AKTIVITAS GUNUNGAPI SEMERU PADA NOVEMBER 2007 UMAR ROSADI Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Sari Pada bulan Oktober akhir hingga November 2007 terjadi perubahan aktivitas vulkanik G. Semeru. Jumlah letusan yang biasanya terjadi rata-rata 100 kejadian per hari menjadi di bawah 50 kejadian per hari. Tanggal 15 November 2007 terjadi letusan asap disertai suara dentuman yang cukup keras, kadang disertai material abu dengan tinggi kolom asap mencapai 2.000 meter dari puncak Mahameru. Intensitas letusan yang tinggi terjadi akibat terakumulasinya energi letusan. Energi yang biasanya dilepaskan dalam bentuk letusan dengan selang waktu 15 – 30 menit menjadi 2 hingga 3 jam.
dengan tinggi kolom asap mencapai 2.000
Latar Belakang Gunungapi Semeru terletak di antara dataran
Malang-Bangil
dan
meter dari puncak Mahameru.
Lumajang-
Probolinggo pada deretan gunungapi yang
Hasil Pengamatan
muncul di atas celah melintang dan memanjang
Pengamatan Visual Kawah
dari utara ke selatan. Deretan tersebut dapat
Pengamatan visual kawah dilakukan dari
dibagi menjadi tiga satuan morfologi, yaitu
Pos PGA G. Sawur, dari Besuk Kembar dan
Pegunungan Tengger, Gunungapi Jambangan,
Kali Mati yang berjarak 2,5 km dari Puncak
dan Gunungapi Semeru.
Mahameru. Pengamatan meliputi warna, tinggi,
Secara administratif G. Semeru termasuk
dan arah asap letusan, serta adanya kubah lava.
dalam wilayah Kabupaten Lumajang dan
Letusan biasanya terjadi dengan interval 15 –
Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur.
30 menit. Sejak 15 November 2007 hingga 2
Secara geografis terletak pada posisi 8º 06’,5
Desember 2007 interval letusan menjadi 2
LS dan 112º 55’ BT dengan puncak tertinggi
hingga 3 jam. Pada saat cuaca cerah teramati
Mahameru 3676 m dpl.
tinggi asap letusan berkisar antara 200 hingga
Pada akhir Oktober hingga November 2007
2.000 meter dengan warna asap putih kelabu
terjadi perubahan aktivitas vulkanik G. Semeru,
tebal, bertekanan sedang hingga kuat, umumnya
yang biasanya ditandai dengan jumlah letusan
condong ke arah barat (Gambar 1). Sesekali
rata-rata 100 kejadian/hari menjadi di bawah 50
disertai suara letusan yang terdengar sampai
kejadian/hari. Tanggal 15 November 2007
Pos
terjadi letusan asap disertai suara dentuman
Diperkirakan letusannya membawa material
yang cukup keras, kadang diikuti material abu
abu, pasir, dan batu yang jatuh sekitar
PGA
G.
Sawur
dan
sekitarnya.
Mahameru. Untuk menghindari hal-hal yang Hal -27-
tidak diinginkan pendaki tidak diperbolehkan
Pada
Gambar
2
teramati
adanya
sampai di Mahameru, dan dihimbau hanya
penumpukan material di tepi bukaan kawah
sampai Kali Mati.
yang merupakan hulu sungai yang mengarah ke
Dari Gambar 2 tidak teramati adanya kubah
Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat
lava, demikian juga hasil pemantauan pada
dimana saat musim hujan dikhawatirkan akan
malam hari tidak teramati adanya semburan
terjadi banjir lahar.
lava pijar ataupun api diam yang menunjukkan adanya/pertumbuhan kubah lava.
Gambar 3 menunjukkan visual G. Semeru dari Kali Mati pada tanggal 2 Desember 2007. Letusan kembali normal dengan interval letusan 15-30 menit sekali dan tinggi asap letusan berkisar 200-500 m dari puncak Mahameru. Di sekitar Kali Mati tidak ditemukan adanya lontaran material hasil letusan yang terjadi antara tanggal 15-20 November 2007.
24 Nov 07
2 Des 07 Gambar 1. Visual G. Semeru dari Pos PGA G Sawur tanggal 24 November 2007 dan 2 Desember 2007
Gambar 3. Visual Kawah dilihat dari Kali Mati 2 Desember 2007.
Pengamatan Seismik Pemantauan
dengan
metoda
seismik
di
G.Semeru menggunakan lima stasiun seismik yaitu Sta. Leker, Sta. Tretes, Sta. Bang, Sta. Kepolo dan Sta. Puncak. Data
ditelemetrikan
ke Pos PGA di G. Sawur yang berjarak lebih kurang 12 km dari Puncak Mahameru. Gambar 2. Kondisi visual kawah dilihat dari Besuk Kembar tanggal 26 November 2007. Hal -28-
Aktifitas kegempaan di Gunung Semeru
Grafik Bulanan Gempa Letusan
selama bulan November 2007 didominasi oleh
bulan November 1400 kejadian. Dari Gambar 5
Nov-07
Oct-07
Sep-07
Jul-07
Grafik Harian Jumlah Gempa Vulkanik A
kejadian/hari dengan durasi 15-100 detik
12-Dec-07
27-Nov-07
12-Nov-07
28-Oct-07
13-Oct-07
28-Sep-07
13-Sep-07
29-Aug-07
30-Jul-07
14-Aug-07
15-Jul-07
30-Jun-07
15-Jun-07
31-May-07
16-May-07
1-May-07
16-Apr-07
1-Apr-07
17-Mar-07
2-Mar-07
31-Jan-07
Tremor meningkat sangat tajam dari 1-2
16-Jan-07
1-Jan-07
pertengahan bulan November 2007. Gempa
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 15-Feb-07
Jumlah Gempa
dalam pada akhir bulan Oktober 2007 hingga
Aug-07
Gambar 4. Grafik Bulanan Gempa Letusan
letusan 3000 kejadian/bulan sedangkan pada
nampak terjadi peningkatan gempa vulkanik
Jun-07
2007 (Gambar 4). Rata-rata jumlah gempa
Feb-07
Jan-07
terkecil dibanding bulan sebelumnya di tahun
May-07
bulan November 2007 merupakan jumlah
Apr-07
gempa tektonik. Jumlah gempa letusan pada
Mar-07
Jumlah Gempa
4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0
Grafik Harian Jumlah Gempa Vulkanik B
1
27-Nov-07
12-Dec-07
12-Dec-07
27-Dec-07
12-Dec-07
12-Nov-07
12-Nov-07 27-Nov-07
27-Nov-07
28-Oct-07
28-Oct-07
13-Oct-07
28-Sep-07
13-Sep-07
29-Aug-07
30-Jul-07
14-Aug-07
15-Jul-07
30-Jun-07
15-Jun-07
31-May-07
16-May-07
16-Apr-07
1-May-07
27-Dec-07
13-Oct-07
28-Sep-07
13-Sep-07
29-Aug-07
30-Jul-07
14-Aug-07
15-Jul-07
30-Jun-07
15-Jun-07
31-May-07
16-May-07
1-May-07
16-Apr-07
1-Apr-07
17-Mar-07
31-Jan-07
15-Feb-07
16-Jan-07
1-Jan-07
Jumlah Gempa
Grafik Harian Jumlah Gempa Tremor 30
20
10
28-Oct-07
13-Oct-07
28-Sep-07
13-Sep-07
29-Aug-07
14-Aug-07
30-Jul-07
15-Jul-07
30-Jun-07
15-Jun-07
31-May-07
16-May-07
1-May-07
16-Apr-07
1-Apr-07
17-Mar-07
0 31-Jan-07
November 2007 1414 27 65 16 2 78 78 -
15-Feb-07
Letusan Guguran Vulkanik A Vulkanik B Tektonik Lokal Tektonik Jauh Tremor Harmonik Awanpanas Banjir
Oktober 2007 2911 1 6 62 1 -
16-Jan-07
Jenis Gempa
Jumlah Gempa
Tabel 1. Jumlah Gempa Bulan Oktober 2007 dan November 2007
Grafik Harian Jumlah Gempa Letusan 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
1-Jan-07
saat letusan kembali normal.
12-Nov-07
pada saat letusan kurang dari 50 kali dan pada
1-Apr-07
memperlihatkan conto rekaman seismograf
17-Mar-07
0 2-Mar-07
6
2-Mar-07
Gambar
2-Mar-07
2007.
31-Jan-07
November
2
15-Feb-07
21-29
3
16-Jan-07
durasi antara 300-5400 detik dan terjadi tanggal
4
1-Jan-07
menjadi 7-16 kali kejadian perhari dengan
Jumlah Gempa
5
Gambar 5. Grafik Kegempaan di G. Semeru
Hal -29-
kecil berinterval pendek sehingga jumlahnya berbanding terbalik dengan jumlah letusan. Tidak teramati adanya api diam ataupun semburan
lava
pijar
yang
menandai
pertumbuhan kubah lava. Aktivitas G. Semeru kembali normal sejak awal Desember 2007. Gempa letusan kembali terekam dengan jumlah
20 Nop 2007
rata-rata 100 kali kejadian perhari dan tinggi asap berkisar antara 300 – 500 meter dan berkurangnya jumlah gempa vulkanik dan tremor.
Gambar 6. Conto rekaman seismograf pada saat letusan kurang dari 50 kali (atas) dan pada saat letusan kembali normal ( bawah)
Pembahasan Aktivitas G. Semeru antara tanggal 22 Oktober 2007 hingga akhir November 2007 memperlihatkan perubahan aktivitas vulkanik. Hal ini ditandai dengan terjadinya peningkatan jumlah gempa vulkanik dalam, perubahan periode dan jumlah letusan yang biasanya ratarata diatas 100/hari kali menjadi kurang dari 50 kali kejadian/hari, dengan intensitas letusan cukup besar, Tinggi asap mencapai 2.000 meter disertai suara letusan, dan terekamnya gempa tremor vulkanik. Pada kondisi normal, tinggi asap letusan berkisar antara 200 hingga 600 m, selama bulan November 2007 khususnya antara tanggal 15-30 November 2007 tinggi asap letusan berkisar dari 200 hingga 2.000 m. Tremor yang terjadi merupakan pelepasan gas yang dikeluarkan berupa letusan-letusan Hal -30-
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari uraian di atas ada beberapa hal yang bisa dijadikan kesimpulan : 1. Peningkatan
jumlah
gempa
Vulkanik
Dalam, dan Gempa Tremor. Periode letusan yang biasanya berinterval 15-30 menit
28 Nop 2007
dengan tinggi asap 300-600 meter menjadi 2-3 jam dengan tinggi asap 200-2000 meter pada periode Oktober-November
2007
merupakan fenomena terjadinya suplai magma yang akhirnya dilepaskan berupa letusan berintensitas tinggi antara tanggal 15-20 November 2007. 2. Yang harus diwaspadai dari perubahan aktivitas
letusan
G.
Semeru
adalah
perubahan interval letusan di luar kebiasaan yaitu 15-30 menit sekali. 3. Secara
visual
tidak
teramati
adanya
pertumbuhan kubah lava, hal ini ditandai
dengan tidak teramatinya api diam dan
Daftar Pustaka
semburan lava pijar pada malam hari.
Rosadi, U., dkk. 2002. Laporan Pengembangan
4. Teramati adanya penumpukan material di
Sistem Pemantauan Gunungapi Terpadu
bagian hulu sungai yang mengarah ke
(Regional Center) Gunungapi Semeru-
Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat
Bromo-Lamongan, Jawa Timur 2002,
yang harus diwaspadai karena berpotensi
Direktorat
terjadi aliran lahar pada musim penghujan.
Bencana Geologi.
5. Status G. Semeru sampai dengan saat ini WASPADA (Level II).
Vulkanologi dan
Mitigasi
Rosadi, U., dkk. 2006. Laporan Pemantauan dan
Instalasi
Center)
Peralatan
Gunungapi
(Regional
Semeru-Bromo-
Lamongan, Jawa Timur 2006, Pusat
Saran 1. Masyarakat diharapkan
di
sekitar
untuk
tetap
G.
Semeru
tenang,
tidak
Vulkanologi
dan
Mitigasi
Bencana
Geologi.
terpancing isyu-isyu tentang letusan G. Semeru. 2. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
selalu
berkoordinasi
dengan
Pemerintah Propinsi Jawa Timur (selaku Ketua SATKORLAK PB) dan Pemerintah Kabupaten Lumajang, serta Kabupaten Malang (Ketua SATLAK PB) tentang aktivitas G. Semeru. 3. Masyarakat di sekitar G. Semeru dan pengunjung / pendaki / wisatawan tidak diperbolehkan melakukan pendakian ke Mahameru. 4. Pemerintah
Daerah
senantiasa
berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G.Semeru di G. Sawur, Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang atau dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
Hal -31-