:: OLEH
Alodia Fernanda 2510100063
:: DOSEN PEMBIMBING Arief Rahman, S.T., MSc :: DOSEN CO- PEMBIMBING Naning Aranti Wessiani, ST., MM
Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
BATASAN DAN ASUMSI
ANALISIS BEBAN KERJA UNTUK MENENTUKAN JUMLAH OPTIMAL KARYAWAN (STUDI KASUS: DEPARTEMEN TEKNIK DAN ADMINISTRASI PT PLN (PERSERO) RAYON SIDOARJO KOTA)
Menurut Draft RUKN 2012 – 2031 Dan RUPTL PT PLN (Persero) 2012 – 2021, kebutuhan energi listrik Nasional pada tahun 2012 sekitar 171 TWh, dan diperkirakan meningkat menjadi sekitar 1.075 TWh pada tahun 2031
Produksi Total Energi Listrik di Indonesia 149.754,96 GWh
Komsumsi listrik di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional (Muchlis and Permana, 2002) Sumber : PLN, 2012
Jumlah karyawan PLN pada akhir Desember 2012 sebanyak 47.976 orang dengan produktivitas karyawan pada tahun 2012 mencapai 3.627 MWh/karyawan dan 1.038 pelanggan/karyawan (PLN, 2012)
Mampu memberikan layanan listrik terpasang sebanyak 229.268,16 megawatt dengan unit pelanggan sebanyak 5.269 unit (PLN, 2012)
Berdasarkan keputusan direksi PT. PLN (Persero) nomor 298.K/DIR/2012, rayon adalah sub unit pelaksana pelayanan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jatim, sehingga rayon merupakan tumpuan dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jatim untuk berhubungan secara langsung dengan pelanggan PLN termasuk menangani masalah gangguan listrik
Rayon Sidoarjo Kota
PLN DAPAT BERSAING
perlu ditingkatkan produktivitas
Salah satu cara meningkatkan produktivitas adalah dengan pembagian beban kerja yang merata
Beban kerja yang diterima oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan harus sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan orang tersebut agar tidak menyebabkan stres yang dapat berpengaruh pada produktivitas kerja manusia
Departemen Teknik
Departemen Administrasi
Menangani pengendalian listrik dan pemeliharaan jaringan
pengelolaan PT PLN (Persero) secara transparan, profesional, dan efisien
Frekuensi gangguan yang sering terjadi dapat dilihat dari System Average Interruption Duration Index (SAIDI) dan System Average Interruption Frequency Index (SAIFI).
dikeluarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. 117 tahun 2002 yang mewajibkan seluruh perusahaan BUMN menerapkan prinsip Good Corporate Governance
Lebih banyak bekerja diluar
PT PLN Rayon Sidoarjo Kota
Lebih banyak bekerja didalam kantor
Karena perbedaan itulah sehingga sering kali Departemen Teknik dirasa mempunyai tugas lebih berat dibandingkan dengan Departemen Administrasi.
Padahal beban kerja tidak hanya dilihat dari beban kerja fisik saja, melainkan harus mempertimbangkan beban mental juga
Beban mental apabila di optimalkan dapat mengurangi terjadinya human error, meningkatkan performasi dari sebuah sistem, dan kepuasan operator terhadap pekerjaan dapat tercapai
Selain itu seringkali pula beban kerja yang tertulis pada job analysis tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.
Pekerjaan yang bersifat isidentil lebih banyak dibandingkan dengan pekerjaan wajib yang harus dilakukan per jabatan.
“Penentuan jumlah optimal karyawan dengan mempertimbangkan beban fisik dan beban mental yang dibutuhkan pada setiap jabatan. Penelitian ini juga menganalisa perbedaan antara beban kerja fisik dan mental antara karyawan Departemen Teknik dan Departemen Administrasi”
Mengetahui beban kerja mental dan fisik yang ada pada Departemen Teknik serta Departemen Administrasi di PT PLN (Persero) Rayon Sidoarjo Kota.
Menghitung beban kerja sesuai dengan beban kerja mental dan beban kerja fisik pada karyawan.
Mengetahui jumlah karyawan optimal pada Departemen Teknik dan Administrasi di PT PLN (Persero) Rayon Sidoarjo Kota
Mengetahui perbedaan antara beban kerja fisik dan mental antara karyawan Departemen Teknik dan Departemen Administrasi
1 Perhitungan yang dirancang dapat digunakan sebagai acuan dalam penentuan beban kerja karyawan
2 PT PLN (Persero) Rayon Sidoarjo Kota dapat mengetahui waktu standar per per jabatan pada Departemen Teknik dan Departemen Administrasi.
3 PT PLN (Persero) Rayon Sidoarjo Kota dapat mengetahui proporsi besar kegiatan yang dilakukan antara job description yang tertulis pada job analysis dengan kegiatan isidentil.
4 Mengimplementasikan analisis beban kerja yang sesuai pada Departemen Teknik dan Administrasi.
Penelitian dilakukan di PT PLN (Persero) Rayon Sidoarjo Kota pada Departemen Teknik dan Administrasi.
Batasan
Penelitian ini hanya dilakukan pada karyawan organik. Level kompetensi tidak dijadikan acuan pada saat melakukan penelitian. Fluktuasi beban kerja akibat adanya kegiatan isidentil tidak menjadi kajian didalam penelitian ini.
Asumsi
Waktu pengerjaan tugas diasumsikan sebagai total beban kerja fisik
Beban tugas per hari dalam perhitungan penelitian ini diasumsikan mengawakili karakteristik hari yang berbeda dalam 1 tahun.
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Tinjauan Pustaka
Bab 3 Metodologi Penelitian
Bab 6
Bab 5
Simpulan dan Saran
Analisis dan Interpretasi Data
Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data
ANALISIS BEBAN KERJA UNTUK MENENTUKAN JUMLAH OPTIMAL KARYAWAN (STUDI KASUS: DEPARTEMEN TEKNIK DAN ADMINISTRASI PT PLN (PERSERO) RAYON SIDOARJO KOTA)
NASA TLX
Stopwatch Time Study
KEP/75/M.PAN/ 2004
Fuzzy Logic Penentuan Jumlah Optimal Karyawan
Beban Kerja Fisik
Beban Kerja Mental
No 1
Penulis Tahun Risma Adelina Simanjutak
2
Raras Mayang Arsi
3
Jerry Budiman, Sugih Arto Pujangkoro, dan Anizar
Judul Penelitian
Objek
Metode
2010
Analisis Beban Kerja Mental dengan Metode NASA TLX
Pasar Beringharjo
NASA TLX, Manual Material Handling, dan Cardiovasculair Load
2012
Analisis Beban Kerja untuk Menentukan Jumlah Optimal Karyawan dan Pemetaan Kompetensi Karyawan Berdasarkan pada Job Description (Studi Kasus:Jurusan Teknik Industri ITS Surabaya)
Jurusan Teknik Industri ITS Surabaya
KEP/75/M.PAN/7/2004, NASA TLX, dan Job Analysis
2013
Analisis Beban Kerja Operator Air Traffic Control Bandara XYZ dengan Menggunakan Metode NASA TLX
Bandara XYZ
NASA TLXdan Fisher-Irwin
No
Penulis
Tahun
4
Rahadiani Arumsari
2013
5
Alodia Fernanda
2014
Judul Penelitian
Objek
Metode
Perhitungan kebutuhan Simulasi arena, jumlah karyawan berdasarkan Klinik Modern KEP/75/M.PAN/7/2004 analisis beban kerja untuk Dasa Medika , NASA-TLX &Job Surabaya meningkatkan produktivitas analysis kerja. Analisis Perbandingan Beban Kerja untuk Menentukan Jumlah Optimal Karyawan PT PLN KEP/75/M.PAN/7/2004 (Studi Kasus: Departemen (Persero) Rayon , NASA TLX, dan Fuzzy Teknik dan Administrasi pada Sidoarjo Kota Logic PT PLN (Persero) Rayon Sidoarjo Kota)
A
A
B
B
C
C
ANALISIS BEBAN KERJA UNTUK MENENTUKAN JUMLAH OPTIMAL KARYAWAN (STUDI KASUS: DEPARTEMEN TEKNIK DAN ADMINISTRASI PT PLN (PERSERO) RAYON SIDOARJO KOTA)
MANAGER RAYON
SUPERVISOR ADMINISTRASI
ASSISTANT OFFICER PEMBACAAN METER & PENGENDALIAN PIUTANG
ASSISTANT ANALYST PELAYANAN PELANGGAN
SUPERVISOR TEKNIK
ASSISTANT OFFICER ADMINISTRASI UMUM DAN K3
JUNIOR PENGENDALIAN SUSUT DAN PJU
ASSISTANT TECHNICIAN PEMELIHARAAN DISTRIBUSI
ASSISTANT OFFICER ADMINISTRASI TEKNIK
ASSISTANT TECHNICIAN PENYAMBUNGAN DAN PEMUTUSAN
JUNIOR PENYAMBUNGAN DAN PEMUTUSAN
JUNIOR TECHNICIAN PEMELIHARAAN DISTRIBUSI
PENGOLAHAN BEBAN TUGAS PERJABATAN : WAKTU KERJA EFEKTIF Hari Kerja Efektif
Waktu Satuan Waktu Satuan
Jam Kerja Efektif Jumlah hari dalam 1 tahun
Jumlah hari Sabtu dan Minggu dalam 1
365
101
hari
Jumlah hari libur dalam 1 tahun
15
hari
Jumlah cuti dalam 1 tahun
12
hari
tahun
Total hari kerja efektif
Hari
Jam kerja efektif/minggu = (8,5jam x 5hari x 60menit) – (30% x 8,5jam x 5hari x 60 menit) = 1785 menit Jam kerja efektif/hari = 1785 menit/5 = 357 menit
237
Hari
No
Nama pegawai
Jabatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
KARYAWAN 1
SUPERVISOR ADMINISTRASI
KARYAWAN 2
SUPERVISOR TEKNIK
KARYAWAN 3
ASSISTANT OFFICER PEMBACAAN METER DAN PENGENDALIAN PIUTANG
KARYAWAN 4
ASSISTANT ANALYST PELAYANAN PELANGGAN
KARYAWAN 5
ASSISTANT OFFICER PEMBACAAN METER DAN PENGENDALIAN PIUTANG
KARYAWAN 6
ASSISTANT OFFICER ADMINISTRASI UMUM DAN K3
KARYAWAN 7
ASSISTANT ANALYST PELAYANAN PELANGGAN
KARYAWAN 8
ASSISTANT ANALYST PELAYANAN PELANGGAN
KARYAWAN 9
ASSISTANT ANALYST PELAYANAN PELANGGAN
KARYAWAN 10
ASSISTANT OFFICER PEMBACAAN METER DAN PENGENDALIAN PIUTANG
KARYAWAN 11
ASSISTANT OFFICER PEMBACAAN METER DAN PENGENDALIAN PIUTANG
KARYAWAN 12
ASSISTANT ANALYST PELAYANAN PELANGGAN
KARYAWAN 13
ASSISTANT ANALYST PELAYANAN PELANGGAN
KARYAWAN 14
JUNIOR ENGINEER PENGENDALIAN SUSUT DAN PJU
KARYAWAN 15
JUNIOR TECHNICIAN PENYAMBUNGAN DAN PEMUTUSAN
KARYAWAN 16
ASSISTANT TECHNICIAN PEMELIHARAAN DISTRIBUSI
KARYAWAN 17
ASSISTANT OFFICER ADMINISTRASI TEKNIK
KARYAWAN 18
ASSISTANT TECHNICIAN PENYAMBUNGAN DAN PEMUTUSAN
KARYAWAN 19
ASSISTANT TECHNICIAN PENYAMBUNGAN DAN PEMUTUSAN
KARYAWAN 20
ASSISTANT OFFICER ADMINISTRASI TEKNIK
KARYAWAN 21
JUNIOR TECHNICIAN PEMELIHARAAN DISTRIBUSI
KARYAWAN 22
JUNIOR TECHNICIAN PEMELIHARAAN DISTRIBUSI
Skill Excellent 1 Excellent 1 Excellent 2 Excellent 1 Excellent 1 Excellent 1 Excellent 1 Excellent 1 Good 2 Good 2 Good 2 Good 2 Excellent 1 Superskill 1 Excellent 1 Excellent 1 Good 2 Excellent 1 Excellent 1 Excellent 1 Excellent 1 Excellent 1
Nilai +0.08 +0.08 +0.11 +0.08 +0.08 +0.08 +0.08 +0.08 +0.06 +0.06 +0.06 +0.06 +0.08 +0.13 +0.08 +0.08 +0.06 +0.08 +0.08 +0.08 +0.08 +0.08
Rating Factor Effort Nilai Condition Superskill 1 +0.12 Excellent Superskill 1 +0.12 Excellent Excellent 1 +0.08 Excellent Excellent 1 +0.08 Good Excellent 1 +0.08 Average Good 2 +0.05 Excellent Excellent 1 +0.08 Excellent Average 0.00 Ideal Good 2 +0.05 Excellent Good 2 +0.05 Good Good 1 +0.02 Average Good 1 +0.02 Fair Good 1 +0.02 Average Superskill 1 +0.12 Excellent Excellent 2 +0.10 Good Excellent 1 +0.08 Average Good 1 +0.02 Average Good 2 +0.05 Poor Excellent 1 +0.08 Excellent Excellent 1 +0.08 Excellent Excellent 2 +0.10 Average Excellent 1 +0.08 Average
Nilai +0.04 +0.04 +0.04 +0.02 0.00 +0.04 +0.04 +0.06 +0.04 +0.02 0.00 -0.03 0.00 +0.04 +0.02 0.00 0.00 -0.07 +0.04 +0.04 0.00 0.00
Consistency Excellent Excellent Excellent Good Average Good Excellent Good Good Good Average Fair Average Excellent Good Average Good Good Excellent Excellent Good Good
Nilai +0.03 +0.03 +0.03 +0.01 0.00 +0.01 +0.03 +0.01 +0.01 +0.01 0.00 -0.02 0.00 +0.03 +0.01 0.00 +0.01 +0.01 +0.03 +0.03 +0.01 +0.01
Total 0.27 0.27 0.26 0.19 0.16 0.18 0.23 0.15 0.16 0.14 0.08 0.03 0.1 0.32 0.21 0.16 0.09 0.07 0.23 0.23 0.19 0.17
Waktu Kerja ke-n
Jabatan : AF Administrasi Teknik
Rata
-rata
1
2
3
4
5
6
1.5
3
2.5
3.5
1
2 2.25
2
3.4
2.7
2.7 2.9
12
9
9.6
Pembukuan material
1
pengambilan barang 1.1 Pengisian Form 1.2
4
Pencatatan material yang keluar
3 2.75
Administrasi Surat-Menyurat
4.1
Menangani pelanggan komplain melalui email
9
10
1 10.1 1
17
PENGOLAHAN BEBAN TUGAS PERJABATAN
No
Rincian Tugas Pe ke rjaan
Jumlah
1
2
Pengawasan keluar masuk barang
3
Harmoni Pagi
Satuan
2.25 menit
Beban Tugas (kegiatan/hari)
Waktu Pengerjaan Tugas (Perhari)
100
245.25
1
120
60 menit
0.219408912
13.16453474
45 menit
0.219408912
9.873401058
60 menit
0.219408912
13.16453474
1
180
6
74.661
0
0
0.050632911
3.037974684
0
0
0
0
2
60
0
0
0
0
0.050632911
3.038
0
0 722.1894199 357 2.022939552
Jumlah
0.09
120 menit
3.1 Harmoni Pagi Area
60 menit
3.2 Harmoni Pagi Departemen Teknik
45 menit
3.3 Harmoni Pagi Rayon Sidoarjo
60 menit
4
SKR (ke giatan/me nit)
Rating Faktor
Satuan
Pembukuan material pengambilan barang
1.1 Pengisian Form
Total WPT = 722.1896 Waktu Efektif = 357 Jumlah Pekerja yang dibutuhkn = 2.022
Waktu aktual
Keliling survey monitoring gangguan
2.4525 menit 120 menit
180 menit
180 menit
5
Administrasi Surat-Menyurat Menangani pelanggan komplain melalui 5.1 email Memastikan timbul gangguan dapat 6 teratasi sesuai SOP Memonitor pekerjaan kontrak kerjasama 7 pelayanan gangguan Memastikan manuver jaringan yang 8 dilaksanakan sesuai SOP Memastikan beban dan tegangan dapat 9 dikendalikan Memastikan pemutusan sementara dan 10 penyambungan kembali apabila tunggakan sudah terselesaikan Melaksanakan rekonsilisasi piutang 11 pelanggan (rekening & non rekening) 12
Menyiapkan laporan terkait Fungsi IV
13
Menyiapkan administrasi SPK pengembangan dan rehabilitasi jaringan distribusi
14
Menyiapkan tugas/kegiatan yang ditetapkan pasca cascading KPI atasannya
10.11667 menit 0
0.23 0
60 menit
12 menit 0 60 menit
0
0
0
0
0
0
30 menit
30 menit
0
0
0
0
0
0
60 menit
0
Total Waktu Efektif Jumlah Pekerja yang dibutuhkan
60 menit
0
0
No
Jabatan
1 2
Supervisor Teknik Supervisor Administrasi Assistant Officer Pembacaan Meter dan Pengendalian Piutang Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan
3 4 5 6 7 8
Assistant Officer Administrasi Umum & K3 Junior Engineering Pengendalian Susut & PJU Assistant Technician Penyambungan dan Pemutusan Assistant Pemeliharaan Distribusi
Jumlah karyawan yang seharusnya dibutuhkan 1.00 0.98
Pembulatan
Jumlah karyawan Eksisting
1 1
1 1
1.45
2
4
3.11
4
7
0.78
1
1
0.97
1
1
2.01
3
2
0.22
1
1
9
Junior Technician Pemeliharaan Distribusi
1.91
2
2
10
Assistant Officer Administrasi Teknik
2.02
3
2
Departemen Departemen Supervisor Supervisor Teknik Administrasi Teknik Administrasi Mental Demand (MD) 5 4 2 4 Physical Demand (PD) 1 2 3 1 Temporal Demand (TD) 2 1 2 2 Performance (P) 3 4 5 5 Frustation Level (FL) 1 1 1 1 Effort (U) 3 3 2 2 Total 15 15 15 15
Supervisor Teknik
Mental Demand (KM) Physical Demand (KF) Temporal Demand (KW) Performance (P) Frustation Level (TS) Effort (U) Total
60 50 50 60 70 80 370
Supervisor Administrasi
75 50 55 100 60 70 410
Assistant Officer Pembacaan Meter dan Pengendalian Piutang
1
2
3
4
50 100 80 100 50 100 480
70 70 75 75 75 79 80 70 100 75 75 95 70 70 70 75 75 75 445 435 494
Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan
1 80 75 85 100 75 85 500
2
3
4
5
6
50 50 50 100 50 50 350
80 80 80 100 60 60 460
75 75 100 95 90 75 510
75 73 100 75 70 73 466
75 80 75 100 75 95 500
Assistant Officer Administrasi Umum & K3
Junior Engineering Pengendalian Susut dan PJU
1
1 75 75 90 100 25 75 440
78 75 80 85 75 77 470
Assistant Assistant Technician Junior Technician Assistant Officer Technician Penyambungan dan Pemeliharaan Administrasi Pemeliharaan Pemutusan Distribusi Teknik Distribusi
1 Mental Demand (KM) Physical Demand (KF) Temporal Demand (KW) Performance (P) Frustation Level (TS) Effort (U)
2 50 95 80 90 70 80
1 60 80 30 80 30 70
2 100 60 50 70 25 75
3 75 50 50 90 75 50
1 80 74 60 85 50 75
70 80 50 100 50 70
2 60 75 50 75 65 60
Supervisor Supervisor Teknik Administrasi
Assistant Officer Pembacaan Meter dan Pengendalian Piutang 1
Mental Demand (KM) Physical Demand (KF) Temporal Demand (KW) Performance (P) Frustation Level (TS) Effort (U) Total Rata-rata
300 300 50 50 100 110 180 500 70 60 240 140 940 1160 62.66666667 77.33333333
2
200 280 200 150 80 80 400 300 50 70 300 225 1230 1105 82 73.66667
3 280 150 70 300 70 225 1095 73
4
Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan
1
300 320 158 150 100 85 380 400 70 75 225 255 1233 1285 82.2 85.66667
2
3 200 50 50 400 50 150 900 60
320 160 80 400 60 180 1200 80
4
5
6
300 300 300 150 146 160 100 100 75 380 300 400 90 70 75 225 219 285 1245 1135 1295 83 75.66667 86.33333
Mental Demand (KM) Physical Demand (KF) Temporal Demand (KW) Performance (P) Frustation Level (TS) Effort (U) Total Rata-rata
Assistant Officer Administrasi Umum & K3
Junior Engineering Pengendalian Susut dan PJU
1
1
300 150 90 400 25 225 1190 79.33333333
Assistant Assistant Technician Technician Penyambungan dan Pemeliharaan Pemutusan Distribusi
1
2
1
390 250 300 500 75 95 80 60 160 160 60 100 255 270 240 210 75 70 30 25 231 240 210 225 1186 1085 920 1120 79.06666667 72.33333 61.33333 74.66666667
Junior Technician Pemeliharaan Distribusi
2
3
Assistant Officer Administrasi Teknik
1
375 400 350 50 74 80 100 120 100 270 255 300 75 50 50 150 225 210 1020 1124 1090 68 74.93333 72.66667
2 300 75 100 225 65 180 945 63
Rata-rata Weighted Workload Assistant Officer Administrasi Teknik 2 Assistant Officer Administrasi Teknik 1 Junior Technician Pemeliharaan Distribusi 2 Junior Technician Pemeliharaan Distribusi 1 Assistant Pemeliharaan Distribusi 1 Assistant Technician Penyambungan dan Pemutusan 2 Assistant Technician Penyambungan dan Pemutusan 1 Junior Engineering Pengendalian Susut & PJU Assistant Officer Administrasi Umum & K3 Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan 6 Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan 5 Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan 4 Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan 3 Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan 2 Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan 1 Assistant Officer Cater & Pengendalian Utang 4 Assistant Officer Cater & Pengendalian Utang 3 Assistant Officer Cater & Pengendalian Utang 2 Assistant Officer Cater & Pengendalian Utang 1 Supervisor Administrasi Supervisor Teknik
Rata-rata WWL
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
Rata-Rata Beban Kerja Untuk Masing-Masing Deskriptor Effort (U) 19% Frustation Level (TS) 5%
Mental Demand (KM) 28%
Physical Demand (KF) 10% Performance (P) 29%
Temporal Demand (KW) 9%
Jabatan Supervisor Teknik Supervisor Administrasi Assistant Officer Pembacaan Meter dan Pengendalian Piutang 1 Assistant Officer Pembacaan Meter dan Pengendalian Piutang 2 Assistant Officer Pembacaan Meter dan Pengendalian Piutang 3 Assistant Officer Pembacaan Meter dan Pengendalian Piutang 4
Crisp Input 62.667 77.333 82
Jabatan Total WWL Crisp Input Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan 5 75.67 Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan 6 86.33 Assistant Officer Administrasi Umum & 79.33 K3 Junior Engineering Pengendalian Susut & 79.07 PJU
73.667
Assistant Technician Penyambungan dan Pemutusan 1
72.33
73
Assistant Technician Penyambungan dan Pemutusan 2
61.33
Assistant Pemeliharaan Distribusi 1
74.67
82.2
Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan 1
85.667
Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan 2
60
Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan 3
80
Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan 4
83
Junior Technician Pemeliharaan Distribusi 1 Junior Technician Pemeliharaan Distribusi 2
68.00 74.93
Assistant Officer Administrasi Teknik 1
72.67
Assistant Officer Administrasi Teknik 2
63.00
1
Sedang
Rendah
0
20
25
Agak Tinggi
Tinggi
35
40
50
55
65
75
Tinggi Sekali
90
100
1
Sedang
Rendah
0
20
25
Agak Tinggi
Tinggi
35
40
50
55
63
65
72.667
75
Tinggi Sekali
90
100
A
No
Jabatan
1
Supervisor Teknik
2
Supervisor Administrasi
3
Perhitungan 𝐀 untuk linguistic scale “tinggi” pada jabatan Assistant Officer Administrasi Teknik 1 Terletak pada b≤x≤c ; x = 72.667 ; c=75 ; b=50 75 − 72.667 A = 75 − 50 = 0.0933
4 6 8 9 10 11
Perhitungan 𝐀 untuk linguistic scale “agak tinggi” pada jabatan Assistant Officer Administrasi Teknik 1 Terletak pada a≤x≤b ; x = 72.667 ; a=50 ; b=75 72.667 − 50 A = 75 − 50 = 0.9067
12 13 14 15 16 17 18
A = derajat keanggotaan
19 21
Assistant Officer Pembacaan Meter dan Pengendalian Piutang 1 Assistant Officer Pembacaan Meter dan Pengendalian Piutang 2 Assistant Officer Pembacaan Meter dan Pengendalian Piutang 3 Assistant Officer Pembacaan Meter dan Pengendalian Piutang 4 Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan 1 Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan 2 Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan 3 Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan 4 Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan 5 Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan 6 Assistant Officer Administrasi Umum & K3 Junior Engineering Pengendalian Susut & PJU Assistant Technician Penyambungan dan Pemutusan 1 Assistant Technician Penyambungan dan Pemutusan Assistant Pemeliharaan Distribusi 1 Junior Technician Pemeliharaan Distribusi 1
Linguistic Scale
x
μA
Tinggi Agak Tinggi Agak Tinggi Tinggi Sekali Agak Tinggi
62.67 62.67 77.33 77.33 82.00
0.49 0.51 0.91 0.19 0.72
Tinggi Sekali
82.00
0.56
Agak Tinggi
73.67
0.95
Tinggi
73.67
0.05
Agak Tinggi
73.00
0.97
Tinggi
73.00
0.08
Agak Tinggi
82.20
0.71
Tinggi Sekali
82.20
0.58
Agak Tinggi Tinggi Sekali Tinggi Agak Tinggi Agak Tinggi Tinggi Sekali Agak Tinggi Tinggi Sekali Agak Tinggi Tinggi Sekali Agak Tinggi Tinggi Sekali Agak Tinggi Tinggi Sekali Agak Tinggi Tinggi Sekali Agak Tinggi
85.67 85.67 60.00 60.00 80.00 80.00 83.00 83.00 75.67 75.67 86.33 86.33 79.33 79.33 79.07 79.07 72.33
0.57 0.85 0.60 0.40 0.80 0.40 0.68 0.64 0.97 0.05 0.55 0.91 0.83 0.35 0.84 0.33 0.89
Tinggi
72.33
0.11
Agak Tinggi
61.33
0.45
Tinggi
61.33
0.55
Agak Tinggi Tinggi Agak Tinggi Tinggi
74.67 74.67 68.00 68.00
0.99 0.01 0.72 0.28
Defuzzifikasi untuk jabatan assistant officer administrasi teknik
72.667𝑥 0.093 + 72.667 𝑥 0.90667 + 63 𝑥 0.48 + (63 𝑥 0.52) 𝑍= 0.093 + 0.90667 + 0.48 + 0.52 = 67.883
No
Jabatan
1 2
Supervisor Teknik Supervisor Administrasi Assistant Officer Pembacaan Meter dan Pengendalian Piutang Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan Assistant Officer Administrasi Umum & K3 Junior Engineering Pengendalian Susut & PJU Assistant Technician Penyambungan dan Pemutusan 2 Assistant Pemeliharaan Distribusi Junior Technician Pemeliharaan Distribusi Assistant Officer Administrasi Teknik
3 4 5 6 7 8 9 10
Hasil Defuzzifikasi 62.67 77.33 78.20 79.57 79.33 79.07 66.83 74.67 71.47 67.83
100
75
50
25
0
} } } }
Keterangan :
120%
berlebih normal
100%
cukup rendah
80% 70%
No
Jabatan
Hasil perhitungan berdasarkan NASA TLX yang telah di defuzzification
1
Supervisor Teknik
62.67
100%
2
Supervisor Administrasi
77.33
120%
3
Assistant Officer Cater & Pengendalian Utang
78.20
120%
4
Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan
79.57
120%
5
Assistant Officer Administrasi Umum & K3
79.33
120%
6
Junior Engineering Pengendalian Susut & PJU
79.07
120%
66.83
100%
74.67
100%
71.47
100%
7 8 9
Assistant Technician Penyambungan dan Pemutusan Assistant Pemeliharaan Distribusi Junior Technician Pemeliharaan Distribusi
Index NASA TLX
𝑍=𝑥∗ 𝑦 Keterangan: Z = jumlah optimal karyawan X = hasil perhitungan beban kerja fisik Y = hasil konversi beban kerja mental kedalam Index NASA TLX
Jumlah karyawan berdasarkan Hasil perhitungan perhitungan Hasil perhitungan Pembulatan berdasarkan NASA Index NASA Keputusan jumlah karyawan TLX jumlah karyawan TLX yang telah di Menteri optimal defuzzification Pendayagunaan Aparatur Negara
No
Jabatan
1
Supervisor Teknik
1.00
62.67
100%
1.000
1
2
Supervisor Administrasi
0.982
77.33
120%
1.178
2
3
Assistant Officer Cater & Pengendalian Utang
1.452
78.20
120%
1.743
2
4
Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan
3.113
79.57
120%
3.736
4
5
Assistant Officer Administrasi Umum & K3
0.779
79.33
120%
0.935
1
6
Junior Engineering Pengendalian Susut & PJU
0.972
79.07
120%
1.166
2
7
Assistant Technician Penyambungan dan Pemutusan
2.014
66.83
100%
2.014
3
8
Assistant Pemeliharaan Distribusi
0.221
74.67
100%
0.221
1
9
Junior Technician Pemeliharaan Distribusi
1.910
71.47
100%
1.910
2
2.023
67.83
100%
2.023
3
10 Assistant Officer Administrasi Teknik
No
Jabatan
1
Supervisor Teknik Supervisor Administrasi Assistant Officer Cater & Pengendalian Utang Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan Assistant Officer Administrasi Umum & K3 Junior Engineering Pengendalian Susut & PJU Assistant Technician Penyambungan dan Pemutusan Assistant Pemeliharaan Distribusi Junior Technician Pemeliharaan Distribusi Assistant Officer Administrasi Teknik
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Perhitungan Jumlah Karyawan Optimal
Jumlah Karyawan Kondisi Eksisting
1
1
2
1
2
4
4
7
1
1
2
1
3
2
1
1
2
2
3
2
Departemen
Jabatan
Supervisor Administrasi
Administrasi
Assistant Officer Pembacaan Meter dan Pengendalian Piutang 1 Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan Assistant Officer Administrasi Umum & K3
Hasil perhitungan beban kerja fisik menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Pembulatan Beban Kerja Fisik
0.982
1
1.452
3.113
0.779
2
4
1
Beban Kerja Fisik + Beban Kerja Mental
1.178
1.743
3.736
0.935
Pembulatan Beban Kerja Fisik + Beban Kerja Mental
Keterangan
2
Terjadi perbedaan sebanyak 1 orang
2
Tidak terjadi Perbedaan
4
Tidak terjadi Perbedaan
1
Tidak terjadi Perbedaan
Departemen
Teknik
Pembulatan Pembulatan Beban Kerja Beban Kerja Beban Kerja Fisik + Beban Fisik + Beban Fisik Kerja Mental Kerja Mental
Jabatan
Beban Kerja Fisik
Supervisor Teknik
1.00
1
1.00
1
Tidak terjadi Perbedaan
Junior Engineering Pengendalian Susut & PJU
0.972
1
1.166
2
Terjadi Perbedaan sebanyak 1 orang
Assistant Technician Penyambungan dan Pemutusan
2.014
3
2.014
3
Tidak terjadi perbedaan
Assistant Pemeliharaan Distribusi
0.221
1
0.221
1
Tidak terjadi perbedaan
Junior Technician Pemeliharaan Distribusi
1.910
2
1.910
2
Tidak terjadi perbedaan
Assistant Officer Administrasi Teknik
2.023
3
2.023
3
Tidak terjadi perbedaan
Keterangan
ANALISIS BEBAN KERJA UNTUK MENENTUKAN JUMLAH OPTIMAL KARYAWAN (STUDI KASUS: DEPARTEMEN TEKNIK DAN ADMINISTRASI PT PLN (PERSERO) RAYON SIDOARJO KOTA)
4.5
4 4
3.5
3
3
3
2.5
2
2
2
1.5
1
1
Supervisor Teknik
Supervisor Administrasi
1
1
1
Assistant Officer Junior Engineering Assistant Administrasi Pengendalian Technician Umum & K3 Susut & PJU Penyambungan dan Pemutusan
Assistant Pemeliharaan Distribusi
1
0.5
0
Assistant Officer Cater & Pengendalian Utang
Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan
Junior Technician Pemeliharaan Distribusi
Assistant Officer Administrasi Teknik
Supervisor
total waktu penyelesaian yaitu 358.004 menit
Supervisor Teknik
total waktu penyelesaian yaitu
Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan Karyawan yang dibutuhkan adalah 4 orang
Karyawan
1111.413 menit
≠
karyawan eksisting adalah 7 orang
Hal ini bisa disebabkan karena job description yang ada terlalu kecil dibandingkan jumlah orang yang pemegang jabatan. total waktu penyelesaian yaitu 722.189
Assistant Officer Administrasi Teknik
menit Karyawan yang dibutuhkan adalah 3 orang.
≠
Karyawan eksisting adalah 2 orang.
Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain perincian tugas yang tidak menyeluruh, tidak ada revisi job description, atau memang ada ketidakmerataan alokasi tugas. penambahan jumlah karyawan pada jabatan Assistant Officer Administrasi Teknik perlu dipertimbangkan ulang apabila kuota hanya 2 orang
pengkajian ulang mengenai tugas adanya pembagian tugas dengan karyawan yg ranah tugas tidak jauh
Rata-Rata Beban Kerja Untuk Masing-Masing Deskriptor Effort (U) 19% Frustation Level (TS) 5%
Mental Demand (KM) 28%
Performance seorang Supervisor Administrasi maupun Teknik dalam melakukan pekerjaan dituntut tinggi oleh atasan. Physical Demand (KF) 10%
Performance (P) 29%
Pembobotan performance : 1. Supervisor Administrasi maupun Supervisor Teknik juga memegang bobot tertinggi, yaitu 5. 2. Bobot karyawan pada Departemen Teknik dan Departemen Administrasi adalah 3 dan 4.
Temporal Demand (KW) 9%
Sedangkan performance untuk Departemen Administrasi dituntut lebih tinggi dibandingkan Departemen Teknik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberhasilan kerja sangat berpengaruh dengan beban kerja mental.
90.00
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
Supervisor Teknik
Supervisor Administrasi
Assistant Officer Assistant Analyst Assistant Officer Junior Engineering Assistant Technician Cater & Pengendalian Pelayanan Pelanggan Administrasi Umum Pengendalian Susut Penyambungan dan Utang & K3 & PJU Pemutusan
Assistant Pemeliharaan Distribusi
Junior Technician Pemeliharaan Distribusi
Assistant Officer Administrasi Teknik
Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan
79.566
terlalu banyak orang memegang jabatan tersebut, sehingga untuk input dari proses fuzzification sendiri sudah banyak, sehingga saat masuk pada proses defuzzification, hasil output yang didapatkan juga besar Beban kerja yang paling tinggi
Departemen Administrasi sendiri dituntut agar bisa selalu transparasi terhadap pelanggan, sehingga pelayanan terhadap pelanggan terutama untuk masalah tagihan haruslah cepat serta tanggap.
Assistant Officer Administrasi Umum dan K3
79.333
Pemegang jabatan ini sifatnya seperti General Affair yang tugasnya mengurusi rumah tangga sehingga walaupun job descriptionnya terlihat sederhana, akan tetapi wilayah tanggung jawab yang dipikul sangat luas
Penambahan karyawan tidak dapat dilakukan serta merta Perlu penyesuaian pada masing-masing jabatan Pada Supervisor Administrasi meskipun jumlah optimal karyawan yang diperlukan adalah 2 orang, akan tetapi jabatan Supervisor Administrasi hanya boleh diduduki oleh 1 orang saja.
No
Jabatan
1
Supervisor Teknik Supervisor Administrasi Assistant Officer Cater & Pengendalian Utang Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan Assistant Officer Administrasi Umum & K3 Junior Engineering Pengendalian Susut & PJU Assistant Technician Penyambungan dan Pemutusan Assistant Pemeliharaan Distribusi Junior Technician Pemeliharaan Distribusi Assistant Officer Administrasi Teknik
2 3 4 5 6
Untuk mengatasi kelebihan beban kerja perlu dilakukan pengkajian ulang terhadap tugas yang dilakukan oleh Supervisor Administrasi.
7
barulah dapat diambil kesimpulan apakah perlu adanya penambahan karyawan untuk membantu tugas dari Supervisor Administrasi
9
8
10
Perhitungan Jumlah Karyawan Optimal
Jumlah Karyawan Kondisi Eksisting
1
1
2
1
2
4
4
7
1
1
2
1
3
2
1
1
2
2
3
2
Kondisi ini berbeda dengan karyawan pada Departemen Administrasi, yang dimana terjadi pengurangan karyawan. Pengurangan karyawan ini sebaiknya tidak dilakukan, melainkan karyawan termasuk dalam pengurangan dialihkan ke jabatan lain yang mempunyai ranah searah.
No
Jabatan
1
Supervisor Teknik Supervisor Administrasi Assistant Officer Cater & Pengendalian Utang Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan Assistant Officer Administrasi Umum & K3 Junior Engineering Pengendalian Susut & PJU Assistant Technician Penyambungan dan Pemutusan Assistant Pemeliharaan Distribusi Junior Technician Pemeliharaan Distribusi Assistant Officer Administrasi Teknik
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Perhitungan Jumlah Karyawan Optimal
Jumlah Karyawan Kondisi Eksisting
1
1
2
1
2
4
4
7
1
1
2
1
3
2
1
1
2
2
3
2
Departemen
Jabatan
Supervisor Administrasi
Administrasi
Assistant Officer Pembacaan Meter dan Pengendalian Piutang 1 Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan Assistant Officer Administrasi Umum & K3
Hasil perhitungan beban kerja fisik menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Pembulatan Beban Kerja Fisik
0.982
1
1.452
2
Beban Kerja Fisik + Beban Kerja Mental
1.178
1.743
Pembulatan Beban Kerja Fisik + Beban Kerja Mental
Keterangan
2
Terjadi perbedaan sebanyak 1 orang
2
Tidak terjadi Perbedaan
3.113
4
3.736
4
Tidak terjadi Perbedaan
0.779
1
0.935
1
Tidak terjadi Perbedaan
Saat sebelum terjadi pembulatan baik beban kerja fisik dan beban kerja fisik+beban kerja mental, perbedaan jumlah kerja terjadi diseluruh jabatan pada Departemen Administrasi . Akan tetapi saat terjadi pembulatan, maka hanya terjadi perbedaan pada Supervisor Administrasi, sementara pada jabatan lainnya tidak terjadi berbedaan
Departemen
Teknik
Jabatan
Beban Kerja Fisik
Pembulatan Pembulatan Beban Kerja Beban Kerja Beban Kerja Fisik + Beban Fisik + Beban Fisik Kerja Mental Kerja Mental
Keterangan
Supervisor Teknik
1.00
1
1.00
1
Tidak terjadi Perbedaan
Junior Engineering Pengendalian Susut & PJU
0.972
1
1.166
2
Terjadi Perbedaan sebanyak 1 orang
Assistant Technician Penyambungan dan Pemutusan
2.014
3
2.014
3
Tidak terjadi perbedaan
Assistant Pemeliharaan Distribusi
0.221
1
0.221
1
Tidak terjadi perbedaan
Junior Technician Pemeliharaan Distribusi
1.910
2
1.910
2
Tidak terjadi perbedaan
Assistant Officer Administrasi Teknik
2.023
3
2.023
3
Tidak terjadi perbedaan
Sementara untuk Departemen Teknik baik terjadi pembulatan maupun tidak, perbedaan hanya terjadi pada Junior Engineering Pengendalian Susut & PJU.
Perbedaan paling banyak (sebelum pembulatan)
Departemen Administrasi
Sebelum terjadi pembulatan, dapat dikatakan bahwa beban kerja mental mempunyai pengaruh yang besar untuk semua jabatan di Departemen Administrasi. Hal ini bisa dikarenakan para pemegang jabatan pekerjaan yang dilakukan monoton dan dituntut agar bisa selalu transparasi terhadap pelanggan, sehingga pelayanan terhadap pelanggan terutama untuk masalah tagihan haruslah cepat serta tanggap.
ANALISIS BEBAN KERJA UNTUK MENENTUKAN JUMLAH OPTIMAL KARYAWAN (STUDI KASUS: DEPARTEMEN TEKNIK DAN ADMINISTRASI PT PLN (PERSERO) RAYON SIDOARJO KOTA)
1. Beban kerja fisik kontradiktif dengan beban kerja mental. Beban kerja karyawan pada PT PLN Rayon Sidoarjo Kota mengindikasikan kekurangan beban kerja secara fisik, tetapi berlebih dalam beban kerja mental. Pada jabatan Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan diperoleh adanya pengurangan pekerja, akan tetapi pada jabatan tersebut memiliki beban kerja mental tertinggi yaitu 79.566.
2. Kombinasi perancangan perhitungan jumlah optimal karyawan dibuat dengan menggabungkan pendekatan beban tugas per jabatan sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara no.75 tahun 2004 dan hasil konversi beban kerja mental kedalam Index NASA TLX yang terdapat pada rumus 4.1.
3. Jumlah karyawan optimal pada PT PLN (Persero) Rayon Sidoarjo Kota sesuai dengan perhitungan dengan menggabungkan beban kerja fisik dan beban kerja mental adalah Supervisor Teknik : 1 orang
Junior Engineering Pengendalian Susut & PJU : 2 orang
Supervisor Administrasi : 2 orang
Assistant Technician Penyambungan & Pemutusan : 2 orang
Assistant Officer Administrasi Umum dan K3 : 1 orang
Assistant Pemeliharaan Distribusi : 1 orang
Assistant Officer Cater dan Pengendalian Utang : 2 orang
Assistant Officer Administrasi Teknik : 3 orang
Assistant Analyst Pelayanan Pelanggan : 4 orang
Junior Technician Pemeliharaan Distribusi : 2 orang
4. Terdapat perbedaan jumlah karyawan optimal berdasarkan beban kerja sebelum adanya pembulatan. Beban kerja yang dibandingkan adalah beban kerja fisik dan beban kerja fisik sekaligus mental. Perbedaan jumlah karyawan optimal sebelum pembulatan paling banyak pada Departemen Administrasi yang dapat dilihat pada Tabel 4.18
1. Pada penelitian selanjutnya dapat ditambahkan pengukuran kalori untuk beban kerj a fisik
Daftar Pustaka ARSI, R. M. 2012. Analisis Beban Kerja untuk Menentukan Jumlah Optimal Karyawan dan Pemetaan Kompetensi Karyawan Berdasar Pada Job Description (Studi Kasus: Jurusan Teknik Industri, ITS, Surabaya). Jurnal Teknik ITS, 1, A526-A529. BATTISTE, V. & BORTOLUSSI, M. Transport pilot workload: A comparison of two subjective techniques. Proceedings of the Human Factors and Ergonomics Society Annual Meeting, 1988. SAGE Publications, 150-154. BUDIMAN, J., PUJANGKORO, S. & KES, A. M. 2013. Analisis Beban Kerja Operator Air Traffic Control Bandara Xyz Dengan Menggunakan Metode Nasa-Tlx. Jurnal Teknik Industri USU, 3. DIDOMENICO, A. & NUSSBAUM, M. A. 2011. Effects of different physical workload parameters on mental workload and performance. International journal of industrial ergonomics, 41, 255-260. DJOHAN, G. A. W. 2013. GAS ALAM, SOLUSI ENERGI BARU UNTUK INDONESIA HART, S. G. & STAVELAND, L. E. 1988. Development of NASA-TLX (Task Load Index): Results of empirical and theoretical research. Advances in psychology, 52, 139-183. HASIBUAN, S. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia HILL, S. G., IAVECCHIA, H. P., BYERS, J. C., BITTNER, A. C., ZAKLADE, A. L. & CHRIST, R. E. 1992. Comparison of four subjective workload rating scales. Human Factors: The Journal of the Human Factors and Ergonomics Society, 34, 429-439.
Daftar Pustaka (2) MUCHLIS, M. & PERMANA, A. D. 2002. Proyeksi Kebutuhan Listrik PLN tahun 2003 s.d 2020. Pengembangan Sistem Kelistrikan dalam Menunjang Pembangunan Nasional Jangka Panjang. PLN 2012a. Produksi Total Energi Listrik di Indonesia Tahun 2012 2012 ed. PLN. 2012b. Statistik PLN 2012 [Online]. Available: http://www.pln.co.id/?p=6498 [Accessed 12 December 2013]. ROSS, T. J. 2009. Fuzzy logic with engineering applications, John Wiley & Sons. SIMANJUNTAK, R. A. 2010. Analisis Beban Kerja Mental dengan Metoda Nasa-Task Load Index. Jurnal Teknologi Technoscientia, 3, 78-86. SUDRADJAT, E. H. & ASTIANY, A. 2010. Optimalisasi Waktu Investasi Dengan Fuzzy Real Option. Unpad. SWASTHA, B. 1995. Manajemen Bisnis Modern. Liberty, Yogyakarta. WIGNJOSOEBROTO, S. 2008. Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja. Edisi Kedua, PT. Guna Widya, Jakarta. WRIGHT, P. M., DUNFORD, B. B. & SNELL, S. A. 2001. Human resources and the resource based view of the firm. Journal of management, 27, 701-721. YODER, D., HENEMAN, H. G., TURNBULL, J. G. & STONE, C. H. 1958. Handbook of personnel management and labor relations, McGraw-Hill. ZADEH, L. A. 1975. Fuzzy logic and approximate reasoning. Synthese, 30, 407-428. ZHANG, Y. & LUXIMON, A. 2005. Subjective mental workload measures. Ergonomia IJE&HF, 27, 199-206.
Terima Kasih
- Peraturan keputusan menteri pendayagunaan aparatur negara tentang pedoman perhitungan kebutuhan karyawan berdasarkan beban kerja dalam rangka penyusunan karyawan. - Pendekatan beban tugas per jabatan yang merupakan metode untuk menghitung kebutuhan karyawan pada jabatan yang hasil kerjanya abstrak atau beragam Waktu kerja (waktu kerja efektif) Waktu kerja yang secara efektif digunakan untuk bekerja. Waktu kerja efektif terdiri atas HARI KERJA EFEKTIF dan JAM KERJA EFEKTIF.
Beban kerja 3 Aspek
Standar Kemampuan Rata-rata Standar kemampuan rata-rata dapat berupa standar kemampuan yang diukur dari satuan waktu yang digunakan atau satuan hasil. Standar kemampuan dari satuan waktu disebut dengan Norma Waktu. Sedangkan standar kemampuan dari satuan hasil disebut dengan Norma Hasil.
Uraian tugas beserta jumlah beban untuk setiap tugas;
Informasi yang diperlukan
NO
URAIAN TUGAS
(1)
(2)
1
Mengetik surat
2
Merapikan berkas
3
Dan seterusnya
BEBAN TUGAS
(3)
SKR
WPT
(4)
(5)=(3x4)
10 menit/lb
10
15
berkas/hari
menit/berkas
-
-
900 menit
150 menit n menit
X menit
Waktu penyelesaian tugas
Rumus : Jumlah Karyawan Optimum=
90 lb/hari
𝑊𝑃𝑇
Jumlah waktu kerja efektif per hari rata-rata
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑢𝑔𝑎𝑠 (𝑊𝑃𝑇) 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 (𝑊𝐾𝐸)
Nasa TLX merupakan metode subjektif yang paling sering digunakan dalam mengukur beban mental NASA TLX menggunakan 6 dimensi untuk menilai beban kerja yaitu mental demand (kebutuhan mental), physical demand (kebutuhan fisik), temporal demand (kebutuhan waktu), frustation (tingkat frustasi), performance (performansi), dan effort (tingkat usaha) (Hart and Staveland, 1988)
Keunggulan NASA TLX dibandingkan SWAT
1 Hal sensitivitas terutama untuk peningkatan beban kerja mental yang rendah (Battiste and Bortolussi, 1988)
2 NASA TLX lebih mudah diterima oleh operator dibandingkan dengan metode yang lain (Hill et al,1992)
Fuzzy logic merupakan metode yang mempunyai kemampuan untuk memproses variabel yang bersifat kabur atau yang tidak dapat dideskripsikan secara eksak / pasti seperti misalnya tinggi, lambat, bising, dll (Zadeh, 1975)
Fuzzification mengubah masukan-masukan yang nilai kebenarannya bersifat pasti (crisp input) ke dalam bentuk fuzzy input (Ross, 2009)
Membership function adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik input data kedalam nilai keanggotaanya (sering juga disebut dengan derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0 sampai 1 (Sudradjat and Astiany, 2010).
Defuzzification perhitungan output crisp.
Metode centroid Metoda ini disebut juga center of area atau center of gravity, paling umum digunakan .
Membership function yang digunakan kurva segitiga
A(x, a, b, c)
0 (x – a) / (b- a)
if x < a if a ≤ x ≤ b
(c – x) / (c – b) 0
if b ≤ x ≤ c if c < x
𝐶𝑂𝐺 =
𝑥. 𝜇(𝐴) 𝜇(𝐴)
Menurut Wignjosoebroto (2008), metode pengukuran stopwatch time study adalah metode dengan jam henti yang diaplikasikan untuk pekerjaan yang berlangsung singkat dan berulang-ulang. Metode ini dibagi menjadi 3 macam : 1. Continous timing (pengukuran waktu secara terus-menerus) Continous timing (pengukuran waktu secara terus-menerus) adalah kegiatan dimana pengamat akan menekan tombol stopwatch pada saat elemen kerja dimulai dan membiarkan waktu penunjuk berjalan secara terus-menerus sampai periode selese berlangsung. Waktu aktual dari masing-masing elemen diperoleh dari pengurangan waktu selesai dilaksanakan. 2. Repetitive Timing (pengukuran waktu secara berulang-ulang) Repetitive timing (pengukuran waktu secara berulang-ulang) adalah kegiatan dimana waktu pada stopwatch akan selalu dikembalikan lagi ke posisi nol pada tiap akhir elemen kerja yang akan diukur. Sehingga data waktu untuk setiap elemen kerja yang diukur akan dicatat secara langsung tanpa ada pengerjaan tambahan untuk pengurangan seperti pada metode continous timing. 3. Accumulative Timing (pengukuran waktu secara penjumlahan) Accumulative timing (pengukuran waktu secara penjumlahan) adalah kegiatan dimana pengukur memungkinkan data secara langsung untuk masing-masing elemen kerja yang ada. Pengukuran waktu ini menggunakan 2 atau lebih stopwatch yang digunakan secara bergantian.
Berikut ini langkah-langkah untuk menghitung waktu standar (Wignjosoebroto, 2008) : •Definisikan pekerjaan yang akan diukur dan akan ditetapkan waktu standarnya. •Bagi siklus kegiatan yang berlangsung ke dalam elemen-elemen kegiatan yang sesuai. •Menghitung waktu aktual dari masing-masing operasi dengan menggunakan stopwatch. •Tetapkan performance rating dengan menggunakan synthetic rating maupun dengan westinghouse rating. •Uji keseragaman data UCL dan LCL •Uji kecukupan data: N'=[Z.SXk] Keterangan : Z = Indeks tingkat kepercayaan S = Standar deviasi x = Rata-rata waktu operasi k = Tingkat error •Hitung waktu normal : Waktu aktual x Performance Rating Hitung waktu standar : waktu normal x 100%100%-% allowance
FAKTOR A. TENAGA YANG DIKELUARKAN
1. Dapat diabaikan 2. Sangat ringan 3. Ringan 4. Sedang 5. Berat 6. Sangat berat 7. Luar biasa berat B. SIKAP KERJA 1. duduk 2. Berdiri diatas dua kaki 3. Berdiri diatas satu kaki 4. Berbaring 5. Membungkuk C. GERAKAN KERJA 1. Normal 2. Agak terbatas 3. Sulit 4. Pada anggota badan terbatas 5. Seluruh anggota badan terbatas D. KELELAHAN MATA
CONTOH PEKERJAAN
KELONGGARAN (%) Ekivalen beban
Bekerja dimeja, duduk Bekerja dimeja, berdiri Menyekop, ringan Mencangkul Mengayun palu yang berat Memanggul beban Memanggul karung berat
Tanpa Beban 0,0 - 2,25 kg 2,25 - 9,00 9,00 - 18,00 19,0 - 27,0 27,0 - 50,0 Diatas 50 kg
PRIA 0,0 - 6,0 6,0 - 7,5 7,5 - 12,0 12,0 - 19,0 19,0 - 30,0 30,0 - 50,0
WANITA 0,0 - 6,0 6,0 - 7,5 7,5 - 16,0 16,0 - 30,0
Bekerja duduk, ringan Badan tegak, ditumpu dua kaki Satu kaki mengerjakan alat kontrol Pada bagian sisi, belakang, atau depan badan badan dibungkukkan bertumpu pada dua kaki
0,0 - 1,0 1,0 - 2,5 2,5 - 4,0 2,5 - 4,0 4,0 - 10,0
Ayunan bebas dari bahu Ayunan terbatas dari palu Membawa beban berat dengan satu tangan Bekerja dengan tangan diatas keapal bekerja dilorong pertambangan yang sempit
0 0- 5 0- 5 5 - 10 10 - 15 PENCAHAYAAN BAIK BURUK 0,0 - 6,0 0,0 - 6,0 6,0 - 7,5 6,0 - 7,5 7,5 - 12,0 7,5 - 16 19 - 30 16 - 30 KELEMBABAN, NORMAL, BERLEBIHAN diatas 10 diatas 12 10 - 5 12 - 5 5- 0 8- 0 0- 5 0- 8 5 - 40 8 - 100 diatas 40 diatas 100
1. pandangan yang terputus-putus membawa alat ukur 2. pandangan yang hampir terus-menerus Pekerjaan-pekerjaan yang teliti 3. Pandangan terus-menerus dengan fokus memeriksa berubah-ubah cacat kain 4. Pandangan terus-menerus dengan fokus pemeriksaan tetap yang teliti E. KEADAAN TEMPERATUR KERJA TEMPERATUR (DERAJAT CELCIUS) 1. Beku dibawah 0 2. rendah 0 - 13 3. sedang 13 - 22 4. Normal 22 - 28 5. Tinggi 28 - 38 6. Sangat tinggi diatas 38 F. KEADAAN ATMOSFER Ruang yang berventilasi baik, udara segar 1. Baik 2. cukup Ventilasi kurang baik, ada bau-bauan Adanya debu beracun atau tidak beracun tapi 3. Kurang baik banyak Adanya bau-bauan berbahaya harus 4. Buruk menggunakan alat bantu nafas
0 0-5 5-10 10-20
1
Beban kerja Beban kerja merupakan aspek pokok yang menjadi dasar untuk perhitungan. Beban kerja perlu ditetapkan melalui programprogram unit kerja yang selanjutnya dijabarkan menjadi target pekerjaan untuk setiap jabatan.
2
Standar kemampuan rata-rata dapat berupa standar kemampuan yang diukur dari satuan waktu yang digunakan atau satuan hasil. Standar kemampuan dari satuan waktu disebut dengan Norma Waktu. Sedangkanstandar kemampuan dari satuan hasil disebut dengan Norma Hasil.
Norma waktu adalah satu satuan waktu yang dipergunakan untuk mengukur berapa hasil yang dapat diperoleh. Rumusnya adalah:
Norma Waktu =
orangxwaktu hasil
Norma hasil adalah satu satuan hasil dapat diperoleh dalam waktu berapa lama. Rumusnya adalah: hasil
Norma Hasil = orang x waktu
3
Waktu kerja yang dimaksud di sini adalah waktu kerja efektif, artinya waktu kerja yang secara efektif digunakan untuk bekerja. Waktu kerja efektif terdiri atas HARI KERJA EFEKTIF dan JAM KERJA EFEKTIF.
Hari kerja efektif : Hari kerja efektif adalah jumlah hari dalam kalender dikurangi hari libur dan cuti. Hari libur dapat berupa hari libur nasional dan hari libur kedaerahan. Oleh karena itu, bagi tiap-tiap daerah dapat menghitung sendiri hari libur kedaerahannya.
Jam kerja efektif adalah jumlah jam kerja formal dikurangi dengan waktu kerja yang hilang karena tidak bekerja (allowance) seperti buang air, melepas lelah, istirahat makan, dan sebagainya. Allowance diperkirakan rata-rata sekitar 30 % dari jumlah jam kerja formal. Dalam menghitung jam kerja efektif sebaiknya digunakan ukuran 1 minggu.
Langkah-langkah metode NASA TLX
1. Menghitung nilai produk dengan cara mengkalikan rating dengan bobot faktor untuk masing-masing dimensi, sehingga terdapat 6 nilai produk untuk masing-masing dimensi (KF,KM,KW,PF,U,dan TS) 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 = 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
Menghitung rata-rata WWL dengan cara membagi WWL dengan jumlah bobot
• 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑊𝑊𝐿 = 𝑊𝑊𝐿/15
2. Menghitung nilai WWL (Weighted Workload), yaitu beban kerja yang ditimbulkan oleh setiap dimensi dengan persamaan : 𝑊𝑊𝐿 = 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
Dari nilai rata-rata WWL akan diketahui kategori beban kerja dari orang tersebut. Menurut Simanjutak (2010) pengkatagorian beban kerja adalah seperti berikut
No
Range Nilai RataRata WWL
Kategori Beban Kerja
1
0-9
Rendah
2
10-29
Sedang
3
30-49
Agak Tinggi
Indikator
Skala
Keterangan Indikator
Performance
Seberapa besar aktivitas mental dan Mental
Rendah,
Demand (KM)
Tinggi
(P)
Skala
Keterangan
Tidak tepat, sempurna
perseptual yang dibutuhkan untuk melihat, mengingat, dan mencari.
Seberapa besar keberhasilan
Apakah pekerjaan tersebut mudah
seseorang didalam pekerjaanya
Fungsi kurva segitiga