AKTIVITAS MASYARAKAT DALAM BUDIDAYA BIBIT MANGGIS DI DESA PUSPAHIANG KECAMATAN PUSPAHIANG KABUPATEN TASIKMALAYA. Community Activity in Seed Cultivation Manggis in Puspahiang village Puspahiang Sub-District Tasikmalaya District. Jajang Nurdiansah1 (
[email protected]) Nedi Sunaedi2 (
[email protected]) Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Jajang Nurdiansah. 2015. Community Activity in Seed Cultivation Manggis in Puspahiang village Puspahiang Sub-District Tasikmalaya District. Geography Education Department of Faculty of Educational Sciences and Teachers’ Training Siliwangi University Tasikmalaya. The background of this research is development of Community Activities in Seedling
Cultivation Mangosteen in the Village District of Puspahiang Puspahiang Tasikmalaya District. The main issue discussed was the activity of the people in the cultivation of the mangosteen seeds in the Village District of Puspahiang Puspahiang Tasikmalaya district and ways to improve the cultivation of the mangosteen seeds in DesaPuspahiang Puspahiang District of Tasikmalaya District. The hypothesis of this study is a community activity in the cultivation of the mangosteen seeds in the Village District of Puspahiang Puspahiang Tasikmalaya Regency ie, searching for seed seedlings, planting of cultivated, growing media and fertilizers, and technical sales / marketing. Ways to improve the cultivation of the mangosteen seeds in the Village District of Puspahiang Puspahiang Tasikmalaya District by way of extension to farmers mangosteen seeds, the availability of capital to increase cultivation of the mangosteen seeds, and the provision of land for planting seedlings mangosteen. The method used in this research is descriptive analytic method The data collected through field observations, interviews, questionnaires, study documentation and study of literature. Sampling of respondents used the random sampling technique as much as 5% or 31 households in the village Puspahiang. The analysis technique used is a simple analytical technique with the formula percentage (%). Results of research activity in the community in the village Mangosteen Seed Cultivation Puspahiang Puspahiang District of Tasikmalaya District is Nurseries mangosteen is one commodity that has the potential and bright perospek to continue to develop and bring considerable profit for farmers. Variety is the original mangosteen Puspahiang from Tasikmalaya District. Mangosteen Puspahiang Variety is one of the high-yielding varieties that have been released by the Ministry of Agriculture through the Minister of Agriculture Decree No. 301 / Kpts / SR.120 / 5/2007. Keywords: mangosteen, mangosteen cultivation
1
ABSTRAK
Jajang Nurdiansah. 2015. Aktivitas Masyarakat dalam Budidaya Bibit Manggis di Desa Puspahiang Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya. Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Latar belakang penelitian ini adalah untuk melakukan analisis mengenai Pengembangan Aktivitas Masyarakat dalam Budidaya Bibit Manggis di Desa Puspahiang Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya. Masalah pokok yang dibahas adalah aktivitas masyarakat dalam budidaya bibit manggis di Desa Puspahiang Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya dan cara untuk meningkatkan
pembudidayaan bibit manggis di DesaPuspahiang Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya. Hipotesis penelitian ini adalah aktivitas masyarakat dalam budidaya bibit manggis di Desa Puspahiang Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya yaitu, mencari bibit unggulan, cara penanaman untuk di budidayakan ,media tanam dan pemupukan, dan teknis untuk penjualan/ pemasaran. Cara untuk meningkatkan pembudidayaan bibit manggis di Desa Puspahiang Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya yaitu dengan cara penyuluhan kepada para petani bibit manggis, ketersediaan modal untuk meningkatkan budidaya bibit manggis, dan penyediaan lahan untuk menanam bibit manggis.. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan teknik pengumpulan data melalui observasi lapangan, wawancara, kuesioner, studi dokumentasi dan studi literatur. Pengambilan sampel responden digunakan dengan teknik random sampling sebanyak 5% atau 31 kepala keluarga di Desa Puspahiang. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis sederhana dengan rumus persentase (%). Hasil penelitian Aktivitas Masyarakat dalam Budidaya Bibit Manggis di Desa Puspahiang Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya adalah Pembibitan manggis merupakan salah satu komoditas yang potensial dan memiliki perospek cerah untuk terus dikembangkan dan mendatangkan keuntungan yang cukup besar bagi petani. Manggis Varietas Puspahiang adalah asli dari Kabupaten Tasikmalaya. Manggis Varietas Puspahiang merupakan salah satu varietas unggul yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian melalui SK Mentan No. 301/Kpts/SR.120/5/2007. Dalam melakukan proses pembibitan pohon manggis, alat dan media tanam yang digunakan yaitu pada polybag. Tanah yg paling baik untuk media tanam bibit pohon manggis diambil dari tanah yg subur, gembur, mengandung bahan organik. Proses pembuatan media tanam pada pembibitan pohon manggis di Desa Puspahiang dengan menggunakan polybag dengan media tanam tanah yang dicampur dengan pupuk organik. Pemeliharaan tanaman Bibit manggis di Desa Puspahiang dilakukan dengan cara mengonrol bibit manggis, menyiram bibit manggis, mengganti pilibag bibit manggis, dan mencabut rumput disekitar bibit pohon manggis. Kata kunci: manggis, budidaya manggis
2
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kabupaten Tasikmalaya mempunyai prospek yang cukup baik dilihat dari letak geografis dan kondisi iklim yang tropis serta memiliki wilayah yang luas sehingga memiliki keanekaragaman sektor pertanian, hal ini memungkinkan untuk mengembangkan berbagai jenis buah-buahan. Pada tingkat nasional Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu wilayah yang dijadikan kawasan untuk komoditi Manggis (Garcinia Magostana .L) yang merupakan salah satu buah eksotik yang mempunyai nilai ekonomis tinggi terutama untuk pasar lokal dan pasar ekspor. Manggis Tasikmalaya telah banyak diminta oleh konsumen luar negeri, yakni sejak tahun 1992 hingga sekarang permintaan ekspor terus meningkat dengan negara tujuan: Taiwan, Hongkong, Timur Tengah dan Belanda (Sobari, 2011 : i) Desa Puspahiang sendiri adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya
yang
berkembang
sangat
pesat
dibandingkan
dengan
Kecamatan lainya di Kabupaten Tasikmalaya. Kemajuan di Kecamatan Puspahiang hanya terfokus di beberapa desa saja, seperti: Desa Puspahiang, Puspasari, Puspajaya, dan Pusparahayu sebagai penghasil manggis. Keragaman tanaman manggis di daerah sentra umumnya masih ditanam pada lahan tegalan pekarangan dalam bentuk kebun campuran dan terpencarpencar dengan teknologi budidaya tradisional/konvensional, merupakan warisan (turun temurun)
sudah berumur
puluhan tahun,
sehingga
penanamannya belum ditanam secara khusus. Manggis Puspahiang khususnya banyak diminati konsumen dalam dan luar negeri karena kualitas dan cita rasa serta keamanan untuk dikonsumsi masih dijamin. Puspahiang juga merupakan daerah transit buah manggis bagi daerah lain di sekitar Tasikmalaya dan luar Tasikmalaya. Puspahiang sebagai sentra manggis di Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya tersorot karena memiliki ciri khas dan potensi yang berkembang disektor usaha tani. Salah satu upaya untuk menstabilkan kuantitas dan kualitas
produksi
manggis
merupakan
3
tantangan
serius
untuk
mempertahankan kelangsungan pengembangan produksi agar mencapai hasil yang maksimal. Bidang pertanian merupakan salah satu komoditas yang potensial dan memiliki perospek cerah untuk terus dikembangkan dan mendatangkan keuntungan yang cukup besar bagi petani.dan kebanyakan masyarakat di Desa Puspahiang Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya banyak yang membudidayakan bibit manggis. Sejak lama Masyarakat di Desa Puspahiang umumnya sudah banyak yang
menanam dan membudidayakan bibit manggis, dikarena kebanyakan
masyarakat di Desa Puspahiang adalah berpropesi sebagai petani manggis. Banyak masyarakat yang membudidayakan bibit manggis di pekarangan rumahnya masing-masing dengan menggunakan polybag atau kantong sebagai media tanamnya dan masuk dijual. Manggis itu sudah menjadi komuditi yang unggulan
di Desa
Puspahiang, maka tak heran sebagian besar masyarakat di Desa Puspahiang adalah menjadi petani manggis. Hampir di setiap kebun banyak ditempatkan pohon manggis yang tumbuh disana baik sebagai tanaman utama maupun tanaman tambahan. Tanaman manggis menjadi tanaman yang prospektif karena sangat menguntungkan, bagi petani di Desa Puspahiang tanaman manggis menjadi aset terutama saat musim panen tiba. Masyarakat di Desa Puspahiang disibukan dengan panen buah manggis kemudian menjualnya dan meraih keuntungan yang besar. Akan tetapi tidak semua orang mengetahui, banyak orang yang belum mengetahui teknik dan cara cara penanaman bibit manggis serta perawatannya. Dari latar belakang penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai budidaya bibit manggis. Dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Aktivitas Masyarakat dalam Budidaya Bibit Manggis di Desa Puspahiang Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya”. 2. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Metode
deskriptif
merupakan
4
metode
penelitian
yang
berusaha
menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Metode
kuantitaif
mengidentifikasi
masalah
penelitian
dengan
mendeskripsikan atau menguraikan kecenserungan atau menjelaskan tentang keterkaitan antara variabel dan pengembangannya. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua variabel yang
menunjukkan aktivitas masyarakat dalam budidaya bibit manggis di Desa Puspahiang Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya Populasi dalam penelitian ini sebanyak 32 orang, dan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini diambil 100% dari jumlah petani bibit manggis 32 orang. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik wawancara, tekink kuesioner, studi dokumentasi, dan studi literarur B. PEMBAHASAN 1. Deskripsi Budidaya Bibit Manggis di Desa Puspahiang Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah sejenis pohon buah yang tumbuh pada daerah tropis, tumbuh hingga mencapai 7 sampai 25 meter. Buahnya juga disebut manggis, berwarna merah keunguan ketika matang. Manggis merupakan tanaman budidaya di daerah tropis. Tumbuhan ini tumbuh subur pada daerah yang mendapat banyak sinar matahari, kelembaban tinggi, serta musim kering yang pendek. Pada kondisi kering, diperlukan irigasi untuk menjaga kelembapan tanah. Tumbuhan ini dapat ditanam hingga ketinggian 1000 m dpl dengan suhu rata-rata 20-40°C pohon manggis biasanya pertumbuhan maksimal berlangsung di daerah dataran rendah. Kabupaten Tasikmalaya mempunyai prospek yang cukup baik dilihat dari letak geografis dan kondisi iklim yang tropis serta memiliki wilayah yang luas sehingga memiliki keanekaragaman sektor pertanian, hal ini memungkinkan untuk mangembangkan berbagai jenis buah-buahan. Pada tingkat Nasional Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu wilayah yang dijadikan kawasan untuk komoditi manggis (Garcinia Magostana .L), merupakan salah satu buah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi terutama untuk pasar lokal dan pasar ekspor. Buah manggis yang berasal dari
5
Kabupaten Tasikmalaya telah banyak diminta oleh konsumen luar negeri, yakni sejak tahun 1992 hinggasekarang permintaan ekspor terus meningkat dengan negara tujuan, Taiwan, Hongkong, Timur Tengah, dan Belanda. Desa Puspahiang sendiri adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya
yang
berkembang
sangat
pesat
dibandingkan
dengan
Kecamatan lainya di Kabupaten Tasikmalaya. Kemajuan di Kecamatan Puspahiang hanya terfokus di beberapa desa saja, seperti: Desa Puspahiang, Puspasari, Puspajaya, dan Pusparahayu sebagai penghasil manggis. Keragaman tanaman manggis di daerah sentra umumnya masih ditanam pada lahan tegalan pekarangan dalam bentuk kebun campuran dan terpencarpencar dengan teknologi budidaya tradisional/konvensional, merupakan warisan (turun temurun)
sudah berumur
puluhan tahun,
sehingga
penanamannya belum ditanam secara khusus. Masyarakat di Desa Puspahiang yang berprofesi sebagai pembibit manggis menekuni pekerjaan tersebut sudah sejak lama. Selain berprofesi sebagai pembibit manggis, masyarakat di Desa Puspahiang sebagian besar penduduknya sebagai petani penggarap sawah. Buah manggis Puspahiang khususnya banyak diminati konsumen dalam dan luar negeri karena kualitas dan cita rasa serta keamanan untuk dikonsumsi masih dijamin. Puspahiang juga merupakan daerah transit buah manggis bagi daerah lain di sekitar Tasikmalaya dan luar Tasikmalaya. Puspahiang sebagai sentra manggis di Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya tersorot karena memiliki ciri khas dan potensi yang berkembang disektor usaha tani. Salah satu upaya untuk menstabilkan kuantitas dan kualitas
produksi
manggis
merupakan
tantangan
serius
untuk
mempertahankan kelangsungan pengembangan produksi agar mencapai hasil yang maksimal. Pembibitan manggis merupakan salah satu komoditas yang potensial dan memiliki perospek cerah untuk terus dikembangkan dan mendatangkan keuntungan yang cukup besar bagi petani. Masyarakat di Desa Puspahiang Kecamatan
Puspahiang
Kabupaten
membudidayakan bibit manggis.
6
Tasikmalaya
banyak
yang
Sejak lama Masyarakat di Desa Puspahiang umumnya sudah banyak yang menanam dan membudidayakan bibit manggis, dikarena kebanyakan masyarakat di desa puspahiang adalah berpropesi sebagai Petani Manggis. Banyak masyarakat yang membudidayakan bibit manggis di pekarangan rumahnya masing-masing dengan menggunakan polybag atau kresek sebagai media tanamnya dan mereka juga menjualnya.Manggis sudah menjadi komoditi unggulan di Desa Puspahiang, maka tak heran kebanyakan masyarakat di Desa Puspahiang adalah menjadi petani manggis. Hampir di setiap kebun banyak ditempatkan pohon manggis yang tumbuh disana baik sebagai tanaman utama maupun tanaman tambahan. Tanaman manggis menjadi tanaman yang prospektif karena sangat menguntungkan, bagi petani di Desa Puspahiang tanaman manggis menjadi aset terutama saat musim panen tiba. Masyarakat di Desa Puspahiang disibukan dengan panen buah manggis kemudian menjualnya dan meraih keuntungan yang besar. Akan tetapi tidak semua orang mengetahui, banyak orang yang belum mengetahui teknik dan cara cara penanaman bibit manggis serta perawatannya 2. Aktivitas Masyarakat
dalam Budidaya Bibit Manggis di
Desa
Puspahiang Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya a.
Bibit Penggunaan bibit manggis unggul merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan penanaman manggis. Bibit manggis unggul nantinya akan menghasilkan buah yang berkualitas.Biji buah manggis yang akan dijadikan benih harus diambil dari buah yang sudah tua dimana buah tersebut berisi 5 sampai 6 segmen daging buah dengan 1 sampai 2 segmen yang berbiji. Pada biji tersebut tidak ada kerusakan fisik, dengan berat minimal 1 gram dan memiliki daya kecambah setidaknya 75%. Buah manggis yang diambil bijinya berasal dari tanaman yang berumur diatas 10 tahun. Untuk menghilangkan daging dari buah manggis dilakukan dengan cara merndam buah manggis dengan air selama kurang lebih satu minggu, dengan penggantian air rendaman sebanyak 2 kali. Penggantian
7
air tersebut dimaksudkan agar lendir dan jamur yang menempel pada buah manggis dapat terbuang. Biji dari buah manggis akan mengelupas dengan
sendirinya
setelah
melalui
proses
perendaman.
Untuk
menghindari penjamuran, biji manggis sebaiknya dicelupkan pada larutan fungisida atau larutan anti jamur selama 2-5 menit. Konsentrasi larutan fungisida tersebut sekitar 3 gram per liter. Biji manggis yang sudah melewati preses tadi kemudian disimpan di tempat yang teduh selama beberapa hari hingga kadar airnya berkurang. Penyemaian biji manggis dilakukan dengan cara biji disemai secara berjejer dengan jarak 5 cm kemudian di tutup dengan pasir setebal 2 cm.Biji disimpan di tempat yang teduh terlindung dari sinar matahari langsung.Dilakukan penyiraman pada umur
10-14 hari setelah
semai.Bibit yang telah tumbuh tunas di pindahkan ke volibeg yang telah mempunyai 1-2 pasang daun dengan media campuran tanah pupuk kandang,dan pasir dengan perbandingan 1:1:1. Bibit pohon manggis yang berasal dari biji ciri-cirinya adalah batangnya tegak dan kekar. Batang tampak mulus, tidak ada bekas penyembuhan luka. Bibit asal biji baik digunakan untuk batang bawah dalam perbanyakan dengan cara sambungan atau susunan.Manggis Varietas Puspahiang adalah asli dari Kabupaten Tasikmalaya. Manggis Varietas Puspahiang merupakan salah satu varietas unggul yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian melalui SK Mentan No. 301/Kpts/SR.120/5/2007. b. Alat dan Media Tanam
Dalam melakukan proses pembibitan pohon manggis, alat dan media tanam yang digunakan yaitu pada polybag. Tanah yg paling baik untuk media tanam bibit pohon manggis diambil dari tanah yg subur, gembur, mengandung bahan organik. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang ideal untuk budidaya tanaman manggis adalah 5-7. Tanah tersebut diambil dari kebun disekitar area pembibitan, tanah yang digunakan sebagai media tanam bibit manggis berasal dari lapisan tanah bagian atas. Pemilihan tanah bagian atas tersebut karena pada lapisan atas tanah
8
banyak mengandung bahan organik. Pupuk organik yang digunakan untuk mencampur tanah diambil dari kotoran hewan seperti ayam, kambing, dan domba. Proses pembuatan media tanam pada pembibitan pohon manggis di Desa Puspahiang dengan menggunakan polybag dengan media tanam tanah yang dicampur dengan pupuk organik. Penyemaian dan pembibitan dilakukan padapolybag berukuran 20 x 30 cm. Satu sampai dua benih disemai di dalam polybagtersebut yang bagian dasarnya sudah dilubangi. Media tanam berupa campuran tanah halus, pupuk kandang halus dan pasir dimasukan pada polybag tersebut. Persemaian disiram 1-2 hari sekali dan diberi urea agar pertumbuhannya maksimal. c.
Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman Bibit manggis di Desa Puspahiang dilakukan
bertujuan
untuk
memberi
kondisi
lingkungan
yang
menguntungkan sehinggan tanaman tetap tumbuh dengan baik dan mampu memberikan hasil yang maksimal. Selama proses pembibitan tanaman perlu dipelihara sebab selama pertumbuhannya tanaman kadang-kadang mengalami keadaan kurang menguntungkan, antara lain adanya gangguan hama dan penyakit, kekurangan air, gangguan alam dan lain-lain. Hal tersebut merupakan penghambat bagi pertumbuhan tanaman dan akan mengurangi hasil, oleh karena itu untuk memperoleh hasil yang tinggi, faktor-faktor penghambat tersebut perlu ditekan serendah mungkin dan segala kebutuhan tanaman harus terpenuhi. Bibit pohon manggis memerlukan ketersediaan air yang cukup dan terus menerus sehingga harus disiram satu sampai dua hari sekali. Penyiraman tersebut penting untuk dilakukan selain untuk merangsang pertumbuhannya, juga untuk menjga kelembapan media tanam bibit manggis tersebut. Aktivitas harian pembibit manggis dalam memelihara dan membudidayakan manggis berupa mengonrol bibit manggis, menyiram bibit manggis, mengganti pilibag bibit manggis, dan mencabut rumput disekitar bibit pohon manggis.
9
Dalam mendukung pertumbuhan bibit manggis diperlukan proses pemupukan dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan secara fisik bibit pohon manggis. Pemupukan dilakukan dengan berbagai cara dan dengan berbagai jenis pupuk, baik secara rutinitas berkala ataupun secara kebutuhan. Bibit pohon manggis yang
berumur 6 bulan dipupuk
campuran urea, SP-36 & KCl dengan perbandingan 3:2:1 sebanyak 200250 gram/pohon. d. Pemasaran Peluang usaha menjual berbagai jenis bibit tanaman buah saat ini dapat dikatakan besar, karena kebutuhan manusia terhadap tanaman buah semakin meningkat. Pemasaran merupakan faktor yang paling penting dari aktivitas pembibitan pohon maggis di Desa Puspahiang. Tenaga pemasar pada pemasaran bibit pohon manggis di Desa Puspahiang selain dilakukan oleh pembibit juga dilakukan oleh pedagang keliling. Dengan cara pemasaran tersebut maka jumlah bibit manggis yang dipasarkan menjadi semakin banyak. Pemasaran bibit pohon manggis dilakukan melalui dua cara, yaitu penjualan secara langsung ke konsumen, dan penjualan melalui pedagang (perantara, pengecer) yang kemudian dijual ke konsumen. Penjualan sebagian besar melalui pedagang (perantara, pengecer) dan hanya sebagian kecil saja yang dijual secara langsung ke konsumen. Penjualan secara langsung ke konsumen dilakukan pembibit umumnya dilakukan di pinggir jalan. Harga bibit pohon manggis ditentukan oleh tinggi tanaman dan sistem penjualan, eceran atau borongan. Semakin tinggi tanaman maka semakin mahal harga jualnya. Pada proses pemasaran bibit pohon manggis di Puspahiang, pedagang (perantara, pengecer) berperan penting dalam lancarnya proses pemasaran. Sistem pembayaran dalam pembelian bibit manggis dilakukan secara kontan atau cicilan tergantung dari kesepakatan.
Namun
umumnya
pembibit
menggunakan
sistem
pembayaran kontan. Hal tersebut dikarenakan pembibit pohon manggis kerugian apabila bibit pohon manggis tersebut tidak semuanya
10
terpasarkan. Dalam proses pemasaran, bibit pohon manggis mengalami goncangan sehingga bibitmanggis tersebut mengalami stres. Dengan sistem penjualan kontan, maka potensi kerusahan fisik pada pohon manggis bukan menjadi tanggungjawab pembibit, tetapi menjadi tanggungjawab pemasar. Aktivitas
masyarakat
di Desa
Puspahiang
dalam
usaha
pembibitan pohon manggis cukup menjanjikan. Profesi pembibit pohon manggis tidak hanya sekedar menjadi mata pencaharian sampingan, tetapi juga merupakan mata pencaharian utama. Hasil yang didapat dari penjualan bibit manggis pun besar. Dengan biya relatif kecil, dan lama proses pembibitan sekitar 3 bulan, pembibit pohon manggis di Desa Puspahiang dapat memperoleh keuntungan yang besar. Profesi sebagai pembibit pohon manggis mempengaruhi tingkat pendapatan dan tingkat ekonomi. Tingkat pendapatan masyarakat Desa Puspahiang dapat dijadikan indikator kesejahteraan keluarga serta tingkat kualitas hidup dalam bermasyarakat. Pendapatan yang diterima dapat digunakan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Aktivitas pembibitan pohon manggis di Desa Puspahiang dalam kaitannya dengan tingkat perekonomian masyarakat, maka hasil yang didapatkan dari penjualan bibit pohon manggisdigunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mendorong peningkatan kualitas hidup 3. Upaya untuk Meningkatkan Pembudidayaan Bibit Manggis di Desa Puspahiang Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya a. Penyuluhan dan Pelatihan Penyuluhan pertanian adalah kegiatan pendidikan non formal bagi pelaku utama dan pelaku usaha sebagai jaminan atas hak mendapatkan pendidikan, yang diharapkan mampu memanfaatkan sumber daya yang ada guna memperbaiki dan meningkatkan pendapatan kelayan beserta keluarganya dan lebih luas lagi dapat meningkatkan kesejahteraanya. Penyuluhan pada aktivitas budidaya bibit pohon manggis di Desa Puspahiang sangat penting bagi para pembibit untuk mendapatkanbibit pohon manggis yang berkualitas. Dalam budidaya
11
bibit pohon manggisharus memperhatikan teknik-teknik pembibitan untuk menciptakan hasil yang baik. Para pembibit pohon manggis membutuhkan
tambahan
pengetahuan
ataupun
arahan
dalam
menjalankan aktivitasnya sebagai pembibit pohon manggis. Penyuluhan dari pemerintah adalah salah satu solusi dalam rangka meningkatkan kualitas bibit pohon manggis. Berdasarkan wawancara dengan pembibit pohon manggis, peran pemerintah dalam penyuluhan dan pemberdayaan petani manggis di desa Puspahiang dilakukan satu kali dalam setahun.Manggis itu sudah menjadi komuditi yang unggulan
di Desa Puspahiang, maka tak heran kebanyakan
masyarakat di Desa Puspahiang adalah menjadi petani manggis. Tanaman manggis menjadi tanaman yang prospektif karena sangat menguntungkan, bagi petani di Desa Puspahiang tanaman manggis menjadi aset terutama saat musim panen tiba. Pemasaran buah manggis asal Desa Puspahiang memiliki nilai ekonomis tinggi terutama untuk pasar lokal dan pasar ekspor. Buah manggis asal Desa Puspahiang telah banyak diminta oleh konsumen luar negeri terutama, Taiwan, Hongkong, Timur Tengah dan Belanda. b. Modal Modal merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi melakukan pembibitan manggis. Modal dalam hal berhubungan dengan uang, meskipun dalam aktivitas masyarakat dalam budidaya bibit pohon manggis modal tersebut adalah temasuk ketersediaan lahan. Ketersediaan modal guna membiayai segala proses budidaya bibit pohon manggis baik dalam membeli alat,pemupukan, dan pemasaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, sumber modal dalam melakukan pembibitan pohon manggisyaitu modal milik sendiri c. Lahan Budidaya Lahan merupakan bagian dari bentang alam (landscape) yang mencakup lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, topografi, hidrologi, bahkan keadaan vegetasi alami yang semuanya akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan secara potensial. Lahan yang dimanfaatkan
12
untuk budidaya bibit pohon manggis di Desa Puspahiang tidak hanya berada pada lahan yang disediakan secara khusus, namun dilakukan pada lahan pekarangan rumah, kebun, dan sekitar sawah. Lahan yang ada di Desa Puspahiang cocok untuk budidaya bibit pohon manggis mulai dari jenis tanahnya, vegetasinya, iklim dan cuacanya serta faktor-faktor lainnya yang menentukan suatu kualitas sumberdaya lahan. Lahan yang digunakan untuk bididaya bibit pohon manggis tidak hanya pada lahan yang disediakan secara khusus, namun juga pada lahan-lahan lain seperti pekarangan, kebun, atau sawah. Pembibit pohon manggis tidak memerlukan lahan dengan kondisi tanah tertentu, sebab media tanam bibit pohon manggis tersebut menggunakan polybag. C. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian penulis mengenai aktifitas masyarakat dalam budidaya bibit manggis di Desa Puspahiang Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Aktivitas masyarakat dalam budidaya bibit manggis di Desa Puspahiang Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya: a. Pembibitan manggis merupakan salah satu komoditas yang potensial dan memiliki perospek cerah untuk terus dikembangkan dan mendatangkan keuntungan yang cukup besar bagi petani. Manggis Varietas Puspahiang adalah asli dari Kabupaten Tasikmalaya. Manggis Varietas Puspahiang merupakan salah satu varietas unggul yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian melalui SK Mentan No. 301/Kpts/SR.120/5/2007. b. Dalam melakukan proses pembibitan pohon manggis, alat dan media tanam yang digunakan yaitu pada polybag. Tanah yg paling baik untuk media tanam bibit pohon manggis diambil dari tanah yg subur, gembur, mengandung bahan organik. Proses pembuatan media tanam pada pembibitan pohon manggis di Desa Puspahiang dengan menggunakan polybag dengan media tanam tanah yang dicampur dengan pupuk organik
13
c. Pemeliharaan tanaman Bibit manggis di Desa Puspahiang dilakukan dengan cara mengonrol bibit manggis, menyiram bibit manggis, mengganti pilibag bibit manggis, dan mencabut rumput disekitar bibit pohon manggis. d. Pemasaran merupakan faktor yang paling penting dari aktivitas pembibitan pohon maggis di Desa Puspahiang. Pemasaran bibit pohon manggis dilakukan melalui dua cara, yaitu penjualan secara langsung ke konsumen, dan penjualan melalui pedagang (perantara, pengecer) yang kemudian dijual ke konsumen. Harga bibit pohon manggis ditentukan oleh tinggi tanaman dan sistem penjualan, eceran atau borongan. Semakin tinggi tanaman maka semakin mahal harga jualnya. 2. Cara untuk meningkatkan pembudidayaan bibit manggis di Desa Puspahiang Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya: a. Penyuluhan pada aktivitas budidaya bibit pohon manggis di Desa Puspahiang sangat penting bagi para pembibit untuk mendapatkan bibit pohon manggis yang berkualitas. Peran pemerintah dalam penyuluhan dan pemberdayaan petani manggis di desa Puspahiang dilakukan satu kali dalam setahun. b. Modal dalam aktivitas pembibitan pohon manggis adalah uang dan ketersediaan lahan budidaya. Sumber modal dalam melakukan pembibitan pohon manggis yaitu modal milik sendiri. c. Lahan yang ada di Desa Puspahiang cocok untuk budidaya bibit pohon manggis mulai dari jenis tanahnya, vegetasinya, iklim dan cuacanya serta
faktor-faktor
lainnya
yang
menentukan
suatu
kualitas
sumberdaya lahan. Lahan yang digunakan untuk bididaya bibit pohon manggis tidak hanya pada lahan yang disediakan secara khusus, namun juga pada lahan-lahan lain seperti pekarangan, kebun, atau sawah.
14
2. Saran 1. Kepada masyarakat yang beraktivitas sebagai pembibit pohon manggis diharapkan dapat mempertahankan kualitas bibit, agar varietas bibit unggul manggis puspahiang dapat dijaga kualitasnya. 2. Untuk Pemerintah harus lebih memperhatikan sektor pembibitan manggis dengan memberikan bantuan-bantuan seperti modal kerja, memberikan peyuluhan, dan pelatihan mengenai proses pembibitan manggis. 3. Memaksimalkan upaya-upaya pengelolaan yang baik terhadap lahan sehingga petani mendapatkan produktivitas yang tinggi serta produksi yang baik dengan sistem tanam yang sesuai dengan keadaan lahan pertanian di Desa Puspahiang khususnya dalam penanaman manggis. 4. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan sehingga penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penilitian serupa dan mengembangkannya demi kemajuan ilmu geografi. DAFTAR PUSTAKA Banowati, E. dan Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Qosim, Warid Ali. 2006. Teknologi Budidaya Manggis. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjajaran LPM UNPAD. Reza, M, Wijaya, M dan Tuherkih Enggis, 2000. Pembibitan dan Pembudidayaan Manggis. Jakarta: Penebar Swadaya. Hendro, Sunarjono. 1985. Pengenalan Jenis Tanaman Buah-Buahan dan Bercocok Tanam Buah-Buahan di Indonesia. Bandung: Sinar Baru.
15