AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN EFEK ANTIHIPERTENSI KOPI RENDAH KAFEIN BERANTIOKSIDAN (KOMIK AKSI) SEBAGAI MINUMAN FUNGSIONAL (Antioxidant Capacity and Antihypertension of Low Caffeine Coffee Antioxidant as Functional Beverage) Ulfatu Layinatinnahdliyah Arrosyadi1)*, Yuli Dewi Puji Astutik1), Hendra Andiananta Pradana1), Adita Cahya Islamianti2) dan Siti Marfuah3) 1) Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember, 2) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember 3) Fakultas Farmasi, Universitas Jember, Jl. Kalimantan 37, Kampus Bumi Tegal Boto, Jember 68121 Email:
[email protected] ABSTRAK Hipertensi merupakan salah satu lima ancaman kesehatan paling tinggi di Indonesia. Hipertensi dapat disebabkan oleh tingginya kadar ROS (Reactive Oxygen Species) yang menghambat aliran oksigen ke jantung dan otak. Salah satu alternatif pencegahan risiko penyakit tersebut dapat dilakukan dengan mengkonsumsi antioksidan. Kopi merupakan salah satu sumber antioksidan alami. Namun, kopi tidak bisa dikonsumsi oleh semua orang karena mengandung kafein. Kafein dalam kopi diduga dapat menimbulkan hipertensi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan dekafeinasi untuk mengurangi kadar kafein kopi. Dekafeinasi dapat menurunkan kandungan flavour dan polifenol, sehingga dapat mengurangi efek farmakologis kopi. Salah satu upaya yang dilakukan untuk memperbaiki efek farmakologi kopi dilakukan penambahan bubuk kulit buah manggis. Tujuan penelitian ini adalah menentukan formulasi terbaik antara kopi dekafeinasi dan bubuk kulit buah manggis berdasarkan aktivitas antioksidan dan penurunan efek antihipertensi. Terdapat 3 formulasi antara bubuk kopi dekafeinasi dan bubuk kulit manggis yang digunakan saat penelitian secara berurutan meliputi perlakukan 1 (P1) (75%:25%); perlakukan 2 (P2) (50%:50%) dan perlakukan 3 (P3) (25%:75%). Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan bubuk kulit buah manggis, formulasi, uji aktivitas antioksidan dan uji in vivo. Identifikasi jenis antioksidan dilakukan penghitungan total fenol dan pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH. Berdasarkan hasil penelitian yang diakukan menunjukkan bahwa formulasi terbaik ditunjukkan oleh perlakukan 3 (25% bubuk kopi dekafeinasi:75% bubuk kulit buah manggis). Perlakuan 3 (P3D1) memiliki nilai total fenol tertinggi sebesar 3,42 mg gea/g dan efektivitas penghambat radikal bebas dpph tertinggi sebesar 91,87%. Persentase penurunan tekanan darah sistole tertinggi sebesar 57,06% pada perlakukan 3 dosis 1 sejumlah 0,2 ml/ kg berat badan yang berbeda signifikan dengan perlakuan lainnya, nilai perbedaan signifikansi sebesar 0,05 pada uji data ANOVA dan poshoc LSD. Kata kunci: antioksidan; hipertensi; kopi dekafeinasi; kulit buah manggis; radikal bebas
ABSTRACT Hypertension was once of top five highest healthy threat. Hypertension can be caused by high levels of ROS (Reactive Oxygen Species) that impede the flow of oxygen to the heart and brain. Antioxidant can prevent effect of free radicals damage. Once source of antioxidant is coffee. However, caffeine in coffee is suspected to cause hypertension, so do decaffeination. Decaffeination can decrease flavour and polyphenols content in coffee. The condition reduce phamacological effects. Mangosteen rind powder addition improved phamacological effects of decaffeination coffee. Formulation coffee decaffeination and mangosteen rind powder influence antioxidant. Therefore, used formulation of coffee decaffeination and mangosteen rind powder which different ratio. The purpose of this research was find the best formulation of coffee decaffeination and mangosteen rind powder by antioxidant capacity and hypertension decreasing effect. There were 3 formulation of coffee decaffeination and mangosteen rind powder sequentially covering treatment 1 (75%:25%); treatment 2 (50%:50%) and treatment 3 (25%:75%). The stage of this research were making of mangosteen rind powder, formulation and assay. Antioxidant capacity assay used DPPH method and polyphenols total counting. The result of this research showed that best formulation was treatment 3 (25% decaffeination coffee powder:75% mangosteen rind powder). Treatment 3 had highest total polyphenols was 3,42 mg GEA/g and highest antioxidant capacity was 91,87%. Beside that, treatment 3 had highest percentage decreasing of sistole pressure blood 57,06% with induction dose 0,2 ml/kg body heavy. That statements were carried by ANOVA data assay. The treatment 3 was different with other treatment, with significance level at 0,05. Keywords: Antioxidant; coffee decaffeination; free radicals; hypertension; mangosteen rind powder Pendahuluan Hipertensi merupakan salah satu dari lima ancaman kesehatan paling tinggi di Indonesia. Pravalensi hipertensi di Indonesia sebesar 25,8% pada tahun 2013 (Sudradjat, 2015). Hipertensi menjadi faktor risiko primer penyakit jantung koroner, stroke dan gagal ginjal. Pada tahun 2025, diperkirakan peningkatan penderita hipertensi di Indonesia mencapai 60% (Martiani, 2012). Hipertensi dapat disebabkan oleh tingginya ROS (Reactive oxygen species) yang dapat menghambat aliran aliran oksigen ke jantung dan otak. Faktor lain penyebab hipertensi adalah oksidasi lipid yang menimbulkan penyumbatan pembuluh arteri (aterosklerosis). Aterosklerosis tersebut
dipicu oleh oksidasi LDL. LDL teroksidasi yang tidak tertangani dapat memicu kenaikan tekanan darah. Salah satu alternatif pencegahan risiko penyakit tersebut dapat dilakukan dengan mengkonsumsi antioksidan sebagai upaya gaya hidup sehat. Menurut Beg dkk. (2011) antioksidan dapat menurunkan risiko penyakit hipertensi. Beberapa jenis sumber antioksidan berasal dari tanaman perkebunan. Kopi merupakan salah satu tanaman perkebunan yang potensial di Jember dengan produksi sebesar 2.491 ton di tahun 2014 (Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Jember, 2015). Kopi mengandung senyawa polifenol sebagai sumber antioksidan yang terbukti dapat mencegah penyakit yang diakibatkan oleh efek radikal bebas seperti
kardiovaskuler dan hipertensi (Castelnuovo, dkk., 2012). Namun kandungan kafein pada kopi diduga sebagai penyebab penyakit hipertensi, sehingga diperlukan proses dekafeinasi untuk menurunkan kafein dari kopi hingga kadar kafein maksimal 0,3%. Hasil dekafeinasi dilakukan agar kopi dapat dikonsumsi semua orang. Namun perlakukan dekafeinasi akan menurunkan kandungan polifenol dan flavor pada kopi. Kondisi tersebut akan mengurangi efek farmakologis dari minuman kopi. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan efek farmakologis kopi diperlukan penambahan bahan berkhasiat salah satunya kulit buah manggis. Menurut Darmawansyih (2014), sekitar 50 jenis senyawa xanton yang berfungsi sebagai antioksidan tinggi telah berhasil diisolasi dari kulit buah manggis. Secara umum xanton merupakan antioksidan kuat. Sifat xanton melibihi vitamin E dan Vitamin C dalam menangkal radikal bebas (Candra, 2015). Secara umum semakin tinggi kandungan antioksidan alami yang diberikan maka efek yang ditimbulkan akan semakin baik (Candra, 2015). Berdasarkan potensi kopi dan kulit buah manggis sebagai sumber antioksidan, dilakukan kajian terkait pengaruh aktivitas antioksidan terhadap efek antihipertensi yang ditimbulkan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan formulasi terbaik antara kopi dekafeinasi dan bubuk kulit buah manggis berdasarkan aktivitas antioksidan dan efek antihipertensi. Metode Penelitian Bahan Biji kopi robusta grade A yang telah didekafeinasi dengan kadar kafein 0,21%. Kulit buah manggis yang diperoleh dari pasar tradisonal local, tea bag. Bahan kimia yang digunakan untuk pengujian yaitu aquades, etanol 97%, asam galat, methanol, reagen folin ciocalteau, Na2CO3 7%, larutan DPPH, NaCl, captopril berat 50 mg dan prednisone 50 mg.
Alat Neraca analitik, roaster, grinder, oven, crusher machine, glassware, spektrofotometer UV-Vis, UGO Basile blood pressure 5800 yang diproduksi oleh Negara Italia. Pembuatan bubuk kulit buah manggis Menurut Wijana dkk. (2015) pembuatan bubuk kulit buah manggis dilakukan dengan beberapa tahap yaitu kulit buah manggis segar dicuci untuk dibersihkan dari kotoran. Ditiriskan selama 20 menit, kemudian diperkecil ukuran ±1 cm. Ditimbang untuk mengetahui berat awal. Kulit buah manggis dikeringkan dengan menggunakan oven selama 24 jam dengan suhu 50oC. Kulit manggis kering ditimbang kembali untuk mengetahui berat akhir. Kulit buah manggis dihancurkan dengan mesin crusher. Bubuk kulit manggis disaring dengan ayakan 60 mesh. Formulasi kopi minim kafein (KOMIK) Perlakuan formulasi KOMIK AKSI dilakukan dengan berat total setiap perbandingan 3 gram disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Perlakuan komposisi pada KOMIK AKSI Formulasi (%) Bubuk kopi Bubuk kulit No. Perlakuan dekafeinasi buah manggis 1. P1 75 25 2. P2 50 50 3. P3 25 75 keterangan: P = Perlakuan Pembuatan reagen asam galat Pengujian total fenol dilakukan tahap pendahuluan berupa pembuatan kurva standar asam galat. Sebanyak 5,4 mg asam galat dimasukkan ke dalam labu takar 10 ml dan
ditambahkan metanol 5 ml selanjutnya diaduk selama 5 menit dan ditera menggunakan aquades sampai volumenya 10 ml. Uji total fenol Pengujian total fenol menggunakan metode Folin Ciocalteau. Larutan KOMIK AKSI masing-masing konsentrasi yang telah dilarutkan dalam 100 ml air panas diambil sebanyak 100 μL sampel dan ditambahkan aquades sebanyak 4900 μL dimasukkan kedalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan reagen Folin Ciocalteau 0,5 ml dan diinkubasi selama 5 menit. Kemudian ditambahkan Na2CO3 7% sebanyak 1 ml dan diinkubasi pada ruang gelap selama 60 menit. Setelah itu sampel bisa diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-VIS panjang gelombang 765 nm. Penentuan kurva standart dilakukan hal yang sama yaitu sebanyak 100 μL reagen asam galat ditambahkan aquades sebanyak 4900 μL dimasukkan kedalam tabung reaksi. Langkah selanjutnya sesuai dengan pengujian total fenol sampel. Uji aktivitas antioksidan (Metode DPPH = 2, 2-dyphenl-1-picryllhydrazil) Menurut Dungir dkk. (2012) penentuan aktivitas antioksidan kulit manggis dilakukan dengan 2 tahapan utama yaitu persiapan sampel dan pengujian. Persiapan sampel dilakukan dengan cara melarutkan sampel KOMIK AKSI pada perlakuan 1, 2 dan 3 dengan air panas 100 ml selama 10 menit kemudian dilakukan penyaringan menggunakan kertas saring hingga didapatkan ekstrak KOMIK AKSI. Pengujian aktivitas penangkal radikal bebas DPPH KOMIK AKSI dilakukan berdasarkan penelitian Dungir dkk. (2012) dan telah dimodifikasi yaitu sebanyak 0,5 mL masingmasing larutan sampel ditambahkan dengan 2 mL larutan DPPH dan divortex selama 2 menit. Berubahnya warna larutan dari ungu ke kuning menunjukan efisiensi penangkal radikal bebas. Selanjutnya diinkubasi selama 30 menit dan
dilanjutkan dengan pengukuran absorbansi pada panjang gelombang 517 nm dengan menggunakan spektrofotometer UV-VIS. Aktivitas penangkal radikal bebas dihitung sebagai presentase berkurangnya warna DPPH dengan menggunakan persamaan: Persentase Penghambatan =
bs rbansi blank - ns rbansi sampel bs rbansi blank
100
(1)
Uji in vivo KOMIK AKSI antihipertensi Pengujian in vivo efek antihipertensi KOMIK AKSI menggunakan tikus wistar (Rattus norvegicus) sebagai hewan percobaan dengan bobot 200-300. Perlakuan yang digunakan adalah kontrol negatif, kontrol positif, normal, P1D1, P1D2, P2D1, P2D2, P3D1, P3D2 pada kandang yang terpisah. Penjelasan mengenai perlakuan yang diberikan pada hewan coba, dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Kombinasi perlakuan uji in vivo Dosis (mg/ Larutan yang No. Perlakuan kg berat diinduksikan badan) 1 Normal Kontrol NaCl dan 2 0,2 Negatif prednisone Kontrol 3 Captopril 0,2 Positif KOMIK 4 P1D1 0,2 AKSI P1 KOMIK 5 P1D2 0,1 AKSI P1 KOMIK 6 P2D1 0,2 AKSI P2 KOMIK 7 P2D2 0,1 AKSI P2 KOMIK 8 P3D1 0,2 AKSI P3 KOMIK 9 P3D2 AKSI P3 Keterangan: P = Perlakuan (Tabel 1) D = Dosis induksi
Hasil dan Pembahasan Total fenol KOMIK AKSI Pembuatan kurva standar dilakukan untuk mengetahui hubungan antara nilai absorbansi suatu larutan dengan konsentrasinya. Oleh sebab itu, kurva standar digunakan sebagai acuan dalam penentuan konsentrasi sampel yang akan digunakan. Nilai absorbansi asam galat dapat dilihat pada Gambar 1.
2,50 2,00
1,92
1,50 1,00 0,50 0,00 P1 P2 P3 Formulasi KOMIK AKSI (%)
Gambar 2. Total fenol KOMIK AKSI
2,5 Nilai absorbansi (y)
Berdasarkan Gambar 1 diketahui bahwa konsentrasi asam galat memiliki hubungan lurus dengan nilai absorbansinya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai konsentrasi asam galat maka nilai absorbansinya semakin tinggi. Korelasi kedua variabel tersebut memiliki nilai Recovery (R) sebesar 0,99. Data yang memiliki nilai Recovery sebesar 80-120%, memiliki akurasi yang baik (Irwansyah dan Yussof, 2013). Setelah kurva standar diketahui, dilakukan pengukuran total fenol. Total fenol yang teridentifikasi dari pengukuran total fenol sampel KOMIK AKSI metode folin ciocalteau disajikan pada grafik pada Gambar 2. 3,24 3,50 2,94 3,00 Total polifenol ( mg GAE / g)
Seluruh hewan percobaan diadaptasikan selama seminggu dengan diberikan pakan standar. Pengujian efek antihipertensi dilakukan menurut Puspitaningrum dkk. (2013) yang telah dimodifikasi dengan mengukur tekanan darah sistole dan diastole tikus setelah 1, 2, 3 dan 4 jam diberi perlakuan. Pengukuran tekanan darah tikus wistar menggunakan alat UGO Basile blood pressure 5800 yang diproduksi oleh Negara Italia. Analisis data hasil persentase penurunan tekanan darah sistole menggunakan analisis sidik ragam atau ANOVA (Analysis of Variance) dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test), dengan selang kepercayaan yang digunakan sebesar 5%.
y = 0,4676x - 0,2117 R² = 0,9925
2
2,151
1,622
1,5
1,244 1 0,629
0,5
0,3095 0 0
2 4 Konsentrasi asam galat (x)
Gambar 1. Nilai absorbansi asam galat
6
Berdasarkan Gambar 2 dapat diketahui total fenol pada masing-masing formulasi KOMIK AKSI. P3 dengan formulasi 25% kopi dan 75% bubuk kulit manggis memiliki jumlah total fenol tertinggi sebesar 3,24 mg GAE/g sedangkan jumlah total fenol terendah berada pada P1 formulasi 75% bubuk kopi dan 25% bubuk kulit manggis yaitu sebesar 1,92 mg GAE/g. Diketahui data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa jumlah total fenol semakin meningkat seiring dengan ekstrak kulit manggis. Tingginya total fenol sampel KOMIK AKSI pada P3 disebabkan oleh kandungan xanton dari golongan fenol
dalam kulit buah manggis merupakan senyawa yang bersifat sebagai salah satu antioksidan kuat. Menurut Dyahnugra dan Simon (2015) 40% xanton yang berada di alam terdapat pada kulit buah manggis. Jumlah total fenol dari ketiga formulasi KOMIK AKSI terhitung rendah jika dibandingkan dengan hasil penelitian Dyahnugra dan Simon (2015) yang menjelaskan bahwa fenol dari ekstrak kulit manggis berkisar 41,12 mg/g lebih tinggi dibandingkan total fenol kulit manggis segar yang hanya sebesar 18,67 mg/g. Pada penelitian ini nilai total fenol sampel KOMIK AKSI rendah dikarenakan terdapat proses pemanasan berupa pengovenan kulit manggis selama 24 jam pada suhu 50oC. Proses pengolahan menyebabkan komponen senyawa fenol rusak dikarenakan sebagian besar senyawa fenol tidak stabil pada pemanasan. Pada sampel KOMIK AKSI nilai total fenol tidak hanya bersumber dari kandungan fenol bubuk kulit manggis yang ditambahkan dalam formulasi namun juga berasal dari komponen fenol kopi dekafeinasi. Biji kopi robusta sendiri memiliki kandungan polifenol sebesar 10% (Putri dan Andy, 2013). Namun diduga komponen polifenol dari kopi robusta ini tidak terlalu mempengaruhi nilai total polifenol sampel KOMIK AKSI dikarenakan sebagian besar komponennya mengalami kerusakan selama dekafeinasi, pengovenan dan penyangraian yang menggunakan suhu tinggi dan waktu yang cukup lama. Aktivitas antioksidan metode DPPH Persentase penghambatan radikal bebas DPPH KOMIK AKSI dari tiga perlakuan dapat dilihat pada Gambar 3. Berdasarkan gambar tersebut diketahui bahwa perlakuan 3 dengan formulasi 25% bubuk kopi dan 75% bubuk kulit manggis memiliki persentase penghambatan terhadap
aktivitas radikal bebas DPPH paling tinggi yaitu 91,87%. Kesimpulan yang diperoleh dari data pada Gambar 3 adalah semakin tinggi konsentrasi bubuk kulit manggis dalam formulasi menunjukkan nilai persen penghambatan radikal bebas yang semakin tinggi pula. Pada penelitian ini sampel KOMIK AKSI terbukti efektif menangkal radikal bebas DPPH. Hal ini disebabkan oleh nilai persen penghambatan radikal bebasnya mencapai lebih dari 90% untuk perlakuan 3. Menurut beberapa penelitian bubuk kulit buah manggis mengandung senyawa yang memiliki aktivitas farmakologi dan antioksidan. Senyawa tersebut diantaranya flavonoid, tanin dan xanton (Dungir dkk., 2012). Menurut Wijana dkk. (2015) jumlah xanton dan turunannya dalam kulit manggis sebesar 0,7-34,9 mg/g. Aktivitas antioksidan yang dimiliki oleh senyawa metabolit sekunder tanaman dapat berfungsi sebagai penangkap radikal bebas yang dapat melindungi diri dari penyakit (Kuncahyo, 2007). Mekanismenya melibatkan senyawa fenol yang dapat bereaksi dengan radikal bebas (ROO) membentuk ROOH dan sebuah senyawa fenol radikal yang relatif tidak reaktif. Selanjutnya, senyawa fenol radikal dapat bereaksi kembali dengan radikal bebas membentuk senyawa yang tidak radikal (Dhianawaty dan Ruslin, 2015). Selain berasal dari bubuk kulit manggis, aktivitas antioksidan KOMIK AKSI juga berasal dari kandungan senyawa antioksidan dari kopi dekafeinasi. Kopi memiliki aktivitas antioksidan dikarenakan memiliki senyawa fenol didalamnya. Kandungan kimia terbesar kopi sebagai antioksidan adalah asam klorogenat selain itu kadar polifenol kopi robusta sebesar 10% (Putri dan Andy, 2013). Aktivitas antioksidan berbanding lurus dengan total fenol, semakin tinggi kandungan fenol dalam suatu bahan semakin tinggi pula aktivitasnya sebagai antioksidan (Huang dan Prior, 2005). Nilai korelasi antara kandungan
91,87
38,67 26,53
P1 P2 P3 Konsentrasi KOMIK AKSI (%) Gambar 3.Hasil uji aktivitas antioksidan KOMIK AKSI Uji in vivo antihipertensi Berdasarkan hasil pengujian tekanan darah sistol dari masing-masing tikus yang telah diberikan perlakuan didapatkan hasil yang disajikan pada Gambar 4. Berdasarkan Gambar 4. diketahui bahwa sampel dengan kode P3D1 memiliki persen penurunan rata-rata tekanan darah sistol paling tinggi yaitu 57,06%. Hal ini menunjukkan bahwa sampel KOMIK AKSI perlakuan 3 dengan formulasi 25% bubuk kopi dekafeinasi dan 75% bubuk kulit manggis pada dosis 0,2 ml/ kg berat badan memiliki efek antihipertensi yang tinggi. Tingginya penurunan tekanan darah sistol (%) ini berhubungan dengan tingginya aktivitas antioksidan dan total fenol pada sampel dengan formulasi 25% bubuk kopi dekafeinasi dan 75% bubuk kulit manggis. Menurut Yuliandra dkk. (2013) senyawa fenol dalam tanaman dapat berfungsi sebagai vasorelaksan yang dapat menjadi penyebab turunnya tekanan darah. Xanton yang berasal dari kulit manggis
Persentase rata-rata TD sistol (%)
Persentase penghambatan (%)
100,00 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00
merupakan senyawa fenol salah satu antioksidan hidrofilik yang mampu membentuk ion fenoksida yang dapat memberikan satu elektronnya kepada radikal bebas (Dhianawaty dan Ruslin, 2015). Tingginya aktivitas antioksidan dan nilai total fenol memiliki korelasi dengan efek penurunan tekanan darah sistole pada tikus wistar jantan atau hewan percobaan. 70,0 60,0 50,0 40,0
57,1 53,8 50,8 48,3 45,447,6 39,3 33,0
30,0 20,0 16,5 10,0 0,0 normal kontrol positif kontrol negatif P1D1 P1D2 P2D1 P2D2 P3D1 P3D2
total fenol dengan aktivitas antioksidan pada berbagai penelitian telah menunjukkan adanya korelasi yang kuat dan searah.
Perlakuan Gambar 4.Persentase penurunan rata-rata tekanan darah sistol tikus masing-masing perlakuan Hasil data persentase penurunan tekanan darah sistole yang disajikan pada Gambar 4, menunjukkan kondisi yang berbeda dan memiliki hubungan pada setiap perlakuan berdasarkan uji ANOVA. Hasil uji ANOVA pada setiap kelompok perlakuan yang dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa setiap kelompok perlakuan memiliki perbedaan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh nilai signifikansi 0,05 pada Tabel 3. Identifikasi perbedaan setiap
kelompok perlakuan dilakuan uji lanjut dengan poshoc LSD. Selain itu, berdasarkan hasil uji poshoc LSD pada Tabel 4 perlakuan P3D1 memiliki perbedaan yang signifikan dengan kontrol positif dengan nilai signifikasi 0,009 0,05. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa KOMIK AKSI dengan perlakuan P3D1 memiliki potensi lebih tinggi untuk menurunkan tekanan darah sistole dengan nilai 57,06% dibandingkan dengan kontrol positif dengan nilai 33%. Kontrol positif menggunakan captopril sebagai obat penurunan hipertensi yang sudah dikomersialkan. Berdasarkan potensi tersebut KOMIK AKSI dapat menjadi
Kelompok Kelompok (J) (I) normal
P3D1
kontrol positif kontrol negatif P3D1 P3D2 P2D1 P2D2 P1D1 P1D2 Normal kontrol positif kontrol negatif P3D2 P2D1 P2D2 P1D1 P1D2
fungsional yang bisa dikomersialkan sebagai minuman herbal. Tabel 3. Hasil uji ANOVA pada semua kelompok perlakuan RataTotal df rata F Sig. kuadrat kuadrat Antar 4975,5 8 621.9 7,8 ,00 kelompok Dalam 2162,1 27 80.1 kelompok Total 7137,5 35
Tabel 4. Hasil uji ANOVA 95% Selang kepercayaan Rata-rata Std. error Sig. perbedaan (I-J) Batas bawah Batas atas * -16.55750 6.33 .014 -29.56 -3.57 * -22.85250 6.33 .001 -35.84 -9.87 * -34.33000 6.33 .000 -47.31 -21.4 * -37.33000 6.33 .000 -50.31 -24.3 * -28.93750 6.33 .000 -41.92 -15.9 * -31.11250 6.33 .000 -44.09 -18.1 * -40.57000 6.33 .000 -53.51 -27.6 * -31.83750 6.33 .000 -44.83 -18.9 * 34.33000 6.33 .000 21.35 47.3 * 17.77250 6.33 .009 4.79 30.8 11.47750 6.33 .081 -1.51 24.5 -3.00000 6.33 .639 -15.98 10.0 5.39250 6.33 .402 -7.59 18.38 3.21750 6.33 .615 -9.77 16.20 -6.24000 6.33 .333 -19.22 6.74 2.49250 6.33 .697 -10.49 15.48
Kesimpulan Perlakuan 3 (P3D1) merupakan formulasi yang terbaik dan efektif dalam menghambat penyerapan radikal bebas dan
menurunkan tekanan datah sistole. Formulasi KOMIK AKSI 25% bubuk kopi dekafeinasi dan 75% bubuk kulit buah manggis memiliki total fenol yang paling tinggi juga yaitu 3,24 mg GAE/g dengan
efektivitas penghambatan radikal bebas DPPH yang sangat tinggi yaitu 91,87%. Semakin tinggi bubuk kulit manggis yang ditambahkan dalam formulasi maka aktivitas antioksidan dan total fenolnya semakin tinggi pula. Hal ini memiliki korelasi dengan aktivitas efek antihipertensi berbanding lurus dengan persentase penurunan tekanan darah sistole. Persentase penurunan tekanan darah sistole tertinggi sebesar 57,06% pada perlakukan 3 (P3D1) dosis 1 sejumlah 0,2 ml/ kg berat badan yang berbeda signifikan dengan perlakuan lainnya dengan nilai signifikansi 0,05. Ucapan Terimakasih Peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada Nurul Isnaini Fitriyana, S.TP., M.P. yang memberikan sumbangsih dalam hal akademik, segenap civitas Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Farmasi Universitas Jember yang telah memberikan bantuan materiil dan fasilitas untuk menyelesaikan penelitian, Universitas Jember dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian tahun pendanaan 2015 yang telah memberikan bantuan materiil selama pelaksanaan penelitian serta semua pihak yang telah mendukung penyelesaian penelitian yang dilakukan oleh penulis. Daftar Pustaka Beg, Sharma, Akhtar, Gupta dan Mohd. (2011). Role of Antioxidants in Hypertension. Journal Indian Academy of Clinical Medcine 12: 122-127. Candra, A. A. (2015). Perbandingan Aktivitas Ekstrak Kulit Buah Manggis dan Berbagai Antioksidan Terhadap Penampilan Broiler. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan 15: 68-74. Castelnouvo, Gieseppe, Iacoviello dan Gaetona. (2012). Comsumption of Cococa, Tea and
Coffee and Risk Cardiovasculer Disease. Europan Journal of Internal Medicine 23: 15-25. Darmawansyih. (2014). Khasiat Buah Manggis untuk Kehidupan. Jurnal Al Hikmah 15: 60-68. Dhianawaty, D. dan Ruslin. (2015). Kandungan Total Polifenol dan Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Metanol Akar Imperata cylindrica (L) Beauv. (Alang-alang). MKB Volume 47 No. 1, Maret 2015. Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Jember. (2015). Komoditi Pertanian. http://pertanian.jatimprov.go.id/index.php/s entra-hortikultura/14-kab-jember [29 Februari 2015]. Dungir, Dewa, Katja dan Vanda. (2012). Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenolik dan Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L..). Jurnal MIPA Unsrat 1: 11-15. Dyahnugra dan Simon . (2015). Pemberian Ekstrak Bubuk Simplisia Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Menurunkan Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Strain Wistar Jantan Kondisi Hiperglikemik. Jurnal Pangan dan Agroindustri 3: 113-123. Fitrianingsih, D. (2010). Evaluasi Mutu Sensoris Kopi Dekaf-Inul Instan. Skripsi. Jember: Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember. Huang, Ou, and Prior . (2005). The Chemistry Behind Antioxidant Capacity Assays. J. of Agricultural and Food Chemistry 53:18411856. Irwansyah, A. C. dan Yussof, M. M. 2013. Identifikasi dan Kuantifikasi Asam Galat sebagi Sumber Antioksidan pada Ekstrak Daun Kacip Fatimah (Labisia pumila var. alata) Larut Air. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 2: 133-138. Martiani, A. (2012). Faktor Risiko Hipertensi Ditinjau dari Kebiasaan Minum Kopi. Skripsi. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Pasaribu, Sitorus dan Bahri. (2012). Uji Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia
mangostana L..) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah. Journal of Pharmaceutics and Pharmacology 1: 1-8. Puspitaningrum, Erfan dan Tri. (2013). Analisis In Vivo Aktivitas Antihipertensi dari Protein Biji Melinjo (Gnetum gnemon) Terhidrolisis (In Vivo Analysis of Antihypertensive Activity of Melinjo Seed (Gnetum gnemon) Hydrolyzed-Protein). Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2013. Jember: Universitas Jember Putri, W. dan Andi. (2013). Kandungan Kafein Dan Polifenol Pada Biji Kopi Arabika Coffea Arabica L. dari Kabupaten Enrekang. Jurnal Alam dan Lingkungan 4: 1-7. Sudradjat, I. (2015). Penyakit Ancaman Kesehatan Paling Tinggi di Indonesia. http://www.kompasiana.com/ilyani/5penyakit-ancaman-kesehatan-palingtinggi-di indonesia_54f99f10a3331142038b544. [21 September 2015]. Wijana, Sucipto dan Lia. (2015). Pengaruh Suhu Dan Waktu Pengeringan Terhadap Aktivitas Antioksidan Pada Bubuk Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.). Artikel Ilmiah. Malang: Universitas Brawijaya. Yuliandra, Armenia dan Helmi. (2013). Studi Efek Antihipertensi Tumbuhan Tali Putri (Cassytha filiformis L.) pada Tikus Hipertensi yang Diinduksi Captopril dan Garam. Prosiding Seminar Nasional Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik III. 2013 ISSN: 2339-2592.