UPAYA SISTEMATISASI DAKWAH DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH / AISYIYAH
Disampaikan dalam acara : RAKERNAS MPK Pimpinan Pusat Muhammadiyah 28 – 30 April 2016 AGUS BUDIANTORO Div. Pembinaan dan Pengembangan SDI MPKU PPM
Dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah telah disebutkan bahwa untuk mencapai maksud dan tujuan, Muhammadiyah melaksanakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid yang diwujudkan dalam usaha-usaha segala bidang kehidupan. Usaha Muhammadiyah tersebut diwujudkan dalam bentuk amal usaha, program kegiatan, yang macam dan penyelenggaraannya diatur melalui Anggaran Rumah Tangga (ART). (Anggaran Dasar Muhammadiyah Pasal 7 ayat 1 dan 2, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, hal 10)
Usaha MUH diarahkan pada perseorangan & masyarakat
Bidang perseorangan diarahkan kepada pembentukan pribadi-pribadi agar memahami ajaran Islam yang berdasar Al Qur’an dan As Sunnah al-maqbulah, mengamalkannya dalam kehidupan pribadi, keluarga dan juga masyarkat disekitarnya, serta menyebarluaskannya kepada masyarakat. Secara sederhana tujuan dalam bidang perseorangan ini dirumuskan untuk mewujudkan “ Pribadi Muslim yang sebenar-benarnya” Sedangkan bidang kemasyarakatan diarahkan untuk membangun pilar-pilar masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Pribadi Muslim Yang Sebenarbenarnya
AUM Anggota Muhammadiyah
ORTOM
Kader Muhammadiyah
FOKUS Muballigh Muhammadiyah
Panduan Dakwah di RS Muhammadiyah/Aisyiyah 1. AUM- Kes Sebagai Media Dakwah AUM adalah salah satu dari usaha-usaha dan media dakwah persyarikatan untuk mencapai maksud dan tujuan, yakni menegakkan dan menjujung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Oleh karena itu semua bentuk kegiatan AUM haruslah mengarah kepada terlaksananya maksud dan tujuan persyarikatan, dan seluruh pimpinan dan pengelola amal usaha berkewajiban untuk melaksanakan misi utama Muhammadiyah itu dengan sebaik-baiknya sebagai misi dakwah. (PHIWM, khususnya bagian Kehidupan dalam Mengelola Amal Usaha, hlm. 76-77) Peran Aum-Kes sama dengan peran AUM yang lain, dimana sangat strategis karena kemampuan mengundang dan mengkonsolidasikan banyak orang. Dengan demikian mereka dapat dijadikan sasaran dakwah Muhammadiyah/Aisyiyah. Sebagai contoh Sasaran dakwah di AUM-Kes antara lain, Direksi, Manager dan Pegawai; Peserta didik; Pelanggan RS, Mitra RS
2. Urgensi Panduan Dakwah di RS Muhammadiyah/Aisyiyah tataran ideal, dakwah di RS Muhammadiyah/Aisyiyah dapat dilaksanakan oleh seluruh pegawai (agen dakwah) sesuai dengan profesi dan kemampuanya masing-masing. Namun demikian, masih banyak pula diantara pegawai yang belum memahami tugasnya dalam berdakwah ini yang menjadikan proses dakwah di RS belum dapat berjalan sesuai harapan. Proses penyadaran dan pembimbingan para “agen dakwah” tersebut perlu dilakukan dengan cara-cara sederhana, mudah dilakukan dan juga dipublikasikan langkah awal dalam menjalankan tugas penyadaran dan pembimbingan ini adalah membuat Panduan Pelaksanaan Dakwah di Rumah Sakit Muhammadiyah/Aisyiyah. Dengan demikian, kegiatan dakwah dapat menjadi bagian penting dari budaya organisasi di RS Muhammadiyah/Aisyiyah.
Konsep Dakwah di Rumah Sakit A.
Dakwah untuk Pegawai 1. Nilai Urgensi : pertama, para pegawai berada dalam wilayah. kuasa Muhammadiyah/Aisyiyah. Kedua, Suatu keyakian Citra Rumah Sakit sangat dibentuk oleh para pegawainya. Ketiga, para pegawai merupakan orangorang yang banyak berinteraksi secara langsung dengan pelanggan RS.
2. Tujuan dan indikator a. Tujuan kegiatan dakwah kepada Pegawai ini adalah : “terwujudnya setiap pegawai RS menjadi Pribadi Muslim yang sebenar-benarnya”.
b. Adapun indikator dari tujuan tersebut adalah : 1) setiap pegawai di RS memiliki visi dan misi pribadi yang sesuai dengan Muhammadiyah/Aisyiyah 2) setiap pegawai di RS terbiasa dengan Sembilan Kebiasaan Emas (the Nine Golden Habits)
3. Kompetensi Dasar a. Mampu membaca Al Qur’an dengan lancar dan sesuai kaidah tajwid b. Mampu melaksanakan sholat sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW c. Memahami dasar-dasar ajaran agama Islam serta mampu melaksanakan amaliah sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW d. Mampu berdakwah melalui pendekatan profesinya masing-masing.
4. Media Pembinaan a. Bimbingan Baca Al Qur’an b. Pelatihan Sholat c. Pelatihan Penyelarasan Visi dan Misi d. Modul Pembelajaran Islam e. Pengajian Berkala di RS f. Pengajian Umum berkala
g. Pengajian Anggota Berkala h. Pengajian Akbar i. Darul Arqam/Baitul Arqam j. Kursus Tafhimul Qur’an k. Kursus spiritual care l. Pelatihan Khusus m. Bahan bacaan n. Bahan Audiovisual
5. Media-media yang wajib diikuti a. Setiap PKWTT wajib mengikuti 1) Bimbingan Baca Al Qur’an sampai lancar 2) Pelatihan Shalat sesuai tuntunan Nabi Muhammad Saw 3) Modul Pembelajaran Islam secara berkelanjutan 4) Pelatihan penyelarasan Visi&Misi pribadi dengan Muhammadiyah 5) Pengajian berkala pegawai sebulan sekali dengan tingkat kehadiran lebih dari 75% dalam setahun
6) Pengajian berkala umum di ranting Muhammadiyah masing-masing 7) Pengajian berkala anggota di ranting/cabang Muhammadiyah masing-masing 8) Pengajian Akbar 9) Baitul Arqam 10) Kursus Tafhimul Qur’an 11) Pelatihan Spiritual Care bagi pegawai layanan pasien
b. Setiap PKWT, Wajib mengikuti : 1) Bimbingan Baca Al Qur’an sampai lancar 2) Pelatihan Shalat sesuai tuntunan Nabi Muhammad Saw 3) Modul Pembelajaran Islam secara berkelanjutan 4) Pelatihan penyelarasan Visi&Misi pribadi dengan Muhammadiyah 5) Pengajian berkala pegawai 6) Pengajian Berkala Umum 7) Pengajian Akbar
c. Setiap Pegawai Magang sekurang-kurangnya mengikuti : 1) Bimbingan Baca Al Qur’an sampai lancar 2) Modul Pembelajaran Islam 3) Pengajian Berkala Pegawai 4) Pengajian Berkala Umum 5) Pengajian Akbar
B. Dakwah untuk Peserta Didik : 1. orientasi untuk mengetahui, memahami dan menyesuaikan diri dengan budaya Muhammadiyah/Aisyiyah beserta visi dan misinya masing-masing 2. Pembinaan secara berkala
C. Dakwah untuk pelanggan D. Dakwah untuk rekanan dan mitra E. Instansi Pemerintah F. Instansi Swasta G. Dakwah Kepada Masyarakat
Penutup
Intensifikasi dan sistematisasi dakwah di AUM-Kes mudah-mudahan, akan mewujudkan proses kaderisasi yang lebih optimal. Sinergitas lintas majelis, lembaga, Badan, semoga akan menjadi kekuatan besar untuk dakwah Persyarikatan. Panduan dakwah Rumah Sakit Muhammadiyah/Aisyiyah adalah merupakan langkah awal penyadaran dan pembimbingan “agen dakwah” RSMA