ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
SANKSI PIDANA BAGI PELAKU KEJAHATAN SEKSUAL TERHADAP ANAK (PEDOFELIA) (Tinjauan Perspektif Hukum Positif Indonesia, Hukum Islam, Dan HAM Internasional ) Eli Suryani Fakultas Syari’ah IAIN Bukittinggi Email:
[email protected] Diterima: 9 September 2016
Direvisi : 5 November 2016
Diterbitkan: 26 Desember 2016
Abstract Child is a surrogate of Allah, bud, potential, and the young generation, the successor of future goals of national struggle, has a strategic role, characteristics and special natures, so it must be protected from all forms of inhuman treatment. Among the forms of inhumane treatment is the sexual crimes, which resulted in violations of children's rights. In this case, for the perpetrators of sexual crimes on children, legal practitioners in Indonesia plan on giving emasculated punishment (as an additional punishment), in addition to the jail punishment. Observing the discourse (emasculated punishment), appears various respons, there are pros and cons. So that, before the law was enacted, the depth research would need to do, ensuring the pedofillia can be called a crime. What proposition is used. If no clear proposition found, what beneficiaries consideration is being used. If he devastating,what human element was ruined. If it is certain he is devastating and belived to be malicious it also necessary to know in which category of crime. After that, a suitable sanctions to the crime is set. To set it, a carefully, decompose and measurable data is a necessity Keywords: Pedofilia, Islamic Law
Abstrak Anak merupakan merupakan titipan Allah SWT, tunas, potensi, dan generasi muda penerus citacita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis, ciri, dan sifat khusus, sehingga wajib dilindungi dari segala bentuk perlakuan tidak manusiawi. Di antara bentuk perlakuan tidak manusiawi tersebut adalah perlakuan kejahatan seksual, yang mengakibatkan pelanggaran hak asasi anak. Dalam hal ini,terhadap pelaku kejahatan seksual pada anak, praktisi hukum di Indonesia berwacana memberikan hukuman kebiri ( sebagai hukuman tambahan), disamping hukuman panjara. Mencermati wacana (hukuman kebiri),muncul respon yang sangat variatif, ada yang pro dan kontra. Untuk itu, sebelum hukum itu diberlakukan, kiranya perlu melakukan penelitian yang mendalam, memastikan pedofillia itu dapat disebut sebagai kejahatan. Dalil apa yang digunakan. Kalau tidak ditemukan dalil yang jelas untuk itu, pertimbangan maslahat apa yang digunakan. Kalau ia merusak, unsur asasi apa yang dirusaknya. Kalau dapat dipastikan ia merusak dan diyakini jahat perlu diketahui pula masuk dalam dalam kategori pidana yang mana. Setelah itu baru menetapkan bentuk sanksi yang pas untuk kejahatan tersebut. Untuk menetapkan hal itu diperlukan data yang cermat, terurai dan terukur. Kata Kunci: Pedofilia, Hukum Islam
Eli Suryani
264
Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
Pendahuluan
tanmbahan (di samping sanksi pidana)
Kejahatan seksual terhadap anak disebut
dengan
istilah
Pedofilia
1
merupakan kelainan seksual berupa hasrat ataupun fantasi impuls seksual yang melibatkan anak di bawah umur. Orang
dengan
pedofilia
umurnya
berusia di atas 16 tahun, sedangkan anak-anak
yang
menjadi
korban
berumur 13 tahun atau lebih muda (anak pre-pubertas). Dikatakan pedofilia jika seseorang memiliki kecenderungan impuls seks terhadap anak dan fantasi maupun
kelainan
seks
yang
mengganggu terhadap si anak. Di antara kasus kekerasan yang menimpa anaanak, pedofilia ini termasuk salah satu kasus
yang
lebih
sering
terjadi
dibandingkan dengan kasus kekerasan yang
lainnya.
Adanya
prostitusi
terhadap anak-anak di beberapa negara dan maraknya penjualan materi-materi pornografi
tentang
menunjukkan
anak-anak,
bahwa
tingkat
ketertarikan seksual terhadap anak tidak jarang. Meskipun demikian, pedofilia sebagai
salahsatu
bentuk
perilaku
seksual diperkirakan tidak secara umum terjadi. Di Indonesia dalam menyikapi kasus
pedofilia
berencana
ini,
memberikan
pemerintah hukuman
Merupakan perilaku sosial, perilaku seks menyimpang yang dilakukan terhadaap anaak-aanak di bawah umur. Perilaku seks ini terjadi lebih dikarenakan oleh faktor psikologis orang dewasa. 1
Eli Suryani
berupa
hukuman
kebiri
2
.
Sikap
pemerintah
ini
pertama
kali
diungkapkan
oleh
Menteri
Sosial
Khofifah Indar Parawansa.”Terhadap munculnya kekerasan seksual terhadap anak,
beliau
(PresidenJoko
"Jokowi"
Widodo) setuju jika kebiri diberlakukan Termasuk
di
dalamnya
pengebirian
saraf libido," kata Khofifah, Selasa, 20 Oktober.
3
Kasus
pedofilia
terakhir
melibatkan seorang anak perempuan berusia 9 tahun yang ditemukan sudah meninggal laporan bukti
di
dalam
kardus.
Dari
kepolisian ditemukan buktipemerkosaan
sebelum
pembunuhan.Pernyataan langsung
ditanggapi
terjadi Khofifah
beragam
oleh
berbagai kalangan, mulai dari Komisi Nasional Perempuan hingga Gubernur DKI
Jakarta
Ahok
(Basuki
Tjahja
Purnama). Masruchah, anggota Komnas Perempuan menolak hukuman kebiri untuk pedofilia. 4 . Di dalam UndangUndang No. 23 tahun 2002 tentang Detik.com.Selasa, 2015-12-18. Detik.com.Selasa, 2015-12-18. 4 ”Kalau soal sanksi atau pidana dikebiri, ya pasti kita enggak setuju, karena sebagian dari pelanggaran HAM," ujar anggota Komnas Perempuan Masruchah pada Rappler, Rabu, 21 Oktober.Ia menambahkan, jika efek jera yang dicari maka dapat dilakukan dengan memaksimalkan hukuman yang sudah berlaku pada saat ini. Dalam Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, hukuman maksimal bagi pelaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur adalah 15 tahun penjara dan denda sekitar Rp 60.000.000 Rp. 300.000.000. 2 3
265
Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
Perlindungan Anak, hukuman maksimal
fenomena yang telah terjadi dari masa
bagi pelaku pelecehan seksual terhadap
ke masa.
anak di bawah umur adalah 15 tahun
Secara harfiah pedofilia berasal
penjara dan denda sekitar Rp 60.000.000
dari bahasa Yunani, yaitu paidophilia,
- Rp. 300.000.000.
pais (anak-anak) dan philia (cinta yang
Memperhatikan pro dan kontra
bersahabat atau persahabatan), sehingga
di atas, bagaimanakah penerapan sanksi
bila diterapkan dalam bentuk perilaku
pidana bagi pelaku pidefolia dalm
adalah menyayangi anak atau memiliki
perspektif
hukum
relasi mutualisme dengan anak-anak. 5
Indonesia,
yaitu
yang
hidup
Hukum
di
Positif
Kemudian
seiring
dengan
Indonesia, Hukum Islam dan HAM
perkembangan masa dan banyaknya
Internasional.
kasus yang mengarah pada orientasi seksual orang dewasa kepada anak-anak
Sekilas Sejarah Pedofilia Mencuatnya
di bawah umur atau pra pubertas. pelecehan
Pedofilia sebenarnya telah terjadi
seksual terhadap anak-anak di bawah
sebelum masa modern. Di Yunani, abad
umur yang dilakukan orang dewasa di
6 Masehi, fenomena pedofilia (di awal-
sebuah sekolah telah menjadi isu dan
awal)
menyita perhatian publik dewasa ini.
penjantanan. Penjantanan ini, dikaitkan
Umpamanya di sekolah JIS. Setelah
dengan proses spiritual kepercayaan
kasus tersebut mencuat di media massa
masyarakat Yunani masa itu, kemudian
dan kemudian menjadi sorotan berbagai
menjadi
pihak membuat orang tua terutama
spiritual
yang memiliki anak-anak usia sekolah
Fenomena yang hampir sama terjadi di
menjadi
terhadap
budaya kita. Sebagai contoh sebuah
kemungkinan terjadinya pedofilia di
budaya di negara kita mengganggap
lingkungan
mereka.
pihak
wajar fenomena warok dan gemblak.
kemudian
memperkirakan
kasus
Fenomena
lebih
kasus
waspada
Banyak
dikenal
sebagai
perdebatan dan
antara
praktik
warok
dan
bentuk
proses erotisme.
gemblak
pedofilia tidak hanya terjadi di sebuah sekolah,
dan
terbukti
kemudian
beberapa kasus pedofilia di beberapa daerah juga terpublikasikan. Fenomena pedofilia, perlu kita ketahui bukanlah sebuah fenomena yang baru terjadi. Apabila kita mencermati beberapa kasus pedofilia yang telah terjadi di masa lalu menunjukkan pedofilia sebagai suatu Eli Suryani
pedofilia dikenal sebagai bentuk gangguan perilaku. Pelaku pedofilia tidak hanya berjenis kelamin laki-laki, tetapi juga perempuan meskipun lebih banyak yang terpublikasi pelaku laki-laki. Perilaku ini dapat dilakukan pelaku dengan jenis kelamin laki-laki kepada anak-anak di bawah umum yang berjenis kelamin laki-laki ataupun perempuan. Demikian juga yang dilakukan pelaku dengan jenis kelamin perempuan. 5
266
Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
menggambarkan
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
tentang
perilaku
Adanya prostitusi terhadap anak-
seksual orang dewasa (warok) kepada
anak dan maraknya penjualan materi-
anak-anak di bawah umur (gemblak).
materi pornografi tentang anak-anak,
Perilaku orientasi seksual warok kepada
menunjukkan
gemblak
ketertarikan
dianggap
wajar
oleh
bahwa seksual
tingkat
terhadap
anak.
masyarakat yang memiliki belief adanya
Pedofilia sebagai salah satu bentuk
daya magis atau power dibalik perilaku
perilaku
tersebut.
Praktek
terhadap
secara umum terjadi. Penyebab dari
gemblak
disebut
proses
pedofilia ini belum diketahui secara
penjantanan,
yaitu
warok sebagai
hubungan
erotis
pasti.
seksual
Namun
diperkirakan
pedofilia
tidak
seringkali
antara laki-laki dewasa dengan anak-
menandakan
anak laki-laki di luar keluarga dekat.
seseorang berhubungan dengan sesama
Terlepas dari penilaian benar salahnya
perilaku
tersebut,
karena
ketidakmampuan
dewasa atau adanya ketakutan menjalin
hubungan
dengan
untuk sesama
adanya relativisme moral pada suatu
dewasa. Jadi bisa dikatakan sebagai
budaya dianggap wajar dan di suatu
suatu kompensasi dari penyaluran nafsu
budaya lain dianggap tidak
seksual yang tidak dapat disalurkan
wajar.
Begitu juga pada suatu masa dianggap baik
dan
di
dianggap perjantanan
pada orang dewasa.
masa
yang
berbeda
Berdasarkan DSM-IV, seseorang
kejahatan.
Dua
contoh
dikatakan sebagai penderita pedofilia
menunjukkan
bila; (a) Selama waktu sekurangnya 6
tersebut
kesamaan yaitu praktik seksual yang
bulan,
dilakukan orang dewasa kepada anak-
merangsang secara seksual, dorongan
anak di bawah umur, dan adanya belief
seksual, atau perilaku yang berulang
spiritualitas dalam bentuk erotisme.
dan
Praktek-praktek penjantanan ini kemudian
lebih
kuat
khayalan
berupa
aktivitas
yang
seksual
dengan anak pre-pubertas atau anak-
dengan
anak (biasanya berusia 13 tahun atau
pedofilia, memberikan lebih banyak
kurang), (b) Khayalan, dorongan seksual
dampak negatif kepada anak-anak di
atau perilaku menyebabkan penderitaan
bawah umur daripada keuntungannya.
yang
Untuk
etika
gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan
dapat
atau fungsi penting lainnya.(c) Orang
dikategorikan sebagai perilaku yang
sekurangnya berusia 16 tahun dan
amoral. Masa sekarang, kita menilai
sekurangnya berusia 5 tahun lebih tua
perilaku
dari anak-anak yang menjadi korban.
itu,
relativisme
dikenal
terdapat
mengacu
pada
konsekuensialis
pedofilia
sebagai
bentuk
bermakna
secara
klinis
atau
perilaku yang tidak adaptif.
Eli Suryani
267
Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
Kejahatan Seksual
Terhadap Anak
berpartisipasi
(pedofilia)
Hukum
dengan
dalam
Positif
Indonesia.
optimal
harkat
kemanusiaan,
Anak berdasarkan Pasal 1
secara
perlindungan
dan serta
dari
sesuai
martabat mendapat
kekerasan
dan
angka (1) Undang-Undang Nomor 23
diskriminasi. Di dalam Bagian I Pasal 2
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Konvensi
(selanjutnya disebut UU Perlindungan
menyebutkan,“States parties shall respect
Anak) adalah seseorang yang belum
and ensure the rights set forth in the present
berusia
18
Anak
belas)
tahun,
convention to each child within their
masih
dalam
juridiction without discrimination of any
kandungan. Hal ini juga ditegaskan
kind, irrespective of the child’s or his or her
dalam Bagian I,Pasal 1 Konvensi Hak-
parent’s or legal guardian’s race, colour, sex,
Hak Anak yang menyebutkan, For the
languange,
purposes of the present convention, a child
opinion, national, ethnic or social origin,
means every human being below the age of
property, disability, birth or other status.”
termasuk
(delapan
Hak-Hak
anak
yang
18 years unles, under the law applicable to
religion,
political
or
other
Hak anak6 adalah bagian dari hak
the child, majority is attained earlier. Anak
asasi manusia yang
adalah amanah dan karunia dari Allah
dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua,
SWT yang di dalam dirinya melekat
keluarga, masyarakat, pemerintah dan
harkat dan martabat sebagai manusia
negara. Salah satu hak anak adalah hak
seutuhnya.
tunas
untuk hidup, berpikir dan berekspresi
bangsa yang memiliki segudang potensi
sesuai dengan tingkat kecerdasan dan
dan akan merupakan generasi muda
usianya dalam bimbingan orang tua,
sebagai penerus cita-cita perjuangan
agar tujuan perlindungan anak dapat
bangsa. Ia mempunyai peran strategis
tercapai, yaitu menjamin terpenuhinya
dan ciri serta sifat khusus yang nantinya
hak-hak
akan menjamin kelangsungan eksistensi
tumbuh, berkembang dan berpartisipasi
bangsa dan negara di masa depan.
secara optimal demi terwujudnya anak
Berdasarkan pertimbangan di atas, patut
yang berkualitas, berakhlak mulia dan
kiranya anak mendapatkan perhatian
sejahtera.
khusus
Anak
dengan
merupakan
upaya
memberikan
anak
agar
wajib dijamin,
dapat
Negara berkewajiban melindungi
perlindungan kepadanya. Perlindungan
anak-anak dari eksploitasi
anak dalam Pasal 1 angka (2) UU
dengan
Perlindungan kegiatan
Anak
untuk
adalah menjamin
mengambil
seksual
langkah-langkah
segala dan
melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan Eli Suryani
hidup,
UU Perlindungan Anak yang disahkan pada tanggal 22 Oktober 2002 dan diundangkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109. 6
268
Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
yang
layak
baik
multilateral
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
bilateral
untuk
maupun
mencegah
6. Optional Protocol to the CRC on
dan
the
Sale
of
Children,
Child
menghapus kegiatan eksploitasi seksual
Prostitution
anak untuk tujuan komersial maupun
Phornography ditanda tangani
eksploitasi anak dalam pertunjukan dan
pada tanggal 24 September 2001
perbuatan yang bersifat pornografi dan
7. Protocol to Prevent, Suppress and
pornoaksi.
Berbagai
and
Child
instrumen
Punish Trafficking in Persons,
internasional dalam memerangi dan
Especially Women and Children
menghapus
supplementing
eksploitasi
komersial
telah
pemerintah
dan
seksual
the
UN
oleh
Convention against Transnational
penyusunan
Organized Crime ditandatangani
rencana aksi nasional merujuk kepada
pada tanggal 12 Desember 2002.
kesepakatan
disetujui
to
dalam
yang
tertuang
dalam
8. Selain itu, berbagai instrumen
instrumen internasional tersebut antara
hukum nasional yang menjadi
lain :
dasar 1. Konvensi Hak-hak Anak telah diratifikasi
oleh
penyusunan
Undang-Undang
Indonesia
yakni
Dasar
1945,
Undang-undang No. 39 tahun
melalui Keppres No. 36 tahun
1999
1990
Undang-undang No. 23 tahun
2. Deklarasi dan Agenda Aksi
tentang
2002
Stockholm tahun 1996
tentang
HAM
dan
Perlindungan
Anak.
3. Komitmen dan Rencana Aksi
Pemerintah, melalui Keppres No.
Regional Kawasan Asia Timur
87
dan Pasifik melawan Eksploitasi
Rencana Aksi Nasional Penghapusan
Seksual Komersial Anak tahun
Eksploitasi Seksual Komersial Anak dan
2001
Gugus Tugas untuk memerangi dan
4. Komitmen Global Yokohama tahun 2001
Tahun
menghapus
2002
telah
menetapkan
eksploitasi
seksual
komersial anak, yakni kejahatan yang
5. Konvensi ILO No. 182 telah diratifikasi
Undang-
harkat dan martabat kemanusian, serta
No. 1 Tahun 2000
merupakan salah satu bentuk pekerjaan
tentang pengesahan Konvensi
terburuk untuk anak. Ada lima bidang
ILO No. 182 tentang Pelarangan
yang akan digarap dalam memerangi
dan Tindakan Segera Untuk
dan
Penghapusan
komersial anak yaitu koordinasi dan
undang
Pekerjaan Anak Eli Suryani
oleh
melanggar hak asasi anak, merendahkan
Bentuk-bentuk
Terburuk
Untuk
menghapus
eksploitasi
seksual
kerjasama, pencegahan, perlindungan, pemulihan 269
dan
reintegrasi
serta
Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
partisipasi anak. Kondisi yang ingin
oleh penguasa 9. Kata yang kedua, yaitu
dicapai,
‘pidana’,
yakni
memberikan
berarti
perlindungan kepada setiap anak dari
pembunuhan,
eksploitasi
dan
seksual
komersial,
lain
kejahatan,
(tentang
perampokan,
korupsi,
sebagainya);
kriminal
10
.
mengurangi jumlah anak yang rawan
Adapun kata yang ketiga, yaitu ‘Islam’,
terhadap eksploitasi seksual komersial
oleh
serta
mengembangkan
sebagai agama Allah yang diamanatkan
sikap
dan
terhadap
praktek
lingkungan,
yang
permasalahan
Syaltut
didefinisikan
tanggap
kepada Nabi Muhammad Saw. untuk
eksploitasi
mengajarkan dasar-dasar dan syariatnya
seksual komersial anak.7 Permasalahan
Mahmud
dan juga mendakwahkannya kepada
pelacuran
anak
semua manusia serta mengajak mereka
mencakup eksploitasi secara seksual
untuk memeluknya11.
terhadap 40–70 ribu anak di bawah
Dengan
umur 18 tahun. Mereka sebagian juga
memahami
arti
dari
ketiga kata itu, dapatlah dipahami
diperdagangkan ke luar negeri. Pada
bahwa hukum pidana Islam merupakan
tahun 1997/1998, terdapat 75.106 tempat
seperangkat norma atau peraturan yang
pekerja seks yang terselubung ataupun
bersumber
yang terdaftar. Kira-kira 30 persen
Muhammad
penghuni
kejahatan manusia di tengah-tengah
tempat-tempat
tersebut
Terhadap Anak
dalam Hukum Pidana Islam Secara sederhana hukum dapat dipahami sebagai peraturan-peraturan atau
norma-norma
yang
Allah
Saw.
dan
untuk
Nabi
mengatur
masyarakatnya. Dengan kalimat yang
perempuan berusia 18 tahun.8 Kejahatan Seksual
dari
mengatur
tingkah laku manusia dalam suatu asyarakat, baik peraturan atau norma itu berupa kenyataan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat maupun
lebih singkat, hukum pidana Islam dapat diartikan sebagai hukum tentang kejahatan yang bersumber dari ajaran Islam.
Hukum
Pidana
Islam
(HPI)
dalam khazanah literatur Islam biasa disebut
al-ahkam
mengatur
al-jinaiyyah,
yang
pelanggaran-pelanggaran
yang dilakukan oleh orang mukallaf dan hukuman-hukuman baginya,
Para
peraturan atau norma yang dibuat dengan cara tertentu dan ditegakkan
(RAN-PESKA 2002, Indikator dan Profil KPA 2002, Departemen Sosial 2000). 7
8
(laporan Situasi Anak dan Perempuan
2000). Eli Suryani
Dalam ujudnya, hukum ada yang tertulis dalam bentuk unda udang-undang seperti hukum modern (hukum Barat) dan ada yang tidak tertulis seperti hukum adat dan hukum Islam. M. Daud Ali, 1996, h. 38. 10 Tim Penyusun Kamus Besar Bahas Indonesia, 1997, h.871. 11 Muhammad Syaltut, Tarikk Tasyri’a alIslamy, 1966, h. 9 9
270
Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
ulama
menggunakan
istilah
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
jinayah
al-Syathibi,
(salah
satu
pendukung
dalam dua arti, yakni arti luas dan arti
Mazhab Maliki), kemaslahatan itu dapat
sempit.
jinayah
terwujud apabila terwujud juga lima
merupkan perbuatan-perbuatan yang
unsur pokok. Kelima unsur pokok itu
dilarang
adalah agama, jiwa, keturunan, akal,
Dalam
arti
oleh
mengakibatkan
luas,
Syara’dan
dapat
hukuman
had
dan harta.
(hukuman yang ada ketentuan nash-nya seperti
hukuman
bagi
pencuri,
Menurut al-Syathibi, penetapan kelima pokok kebutuhan manusia di
pembunuh, dll), atau ta’zir (hukuman
atas
yang tidak ada ketentuan nash-nya
didasarkan pada dalil-dalil al-Quran
seperti
lintas,
dan Hadis. Dalil-dalil tersebut berfungsi
percobaan melakukan tindak pidana,
sebagai al-qawaid al-kulliyyah (kaidah-
dll).
jinayah
kaidah umum) dalam menetapkan al-
merupakan perbuatan-perbuatan yang 6
kulliyyah al-khamsah (lima kebutuhan
dilarang
pokok).
pelanggaran Dalam
arti
oleh
lalu sempit,
Syara’
dan
dapat
Ayat-ayat
al-Quran
yang
menimbulkan hukuman had, bukan
dijadikan dasar pada umumnya adalah
ta’zir 12.Istilah lain yang identik dengan
ayat-ayat Makkiyah yang tidak dinasakh
jinayah adalah jarimah.
(dihapus
a. Konsep
Pemberlakuan
Hukum
Pidana Islam Tujuan
hukumnya)
dan
ayat-ayat
Madaniyah yang mengukuhkan ayatayat Makkiyah. Di antara ayat-ayat itu
hukum
Islam
sejalan
adalah
yang
berhubungan
dengan
dengan tujuan hidup manusia serta
kewajiban shalat, larangan membunuh
potensi yang ada dalam dirinya dan
jiwa,
potensi yang datang dari luardirinya,
keras, larangan berzina, dan larangan
yakni kebahagiaan hidup baik di dunia
memakan harta orang lain dengan cara
maupun
yang tidak benar. Dengan dasar ayat-
ungkapan
di
akhirat, yang
atau
dengan
singkat,
untuk
ayat
larangan
itulah,
meminum
maka
minuman
al-Syathibi pada
kemaslahatan manusia. Tujuan ini dapat
akhirnya berkesimpulan bahwa adanya
dicapai dengan cara mengambil segala
lima kebutuhan pokok bagi manusia
hal yang memiliki kemaslahatan dan
tersebut menempati suatu yang qath’iy
menolak segala hal yang merusak,
(niscaya)
dalam rangka menuju keridoan Allah
dipertanggungjawabkan
sesuai dengan prinsip tauhid. Menurut
karena itu dapat dijadikan sebagai dasar
dalam
arti dan
dapat oleh
menetapkan hukum13. Lihat Wahbah az-Zuhaily,al-Fiqh alIslamy Wa allatuhu, Terj.Abdul Hayye alKattany,Dar al-Fikri,Jakarta, Gema Insani, jld VII,2011.h.248-249. Lihat juga A. Jazuli, 2000,h. 2 12
Eli Suryani
Abu Ishaq al-Syathibi, al-Muwafaqat fi shul al-yari,ah, (Mesir :Maktabah al-Tijariyah alKubra,t.th) juz 2, h.8 Lihat juga, sebagaimana 13
271
Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
Dalam usaha mewujudkan dan
mengatur hubungan antar manusia.
memelihara lima unsur pokok itu al-
Untuk
Syathibi mengemukakan tiga peringkat
kebutuhan agama ini dari ancaman
maqashid al-syari’ah (tujuan syariat),
musuh
maka
yaitu pertama adalah tujuan primer
hukum
berjihad
(maqashid al-daruriyyah), kedua adalah
orang
tujuan sekunder (maqashid al-hajjiyyah),
agama. Untuk menjaga agama ini Allah
dan ketiga tujuan tertier (maqashid al-
juga mensyariatkan shalat dan melarang
tahsiniyyah). Atas dasar inilah maka
murtad dan syirik. Jika ketentuan ini
hukum
diabaikan,
Islam
dikembangkan,
baik
menjaga
dan
memelihara
Allah
yang
mensyariatkan
untuk
memerangi
menghalangi
maka
akan
dakwah
terancamlah
hukum pidana, perdata, ketatanegaraan,
eksistensi agama tersebut, dan Allah
politik hukum, maupun yang lainnya 14.
menyuruh
Dengan mengacu kepada lima kebutuhan pokok manusia dan tiga peringkat
tujuan
syariat
memerangi
orang
yang
murtad dan musyrik. b. Memelihara jiwa (hifzh al-nafs)
tersebut,
Untuk memelihara jiwa ini Allah
dapatlah dipahami bahwa tujuan utama
mewajibkan berusaha untuk endapatkan
pemberlakuan hukum pidana Islam
kebutuhan
adalah untuk kemaslahatan manusia.
pakaian, dan tempat tinggal. Tanpa
Abdul Wahhab Khallaf memberikan
kebutuhan
perincian yang sederhana mengenai
terancamlah jiwa manusia. Allah juga
pemberlakuan hukum pidana Islam
akan mengancam dengan hukuman
yang dikaitkan dengan pemeliharaan
qishash(hukum
bunuh)
atau
lima kebutuhan pokok manusia dalam
diyat(denda)
siapa
yang
bukunya ‘Ilmu Ushul al-Fiqh15
menghilangkan jiwa. Begitu juga Allah
a. Memelihara agama (hifzh al-din) Agama di sini maksudnya adalah
mengatur
hubungan
manusia dengan Tuhannya dan juga
bagi
maka
saja
akan
kebinasaan (bunuh diri). c. Memelihara akal (hifzh al-‘aql)
dan undang-undang yang dibuat oleh untuk
tersebut
minuman,
melarang menceburkan diri ke jurang
sekumpulan akidah, ibadah, hukum, Allah
makanan,
Untuk menjaga dan memelihara akal ini Allah mengharuskan manusia mengkonsumsi makanan yang baik dan halal serta mempertinggi kualitas akal
yang diadaptasi oleh Fathur Rahmaan Djamil,Filsafat Hukum Islam, Jakarta, 1997, h. 125-126. 14 Ibit.,Lihat juga Juhaya S. Praja, 1991, h. 274 15 Abdu al- Wahab Khallaf, ,Ilmu Ushul al-Fiqh, Kuwait: Dar al-Qalam,1978,h. 200-204
dengan
menuntut
ilmu.
Sebaliknya,
Allah mengharamkan minuman keras yang memabukkan. Kalau larangan ini diabaikan, eksistensi
maka akal.
akan Di
terancam
samping
itu,
ditetapkan adanya ancaman (hukuman Eli Suryani
272
Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
dera 40 kali) bagi orang yang meminum
mempunyai batas terendah dan tertinggi
minuman keras.
dan
d.Memelihara keturunan (hifzh al-nasl)
perorangan (si korban atau walinya)
Untuk
memelihara
tidak
bisa
dihapuskan
oleh
keturunan
atau masyarakat yang mewakili (ulil
Allah mensyariatkan pernikahan dan
amri). Para ulama sepakat bahwa yang
sebaliknya mengharamkan perzinaan.
termasuk kategori dalam jarimah hudud
Orang yang mengabaikan ketentuan ini,
ada tujuh, yaitu : (a) zina, (b) qazf
akan terancam eksistensi keturunannya.
(menuduh zina), (c) pencurian, (d)
Bahkan kalau larangan perzinaan ini
perampokan
dilanggar,
mengancam
(hirabah), (e) pemberontakan (al-bagby),
dengan hukuman rajam atau hukuman
(f) minum-minuman keras, dan (g)
cambuk seratus kali.
niddah
e.Memelihara harta (hifzh al-mal)
2.
maka
Untuk
Allah
memelihara
penyamunan
(murtad).
Jarimah Qisas dan Diyat yakni
ini
perbuatan
yang
pemilikan
hukuman
qisas
muamalah,
hukuman
sama.
Di
merupakan hukuman yang ditentukan
mengharamkan
batasnya, tidak ada batas terendah dan
mencuri atau merampas hak milik orang
tertinggi, tetapi menjadi hak perorangan
lain dengan cara yang tidak benar. Jika
(si
larangan
dengan hukuman yang menjadi hak
disyariatkanlah harta,
tata
misalnya
perdagangan, samping
dengan kerja
Allah
mencuri
pelakunya
cara
dan
itu,
harta
atau
akan
diabaikan, diancam
maka dengan
diancam dan
gisas
dengan
diyat.
maupun
Baik diyat
korban dan walinya), ini berbeda
Allah semata.
hukuman potong tangan.
3. Jarimah Ta’zir, yaitu memberi pelajaran, artinya suatu jarimah yang
Sanksi
Pelanggaran (Pidana) Dalam
Islam
hukuman selain had dan qisas dan Jarimah (tindak pidana) dalam
Islam,
jika
dilihat
dari
segi
berat
ringannya hukuman ada tiga jenis, yaitu hudud, 1.
diancam dengan hukum ta’zir yaitu
qisas
dan
diyat,
ta’zir.
16
Jarimah Hudud yaitu perbuatan
melanggar
hukum
yang
jenis
dan
ancaman hukumannya ditentukan oleh nas, yaitu hukuman had (hak Allah). Hukuman had yang dimaksud tidak 16
diyat.
Pelaksanaan hukuman ta’zir,
baik yang jenis larangannya ditentukan oleh nas atau tidak, baik perbuatan itu menyangkut
hak
Allah
atau
hak
perorangan, hukumannya diserahkan sepenuhnya
kepada
penguasa.
Bahwa suatu perbuatan dianggap delik (jarimah) bila terpenuhi unsur-unsur perbuatan jarimab. Adapun unsur-unsur
Lihat Wahbah az-Zuhaily, op.cit,
Eli Suryani
17
17
273
Ibid., Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
jarimah dapat dikategorikan menjadi 2
3. Unsur moril (pelakunya mukalaf).
(dua) : pertama, unsur umum, artinya
Artinya pelaku jarimah adalah orang
unsur-unsur yang harus terpenuhi pada
yang
setiap jarimah. Kedua, unsur khusus,
pertanggungjawaban pidana
artinya
jarimah
yang
terpenuhi pada jenis jarimah tertentu.
syariat
Islam
Yang
dengan ar-rukn al-adabi.
unsur-unsur termasuk
jarimah
yang
harus
unsur-unsur
adalah
sebagai
umum
berikut
:
1. Unsur formil (adanya undang-undang melawan
hukum
dan
pelakunya tidak dapat dipidana kecuali adanya nas atau undang-undang yang mengaturnya. Dalam hukum positif masalah ini
dikenal
dengan istilah
asas legalitas, yaitu suatu perbuatan tidak dapat dianggap melawan hukum dan pelakunya tidak
dapat
dikenai
sanksi sebelum adanya peraturan yang mengundangkannya.
Dalam
Islam lebih dikenal dengan rukn
asy-syari’i.
syariat istilah ar-
Kaidah
yang
mendukung unsur ini adalah “tidak ada perbuatan
yang
dianggap
melanggar
hukum dan
tidak ada
hukuman
yang
dijatuhkan
kecuali
adanya ketentuan nas”. Kaidah lain menyebutkan bagi
perbuatan
adanya 2.
“tiada
Unsur
mukalaf
ketentuan materiil
(sifat
hukuman sebelum nas”. melawan
hukum). Artinya adanya tingkah laku
dimintai terhadap
dilakukannya. unsur
moril
Dalam disebut
Penerapan sanksi pidana bagi pelaku kejahatan seksual terhadap anak
atau nas). Artinya setiap perbuatan tidak dianggap
dapat
Di dalam literatur fiqih, istilah pidefolia merupakan istilah yang baru. Tidak ada leteratur yang menjelaskan tentang itu, kecuali zina dan liwath (yang menimpa umat Nabi Luth). Zina adalah hubungan kelamin antara lakilaki dengan perempuan tanpa adanya ikatan
perkawinan
yang
sah
dan
dilakukan dengan sadar serta tanpa adanya
unsur
subhat.
Delik
18
perzinaan ditegaskan dalam al-Qur’an dan sunnah. Hukuman bagi pelaku zina yang belum menikah (ghairu muhsan) didasarkan pada ayat al-Qur’an, yakni didera
seratus
pezina
kali.Sementara
muhsan
dikenakan
bagi sanksi
rajam.Rajam dari segi bahasa berarti melempari
batu.
Rajam
adalah
melempari
pezina
muhsan
sampai
menemui ajalnya. Adapun dasar hukum dera atau cambuk seratus kali adalah firman Allah dalam surat an-Nur ayat 2:
seseorang yang membentuk jarimah, baik dengan
sikap berbuat maupun
sikap tidak berbuat. Unsur ini dalam hukum pidana Islam disebut dengan arrukn Eli Suryani
al-madi.
Lihat K. H. Ali Yafi dkk, Ensiklopedi Hukum Pidana Islam. Jakarta, PT>Karisma Ilmu,Jld IV, h.153. Lihat juga Wahbah azZuhaily.op.cit,303 18
274
Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
ل َّزانِيَةُ َوال َّزانِى فَاجْ لِ ُدوْ ا ُك َّل َوا ِح ٍد ِم ْنهُ َما ِمائَةَ َج ْل َد ٍة َِوالَ تَأْ ُخ ْذ ُك ْم بِ ِه َما َر ْأفَةٌ فِي ِدي ِْن هللاِ اِ ْن ُك ْنتُ ْم تُ ْؤ ِمنُوْ نَ بِالل ََو ْاليَوْ ِم األَ ِخ ِر َو ْليَ ْشــهَ ْد َع َذابَهُ َما طَائِفَةٌ ِمنَ ْال ُم ْؤ ِمنِ ْين Artinya; Pezina perempuan dan lakilaki hendaklah dicambuk seratus kali dan janganlah merasa belas kasihan kepada keduanya sehingga mencegah kamu dalam menjalankan hukum Allah, hal ini jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir. Dan hendaklah dalam menjatuhkan sanksi (mencambuk) mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. Sedangkan
dasar
penetapan
hukum rajam adalah hadis Nabi:19
untuk
kenikmatan,
kebaikan
dan
kesenangan umat manusia. Manusia yang
mematuhi
disamping
akan
suruhan
Allah
merasakan
itu
sendiri
kenikmatan, kebaikan dan kesenangan itu dia juga akan mendapat pahala dari Allah
di
akhirat
nanti.
suruhan-suruhan, menetapkan manusia
Disamping
Allah
juga
larangan-larangan terhindar
agar
dari
segala
keburukan, kemudaratan dan bahaya yang akan menimpa. Manusia yang melanggar larangan-larangan itu akan merasakan
sendiri
akibat
dari
perbuatannya. Di samping itu manusia yang melangggar larangan itu akan
ُخ ُذوا َعنِّي ُخ ُذوا َعنِّي قَ ْد َج َع َل هللاُ لَه َُّن َسبِيالً ْالبِ ْك ُر بِ ْالبِ ْك ِر ب َج ْل ُد ِمائَ ٍة َوالرَّجْ ُم ِ َِّج ْل ُد ِمائَ ٍة َونَ ْف ُي َسنَ ٍة َوالثَّيِّبُ بِالثَّي
mendapat pula kemarahan Allah atas dosa yang diperbuatnya. Manusia yang melanggar larangan Allah itu disebut
Artinya; Terimalah dariku! Terimalah dariku! Sungguh Allah telah menjadikan jalan kepada mereka. Bujangan yang berzina dengan gadis dijilid seratus kali dan diasingkan selama satu tahun.Dan orang yang telah kawin yang berzina didera seratus kali dan dirajam.(HR Muslim Di berarti
samping
itu
mengingkari
pelaku nikmat
zina Allah
tentang kebolehan dan anjuran Allah untuk menikah. Allah swt menetapkan hukum
untuk
kemaslahatan
umat
manusia dalam rangka rahmatan lil ‘alamin.
Suruhan-suruhan
ditetapkan
Allah
19
tujuannya
Hadist Ubadah bin ash-Shamit
Eli Suryani
yang
pelaku ma’siat dan perbuatan yang dilarang yang dilanggarnya itu disebut perbuatan ma’siat. Semua perbuatan yang dilarang adalah perbuaran buruk yang
mengandung
madharrat
atau
bahaya yang diancam Allah dengan dosa akhirat. Sebagian dari perbuatan yang diancam dengan dosa akhirat itu ada pula yang diancam Allah dan atau Rasul dengan ancaman dunia. Adanya tambahan ancaman dunia ini, berarti pelanggaran yang dilakukan lebih tinggi kualitasnya. Pelanggaran dalam bentuk yang lebih tinggi kualitasnya itu disebut jarimah atau jinayah atau kejahatan.
adalah
Di samping kejahatan tersebut, terdapat 275
pula
beberapa
bentuk
Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
perbuatan
yang
perbuatan
diyakini
yang
mudharat
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
sebagai
mendatangkan
atas umat, namun tidak
integral
dari
HAM,
sebagaimana
didalam KHA yang telah diratifikasi, sudah
barang
tentu,
Indonesia
terdapat sanksinya dalam al-Quran atau
berkewajiban
hadis
perlindungan hukum atas hak – hak
Nabi,
seperti
perjudian
dan
memberikan
penipuan. Ulama fiqh menetapkannya
anak.
sebagai
adalah bagaimana perlindungan hukum
kejahatan
yang
bentuk
sanksinya ditetapkan oleh hakim
Yang
menjadi
jaminan
pertanyaannya
atau
bagi anak korban kekerasan seksual.
penguasa atau negara. Kelompok ini
Karena persoalannya adalah kekerasan
disebut jarimah ta’zir.
seksual itu sudah terjadi dan bentuknya pun beragam serta berdampak buruk
Terhdap
perbuatan
pedofillia
adalah “Kejahatan” merupakan sesuatu
terhadap diri pribadi anak baik pisik maupun fisik20.
yang buruk dan tidak diterima oleh akal
Menurut Saeroni dalam tulisannya
yang sehat. Sesuatu dapat diketahui dan
“Mewaspadai Kekerasan Seksual Pada
dikatakan jahat atau kejahatan melalui
Anak Perempuan,” kekerasan seksual
dua cara. Pertama melalui larangan Allah
merupakan
dalam al-Quran dan atau Nabi dalam
mengerikan karena jenis kekerasan ini
hadisnya. Segala bentuk perbuatan yang
biasanya diiringi oleh beberapa bentuk
dilarang Allah dan Nabi di luar wilayah
dan jenis kekerasan lainnya, seperti
ibadat adalah buruk, perbuatan dalam
kekerasan
wilayah ibadat tidak dapat dinilai buruk
psikologis. Ironisnya lagi, pelakunya
atau tidaknya. Hal ini dapat diketahui
seringkali orang terdekat atau orang –
dari kenyataan bahwa semua perbuatan
orang yang telah kenal baik oleh korban,
yang buruk dan jahat menurut akal
seperti tetangga, saudara, guru, bahkan
sehat nyatanya dilarang Allah atau
juga orang tua korban.
Nabi. Kedua kalau tidak ditemukan
Hak anak Korban Kekerasan Seksual.
dalam al-Quran atau hadis Nabi, buruk atau
jahat
melalui
perbuatan
penilaian
akal
itu
diketahui
sehat
kekerasan
fisik,
yang
sosiologis
paling
maupun
Hak anak secara umum terkait dengan masalah diatas sebagaimana
yang
termaktub dalam KHA, diantaranya hak
disebut maslahat atau maqashid syar’iyah.
terhadap kelangsungan hidup (survival
Pelaku Kejahatan Seksual Trerhadap Anak Menurut Hukum Internasional dan HAM Sebagai
negara
hukum
yang
mengakui hak anak sebagai bagian Eli Suryani
rights),
hak
terhadap
perlindungan
(protection rights), hak untuk tumbuh berkembangan (development rights), dan hak untuk berpartisipasi (participation http://devianianggraeni90.wordpress.com/, 21 Desember 2009. 20
276
Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
rights). Mengutip Rika Saraswati, hak
4 yang menegaskan bahwa setiap anak
terhadap kelangsungan hidup ada 8 hak
berhak untuk dapat hidup, tumbuh,
yang termaktub dalam KHA. Lebih
berkembang, dan berpartisipasi secara
spesifik
sebagaimana
wajar
seorang
anak
berhak
tema
diatas,
memperoleh
sesuai
dengan
harkat
dan
martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari segala bentuk salah
perlindungan
perlakuan (abuse) yang dilakukan orang
diskriminasi. Untuk itu, ketentuan ini
tua atau orang lain yang bertanggung
juga
jawab atas pengasuhan. Ini dapat dilihat
kekerasan seksual, karena hak untuk
dalam Pasal 19 KHA.
mendapat perlindungan dimaksud tetap
Hak
terhadap
perlindungan
dari
berlaku
kekerasan
bagi
anak
dan
korban
melekat, hingga tidak terulang lagi
(protection rights), yaitu perlindungan
kejadian
serupa
anak dari kekerasan, masuk kategori
kepada dirinya.
dimasa
mendatang
perlindungan dari eksploitasi (6 hak),
Anak korban kekerasan seksual
salah satunya meliputi perlindungan
juga berhak mendapatkan pelayanan
dari
seksual,
kesehatan dan jaminan sosial serta
prostitusi dan pornograpi. Sedangkan
memperoleh pendidikan dan pengajaran
hak
dalam rangka mengembangkan pribadi
upaya
penganiayaan
untuk
(development
tumbuh
bentuk
dan kecerdasannya sesuai dengan minat
pendidikan (formal maupun nonformal)
dan bakatnya (Pasal 8, Pasal 9 ayat (1)
dan hak untuk mencapai standar hidup
dan (2)). Sebagaimana yang dikatakan
yang layak bagi perkembangan fisik,
Devi
mental, spiritual dan sosial anak (Pasal
“Pelecehan Seksual Pada Anak,” bahwa,
28 KHA). Terkait hal ini, anak korban
“Pelecehan seksual berdampak besar
kekerasan seksual berhak memperoleh
terhadap
pengembangan
dan
mengakibatkan emosi yang tidak stabil.
berpartisipasi
Oleh karena itu, anak korban pelecehan
yaitu
seksual
fisik.Terakhir, (participation
rights)
berkembang
meliputi
kesehatan hak rights)
hak
Anggraini
dalam
psikologi
harus
anak,
dilindugi
karena
dan
dikembalikan
yang mempengaruhi anak. Hal ini
tempat terjadinya pelecehan seksual
meliputi 4 (empat) hak, salah satunya
tersebut
untuk memperoleh informasi yang layak
dijauhkan dari anak korban pelecehan.
dan terlindung dari informasi yang
Hal ini untuk memberi perlindungan
tidak sehat.
pada anak korban pelecehan seksual.
undang Perlindungan Anak,
perihal
hak anak diatas juga diatur dalam Pasal Eli Suryani
dan
situasi
tidak
menyatakan pendapat dalam segala hal
Sementara itu, dalam Undang –
pada
tulisannya
pelaku
dimana pelecehan
Anak – anak yang menjadi korban pelecehan
seksual
akan
mengalami
sejumlah masalah, seperti kehilangan 277
Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
semangat hidup, membenci lawan jenis,
pornograpi. 22 Secara eksplisit, adapun
dan
balas
efek kekerasan seksual terhadap anak
psikologisnya
antara lain depresi, gangguan jiwa pasca
upaya
dendam,
keinginan
bila
kondisi
untuk
tidak ditangani secara serius.”21
trauma,
Melihat dari bentuk kekerasan seksual,
seperti
kencendrungan
menjadi korban lebih lanjut, dimasa
diungkapkan
dewasa dan cedera fisik. 23 Jadi, dilihat
Nainggolan,
dari segi bentuk, efek dan dampak
“Kekerasan seksual meliputi eksploitasi
kekerasan seksual sebagaimana yang
seksual komersial termasuk penjualan
dimaksud
anak
tujuan
perlindungan anak sebagaimana yang
dan
tercantum dalam Pasal 3 UUPA, jelas
phornografy).
menyebutkan bahwa perlindungan anak
Kekerasan seksual terhadap atau dengan
bertujuan untuk menjamin terpenuhinya
sebutan lain bisa berupa hubungan seks,
hak – hak anak agar dapat hidup,
baik melalui vagina, penis, oral, dengan
tumbuh, berkembang dab berpartisipasi
menggunakan
secara optimal, sesuai dengan harkat
Lukman
yang
kecemasan,
Hakim
(sale
prostitusi
children) (child
pornograpi
untuk
prostitution)
(child
alat,
memperlihatkan
sampai
alat
dengan
kelaminnya,
dan
diatas,
martabat
serta
tujuan
kemanusiaan,
serta
pemaksaan seksual, sodomi, oral seks,
mendapat perlindungan dari kekerasan
onani,
pelecehan
perbuatan
incest”.
seksual,
bahkan
dan diskriminasi demi terwujudnya
Bentuk
lainnya,
anak
Indonesia
yang
berkualitas,
menyentuh alat kelamin korban atau
berakhlak mulia dan sejahtera. Oleh
memaksa korban untuk menyentuh alat
sebab itu, sudah sepatutnya negara tetap
kelaminnya, melibatkan anak – anak
menjamin
dalam
korban kekerasan, diantaranya (1) hak
pornograpi,
misalnya
terlindunginya
untuk
erotis dengan tujuan membangkitkan
berkembang, dan berpartisipasi secara
napsu
wajar
termasuk
juga
sesuai
hidup,
anak
memperlihatkan gambar atau tulisan birahi,
dapat
hak
dengan
tumbuh, harkat
dan
memperlihatkan kepada anak – anak
martabat kemanusiaan, serta mendapat
seperti kondom, gambar orang tanpa
perlindungan
dari
busana dan sebagainya.
diskriminasi.
(2)
Menurut Resna dan Darmawan,
kekerasan
dan
Mendapatkan
pelayanan kesehatan dan jaminan sosial
tindakan penganiayaan seksual dapat
serta
dibagi
pengajaran agar anak kembali dalam
atas
tiga
kategori,
yaitu
pemerkosaan, incest, dan eksploitasi.
memperoleh
pendidikan
dan
kondisia ideal sedia kalanya.
Pada eksploitasi termasuk prostitusi dan 22
Lukman Hakim Nainggolan, Op Cit,
23
http://id.wikipedia.org/, 30 April 2011.
Hal 73. 21 ]
Eli Suryani
Devianggraini 90, Op Cit. 278
Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
Upaya Perlindungan Hak dan sanksi
perlakuan diskriminasi, eksploitasi baik
terhadap pelaku kekerasan seksual
ekonomi maupun seksual, penelantaran.
Sebagaimana
tujuan
perlindungan
anak
3
dan penganiayaan, dan perlakuan salah
UUPA,
kewajiban
dan
lainnya. Pada Ayat (2) bila orang tua,
memberikan
wali atau pengasuh anak melakukan
perlindungan terhadap anak (Pasal 14 –
segala bentuk perlakuan sebagaimana
20),
Ayat
dan
pemerintah serta
KHA,
dalam
dalam sesuai
negara
dengan
menegaskan
Pasal
Kemudian juga kekejaman, kekerasan
Pasal
bahwa
42
negara
(1),
maka
pelaku
diberi
pemberatan hukuman.
peserta akan melakukan daya upaya
Kemudian, Pasal 16 Ayat (1) setiap
agar prinsip – prinsip dan ketentuan –
anak berhak memperoleh perlindungan
ketentuan KHA diketahui secara luas,
dari sasaran penganiayaan, penyiksaan
baik orang dewasa maupun anak – anak
atau penjatuhan hukuman yang tidak
(didalam wilayah negara bersangkutan).
manusiawi. Kemudian, pada Pasal 17
Ketentuan itu jelas mewajibakan negara
Ayat (2), setiap anak yang menjadi
peserta untuk menyebarluaskan prinsip
korban atau pelaku kekerasan seksual
dan ketentuan KHA kepada publik
atau yang berhadapan dengan hukum
dalam negeri dengan tujuan dapat
berhak dirahasiakan. Lalu dipertegas
memahami
memantau
pula pada Pasal 18 yakni setiap anak
perkembangan perlindungan hak anak
yang menjadi korban atau pelaku tindak
dimaksud.
pidana berhak mendapatkan bantuan
dan
Upaya hak
anak
perlindungan di
menegaskan
dalam bahwa
terhadap
hukum dan bantuan lainnya. Sesuai
UUPA
jelas
semangat pada pasal 21 UUPA yang
negara
dan
tegas mengatakan bahwa negara dan
pemerintah, masyarakat berkewajiban
pemerintah
melindungi melindungi hak anak,[80]
bertanggung jawab menghormati dan
khususnya korban kekerasan seksual.
menjamin hak asasi setiap anak tanpa
Secara eksplisit diatur didalam UUPA,
diskriminasi,
diantaranya, pada Pasal 13 Ayat (10)
pemerintah harus memberikan sarana
yang berbunyi “Setiap anak selama
dan prasarana dalam penyelenggaraan
dalam pengasuhan orang tua, wali, atau
perlindungan anak (Pasal 22), menjamin
pihak lain mana pun yang bertanggung
perlindungan anak (Pasal 23 Ayat (1))
jawab
berhak
dan mengawasinya (Pasal 23 Ayat (2)).
dari
Pemerintah dan lembaga negara lainnya,
atas
mendapatkan
pengasuhannya, perlindungan
juga Lihat Pasal 14 – 20, Pasal 25 dan Pasal 26 UUPA, Cetakan 1, Fokusmedia, Bandung, 2011, Hal 8 – 11. [80]
Eli Suryani
berkewajiban
maka
berkewajiban
negara
dan
dan
memberikan
perlindungan khusus bagi anak korban
279
Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
kekerasan seksual sebagaimana yang c.
Upaya Perlindungan khusus bagi anak korban kekerasan sebagaimana
diatur dalam Pasal 59 UUPA. Upaya perlindungan khusus ini,
Pasal 59 meliputi kekerasan fisik,
bagi anak korban tindak pidana (Pasal
psikis, dan seksual menurut Pasal 69
64) dan eksploitasi seksual (Pasal 66)
Ayat (2) : Penyebarluasan dan sosialisasi
antara lain :
ketentuan
Upaya Perlindungan khusus bagi anak
undangan yang melindungi anak korban
yang
tindak
berhadapan
dengan
hukum
menurut Pasal 64 Ayat (3) : dari
pemberitaan
media
massa
identitas
untuk
peraturan
perundang
kekerasan,
–
pemantauan,
pelaporan
dan
pemberian
Kemudian
ditegaskan
juga,
sanksi. sebagai
melalui
jaminan perlindungan hak anak, bahwa
menghindari
setiap orang dilarang menempatkan,
labelisasi
membiarkan,
melakukan,
menyuruh
melakukan, atau turut serta melakukan bagi saksi korban dan saksi ahli, baik
eksploitasi terhadap anak sebagaimana
fisik, mental maupun sosial
yang dimaksud Pasal 69 Ayat (1) Untuk meminimalisir atau tidak
mendapatkan
informasi
mengenai
lagi terjadi kekerasan seksual terhadap
perkembangan perkara
anak serta guna memberi efek jera kepada pelaku, maka diatur pula sanksi
Upaya perliundungan khusus menurut Pasal 66 Ayat (2) :
pidana yang disertai denda. Antara lain : a.
Pasal 80.
1) Penyebarluasan dan / atau sosialisasi 1) ketentuan
peraturan
undangan
yang
–
tahun 6 (enam) bulan dan / atau denda
dengan
maksimal Rp 72.000.000 (tujuh puluh
yang
dua juta rupiah) bagi setiap orang yang
dieksploitasi secara ekonomi dan / atau
melakukan kekejaman, kekerasan atau
seksual.
ancamanan
dengan
perundang
Pidana Penjara paling lama 3 (tiga)
berkaitan
perlindungan
anak
Pemantauan, pelaporan dan pemberian sanksi.
kekerasan,
atau
penganiayaan terhadap anak. 2)
Jika mengakibatkan luka berat, maka pelaku dipidana maksumal 5 (lima)
pemerintah, perusahaan, serikat pekerja,
tahun dan / atau denda maksimal Rp
lembaga
100.000.000,- (seratus juta rupiah).
swadaya
masyarakat eksploitasi
masyarakat,
dalam terhadap
penghapusan 3) anak
ekonomi dan / atau seksual.
Eli Suryani
dan secara
Jika mati, maka pelaku dipidana maksimal 10 tahun dan / atau denda Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).
280
Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
4)
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
Ditambah sepertiga, apabila yang melakukan adalah orangtuanya.
kejahatan atau menjelang terjadinya kejahatan dengan tujuan agar setiap orang tidak melakukan perbuatan yang
b. Pasal 81
sama dan menjadi contoh bagi yang lain
1)
jika melakukannya maka dijatuhkan
Pidana penjara minimal 3 tahun maksimal
15
tahun
dan
denda
sanksi keras yang sifatnya represif.
minimal 60 juta maksimal Rp 300 juta, bagi
setiap
orang
yang
sengaja
Lebih lanjut, dia juga menyebutkan upaya lainnya, yakni upaya nonpenal.
melakukan kekerasan atau ancamanan
Maksudnya
kekerasan memaksa anak melakukan
penanggulangan
persetubuhan dengannya atau orang
menggunakan
lain.
berarti
bahwa
adalah
penanggulangan
2) Ketentuan ayat (1), berlaku pula bagi setiap
orang
yang
dengan
sengaja
bersifat
adalah
usaha
–
usaha
dengan sanksi
tidak
hukum,
yang
penanggulangan
preventif.
yang
Misalnya
ini lebih
berupa
melakukan tipu muslihat, serangkaian
penyantunan dan pendidikan sosial
kebohongan,
dalam
melakukan
atau
membujuk
persetubuhan
anak
dengannya
atau dengan orang lain.
rangka
tanggung
mengembangkan
jawab
masyarakat,
sosial
penggarapan
warga kesehatan
jiwa masyarakat melalui pendidikan c. Pasal 82
moral,
Dipidana
maksimal
15
tahun
agama
dan
sebagainya,
peningkatan usaha dan kesejahteraan
minimal 3 tahun dan denda maksimal
anak
Rp 300 juta minimal Rp 60 juta bagi
pengawasa lainnya secara kontinue oleh
setiap
polisi dan aparat keamanan lainnya.
orang
yang
dengan
sengaja
remaja,
kegiatan
patroli
dan
d. Kemudian upaya preventif
melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu
Yaitu upaya penanggulangan yang lebih
muslihat, serangkaian kebohongan, atau
dititik
membujuk anak untuk melakukan atau
terjadinya tindak kejahatan kekerasan
membiarkan dilakukan perbuatan cabul.
seksual terhadap anak. Kejahatan dapat
Sementara itu, menurut Lukman
dikurangi dengan meminimalisir faktor
Hakim Nainggolan, pemberian sanksi
– faktor penyebabnya. Misalnya, faktor
pidana bagi pelaku kekerasan seksual
menyimpang dari diri pelaku, kondisi
terhadap
yang
anak
merupakan
suatu
beratkan
pada
mendukung,
sosial
budaya,
dan
banyak
kebijakan politik kriminal yang menurut
keberadaan
pendapatnya masuk dalam upaya penal.
lagi. Terakhir adalah upaya reformatif,
Dimana Upaya penal dimaksud yaitu
yaitu segala cara pembaharuan atau
penanggulangan
perbaikan kepada semua orang yang
Eli Suryani
setelah
terjadi
281
korban
pencegahan
Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
telah melakukan perbuatan jahat yang
kekerasanseksual terhadap anak adalah
melanggar undang – undang. Upaya ini
tindakan bedah dan atau menggunakan
bertujuan untuk mengurangi jumlah
bahan kimia yang bertujuan untuk
resedivis atau kejahatan ulangan. Upaya
menghilangkan fungsi testis pada jantan
ini dapat dilakukan dengan berbagai
atau fungsi ovarium pada betina. Lebih
cara yang kesemuanya adalah menuju
lanjut lagi, merujuk pada pendapat dari Mantan Ketua Mahkamah Agung yaitu
Analisis Sanksi Pidana Bagi Pelaku
Bapak Wirjono Prodjodikoro, bahwa
Kejaahatan Seksual Terhadap Anak
hukum
Peraturan
perundang-undangan
tentang anak di Indonesia sebenarnya telah
banyak
yang
dibuat
oleh
pemerintah bersama legislatif. Melalui ratifikasi
Konvensi
Hak-hak
Anak
dengan Keppres No. 36 Tahun 1990, merupakan titik tolak pengakuan hakhak anak mengingat implikasi dari ratifikasi
tersebut,
berkewajiban ketentuan Konvensi
maka
memenuhi
yang
Indonesia ketentuan-
tercantum
Hak-hak
dalam
Anak
tersebut,
melalui berbagai kebijakan nasional dan peraturan perundangan. Namun secara faktual berbagai peraturan perundangan tersebut belum berjalan sebagaimana mestinya
karena
banyak
Undang-
undang tersebut belum mempunyai Peraturan
Pemerintah
untuk
menjalankannya. Di samping itu, masih ada
Undang-undang
diharmonisasi
yang
dengan
perlu
ketentuan-
ketentuan Konvensi Hak-hak Anak dan instrumen hukum internasional lainnya. Kebiri (disebut juga pengebirian atau
kastrasi)
sebagai
hukuman
tambahan yang dirancang bagi pelaku Eli Suryani
pidana
berfungsi
untuk
"mendidik atau memperbaiki orangorang yang sudah menandakan suka melakukan
kejahatan,
agar
menjadi
orang yang baik tabiatnya, sehingga bermanfaat bagi masyarakat". Dengan melihat dari pendapat tersebut, dan juga arti dari kata "Kebiri" maka disinyalir, hukum kebiri tidak memberikan opsi bagi pelaku kejahatan seksual kepada anak untuk menjadi lebih baik namun lebih memperlihatkan bahwa "kejahatan seksual" adalah suatu kutukan dimana pelaku tersebut harus diasingkan dari kehidupan
manusia
normal
pada
umumnya dan pelaku tersebut sudah tidak diberikan kesempatan lagi untuk bisa hidup layaknya orang normal. Pemerintah sebagai wakil rakyat yang
ditunjuk
menjaga
oleh
rakyat
untuk
kepentingan
umum
sudah
semestinya berpikir ulang mengenai rencana penerapan hukum kebiri. Akan lebih baik jika pelaku kejahatan seksual dilakukan sama seperti pelaku kejahatan yang Dimana
mengalami pelaku
gangguan kejahatan
jiwa. tersebut
diperlakukan secara lebih manusiawi dengan 282
memberikan
hukuman
Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
kurungan dan diberikan perawatan dan
Jaksa Agung HM Prasetyo di
terapi kejiwaan sehingga pelaku dapat
KejaksaanAgung RI, 2 Maret 2015,
sadar bahwa penyimpangan seksual
menilai kejahatan kekerasan seksual
yang pernah dia lakukan adalah hal
terhadap
yang salah dan pelaku tersebut.. Pakar
kejahatan luar biasa, atau extraordinary
seksologi dr. Boyke Dian Nugraha
crime,
menilai
para
penanganan proses penegakan hukum
pelaku kejahatan seksual kepada anak-
yang luarbiasa."Saya sendiri katakan
anak tidaklah efektif.Alasannya, pelaku
bahwa kekerasan seksual itu sudah jadi
kejahatan seksual pada anak masih
kejahatan luarbiasa dan harus ditangani
berpotensi melakukan aksi kejahatannya
dengan
selama
tidak
Prasetyo."Landasan hukum yang paling
itukan
dinilai cepat adalah Perpu (Peraturan
hukuman
kebiri
kondisi
bagi
mentalnya
diobati."Yang
sakit
anak
harusnya
sehingga
harus
luarbiasa
menjadi ada
juga,"
ungkap
jiwanya.Kastrasi atau kebiri tidak akan
Pemerintah
menyelesaikan jiwanya. Makanya saya
Undang).
kurang setuju dengan diberlakukannya
memakan waktu yang lama. Kapolri
itu," kata Boyke. Cara terbaik
(waktu itu) Jenderal Badrodin Haiti
Boyke,
adalah
dengan
menurut
memberikan
Kalau
menyambut
pengobatan dan rehabilitasi bagi para
Alasannya,
pelaku."Kemudian
dapat
anak-anak
diberi
Pengganti
pula
revisi
baik
UU
usulan
hukuman
memberikan
Undangakan
tersebut.
tambahan efek
jera
itu para
pendidikan seks sehingga mereka bisa
predator anak."Diharapkan ada sanksi
melindungi diri sendiri dari monster
tambahan.
seksual." Seto Mulyadi (pemerhati anak)
didiskusikan kemungkinan kebiri untuk
meminta pemerintah untuk mengkaji
paedofil karena kejahatan yang berulang
ulang wacana memberikan hukuman
harus diberikan efek jera," Hukuman
kebiri
tambahan
bagi
pelaku
seksual.Lebih
jelas
mengatakan,"Mohon
kejahatan
nanti
kemarin
diusulkan
masuk kedalam Uudang-undang atau
ini
mengeluarkan Perpu.
dan
psikologisnya,"Alasannya,
tersebut
rapat
dia
dipertimbangkan berdasarkana aspek kesehatan
Dalam
secara
Arist
Merdeka
Sirait,
Ketua
Komisi Nasional Perlindungan Anak yakin
hukuman
dikebiri
sebagai
psikologis, pelaku yang dikebiri ini
pemberatan hukuman pelaku kekerasan
dapat bertindak
seksual pada anak dapat mengurangi
pelaku kekerasan
bukan
lebih agresif. Jadi sekadar
seksual,
tetapi
kekekerasan segala-galanya.
menyasar
kasus kekerasan anak. "Sangat yakin
menyasar
karena
ada
literaturnya,"Hukuman
tersebut bisa memberikan efek jera kepada predator anak, ditambah dengan
Eli Suryani
283
Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
diterapkan
sanksi
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
sosial
yakni
buruk
atau
jahat
bila
dapat
menyebarluaskan serta menempel foto-
melenyapkan atau merusak salah satu
foto pelaku di tempat-tempat umum."Ini
unsur asasi tersebut. Murtad itu jahat
kami harapkan memberikan efekjera.
karena merusak agama yang untuk itu
Dikebiri
diberi
ini
bukan
diputus
hasrat
sanksi
hukuman
mati.
seksual tetapi dikontrol sehingga tidak
Membunuh itu adalah jahat karena
melakukan tindakan seksual," katanya.
menghilangkan
Terhdap
perbuatan
kehidupan
atau
pedofillia
merusak jiwa, untuk itu diberi sanksi
adalah “Kejahatan” merupakan sesuatu
qisas atau hukuman mati. Meminum
yang buruk dan tidak diterima oleh akal
minuman keras atau narkoba adalah
yang sehat. Sesuatu dapat diketahui dan
perbuatan jahat karena merusak akal,
dikatakan jahat atau kejahatan melalui
untuk itu dikenai hukuman cambuk 40
dua cara. Pertama melalui larangan Allah
kali. Berzina itu adalah perbuatan jahat
dalam al-Quran dan atau Nabi dalam
karena merusak tata keturunan, untuk
hadisnya. Segala bentuk perbuatan yang
itu dikenai hukuman cambuk seratus
dilarang Allah dan Nabi di luar wilayah
kali atau rajam sampai mati. Menuduh
ibadat adalah buruk, perbuatan dalam
berzina tanpa bukti adalah perbuatan
wilayah ibadat tidak dapat dinilai buruk
jahat karena merusak harga diri, untuk
atau tidaknya. Hal ini dapat diketahui
itu dikenai hukuman cambuk 80 kali.
dari kenyataan bahwa semua perbuatan
Mencuri itu adalah buruk atau jahat
yang buruk dan jahat menurut akal
karena merusak harta, untuk itu dikenai
sehat nyatanya dilarang Allah atau
sanksi potong tangan.
Nabi. Kedua kalau tidak ditemukan
Unsur pokok yang lima/enam
dalam al-Quran atau hadis Nabi, buruk
tersebut di atas menimbulkan kewajiban
atau
asasi bagi umat manusia dalam arti
jahat
melalui
perbuatan
penilaian
akal
itu
diketahui
sehat
yang
disebut maslahat atau maqashid syar’iyah.
berkewajiban
memelihara
dan
melindunginya.
Selanjutnya
unsur
Perbuatan itu buruk atau jahat
pokok tersebut menimbulkan hak asasi
menurut akal bila perbuatan itu bersifat
manusia dalam arti setiap manusia
merusak
memiliki
salah
satu
unsur
asasi
hak
untuk
mendapat
kehidupan manusia. Unsur asasi bagi
perlindungan atas unsur-unsur asasi
kehidupan manusia yang menimbulkan
yang
adanya kewajiban asasi dan hak asasi itu
menentukan apakah suatu
berkenaan dengan agama, jiwa atau
itu jahat (jarimah) atau tidak, diketahui
kehidupan, akal, keturunan dan harga
dari apakah memang ia merusak atau
dimilikinya
itu.
Untuk perbuatan
diri seta harta. Perbuatan itu disebut Eli Suryani
284
Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
tidak, kalau memang ia merusak, unsur asasi mana yang dirusaknya. Bila
dalam
suatu
Uqubat dalam fiqh jinayat lebih mementingkan
perbuatan
aspek
jera
dalam
penetapan sanksi sebagaimana terlihat
terdapat unsur yang merusak dan juga
dalam
sanksi-sanksi
al-Quran.
unsur yang baiknya diambil unsur yang
sanksi yang dijelaskan al-Quran dapat
dominan di antara keduanya. Bila unsur
dirumuskan kriteria dari sebuah sanksi
perusak yang dominan perbuatan itu
sebagai berikuta;
disebut jahat atau buruk. Bila perbuatan
1. Karena
sanksi
itu
Dari
untuk
itu baik menurut pandangan orang
menakutkan
seorang dan buruk menurut pandangan
kejahatam maka sanksi itu harus
orang
banyak,
maka
yang
buruk
orang
berbentuk
berbuat
suatu
yang
menurut pandangan orang banyak itu
menakutkan dan menyakitkan.
adalah buruk atau jahat, yang pantas
Perbuatan
diberikan sanksi.Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hukuman.
mengatakan
“sanksi”
tindakan-tindakan Artinya
tindakan
teori
seperti
memanjakan
penyalah
guna
sebagai
narkoba di lembaga rehabilisasi
yang
ridak dapat disebut sanksi yang menjerakan.
sebagai hukuman atas perbuatan yang Banyak
terkesan
menyenangkan
itu
dilakukan terhadap pelaku kejahatan dilakukannya.
yang
2. Karena sanksi itu menjerakan
yang
orang,
bukan
hanya
pelaku,
dimunculkan ahli hukum tentang sanksi
maka pelaksanaan sanksi harus
dan tujuannya, namun secara umum
secara terbuka sehingga orang
dan sederhana dapat dikatakan bahwa
banyak
tujuan dari sanksi itu adalah untuk
sanksi
memberikan rasa takut kepada semua
itu.Pelaksanaan sanksi didepan
orang untuk melakukan kesalahan atau
orang-orang tertentu tidak akan
kejahatan dan sebagai pembalasan atas
mencapai
kejahatan yang diakukannya. Pelaku
pelaksanaan
yang telah mengalami takut mengulangi
Setidaknya
atau jera melakukan perbuatan itu dan
mengetahui bahwa sanksi itu
orang lain takut melakukan perbuatan
sudah dilaksanakan.
yang sama. Dalam fiqh jinayah dikenal
tahu
3. Karena
akan
atas
beratnya kejahatan
tujuan sanksi orang
sanksi
itu
dari itu. banyak
bersifat
dengan teori zawajir-jawabir yang secara
pembalasan,
maka
sederhana diartikan mencegah orang
pelaksanaannya
harus
untuk melakukannya dan pembalasan
dilaksanakan secara adil. Berat
atas kejahatan yang dilakukan.
ringannya
Eli Suryani
285
suatu
sanksi
Sanksi Pidana Bagi......
ALHURRIYAH : Jurnal Hukum Islam
Vol 1, No 2, Juli – Desember 2016
disesuaikan dengan besar atau
dihentikan dengan cara membuat
kecilnya
kejahatan baru.
kerusakan
yang boleh
Kesimpulan
berlebihan yang mengesankan
Untuk
ditimbulkannya,
tidak
menentukan
kejahatan
kezaliman dan tidak pula asal
pedofillia
ada yang terkesan sandiwara.
sanksi yang akan dijatuhkan harus
Oleh karena itu penentuan sanksi
melalui kajian yang cermat. Pertama
harus melalui kajian yang cernat.
memastikan apakah pedofillia itu dapat
4. Akibat pelaksanaaan sanksi itu
disebut sebagai kejahatan. Dalil apa
dapat diketahui orang banyak
yang digunakan. Kalau tidak ditemukan
dalam waktu yang lama. Tangan
karena
dikaitkan
kepada
dalil yang jelas untuk itu, pertimbangan
yang dipotong karena sanksi atas
maslahat apa yang digunakan. Kalau ia
pencurian akan mengingatkan
merusak,
orang untuk tidak mencuri secara permanen.
Tidak
ditemukan
unsur
asasi
apa
yang
dirusaknya. Kalau dapat dipastikan ia merusak
dan
diyakini
jahat
perlu
indikasi atau petunjuk dalam al-
diketahui pula masuk dalam dalam
Quran atau hadis Nabi yang
kategori jarimah yang mana. Setelah itu
sanksi
bentuk
baru menetapkan bentuk sanksi yang
untuk
pas untuk kejahatan tersebut. Untuk
kejahatan. Sanksi fitnah berbuat
menetapkan hal itu diperlukan data
zina
yang cermat, terurai dan terukur.
itu
dalam
menghilangkan adalah
sarana didera
80
kali
didepan orang banyak, bukan dengan memotong lidah yang digunakan untuk memfitnah. 5. Sanksi yang sampai
ditetapkan
tidak
menghilangkan
salah
satu hak asasi yang dimilikinya, karena walapun ia adalah suatu kejahatan, namun tidak dengan cara membuat kejahatan lain untuk
mencegahnya,
seperti
membuatnya menjadi stril dan kehilangan
potensi
berketurunan. inipun
Karena
merupakan
cara suatu
kejahatan. Kejahatan tidak boleh
Eli Suryani
Hal yang jelas ialah bahwa pedofillia itu di dalam Hukum Islam tidak termasuk jarimah termasuk
qisas-diyat
dan
jarimah
juga
hudud
tidak seperti
disebutkan di atas. Oleh karena itu ia dimasukkan dalam jarimah ta’zir. Oleh karena itu untuk menentukan sanksi yang harus dikenakan
atasnya cukup
ditetapkan oleh imam atau penguasa negara. Kebetulan penguasa negara telah merancang sanksi untuk itu, yaitu kebiri. Untuk maksud ini diperlukan meneliti secara cermat bentuk dan spesifikasi dari kebiri yang akan dijadikan sanksi
286
Sanksi Pidana Bagi......