SALAM
Mandiri Terdepan Wujudkan Kesejahteraan
A 2 4 6 8 10 12 14 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40
IDEALITA HIDUP MULIA INTERNASIONAL JELAJAH Kemuliaan INSPIRASI TSAQAFAH LAPORAN UTAMA KONSULTASI KELUARGA Anak KONSULTASI SYARIAH GAGASAN Tokoh HIKMAH ULASAN TADABBUR SENYUM BERDAYA TARBIYATUL Aulad PRESTASI PSIKOLOGI Anak CARA PANDANG Dr. Dodo Sutardi, M.Pd
(Pembantu Rektor III Universitas Prof. Dr. Hazairin)
Jangan Ragu
33
Zakat
dan Bersedekah
lhamdulillah, sidang pembaca yang berbahagia, edisi kali ini Mulia kembali bisa menyapa Anda semua.
Dalam edisi Maret ini, Mulia masih konsisten dengan perubahan yang telah dilakukan pada edisi Februari. Beberapa sajian di dalamnya semoga bisa memberikan semangat, wawasan dan kecintaan kita semua untuk terus memperbaiki diri dan peduli terhadap sesama. Hal ini tentu karena memang ajaran Islam menghendaki umat ini bisa bergerak secara berjama’ah. Kemudian dari fakta yang ada, problem umat Islam, bangsa dan negara ini memang tidak bisa diselesaikan dengan hanya mengandalkan seorang superman atau spiderman. Tetapi, super team. Hal inilah yang dalam Islam dikenal dengan Ta’awanu alal birri wat Taqwa (Tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan). Oleh karena itu, pada Rubrik Jelajah Kemuliaan, Mulia menghadirkan progres Program Mandiri Terdepan (Mapan) yang dilaksanakan di beberapa daerah, termasuk Bandung, tepatnya di Soreang. Program Mapan ini juga disenergikan dengan Program Keluarga Permata Idaman yang didukung penuh Bank Permata Syariah. Semua itu adalah wujud kita peduli dan mau untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan takwa.
Berdaya 33 Mereka dan Ingin Terus Meningkat Pengarah Pimred Redaktur Editor Desain Percetakan Direktur
: Rama Wijaya : Imam Nawawi : Khairul Khibri, Abu Falah : Ihsan Ahmad : Dunia Grafindo : Lentera Jaya Madina : Misdawi Syarif
Semoga, sajian Mulia pada edisi Maret 2016 ini memberikan nilai manfaat besar bagi sidang pembaca utamanya dalam upaya memelihara keimanan dan rasa cinta pada sesama untuk umat dan rakyat yang lebih maju sejahtera.*/Redaksi Keuangan : Abdul Haris Distribusi : M. Dita Iklan : Syarief Alamat Redaksi : Jakarta : Graha BMH, Kalibata Office Park, Jl Raya Pasar Minggu, No. 21, Blok H, Kalibata, Jakarta Selatan. , Telp. 021-7975770, Fax. 021-7975614
Surabaya : Perum Injoko Jl. Gayung Kebonsari IIIA No 4, 0823-3608-5866 Email :
[email protected] Rek Mulia : BSM: 7087 027 467, Muamalat : 323 000 6250 BRI: 0339 0100 1743 305, A/n PT Mulia Mandiri Nusantara Raya
idealita
idealita
“Jiwa yang besar, pekerjaan yang besar dipandangnya kecil, tetapi jiwa yang kecil, pekerjaan kecil dipandangnya besar,” Nabi Muhammad tidak pernah mau terganggu oleh tindakan-tindakan bodoh umat yang didakwahinya. Justru beliau memaafkan dan menyantuni orang-orang yang pernah menyakiti perasaan dan hati beliau. Karena jiwa besarnya, Sahabat Abu Bakar tidak pernah memandang rendah pekerjaan membantu memerahkan susu kambing milik tetangganya.
Berjiwa Besar
dan Bertindak Konkret
Drs. Wahyu Rahman Ketua Dewan Pengurus BMH Pusat
2
Berbagi Kemuliaan Hidup
S
aat Barat menghegemoni peradaban dunia, sebagian besar umat Islam seolah mengalami kebingungan, termasuk dalam hal bagaimana menjadi manusia yang mampu berjiwa besar dan bertindak konkret. Padahal, kalau kita mau mengenal sosok Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam sebagai sosok berjiwa besar.
Suatu ketika, tak lama setelah beliau diangkat sebagai khalifah, ada tetangganya berkata, “Saat ini Abu Bakar tidak akan lagi memerahkan susu kambing milik kami.” Mendengar itu, Abu Bakar berkata, “Bahkan seumur hidupku aku siap memerahkan susu kambing untuk kalian, dan aku berharap agar apa yang terjadi padaku ini tidak merubahku dari perbuatan yang telah kukerjakan sebelumnya.” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam dan Abu Bakar adalah manusia-manusia berjiwa besar. Saat ini, sebagian besar orang banyak yang meyakini bahwa ada banyak orang yang mampu berpikir idealis tetapi kadang-kadang tidak realistis. Pikirannya mengawang-awang, namun tindakannya tidak membumi. Ibarat pohon bagaimana mungkin bisa hidup dan menghasilkan
buah tanpa akar yang kokoh di dalam tanah. Idenya bagus, tetapi sulit diwujudkan. Dari sini kita patut belajar dan berusaha untuk menjadi Muslim sejati dengan berlatih menjadi pribadi yang berjiwa besar sekaligus mampu bertindak konkret. Kita boleh saja menjadi direktur utama sebuah perusahaan bonafit, menjadi intelektual dengan beragam karya, gelar dan penghargaan. Atau bahkan menjadi pengusaha kelas dunia. Tetapi, itu tidak ada manfaatnya jika kita hanya asyik dengan diri sendiri, sehingga umat terlupakan dan terabaikan. Ilmu dan pengetahuan kita hanya ada di menara gading. Kurang bermanfaat bagi umat. Umar bin Khaththab meski seorang Amirul Mukminin, beliau masih mau berdialog dan melihat langsung kondisi rakyatnya, sehingga ide-ide besar beliau benar-benar disambut gegap gempita oleh umat. Mindset jiwa besar tidak melihat besar kecilnya tindakan pada bentuk fisiknya, tetapi dasar dilakukan dan manfaat jika dilakukan. “Jiwa yang besar, pekerjaan yang besar dipandangnya kecil, tetapi jiwa yang kecil, pekerjaan kecil dipandangnya besar,” demikian kata Buya Hamka. Walhasil, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda
ْ ُ ُ ََْ ُ ْ َخ لناس ِ ِ انلاس أنفعهم ل ِ ي
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” [HR. Ahmad] Selamat berjuang di alam realita bukan di alam cerita. Selamat bertemu di alam kenyataan bukan di alam pernyataan.” Wallahu a’lam.* Edisi MARET 2016
3
Hidup Mulia
Hidup Mulia Tindakan penistaan terhadap perempuan, betapa pun dilakukan ‘hanya’ secara verbal dan ditampilkan dalam bentuk karya seni ( jika lagu Endank layak dianggap seni), tidak sepatutnya dianggap angin lalu.
Reza Indragiri Amriel
Anggota Asosiasi Psikologi Islam
E Kaum Hawa ‘Memang Pantas’ Dihina
4
Berbagi Kemuliaan Hidup
ndank Soekamti. Ini nama salah satu grup band yang selayaknya bahkan seharusnya ditulis dengan tinta berantakan dan diucap dengan penuh keburukan. Apa pasal? Belum lama, Endank Soekamti berkampanye antinarkoba. Tapi memang banyak selebritas, termasuk kelompok Endank Soekamti, yang memang tidak pantas diandalkan untuk menjadi--sebutlah—duta-duta kebaikan. Di dalam lagunya, Endank berujar, “Pencitraan anak semakin ternoda / Ketika kulihat temanku tertangkap basah / Hari gini musisi kok masih pakai narkoba / Mending kayak Mas Ariel suka main wanita.” Sebagai selebritas, kalimat terakhir itu menunjukkan tabiat Endank Soekamti yang jelas-jelas tak bermoral. Katanya antinarkoba, tapi justru propelecehan perempuan sekaligus mengelu-elukan lelaki pezina. Ya, Ariel adalah juga selebritas. Dia, penyanyi band Peter Pan dan Noah, beberapa tahun silam kedapatan—maaf—meniduri anak orang dan isteri orang.
Sekian banyak pasal pidana tentang kesusilaan bisa dipakai untuk menjerakan si penista. Kalau pun pidana mandul, tetap tidak boleh “lempar handuk” karena masih ada sanksi sosial. Grup band tak senonoh seperti Endank layak dibangkrutkan. Tidak usah dikasih panggung, jangan beli rekamannya, berhenti menyebut namanya. Anehnya, sekian banyak orang termasuk tokoh-tokoh yang dikenal sebagai aktivis pembela perempuan diam saja setelah menerima lirik lagu di atas. Bahkan kendati Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia lewat sebuah forum juga sudah mengingatkan audiens tentang perlunya penindakan tegas terhadap Endank Soekamti, aktivis-aktivis pembela kaum hawa juga tetap tenang-tenang saja.
Pahit di lidah, pedih di hati Banyak orang yang murka ketika membaca berita tentang poligami. Poligami, walau bisa dilatari niat baik, tetap dipukul rata sebagai kejahatan terhadap perempuan. Tapi ketika perempuan direndahkan dan perzinaan merajalela, walau mutlak salah adanya, kadung dipandang tidak merisaukan, apalagi dipersoalkan lewat hukum. Sepanjang suka sama suka atau pun tidak ada yang berkeberatan, habis perkara. Begitu proses kerja otak mereka. Wallahu a’lam.* Edisi MARET 2016
5
INTERNASIONAL
INTERNASIONAL
NatGeo
LuncurkaN
Edisi Khusus
Ibnu Haytham
U
ntuk menghormati cendekiawan Muslim di bidang optik dari abad ke-11 Ibnu Haytham, National Geographic bekerja sama dengan 1001 Inventions meluncurkan buku Ibnu Haytham: Penemu Bagaimana Kita Melihat. Buku tersebut akan menjadi bagian dari serial khusus anak-anak di bawah payung penerbit National Geographic Kids. Buku tersebut direncanakan akan rilis sekitar musim semi 2016 atau sekitar Maret tahun ini. “Buku terbaru kami tentang Ibnu Haytham mengajarkan anak-anak tentang penemuan penting yang ia kontribusikan untuk ilmu pengetahuan, tidak kalah dari penemu-penemu terkenal seperti Thomas Edison dan Alexander Graham Bell,” ujar Wakil Presiden dan Direktur Editorial Buku Anak National Geographic, Erica Green seperti dilansir muslimheritage.com, Jumat (29/01/2016) lalu.
Proyek ini merupakan bagian dari gerakan global ‘1001 Inventions dan Dunia Ibnu Haytham’ sebagai bentuk perayaan internasional Tahun Cahaya (Year of Light), bekerja sama dengan UNESCO. Ibnu Haytham dikenal sebagai ‘Bapak Optik” dan memberikan kontribusi
6
Berbagi Kemuliaan Hidup
dan 11 di Pakistan. Demikian dikutip hidayatullah.com dari sputniknews Kamis (14/01/2016). Grafik yang dikeluarkan lembaga riset yang dikenal pro pemerintah AS itu menunjukkan angka mencolok jumlah kerusakan yang dihasilkan Amerika pada negara lain.
Selama 2015, Amerika Sudah Jatuhkan 23.144 Bom di Negeri Muslim Sebuah badan penasihat yang mengkhususkan diri pada masalah ekonomi dan politik, mengeluarkan sebuah grafik yang menunjukkan berapa banyak kerusakan yang telah dihasilkan akibat dampak kepongahan Amerika Serikat (AS) terhadap negara-negara lain. Council of Foreign Relations (Dewan Hubungan Luar Negeri/CFR), sebuah lembaga riset yang bermarkas di New York, memperkirakan 23.144 bom telah dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS) pada negara-negara Muslim selama tahun 2015. Mikha Zenko, seorang rekan senior di CFR, menyatakan bahwa sejak 1 Januari 2015, Amerika Serikat telah menurun sekitar 23.144 bom di enam negara: 22.110 di Iraq dan Suriah; 947 di Afghanistan; 58 di Yaman; 18 di Somalia;
Lebih jauh, dalam SE tersebut, pihak pemerintah akan menentukan waktunya yang disesuaikan dengan perubahan waktu shalat dan perbedaannya di masing-masing propinsi, demikialn kutip hidayatullah.com dari Turkey Post Selasa (06/01/2016). Namun rencana pemerintah Turki memberi jam rehat bagi PNS Muslim untuk melaksanakan shalat Jumat justru mendapat tentangan keras dari kaum yang antiagama atau sekuleris.
penting dalam memahami pengelihatan, optik, dan cahaya. Ibnu Haytham yang juga dikenal di Barat sebagai Alhazen hidup di masa keemasan peradaban Islam, yang menyebar dari Spanyol hingga China. Gebrakangebrakan keilmuwannya kemudian mengubah kehidupan dunia modern.*
dilaksanakan dan mulai kembali setelah pelaksanaannya.
22.110 bom diarahkan ke Iraq dan Suriah; 947 di Afghanistan; 58 di Yaman; 18 di Somalia; dan 11 di Pakistan Dengan atau tanpa alasan, ujar lembaga ini, pengeboman seperti itu tidak dapat dibenarkan. Grafik itu adalah ilustrasi tumpul dari banyaknya kerusakan yang ditimbulkan Amerika terhadap dunia Islam selama tahun 2015. Bom-bom Amerika Serikat tahun lalu ikut menyerang negara-negara mayoritas Muslim seperti Iraq, Suriah, Afghanistan, Pakistan, Yaman dan Somalia, demikian studi Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR).* Turki Umumkan Libur Shalat Jumat untuk PNS, Kaum Sekularis Meradang Awal tahun 2016 lalu, Perdana Menteri Turki menyebarkan Surat Edaran berisi waktu shalat Jum’at adalah waktu berhenti bekerja bagi pegawai pemerintah (PNS) maupun non pemerintah. Dengan adanya Surat Edaran [SE] ini, pemerintah meminta agar seluruh pekerjaan berhenti saat shalat Jumat
Pengacara sekuler Turki, Umar Faruk Eminagaoglu, dikabarkan telah mengajukan surat keberatan ke pengadilan administrasi Turki hanya beberapa jam setelah pemerintah Turki mengumumkan kebolehan PNS Muslim di sana untuk rehat salat Jumat di jam-jam kerja. “Ini kan eksploitasi agama untuk tujuan politik,” ujarnya kepada Al Jazeera. Sementara itu, Ahmet Iyimaya dari partai yang berkuasa di Turki mengatakan kebebasan beragama tidaklah bertentangan dengan sekulerisme. “Kok bisa mengizinkan orang untuk shalat berjemaah di satu waktu tertentu disebut bertentangan dengan sekulerisme?” ujar Iyimaya yang juga seorang pengacara senior di negara bekas Khilafah Utsmani tersebut. Sebagaimana diketahui, pasca runtuhnya Khilafah Utsmani pada tahun 1924, Turki menjadi negara yang secara konstitusional menganut paham sekuler yang memisahkan agama dari pemerintahan. Di sisi lain, cenkraman militer yang kuat dan dikenal anti Islam masih belum benar-benar hilang hingga hari ini.* Edisi MARET 2016
7
Jelajah Kemuliaan
Jelajah Kemuliaan
Menebar ke Pelosok Negeri Program MAPAN BMH ini telah berjalan dengan cukup baik di beberapa daerah di Nusantara. Mulai dari Bengkulu, Medan, Batam, Lampung, Jakarta, Bandung, Malang, Surabaya, Tarakan, Balikpapan, Bontang, Palu, Parigi Moutong dan Kupang NTT. Pada edisi kali ini BMH melaporkan dua kegiatan program MAPAN di Bandung dan Bontang. Skala pelaksanaan program yang sedemikian luas ini tentu bisa terlaksana berkat kepercayaan masyarakat dan pemerintah serta pihak swasta kepada BMH. Terlebih, dalam pelaksanaannya, MAPAN benar-benar memberikan bantuan yang dibutuhkan masyarakat kecil. Yakni kucuran dana pinjaman tanpa bunga (non riba).
Menghantar Hidayah
dan Meneguhkan Kemandirian Saat ini 28,60 juta orang di Indonesia masih dalam terpaan sengsara dan kemiskinan. Sementara di saat yang sama, kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Tentu, tidak semua orang bisa sabar dan survive hidup di zaman seperti ini. 8
Berbagi Kemuliaan Hidup
A
lhamdulillah, dengan kemudahan yang diberikan Allah Ta’ala, Baitul Maal Hidayatullah (BMH) masih diberi kesempatan berkhidmat pada umat melalui pembekalan skill dan bantuan modal usaha Mandiri Terdepan (MAPAN). MAPAN adalah kepedulian BMH guna mewujudkan kemandirian bagi keluarga yang masih hidup dalam belitan kemiskinan hingga menjadi berdaya secara ekonomi produktif. Bentuk programnya bisa berupa: pelatihan skill usaha, modal usaha produktif yang dilengkapi dengan program pembinaan ruhani, sehingga berdaya lahir dan berdaya bathin.
Bank Permata Syariah menjadi pendukung penuh program pemberdayaan ini. “Jika sejauh ini hanya Bank Permata Syariah Jakarta yang terlibat, di beberapa tempat dimana Bank Permata Syariah ada bisa dilakukan penjajakan untuk kelanjutan dan pengembangannya,” ungkap Supendi selaku Direktur Utama Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH). “Insya Allah kerjasama untuk terlaksananya program ini akan terus ditingkatkan dan diluaskan,” tambahnya.
Success Stories Memang tidak semua penerima manfaat program MAPAN langsung berhasil. Meski demikian, beberapa di antaranya bisa merangkak sukses dan lebih mandiri. Salah satu contohnya adalah Yetti Kusmiati di Soreang Bandung. Pedagang aneka macam makanan ini terus mengalami perkembangan usaha yang menggembirakan.
Mari bersama Laznas BMH wujudkan kepedulian kita terhadap sesama melalui program MAPAN, sehingga kemandirian umat kian terealisasi secara luas di seluruh pelosok negeri. “Selain karena faktor lokasi yang bersebelahan dengan Hotel Antik, Ibu Yetti dan suami memang memiliki kemauan keras untuk terus berkembang. Warungnya bersih dan cukup enak untuk dikunjungi,” ungkap Kepala BMH Perwakilan Jawa Barat Zainal. Sementara itu di Parigi Moutong pelaksanaan program MAPAN diarahkan pada komunitas, yakni Pesantren Hidayatullah di bidang perikanan. “Di Parigi Moutong telah berjalan sejak 2013 dalam bentuk budi daya ikan air tawar. Alhamdulillah terus berjalan, meski baru cukup untuk memenuhi kebutuhan internal pesantren,” ungkap Ade Syariful Allam selaku Direktur Program BMH Pusat. Tentu masih ada kisah sukses pelaksanaan program MAPAN ini di daerah lain. Prinsipnya, mari bersama Laznas BMH wujudkan kepedulian kita terhadap sesama melalui program MAPAN, sehingga kemandirian umat kian terealisasi secara luas di seluruh pelosok negeri.*/Rama Edisi MARET 2016
9
inspirasi
inspirasi
Tuntunan Al-Qur’an untuk Hidup Sehat Oleh: Ummu
Dhiya’ Pengajar di STIS Hidayatullah Putri Balikpapan
Sebab jika mengikuti petunjuk Allah, maka dijamin tidak akan tersesat selama-lamanya. Garansi ini berlaku sepanjang sejarah kehidupan itu sendiri. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman yang artinya: “Maka jika datang kepada kalian petunjuk dariku (ikutilah). Barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (QS. Thaha: 123). Masyarakat umum --khususnya kaum muda dan mudi-- mengalami kepenatan hidup dengan berbagai problematikanya, membuat jiwa mereka tersiksa. Mereka dihinggapi berbagai penyakit jiwa juga penyakit yang menggerogoti fisiknya yang lemah. Hal itu terus berlangsung dan dipertegas lagi dengan jauhnya mereka dari Allah. Semakin sedikit pemuda kita pergi ke masjid untuk menunaikan shalat berjamaah dan membaca al-Qur’an untuk menguatkan keimanan mereka agar mampu menghadapi segala permasalahan hidup.
B
ayangkan, seandainya kita tersesat di tengah hutan luas nan lebat. Tentu kita kehilangan orientasi, kemana arah barat, timur, selatan maupun utara. Saat keadaan genting seperti ini tentu yang paling kita butuhkan adalah peta atau kompas. Hidup di dunia ini tak ubahnya seperti tersesat di tengah belantara. Ada tempat yang dituju, yaitu kehidupan akhirat yang lebih lama dan terbentang misteri yang tak terduga. Manusia tak ada yang tahu apa yang
10
Berbagi Kemuliaan Hidup
akan terjadi besok, lusa, tahun depan, dan seterusnya. Agar kita bisa hidup dan berjalan dengan penuh kepastian, apa yang harus kita lakukan sekarang, hendak kemana selanjutnya, maka kita perlu petunjuk kehidupan yaitu al-Qur’an dan hadits. Semua urusan manusia diatur dalam al-Qur’an dan hadits dengan sempurna, menuntun manusia agar selamat dalam mengarungi kehidupannya didunia dan di akhirat.
Segala kesenangan dunia membuat mereka lalai dan melupakan Allah, akhirnya hidup dalam kesempitan. Setiap punya masalah, selalu pendek akal. Itulah keadaan orang-orang yang masuk dalam keadaan buta. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman: “Maka Barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh dia akan menjalani kehidupan yang sempit dan kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thaha: 124)
Kelezatan al-Quran Jiwa memiliki kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi kecuali dengan dzikrullah dan mencari kelezatan bersama al-Qur’an. Di lubuk hati terdapat kegelisahan, kebimbangan dan kegoncangan yang tidak dapat sirna kecuali dengan petunjuk cahaya al-Qur’an, kefakiran yang tidak dapat dicukupi kecuali dengan berbekal hikmah dan hukum-hukumnya. Allah berfirman: “Sungguh telah datang kepadamu pelajaran (al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang beriman..” (QS. Yunus: 57) Pribadi-pribadi yang berkualitas akan lahir karena kedekatan mereka dengan alQur’an, akhirnya akan terbentuk keluarga yang sakinah mawaddah warahmah. Maka terbangunlah masyarakat yang diberkahi oleh Allah, yang pernah dibangun oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam. Untuk mengembalikan kita pada pola interaksi yang benar terhadap al-Qur’an. Akan menjadi sumber kekuatan dalam membangun peradaban yang mulia. Kiat-kiat berikut sangat perlu diwujudkan: (1) Tilawah wa tartil (selalu membaca dan benar), (2) Tadabbur (merenungkan kandungannya), (3) Hifzh (menghafalkannya), (4) Ta’lim (mengajarkannya), (5) Istima’ (mendengarkannya), (6) Attalaqqi lii ‘amal (menerima untuk diamalkan), (7) Tahkim (sebagai pemutus perkara), (8) Manhaj alHayah (acuan kehidupan). Mari kita segera kembali kepada Allah dan rela dengan segala yang diberikan-Nya untuk kita. Maka bersama al-Qur’an marilah kita menyehatkan jiwa, hati dan pikiran kita. Wallahua’lam bishshawab.*
“Maka jika datang kepada kalian petunjuk dariku (ikutilah). Barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” Edisi MARET 2016
11
Tsaqafah
Tsaqafah
Beginilah Komitmen Shahabiyyah Terhadap Hijab
oleh: Nadhrata Naimi Mahasiswi STIS Hidayatullah Balikpapan
P
ada dasarnya, manusia diciptakan sebagai hamba yang dikodratkan untuk selalu beribadah dan mengagungkan Allah Subhanahu Wata’ala, Sang Pencipta alam semesta ini. Barometer ketaatan dan ketakwaan dijadikan acuan dalam derajat penghambaan yang sempurna kepada Sang Khalik. Kecintaan kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan Rasul-Nya, sebagaimana kecintaan para Ummul Mukminin beserta shahabiyat (SahabatSahabat Muslimah Nabi) melaksanakan perintah Allah Subhanahu Wata’ala dalam melaksanakan perintah menutup aurat dan berhijab. Perintah ini berlaku pula bagi para Muslimah dunia dimanapun berada. Adalah Ummul Mukminin Khadijah RA. Dengan keteladanannya ketika
12
Berbagi Kemuliaan Hidup
sampai padanya perintah menutup aurat dan berhijab ke seluruh tubuh. Tanpa penyanggahan sedikitpun, beliau langsung melakukan perintah Allah Subhanahu Wata’ala, tanpa ada rasa enggan maupun sungkan. Bahkan Hadijah tanpa segan, di garda depan melindungi para shahabiyat yang tertindas karena ingin melaksanakan syariat Islam yang diwajibkan bagi wanita untuk menutup aurat mereka pada yang bukan mahramnya.
Ridha Allah Islam tidaklah seperti sistem patriarkis sekuler yang menjadikan wanita selalu jauh di belakang lelaki. Islam memandang bahwa kebahagiaan manusia bukan terletak pada harta, takhta, dan cinta semata, tapi terletak pada ridha Allah.
Karenanya, baik lelaki maupun wanita punya kesempatan yang sama untuk meraihnya dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban yang memang sudah diatur sesuai harkatnya masingmasing. Islam adalah agama yang memandang wanita sebagai makhluk nan agung, mereka harus terlindung dengan jilbab dan kerudung. Islam bukan berarti memasung, tetapi agar wanita terhormat dan terlindung. Hijab sesungguhnya sangat menguntungkan bagi wanita di balik ketidaksadaran mereka. Seperti yang dikatakan Sayyid Qutbh dalam kitab Fi Zhilalil Qur’an, “mereka mengenakan jilbab agar dikenal sebagai wanita merdeka. Sehingga, tidak ada dari seorang fasik pun yang berani menjadikan mereka sasaran gangguan dan pelecehan.” Selain itu, sungguh di balik hijab, begitu banyak manfaat yang tersimpan. Secara tidak langsung kita merasa sadar bahwa wanita begitu dimuliakan dan dijaga kehormatannya. Memberikan hak istimewa hanya kepada yang akan menjadi pemimpin rumah tangga kita nantinya. Dan yang lebih penting adalah terbuktinya kita sebagai hamba yang dapat disebut wanita shalihat, qonitat, dan hafizhat. Hal ini tercermin dengan sikap para shahabiyat yang ketika sampai perintah Allah Subhanahu Wata’ala saat datangnya ayat Al-Ahzab: 59; “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istri, anak-anak perempuan dan istri-istri orang Mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali, oleh sebab itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Maka, tanpa sekata pun yang keluar, dengan segera mereka merobek kain selimut untuk dijadikan penutup kepala. Komitmen para Ummul Mukminin dan shahabiyat ditunjukkan pula dengan selalu berkebiasaan menutup aurat jika keluar rumah.
Tidak Tabarruj Hijab bukanlah sekedar pakaian yang menutup aurat, tetapi yang lebih tepatnya disebut pakaian syar’i. Hal ini dikarenakan, pakaian memiliki karakteristik khusus namun sederhana dan nyaman. Perintah hijab turun, sekaligus menahan tabarruj (berlebih-lebihan) dalam berpakaian, agar tidak membentuk tubuh. Hijab ini sendiri dibagi menjadi tiga yaitu, pakaian rumah (al-tsaub), kerudung (khimar), dan jilbab. Walau tidak berbeda pendapat tentang kewajiban muslimah menutup tubuhnya dengan jilbab, para ulama berbeda pendapat dalam mengartikan jilbab. Ada yang mengartikan sama dengan khimar, miqna’ah (kain yang menutupi kepala dan muka), milhafah (mantel), izar (baju layaknya selimut yang menyelubungi badan), atau mula’ah (baju kurung dengan lengan panjang). Dengan kata lain, marilah kita haturkan salut kepada wanita-wanita yang mengutamakan ridha Allah daripada anggapan manusia, yang saat ini kebanyakan mengukur kedudukan dari aurat yang justru terbuka. Sebagai penutup, izinan saya menuliskan kata; Bila engkau cantik, biarlah itu karena hijab. Bila engkau mulia, itu karena engkau menjaga yang wajib. Bila engkau mulia, biarlah itu karena ketaatan. Bila Allah berkenan, semoga engkau dianugerahi kehormatan. Wallahu’alam bishshawab.* Edisi MARET 2016
13
laporan utama
laporan utama
Melalui Laznas BMH, mari salurkan kepedulian Anda untuk membantu sesama selamat dari kekurangan dan kelaparan
Mereka Berdaya
dan Ingin Terus Meningkat ~Sebaik-baik kalian adalah yang memberikan makanan~ [HR. Ahmad] Alhamdulillah, atas kepercayaan umat Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) melalui program Mandiri Terdepan (MAPAN) berupaya memanivestasikan program kepedulian bersama. Implementasi program ini ada di beberapa daerah di Indonesia, seperti; Mataram, Bontang, Balikpapan, Surabaya dan Bandung. Dalam kesempatan kali ini Mulia hadirkan progres pelaksanaan program Mapan yang telah berjalan hampir setahun di Desa Cibogor Soreang Kabupaten Bandung. Dari enam belas penerima manfaat, enam di antaranya berhasil ditemui
14
Berbagi Kemuliaan Hidup
Mulia secara langsung. Adalah Ibu Ana Juhana misalnya, yang sudah mengalami perkembangan cukup baik. Wanita yang awalnya berjualan gorengan keliling kampung itu, kini telah membuka warung di rumahnya sembari membuka toko kecil-kecilan. “Alhamdulillah, dengan pinjaman modal yang digulirkan akhirnya saya bisa seperti sekarang. Harapannya, program ini (Mapan) bisa terus dilanjutkan. Temanteman dalam pengajian sering bertanya, eh kapan atuh BMH bisa turunkan bantuan lagi,” ujarnya dengan logat Sunda. “Apalagi, sistemnya bagi hasil. Kalau hasil kami banyak, kami pun bayar banyak ke BMH. Tetapi kalau pas tidak ada. Ya sudah
tidak apa-apa. Tetapi, kan tidak mungkin atuh tidak ada hasil, lagi sedikit, ya tidak apa-apa berbagi hasil yang sedikit,” imbuhnya sembari tersenyum. Semenjak menerima program Mapan, ia mengaku hidup lebih baik. Bisa mengangsur dan menyekolahkan anaknya. “Ya pokoknya sudah lebih baik lah,” pungkasnya. Penerima manfaat program Mapan kebanyakan adalah ibu rumah tangga. Ada yang buka warung (toko kecil), ada yang jual gorengan, kopi, rempeyek, baju muslim dan muslimah anak dan dewasa, serta ada yang buka rumah makan yang berlokasi tepat di samping Hotel Antik Soreang. Kepala Perwakilan BMH Jawa Barat, Zainal mengatakan dari semua penerima manfaat, ada nama Ibu Yetti Kusmiati, yang sehari-hari membuka usaha warung makan di sebelah Hotel Antik Soreang ini.
“Alhamdulillah ketika kami kunjungi pada 17 Januari 2016 Ibu Yeti sudah nambah meja lagi,” papar Zainal. Pria kelahiran Lamongan Jawa Timur yang juga 7 tahun bertugas sebgai amil BMH di Balikpapan itu menuturkan bahwa Program Mapan BMH di Bandung disinergikan dengan Program Keluarga Permata Idaman yang full disupport oleh Bank Permata Syariah. “Program Mapan di Bandung ini kami sinergikan dengan Program Keluarga Permata Idaman yang didukung Bank Permata Syariah. Tetapi, ini masih dari Permata Syariah Jakarta. Agar program ini semakin luas manfaatnya, kami ingin bisa sinergi dengan Bank Permata Syariah yang di Bandung ini, “ungkapnya. Melalui Laznas BMH, mari salurkan kepedulian Anda untuk membantu sesama selamat dari kekurangan dan kelaparan. Semoga dengan kepedulian tersebut, kita bisa menjadi manusia terbaik karena ikut peduli memberikan kemampuan sesama mampu berdaya.*/Yusef Edisi MARET 2016
15
Menghantar Hidayah
Menghantar Hidayah
Santri Hidayatullah Raih Anugerah ‘BSM Santripreneur Award 2015’ “Pengalaman adalah guru yang terbaik.” Pribahasa ini terasa tepat untuk menggambarkan perjalanan sukses Uzroni al-Fatih dalam mengembangkan bisnis ternak dombanya. Pada kurun tahun 1995-1998 silam, saat masih berstatus sebagai santri Hidayatullah Cirebon, ia bersama santri lain dibimbing untuk mengurusi dombadomba miliki pesantren. Maklum, sebagaimana biasa, menjelang Hari Raya Qurban (Idul Adha), Pesantren Hidayatullah Cirebon membuka bisnis jual-beli domba/kambing. Para santri yang dilibatkan dalam bisnis ini, mulai dari menjaga stan hingga membersihkan kotoran hewan. Uzroni termasuk salah satu santri yang sering terlibat langsung. Di luar dugaan, pengalaman manis semasa di pesantren inilah, mengilhaminya membuka bisnis serupa. Untuk memulai bisnis ini, pria asli asal Cirebon ini mengaku satu tahun lamanya mengamati siklus domba di kota kelahirannya. Setelah sekian lama melakukan penelitian, akhirnya ia menyimpulkan banyak anak muda yang kurang menekuni bisnis domba dan kambing. Yakin besarnya peluang bisnis, dengan tekat bulat Uzroni memutuskan memulai merintis bisnis ternak domba. Villa Domba dan Aqiqah Elsyifa menjadi nama bisnis rintisannya. Yang tak kalah menarik, ia memulai bisnis dengan modal utama perintisan brosur
16
Berbagi Kemuliaan Hidup
berjumlah 1000 eksemplar dengan biaya Rp. 100.000. Dengan modal minim, pria kelahiran 1982 silam ini memulai bisnisnya dan mulai mengenalkan usahanya ke masyarakat. Uzroni mengaku melakukan usaha ini dengan gerakan ‘door to door’. Ia datangi setiap rumah ke rumah, instansi ke instansi untuk mempromosikan bisnisnya, sambil mengharap ada yang berkenan memesan. Namun apa mau dikata, jalan terjal harus ditempuhnya. Ia mengisahkan, waktu itu, bukan hanya sengatan matahari atau guyuran hujan yang mengiringi langkahlangkahnya dalam menjajakan bisnisnya, bahkan cemoohan dan usiran dari pihak keamanan sering ia dapatkan. “Tidak hanya Satpam yang mengusir, saya pun pernah sampai dikejar-kejar anjing waktu tengah asyik mengedarkan brosur,” kenang alumni STAI Bunga Bangsa, Cirebon ini. Di hari berikutnya, derita Uzroni dalam merintis usaha semakin terasa. Sebab, keuangan rumah
tangganyapun tengah kempis. Meski demikian, tekadnya untuk menjadi seorang pengusaha dan keyakinannya akan datangnya pertolongan Allah, tidak menyurutkan tekadnya untuk terus mempromosikan usahanya. Tak disangka-sangka, di saat kondisi keuangannya kembang-kempis, pertolongan Allah pun datang. Ia mendapat kepercayaan menyediakan aqiqah sebanyak dua ekor kambing
beserta pengolahan dan cateringnya. Terang kebahagiaan menyelimuti hatinya. Saat itu, ia belum memiliki kambing sendiri. Di sisi lain, peralatan-peralatan perlengkapan masak dan tenaga pemasak, juga belum ada. Tak ayal, Uzroni sempat kalang-kabut menghadapi persoalan ini. Ia langsung memutar otak untuk melengkapi keperluannya. Ide cemerlangpun akhirnya mencuat. “Untuk domba saya dapatkan dari keluarga besar yang di desa. Saya bangun sistem kemitraan dengan mereka. Sedangkan peralatan masak dan tenaga, saya mengoptimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) ibu-ibu sekitar kontrakan dengan syarat peralatan masaknya kami sewa,” terangnya. Dan seiring waktu, keuntungan demi keuntungan yang Uzroni dapatkan dikumpulkan. Saat sudah mencukupi jumlahnya, uang tersebut diinvestasikan untuk membeli peralatan masak dan investasi peternakan berupa pembuatan kandang domba.
Suami Umi Syifa ini menjelaskan, mulanya kandang domba pertama yang ia miliki berkapasitas 60 ekor. Dan dalam perjalannya kandang itu kini telah mengalami perluasan dan telah mampu menampung domba dengan kapasitas 400-600 ekor.
Meraih Award Kesyukuran sangat mendalam diucapkan Uzroni, sebab, saat ini usahanya mengalami kemajuan yang sangat pesat. Ia kini telah memiliki 5 kandang, 60 Marketing lepas dan memiliki 80 peternakan binaan. Dan yang tak kalah menyenangkan, penjualan dombanya di Idul Adha, kini tembus di angka 2000 ekor lebih. Kesyukuran selanjutnya, belum lama ini, pemilik hobi main bola ini, mendapat penghargaan ‘BSM Santripreneur Award 2015’ yang diprakarsai oleh BSM (Bank Syariah Mandiri) bekerja sama dengan Rumah Entrepreneur Indonesia (REI). Penganugerahan ini merupakan penghargaan entrepreneur kepada santri yang memiliki prestasi, menjadi pelopor dan teladan serta memiliki karya inovasi yang unggul dalam mengembangkan perekonomian bangsa Indonesia. Sebagai rasa syukurnya, awal tahun 2016 ini, Villa Domba & Aqiqah Elsyifa milik Uzroni, akan meluncurkan ‘Mobil Siaga’ yang akan diperuntukkan mengantar/jemput para ibu yang hendak persalinan ke bidan atau rumah sakit bersalin secara gratis. “Kita berharap dengan program ini, semoga proses kelahiran ibu-ibu akan selamat dan sehat, sehingga generasi Rabbani yang akan memperjuangkan Islam itu hadir ke muka bumi,” harap pengidola Abdurrahman bin Auf ini. Sukses terus, ustadz!*/Robinsah Edisi MARET 2016
17
Konsultasi KELUARGA
Konsultasi KELUARGA
Gelisah Pasca Nifas?
Maka Bersabarlah!
Wa’alaikumussalam Warohmatullahi Wabarokatuh
badan, sehingga Anda sebagai suami harus lebih sabar menghadapi istri.
Alhamdulillah, sungguh kebahagiaan yang patut disyukuri bersama, kami ucapkan selamat menempuh kehidupan baru dengan hadirnya putri Anda yang jelita, semoga Allah menjadikannya seorang anak yang shalihah. Aamiin.
Kalaupun Anda membutuhkannya, maka mintalah istri untuk membantu Anda menyalurkan hasrat biologis pada bagian tubuh istri yang manapun—tentunya yang aman—selain farj (kemaluan) istri, dubur dan mulutnya. Inilah cara halal dalam ajaran Islam saat istri berhalangan seperti yang Anda alami saat ini. Firman Allah : “Orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki. Maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. (QS. Al-Mukminun: 5 – 7)
Bapak Anton, saya bisa memahami kegelisahan yang Anda alami. Yang bisa saya sarankan adalah;
Assalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh Pengasuh yang saya hormati, saya Anton (28 tahun)m sudah tiga bulan ini saya dan istri mendapatkan kebahagiaan dengan lahirnya anak pertama, seorang putri yang cantik. Masalah mulai terasa pada satu bulan terakhir ini, terutama pada diri saya. Saat masa nifas sudah tuntas, justru saya belum mendapatkan hak biologis saya. Bingung, gelisah dan marah selalu datang silih berganti. Kalau sudah begitu, biasanya saya lampiaskan dengan oleh raga, walau tentunya tidak menjadi solusi. Saya memang berusaha untuk tidak menampakkan kegelisahan saya di hadapan ibu mertua, namun istri sudah tahu. Dia juga minta maaf belum bisa melayani saya sepenuhnya, karena—katanya—susah mengatur waktu dan Ust. Endang Abdurrahman selalu kehilangan gairah. Pengasuh Pondok Pesantren Saya mohon bimbingan dan arahan agar mampu Hidayatullah Batu menghilangkan kebingungan dan kegelisahan ini. Terima kasih sebelumnya. Wassalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh Anton | Jakarta
18
Berbagi Kemuliaan Hidup
Pertama, bersabarlah dan tingkatkan kesabaran Anda. Dalam ajaran Islam, kita dibimbing tentang masa nifas seorang istri yang melahirkan adalah 40 hari. Masa nifas merupakan masa yang penting dan harus Anda pantau. Coba Anda pahami kondisinya, selain belum pulih, tentunya mental istri Anda pun masih belum stabil. Hal ini nampak dalam penjelasan Anda bahwa istri Anda banyak dibantu ibu mertua dalam merawat bayinya. Sehingga masih dianggap wajar bila istri Anda masih enggan atau kehilangan gairah untuk berhubungan badan dengan Anda. Sabarlah, biasanya terjadi antara satu hingga tiga bulan pasca melahirkan. Kedua, tentunya Anda berkonsultasi kepada dokter yang merawatnya untuk mengetahui kondisi istri secara medis apa sudah pulih benar, karena kondisi seorang wanita berbeda satu dengan yang lainnya. Bapak Anton, perlu juga saya sampaikan di sini mengenai kondisi umum seorang istri pasca melahirkan, secara psikis seorang istri mengalami trauma usai melahirkan yang belum siap dan memahami segala urusan mengurus anak. Dari mulai merawat anak, merawat payudara yang sudah siap mengeluarkan susu, cara pemberian susu yang benar sampai urusan mengganti popok. Akibatnya, dia merasa lelah, capek, dan menyebabkan gairah menurun dan enggan untuk berhubungan
Perlu saya sampaikan kemudian, bahwa peran aktif Anda juga sangat dibutuhkan istri Anda, seperti lemah-lembut dalam berkatakata, Anda manjakan dia sehingga merasa nyaman dalam kesibukannya merawat bayi, dan bantulah dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, dan lain-lain. Hal ini agar istri Anda merasa nyaman dan tidak stres dan bisa melupakan traumanya saat melahirkan. Selanjutnya, berikan waktu yang cukup untuk merawat diri agar badannya tetap sehat, kebersihan tubuhnya terjaga, makanannya cukup bergizi, cukup istirahatnya dan teratur olahraganya. InsyaAllah bila peran Anda dalam membantu istri memulihkan traumanya, maka, maka gairahnyapun akan cepat pulih kembali untuk melayani Anda sebagai suami. Kelembutan merupakan kunci utama menghadapi istri pasca melahirkan, sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Lembutlah kepada kacakaca (maksudnya para wanita/istri)” (HR AlBukhari Muslim) . Demikian jawaban saya, semoga kita tetap istiqamah berada dalam fitrah Islam, jalan kebenaran untuk meraih ridha Allah. Aamiin. Wallahu a’alam. Wassalamu’alaikum.* Edisi MARET 2016
19
Anak
20
Anak
Berbagi Kemuliaan Hidup
Edisi MARET 2016
21
Konsultasi Syariah
Konsultasi Syariah
ْ َ ِّ الرك ِز ال ُ ُم ُس َو ِفSedangkan Hanafiyyah memberikan
“Dan dalam harta terpendam terdapat zakat seperlima.”(HR. Al-Bukhari)
Namun dalam memahami kata harta terpendam ini ulama tidak satu pendapat. Satu hal yang mereka sepakati yaitu harta tertimbun dari masa jahiliyyah dan berupa emas atau perak, baik tercetak maupun tidak.(al-Mawsu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah:XXIII/100) Adapun selain itu, mereka mempunyai pandangan yang berbeda.
Zakat Bonus
Malikiyyah, Hanabilah dan qaul qadim (pendapat awal) al-Syafi’i menyatakan
Assalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh Ustadz saya ingin bertanya perihal hukum bonus dalam syariat. Dalam setiap transaksi atau pengerjaan proyek dalam dalam pekerjaan saya, setiap keberhasilan akan diberi imbalan berupa bonus. Nah apakah bonus dalam kategori harta temuan, yang di dalamnya terkandung kewajiban zakat sebesar 20% atau bagaimana tepatnya dalam Islam ustadz? Wassalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh Ibud |Tuban, Jawa Timur
Ust. Abdul Kholiq, Lc, MHI Dewan Syuro Hidayatullah
Memang sudah menjadi kelaziman dalam berbagai sektor kerja adanya mekanisme pemberian bonus bagi para pegawai yang berprestasi atau memenuhi kriteria tertentu. Tentu yang demikian dengan tujuan meningkatkan produktivitas kerja pegawai. Bagi seorang muslim memang urusannya tidak sekadar berhenti di fungsi tersebut, tetapi perlu berpikir mengenai kaitannya dengan aturan Allah, utamanya adalah zakat sebagaimana yang Anda tanyakan. Dalam masalah sebagaimana yang Anda utarakan dua istilah kunci yang perlu dicermati adalah bonus dan temuan atau lebih tepatnya adalah harta terpendam. Barang terpendam atau rikaz adalah istilah baku yang telah dikenal dalam fiqh zakat. Kategorisasi harta jenis ini telah disampaikan secara definitif oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam saat beliau bersabda: Berbagi Kemuliaan Hidup
Pada sisi lain harta yang saat ini Anda dapatkan adalah bonus yang mana secara definitif kamus besar bahasa Indonesia mendefinisikan bonus sebagai upah tambahan di luar gaji atau upah ekstra yang dibayarkan kepada karyawan. Jika dicermati tampak terdapat perbedaan yang jauh antara rikaz dan bonus, setidaknya dari tiga aspek: Pertama, dari sisi proses keberadaannya, rikaz melazimkan peran orang masa pra Islam yang tak terlacak. Sementara bonus sama sekali tidak menyaratkan proses demikian. Bonus berasal dari pihak yang sangat jelas pada masa yang jelas.
Wa’alaikumussalam Warohmatullahi Wabarokatuh
22
cakupan lebih luas, tidak sekedar timbunan generasi masa lalu bahkan mencakup barang tambang yang terbentuk secara alami bukan tanpa peran manusia. Hanya saja mereka membatasi kepada barang tambang keras yang dapat dilelehkan dengan api seperti besi, tembaga, mangan dan sebagainya.
“Dan dalam harta terpendam terdapat zakat seperlima.” bahwa barang harta terpendam itu mencakup semua jenis harta timbunan masa lalu baik emas, perak, besi, marmer dan sebagainya. Alasannya karena memang sabda Nabi bersifat umum tidak mengkhususkan pada jenis temuan tertentu.
Kedua, pada aspek sebabnya, rikaz didapat dengan faktor kebetulan. Bonus tentu jauh berbeda, sebab bonus sudah diprogramkan oleh manajemen dan dapat diupayakan oleh pegawai. Terakhir, status bonus adalah upah kerja yang didapat oleh seorang pegawai yang bertransaksi dengan pemilik perusahaan. Suatu hal yang tidak ditemui titik kesamaannya dengan rikaz. Dengan demikian, maka bonus tidak dapat dikategorikan sebagai rikaz, sebaliknya ia termasuk dalam hasil tambahan (al-mal al-mustafad) yang disatukan dengan harta pokok zakat yang biasa dizakati di akhir tahun yang jika mencapai nishab dizakati dengan kadar zakat 2,5 %. Wallahu a’lam.* Edisi MARET 2016
23
GAGASAN tokoh
GAGASAN tokoh
Dorong BMH
Bina Muallaf
Prof. Dr. Muhammadiyah Amin, M.Ag
D
alam perhelatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XII Baitul Maal Hidayatullah (BMH) hadir sebagai nara sumber Prof. Dr. Muhammadiyah Amin. Penulis buku Hidup Sekali Hiduplah yang Berarti itu sangat ramah dan begitu akrab dengan seluruh hadirin. Usai memaparkan perihal potensi dan data realisasi zakat di Indonesia, Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo (2006-2010) ini langsung menyampaikan gagasan-gagasannya perihal program-program penting yang BMH bisa terlibat dan maksimal di dalamnya. Di antaranya adalah dalam hal pembinaan muallaf. Amin pun yang kini diamanahi sebagai Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kementrian Agama RI, mendorong BMH untuk terlibat lebih intens dalam pembinaan muallaf. Menurutnya, agama Islam sendiri mengatur bahwa salah satu yang berhak menerima zakat adalah muallaf. “Oleh karena itu pembinaan muallaf mesti juga menjadi prioritas Lembaga Amil Zakat Nasional seperti BMH. Mungkin ke depan penyalurannya perlu dioptimalkan ke arah pemberdayaan ekonomi,” ungkap Penerima Awards Karya Ilmiah Dosen PTAI 2003 dan penerima Awards Karya Ilmiah Internasional Dosen PTAI 2007 ini. “Sekarang Kemenag kembali memiliki program bina muallaf yang sebelunya sempat ditiadakan dan silakan BMH
24
Berbagi Kemuliaan Hidup
menjadi mitra Kemenag dalam hal pembinaan muallaf, terutama di daerah pedalaman dan perbatasan,” ucapnya saat menjadi nara sumber dalam Talk Show Meneropong Masa Depan Zakat di Indonesia Kamis (17/12/2015). Hal ini disampaikan Amin kala menjawab pertanyaan tentang perlunya sinergi Lembaga Amil Zakat Nasional dengan berbagai pihak, terutama kementerian Agama untuk pembinaan muallaf dari BMH Perwakilan Propinsi Kalimantan Utara Luqman.
“Sekarang Kemenag kembali memiliki program bina muallaf yang sebelunya sempat ditiadakan dan silakan BMH menjadi mitra Kemenag dalam hal pembinaan muallaf, terutama di daerah pedalaman dan perbatasan,”
Selain itu, Muhammadiyah Amin juga menyatakan bahwa Kemenag berkomitmen memajukan umat Islam, salah satunya dengan mendorong para LAZ untuk bisa berkiprah dengan segera dan mematuhi segenap regulasi yang telah ditetapkan dalam UU No. 23 Tahun 2014. “Insya Allah Kemenag sangat berkomitmen untuk kemajuan umat. Oleh karena itu, BMH ini menjadi LAZ yang izin operasionalnya tinggal ditandatangani bapak menteri,” ucapnya yang disambut pekikan takbir dan applause para peserta Talk Show. “Jadi, silakan datang ke Kemenag dan kita wujudkan banyak program, di antaranya pembinaan muallaf di daerah pedalaman dan perbatasan,” pungkasnya.* Edisi MARET 2016
25
Hikmah
A
Hikmah
Menjadi Muslim yang Amanah
lkisah, seorang pemuda miskin bekerja sebagai tukang kebun. Ia bekerja di sebuah kebun milik seorang saudagar kaya. Pemuda yang bernama Mubarak itu telah bekerja di sana beberapa tahun.
“Wahai Mubarak, aku ingin kamu mengambil sekeranjang buah delima yang manis di kebun,” perintah sang majikan.
“Jangan salah lagi, pilih buah yang manis,” pesan sang majikan. Mubarak pun beranjak dan memetiknya dari beberapa pohon yang lain. Namun setelah dimakan oleh sang majikan, ternyata buahnya masih tetap masam. Kali ini, majikan marah, ia merasa malu kepada tamunya, namun ia masih bisa memendam rasa marahnya tersebut. Ia kemudian memerintahkan Mubarak kembali ke kebun dan memilih buah
26
Setelah tamunya itu pergi, beberapa hari kemudian, sang majikan berkata kepada Mubarak. “Mubarak, engkau tahu bahwa aku mempunyai seorang
Sesungguhnya kejujuran mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan kepada surga. Sedang dusta mengantarkan kepada perilaku menyimpang (dzalim) dan perilaku menyimpang mengantarkan kepada neraka
Suatu ketika, kedatangan tamu, seorang teman lamanya. Sang majikan ingin menjamu tamunya tersebut, ia pun memerintahkan kepada Mubarak untuk memetik beberapa buah delima di kebun.
Mubarak pun bergegas menuju ke kebun untuk memetik delima yang diinginkan majikannya. Tak lama kemudian, Mubarak datang dan membawa sekeranjang delima. Namun ketika sang majikan mengupas buah tersebut, ternyata Mubarak memetik buah yang masam. Sang majikan sedikit kesal, lantas ia kembali memerintahkan Mubarak untuk memetik sekeranjang lagi.
Sang majikan terperangah dengan jawaban penjaga kebunnya itu. Dalam hati, ia sangat kagum akan kejujurannya.
yang sudah manis. Namun sama saja, ternyata setelah dicicipi, buah yang dipetik Mubarak masih masam. Kontan sang majikan sangat marah. Ia tak habis pikir mengapa selalu dipetik buah yang masam. “Kamu ini bagaimana, mengapa sudah tiga kali kau memetik, selalu saja yang masam yang kau petik? Bukankah kau sudah bekerja di sini sudah bertahuntahun? Apakah engkau ingin membuat aku malu di hadapan tamuku?” tanya sang majikan. Mubarak menjawab, “Tuan, saya mohon maaf. Saya memang sudah bekerja di kebun tuan selama bertahun-tahun. Tapi selama ini saya tidak pernah memakan dan mencicip buah delima tuan sebiji pun, karena tuan tidak pernah mengizinkan hal itu kepada saya. Saya tidak ingin memakan makanan yang tidak halal bagi saya.”
Berbagi Kemuliaan Hidup Abu Ilmia
anak perempuan, dan sampai sekarang sudah banyak yang ingin melamarnya. Menurutmu, siapa yang pantas memperistri putriku ini?” Mubarak menjawab, “Tuan, dulu orangorang jahiliyah menikahkan putri-putri mereka lantaran keturunan. Orang Yahudi menikahkan lantaran harta, sementara orang Nashara menikahkan putri mereka karena keelokan parasnya. Sedangkan kita umat Islam diperintahkan untuk menikahkan anak karena akhlak dan agamanya,” jawab Mubarak. Sang majikan kembali dibuat takjub dengan pemikirannya ini. Akhirnya majikan tadi pergi dan memberitahu kepada istrinya. “Istriku, menurutku tidak ada yang lebih pantas untuk menikahi putri kita ini selain Mubarak.” Ujar sang majikan kepada istrinya. Dan sang istri pun setuju.
Akhirnya, Mubarak pun kemudian menikahi putri majikannya tersebut, dan mertuanya memberinya harta yang cukup melimpah. Di kemudian hari, isteri Mubarak ini melahirkan seorang putra yang diberi nama Abdullah. Abdullah inilah yang di kemudian hari dikenal sebagai Abdullah bin al-Mubarak, seorang ulama besar, pakar hadits, zuhud sekaligus mujahid. Kisah diatas mengajarkan kita untuk bersikap amanah, akhlak terpuji seorang muslim yang diwariskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam. Suatu sikap yang berat, dan terkadang pahit, namun berbuah kebahagiaan dan surga.
Amanah Sumber Kebahagiaan Hidup Hari ini, kejujuran sudah menjadi sesuatu yang sangat langka. Jarang kita temukan orang yang memiliki sikap amanah seperti kisah di atas. Padahal setiap amanah yang kita lakukan dengan jujur pasti membawa kebaikan dunia maupun akhirat. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam. Dari Abdullah bin Mas’ud RA: Rasulullah bersabda; “Sesungguhnya kejujuran mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan kepada surga. Sesungguhnya seseorang biasa berlaku jujur hingga ia disebut shiddiq (orang yang senantiasa jujur). Sedang dusta mengantarkan kepada perilaku menyimpang (dzalim) dan perilaku menyimpang mengantarkan kepada neraka. Sesungguhnya seseorang biasa berlaku dusta hingga ia disebut pendusta besar.” (HR Bukhari Muslim) Semoga sifat dan sikap amanah bisa menjadi kepribadian dan mental kita semua.*/Siraj el-Manadhy Edisi MARET 2016
27
Ulasan
Ulasan
Mewujudkan Kemandirian Finansial dalam Islam
Iman itu bergantung hanya kepada Allah. Artinya, iman itu mandiri.
A
llah berfirman dalam AlQur’an; “Apabilah telah selesai mengerjakan shalat, segeralah kamu menyebar di muka bumi, dan carilah karunia Allah, dan mengingat Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung” (QS. Al-Jumu’ah: 10-11). Ayat ini menganjurkan setiap Muslim agar berperilaku mandiri, berusaha dan bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidup tanpa mengharapkan belaskasihan dari orang lain. Salah satu kemandirian yang harus dimiliki seorang Muslim ialah finansial.
28
Berbagi Kemuliaan Hidup
Karena finansial menjadi hal yang begitu dominan dalam kehidupan, dari makan, pakaian, tempat tinggal, hingga perlengkapan hidup lainnya tak bisa lepas dari finansial. Oleh karena itu, seorang Muslim harus memiliki lima ciri, sebagaimana disampaikan oleh Ippho Santosa, penulis buku 7 Keajaiban Rezeki. Pertama adalah berdagang atau bisnis. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW; “9 dari 10 kunci rezeki ada di perdagangan.” Dengan berdagang peluang kita untuk mendapatkan banyak rezeki sangatlah besar, apalagi itu disampaikan oleh
baginda Rasulullah langsung dan hal itu sudah banyak terbukti. Tentunya dalam berdagang kita harus senantiasa jujur dan amanah, seperti yang dicontohkan Rasulullah dan para sahabatnya. Sebagaimana sabda nabi dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi; “Sesungguhnya sebaik-baik penghasilan ialah penghasilan pedagang yang apabila bicara tidak bohong, apabila diberi amanah tidak khianat, apabila berjanji tidak diingkarinya, apabila menjual tidak berlebihan (dalam menaikan harga), apabila berhutang tidak menunda-nuda perlunasan, dan apabila menagih hutang tidak memperberat orang yang sedang kesulitan.” Kedua, investasi. Saat ini banyak sekali penawaran investasi dalam berbagai bentuk barang maupun uang yang menggunakan konsep bagi hasil sekian waktu sesuai perjanjian. Seperti dengan berdagang, investasi membuat uang selalu bergerak sehingga membuatnya lebih menghasilkan dibandingkan hanya ditabung di bank. Nilai bagi hasil dari investasi ini yang membuat jumlah uang kita cepat bertambah. Yusuf berkata; “Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa, maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian setelah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari bibit gandum yang kamu simpan. Kemudian itu akan datang tujuh tahun yang padanya manusia diberikan hujan (dengan cukup) dan di masa mereka memeras anggur.” Ketiga adalah emas. Seperti yang telah kita ketahui, nilai emas cenderung stabil
dari masa ke masa. Kesannya naik karena nilai uang yang kita gunakan saat ini terus turun oleh inflasi. Jangan lupa dengan kewajiban zakat dari emas apabila sudah mencapai nishab dan haul. Memiliki emas akan menyelamatkan atau menjaga nilai uang yang kita miliki. Keempat, sedekah. Sedekah, infaq, atau berderma memang secara kasat mata dan logis matematis membuat harta yang kita miliki berkurang, tapi seperti yang sudah disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadis bahwa Allah Subhanahu Wata’ala akan memberikan balasan yang lebih baik dan melipat gandakan orang-orang yang menyedekahkan hartanya kepada orangorang yang membutuhkan.
Untuk mewujudkan kemandirian finansial bukan hal yang mudah, butuh keseriusan, keberanian dan kerja keras yang maksimal Kelima ialah hemat. Konsep hidup hemat mengajarkan kita untuk tetap menjaga gaya hidup kita dari watak boros dan serakah, seperti tidak membeli barangbarang yang tidak terlalu kita butuhkan. Kita tidak perlu selalu mengikuti haya hidup baru yang terus berkembang dalam waktu yang cepat. Itulah lima langkah mewujudkan kemandirian finansial. Tentunya untuk mewujudkan kemandirian finansial bukan hal yang mudah, butuh keseriusan, keberanian dan kerja keras yang maksimal. Semoga kita menjadi pribadi Muslim yang mandiri dalam hal iman, ahlaq, begitupun juga dengan finansial. Amiin.*/Siraj el-Manadhy Edisi MARET 2016
29
Tadabbur
Tadabbur Menyadari kekeliruannya, Nabi Musa pun memohon ampunan kepada Allah Ta’ala.
Kemudian waktu berjalan dan orang itu tetap seperti itu hingga masa yang telah ditentukan Allah, hingga orang itu kembali melakukan dosa yang lain.
“Musa berdoa: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku.” Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Qashash [28]: 16).
kembali melakukan dosa, maka ampunilah dosaku.’
ْ َ ْ َ ُ ْ َ َ ِّ ِّ َ َ َ ُ َّ َ َ َ َ ت نف ِس فاغ ِف ْر ِل فغف َر ُل ۚ إِنه قال ْرب إِن ظلم ُ ُه َو ال َغ ُف ُ الر ِح َّ ور يم Orang itu pun kembali berdoa, ‘Ya Rabbi, aku
Bila Terlanjur Berbuat Salah
S
iapa tidak mengenal sosok Nabi Musa Alayhissalam. Nabi yang berjuluk kalamullah itu merupakan Rasul pilihan yang memiliki lika-liku hidup panjang nan sarat dengan makna. Sejak lahir beliau sudah harus dihanyutkan di sungai Nil, kemudian diasuh oleh istri dan keluarga istana raja Mesir, Fir’aun. Penghanyutan itu sendiri pada kenyataannya adalah bentuk kasih sayang Allah kepadanya, mengingat semua bayi laki-laki yang lahir saat itu akan disembelih Fir’aun. Sebelum diangkat sebagai Nabi, Musa pernah membunuh orang Mesir secara tidak sengaja. Bahkan mungkin beliau tidak pernah mengetahui bahwa bagaimannya pada pihak lawan bisa langsung menyebabkan kematian. Kisah Musa ini diabadikan dalam Al-Quran Surat Al-Qashash [28] ayat 15.
30
Berbagi Kemuliaan Hidup
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Melalui ayat tersebut, Allah Ta’ala memberikan petunjuk kepada kita tentang apa yang mesti segera dilakukan kala melakukan kesalahan dan dosa. Menyesalinya lalu memohon ampun dengan segera bertaubat kepada-Nya. Dalam Hadits Qudsi disebutkan, “Seorang hamba melakukan dosa dan berdoa, Ya Rabbi, aku telah melakukan dosa maka ampunilah aku.’ Rabbnya berfirman, ‘Hamba-Ku mengetahui bhawa dia mempunyai Rabb yang akan mengampuni dan menghapus dosanya, maka Aku ampuni hamba-Ku itu.”
Allah berfirman, ‘Hamba-Ku mengetahui bahwa dia mempunyai Rabb yang akan mengampuni dan menghapus dosanya, maka Aku ampuni hamba-Ku itu” Kemudian waktu berjalan dan orang itu tetap seperti itu hingga masa yang telah ditentukan Allah, hingga orang itu kembali melakukan dosa yang lain. Orang itupun kembali berdoa, ‘Ya Rabbi, aku kembali melakukan dosa, maka ampunilah dosaku.’ Allah berfirman, ‘Hamba-Ku mengetahui bahwa dia mempunyai Rabb yang akan mengampuni dan menghapus dosanya, maka Aku ampuni hamba-Ku itu’… (HR. Bukhari Muslim). Dan, di dalam Al-Qur’an, Allah menegaskan bahwa andaikata seorang hamba berbuat hal tidak baik sampai melampui batas sekalipun, bertaubat dengan tidak berputus asa dari rahmat-Nya justru sangat diperintahkan. “Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar [39]: 53). Demikianlah kasih sayang Allah SWT kepada kita umat Islam. Jangan menjadi jahat karena anggapan diri telah banyak berbuat salah. Tetapi segeralah bertaubat, sebab Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.*/Abu Ilmia Edisi MARET 2016
31
Senyum BeRdaya
N
Sapa Muzakki
MAPAN Berdayakan Sri Mulyati dari Jerat Kemiskinan
umpang tinggal di rumah orang tua seorang pemulung karena ditinggal suami dengan 4 orang anak yang masih kecil-kecil dan serba kekurangan bukan hal ringan. Terkadang untuk sedekar memenuhi kebutuhan hidup bersama anaknya ia harus turun ke pantai yang berada di belakang rumahnya untuk mencari tudai, selanjutnya ia jual kepada warga yang membutuhkannya. Namun Sri Mulyati, begitu ia akrab disapa, merasa belum cukup hanya mendapatkan penghasilan dengan mencari tudai. Maka ia memutar otak agar bisa mendapatkan tambahan sumber pemasukan keluarga. Jualan minuman ringan menjadi pilihannya. “Ketika itu saya berpikir ingin memanfaatkan halaman kecil di depan rumah untuk jualan. Namun sempat bingung modal usaha dari mana untuk mewujudkan keinginan saya itu,” tandas Sri dengan wajah sendu.
32
Berbagi Kemuliaan Hidup
Untungnya, salahsatu temannya yang juga berjualan mainan anakanak keliling bercerita bahwa jualan mainan yang ia jalankan saat ini mendapatkan bantuan modal usaha beberapa kali dari Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Bontang melalui program Mandiri Terdepan (MAPAN). “Teman saya itu namanya Mulyono, dia cerita kalau sudah beberapa tahun ini dibantu modal usaha dari BMH tanpa bunga, tanpa bagi hasil alias pinjaman bergulir dengan pengembalian pokok dengan rentan waktu menyesuaikan kemampuan kita. Bahkan teman saya itu cerita jika
selama ini jika sudah lunas maka dapat pinjam lagi berikutnya. Saya senang sekali dengar informasi itu,” kata Ibu yang tinggal di bilangan Berbas Pantai Bontang Kalimantan Timur ini. Hingga saat ini Sri Mulyani sudah dua kali mendapatkan bantuan modal dari BMH karena ia dapat menjalankan usaha dengan baik. Harapannya, dengan usahanya semakin baik, ia bisa lebih mandiri dan bisa menyekolahkan anak-anaknya, serta yang terpenting lebih meningkatkan harkat dan martabatnya.*/ Rofiq
Dr. Dodo Sutardi, M.Pd (Pembantu Rektor III Universitas Prof. Dr. Hazairin)
Jangan Ragu Zakat dan Bersedekah “Al Imanu , tasdiqu bil qolbi Wa Iqra’u bil Lisani, wa amalu bil arkan” (Iman itu diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diwujudkan dengan perbuatan), demikian kata para ulama. Salah satu esensi agama adalah pembuktikan. Termasuk pembuktian dalam ber-shadaqah. Hal inilah yang dirasakan Pembantu Rektor III Universitas Prof. Dr. Hazairin Bengkulu. Dr. Dodo Sutardji, M.Pd. Sekali ia merasakan manfaatnya, ia merasakan ada kekuatan untuk terus mengamalkan sedekah. “Soal sedekah saya tidak pernah khawatir bahwa Allah akan mengganti, bahkan hal itu jauh lebih cepat dan lebih besar dari apa yang saya berikan, itu bukan hanya di akhirat saja, di dunia saja buktinya sudah jelas,” ungkap Dodo Sutardji, pada Mulia. Ditemui di ruang kerjanya lantai 2 Gedung Rektorat Universitas Prof. Dr. Hazairin Bengkulu, pria asli Garut, Jawa Barat yang sudah hijrah ke Bengkulu sejak 1986 ini telah lama ikut ambil bagian mengangkat harkat umat melalui zakat,
termasuk mengenal Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Ia mengaku sangat senang kiprah Hidayatullah di Bengkulu, terutama programnya yang dinilai cukup bagus, berkembang dengan baik dan cepat. “Bagi saya tidak ada alasan lagi tak mendukung BMH,” tutur ayah dari Ramadhan dan Eka Putri kepada Mulia. Sebagai dosen, suami dari Suparmi ini berharap kepada masyarakat dan seluruh mahasiswanya untuk tidak ragu dengan zakat dan sedekah, karena sesungguhnya zakat itu adalah tanggung jawab pribadi kepada Allah sebagai sebuah kewajiban, dan tanggung jawab sosial kepada umat. “Kita mesti menyadari bahwa zakat itu adalah kewajiban dan kebutuhan kita pada Allah, maka yang semestinya dilakukan adalah harus meningkatkan kualitas pemahaman ke-Islam-an dan ibadah kita pada Allah, itu pesan utama saya kepada masyarakat,” pungkasnya.*/JS. Amarta Edisi MARET 2016
33
Tarbiyatul Aulad
Tarbiyatul Aulad
Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam, ‘wahai Rasulullah tunjukkanlah kepadaku satu amalan yang dapat menghantarkanku masuk surga.’Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam menjawab: ”Jangan marah, maka bagimu surga!”
D
ua orang anak perempuan usia balita mondarmandir memastikan akan matangnya masakan kapurung yang dimasak oleh kakaknya. Keduanya mengambil mangkok dan sendok masing-masing, dengan tetap memintanya bersabar, mereka pun kembali bermain. Setelah masakannya matang dan sang kakak membagikan ke mangkok, mereka pun menyantap dengan lahap sampai mangkoknya bersih. Setelah makan, keduanya mengangkat mangkok masing-masing ke tempat pencucian piring. Namun tiba-tiba mangkok salah satu diantara keduanya jatuh dan pecah terbagi tiga. Begitulah fragmen anak-anak. Tidak menutup kemungkinan kitapun dihadapkan dengan keadaan yang sama seperti kejadian di atas. Yang membedakannya adalah bagaimana menyikapi hal tersebut.
34
Berbagi Kemuliaan Hidup
Terkadang kita mengedepankan respon kuat terhadap tindakan ‘negatif’ sang anak, tanpa mengkroscek kembali kronologi kejadian yang diperbuat oleh sang buah hati. Apakah kita merasa menang apabila berhasil membentak ataupun memarahi anak apabila bertindak diluar dari semestinya? Misalnya menjatuhkan mangkok baru, atau menumpahkan kopi yang dibawa olehnya untuk sang ayah, atau tindakan lain?
menjawab: ”Jangan marah, maka bagimu surga!”
Penulis buku Mendidik dengan Cinta, Irawati Istadi menjelaskan bahwa menyikapi tindakan-tindakan sang anak yang terlihat salah diperlukan kesabaran ekstra untuk menahan diri agar tidak terpancing untuk marah, karena bukan hal yang ringan. Minimal berdiam diri. Mencoba untuk lebih tenang menghadapi tingkah anak-anak. Jangan menunjukkan perbuatan emosi, dan lebih baik diam dan mengalihkan pembicaraan ke persoalan lain, kalau perlu berpindah ke ruangan lain agar tidak terpancing untuk marah.
Pertama, perintah untuk melaksanakan beberapa sebab yang dapat menimbulkan hal-hal positif, dan melatih hamba agar senantiasa berakhlak mulia, sabar, serta menstabilkan diri atas apa yang menimpa diri.
Pekerjaan Berat, Imbalan Surga Meninggalkan marah ternyata merupakan salah satu sebab masuk surga-Nya, sebagaimana yang telah dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam melalui hadits yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani yang artinya: Abu Darda RA berkata, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam, ‘wahai Rasulullah tunjukkanlah kepadaku satu amalan yang dapat menghantarkanku masuk surga.’ Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam
Sifat marah adalah salah satu sifat yang jarang sekali bisa dihindari ataupun ditinggalkan secara mutlak. Dr. Nayif bin Ahmad Al-Hamd dalam kitabnya AlGhadabh: Adabu wa Ahkam yang telah diterjemahkan mengungkapkan bahwa sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam (Jangan Marah!) mencakup dua perkara agung.
Kedua, perintah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam (Jangan Marah!) ditujukan kepada siapa saja agar jangan sampai melampiaskan kemarahannya setelah perasaan tersebut lahir dalam dirinya. Oleh sebab itu, siapa saja yang mampu mengekang diri dari melampiaskan kemarahannya, seakanakan ia tidak dalam keadaan marah. Atas dasar ini maka kekuatan akal dan hati seorang bisa dikatakan sempurna. Bukankah suatu kemuliaan pula bagi orang tua tatkala mampu mengendalikan amarah yang akan ditujukan kepada sang anak. Semoga kita senantiasa diarahkan oleh-Nya kepada pribadi yang mampu mengekang diri dari pelampiasan amarah kepada anak kita. Wallahu’alam bishshawab.* Edisi MARET 2016
35
PRESTASI
PRESTASI
Dua Mahasiswi Berjilbab
Raih Juara Penelitian Gigi se-Asean
bakteri plak pada permukaan gigi penyebab gigi berlubang,” ujar Irma dikutip Antara.
D
ua mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, Ridhayani Hatta dan Irma Ariany Syam, meraih juara I lomba “Dental Student Research 2016” tingkat ASEAN. Mahasiswa asal Unhas ini berhasil meraih penghargaan terbaik setelah mengikuti kompetisi tingkat ASEAN di kampus Universitas Gadja Mada, Yogyakarta, Januari 2016. Wakil Rektor III Unhas Dr Ir Abd Rasyid J,M.Si mengatakan, tim Unhas ini mengangkat penelitian berjudul The Effectivity of Dangke (Dairy Product from Enrekang, South Sulawesi) to Reduce Number of Streptococcus in Dental Plaque yang dipresentasikan dalam Bahasa Inggris. Ridhayani bersama Irma Ariany meneliti mengenai Dangke, merupakan makanan tradisional dan memiliki efek yang baik untuk kesehatan gigi.
Kompetisi tingkat mahasiswa kedokteran gigi se-Asean ini diawali melalui seleksi. Akhirnya 10 tim yang terpilih sebagai finalis melakukan presentasi diantaranya dua tim dari Universitas Hasanuddin, dua tim dari Universitas Airlangga. Satu tim dari Universitas Indonesia, satu tim dari Universitas Jember, dan empat tim dari Universitas Gadjahmada. Salah satu kriteria penilaian adalah sistematika penyusunan karya ilmiah, presentasi karya, serta presentasi poster. Berdasarkan akumulasi hasil penilaian dari dewan juri akhirnya diputuskan tim satu dari Universitas Hasanuddin sebagai juara pertama dalam perlombaan ini.*
Salah satu kelebihan makanan tradisional dari Kabupaten Enrekang ini sangat perlu dilestarikan.
Tahun 2015 Indonesia Juara Umum, Musabaqah Hafalan Qur’an dan Hadits Tingkat ASEAN Kembali Dibuka
“Dangke memiliki potensi sebagai makanan nonkariogenik yang dapat menghambat pembentukan
Musabaqah Tahunan Hafalan Al-Qur’an dan Hadits
36
Berbagi Kemuliaan Hidup
Pangeran Sultan bin Abdul Aziz tingkat Nasional ke-8 insya Allah akan diadakan pada tanggal: 28-31 Maret 2016. Sedang untuk tingkat Asia Pasifik akan diadakan pada tanggal: 18-21 April 2016. Mekanisme pendaftaran bagi calon peserta yang berminat melalui Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) provinsi, Pondok Pesantren yang mendapat undangan atau melalui surat permohonan resmi yang dikirimkan via email ke:
[email protected] atau via pos ke alamat sekretariat panitia: Kantor Atase Agama Kedubes Saudi Arabia di Jakarta, Jalan Banyumas no 16 Menteng Jakarta Pusat 10310. Atau bisa juga bertanya di +62817798854 (Gunaim Ihsan, Staf Kantor Atase Keagamaan Kedubes Arab Saudi). Musabaqah tingkat nasional insyaAllah akan diadakan di Hotel Balairung Matraman Jakarta Timur. Adapaun cabang-cabang hafalan yg diperlombakan dalam musabaqah ini, adalah: 1. Al-Qur’an: 30 juz, 20 juz, 15 juz dan 10 juz dari awal surat dalam mushaf dan tidak berlaku hafalan dari belakang atau tengah-tengah mushaf. 2. Hafalan hadits terdiri dari 100 hadis dengan sanad dan 400 hadits tanpa sanad (tersedia modul baku dari panitia). Masing-masing juara 1, 2 dan 3 pada semua cabang hafalan Al-Qur’an dan 10 besar dalam cabang hadits berhak pula mewakili Indonesia pada event sesudahnya yaitu musabaqah tingkat Asia Pasifik yang kemungkinan peserta ditempatkan di Hotel Royal Kuningan. Sedangkan kegiatan musabaqahnya di Masjid Istiqlal pada tgl 18 s/d 21 april 2016.
Juara pada tingkat Asia Pasifik mendapat hadiah dalam bentuk mata uang riyal sebesar nilai nominal pada tingkat nasional plus mendapat kesempatan ibadah haji gratis sebagai daftar tamu undangan kerajaan Saudi Arabia langsung pada tahun yang sama tanpa waiting list (tanpa menunggu bertahun-tahun). Dalam Musabaqah Hafalan Qur’an dan Hadits Tingkat ASEAN-Pasifik Ke-VI Maret tahun lalu, Indonesia mendapat juara 1. Panitia menyiapkan hadiah berupa uang tunai 16 ribu riyal (Rp. 48 juta) untuk juara 1, serta apresiasi berupa kesempatan beribadah haji bagi seluruh pemenang Tahun lalu, kategori hafalan 30 juz, dimenangkan Abdurrahim Syamsuri (Indonesia, sebagai juara 1), disusul Thalhah A Alimudin (Filipina) sebagai juara 2, dan Jajang Hasanuddin (Indonesia) sebagai juara 3. Untuk kategori hafalan 20 juz, dimenangkan oleh Muhammad Rifki (Indonesia) sebagai juara 1, disusul M Nazir Abd Fatah (Filipina) sebagai juara 2 dan Shalaluddin (Filipina) sebagai juara 3. Untuk kategori hafalan 15 juz, dimenangkan oleh Jundi Abdurrahim (Indonesia) sebagai juara 1, disusul Tari Surya Putra (Indonesia) sebagai juara 2, dan Mihammidin Abdul Basith (Thailand) sebagai juara 3. Untuk kategori hafalan 10 juz, dimenangkan oleh Sholah Balangan A Ghani (Filipina) sebagai juara 1, disusul Asgari Manalukar (Filipina) sebagai juara 2, dan Husen Samuh (Thailand) sebagai juara 3. Sementara itu, untuk kategori lomba hafalan Hadits, dimenangkan oleh Abdullah Muhammad, Syarifuddin, dan Noval Hisyam yang ketiganya merupakan perwakilan dari Indonesia.* Edisi MARET 2016
37
Psikologi Anak
Psikologi Anak dan prostitusi, tidak berfikir jangka panjang. Mereka dengan mudah terlibat ‘prostitusi gaya baru’ hanya karena ingin memiliki gadget versi baru sebagaimana teman temannya. Generasi X-Y Diantara kita sering mendengar istilah ‘Gen X’ dan ‘Gen Y’. Gen X atau sekumpulan orang yang lahir pada tahun 1965-1980. Pada masa tersebut MTV dan video game menjadi suatu hal yang sangat diminati.
“Generasi 556”
T
Oleh: Masfufah, MA Konselor psikologi anak di Biro Layanan Psikologi Hidayatullah (BLPH) Surabaya
AHUN 2014, warga Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik Jawa Timur dikejutkan kasus pembunuhan dan pemerkosaan dua siswi MTs Alfatah Ujungpangkah, Fidiatun Najihah (16) dan Nailus Shofi (16). Jajaran Polres Gresik menduga aksi pembunuhan kedua siswi ini akibat perkenalan dengan seseorang melalui jejaring sosial Facebook. Afia Wiji Rahayu (22), Kakak Shofi mengatakan, Shofi sering pamit ke warung internet (Warnet) setiap mengerjakan tugas. Isa Anshori, Direktur Hotline Pendidikan Surabaya, yang peduli masalah anak dan perempuan korban trafficking kepada media tahun 2014 menunjukkan temuan; umumnya anak-anak ABG korban trafficking
38
Berbagi Kemuliaan Hidup
Sementara Gen Y atau biasanya juga disebut sebagai Generasi Millenium, merupakan Generasi Yang muncul setelah Generasi X. Ungkapan Generasi Y itu mulai dipakai pada editorial koran besar di Amerika Serikat bulan Agustus tahun 1993. Generasi Y, yaitu generasi anak manusia yang lahir pada tahun 1981-1999. Generasi Yang pada tahun 2016 ini berusia antara 17-35 tahun. Di Indonesia, diperkirakan ada 90 juta Gen-Y pada tahun 2030 nanti. Menurut William Strauss dan Neil Howe, Generasi Y banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti: email, SMS, instant messaging dan media pertemanan seperti Facebook, Twitter,
smartphone dan hidupnya tak bisa lepas dari internet. Harian The Wall Street Journal, pernah mencatat jumlah pengguna Facebook di Indonesia sampai dengan bulan Juni 2014 mencapai angka 69 juta anggota. Sedang pengguna Twitter sudah genap 50 juta anggota. Menurut CEO Facebook Mark Zuckerberg, Indonesia merupakan pasar yang potensial pengguna media sosial. Generasi Y dikenal sangat terbuka pola komunikasinya dibandingkan generasigenerasi sebelumnya. Mereka adalah pemakai media sosial yang fanatik. Mereka lebih disibukkan dengan HP, Ipad, Iphone, Gagdet, Tablet, Skype, Whatsapp dan cenderung abai dengan kondisi sosial masyarakat di sekitarnya (asosial). Secara sepintas, anak Gen Y terlihat pintar, aktif dan techno-minded. Namun sebenarnya mereka tergolong tak berdaya secara ruhani. Mereka mudah rapuh dan terpengaruh hal-hal yang instant. Sampaisampai urusan sekolah, belajar, mencari ilmu, mencari jodoh hingga urusan curhat pribadi harus lari ke internet. Inilah anakanak zaman yang dilahirkan dari ‘rahim teknologi’. Meminjam istilah penulis novel “BidadariBidadari Surga” Darwis Tere Liye, inilah generasi “Kaum Cetek”. Hidup di dunia serba modern, namun jika mempertahankan kebenaran dan al – Haq, kita seolah menjadi terasing. “Dunia yang canggih tapi, jika kalian habishabisan menjaga anak-anak, keluarga dari serangan homo, lesbi, maka kalian akan disebut homo-phobia. Sementara yang homo, lesbian, termasuk para pendukungnya mendapat lencana: orang paling toleran, berhati mulia, dan the best people yang pernah ada,” ujar Tere Liye.
Generasi Y hidup di dunia lebay, di mana jika berusaha menjalankan ajaran agama, dan menegakkan perintah kitab suci Al-Quran, kita akan menerima nasib dan divonis; pendek pikir, dangkal, kampungan, berpikir mundur, intoleran dan semua gelar hina dina lainnya. Sementara mereka yang memilih jalan sesat seperti; homoseksual, lesbian, liberalisme dan aliran sesat justru mendapatkan sanjungan: manusia modern, sangat berpikiran maju, berwawasan, orang-orang terhebat yang pernah dilahirkan di muka bumi. Meski kita hidup di dunia terasing, sungguh, Allah Subhanahu Wata’ala telah memberikan janjinya untuk ‘orang-orang terasing’ di zaman seperti ini. Allah berfirman yang artinya; “Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendakiNya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui.” [QS. Al Maa`idah [5]: 54] Itulah generai 5:54, yang keras terhadap orangorang kafir dan sayang pada kaum Muslim. Ia membenci maksiat, tetapi sayang persaudaraan dan ukhuwah Islamiyah. Jika Allah membenci orang kafir dan kemaksiataan, hatta, diolok-olok intoleran dan tuduhan radikal. Ia tidak takut celaan dalam berpegang teguh terhadap agamanya, hatta, seperti memegang bara api. Mari jaga anak-anak kita agar menjadi generasi masa depan, yang tidak takut kepada “celaan orang yang mencela” dan ‘generasi terasing’ di antara banyak yang tersesat.* Edisi MARET 2016
39
Cara Pandang Nya. Mengutamakan manfaat dan meninggalkan mudharat. Mengambil yang kekal daripada yang fana, serta mengutamakan akhirat daripada dunia.
Imam Nawawi Pimred Majalah Mulia
Akal ~Mengikat binatang dengan tali, mengikat manusia dengan akal~ [Pepatah Melayu] Ungkapan ini cukup menarik, sebab di dalam Al-Qur’an berulang-ulang Allah menegaskan tentang perihal pentingnya akal. “Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal; (yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu.” (QS. Ath-Thalaq [65]: 10). Tidak heran jika kemudian Buya Hamka dalam bukunya Falsafah Hidup menegaskan, “Orang yang berakal adalah orang yang mendapat inayah dari Allah.” Oleh karena itu, menurut ulama yang menulis Tafsir Al-Azhar itu, orang berakal akan mengambil apa yang menyenangkan daripada yang menyakiti bukan saja menurut pribadinya, tetapi menurut Allah dan Rasul-
40
Berbagi Kemuliaan Hidup
Dengan kata lain, sangat relevan ketika Allah berfirman, “Bertakwalah kepada Allah hai orangorang yang mempunyai akal.” Artinya, bagi yang tidak mau menggunakan akalnya akan sangat sulit dirinya memahami keutamaan dari perintah bertakwa. Dari sini dapat dipahami dengan gamblang mengapa Nabi menegaskan bahwa orang yang cerdas adalah yang mempersiapkan diri dengan banyak beramal sholeh sebagai bekal memasuki alam akhirat dan menahan diri dari memperturutkan hawa nafsu. Berarti, orang yang bertakwa adalah orang yang berakal. Karena itu, menurut Imam Nawawi AlBantani dalam kitabnya Maraqi Al-Ubudiyah menegaskan bahwa orang yang bertakwa itu menghendaki derajat yang tinggi di sisi Allah Ta’ala, sehingga ia selalu menyibukkan hati dan anggota badan untuk bersama dengan Allah. Dalam bahasa Buya Hamka, orang yang berakal akan terus menilik hari-harinya, apakah lebih banyak diarahkan untuk mendapat ridha Allah atau malah sebaliknya justru memperturutkan hawa nafsu. Dirinya selalu menimbang amalnya untuk bisa memastikan bahwa dirinya selalu diridhai Allah Ta’ala. Orang-orang yang secara ajeg mampu menggunakan akal seperti itu Allah sebut sebagai Ulul Albab, yakni orang yang segenap pengetahuan (ilmu) dan ibadah yang dilakukannya tidak membuka apa-apa selain daripada ketakjuban, kekaguman dan pengakuan bahwa Allah benar-benar Maha Kuasa, sehingga tidak satu pun ciptaann-Nya yang sia-sia. Atas dasar itu, adalah suatu kesesatan jika manusia memahami bahwa akal terpisah dari wahyu. Justru dengan wahyu itulah fungsi akal akan maksimal dan kemaslahatan dunia akan tercipta. Dan, yang paling menarik, akal itu akan berfungsi maksimal jika setiap Muslim mau mengasah, menajamkan, meneguhkan dan menguatkan keimanan dalam hatinya. Dimana iman itu adalah anugerah tak ternilai yang telah lama bersarang di dalam dada kita. Wallahu’alam Edisi September 2015
41
Baitul Maal Hidayatullah (BMH)
adalah lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) yang telah mendapatkan pengukuhan SK MENAG No: 538/2001 Kantor Baitul Maal Hidayatullah di Seluruh Indonesia KANTOR PUSAT Graha BMH, Kalibata Office Park : Jl Raya Pasar Minggu, No. 21, Blok H Kalibata - Jakarta Selatan.Telp. : 021 7975 770, Fax. 021 7975 614
[email protected] JAWA BARAT Bandung : Jl. R.Endang Suwanda No. 18A Pasirluetik - Padasuka Bandung 40192 Telp. : 022 - 7650 2424 / 0851 0350 2424 Sms Centre : 0852 2223 1688
[email protected] Bogor : Jl. Raya Pemda No. 30 Karadenan Kec, Cibinong Kab. Bogor (dekat Perum Acropolis)Jawa Barat Telp. : 0851 0367 7363, 0822 1679 3622, 0896 8078 3943, 0852 1875 7032
[email protected] Cirebon : Jl. Perjuangan No B2 -Ruko Jembar Agung–Majasem, Karyamulya, Kesambi Telp: 0231-830 4027 / Fax : 0231-830 4027 Sms Centre : 0851 0077 8420
[email protected] Depok : Jl. Margonda Raya No.12 Pancoran Mas, Kota Depok 16431 Telp. 021-3599 9395, Sms Center 0856 9777
[email protected] Bekasi : Graha Marhaban, Jl. Cut Mutia No. 70 Blok R5 Karang Kitri, Margahayu, Bekasi Timur Kota Bekasi, Tlp. : 021 9552 4047 cs.bekasi@bmh. or.id Tangerang : Jl. Raya Cianter BSD-Serpong No. 105 Kota Tangerang Telp. : 0812 8577 4444
[email protected] JAWA TIMUR Surabaya : Jl. Raya Mulyosari No 398 Telp. : 031 - 5928 866, 5915516, 0851 0238 0001
[email protected] Malang : Jl. Kawi 29 Kota Malang. Telp. : 0341-369906, Fax. : 0341-462 738 HP. : 0851 0471 7000
[email protected] Sidoarjo : Jl. lingkar Timur Ruko La Jolla Blok D No. 38 Telp. : 031-8954388, 0851 0057 3160
[email protected] Bangkalan : Jl. HOS Cokroaminoto 50 Bangkalan Telp : 031-3091-149, HP : 0852 3372 1460
[email protected] Gresik : Jl. Sumatra 46A GKB, Gresik Telp. : 031-3956 865, HP 0851 0125 3335 cs.gresik@bmh. or.id Kediri : Jl. Pesantren Gg.VI. No. 5 Kota Kediri Telp. : 0345 2890001
[email protected] Madiun : Jl. Towangsan 1A Madiun Telp. : 0351-491844 ; HP : 0823 3268 3090
[email protected] Mojokerto : Ruko Tunggadewi No.04 Jl. Kedungsari, Gunung Gedangan, Magersari, Kota Mojokerto Telp. : 0321 390155 / 0851 0128 2300
[email protected] Pamekasan : Jl. Raya Jalmak No. 120 Pamekasan, Telp. : (0324) 329132 ; HP: 0819 3808 7350, 0823 3100 2906
[email protected] Probolinggo : Perum Asabri H-223 Kota Probolinggo. Telp. : 0335 - 423287 Sms Center : 0812 1750 7507
[email protected] Bojonegoro : Jl. KH.Mansyur No.151 Bojonegoro Telp. : (0353) 886 086, HP : 0821 3118 9832
[email protected] Ngawi : Jl. Panjaitan 20 B, (Perumnas Lawu Indah) Telp. : 0351-746009, 085235044405 Trenggalek : Jl. Soekarno - Hatta Gg. Siwalan, Perumnas Kelutan Permai A-2 RT. 03/01 Kel. Kelutan Kab. Trenggalek 66312 Telp. : (0355) 794 141 / 085 3355 83000 cs.trenggalek@bmh. or.id Banyuwangi : Jl. Kalasan No. 19 Banyuwangi Telp. : 0333424392, 085236397772
[email protected] Jember : Jl. Kalimantan No.23 (Depan Bank BTPN) Telp : 0331 - 334 400, Sms Center : 0851 0287 4400
[email protected] UPZ BMH Jember Jl. Kaliurang 5 Telp. : 0331-338814 Magetan : Jl. Karya Dharma No. 50 Magetan Telp. : 0351-3328666 Sumenep : Jl. Payudan Barat No. 3, Pabian Telp. : 0328-667273 , Hp.087752687168/085331357295
email :
[email protected] Bondowoso : Jl. Panjaitan 104 (Samping Dinas Peternakan) Bondowoso Telp. : 0332 - 3525067 / 0822 5771 4000
[email protected] Tuban : Jl. KH. Mustain No.50 Tuban Telp. : Telp. : 0356-883 1030 ; HP. 0813 3163 9906 Pasuruan : Jl. Ir. H. Juanda No 63 Blandongan Kec. Bugul Kidul. Telp. : Mas’ud : 081 233 929 000, Tamrin : 081 353 000 298 Blitar : Jl. Riau Barat No.16 Sanan Wetan - Blitar. Telp. : 0812 3320 4400 Jombang : Jl. Brigjen Katamso No. 45 Kalimalang, Sengon Jombang. Telp. : 0851-06262123 Lamongan : Perumahan Graha Indah blok D 12 lamongan, Telp. : 0322 317686, 7788324 Nganjuk : Jl. Anjuk Ladang la/40 Ploso Nganjuk Telp. :0358 328876, 085235931177, 085736675154 Tulungagung : Jl Sultan Agung Gg 5 RT 3 RW 1 Desa Ketanon Kedungwaru Tulungagung Telp. : 0355-333480 Pacitan : Jl Mayjen Sungkono No 1 Telp. : 0357-5108370 Lumajang : Perum Biting Blok A6/8 Kutorenon Sukodono Lumajang. Telp. : (0334) 4546 044 Ponorogo : Jl. Semeru No. 63 Nologaten Telp. : 0352-482548, SMS Center : 0812-34328025
[email protected] JAWA TENGAH Semarang : Jl. Watulawang timur II/23, Papandayan Gajahmungkur Semarang 50232 Telp. 024.8508 768, Hp. 0813 9067 9111
[email protected] Pekalongan : Jl. Kusuma Bangsa Gg. 1B No. 11 Kandang Panjang, Pekalongan Utara. Jateng, Telp. : (0285)-411708 SMS Center : 0857-7757 4767
[email protected] Solo : Jl. Jayawijaya, Balongbaru Rt.01 Rw. XXII, Kadipiro, Banjarsari, Solo Telp. : 0271-7893 238 ; 0851 0184 0776
[email protected] Kudus : Jl. Raya Kudus - Jepara km 5,6 Kaliwungu Kudus. Telp. : 0291 - 4248080
[email protected] Sragen : Jl.Bengawan Solo No.19, Pecing Sragen Tengah. Telp. : 0271 - 8821224 Sms Center : 0813 2579 4603
[email protected] Kebumen : Jl. Tentara Pelajar No.37B Kewadusan (Depan Toko Berkah Pelastik) Telp. 0287-3873156
[email protected] Jogjakarta : Graha Tumutu Kavling 3 Jl. Damai No. 52 Mudal, Sariharjo, Ngaglik Sleman, D.I.Yogyakarta 55581 Telp. : 0851 0043 2112, SMS : 0857 9993 9991 cs.jogja@ bmh.or.id BANTEN: Serang : Jl.KH Abdul Fatah Hasan No 24 Cijawa, Kota SerangBanten 42116, Telp. (0254) 8489835 Sms Center : 0819 3288 8099, email.
[email protected] SUMATRA: Medan : Jl. Irian Barat Kongsi VI Sampali Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Sumatera Utara Telp. : 061-7502 9000, HP. : 0852 6047 4611
[email protected] Bengkulu : Jl. WR. Supratman No. 02 Rt. 02/01, Beringin Raya, Muara Bangka Hulu Kota Bengkulu 38121 Telp. : (0736) 342373, Hp : 0823 0780 9191
[email protected] Kepulauan Riau : Komplek Ruko Pesantren Hidayatullah Lt.2 No.2 Kel. Kibing – Kec. Batu Aji - Kota Batam – Prov. Kepulauan Riau Telp/Fax. : (0778)-361053
[email protected] Pekan Baru - Riau : Jl. Bukit Barisan No. 42 Pekan Baru - Riau. Telp. : 0877 8887 8235 Palembang : Jl. DI Panjaitan, No. 06, RT.01/I Sentosa, Seberang Ulu II. Telp. : 0711 - 8033317
[email protected]
KALIMANTAN : Balikpapan : Jl. MT. Haryono Ruko BDI Blok II No.07A Telp. : 0542872644 / 878666 Fax : 0542-872464
[email protected] Paser : Jl. Kusuma Bangsa KM II RT 09 Des. Tepian Batang Kec. Tanah Grogot. Kab. Paser Kaltim 76211 Telp. : 0852 1500 7373, 0821 5943 3895
[email protected] Samarinda : Jl. Juanda 2 (Belakang SPBU) Telp. : 0541-777 1463, HP : 0821 5815 1515 cs.samarinda@ bmh.or.id Tarakan : Jl. Kusuma Bangsa No. 27. Lingkas Ujung. Kota Tarakan Telp./Fax. : 0551 - 23564
[email protected] Nunukan : Jl. Pelabuhan Baru Rt. 14 Nunukan Kalimantan Utara Telp. : 05562025704 HP : 0852 5181 2451
[email protected] Tenggarong : Jl. Wolter Monginsidi No 3 RT 09 Pal 5. Timbau, Tenggarong Telp. : 0851 0006 6069
[email protected] Bontang : Jl. R. Suprapto No. 12 (depan Rumah Sakit Amalia Bontang) Telp/fax. : 0548-28222 & GSM. 0821 543 898 11
[email protected] Bulungan : Jl. Jelarai Raya No.2 Tanjung Selor (Samping Dealer Mitsubishi) Bulungan Kalimantan Utara. Telp./Fax : 0552-2025997, 0852 9440 5566
[email protected] Malinau : Jl. Pasar Induk RT.20 Malinau Kota, Kab. Malinau, Kalimantan Utara Telp. : 0852 5076 7702
[email protected] Berau : Jl. Pulau Panjang (Samping RSUD Abdul Rivai) Tg. Redeb - Berau Telp. : (0554) 23273 / 0813 4727 7604
[email protected] SULAWESI Makassar : Jl. Tamalanrea Raya No 27 Telp. : 0411 - 589 475 / 0852 4264 4452
[email protected] Kendari : Jl. Kelapa (Ex. Jl. Gersamata ) No.12 Anduonohu Kota Kendari Telp. : 0852 8957 4683
[email protected] Luwu Timur : Jln. Gn. Pangrango F-181 Sorowako Telp. : 0475-321421
[email protected] Bau-Bau : Jl. Gatot Subroto No. 2 , Buton-Sultra Telp. : 0402 - 28 222 40 Luwuk Banggai : Jl. Urip Sumiharjo No. 48, Luwuk Banggai. Telp. : 0461 23476 Mamuju : Jl. Abd. Syukur No.2 Depan Pasar Baru Komplek Ponpes Hidayatullah Telp.: 0426 2324 398 / 0821 1481 1486
[email protected] Gorontalo : Jl. Nani Wartabone No.111 Kota Gorontalo Telp. : 0821 9579 9372 Ternate : Jl. Tengah Kalumata No. 198 Ternate Selatan - Maluku Utara Telp. : 0921-3124779 SMS : 0822 9242 2725
[email protected] NTT DAN BALI : Mataram : Ruko Nusantara Square No. 3-A Jl. Udayana Selaparang Mataram Telp. : (0370) 635008
[email protected] Denpasar : BMH Bali Jl. Nusa Ceningan No. 20 A, Teuku Umar-Denpasar, Bali Telp. 0361 4747711 Email :
[email protected] Kupang : Jln. Badak No.17 Bakunase, Kota Raja, Kupang 85116 Telp. : (0380) 823634 Hp 0812 3716 1509 / 0813 2021 1931
[email protected] PAPUA : Monokwari : Jl. Trikora KM 19 Arfai II Anday Manokwari Selatan. Telp. : 0811 4854 508 Sorong : Jl. Jambu Jalur B Aimas Unit 1 Kabupaten Sorong, Papua Barat Telp : 0812 2529 9996 cs.sorong@ bmh.or.id Timika : Jl.KH. Dewantara Batas RT.05 Simp. Lampu Merah. Dingo Narama. Timika Telp. : 0852 5482 1682 cs.timika@ bmh.or.id Jayapura : Jl. Amphibi No. 05 Hamadi Jayapura, Telp. : 0812 4807 4310 / 0852 3110 6088
[email protected] Merauke : Jl. Irian Seringgu Kel. Serinngu Jaya Kab Merauke Telp. : (0971) 324918 Hp. : 0821 9813 7127
[email protected]
www.bmh.or.id
1.2000.000 1.3000.000 1.6000.000 1.8500.000
Jakarta : Jl.H.Samali, No.79B, Pejaten Barat, Pasar Minggu - Jakarta Selatan, Hotline. 0823-49817857 Surabaya : Perum Injoko Jl. Gayung Kebonsari Injoko III A No. 4, Surabaya, 0823-3608-5866 Malang : Jl. Gotong Royong III/12 Jetak Ngasri Dau Malang , 0852-57210075