ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
ABORSI DALAM PANDANGAN HUKUM ISLAM KAITANNYA DENGAN DIBOLEHKANNYA MENURUT PP NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG REPRODUKSI Nofiardi Fakultas Syari’ah IAIN Bukittinggi Email:
[email protected] Diterima: 18 September 2016
Direvisi : 20 Oktober 2016
Diterbitkan: 26 Desember 2016
Abstract Abort this law, there are no texts that directly mention it, either in the Qur'an or hadith. While described in the Qur'an is about the prohibition of killing people without rights, denouncing the act and punish the perpetrators with eternal punishment in Hell. Therefore it is very interesting to discussions about abortion (abortion) in the view of Islamic law in relation to the permissibility of Government Regulation No. 61 Year 2014 About Reproduction, either abortion was performed before blowing the spirit or after blowing. In this paper, the authors also explain the process of human events, both the incidence of indirect land and the events directly from the ground by arguing verses and hadith, while associating it with the MUI fatwa and Government Regulation in particular the Government Regulation No. 61 Year 2014 About the reproduction. This paper also presents the imam schools of dissent against the phenomenon of abortion Keywords: Abortion, Reproduction, Islamic Law
Abstrak Hukum menggugurkan kandungan ini, tidak ada nash yang secara langsung menyebutkannya, baik dalam al-Qur’an maupun hadits. Sedangkan yang dijelaskan dalam al-Qur’an adalah tentang haramnya membunuh orang tanpa hak, mencela perbuatan itu dan menghukum pelakunya dengan hukuman yang kekal di neraka Jahannam. Oleh karena itu sangat menarik untuk melakukan pembahasan tentang pengguguran kandungan (aborsi) dalam pandangan hukum Islam kaitannya dengan dibolehkannya menurut Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Reproduksi, baik pengguguran kandungan itu dilakukan sebelum peniupan ruh atau setelah peniupan. Dalam makalah ini, penulis juga menjelaskan tentang proses kejadian manusia, baik proses kejadian tidak langsung dari tanah dan proses kejadian secara langsung dari tanah dengan mengemukakan ayat-ayat dan hadits, sekaligus mengaitkannya dengan fatwa MUI dan Peraturan Pemerintah khususnya Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Reproduksi tersebut. Makalah ini juga menyajikan tentang perbedaan pendapat imam mazhab terhadap fenomena pengguguran kandungan .Kata Kunci: Aborsi, Reproduksi, Hukum Islam
Pendahuluan
hidup yang wajib dijaga. Bahkan syariat
Kehidupan janin dalam syariat Islam
merupakan
kehidupan
Islam membolehkan wanita hamil untuk
yang
berbuka
terhormat, karena dia adalah makhluk Nofiardi
di
bulan
Ramadhan.
‘Diwajibkan’ berbuka bagi wanita hamil 174
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
apabila dia khawatir terhadap kesehatan
anaknya secara paksa dalam keadaan
janin jika berpuasa. Dari sini dapat
belum sempurna penciptaannya.
diketahui, bahwa syariat Islam melarang untuk
melakukan
terhadap
janin,
dilakukan
oleh
Mengenai hukum menggugurkan
penganiayaan
sekalipun orang
hal
tua,
kandungan ini, tidak ada nash yang
itu
secara langsung menyebutkannya, baik
bahkan
dalam
al-Qur’an
maupun
hadits.
sekalipun itu dilakukan oleh ibu yang
Sedangkan yang dijelaskan dalam al-
mengandungnya dalam keadaan berat
Qur’an
dan susah.
membunuh orang tanpa hak, mencela
Oleh karena itu sangat menarik
adalah
perbuatan
untuk melakukan pembahasan tentang
itu
tentang dan
haramnya menghukum
pelakunya dengan hukuman yang kekal
pengguguran kandungan (aborsi) dalam
di
pandangan
firman Allah dalam surah an-Nisa’ ayat
dengan
hukum
Islam
kaitannya
dibolehkannya
menurut
Tentang
Reproduksi,
sebelum peniupan ruh atau setelah peniupan. Dalam makalah ini, penulis juga menjelaskan tentang proses kejadian manusia, baik proses kejadian tidak langsung dari tanah dan proses kejadian secara langsung dari tanah dengan mengemukakan ayat-ayat dan hadits,
Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, ia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya.
sekaligus mengaitkannya dengan fatwa dan
Peraturan
Pemerintah
khususnya
Peraturan
Pemerintah
Nomor
Tahun
61
2014
sebagaimana
baik
pengguguran kandungan itu dilakukan
MUI
Jahannam,
93:
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014
neraka
Tentang
Reproduksi.
Pengguguran kandungan (aborsi) Aborsi Sebelum Peniupan Ruh
sebelum
bahasa
Arabnya
pada
janin
para fuqaha’ berbeda pendapat tentang
ijhaadh,
merupakan bentuk mashdar dari ajhadha,
boleh
yang artinya wanita yang melahirkan
pengguguran tersebut:
Nofiardi
ruh
(embrio) atau sebelum berumur 4 bulan,
Menggugurkan kandungan yang dalam
ditiupkan
175
atau
tidaknya
melakukan
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
Para fuqaha dari mazhab Hanafi membolehkan
pengguguran
peniupan ruh baik karena ada halangan
janin
maupun
tidak.
Tetapi
mereka
sebelum peniupan ruh jika mendapat
mensyaratkan
izin dari pemilik janin, yaitu kedua
tidak
orang tuanya.1
tuanya. Artinya tidak boleh bagi orang
Argumen
yang
kebolehannya,
melanggar
hak
dengan
kedua
orang
dikemukakan
lain untuk menggugurkan kandungan
tentang bolehnya menggugurkan janin
isteri kecuali atas izinnya dan izin
sebelum
karena
suaminya, karena bila itu dilakukan
sebelum peniupan ruh, belum terjadi
berarti telah melakukan penganiayaan
penciptaan apapun pada janin, baik
kepada
sebagian ataupun secara keseluruhan.
bersangkutan bisa dihukum dengan
Ibnu
hukuman yang ditetapkan oleh hakim,
peniupan
ruh
ini,
al-Hammam
“diperbolehkan
berkata,
ibu,
sehingga
namun
tidak
selama belum terbentuk apapun pada
dengan
budak,
janin”. Hal itu tidak terjadi kecuali
dengan budak tidak diwajibkan kecuali
setelah janin berusia seratus dua puluh
bila
hari, karena pada saat itu penciptaan
yang sudah ditiupkan ruh. Begitu pula
telah sempurna dan siap ditiupkan ruh.2
jika isteri menggugurkan janin tidak
Ibnu Abidin menyatakan bahwa
seizin suaminya, maka ia berdosa dan
fuqaha mazhab Hanafi berpendapat,
harus memberi ganti rugi, karena suami
dibolehkan menggugurkan kandungan
juga mempunyai hak terhadap janin
selama
bentuk
tersebut walaupun belum ditiupkan ruh.
segumpal daging atau segumpal darah
Pengharaman di sini bukannya karena
dan belum terbentuk anggota badannya.
membunuh janin itu sendiri, melainkan
Mereka
karena melanggar hak orang lain tanpa
dalam
menetapkan
terbentuknya seratus
masih
janin
dua
bahwa
waktu
setelah
puluh
karena
seseorang
menggantinya penggantian
menggugurkan
janin
seizinnya.
berusia
hari,
harus
yang
janin
janin
menggugurkan
sang
dan
Menurut
Ibnu
Abidin
yang
membolehkannya sebelum waktu itu,
menukil dari beberapa ahli fiqih mazhab
karena belum menjadi manusia.
Hanafi, bahwa mereka mengharamkan
Pada mazhab pengguguran
dasarnya Hanafi
fuqaha
pengguguran
dari
sebelum
peniupan ruh, karena janin pada masa
membolehkan
kandungan
kandungan
ini merupakan bakal manusia yang
sebelum
nantinya akan menjadi manusia atas kehendak Allah. Seperti seseorang yang M. Nu’aim Yasin, Fikih Kedokteran, (Jakarta:Pustaka al-Kautsar, 2001), cet. ke-1, h. 202 2Ibid., 1
Nofiardi
sedang
ihram,
ia
tidak
boleh
memecahkan telur binatang buruan dan 176
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
bila itu dilakukan, maka akan tetap
menggugurkan janin sebelum berusia
mendapatkan hukuman, karena telur itu
empat puluh hari hukumnya boleh dan
adalah bakal binatang buruan, begitu
tidak
juga
Sedangkan sebagian fuqaha Malikiyah
orang
yang
merusak
bakal
harus
mengganti
manusia. Ia tidak mengatakan bahwa
berpendapat,
seorang ibu yang menggugurkan janin
menggugurkan
sebelum peniupan ruh itu tidak berdosa,
peniupan ruh jika janin itu hasil dari
tetapi dosa yang diterimanya tidak
perbuatan zina dan khususnya jika
sebesar
wanita
dosa
pengguguran ditiupkan
yang janin
ruh.
kelompok
diakibatkan yang
Namun ini
sudah
diberi
apa-apa.
rukhsah
kandungan
takut
akan
untuk sebelum
dibunuh
jika
ketahuan bahwa dirinya hamil.
demikian,
Dari
pendapat
para
ulama
membolehkan
mazhab Maliki ini, dapat disimpulkan
pengguguran kandungan karena adanya
bahwa mereka sepakat mengharamkan
alasan yang diterima.
pengguguran kandungan jika janin telah
Ulama mazhab Maliki dikenal
berusia empat puluh hari. Sedangkan
ulama yang sangat hati-hati dalam
sebelum janin berusia empat puluh hari,
menyikapi masalah aborsi. Menurut
mayoritas
ulama
mereka, janin tidak boleh diganggu
mengharamkan,
ada
bahkan sejak pembuahan sekalipun.
memakruhkan,
Mereka menganggap masa konsepsi
membolehkan,
sebagai awal kehidupan manusia karena
memberikan rukhsah jika dilakukan
itu aborsi sejak awal tidak dibenarkan.
sebelum peniupan ruh jika janin itu
Jumhur ulama Malikiyyah menyepakati
merupakan hasil dari hubungan zina.
mereka
sebagian
yang
al-Lakhmi dan
sebagian
lain
keharaman pengguguran janin dalam a. Ulama-ulama dari mazhab Syafi’i bentuk apapun, termasuk pelenyapan berbeda pendapat mengenai aborsi hasil pembuahan kecuali dalam keadaan sebelum peniupan ruh. Pendapat pertama, darurat, misalnya untuk menyelamatkan
bahwa
jiwa ibunya.
selama
Sebagian memakruhkan
fuqaha
Malikiyah
pengguguran
menggugurkan janin
belum
kandungan
ditiupkan
ruh
adalah boleh. Syaikh Qalyubi berkata:
janin
boleh
menggugurkannya
walaupun
setelah janin terbentuk di dalam rahim
dengan obat sebelum peniupan ruh
sebelum berusia empat puluh hari dan
pada janin, sebagai sanggahan atas
mengharamkannya sesudah itu.3
pendapat Imam al-Ghazali.
Al-Lakhami
salah
seorang
Ar-Ramli
ulama Malikiyah berpendapat, bahwa
pengguguran janin sebelum peniupan ruh sampai waktu yang telah mendekati
Ibid., h. 205
3
Nofiardi
memakruhkan
177
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
peniupan
dan
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
mengharamkannya
dan kejahatan terkeji adalah melakukan
setelah memasuki waktu yang telah
pembunuhan terhadap anak yang sudah
mendekati
dilahirkan.
peniupan
ruh.
Karena
sulitnya mengetahui secara pasti waktu b. Menurut mazhab Hanbali, ada beberapa peniupan ruh tersebut, maka pendapat tentang hukum pengguguran diharamkan penggugurannya sebelum kandungan sebelum peniupan ruh. mendekati waktu peniupan ruh untuk
Pertama, pendapat mereka secara umum
berjaga-jaga.4
membolehkan pengguguran kandungan
Imam Abu Hamid al-Ghazali
pada fase perkembangan pertama sejak
(450-505 H/1058-1111M) mengharamkan
terbentuknya janin, yaitu fase zigot,
pengguguran janin pada semua fase
yang usianya maksimal empat puluh
perkembangan
dan
hari, dan setelah empat puluh hari tidak
mengatakan bahwa janin dengan segala
boleh digugurkan. Kedua, Ibnul Jauzi
fase perkembangan umurnya sebelum
berpendapat
peniupan ruh, haram untuk digugurkan.
pengguguran
kehamilan
peniupan
Argumen Imam al-Ghazali di
mengharamkan kandungan
ruh
di
sebelum
semua
janin.
fase
dalam kitab Ihya’ ‘Ulumuddin, setelah
perkembangan
membolehkan penumpahan air mani di
sebagian
luar rahim namun lebih baik tidak
membolehkan pengguguran kandungan
melakukannya, ia berkata “penumpahan
sebelum peniupan ruh secara mutlak
air mani di luar rahim bukan termasuk
tanpa mensyaratkan fase-fase tertentu.
ulama
Sedangkan
mazhab
Hanbali
pengguguran dan pembunuhan, karena
Di sisi lain, ulama Hanabilah
pengguguran adalah kejahatan terhadap
termasuk ulama yang sangat hati-hati
wujud
ini
dalam
pemberian
terendah
aborsi.
Mereka
manusia
bertingkat-tingkat.
dan
wujud
Tingkat
fatwa
bahkan
yang
mengenai mewajibkan
dari wujud ini adalah ketika air mani
orang-orang
bertanggungjawab
tumpah ke dalam rahim dan bercampur
untuk membayar diyat kamilah jika
dengan ovum wanita sehingga siap
aborsi dilakukan setelah janin lewat
menerima kehidupan. Merusak wujud
enam bulan. Alasan mereka adalah janin pada usia setengah tahun ke atas sudah
ini adalah kejahatan dan jika sudah menjadi segumpal darah dan segumpal
termasuk sempurna dan diyakini akan
daging, maka kejahatan itu lebih keji,
mampu bertahan hidup walaupun lahir
apalagi jika telah ditiupkan ruh dan
prematur. Oleh sebab itu siapapun yang
telah menjadi ciptaan yang sempurna,
merusak
dan
maka kejahatan itu bertambah keji lagi
terhadap
anak
melakukan dalam
jinayah
kandungan
Ibid., h. 206
4
Nofiardi
178
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
tersebut dikenai sanksi hukuman yang
sementara janin itu belum ditiupkan
berat.
ruh. Ibnu Hazm tidak mempunyai
Ibnu Hazm berpendapat bahwa
pendapat yang jelas mengenai hukum
denda
pengguguran
sebelum
ditiupkan ruh diberikan kepada ibunya
beliau
bukan kepada ahli warisnya, karena dia
menggugurkan
dianggap seperti anggota badan ibu dan
kandungan sebelum usia janin mencapai
dia menolak kalau denda itu diberikan
empat
kepada ahli warisnya. Beliau berkata,
peniupan
kandungan
ruh,
menegaskan
akan
tetapi
bahwa
bulan
tidak
dianggap
gurrah
janin
“adapun
disengaja. Karena pembunuhan adalah
ghurrah adalah diyat seperti hukum
menghilangkan
jasad,
diyat. Ditetapkan di dalam hadits shahih
sementara janin pada saat itu tidak
bahwa diyat diwariskan kepada ahli
mempunyai
waris,
ruh.
dari Seperti
yang
maka
mereka
belum
pembunuhan, baik disengaja atau tidak ruh
pendapat
yang
begitu
juga
bahwa
dengan
ditegaskan di dalam hadits shahih,
ghurrah’. Sesungguhnya ini adalah qiyas
bahwa ruh tidak ditiupkan kepada anak
yang batil, karena janin yang belum
Adam kecuali setelah empat bulan dari
ditiupkan ruh tidak terbunuh, sehingga
awal
Hazm
mengqiyaskan diyat orang yang tidak
berpendapat wajib membayar diyat atau
terbunuh dengan orang yang terbunuh
gurrah walaupun umurnya masih relatif
adalah batil, walaupun pengqiyasan itu
dini, namun tidak wajib kifarat.
benar, karena mengqiyaskan sesuatu
hamil
kehamilan.
Ibnu
Siapa
yang
memukul
lalu
menyebabkan
orang
dengan lawannya adalah batal.
janinnya
Dari penjelasan di atas dapat
keguguran, jika usia janin itu belum
dikelompokkan pendapat para ulama
mencapai empat bulan, maka tidak ada
tentang aborsi yang dilakukan sebelum
kifarat
baginya
membayar membunuh
tetapi
gurrah
saja.
seseorang
hanya
wajib
peniupan ruh atau sebelum berumur 4
Dia
tidak
(empat) bulan, sebagai berikut:
tetapi
hanya
1. Ada ulama yang membolehkan
menggugurkan janin saja, karena dia tidak
membunuh
seseorang,
abortus, antara lain Muhammad
baik
Ramli
disengaja maupun tidak disengaja, maka
kitab
al-Nihayah
(meninggal tahun 1596), dengan
tidak ada kifarat, karena tidak ada
alasan karena belum ada makhluk
kifarat kecuali dalam pembunuhan yang
yang bernyawa.
tidak disengaja dan tidak dibunuh
2. Ada ulama yang memandangnya
kecuali orang yang sudah punya ruh,
makruh, dengan alasan karena janin
Nofiardi
dalam
179
sedang
mengalami
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
pertumbuhan, sedangkan Imam al-
maka Islam membolehkan. Dalam hal
Ghazali mengharamkannya.
ini, Islam tidak membenarkan tindakan
3. Menurut
sebagian
ulama
menyelamatkan
janin
dengan
Hanafiyah dan Syafi’iyah mubah
mengorbankan si calon ibu, karena
karena alasan medis (‘uzur), dan
eksistensi
makruh jika tanpa alasan medis.
mengingat dia merupakan tiang/sendi
Sebagian
keluarga (rumah tangga) dan dia telah
4.
ulama
menyatakan
Malikiyah
makruh
secara
si
ibu
mempunyai
mutlak.
kewajiban,
lebih
diutamakan
beberapa baik
hak
dan
terhadap
Khalik
5. Haram menurut pendapat yang
maupun terhadap sesama makhluk.
kuat di kalangan ulama fikih.
Berbeda dengan si janin, selama ia
Pendapat ini juga dipegang oleh
belum lahir di dunia dalam keadaan
ulama Malikiyah, karena telah ada
hidup, ia tidak/belum mempunyai hak,
kehidupan pada janin.5
seperti hak waris, dan juga belum mempunyai kewajiban apapun.
Menurut Mahmud Syaltut, sejak bertemunya sel sperma dengan ovum, maka
pengguguran
tindakan
kejahatan
Aborsi Setelah Ditiupkan Ruh
merupakan dan
Para
haram
mengatakan,
hukumnya, sekalipun si janin belum diberi
nyawa,
kehidupan
sebab
pada
sudah
kandungan
ruh
yang
janin
tidak
boleh
pelakunya untuk membayar diyat jika
dilindungi
janin keluar dalam keadaan hidup dan membayar gurrah jika ia keluar dalam
besar dosanya, apabila pengguguran setelah
haram,
oleh karena itu diwajibkan kepada
eksistensinya. Semakin jahat dan makin dilakukan
adalah
merupakan kejahatan terhadap nyawa,
yang bernyawa bernama manusia yang dan
pengguguran
dilakukan, karena perbuatan tersebut
persiapan untuk menjadi makhluk baru dihormati
bahwa
sepakat
kandungan (aborsi) sesudah ditiupkan
ada
sedang mengalami pertumbuhan dan
harus
fuqaha’
keadaan
bernyawa,
meninggal.
Gurrah
adalah
membayar seorang budak laki-laki atau
apalagi kalau sampai dibunuh atau
perempuan
dibuang bayi yang baru lahir.6
atau
menggantikannya.
Tetapi apabila pengguguran itu
sekarang
agak
yang Dalam
lebih
dapat
kehidupan
tepat
gurrah
dilakukan karena benar-benar terpaksa
diartikan separuh dari diyat, karena
demi melindungi/menyelamatkan si ibu,
praktek
perbudakan
dijumpai
lagi,
Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah, (Jakarta:Haji Masagung, 1993), cet. Ke-5, h. 81 6Ibid., h. 81 5
Nofiardi
dan
sudah
tidak
hukuman
yang
dikenakan kepada budak itu biasanya setengah dari hukuman yang dikenakan 180
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
kepada orang merdeka. Oleh karena itu,
dibunuh, karena ia telah membunuh
hukuman pelaku aborsi yang tadinya
jiwa orang mukmin dengan sengaja.8
dikenakan membayar gurrah budak, dapat
diganti
dengan
Ibnu Hazm menganggap janin
pembayaran
yang
telah
ditiupkan
ruh
sebagai
separuh diyat 100 ekor unta atau
manusia, sehingga Islam mewajibkan
seharga itu, yaitu 50 ekor unta atau
zakat fitrah atas nama janin tersebut.
seharga.7
Sedangkan
Ibnu Hazm mengatakan dalam kitabnya
al-Muhalla
mazhab
Hanbali
berpendapat bahwa zakat fitrah bagi
tentang
janin hukumnya sunnah dan bukan
pembunuhan janin setelah ditiupkan
wajib.
ruh, atau setelah seratus dua puluh
Ada
banyak
dalil
dalam
al-
malam, sebagaimana dinyatakan dalam
Qur’an antara lain Surah Al-Isra ayat 33
hadits shahih, dan dianggap sebagai
yang berbunyi:
pembunuhan sengaja yang pelakunya
harus mendapatkan qisas. Sedangkan ulama lain berkata, jika ada yang bertanya kepadamu, apa pendapat anda tentang orang yang sengaja membunuh janinnya, pada saat dia telah berusia lebih dari seratus dua puluh malam dengan
yakin,
lalu
ibunya
membunuhnya? atau ada orang lain yang
sengaja
membunuhnya?
Kami
jawab, bahwa dalam hal itu semua
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.
diwajibkan qisas dan gurrah pada saat itu juga, kecuali apabila orang yang membunuh dimaafkan oleh walinya, maka ia wajib membayar gurrah saja, karena gurrah adalah diyat dan tidak ada kifarat sengaja.
dalam hal itu, karena
Diwajibkan
qisas
dengan
Huzaemah T. Yanggo, Fiqih Perempuan Kontemporer, (Jakarta:Al-Mawardi Prima, 2001), h. 53
Amru Abdul Karim Sa’dawi, Wanita dalam Fikih al-Qaradhawi, (Jakarta:Pustaka alKautsar, 2009), h. 164
7
Nofiardi
8
181
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
Surah al-Israa’ ayat 31:
mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. Surah al-An’am ayat 151:
Kewenangan diberikan kepada
ahli waris yang terbunuh atau penguasa untuk menuntut qisas atau menerima diyat. Qisas itu tidak jadi dilakukan, bila yang membunuh dimaafkan oleh ahli waris yang terbunuh yaitu dengan membayar diyat (ganti rugi) yang wajar. Pembayaran diyat diminta dengan baik, umpamanya dengan tidak mendesak yang membunuh, dan yang membunuh hendaklah membayarnya dengan baik, dengan
nangguhkannya. korban
menangguh-
Bila
sesudah
ahli
Allah
waris
si
menjelaskan
hukum-hukum ini, membunuh yang bukan si pembunuh, atau membunuh si pembunuh
setelah
menerima
diyat,
maka ia juga diqisas dan di akhirat dia mendapat siksa yang pedih. Ayat
Katakanlah: "marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu Nofiardi
tidak
yang
pertama
memberi
isyarat tentang larangan membunuh anak agar tidak jatuh miskin, sedangkan 182
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
ayat
kedua
lantaran
miskin
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
juga
peniupan
ruh.
Apabila
ruh
telah
dilarang membunuh anak. Ayat yang
ditiupkan ke janin, maka hukum aborsi
ketiga
adalah
larangan
membunuh
(jiwa)
siapapun yang diharamkan darahnya
haram,
karena
merupakan
pembunuhan.
oleh Allah.
Seorang
Nabi Muhammad SAW tidak
kehidupannya
ibu
yang
karena
terancam
janin
yang
pernah membolehkan aborsi, bahkan
dikandung, apakah boleh janin tersebut
dalam
nikah
diaborsi, ada yang berpendapat tetap
menjunjung
diharamkan aborsi, namun ada pula
kasus
sekalipun,
hamil
Nabi
di
sangat
luar
tinggi kehidupan seperti dikisahkan dalam
Kitab
Al-Hudud
yang membolehkannya.
tidak
Alasan
yang
mengharamkan
memerintahkan seorang wanita yang
aborsi karena bahaya bagi ibu itu tidak
hamil
pasti (hanya hal yang bersifat dugaan
di
luar
nikah
untuk
menggugurkan kandungannya:
saja). Maka tidak boleh menolak bahaya
Datanglah kepada Nabi seorang wanita dari Ghamid dan berkata,”Utusan Allah, aku telah berzina, sucikanlah aku.”. Dia (Nabi yang suci) menampiknya. Esok harinya dia berkata,”Utusan Allah, mengapa engkau menampikku? Mungkin engkau menampikku seperti engkau menampik Ma’is. Demi Allah, aku telah hamil.” Nabi berkata,”Baiklah jika kamu bersikeras, maka pergilah sampai anak itu lahir.” Ketika wanita itu melahirkan datang bersama anaknya (terbungkus) kain buruk dan berkata,”Inilah anak yang kulahirkan.”
yang
masih
dugaan
saja
dengan
menghilangkan nyawa anak yang sudah hidup di dalam rahim yang dapat dipastikan kelangsungan hidupnya. Sedangkan alasan ulama yang membolehkan adalah karena ada qaidah fiqhiyyah
“Dharurah
membolehkan
larangan”. Oleh sebab itu janin yang membahayakan ibu, saat ini sudah bisa dipastikan dengan alat-alat kedokteran yang canggih. Meskipun demikian tidak sepatutnya
terburu-buru
mengaborsi
janin yang telah ditiupkan ruh hanya karena takut. Bahkan aborsi tidak boleh
Hadits ini menceritakan bahwa
dilakukan kecuali kekhawatiran dan
walaupun kehamilan itu terjadi karena
dharurat tertinggi, seperti “jika janin
zina (di luar nikah) tetap janin itu harus
tidak diaborsi, maka ibu dan janin akan
dipertahankan sampai waktunya tiba,
meninggal bersamaan”.
bukan dibunuh secara keji.
Hukum
Dari segi ijma’ ulama, tidak ada
berlaku
perbedaan pendapat di antara mereka mengenai keharaman Nofiardi
bagi
tersebut wanita
dapat hamil
pula korban
perkosaan yang mengakibatkan stres
aborsi setelah 183
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
berat,
kalau
tidak
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
digugurkan
kandungannya ia akan sakit jiwa atau gila
sedangkan
ia
sudah
dibawa
konsultasi dengan ahli psikoterapi dan sudah dinasehati tetapi tidak berhasil, atau
kemungkinan
wanita
korban
perkosaan itu sangat tertutup karena malu kalau diketahui orang, sedangkan ia tidak bisa bersabar dan menyerahkan nasibnya kepada Tuhan, meskipun ia tidak
berdosa
karena
tidak
ada
kesengajaan, akibatnya ia stres berat atau
sakit
jiwa
yang
dapat
mengakibatkan ia gila, maka dalam hal ini
dibolehkan
baginya
melakukan
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha suci Allah, Pencipta yang paling baik. (QS. Al-Mukminun 12-14).
aborsi begitu ketahuan, bahwa ia positif hamil.9 Proses Kejadian Manusia Menurut
bahasa,
haml
(kehamilan) berarti raf’ (mengangkat) dan
‘uluq
(kehamilan).
Sedangkan
menurut istilah, haml berarti membawa, maksudnya semisalnya,
membawa dan
benda
berarti
dan ‘uluq
(mengandung), maksudnya adalah anak yang dalam perut perempuan. Proses Tidak Langsung dari Tanah Janin
dalam
rahim
seorang
Dari ayat-ayat di atas, jelas bahwa
perempuan sejak dikandung hingga
kehamilan
kelahiran, akan melalui fase-fase yang
melalui
fase-fase
pokok
sebagai berikut:
disebutkan Allah dalam firmanNya :
Nuthfah, adalah sperma laki-laki
dan
indung
telur
perempuan
apabila bersatu di dalam rahim Huzaemah T. Yanggo, op.cit., h. 56
9
Nofiardi
184
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
perempuan,
dan
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
itulah
fase
SAW
pertama janin.
bersabda:”apabila
nutfah
telah
berusia empat puluh dua malam, maka
‘Alaqoh, adalah segumpal darah
Allah mengutus Malaikat, lalu dibuat
yang membeku yang tercipta dari
bentuknya,
diciptakan
campuran sperma laki-laki dan sel
penglihatan,
kulit,
telur perempuan.
tulangnya.
Kemudian
Mudghoh, adalah sepotong daging
bertanya,
yang terbentuk dari ‘alaqoh.
‘ya
daging,
Rabbi,
perempuan?”
Tiga fase kehamilan ini masing-
pendengaran, dan
Malaikat
laki-laki
lalu
atau
Rabb-mu
menentukan sesuai dengan kehendak-
masing memakan waktu empat puluh
Nya,
hari sebelum beralih ke fase berikutnya.
kemudian Malaikat bertanya, ‘ya Rabbi
Apabila janin telah mencapai masa 120
bagaimana
hari,
menetapkan
maka
ditiupkanlah
ruh
dan
menjadi ciptaan yang baru.
dan
Malaikat ajalnya? sesuai
dihendaki-Nya,
menulisnya,
Lalu
Rabb-mu
dengan dan
yang
Malaikat
Penciptaan janin dimulai pada
menulisnya. Kemudian ia bertanya, ya
hari ketujuh sejak awal bertemunya
Rabbi, bagaimana rezekinya? Lalu Rabb-
sperma
mu menentukan sesuai dengan yang
laki-laki
dan
indung
telur
perempuan, dan penciptaannya terus
dikehendakinya,
menerus
menuliskannya. Kemudian Malaikat itu
hingga
ditiupkan
ruh
di
keluar
kemudian terus berkembang hingga
catatannya, maka ia tidak menambah
kelahirannya.
dan
Bukhari
dari
tidak
membawa
Malaikat
dalamnya pada fase akhir mudhgoh,
HR.
dengan
dan
mengurangi
lembaran apa
yang
diperintahkan itu.
Abdullah:
ditempatkan
Hadits ini menjelaskan diutusnya
dalam rahim ibumu selama empat
Malaikat dan dibuatnya bentuk nutfah
puluh
nutfah),
setelah berusia enam minggu (empat
kemudian menjadi ‘alaqah dalam jumlah
puluh dua hari) bukan setelah berusia
hari yang sama, demikian juga mudgah.
seratus dua puluh hari sebagaimana
Kemudian Allah mengutus Malaikat
disebutkan dalam hadits Ibnu Mas’ud.
sesungguhnya hari
kamu (dalam
bentuk
Sebagian
untuk menetapkan empat hal: amal, rezeki,
dan
ajal
serta
celaka
kedua
atau
Imam
Hudzaifah
berkata:”aku Nofiardi
bin
mendengar
Usaid,
tersebut
dengan
beberapa kali, pertama pada waktu
Muslim
nutfah berusia empat puluh hari, dan
meriwayatkan dalam shahihnya dari hadits
hadits
mengkompromikan
mengatakan bahwa Malaikat diutus
bahagianya, kemudian ditiupkan ruh. Sedangkan
ulama
kali lain pada waktu berusia empat
ia
Rasulullah 185
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
puluh kali tiga hari (120) hari untuk meniupkan ruh.10
4.
Proses Secara Langsung dari Tanah
Imran ayat 59:
1. Penciptaan secara bertahap (QS. Ar-Rahmaan Ayat 14):
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.
Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, 2. Manusia
tumbuh
dari
tanah
seperti tumbuhan (QS. Nuh ayat 17):
5.
Dari lumpur hitam (hama’in) QS. 15
ayat 28:
Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya, 3. Diciptakan dari tanah liat (lazib) QS. Ash-Shaaffat ayat 11:
Dari tanah lembab (turab) QS. Ali
Dan
(ingatlah),
berfirman
kepada
"Sesungguhnya
ketika
Tuhanmu
para
Malaikat:
Aku
akan
menciptakan seorang manusia dari
Maka tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekah): "Apakah mereka yang lebih kukuh kejadiannya ataukah apa yang telah Kami ciptakan itu?" Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat.
tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, Aborsi,
Berbagai
Sebab
dan
Caranya Sebab aborsi sangat beragam, terkadang
Yusuf Qaradhawi, Fatwa-Fatwa Kontemporer, (Jakarta:Gema Insani Press, 1995), jilid 2, h. 775 10
Nofiardi
janin
digugurkan
karena
permintaan dari ibu atau selainnya
186
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
karena
beragam
sebab.
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
Sebab-sebab
Kehidupan
merupakan
suatu
tersebut antara lain:
anugerah yang harus dihormati oleh
a.
Tujuan menggugurkan janin karena
setiap
takut miskin atau penghasilan yang
aborsi
tidak memadai. Aborsi dilarang
kehidupan
manusia. Berbicara mengenai tentunya
berbicara
manusia,
tentang
dan
sering
berdasarkan firman Allah:
berdampak pada kasus perkosaan. Jika
Dan janganlah kamu membunuh anakanakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. (Surah al-Isra’ ayat 31)
manusia,
kehamilan
Kesehatan
pandangan yang berbeda. Menurut hukum Islam praktik aborsi tidak diperbolehkan atau dilarang karena sama saja dengan membunuh apabila
Menurut Nomor
tersebut
si
ibu,
maka
36
Undang-Undang
Tahun
Kesehatan,
2009
Tentang
praktek
aborsi
diperbolehkan sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa si ibu hamil atau
terhadap hidup
janinnya
apabila
dalam
sekalipun
membahayakan
keadaan
darurat
bertentangan
dengan
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang HAM dan KUHP. Meskipun
menggugurkan
janin
pada
ada
sebagian
membolehkan
disyari’atkan akibat perzinaan.
kandungan
e. Terkadang aborsi bukan merupakan seperti
aborsi
menyelamatkan
kandungan kehamilan yang tidak
tujuan,
mempunyai
sebagian ulama ‘membolehkan’.
kesehatannya. d. Niat
Tentang
atau
diderita ibu atau ayahnya. kelangsungan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
merupakan upaya untuk melindungi
b. Takut janin tertular penyakit yang c. Kekhawatiran
ditinjau dari hukum Islam, KUHP, dan
seandainya
fatwa
ulama
yang
menggugurkan
asal
sebelum
berumur
empat puluh hari.
ibu
Tidak dapat dipungkiri kondisi
meminum obat atau mengangkat
sosiologis
beban berat atau mencium bau tidak
berkembang pesat, hal itu dipengaruhi
sedap yang menyebabkan gugurnya
oleh
janin.
teknologi dapat
Aborsi Akibat Pemerkosaan Nofiardi
masyarakat
pengaruh
masyarakat, 187
ini
berkembangnya
informasi
diterima
saat
dan
contoh
yang
langsung
diserap kecil
oleh
pengaruh
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
teknologi saat ini dapat dilihat dari
kehadirannya bahkan mendapat stigma
tayangan-tayangan
sebagai ‘anak haram’ yang tidak boleh
media
elektronik
ataupun cetak yang dapat langsung
bergaul
diterima oleh masyarakat.
lingkungannya
Pemahaman terhadap nilai-nilai
dengan
anak-anak serta
lain
di
menerima
perlakuan negatif lainnya.
agama merupakan hal penting yang
Sementara (aborsi),
pada saat ini, karena sangat terang dan
pelayanan
jelas bahwa agama melarang hal-hal
hukum
yang
kriminal, pelanggaran norma agama,
mudarat
banyak
dari
mengandung manfaat
yang
ada
aman
dianggap
tempat
dan
sebagai
secara
tindakan
bagi
susila dan sosial. Kasus Kehamilan
manusia, dengan adanya pemahaman
Tidak Dikehendaki (KTD) yang berakhir
agama
kepada
dengan aborsi banyak dijumpai di
masyarakat pola pikir terhadap sex
Indonesia. Pusat Penelitian Kesehatan
bebas dapat diminimalisir.
Universitas
yang
pada
tidak
digugurkan
harus ditekankan kepada masyarakat
lebih
selain
jika
ditekankan
Pola pikir sex bebas berdampak pada
kasus
Kehamilan meskipun
merupakan
kejahatan
Tidak
juta kasus aborsi tidak aman. Terlepas dari hukum formal yang
perkosaan
mengatur, aborsi merupakan fenomena
jika
yang terkait erat dengan nilai-nilai
ditinjau dari sisi wanitanya perkosaan
sosial, budaya serta agama yang hidup
sama
dengan
dalam masyarakat. Islam merupakan
perzinaan dan pergaulan seks bebas,
agama yang menjunjung tinggi kesucian
karena
kehidupan. Hal ini dibuktikan dengan
sekali
tidak
seksual,
menemukan,
pertahun rata-rata terjadi sekitar dua
Dikehendaki (KTD) khususnya korban perkosaan,
Indonesia
sama
perkosaan
melibatkan
pemaksaan dan kekerasan. Di mana
sejumlah ayat-ayat
salah
yang bersaksi terhadap hal tersebut.
satu
pihak,
tidak
memiliki
kemauan untuk melakukannya. Hal inilah
yang
membedakan
perzinaan ataupun
Islam
dengan
dalam
memberikan
al-Qur’an landasan
hukum yang jelas bahwa kehidupan
pergaulan bebas
manusia
itu
suci
sehingga
harus
yang pada umumnya didorong oleh
dipelihara dan tidak boleh diakhiri
perasaan mau sama mau, membawa
kecuali dilakukan untuk suatu sebab
akibat buruk selain korban mengalami
atau alasan yang benar, seperti dalam
trauma yang panjang, dia tidak dapat
eksekusi hukuman mati atau dalam
melanjutkan pendidikan, tidak dapat
perang, atau dalam pembelaaan diri
bersosialisasi
yang
Begitu
juga
masyarakat Nofiardi
dengan jika tidak
lingkungannya. anaknya siap
dibenarkan.
Kasus
Kehamilan
lahir,
Tidak Dikehendaki (KTD) yang berakhir
menerima
dengan aborsi, selain tidak ada tempat 188
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
pelayanan hukum
yang
aman
dianggap
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
dan
sebagai
secara
lagi, baru setelah itu dijatuhi hukuman
tindakan
rajam.
kriminal, pandangan agama (fikih) atau
Menurut Yusuf Qaradhawi, bagi
hukum Islam yang berkembang di
wanita muslimah yang mendapatkan
masyarakatpun cenderung sepakat yaitu
cobaan
melarang aborsi.
perkosaan hendaklah memelihara janin
dengan
musibah
seperti
Praktik aborsi yang terjadi sering
tersebut sebab menurut syara’ ia tidak
kali dilakukan oleh pihak-pihak yang
menanggung dosa, sebagaimana ia tidak
tidak memiliki kompetensi sehingga
dipaksa
menimbulkan bahaya bagi ibu yang
Dengan demikian, apabila janin tersebut
mengandungnya dan bagi masyarakat
tetap
umumnya.
tersebut
kehamilan hingga ia dilahirkan, maka
menimbulkan pertanyaan masyarakat
dia adalah anak muslim, sebagaimana
tentang
sabda Nabi SAW:“tiap-tiap anak itu
Fenomena
hukum
melakukan
aborsi,
apakah haram secara mutlak ataukah
Ulama
Fikih
saudara
Tentang
merupakan
karena keislamannyalah mereka ditimpa bencana
dan
Allah
dalam
akibat perkosaan.11
melakukannya. Mahluk baru ini harus dihormati,
Praktik
Aborsi
Undang
36
Menurut
Tahun
2009
UndangTentang
Kesehatan.
meskipun ia hasil dari hubungan yang haram seperti zina. Rasulullah SAW wanita
ridha
cobaan-
menghadapi gangguan dan penderitaan
hukuman sangat berat bagi mereka yang
memerintahkan
dan
mengharapkan
kejahatan
terhadap makhluk hidup, oleh sebab itu
telah
tersebut
berpegang teguh pada Islam –yang
mengatakan,
ketentuan hukum Islam, praktik aborsi dan
perempuan
menimpa mereka, apabila mereka tetap
bahwa pada umumnya merujuk pada dilarang
selama
mendapatkan pahala atas musibah yang
diharapkan. Qardhawi
kandungannya
Bahkan anak-anak dan saudara-
Aborsi akibat kehamilan yang tidak Yusuf
dalam
menggugurkannya.
dilahirkan dalam keadaan fitrah”
boleh dalam kondisi-kondisi tertentu. Pandangan
untuk
Sebelum
keluarnya
Undang-
yang
Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
mengaku telah melakukan zina dan
Kesehatan, ketentuan mengenai aborsi
akan dijatuhi hukuman rajam itu agar
diatur dalam Undang-Undang Nomor
menunggu sampai melahirkan anaknya,
23
kemudian setelah disuruh menunggu
Undang-Undang
sampai anaknya sudah tidak menyusui
tentang aborsi yang dilakukan atas
Tahun
1992.
Dalam kesehatan
ketentuan memuat
Ibid., h. 878
11
Nofiardi
189
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
indikasi
kedaruratan
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
medis
yang
3.
Tindakan sebagaimana dimaksud
mengancam nyawa ibu dan bayi lahir
pada
cacat
dilakukan
sehinga
sulit
hidup
di
luar
kandungan.
ayat
(2)
hanya
setelah
dapat melalui
konseling dan atau penasehatan
Sebelum
terjadinya
revisi
pra tindakan dan diakhiri dengan
Kesehatan
masih
konseling pasca tindakan yang
Undang-Undang
banyak perdebatan mengenai aborsi
dilakukan
yang dilakukan oleh korban perkosaan.
kompeten dan berwenang.
Hal itu dikarenakan tidak terdapat pasal
4.
oleh
konselor
yang
Ketentuan lebih lanjut mengenai
yang secara jelas mengatur mengenai
indikasi kedaruratan medis dan
aborsi
perkosaan.
perkosaan, sebagaimana dimaksud
Selama ini banyak pandangan yang
pada ayat (2) dan ayat (3) diatur
menafsirkan bahwa aborsi terhadap
dengan Peraturan Pemerintah.
korban perkosaan disamakan dengan
Berdasarkan indikasi medis yang
indikasi
terhadap
korban
medis
dilakukan
karena
sehingga
dapat
mengharuskan
gangguan
psikis
tindakan
diambilnya
tersebut,
oleh
terhadap ibu juga dapat mengancam
kesehatan
nyawa sang ibu.
keahlian dan kewenangan untuk
Pasal 75 menyatakan bahwa: 1. 2.
yang
tenaga
mempunyai
itu dan dilakukan sesuai dengan
Setiap orang dilarang melakukan
tanggung
aborsi.
berdasarkan
Larangan sebagaimana dimaksud
ahli, dan dengan persetujuan ibu
pada ayat (1) dapat dikecualikan
hamil
berdasarkan: indikasi kedaruratan
suami atau keluarganya.
medis yang dideteksi sejak usia dini
kehamilan,
baik
dan
atau
Hukum
hidup
di
perkosaan
yang
Pidana
masyarakat
luar
Namun
dapat
menyebabkan trauma psikologis
atau
(KUHP)
Mengenai
sebagai
dalam
tindak
hukum
Indonesia,
tindakan
sejumlah
kasus
pidana.
positif
aborsi tertentu
di
pada dapat
dibenarkan apabila merupakan indikasi
bagi korban perkosaan.
Nofiardi
bersangkutan
umumnya dianggap oleh sebagian besar
kandungan, dan atau kehamilan akibat
yang
tim
Sejauh ini persoalan aborsi pada
diperbaiki sehingga menyulitkan tersebut
pertimbangan
Praktik Aborsi.
cacat
bawaan, maupun yang tidak dapat bayi
serta
Diharapkan Menurut Kitab Undang
janin, yang menderita penyakit berat
profesi
Praktik Aborsi Bagi Kehamilan Tidak
yang
mengancam nyawa ibu dan atau genetik
jawab
medis 190
(abortus
provokatus
medicalis).
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
Solusi di Masyarakat Tentang Aborsi.
Sedangkan aborsi yang digeneralisasi menjadi suatu tindak pidana lebih dikenal
sebagai
(abortus
‘Dibolehkan’ melakukan aborsi
provokatus
baik
criminalis).
pada
tahap
penciptaan
janin,
ataupun setelah peniupan ruh padanya,
Aborsi itu sendiri dapat terjadi
jika dokter yang terpercaya menetapkan
baik akibat perbuatan manusia atau
bahwa keberadaan janin dalam perut
(abortuis provokatus) maupun
karena
ibu akan mengakibatkan kematian ibu
sebab-sebab
terjadi
dan janinnya sekaligus. Dalam kondisi
dengan sendirinya, dalam arti bukan
seperti ini, dibolehkan melakukan aborsi
karena
(aborsi
dan mengupayakan penyelamatan jiwa
spontan). Aborsi yang terjadi karena
ibu. Menyelamatkan kehidupan adalah
perbuatan manusia dapat terjadi baik
sesuatu yang diserukan oleh ajaran
karena didorong oleh alasan medis,
Islam, dan di samping itu abortus dalam
misalnya karena wanita yang hamil
kondisi seperti ini termasuk pula upaya
menderita suatu penyakit dan untuk
pengobatan.
alamiah,
perbuatan
yakni
manusia
menyelamatkan nyawa wanita tersebut
Prinsip hormat pada kehidupan
maka kandungannya harus digugurkan
mencakup di dalamnya kehidupan ibu
(abortus provokatus therapeutics) atau bisa
dan
disebut
membuat
aborsi
(therapeuticus).
Di
kehidupan
janin.
perempuan
Bagaimana
menginginkan
samping itu karena alasan-alasan lain
kehamilannya itulah yang harus dicari
yang tidak dibenarkan oleh hukum
solusinya.
(abortus
atau
persoalan ini tidak bisa hanya ditempuh
disebut pengguguran janin termasuk
melalui jalur hukum, tetapi harus diikuti
kejahatan (aborsi criminalis). Penguguran
oleh kebijakan-kebijakan lain di bidang
kandungan itu sendiri ada 3 macam: ME
pendidikan, ekonomi, politik, sosial, dan
(menstrual
6
budaya, karena problem di sekitar aborsi
minggu dari menstruasi terakhir dengan
bukan hanya problem struktur tetapi
penyedotan.
pengguguran
juga kultur. Menegaskan hak masing-
kandungan ini sangat sederhana dan
masing tanpa melakukan perubahan
secara psikologis juga tidak terlalu berat
pada bidang-bidang tersebut sama saja
karena masih dalam gumpalan darah, Di
bohong dan tidak akan mengurangi
atas 12 minggu, masih dianggap normal
angka aborsi. Karena terbukti, aborsi,
dan termasuk tindakan pengguguran
dengan cara aman sekalipun tetap
kandungan yang sederhana dan Aborsi
mengandung resiko, langsung maupun
(pengguguran kandungan) di atas 18
tidak langsung, bagi perempuan yang
minggu, tidak dilakukan di klinik tetapi
melakukannya.
di rumah sakit.
keselamatan
Nofiardi
provokatus
criminalis)
Extraction): Tindakan
dilakukan
191
Tentunya,
memecahkan
Ancaman fisik
serta
terhadap ancaman
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
psikologis berupa sindrom pasca-aborsi
menimbulkan trauma psikologis bagi
(pasca abortion syndrome) menunjukkan
korban pemerkosaan.
bahwa aborsi bukan solusi terbaik.
Indikasi kedaruratan medis yang
Meskipun demikian, pintu aborsi tidak
dimaksud
harus ditutup rapat-rapat. Ada celah-
mengancam nyawa dan kesehatan ibu,
celah
dibuka,
dan/atau kesehatan yang mengancam
misalnya bagi aborsi karena indikasi
nyawa dan kesehatan janin, termasuk
medis, dalam kasus inilah aborsi boleh
yang menderita penyakit genetik berat
dilakukan.
dan/atau cacat bawaan, ataupun yang
tertentu
yang
perlu
Meskipun begitu indikasi medis
tidak
meliputi
dapat
kehamilan
diperbaiki
yang
sehingga
yang dimaksudkan harus benar-benar
menyulitkan bayi tersebut hidup di luar
bisa dipastikan secara medis, apakah
kandungan.
benar kehamilannya mengancam nyawa
Penentuan indikasi kedaruratan
ibu. Dalam kasus seperti ini nyawa
medis dilakukan oleh tim kelayakan
ibulah yang harus diprioritaskan, karena
aborsi, yang paling sedikit terdiri dari
ibu
dua tenaga kesehatan, yang diketuai
sudah
memiliki
tanggungjawab
dibandingkan janin.
oleh dokter yang memiliki kompetensi dan kewenangan.
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun
Adapun
2014 Tentang Kesehatan Reproduksi Presiden Yudhoyono
Susilo
pemerkosaan
Bambang
menerbitkan Kesehatan
persetujuan sesuai
Reproduksi.
masalah
aborsi
oleh
medis
akibat
pemerkosaan
dan
mengenai
kedaruratan
aborsi
peraturan
dokter
dan
dugaan
adanya
berdasarkan
indikasi
medis
dan
kehamilan
akibat pemerkosaan harus dilakukan
indikasi
dengan
kehamilan
yang
keterangan
"Aborsi
Menurut pasal tersebut, setiap
kedaruratan
ketentuan
pemerkosaan.
36 Tahun 2009.
berdasarkan
surat
lain
Pasal 75 ayat 1 Undang-Undang Nomor
terkecuali
perempuan
keterangan penyidik, psikolog, atau ahli
hamil akibat pemerkosaan, merujuk
melakukan
dengan
pihak
kejadian pemerkosaan yang dinyatakan
memiliki kedaruratan medis dan atau
dilarang
dari
dengan usia kehamilan sesuai dengan
bagi
perempuan hamil yang diindikasikan
orang
kehamilan
perundang-undangan, yang dibuktikan
Peraturan Pemerintah ini di antaranya mengatur
merupakan
akibat
akibat hubungan seksual tanpa adanya
Peraturan
Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 Tentang
kehamilan
aman,
bermutu,
dan
bertanggung jawab," demikian bunyi
dapat
Pasal 35 ayat (1) Peraturan Pemerintah tentang Kesehatan Reproduksi.
Nofiardi
192
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Peraturan
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
Pemerintah
mendefinisikan
praktik
tersebut
aborsi
Pemerintah
yang
jawab
tersebut
akan
membingungkan tugas dokter.
dilakukan dengan aman, bermutu, dan bertanggung
tersebut
Peraturan
adalah
Pemerintah
tersebut
juga menurut Zaenal rentan untuk
aborsi yang dilakukan oleh dokter
disalahgunakan.
sesuai dengan standar, dilakukan di
adalah untuk menyelamatkan nyawa,
fasilitas
memenuhi
namun ada beberapa kondisi yang juga
syarat yang ditetapkan oleh Menteri
dilonggarkan. Misalnya pada pasal 75
Kesehatan,
atas
atau
ayat 1 yang menyebutkan setiap orang
persetujuan
perempuan
yang
dilarang melakukan aborsi, terkecuali
suami,
berdasarkan indikasi kedaruratan medis
kesehatan
bersangkutan, kecuali
yang
permintaan
dengan
korban
hamil izin
pemerkosaan,
tidak
Kendati
akibat
tujuannya
dan
kehamilan
pemerkosaan
diskriminatif, dan tidak mengutamakan
yang
dapat
imbalan materi.
psikologis bagi korban pemerkosaan.
menimbulkan
trauma
Ketua Ikatan Dokter Indonesia
Zaenal menilai, alasan tersebut
(IDI) Zaenal Abidin menilai, Peraturan
juga bisa dipakai oleh wanita yang stres
Pemerintah (PP) Nomor 61 Tahun 2014
karena
Tentang Kesehatan Reproduksi perlu
direncanakan untuk melakukan aborsi.
dikaji
untuk
"Tidak usah dibuat-buat karena akan
praktek aborsi. Ini karena dokter yang
muncul alasan-alasan lain yang didasari
melakukan
hak
kembali,
khususnya
praktek
aborsi
artinya
kehamilan
ibu
yang
untuk
tidak
menggugurkan
melakukan kejahatan terhadap nyawa
kandungan karena membuatnya stres,"
yang bertentangan dengan KUHP.
paparnya.
"Peraturan Pemerintah tersebut
Lagipula, lanjut dia, di negara-
bertentangan dengan KUHP, khususnya
negara yang memperbolehkan praktek
pada BAB Kejahatan Terhadap Nyawa,
aborsi juga akhirnya tidak berhasil
dan
menurunkan angka aborsi. "Angkanya
itu
juga
bertentangan
dengan
sumpah dokter," ujarnya. Ketika tersebut berjalan,
Peraturan
diberlakukan, sehingga
tetap tinggi karena alasannya bukan lagi Pemerintah KUHP
tetap
meskipun
ada
mengancam jiwa, tetapi karena hak ibu," kata dia. Kalaupun
praktik untuk
aborsi
payung hukum sekalipun, dokter sangat
diperbolehkan
berisiko untuk dihukum dan dipenjara
tertentu, Zaenal menegaskan supaya
bila melakukan praktik aborsi. Dengan
dokter tidak terlibat. Ia menambahkan,
ancaman hukuman maksimal 20 tahun,
sumpah
maka tentu dengan adanya Peraturan
Pitagoras sangat mengharamkan aborsi,
Hipokrates
kondisi-kondisi
yang
dibuat
begitu juga agama Islam dan Katolik. Nofiardi
193
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
Bahkan dalam sumpah itu, sejak
sebelum 40 hari diperbolehkan dengan
awal terjadinya pembuahan, jiwa dan
catatan diizinkan oleh pasangan suami
nyawa sudah ada dan memiliki hak
isteri dan tidak membahayakan ibu yang
untuk hidup. Maka mengakhiri hidup
hamil.
janin dengan paksa sama saja dengan
Dari semua pasal tersebut, PBNU
melakukan kejahatan terhadap nyawa.
mengambil kesimpulan bahwa hukum
Sejalan dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
yang
aborsi bagi kandungan yang disebabkan
menyatakan
pemerkosaan adalah haram hukumnya.
bahwa semua ulama fikih terkemuka
“Hukum aborsi akibat pemerkosaan
memutuskan
adalah haram,” seperti yang tertulis di
menggugurkan
kandungan atau aborsi kehamilan akibat
hasil
pemerkosaan adalah haram. “Semua
Nasional Ulama PBNU.
ulama fikih, termasuk Imam Ghazali mengharamkan pemerkosaan,”
aborsi ujar
aborsi
Umum
hasil
KH. Said menambahkan, kendati sebagian
Musyawarah
saat
ini
adalah
fenomena
memprihatinkan. Hal ini terlihat dari
PBNU, KH Said Aqil Siraj. demikian,
masail
Asasriwarni menyatakan bahwa
akibat
Ketua
bahthsul
penelitian
pusat
penelitian
kesehatan Universitas Indonesia yang
Ulama
menemukan dugaan terjadi kasus aborsi
memperbolehkan aborsi selama usia
melibatkan
kandungan belum mencapai 40 hari.
Sementara WHO memperkirakan 10-50
Imam al-Ghazali melalui kitab Ihya’
persen dari kasus aborsi tidak aman
Ulumuddin, menyatakan bahwa hukum
yang berujung kematian, ini merupakan
aborsi
kejadian luar biasa.
akibat
pemerkosaan
adalah
haram, jika janin sudah berusia 120 hari
sekitar
2
juta
kasus.
Ditinjau dari hukum Islam aborsi
dan berwujud manusia.
sangat penting dipahami sebab tidak
Kiai Said menambahkan, empat
terdapat secara langsung dalam al-
ulama fikih besar: Imam Hanafi, Imam
Quran dan sunnah Rasullah. Padahal di
Maliki, Imam Syafii dan Imam Hanbali
sisi lain terdapat berbagai ketentuan
berbeda pendapat mengenai hukum
peraturan perundang-undangan yang
aborsi
kandungan
mengatur. Salah satu ketentuan itu,
mencapai 40 hari. Imam Abu Hanifah
terdapat pada pasal 75 ayat (1) Undang-
memperbolehkan aborsi sebelum 40
Undang Nomor 36 Tahun 2006 Tentang
hari. Imam Maliki dan Imam Hanbali
Kesehatan yang menyebutkan bahwa
berpendapat
setiap orang dilarang melakukan aborsi.
sebelum
mengharamkan
usia
lebih
keras
aborsi
dengan walaupun
Asasriwarni
menyebutkan,
sebelum 40 hari. Sementara Imam Syafii
berbagai pandangan lain tentang aborsi
berpendapat, aborsi yang dilakukan
diantaranya
Nofiardi
194
ditemukan
dalam
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
ensikopedi hukum Islam yang disarikan
hamil menderita sakit fisik berat seperti
diantaranya, pertama aborsi yang terjadi
kanker stadium lanjut, TBC dengan
karena tidak sengaja tidak dikenakan
caverna dan penyakit-penyakit
sanksi hukum. Kedua, aborsi sebelum
berat lainnya yang harus ditetapkan
ditiupkan ruh, setidaknya ada empat
oleh Tim Dokter. Kemudian, dalam
pendapat yakni boleh secara mutlak,
keadaan
boleh apabila uzur, makruh tanpa uzur
mengancam nyawa si ibu.
dan haram, setelah ruh ditiupkan maka aborsi
haram
substansi,
hukumnya.
munculnya
di
mana
fisik
kehamilan
Fatwa itu memaparkan keadaan
Secara
hajat yang berkaitan dengan kehamilan
berbagai
yang dapat membolehkan aborsi adalah
pandangan itu terkait aborsi secara
janin
yang
dikandung
dideteksi
umum pula maka prinsipnya aborsi
menderita cacat genetik yang kalau lahir
tetap haram kecuali boleh dalam kondisi
kelak sulit disembuhkan. Kehamilan
yang dizinkan oleh syara’.
akibat perkosaan yang ditetapkan oleh
Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI,
Tim yang berwenang yang di dalamnya
Prof Hasanudin AF, menjelaskan aslinya
terdapat antara lain keluarga korban,
hukum aborsi itu haram. Tindakan ini
dokter, dan ulama.
tidak
boleh
semaunya.
Aborsi bagi korban pemerkosaan
Wanita yang hamil normal, termasuk
harus diperhatikan betul dan keterangan
didalamnya hamil karena perzinaan,
dari penegak hukum sangat dibutuhkan.
tidak boleh mengaborsi kandungannya.
Keterangan ini berupa penjelasan bahwa
Alasan tersebut tidak menggambarkan
wanita hamil yang akan diaborsi adalah
dhoruriyyah
atau
benar korban pemerkosaan. Buktinya,
mengaborsi
jelas Hasanudin, ada hasil visum et
keterdesakan
dilakukan
atau
kepentingan
untuk
kandungan,".
repertum
yang
menggambarkan
Hal berbeda berlaku bagi wanita
robeknya selaput dara misalkan atau
korban pemerkosaan. Bagi mereka, MUI
adanya luka di kemaluan perempuan
menilai bisa saja dilakukan aborsi.
yang
Aborsi
sebelum
hubungan seks dibarengi kekerasan.
kandungan mencapai usia 40 hari. "Ini
Selain itu, pihak keluarga juga harus
penting, karena kalau sudah masuk 40
menyetujui tindakan aborsi ini. "Jadi
hari, janin itu hidup," paparnya. Hal ini
mekanismenya
dinilainya sangat mendasar, sehingga
papar Hasanudin.
ini
dilakukan
penting untuk diperhatikan.
menggambarkan
tidak
kondisi
sembarangan,"
Menteri Agama (Menag) Lukman
Fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2005
Hakim
Saifuddin
mengatakan,
Tentang Aborsi, menjelaskan tindakan
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 61
aborsi diperbolehkan jika perempuan
Tahun 2014 mengenai pelegalan aborsi
Nofiardi
195
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
bagi perempuan korban pemerkosaan
akibat perkosaan dengan mekanisme
sesuai fatwa Majelis Ulama Indonesia
pembuktian standar yang sangat kerat.
(MUI) mengenai tindakan aborsi. Fatwa
aborsi
prosedur yang ditetapkan dan akan
apabila
dilihat oleh tim yang minimal berisi dua
mengancam
orang, salah satunya mengamati masa
keselamatan jiwa dan raga ibunya.
40 hari menstruasi korban," kata Fasli.
Sementara jika tindakan itu dilakukan
Menurut
tanpa ada dasar dan alasan jelas, aborsi
memperhitungkan waktu 40 hari secara
adalah illegal, melanggar hukum Islam
seksama. Dalam hal ini usia kandungan
dan hukum negara.
belum mencapai tiga atau empat bulan.
menjadi
MUI
Nanti harus dibuktikan dengan
mengenai
tidak
keberadaan
dilarang
si
bayi
Menag menyebutkan, salah satu
dia,
Selain
pemerintah
itu,
telah
lanjut
Fasli,
hak
asasi
diperkosa
harus
butir dalam Peraturan Pemerintah itu
pemerintah
menyatakan tindakan aborsi menjadi
perempuan
legal
tetap
diberikan. Dengan melihat masa depan
Undang-Undang
anaknya, psikologis ibunya ke depan
75
maka hal ini telah menjadi keputusan.
dalam
mengacu
kondisi pada
Kesehatan.
Pasal
menyebutkan aborsi
setiap
kecuali
kedaruratan akibat
tertentu ayat
(1)
orang
dilarang
"Karena
berdasarkan
indikasi
perbuatan
medis
dan
perkosaan
kehamilan
yang
kasus
pemerkosaan
kriminal.
Ini
adalah adalah
keputusan pemerintah dengan menjaga
dapat
norma agama dan kedokteran sejak
menimbulkan trauma psikologis bagi
pembuahan, karena kasus pemerkosaan
korban perkosaan.
adalah
Kepala dan
yang
melihat
Badan
Keluarga
aparat
keamanan
Menteri
Kesehatan
nantinya," tuturnya.
Kependudukan
Berencana
tugas
Nasional
Mantan
(BKKBN) Fasli Jalal mengatakan, dalam
Nafsiah Mboi menyatakan, aborsi tetap
Undang-Undang Kesehatan, aborsi jelas
merupakan
disebutkan tidak diperbolehkan kecuali
berdasarkan
ada
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun
indikasi
kedaruratan
medis.
terlarang
Undang-Undang.
Misalnya menjaga keselamatan nyawa
2014
ibu dan anaknya.
menurut dia tetap membatasi bahwa
Namun, saat ini ditambahkan dengan
kasus
Peraturan
Pemerintah
aborsi dapat kedaruratan Nofiardi
perkosaan.
dan
Kesehatan
Reproduksi
aborsi hanya bisa dilakukan dalam
Maka
kondisi
menegaskan
darurat
medis
dan
kasus
pemerkosaan.
dilakukan jika terjadi medis
tentang
praktik
"Jadi (masalah aborsi ini) telah
perempuan
dibahas selama 5 tahun. Baik Undang196
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
Undang maupun Peraturan Pemerintah a. Menggugurkan mengatakan
bahwa
aborsi dilarang,
kandungan
setelah
ditiupkan ruh hukumnya haram, kecuali
kecuali untuk dua keadaan, (yakni)
ada
alasan
medis,
gawat darurat medik dan kehamilan
menyelamatkan ibu.
akibat pemerkosaan," ujar Nafsiah. Dia b. Menggugurkan
seperti
kandungan
sejak
menegaskan, Peraturan Pemerintah ini
menyatunya sperma dan ovum, kendati
adalah amanat dari Undang-Undang
belum
Nomor
hukumnya, kecuali ada syarat yang
36
Tahun
2009
Tentang
Kesehatan. mengatakan,
juga
haram
kondisi c. Semua pihak diharamkan membantu
perlunya aborsi untuk kasus darurat
dan mengizinkan dilakukannya aborsi.
medis mensyaratkan pembuktian dari ahli.
ruh
dibenarkan oleh syariat Islam.
Nafsiah
tim
ditiupkan
Adapun
dalam
Kedua Fatwa Nomor 4 Tahun 2005
kasus
pemerkosaan, kata dia, usia janinpun
Bahwa akhir-akhir ini semakin
tak boleh lebih dari 40 hari, terhitung
banyak terjadi tindakan aborsi yang
sejak hari pertama dari haid terakhir.
dilakukan
(Majelis
Memang
Ulama
kalau
di
tanpa
dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak
Indonesia).
Katolik,
masyarakat
memperhatikan tuntunan agama dan
"(Soal usia janin) sesuai fatwa MUI
oleh
memiliki
dari
kompetensi
sehingga
pembuahan, sudah dianggap manusia.
menimbulkan bahaya bagi ibu yang
Maka dari itu, akan ada konseling,
mengandungnya dan bagi masyarakat
keputusan pun di tangan ibu," papar
secara umumnya serta menimbulkan
Nafsiah.
pertanyaan masyarakat tentang hukum kata
melakukan aborsi, apakah haram secara
Nafsiah, akan menyiapkan peraturan
mutlak ataukah boleh dalam kondisi-
menteri kesehatan untuk menyediakan
kondisi tertentu. Dengan latar belakang
tim ahli yang dipersyaratkan untuk
tersebut
persetujuan aborsi dalam kasus darurat
memandang perlu menetapkan fatwa
medis.
tentang hukum aborsi untuk dijadikan
Kementerian
peraturan
Targetnya, tersebut
Kesehatan,
menurut akan
dia,
Majelis
Ulama
Indonesia
pedoman.
rampung
sebelum masa jabatan Presiden Susilo
Dasar-dasar
Bambang Yudhoyono berakhir.
berikut:
MUI Mengeluarkan Dua Kali Fatwa
1.
fatwa
MUI
sebagai
Firman Allah SWT: a. Katakanlah: “Marilah kubacakan apa
Tentang Aborsi
yang diharamkan atas kamu oleh
Pertama Nomor 1/MUNAS/MUI/2000
Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu Nofiardi
197
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
mempersekutukan
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
sesuatu
dengan
sesungguhnya azabnya itu adalah
Dia, berbuat baiklah terhadap kedua
kebinasaan
orang ibu bapak, dan janganlah kamu
Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-
membunuh anak-anak kamu karena
buruk tempat menetap dan tempat
takut kemiskinan. Kami akan memberi
kediaman. Dan orang-orang yang
rezeki kepadamu dan kepada mereka;
apabila membelanjakan (harta), mereka
dan
mendekati
tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula)
perbuatan-perbuatan yang keji, baik
kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di
yang nampak di antaranya maupun
tengah-tengah antara yang demikian.
yang tersembunyi,
Dan
kamu
janganlah
kamu
dan
membunuh
diharamkan
Allah
janganlah
jiwa
yang
orang-orang
kekal”.
yang
tidak
yang
menyembah Tuhan yang lain beserta
(membunuhnya)
Allah dan tidak membunuh jiwa yang
melainkan dengan sesuatu (sebab)
diharamkan
yang benar”. Demikian itu yang
kecuali dengan (alasan) yang benar,
diperintahkan
Tuhanmu
dan tidak berzina, barangsiapa yang
kepadamu supaya kamu memahami
melakukan demikian itu, niscaya dia
(nya). (QS. al-An`am[6]:151).
mendapat (pembalasan) dosa (nya),
oleh
untuknya pada hari kiamat dan dia
anak-anakmu karena takut kemiskinan.
akan kekal dalam azab itu, dalam
Kamilah yang akan memberi rezeki
keadaan terhina, kecuali orang-orang
kepada mereka dan juga kepadamu. membunuh
adalah
besar.”
dosa
yang
mereka
(QS.
hamba-hamba
bertaubat,
mengerjakan
al-
amal
beriman saleh;
dan maka
kejahatan mereka diganti Allah dengan
Isra`[17]:31). c. ”Dan
(membunuhnya)
(yakni) akan dilipat gandakan azab
b. ”Dan janganlah kamu membunuh
Sesungguhnya
Allah
kebajikan. Dan adalah Allah Maha Tuhan
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Yang
Maha Penyayang itu (ialah) orang-
Dan
orang
yang
bertaubat
dan
orang yang berjalan di atas bumi
mengerjakan
amal
saleh,
maka
dengan rendah hati dan apabila orang-
sesungguhnya dia bertaubat kepada
orang jahil menyapa mereka, mereka
Allah dengan taubat yang sebenar-
mengucapkan kata-kata yang baik.
benarnya.” (QS. al-Furqan[25]:63-71).
Dan orang yang melalui malam hari
d. “Hai manusia, jika kamu
dengan bersujud dan berdiri untuk
keraguan tentang kebangkitan (dari
Tuhan mereka. Dan orang-orang yang
kubur),
berkata: ”Ya, Tuhan kami, jauhkan azab Nofiardi
Jahannam
dari
dalam
maka
(ketahuilah)
sesungguhnya Kami telah menjadikan
kami,
kamu dari tanah, kemudian dari setetes 198
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
mani, kemudian dari segumpal darah,
yang (berbentuk) lain. Maka Maha
kemudian dari segumpal daging yang
Suci Allah, Pencipta Yang Paling
sempurna kejadiannya dan yang tidak
Baik.” (QS: al-Mu`minun[23]:12-14)
sempurna, agar Kami jelaskan kepada 2. kamu dan Kami tetapkan dalam rahim,
Hadits Rasulullah SAW:
apa yang Kami kehendaki sampai waktu
yang
kemudian sebagai
sudah
Kami bayi,
a. Seseorang
ditentukan,
keluarkan
kamu
ditempatkan
penciptaannya di dalam perut ibunya
kamu
dalam
selama
empat
puluh
hari,
(dengan
kemudian menjadi `alaqah selama itu
berangsur-angsur) kamu sampailah
pula (40 hari), kemudian menjadi
kepada kedewasaan, dan di antara
mudhghah selama itu pula (40 hari);
kamu ada yang diwafatkan dan (ada
kemudian
pula)
malaikat
di
kemudian
dari
antara
kamu
yang
Allah lalu
mengutus diperintahkan
seorang empat
dipanjangkan umurnya sampai pikun,
kalimat (hal), dan dikatakan kepadanya:
supaya dia tidak mengetahui lagi
tulislah amal, rizeki dan ajalnya, serta
sesuatupun yang dahulunya telah
celaka atau bahagia-(nya); kemudian
diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini
ditiupkan
kering, kemudian apabila telah Kami
riwayat
turunkan air di atasnya, hiduplah
`Abdullah).
bumi
itu
dan
suburlah
ruh Imam
padanya.” al-Bukhari
(Hadits dari
dan macam
b. ”Dua orang perempuan suku Huzail
tumbuh-tumbuhan yang indah.” (QS.
berkelahi. Lalu satu dari keduanya
al-Hajj[22]:5)
melemparkan batu kepada yang lain
menumbuhkan
berbagai
hingga membunuhnya dan (membunuh e.
“Dan
sesungguhnya
menciptakan saripati
manusia
(berasal)
Kami
telah
pula) kandungannya. Kemudian mereka
dari
suatu
melaporkan kepada Rasulullah. Maka,
tanah.
beliau memutuskan bahwa diyat untuk
dari
Kemudian Kami jadikan saripati itu
(membunuh)
air mani (yang disimpan) dalam
(memberikan) seorang budak laki-laki
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian
atau perempuan.” (Hadist muttafaq
air mani itu Kami jadikan segumpal
`alaih –riwayat Imam al-Bukhari dan
darah, lalu segumpal darah itu Kami
Muslim- dari Abu Hurairah.
jadikan
segumpal
daging,
janinnya
adalah
dan
segumpal daging itu Kami jadikan
c. ”Tidak boleh membahakan diri sendiri
tulang belulang, lalu tulang belulang
dan tidak boleh pula membahayakan
itu Kami bungkus dengan daging,
orang lain.” (Hadist riwayat Ibnu
kemudian Kami jadikan dia makhluk
Majah dari `Ubadah bin al-Shamit,
Nofiardi
199
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
3.
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
Ahmad dari Ibn `Abbas, dan Malik dari
Hanafi
Yahya).
mereka
sebagian
membatasi
dengan
keharusan adanya alasan medis,
Qaidah Fiqih : a. ”Menghindarkan kerusakan (hal-hal negatif)
–walaupun
diutamakan
dari
sebagian
ulama
Syafi`i,
serta
sejumlah
ulama
Maliki
dan
Hanbali. Kedua, mubah karena
pada
alasan medis (`uzur) dan makruh
mendatangkan kemaslahatan.”
jika tanpa `uzur; ini menurut b. ”Keadaan darurat membolehkan hal-
ulama Hanafi dan sekelompok
hal yang dilarang (diharamkan).”
ulama
makruh
sebagian ulama Maliki. Keempat,
keadaan darurat.”
haram;
ini
menurut
pendapat
mu`tamad (yang dipedomani) oleh
Pendapat para ulama: a.
Ketiga,
secara mutlak; dan ini menurut
c. ”Hajat terkadang dapat menduduki
4.
Syafi`i.
Imam al-Ghazali dari kalangan
ulama Maliki dan sejalan dengan
mazhab Syafi`i dalam Ihya` `Ulum
mazhab
al-Din, tahqiq Sayyid `Imrab (al-
mengharamkan
Qahirah: Dar al-Hadits, 2004), juz
interruptus); hal itu disebabkan
II, hal.67 : jika nutfah (sperma) telah
telah adanya kehidupan pada janin
bercampur (ikhtilah) dengan ovum
yang memungkinkannya tumbuh
di dalam rahim dan siap menerima
berkembang.
kehidupan
al-
Jika aborsi dilakukan setelah nafkhi
merusaknya
ar-ruh pada janin, maka semua
hayah),
(isti`dad maka
li-qabul
Zahiri
yang
`azl
fuqaha`
(coitus
dipandang sebagai tindak pidana
pendapat
menunjukkan
(jinayah).
bahwa aborsi hukumnya dilarang (haram) jika tidak terdapat `uzur;
b. Ulama Al-Azhar dalam Bayan li-
perbuatan itu diancam dengan
an-Nas min al-Azhar asy-Syarif
sanksi
(t.t.: Mathba`ah al-Mushhaf al-
keluar dalam keadaan mati; dan
Syarif, t.th.), juz II, h. 256 : Jika
sanksi
aborsi dilakukan sebelum nafkhi ar-
disebut dengan ghurrah.
ruh,
maka
tentang
hukumnya
c.
terdapat empat pendapat fuqaha`.
fuqaha`
Syaikh `Athiyyah Shaqr (Ketua
Qahirah: Dar al-Ghad al-`Arabi,
medis (`uzur); ini menurut ulama
Nofiardi
oleh
janin
Ahsan al-Kalam fi al-Taqwa, (al-
mutlak, tanpa harus ada alasan sekelompok
tersebut
manakala
Komisi Fatwa Al-Azhar) dalam
Pertama, boleh (mubah) secara
Zaidiyah,
pidana
t.th.), juz IV, h. 483: Jika kehamilan
ulama 200
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
(kandungan) itu akibat zina, dan ulama
mazhab
2. Aborsi dibolehkan karena adanya
Syafi`i
uzur, baik yang bersifat darurat
membolehkan
untuk
ataupun
menggugurkannya,
maka
hajat.
Keadaan darurat yang berkaitan
menurutku, kebolehan itu berlaku
dengan
pada (kehamilan akibat) perzinaan
membolehkan aborsi adalah: (1).
yang terpaksa (perkosaan) di mana
Perempuan hamil menderita sakit
(si wanita) merasakan penyesalan
fisik berat seperti kanker stadium
dan kepedihan hati. Sedangkan
lanjut, TBC dengan caverna dan
dalam kondisi di mana (si wanita
penyakit-penyakit
atau
telah
lainnya yang harus ditetapkan oleh
meremehkan harga diri dan tidak
Tim Dokter. (2). Dalam keadaan di
(lagi) malu melakukan hubungan
mana
seksual yang haram (zina), maka
nyawa si ibu.
saya berpendapat bahwa aborsi
Keadaan
(terhadap kandungan akibat zina)
dengan
tersebut
(haram),
membolehkan aborsi adalah: (1).
karena hal itu dapat mendorong
Janin yang dikandung dideteksi
terjadinya kerusakan (perzinaan).
menderita cacat genetik yang kalau
masyarakat)
tidak
boleh
Menetapkan: Fatwa Tentang Aborsi
melakukan
apabila
sesuatu
tidak
diharamkan
yang
dapat
oleh
berwenang
yang antara
Tim
yang
didalamnya lain
keluarga
Kebolehan aborsi harus dilakukan sebelum janin berusia 40 hari.
2. Hajat adalah suatu keadaan di melakukan
kehamilan
berkaitan
korban, dokter, dan ulama.
atau hampir mati. seseorang
mengancam
yang
ditetapkan terdapat
yang
diharamkan maka ia akan mati
mana
berat
Kehamilan akibat perkosaan yang
1. Darurat adalah suatu keadaan di seseorang
fisik
kehamilan hajat
yang
lahir kelak sulit disembuhkan. (2).
Pertama: Ketentuan Umum
mana
kehamilan
apabila
sesuatu maka
ia
tidak
3.
Aborsi
yang
dilakukan pada kehamilan yang terjadi
akan
haram
hukumnya
akibat
zina.
mengalami kesulitan besar. Kesimpulan
Kedua: Ketentuan Hukum
Jika aborsi dilakukan sebelum
1. Aborsi haram hukumnya sejak terjadinya
implantasi
nafkhi ar-ruh, maka tentang hukumnya
blastosis
terdapat empat pendapat fuqaha`:
pada dinding rahim ibu (nidasi).
Nofiardi
201
Aborsi dalam Pandangan.....
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
1.
Boleh
(mubah)
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
secara
Daftar Pustaka
mutlak,
tanpa harus ada alasan medis (`uzur);
ini
Zaidiyah,
menurut
ulama
sekelompok
ulama
Qaradhawi,
dengan
Fatwa-Fatwa
Kontemporer, (Jakarta:Gema Insani Press, 1995), jilid 2
Hanafi, walaupun sebagian mereka membatasi
Yusuf,
keharusan
Sa’dawi, Amru Abdul Karim, Wanita
adanya alasan medis, sebagian
dalam
ulama Syafi`i, serta sejumlah ulama
(Jakarta:Pustaka al-Kautsar, 2009)
Fikih
al-Qaradhawi,
Maliki dan Hanbali. 2.
Mubah karena ada alasan medis
Yanggo, Huzaemah T., Fiqih Perempuan
(`uzur) dan makruh jika tanpa
Kontemporer, (Jakarta:Al-Mawardi
`uzur; ini menurut ulama Hanafi
Prima, 2001)
dan sekelompok ulama Syafi`i. 3.
Yasin, M. Nu’aim, Fikih Kedokteran,
Makruh secara mutlak, dan ini
(Jakarta:Pustaka al-Kautsar, 2001), cet.
menurut sebagian ulama Maliki. 4.
Haram,
ini
menurut
ke-1
pendapat
Zuhdi,
mu`tamad (yang dipedomani) oleh
Masjfuk,
Masail
Fiqhiyah,
ulama Maliki dan sejalan dengan
(Jakarta:Haji Masagung, 199i
mazhab
2014
Zahiri
mengharamkan
`azl
yang (coitus
interruptus); hal itu disebabkan telah adanya kehidupan pada janin yang memungkinkannya tumbuh berkembang. Jika aborsi dilakukan setelah nafkhi ar-ruh pada janin, maka semua pendapat fuqaha` menunjukkan bahwa aborsi hukumnya dilarang (haram) jika tidak terdapat `uzur; perbuatan itu diancam
dengan
sanksi
pidana
manakala janin keluar dalam keadaan mati; dan sanksi tersebut oleh fuqaha` disebut dengan ghurrah.
Nofiardi
202
Aborsi dalam Pandangan.....