seperti rencana AP II menaikkan tarif PSC, peluang industri komponen dan perawatan pesawat, pentingnya preflight inspection ban pesawat, kesiapan AP II menghadapi keadaan darurat, termasuk kedatangan pesawat latih baru STPI. Persisnya seperti apa, silahkan baca sendiri halaman demi halaman di ALUMNI edisi 03 ini. Oka Fatra Pemimpin Redaksi
PENASEHAT Yudhi Sari Sitompul Salahudin Rafi Jonjon Sembada PIMPINAN UMUM Sutranta Agung WKL. PIMPINAN UMUM M. Pura Paryadi DEWAN REDAKSI Amal Fatkhulloh Oka Fatra Ismail, Imam Haryadi Wibowo PEMIMPIN REDAKSI Oka Fatra WKL. PEMIMPIN REDAKSI Rohedi EDITOR Galih Rudyto Farrah T. Octaviani REPORTER Edi Sumiar, Vini Enoviadewi FOTOGRAFER Muksin, Santo DESAIN Susiyanto
ALAMAT REDAKSI Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Jl. Raya PLP Curug - Legok, Tangerang Banten 15820 Redaksi menerima tulisan atau artikel dan foto yang berkaitan dengan penerbangan. Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke redaksi diketik 2 spasi dan maksimum sebanyak 2.000 karakter. Alamat pengiriman artikel/foto :
[email protected]
Contents News 15 Bandara Baru Akan Dibangun Tahun 2016 Hal 5 Headlines Penerbangan Perintis Menjadi Stimulus Sekolah Penerbangan Hal 8-11 Focus Antara Imperial System dan Metric System Hal 12-13 Airline & Charter Maskapai SAS Akan Terbangi Rute Merpati di Papua Hal 18-19 Safety Pentingnya Preflight Inspection Ban Pesawat Hal 20
CEO Talk
Yayan Hendrayani Teknologi Terus Berkembang, Jangan Sampai Tertinggal Oleh Kemajuan Hal 14-17
Fleet & MRO MRO Buka Peluang Kembangkan Industri Komponen Hal 21 Airport & Navigation AP II Gelar Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat Hal 22
HRD & Training Prosesi Pecah Kendi Pesawat Latih Baru STPI Hal 24
News
Serangan Laser Pointer Ganggu Penerbangan
S
erangan laser pointer yang kerap terjadi beberapa waktu lalu sempat meresahkan maskapai penerbangan khususnya para pilot. Pasalnya sinar laser (laser strike) yang mengganggu pandangan pilot berdampak fatal terhadap keamanan dan keselamatan penerbangan. Gangguan cahaya sinar laser yang ditembakan ke ruang Cockpit memiliki bias yang sangat mengganggu penglihatan dan pandangan pilot. Pilot akan mengalami kehilangan konsentrasi, gangguan penglihatan, bahkan bisa mengalami kebutaan sementara. Direktur Utama AirNav, Bambang Tjahjono dikutip dari Okezone menyatakan, sejak Februari hingga Maret 2016 sudah ada lima penerbangan yang melaporkan terkait serangan laser. Di tambahkan Bambang bahwa mengacu pada UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, yaitu Pasal 210 yang berbunyi, setiap orang dilarang berada di daerah tertentu di bandar udara, membuat halangan (obstacle), dan/atau melakukan kegiatan lain di kawasan keselamatan operasi penerbangan yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan, kecuali memperoleh izin dari otoritas bandar udara. Sanksi dari Pasal 210 tersebut adalah Pasal 421 Ayat 2 yang berbunyi, setiap orang membuat halangan (obstacle), dan/atau melakukan kegiatan lain di kawasan keselamatan operasi penerbangan yang membahayakan keselamatan dan keamanan penerbang an sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210 dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau denda pa
Ilustrasi: reuters
ling banyak 1 miliar rupiah. Kemenhub selaku regulator juga telah melarang penggunaan laser yang berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan dan mengganggu keselamatan penerbangan. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Suprasetyo menegaskan bahwa segala macam aktivitas di kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP) yang dianggap mengganggu keselamatan merupakan sebuah pelanggaran dan dapat berujung sanksi. Menurutnya, penggunaan laser yang ditembakan ke atas, berpotensi mengganggu keselamatan pe nerbangan terutama saat pesawat mendarat. Kemenhub hingga saat ini terus menggencarkan sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa penggunaan laser di KKOP sangat mengganggu keselamatan penerbangan. (*)
Event ITEO 2016 STPI Raih Satu Juara Speech Contest
G
Foto: beritatrans
4
Edisi 03
elaran Indonesia Transportation English Olympic (ITEO) 2016 yang baru pertamakali diselenggarakan ini telah selesai dan ditutup secara resmi di Kampus BP2IP Malahayati Aceh, Jumat (18/3/2016). Dewan Juri pun telah memutuskan, para pemenang dari lomba Bahasa Inggris tersebut. Dikutip dari beritatrans, Koordinator dosen pembimbing STPI, Sutama mengatakan, dalam ajang tersebut, konting en STPI Curug berhasil meloloskan satu orang ke babak final Speech Contest sebagai Juara Harapan III atas nama taruni Leny dan mendapatkan piala dan uang tunai sebesar Rp750 ribu. “Peta persaingan di ajang ITEO 2016 cukup berat. Kemampuan masing-masing peserta cukup bagus dan merata. Apalagi, ITEO 2016 adalah event pertama dan sebelumnya belum pernah ada,” sebut Sutama. Dosen senior STPI itu menambahkan, persaingan sangat ketat. Setiap delegasi berjuang maksimal untuk menampilkan kemampuan terbaiknya. Namun hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua dan bisa tampil lebih baik pada event ITEO mendatang termasuk delegasi STPI untuk tampil lebih baik. (*)
News
Ilustrasi: hatree.net
15 Bandara Baru akan Dibangun Tahun 2016 Kemenhub telah mengalokasikan dana sebesar Rp 5,8 M untuk pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana bandar udara pada Tahun Anggaran 2016.
K
ementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan akan membang un bandara baru di 15 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia pada tahun 2016 ini. Selain pembangunan bandara baru, Kementerian Perhubungan juga akan memperpanjang landasan pacu (runway) di 27 lokasi dan merehabilitasi terminal penumpang bandara di 13 lokasi. Kemenhub telah mengalokasikan dana sebesar Rp 5,8 M untuk pembang unan, rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana bandar udara pada Tahun Anggaran 2016. Pembangunan dan pengembangan bandara ini akan difokuskan pada wilayah-wilayah terluar dan perbatasan Indonesia. Daftar 15 bandara yang akan
dibangun antara lain Anambas, Riau lalu dilanjutkan ke Tambelan, Tabeilan, Enggano, Miangas, Morowali, Batu Kunik, Kufar, Namniwei, Pantar, Moa, Segun, Sinak Korowai dan Manggelum. Pembangunan infrastruktur untuk menunjang pertumbuhan perekonomian Indonesia terus dibangun. Utamanya infrastruktur-infrastruktur yang berkait an dengan transportasi. Selain nantinya akan digunakan sebagai moda mobilitas masyarakat, infrastruktur transportasi juga akan mempermurah biaya logistik di Indonesia. Pembangunan yang masif ini merupakan bentuk dari komitmen Kemen terian Perhubungan untuk mewujudkan Nawacita yang digagas oleh Presiden Joko Widodo. Artinya pemerataan pem-
bangunan untuk memperkuat ekonomi dan memberdayakan wilayah-wilayah berpotensi telah menjadi perhatian. Sehingga pembangunan-pembangunan tidak hanya terfokus di wilayah Jawa, namun merata ke pulau lainnya di Nu santara. “Dengan kata lain, tidak lagi Jawa sentris, melainkan Indonesia-sentris,” tegas Barata. “Kementerian Perhubungan ber komitmen untuk mewujudkan Nawa Cita yang digagas oleh Presiden Joko Widodo, yaitu pemerataan pembangunan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan memperkuat daerah-daerah dalam kerangka negara kesatuan,” pungkas Barata. (*) Edisi 03
5
News
Bulan Dirgantara Indonesia 2016
Foto: sinarharapan.net
E
vent Bulan Dirgantara Indonesia digelar pada bulan April 2016 ini di Jakarta dan Bandung. Kegiatan ini merupakan upaya TNI AU untuk melakukan pembinaan dan pengembangan potensi kedirgantaraan, serta mendekatkan masyarakat pada dunia dirgantara nasional. “Salah satu peran serta masyarakat
dalam pembinaan potensi kedirgantaraan diwujudkan dalam bentuk penyelenggaraan Bulan Dirgantara Indonesia 2016 sekaligus menyambut HUT TNI AU setiap tanggal 9 April,” tutur Kepala Staf TNI AU, Marsekal Agus Supriyatna dalam peluncuran Bulan Dirgantara Indonesia, Kamis (3/3/16). Dalam Bulan Dirgantara Indonesia
Bandara Pondok Cabe Jembatan Antardaerah Berkembang
B
andara Pondok Cabe (PCB) sebentar lagi bakal menjadi bandara komersial. Bandara yang memiliki luas 170 ha dengan landasan pacu sepanjang 2.000 meter ini sudah dilakukan pembenahan. Di landasan pacu telah dipasang lampu-lampu pendaratan dan markamarka yang baru. Landasan sudah dilapisi aspal tebal dan mulus, serta dipasang penunjuk arah angin atau windshock baru. Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi, sesuai press releasenya, di Jakarta, Sabtu (26/3/2016), menyatakan, pengoperasian bandara Pon-
6
Edisi 03
dok Cabe merupakan hasil kerja sinergi antar-BUMN yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kapasitas bisnis BUMN sendiri. Rute langsung dari Jakarta ke daerah-daerah ini bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah, bahkan dapat menjadi jembatan penerbangan antar daerah berkembang yang selama ini tidak terjangkau. Selain itu, rute ini akan meningkatkan kapasitas bisnis BUMN dari aspek bisnis penerbangan maupun pelayanan dan jasa bandara. PT Garuda Indonesia juga telah mendapat restu dari Kementerian Per-
akan diselenggarakan berbagai kegiatan berupa kompetisi cabang cabang olahraga dirgantara memperebutkan Kasau Cup, Dirgantara Education and Technology Expo 2016 serta Seminar Kedirgantaraan. Keseluruhan rangkaian kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada bulan April 2016 yang diawali dengan rangkaian rangkaian lomba-lomba dirgantara memperebutkan KASAU CUP Series yang dilaksanakan di sejumlah tempat. Untuk Lomba Paralayang, Lomba Gantole dan Cross Country Bike Challenge berlokasi di Gunung Mas, Kawasan Puncak, Jawa Barat. Sedangkan di Lanud Atang Sanjaya, Bandung dilombakan Terjun Payung dan Para Motor. Sementara di Lanud Suryadharma, Kalijati, Subang dilakukan Lomba Terbang Layang. Kemudian di Lanud Sulaiman, Bandung digelar Lomba Aeromodelling, Lomba Trike dan Drone Race. “Seluruh cabang olahraga yang dipertandingan dalam KASAU CUP Series diharapkan dapat dipertandingkan sebagai cabang olahraga Asian Games 2018. Khusus untuk drone race, TNI AU berencana mengusulkan masuk dalam olahraga resmi FASI. Selain itu, tentu TNI AU berharap KASAU CUP Series dapat menjadi agenda tetap tahunan sehingga tahun depan dapat mengundang para atlit dari luar negeri,” pungkasnya. (*)
hubungan untuk beroperasi di Bandara Pondok Cabe (PCB). Dirut PT Garuda Indonesia Arif Wibowo mengungkapkan, pembukaan rute baru ini akan mening katkan kapasitas bisnis Garuda. Untuk tahap awal Garuda akan membuka penerbangan menuju Bandar Lampung, Palembang, Pangkalan Bun, Semarang, Yogyakarta, dan Solo menggunakan pesawat ATR 72-600. Sedangkan Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro dikutip dari metrotvnews me ngatakan, bandara Pondok Cabe dalam proses re-sertifikasi bandara khusus. Selanjutnya akan diproses untuk sertifikasi bandara umum. Beberapa persiapan sudah dilaksanakan, antara lain pemagaran, pengaspalan kembali runway, marking runway, dan pemasangan lighting, serta telah dilakukan pengetesan landasan. (*)
News
Jakarta dan Palembang Menjadi Host City Asian Games 2018
Ilustrasi: photobucket.com
P
resident Director PT Angkasa Pura II (Persero), Budi Karya Sumadi meng atakan, siap mendukung Jakarta dan Palembang sebagai host city dalam penyelenggaraan Asian Games 2018. “Kami akan bersinergi dengan BUMN dan juga instansi lainnya dalam menjamu para tamu negara sebaik-baiknya melalui sejumlah program penyambutan di bandara,” jelas Budi Karya Sumadi. PT Angkasa Pura II (Persero) optimistis dapat memberi kesan awal yang baik kepada seluruh pihak yang terlibat dalam Asian Games 2018 saat mereka pertama kali tiba di Jakarta dan Palembang. Di Jakarta, para atlet dan delegasi akan disambut di Terminal 3 Ultimate
yang merupakan terminal penumpang pesawat termodern dan tercanggih di Indonesia. Terminal megah berkapasitas 25 juta penumpang ini akan menunjukkan keindahan seni, arsitektur, dan keramah an Indonesia kepada para delegasi negara-negara peserta Asian Games 2018. “Di kawasan bandara juga ditampilkan karya seni anak bangsa berupa patung dan sebagainya. Konsep pengembangan bandara ini memang mengarah ke Art Cultural Airport, dan perhelatan Asian Games 2018 merupakan momentum tepat bagi Bandara Internasional SoekarnoHatta untuk sekaligus mempromosikan Indonesia ke dunia pariwisata internasional,” tambah Budi Karya Sumadi. Bandara ini juga dilengkapi dengan angkutan kereta api sebagai akses dari dan menuju pusat kota, dan juga terdapat Automated People Mover System atau APMS yang memudahkan perpindahan penumpang antara Terminal 1, 2, dan 3. Adapun PT Angkasa Pura II (Persero) juga akan melakukan renovasi di Terminal 1 dan 2 sehingga masing-masing berkapasitas 18 juta penumpang per tahun. Guna menjamin kelancaran operasional pesawat, PT Angkasa Pura II (Persero) saat ini memulai persiapan pembangunan runway ketiga dan east cross taxiway untuk meningkatkan kapasitas pergerakan pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dari 72 pergerakan per jam menjadi 100 pergerakan per jam.
Mulai 1 April 2016 Tarif PSC Naik
P
T Angkasa Pura II (AP II) (Persero) akan menaikkan tarif Passenger Service Charge (PSC) atau airport tax yang sudah masuk dalam tiket pesawat mulai 1 April 2016. Kenaikan tarif PSC ini diberlakukan dalam rangka menyesuaikan kebijakan berdasarkan surat Menteri Perhubungan nomor PR 303/1/15 PHB 2016 tanggal 21
Januari 2016 tentang penyesuaian tarif PSC. Penyesuaian akan dilakukan di 7 (tujuh) bandara antara lain, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, Sultan Mahmud Badaruddin II, Minangkabau, Sultan Iskandar Muda, Supadio dan Bandara Silangit. “Bulan April itu berdasarkan keputu-
Ini sekaligus merupakan tantangan bagi PT Angkasa Pura II (Persero) karena Asian Games sebelumnya diselenggarakan di Incheon, Korea Selatan, di mana pintu masuk para atlet adalah bandara Incheon yang merupakan bandara terbaik di dunia. Sementara itu, Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura II Agus Har yadi, menyatakan bahwa, Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) di Jakarta dan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) siap mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018. “Kedua bandara tersebut akan menyambut kedatangan seluruh atlet, de legasi, suporter, jurnalis, dan perangkat lainnya dari sebanyak 45 negara peserta Asian Games ke-18 yang dibuka secara resmi pada 18 Agustus 2018 dan ditutup 2 September 2018,” kata Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura II Agus Haryadi . Sementara di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, saat ini tengah dilakukan pengembangan terminal penumpang pesawat guna peningkatan kenyamanan dan pelayanan. “Terminal penumpang nantinya dapat mengakomodir pergerakan sebanyak 4 juta penumpang per tahun, dengan penambahan konter check-in menjadi 43 konter. Di sisi udara, apron dikembangkan hingga dapat menampung 15 unit pesawat sehingga operasional penerbangan dapat berjalan lancar,” jelas Agus. Guna mempermudah akses dari dan menuju pusat kota, bandara juga akan diintegrasikan dengan angkutan berbasis rel yakni Light Rapid Transit atau LRT. (*)
san regulator,” kata Direktur Utama AP II, Budi Karya dikutip dari detikFinance, Rabu (2/3/2016). Terkait kenaikan tarif PSC ini, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) berharap, agar PT. Angkasa Pura II dari segi pelayanan mampu memberikan sesuatu yang bisa memuaskan para calon penumpang dan juga harus mengawasi implementasi standar pelayanan minimal bandara setelah adanya kenaikan tarif PSC ini. (*) Edisi 03
7
Headlines
Foto: tabloidjubi.com
8
Edisi 03
Headlines
Penerbangan Perintis Menjadi Stimulus Sekolah Penerbangan “Pesatnya pertumbuhan transportasi udara dan permintaan penerbangan perintis tidak dibarengi dengan kesiapan infrastuktur, pasokan pilot dan jumlah operator penerbangan” Oleh: Galih Rudyto
Edisi 03
9
Headlines
Foto: Anto
W
ilayah Indonesia yang terdiri dari kepulauan di sepanjang garis katulistiwa dengan jumlah lebih dari 17.500 pulau, menjadikan Indonesia sangat membutuhkan konektivitas berupa alat transportasi guna melayani perpindahan orang maupun barang. Moda transportasi laut tak dapat dipungkiri memang memiliki peran yang sangat penting. Namun realitas kondisi transportasi laut di Indonesia masih memiliki berbagai kendala keterbatasan fasilitas dan infrastruktur, serta minimnya layanan kapal perintis, sehingga membutuhkan dukungan dari transportasi lainnya seperti moda darat dan udara. Namun karena transportasi udara relatif lebih efisien, cepat dan aman, juga realitas adanya beberapa wilayah yang sulit dijangkau lewat jalur darat maupun laut dan hanya bisa dilakukan lewat jalur udara, seperti penerbangan perintis ke daerah-daerah pegunungan yang terpencil, telah menjadikan transportasi udara sebagai pilihan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Peran penting penerbangan perintis disamping sebagai penghubung antar
10
Edisi 03
wilayah dan daerah-daerah terpencil, daerah tertinggal, serta daerah yang belum terlayani oleh moda transportasi lain, diperlukan guna mendorong pertumbuhan dan pengembangan wilayah, serta mewujudkan stabilitas, pertahanan dan keamanan negara. Terkait penerbangan perintis, Kementerian Perhubungan telah menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 9 tahun 2016 tentang, Kriteria dan Penyelenggaraan Kegiatan Angkutan Udara Perintis yang merupakan pembaruan dari Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Udara Tahun 2010 Nomor SKEP/21/I/2010 yang mengatur tentang jenis kegiatan angkutan udara perintis, kriteria rute perintis, penyelenggaraan angkutan udara perintis, pelaksanaan angkutan udara perintis, evaluasi rute perintis, serta kewajiban penyelenggara angkutan perintis. Penerbangan Perintis Terus Tumbuh Pertumbuhan angkutan penerbangan perintis terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2015 lalu, Kemenhub membuka 65 rute penerbangan perintis baru sehingga total rute pener-
bangan perintis bertambah menjadi 217 rute. Jumlah tersebut meningkat diban ding tahun 2014 yang hanya sebanyak 170 rute penerbangan. Jika dihitung sejak 2010, rute-rute penerbangan perintis tumbuh rata-rata 13 persen per tahun. Pesatnya pertumbuhan penerbangan perintis tersebut menunjukkan bahwa animo masyarakat terhadap layanan penerbangan perintis cukup tinggi. Untuk tahun 2016, besaran subsidi untuk penerbangan perintis di seluruh Indonesia sekitar Rp 500 miliar, atau meningkat 7 persen dibandingkan tahun 2015 lalu yang sebesar Rp 466 milyar. Porsi anggaran subsidi penerbangan perintis diperkirakan tidak jauh berbeda dengan 2015 lalu yang sebesar 38 persen dari total dana operasional perintis (darat, laut dan udara). BIsa Gairahkan Sekolah Penerbangan Dengan terus bertambahnya jumlah penerbangan perintis, otomatis dibutuhkan SDM khususnya pilot untuk menerbangkan pesawat. Kebutuhan pilot di Indonesia saat ini diperkirakan rata-rata sebanyak 600 orang per tahun.
Headlines
Namun realitas yang ada, sekolah pilot di Indonesia yang berjumlah sekitar 19 sekolah, hanya mampu mencetak sekitar 400 orang per tahun. Artinya terjadi defisit pilot sebanyak 200 orang per tahun. Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga pilot tersebut, maka peran sekolah penerbangan sangat dibutuhkan. Dengan berkembangnya penerbangan perintis, maka sekolah penerbangan yang ada di Indonesia akan semakin bergairah dan tetap eksis guna memasok kebutuhan pilot nasional. Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug yang didirikan sejak tahun 1952 dan yang tertua di Asia Tenggara, merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang berada di bawah Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, diharapkan mampu berkontribusi dalam menyediakan sumber daya manusia yang ahli dan terampil di bidang penerbangan. Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia dan Loka Pendidikan & Pelatihan Penerbang Banyuwangi, saat ini hanya mampu mencetak sekitar 150 orang. STPI Curug saat ini terus berbenah diri. Sejak awal 2016 lalu, STPI sudah dikukuhkan sebagai Badan Layanan Umum (BLU). Dengan status barunya tersebut, STPI diharapkan mampu mengembang-
kan program dan meningkatkan kualitas diklat personel penerbangannya. Disisi lain, STPI harus mampu menghidupi dirinya sendiri dan mencari sumber sumber dana lain diluar DIPA APBN. STPI Curug akan terus mengembangkan area pelatihan dan meningkatkan jumlah lulusan menjadi 200 lulusan se-
tiap tahun. Sebagai sekolah penerbangan yang terlengkap, saat ini di STPI memiliki 31 pesawat dan akan bertambah 50 pesawat baru dari pengadaan tahun 20152017. Pesawat tersebut nantinya akan ditempatkan di beberapa lokasi pelatihan seperti di Banyuwangi, Lampung, Palembang, Cilacap dan Renggat. (*)
Foto: blogspot.com
Foto: portalkbr.com
Edisi 03
11
Focus
Ilustrasi: proprofs.com
Antara Imperial System dan Metric System
K
etika kita pergi ke pasar untuk berbelanja sandang pangan atau kebutuhan apapun yang pertama kali ingin kita ketahui pastilah harga barangbarang, khususnya berupa harga per sa tuan ukuran (takaran) nya, bisa satuan berat, isi atau panjang, jadi pedagang akan menawarkan harga per/Kg, per/ Ons, untuk isi bisa per/Liter atau per/Meter Kubik. Sementara untuk ukuran panjang digunakan satuan per/Meter, dan seterusnya. Di Indonesia satuan ukuran Kg, Liter dan Meter saat ini umum digunakan dalam dunia komersial atau perniagaan sehari-hari. Memang tempo doeloe tiap daerah di Indonesia masyarakatnya menggunakan satuan pengukuran sendiri, kita mengenal beberapa istilah ukuran tradisional seperti: ubin, bau, kati, elo, pikul dsb., hal yang sangat klasik dan mungkin kini terdengar asing ditelinga kita, ukuran itu diakui dan disepakati turun temurun sebagai ukuran standar perniagaan di be-
12
Edisi 03
berapa daerah, kurang jelas sejak kapan dimulainya dan berakhir digunakannya. Secara internasional sebetulnya dikenal dua macam sistim pengukuran yaitu Imperial System dan Metric System, ukuran yang disebutkan diatas sudah umum dipakai di Indonesia termasuk dalam Metric System. Sistem pengukuran metrik kini sudah lebih lengkap dan disempurnakan, disingkat SI yang diambil dari bahasa perancis Systeme International d’Unites, sistim pengukuran ini sudah semakin banyak digunakan baik untuk perniagaan, industri dan ilmu pengetahuan serta oleh kalangan akademisi. Dua negara besar yang hingga sekarang masih menggunakan Imperial System adalah Inggris dan Amerika Serikat, maklumlah sistim satuan ukuran ini memang aslinya dari Anglo Saxon, asal nenek moyang kedua bangsa ini, walaupun yang digunakan di daratan Amerika ada sedikit perbedaan, seperti contohnya satuan Galon, di Inggris dipakai Impe-
rial Galon sedangkan di Amerika digunakan US Galon yang berbeda volumenya (1USG=3,785L, 1ImpG=4,546L). Konon satu feet (30,479Cm) adalah ukuran panjang telapak kaki Sang Raja Inggris yang berkuasa waktu itu. Bila kita berkendaraan di negeri Paman Sam kemudian membaca rambu lalulintas di Highway, terlihat untuk kecepatan digunakan satuan MPH (Mile per Hour), kemudian saat kita harus mengisi bensin mobil, volume yang harus kita bayar dalam satuan Galon bukan Liter. Semua yang disebutkan diatas adalah satuan ukuran dengan Imperial System, tetapi banyak negara persemakmuran (bekas jajahan Inggris) yang meskipun secara tradisi dalam banyak hal masih menganut sistim monarki Britania, namun untuk standar satuan ukuran mereka justru mengadopsi sistim metrik. Standarisasi Ukuran di Dunia Penerbangan Didalam Annex-5 ICAO (International Civil Aviation Organization) yang di sepakati oleh para anggautanya bahwa standarisasi ukuran di dunia penerbang an adalah dalam metrik, namun standar ini tidak mengikat sehingga tidak diikuti penuh semua negara anggautanya (Contracting States), hingga kini sebagian besar pesawat terbang yang beroperasi
Focus tetap saja menggunakan Imperial System sebagai standar satuan pengukuran, sebut saja Altimeter yang menggunakan satuan feet untuk mengukur ketinggian, Airspeed Indicator pengukur kecepatan menggunakan satuan knots atau MPH, satuan PSI (Pound per Square Inch) dipa kai untuk mengukur tekanan fluida dan pneumatic, namun untuk tekanan udara statik digunakan keduanya baik Imperial (Inch Hg) atau Metric System (Milibar), untuk suhu tetap digunakan satuan celcius atau fahrenheit. Demikian juga dalam hal standarisasi ukuran hardware seperti fasteners (mur, baut, sekrup, rivet dsb), kita mengenal produk dari Amerika seperti standar AN (Army Navy) dan MS (Military Standard), semuanya menggunakan ukuran dalam satuan inch, sehingga untuk kebutuhan perkakas (tools) juga harus disesuaikan. Para teknisi penerbangan sudah akrab betul dengan kunci pas dan sok berbagai ukuran, seperti 3/8, 7/16, 3/4 dan lain-lain, yang ukurannya dalam satuan inch berikut pecahannya, untuk oli dan hydraulic fluid digunakan takaran dalam satuan US quart (=0,946 liter). Rusia dan Cina cukup konsisten menerapkan Metric System pada hampir semua produk aeronautikanya. Rusia yang wilayahnya terbentang luas dari sebagian Eropa hingga Asia di sebelah timur dan selatan itu lalulintas udaranya juga menerapkan satuan metrik, dimana untuk mengatur ketinggian dipakai sa tuan meter, tetapi karena hal ini jugalah beberapa waktu yang lalu di wilayah udaranya terjadi tabrakan maut antara pesawat Antonov dan Boeing 747, tidak ada nyawa yang selamat. Akibat perbedaan satuan ukuran juga di Kanada beberapa tahun yang lalu terjadi kecelakaan yang nyaris fatal, sebuah Boeing 767 terpaksa mendarat darurat gara-gara kedua mesinnya yang mendadak mati karena kehabisan bahan bakar (fuel), bersyukur pada peristiwa itu pilotnya punya pengalaman menerbangkan pesawat layang (glider), pesawat tanpa tenaga dengan berat lebih dari seratus ton itu berhasil didaratkan di sirkuit balap mobil dengan selamat. Penyelidikan selanjutnya menemukan adanya kekeliruan yang dilakukan oleh teknisinya saat mengkalkulasi de ngan satuan berbeda yaitu lbs ketika refueling (mengisi bahan bakar) dengan dripstick (tongkat pengukur) di pesawat yang kebetulan Fuel Quantity Indicator
Ilustrasi: imgur.com
bersatuan metriknya itu ada yang bermasalah, ini berakibat tangkinya cuma terisi fuel kurang dari kebutuhannya, pantaslah bahan bakarnya tidak cukup sampai ke tujuan. Produk Kolaborasi Sebuah pesawat terbang biasanya diproduksi oleh sebuah pabrik yang kebutuhan material serta komponennya dipasok oleh banyak perusahaan (vendor), ini sesuatu yang lumrah terjadi untuk sebuah produk aeronautika, dan produk para pemasoknya mungkin saja menggunakan standar ukuran yang saling berbeda. Pada beberapa produk pesawat terbang seperti buatan Socata dari Perancis, untuk airframe nya berlaku Metric System, sementara untuk Engine menggunakan standar Imperial karena memang menggunakan Engine buatan pabrik di Amerika, akibat standarisasi ukuran se perti itu bagi operator yang merawat pesawatnya tentu harus berhati-hati dan sedikit merepotkan, karena untuk alat
dan perkakas mereka harus menyiapkannya sekaligus dengan kedua macam standar ukuran itu. Pesawat Airbus seperti kita ketahui adalah hasil produk kolaborasi, Airbus Industries merupakan konsorsium beberapa negara Eropa, dimana Inggris, Perancis dan Jerman sebagai pemegang saham terbesarnya, untuk masalah standar ukuran seperti sudah dijelaskan diatas, Inggris menerapkan tradisi Imperial System mereka yang sangat konservatif, sementara Perancis negera yang terletak diseberangnya menggunakan Metric System satuan ukuran kebanggaannya itu, demikian juga Jerman dan anggota konsorsium yang lain, mereka semua pemakai standar metrik. Bagi Inggris dan Perancis soal standarisasi ukuran itu bisa jadi isu nasio nalisme yang menyangkut budaya dan gengsi masing-masing bangsa, namun ketika produk mereka harus digabungkan menjadi sebuah pesawat, maka mutlak perlu dilakukan kesepakatan dan mungkin konversi ukuran. (*) Edisi 03
13
CEO Talk
Internasional Minangkabau sebagai salah satu bandara terbaik di pulau Sumatera. Sedangkan misinya adalah menjadikan Bandara Internasional Minangkabau sebagai bandara yang aman, nyaman dan memberi manfaat yang optimal bagi pemegang saham, karyawan, dan masyarakat serta lingkungannya. Apakah Anda merasa bangga dengan pengangkatan itu? Bahwa saya dipercaya oleh manajeman PT Angkasa Pura II (Persero) untuk menjadi General Manager tentu ada kebanggaan, namun pointnya bukan itu, bahwa setiap penugasan mempunyai tantangan tertentu. Setiap penugasan mempunyai tuntutan tanggung jawab yang harus kita emban, dan saya selalu berdo’a dalam setiap pelaksanaan tugastugas agar dapat melaksanakan amanah dengan baik, dan selalu dilindungi Allah SWT.
Foto-foto: Dok. Yayan Hendrayani
Yayan Hendrayani
Teknologi Terus Berkembang, Jangan Sampai Tertinggal Oleh Kemajuan
Y
ayan Hendrayani, General Manager Minangkabau International Airport, Padang Pariaman menyatakan bahwa pada dasarnya setiap penugasan pasti membawa misi tertentu, seperti pada saat ditugaskan sebagai General Mana ger Bandara Raja Haji Fisabilillah TanjungPinang (2012-2013). Kemudian menjadi General Manager Bandara Husein Sastranegara Bandung (2013-2015). Mulai bulan Juni 2015 sampai dengan
14
Edisi 03
sekarang, Yayan Hendrayani ditugaskan sebagai General Manager Bandara Internasional Minangkabau Padang Pariaman. Berikut, wawancara dengan wartawan ALUMNl Kampus Penerbangan Curug : Apa visi misi Anda setelah ditunjuk sebagai General Manager PT Angkasa Pura II Kantor Bandara lnternasional Minangkabau, Padang? Visi saya adalah menjadikan Bandara
Contoh nyata dari hasil setelah Anda menjabat, seperti apa? Di Tanjungpinang saya membuka jalan untuk pengoperasian terminal baru Bandara Raja Haji Fisabilillah dan memperbaiki proses-proses kegiatan sehingga lebih efektif dan efisien. Di Bandung selama saya menjabat General Manager terjadi peningkatan traffic baik penumpang maupun pesawat, pembukaan rute-rute baru dari Bandung sehingga waktu itu dari Bandara Husein Sastranegara telah melayani 17 kota domestik dan 3 kota internasional serta mewujudkan pembangunan Terminal Baru Bandara Husein Sastranegara sehingga akan bisa menampung 3,5 juta per tahun dari sebelumnya hanya 700 ribu penumpang per tahun, serta yang tak kalah pentingnya makin membaiknya kinerja keuangan Bandara Husein Sastranegara. Sementara sebagai General Manager Bandara Internasional Minangkabau, saya telah memperluas ruang tunggu sehingga diharapkan akan lebih nyaman bagi para penumpang, kemudian kinerja keuangan 2015 yang lebih baik dibandingkan tahun 2014 dan sedang dilaksanakan adalah melakukan renovasi terminal, penataan tenant serta renovasi toilet agar lebih nyaman. Apa pedoman hidup Anda? Sebagai umat Islam tentunya pedoman hidup saya adalah Al-Qur’an dan
CEO Talk
Hadist, namun dalam implementasi sehari-hari tentunya ada beberapa yang saya pegang, yaitu mensyukuri setiap nikmat yang Allah SWT berikan, berpikir positif dan “baik menjadi orang penting tapi yang paling penting adalah menjadi orang baik” Dengan pedoman hidup, apakah ditularkan ke keluarga ataupun karyawan? Tentu, walaupun tidak secara langsung, dalam setiap obrolan baik dengan keluarga maupun karyawan, selalu saya selipkan pedoman hidup saya, saya tidak berharap mereka mengikuti 100% namun hal-hal yang positif saya harapkan bisa menjadi bahan pemikiran untuk kehidupan yang lebih baik, di keluarga maupun di dunia kerja. Apa harapan orang tua terhadap Anda? Harapan orang tua saya sebenernya sederhana saja, yaitu dalam kehidupan harus lebih baik dari orang tua, dan orang tua menanamkan kejujuran dalam segala hal. Apakah anak Anda harus menjadi seperti yang anda mau? Di era sekarang ini, dimana kebebasan berpikir dan berpendapat telah mempengaruhi pemikiran anak-anak, termasuk anak-anak saya tentu kita tidak bisa memaksakan kehendak kepada mereka. Anak saya pertama M. Tyanwalid Basyar saat ini sedang menempuh pendidikan di STPI Curug jurusan Penerangan Aeronautika, dan anak kedua Septiya M. Sadid masih duduk di kelas 3 SMU. Bagi saya menjadi apapun kelak mereka, yang penting sesuai keinginan dan membuat orang tua dan anak bahagia. Apa Anda mendapat komplain dari keluarga dengan kesibukan selama ini? Sudah 4 tahun lalu saya meninggalkan keluarga semenjak di Tanjungpinang. Hingga saat ini, istri saya Siti Khotimah adalah karywati STPI Curug dan tinggal di Tangerang, sedangkan saya harus bertugas di Tanjungpinang, Bandung dan sekarang di Padang, tentu komplain-komplain kecil-kecilan ada, namun tidak mengurangi dukungan keluarga terhadap saya dalam menjalankan tugas. Apa ada rasa jenuh dari rutinitas dan pekerjaan apa yg belum terealisasi? Karena sebagai General Manager selalu terjadi dinamika dalam tugas maka
rasa jenuh itu tidak pernah ada, selalu ada hal-hal baru yang menjadi tantangan dalam tugas. Terkait pekerjaan yang belum selesai adalah membawa Bandara Internasional Minangkabau menjadi lebih baik dan le bih baik lagi. Apa hobi dan kesenangan Anda? Hobi saya berolahraga, dahulu waktu masih enerjik, saya bermain sepakbola, bola volley dan bulutangkis. Saat ini dengan semakin beranjak usia hanya aktifitas ringan yang dijalankan yaitu golf dan kadang-kadang bulutangkis. Sedang disela-sela libur biasanya pergi hang out/ traveling, memancing dan ngopi di mall. Sebagai pimpinan, harapan seperti apa yang Anda inginkan? Sebagai pimpinan tentu saya berharap setiap karyawan bisa menterjemahkan visi dan misi saya dengan baik, bisa bersinergi dengan semua kalangan untuk mencapai tujuan. Saya berusaha merangkul semua tingkatan pada jajaran saya, dan menghilangkan sekat-sekat antara pimpinan dan bawahan Hasil rencana Anda, apakah sudah sesuai yang diinginkan? Belum, masih terus berjalan dan saya harapkan di tahun 2016 ini sudah mulai terlihat apa yang saya inginkan terkait Bandara Internasional Minangkabau
yang lebih baik. Sebagai pemimpin, apa yang diinginkan kepada yang dipimpin, dan sebaliknya dari sisi yang dipimpin apa yang diharapkan? Kepada jajaran, saya meminta mereka untuk proaktif dan responsif terhadap keluhan pelanggan dan selalu mengedepankan pelayanan yang baik kepada pelanggan, mitra kerja dan mitra usaha PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau. Dari sisi mereka tentunya mereka berharap kesejateraan yang lebih baik, keadilan dalam setiap peluang meningkatkan karier mereka. Tantangan pekerjaan yang paling berat Anda rasakan, dan dimana? Masing-masing daerah atau ruang lingkup pekerjaan punya tantangan sendiri dan di Bandara Internasional Minangkabau ini ada ciri khas terkait dengan sosi al budaya setempat serta lokasi bandara yang rawan dengan bencana alam. Mohon pesan untuk dunia navigasi penerbangan maupun kebandaraan secara umum? Pesan untuk dunia navigasi penerbang an dan kebandarudaraan adalah jangan pernah berhenti untuk belajar dan memahami kebutuhan para pengguna jasa penerbangan maupun bandara. (Edi) Edisi 03
15
CEO Talk
Foto-foto: Dok. Wahyu Siswoyo
Wahyu Siswoyo
Jangan Hanya Bekerja Kita Harus Berkarya 16
Edisi 03
W
ahyu Siswoyo, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III Trunojoyo, Sumenep yang juga membawahi Bandar Udara Harun Thohir Pulau Bawean, dalam hidupnya mempunyai misi menciptakan karya nyata dalam rangka berperan serta terhadap transportasi udara nusantara. Visinya adalah selalu mencoba menjadi manusia yang berkarakter dan bermanfaat. Berikut, wawancara dengan wartawan ALUMNl Kampus Penerbangan Curug : Apakah Anda merasa bangga dengan jabatan sekarang? Bagi saya lebih pada sebuah kehormatan dan tanggung ja wab harus terselesaikan. Contoh nyata dari hasil kerja Anda di Bandara Harun Thohir, seperti apa? Menyelesaikan rencana jangka pendek yaitu pengoperasian
Bandar Udara Harun Thohir, Pulau Bawean yang telah diresmikan Bapak Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, pada hari Sabtu tanggal 30 Januari 2016. Juga menyiapkan angkutan udara perintis bagi masyarakat Bawean, sehingga mampu menjadi solusi alternatif transportasi dari dan ke pulau Bawean di saat terjadi gelombang tinggi. Apa pedoman hidup Anda? Hidup harus bermanfaat (Urip kudhu urup / bahasa Jawa), Dengan pedoman hidup, apakah ditularkan ke keluarga ataupun karyawan? Selalu saya sampaikan pada keluarga dan anak anak saya serta pada karyawan di kantor bahwa “KERJA” itu wajib tapi yang lebih utama adalah “KARYA” Apakah anak harus menjadi seperti yang Anda mau? Tidak harus yang penting harus bermanfaat Apa Anda mendapat komplain dari keluarga dengan kesibukan ini? Konsistensi keluarga telah memberikan ruang terhadap saya untuk menyelesaikan tugas saya sehingga memahami dan tidak ada komplain dengan kesibukan. Apa ada rasa jenuh dari rutinitas? Saya tidak pernah menganggap ini sebagai rutini-
tas, namun setiap kegiatan adalah tanggung jawab yang harus segera diselesaikan, sehinggga bisa mengikis rasa kejenuhan. Apa hobi dan kesenangan Anda? Main musik dan olahraga kedirgantaraan Hasil rencana Anda, apakah sudah sesuai yang diinginkan? Secara garis besar telah terlaksana sesuai apa yang telah saya programkan namun tetap evaluasi sehingga program kedepan dapat berjalan lebih baik. Sebagai pemimpin, apa yang diinginkan kepada yang dipimpin, dan sebaliknya dari sisi yang dipimpin apa yang diharapkan? Yang saya harapkan adalah tiap karyawan dapat mampu berperan aktif sebagai bagian dalam mekanisme organisasi. Kita analogikan mesin, ada yang bisa jadi ruang produksi, transfer case bahkan brake system. Dari yang di pimpin adalah agar ada sinergitas dan keharmonisan gerak organisasi. Tantangan pekerjaan yang paling berat Anda rasakan, dan dimana? Pertama kali lulus STPI, di bandar udara Temindung Samarinda, di mana struktur organisasi belum mengakomodir kompetensi kita sebagai teknik mekanikal bandara. (Edi)
Edisi 03
17
Airline & Charter
Maskapai SAS Akan Terbangi Rute Merpati di Papua Misi SAS adalah ikut mengambil peran dalam pembangunan Papua. Kehadiran SAS di Bumi Cenderawasih adalah pelayanan.
Foto: wordpress.com
18
Edisi 03
Airline & Charter
P
asca Merpati stop operasi pada 1 Februari 2014 lalu, praktis penerbangan perintis di beberapa wilayah di Papua mati suri. Namun kabar menggembirakan bagi masyarakat Papua muncul baru-baru ini. Maskapai Spirit Avia Sentosa (SAS) sebuah perusahaan penerbangan perintis yang baru beroperasi di Papua akan membuka kembali rute penerbangan yang dulu dilayani oleh PT Merpati Nusantara Airlines. DIkutip dari detikfinance.com, Komisaris Utama SAS, Panda Nababan saat peresmian terbang perdana pesawat SAS di Biak, Papua, Jumat (12/3/2016) menyatakan, misi SAS adalah ikut meng ambil peran dalam pembangunan Papua.
Kehadiran SAS di Bumi Cenderawasih adalah pelayanan. “Kalau mau cari untung kenapa kita harus mendirikan perusahaan penerbang an yang banyak risiko. Kita akan buat perusahaan pertambangan atau sektor lain yang banyak untung,” tambahnya. Selain pelayanan transportasi udara bagi masyarakat Papua, SAS bekerja sama dengan dokter memberikan pelayanan kesehatan di daerah pedalaman Papua. “Kami juga memberikan pelayanan kesehatan bekerja sama dengan dokter,” ujarnya. Pada tahap pertama ada SAS akan mengoperasikan 4 unit pesawat ter-
diri atas 3 unit DHC-6 Twin Otter yang memuat 18 orang penumpang dan 1 Cessna Grand Caravan. Keempat pesawat tersebut rencana nya akan dioperasikan oleh pilot-pilot senior mantan pilot Merpati yang sudah mengetahui kondisi alam di Papua. (*)
Edisi 03
19
Safety
Pentingnya Preflight Inspection Ban Pesawat (1)
K
egagalan/kerusakan ban pada saat takeoff dan landing bisa berbahaya dan resiko minimal setidaknya akan mengganggu jadwal penerbangan. Sebagai contoh, tanggal 4 Maret 2016 lalu pukul 8 pagi, terjadi insiden ban kempis pada roda pendarat utama sebelah kanan pesawat terbang latih Piper PA-28-161 Warrior III dengan registrasi PK- AEB yang baru diketahui pada saat mendarat. Ban/tire pesawat yang kempis atau bertekanan udara rendah dapat menyebabkan kecelakaan, yaitu pesawat dapat mengalami keluar runway (Veer Off) apabila dilakukan pengereman (braking) yang mendadak disaat pesawat rolling/ menggelinding diatas runway dengan kecepatan tinggi. Setelah dilakukan assessment dike tahui bahwa, ban/tire pesawat menggunakan ban dalam (tube), yang berarti apabila terjadi pergeseran posisi antara pelek (hub) dengan ban/tire, maka pentil/air valve akan mengalami gaya gun ting/shear yang dapat memutus air valve dan mengakibatkan ban kempis total (flat tire). Ban/tire yang bocor apabila hanya ditambah tekanan udaranya tanpa memperhatikan seberapa besar tingkat kebocorannya, maka pada saat diterbangkan akan bocor dan kempis kembali dimana pada saat landing roll dilakukan pengere-
20
Edisi 03
Dr.Ir. Bambang Dutarmadji
man/braking secara mendadak kemungkinan besar pesawat mengalami keluar runway (Veer Off). Hal lainnya adalah ban/tire dengan utilisasi cycle (take off - landing) yang rendah, kondisi phisik ban akan terlihat visual masih baik, padahal dengan ber tambah umur calendar sifat dan kekuatan karet ban sudah tidak sesuai dengan spesifikasi lagi. Tindakan mitigasi yang biasanya dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah sebagai berikut: • Dibuat marka/tanda dengan cat warna putih segaris antara pelek (hub) dengan ban/ tire, sehingga apabila terjadi pergeseran akan mudah di lihat oleh teknisi atau penerbang pada saat preflight, apabila terjadi pergeseran maka ban/roda tersebut harus diganti sebelum terbang berikutnya.
• Tekanan udara ban diperiksa setiap pagi hari dan dicatat berapa tekanannya, apabila tekanannya berkurang <10%, maka dapat ditambah tekannya dan dilakukan pemeriksaan kembali keesokan harinya. • Apabila tekanan udara ban pada pagi hari berkurang antara 10 persen - 20 persen, maka tekanan ban harus diperiksa setiap kali sebelum pesawat diterbangkan kembali. • Apabila tekanan udara ban pada setiap pemeriksaan berkurang lebih dari 20 persen, maka ban/roda tersebut harus diganti sebelum terbang berikutnya. • Ban harus dicatat tanggal, bulan dan tahun pembuatannya, dan harus diganti/tidak dipakai lagi apabila sudah berusia lebih dari 5 (lima) tahun. Semua pelaksanaan pekerjaan pera watan termasuk untuk ban/tire harus selalu mengacu kepada buku panduan/ manual pabrik, baik pabrik pesawat, mesin, propeller maupun komponen, termasuk ban/tire pesawat udara. Semua pekerjaan, hasil pemeriksaan, temuan-temuan abnormal serta tindak lanjut perbaikan yang dilakukan harus dicatat dengan lengkap didalam Maintenance Log Book, Aircraft Log Book dan Computer Record system. (Bersambung)
Fleet & MRO
MRO Buka Peluang Kembangkan Industri Komponen
Foto: tribunenews.com
K
ementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung ekspansi perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang perawatan dan perbaikan pesawat (maintenance, repair and overhaul/MRO), untuk membuka peluang bagi pengembangan industri komponen pesawat udara. “Ekspansi seperti itu merupakan langkah cerdas dan strategis. Karena selain menguntungkan bagi perusahaan terkait, juga menciptakan pasar bagi komponen pesawat Indonesia untuk masuk memasok kebutuhan suku cadang,” kata Menperin Saleh Husin dikutip dari tribunenews.com, saat mengunjungi Singapore Airshow 2016 di kawasan bandara Changi, Singapura, Rabu (17/2/16). Pengembangan industri MRO di Indonesia memiliki momentum yang tepat lantaran bisnis jasa transportasi udara terus menggeliat. Banyak perusahaan penerbangan baik domestik dan asing terus agresif beroperasi di Indonesia dan SDM kita sudah mumpuni melayani kebutuhan perawatan pesawat. Beberapa perusahaan MRO, Men-
perin memastikan, sudah siap ekspansi seperti Garuda Indonesia melalui anak usahanya GMF AeroAsia dan Lion group. “Industri MRO di Bintan sedang dikembangkan oleh PT Bintan Aviation Investment yang akan bekerjasama dengan GMF. Pemilihan lokasi ini tepat karena dekat dengan Singapura dan kawasan itu merupakan sumbu lalu lintas udara. Pasarnya ada di situ,” ujar Menperin. Pemerintah, lanjutnya, juga mendorong pengembangan industri MRO dan komponen melalui insentif fiskal dan nonfiskal. Diharapkan, rangsangan itu memacu investasi dan mempercepat realisasi pembangunan fasilitas perawatan pesawat. Dalam kunjungannya, Menperin Saleh Husin mengapresiasi beberapa produsen komponen pesawat yang turut memamerkan produk mereka. Produsenprodusen yang bergabung dalam Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association (INACOM) antara lain PT DI, Infoglobal Avionik, Santoso Teknindo, Yogya Presisi Teknika Industri, Pudak Scientific. Kemudian, Bandung
International Aviation dan Jakarta Aerospace. INACOM merupakan Asosiasi Industri Pesawat Terbang dan Komponen Pesawat Terbang. INACOM merupakan asosiasi yang didirikan oleh 30 industri komponen pada 2015 dengan dukungan Kemenperin. Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan menambahkan, dipacunya industri MRO dan komponen mengingat transportasi udara termasuk infrastruktur pendukung bagi wilayah Indonesia yang luas dan terdiri dari ribuan pulau. “Langkah GMF dan perusahaan lain, termasuk produsen komponen membuat kita semakin percaya diri bahwa kita mampu memenuhi kebutuhan industri transportasi udara. Pasar bisnis perawatan pesawat di Indonesia diperhitungkan sangat besar. Salah satu gambarannya ialah perawatan sekitar 60 persen pesawat komersial yg beroperasi di Indonesia, dilakukan di luar negeri. Selain itu, industri perawatan pesawat merupakan industri padat modal dan padat karya dengan tenaga-tenaga kerja dengan ke trampilan khusus,” ujar Putu. Sementara itu, Richard Budihadianto yang saat itu masih menjabat sebagai CEO GMF AeroAsia saat penandatangan an kerjasama dengan RAI mengatakan, pertumbuhan pasar perawatan di Indonesia memiliki prospek yang sangat baik dengan rata-rata pertumbuhan pasar sebesar 12,3% sampai tahun 2020. Untuk merebut pasar itu, GMF memiliki modal penting berupa lebih dari 25 sertifikasi dari ororitas penerbangan baik domestik maupun internasional seperti FAA, EASA dan CASA. “Sebetulnya ke depan bisnis pemeliharaan yang akan menghasilkan suatu nilai yang besar. Saya ingat apa yang disampaikan Pak Habibie bahwa satu pesawat itu bisa memberikan nilai bisnis di bidang perawatan itu sebesar sampai 10 kali nilai pesawat tersebut, ini yang harus kita pikirkan. Makanya kita ingin bekerjasama sama dan mendukung PT RAI ini,” jelas Richard. Pada kesempatan tersebut, Menteri Saleh juga berdiskusi dengan para eksekutif perusahaan penerbangan seperti Dirut PT Garuda Indonesia Tbk Arif Wibowo, CEO GMF AeroAsia Richard Budihadianto, Dirut PT DI Budi Santoso, Chairman Regio Aviasi Industri Ilham Akbar Habibie dan Ketua INACOM Andi Alisjahbana. (*) Edisi 03
21
Airport & Navigation
AP II Gelar Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat
Foto: tangerangonline.id
P
T Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara SoekarnoHatta melaksanakan Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD), bertempat di Apron Terminal 3 Ultimate, Kamis (25/2/2016). DIkutip dari tangerangonline.com, latihan PKD digelar untuk meningkatkan kesiapsiagaan, kewaspadaan serta me latih fungsi komando, koordinasi dan komunikasi unit atau instansi dalam menghadapi keadaan darurat. Latihan dengan sandi Rajawali IX ini diikuti oleh 900 peserta yang terdiri dari unsur pengelola bandara, regulator bandara, TNI/Polri, CIQ, Basarnas, KNKT, KKP, maskapai penerbangan, ground hand ling, pemadam kebakaran, rumah sakit, dan puskesmas. Skenario latihan dimulai ketika pilot menginformasikan bahwa pesawat maskapai Air Baldi tipe 777-300 dengan nomor penerbangan AB012016 dari Hongkong tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Saat pesawat bermanuver di taxiway untuk memasuki apron Terminal 3, tiba-
22
Edisi 03
tiba mesin pesawat mengeluarkan percikan api dan asap tebal dalam waktu sekejap membesar. Mengetahui hal tersebut, petugas Apron Movement Control (AMC) yang berada di lokasi segera menginformasikan unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKPPK) dan Air Traffic Control (ATC). Tak lama, petugas PPK-PK dengan 2 unit kendaraan pemadam tiba di lokasi guna melakukan operasi pemadaman. Dilengkapi dengan perlengkapan tahan api serta material pemadam api berupa foam, powder dan air, PKP-PK dapat segera memadamkan api. Setelah itu, proses evakuasi penumpang pun dilakukan, Tercatat akibat insiden tersebut 34 diantaranya meninggal dunia, 65 orang luka berat, 123 orang luka ringan dan 178 orang selamat. Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta M Suriawan Wakan menjelaskan, ada dua target yang ing in dilatih dalam kegiatan PKD tersebut, yakni penanganan insiden terbakarnya
engine pesawat dan pertolongan bagi korban serta Delay Management. “Paling utama yakni untuk mening katkan kesiapsiagaan, kewaspadaan serta melatih fungsi komando. Dan efek do mino yang berpotensi timbul dari sebuah keadaan darurat, salah satunya adalah persoalan delay,” katanya. Oleh karena itu sambung Wakan, selain operasi pemadaman, evakuasi dan penanganan korban, delay management menjadi salah satu titik fokus kami dalam latihan tersebut. Sementara itu, Kepala Otoritas Bandara Wilayah I Bandara Soekarno-Hatta Muzaffar mengatakan, setiap Bandar Udara wajib menggelar PKD setiap dua tahun sekali, sesuai dengan peraturan keselamatan penerbangan sipil. “Jadi setiap bandar udara wajib melaksanakan hal ini (PKD), setiap dua tahun sekali. Nol sampai satu dan satu sampai kedua (tahun) ada pelatihanpelatihan yang lain dalam skala kecil,” tukasnya. (*)
Airport & Navigation
Tiga Bank Pelat Merah Sokong Dana Pengembangan Bandara Soetta
P
T Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memberikan pinjaman kredit sebesar Rp2,1 triliun untuk pengembangan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta. DIkutip dari sindonews.com, pemberian kredit dari sindikasi tiga perbankan BUMN ini ditandai dengan penandata nganan Pakta komitmen sinergi BUMN terkait fasilitas pembiayaan bandara. Penandatanganan dilakukan oleh Pre siden Director AP II Budi Karya Sumadi, Dirut BNI Achmad Baiquni, Dirut Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, dan Dirut BRI Asmawi Syam, disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno. Budi Karya mengatakan, perseroan memiliki sejumlah rencana pengembang an bandara semi kenyamanan dan keamanan konektivitas kota-kota di belahan barat Indonesia. “Melalui fasilitas kredit ini, kami mendapat kepastian pendanaan selain dari internal untuk melakukan pengembangan sesuai rencana yang ditetapkan. Kami ucapkan terimakasih ke BNI, BRI dan Mandiri atas dukungannya,” katanya di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (24/2/16). Menurutnya, kerja sama ini wujud sinergitas di antara BUMN terkait pengembangan dan pembangunan infrastruktur, khususnya kebandarudaraan guna mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Selaku pengelola 13 bandara di kawasan Barat Indonesia, saat ini perseroan tengah melakukan pengembangan dan pembangunan di bandara yang dikelola dengan kebutuhan investasi hingga 2021 sekitar Rp 60,1 triliun. “Khusus untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dibutuhkan investasi Rp41 triliun di antaranya untuk pembangunan Terminal 3 Ultimate,” imbuh dia. Sementara itu, Dirut Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, fasilitas pembiayaan ini salah satu komitmen Bank Mandiri dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia, termasuk Terminal 3 Ultimate Bandara
Foto: detik.com
Internasional Soekarno Hatta. “Hingga akhir 2015, kami telah menyalurkan pembiayaan ke sektor infrastruktur sebesar Rp35 triliun. Khusus pembiayaan untuk pengembangan bandara, hingga saat ini kami sudah menya lurkan Rp 3,2 triliun,” tuturnya. Direktur utama BRI Asmawi Syam mengatakan, penandatanganan komitmen ini wujud sinergi BUMN, khususnya antara Angkasa Pura dengan tiga bank BUMN untuk terus mengembangkan usahanya dalam rangka mendorong pembangunan infrastruktur Indonesia. Pembangunan infrastruktur oleh Angkasa Pura II akan semakin mempermudah mobilitas masyarakat, sehingga akan meningkatkan laju perekonomian nasional. BRI, kata dia, berkomitmen memberikan dukungan dana kepada Angkasa Pura II untuk pengembangan bandara berkelas dunia khususnya Bandara internasional Soekarno-Hatta agar menjadi bandara transit internasional yang menghubungkan antar kota maupun negara di dunia. “Kami percaya proyek ini akan sema-
kin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan membantu meningkatkan citra negara di mata masyarakat dunia,” ungkap dia. Sementara, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengungkapkan, kucuran kredit ini salah satu bentuk dukungan nyata BNI terhadap pembiayaan sektor infrastruktur strategis yang tengah didorong pemerintah. Pengembangan bandara merupakan salah satu subsektor infrastruktur yang menjadi sasaran utama penyaluran kredit BNI Pada 2015. Komposisi kredit yang dikucurkan ke subsektor transportasi mencapai 19 per sen dari total kredit BNI yang disalurkan ke sektor infrastruktur. “Kolaborasi antara tiga bank BUMN hari ini semakin memungkingkan terjadinya aliran pembiayaan ke sektor infrastruktur. Dengan pembiayaan bersama seperti ini, besarnya kebutuhan pembiayaan di sektor infrastruktur seharusnya tidak lagi menjadi kendala mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia ke depan,” tandasnya.(*) Edisi 03
23
HRD & Training
Foto: beritatrans.com
Prosesi Pecah Kendi Pesawat Latih Baru STPI
T
iga pesawat latih taruna yang dipesan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) mulai tahap pertama tiba di Bandara Budiarto, Curug, Tangerang, Banten, Jumat (26/2/16). Pesawat latih itu kini berada di hanggar pesawat latih milik STPI Curug, dari 50 pesawat latih yang direncanakan. Setibanya di Bandara Budiarto, langsung disambut dan dilakukan prosesi “pecah kendi” berisi air kembang sebagai lambang doa dan permohonan keselamatan oleh Ketua STPI Ir. Yudhi Sari Sitompul,MM didampingi pimpinan dan taruna/i di Kompleks STPI Curug. Pemecahan kendi dilakukan tepat di hidung pesawat latih itu, sebagai selamat dan doa untuk keselamatan saat digunakan untuk latihan bagi taruna/i penerbangan STPI mendatang. Di bagian ekor pesawat sudah ada logo Kementerian Perhubungan, sedang di bagian atas ekornya, ada Bendera
24
Edisi 03
Merah Putih, ukuran kecil. Ketiga pesawat tersebut, tinggal menunggu Nomor PK serta sertifikat registrasi dari Kementerian Perhubung an. Kabag Administarsi Umum dan Humas STPI Drs. Ahmad Bahrawi, mengatakan, ketiga pesawat tersebut saat ini belum bisa dioperasikan untuk latihan terbang taruna, sebelum mendapat nomor PK dan nomor regristrasi dari Kementerian Perhubungan sebagai regulator. Pesawat tersebut, lanjut Bahrawi, akan dilakukan proses administrasi untuk memperoleh certificate of regristation ke Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Setelah mendapatkan Nomor PK dari otoritas penerbangan sipil nasional baru bisa dioperasikan untuk pesawat latih taruna. Sebelumnya Ketua STPI Ir. Yudhi Sari Sitompiul,MM mengatakan, dengan datangnya pesawat latih baru, maka
proses diklat taruna penerbangan harus selesai dalam 18 bulan, atau maksimal dua tahun sudah dilantik menjadi pilot. “Sesuai arahan Kepala BPSDM Perhubungan Wahju Satrio Utomo, SH, M.Si, pendidikan dan latihan pilot baru harus selesai tepat waktu, yaitu 18 bulan. Maksimal dua tahun mereka harus sudah dilantik menjadi pilot dengan rating CPL,” jelas Yudhi. Menurutnya, pesawat latih tersebut akan datang bertahap ke STPI Curug. Nanti, selain di Kampus STPI Curug, pesawat latih itu akan ditempatkan di BP3 Banyuwangi, beberapa base station di Renggat, Palembang, Bandar Lampung serta Cilacap. “Dengan penambahan alat latih tersebut, proses diklat makin cepat dan taruna tak harus antre untuk terbang. Sebelum lulus dan dilantik, minimal harus mengantongi 200 jam terbang,” tegas Yudhi. (*)
Airport & Navigation
Upaya Lahirkan Peneliti dan Penulis Andal
Foto-foto: beritatrans.com
K
ampus Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug , Tangerang, Banten menggelar Workshop Teknik Penulisan Proposal dan Karya Tulis Ilmiah di Aula Kompleks STPI, Kamis (25/2/2016). Dikutip dari BeritaTrans.com, workshop ini dibuka oleh Pembantu Ketua (Puket) I STPI, Dr. Ir. Bambang Dutarmadji, mewakili Ketua STPI Ir.Yudhi Sari Sitompul, MM. Workshop sehari yang diikuti oleh dosen, peneliti dan unsur terkait di Kampus STPI ini, diharapkan mampu melahirkan peneliti dan penulis andal dari STPI di masa depan. Nara sumber yang diundang adalah peneliti senior LIPI Prof. Dr. Gono Semedi. Sebagai pembicara tunggal. Prof. Gono sangat antusias menyampaikan paparan yang dimulai sejak jam 09.00 itu. Kabag Administrasi Umum dan Humas STPI Curug, Drs. Ahmad Bahrawi mengatakan, workshop mengenai teknis penulisan karya ilmiah digelar untuk memberikan bekal serta pengayaan wawasan para dosen dan peneliti di lingkungan STPI. “Ke depan, diharapkan bisa melahir-
kan hasil penelitian yang bagus dan berbobot serta bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata,” kata Bahrawi. Bahrawi melanjutkan, kepada mereka, ditambah pengetahuan teknis me ngenai penulisan karya ilmiah, bahkan sejak awal membuat proposal diajarkan
secara detail, dengan harapan kampus STPI mampu melahirkan peneliti-peneliti andal di masa depan. “Karya tulis mereka baik dan diakui, sehingga mampu mengangkat citra dan lulusan STPI di masa mendatang,” tegas Bahrawi. (*)
Edisi 03
25
Horizon Interaction
Tiara Nugrahayani, Sekretaris PPSDM Bekerja Adalah Suatu Amanah
Foto: Anto
W
anita yang sukses dalam kariernya sering dinilai berprestasi, namun hal ini akan dibarengi
dengan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi, dan pengorbanan waktu bersama keluarga di rumah, kata Tiara Nugrahayani. Banyak wanita yang lupa akan tugasnya sebagai seorang ibu bagi yang sudah berkeluarga, yang seharusnya tidak sekadar membantu finansial keluarga tetapi juga mampu mentransfer kebaikan dan kepandaian mereka kepada anak sebagai bekal menjalani hidup. Profesi yang ia geluti hingga kini ia adalah suatu amanah yang patut dijaga dan disyukuri. Bagi Tiara, begitu ia disapa akrab, apapun profesinya seseorang , bekerja itu adalah suatu amanah. Dan, sudah sepatutnya amanah yang diberikan hendaknya dapat dipertanggung jawabkan. Apalagi, profesi sekretaris sa
ngat bersinggungan dengan hal-hal yang bersifat menjaga amanah. Menurut Tiara, tugas sekretaris tidak sebatas hanya membantu atasan, tetapi juga harus bisa memegang kepercayaan yang diberikan atasan, memegang rahasia perusahaan dan pimpinan yang terkait dengan tugasnya. Sekretaris juga bisa menjadi sumber atau filter informasi bagi pimpinan serta harus bisa memberikan citra positif tentang perusahaan. “Jadi ada tanggung jawab besar yang harus dijalankan. Profesi ini cukup menantang bagi saya. Intinya, apapun profesi yang ditekuni adalah sebuah amanah,” pungkas wanita kelahiran Jakarta, 2 Juli 1985 ini. (Edi)
Tiara Chaerfianda, Sekretaris BP3C Terus Tingkatkan Profesionalisme
K
egemarannya bertemu dengan banyak orang memang sesuai de ngan profesinya sebagai sekretaris di BP3C (Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Curug), Tiara Chaerfianda. Sekretaris BP3C. “Pada awalnya memang sih, sangat kaget dan grogi, karena sudah terbiasa sehari-hari dan selalu dibimbing oleh atasan dan teman-teman, semuanya bisa dilalui dengan baik,” ungkap Tiara, Alumni STPl Angkatan 2012, Program Studi Air Traffic Controller (Pemandu Lalu Lintas Udara) Angkatan 59 ini. Kuncinya kesuksesannya adalah, mandat profesi sebagai sekretaris ini harus dipegang teguh termasuk menjaga amanah dari pimpinan. Banyak hal yang harus dipatuhi, menyangkut isi surat yang saya buat atas perintah pimpinan harus selalu terjaga kerahasiannya, dari semua orang tertutup biar itu sahabat, keluarga maupun teman sekerja sekalipun. Menjadi sekretaris membuat Tiara se-
26
Edisi 03
Foto: Anto
makin memahami fungsi dan peran profesi yang dijalaninya. Sepintas pekerjaan sekretaris seperti hanya berkaitan de ngan urusan administrasi dan pencatatan serta mengatur jadwal kegiatan atasan. “Tapi, semakin kita dalami, peran se kretaris jauh lebih besar dari yang terlihat
mata,” jelas Tiara. Baginya, menjadi seorang wanita modern ini tidak berarti melupakan kodratnya sebagai seorang wanita, karena semangat Kartini pun tidak menghilangkan atau mengecilkan arti dan tugas menjadi seorang wanita dalam kodratnya. Untuk meningkatkan profesionalisme sebagai seorang sekretaris, Tiara tak mau berhenti menambah spektrum pengetahuannya. Ya, beragam pelatihan sekretaris dan bacaan rujukan dari beragam sumber seakan jadi hobinya. “Saya akan selalu berusaha untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab sesuai amanah yang diberikan kepada saya. Terima kasih untuk BP3C, khususnya atasan saya yang telah memberikan kepercayaan sebagai karyawan BP3C, menjadikan kekuatan dan kepercayaan saya pribadi dan keluarga besar saya. Kegembiraan puji syukur kepada Yang Maha Kuasa,“ pungkas Tiara Chaerfianda. (Edi)
Horizon Resensi : Buku Hukum Udara Nasional dan Internasional Publik
Judul: Hukum Udara Nasional dan Internasional Publik Penulis: Prof. Dr. H. K. Martono, S.H., LLM. Tahun Terbit : 2012 Penerbit: Raja Grafindo Persada, Jakarta Harga: RP. 150.000,(Termasuk Ongkos KIrim Jabodetabek) Hubungi: Galih Rudyto
(08 78 08 22 55 99)
B
uku ibarat sebuah jendela dimana kegiatan membaca buku merupakan suatu cara untuk membuka jendela tersebut agar kita bisa mengetahui lebih jauh tentang dunia yang belum kita ketahui sebelumnya. Buku ini membahas tentang keselamatan penumpang, awak pesawat udara, pesawat udara maupun barang-barang yang diangkut, di samping konvensi yang mengatur kejahatan penerbangan. Dalam setiap penyelenggaraan penerbangan baik nasional maupun internasional akan selalu mengacu pada norma-norma hukum yang berlaku. Dalam hukum udara intenasional publik terdapat Konvensi Chicago 1944 yang merupakan konsitusi penerbangan sipil internasional sebagai acuan pembuatan hukum nasional bagi negara anggota Organisasi Penerbangan Sipil Internasional. Sedangkan di bidang hukum udara perdata internasional juga terdapat berbagai konvensi internasional seperti Konvensi Warsawa 1929 beserta protokol serta suplemennya, konvensi yang mengatur tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga (third parties liability) beserta protokolnya, konvensi mengenai pengakuan hak atas pesawat udara, di samping hukum nasional perdata maupun publik sebagai implementasi konvensi internasional di atas. Sayangnya hukum udara nasional maupun internasional saat ini masih sangat terbatas. Oleh karena itu, buku ini bisa digunakan untuk memperdalam wawasan dan pengetahuan Anda di bidang hukum udara nasional dan internasional. Kesimpulan, Hukum Udara Nasional dan Internasional Publik ini sangat layak untuk dibeli dan dibaca. Banyak pelajaran dapat dipetik dari buku ini, terutama bagi Anda para praktisi di dunia penerbangan. Dengan membaca buku ini, Anda akan mendapatkan wawasan dan pencerahan baru. Tak percaya? Buktikan saja sendiri. (*)
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN
SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN INDONESIA
Visi Menghasilkan lulusan yang diakui nasional dan internasional untuk menuju Center of Excellence yang berstandar internasional. Misi Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta penelitian teknologi terapan di bidang penerbangan yang memiliki iman dan taqwa, berkualitas internasional, mampu bersaing, mandiri dan profesional.
Jurusan: • Penerbang • Teknik Penerbangan • Keselamatan Penerbangan • Manajemen Penerbangan
Untuk Informasi Selengkapnya Hubungi Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Jl. Raya PLP Curug - Legok, Tangerang - Banten 15820 Telp: +62 21 598 2204 , 598 2205, Fax: +62 21 598 2234 Web: http://www.stpicurug.ac.id/Email:
[email protected] Copyright@2015 Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia All rights reserved
28
Edisi 03