PENDAHULUAN Digital printing merupakan usaha menjanjikan karena dibutuhkan oleh hampir semua kalangan. Mulai dari anak sekolah sampai direktur perusahaan, mulai dari perorangan sampai perusahaan besar. Digital printing memang sebuah peluang usaha yang patut dijadikan primadona dan diperhitungkan. Hal ini ditunjang juga kesempatan memperoleh margin yang sangat besar, dalam dunia digital printing anda bisa memperoleh margin sampai 100% atau lebih. Tapi jangan sampai anda terjebak dengan semua gambaran indah itu. Jangan sampai anda berlayar di lautan digital printing tanpa membawa bekal yang cukup. Untuk sukses dalam usaha digital printing maka anda harus mau belajar baik itu ketika mau memulainya dan ketika usaha sudah berjalan. Mulai usaha ini dengan mempelajari aspek-aspek dasarnya dan kembangkan usaha anda dengan mempelajari inovasinya. Banyak pelaku usaha digital printing yang hanya mengekor pengusaha lain. Hanya karena kepincut melihat usaha orang lain langsung membeli mesin dan membuka usaha tanpa pernah mau belajar terlebih dahulu. Akhirnya yang terjadi anda hanya akan menjadi peniru atau pengekor dan tidak memiliki keunikan yang bisa menjadi senjata untuk bertahan di pasar usaha digital printing yang persaingannya sangat ketat.
Modal tentunya sangat diperlukan, tapi ingat modal yang paling utama adalah diri kita sendiri sebagai nahkoda kapal. Uang bisa dipinjam, ilmu bisa didapat dari pelatihan tapi semangat dan kemauan untuk belajar hanya diri anda sendiri yang bisa menumbuhkannya. Buku ini saya buat untuk membantu anda mengenal lebih jauh tentang digital printing yang sebenarnya. Saya sering bertemu dengan calon pengusaha yang salah konsep dimana kebanyakan hanya berpikir beli mesin dan menjual dengan harga murah. Sungguh jika saat ini anda hanya berpikir seperti itu maka usaha tidak akan bisa bertahan lama. Penting sekali memahami karakter usaha digital printing terutama untuk daerah Indonesia karena usaha digital printing ini dipengaruhi juga oleh pola pikir masyarakatnya. Semakin maju masyarakat suatu daerah maka semakin komplek kebutuhannya akan layanan digital printing termasuk di dalamnya menyangkut kualitas dan kreatifitasnya. Anda harus memiliki keunikan, harus punya kreativitas dan harus fokus sehingga usaha digital printing anda mudah untuk dikenali dan bisa bersaing dengan usaha printing lainnya. Melalui buku ini saya mencoba untuk berbagi pengalaman tentang usaha digital printing sehingga anda
akan lebih mudah menentukan arah usaha sesuai keinginan dan kondisi daerah anda berasal. Selamat membaca dan semoga anda akan menemukan sesuatu yang berbeda tentang digital printing di dalam buku ini.
PERKEMBANGAN DIGITAL PRINTING Digital printing jika kita terjemahkan secara bebas adalah proses cetak yang tidak memerlukan pembuatan film dan plat atau screen tetapi dari file langsung ke mesin cetak. Menurut www.adobe.com/vdp/glossary : Digital printing is printing technology (laser printer, inkjet printer, digital press, etc) that can produce printed sheet directly from a computer file, without going trhough some intermediate medium such as a film negative or an intermediate machine such as a plate making machine. Saya tidak akan mengulas definisi digital printing secara detail dalam buku ini karena saya ingin lebih menekankan pada aspek usahanya, anda boleh tidak tahu sejarah atau teknik detail digital printing tapi anda wajib tahu bagaimana bertahan di salah satu bisnis yang perkembangannya sangat cepat ini. Dulu masyarkat sangat bergantung dengan teknologi sablon dan cetak offset, tetapi dengan semakin maraknya teknologi digital printing saat ini, masyarakat mulai bergeser ke arah digital printing yang lebih cepat dan simpel. Selain itu teknologi cetak digital juga mempermudah kita untuk mencetak gambar berapapun ukurannya, mulai dari ukuran kecil sampai ukuran yang sangat besar.
Teknologi SABLON yang sudah berumur ratusan tahun dan masih digunakan sampai sekarang, memiliki proses yang ribet sehingga tidak semua orang bisa mengaplikasikannya (http://daviefortune.blogspot.com/)
Mesin offset, mesin cetak yang menggunakan film dan plat serta harus dalam jumlah banyak, tidak efektif jika jumlah cetakan kecil (http://www.europrintmachinery.com)
Digital printing mulai dikenal secara luas di Indonesia sekitar tahun 2001, ditandai dengan banyaknya printer-printer kualitas photo yang diluncurkan oleh CANON, HP dan EPSON. Bersamaan dengan itu mulai dikenal juga sistem infus tinta yang memodifikasi tabung tinta agar mesin dapat mencetak dalam jumlah banyak. Penulis pertama kali mengamati perkembangan digital printing di Bandung, tepatnya di daerah Siliwangi (belakang kampus ITB). Waktu itu saya melihat ada satu usaha yang melayani cetak photo menggunakan printer dan harganya sangat murah jika dibandingkan cetak di studio photo. Untuk hasilnya pun sudah cukup memuaskan, setiap hari tempat cetak tersebut penuh sesak dengan konsumennya. Hal inilah yang mendorong saya semakin senang mengamati dan mempelajari tentang digital printing. Awalnya hanya printer desktop (printer kecil) yang diinfus dengan merusak catridge asli printer. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, sistem infus mengalami kemajuan dimana mulai dikenalkan sistem catridge compatible yang memungkinkan catridge asli printer tidak rusak. Selain itu sistem infus juga mulai bias diaplikasikan ke mesin larger format seperti HP atau EPSON yang memiliki lebar 60cm s/d 100cm. Perkembangan ini benar-benar mendorong popularitas usaha digital printing di Indonesia. Hampir di semua daerah muncul usaha digital printing layaknya jamur di musim
hujan. Pada tahap ini kebanyakan usaha digital printing masih berkisar di urusan cetak photo dan dokumen. Sistem infus semakin menunjukkan tajinya ketika mulai dikenal tinta sublime yang bisa digunakan untuk sablon kaos, mug, piring, gelas dan keramik.
Bahkan EPSON pun harus meng eluarkan sistem infus resmi untuk membendung produk infus non-ori (www.epson.co.id)
Pada tahun 2004 sepertinya digital printing benar-benar di puncak ketenarannya karena penulis ingat betul saat itulah mulai masuk mesin-mesin cetak wide format meramaikan pasaran. Mesin-mesin wide format ini memiliki lebar mulai 1,6 s/d 3,2 m dan ditujukan untuk cetak spanduk, baliho dan poster. Perkembangan mesin-mesin super besar ini di awali di daerah Senen Jakarta Pusat yang memang selalu menjadi barometer urusan cetak mencetak di Indonesia. Perkembangan ini juga disokong dengan maraknya pemilihan umum dan
pilkada yang mulai diberlakukan di seluruh wilayah Indonesia sehingga kebutuhan akan cetak spanduk, baliho, poster dan sebagainya meningkat tajam. Melihat geliat usaha digital printing yang sangat hebat, banyak pengusaha memasukkan mesin digital canggih ke Indonesia. Jika sebelumnya didominasi mesin dari China maka mesin-mesin dari Jepang, USA dan Eropa mulai masuk satu persatu ke Indonesia. Mesin-mesin berkualitas ini masuk ke Indonesia untuk menjawab tantangan kualitas cetakan yang mulai dipertanyakan konsumen. Sekarang digital printing di Indonesia sudah sangat banyak dan sebagian orang bilang sudah memasuki masa jenuh karena semakin tidak terkontrolnya persaingan harga. Jika dulu semua orang bisa bilang “tinggal beli mesin” untuk memiliki usaha digital printing maka hal tersebut tidak berlaku lagi di masa sekarang. Untuk itu sebaiknya anda belajar tentang digital printing agar tidak terjebur di dalam kolam yang sudah penuh dan mulai “butek”.
JENIS USAHA / LAYANAN DIGITAL PRINTING Usaha digital printing dapat kita bedakan berdasarkan jenis layanannya. Memahami jenis layanan akan membantu kita menentukan mesin yang harus dibeli dan menentukan fokus usaha sehingga usaha digital printing kita tidak sekedar ikutikutan. Yakinlah bahwa usaha yang fokus akan lebih mudah bertahan dibandingkan usaha yang tidak fokus. Banyak pelaku usaha yang menginginkan mesinnya mampu melayani semua kebutuhan cetak digital tapi pada kenyataannya semua mesin selalu memiliki keterbatasan. Tidak ada mesin cetak digital yang benar-benar sempurna dan bisa memenuhi semua kebutuhan cetak digital. Anda harus membeli beberapa jenis mesin jika ingin memiliki semua layanan cetak digital dan tentunya akan memakan modal yang sangat besar. Tidak masalah bagi anda yang memiliki modal tak terbatas, akan tetapi akan menjadi masalah besar jika modal kita terbatas. Oleh karena itulah perlunya fokus, perlunya ketetapan hati untuk menentukan dimanakah usaha kita akan bermain. Jika sudah anda tentukan maka anda tinggal memikirkan mesin apa yang harus anda beli dan bagaimana strategi pemasarannya. Berdasarkan jenis layanan usaha digital printing dapat dibedakan menjadi :
-
-
Cetak photography, jenis usaha digital printing yang fokus kepada layanan cetak atau perbesar photo, photobook atau kolase, cetak kanvas, cetak lukisan, cetak seni kalilgrafi dan sebagainya. Usaha ini biasanya dilakukan oleh studio photo dan atau jasa photography yang menyasar konsumen untuk dokumentasi acara seperti pre-wedding, wedding, acara perusahaan, wisuda, perpisahan sekolah, pengenalan produk dan sebagainya. Jenis layanan usaha ini umumnya menggunakan mesin cetak beresolusi tinggi dengan lebar maksimal 1,3 m dengan merk seperti HP, CANON, EPSON, ROLAND, MIMAKI dan MUTOH. Bahan yang sering digunakan adalah photo paper, canvas dan silk banner. Cetak CAD/Gambar Teknik, layanan digital yang fokus kepada pencetakan gambar-gambar teknik seperti gambar AUTOCAD, Blueprint, gambar rancang bangun dan sebagainya. Layanan ini biasanya menggunakan printer khusus yang mampu mencetak garis-garis halus dan memiliki presisi ukuran sangat tinggi. Mesin yang digunakan biasanya merk HP, Canon, OCE, KIP dan Xerox. Kertas yang digunakan umumnya HVS dan Kalkir. Konsumen yang disasar umumnya mahasiswa, konsultan / kontraktor bangunan, arsitek dan sebagainya.
-
-
Cetak advertising/souvenir, jenis usaha digital printing yang fokus kepada layanan kebutuhan advertising atau periklanan seperti sticker,poster, neon box, papan reklame, x-banner, roll banner, windows display, POP, gondola (iklan yang digantung di mall-mall), umbul-umbul, spanduk, cetak tas, cetak kaos atau sablon kaos, cetak helm, cetak mug, cetak piring dan sebagainya. Konsumen yang disasar jenis layanan usaha ini adalah restoran, pusat perbelanjaan, perkantoran dan pemerintahan. Untuk layanan usaha ini dibutuhkan mesin-mesin ber-resolusi tinggi atau minimal menengah dengan tinta tahan terhadap cuaca dan sinar matahari dengan durasi 1-2 tahun. Mesin yang umum digunakan memiliki lebar mulai dari 1,3 s/d 2,6 m dengan merk ROLAND, MIMAKI, MUTOH dan HP. Bahan yang sering digunakan adalah sticker, photo paper, trisolv atau kertas semacam art paper, albatros atau kertas sintetis, duratran (backlite), frontlite dan sebagainya. Cetak Baliho atau super lebar, yaitu jenis usaha digital printing yang fokus kepada layanan pembuatan baliho atau papan iklan dengan ukuran super besar mulai dari ukruan 2 s/d 10 m ke atas. Untuk usaha jenis ini mesin yang dibutuhkan adalah mesin dengan resolusi rendah (sekitar 540740 DPI) dan memiliki ketahan tinta yang kuat untuk diaplikasikan di luar ruang dengan durasis
-
tahunan. Jenis mesin yang sering digunakan adalah Myjet, Flora, Spectra, Infinity, Crystal jet, dll. Mesinmesin tersebut umumnya memiliki lebar 3,2 – 5 m. Bahan yang paling digunakan adalah frontlite/MMT, backlite dan sticker. Cetak dokumen atau olah dokumen, yaitu jenis usaha digital printing yang memfokuskan diri untuk layanan pembuatan buku, penjilidan, cetak dokumen warna, cetak cover, cetak kartu undangan, cetak amplop, cetak kartu nama dan sebagainya. Karena fokusnya dokumen maka sasaran yang dituju adalah kalangan perusahaan, mahasiswa dan pemerintah. Untuk jenis digital printing ini biasanya menggunakan mesin berbasis toner (tinta yang berupa serbuk) atau biasa disebut mesin cetak laser. Berbagai merk mesin cetak digital di kelas ini adalah FUJIXEROX, Konica Minolta, Develop, HP Indigo, Kodak Nexpress, Ricoh, Gestener, dll. Ukuran mesin yang digunakan dalam usaha ini mulai dari ukuran A4 sampai A0 (21 – 90 cm) dan media yang paling banyak digunakan adalah jenis kertas seperti HVS, art karton, art paper, fancy paper dan sebagainya.
MESIN CETAK DIGITAL Banyak sekali jenis dan merk mesin digital di yang beredar saat ini, akan tetapi buku ini hanya akan membahas mesin yang sering dijumpai di Indonesia saja. Secara umum mesin digital dapat dibagi menjadi dua yaitu mesin berbasis tinta dan mesin berbasis toner/gel. Mesin berbasis tinta adalah mesin cetak yang menggunakan tinta (bentuk cair) sebagai pewarnanya, sedangkan mesin berbasis toner adalah mesin cetak yang menggunakan toner (serbuk, ada juga jenis baru yang bersifat seperti gel) sebagai pewarnanya. Mesin Cetak Berbasis Tinta Mesin cetak digital dapat dibagi menjadi INDOOR dan OUTDOOR berdasarkan jenis tintanya.
Contoh mesin cetak digital berbasis tinta (www.rolanddga.com)
Jenis tinta yang umum digunakan mesin cetak digital adalah sebagai berikut : 1. Tinta dye / tinta water based, yaitu tinta yang menggunakan air sebagai pelarutnya contohnya adalah tinta dye dan tinta pigmen. Tinta dye memberikan hasil yang sangat sempurna (resolusi sangat tinggi dan gamut warna yang luas) tetapi memiliki ketahanan yang sangat rendah, tinta ini akan luntur jika terkena air dan sinar matahari, tinta jenis ini banyak digunakan di printer-printer pencetak photo. Tinta pigmen memiliki warna cukup bagus tapi masih kalah jika dibandingkan dengan tinta dye, akan tetapi tinta pigmen memiliki keunggulan dalam hal kekuatan dimana dia sudah water resistance dan mampu bertahan di luar ruang jauh lebih baik dibandingkan tinta dye. Jika anda sering mendengar tinta sublim yang dipakai untuk sablon digital maka tinta tersebut masih dalam keluarga tinta water based dye. 2. Tinta solvent based, yaitu tinta yang menggunakan minyak sebagai media pelarutnya. Secara umum tinta jenis ini dibagi menjadi dua yaitu hard solvent dan ecosolvent. Hard solvent adalah tinta solvent yang memiliki kekuatan sangat kuat di luar ruang (mampu beratahan sampai 5 tahun) sehingga tinta jenis ini banyak digunakan di mesin wide format. Akan tetapi tinta hardsolvent memiliki kelemahan yaitu memiliki resolusi cetak rendah, menimbulkan bau yang sangat
menyengat dan beracun. Oleh karena itu akhirnya diciptakan tinta berbasis solvent yang ramah lingkungan yang biasa disebut ecosolvent atau mildsolvent, tinta ini memiliki kekuatan dibawah hardsolvent yaitu hanya mampu bertahan di luar ruang selama 3 tahun dan masih bisa tergores. Akan tetapi tinta ini tidak bau dan tidak beracun serta memiliki picoliter (ukuran butiran tinta) yang jauh lebih kecil sehingga bisa diterapkan ke mesin dengan resolusi tinggi. Tinta ecosolvent inilah yang akhirnya ngetrend karena bisa digunakan untuk indoor outdoor. 3. Tinta UV, yaitu tinta yang proses pengeringannya memerlukan bantuan sinar uv, sebenarnya tinta ini masih dalam keluarga solvent based tapi dia hanya akan kering jika terkena sinar UV (tidak akan kering walau dipanasi dengan hair dryer biasa). Tinta ini banyak digunakan di mesin-mesin flatbed yang bisa mencetak kertas, kayu, kaca, keramik, bahan tas dan sebagainya. Mengacu kepada jenis tinta di atas maka kita bisa menyebut bahwa mesin cetak digital INDOOR (dalam ruang) adalah mesin yang menggunakan tinta dye karena mampu menghasilkan gambar dengan kualitas sangat tinggi tetapi hanya untuk diaplikasikan di dalam ruang. Mesin cetak digital OUTDOOR adalah mesin yang menggunakan tinta berbasis solvent karena hasil cetakannya
dapat diaplikasikan di luar ruang akan tetapi memiliki resolusi rendah (hal ini wajar karena cetakan outdoor dilihat dari jarak jauh). Sedangkan mesin INDOOR OUTDOOR adalah mesin yang menggunakan ecosolvent yang mampu menghasilkan cetakan berkualitas tinggi dan bisa diaplikasikan di luar ruang. Mesin berbasis tinta umumnya menggunakan sistem inkjet yaitu pencetakan tanpa menyentuh media cetak dimana tinta disemprotkan melalui celah kecil ke posisi yang spesifik dan semportan itu akan membentuk gambar yang diingankan. Selain berdasarkan jenis tinta, mesin cetak digital bisa digolongkan berdasarkan ukuran atau area cetaknya sebagai berikut : 1. Mesin cetak desktop (printer desktop) yaitu mesin cetak kecil yang bisa ditaruh di atas meja dan sistem pemasukan bahannya hanya berupa lembaran (biasanya tidak memiliki kaki dan sistem roll), ukuran cetaknya mulai dari A4-A1 (21-60cm). 2. Mesin cetak large format yaitu mesin cetak yang memiliki ukuran cetak mulai dari 60-160 cm dan sudah dilengkapi dengan kaki dan sistem pemasukan bahannya menggunakan sistem rol / lembaran. 3. Mesin cetak wide format yaitu mesin cetak yang memiliki ukuran cetak mulai dari 160-320 cm dan sudah dilengkapi dengan kaki serta sistem roll bahan
yang sangat kuat (mampu menahan media seberat > 40kg) Untuk mesin berbasis tinta ada yang disebut MESIN PRINT & CUT yaitu mesin cetak digital denga 2 fungsi, mencetak dan memotong pola secara terintegrasi. Dengan mesin jenis ini kita dapat mencetak gambar dan kemudian memotongnya sesuai pola. Fungsi print & cut ini biasa diterapkan di bahan sticker sehingga kita bisa membuat sticker terpotong sesuai polanya. Beberapa merk terkenal yang memiliki mesin jenis ini adalah ROLAND dan MIMAKI. Mesin Berbasis Toner Mesin berbasis toner menggunakan sistem elektrofotografi yaitu proses cetak menggunakan cahaya untuk menghasilkan gambar tersembunyi yang dapat dikembangkan oleh toner. Jenis toner secara umum sama sehingga jika kita akan menggolongkan mesin cetak digital berdasarkan tonernya agak susah.
Contoh mesin cetak digital berbasis toner (www.fujixerox.com)
Maka kita akan menggolongkannya berdasarkan ukuran atau area cetak sebagai berikut : 1. Mesin cetak digital ukuran kecil mulai dari A4 s/d A3 dan hanya memiliki 1 tray. Biasanya mesin jenis ini hanya untuk oplah kecil. 2. Mesin cetak digital ukuran A3+ atau SRA3 (32x48cm) standar, untuk yang kelas ini sudah mampu mencetak dalam jumlah ribuan dalam sehari dan memiliki sistem duplex (atau proses cetak bolak-balik secara otomatis). Selain itu biasanya juga memiliki sistem copy dan scan secara terintegrasi. 3. Mesin cetak digital ukuran A3+ atau SRA3 (32x48cm) high volume atau kelas produksi, hampir sama dengan jenis nomer 2 tetapi untuk yang kelas produksi memiliki kecepatan dan volume cetak yang jauh lebih besar sehingga bisa sejajar dengan mesin offset konvensional. Untuk mesin berbasis toner ini didominasi oleh merk Fujixerox, Konica Minolta, Develop, KIP, HP Indigo, Kodak Nexpress, Oce, Canon, dll. Memilih Mesin Cetak Digital Banyak jenis dan merk mesin digital sehingga bisa membuat kita bingung menentukan mana yang harus dibeli dan mana yang tidak. Prinsip utama dalam memilih mesin cetak digital adalah mesin harus sesuai dengan arah usaha dan lihat kebutuhan pasar dimana usaha anda beroperasi.
Beberapa acuan untuk memudahkan memilih mesin cetak digital adalah sebagai berikut : 1. Sesuaikan dengan kebutuhan anda atau sesuaikan dengan segmen pasar cetak digital yang ingin anda masuki. Sebagai contoh jika anda ingin bermain di layanan cetak baliho dan spanduk maka mesin yang paling cocok adalah mesin wide format dengan ukuran 3,2m. Jika anda ingin fokus ke layanan cetak photography maka mesin-mesin indoor berbasis tinta dye atau pigmen lebih layak dipilih. Begitu pula jika anda ingin bermain di advertising yang bisa melayani indoor outdoor maka mesin dengan tinta ecosolvent layak menjadi pilihan utama. 2. Kualitas mesin, yakinlah bahwa mesin yang berkualitas akan lebih membantu anda dibandingkan mesin yang tidak berkualitas. Mesin berkualitas biasanya memiliki harga mahal akan tetapi memiliki biaya produksi dan biaya perawatan yang jauh lebih murah. Terkadang kita terjebak dalam situasi asal punya mesin sehingga kita membeli mesin yang murah tapi pada akhirnya kita dipusingkan oleh biaya produksi yang mahal dan kualitas cetakan yang rendah. Dalam dunia digital printing ada jargon bahwa mesin berkualitas memiliki harga mahal tapi biaya produksi rendah sedangkan mesin berharga murah akan mahal di biaya produksinya. Kualitas mesin dapat kita lihat dari beberapa faktor diantaranya :
-
Resolusi cetak, semakin tinggi resolusi mesin maka semakin bagus hasil cetakannya - Ketahanan cetak, semakin kuat hasil cetakan terhadap air dan cuaca maka semakin layak mesin tersebut kita pilih - Kemudahan pengoperasian (user friendly), semakin mudah penggunaan suatu mesin maka semakin layak dipilih karena dengan mesin yang user friendly akan menghindarkan kita dari salah cetak akibat kesalahn pengoperasian mesin - Fleksibilitas media yang tinggi, semakin tinggi fleksibilitas atau kemampuan mesin mencetak di berbagai jenis bahan maka semakin layak mesin tersebut dipilih. - Memiliki kecepatan cetak yang seimbang sesuai dengan kualitasnya. Terkadang kita memerlukan beberapa mesin untuk mengejar layanan cetak yang cepat, oleh karena itu usahakan anda memilih merk dan tipe yang sama agar hasil cetakan bisa sama ketika anda mencetak 1 order di berbagai jenis mesin. - Memiliki software RIP (software untuk proses printing) yang dibundel dengan pembelian mesin, tanpa adanya software RIP ini akan merepotkan kita dalam proses cetak. 3. After Sales Service, jangan sembarang membeli mesin, pastikan anda membeli di vendor atau penjual yang memiliki layanan purna jual yang baik seperti
ketersediaan sparepart, tinta dan bahan baku. Selain itu akan lebih baik jika vendor tersebut memiliki divisi pengembangan yang bisa membantu anda mengoptimalkan mesin sesuai perkembangan usaha di masa datang. Hal ini perlu kita perhitungkan untuk menghindar kan kita tertinggal era tekonologi cetak digital yang berpacu seperti mobil balap sedangkan modal kita tidak secepat mobil balap untuk selalu bisa menghadirkan mesin-mesin terbaru. Saat ini sangat banyak para trader penyedia mesin cetak digital, ada baiknya anda mempertimbangkan vendor yang tidak hanya mampu menyediakan layanan teknis tapi juga memiliki pengalaman serta divisi kreatifitas dalam penggunaan mesin tersebut sehingga anda tidak akan mudah dikalahkan oleh pesaing anda. Komponen Utama Mesin Cetak Digital Ada beberapa komponen utama mesin digital yang harus anda pahami agar kita tidak bingung ketika terjadi masalah dan bagaimana menghindari masalah dari kerusakan komponen utama tersebut. Mesin berbasis Tinta Untuk mesin berbasis tinta komponen utamanya adalah sebagai berikut : 1. Printhead (kepala cetak), yaitu komponen yang bertugas untuk mengatur penyemprotan tinta ke media
cetak. Untuk mesin dari Jepang atau USA printhead sudah include atau kita tidak bisa ganti-ganti, contohnya mesin ROLAND menggunakan printhead epson. Sedangkan untuk mesin wide format yang untuk cetak baliho biasanya kita bisa memilih jumlah head dan resolusinya, misal kita beli mesin Myjet menggunakan printhead XARR (printhead XARR produksi inggris, mesin Myjet produksi China). Jadi jika anda membeli mesin wide format, jangan lupa untuk memastikan printhead apa yang akan anda dapat, beda printhead akan beda harga dan kualitas mesin.
Printhead Epson DX 5, genereasi terbaru printhead dari EPSON (www.alibaba.com)
2. Catridge, yaitu tempat tinta atau tangki tinta yang berfungsi seperti layaknya tangki bensin pada motor atau mobil. Biasanya mesin cetak digital print di Indonesia telah dimodifikasi (jarang sekali pengusaha digital printing disini menggunakan tinta original) sehingga kita perlu memastikan bahwa bulk ink system
yang terpasang di mesin cetak digital yang akan kita pakai bagus kualitasnya
Catridge non-original yang biasa dipakai di mesin-mesin large format (www.alibaba.com)
3. Motor, yaitu penggerak utama printhead agar bisa mencetak,fungsi motor ini sangat vital karena jika terjadi kerusakan maka mesin tidak akan bisa jalan. Untuk menghindari kerusakan anda perlu menghindari beberapa hal seperti prithead menabrak bahan, jangan sering menyeting mesin pada kecepatan tinggi karena akan memperpendek umur motor.
Motor servo dari mesin ROLAND (www.alibaba.com)
4. Mainboard, sama seperti mainboardnya komputer yang berfungsi sebagai tempat pemroses semua perintah yang diberikan ke mesin cetak. Komponen ini harganya cukup mahal dan rentan terhadap tegangan listrik dan kencing tikus. Banyak pelaku usaha yang tidak memperhatikan kebersihan tempat usaha sehingga mesinnya dikencingi tikus dan akhirnya motherboard jebol. Untuk masalah listrik sebaiknya anda memasang UPS agar tegangan listrik ke mesin stabil.
Mainboard dari mesin ROLAND (www.alibaba.com)
Mesin Berbasis Toner 1. Drum, berfungsi seperti printhead di mesin berbasis tinta, drum akan ditempeli toner dari catridge ketika proses cetak berlangsung dan toner itu akan ditransfer ke media cetak sesuai gambar tersembunyi (latent image) yang ada di RBT, gambar tersembunyi ini tentunya sesuai dengan file yang kita buat atau yang kita print.
Contoh drum mesin laser / printer laser
2. IBT (Image Belt Transfer), bentuknya berupa plastik film warna hitam, komponen ini berfungsi sebagai pembentuk gambar tersembunyi (latent image) yang akan ditransfer ke media cetak.
3. Catridge Toner, tempat toner yang memiliki fungsi sama seperti catridge tinta pada mesin berbasis tinta.
Toner asli lebih baik kualitasnya dibandingkan toner non-original, tetapi harga toner asli yang mahal biasanya memaksa kita untuk menggunakan toner non-original (www.alibaba.com)
4. Pemanas (Fusing), berfungsi untuk memanaskan hasil cetakan agar toner benar-benar menempel ke media cetak. Biasanya semakin tebal media cetak maka memerlukan suhu lebih tinggi agar toner bisa menempel dengan baik, jika kita salah memilih jenis kertas misal untuk kertas art karton 260 gsm tapi settingan kertas kita pilih plain paper maka hasil cetakan akan mudah rontok karena toner tidak menempel dengan baik. Selain rontok, jika kita tidak memilih jenis kertas yang tepat sehingga menyebabkan pemanasannya kurang, akan menimbulkan warna yang kurang tajam, misal warna merah hanya akan tercetak magenta atau merah muda.
Pemanas pada mesin printer laser memiliki peran yang krusial (www.alibaba.com)
BAHAN / MEDIA CETAK Media cetak digital printing sangat banyak jenis dan merknya. Bahan biasanya disesuaikan dengan jenis mesinnya walaupun namanya sama, misal Photo Paper ada yang untuk waterbased, solventbased dan atau tonerbased. Biasanya media berbasis waterbased tidak bisa dicetak di solvent based dan begitu pula sebaliknya. Berikut beberapa media cetak yang umum digunakan di mesin cetak digital printng : 1. Frontlite / MMT / Vinyl, sering digunakan untuk spanduk, baliho atau poster ukuran besar. Bahan ini cocok untuk dipakai di luar ruang karena cukup tahan cuaca dan sinar matahari. Ada banyak jenisnya biasanya dibedakan menjadi frontlite china, frontlite korea, frontlite jerman. Selain dari merk juga dibedakan gramasi atau ketebalannya, ada yang 200gsm, 340gsm, 440 gsm dan seterusnya, semakin besar angka gramasi maka semakin tebal bahannya. Sifat bahan frontlite terutama yang China sangat mudah melengkung oleh karena itu biasanya diberi lebihan pada pinggir cetakan untuk dilipat ke dalam agar hasil cetakan tidak terlalu melengkung. 2. Backlite frontlite, merupakan bahan untuk membuat neonbox karena cetakan menggunakan bahan ini akan menyala ketika disinari lampu dari belakang. Bentuk
3.
4.
5.
6.
7.
8.
fisiknya sama dengan frontlite begitu pula merk dan gramasinya. Backlite Film, sama dengan backlite frontlite tapi dia berbentuk seperti plastik yang permukaannya halus, bahan ini biasanya digunakan untuk backlite indoor/di dalam ruang. Sticker vinyl, yaitu bahan yang memiliki lem pada bagian belakangnya dan terbuat dari pvc, bersifat lentur dan tahan terhadap air. Biasa digunakan untuk saran reklame seperti branding mobil, wallpaper, label produk, cover laptop, cover hp dan sebagainya. Jenis bahan sticker sangat banyak, untuk lebih detail anda bisa mempelajari di buku saya “Mengenal Lebih Jauh Sticker Digital”. Photo paper atau biasa disebut high glossy paper, merupakan bahan yang sangat mengkilat sehingga sering digunakan untuk mencetak photo, cover dan poster. Canvas, merupakan bahan yang terbuat dari kain katun dengan tekstur kasar, bahan ini biasa digunakan untuk mencetak photo atau lukisan sebagai hiasan dinding. Albatros merupakan kertas sintetis yang tidak bisa robek dan memiliki sifat doff. Biasa digunakan untuk cetak photo, poster, banner dan peta. Albatros ada yang berbentuk sticker dan biasa disebut sticker sintetis. Kertas inkjet, kertas bercoating yang khusus ditujukan untuk printer waterbased, kertas ini biasa digunakan untk cover buku, sampul cd dan photo.
9. Oneway vision, yaitu bahan sticker yang memiliki lubang kecil-kecil sehingga kita cetak dan tempel di kaca akan memiliki efek riben yaitu dari dalam bisa melihat luar tapi dari luar tidak bisa melihat kedalam (yang terlihat adalah gambar yang kita cetak di media tersebut). 10. Oscar atau kulit sintetis, tidak semua mesin cetak digital dapat mencetak di bahan ini, umumnya yang bisa mencetak bahan ini adalah mesin berbasis tinta ecosolvent dan harus ada settingan khusus. Bahan ini biasa digunakan untuk jok mobil, jok motor, tas, cover sofa, wallpaper dan sebagainya. 11. Poliurethen/PU/Printable flex, bahan sablon digital yang bersifat seperti karet sehingga hasil sablon tidak akan rontok ketika ditarik. 12. Decal paper, sebenarnya masih bisa dikatakn sebagai saudaranya sticker, bahan ini sangat menyerap air dan biasa digunakan untuk sablon di benda-benda yang tidak rata seperti helm, mug, piring, mainan anak-anak atau modelling, souvenir dan sebagainya. Decal umumnya dicetak menggunakan sablon manual tapi RONIta sudah memiliki produk decal yang bisa dicetak di mesin fujixerox dan roland, kami namai produk ini RONIta Decal Digital (RDD). Masih banyak jenis bahan yang tidak bisa disebutkan semua disini, ikutilah pameran digital printing secara rutin agar anda memperoleh info tentang jenis-jenis bahan terbaru. Sebaiknya
ketika membeli mesin anda juga sudah memiliki suplier bahan yang rutin sehingga ketersedian bahan tidak tersendat. Ketersediaan bahan akan sangat membantu kelancaran usaha digital printing. Semakin variatif bahan atau media cetak kita maka konsumen yang bisa kita jaring semakin banyak.
PRODUK-PRODUK DIGITAL PRINTING Produk atau cetakan hasil digital printing umumnya berupa produk mentah dimana masih memerlukan proses lanjutan agar produk tersebut lebih menjual. Ada beberapa pelaku usaha digital printing yang tidak mau repot dengan hanya menjual produk mentah tersebut tapi kebanyakan memilih menjualnya dalam bentuk jadi sehingga harga jual lebih menarik. Beberapa produk yang umum dihasilkan usaha digital printing adalah sebagai berikut : 1. Spanduk yaitu media iklan yang memiliki bentuk memanjang secara horizontal terbuat dari frontlite atau kain yang ujung-ujungnya diberi mata ayam sebagai tempat mengikat spanduk di tiang atau pohon. Ukuran yang umum untuk spanduk adalah 1x6 m untuk outdoor dan 1x4 untuk indoor. 2. Umbul-umbul yaitu media iklan yang memiliki bentuk memanjang secara vertikal terbuat dari frontlite atau kain yang ujungnya diberi selongsong untuk tarikan jika umbul-umbul tersebut berbentuk persegi, jika umbul-umbul berbentuk segitiga (bagian atas lebih kecil daripada bagian bawah) biasanya diberi tali pada sisi tepinya. 3. Baliho atau billboard yaitu media iklan yang dicetak menggunakan frontlite atau backlite dan memiliki ukuran sangat besar. Karena ukurannya yang sangat besar maka memerlukan rangka atau tempat khusus untuk memasangnya. Rangka atau tempat memasang baliho umumnya terbuat dari kontruksi besi dan
lembaran aluminium serta tiang yang sangat besar (kontruksi ini digunakan untuk jangka panjang, jika dalam jangka pendek biasanya menggunakan bambu atau kayu).
Baliho/billboard yang sering kita jumpai di pinggir jalan, jika ingin fokus ke usaha seperti ini sebaiknya anda menggunakan mesin lebar 3,2 m
4. Neonbox, papan iklan yang berbentuk box (kotak) dan didalamnya ada lampu sehingga gambar atau iklan terlihat lebih bercahaya.
Neonbox uk uran besar didalam ruangan, sangat diminati karena memberikan efek yang mewah dan berkelas, jika ingin fokuz ke usaha seperti ini sebaiknya gunakan mesin seperti ROLAND, MIMAKI, MUTOH, HP atau EPSON
5. Backdrop atau backwall adalah media iklan yang digunakan sebagai latar dari panggung untuk acara musik, konferensi pers, pengajian dan sebagainya. Backdrop biasanya dibuat tidak permanen rangkanya sehingga bisa dipisah dan dipindah tempatnya. Untuk rangkanya biasanya berupa kontruksi besi yang bisa dibuka dan ditutup secara otomatis sedangkan untuk media gambarnya terbuat dari lembaran pvc yang diberi magnet pada bagian tepi belakangnya. Backdrop umumnya juga sudah termasuk lampu sebagai penerang. Ada juga backdrop simple yang hanya menggunakan bulatan penyambung dan lembaran cetakan, hanya saja metode ini hanya cocok untuk indoor.
Contoh backwall atau wallpaper yang sering terlihat di rumah makan atau mall, anda bisa menggunakan mesin lebar 1,8 s/d 3,2 m, pastikan mesin memiliki resolusi yang bagus karena gambar akan dilihat dari jarak dekat
6. Poster adalah media iklan yang berbentuk persegi panjang dan umumnya sudah memiliki ukuran internasional seperti A3, A2, A1, A0. Poster dapat dibuat dari berbagai jenis bahan seperti frontlite, kertas art paper, kertas art karton, photo paper, albatros, sticker dan sebagainya. Poster lebih sering digunakan untuk promo produk atau sebagai sarana pengumuman informasi kepada kalayak banyak.
Contoh poster, anda tentu s udah sering kan melihat produk digital printing seperti ini, gunakan mesin ber-resolusi tinggi untuk mencetak produk seperti ini
7. Banner adalah poster yang berukuran panjang. Merupakan media iklan yang paling banyak diminati karena bentuknya yang simple dan mudah dipasang dimana saja. Jika dilihat dari jenis kaki atau sistem display nya maka bisa dibedakan menjadi x-banner, ybanner, roll-banner, hanging banner dan sebagainya. Nama sistem display banner tersebut menunjukkan bentuk rangkanya, jika x maka bentuk rangkanya adalah x, jika roll maka bentuknya rol dan gambar bisa digulung. Hanging berarti banner digantung secara vertikal dan biasanya bisa diputar sehingga lebih menarik.
Contoh banner yang tent u sering anda temui di berbagai tempat
8. Photograpy produk, merupakan salah satu produk digital printing yang paling ngetrend dan banyak dikenal masyarakat luas. Produk digital yang masuk
dalam kategori ini adalah perbesar photo, cetak lukisan, album/kolase photo, pas photo, photobook dan cetak photo wedding.
Produk cetak photo seperti ini sangat laku baik di kota maupun di desa, jadi ini merupakan layanan wajib yang harus anda punyai, gunakan mesin beresolusi tinggi agar hasil cetakan sekelas cetakan studio photo
9. Digital Offset produk, saya sebut offset produk karena produk ini biasa dicetak menggunakan mesin offset tapi karena dicetak menggunakan mesin digital maka bisa dicetak satuan dan customized. Contoh produknya adalah kartu nama, brosur, buku, cover, undangan, kop surat, album photo, poster mini dan sebagainya. 10. Sticker, merupakan produk digital printing yang paling banyak jenis dan peminatnya. Sticker jika dijabarkan satu persatu bisa menjadi satu buku sendiri, untuk itu bagi anda yang ingin memperdalam pengetahuan tentang sticker silakan membaca buku saya “Mengenal
Lebih Jauh Sticker Digital”. Beberapa sticker yang sering dijumpai adalah sticker mobil, sticker motor, sticker laptop, sticker HP, sticker label dan sebagainya.
Photo ini saya ambil di Padang Sumbar, disana angkotnya full variasi sehingga kebutuhan akan sticker sangat tinggi
Contoh sticker yang dicutting sesuai polanya (ronita-dp.com)
Sticker poster yang sering dibutuhkan restoran atau kafe (ronita-dp.com)
11. Kreatif produk, digital printing sebagai metode cetak yang memungkinkan cetak satuan dan di berbagai jenis bahan memberikan jalan bagi orang-orang kreatif untuk membuat produk kreatif. Beberapa contoh produk kreatif adalah tas unik, kaos digital, mug digital, jok
motor/mobil, kain digital, lantai digital, pintu digital, dan sebagainya.
Tas ultah yang kami buat menggunakan transfer paper dan mesin press (ronita-dp.com)
Souvenir mouse yang kami sablon menggunakan RDD (RONIta Decal Digital), RDD adalah produk water decal produksi RONIta yang bisa dicetak menggunakan mesin printer laser atau ROLAND
Tas kreatif menggunakan transfer paper khusus ecosolvent (ronitadp.com)
Sticker timbul menggunakan 2R (RONIta Resin), merupakan produk kreatif yang laku dipasaran
MENGAWALI USAHA DIGITAL PRINTING Keluhan paling klasik ketika bertemu dengan orang yang ingin berkecimpung di usaha cetak digital adalah “saya tidak punya modal untuk membeli mesin-mesin cetak digital yang mahal”. Pemikiran seperti ini akhirnya akan menggiring kita untuk menggunakan mesin murah, untuk menjual produk atau layanan jasa kita semurah mungkin dan membuat kita terlalu sibuk dalam perang harga yang tidak sehat. Akhirnya semua itu membuat kita terbawa ke dalam arus deras yang mudah menenggelamkan usaha. Bisnis cetak digital sama dengan usaha bidang lainnya, perlu ketekunan, kreatifitas dan kemauan untuk belajar dalam menjalaninya. Modal memang perlu tapi itu bukan yang utama. Berikut tip-tip yang mungkin bisa anda renungkan ketika anda ingin membuka usaha digital printing : 1. Siapkan mental anda untuk mau belajar dan terus belajar karena perkembangan teknologi cetak digital sangat cepat sehingga ketika diam sejenak maka kita akan ketinggalan teknologi. Bagaimana agar kita bisa up to date dalam hal ini? Salah satu jawabannya adalah seringlah mengunjungi pameran printing yang rutin di adakan, seringlah browsing di internet untuk mencari info-info tentang perkembangan teknologi cetak digital, website terbaik biasanya ya websitenya vendor mesin karena umumnya mereka menyediakan info-info terbaru akan produk-produk yang sedang in dan yang akan datang.
2. Belilah mesin cetak digital dan mesin finishing yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan anda dan layanan apa yang ingin anda fokusin. 3. Carilah lokasi usaha yang memiliki lokasi mudah dijangkau dan strategis, tidak harus dipinggir jalan tapi yang jelas bisa dijangkau dengan mudah menggunakan motor atau mobil, syukur-syukur jika mudah dijangkau menggunakan angkutan umum. Gunakan promosi yang unik dan murah seperti menggunakan blog, menempelkan sticker di angkot, menyebar brosur di pasar atau sekolah-sekolah. 4. Jika anda tidak punya modal untuk membeli mesin maka carilah digital printing seperti RONIta yang mau memberi harga khusus sebagai reseller. Dengan menjadi reseller, anda tidak perlu pusing memikirkan cicilan mesin, perawatan mesin dan gaji operator. Jangan lupa menabung agar nanti suatu saat bisa punya mesin sendiri karena memiliki mesin sendiri akan mempermudah langkah kita untuk melakukan kreatifitas. 5. Jika anda tidak bisa design graphic, anda bisa mencari designer atau melemparnya ke tukang setting yang biasanya banyak ditemui di sekitar kampus atau di daerah percetakan. Dulu waktu terjun ke dunia cetak digital ini saya sama sekali tidak paham corel atau photoshop, akan tetapi saya tinggal lempar ke tukang setting dan sembari melempar kerjaan saya belajar secara otodidak dan melalui buku yang mudah kita
temui di toko buku. Sekali lagi, setiap ada kemauan pasti ada jalan. 6. Siapkan listrik dan workshop anda dengan baik, tidak harus mewah tapi cukup bisa meyakinkan konsumen bahwa memang usaha anda kompeten untuk menerima order. 7. Carilah crew yang berkualitas dan jujur. 8. Carilah relasi sesama digital printing, suplier yang baik, vendor mesin berkualitas dan konsumen yang loyal.
MEMAHAMI PRINTING
HAL
TEKNIS
TENTANG
DIGITAL
Anda harus memahami hal-hal dasar tentang digital printing terutama yang berhubungan dengan hal teknis agar bisa menjadi pengusaha digital printing tangguh. Anda tidak perlu menjadi jago tapi setidaknya anda harus paham agar bisa mengarahkan anak buah menghasilkan cetakan yang berkualitas. Jika anak buah sudah bisa melakukan itu maka anda tinggal memikirkan hal lain agar usaha digital printing anda terus berkembang. Hal-hal teknis tentang digital printing meliputi : 1. Ukuran kertas 2. Kualitas File 3. Model Warna 4. Software RIP 5. Finishing Ukuran Kertas Menurut standar ISO ukuran kertas dibedakan menjadi : Seri A : untuk percetakan umum Seri B : untuk poster Seri C : untuk amplop Umumnya di Indonesia menggunakan ukuran seri A yaitu : A0 : 84,1 x 118,9 cm A1 : 59,4 x 84,1 cm A2 : 42 x 59,4 cm
A3 A4 A5
: 29,7 x 42 cm : 21 x 29,7 cm : 14,8 x 21 cm
Selain itu ada juga kertas yang berbentuk roll atau dalam bentuk gulungan. Agar lebih memahami ukuran kertas maka anda harus memahami konversi satuan dari mm ke cm dan atau ke m sebagai berikut : 1m = 1000 mm 1m = 100 cm 1 cm = 10 mm Dan seterusnya Kualitas File Kualitas file sangat mempengaruhi hasil cetakan. Apapun mesin cetak yang digunakan jika filenya tidak berkualitas maka hasilnya tidak bisa optimal. Dalam dunia cetak digital ada 3 faktor utama yang mempengaruhi hasil cetakan yaitu mesin, bahan dan file. File sebagai faktor penentu kualitas cetakan bisa diibaratkan “jika file yang masuk ke mesin adalah sampah maka hasil cetakan yang keluar dari mesin juga sampah”. Untuk itu pengetahuan akan kualitas file akan membantu anda menghasilkan cetakan yang berkualitas.
File atau gambar secara umum terbagi menjadi dua yaitu gambar bitmap dan gambar vektor. File bitmap adalah file atau gambar yang terbentuk oleh sekumpulan titik atau pixel dalam suatu grid atau area. Titiktitik tersebut memiliki warna tersendiri dan jika berkumpul akan membentuk suatu gambar. Ciri yang paling khas dari file bitmap adalah ketika kita perbesar gambar tersebut maka gambar akan menjadi kabur atau pecah. Gambar bitmap biasanya dihasilkan dari kamera digital dan scanner. Kualitas gambar bitmap dinyatakan dengan banyaknya pixel, misal 72 PPI, 150 PPI, 300 PPI dan seterusnya. Semakin besar angkanya maka semakin besar resolusinya. Misal suatu file bitmap memiliki resolusi 72 PPI artinya gambar memiliki 72 pixel per inch. Pertanyaannya adalah berapa resolusi file bitmap untuk menghasilkan kualitas cetakan terbaik? Tidak ada jawaban atau aturan pasti. Hanya ada acuan umum sebagai berikut : 1. File dengan ukuran diatas 100 cm sebaiknya memiliki resolusi 50-100 PPI. 2. File dengan ukuran antara 30 – 100 cm sebaiknya memiliki resolusi 100-300 PPI. 3. File dengan ukuran antara 15 – 30 cm sebaiknya memiliki resolusi 300-600 PPI. Acuan di atas juga dipengaruhi oleh mesin yang anda gunakan, acuan tersebut saya buat berdasarkan mesin
ROLAND. Patokan umumnya lagi jika anda masing bingung, gunakan ukuran asli (100%, misal anda ingin nanti cetakan sebesar 1 x 1 m maka filenya juga berukuran 1 x 1 m) dan resolusi yang besar minimal 300 PPI. Untuk mesin cetak digital, resolusi cetakan yang dihasilkan dinyatakan dalam bentuk DPI (dot per inch). Semakin besar nilai DPI nya maka hasil cetakan mesin tersebut akan semakin halus. Jenis tinta juga akan mempengaruhi kualitas cetakan mesin, misal cetakan mesin dye akan lebih halus dibandingkan mesin ecosolvent karena tinta ecosolvent memiliki ukuran lebih besar dibandingkan tinta dye. File atau gambar vektor adalah gambar yang dibuat melalui garis, kurva dan bentuk bidang. Software yang biasa digunakan untuk menghasilkan gambar vektor adalah Corel Draw, Ilustrator dan Freehand. Yang dimaksud gambar vektor adalah gambar yang benar-benar dibuat dengan software tersebut, misal jika kita ingin gambar mobil maka kita seperti menggambar kembali mobil tersebut menggunakan software tersebut. Gambar bitmap seperti photo akan tetap berupa bitmap walau dimasukkan ke software vektor kalo tidak ditracing atau digambar ulang. Kelebihan dari gambar vektor adalah tidak akan pecah walau diperbesar sebesar apapun, gambar juga tidak akan rusak ketika dikecilkan sekecil apapun. Selain itu hasil cetakan gambar vektor akan lebih solid terutama untuk gambargambar dengan warna block.
Tidak semua mesin cetak digital bisa mencetak langsung dari software vektor seperti corel atau ilustrator sehingga gambar harus di export dalam bentuk bitmap yang pada akhirnya akan membuat gambar tersebut bukan vektor lagi. Agar resolusi tetap terjaga sebaiknya anda meng-exportnya dalam bentuk EPS atau TIFF. Menurut saya jalan terbaik adalah kita pilih mesin cetak digital yang bisa mencetak langsung dari software tersebut. Mesin-mesin dengan area cetak 1 s/d 2,6 m biasanya memiliki fasilitas untuk mencetak langsung dari corel atau ilustrator. Untuk mesin-mesin wide format ukuran 3 s/d 5 m biasanya tidak bisa mencetak langsung dari corel atau ilustrator hal ini sesuai dengan resolusi mesin-mesin tersebut yang memang rendah karena gambar akan dilihat dari jauh. Model Warna Model warna yang umum digunakan di mesin cetak digital ada dua yaitu RGB & CMYK. RGB adalah model warna dengan tiga channel yang terdiri dari 3 warna utama Red (Merah), Green (Hijau) dan Blue (Biru). Jadi untuk menghasilkan warna dilakukan dengan melakukan pencampuran dari 3 warna tersebut, anda masih ingatkan jika warna biru dicampur dengan hijau akan menjadi kuning.
Gambar sebelum dipisah per channel warna
Channel Red
Channel Green
Channel Blue
CMYK adalah model warna dengan empat channel yang terdiri dari 4 warna yaitu Cyan (biru muda), Magenta (merah muda), Yellow (kuning) dan Black (hitam).
Gambar sebelum dipisah per channel warna
Channel warna cyan
Channel warna magenta
Channel warna yellow
Channel warna yellow
Mesin cetak digital yang menggunakan model warna RGB umumnya mesin-mesin digital ukuran kecil atau desktop. Sedangkan mesin-mesin large format atau mesin-mesin cetak mutakhir umumnya menggunakan model warna CMYK. Untuk mendapatkan hasil cetakan berkualitas sebaiknya anda menyamakan model warna file dengan model warna printer, jika RGB gunakan file RGB dan jika CMYK gunakan warna CMYK. Penggunaan model warna file yang tidak sama dengan model warna mesin bisa menyebabkan hasil cetakan terlalu gelap atau terlalu kontras sehingga hasil cetakan terlihat tidak natural. Software RIP Untuk memahami software RIP mungkin anda perlu paham tentang driver. Setiap mesin cetak memerlukan penghubung agar bisa terhubung dengan komputer, penghubung inilah yang disebut software driver. Software driver inilah yang akan mengatur bagaimana metode cetak yang kita pilih seperti kualitas, jenis kertas dan kecepatannya. Namun driver bawaan mesin umumnya tidak bisa menghandle pekerjaan yang rumit seperti mencetak gambar dalam ukuran super besar, mencetak gambar yang dibarengi manajemen warna, sehingga dibutuhkan software RIP untuk melakukannya. Software RIP (a Raster Image Processor) biasanya disertakan ketika kita membeli mesin (sudah paket). Akan tetapi ada juga
pihak ketiga yang memproduksi khusus software RIP walau mereka bukan vendor mesin. Software RIP inilah yang akan kita gunakan untuk mencetak gambar sesuai kualitasnya, dia yang akan mengatur bagaimana dan dimana tinta harus disemprotkan, berapa ukuran tinta yang harus disemprotkan dan bagaimana kecepatan head harus disesuaikan. Software RIP juga berfungsi untuk mengatur pengiriman data ke memori printer agar gambar tercetak sempurna. Penulis memiliki pengalaman buruk ketika menggunakan mesin cetak digital tanpa software RIP yaitu proses printing menjadi sangat lambat, hasil cetakan warnanya tidak maksimal dan proses pengiriman data menjadi sangat lama. Ketika penulis menggunakan software RIP semua masalah tersebut teratasi. Melihat betapa pentingnya fungsi software RIP ini maka anda harus memastikan bahwa mesin cetak yang anda beli harus sudah dilengkapi dengan software RIP. Finishing Finishing yang baik akan meningkatkan daya jual produk jasa kita, untuk itu perlu sekali bagi pengusaha digital printing memahami berbagai proses finishing yang biasa diterapkan untuk cetakan digital. Finishing adalah proses pemolesan hasil cetakan agar lebih baik atau menjadi produk turunan yang jauh lebih menjual. Proses finishing yang paling simpel adalah memotong hasil
cetakan agar rapi pada bagian tepinya. Proses finishing sangat banyak jenisnya dan tergantung apa tujuan penggunaan hasil cetakan tersebut. Beberapa contoh finishing yang umum dilakukan untuk hasil cetak mesin digital adalah sebagai berikut : 1. Potong, yaitu memotong hasil cetakan secara rapi agar sesuai dengan ukuran yang kita inginkan. Proses potong bisa menggunakan cutter atau gunting, untuk proses potong yang profesional biasanya menggunakan mesin potong dan jika kita menginginkan pemotongan sesuai pola atau bentuk harus menggunakan mesin cutting ploter atau mesin pond.
Contoh proses potong manual
Contoh proses potong mengg unakan mesin cutting
2. Laminasi, yaitu memberikan efek glossy atau doff pada cetakan. Selain itu laminasi akan membuat hasil cetakan lebih aman dan terlindung dari air atau sinar matahari.
Proses laminasi sebaiknya menggunakan mesin laminator
3. UV Coating, proses finishing yang memiliki tujuan seperti laminasi tapi menggunakan cairan UV, hasil dari UV Coating lebih mengkilap dibandingkan laminasi dan lebih tipis sehingga hasil cetakan tidak terkesan lebih tebal seperti laminasi. 4. Vernish, hampir sama dengan coating tapi menggunakan cat clear yang disemprotkan diatas cetakan. Biasa dilakukan untuk membuat sticker mobil, hal ini dilakukan agar ketika sticker dipasang di mobil tidak cepat menyusut dan proses pemasangan jauh lebih mudah jika sticker dilaminasi.
Proses vernish menggunakan cat semprot
5. Doming atau membuat cetakan memiliki efek timbul, proses finishing seperti ini paling banyak diterapkan untuk membuat sticker timbul, gantungan kunci, pin dan beberapa jenis souvenir.
Contoh hasil finishing doming atau efek timbul
6. Jilid, proses penggabungan cetakan menjadi satu, biasanya ditujukan untuk membuat buku, album photo, katalog, daftar menu dan sebagainya. Jenis jilid ada yang ring, lem, staples dan jahit. Untuk anda yang ingin profesional dalam bidang jilid ini maka anda memerlukan mesin-mesin khusus yang harganya juga cukup mahal, sekali lagi sesuaikan dengan fokus usaha anda.
Contoh hasil finishing jilid untuk pemb uatan buku
7. Press, biasa dilakukan untuk proses pembuatan ID Card, Kaos dan sablon digital. Untuk proses ini anda memerlukan mesin press sesuai dengan keperluannya.
Contoh mesin press untuk kaos
8. Jahit atau sambung, proses finishing ini harus anda lakukan jika anda bergerak pada produk kreatif seperti pembuatan tas, jok motor, dompet dan lain sebagainya. 9. Lem, kegiatan finishing yang biasa dilakukan untuk pembuatan spanduk, baliho atau billboard. Itulah beberapa proses finishing yang umum dilakukan untuk hasil cetakan digital printing. Terkadang kita bisa melempar proses finishing ini ke pihak lain misal untuk pembuatan neon box maka pembuatan rangkanya bisa kita lempar ke tukang las.
KREATIFITAS DALAM DIGITAL PRINTING Dalam bab ini saya akan lebih banyak menceritakan pengalaman bagaimana saya memulai dan mencintai kreatifitas berbasis digital printing, karena anda sudah membeli buku ini maka sebaiknya jangan lewatkan bab ini ya..he..he he. Tapi tidak perlu kawatir, saya juga akan memberikan contoh-contoh kreatifitas dalam digital printing hasil anak luar negeri sebagai tolok ukur bagaimana seharusnya bisnis digital printing itu dijalankan. Semakin menjamurnya usaha digital printing membuat persaingan semakin ketat. Banyak pelaku usaha yang akhirnya harus menutup usahanya karena mereka tidak tahu harus bagaimana lagi memberi nilai lebih terhadap produknya. Sekilas digital printing adalah bisnis yang mudah karena dengan membeli mesin dan membajak karyawan dari salah satu digital printing lain maka anda bisa menjalankan usaha digital printing. Banyak yang mengira hanya dengan membeli mesin dan memberi harga murah maka usaha digital printingnya akan berjalan lancar seperti mobil yang melaju kencang. Hal ini memang terjadi ketika digital printing belum booming, dimana penulis juga menyaksikan sendiri bahwa dengan 1 mesin seharga 150jt sebuah usaha digital printing bisa memperoleh omzet 5 juta perhari. Anda bisa bayangkan dengan omzet sebesar itu maka dalam 2 bulan usaha sudah balik modal. Hal inilah yang akhirnya membuat orang latah
ikut-ikutan membukan usaha digital printing dan akhirnya menimbulkan persaingan yang tidak sehat dan terjadi kejenuhan. Akan tetapi anda tidak perlu kawatir karena segala sesuatu pasti berjalan sesuai hukum alamnya, begitu juga digital printing, jika awalnya konsumen hanya memikirkan harga murah tapi sekarang konsumen sudah mulai memilih berdasarkan kualitas. Jika dulu banyak konsumen yang tidak peduli dengan mesin apa yang kita pakai tetapi sekarang sudah banyak konsumen yang mewajibkan kita menggunakan mesin berkelas. Kondisi seperti ini akhirnya menyeleksi para pengusaha cetak digital dengan sendirinya. Pengusaha digital printing yang tidak bisa memenuhi tuntutan pasar akan terdepak dan akhirnya kolaps. Anda harus ingat bahwa digital printing adalah usaha yang padat modal sehingga hanya ada dua cara untuk survive di dalam bisnis ini yaitu memiliki modal yang sangat kuat dan memiliki kreatifitas yang sangat tinggi. Penulis sebagai salah satu pemain di bisnis cetak digital memilih untuk memiliki kreatifitas setinggi mungkin karena pada kenyataannya memang saya tidak memiliki modal yang berlebih. Sering saya menghabiskan waktu dengan memandangi usaha digital printing yang sudah sangat besar seperti Subur, Print Press, Primagraphia dan sebagainya. Dengan begitu mudahnya perusahaan tersebut membeli mesin secara rutin setiap tahun walaupun mesin yang mereka beli berharga milyaran rupiah, saya sih maklum karena memang
mereka memiliki konsumen kelas atas dan harga jual yang mahal disetiap produknya selain itu mereka juga pemain lama dalam bisnis ini. Nah bagaimana dengan kita yang modalnya cekak? Apakah kita akan diam saja dan tergilas dengan mereka-mereka yang bermodal besar? Kalo bagi saya jawabannya adalah TIDAK. Dengan semangat itu akhirnya saya bertekad untuk sekreatif mungkin, dengan RONIta Digital Printing (nama usaha saya) saya mencoba tampil beda dengan produk-produk yang unik dan tidak terpikir oleh pemain digital lainnya. Sungguh sangat berat mengawali kreatifitas di dalam dunia digital printing ini karena hampir 90% pelaku usaha ini tertutup, tidak ada buku yang membahas detail tentang modifikasi mesin digital atau aplikasinya dan yang pasti karena mesin-mesin digital berharga mahal sehingga tidak mudah bagi saya untuk mengorbankan sebuah mesin untuk ujicoba. Kreatifitas saya muncul berawal dari sablon digital, pada awalnya sablon digital sangat dipuja tapi akhirnya dicampakkan karena banyak kendala seperti hanya bisa di kaos poliester, mudah rontok dan warnanya tidak tahan lama. Dengan berbagai percobaan serta sempat belajar di Jerman dan Belanda akhirnya saya mampu membuat sablon digital yang berkualitas sama dengan sablon manual menggunakan mesin ROLAND (yang selama ini hanya dikenal sebagai mesin cetak sticker). Mungkin anda berpikir katanya tidak punya modal tapi kok bisa belajar sablon digital di Jerman dan
Belanda? Kok bisa membeli ROLAND yang harganya ratusan juta?. Saya mengawali usaha digital printing hanya dengan modal 20jt. 7 juta merupakan modal patungan saya dan calon istri (sekarang sudah jadi istri) dimana uang itu kita peroleh dari hasil mengerjakan proyek dosen waktu kuliah di ITB. 7,5 juta merupakan pinjaman dari bank menggunakan SK CPNS calon istri yang waktu itu diterima kerja sebagai peneliti di LIPI dan sisanya berasal dari pinjaman bude saya. Waktu itu uang tersebut kita belikan mesin EPSON C45 ukuran A4 dan EPSON 1290 ukuran A3 serta untuk meginfusnya. Sisanya untuk sewa tempat dan beli bahan baku photo paper (kita hanya membeli photo paper karena hanya bahan itulah yang awalnya saya ketahui). Sedangkan komputer kita menggunakan komputer bekas kuliah yang dibelikan oleh ortu. Di awal usaha omzet yang kami dapat perhari adalah Rp. 8.000 dan lebih sering kami hanya mengobrol dengan konsumen yang kebanyakan tidak paham apa itu digital printing. Hal ini terjadi karena kami membuka usahanya di daerah pinggiran bernama Muncul Setu Serpong (Di Depan Kampus Institut Teknologi Indonesia). Tapi kami tidak putus asa, berdua dengan istri, saya menggali terus bagaimana bisa mendapatkan konsumen dengan modal kecil, akhirnya kami mencoba dari yang terdekat yaitu dari kantor istri. Promo kami ternyata berhasil sehingga banyak yang memesan photo
dan poster. Semakin lama kantor-kantor lain yang berada di kawasas PUSPIPTEK (Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) Serpong memesan poster dan photo ke kami juga. Yang awalnya ukuran hanya A4 dan A3 akhirnya mereka memesan yang ukuran besar mulai dari A1 s/d A0 (60-85cm). Untuk yang ukuran A3 ke atas karena tidak punya mesin maka saya harus melempar ke tempat lain dan karena kita hanya tahu referensi di Jakarta maka saya melemparnya ke Bandung. Hampir 3x dalam seminggu saya pergi ke Bandung naik motor, berangkat dari Serpong jam 3 dini hari dan berangkat lagi dari Bandung jam 1 Siang. Semua itu kami lakukan untuk memberikan pelayanan yang cepat dan memuaskan. Saya sempat melempar ke Jakarta ke Subur tapi harganya terlalu mahal sehingga akhirnya saya malah tekor. Dengan melempar ke Bandung saat itu saya bisa memperoleh untung yang sangat tinggi yaitu sekitar 200rb per poster sedangkan dalam seminggu saya bisa mendapatkan order 10 poster. Dengan telaten dan tekun kami jalani harus melempar order ke Bandung walau harus naik motor berjam-jam. Akhirnya pemilik perusahaan digital printing P16 di Bandung yang saya jadikan tempat nge-sub berbaik hati mau menjual mesin cetak digital bekasnya ke saya dengan harga murah. Mesin itu adalah HP Designjet 120 dengan lebar 61 cm. Dengan memiliki mesin sendiri maka orderan dari kantor-kantor untuk membuat poster dan banner semakin kencang sehingga dalam
waktu singkat kami mampu membeli mesin HP Designjet 500 yang lebih lebar yaitu 102 cm. Bertambahnya mesin membuat kami harus lebih giat berpromosi dan tidak hanya menghandalkan order dari kantor-kantor di kawasan PUSPIPTEK. Akhirnya kami memilih internet sebagai sarana promosi handal. Dengan membuat website, kami mencoba menawarkan produkproduk cetakan ke seluruh wilayah Indonesia dan alhamdulillah terobosan ini direspon dengan baik dan RONIta mulai menerima order dari berbagai daerah / beberapa kantor di wilayah Jakarta. Kami mulai menjalin kerjasama dengan berbagai pihak seperti Republik Cinta Management, DI3VA Manajemen, Agen-agen periklanan di Jakarta, RM OENPAO, dan sebagainya. Singkat cerita akhirnya kami bisa memiliki modal untuk membeli mesin ROLAND. Sebenarnya sebagian dari modal untuk membeli ROLAND adalah pinjaman orang tua dan saudara. Begitulah kira-kira bagaimana RONIta bisa membeli ROLAND VP540 sebagai mesin print & cut pertama yang kami miliki. Hal ini terjadi pada tahun 2006 dan pada tahun itu pula istri saya mendapatkan beasiswa S2 ke Belanda sehingga praktis hanya saya sendiri yang menjalankan usaha (tentunya dibantu crew-crew RONIta). Kepergian istri sekolah ini akhirnya memberi saya jalan untuk belajar sablon digital/digital printing di Jerman dan Belanda karena
memperoleh undangan untuk tinggal disana selama 3 bulan di penghujung kuliah S2 istri. Waktu 3 bulan itu saya manfaatkan untuk mencari informasi tentang sablon digital dan beruntung saya bisa berkunjung ke salah satu pabrik bahan sablon digital terbesar di dunia. Di sana saya belajar bagaimana cara menyablon digital yang baik, bagaimana memilih bahan sablon digital yang baik dan bagaimana mendesign yang baik agar hasil sablon digital kita lebih keren. Semua itu saya pelajari dengan gratis dan disana pula saya melihat bahwa mesin roland vp540 bisa dioptimalkan tidak hanya untuk spanduk dan sticker. Di Belanda saya juga sering pergi ke Rotterdam untuk melihat salah satu usaha digital printing besar disana, saya melihat begitu banyak mesin-mesin canggih di perusahaan itu dan bagaimana mengotpimalkannya. Sungguh 3 bulan di sana memberi saya semangat untuk lebih kreatif lagi ketika kembali ke Indonesia. Nah pertanyaannya, kreatifitas apa yang sudah bisa saya capai selama menggeluti usaha digital printing ini? Sebelum saya uraiakan lebih jauh perlu anda ketahui bahwa kreatifitas yang saya lakukan ini lebih banyak berbasis dengan mesin ROLAND dan mesin FUJIXEROX karena saya baru bisa membeli mesin tersebut. Berikut beberapa kreatifitas yang sudah RONIta lakukan sehingga mampu bersaing di kancah dunia digital printing nasional :
1. Membuat blog www.ronitadp.wordpress.com yang berisi tentang Informasi Digital Printing.
Blog RONIta, merupakan blog pertama yang memuat informasi tentang digital printing
Blog ini saya buat berawal dari susahnya mencari informasi digital printing dan tertutupnya pengusaha digital printing untuk berbagi ilmu. Saya membuat blog tersebut untuk berbagi pengalaman dan berbagi info kepada semua pihak yang tertarik dengan dunia cetak digital. Tak disangka blog tersebut direspon sangat baik oleh pengguna internet dimana setiap hari blog tersebut dikunjungi tak kurang dari 600 pengunjung. Dengan blog ini juga akhirnya RONIta semakin dikenal dan mendapatkan banyak order cetak ataupun pembelian mesin dari seluruh wilayah Indonesia. Sebagai perusahaan maka kita perlu membuat image atau istilahnya pencitraan, dengan membuat blog ini saya ingin RONIta dikenal tidak hanya karena jasa cetaknya
tapi juga karena kemauannya berbagi ilmu dan informasi kepada konsumen dan sesama pemain usaha digital printing. Kalo perusahaan besar membangun image nya dengan iklan besar-besar maka sebagai usaha kecil kita bisa menggunakan sarana internet seperti website, blog, facebook, twitter untuk membangun image usaha kita. Dengan memiliki website saja itu sudah merupakan hal yang unik karena usaha anda bisa diakses 24 jam dari seluruh dunia. 2. Membuat cairan penguat sablon digital, cairan ini saya buat dan pasarkan dengan merk FOREVER COATING. Forever coating ini digunakan untuk memperkuat hasil cetakan sablon digital sehingga tinta tidak luntur terkena sabun atau detergen ketika di cuci. Proses pembuatan cairan ini melalui berbagai percobaan dan terbukti sablon digital yang diberi forever coating lebih tahan warnanya dibanding yang tidak. Hasil sablon digital RONIta mampu bertahan sampai 1 tahun untuk pemakaian wajar. Selain cairan penguat, untuk menghasilkan sablon digital berkualitas maka kita harus menggunakan bahan berkualitas, kami lebih senang menggunakan bahan berbasis poliurethen karena lebih lentur dan mudah mengikuti kontur kain.
Forever coating merupakan penguat unt uk sablon digital
3. Memiliki layanan sablon digital kelas dunia, sablonan kami sudah dikirim ke seluruh penjuru dunia seperti eropa, amerika, asia dan afrika. Selama ini tidak pernah ada komplain terhadap sablonan kami dan mereka melakukan repeat order sehingga kami yakin bahwa produk kami berkualitas dan bisa diterima oleh pasar internasional.
Contoh sablon digital produksi RONIta
Contoh sablon digital produksi RONIta
4. Menggunakan mesin ROLAND untuk mencetak di bahan oscar atau kulit sintetis. Bahan ini biasanya digunakan untuk tas, jok motor, jok mobil, pembungkus sofa, wallpaper dan dekorasi. Umumnya bahan ini dicetak menggunakan teknik sablon manual, tetapi kami bisa mencetaknya secara digital dengan mesin roland. Banyak pelaku usaha digital printing yang tidak memahami teknik mencetak digital di bahan oscar sehingga mereka tidak menggarapnya padahal segmen pasar akan hal ini sangat banyak.
Contoh proses cetak di bahan sintetis atau kulit sintetis menggunakan mesin ROLAND.
Contoh proses cetak di bahan sintetis atau kulit sintetis menggunakan mesin ROLAND.
Contoh tas yang gambarnya dicetak menggunakan mesin ROLAND
Contoh hasil cetakan di kulit sintetis untuk jok motor
5. Mencetak di berbagai jenis sticker termasuk sticker scotlite atau sticker vinyl cutting yang umumnya hanya dicutting. Bahan seperti sticker cutting dan scotlite sangat susah untuk diprint menggunakan digital printing, akan tetapi dengan teknik khusus maka kami bisa mencetak di bahan tersebut menggunakan mesin ROLAND atau FUJIXEROX. Khusus untuk mesin fujixerox atau mesin berbasis toner dikenal tidak bisa mencetak sticker karena bahan sticker akan leleh ketika melewati pemanas sehingga akan menimbulkan kerusakan pada mesin. Selain itu jika mencetak di mesin berbasis toner di media vinyl maka toner tidak akan menempel dengan baik (rontok ketika dipegang). Dengan sedikit trik memodifikasi bahan maka RONIta
berhasil membuat RDS (RONIta Digital Sticker) yang terbuat dari vinyl yang sudah dimodifikasi sehingga aman untuk digunakan di mesin berbasis toner dan hasil cetakan tidak rontok. RDS sebagai media cetak ini sudah terbukti bisa digunakan di hampir semua jenis mesin laser mulai dari fujixerox, konica minolta, develop, HP Laserjet dan sebagainya. Produk RDS ini merupakan produksi RONIta sendiri sehingga boleh dikatakan ini adalah salah satu terobosan paling unik yang telah kami lakukan.
RDS, merupakan vinyl khusus untuk m esin printer laser buatan RONIta
Contoh sticker dipotong sesuai polanya
Sticker kata-kata ini dicetak menggunakan RDS dan printer laser fujixerox DC 2270
Sticker kata-kata ini dicetak menggunakan RDS dan printer laser fujixerox DC 2270 dan dicutting putus menggunakan mesin MIMAKI
Sticker ini dicetak menggunakan RDS Scotlite (bisa berpendar ketika terkena cahaya)
Contoh sticker poster unt uk rumah makan
Contoh sticker untuk papan petunjuk atau rambu-rambu
Contoh proses pelepasan sticker setelah di print dan cutting
Contoh sticker mobil atau branding mobil
Contoh sticker mobil atau branding mobil
6. Mempunyai layanan cetak helm digital atau yang biasa kami sebut RDH (RONIta Digital Helmet). Layanan ini berupa modifikasi gambar helm sesuai permintaan konsumen atau boleh dibilang seperti sablon digital untuk kaos yang mana kita bisa menyablonkan gambar apapun di kaos kita tetapi untuk RDH ini medianya adalah helm. Yang menjadi unik disini adalah bahan yang kami gunakan sama dengan yang digunakan pabrik helm yaitu Water Decal. Water decal yang dipakai pabrik biasanya dicetak menggunakan teknik sablon manual sehingga kita harus memesan dalam jumlah banyak dan kebanyakan water decal tidak bisa dicetak secara baik menggunakan mesin cetak digital. Dengan teknik khusus kami membuat decal tersebut bisa dicetak menggunakan mesin digital seperti roland dan fujixerox. Jika bahan sudah bisa dicetak menggunakan mesin digital maka kita bisa membuatnya secara satuan dan unik. Jadi dalam hal ini kami sudah berkreasis dalam layanan cetak helm digital yang unik dan modifikasi bahan decal agar bisa dicetak di mesin cetak digital terutama roland dan fujixerox, bahan decal ini kami sebut RDD (RONIta Decal Digital).
RDH (RONIta Digital Helmet), helm dengan gambar khusus sesuai pesanan konsumen, bisa diberi gambar apapun.
RDH (RONIta Digital Helmet), helm dengan gambar khusus sesuai pesanan konsumen, bisa diberi gambar apapun.
RDH (RONIta Digital Helmet), helm dengan gambar khusus sesuai pesanan konsumen, bisa diberi gambar apapun.
RDH (RONIta Digital Helmet), helm dengan gambar khusus sesuai pesanan konsumen, bisa diberi gambar apapun.
7. Masih berhubungan dengan RDD (RONIta Decal Digital) maka kami juga mempunyai layanan unik yaitu cetak mug, keramik, piring, souvenir unik secara satuan. Teknik yang kami kembangkan ini tidak menggunakan tinta sublim tapi lebih mirip dengan teknik pabrik keramik yang melakukan pembakaran agar gambar bisa menempel di berbagai jenis mug atau gelas dan menempelnya dengan sangat baik. Sama seperti helm, biasanya pabrik mug atau keramik menggunakan cara sablon untuk mencetak gambar di decalnya, nah dengan RDD maka kita bisa mencetaknya secara digital menggunakan mesin cetak digital seperti roland atau fujixerox.
Aplikasi RDD di mug (mug tidak perlu dicoating seperti mug untuk metode sublim)
Aplikasi RDD di mug (mug tidak perlu dicoating seperti mug untuk metode sublim)
Aplikasi RDD di mug (mug tidak perlu dicoating seperti mug untuk metode sublim)
Jika anda amati semua kreatifitas yang telah kami lakukan di atas hanya menggunakan dua mesin yaitu roland dan fujixerox. Biasanya untuk mencetak di berbagai jenis media menggunakan mesin flatbed atau untuk mencetak mug kita bisa menggunakan mesin sublim atau untuk mencetak helm kita bisa menggunakan sticker. Kenapa itu tidak kami lakukan? Jawabannya karena kami ingin MENGOPTIMALKAN MESIN YANG SUDAH KAMI MILIKI. Bayangkan saja, berapa modal yang harus dikeluarkan untuk membeli mesin flatbed yang harganya di atas 250 juta, begitu pula jika harus membeli mesin sublim yang memang murah tapi hanya bisa untuk satu jenis mug. Untuk sablon kaos kita bisa menggunakan mesin DTG yang langsung mencetak di kaos, tapi ingat mesin ini hanya bisa mencetak di kaos saja, tidak bisa mencetak poster, photo dan lain sebagainya. Jika kita tidak konsen di kaos maka akan sangat berat mengembalikan modal pembelian mesinnya karena harganya cukup mahal, sekitar 165 juta (untuk DTG yang asli, bukan abal-abal yang harganya hanya 8 juta). Keterbatasan modal yang membuat kami tidak bisa membeli berbagai jenis mesin maka kami berusaha mengoptimalkan seoptimal mungkin mesin-mesin yang sudah kami miliki. Dengan mengandalkan 1-2 mesin kami bisa memberikan pelayanan yang tidak bisa diberikan oleh digital printing lain bahkan oleh perusahaan dengan workshop yang dipenuhi
mesin-mesin mahal. Disinilah kunci pembedanya, dari perbedaan inilah akhirnya RONIta memiliki warna tersendiri di kancah industri cetak digital nasional. Berdasarkan kreatifitas-kreatifitas tersebut akhirnya kami mampu memasarkan produk-produk kami dengan lebih pede dan tidak lagi minder dengan perusahaan bermodal besar. Dengan kreatifitas RONIta menjadi unik dan bisa bersaing secara sehat dengan baik di industri cetak digital nasional. Untuk itu, bagi anda yang akan terjun ke dunia cetak digital yakinlah bahwa anda harus mampu memberi nilai lebih terhadap produk atau jasa yang anda tawarkan agar dapat diserap pasar dengan baik. Selalu kreatif dan mau belajar adalah kunci untuk bisa bertahan di persaingan dunia cetak digital yang sangat ketat. Kreatifitas Digital Printing Dari Negeri Luar Di luar negeri seperti Jepang, Jerman dan Amerika yang menjadi barometer industri cetak digital dunia para pengusahanya mampu bertahan walau menggunakan tinta original dan media cetak yang berkualitas. Kuncinya adalah kualitas dan penentuan segmen pasar yang tepat. Mereka tidak pernah menjual murah produk atau layanan jasanya secara membabi buta tapi mereka berusaha
menonjolkan kreatifitas dan membuat layanan khusus sehingga mereka terlihat fokus dan profesional. Mari kita lihat beberapa contoh kreatifitas dari luar negeri tersebut agar anda semakin terinspirasi sehingga tidak asal membuka usaha digital printing
Tanpa sentuhan kreatif tentunya cetakan sticker seperti ini akan biasa saja (www.rolanddga.com)
Begitu juga yang seperti ini…mana mungkin bisa anda tawarkan kalo anda tidak kreatif dan tidak paham bagaimana cara mendesignya, bagaimana cara menempelnya (www.rolanddga.com)
Ini proses cetak stickernya menggunakan mesin ROLAND Soljet XJ740 (RONIta juga menggunakan mesin seperti ini lo) (www.rolanddga.com)
Ini hasil akhir sticker ketika ditempel di mobil..keren kan… (www.rolanddga.com)
Ini proses printing sticker lantai menggunakan ROLAND SOLJET XJ 740 (www.rolanddga.com)
Ini aplikasinya…kadang kita tidak terpikir ya kalo bisa dibuat seperti itu (www.rolanddga.com)
Ini tentunya bisa dikatakan ide yang kreatif…tahukan anda, dengan sentuhan seperti ini maka harga jual sticker anda bisa naik berlipat-lipat (www.rolanddga.com)
Kontainer truk pun jadi lebih indah dengan sentuhan kreatifitas (www.rolanddga.com)
Lantai anda juga bisa lebih indah dengan sentuhan kreatif..coba cari digital printing yang bisa seperti ini di Indonesia? Pasti bisa dihitung dengan jari jumlahnya, nah ini tentu peluang kan bagi kita (www.rolanddga.com)
Ini juga salah satu contoh kreatifitas dalam menjual jasa layanan cetak digital printing, dengan menjual dalam bentuk seperti ini keuntungan akan berlipat ganda (www.rolanddga.com)
Kreatifitas-kreatifitas yang sudah kita lihat tadi baru contoh kecil karena masih banyak peluang kreatif yang dapat kita kembangkan sesuai dengan kondisi daerah kita masingmasing. Semakin kreatif usaha cetak digital kita maka semakin mudah kita menciptakan pasar dan dikenal oleh konsumen. Semoga cukup jelas bagi anda-anda yang ingin membuka usaha digital printing, sekali lagi bukan hanya harga yang bisa mengangkat penjualan kita tapi kreatifitas jauh lebih ampuh untuk mengangkat nilai penjualan produk dan jasa cetak digital kita.
ANALISA USAHA CETAK DIGITAL Setelah mengulas usaha digital printing dari sisi kreatifitas, wajib bagi anda memahami bagaimana menganalisa kelayakan usaha cetak digital. Analisa kelayakan usaha merupakan acuan bagi kita untuk membuat garis-garis besar haluan usaha dan sekaligus untuk membuat kita fokus terhadap target penjualan. Mau sebaik apapun produk kita, jika tidak mampu menjual sama saja bohong. Analisa ini dibuat berdasarkan hal-hal umum dan beberapa asumsi. Untuk itu anda harus tetap melakukan survey pasar dan mempertimbangkan lokasi, tentunya lokasi di Serpong akan berbeda biaya produksi dan harga jualnya jika dibandingkan dengan Papua. Beberapa hal yang harus anda pahami sebelum memasuki analisa usaha adalah sebagai berikut : 1. Biaya investasi, adalah biaya pembelian mesin dan tempat usaha. Ada biaya yang harus anda siapkan juga yaitu modal kerja atau biaya untuk membeli bahan baku dan cadangan gaji karyawan minimal selama 3 bulan ke depan baik itu usaha untung ataupun rugi. 2. Biaya produksi, adalah biaya yang kita butuhkan untuk membuat suatu produk atau memberikan layanan jasa. Setiap mesin memiliki perhitungan biaya produksi yang berbeda sebagai contoh mesin ROLAND dihitung
biaya produksinya berdasarkan banyaknya tinta dan bahan yang kita pakai, untuk mesin ROLAND biaya produksi cetaknya Rp. 6.000/m2. Untuk mesin fujixerox biaya produksi dihitung per klik atau per sekali cetak, biasanya kita terikat kontrak dimana semua kebutuhan toner dan maintenance mesin ditanggung oleh vendor mesin akan tetapi setiap kali mencetak kita harus membayar sesuai yang telah ditetapkan, biasanya untuk warna Rp. 2.500 dan untuk b/w Rp.250. Biaya klik ini tergantung jenis mesinnya semakin mahal mesinnya maka biaya kliknya semakin murah. Dengan sistem klik ini kita sudah tidak perlu memikirkan stock toner, mesin rusak, pembelian sparepart karena jika terjadi masalah kita tinggal telpon vendor dan mereka yang akan menyelesaikan dan menanggung biayanya. Biaya-biaya penyusun biaya produksi adalah sebagai berikut : - Biaya bahan adalah biaya yang kita butuhkan untuk membeli bahan sticker. - Biaya tinta adalah biaya yang kita butuhkan untuk mencetak. Perhitungan biaya tinta berdasarkan konsumsi mesin, jika mesin yang kita gunakan boros maka biaya tinta juga akan lebih mahal - Biaya finishing adalah biaya yang kita perlukan untuk melakukan finishing seperti laminasi atau coating. Cara perhitungan biaya laminasi sama dengan perhitungan
bahan yaitu dengan cara membagi harga bahan dengan luas areanya. Biasanya semakin berkualitas bahan laminasi maka akan semakin mahal biayanya. Sedangkan untuk coating, kita bisa menghitung berdasarkan berapa banyak konsumsi coating untuk area luas - Biaya lain-lain adalah biaya yang kita adakan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Yang termasuk dalam biaya lain-lain ini adalah resiko gagal cetak, biaya tenaga kerja atau biaya listrik dan depresiasi peralatan finishing seperti mesin laminasi atau mesin semprot coating. - Biaya tetap adalah biaya yang selalu ada apapun kondisi usaha kita, jadi mau untung atau rugi maka biaya tetap ini akan selalu ada. Yang termasuk dalam biaya ini adalah bayar telpon, bayar listrik, gaji karyawan, biaya keamanan dan sebagainya. 3. Harga jual adalah harga suatu produk dimana harga jual ditentukan dari penambahan biaya produksi dan margin yang ingin kita peroleh.
Contoh Kasus Mr. Digital akan membuka usaha digital printing di salah satu sudut Jakarta dengan investasi dua mesin yaitu ROLAND RS640 (lebar cetak 1,6m) dan mesin FUJIXEROX DC2270 (area cetak 32x48cm). Dengan kedua mesin tersebut Mr.Digital akan mempunyai layanan jasa utama sebagai berikut : - Layanan berbasis mesin ROLAND 1. Cetak photo 2. Cetak sticker 3. Cetak spanduk 4. Cetak poster 5. Sablon digital - Layanan berbasis mesin FUJIXEROX 1. Cetak warna / layanan dokumen seperti pembuatan cover dan buku 2. Cetak kartu nama 3. Cetak sticker label 4. Cetak undangan 5. Photocopy Layanan di atas merupakan layanan utama yang bisa disediakan oleh Mr.Digital walau tidak menutup kemungkinan bisa diadakan layanan lainnya sesuai kreatifitas pemilik usaha. Mari kita hitung perkiraan pengembalian modalnya.
Biaya Investasi Pembelian Mesin : 1. Paket Roland RS 640 1 unit 2. Paket Fujixerox DC 2270 1 unit
Rp. 210.000.000 Rp. 165.000.000
TOTAL BIAYA INVESTASI Rp. 375.000.000 Dengan membuat perkiraan aliran uang kas (cash flow) maka kita bisa memperkirakan omzet dan pendapatan bersih usaha. Berikut cash flow untuk usaha Mr. Digital : Kapasit as produk si
Satuan
Estimasi Penjuala n/hari
Harga Jual/satua n
Omzet
Biaya Produks i
Margin
20
m2
2
100,000
200,000
100,000
100,000
- Cetak Sticker
20
m3
15
100,000
1,500,000
750,000
750,000
- Cetak Spanduk
100
m4
20
35,000
700,000
500,000
200,000
- Cetak Poster
20
m5
3
65,000
195,000
120,000
75,000
- Sablon digital
100
pcs
5
65,000
325,000
200,000
125,000
500
A3
75
10,000
750,000
262,500
487,500
box
5
35,000
175,000
62,500
112,500
LAYANAN JASA
Mesin ROLAND
- Cetak Photo
Mesin FUJIXEROX - Cetak warna - Kartu nama
20
- Sticker
250
A3
20
17,500
350,000
200,000
150,000
- ID Card
500
pcs
10
5,500
55,000
35,000
20,000
- Pas photo
100
A4
5
10,000
50,000
20,000
30,000
- Cutting sticker
5
m
2
350,000
700,000
200,000
500,000
- Sablon Digital
50
pcs
1
65,000
65,000
40,000
25,000
Mesin MIMAKI
5,065,000
2,575,000
Penjelasan : 1. Layanan jasa adalah layanan usaha yang akan menjadi produk usaha digital printing. 2. Kapasitas produksi adalah kemampuan produksi mesin cetak kita secara standar dengan jumlah jam kerja 15 jam. 3. Estimasi penjualan per hari adalah perkiraan kemampuan kita menjual setiap layanan yang kita punya. Dalam kasus ini estimasi kami buat secara pesimis atau boleh dibilang usaha kita tidak terlalu ramai. 4. Harga jual adalah harga jual layanan/produk secara umum di pasaran di daerah Jakarta dan sekitarnya. 5. Omzet adalah pendapat dari penjualan layanan/produk. 6. Biaya produksi adalah biaya yang harus kita keluarkan untuk membuat atau melakukan pelayanan atau produk di atas. Biaya produksi sudah meliputi biaya pembelian bahan, tinta, karyawan, dan sebagainya. Biaya produksi menggunakan data RONIta dan atau perhitungan dari beberapa digital printing yang ada di Jakarta. 7. Margin adalah keuntungan bersih yang kita peroleh dari hasil penjualan produk atau layanan jasa.
Dengan menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut : 1. Jumlah hari kerja per bulan : 25 hari 2. Jumlah karyawan : 12 orang 3. Total Gaji karyawan per bulan : Rp. 20.000.000 4. Fixed Cost/biaya tetap - Gaji karyawan : Rp. 20.000.000 - Sewa tempat : Rp. 3.000.000 - Listrik : Rp. 1.000.000 - Telpon : Rp. 1.000.000 - Depresiasi Mesin : Rp. 7.333.333 - Lain-lain : Rp. 1.645.167 TOTAL : Rp. 34.737.500 5. Total Investasi mesin dengan mesin ROLAND RS 640 + FUJIXEROX DC 2270 : Rp. 375.000.000 Maka dapat diperkirakan omzet dan margin per bulan adalah 1. Omzet : Rp. 5.065.000 x 25 hari : Rp. 126,625,000 2. Margin kotor: Rp. 2.500.000 x 25 hari 62,500,000
:
Rp.
Untuk mendapatkan nilai MARGIN BERSIH = Rp. 62.500.000 – Rp. 34.737.500 = Rp. 27,631,250 Dari data di atas kita dapat menghitung pengembalian modal berdasarkan margin bersih yaitu dengan membagi total investasi dengan margin bersih
BEP = Rp. 447.500.000 / Rp. 27.631.250 = 16.2 bln Dapat kita lihat bahwa perkiraan waktu pengembalian modal adalah 16.2 bulan atau 1 tahun 4 bulan 2 hari. Perkiraan ini juga sesuai dengan hasil survey beberapa digital printing di daerah jabodetabek yang berhasil mencapai BEP sekitar 1-1,5 tahun. Dengan keuntungan bersih usaha yang bisa didapat sebesar 27 juta apakah anda masih akan bilang jika usaha digital printing sudah tidak prospek? Setiap usaha selalu ada prospeknya dan semua keberhasilan usaha tergantung cara kita mengelola prospek tersebut. Jangan hanya berpikir harga murah segalanya tapi yang lebih penting adalah segmen pasar dan kualitas barang kita. Jika kualitas produk kita rendah maka jual ke low end konsumen dan jika kualitas produk kita bagus jual ke medium atau high end konsumen. Analis untuk usaha untuk yang tidak punya mesin? Seperti yang selalu saya tekankan ke semua pengunjung blog www.ronitadp.wordpress.com bahwa untuk memiliki usaha digital printing tidak harus langsung membeli mesin tapi yang lebih penting kita memahami bagaimana cara menjadi broker digital printing yang memiliki kemampuan menjual dan relasi digital printing yang baik.
Beberapa hal yang harus anda perhatikan dalam hal ini adalah sebagai berikut : 1. Pastikan anda memiliki lapak atau tempat usaha, bisa tempat usaha secara nyata bisa juga maya. Jika nyata maka designlah tempat usaha anda senyaman mungkin sehingga konsumen tertarik dan tidak ragu akan pelayanan anda, bila perlu buatlah sampel-sampel produk yang lengkap sehingga anda bisa menunjukkan secara langsung hasil atau bukti produk anda. Jika lapak anda di dunia maya maka rutinlah mengupdatenya agar semakin dikenal, sajikan informasi yang detail dan berguna bagi konsumen. 2. Carilah partner kerja untuk melempar order, pastikan digital printing yang anda beri amanah atau kepercayaan mengerjakan order anda terpercaya dan dia memiliki mesin sendiri, jika dia melempar lagi maka biaya produksi anda akan semakin tinggi. Usahakan anda membuat perjanjian atau harga khusus dengan mereka, biasanya mereka akan senang hati memberikan harga khusus jika anda memiliki kartu nama dan rutin meng-order (istilahnya sama-sama jalanlah). 3. Estimasi waktu pengerjaan dengan baik jangan sampai anda melakukan blunder dalam waktu kerja. 4. Lakukan promosi secara rutin. Dengan uraian di atas semoga anda paham bahwa untuk memulai usaha digital printing bukanlah modal yang paling
utama tapi KEMAUAN & KESERIUSAN anda. Jika begini konsepnya maka dengan modal 5 juta kita sudah bisa membuka usaha digital printing. Jangan lupa untuk selalu menabung dari penghasilan usaha agar nantinya anda bisa membeli mesin sendiri.
MEMAHAMI JUAL
PERHITUNGAN BIAYA DAN HARGA
Penguasaan tentang perhitungan biaya produksi dan harga jual adalah hal mutlak bagi pengusaha digital printing. Biaya produksi atau harga jual umumnya dinyatakan dalam satuan rupiah per meter persegi. Apa sebenarnya arti dari 1 meter persegi tersebut? 1 meter persegi adalah luas area dengan ukuran lebar 1 m dan panjang 1m. Jadi jika ada penyebutan biaya produksi mesin cetak digital hanya Rp. 6.000/m2 itu artinya untuk mencetak seluas area dengan ukuran lebar 1m x panjang 1 m biayanya adalah Rp. 6.000. Biaya Produksi Biaya produksi dalam usaha digital printing dipengaruhi beberapa hal sebagai berikut : 1. Konsumsi tinta oleh mesin, sebaiknya anda meminta perhitungan estimasi biaya kepada vendor mesin anda. Jika tidak ada maka anda bisa menggunakan software yang bisa mengestimasi berapa kebutuhan tinta per m persegi sehingga dengan mengalikan harga tinta per cc kita akan tahu biayanya. Mesin-mesin canggih seperti ROLAND sudah dilengkapi dengan software yang bisa mengestimasi kebutuhan tinta sesuai dengan ukuran dan jenis gambar. Jika menggunakan mesin roland perhitungannya adalah sebagai berikut :
Biaya tinta = (Harga tinta x konsumsi mesin)/(1000ml x Luas area) Contoh, harga tinta roland 1 liter adalah Rp. 500.000 dan konsumsi mesin roland untuk 1 m2 adalah 10 cc maka untuk biaya bahan adalah sebagai berikut : Biaya _ cetak
Rp.500.000 x10 ml Rp.5.000 / m2 1000 mlx1m2
2. Harga bahan baku, ditentukan berdasarkan luas area bahan dan harganya. Cara menghitung biaya bahan adalah sebagai berikut : Biaya bahan = Harga bahan / Luas Area Contoh, harga vinyl 1 roll adalah Rp. 1.500.000 dengan ukuran rol lebar 1,27 x 50 m maka untuk biaya bahan adalah sebagai berikut : Biaya _ Bahan
Rp.1.500.000 Rp.23.622/ m2 1, 27mx50m
3. Biaya finishing adalah biaya yang kita perlukan untuk melakukan finishing seperti laminasi atau coating. Cara perhitungan biaya laminasi sama dengan perhitungan bahan yaitu dengan cara membagi harga bahan dengan luas areanya. Biasanya semakin berkualitas bahan laminasi maka akan semakin mahal biayanya.
Sedangkan untuk coating, kita bisa menghitung berdasarkan berapa banyak konsumsi coating untuk area luas. Sesuai pengalaman kami maka biaya laminasi atau coating adalah Rp. 10.000/m2 untuk kualitas standar. 4. Biaya lain-lain adalah biaya yang kita adakan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Yang termasuk dalam biaya lain-lain ini adalah resiko gagal cetak, biaya tenaga kerja atau biaya listrik, sewa ruko atau tempat usaha dan depresiasi peralatan finishing seperti mesin laminasi atau mesin semprot coating. Untuk memudahkan biasanya kami menggunakan patokan bahwa biaya lain-lain adalah 10-20% dari total ke empat biaya lainnya. Harga Jual Harga jual dapat kita tentukan berdasarkan biaya produksi. Dalam penentuan harga jual sebaiknya anda mempertimbangkan beberapa hal sebaga berikut : 1. Biaya produksi sesuai dengan mesin anda 2. Biaya tetap atau fix cost seperti tagihan listrik, tagihan telpon, gaji karyawan, depresiasi yang mana biaya itu tetap harus kita keluarkan walau tidak ada order yang datang 3. Lokasi dan tempat usaha anda 4. Harga jual yang ada di pasaran. Rumus yang dapat anda gunakan untuk menghitung harga jual adalah sebagai berikut :
Harga Jual = Biaya produksi + Margin Margin dapat kita tentukan sesuai keinginan kita dengan memperhatikan 4 poin di atas. Biasanya margin yang diambil oleh pengusaha digital printing berkisar dari 20-100%, tergantung tingkat kesulitan, jumlah order dan resiko pengerjaan. Banyak pelaku usaha digital printing membuat harga yang tidak rasional, mereka cenderung membuat harga semurah mungkin untuk menarik konsumen. Menghadapi situasi seperti ini kita tidak perlu panik atau ikut-ikutan menurunkan harga. Yang perlu kita lakukan adalah mengedukasi konsumen tentang perbedaan harga tersebut. Merujuk kepada pengalaman pribadi penulis, saya selalu menerangkan ke konsumen bahwa mesin yang kita gunakan lebih berkualitas, bahan yang kita gunakan berkualitas dan tinta kami pun berkualitas. Dengan segala keunggulan itulah kenapa harga di kami berbeda. Dengan memberikan contoh produk atau cetakan ke konsumen, mereka akan cepat paham dan mengerti. Jika anda dapat meyakinkan konsumen dengan metode seperti ini maka anda akan mendapatkan konsumen yang loyal yang terkadang tidak memikirkan harga lagi tapi hanya konsen ke kualitas cetakan. Jika anda ingin sedikit bermain dengan harga cukup melakukan strategi promo, misal harga anda buat murah tetapi dengan memberlakukan minimal order. Bisa juga anda memberikan harga promo dalam rangka menyambut hari jadi perusahaan dan sebagainya. Dengan cara-cara seperti ini kita
bisa memberikan harga murah dalam satu waktu tapi kita tidak akan bingung ketika terjadi kenaikan harga bahan baku. Ada cerita yang menarik dari salah satu teman saya, ketika musim pemilu 2009 kemaren dia mendapatkan order dari salah satu partai besar peserta pemilu. Seluruh kebutuhan baliho atau spanduk dari partai tersebut dicetak di tempat teman saya itu. Setiap hari saya lihat mesin cetak digital punya teman tersebut tak pernah berhenti mencetak, mereka bahkan memiliki mesin sampai 4 unit dan kerja 24 jam non-stop. Awalnya saya pun ngiler melihatnya tapi saya begitu heran ketika pemilu selesai akhirnya mesin-mesin tersebut hanya menjadi penunggu workshop dan orderan menurun drastis. Sampai akhirnya usaha tersebut tutup total. Setelah ngobrol panjang lebar dengan pemiliknya ternyata mereka salah dalam pemberian harga. Kesalahannya adalah terlalu sedikit mengambil margin yaitu hanya Rp.2.000/m2, memang strategi ini bisa menarik konsumen partai banyak tapi pada kenyataannya margin yang hanya Rp. 2.000/m2 tersebut tidak dapat menutupi biaya-biaya lain yang muncul seperti maintenance mesin, pembayaran cicilan bank dan lembur karyawan. Dari kasus ini kita bisa melihat bahwa penentuan margin sangat besar pengaruhnya terhadap kelangsungan usaha. Mungkin untuk mempertebal insting anda akan harga jual ini anda bisa membaca buku-buku ekonomi yang mengulas lebih detail tentang cara menentukan harga secara lebih detail.
KENDALA DALAM USAHA DIGITAL PRINTING Tidak ada usaha yang bebas dari kendala dan masalah, oleh karena itu sebaiknya anda mempelajari kendala apa saja yang biasa timbul di usaha digital printing. Kebanyakan orang hanya siap dengan hal yang enak-enak saja seperti dapat order besar, dapat untung besar, dapat pelanggan banyak tapi tidak siap menghadapi bagaimana mengatasi persaingan harga, bagaimana jika operator mesin keluar, bagaimana jika mesin ngadat dan sebagainya. Untuk itu mari kita pelajari beberapa kendala yang umum terjadi di usaha digital printing sebagai berikut : 1. Kerusakan mesin, kendala ini pasti akan terjadi karena sebaik apapun mesin pasti ada kemungkinan rusak. Kerusakan mesin ini bisa disebabkan karena faktor luar dari mesin dan bisa juga karena faktor dalam. Faktor luar seperti operator, pemakaian bahan dan lingkungan ruangan mesin. Jangan pernah meremehkan peran operator mesin karena merekalah kunci sukses kita menjalankan mesin kita, ada baiknya anda selalu mendidik operator anda dengan baik, bila perlu anda ikutkan dia pelatihan atau kursus atau anda datangkan trainer agar kemampuan mereka selalu terasah. Kalo di RONIta, saya selalu memberi buku bacaan kepada operator saya dan mengajak mereka langsung melakukan testing terhadap hal-hal baru. Sebagai owner anda tetap harus bisa juga
karena jika sekali-kali operator keluar maka anda tidak akan kelabakan seperti ikan kehilangan air. Lingkungan ruang kerja juga bisa menyebabkan mesin rusak jika suhu ruangan tidak sesuai permintaan mesin, ada mesin yang mengharuskan ruangan ber-AC ada yang tidak. Tapi yang paling utama adalah kebersihan ruang kerja, jangan sampai gara-gara kotor sehingga di dalam ruang kerja banyak tikus atau kecoak yang bisa membuat mesin anda rusak. Banyak terjadi mesin digital printing rusak karena digigit atau dikencingi tikus, ini seperti cerita konyol tapi begitulah adanya, hanya karena hewan kecil kita harus hilang uang jutaan rupiah dan yang lebih menjengkelkan usaha kita jadi tersendat. Pemakaian bahan cetak juga harus diperhatikan karena ketika anda salah memilih bahan akan menyebabkan mesin anda lebih cepat rusak terutama komponen yang namanya printhead. Sebagai contoh jika mesin roland digunakan untuk mencetak frontlite tipis yang banyak serabutnya akan lebih cepat rusak dibandingkan jika menggunakan frontlite yang tebal. Lingkungan luar yang bisa merusak mesin adalah listrik, tegangan listrik yang naik turun seperti harga sembako sering menjadi kambing hitam kerusakan mesin dan memang begitulah adanya. Karena pasokan listrik yang tidak stabil menyebabkan printhead cepat soak atau motherboad kebakar sehingga kita harus mengeluarkan biaya banyak untuk memperbaikinya.
Oleh karena itu pastikan daya listrik anda sesuai dengan kebutuhan mesin dan gunakan UPS agar pasokan listrik anda stabil, selain itu jangan lupa melakukan grounding agar mesin-mesin kita aman dari ancaman kelebihan listrik dan petir. Faktor dalam mesin yang bisa menyebabkan kerusakan adalah kualitas dari mesin itu sendiri, banyak pengusaha yang berpikir menggunakan sparepart murah akan menghemat biaya padahal pada kenyataannya sparepart murah akan mempengaruhi kinerja mesin dan membuat mesin lebih cepat rusak. Ibaratnya seperti mobil mercedes anda kasih bahan bakar solar. 2. Masalah karyawan, karyawan adalah penggerak usaha yang paling utama dan mereka jauh lebih berharga dibandingkan mesin-mesin yang canggih. Untuk itu kita harus bisa memaintenance karyawan kita agar mereka betah bekerja di tempat kita. Kebanyakan pelaku digital printing yang sukses selalu memiliki team karyawan yang solid dan bermental baja. Untuk mendapatkan team yang solid dan hebat maka kita harus mampu mendorong bagaimana karyawan bisa lebih maju dan tetap mau belajar untuk hal-hal yang baru. Sebagian pelaku usaha printing yang sudah maju tidak segan untuk menyekolahkan atau memberi pelatihan untuk karyawannya dengan mengundang trainer atau mengikutkannya ke program pelatihan tentang printing.
3. Teknologi cetak digital, seperti yang kita ketahui bahwa perkembangan teknologi dalam dunia cetak sangat cepat, untuk itu kita tidak boleh gagap dan ketinggalan zaman karena sedikit saja kita ketinggalan maka kita akan termakan oleh perkembangan cetak digital itu sendiri. Sebagai contoh, ketika saya membeli ROLAND VP540i, mesin tersebut adalah mesin paling canggih dikelasnya. Akan tetapi begitu kagetnya saya ketika hanya dalam 4 bulan sudah keluar ROLAND VS540 yang jauh lebih canggih. Dalam waktu 4 bulan sangat tidak mungkin bagi saya untuk mengganti mesin, oleh karena itu saya mencoba mengotpimalkan mesin vp540i seoptimal mungkin dengan menciptakan produkproduk baru dan sembari itu saya mempelajari mesin baru vs540. Dari proses ini akhirnya saya tetap bisa mendapat order walau saya masih menggunakan mesin tipe lama. Sekali lagi bukan mesinnya yang jadi penentu utama tapi kitalah yang menjadi penentunya. 4. Masalah keuangan / sistem pembayaran, banyak pemain pemula takut kehilangan order jika tidak memberi kemudahan pembayaran kepada klien. Contohnya kita sering tidak meminta DP kepada konsumen atau memberi waktu pembayaran yang terlalu lama kepada konsumen. Hal seperti ini dapat anda lakukan jika konsumen benar-benar bisa terpercaya dan tentunya ada jaminan semisal cek atau giro. Banyak pelaku usaha digital printing yang memberikan DP dibawah 50% dan barang boleh
dibawa terlebih dahulu oleh konsumen tapi pada akhirnya sisa pembayaran tidak terpenuhi. Jika hal ini yang terjadi maka siap-siaplah usaha kita tutup tikar. RONIta memiliki pengalaman seperti ini di awal-awal usaha, bahkan konsumen yang kita pegang saat itu adalah artis terkenal di negeri ini, karena asal percaya aja kita tidak pernah meminta DP dan pelunasan sebulan kemudian. Tapi yang terjadi akhirnya semua tagihan tak terbayar dan RONIta kehabisan dana untuk belanja bahan baku. Untuk itu sudah sepatutnya kita tegas dengan aturan pembayaran agar perputaran uang usaha lancar, biasanya konsumen yang baik dan terpercaya adalah konsumen yang mau mengikuti aturan pembayaran yang tidak merugikan kedua belah pihak. Keuangan atau aliran kas yang baik akan sangat membantu usaha kita memperoleh pinjaman dari bank sehingga kita bisa mengembangkan usaha sesuai kebutuhan dan mengikuti perkembangan teknologi. 5. Masalah bahan baku, masalah ini biasanya dialami oleh pelaku usaha di daerah karena anda harus memikirkan stock dan biaya pengiriman. Untuk itu anda harus benar-benar memiliki stock untuk setiap jenis bahan. Di Indonesia secara umum suplier bahan terbagi menjadi dua yaitu Jakarta dan Surabaya untuk wilayah Indonesia Timur. Perbanyak jaringan suplier maka usaha anda akan lebih lancar. 6. Masalah listrik, listrik adalah kebutuhan vital dan seperti yang kita ketahui bahwa PLN sering melakukan
pemadaman apalagi untuk daerah di luar pulau Jawa. Agar operasi usaha tidak terganggu sebaiknya anda memiliki genset. Genset harus disetup sesuai dengan kebutuhan listrik dari mesin-mesin yang anda punya. Mesin cetak digital umumnya sangat rentan terhadap tegangan listrik, ada baiknya anda memasang UPS di setiap mesin yang anda miliki untuk mengantisipasi kerusakan mesin akibat naik turunnya tegangan. 7. Masalah promosi, sebagai upaya untuk memperkenalkan usaha promosi adalah wajib. Promosi yang baik harus tepat pasaran sesuai target yang kita bidik. Promosi bisa dibuat dengan cara mudah melalui facebook, blog atau website. Dengan mengetahui beberapa kendala yang sering muncul seperti di atas maka kita bisa membuat antisipasi agar kendala-kendala tersebut tidak menghambat laju roda usaha kita.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI CETAK DIGITAL Sebagai pelaku usaha cetak digital hukumnya wajib untuk mengikuti perkembangan teknologi dalam dunia cetak digital. Semakin hari tekonologi cetak digital semakin canggih dan perkembangannya sangat cepat. Untuk itu anda perlu rutin mengikuti pameran atau membaca info-info tentang perkembangan tersebut sehingga tidak tertinggal oleh pemain lain. Beberapa tekonologi cetak digital yang sedang berkembang saat buku ini ditulis adalah sebagai berikut : 1. Tinta putih dan metalic, ROLAND sebagai salah satu perusahaan ternama sebagai penghasil mesin cetak digital pada akhir tahun 2010 meluncurkan sebuah mesin cetak yang dilengkapi dengan tinta putih dan metalic, untuk tinta putih sebelumnya sudah dikenal akan tetapi untuk tinta metalic baru pertama kali diperkenalkan untuk mesin digital print. Dengan tinta putih kita bisa mencetak di bahan transparan dengan lebih jelas dan solid sedangkan menggunakan tinta metalic kita akan memperoleh warna emas dan silver yang begitu riil dimana kedua warna tersebut sangat susah dihasilkan jika menggunakan standar tinta biasa.
ROLAND VS 640 yang mampu mencetak metalic dan putih (www.rolanddga.com)
2. Printhead Epson DX 5, Epson sebagai pemasok printhead untuk mesin ROLAND, MIMAKI dan MUTOH mengeluarkan jenis printhead terbaru yang diklaim jauh lebih cepat dan lebih halus hasil cetakannya dibandingkan generasi sebelumnya. 3. Cetak langsung di atas kain, ya perkembangan print on textile ini sangat diminati karena dengan mesin-mesin digital terbaru kita bisa mencetak langsung di berbagai jenis kain. Untuk melakukan ini kita perlu merubah tinta dan sedikit melakukan modifikasi terhadap mesin kita. Modifikasi yang umum dilakukan adalah mengganti tinta dengan jenis pigment khusus kain dan menambah heater atau pemanas serta membuat parit penampung kelebihan tinta. Jika kita tak ingin repot melakukan modifikasi kita juga bisa langsung membeli mesin yang memang diperuntukkan untuk kain.
Vendor mesin sekelas ROLAND, MIMAKI dan MUTOH memiliki mesin jenis ini. Aplikasi dari mesinmesin cetak kain ini untuk membuat baju renang, tas, sepatu, baju dan lain sebagainya.
Mesin cetak ROLAND FP-740 Untuk tinta sublim (www.rolanddga.com)
Contoh hasil cetakan mesin di atas kain (www.rolanddga.com)
Masih mengusung konsep yang sama yaitu mencetak secara langsung di atas kain, muncul juga printer yang cukup diminati yaitu DTG atau mesin cetak langsung di atas kaos. Printer ini mampu mencetak langsung di atas kaos dengan kualitas photo dan tanpa minimal
order. Kehadiran mesin ini benar-benar semakin menambah ragam mesin cetak digital yang masuk ke Indonesia. Bagi anda yang ingin terjun di dunia distro atau sablon digital unik maka mesin seperti ini bisa anda pertimbangkan. Mesin DTG ini sebenarnya hasil modifikasi mesin printer epson desktop yang dirubah sistemnya menjadi sistem flatbed dan diganti tintanya dengan jenis pigment kain. Kelemahan yang paling umum ditemui adalah masalah printhead, karena printhead tidak dirancang khusus untuk tinta kain maka anda harus siap-siap sering menggantinya. Ada juga mesin DTG yang berkualitas dan benar-benar dibuat khusus untuk cetak kaos seperti produknya KORNIT dari Israel tapi harganya cukup membuat pusing kepala yaitu sekitar 1 M. jika saya masih memilih metode transfer paper menggunakan mesin ROLAND, kenapa? Just call me….he he he.
Mesin DGT KORNIT (www.kornit.com)
4. Mesin Flatbed, mesin flatbed adalah mesin multifungsi karena mampu mencetak berbagai jenis bahan mulai dari yang lentur sampai yang rigid. Contoh cetakan yang mampu ditangani mesin ini seperti kertas, sintetis paper, sticker, kaca, keramik dan kayu. Mesin flatbed ini sangat cocok bagi anda yang menginginkan kualitas sempurna karena tinta UV yang digunakan mampu menempel di berbagai jenis media dan mampu bertahan dengan sangat baik untuk indoor ataupun outdoor. Mesin ini juga cukup mahal tapi sangat imbang dengan berbagai produk yang mampu dihasilkan.
Mesin flatbed multifungsi di berbagai jenis bahan
ROLAND juga mengeluarkan mesin jenis tinta UV tapi tidak flatbed bentuknya seperti mesin ROLAND secara umum tapi menggunakan tinta UV, namaya ROLAND LEC, mesin ini mampu mencetak di berbagai media seperti kulit, sticker, kertas dan plastik. Mesin ini juga
membuat cetakan timbul sehingga anda akan mendapatk efek cetakan yang begitu menakjubkan.
Mesin ROLAND LEC yang bisa mencetak timbul (www.rolanddga.com)
5. Tinta Latex, ini merupakan jenis tinta terbaru yang diperkenalkan oleh HP. Dengan tinta latex maka mesin dapat mencetak di berbagai jenis media dan hasil cetakannya sangat lembut atau halus.
HP Latex 25500 (www.treetowns.com)
6. HP Indigo, merupakan mesin cetak digital sekelas mesin offset, tidak menggunakan toner tapi berupa tinta yang bentuknya pasta sehingga hasil cetakan sangat halus dan hampir setara dengan mesin offset. Mesin indigo memiliki kemampuan cetak sangat cepat dan hampir di semua media kertas bisa. Harganya yang mahal tidak menghalangi percetakan-percetakan besar untuk memilikinya. Anda tidak harus membelinya di awal usaha, cukup kenali dan manfaatkan layanannya, nanti kalo sudah ada modal baru dibeli.
Mesin cetak supercepat sekelas mesin offset (www.graphicrepro.co.za)
7. Mencetak sticker menggunakan mesin laser atau toner, umumnya pengguna mesin laser tidak mau mencetak sticker vinyl menggunakan mesinnya karena hasil cetakan rontok dan bisa merusaka mesin ketika vinil
leleh. RONIta sebagai salah satu digital printing kreatif telah berhasil memproduksi sticker vinil yang aman untuk mesin laser. Produk tersebut kita namai RDS (RONIta Digital Sticker), menggunakan teknik khusus maka sticker vinil kami modifikasi agar bisa mengikat toner dengan baik dan tidak mudah meleleh ketika melewati pemanas mesin cetak laser. Hasil cetakan mesin laser yang sangat halus jika dibandingkan mesin ROLAND, MIMAKI atau MUTOH memberikan jalan bagi kita untuk membuat sticker label, sticker dengan huruf kecil-kecil dan cetakan sticker mini lainnya dengan cara sangat mudah. RONIta memproduksi sendiri sticker khusus ini sehingga harga lebih terjangkau dibandingkan produk luar negeri.
Karya asli RONIta sebagai salah satu digital printing di Indonesia
RONIta juga memiliki berbagai pengembangan usaha seperti cetak helm digital dan mug menggunakan mesin roland dan fujixerox. Semua perkembangan itu kami lakukan untuk menyiasati mahalnya harga-harga mesin khusus seperti mesin flatbed. Dengan melakukan inovasi maka dengan mesin yang sudah ada atau boleh dibilang biasa kita bisa mengikuti ritme mesin-mesin canggih tersebut. Berbagai perkembangan tersebut akan terus maju secara cepat, oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk selalu memantau perkembangan tersebut. Anda harus rajin buka internet, harus rajin ikut pameran dan sharing dengan pelaku usaha digital printing lainnya. Disinilah pentingnya kita harus memiliki relasi dengan sesama pelaku usaha digital printing, harus memiliki hubungan yang baik dengan suplier dan vendor mesin karena dengan hubungan baik itulah kita bisa menjaga ritme usaha untuk selalu up to date dengan perkembangan teknologi digital yang terus berkembang. Setalah membaca seluruh buku ini harusnya anda semakin paham bahwa usaha digital printing sangat komplek dan tidak semudah yang terlihat atau terbayang. Akan sangat bahaya jika anda masih menganggap bahwa bisnis cetak digital hanya berurusan dengan membeli mesin, jual murah dan untung.
Untuk menjadi pengusaha digital printing yang handal anda harus benar-benar mengerti akan dunia cetak digital dan itu bisa anda dapatkan jika terus mau belajar. Mari bersama membangun industri grafika yang indah di Indonesia ini dan tetap semangat.