Daftar Isi Prosiding Pertemllan dan Presentasi llmiah Fllngsional Pengembangan Jakarta.
Teknologi Nllklir 1
ISSN : 1978-9971
12 Desember 2007
AKURASI PENENTUAN KADAR TRITIUM eH) DALAM URIN MENGGUNAKAN INDIKA TOR QUENCHING (PEMADAM) ISlE Elistina Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - BA TAN ABSTRAK AKURASI PENENTUAN KADAR TRITIUM eH) DALAM URIN MENGGUNAKAN INDIKA TOR PEMADAM ISlE. Akurasi penentuan kadar Tritium dalam urin dilakukan dengan mencacah sampel unn menggunakan alat LSA 2550 TRILL Tri Carb Packard untuk memperoleh nilai aktivitas sampel dalam peluruhan per menit (dpm). Nilai dpm yang akurat dapat diperoleh dari sampel-sampel dengan nilai tSIE rendah. tSIE merupakan interaksi antara radioaktivitas dari sumber ekstema dan skintilator dalam vial sampel untuk menentukan tingkat quenching (pemadam). Berkurangnya jumlah foton yang dihasilkan karena adanya pemadam dapat mempengaruhi efisiensi pencacahan sehingga perlu menaikkan efisiensi pencacahan menggunakan parameter indikator pemadam tSIE. Sumber standar dicacah untuk memperoleh kurva standar dengan variasi pemadam lalu efisiensi tiap sampel dihitung dan selanjutnya digunakan untuk menghitung nilai aktivitas (dpm) yang sebenamya dalam sampel. Tritium merupakan salah satu radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan terutama pada pekeIja di reaktor sehingga perlu dipantau kesehatannya secara rutin dengan menentukan kadar Tritium dalam urin. Aktivitas sam pel urin yang telah ditentukan kadar Tritiumnya dibandingkan dengan aktivitas· 2000 Radiotoxicological Intercomparisons Procorad Perancis. Dari hasil penentuan kadar tritium dalam urin diperoleh nilai aktivitas dengan perhitungan statistik antara I, II % sampai dengan 5,87 %, sehingga dapat dikatakan hasil yang diperoleh cukup akurat dan masuk ke dalam batasan yang telah ditetapkan pada interkomparasi radiotoksik 2000. Kata kunci: kadar Tritium, urin, tSIE dan LSA 2550 TRILL Tri Carb Packard ABSTRACT ACCURACY OF DETERMINATION OF TRITIUM eH) AMOUNT IN URINE USING tSIE QUENCHING INDICA TOR. Accuracy of determination of tritium amount in urine had been done using LSA 2550 TRILL Tri Carb Packard instrument to obtain activity value in the sample using dpm mode. The accurate of dpm value is obtained from samples with low tSIE value. tSIE represent interaction between radioactivity trom external source and scintillation in sample vial to determine quech level. Decreasing of amount of photon yield caused by quenching can influence counting efficiency so that require to increase counting efficiency using quenching indicator parameter of tSIE. Source of standard was counted to obtain standard curve versus quench variance and then efficiency of each sample counted and used to calculate of true activity value (dpm) in samples. Tritium represent one of dangerous radioactive for health especially of reactor worker so that the status of health of all workers should be monitored routinely by determination of tritium content in urine. The activity of urine samples was determined the tritium amount compare by the activity of 2000 Radiotoxicological Intercomparison Procorad France. The results of determination of tritium content in urine was obtained activity value from statistical calculation between 1.I1 % to 5.87 %, so that the result obtained was accurate and in range which have been specified at 2000 radiotoxicological intercomparison. Key words:
Tritium amount,
Pusat Teknologi Kese/amatan
urine, tSlE and LSA 2550 TRILL Tri Carb Packard
dan Metrologi Radiasi - Badan Tenaga Nllklir Nasional
69
Prosiding Per/emuan don Presentasi Ilmiah Fungsiona/ Pengembangan Tekn%gi Nuklir 1 Jakarta. /2 Desember 2007
I. PENDAHULUAN
Tritium
Analisis urin hasil proses ekskresi banyak
digunakan
untuk
menentukan
pengendapan
zat radioaktif
tubuh
radioaktif
dan
yang
berpindah (transfortable). radioaktif
mencapai
sejumlah
di dalam mudah
Jika suatu zat aliran
darah,
kecil zat radioaktif
terse but
akan mengendap dalam berbagai organ
dosis
ISSN : 1978-9971
(tritiated water/HTO) ekivalen
mengendap
yang
besarnya
diterima
dapat
di dalam paru-paru
selama
bertahun-tahun
selain itu Tritium dapat
juga masuk ke dalam tubuh melalui kulit akibat luka. Berbagai menyatakan
data
adanya
hasil
penelitian
indikasi
Tritium
yang mengendap di dalarn tubuh, maka
tubuh dan sisanya akan diekskresikan
disarankan nilai retensi ini dap~. dihitung
terutama melalui urin. Karakteristik
dengan fungsi eksponensial
radioaktif
ini sangat
tergantung
zat
3
pada
L
radioaktivitas zat yang masuk· ke dalam
i=l
tubuh seperti tritium yang sangat mudah bercampur dengan cairan tubuh dan akan terakumulasi di dalam tubuh serta lebih banyak
dikeluarkan
Pengumpulan
sampel
melalui urin
urID.
dilakukan
setiap ekskresi selama 24 jam dan apabila hasil cacahan yang diperoleh
melebihi
hasil
hal
cacah
latar
maka
telah
terjadi
a; exp (-0,693 t/Ti) ..
(1)
dengan TI = 6 - 18 hari, T2= 21 - 34 hari dan T3 = antara
250 - 550 hari. Kombinasi
nilai
+
a2
a3
lebih
kecil
dibandingkan dengan nilai a, yang hanya berkontribusi Sehingga
10 % dari
dapat
dosis
diasumsikan
total. bahwa
retensi dari tritiated water (HTO) dapat
ini dihitung
menandakan
3[2] :
kontaminasi
melalui
fungsi
eksponensial
tunggal dengan waktu paro biologi
10
interna (1 ][2] • hari; yaitu: Tritium
yang masuk ke dalam
tubuh melalui mulut dapat diasumsikan secara utuh langsung terserap ke dalam sistem pencernaan
dan bercampur cepat
volume air di dalam tubuh adalah 42.000 ml dan konsentrasi Tritium dalam urin diasumsikan sarna dengan total air yang ada di dalam tubuh.
dengan cairan yang ada di dalam tubuh dan dapat diketahui konsentrasinya dalam
exp (-0,693 t/IO). Total
1
Cu(t) = -exp(-0,693 t/Ti) 42.000
.. (2)
keringat, air liur, urin, maupun darah. Tritium yang
masuk ke dalam tubuh
Setiap
kenaikan
volume
cairan
yang
masuk ke dalam tubuh (3 - 4 L/hari) akan melalui hidung biasanya berupa udara di atmosfer yang terkontaminasi oleh oksida Pusat Tekn%gi Kese/amatan don Me/r%gi Radiasi - Badon Tenaga NI/~!irNasiona/
70
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Jakarta, /2 Desember 2007
J/miah Fungsional Penife["bangan
Teknologi Nuklir I
ISSN : 1978-9971
mengurangi waktu paruh biologi dengan
Analyzer
faktor 2 atau 3
spektroskopi
[3].
eH)
Tritium hidrogen
yang
adalah
isotop
dan
bersifat
terberat
untuk beta
(LSA)
adalah
yang
penentuan mumi,
sistem
banyak
digunakan
radioaktif
pemancar
pemancar
radioaktif, meluruh menjadi helium eHe)
tangkapan
dengan memancarkan energi beta murni
radiasi Cerenkov. Akan tetapi LSA paling
(Emax
= 18,6 keY) dan mempunyai waktu
paro
12,26
tahun,
sedangkan
isotop
elektron
beta-gamma,
gamma
popular untuk menentukan
maupun
kadar suatu
radioaktif pemancar beta dengan energi
hidrogen lainnya seperti protium eH) dan
rendah
deuterium eH) bersifat stabil[4]. Tritium
dan efisiensi yang baik. Pencacah kelip
dapat terbentuk dari dua sumber, yaitu
calr
sumber alami dan buatan. Sumber alami
adalah alat cacah yang prinsip kerjanya
berasal
berdasarkan
dari sinar
kosmik
sedangkan
karena
mempunyai
sensitifitas
(Liquid Scintillation
Analyzer)
pada proses pembenfukan
buatan berasal dari kegiatan di reaktor
kelipan
nuklir seperti reaktor air dengan tekanan
bahan organik yang juga berguna sebagai
tinggi
detektor. Bahan yang digunakan sebagai
maupun
reaktor
fisi
nuklir.
cahaya
atau skintilasi
Tritium dapat dianalisa melalui beberapa
skintilator
cara, diantaranya ; air berat mumi (virgin
adalah campuran beberapa zat organik
heavy water), sampel
yang juga disebut sintilasi cair (cocktail).
urin, air berat
(heavy water reactor), cairan
reaktor
dalam teknik
bahan-
kelip cair ini
Sebelum dilakukan pencacahan,
limbah reaktor dan sampel lingkungan.
radioaktif
Tritium yang berasal dari sumber buatan
sintilator cairo Vial yang berisi sampel
perlu mendapat perhatian khusus karena
radioaktif dicampur ~engan skintilasi dan
dapat
dikocok
mengganggu
kesehatan
dan
diletakkan
di reaktorI5J•
ganda
bahaya
Tritium
dilarutkan
sampai
lingkungan terutama pada pekerja radiasi Melihat
harns
sampel
homogen
dalam
kemudian
diantitra dua tabung pelipat
foton
yang
mampu
memberi
yang begitu besar bagi kesehatan maka
respon apabila menangkap
cahaya dari
perlu dilakukan
proses
mempunyal
pemantauan
kesehatan
sintilasi
yang
pekerja radiasi dengan menentukan kadar
rangkaian koinsidensi untuk mendeteksi
Tritium dalam urin.
foton yang keluar dan juga ada beberapa
Alat menentukan pencacah
yang kadar beta.
digunakan
untuk
tritium
adalah
Liquid
Pusat Teknologi Keselamatan
Scintillation
proses
yang
berkurangnya dihasilkan
dapat jumlah
karena
dan Metrologi Radiasi - Badan Tenaga Nuklir Nasional
menyebabkan foton
adanya
yang
quenching 7]
Prosiding Pertemuan don Presentasi I1miah Fungsional
Pengembangan
Teknologi Nuklir 1
ISSN: 1978-9971
Jakarta, 12 Desember 2007
(pemadam)
sehingga
mempengaruhi
efisiensi
dapat
mengetahui kemurnian
kalibrasi standar
pencacahan.
karbon 14 dan spektrum yang berasal dari
Untuk mendapatkan hasil cacahan yang
sumber ekstema (133Ba). Nilai dpm yang
akurat maka perlu menaikkan
akurat dapat ditentukan
efisiensi
untuk sampel-
pencacahan. Berkurangnya jumlah foton
sampel dengan nilai tSIE yang rendah.
yang dihasilkan dapat menyebabkan
laju
Pencacahan sampel tingkat rendah (Low
cacah berkurang dan akibatnya efisiensi
Level) sebaiknya menggunakan indikator
pencacahan
pemadam
tSIE
diperoleh
lebih akurat. Sumber standar
kecil
ini
terjadi
karena
adanya quenching (pemadami6J• Quenching
(pemadam)
dibagi
karena
aktivitas
yang
dicacah untuk mernperoleh kurva standar
menjadi dua, yaitu ; pemadam kimia dan
dengan
pemadam warna. Pemadam kimia terjadi
masing-masing
sebelum skintilator memancarkan cahaya
dan kurva, standar
yang
ketidakmumian
efisiensi versus jumlah pemadam (tSIE).
warna
Saat
disebabkan
sedangkan
pemadam
penyerapan
sinar tampak maupun
yang dihasilkan Untuk
UV
pada proses skintilasi.
meredam
menaikkan
adalah
efisiensi
pemadam
dan
pencacahan
maka
variasi
digunakan
untuk
pencacahan.
jumlah
interpolasi
efisiensi
hasil efisiensi
(dpm) yang sebenarnya
sampel.
(QIP) ini ada 2 macam yaitu Spectral
kemudian
Index
Spectral
%
pencacahan digunakan untuk menghitung
dalam
transformed
berlangsung,
Selanjutnya
(QIP). Quenching
of the Sample
diplot sebagai
pemadam ini dihitung daTi sampel dan
nilai aktivitas
Parameter
Efisiensi
sampel standar dihitung
pencacahan
diperlukan parameter indikator pemadam Indicator
pemadam.
Hasil
diolah
lebih
pencacahan lanjut
dengan
(SIS)
dan
the
ADC (Analog to Digital Converter) dan
Index
of
the
MCA (Multi Channel Analyzer) sehingga
External Standard (tSIE). SIS merupakan
ditampilkan
interaksi antara radioaktivitas sampel dan
besarnya cacahan dalam layar monitor
sintilasi dalam vial sampel, sedangkan
dan tercetak di printer[6J•
tSIE
merupakan
radioaktivitas
dari
interaksi
eksterna
hasil akurasi
penentuan
(\33Ba) dan sintilasi dalam vial sampel
dalam sampel
untuk
sampel interkomparasi
menentukan
tingkat
pemadam.
spektrum
dan
Dalam makalah ini akan diuraikan
antara
sumber
sebagai
kadar
tritium
urin yang berasal
dari
radiotoksik 2000
Selama alat dikalibrasi, tSIE diatur pada
(2000
radio toxicological
skala
parison)
Procorad Perancis dengan cara
1.000
yang
Pusat Teknologi Keselamatan
digunakan
don Metrologi
untuk
Radiasi - Badon Tenaga Nuklir Nasional
intercom-
72
Prosiding Pertemuan
don Presentasi Ilmiah Fungsiona/ Pengembangan
Tekn%gi
Nuklir 1
rSSN: 1978-9971
Jakarta, 12 Desember 2007
mencacah sampel urin menggunakan LSA 2550
TRILL
Tri Carb
menggunakan selanjutnya
dan
6013324,
Packard
indikator pemadam tSIE,
Chemical
Operations,
a
Company
Netherland.
Sampel
hasil yang
pencacahan
sampel
Packard
Sintilator ultima gold, No. Katalog
diperoleh
digunakan
dari untuk
Instrument
B. V
Canberra unn
{Sampel A, tritium spiked (antara 1.103
menghitung kadar Tritium (BqlL) dalam
sampai 2.103) BqlL, sam pel B tritium
unn
spiked (antara 5.103 sarnpai 1.104) Bq/L,
dan
perhitungan
pencacahan.
Hasil
statistik
akurasi
penentuan
sampel C tritium spiked (kurang
0
dari
kadar tritium yang diperoleh selanjutnya
7.104 Bq/L), sampel
dibandingkan
hasil
(kurang dari 7.104) Bq/L, dan sampel E,
2000 (2000
tritium spiked (antara 1.104 sampai 6.1 04)
dengan
interkomparasi
radiotoksik
Bq/L}. Mikropipet, 1 ml,
intercomparison)
radio toxicological
tritium spiked
Procorad Perancis.
No. Katalog
811.1000, Socorex Swiss. Dispenser, 20 ml, No. Katalog 521.020, Socorex Swiss.
II. TATA KERJA Persiapan sam pel
Bahan dan peralatan Liquid
Scintillation
Vial disiapkan dan diberi tanda
Analyzer
(LSA) 2550 TRILL Tri Carb Packard,
pada
Packard
(background)
Instrument
Company
Inc,
a
tutupnya.
Untuk
cacah
latar
disiapkan vial yang diisi
Canberra Company USA. Larutan standar
skintilator sebanyak 15 ml. Sampel urin
kalibrasi (unquenched 14C,3H dan BKG),
diambil sebanyak 200 J1L (2.10-4 L) lalu
unquenched standards, No. seri 92 eH)
dimasukkan
14
dan 94 ( C), No. Packard
Instrument
Operations, Netherland standar
a
3H,
10
B.V
Chemical
sampel
Company
honfogen. Dengan cara yang sarna dibuat
buah
sumber
urin
lalu
ke dalam vial
dikocok
sampai
untuk 5 sampel3H.
(quenched
pada tanggal 8 Oktober 1993, No. seri 23, Katalog
15 ml
skintilator
Larutan
ditambahkan
vial.
6008500,
standards) dengan aktivitas 263.500 dpm
No.
dalam
Katalog
Canberra
(1992).
ke
6008501,
Packard
Pengukuran A1at
dikalibrasi
menggunakan
larutan standar kalibrasi
sesuai dengan
Instrument B.V Chemical Operations, a
instruksi
Canberra Company Netherland
diperoleh
hasil
terkalibrasi
dengan keluar tulisan yang
(1993).
Vial gelas, 20 ml, silica glass rendah 40K.
Pusat Tekn%gi
Keselamatan
kerja alat sampai
don Metrologi Radiasi - Badon Tenaga Nuklir Nasional
bahwa
kemudian
alat
sudah
73
Prosiding Pertemuan don Presentasi Jakarta, 12 Desember 2007
tercetak
(system
I/miah Fungsional
Pengembangan
Teknologi Nuklir 1
rSSN ; 1978-9971
normalized).
Larutan
yaitu : I dpm = 1/60 dps (Bq). Dari
sumber standar 3H disusun dalan cassette
persamaan
holder sesuai dengan nom or urnt yang
aktivitas radioaktif dalam sampel dengan
tertera di atas vial lalu dicacah mengikuti
persamaan
instruksi kerja yang ada pada alat LSA
100% :
hingga
kurva
standar
Tritium
yang
di
atas
2 dengan
=
Aktivitas
Cpm Ejisiensi
diinginkan diperoleh (% Eff vs tSIEi6].
Perhitungan
Kondisi pengukuran diisi sesuai dengan
dapat
ditentukan
probabilitas
~ =
x 100% .... (4)
statistik pencacahan
petunjuk yang ada di alat. Vial, vial BKG
sampel radioaktif menggunakan LSC atau
dan
sampel
ke
dalam
LSA~. (Liquid
cassette holder dan ditempatkan
dalam
merupakan perhitungan peluruhan yang
posisi
dimasukkan
pencacahan.
Tombol
ditekan dan ditunggu hingga pencacahan selesai dan
sangat
START
hasilnya akan tercetak di
..
alami
pada
Analyzer)
radioaktif
untuk
memancarkan partikel beta murni setiap waktu (random decay). Tidak diketahui kapan sebuah inti atom akan meluruh
kertas (print out).
maka Perhitungan
yang
Scintillation
perhitungan
menggambarkan
Untuk menentukan
kadar tritium
sebuah
terkandung
sampel
digunakan
dalam
urin
statistik
perilaku
radioaktif.
dapat
meluruhnya
Statistik
yang
di sini adalah menunjukkan
biasanya dalam bentuk aktivitas. Satuan
kemungkinan
sebuah
cacahan
dalam
aktivitas
batasan
telah
ditetapkan.
Hasil
adalah
peluruhan
per menit
yang
(dpm). Saat pencacahan dilakukan maka
cacahan (cpm/ dpm) dapat ditunjukkan
diperoleh hasil cacahan per menit (cpm).
dalam nilai prosentase 2 sigma (% 20').
Hubungan
Nilai
antara
hasil
cacahan
dan
ini didefmisikan
aktivitas suatu radioaktif dikenal dengan
kepetcayaan
istilah efisiensi pencacahan.
limit),
FJisiensi =
Cpm Dpm
x 100%
Karena yang akan ditentukan
(3)
aktivitas
tritium dalam satuan BqlL maka hasil yang diperoleh dalam satuan dpm hams
95,5 % (95,5% confidence
dengan
persamaan
sebagai
berikut[4][6]:
100x2O'
%20"
atau
Jumlah Cacahan %20'
200
= .J
Jumlah cacahan
dikonversikan ke dalam satuan dps (Bq),
Pusat Teknologi KeselamaJan
sebagai tingkat
don Metrologi Radiasi - Badon Tenaga Nuklir Nasional
...... (5)
74
Prosiding Pertemuan clan Presenlasi Ilmiah Fungsional Pengembangan Jakarta,
Teknologi Nuklir f
ISSN: 1978-9971
f 2 Desember 2007
dengan : 100 adalah probabilitas (%) cr adalah deviasi standar = --J Jml cacahan
peluruhan
per
menit
sebenamya
setelah
(dpm)
pencacahan
yang sam pel
selesai. Kurva standar di buat dengan cara memplotkan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
% efisiensi
versus jumlah
pemadam (iSlE) dan biasanya digunakan Kurva standar Tritium yang diperoleh dari pencacahan variasi
sumber standar
pemadam
digunakan
dengan untuk
hanya satu kali untuk pencacahan sampel yang bersamaan. Kurva ini dapat diJihat pada Gambar 1
menghitung aktivitas sampel dalam satuan
roCD ffiCD
Elf
41CD 31CD
1QCD
2n0
5D.0
7510
1cmO
BE Gambar 1. Kurva standar tritium dengan variasi quenching (pemadam).
Setelah
kurva
standar
Tritium
Pencacahan dilakukan
dibuat maka hasil pencacahan
sampel
kemudian dibuat hasil rerata, seperti yang
langsung diinterpolasi terhadap efisiensi
sebanyak 5 kali
terlihat pada Tabel I di bawah ini.
pencacahan sehingga diperoleh liktivitas
Hasil cacahan
per men it yang
sampel dalam satuan peluruhan per menit
diperoleh dari ke lima sampel seperti
(dpm) sebagai kurva yang baku untuk
yang terlihat di Tabel 1 dapat dilihat juga
pencacahan
dalam
sampel-sampel
yang
grafik
di
bawah
mengandung radioaktif tritium sehingga
hubunganantaracacahan
diperoleh
dan aktivitas (dpm).
hasil aktivitas
Pusat Teknologi Keselamatan
yang akurat.
dan Metrologi Radiosi - Badan Tenaga Nuklir Nasional
ini
berupa
per menit (cpm)
75
Prosiding Pertemuon Jakarta,
don PresenJasi 1/miah Fungsional Pengembangan
Teknologi Nuklir J
ISSN: 1978-9971
12 Desember 2007
Hasil cacahan untuk cacah latar (BKG) dan sampel urin
Tabell.
BKGA -3,30 E Cacahan Aktivitas C BD 390,45 308,13 190,7 ]3,93 88,06 Keterangan per Menit (dpm) 32,30 (Sampel) Jenis Sampel
]cpm)
;. DotILines show Means
D
50.00
100.00
150.00
Cpm
Gambar 2. Grafik bubungan antara cacahan per menit dan aktivitas
Aktivitas pada setiap sampel
dapat
dilihat
dalam
Grafik
3 di
pada Tabel 1 kolom 3 yang telah
bawab ini. Untuk mendapatkan basil
dibuat rerata dihitung menggunakan
yang
persamaan (1) seperti yang terdapat
dilakukan
pada Tabe) 2 kolom 3. Hasil tersebut
pencacahan
selanjutnya
persamaan 2 dan basil yang diperoleh
satuan
dikonversikan
dps
(Bq)
ke dalam
setelah
dengan volume sampel (200
dibagi J-lL
=
lebih
akurat
maka
perhitungan
perlu statistik
(% 2 sigma) dengan
terlihat pada tabel 2 kolom 5. Dengan perbitungan
statistik
tersebut
2.10-4 L) menjadi BqIL dan basil ini
diperoleb basil antara I,ll % sampai
dapat terlihat pada Tabel 2 kolom 4.
dengan
Aktivitas sampel dalam satuan BqlL
dikatakan
yang merupakan
cukup akurat.
dalam sampel
kadar Tritium
di
5,87
%,
hal
ini
dapat
bahwa hasil pencacahan
urin. Hasil ini juga
Pusat Teknologi Keselamatan
don Metrologi Radiasi - Badon Tenaga Nuklir Nasional
76
Prosiding PertenlUan dnn Presentasi Ilmiah Fungsiona/ Pengembangan Jakarta,
Tekn%gi
Nuklir /
rSSN: 1978-9971
/2 Desember 2007
Grafik 3. Hubungan antara cacah per menit, desintigrasi per men it dan desintigrasi per detik. Tabel2. Kadar tritium dalam sampel urin (Bq/L) Cacahan Aktivitas Aktivitas 7.338,17 190,70 2,34 Nama 25.677,83 Aktivitas T.K 95,5% 32.537,83 15.891,67 88,058 390,45 15.891,67± 32.537,83 7.338,17 32,30 70,20 1,59 1,11 252,677 361,17 171.71 1.160,50 13,93 308,13 25.677,83 1.160,50± 5,87 320,97 68,12 Tingkat 145,26 )) 5,11 113,42 1,25 (dps per Kepercayaan (dpm) menit atau (95,5 %) ±±(Bq/L Bq/L
Kadar
Tritium
yang
yang telah ditetapkan sehingga dapat
diperoleh pada Tabel 2 kolom 6 di atas
dikatakan bahwa hasil yang diperoleh
selanjutnya dibandingkan terhadap hasil
cukup akurat, dapat dilihat pada Tabel 3
interkomparasi
di bawah ini.
dan
(Bq/L)
ternyata
hasil
terse but masih berada dalam batasan
Pusa/ Tekn%gi
Kese/amatan
don Metr%gi
Radiasi - Badnn Tenaga Nuklir Nasiona/
77
Prosiding Pertemuan dan Presentasi I1miahFungsional Pengembangan Teknologi Nuklir 1 Jakarta, 12 Desember 2007
Tabel3.
Aktivitas sampel tritium yang ditentukan terhadap aktivitas interkomparasi.
Aktivitas ± T.K 95,5% ~BqIL) 1.160,50 ± 68,12 7.338,17± 171.71 15.891,67 ± 252,677 25.677,83 ± 320,97 32.537,83 ± 361,17
Nama Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel Samvel
A B C D E
IV. KESIMPULAN kadar Tritium
dalam sampel urin menggunakan
Tn
TRJLL
Aktivitas Hasil Interkomparasi , .IL, 1.000 - 2.000 5.000 - 10.000 < 70.000 < 70.000 10.000 - 60.000
DAFT AR PUST AKA
HasH penentuan
2550
Carb
LSC
I.
Packard
indikator pemadam tSIE
menggunakan
pencacahan
diperoleh
hasil
I,ll
%
No. 54, Pergamon Press, Oxford and New York (1988).
sampai dengan 5,87 % sehingga kadar dalam
sampel
urin sebagai
2.
berikut : sampel A (1.160,50 ± 68,12)
sampel
C
(15.891,67
±
(2000).
252,677)BqIL, sampel D (25.677,83 ± 320,97) BqIL dan sampel E (32.537,83
±
361,17)
BqIL,
sehingga
3.
dapat
akurat dan masuk ke dalam batasan telah
ditetapkan
interkomparasi radiotoksik 2000.
NATIONAL COUNCIL ON RADIA TION PROTECTION AND MEASUREMENTS, Use of
Bioassay Procedures for Assessment of Internal Radionuclide Deposition, NCRP
dikatakan hasil yang diperoleh cukup
yang
IAEA SAFETY REPORTS SERIES No. 18, Indirect Methods
for Assessing Intakes of Radionuclides Causing Occupational Exposure, IAEA
BqIL, sampel B (7.338,17 ± 171.71) BqIL,
INTERNATIONAL COMMISSION ON RADIOLOGICAL PROTECTION, Individual Monitoring for
Intakes of Radionuc/ides by Workers: Design and Interpretation, ICRP Publication
setelah dilakukan penghitungan statistik
Tritium
ISSN: 1978-9971
Report No. 87, (1987).
pada 4.
KESSLER, J.M., Liquid Scintillation Analysis (Science and Technology), Packard, A Canberra Company (1989).
Pusat Teknologi Keselam¢oJt ~~ologi
Radiasi - Badon Tenaga NulclirNasional
78
Prosiding Pertemuan Jakarta,
dan Presentasi 1/miah Fungsional Pengembangan
12 Desember
ISSN : 1978-9971
5.
IAEA Regional Training Course on ASSESSMENT OF OCCUPATIONAL EXPOSURE DUE TO INTAKES OF RADIONUCLIDES, Laboratory Practices Module VI.2/1, IAEA (2003).
6.
A PACKARD., Operation Manual Liquid Scintillation Analyzer Model 2550 TRILL, Tri Carb, Packard (1990).
Tanya Jawab : 1. Penanya : Sudarsib (PRR - BAT AN)
Pertanyaan : Apa efek tritium dalam tubuh bila ditinjau dari segi kesehatan dan apa kelebihan tritium sehingga dipilih untuk diteliti serta sampel tersebut apakah berasal dari karyawan reak.'tor Yogya, Bandung atau Serpong?
Jawaban
Teknologi Nuklir 1
2007
2. Tritium dipilih dalam tulisan ini karena tritium merupakan salah satu zat radioaktif pemancar beta energi rendah yang terbentuk dari hidrogen (air) yang dapat mengganggu kesehatan ataupun lingkungan. Efek yang diakibatkan bila seseorang terkontaminasi tritium adalah efek stokastik. 3. Sampel yang ditentukan kadar tritium dalam tulisan ini bukan dari sampel reaktor nuklir yang , ada di Yogya, Bandung atau Serpong tetapi sampel urin yang mengandung tritium untuk interkomparasi aktivitas tritium yang telah diketahui dari Procorad Perancis dalam 2000 Radiotoxicological Intercomparison bagi laboratorium bioassay in vitro di bawah naungan IAEA.
: Elistina (PTKMR - BAT AN)
I. Efek tritium terhadap kesehatan adalah tritium dapat merusak selsel jaringan tubuh karena tritium terbentuk dari hidrogen yang teroksidasi berupa HTO (tritiated water) yang m'erupakan senyawa oksida tritium yang paling mudah terbentuk. Tritium dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem perncernaan, pernapasan ataupun melalui luka dan terserap dengan cepat ke dalam aliran darah dan bercampur dengan cairan yang ada di dalam tubuh sehingga dapat merusak fungsi organ tubuh.
Daftar Isi Pusa/ Teknologi Keselamatan
dan Metrologi Radiasi - Badan Tenaga Nuklir Nasional
79