LAPORAN TAHUNAN
1
2
PT HM SAMPOERNA Tbk.
|
Laporan Tahunan 2009
d a f t a r
i s i
Ikhtisar Keuangan
3
Struktur Perseroan
4
Sekilas PT HM Sampoerna Tbk.
6
Mengenang Angky Camaro
8
Laporan Dewan Komisaris
9
Riwayat Singkat Dewan Komisaris
11
Laporan Direksi
14
Riwayat Singkat Direksi
17
Tata Kelola Perusahaan
20
Regulasi dan Fiskal
24
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
25
Diskusi dan Analisis Manajemen
29
Laporan Komite Audit
32
Laporan Keuangan 2009 Informasi Pendaftaran dan Perdagangan Saham Harga Saham Historis Daftar Anak Perusahaan Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi
PT HM SAMPOERNA Tbk.
|
Laporan Tahunan 2009
KEKUATAN DALAM KEBERSAMAAN
2
I K H T I S A R
K E U A N G A N
TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER (dalam miliar rupiah) NERACA Aset Lancar Aset Tetap Penyertaan Saham Tanah untuk Pengembangan Aset Lainnya Jumlah Aset Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban Jangka Panjang Lainnya Jumlah Kewajiban Hak Minoritas Ekuitas
KINERJA OPERASI - Konsolidasi Penjualan Bersih Laba Kotor Laba Operasi Laba Sebelum Pajak Penghasilan Laba Bersih Laba Bersih Per Saham Dasar (Rupiah) KINERJA OPERASI Bisnis Rokok Domestik Penjualan Bersih Laba Kotor Laba Operasi Laba Sebelum Pajak Penghasilan Laba Bersih
RASIO LIKUIDITAS Rasio Lancar Rasio Hutang Terhadap Ekuitas Rasio Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Aset
RASIO OPERASI Laba Kotor Dibagi Penjualan Bersih Laba Kotor Dibagi Penjualan (Rokok Domestik) Laba Operasi Dibagi Penjualan Bersih Laba Operasi Dibagi Penjualan (Rokok Domestik) Laba Bersih Dibagi Penjualan Bersih Laba Bersih Dibagi Penjualan (Rokok Domestik) Imbal Total Hasil Aset Imbal Hasil Ekuitas Modal Kerja Bersih
MODAL DASAR Jumlah saham (miliar) Nilai saham Nilai nominal per saham (Rupiah)
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR Jumlah saham (miliar) Nilai saham Nilai nominal per saham (Rupiah)
2009
2008
2007
2006
2005
12.689 4.310 20 176 521 17.716 6.747 76 427 7.250 4 10.462
11.037 4.330 22 176 569 16.134 7.642 113 329 8.084 2 8.048
11.056 3.522 21 344 738 15.681 6.213 999 402 7.614 3 8.064
9.432 2.391 59 344 434 12.660 5.613 999 261 6.873 93 5.694
8.729 2.399 176 352 279 11.935 5.117 1.722 274 7.113 246 4.576
38.972 11.235 7.297 7.213 5.087 1.161
34.680 9.985 6.225 5.797 3.895 889
29.788 8.762 5.585 5.345 3.624 827
29.545 8.453 5.175 5.345 3.530 805
24.660 7.311 3.940 3.725 2.383 544
38.206 10.823 6.960 7.121 5.087
33.889 9.563 5.914 5.704 3.895
29.157 8.352 5.368 5.219 3.624
26.211 7.691 5.062 5.204 3.530
21.004 6.360 3.869 3.556 2.383
1,88 0,09 0,41
1,44 0,27 0,50
1,78 0,28 0,49
1,68 0,28 0,54
1,71 0,66 0,60
28,8% 28,3% 18,7% 18,2% 13,1% 13,3%
28,8% 28,2% 18,0% 17,5% 11,2% 11,5%
29,4% 28,6% 18,7% 18,4% 12,2% 12,4%
28,6% 29,3% 17,5% 19,3% 11,9% 13,5%
29,6% 30,3% 16,0% 18,4% 9,7% 11,3%
28,7% 48,6%
24,5% 48,4%
25,6% 52,7%
28,7% 68,8%
20,2% 50,5%
5.942
3.395
4.843
3.819
3.612
6,3 630 100
6,3 630 100
6,3 630 100
6,3 630 100
6,3 630 100
4,383 438,3 100
4,383 438,3 100
4,383 438,3 100
4,383 438,3 100
4,383 438,3 100
3
S T R U K T U R
P E R S E R O A N
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. SAMPOERNA INTERNATIONAL PTE. LTD. Investasi Saham di Perusahaan Lain
100%
SAMPOERNA PT SAMPOERNA AIR pt HANDAL LOGISTIK INTERNATIONAL NUSANTARA nusantara FINANCE COMPANY B. V. Pengangkutan Udara Jasa Ekspedisi & Pembiayaan Pergudangan 99,9%
baTAVIA TRADING CORPORATION Investasi Saham di Perusahaan Lain
100%
SAMPOERNA LATIN AMERICA LTD. Investasi Saham di Perusahaan Lain
PT HM SAMPOERNA Tbk.
|
Laporan Tahunan 2009
100%
sampoerna tabacos america latina LTDA. Industri & Perdagangan Rokok
100%
4
100%
Sampoerna Asia Pte. Ltd. Industri & Perdagangan
100%
99,9%
VINASA INVESTMENT CORPORATION Investasi Saham di Perusahaan Lain
100%
STERLING TOBACCO CORPORATION Industri & Perdagangan Rokok
100%
PT UNION SAMPOERNA DINAMIKA Investasi Saham di Perusahaan Lain
99,9%
PT WAHANA SAMPOERNA Properti, Perdagangan & Jasa
SAMPOERNA INVESTMENT CORPORATION Investasi Saham di Perusahaan Lain
SAMPOERNA TAIWAN CORPORATION Investasi Saham di Perusahaan Lain
100%
99,9%
100%
PT harapan maju sentosa (dahulu PT Citra Investasi Nusa) Industri & Perdagangan Rokok
PT TAMAN DAYU Pengembangan Properti
99,7%
PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas Distribusi Rokok
99%
99,9%
PT SAMPOERNA Joo lan SDN. BHD. Industri & Perdagangan Rokok
100%
PT GOLF TAMAN DAYU Wisata & Jasa Lapangan Golf
96,5%
PT asia tembakau Industri & Perdagangan Rokok
99%
PT AGASAM Perdagangan & Jasa
99,9%
PT persada makmur indonesia (dahulu PT IBSA) Industri & Perdagangan Rokok
PT SAMPOERNA PRINTPACK Percetakan & Pengemasan
IBSA SINGAPORE PTE. LTD. Jasa
sampoerna packaging asia pte. ltd. Investasi Saham di Perusahaan Lain
99%
100%
80,02%
100%
5
S E K I L A S
PT
Hanjaya
Mandala
Sampoerna
T b k .
Kami memproduksi sejumlah merek rokok
tinggal keluarganya. Hingga kini, bangunan yang
kretek yang dikenal luas, seperti Sampoerna
Kretek (sebelumnya disebut Sampoerna A Hijau), Sampoerna A Mild, serta “Raja Kretek” yang legendaris Dji Sam Soe.
Misi kami adalah menawarkan pengalaman merokok terbaik kepada perokok dewasa
di Indonesia. Hal ini kami lakukan dengan senantiasa mencari tahu keinginan konsumen,
dan memberikan produk yang dapat memenuhi harapan mereka. Kami bangga atas reputasi yang kami raih dalam hal kualitas, inovasi dan keunggulan.
Sejarah Sampoerna Sejarah dan sukses Sampoerna tidak dapat
dipisahkan dari sejarah keluarga Sampoerna sebagai pendirinya. Laporan Tahunan 2009
S A M P O E R N A
sebuah kompleks bangunan yang terbengkalai
satu produsen rokok terkemuka di Indonesia.
|
H M
Tbk.
(”Perseroan” / “Sampoerna”) merupakan salah
PT HM SAMPOERNA Tbk.
P T
Pada tahun 1913, Liem
Seeng Tee, seorang imigran asal Cina, mulai membuat dan menjual rokok kretek linting tangan di rumahnya di Surabaya, Indonesia. Perusahaan kecilnya tersebut merupakan salah
satu perusahaan pertama yang memproduksi dan memasarkan rokok kretek maupun rokok
putih. Setelah usahanya berkembang cukup
mapan, Liem Seeng Tee mengganti nama keluarganya sekaligus nama perusahaannya menjadi
“Sampoerna”,
dan
memindahkan
tempat tinggal keluarga dan pabriknya ke 6
di Surabaya, yang kemudian direnovasi. Pabrik
baru tersebut kemudian juga dijadikan tempat
dikenal sebagai Taman Sampoerna tersebut,
masih memproduksi sigaret kretek tangan Sampoerna.
Generasi ketiga keluarga Sampoerna, Putera
Sampoerna, mengambil alih kemudi perusahaan
pada tahun 1978. Di bawah kendalinya, Sampoerna berkembang pesat dan menjadi
perseroan publik pada tahun 1990 dengan
struktur usaha modern, dan memulai masa investasi dan ekspansi. Selanjutnya Sampoerna
berhasil memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia.
Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian Philip Morris International Inc. (“PMI”), salah
satu perusahaan tembakau terkemuka di dunia. Akhirnya pada bulan Mei 2005, PT Philip
Morris Indonesia, afiliasi dari PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas Sampoerna.
Jajaran Direksi dan manajemen baru yang
terdiri dari gabungan profesional Sampoerna dan
PMI
Perseroan
meneruskan
dengan
kepemimpinan
menciptakan
sinergi
operasional dengan PMI, sekaligus tetap
menjaga tradisi dan warisan budaya Indonesia
yang telah dimilikinya sejak hampir seabad lalu.
Profil Perseroan
Memproduksi rokok berkualitas tinggi dengan harga yang wajar bagi perokok
Pada akhir 2009, jumlah karyawan Sampoerna
dewasa
enam pabrik rokok di Indonesia: dua pabrik
dengan harga yang wajar bagi konsumen
dan anak perusahaan mencapai sekitar
Perseroan
sigaret kretek mesin berlokasi di Pandaan
dewasa. Ini dicapai melalui penawaran produk
28.300 orang. Perseroan mengoperasikan dan Karawang, tiga pabrik sigaret kretek
tangan berlokasi di Surabaya dan satu pabrik sigaret kretek tangan di Malang. Selain itu,
Perseroan juga bekerja sama dengan 37 unit
berkomitmen
memproduksi
sigaret
penuh
berkualitas
untuk
tinggi
yang relevan dan inovatif untuk memenuhi selera konsumen yang dinamis.
Memberikan kompensasi dan lingkungan
Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang berada di
kerja yang baik kepada karyawan dan
lebih dari 60.000 orang karyawan. Perseroan
Karyawan adalah aset terpenting Perseroan.
Pulau Jawa dalam memproduksi sigaret kretek
membina hubungan baik dengan mitra
menjual dan mendistribusikan rokok melalui
Kompensasi, lingkungan kerja dan peluang
tangan, dan secara keseluruhan memiliki
usaha
59 kantor penjualan.
yang baik untuk pengembangan adalah kunci
Visi dan Misi Perseroan
Visi Sampoerna terkandung dalam
“Falsafah Tiga Tangan”. Falsafah tersebut mengambil gambaran me-
ngenai lingkungan usaha Sampoerna di dalamnya.
dan
peranan
utama membangun motivasi dan produktivitas karyawan. Di sisi lain, mitra usaha kami juga berperan penting dalam keberhasilan kami, dan kami mempertahankan kerjasama yang
erat dengan mereka untuk memastikan vitalitas dan ketahanan mereka.
Memberikan sumbangsih kepada masyarakat luas
Masing-masing dari ketiga Tangan, yang me-
Kesuksesan Perseroan tidak terlepas dari
pihak yang harus dirangkul oleh Perseroan
memfokuskan pada kegiatan pengentasan
wakili perokok dewasa, karyawan dan mitra
bisnis, serta masyarakat luas, merupakan untuk meraih visi menjadi perusahaan paling terkemuka di Indonesia. Kami meraih ketiga kelompok ini dengan cara sebagai berikut:
dukungan masyarakat di seluruh Indonesia. Dalam
memberikan
kemiskinan,
sumbangsih,
pendidikan,
kami
pelestarian
lingkungan, penanggulangan bencana dan kegiatan sosial karyawan.
7
M E N G E N A N G
1 6
M a r e t
A N G K Y
1 9 4 9
-
2 2
C A M A R O
J u n i
2 0 0 9
Angky Camaro lahir di Bogor, Jawa Barat, pada
dengan German Motor Mfg. di Jakarta hingga
sebagai Managing Director Unit Bisnis Sigaret
pindah ke Indomobil Group pada tahun 1982
tanggal 16 Maret 1949. Beliau bergabung
dengan Sampoerna pada bulan April 2002 Indonesia.
Pada tahun 2008, Angky Camaro diangkat sebagai
Presiden
Komisaris
Sampoerna.
Angky Camaro dikenal luas sebagai pebisnis
ulung dengan sentuhan manusiawi yang khas. Kemampuan manajemennya yang ulung
diimbanginya dengan kerendahan hati dan pribadi yang cepat tanggap, sehingga sangat membantu
keberhasilan
proses
transisi
setelah Sampoerna diakuisisi PT Philip Morris Indonesia pada pertengahan tahun 2005.
Angky Camaro mengawali kariernya pada
PT HM SAMPOERNA Tbk.
|
Laporan Tahunan 2009
Volkswagen AG Wolfsburg, sebelum bergabung
8
tahun 1981. Keahliannya dalam bidang otomotif semakin diperkokoh ketika beliau
sebagai Wakil Presiden Direktur, jabatan yang
dipegangnya selama hampir 20 tahun. Setelah itu beliau menjabat sebagai anggota Dewan
Komisaris Grup Indomobil. Angky Camaro adalah
lulusan Teknik Penerbangan pada
Technische Fachshule di Hamburg di Jerman.
Beliau meninggalkan istri dan tiga orang anak. Ketaatannya beribadah dan kebaikan serta
kemurahan hatinya membuat kami semua akan selalu mengenangnya.
Selamat jalan, Pak Angky, Anda akan selalu ada di hati kami semua, di Sampoerna.
L A P O R A N
D E W A N
K O M I S A R I S
Selama tahun 2009, Sampoerna kembali
Berikut ini beberapa produk baru yang kami
menantang.
• L&M pada segmen harga menengah
menunjukkan pertumbuhan dan membangun kesuksesan
dalam
kondisi
pasar
yang
Terjadinya krisis keuangan global dan pemilihan presiden menyebabkan ketidakpastian da-
lam kondisi ekonomi Indonesia di tahun 2009. Namun berkat permintaan konsumen di dalam negeri yang kuat, ekonomi Indonesia secara
mengesankan mampu bertahan dari dampak krisis keuangan global. Pertumbuhan PDB
Indonesia sedikit melambat menjadi 4,0% pada kuartal kedua 2009 dari 6,1% selama tahun
2008, dan pada kuartal terakhir pertumbuhan
PDB tercatat 5,4%. Inflasi turun drastis dari 9,2% pada bulan Januari menjadi 2,8% pada
Desember. Jatuhnya angka inflasi ditambah penurunan suku bunga menyebabkan kepercayaan konsumen meningkat sepanjang tahun.
Pertumbuhan ekonomi yang positif ini, walaupun tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya, mendorong peningkatan volume industri tem-
bakau sebesar 5% dibandingkan tahun 2008 hingga mencapai sekitar 260 miliar batang.
Bagi Perseroan, salah satu kunci sukses adalah
investasi untuk membangun usaha di masa depan dalam lingkungan persaingan yang kian
ketat. Salah satu contoh investasi tersebut adalah upaya Perseroan dan anak perusahaan Perseroan, PT Asia Tembakau (“ATB”) untuk
bersaing dalam semua segmen industri tembakau yang dianggap menguntungkan.
luncurkan selama tahun 2009:
• Dji Sam Soe Gold pada segmen premium • Komet pada segmen terjangkau
Berkat fokus dan investasi kami yang konsisten
pada portofolio produk, dari sepuluh merek dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia di tahun 2009, empat merek di antaranya merupakan produk Perseroan.
Perseroan mulai menikmati hasil investasi
pada fasilitas produksi mutakhir di Karawang, Jawa Barat, yang diresmikan pada tahun
2008. Sampoerna juga melakukan investasi pada berbagai program untuk meningkatkan berbagai proses internal dan efisiensi.
Bagi kami, para karyawan adalah masa
depan Perseroan. Berangkat dari pandangan
demikian, kami terus meningkatkan upaya dalam pengembangan bakat karyawan dan kepemimpinan Perseroan di masa depan.
Sistem manajemen kinerja kami berfokus pada
pengembangan potensi dan aspirasi karier para karyawan melalui sejumlah aktivitas, seperti penugasan internasional, pelatihan-pelatihan dan berbagai penugasan yang menantang. Sebagaimana Perseroan
terus
tahun-tahun berperan
sebelumnya,
sebagai
mitra
utama masyarakat dengan berinvestasi dan
mengembangkan bidang-bidang fokus utama, 9
seperti
Pusat
Sampoerna
Pelatihan
(PPKS)
mengembangkan
Kewirausahaan
yang
berbagai
bertujuan
keahlian
bermanfaat dalam mendirikan usaha kecil.
yang
Tim Penanggulangan Bencana Sampoerna
Rescue (SAR) juga terus berkiprah aktif sepanjang tahun dalam membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan di berbagai
pelosok Indonesia. Kami terus memainkan peranan penting dalam bidang kontribusi Perseroan
dengan
memfokuskan
pada
pendidikan serta dalam bentuk dukungan bagi Putera Sampoerna Foundation.
Sebagai warga usaha yang bertanggung jawab,
Perseroan pun senantiasa memainkan peran aktif dengan menyuarakan pandangan kami
mengenai hal-hal penting, seperti regulasi tembakau, tata kelola perusahaan dan kebijakan fiskal, yang mendukung kesehatan masyarakat
PT HM SAMPOERNA Tbk.
|
Laporan Tahunan 2009
dan program pemerintah.
Kami terus memfokuskan untuk meningkatkan volume dan keuntungan jangka panjang
dan tetap melanjutkan untuk mendapatkan keuntungan dari sinergi dengan PMI.
Kami juga tetap teguh menjalankan program tata kelola perusahaan yang kuat dan ditujukan untuk
melindungi
seluruh
pemangku
kepentingan Perseroan dengan baik dan
efektif. Komitmen tersebut kami wujudkan dengan menumbuhkan dan menjaga standar 10
kepatuhan, perilaku bertanggung jawab dan integritas yang tertinggi di seluruh lapisan organisasi Perseroan. Tugas-tugas Dewan Komisaris didukung lebih lanjut oleh Komite Audit yang fungsi-fungsinya dijabarkan pada bagian khusus di Laporan Tahunan ini.
Kami kembali menyampaikan penghargaan
yang tinggi kepada para Direksi atas kepemimpinan yang kuat dan mengucapkan terima kasih
yang tulus kepada para karyawan atas dedikasi
dan komitmen mereka kepada Perseroan. Kami juga berterima kasih kepada para pemegang saham, mitra bisnis, pelanggan dan pemerintah Indonesia atas perhatian dan dukungan mereka kepada Perseroan selama tahun 2009. Pertengahan
tahun
2009
meninggalkan
kesedihan yang mendalam bagi kami dengan berpulangnya
Angky
Camaro,
Presiden
Komisaris kami, pada 22 Juni 2009.
Kami
turut bersimpati dan mengucapkan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga Angky
Camaro. Dengan kepemimpinannya yang
mampu membawa kesuksesan Perseroan,
beliau akan selalu dekat di hati kami di Sampoerna, maupun di seluruh PMI.
Jabatan Angky Camaro sebagai Presiden Komisaris Perseroan digantikan oleh Matteo Lorenzo Pellegrini, yang disahkan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 18 November 2009.
RI WAYAT
SI NG K AT
D E WA N
Matteo Lorenzo Pellegrini
Presiden Komisaris
K OM I S A R I S
Douglas Walter Werth Wakil Presiden Komisaris
Matteo Lorenzo Pellegrini bergabung dengan
Douglas Werth bergabung dengan PMI sebagai
menjadi Marketing Director pada tahun 1995.
pelaporan dan perencanaan keuangan untuk
PMI pada tahun 1991. Beliau menjadi Business Development Manager di Italia, sebelum
Beliau kemudian ditunjuk sebagai Managing
Director untuk empat afiliasi, berpindah– pindah antara Portugal, Spanyol, Prancis, dan akhirnya kembali ke Italia pada tahun 2001. Lalu beliau pindah ke Hong Kong pada tahun
2003 untuk menangani bisnis PMI di kawasan Asia Pasifik, sebelum menangani Asia Barat sejak tahun 2005.
Sejak tahun 2007, wilayah tanggung jawab
Matteo Lorenzo Pellegrini meliputi Asia Timur dan Barat dengan menjabat sebagai President, Asia.
Selain memegang gelar sarjana business
administration dari Universitas Bocconi di
Milan, beliau juga menyandang gelar Master dalam communication dan marketing.
Controller berbasis di Hong Kong pada tahun 2003. Beliau bertanggung jawab dalam bidang kawasan Asia Pasifik dan dalam mengembangkan kemampuan keuangan di dalam organisasi.
Sebelum bergabung dengan PMI, beliau telah bekerja di Philip Morris USA dan menjabat
berbagai posisi di bidang accounting. Pada tahun 1995, beliau menjadi Director Financial
Planning and Analysis, kemudian menjadi Director Financial System Implementation
pada tahun 1997, dan Assistant Controller,
Operations pada tahun 2001. Beliau kemudian dipromosikan sebagai Controller pada tahun
2002 dan bertanggung jawab mendukung kebijakan dan mengawasi keuangan untuk marketing dan sales di Philip Morris USA.
Beliau memulai karirnya di Pittston Coal Group di Virginia, AS, dan menduduki berbagai posisi
di bidang cost accounting hingga dipromosikan sebagai Assistant to the Controller.
Douglas Werth meraih gelar sarjana di bidang commerce,
business
administration
dan
accounting dari Washington and Lee University di Lexington, Virginia, Amerika Serikat. 11
Eunice Carol Hamilton
Phang Cheow Hock
Komisaris
Komisaris Independen
Eunice Carol Hamilton bergabung dengan
Phang Cheow Hock bekerja di Sampoerna
ditunjuk menjadi Director Management &
Singapore Police Force sebagai seorang senior
PMI pada tahun 1990 sebagai Recruitment Executive. Lima tahun kemudian, beliau
Organization Development, dengan basis di New York.
Sebelum pindah ke Hong Kong pada tahun
2001 untuk menjabat Vice President Human Resources
Asia
Pacific
Region,
beliau
menduduki jabatan Director Human Resources untuk Republik Ceko & Slowakia.
Beliau juga menjabat sebagai Vice President Centers of Expertise: Source & Select; Develop
& Counsel; and Organization Design, berbasis
PT HM SAMPOERNA Tbk.
|
Laporan Tahunan 2009
di Lausanne, Swiss.
Eunice Hamilton meraih gelar Master of Arts
dari University of Glasgow, Skotlandia pada
tahun 1978, kemudian mengambil diploma pascasarjana dalam bidang Human Resources
dari London School of Economics pada tahun 1979. Pada tahun 1985, beliau juga meraih diploma Sastra Perancis dari University of Geneva, Swiss.
12
selama 29 tahun. Sebelumnya, beliau pernah
mengabdikan diri lebih dari 20 tahun di officer. Beliau juga pernah menjabat sebagai Shareholders’ Representative and Assistant
to the CEO tahun 1978 – 1991, dan menjadi Chief Operating Officer tahun 1990 – 1999, dan bertanggung jawab terhadap keseluruhan operasional dan manajemen. Phang
Cheow
Hock
diangkat
sebagai
Komisaris pada tahun 2000 setelah pensiun dari Perseroan.
Ekadharmajanto Kasih
Komisaris Independen
Sebelum
bergabung
dengan
Sampoerna,
Ekadharmajanto Kasih telah berpengalaman
selama 25 tahun di bidang financial control pada sector manufacturing. Beliau bergabung
dengan Sampoerna pada tahun 1990 dan memegang posisi Financial Controller hingga diangkat sebagai Chief Financial Officer pada tahun 1991 dan anggota Direksi pada tahun
1992, lalu menjadi anggota Dewan Komisaris
pada tahun 2001 setelah pensiun dari Perseroan.
Ekadharmajanto Kasih meraih gelar sarjana
di bidang Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1975. Beliau juga mengabdikan diri
sebagai dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
13
L A P O R A N
Sampoerna kembali mencatat kinerja yang
Walaupun ekonomi Indonesia
ekonomi.
yang dihadapi Perseroan adalah meningkatnya
kuat selama tahun 2009 di tengah kondisi pasar yang menantang dan ketidakpastian Dilihat
dari
kinerja
operasi,
Perseroan
menunjukkan hasil yang mantap dan berhasil mempertahankan pangsa pasar nomor satu di pasar rokok Indonesia. Di tengah persaingan yang semakin ketat, pangsa pasar kami secara keseluruhan mencapai 29,1%*. Walaupun
pangsa pasar turun sebesar 0,4 poin, volume
produksi tumbuh cukup kuat sebesar 3,6% atau 2,6 miliar batang dibandingkan tahun
2008, dan volume penjualan mencapai 75,9 miliar batang, naik dari 73,3 miliar batang pada tahun 2008.
Salah satu tren industri di tahun 2009 yang perlu dicermati adalah pertumbuhan segmen low tar /
low nicotine (LTLN), yang pangsa pasarnya naik
dari 25,4% di tahun 2008 menjadi 28,0% pada
|
Laporan Tahunan 2009
tahun 2009. Tren ini menguntungkan merek
PT HM SAMPOERNA Tbk.
D I R E K S I
unggulan kami A Mild yang tumbuh sebesar 4 miliar batang dan pangsa pasarnya menjadi 10,7%
sehingga menjadi merek teratas di Indonesia. Demikian pula U Mild yang tumbuh sebesar 0,2 miliar batang sehingga pangsa pasarnya menjadi
1,0% di tahun 2009. Berkat keunggulan kami pada segmen ini, anak perusahaan kami ATB meluncurkan L&M di empat kota di Kalimantan dan Sumatra pada bulan Oktober.
pertumbuhan
dan
indeks
kepercayaan
konsumen meningkat, salah satu tantangan
peralihan perokok dewasa ke produk-produk
harga rendah selama tahun 2009. Pangsa
pasar segmen ini mencapai 23,6% pada tahun 2009, naik dari 20,7% di tahun 2008. Untuk
memanfaatkan dan memajukan tren ini, ATB meluncurkan produk sigaret kretek tangan
berharga rendah, Komet, pada bulan November di sejumlah kota di Jawa Timur.
Pada segmen sigaret kretek tangan (SKT),
yang kembali menyusut sebesar 1,9 poin pada tahun 2009, produk kami Dji Sam Soe dan Sampoerna Kretek (sebelumnya disebut
Sampoerna A Hijau) mengalami penurunan pangsa pasar dan volume setelah melewati titik harga yang sulit. menengah,
Sampoerna
Pada segmen harga Kretek
mencatat
penurunan volume sebesar 2,1 miliar batang,
menyebabkan pangsa pasarnya turun sebesar 0,9% menjadi 4,3% pada tahun 2009. Dji Sam Soe mengalami penurunan yang lebih kecil, yaitu sebesar 0,2 miliar batang, sehingga
pangsa pasarnya turun 0,3% menjadi 7,5% pada tahun 2009.
Walaupun pangsa pasar SKT menyusut, volume SKT tetap kokoh sebesar 31,9% dari
keseluruhan volume industri pada tahun 2009.
* Data pangsa pasar dalam Laporan Tahunan ini diambil dari Nielsen Retail Audit – Indonesia Expanded. 14
mengalami
Sebagai pemimpin pada segmen ini, Sampoerna
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Sampoerna
peluncuran Dji Sam Soe Gold pada bulan Juli.
menantang.
terus berinvestasi untuk memperkuat produk premium kami. Salah satu contohnya adalah
Varian baru ini kini semakin memperkuat kelompok merek Dji Sam Soe yang sudah ada.
Segmen sigaret putih mesin (SPM) mengalami
sedikit penyusutan pangsa pasar menjadi 8,0% dari 8,4% pada tahun 2008. Namun demikian,
kelompok merek Marlboro menunjukkan kinerja yang kuat pada segmen ini dengan
ditunjang oleh Marlboro Black Menthol yang
diluncurkan pada bulan Maret. Marlboro tumbuh sebesar 0,9 miliar batang sehingga
angka penjualannya menjadi 11,7 miliar batang dengan pangsa pasar sebesar 4,9%.
Kebijakan pemerintah di bidang cukai terus bergulir mengikuti roadmap industri rokok
yang telah ditetapkan, dan berubah dari sistem campuran (advalorem dan spesifik), menjadi
sistem spesifik penuh pada tahun 2009. Perseroan mendukung penuh perubahan ke arah sistem cukai spesifik penuh ini, yang akan
menjadikan lingkungan usaha lebih jelas serta terprediksi.
Pada tahun 2009, susunan Direksi berganti.
John Gledhill ditunjuk sebagai Presiden Direktur menggantikan Martin Gray King. Paul
Janelle
ditunjuk
sebagai
menggantikan Kevin Douglas Click.
Direktur
berfokus
menghadapi
untuk
masa
mempersiapkan
depan
Kapasitas
industri
produksi
diri
yang
kami
meningkat di tahun 2009 dengan penambahan kapasitas
pada
pabrik
efisiensi.
Program
Karawang.
Kami
berinvestasi pada berbagai program untuk
meningkatkan proses-proses internal dan tersebut
antara
lain
meliputi: Program One, untuk beralih ke sistem pendukung administrasi SAP tunggal; Office One, untuk merampingkan dukungan logistik,
dan Sampoerna 9, untuk mengonsolidasikan divisi penjualan, transportasi dan percetakan
kami. Program-program tersebut dirancang
untuk menjaga daya saing kami di tengah pasar yang berubah pesat.
Kami menyempurnakan sistem pengelolaan kinerja, menggunakan perangkat penilaian
PMI yang disebut ”MAP” (Managing and Appraising Performance), dengan fokus pada
pengembangan potensi dan aspirasi karier para karyawan.
Kemudian sebagaimana
tahun-tahun sebelumnya, sejumlah karyawan berpotensi tinggi mendapatkan peluang untuk
menjalani penugasan jangka pendek pada
afiliasi PMI di negara lain, atau pada Pusat Operasional PMI di Lausanne, Swiss.
Dalam upaya menyempurnakan lingkungan
dan pengalaman kerja para karyawan, kami meluncurkan Survei Pendapat Karyawan 15
secara resmi. Hasil survei ini menunjukkan
Secara keseluruhan, walaupun dihadapkan
Memanfaatkan hasil-hasil tersebut beserta
untuk meningkatkan usaha dan mendorong
rasa keterlibatan karyawan yang tinggi (66%) bila dibandingkan dengan afiliasi PMI lainnya.
temuan survei, kami telah merumuskan rencana
untuk
menerapkan
sejumlah
perbaikan dalam beberapa tahun mendatang.
Kami juga terus berfokus mempertahankan
standar kepatuhan dan integritas yang tinggi
pada organisasi kami. Untuk mencapai standar tersebut, sebuah tim kepatuhan khusus
telah dibentuk untuk mengomunikasikan, memonitor dan memfasilitasi implementasi berbagai inisiatif kepatuhan dalam bidang manajemen
kearsipan,
kesadaran
fiskal,
hubungan pemerintahan, iklan dan pemasaran, serta kontribusi amal.
Pada tahun 2009, Perusahaan mendapatkan sejumlah penghargaan penting, di antaranya:
PT HM SAMPOERNA Tbk.
|
Laporan Tahunan 2009
• Corporate dari
Social
Corporate
Development
Responsibility
Forum
for
Award
Community
• Human Resources Excellence Award dari Majalah SWA
• Indonesia’s top 10 Most Admired Companies 2009 dari The Wall Street Journal Asia
• The 1st Best of the Best Packaging
A Volution dari Majalah Marketing Mix
untuk
• Best Brand Award untuk Dji Sam Soe dari Majalah SWA 16
pada
persaingan
yang
ketat,
Perseroan
berhasil menunjukkan komitmen yang kokoh pertumbuhan di masa depan dengan dukungan para
karyawan
dan
korporasi kami yang kuat.
mengikuti
budaya
Dengan kelanjutan investasi pada usaha
dan karyawan kami, kami meyakini bahwa Perseroan akan mampu menjawab tantangan-
tantangan di masa depan. Maka atas nama
seluruh anggota Direksi dan para pemegang saham, kami ucapkan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada para karyawan dan mitra usaha kami atas jerih payah dan dedikasi yang telah mereka tunjukkan.
R I W A Y A T
S I N G K A T
D I R E K S I
John Gledhill
Paul Janelle
Presiden Direktur
Direktur
John Gledhill bergabung dengan PMI pada
Paul Janelle mulai bekerja di PMI sebagai
di kawasan Timur Tengah. Beliau kemudian
organisasi keuangan Philip Morris CR a.s.,
tahun 1983. Beliau
mengawali karirnya di
PMI dalam bidang pemasaran dan manajemen pindah ke Eropa untuk memenuhi kebutuhan
akan peran senior yang terus meningkat dalam bidang penjualan, pemasaran dan manajemen
di kantor PMI di Slowakia, Polandia, dan di Pusat Operasional PMI di Lausanne, Swiss. Pada tahun 1999 beliau
diangkat sebagai
Managing Director Philip Morris Malaysia, kemudian memimpin operasi PMI di Korea
dan Australia, masing-masing pada tahun 2002 dan 2004. Pada tahun 2009, beliau diangkat menjadi Presiden Direktur Sampoerna.
John Gledhill memiliki gelar dalam bidang Bisnis
dan
Pemasaran,
dan
lulus
dari
International Executive Programme INSEAD di Perancis pada tahun 1999.
Finance Trainee pada tahun 1991 di Lausanne, Swiss. Pada 1997, beliau bergabung dengan
berkantor di Praha, Republik Ceko, hingga menduduki jabatan Controller pada tahun 2000.
Pada tahun 2001, beliau dipromosikan menjadi Director Finance berkantor di Lausanne.
Beliau pindah ke Moskow pada tahun 2003
sebagai Director Finance, Information Services and Administration di afiliasi PMI di Rusia. Kemudian pada tahun 2007, ditunjuk sebagai
Vice President Finance Services, berkantor di Lausanne di Swiss. Paul
Janelle
diangkat
sebagai
Direktur
Perseroan yang menangani keuangan dan pelayanan informasi Perseroan pada tahun 2009. Paul
memiliki
gelar
Master
dalam
Business Administration dan Finance dari
Webster University, gelar sarjana Business
Administration, dan sarjana Science dari University of Ottawa di Kanada.
17
Shea Lih Goh
Yos Adiguna Ginting
Direktur
Direktur
Shea Lih Goh mengawali karirnya di PMI
Yos
Sdn Bhd, sebagai Management Trainee pada
Tbk., setelah meraih gelar Doctor of Philosophy
ketika bergabung dengan salah satu afiliasi
PMI di Malaysia, Godfrey Phillips (Malaysia) tahun 1993.
Pada tahun 2001, beliau ditunjuk sebagai
Marketing Manager sebelum pindah ke Hong Kong pada tahun 2002 untuk menjabat sebagai
Manager Trade Marketing Philip Morris Asia. Sebelum menjabat sebagai Direktur yang
menangani pemasaran di Sampoerna, Shea Lih Goh
bekerja di Cina sebagai Director
Marketing Philip Morris (2003-2006) dan di
Taiwan sebagai General Manager Philip Morris (2006-2007).
University, Australia dan gelar Master dari University of Hull di Inggris.
Ginting
memulai
karier
profesionalnya sebagai Manager, Strategic
Alliance pada PT Indah Kiat Pulp and Paper, dalam bidang Theoritical Chemistry pada
University of Tasmania di Australia, tahun 1997.
Kariernya terus menanjak hingga mencapai jabatan
Vice
President,
berkantor di Singapura.
Trade
Alliance,
Yos Adiguna Ginting bergabung dengan Sampoerna sejak 2002, dan dengan segera memiliki peran yang kian meningkat tanggung
jawabnya, termasuk menjadi Direktur yang menangani sumber daya manusia pada tahun 2006 untuk memimpin pengembangan
strategi dan program dalam membangun
bakat dan peluang bagi karyawan dari salah satu organisasi terbesar di Indonesia.
Pada tahun 2008, ia diangkat sebagai Direktur
|
Laporan Tahunan 2009
Shea Lih Goh meraih gelar sarjana di Monash
Adiguna
PT HM SAMPOERNA Tbk.
yang menangani corporate affairs.
18
Wayan Mertasana Tantra
Direktur
Wayan Mertasana Tantra telah bergabung dengan Sampoerna selama lebih dari 20
tahun, diawali dengan menjadi Supervisor Sales pada salah satu afiliasi Sampoerna, yaitu PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (PT Panamas) pada tahun 1987.
Sebelum menjabat sebagai Direktur Perseroan yang menangani penjualan, beliau menjabat sebagai Direktur Penjualan PT Panamas.
Wayan Mertasana Tantra memiliki gelar Magister
Manajemen
Airlangga di Surabaya.
dari
Universitas
19
T A T A
K E L O L A
Salah satu kunci sukses Perseroan adalah
Direksi
publik, sekaligus salah satu afiliasi PMI, pene-
Direksi berhak mewakili Perseroan, baik di
ketaatan terhadap prinsip-prinsip tata kelola
Direksi bertanggung jawab mengelola Perse-
rapan tata kelola perusahaan yang baik men-
dalam maupun di luar pengadilan, tentang se-
perusahaan yang baik. Sebagai perusahaan jadi suatu keharusan bagi Perseroan.
Perseroan menetapkan standar kepatuhan dan
integritas yang sangat tinggi dalam menjalankan usaha. Aturan berperilaku (code of conduct) yang
diterapkan pada seluruh afiliasi PMI, termasuk Sampoerna, dikomunikasikan kepada karyawan
Perseroan pada seluruh tingkatan organisasi. Program pelatihan diadakan secara berkala dan partisipasi karyawan dimonitor dengan ketat. Pelaksanaan Sampoerna
tata
kelola
merupakan
perusahaan
tanggung
di
jawab
Dewan Komisaris dan Direksi, dibantu oleh
tim yang terdiri dari para ahli bidang hukum
(legal counsel) dan pengendalian internal. Tim tersebut secara rutin memantau kepatuhan
|
Laporan Tahunan 2009
terhadap semua kebijakan.
PT HM SAMPOERNA Tbk.
P E R U S A H A A N
Dewan Komisaris Dewan
Komisaris
pengawasan
atas
bertugas
melakukan
keputusan-keputusan
Direksi dalam mengelola jalannya Perseroan
roan untuk mencapai maksud dan tujuannya.
gala hal dan dalam segala kejadian. Direksi juga berhak mengikat Perseroan dengan pihak lain, serta menjalankan segala tindakan, baik yang
mengenai kepengurusan maupun kepemilikan,
dengan tetap memperhatikan Anggaran Dasar
Perseroan, Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang tentang Pasar Modal serta ketentuan-ketentuan lain yang berlaku.
Direksi menyelenggarakan rapat rutin, umumnya setiap bulan, yang dapat melibatkan pimpinan
divisi dan manajer senior tertentu. Rapat tersebut antara lain membahas situasi ekonomi,
situasi pasar, persaingan usaha, informasi penjualan, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan operasional dan bisnis Perseroan.
Anggota Direksi juga mendapatkan pelatihan dan pengembangan secara berkala, yang frekuensi
dan jenisnya disesuaikan dengan fungsi dan tanggung jawab masing-masing. Remunerasi
serta memberikan masukan kepada Direksi.
Remunerasi anggota Dewan Komisaris dan ang-
pembukuan Perseroan.
Anggaran Dasar Perseroan.
Dalam melakukan tugas-tugas pengawasannya,
Dewan Komisaris berhak melakukan audit atas
20
gota Direksi merupakan wewenang Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana diamanatkan
Remunerasi Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Pada pelaksanaannya, Rapat Umum Pemegang
Saham mendelegasikan penentuan jumlah remunerasi dan pembagian tugas anggota
Direksi kepada Dewan Komisaris. PT Philip
Morris Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas Perseroan, memberikan masukan kepada Dewan Komisaris tentang hal-hal yang berhubungan dengan remunerasi anggota Dewan Komisaris.
Pengendalian Internal Fungsi
Pengendalian
Internal
membantu
Direksi mengelola proses-proses internal Perseroan. Piagam Audit Internal dikeluarkan
pada tahun 2009 oleh Direksi setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Grup
wewenangnya. Rencana kerja dan temuan-
temuan audit disampaikan kepada Komite Audit dalam rapat Komite Audit.
Pelatihan dan pengembangan diberikan kepada semua manajer dan staf sesuai kebutuhan
masing-masing. Grup Pengendalian Internal
Perseroan juga memiliki akses kepada Grup Pengendalian Internal PMI, yang memberikan
arahan mengenai perkembangan terhadap profesi ini.
Direksi berpendapat bahwa pengendalian in-
ternal Perseroan untuk kepentingan pelaporan keuangan telah memadai dan telah dijalankan secara efektif.
Risiko dan Manajemen Risiko
Pengendalian Internal memonitor kepatuhan
Usaha Perseroan tidak terlepas dari risiko-
hal-hal lain menurut permintaan Direksi dan
eksternal tersebut antara lain:
terhadap
kebijakan-kebijakan
Perseroan,
kepatuhan terhadap Sarbanes-Oxley Act dan Dewan Komisaris. Dalam
menjalankan
tugasnya,
Grup
Pengendalian Internal berpedoman pada
rencana kerja yang telah disetujui oleh Direksi dan disusun berdasarkan pendekatan risiko. Hasil evaluasi dan/atau audit dibahas dengan
Direktur yang menangani keuangan dan
pelayanan informasi, Presiden Direktur dan Direktur lainnya sesuai pembagian tugas dan
risiko yang timbul dari pengaruh berbagai faktor eksternal dan internal. Faktor-faktor
• Perubahan yang signifikan atas sistem cukai dan regulasi industri rokok di Indonesia;
• Kondisi ekonomi, sosial dan politik; • Persaingan usaha;
• Perubahan selera dan pilihan perokok dewasa;
• Rokok palsu dan/atau selundupan;
• Melemahnya Rupiah terhadap mata uang asing yang dibutuhkan Perseroan; dan
• Kenaikan tingkat suku bunga.
21
Resiko-resiko lainnya antara lain meliputi
menjalankan fungsinya, Sekretaris Perseroan
dan bahan baku lainnya.
Divisi Hubungan Investor memastikan bahwa
tuntutan hukum, kegagalan peluncuran produk
baru, dan fluktuasi harga tembakau, cengkeh Perseroan senantiasa berusaha mengurangi risiko usaha melalui pengendalian internal
yang efektif dan memadai, penyusunan
rencana tak terduga dan melalui asuransi. Selama tahun 2009, tidak ada tuntutan hukum
penting yang mempengaruhi kinerja usaha Perseroan secara signifikan. Komunikasi Karyawan
Komunikasi dengan karyawan merupakan salah satu aspek penting dari tata kelola perusahaan. Untuk kepentingan itu, Perseroan
memiliki berbagai media komunikasi, seperti majalah dua bulanan Lentera, surat elektronik, acara tatap muka dengan Presiden Direktur dan anggota Direksi lainnya yang dilakukan sedikitnya
dua
kali
setahun,
kegiatan
PT HM SAMPOERNA Tbk.
|
Laporan Tahunan 2009
karyawan, perayaan ulang tahun Perseroan dan pertemuan-pertemuan lainnya.
Sekretaris Perseroan dan Hubungan Investor Sekretaris Perseroan membantu Direksi dalam memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan dan kebijakan pasar modal, dan
memastikan bahwa Direksi mendapatkan informasi mengenai perubahan peraturan
pasar modal beserta implikasinya. Dalam
22
bekerja sama dengan Divisi Hukum dan Divisi Hubungan Investor. Sekretaris Perseroan dan otoritas pasar modal (Bapepam), otoritas
bursa (Bursa Efek Indonesia), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, pemegang saham, investor, analis efek dan masyarakat pasar
modal mendapatkan informasi yang memadai sesuai ketentuan pasar modal yang berlaku.
Selama tahun 2009, Perseroan menyelenggarakan sejumlah kegiatan seperti paparan publik,
penyebaran
pertemuan
lainnya
rilis
dengan
media
serta
pihak-pihak
terkait sesuai permintaan dan/atau bila dipandang perlu.
Fungsi Sekretaris Perseroan dijalankan oleh Maharani Subandhi yang ditunjuk sebagai
Sekretaris Perseroan pada bulan Maret 2010 menggantikan
Suartini
Harintho.
Beliau
merupakan pengacara berkualifikasi dan
telah bekerja pada Perseroan selama dua tahun terakhir.
Untuk melayani komunikasi online dengan
kalangan investor, Perseroan menyediakan alamat
surat
elektronik
khusus,
yaitu
[email protected] dan situs web yang dapat diakses melalui http://www. sampoerna.com.
S truktur
O rganisasi
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
DEWAN KOMISARIS Presiden KOMISARIS
MATTEO LORENZO PELLEGRINI
WAKIL PRESIDEN KOMISARIS DOUGLAS WALTER WERTH KOMISARIS EUNICE CAROL HAMILTON
PHANG CHEOW HOCK*
KOMITE AUDIT KETUA
PHANG CHEOW HOCK
ANGGOTA
AMIR ABADI YUSUF TIMOTIUS
EKADHARMAJANTO KASIH* *bertindak sebagai komisaris independen
DIREKTUR Presiden DIREKTUR
John Gledhill
DireKTUR
PAUL JANELLE
DireKTUR SHEA LIH GOH DireKTUR DireKTUR
YOS ADIGUNA GINTING
SEKRETARIS PERSEROAN MAHARANI SUBANDHI
WAYAN MERTASANA TANTRA
23
R E G U L A S I
Sampoerna
mendukung
kerangka
diperlukan dalam regulasi tersebut, termasuk
Roadmap Industri Hasil Tembakau yang
pembatasan merokok di tempat umum dan
Indonesia untuk mencapai tujuan-tujuan dikeluarkan pada tahun 2007.
Kami mendukung adanya regulasi yang menyeluruh
dan
mempertimbangkan
berimbang,
dengan
menyediakan
lapangan
realitas,
skala
dan
warisan budaya sektor tembakau di Indonesia. Sektor
tembakau
kerja bagi jutaan orang, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dengan kontribusi
besar dalam bentuk penerimaan cukai dan
pajak negara. Indonesia memiliki warisan tradisi rokok kretek yang membanggakan, produk khas Indonesia yang menjadi bagian
penting dari budaya bangsa kita. Kami tidak akan mendukung regulasi tembakau yang tidak mempertimbangkan
kepentingan
pihak yang terkena dampaknya.
seluruh
Laporan Tahunan 2009
Pada tahun 2009, Dewan Perwakilan Rakyat
|
F I S K A L
kerja
pengendalian tembakau jangka panjang di
PT HM SAMPOERNA Tbk.
D A N
memutuskan untuk memasukkan Rancangan Undang-Undang
tentang
Pengendalian
Dampak Produk Tembakau dalam prioritas Program
Legislasi
Nasional
(Prolegnas)
untuk tahun 2010. Sampoerna menyambut
baik keputusan ini dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua pemangku
kepentingan untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut pandangan kami, sejumlah ketentuan
24
ketentuan
pemasaran
usia
rokok
minimum, yang
pembatasan
lebih
ketat,
ukuran peringatan kesehatan yang lebih besar. Peraturan yang diberlakukan harus dapat
ditegakkan dan berlaku merata atas semua pengusaha pabrikan.
Sampoerna berharap untuk dilibatkan dalam penyusunan
Rancangan
Undang-Undang
Pengendalian Dampak Produk Tembakau, dan
bekerjasama
dengan
Pemerintah,
sektor tembakau dan lembaga kesehatan
masyarakat, dalam dialog yang konstruktif
untuk merealisasikan undang-undang yang menyeluruh dan berimbang, serta dapat diterima oleh semua pihak.
Kebijakan pemerintah di bidang cukai terus bergulir mengikuti roadmap industri rokok
yang telah ditetapkan, dan berubah dari sistem campuran (advalorem dan spesifik), menjadi
sistem spesifik penuh pada tahun 2009. Perseroan mendukung penuh perubahan ke arah sistem cukai spesifik penuh ini, yang akan
menjadikan lingkungan usaha lebih jelas serta terprediksi.
T A N G G U N G
J A W A B
S O S I A L
C o r p o r a t e
S o c i a l
R e s p o n s i b i l i t y
Komitmen Kami Untuk Menjadi Warga Usaha Yang Baik Bagi Sampoerna, investasi pada kesejahteraan
masyarakat sama pentingnya dengan investasi masa depan bisnis. Pendekatan ini penting
bagi Perseroan dalam perannya sebagai warga usaha yang baik di Indonesia.
Fokus utama pendekatan kami adalah lokasilokasi operasional Perseroan, karena disinilah pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan
menghasilkan dampak langsung secara jangka panjang.
Pengentasan
kemiskinan,
pendidikan,
pelestarian lingkungan, dan penanggulangan bencana merupakan bidang kegiatan utama yang kami dukung selama tahun 2009.
Sinergi peningkatan ekonomi masyarakat Di
tahun
kedua
operasionalnya,
Pusat
Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPKS), memperluas program
pusat pembelajaran
dan pelatihan wirausaha untuk mendorong pengembangan usaha kecil masyarakat sekitar.
Di tahun 2009, PPKS menyelenggarakan pelatihan bagi 1.934 peserta, tidak saja datang dari masyarakat sekitar Pasuruan, dimana
PPKS berada, tetapi juga berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Lombok.
P E R U S A H A A N
( C S R )
Sejak dimulainya pelatihan di PPKS, hingga 2007 tercatat 834 wirausahawan baru telah lahir dan
merintis usahanya, mulai dari keripik tempe, pengolahan jamur tiram, madu hingga kerajinan kayu dan meubel. Selain itu, 58 UKM (Usaha
Kecil Menengah) di Pasuruan berkesempatan mendapatkan pendampingan dan bantuan promosi usaha oleh para pelatih PPKS bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan.
Dalam upayanya untuk membangun jejaring dan
memfasilitasi
para
wirausahawan
binaannya, PPKS - dengan dukungan Peme-
rintah Kabupaten Pasuruan - menggelar kegiatan Expo di awal 2009 di lokasi PPKS
di Sukorejo, Pasuruan. Di sini, sejumlah 52 UKM Kabupaten Pasuruan berpartisipasi, dan diberi kesempatan untuk bertemu dan berinteraksi dengan para praktisi usaha yang
berpengalaman, agar peluang membuka pasar makin terakselerasi.
Selain upaya pelatihan dan pendampingan,
PPKS juga ingin tetap senantiasa membuka wawasan dan pengalamannya, dan hal itu
diwujudkan dengan memberikan fasilitasi pelaksanaan sistem penanaman dan produksi
padi SRI (System of Rice Intensification), sejak tahun 2008 yang ditujukan bagi masyarakat di sekitar pabrik Sukorejo. Hingga 2009, sejumlah
501 petani telah menerapkan metode ini, di
25
mengembangkan pelatihan dan pendampingan
di bidang permodalan kepada pelaku wirausaha perempuan. Upaya kerjasama antara PPKS dan
LSM yang berpengalaman dalam mengelola
lembaga keuangan mikro ini, telah mendorong 369 perempuan di daerah Sukorejo merintis usaha baru.
untuk
Sinergi di bidang pendidikan System of Rice Intensification / SRI
atas lahan seluas 192 hektar, dimana mereka
bisa menikmati peningkatan hasil produksi
yang memang merupakan keunggulan dari metode SRI ini.
Sampoerna melanjutkan program-program peningkatan pendidikan yang berkualitas, dengan fokus menyediakan akses lebih luas
bagi masyarakat untuk mendapatkan sarana pendidikan.
Dengan semangat kolaborasi dan berbagi, PPKS kemudian menggandeng Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya Malang dengan dukungan
Pemerintah Propinsi Jawa Timur, dalam upaya mendorong penyebaran manfaat metode SRI ini kepada masyarakat di luar Sukorejo. Hal
PT HM SAMPOERNA Tbk.
|
Laporan Tahunan 2009
ini diwujudkan dengan sebuah lokakarya yang
bertujuan membahas solusi terhadap masalah yang dihadapi, yang diikuti oleh 200 pemerhati
Taman Belajar Masyarat di desa Ngadimulyo
Kelompok Tani, Media, dan LSM (Lembaga
(TBM) di Pasuruan dan Surabaya berdiri
metode SRI dari Dinas Pertanian kota-kota di
Jawa Timur, Perguruan Tinggi di Jawa Timur, Swadaya Masyarakat).
Di tahun 2009, bekerjasama dengan pemerintah, LSM,
akademisi
dan
dalam bidang wirausaha, 26
berbagai
praktisi
PPKS berinisiatif
Setelah delapan Taman Belajar Masyarakat sebagai hasil dari upaya ini, maka di tahun
2009, Sampoerna memperluas jangkauannya di Karawang, dengan pendirian lima TBM baru. Selain itu, untuk mempersiapkan kebutuhan
di masa mendatang, kini sistem komputerisasi
mulai
diterapkan
untuk
pengelolaan
administrasi, koleksi dan pengembangan
jaringan di dua TBM di Ngadimulyo Pasuruan dan Rungkut Barat Surabaya. Disamping
TBM,
layanan
Mobil
Pustaka
Sampoerna telah memiliki 319 anggota aktif di Pasuruan dan 392 anggota aktif di Surabaya.
Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat di
luar juga ingin kami bagikan untuk karyawan kami sendiri yang juga merupakan bagian dari
masyarakat. Oleh karena itu, di tahun 2008, perpustakaan karyawan pertama berdiri di
Sebagai
wujud
Sampoerna
konsistensi
terhadap
visi
dukungan
dari
Putera
Sampoerna untuk memajukan pendidikan di Indonesia, kami tetap melanjutkan kerjasama kami dengan Putera Sampoerna Foundation
di tahun 2009. Antara lain, kerjasama kami kami dengan Putera Sampoerna Foundation
juga diwujudkan dalam bentuk pendirian perguruan
tinggi
Sampoerna
School
of
Education, sebagai institusi pendidikan tinggi dengan konsep universitas kelas dunia yang dibuka pada bulan Juni 2009.
Sinergi untuk lingkungan yang lestari
pabrik Rungkut I, dan telah dinikmati oleh 1.403
Bekerjasama dengan tiga lembaga pemerhati
kedua didirikan di pabrik Rungkut II, dan sejauh
untuk menciptakan lingkungan yang lestari.
anggota aktif. Dengan berbekal pengalaman itu,
di penghujung 2009, perpustakaan karyawan ini telah beranggotakan 627 karyawan.
Program Kampus Sampoerna, di sisi lain, merupakan bentuk dukungan kami yang lain kepada berbagai perguruan tinggi Indonesia.
Program ini bertujuan menambah wawasan
kepada mahasiswa dan dosen dengan berbagai pengalaman edukatif yang tidak diperoleh di kelas. Kegiatannya meliputi beragam diskusi interaktif dan workshop kewirausahaan
dan manajemen yang dilaksanakan di tujuh
perpustakaan kampus yang dinamakan Sampoerna Corner, dan Sampoerna Best Student
Visit, yang melibatkan 69 mahasiswa dari 23 perguruan tinggi terkemuka.
lingkungan, Sampoerna mendukung peran aktif masyarakat di Surabaya, Pasuruan, dan Lombok
Di Surabaya, kami mendukung upaya masyarakat di
daerah
Rungkut
untuk
mewujudkan
lingkungan tempat tinggal yang sehat.
Sampoerna terlibat aktif dalam mendorong masyarakat
untuk
menjaga
kelestarian
kawasan hutan mangrove di Surabaya yang
lokasinya tidak jauh dari lokasi operasional Perseroan di Surabaya. Program penanaman
kembali mangrove dan pengelolaan kawasan diupayakan
sejalan
dengan
rencana
pengelolaan kawasan ini oleh pemerintah kota Surabaya dan masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan mangrove di Surabaya. 27
unit penanggulangan bencana lainnya memberikan penanganan korban, menyiapkan ma-
kanan, membuat penampungan untuk tempat tinggal masyarakat yang menjadi korban. Unit
peralatan dan personil dikerahkan secara maksimal untuk segera membantu penanganan
bencana saat itu. Kerjasama dengan berbagai
pihak juga dilakukan oleh SAR untuk menaProgram Konservasi Mangrove di Surabaya
Di Pasuruan, pada akhir tahun 2009, kami mendukung upaya penanaman kembali 50 hektar hutan di lereng Gunung Arjuno. Keberadaan
lereng Arjuno sebagai penyangga air Jawa
Timur menjadi penting untuk dijaga oleh semua pihak. Dukungan yang sama kami lakukan kepada masyarakat di dua desa di Lombok. Penanggulangan dampak bencana
Ancaman bencana alam di Indonesia seolah tidak pernah berakhir, banjir dan gempa men-
PT HM SAMPOERNA Tbk.
|
Laporan Tahunan 2009
dominasi jumlah bencana selama tahun 2009. Komitmen dan perhatian Sampoerna terhadap upaya penanggulangan bencana terus dilaku-
kan. Tim Sampoerna Rescue (SAR) diterjun-
kan langsung membantu penanganan bencana
alam di berbagai daerah. Gempa bumi yang
terjadi pada awal tahun 2009 di Manokwari, Irian, Tasikmalaya dan Padang. Di Padang, ke-
tika gempa bumi hebat melanda wilayah itu pada 30 September, SAR bekerjasama dengan
28
ngani bencana lain yang terjadi selama tahun
2009 yaitu banjir di tiga daerah, tanah longsor di Jawa Barat, dan kebakaran di Ternate.
Tim SAR juga terdiri dari para relawan
yang secara rutin mendapatkan pelatihan penanganan bencana. Di tahun 2009, pelatihan
diberikan kepada mahasiswa di enam kampus yang tersebar di Indonesia. Di samping itu SAR juga menjalin kerjasama dengan organisasi relawan
bencana
mengadakan
pelatihan
penindakan bencana berbasis komunitas masyarakat di Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya, sementara
tetap menjalankan program pelatihan serupa kepada karyawan.
Beragam upaya dan pendekatan Perseroan kepada
pengakuan
masyarakat
Sampoerna
dari
telah
berbagai
menerima
mendapat
pihak,
ketika
penghargaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Award
2009 yang diadakan oleh Corporate Forum for Community Development.
D I S K U S I
D A N
A N A L I S I S
P E R U S A H A A N
Berikut ini merupakan penjelasan tren,
2008, termasuk penjualan Rokok Marlboro
di tahun 2009. Analisis ini harus dibaca
Marlboro mencapai pangsa pasar sebesar
Kinerja Operasional
Rokok A Mild masih menjadi penyumbang
peristiwa dan faktor utama yang paling relevan terhadap kinerja dan laporan keuangan dengan mengacu kepada Laporan Keuangan Konsolidasi beserta Catatannya.
Penjualan Bersih Penjualan bersih konsolidasi sebesar Rp39 triliun untuk tahun 2009, meningkat sebesar 12,4% dari Rp34,7 triliun di tahun 2008.
Penjualan bersih dari bisnis rokok domestik meningkat menjadi Rp38,2 triliun, atau 12,7%
lebih tinggi dari Rp33,9 triliun di tahun 2008. Penjualan dari bisnis rokok domestik menyumbangkan 98% terhadap penjualan bersih kon-
solidasi Perseroan. Kinerja yang baik pada bisnis rokok domestik pada tahun 2009 ini didorong oleh kombinasi antara peningkatan volume pen-
jualan sebesar 3,6% menjadi 75,9 miliar batang
pada tahun 2009 dari 73,3 miliar batang di tahun 2008 dan juga kenaikan harga jual selama tahun
2009. Perseroan kembali memimpin pangsa pasar industri rokok pada tahun 2009 dengan pangsa pasar sebesar 29,1%.
Rokok Marlboro menyumbangkan 15,5% dan 12,8% masing-masing terhadap jumlah volume
dan nilai penjualan rokok domestik pada tahun 2009 dibandingkan 15,0% dan 12,2% di tahun
Black Menthol, menyumbangkan 2,7% dari total penjualan Rokok Marlboro. Rokok
4,9% di tahun 2009 meningkat dari 4,8% di tahun 2008.
terbesar terhadap portofolio SKM Perseroan dengan mencatat jumlah volume penjualan
sebesar 30,6 miliar batang pada tahun 2009, atau 15% lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Dengan pertumbuhan pendapatan sebesar
25,7%, rokok A Mild menyumbangkan masingmasing 40,3% dan 40,1% dari jumlah volume
dan nilai penjualan domestik pada tahun 2009 dibandingkan 36,3% dan 35,6% di tahun 2008. Secara keseluruhan, nilai penjualan
yang disumbangkan rokok SKM Perseroan
meningkat sebesar 24,8% di tahun 2009, menyumbangkan 43,4% dari jumlah nilai
penjualan rokok domestik, sementara volume
penjualan pada segmen ini meningkat sebesar 14,1% mencapai 33,5 miliar batang.
Pendapatan total yang dicapai oleh penjualan
rokok sigaret kretek tangan (SKT) adalah sebesar Rp18,4 triliun. Relatif stabil dibandingkan
pencapaian tahun lalu sebesar Rp18,5 triliun.
Pencapaian ini dicapai oleh penjualan rokok
SKT Dji Sam Soe sebesar Rp13,1 triliun, tumbuh 5,2% di bandingkan tahun lalu sebesar Rp12,4
triliun. Dan menyumbangkan masing-masing 29
25,2% dan 31,4% dari volume dan nilai penjualan domestik di tahun 2009 dibandingkan
26,5% dan 33,2% di tahun 2008. Volume penjualan Sampoerna Kretek (yang dahulu disebut
sebagai Sampoerna A Hijau) menurun 16,7% dari 12,6 miliar batang di tahun 2008 men-
jadi 10,5 miliar batang di tahun 2009. Rokok Sampoerna Kretek menyumbangkan masing-
masing 13,9% dan 11,7% dari volume dan nilai penjualan rokok domestik pada tahun 2009 dibandingkan 17,2% dan 14,9% di tahun 2008. Beban Pokok Penjualan
Beban pokok penjualan sebesar Rp27,7 triliun
di tahun 2009 meningkat 12,1% dari Rp24,7 triliun pada tahun 2008. Marjin laba kotor
konsolidasi meningkat 12.5% menjadi Rp11,2
Beban penjualan konsolidasi meningkat 6,5% dari Rp3,0 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp3,1 triliun pada tahun 2009 terutama karena investasi yang berkesinambungan
pada merek-merek rokok dan infrastruktur distribusi Perseroan.
Beban umum dan administrasi konsolidasi adalah Rp0,8 trilliun di tahun 2009, tidak ada kenaikan maupun penurunan yang signifikan dibandingkan tahun lalu. Laba Usaha
Beban pokok penjualan bisnis rokok domestik
meningkat dari 17,9% di tahun 2008 menjadi
Rp24,3 triliun pada tahun 2008, Laporan Tahunan 2009
tahun 2009.
Laba usaha konsolidasi meningkat 17%
meningkat 12,8% menjadi Rp27,4 triliun dari
|
dari 10,8% di tahun 2008 menjadi 10,1% di
triliun di tahun 2009 dari Rp10,0 triliun di tahun 2008.
PT HM SAMPOERNA Tbk.
usaha terhadap penjualan bersih menurun
terutama
karena peningkatan volume, inflasi, dan
menjadi Rp7,3 triliun. Rasio laba usaha konsolidasi
terhadap
18,7% di tahun 2009.
penjualan
bersih
Beban Pembiayaan
kenaikan harga cukai. Margin laba kotor
Tidak ada perubahan yang signifikan terhadap
2009 dibandingkan dengan tahun lalu.
milyar pada tahun 2008. Jumlah beban
memiliki kontribusi yang sama terhadap penjualan bersih sebesar 28,3% pada tahun Beban Usaha
Beban usaha konsolidasi meningkat 4,7% di tahun 2009 menjadi Rp3,9 triliun. Rasio beban
30
jumlah beban pembiayaan sejumlah Rp166,6 milyar di tahun 2009 dibandingkan Rp166,8 pembiayaan setelah dikurangi pendapatan
bunga adalah sebesar Rp116,6 miliar pada
tahun 2009, menurun sebesar 9% dari sebelumnya Rp129,4 miliar di tahun 2008.
Laba Bersih Laba bersih tahun 2009 adalah Rp5,1 triliun, meningkat 30,3% dari Rp3,9 triliun pada 2008. Rasio laba bersih terhadap penjualan bersih
meningkat menjadi 13,1% di tahun 2009 dari 11,2% di tahun 2008.
Likuiditas dan Sumber Daya Permodalan Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
operasi menurun dari Rp4,7 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp4,3 triliun pada tahun
2009 terutama disebabkan oleh peningkatan pembayaran ke pemasok, pajak dan cukai.
Kas dan setara kas konsolidasi masingmasing sebesar Rp0,5 triliun pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Aktiva lancar pada 31 Desember 2009 adalah Rp12,7
triliun,
meningkat
dibandingkan
dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp11 triliun. Aktiva tidak lancar adalah Rp5,0 triliun dan Rp5,1 triliun
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Secara keseluruhan, jumlah
aktiva meningkat dari Rp16,1 triliun pada
tanggal 31 Desember 2008 menjadi Rp17,7 triliun pada tanggal 31 Desember 2009.
Kewajiban lancar pada tanggal 31 Desember 2009
adalah
penurunan
Rp6,7
sebesar
triliun,
Rp0,9
mengalami
triliun
yang
terutama disebabkan oleh pembayaran hutang obligasi yang jatuh tempo dalam tahun 2009.
Kewajiban jangka panjang pada 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp0,5 triliun, atau naik Rp0,1 triliun dibandingkan periode yang
sama tahun sebelumnya. Keseluruhan jumlah
kewajiban pada 31 Desember 2009 adalah Rp7,3 triliun, atau menurun Rp0,8 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2008, yang terutama karena pembayaran hutang obligasi.
Pengeluaran modal menurun Rp0,5 triliun dari
Rp1,1 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp0,6 triliun pada tahun 2009 sehubungan dengan
penyelesaian pembangunan pabrik baru pada kuartal tiga 2008.
Rasio lancar adalah sebesar 1,9:1,0 dan 1,4:1,0 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Modal kerja bersih meningkat
dari Rp3,4 triliun pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi Rp5,9 triliun pada tanggal 31 Desember 2009.
Rasio hutang terhadap ekuitas konsolidasi
pada 31 Desember 2009 adalah 0,09:1,0, menurun dibandingkan dengan 0,3:1,0 pada tahun
sebelumnya.
Jumlah
pembayaran
dividen adalah Rp2,5 triliun (Rp560 per saham) pada tahun 2009 dan Rp3,5 triliun (Rp790 per saham) pada 2008.
31
L A P O R A N
Direktur yang menangani keuangan dan
dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab-
keuangan dan ketaatan terhadap hukum dan
tuk membantu Dewan Komisaris (“Komisaris”) nya. Tanggung jawab Komite meliputi review atas laporan keuangan Perseroan, pekerjaan
internal auditor, implementasi manajemen risiko dan kepatuhan terhadap peraturan pasar modal dan peraturan lain yang berhubungan dengan operasi Perseroan. Aktivitas Komite Audit
Komite melakukan aktivitasnya berdasarkan
rencana kerja tahunan yang disepakati. Dalam rangka pemenuhan peranan dan tanggungjawabnya, sejumlah laporan dan dokumen telah
direview, dan rapat-rapat dan diskusi-diskusi telah dilakukan secara reguler. Laporan-laporan
yang telah direview termasuk laporan internal control dan audit eksternal.
Komite telah delapan kali bertemu selama Laporan Tahunan 2009
periode antara 1 April 2009 sampai 31 Maret
|
A U D I T
Sebagaimana dinyatakan dalam Piagam Komite
Audit, Komite Audit (“Komite”) bertugas un-
PT HM SAMPOERNA Tbk.
K O M I T E
2010. Sebagian besar pertemuan dihadiri oleh Presiden Direktur, Direktur yang menangani keuangan dan pelayanan informasi, Kepala Audit dan Internal Control, Sekretaris Perseroan dan para Pejabat Bagian Legal dan Pajak yang
hadir sebagai undangan. Rapat dengan Kepala Audit dan Internal Control dilakukan untuk mendiskusikan laporan-laporan dan temuan internal control dan untuk menilai efektivitas fungsi internal control. Rapat-rapat dengan 32
pelayanan informasi dan Pejabat Bagian Legal
dilakukan untuk meyakini keandalan informasi peraturan yang berlaku.
Komite telah melakukan empat kali pertemuan
dengan auditor eksternal. Dalam pertemuan-
pertemuan tersebut Komite telah mereview pekerjaan dan independensi auditor eksternal. Selama
tahun
berjalan,
Komite
telah
mengunjungi Madura Buying Station (rajangan tobacco/green rajangan) di Pamekasan, Jawa Timur.
Dibawah ini disajikan hal-hal yang telah diba-
has dalam review, pertemuan dan diskusi yang dilakukan:
Laporan Keuangan
Komite telah mereview dan mendiskusikan dengan manajemen dan auditor eksternal, kebijakan dan prosedur akuntansi Perseroan, laporan keuangan interim dan laporan keuangan tahunan auditan untuk tahun yang berakhir pada
31 Desember 2009, yang disampaikan kepada otoritas pasar modal dan/atau diterbitkan dalam surat kabar lokal dan dalam laporan
tahunan 2009. Review ditekankan terutama
pada penyajian wajar dan kepatutan faktor pertimbangan, dan ketepatan kebijakan pokok
akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Komite merasa puas dengan
keyakinan eksternal
yang
diberikan
oleh
auditor
bahwa laporan keuangan telah
Kepatuhan Terhadap Hukum dan Peraturan Perundangan
disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip
Komite telah bertemu dengan Pejabat Bagian
Departemen Audit dan Internal Control
terhadap berbagai peraturan hukum dan perun-
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Auditor Internal
berfungsi sebagai Auditor Internal Perseroan. Komite telah mereview program dan rencana
kerja Departemen Audit dan Internal Control untuk tahun 2009 dan melakukan review atas
kemajuan pelaksanaannya secara reguler. Komite merasa puas dengan kemajuan yang
dicapai dalam implementasi, manajemen resiko,
dan
termasuk
internal
control
implementasi
Perseroan,
Sarbanes-Oxley
Act. Dari waktu ke waktu Komite mendapat
laporan mengenai kegiatan yang dilakukan oleh Departemen Audit dan Internal Control. Auditor Eksternal
KAPTanudiredja,Wibisana&Rekan(sebelumnya bernama KAP Haryanto Sahari & Rekan),
anggota firma dari PricewaterhouseCoopers (PwC) telah ditunjuk kembali sebagai auditor eksternal untuk mengaudit laporan keuangan
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada
31 Desember 2009. Komite telah melakukan review dan merasa puas dengan efisiensi dan efektivitas pekerjaan yang dilakukan auditor
eksternal tersebut. Komite telah memperoleh keyakinan dari auditor eksternal bahwa tidak
ada pembatasan lingkup audit dan bahwa semua risiko penting telah dipertimbangkan dalam audit yang dilakukan.
Legal untuk membicarakan perkembangan dan
perubahan dalam, dan kepatuhan Perseroan dangan yang berkaitan dengan operasi bisnis
Perseroan. Pejabat legal Perusahaan menyatakan kepada Komite bahwa tidak ada perkara/tuntutan hukum penting terhadap Perusahaan baik dari pihak di dalam maupun di luar Perseroan. Lain-lain
Komite telah membahas
dengan
Pejabat
Bagian Legal dan Pajak, transaksi-transaksi benturan kepentingan yang diusulkan dan/atau
diimplementasikan dalam tahun 2009. Pada tanggal 1 September 2008 Perusahaan mem-
peroleh fasilitas pinjaman antar perusahaan
dari Philip Morris Finance SA sampai dengan
10% dari jumlah pendapatan Perseroan (berdasarkan laporan keuangan tahunan terakhir
yang sudah diaudit). Fasilitas pinjaman ini akan
jatuh tempo pada tanggal 1 September 2018. Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah saldo pinjaman adalah sebesar US$10,0 juta (setara
dengan Rp94,0 miliar) yang jatuh tempo dan telah dibayar pada tanggal 5 Januari 2010 dengan tingkat suku bunga 0,465%.
Phang Cheow Hock
Amir Abadi Jusuf
Chairman
Member
Timotius Member
33
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/ DECEMBER 31, 2009 AND 2008
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2009
2008
ASET Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga - bersih - Pihak hubungan istimewa Piutang lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Persediaan - bersih Pajak dibayar di muka Uang muka pembelian tembakau Beban dibayar di muka dan aset lainnya Jumlah aset lancar
ASSETS
405,328 167,096 7,657,848 470,490 1,547,275
Current assets Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties - net Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories - net Prepaid taxes Advance for purchase of tobacco
133,259
156,950
Prepaid expenses and other assets
12,688,643
11,037,287
Total current assets
74,435 22,373
Non-current assets Deferred tax assets Investments in shares
4,329,506 175,689 313,014 181,515
Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp2,099,422 in 2009 (2008: Rp1,725,765) Land for development Goodwill - net Other assets - net
527,681 447,361 48,658 25,325 198,758 9,539,067 472,741 1,295,793
3,23 4,23
499,362 116,591 16,347
22 23 22 5 24
Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan Penyertaan saham Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp2.099.422 pada tahun 2009 (2008: Rp1.725.765) Tanah untuk pengembangan Goodwill - bersih Aset lainnya - bersih
4,310,194 175,772 275,167 182,858
Jumlah aset tidak lancar
5,027,804
5,096,532
Total non-current assets
17,716,447
16,133,819
TOTAL ASSETS
JUMLAH ASET
63,226 20,587
11 6
7 8 11
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/1
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2009
2008
KEWAJIBAN Kewajiban jangka pendek Pinjaman jangka pendek - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang usaha - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang pajak Hutang cukai Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Hutang dividen Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Hutang obligasi - Hutang sewa pembiayaan Jumlah kewajiban jangka pendek
LIABILITIES 9 653,164 94,002 220,388 267,752 76,890 187,755 864,402 2,827,137 839,252 657,450
171,045 99,316 954,540 2,501,174
22 11 12
58,838
13,23 21
906,111 482,130
999,625 66,833
6,747,030
7,642,207
Total current liabilities
14
76,340 44,593 363,398
Jumlah kewajiban jangka panjang
EKUITAS Modal saham Modal dasar - 6.300.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.383.000.000 saham biasa Tambahan modal disetor Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Saldo laba - Dicadangkan - Belum dicadangkan
149,366 325,294
22 23
Accrued expenses and provisions Dividends payable Long-term debts maturing in one year Bonds payable Obligations under finance leases -
Kewajiban jangka panjang Kewajiban pajak tangguhan Pinjaman jangka panjang - Hutang sewa pembiayaan Pendapatan tangguhan Kewajiban imbalan pasca-kerja
HAK MINORITAS
986,773 -
22,23 10,23
Current liabilities Short-term borrowings Third parties Related party Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Taxes payable Excise tax payable
112,699 57,211 243,961
Non-current liabilities Deferred tax liabilities Long-term debts Obligations under finance leases Deferred revenue Post-employment benefit obligations
503,492
441,377
Total non-current liabilities
4,309
2,339
MINORITY INTEREST
19,161
11 14
27,506
20
EQUITY Share capital
438,300 42,077
Authorised capital - 6,300,000,000 ordinary shares with par value of Rp100 (full Rupiah) per share Issued and fully paid 4,383,000,000 438,300 ordinary shares 42,077 Additional paid-in capital
15
614,275
658,094
90,000 9,306,685
90,000 6,849,146
Cumulative translation adjustments Difference in equity transactions of subsidiaries Retained earnings Appropriated Unappropriated -
(29,721)
(29,721)
Jumlah ekuitas
10,461,616
8,047,896
Total equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
17,716,447
16,133,819
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/2
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except basic earnings per share) Catatan/ Notes
2009
2008
Penjualan bersih
38,972,186
16,22
34,680,445
Net sales
Beban pokok penjualan
27,737,465
7,16,17 22,24
24,695,196
Cost of goods sold
Laba kotor
11,234,721
9,985,249
Gross profit
Beban usaha Penjualan Umum dan administrasi
3,148,441 788,513
2,955,457 804,559
Operating expenses Selling General and administrative
Jumlah beban usaha
3,936,954
3,760,016
Total operating expenses
Laba operasi
7,297,767
6,225,233
Operating income
(Beban)/penghasilan lainnya Laba penjualan aset tetap Penghasilan bunga Beban pembiayaan Amortisasi goodwill Beban penurunan nilai aset Beban kurtailmen dari program pensiun Lain-lain - bersih Beban lainnya - bersih Bagian laba/(rugi) bersih perusahaan asosiasi
7,18,20,22
16
54,731 50,327 (166,606) (37,847) (4,487)
7 22 19,22 8
18,844 37,423 (166,846) (37,847) (69,403)
Other (expenses)/income Gain on sale of fixed assets Interest income Financing costs Goodwill amortisation Assets impairment expense
19,335
20
(145,391) (64,533)
Curtailment of pension plan Miscellaneous - net
(427,753)
Other expenses - net
(191)
Share of results/(losses) of associates
(84,547) 246
6,16
Laba sebelum pajak penghasilan
7,213,466
Beban pajak penghasilan - Kini - Tangguhan
2,121,292 2,864
1,925,005 (24,836)
Beban pajak penghasilan - bersih
2,124,156
1,900,169
Income tax expense - net
Laba konsolidasi sebelum hak minoritas
5,089,310
3,897,120
Consolidated profit before minority interest
1,971
1,840
Minority interest
5,087,339
3,895,280
Net income
Hak minoritas Laba bersih Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh) dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebesar 4.383.000.000 saham
5,797,289 11
Income tax expense Current Deferred -
Basic earnings per share (full Rupiah) calculated based on outstanding weighted average number of shares of 889 4,383,000,000 shares
1,161
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman
Profit before income tax
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
2
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2008
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustments
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Modal saham/ Share capital
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Difference in equity transaction s of subsidiaries
Selisih penilaian kembali aset tetap/ Fixed assets revaluation reserve
438,300
42,077
624,320
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
-
-
33,774
-
Reklasifikasi sehubungan dengan penerapan PSAK 16 (Revisi 2007)
-
-
-
-
Laba bersih
-
-
-
-
-
-
-
-
438,300
42,077
658,094
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
-
-
Laba bersih
-
-
438,300
Dividen
21
Saldo 31 Desember 2008
Dividen Saldo 31 Desember 2009
21
Saldo laba belum dicadangkan/ Retained earnings unappropriated
Jumlah/ Total
16
90,000
6,898,550
8,063,542
Balance at January 1, 2008
-
-
-
33,774
Cumulative translation adjustments
-
16
-
Reclassification from adoption of SFAS 16 (Revised 2007)
-
-
3,895,280
3,895,280
Net income
-
-
(3,944,700)
(3,944,700)
-
90,000
6,849,146
8,047,896
-
-
-
-
-
-
-
-
5,087,339
5,087,339
-
-
-
-
-
(2,629,800)
(2,629,800)
42,077
614,275
-
90,000
9,306,685
10,461,616
(43,819)
(29,721)
Saldo laba dicadangkan/ Retained earnings appropriated
(16)
(29,721)
(29,721)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
(43,819)
Dividends Balance at December 31, 2008 Cumulative translation adjusments Net income Dividends Balance at December 31, 2009
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Halaman 3
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
2009 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada - Pemasok - Karyawan Pajak dan cukai Beban pembiayaan Penghasilan bunga Kegiatan usaha lainnya Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Penerimaan dari penjualan - Aset tetap - Saham anak perusahaan Pembayaran untuk pembelian aset tetap Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan dari - Pinjaman jangka pendek - Pinjaman pihak hubungan istimewa Pembayaran kembali - Pinjaman jangka pendek - Hutang obligasi - Sewa pembiayaan Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham Pemberian pinjaman kepada pihak hubungan istimewa
2008 Cash flows from operating activities 38,529,830 Cash receipts from customers Cash payments to (12,648,231) Suppliers (2,008,759) Employees (18,940,392) Taxes and excise tax (211,670) Financing costs 37,422 Interest income (13,087) Other operating activities
42,175,778 (15,441,090) (2,093,805) (20,245,308) (166,926) 50,327 26,620 4,305,596
4,745,113
81,512 -
Cash flows from investing activities Proceeds from sale of 47,934 Fixed assets 155,337 Shares in subsidiary Payments for purchases of (1,194,954) fixed assets Net cash flows used in (991,683) investing activities
7
(575,183) (493,671)
Cash flows from financing activities Proceeds from 7,557,385 Short-term borrowings Receipt of loan from related party Repayments of (8,521,274) Short-term borrowings Bonds payable (60,711) Finance leases -
9,762,595 281,699 (9,668,593) (1,000,000) (69,282)
14
(2,454,480)
21
Net cash flows provided from operating activities
(301,936)
(154,931)
Dividends paid to shareholders Placement of loan to related party
(3,449,997)
(4,642,101)
Net cash flows used in financing activities
361,928
(888,671)
Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents
(487,411)
401,260
(125,483)
(487,411)
Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari - Kas dan setara kas - Cerukan
527,681 (653,164)
Cash and cash equivalents at the end of the year comprises 499,362 Cash and cash equivalents (986,773) Overdraft -
Jumlah
(125,483)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal tahun Kas dan setara kas pada akhir tahun
Transaksi non kas Kapitalisasi beban pembiayaan ke aset dalam penyelesaian Perolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan
-
(3,462,570)
3 9
(487,411)
7,19
59,198
7
84,168
32,668
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman
Cash and cash equivalents at the beginning of the year Cash and cash equivalents at the end of the year
Total Non-cash transactions Capitalisation of financing costs to construction in progress Acquisition of fixed assets using finance leases
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
4
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM
1.
GENERAL INFORMATION
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (”Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta Pendirian Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No. 357. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. No. 107 tanggal 15 Desember 2009 dalam rangka menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0006503.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (the “Company”) was established in Indonesia on October 19, 1963 based on Notarial Deed No. 69 of Anwar Mahajudin, S.H. The Deed of Establishment of the Company was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. J.A.5/59/15 dated April 30, 1964, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 94 dated November 24, 1964, Supplement No. 357. The Articles of Association of the Company have been amended several times, lastly by Notarial Deed No. 107 of Aulia Taufani, S.H., dated December 15, 2009 in order to comply with Law Number 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies. This Articles of Association amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. AHU-0006503.AH.01.09.Year 2010 dated January 26, 2010.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
The scope of activities of the Company comprises manufacturing and trading of cigarettes and investing in other companies. The Company started its commercial operations in 1913 in Surabaya, as a home industry. In 1930, this home industry was officially organised under the name of NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan, Malang dan Karawang. Perusahaan juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta.
The Company is domiciled in Surabaya, with its head office located in Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, and its plants are located in Surabaya, Pandaan, Malang and Karawang. The Company also has a corporate office in Jakarta.
Pada tanggal 31 Desember 2009, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan (bersamasama disebut “Grup”) memiliki kurang lebih 28.300 orang karyawan tetap (2008: 28.800 orang).
As at December 31, 2009, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. and subsidiaries (together the “Group”) had approximately 28,300 permanent employees (2008: 28,800 employees).
Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum saham sebanyak 27.000.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp12.600 (Rupiah penuh) per saham. Sejak saat itu, Perusahaan telah melaksanakan transaksi-transaksi yang berkaitan dengan modal saham sebagai berikut:
In 1990, the Company made a public offering of its 27,000,000 shares with a par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share through the Indonesia Stock Exchange at the offering price of Rp12,600 (full Rupiah) per share. Since then, the Company has conducted the following capital transactions:
Halaman 5/1
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
Tahun/ Year 1994
1996
1999
2001
2002 2004
1.
GENERAL INFORMATION (continued) Jumlah saham yang beredar setelah transaksi/ Total outstanding shares after the transactions
Keterangan/ Description Penerbitan saham bonus, setiap pemegang dua saham lama menerima tiga saham baru/ Issue of bonus shares, whereby each shareholder holding two shares is entitled to receive three new shares
450,000,000
Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp1,000 (full Rupiah) per share to Rp500 (full Rupiah) per share
900,000,000
Penerbitan 28.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Issue of 28,000,000 new shares with par value of Rp500 (full Rupiah) per share
928,000,000
Perubahan nilai nominal saham dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp100 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp500 (full Rupiah) per share to Rp100 (full Rupiah) per share
4,640,000,000
Perolehan kembali 140.000.000 saham/ Repurchase of 140,000,000 shares
4,500,000,000
Perolehan kembali 108.130.500 saham/ Repurchase of 108,130,500 shares
4,391,869,500
Perolehan kembali 8.869.500 saham/ Repurchase of 8,869,500 shares
4,383,000,000
Pada tanggal 31 Desember 2009, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
As at December 31 , 200 9, the Company’s Commissioners and Directors are as follows:
Matteo Lorenzo Pellegrini Douglas Walter Werth
Eunice Carol Hamilton
Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners
Ekadharmajanto Kasih (*) Phang Cheow Hock (*) Direksi: Presiden Direktur Direktur
(*)
Directors: President Director Directors
John Gledhill Yos Adiguna Ginting Paul Norman Janelle Wayan Mertasana Tantra Shea Lih Goh
Menjalankan fungsi sebagai Komisaris Independen
(*)
Halaman 5/2
Page
Act as Independent Commissioners
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL INFORMATION (continued)
Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan berjumlah Rp66,5 miliar dan Rp79,5 miliar masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008.
Salaries and other compensation benefits paid to the Company’s commissioners and directors amounted to Rp66.5 billion and Rp79 .5 billion in 2009 and 2008, respectively.
Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan anak-anak perusahaan sebagaimana disebutkan pada Catatan 2b. Anak perusahaan yang signifikan adalah sebagai berikut:
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries as mentioned in Note 2b. The significant subsidiaries of the Company are listed below:
Nama perusahaan/ Company name
Kegiatan usaha/ Business activity
Domisili/ Domicile
Tahun beroperasi komersial/ Year of commercial operations
Persentase kepemilikan efektif/ Percentage of effective ownership 2009
2008
Jumlah aset/ Total assets 2009
2008
PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (*)
Distribusi rokok/ Cigarette distribution
Indonesia
1989
99.9
99.9
1,252,193
784,391
PT Sampoerna Printpack (*)
Percetakan dan industri produk kemasan/ Printing and packaging
Indonesia
1989
100.0
100.0
770,596
593,343
PT Handal Logistik Nusantara (*)
Jasa ekspedisi dan pergudangan/ Expedition and warehousing
Indonesia
1989
100.0
100.0
113,299
123,488
PT Asia Tembakau
Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading
Indonesia
2002
100.0
100.0
208,615
126,869
PT Sampoerna Air Nusantara
Jasa transportasi udara/ Air transportation
Indonesia
1989
100.0
100.0
80,208
99,852
PT Union Sampoerna Dinamika
Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings
Indonesia
2005
100.0
100.0
45,397
47,374
PT Taman Dayu
Pengembangan properti/ Property development
Indonesia
1990
100.0
100.0
271,851
293,569
PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (*)
Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading
Malaysia
1998
100.0
100.0
208,167
330,319
Sampoerna International Pte. Ltd.
Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings
Singapura/Singapore
1995
100.0
100.0
87,132
23,198
(*) Lihat Catatan 26/See Note 26
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Laporan keuangan konsolidasi Grup disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 24 Maret 2010.
Halaman 5/3
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
The Group’s consolidated financial statements were prepared by the Board of Directors and completed on March 24, 2010.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang termasuk di dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with accounting principles and practices generally accepted in Indonesia, which are set out in the Statements of Financial Accounting Standards and The Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (BAPEPAM-LK) Rules on Guidelines in Presentation and Disclosure of Financial Statements of a Public Company.
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasi
laporan
keuangan
Basis of preparation of consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk instrumen derivatif yang dinyatakan sebesar nilai wajar.
The consolidated financial statements are prepared on the historical cost basis of accounting, except for derivative instruments which are valued at fair value.
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi.
These consolidated financial statements are prepared using the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasi disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows is prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Laporan keuangan konsolidasi disusun menggunakan asumsi kelangsungan usaha. Asumsi ini digunakan berdasarkan pengetahuan manajemen atas fakta-fakta dan keadaan sekarang, asumsi-asumsi yang timbul atas pengetahuan tersebut dan ekspektasi saat ini atas kejadian dan tindakan di masa yang akan datang. Manajemen menyimpulkan, berdasarkan penilaian atas risiko-risiko (jika ada) seperti risiko kredit, likuiditas, pendanaan, pasar dan penawaran, bahwa asumsi kelangsungan usaha ini telah sesuai.
The consolidated financial statements have been prepared using the going concern assumption. This assumption is being used based on management’s knowledge of current facts and circumstances, assumption based on that knowledge, and current expectations of future events and actions. Management has concluded, based on assessment of risks (if any) around credit, liquidity, funding, market and supply risks, the going concern basis is appropriate.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan penjualan bersih dan beban-beban yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and net sales and expenses during the reporting periods. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Sel uruh angka dalam laporan keuangan konsolidasi ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali bila dinyatakan lain.
The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah. Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
Halaman 5/4
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
b. Akuntansi Grup
b. Group accounting
(1) Anak perusahaan
(1) Subsidiaries
ACCOUNTING
Semua anak perusahaan dikonsolidasikan. Anak perusahaan adalah suatu entitas dimana Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kepemilikan sebesar lebih dari 50% hak suara atau mempunyai pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional.
Subsidiaries, which are those entities in which the Company and subsidiaries have an interest of more than 50% of the voting rights or otherwise have power to govern the financial and operating policies, are consolidated.
Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal kendali atas anak perusahaan tersebut beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup. Dalam mencatat akuisisi anak perusahaan digunakan metode pembelian. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang diterbitkan atau kewajiban yang diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang berkaitan secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas proporsi nilai wajar aset bersih anak perusahaan yang dapat diidentifikasi dicatat sebagai goodwill (lihat Catatan 2k untuk kebijakan akuntansi atas goodwill).
Subsidiaries are consolidated from the date on which control is transferred to the Group and are no longer consolidated from the date that control ceases. The purchase method is used to account for the acquisition of subsidiaries. The cost of an acquisition is measured as the fair value of the assets given, shares issued or liabilities incurred or assumed at the date of acquisition plus costs directly attributable to the acquisition. The excess of the cost of acquisition over the proportion of the fair value of the identifiable net assets of the subsidiary acquired is recorded as goodwill (see Note 2k for the accounting policy on goodwill).
Transaksi antar perusahaan dalam Grup, saldo dan keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antar perusahaan dalam Grup, dieliminasi.
Intercompany transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries, unless otherwise stated. (2) Associates
(2) Perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak sampai mengendalikan entitasentitas tersebut. Dalam hal ini Grup umumnya memiliki antara 20% sampai 50% hak suara. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya dicatat sebesar harga perolehan. Investasi Grup pada perusahaan asosiasi mencakup juga goodwill (dikurangi akumulasi penurunan nilai) yang diidentifikasi pada saat akuisisi (Catatan 2k).
Halaman 5/5
Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting and are initially recognised at cost. The Group’s investment in associates includes goodwill (net of any accumulated impairment loss) identified on acquisition (Note 2k).
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
b. Akuntansi Grup (lanjutan)
b. Group accounting (continued)
(2) Perusahaan asosiasi (lanjutan)
(2) Associates (continued)
c.
ACCOUNTING
Bagian Grup atas keuntungan atau kerugian perusahaan asosiasi yang diperoleh setelah tanggal akuisisi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Mutasi kumulatif keuntungan atau kerugian setelah tanggal akuisisi akan mempengaruhi nilai tercatat investasi. Apabila bagian Grup atas kerugian dalam perusahaan asosiasi menyamai atau melebihi bagian kepemilikannya dalam perusahaan asosiasi, Grup tidak mengakui kerugian lebih lanjut, kecuali Grup telah mengakui kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi.
The Group’s shares of its associates’ postacquisition profits or losses are recognised in the consolidated statement of income. The cumulative post-acquisition movements are adjusted against the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the associate.
Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan perusahaan asosiasi, dieliminasi sebesar jumlah yang mencerminkan proporsi kepemilikan Grup dalam perusahaan asosiasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya penurunan nilai aset yang dialihkan.
Unrealised gains on transactions between the Group and its associates are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associates. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset being transferred. c. Foreign currency translation
Penjabaran mata uang asing
(1) Transactions and balances
(1) Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca.
Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated statement of income.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, nilai tukar yang digunakan, yang dihitung berdasarkan kurs tengah transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 200 8, adalah sebagai berikut:
As at December 31 , 2009 and 2008, the exchange rates used based on the last published average transactions exchang e rates by Bank Indonesia as at December 31, 2009 and 2008 , respectively, were as follows:
Rupiah penuh/ Full Rupiah 2009 2008 1 Euro 1 Dolar Amerika Serikat 1 Franc Swiss
13,510 9,400 9,087
Halaman 5/6
15,432 10,950 10,349
Page
1 Euro 1 United States Dollar 1 Swiss Franc
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
c.
Foreign currency translation (continued)
(2) Kegiatan usaha Grup yang merupakan entitas asing
(2) Foreign entities within the Group
Laporan laba rugi dan laporan arus kas entitas asing dijabarkan ke dalam mata uang pelaporan Grup dengan menggunakan nilai tukar rata-rata sepanjang tahun sedangkan neraca dijabarkan dengan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca dan akun ekuitas dijabarkan berdasarkan kurs historis. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan anak perusahaan di luar negeri dilaporkan secara terpisah dalam akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” pada komponen ekuitas dalam neraca konsolidasi. Ketika suatu entitas asing dijual, selisih nilai tukar tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian atas penjualan.
Statement of income and cash flows of foreign entities are translated into the Group’s reporting currency at average exchange rates for the year and their balance sheets are translated at the exchange rates prevailing on the balance sheet date and their equity accounts are translated at the historical rate. The resulting difference arising from the translation of the financial statements of foreign subsidiaries is presented as “Cumulative translation adjustments” under the equity section in the consolidated balance sheet. When a foreign entity is sold, such exchange differences are recognised in the consolidated statement of income as part of the gain or loss on sale.
Penyesuaian atas goodwill dan nilai wajar yang timbul dari akuisisi entitas asing diperlakukan sebagai bagian dari aset dan kewajiban entitas asing dan dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.
Goodwill and fair value adjustments arising on the acquisition of a foreign entity are treated as assets and liabilities of the foreign entity and translated at the rate prevailing on the balance sheet date.
Akun-akun anak perusahaan di luar negeri dikonversikan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca dan kurs tengah rata-rata Bank Indonesia selama tahun berjalan sebagai berikut:
The accounts of the foreign subsidiaries are translated into Rupiah amounts using the Bank Indonesia’s middle rates on the balance sheet date and Bank Indonesia’s average middle rates during the year as follows:
Rupiah penuh/Full Rupiah Aset dan kewajiban/ Laba rugi/ Assets and liabilities Profit and loss 2009 2008 2009 2008 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura
9,400 6,699
10,950 7,607
d. Kas dan setara kas
10,402 7,156
1 United States Dollar 1 Singapore Dollar
d. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Cerukan disajikan sebagai bagian dari ”pinjaman jangka pendek” pada kewajiban lancar dalam neraca konsolidasi. e.
9,731 6,881
Piutang usaha
Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in bank and time deposits with original maturities of three months or less. Bank overdrafts are shown within “short-term borrowings” in current liabilities on the consolidated balance sheet. e. Trade receivables
Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
Halaman 5/7
Trade receivables are recorded net of a provision for doubtful accounts, based on a review of the collectibility of outstanding amounts. Accounts are written-off as bad debts during the period in which they are determined to be non-collectible.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
Persediaan
ACCOUNTING
Inventories
Barang jadi, bahan baku dan supplies, barang dalam proses, barang dagangan, tanah dan bangunan untuk dijual diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weightedaverage method), kecuali untuk persediaan pita cukai yang biayanya ditentukan dengan metode identifikasi khusus (specific identification method). Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
Finished goods, raw materials and supplies, work in progress, merchandise inventory, land and buildings held for sale are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined by the weighted-average method, except for the excise tax inventory, for which cost is determined by the specific identification method. The cost of finished goods and work in progress comprises raw materials, direct labor, other direct costs and related production overheads. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated selling expenses.
Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
A provision for obsolete and slow moving inventories is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
g. Instrumen derivatif
g. Derivative instruments
Instrumen derivatif dicatat sebagai aset atau kewajiban dalam neraca dan diakui sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasi.
Derivative instruments are recorded in the balance sheet as either an asset or liability and measured at their fair value. The gains or losses arising from changes in derivative instruments fair values are recognised in the consolidated statement of income. h. Fixed assets
h. Aset tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, (kecuali untuk aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah) dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Tanah tidak disusutkan. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap adalah sebagai berikut: Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Lapangan golf
4 - 40 10 - 15 3 - 10 5 - 16 20
Nilai residu dan umur manfaat setiap aset ditelaah, dan disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal neraca.
Halaman 5/8
Fixed assets are stated at historical cost, (except for assets revalued in accordance with government regulation) less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method. Land is not depreciated. The economic useful lives of the assets are estimated as follows:
Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment Golf course The assets’ residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each balance sheet date.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h. Aset tetap (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
h. Fixed assets (continued)
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Penyusutan mulai dibebankan sejak tanggal aset tersebut siap untuk digunakan untuk tujuan penggunaannya.
Construction in progress is stated at historical cost and presented as part of fixed assets. The accumulated costs are reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is complete and the asset is ready for its intended use. Depreciation is charged from the date the asset is ready for its intended use.
Biaya bunga untuk mendanai konstruksi aset tetap tertentu dikapitalisasi selama periode yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dan menyiapkan aset tetap tersebut sampai siap digunakan sesuai tujuan penggunaannya. Biaya-biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban tahun berjalan.
Interest costs to finance the construction of certain fixed assets are capitalised during the period of time that is required to complete and prepare the assets for their intended use. Other borrowing costs are expensed.
Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset tetap atau sebagai aset yang terpisah hanya apabila kemungkinan besar manfaat ekonomis sehubungan dengan aset tersebut di masa mendatang akan mengalir ke Grup dan biaya perolehannya dapat diukur secara handal. Jumlah tercatat komponen yang diganti, dihapusbukukan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya dibebankan di laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya.
Subsequent costs are included in the fixed assets’ carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statement of income as incurred.
Biaya perolehan tanah tidak termasuk biaya-biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah tersebut, ditangguhkan dan disajikan pada akun “Aset lainnya - tidak lancar” serta diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah.
The acquisition cost of land does not include the related costs incurred to acquire or renew the licence for the land. The related costs incurred to acquire or renew the licence for the land are deferred and presented under “Other assets - noncurrent” and amortised over the legal term of the land rights.
Halaman 5/9
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
j.
2.
Sewa
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Leases
Grup menyewa aset tetap tertentu. Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada di tangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasi atas dasar garis lurus selama masa sewa.
The Group leases certain fixed assets. Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the consolidated statement of income on a straight-line basis over the period of the lease.
Dalam persewaan aset tetap dimana risiko dan manfaat kepemilikan secara substansi berpindah ke lessee (Grup), maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased asset and the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa pembiayaan dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan kewajiban dan bagian yang merupakan beban pembiayaan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, neto beban pembiayaan disajikan sebagai hutang jangka panjang lainnya. Unsur bunga dalam beban pembiayaan dibebankan di laporan laba rugi konsolidasi selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
Each finance lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in other long-term payables. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated statement of income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. The fixed assets acquired under finance leases are depreciated over the shorter of the useful life of the assets and the lease term.
Tanah untuk pengembangan
j.
Land for development
Tanah yang akan dikembangkan dan dimaksudkan untuk dijual setelah dikembangkan disajikan dalam akun “Tanah untuk pengembangan” dan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya tercatat dan nilai realisasi bersih.
Land which has yet to be developed and for which the intention is to sell after being developed, is presented under “Land for development” and stated at the lower of carrying cost or net realisable value.
Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah yang dimiliki oleh PT Taman Dayu akan dipindahkan ke akun “Persediaan - tanah dan bangunan untuk dijual”.
The cost of the land belonging to PT Taman Dayu is transferred to “Inventory - land and buildings held for sale” upon commencement of the development and construction of infrastructure.
Halaman
5/10
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
2.
Goodwill
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi anak perusahaan/perusahaan asosiasi atau bisnis dan nilai wajar bagian Grup atas aset bersih anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang dapat diidentifikasi, atau bisnis pada tanggal akuisisi. Goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi masa manfaatnya, yaitu sepuluh tahun. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi atas manfaat yang akan diperoleh dari perusahaan atau bisnis yang bersangkutan pada saat akuisisi. l.
ACCOUNTING
Goodwill Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition of a subsidiary/associate or business over the fair value of the Group’s share of the identifiable net assets of the acquired subsidiary/associate, or business at the date of acquisition. Goodwill is amortised using the straight-line method over its estimated useful life, which is ten years. Management determined the estimated useful life of goodwill, based on its evaluation of the benefits the respective companies or businesses will bring at the time of the acquisition.
Penurunan nilai aset
l.
Impairment of assets
Pada tanggal neraca, Grup menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai asset.
At balance sheet date, the Group reviews whether there is any indication of asset impairment or not.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk goodwill ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengidentifikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi diantara harga jual netto atau nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
Fixed assets and other non-current assets, including goodwill, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.
m. Provisions
m. Kewajiban estimasian Kewajiban estimasian diakui apabila Grup mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan handal.
Provisions are recognised when the Group has a present obligation (legal as well as constructive) as a result of past events and it is more likely than not that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.
n. Biaya emisi efek
n.
Biaya emisi obligasi (setelah dikurangi akumulasi amortisasi) yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi disajikan sebagai pengurang dari hasil penerimaan emisi obligasi. Biaya emisi obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu selama lima tahun.
Halaman
Bonds issuance costs Bonds issuance costs (presented as net of accumulated amortisation) incurred in connection with the issue of bonds are presented as a deduction from the proceeds from the bonds issue. The bonds issuance costs are amortised using the straight-line method over the life of the bonds, which is five years.
5/11
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
o. Revenue and expense recognition
o. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang atau jasa kepada distributor atau pelanggan. Di dalam penjualan bersih termasuk cukai atas rokok yang telah dijual dan telah dikurangi retur penjualan dan pajak pertambahan nilai.
Revenue from sales is generally recognised when the products are delivered or services are rendered to the distributors or customers. Net sales revenue includes excise taxes attributable on cigarettes being sold and is net of returns and value added tax.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognised when incurred.
p. Imbalan pasca-kerja
p.
Post-employment benefits
Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti hingga 31 Maret 2008, yang kemudian dihentikan dan diganti dengan program pensiun iuran pasti mulai 1 April 2008.
The Company and certain of its domestic subsidiaries had a defined benefit pension plan until March 31, 2008, which was curtailed and replaced by a defined contribution pension plan starting April 1, 2008.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi.
A defined benefit pension plan is a pension plan that defines the pension benefits that will be received by an employee on entitlement, usually dependent on one or more factors such as age, years of service and compensation.
Program iuran pasti adalah program pensiun dimana Grup membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah. Iuran ini dicatat sebagai biaya karyawan pada saat terhutang. Grup tidak lagi memiliki kewajiban pembayaran lebih lanjut setelah iuran tersebut dibayarkan.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions into a separate entity. Contributions are recognised as an employee benefit expense when they are due. The Group has no further payment obligations once the contributions have been paid.
Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri harus menyediakan imbalan minimum yang diatur dalam Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 (UUTK). Karena UUTK menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya kewajiban pensiun berdasarkan UUTK adalah kewajiban imbalan pasti. Bila jumlah yang diterima karyawan dari program pensiun lebih kecil dari imbalan seperti yang ditetapkan dalam UUTK, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri akan melakukan penyisihan atas kekurangan yang ada. Tambahan penyisihan imbalan sesuai dengan UUTK tersebut tidak didanai (unfunded). Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri juga mencatat kewajiban imbalan kerja sesuai UUTK untuk karyawan lainnya yang tidak ikut serta dalam program pensiun yang diselenggarakan oleh Perusahaan dan beberapa anak perusahaan di dalam negeri.
The Company and certain of its domestic subsidiaries are required to provide minimum benefits as stipulated in the Labor Law No. 13/2003 (Labor Law). Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance the pension obligation under the Labor Law represents a defined benefit obligation. If the employee funded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Labor Law, the Company and certain of its domestic subsidiaries will provide for such shortage. The additional benefit as required by the Labor Law is unfunded. The Company and certain of its domestic subsidiaries recognise the estimated liabilities for employee benefits obligations stipulated in the Labor Law for their employees which are not covered by the pension plans operated by the Company and certain of its domestic subsidiaries.
Halaman
5/12
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) p.
q.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
2.
Imbalan pasca-kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
p. Post-employment benefits (continued)
Dalam penentuan kewajiban imbalan kerja, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti, biaya jasa kini dan biaya jasa lalu ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Dalam program pensiun imbalan pasti, keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban jika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Biaya jasa lalu yang timbul ketika program pensiun imbalan pasti pertama kali diterapkan atau perubahan atas imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja.
In determining the estimated employee benefit obligations, the Company and certain of its domestic subsidiaries determine the present value of the defined benefit obligation, current service cost and past service cost using the “Projected Unit Credit” actuarial valuation method. In the defined benefit pension obligation, actuarial gains or losses are recognised as income or expense when the net cumulative unrecognised actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of defined benefit obligations or 10% of the plan assets at fair value at that date. These gains or losses are recognised on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Past service costs arising from the introduction of a defined benefit pension obligation or changes in the benefit payable of an existing plan are amortised over the period until the benefits concerned become vested.
Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri mengakui keuntungan atau kerugian pada laporan laba rugi atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti, perubahan yang terjadi dalam nilai wajar aset program, dan keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya di laporan laba rugi.
The Company and certain of its domestic subsidiaries recognised gains or losses in the statement of income on the curtailment or settlement of a defined benefit plan when the curtailment or settlement occurs. The gain or loss on a curtailment or settlement comprises any resulting change in the present value of the defined benefit obligation, any resulting change in the fair value of the plan assets, and any related actuarial gains and losses and past service cost which had not previously been recognised in the statement of income.
Perpajakan
q. Taxation
Grup menggunakan metode liabilitas neraca (balance sheet liability method) pada akuntansi pajak tangguhan yang timbul akibat perbedaan temporer yang ada antara aset dan kewajiban atas dasar pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi. Untuk masing-masing anak perusahaan yang dikonsolidasi, aset atau kewajiban pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih.
The Group applies the balance sheet liability method of deferred tax accounting which arises on temporary differences between tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. For each of the consolidated subsidiaries, the deferred tax assets or liabilities are shown at the applicable net amounts.
Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan undangundang yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal neraca dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasikan atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is determined using tax rates based on laws that have been enacted or substantially enacted by the balance sheet date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is recognised or the deferred income tax liability is settled.
Halaman
5/13
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
2.
q.
q. Perpajakan (lanjutan)
r.
s.
t.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Taxation (continued)
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable future taxable profits will be available against which the temporary differences can be utilised.
Amendemen terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan keberatan/banding, ketika keputusan atas keberatan/banding sudah diputuskan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected to/appealed against, when the results of the objection/appeal are determined.
Pelaporan segmen
r.
Segment reporting
Suatu segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.
A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services which are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. A geographical segment is engaged in providing products or services within a particular economic environment which are subject to risks and return that are different from those of segments operating in other economic environments.
Grup mensegmentasikan pelaporan keuangan sebagai berikut:
The Group segments its financial reporting as follows:
(i) segmen usaha (primer), yang mengklasifikasikan aktivitas bisnis Grup menjadi industri dan perdagangan rokok; percetakan, pengemasan dan pengangkutan; serta segmen usaha lainnya.
(i) business segments (primary), where the Group’s business activities are classified into manufacturing and distribution of cigarettes; printing, packaging and transportation; and others.
(ii) segmen geografis (sekunder), yang terdiri dari kegiatan usaha dalam negeri dan luar negeri.
(ii) geographical segments (secondary), which consist of Indonesia and outside of Indonesia operations.
Transaksi istimewa
dengan
pihak-pihak
hubungan
s. Transactions with related parties
Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Group has transactions with certain parties, which have related party relationships as defined in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards No. 7, “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Laba bersih per saham dasar
t.
Laba bersih per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih tahun berjalan dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Halaman
Basic earnings per share Basic earnings per share are computed by dividing the net income for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year.
5/14
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
3. 2009
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2008
Kas Bank Deposito berjangka
77,115 448,480 2,086
13,583 480,466 5,313
Cash on hand Cash in bank Time deposits
Jumlah
527,681
499,362
Total
Tidak terdapat saldo bank atau deposito berjangka yang ditempatkan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
There are no bank balances or time deposits placed at related parties.
a.
a. Cash in bank
Bank 2009 Rupiah Deutsche Bank AG PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. ABN-AMRO Bank N.V. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. Lain-lain Jumlah
2008
342,891
284,105
18,164 7,938 4,502 1,659 5,677
22,084 11,204 15,784 49,888 6,538
Rupiah Deutsche Bank AG PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. ABN-AMRO Bank N.V. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. Others
380 ,831
389,603
Total
Dolar Amerika Serikat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited ABN-AMRO Bank N.V. Lain-lain Mata uang asing lainnya
38,298 82 158 29,111
39,924 1,653 904 48,382
United States Dollars The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited ABN-AMRO Bank N.V. Others Other foreign currencies
Jumlah
67,649
90,863
Total
448,480
480,466
Total cash in bank
Jumlah bank b. Deposito berjangka
b. Time deposits 2009
2008
Rupiah Mata uang asing
2,086 -
2,166 3,147
Rupiah Foreign currency
Jumlah deposito berjangka
2,086
5,313
Total time deposits
Deposito berjangka di atas memperoleh tingkat bunga tahunan sebagai berikut:
Rupiah Mata uang asing
The above time deposits received interest income at the following rates:
2009
2008
4.50% - 8.00% 1.25% - 2.80%
5.25% - 9.25% 2.25% - 3.40%
Halaman
5/15
Page
Rupiah Foreign currency
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA
4. 2009
TRADE RECEIVABLES 2008
Pihak ketiga Dikurangi Penyisihan piutang tidak tertagih
451,278
Bersih
447,361
116,591
Net
48,658
16,347
Related parties (Note 22)
496,019
132,938
Total
Pihak hubungan istimewa (Catatan 22) Jumlah
121,303
(3,917)
(4,712)
Third parties Less Provision for doubtful accounts
Piutang usaha - pihak ketiga terutama terdiri dari tagihan kepada pedagang-pedagang rokok.
Trade receivables from third parties mainly consist of receivables from cigarette merchants.
Tidak ada transaksi penjualan kepada satu pelanggan dengan nilai transaksi lebih dari 10% penjualan bersih konsolidasi.
There were no sales to any single customer exceeding 10% of the consolidated net sales.
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade receivables is as follows:
2009
2008
Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
362,688
80,235
113,085 18,273 164 5 ,726
50,893 447 336 5,739
Jumlah Dikurangi Penyisihan piutang tidak tertagih
499,936
137,650
Bersih
496,019
(3,917)
132,938
Mutasi penyisihan piutang tidak tertagih adalah sebagai berikut:
Saldo pada akhir tahun
Net
2008
4,712 779 (1,574)
6,066 1,219 (2,573)
3,917
4,712
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang tidak tertagih tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.
Halaman
Total Less Provision for doubtful accounts
The movements in the provision for doubtful accounts are as follows:
2009 Saldo pada awal tahun Penambahan penyisihan tahun berjalan Penghapusan
(4,712)
Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days
Balance at beginning of the year Provision raised during the year Write-off Balance at the end of the year
Based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year, management believes the provision for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from non-collectible receivables in the future.
5/16
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN
5.
INVENTORIES
2009
2008
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Pita cukai Suku cadang Bahan pembantu dan lainnya Persediaan dalam perjalanan
1,547,860 4 ,897 6,316,224 1,000,461 145,254 6,225 47,388
1,320,049 7,090 4,757,939 922,549 120,521 52,995 129,294
Finished goods Work in progress Raw materials Excise tax Spare parts Sub-materials and others Goods in transit
Barang dagangan
9,068,309 487,257
7,310,437 311,084
Merchandise inventory
9,555,566
7,621,521
Jumlah Dikurangi Penyisihan persediaan usang
(86,279)
(34,031)
Total Less Provision for obsolete and slow moving inventories
Bersih Tanah dan bangunan untuk dijual
9,469,287 69,780
7,587,490 70,358
Net Land and buildings held for sale
Jumlah persediaan
9,539,067
7,657,848
Total inventories
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:
The movements in the provision for obsolete and slow moving inventories are as follows:
2009 Saldo pada awal tahun Penambahan penyisihan tahun berjalan Penghapusan Saldo pada akhir tahun
2008
34,031 67 ,993 (15,745)
41,929 6,950 (14,848)
86,279
34,031
Balance at beginning of the year Provision raised during the year Write-off Balance at the end of the year
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi di kemudian hari.
Management believes the provision for obsolete and slow moving inventories is adequate to cover possible losses in the future.
Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo, dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$1,5 miliar pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 7). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.
Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo, with an insured limit of up to US$1.5 billion as at December 31, 2009 and 2008 (Note 7). Management believes the insurance coverage is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above.
Halaman
5/17
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 6.
PENYERTAAN SAHAM
INVESTMENTS IN SHARES
Penyertaan saham terdiri atas 49% kepemilikan Grup di Vinasa Tobacco Joint Venture Company dan PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries yang dicatat berdasarkan metode ekuitas, dan kepemilikan minoritas di PT Titan Kimia Nusantara Tbk. yang dicatat berdasarkan metode biaya.
Investments in shares includes the Group’s 49% interests in Vinasa Tobacco Joint Venture Company and PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries which it equity accounts for, and a minority interest in PT Titan Kimia Nusantara Tbk. which it accounts for using the cost method.
Grup telah menandatangani perjanjian bersyarat atas jual beli saham pada tanggal 29 Desember 2009 untuk menjual seluruh 49% kepemilikan pada PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries.
The Group entered into a conditional sale and purchase of shares agreement on December 29, 2009 to sell all of its 49% interest in PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries.
ASET TETAP
7.
FIXED ASSETS
2009
Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
Saldo akhir/ Ending balance
328,832 24,385 1,719,993 2,786,487
21,037 128,890 136,779
4,188 16,982 43,500
(17) (94) (19,884)
345,664 24,385 1,831,807 2,859,882
544,790 206,843
118,370 75,335
11,844 37,627
(520) (329)
650,796 244,222
Historical cost Direct ownership Land Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment
5,611,330
480,411
114,141
(20,844)
5,956,756
Total
Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
247,940
32,668
39,701
-
240,907
Finance leases Transportation equipment
Aset dalam penyelesaian
196,001
414,891
398,939
-
211,953
Construction in progress
(398,939)
(398,939)
529,031
153,842
Jumlah
Reklasifikasi Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan
6,055,271
(20,844)
-
Reclassifications
6,409,616
Total historical cost
14,530 350,805 821,408
1,219 89,826 190,064
15,436 14,190
(81) (13,347)
15,749 425,114 983,935
345,569 115,632
117,030 23,128
11,755 30,862
(668) (299)
450,176 107,599
Accumulated depreciation Direct ownership Golf course Building and improvements Machinery and equipment Fu rniture, fixture and office equipment Transportation equipment
1,647,944
421,267
72,243
(14,395)
1,982,573
Total
77,821
70,988
31,960
116,849
Finance leases Transportation equipment
Jumlah akumulasi penyusutan
1,725,765
492,255
104,203
2,099,422
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih
4,329,506
4,310,194
Net book value
Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
Halaman
5/18
Page
(14,395)
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
7.
FIXED ASSETS (continued)
2008
Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan Aset dalam penyelesaian Reklasifikasi Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
Saldo akhir/ Ending balance
273,954 24,385 669,350 1,999,312
54,865 1,053,163 1,016,035
2,595 244,057
13 75 15,197
328,832 24,385 1,719,993 2,786,487
426,297 213,889
133,690 3,385
15,594 10,707
397 276
544,790 206,843
Historical cost Direct ownership Land Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment
3,607,187
2,261,138
272,953
15,958
5,611,330
Total
174,817
84,168
11,045
-
247,940
Finance leases Transportation equipment
1,234,084
2,233,775
-
196,001
Construction in progress
(2,233,775)
(2,233,775)
-
-
Reclassifications
15,958
6,055,271
Total historical cost
1,195,692 4,977,696
1,345,615
283,998
13,412 284,075 745,400
1,118 68,941 178,618
2,274 111,683
63 9,073
14,530 350,805 821,408
285,274 112,586
73,622 12,829
13,915 10,023
588 240
345,569 115,632
Accumulated depreciation Direct ownership Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment
1,440,747
335,128
137,895
9,964
1,647,944
Total
14,613
68,162
4,954
-
77,821
Finance leases Transportation equipment
Jumlah akumulasi penyusutan
1,455,360
403,290
142,849
9,964
1,725,765
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih
3,522,336
4,329,506
Net book value
Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
Pada tanggal 14 Juli 2006, Perusahaan menerima Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia sehubungan dengan proyek perluasan modal dalam negeri sebesar lebih kurang Rp2,8 triliun. Sebagian besar rencana investasi telah direalisasikan dan pabrik baru telah beroperasi secara komersial pada kuartal tiga tahun 2008.
On July 14, 2006, the Company received an approval letter from the Investment Coordinating Board for a domestic capital expansion project of approximately Rp2.8 trillion. The expansion project was substantially completed and the new factory started its commercial production in the third quarter of 2008.
Pada tahun 2008, biaya pinjaman sebesar Rp59,2 miliar yang timbul dari pembiayaan untuk membangun pabrik baru, dikapitalisasi pada tahun berjalan. Tingkat kapitalisasi yang digunakan berkisar antara 8,50% 8,84%.
In 2008, borrowing costs of Rp59.2 billion arising on financing for the construction of a new factory, were capitalised during the year. The capitalisation rates used ranged from 8.50% - 8.84%.
Halaman
5/19
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
zx
7.
ASET TETAP (lanjutan)
7.
FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Des ember 2009, persentase penyelesaian rata-rata atas aset dalam penyelesaian yang diakui dalam pelaporan keuangan adalah sekitar 63% (2008: 52%). Aset dalam penyelesaian yang sebagian besar terdiri atas bangunan dan prasarana dan mesin dan peralatan diharapkan akan selesai pada tahun 2012.
As at December 31, 2009, the average percentage of completion of the construction in progress recognised for financial reporting was approximately 63% (2008: 52%). Construction in progress which mainly consists of building and improvements and machinery and equipment is expected to be completed in 2012.
Laba atas penjualan aset tetap yang diakui untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 ditentukan sebagai berikut:
Gain on sale of fixed assets for the years ended December 31, 2009 and 2008 was determined as follows:
2009 Hasil penjualan Nilai buku bersih
2008
81 ,512 (26 ,781)
47,934 (29,090)
54,731
18,844
Penyusutan yang dibebankan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dialokasikan sebagai berikut:
The depreciation charge for the years ended December 31, 2009 and 2008 was allocated as follows:
2009 Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban umum dan administrasi
Proceeds of sale Net book value
2008
357,688 81,594 52,973
287,122 69,488 46,680
492 ,255
403,290
Cost of goods sold Selling expenses General and administrative expenses
Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$1,5 miliar pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 5).
Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo risks, with an insured limit of up to US$1.5 billion as at Dec ember 31, 200 9 and 2008 (Note 5).
Aset tetap anak perusahaan tertentu juga diasuransikan terhadap berbagai risiko industri, antara lain risiko atas kerugian kebakaran dan pencurian, berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar US$44.1 juta dan Rp42,0 miliar pada tanggal 31 Desember 200 9 (2008: US$15,5 juta dan Rp40,7 miliar).
Fixed assets of certain subsidiaries are also covered for industrial all risks insurance against, amongst others, losses from fire and theft, based on certain blanket policies which amounted to US$44.1 million and Rp42.0 billion as at December 31, 200 9 (2008: US$15.5 million and Rp40.7 billion).
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.
Management believes the sum insured is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above.
Perusahaan memiliki tanah dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) untuk jangka waktu antara 20 tahun dan 30 tahun yang dapat diperpanjang pada saat berakhirnya masa berlaku. Beberapa HGB yang masa berlakunya telah berakhir pada 31 Des ember 200 9 hingga kini masih dalam proses perpanjangan. Manajemen yakin bahwa Pemerintah akan memberikan perpanjangan hak atas seluruh HGB pada saat berakhirnya masa berlaku.
The Group has parcels of land with strata titles of Building Utilization Rights (HGB) ranging from 20 years to 30 years which are expected to be renewed at their expiration dates. Several HGB that have expired as at December 31, 200 9 are currently still under the renewal process. Management believes the government will renew all rights at expiration date.
Halaman
5/20
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GOODWILL
8. 2009
2008
Biaya perolehan
379,952
379,952
Akumulasi amortisasi Saldo pada awal tahun Amortisasi tahun berjalan
(66,938) (37,847)
(29,091) (37,847)
Accumulated amortisation At the beginning of the year Current year amortisation
(104,785)
(66,938)
At the end of the year
275,167
313,014
Saldo pada akhir tahun Nilai buku bersih
9.
GOODWILL
PINJAMAN JANGKA PENDEK
9. 2009
Pihak ketiga Cerukan - Deutsche Bank AG - PT Bank Central Asia Tbk.
Pihak hubungan istimewa (Catatan 22) Philip Morris Finance SA Jumlah
Cost
Net book value
SHORT-TERM BORROWINGS 2008 Third parties Overdraft Deutsche Bank AG PT Bank Central Asia Tbk. -
653,164 -
927,596 59,177
653,164
986,773
94,002
-
Related party (Note 22) Philip Morris Finance SA
747,166
986,773
Total
Pihak ketiga
Third parties
Tingkat bunga tahunan yang berlaku untuk cerukan dan pinjaman bank jangka pendek:
The annual interest rates of the overdraft and shortterm bank loans:
Cerukan Pinjaman bank jangka pendek
2009
2008
6.00% - 14.35% 7.63% - 13.85%
7.50% - 14.74% 7.95% - 16.00%
Overdraft Short-term bank loan
Pada tanggal 31 Des ember 2009, Grup memperoleh fasilitas-fasilitas pinjaman tanpa jaminan dari beberapa bank dengan pagu pinjaman keseluruhan sebesar Rp1,5 triliun dan US$85,0 juta (2008: Rp3,4 triliun dan US$145,0 juta).
At Dec ember 31, 2009, the Group had unsecured credit facilities from several banks with maximum limits of Rp1.5 trillion and US$85.0 million (2008: Rp3.4 trillion and US$145.0 million).
Pihak hubungan istimewa
Related party
Pada tanggal 1 September 2008 Perusahaan memperoleh fasilitas dari Philip Morris Finance SA sampai dengan 10% dari jumlah pendapatan Perusahaan (berdasarkan laporan keuangan tahunan terakhir yang sudah diaudit). Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 September 2018.
On September 1, 2008, the Company obtained an intercompany loan facility from Philip Morris Finance SA of up to 10% of the total revenue of the Company (based on the latest audited annual financial statements). This facility will expire on September 1, 2018.
Halaman
5/21
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
9.
SHORT-TERM BORROWINGS (continued)
Pihak hubungan istimewa (lanjutan)
Related party (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah saldo pinjaman adalah sebesar US$10,0 juta (setara dengan Rp94,0 miliar) (2008: nihil) yang jatuh tempo dan telah dibayar pada tanggal 5 Januari 2010 dengan memiliki tingkat suku bunga 0,465% (Catatan 22).
As at December 31, 2009, the outstanding intercompany loan amounted to US$10.0 million (equivalent to Rp94.0 billion) (2008: nil) whichmatured and was paid on January 5, 2010 and bore annual interest at the rate of 0.465% (Note 22).
Untuk mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar pinjaman jangka pendek sebesar US$10,0 juta, Perusahaan menandatangani kontrak foreign currency swap dengan Citibank, N.A. sebesar US$10,0 juta yang mencakup pokok pinjaman dan bunga. Kurs atas kontrak foreign currency swap adalah sebesar Rp9.463 per US$1. Kontrak ini jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2010.
To mitigate the risk of fluctuations in the foreign exchange rate from short-term loans of US$10.0 million, the Company entered into foreign currency swap contracts with Citibank, N.A. totalling US$10.0 million, which covered the underlying loan principal and interest. The foreign currency swap contract rate was Rp9,463 for US$1. The contracts matured on January 5, 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2009, kontrak foreign currency swap di atas menghasilkan posisi kewajiban bersih sebesar Rp0,54 miliar (disajikan sebagai bagian dari “Hutang lainnya - pihak ketiga”).
As at December 31, 2009, the above foreign currency swap contracts resulted in a net liability position amounting to Rp0.54 billion (presented as part of “Other payables - third parties”).
10. TRADE PAYABLES
10. HUTANG USAHA 2009
2008
Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa (Catatan 22)
220,388 267 ,752
149,366 325,294
Third parties Related parties (Note 22)
Jumlah
488 ,140
474,660
Total
Hutang usaha - pihak ketiga terutama timbul dari pembelian cengkeh, tembakau, saos dan bahan pembungkus.
Trade payables - third parties are mostly derived from purchases of cloves, tobacco, sauces and wrapping materials.
Analisis umur hutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade payables is as follows:
2009
2008
Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
483 ,409
471,283
4,204 101 188 238
2,838 414 84 41
Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days
Jumlah
488 ,140
474,660
Total
11. PERPAJAKAN a.
11. TAXATION
Hutang pajak
a. 2009
Taxes payable
2008
Pajak Penghasilan Badan Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Lain-lain
46,963 606,123 211,316
81,313 683,006 190,221
Corporate Income Tax Value Added Tax Others
Jumlah
864 ,402
954,540
Total
Halaman
5/22
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan)
11. TAXATION (continued) b.
b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan
Income tax expense/(benefit)
2009
2008
Perusahaan Kini Tangguhan
1,914 ,110 13 ,300
1,758,255 (18,074)
Jumlah
1,927 ,410
1,740,181
Anak perusahaan Kini Tangguhan
207,182 (10 ,436)
166,750 (6,762)
Jumlah
196,746
159,988
Konsolidasi Kini Tangguhan
2,121 ,292 2 ,864
1,925,005 (24,836)
Jumlah
2,124,156
1,900,169
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi Laba anak perusahaan sebelum pajak penghasilan Bagian (laba)/rugi bersih perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer Kewajiban imbalan pasca-kerja Amortisasi biaya ditangguhkan Aset tetap Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Beda permanen Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa Penghasilan kena pajak Perusahaan
The Company Current Deferred Total The Subsidiaries Current Deferred Total Consolidated Current Deferred Total
The reconciliation between profit before income tax, as shown in the consolidated statements of income and the Company’s estimated taxable income for the years ended December 31, 2009 and 2008 is as follows:
2009
2008
7,213,466
5,797,289
(546,962)
(409,214)
(246)
191
Profit before income tax per consolidated statements of income Less Profit of subsidiaries before income tax
6,666,258
5,388,266
Shares of (results)/losses of associates Profit before income tax attributable to the Company
95,861 1,126 (196,907)
20,531 701 (68,114)
Temporary differences Post-employment benefit obligations Amortisation of deferred charges Fixed assets
87,554
97,709
Accrued expenses and provisions Permanent differences
228,091
146,091
(36,050) (9,826)
(20,399) (7,305)
6,836,107
Halaman
5,557,480
5/23
Page
Non-deductible expenses Income already subject to final tax Interest Rent Taxable income of the Company
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan)
11. TAXATION (continued)
b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan)
b.
Income tax expense/(benefit) (continued)
Penghasilan kena pajak Perusahaan tahun 2009 akan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2009, sedangkan jumlah penghasilan kena pajak Perusahaan tahun 2008 telah sesuai dengan SPT tahun 2008 yang dilaporkan ke Kantor Pajak.
The taxable income of the Company for 2009 will be reported in the 2009 Annual Tax Return (SPT), while the taxable income of the Company for 2008 agrees with the 2008 SPT filed with the Tax Office.
Perhitungan pajak penghasilan tahun berjalan, hutang pajak penghasilan dan tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The computations of income tax - current , income tax payable and claims for tax refunds are as follows:
2009
2008
Beban pajak penghasilan - kini - Perusahaan - Anak perusahaan - Sunset policy (Perusahaan) - Sunset policy (Anak perusahaan)
1,914 ,110 207,182 -
1,667,226 165,161 91,029 1,589
Income tax expense - current The Company Subsidiaries Sunset policy (Company) Sunset policy (Subsidiaries) -
Jumlah
2,121,292
1,925,005
Total
Dikurangi pembayaran pajak penghasilan - Perusahaan - Anak perusahaan - Sunset policy
1,913 ,852 160,477 -
1,599,966 151,108 92,618
Less payments of income taxes The Company Subsidiaries Sunset policy -
Jumlah
2,074,329
1,843,692
Total
Hutang pajak penghasilan badan - Perusahaan - Anak perusahaan
258 46,705
67,260 14,053
Corporate income tax payables The Company Subsidiaries -
Jumlah
46,963
81,313
Total
Tagihan pajak penghasilan oleh anak perusahaan (disajikan sebagai bagian dari “Aset lainnya - tidak lancar”) - 2009 - 2008 - 2007 - 2006 - 2005 - 2004
7 ,724 6 ,291 12 ,324 11,928
5,938 19,026 668 207 8,603
Claims for tax refunds by subsidiaries (presented as part of “Other assets - non-current”) 2009 2008 2007 2006 2005 2004 -
Jumlah
38 ,267
34,442
Total
Pada bulan Desember 2008, perusahaanperusahaan tertentu di dalam Grup melakukan perbaikan atas perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun-tahun fiskal 2000 dan 2002 sampai dengan 2006 sesuai dengan kebijakan sunset policy yang berlaku di tahun 2008. Atas koreksi tersebut, Grup melakukan pembayaran pajak tambahan sebesar Rp92,6 miliar pada tahun 2008.
Halaman
In December 2008, certain Group companies amended their corporate income tax calculation for the fiscal years 2000 and 2002 through 2006 as allowed under the sunset policy regulations introduced in 2008. As a result of the amendments, the Group paid additional tax of Rp92.6 billion in 2008.
5/24
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan)
11. TAXATION (continued)
b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan)
b.
Income tax expense/(benefit) (continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:
The reconciliations between the income tax expense by applying the applicable tax rate to profit before income tax and the income tax expense as shown in the consolidated statements of income are as follows:
2009
2008
Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan
6,666 ,258
5,388,266
Profit before income tax attributable to the Company
Pajak dihitung dengan tarif pajak yang berlaku
1,866 ,552
1,616,462
Tax calculated at applicable tax rate
Efek pajak yang berasal dari perbedaan permanen: Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa Efek perubahan tarif pajak
Tax effect of permanent differences: 63 ,865
43,827
(10 ,094) (2 ,751) 9,838
(6,120) (2,192) (2,825)
Non-deductible expenses Income already subjected to final tax Interest Rent Impact of tax rate changes
Pajak penghasilan - Perusahaan - Anak perusahaan - Sunset policy
1,927,410 196 ,746 -
1,649,152 158,399 92,618
Income tax The Company Subsidiaries Sunset policy -
Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi
2,124 ,156
1,900,169
Income tax expense per consolidated statements of income
Rincian manfaat pajak penghasilan - tangguhan adalah sebagai berikut:
The details of income tax benefit - deferred are as follows:
2009
2008
Perusahaan - Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian - Kewajiban imbalan pasca-kerja - Amortisasi biaya ditangguhkan - Aset tetap
(17 ,183) (23,399) 724 53,158
(28,678) 4,303 11,180 (4,879)
Anak perusahaan
13 ,300 (10 ,436)
(18,074) (6,762)
Subsidiaries
2,864
(24,836)
Total
Jumlah
The Company
Halaman
5/25
Page
Accrued expenses and provisions Post-employment benefit obligations Amortisation of deferred charges Fixed assets
-
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
11. TAXATION (continued)
Pajak penghasilan tangguhan
c.
Deferred income tax
Aset dan kewajiban pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The deferred tax assets and liabilities as at December 31, 2009 and 2008 are as follows:
2009 Perusahaan Aset/(kewajiban) pajak tangguhan - bersih - Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian - Kewajiban imbalan pasca-kerja - Beban tangguhan - Aset tetap
2008 The Company Deferred tax assets/(liabilities) - net
122,807 79 ,111 (11 ,966) (156 ,132)
105,624 55,712 (11,242) (102,974)
Jumlah
33 ,820
47,120
Total
Anak perusahaan Aset pajak tangguhan - bersih
29 ,406
27,315
Subsidiaries Deferred tax assets - net
Kewajiban pajak tangguhan bersih
(19 ,161)
(27,506)
Konsolidasi Aset pajak tangguhan - bersih
63 ,226
74,435
Kewajiban pajak tangguhan bersih
(19 ,161)
(27,506)
Pada tanggal 31 Desember 2009, Grup tidak mengakui aset pajak tangguhan yang timbul dari akumulasi rugi fiskal dari anak perusahaan tertentu di dalam negeri sebesar Rp83.0 miliar (2008: Rp145,8 miliar) karena manajemen berpendapat bahwa kecil kemungkinan manfaat aset pajak tangguhan tersebut dapat direalisasi di masa mendatang.
Accrued expenses and provisions Post-employment benefit obligations Deferred charges Fixed assets
-
Deferred tax liabilities - net Consolidated Deferred tax assets - net Deferred tax liabilities - net
As at December 31, 2009, the Group did not recognise deferred tax assets related to the accumulated tax losses in certain domestic subsidiaries amounting to Rp83.0 billion (2008: Rp145.8 billion) as in the opinion of management, it is unlikely that the benefit of the deferred tax assets will be realisable in the foreseeable future.
d. Peraturan baru
d.
New regulation
Di bulan September 2008, pemerintah Indonesia menerbitkan perubahan atas undang-undang pajak penghasilan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Dengan berlakunya undang-undang baru ini, tarif pajak penghasilan badan berkurang menjadi tarif tetap sebesar 28% di tahun fiskal 2009 dan 25% di tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
In September 2008, the Indonesian government issued an amendment to the income tax law which became effective commencing January 1, 2009. With this law, the corporate income tax rate was reduced to a fixed rate of 28% for the fiscal year 2009 and 25% for the fiscal year 2010 onwards.
Pada tanggal 11 Desember 2008, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan PMK-210/PMK.03/2008 yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2009. Berdasarkan peraturan ini, produsen rokok tidak lagi ditunjuk sebagai pemungut Pajak Penghasilan pasal 22. Sejak tanggal 1 Januari 2009, pajak penghasilan badan distributor rokok dihitung berdasarkan Pasal 17 Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
On December 11, 2008, the Minister of Finance of Republic of Indonesia issued a Regulation PMK210/PMK.03/2008, which was effective January 1, 2009. Under this regulation, the cigarette producers are no longer appointed as a collector of Income Tax article 22. From January 1, 2009, cigarette distributors are subject to income tax under article 17 of the Income Tax Law No. 36 Year 2008.
Halaman
5/26
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan)
11. TAXATION (continued)
d. Peraturan baru (lanjutan)
d.
Oleh sebab itu, PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas), anak perusahaan yang bergerak dalam usaha distribusi rokok, menentukan pajak penghasilan badan berdasarkan metode pajakpenghasilan dan bukan berdasarkan metode pajak final sejak tanggal tersebut.
New regulation (continued) Accordingly, PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas), a subsidiary engaged in cigarette distribution, determined its income tax based on the income tax method instead of the final tax method from this date.
12. HUTANG CUKAI
12. EXCISE TAX PAYABLE
Hutang cukai merupakan hutang yang timbul dari pembelian pita cukai.
Excise tax payable represents payables arising from the purchase of excise stamps. 13. ACCRUED EXPENSES AND PROVISIONS
13. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN KEWAJIBAN ESTIMASIAN 2009
2008
Iklan dan promosi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Sumbangan kepada Yayasan Putera Sampoerna Honorarium tenaga ahli Lain-lain
294,621 259,040
415,079 212,748
24,125 14,989 246 ,477
25,875 14,720 237,689
Advertising and promotion Salaries, wages and employee benefits Donation to Putera Sampoerna Foundation Professional fees Others
Jumlah
839 ,252
906,111
Total
14. LONG-TERM DEBTS
14. PINJAMAN JANGKA PANJANG 2009 Hutang obligasi Biaya emisi obligasi setelah dikurangi dengan amortisasi
2008 -
1,000,000
-
(375)
Bonds payable Bonds issuance cost - net of amortisation
Bersih Hutang sewa pembiayaan
135,178
999,625 179,532
Net Obligations under finance leases
Jumlah
135,178
1,179,157
Total
58,838
999,625 66,833
Less current maturities Bonds payable Obligations under finance leases -
58,838
1,066,458
76,340
112,699
Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Hutang obligasi - Hutang sewa pembiayaan Bagian jangka panjang
Long-term portion
Hutang obligasi
Bonds payable
Pada bulan Oktober 2004, Perusahaan menerbitkan obligasi tanpa jaminan dengan nilai nominal Rp1,0 triliun (Obligasi III) yang jatuh tempo pada tanggal 26 Oktober 2009, dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun yang dibayarkan setiap tiga bulan. Obligasi III telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 Oktober 2004.
In October 2004, the Company issued unsecured bonds with a nominal value of Rp1.0 trillion (Bond III) which matured on October 26, 2009, bearing a fixed interest rate at 10.75% a year, payable quarterly. Bond III was listed on the Indonesia Stock Exchange on October 26, 2004.
Perusahaan telah melunasi hutang obligasi di atas pada tanggal 26 Oktober 2009.
The Company settled the bonds above on October 26, 2009.
Halaman
5/27
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
14. LONG-TERM DEBTS (continued)
Hutang sewa pembiayaan
Obligations under finance leases
Grup mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Serasi Auto Raya, PT CSM Corporatama dan PT Adira Sarana Armada untuk pembelian alat transportasi dengan jangka waktu antara tiga sampai dengan lima tahun yang akan berakhir pada beberapa tanggal.
The Group has lease commitments with PT Serasi Auto Raya, PT CSM Corporatama and PT Adira Sarana Armada covering transportation equipment under finance leases with lease terms ranging from three to five years and expiring on various dates.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:
As at December 31, 2009 and 2008, the future minimum rental payments required under the lease agreements are as follows:
2009 Dalam 1 tahun Lebih dari 1 tahun Jumlah Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo Nilai kini atas pembayaran sewa minimum Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
2008
70,951 85,828
83,832 127,479
Within 1 year More than 1 year
156,779
211,311
Total
(21,601)
(31,779)
135,178
179,532
(58,838)
(66,833)
76,340
112,699
Hutang sewa pembiayaan dijamin dengan aset tetap terkait. 15. MODAL SAHAM
Less amount applicable to interest Present value of minimum rental payments Less current portion Long-term portion
Obligations under finance leases are secured by the respective fixed assets. 15. SHARE CAPITAL
Saham Perusahaan bernilai nominal Rp100,0 (Rupiah penuh) per saham. Rincian kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The Company’s shares have a par value of Rp100.0 (full Rupiah) per share. The share ownership details of the Company as at December 31, 2009 and 2008 are as follows: 2009
Pemegang saham/ Shareholders
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
PT Philip Morris Indonesia Masyarakat/Public
4,303,168,205 79,831,795
98.18 1.82
430,317 7,983
Modal saham yang beredar/ Outstanding share capital
4,383,000,000
100.00
438,300
2008
Pemegang saham/ Shareholders
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
PT Philip Morris Indonesia Masyarakat/Public
4,297,067,705 85,932,295
98.04 1.96
429,707 8,593
Modal saham yang beredar/ Outstanding share capital
4,383,000,000
100.00
438,300
Halaman
5/28
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. INFORMASI SEGMEN
16. SEGMENT INFORMATION
Grup mengklasifikasikan usahanya ke dalam segmen usaha primer dan sekunder.
The Group classifies its operations into primary and secondary business segments.
Informasi Segmen Usaha (Primer)
Business Segment Information (Primary) 2009
Industri dan perdagangan rokok/ Manufacturing and distribution of cigarettes
Percetakan, pengemasan dan pengangkutan/ Printing, packaging and transportation
Lain -lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan bersih segmen Eksternal Antar segmen
38,783,938 -
155,494 1,006,008
32,754 26,603
(1,032,611)
38,972,186 -
Business Segment Information (Primary) Segment net sales External Inter-segment
Jumlah penjualan bersih segmen
38,783,938
1,161,502
59,357
(1,032,611)
38,972,186
Total segment net sales
Beban pokok penjualan Eksternal Antar segmen
26,869,247 933,204
845,885 2
22,333 18,695
(951,901)
27,737,465 -
Cost of goods sold External Inter-segment
Jumlah beban pokok penjualan
27,802,451
845,887
41,028
(951,901)
2 7,737,465
Total segment cost of goods sold
7,0 46,055
242,366
(25,771)
35,117
7,297,767
Operating income/(loss)
1,159
(913)
-
-
246
Share of results/(losses) of associates
16,435,059 10,911
922,611 9,676
367,903 -
(247,253) -
1 7,478,320 20,587
Segment assets Investments in shares
217,540
Unallocated assets
1 7,716,447
Total consolidated assets
5,242,522
Segment liabilities
2,008,000
Unallocated liabilities
7,250,522
Total consolidated liabilities
Laba/(rugi) operasi Bagian laba/(rugi) bersih perusahaan asosiasi Aset segmen Penyertaan saham Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aset konsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
5,245,988
80,378
66,341
(150,185)
Jumlah kewajiban konsolidasi Pengeluaran modal
592,650
21,452
750
(7,001)
607,851
Penyusutan dan amortisasi
499,369
52,410
4,645
-
556,424
Capital expenditure Depreciation and amortisation
Informasi Segmen Geografis (Sekunder)
Geographical Segment Information (Secondary)
Penjualan bersih, beban pokok penjualan, aset dan pengeluaran modal Grup dari usaha di dalam negeri, pada tahun 2009, masing-masing mencerminkan 98,5%, 98,5%, 96,9% dan 99,9% dari jumlah penjualan bersih, beban pokok penjualan, aset dan pengeluaran konsolidasi.
The Group’s net sales, cost of goods sold, assets and capital expenditure in Indonesia in 2009, represents 98.5%, 98.5%, 96.9% and 99.9% from the respective total consolidated net sales, cost of goods sold, assets and capital expenditure.
Halaman
5/29
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
16. SEGMENT INFORMATION (continued) 2008
Industri dan perdagangan rokok/ Manufacturing and distribution of cigarettes
Percetakan, pengemasan dan pengangkutan/ Printing, packaging and transportation
Lain -lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan bersih segmen Eksternal Antar segmen
34,508,461 -
103,462 876,958
68,522 42,512
(919,470)
34,680,445 -
Business Segment Information (Primary) Segment net sales External Inter-segment
Jumlah penjualan bersih segmen
34,508,461
980,420
111,034
(919,470)
34,680,445
Total segment net sales
Beban pokok penjualan Eksternal Antar segmen
23,939,905 823,903
731,855 -
23,436 32,097
(856,000)
24,695,196 -
Cost of goods sold External Inter-segment
Jumlah beban pokok penjualan
24,763,808
731,855
55,533
(856,000)
24,695,196
Total segment cost of goods sold
6,003,406
195,424
(10,202)
36,605
6,225,233
Operating income/(loss)
800
(991)
-
-
(191)
Share of results/(losses) of associates
14,967,039 11,940
764,127 10,433
417,649 -
(202,046) -
15, 946,769 22,373
Segment assets Investments in shares
164,677
Unallocated assets
1 6,133,819
Total consolidated assets
4,354,162
Segment liabilities
3,729,422
Unallocated liabilities
8,083,584
Total consolidated liabilities
Laba/(rugi) operasi Bagian laba/(rugi)bersih perusahaan asosiasi Aset segmen Penyertaan saham Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aset konsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
4,275,654
96,560
97,499
(115,551)
Jumlah kewajiban konsolidasi Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
1,049,585
74,200
-
-
1,123,785
385,507
52,843
4,666
-
443,016
Capital expenditure Depreciation and amortisation
Informasi Segmen Geografis (Sekunder)
Geographical Segment Information (Secondary)
Penjualan bersih, beban pokok penjualan, aset dan pengeluaran modal Grup dari usaha di dalam negeri, pada tahun 2008, masing-masing mencerminkan 98,2%, 96,0%, 96,0% dan 99,6% dari jumlah penjualan bersih, beban pokok penjualan, aset dan pengeluaran konsolidasi.
The Group’s net sales, cost of goods sold, assets and capital expenditure in Indonesia in 2008, represents 98.2%, 96.0%, 96.0% and 99.6% from the respective total consolidated net sales, cost of goods sold, assets and capital expenditure.
Halaman
5/30
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. BEBAN POKOK PENJUALAN
17. COST OF GOODS SOLD 2009
2008
Beban produksi Pita cukai Persediaan barang jadi dan barang dagangan awal tahun Pembelian barang dagangan Persediaan barang jadi dan barang dagangan akhir tahun
7,839 ,550 15,071 ,137
7,009,425 13,422,111
1,631 ,133 5,210 ,356
1,375,283 4,494,057
(2,035 ,117)
(1,631,133)
Beban pokok penjualan rokok Beban pokok penjualan lainnya
27,717 ,059 20,406
24,669,743 25,453
Cost of goods sold for cigarettes Cost of other sales
Jumlah
27,737,465
24,695,196
Total
Tidak ada pembelian dari pihak tertentu dengan nilai transaksi lebih dari 10% penjualan bersih konsolidasi selain dengan PT Philip Morris Indonesia (Catatan 22).
18. BEBAN USAHA
Penjualan Iklan dan promosi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 20) Jasa manajemen (Catatan 22) Pengangkutan dan distribusi Penyusutan Sewa Honorarium tenaga ahli Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50 miliar) Jumlah
Production costs Excise tax Beginning balance of finished goods and merchandise inventory Purchase of merchandise inventory Ending balance of finished goods and merchandise inventory
There were no purchases from any party exceeding 10% of the consolidated net sales other than purchases from PT Philip Morris Indonesia (Note 22).
18. OPERATING EXPENSES 2009
2008
1,190,429
1,165,458
739,975 452,007 344,647 81,594 78,601 57,463
634,989 395,238 333,650 69,488 67,591 79,903
203,725
209,140
Selling Advertising and promotion Salaries, wages and employee benefits (Note 20) Management services (Note 22) Transportation and distribution Depreciation Rent Professional fees Others (less than Rp50 billion each)
3,148,441
2,955,457
Total
Umum dan administrasi Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan (Catatan 20) Honorarium tenaga ahli Penyusutan Sewa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50 miliar) (Catatan 22)
412,045 60,719 52,973 44,094
409,358 49,645 46,680 54,148
218 ,682
244,728
General and administrative Salaries, wages, and employee benefits (Note 20) Professional fees Depreciation Rent Others (less than Rp50 billion each) (Note 22)
Jumlah
788 ,513
804,559
Total
3,936 ,954
3,760,016
Total operating expenses
Jumlah beban usaha
Halaman
5/31
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. BEBAN PEMBIAYAAN
19. FINANCING COSTS 2009
Beban bunga Hutang obligasi Pinjaman bank Hutang sewa pembiayaan Pinjaman jangka pendek pihak hubungan istimewa (Catatan 22) Kapitalisasi beban pembiayaan (Catatan 7)
2008
88,389 34,998 18,638
107,500 65,793 22,256
1,471
12,915
-
(59,198)
Interest expense Bonds payable Bank borrowings Obligations under finance leases Short-term borrowings - related party (Note 22) Capitalisation of financing costs (Note 7)
Jumlah Biaya lindung nilai Lain-lain
143,496 20,266 2,844
149,266 14,935 2,645
Total Hedging costs Others
Jumlah beban pembiayaan
166,606
166,846
Total financing costs
20. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA
20. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS
Program pensiun
Pension plan
Sejak tahun 1999, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan bulanan tetap yang memenuhi syarat yang didanai melalui kontribusi Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri, yang dihitung/ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial yang dilakukan setiap tahun. Aset program pensiun imbalan pasti tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Sampoerna, yang pendiriannya sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep-398/KM.17/1999 tanggal 15 Nopember 1999.
Since 1999, the Company and certain of its domestic subsidiaries had a defined benefit pension plan covering substantially all of their eligible permanent monthly employees, funded through contributions from the Company and certain domestic subsidiaries, at contribution levels determined using annual actuarial computations. The assets of the defined benefit pension plan were managed by Dana Pensiun Sampoerna, the establishment of which was approved based on the Decision Letter No. Kep-398/KM.17/1999 dated November 15, 1999 from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia.
Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk membubarkan Dana Pensiun Sampoerna sehubungan dengan rencana perubahan program pensiun dari program pensiun imbalan pasti menjadi program pensiun iuran pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIG (DPLK AIG). Berdasarkan program pensiun iuran pasti, imbalan yang akan diterima ditentukan dari besarnya kontribusi yang dibayarkan oleh pemberi kerja dan karyawannya ditambah dengan hasil investasi atas dana tersebut. Kontribusi dari karyawan adalah bersifat sukarela. Bagian Perusahaan dan anak perusahan tertentu di dalam negeri atas program pensiun iuran pasti adalah sebesar 8,50% dari gaji karyawan atau Rp54,7 miliar pada tahun 2009 (2008: Rp37,5 miliar).
On April 1, 2008, the Company obtained approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia to liquidate Dana Pensiun Sampoerna in relation to the change of pension plan from a defined benefit pension plan to a defined contribution pension plan managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIG (DPLK AIG). Under the defined contribution pension plan, the benefit received by the employee will be determined based on the contribution paid by the employer and the employee and the return on investment of the fund. Contributions from employees are voluntary. The Company and certain of its domestic subsidiaries’ contribution to the defined contribution pension plan is 8.50% of the employee’s basic salary or Rp54.7 billion for the year 2009 (2008: Rp37.5 billion).
Halaman
5/32
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
20. POST-EMPLOYMENT (continued)
BENEFIT
OBLIGATIONS
Program pensiun (lanjutan)
Pension plan (continued)
Perhitungan kurtailmen dari perubahan program pensiun imbalan pasti menjadi program pensiun iuran pasti ini didasarkan pada penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga, aktuaris independen, pada tanggal 31 Maret 2008 berdasarkan metode “Projected Unit Credit”.
The curtailment calculation for the change from the defined benefit pension plan to the defined contribution pension plan was determined based on the actuarial valuation undertaken by PT Watson Wyatt Purbajaga, an independent actuary, as at March 31, 2008 using the “Projected Unit Credit” method.
Nilai bersih aset program pensiun imbalan pasti pada tanggal 31 Maret 2008 adalah sebagai berikut:
The net funded status of the defined benefit pension plan as at March 31, 2008 was as follows:
31 Maret/ March 31, 2008 Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program Selisih nilai kini kewajiban dengan nilai wajar aset program Kerugian aktuarial yang belum diakui Kurtailmen dari program pensiun
(287,737) 474,883
Present value of obligation Fair value of plan assets
187,146 (41,755) (145,391)
Funded status Unrecognised actuarial losses Curtailment of pension plan
Biaya pensiun dibayar di muka
-
Kurtailmen ini mengakibatkan penghapusan ”Biaya pensiun dibayar di muka” sebesar Rp145,4 miliar yang diakui pada laporan laba rugi pada tahun 2008.
The curtailment resulted in a write-off of the “Prepaid pension costs” amounting to Rp145.4 billion being recognised in the statement of income for the year 2008.
Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun
Post-employment benefits not covered by a pension plan
Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun meliputi bagian imbalan berdasarkan UndangUndang Ketenagakerjaan atas karyawan-karyawan yang tidak ikut serta dalam program pensiun iuran pasti yang disebut di atas dan bagian imbalan berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan atas karyawankaryawan yang ikut dalam keanggotaan program pensiun iuran pasti yang melebihi nilai imbalan mereka sebagai anggota dari program.
Post-employment benefits not covered by a pension plan include the benefit entitlements under Labor Law of those employees who are not members of the defined contribution pension plan referred to above and that portion of benefit entitlements under the Labor Law attributable to employees who are members of the defined contribution pension plan which are in excess of their benefits as members of the plan.
Halaman
5/33
Page
Prepaid pension costs
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
20. POST-EMPLOYMENT (continued)
BENEFIT
OBLIGATIONS
Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun (lanjutan)
Post-employment benefits not covered by a pension plan (continued)
Perhitungan atas imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun didasarkan pada penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga, aktuaris independen berdasarkan metode the “Projected Unit Credit” dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
Estimated post-employment benefits not covered by a pension plan have been determined based on the annual actuarial valuation undertaken by PT Watson Wyatt Purbajaga, an independent actuary using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun normal Usia pensiun dini Tabel tingkat kematian
2009
2008
10.75% 8.00% 55 tahun/years 45 tahun/years TMI’99 Indonesian Mortality Table 1999
12.50% 10.00% 55 tahun/years 45 tahun/years TMI’99 Indonesian Mortality Table 1999
Kewajiban imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The post-employment benefit obligations as at December 31, 2009 and 2008 were as follows:
2009
2008
Nilai kini kewajiban (Keuntungan)/kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui yang belum menjadi hak
(490,076)
(329,370)
(15,380)
56,258
142,058
29,151
Kewajiban imbalan pasca-kerja
(363,398)
(243,961)
Rincian beban imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun adalah sebagai berikut:
Jumlah beban
Present value of obligation Unrecognised actuarial (gains)/losses Unrecognised past service costs non-vested Post-employment benefit obligations
The details of the post-employment benefit expenses not covered by the pension plan were as follows:
2009 Biaya jasa kini Beban bunga Biaya jasa lalu Biaya terminasi Kerugian bersih aktuarial yang diakui pada tahun berjalan
Annual discount rate Annual salary increase Retirement age Early retirement age Mortality table
2008
26 ,617 40 ,514 65,951 -
24,061 28,792 3,000 16,985
3,348
245
Current service cost Interest cost Past service cost Termination cost Net actuarial losses recognised during the year
136,430
73,083
Total expense
Halaman
5/34
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
20. POST-EMPLOYMENT (continued)
BENEFIT
OBLIGATIONS
Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun (lanjutan)
Post-employment benefits not covered by a pension plan (continued)
Mutasi kewajiban imbalan pasca-kerja adalah sebagai berikut:
The movements in post-employment obligations were as follows:
2009
2008
Saldo awal tahun Beban imbalan pasca-kerja tahun berjalan Pembayaran imbalan kepada karyawan
243,961
214,889
136,430 (16,993)
73,083 (44,011)
Saldo akhir tahun
363,398
243,961
21. DIVIDEN
benefit
Balance at the beginning of the year Post-employment benefit expense Payments to employees Balance at the end of the year
21. DIVIDENDS
2009
2009
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Tahunan tanggal 27 Mei 2009, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen kas sebesar Rp2,63 triliun atau Rp600,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari laba bersih tahun buku 2008, yang telah dibagikan sebagai berikut: - Rp1,49 triliun atau Rp340,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayar pada tanggal 6 Juli 2009; - Rp0,48 triliun atau Rp110,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayar pada tanggal 22 Desember 2009; - Rp0,66 triliun atau Rp150,0 (Rupiah penuh) telah dibayar pada tanggal 25 Pebruari 2010.
Based on a resolution of the Annual Shareholders’ General Meeting on May 27, 2009, the Company’s shareholders approved a cash dividend of Rp2.63 trillion or Rp600.0 (full Rupiah) per share from the 2008 net income, which distributed as follows:
2008
2008
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Tahunan tanggal 27 Mei 2008, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen kas sebesar Rp1,7 triliun atau Rp390,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari laba bersih tahun buku 2007 dimana sebesar Rp1,2 triliun atau Rp280,0 (Rupiah penuh) per saham dibayar pada tanggal 29 Oktober 2008 dan Rp0,5 triliun atau Rp110,0 (Rupiah penuh) per saham dibayar pada tanggal 25 Maret 2009.
Based on a resolution of the Annual Shareholders’ General Meeting on May 27, 2008, the Company’s shareholders approved a cash dividend of Rp1.7 trillion or Rp390.0 (full Rupiah) per share from the 2007 net income in which Rp1.2 trillion or Rp280.0 (full Rupiah) per share was paid on October 29, 2008 and Rp0.5 trillion or Rp110.0 (full Rupiah) per share was paid on March 25, 2009.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 1 Pebruari 2008, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen kas sebesar Rp2,2 triliun atau Rp510,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari akumulasi laba ditahan tahun-tahun buku sebelum tahun 2007 dan telah dibayar pada tanggal 17 Maret 2008.
Based on a resolution of the Extraordinary Shareholders’ General Meeting on February 1, 2008, the Company’s shareholders approved a cash dividend of Rp2.2 trillion or Rp510.0 (full Rupiah) per share from the accumulated retained earnings before 2007, which was paid on March 17, 2008.
Halaman
- Rp1.49 trillion or Rp340.0 (full Rupiah) per share paid on July 6, 2009; - Rp0.48 trillion or Rp110.0 (full Rupiah) per share paid on December 22, 2009; - Rp0.66 trillion or Rp150.0 (full Rupiah) per share paid on February 25, 2010.
5/35
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. INFORMASI ISTIMEWA
MENGENAI
PIHAK
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) HUBUNGAN
22. RELATED PARTY INFORMATION
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan metode perhitungan harga cost plus.
The Group, in its regular conduct of business, has engaged in transactions with related parties which have been priced using a cost plus method.
Sifat transaksi material dan hubungan istimewa
Nature of material transactions and relationship with related parties
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties
Transaksi yang signifikan/ Significant transactions
PT Philip Morris Indonesia
Pemegang saham pengendali/ Controlling shareholder
- Penjualan bahan kemasan rokok/Sales of cigarette packaging materials - Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts - Pembelian rokok/Purchase of cigarettes - Pembelian tembakau/Purchase of tobacco - Pembelian mesin/Purchase of machinery - Pendapatan jasa manajemen/Management services income - Pendapatan jasa kepegawaian/Personnel services income - Biaya jasa kepegawaian/Personnel services charges
Philip Morris Products SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
-
Philip Morris International Management SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa teknis/Technical services charges - Biaya jasa manajemen/Management service charges
Philip Morris Services SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pendapatan jasa kepegawaian/Personnel services income - Biaya jasa kepegawaian/Personnel services charges
(Malaysia)
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa manajemen/Management services charges
Philip Morris International IT Service Center SARL
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa charges
teknis/Technical services
Philip Morris Information Services Limited
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa charges
teknis/Technical services
Management
Godfrey Phillips Sdn. Bhd.
Halaman
5/36
Page
Penjualan rokok/Sales of cigarettes Pendapatan royalti/Royalty income Biaya royalti/Royalty charges Pendapatan jasa teknis untuk pengembangan produk/Technical services income for product development
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan)
PIHAK
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) HUBUNGAN
22. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Sifat transaksi material dan hubungan istimewa (lanjutan)
Nature of material transactions and relationship with related parties (continued)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties
Philip Morris International Management SA (Tolling)
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd.
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
Transaksi yang signifikan/ Significant transactions - Penjualan rokok/Sales of cigarettes products - Pembelian tembakau/Purchase of tobacco - Penjualan tembakau/Sales of tobacco - Pendapatan jasa teknis/Technical services income - Pembelian mesin dan suku cadang/Purchase of machinery and spare parts - Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts - Pembelian tembakau, saos dan flavor/Purchase of tobacco, sauce and flavor - Biaya jasa manajemen/Management service charges - Biaya jasa teknis/Technical service charges - Pembiayaan/Financing
Philip Morris Finance SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pembiayaan/Financing
Philip Morris Brazil Industria E Comercio
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Penjualan cengkeh/Sales of clove
Intertaba S.P.A., Zola Predosa (Bologna)
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pembelian mesin cadang/Purchase of spareparts
dan suku machinery and
Philip Morris Limited Australia
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pembelian mesin cadang/Purchase of spareparts
dan suku machinery and
Philip Morris Philippines Manufacturing Inc
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pembelian tembakau dan flavor/Purchase of tobacco and flavor
Philip Morris Ukraine
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pembelian mesin cadang/Purchase of spareparts
Philip Morris Global Services Inc
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa manajemen/Management service charges
Halaman
5/37
Page
dan suku machinery and
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan)
PIHAK
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) HUBUNGAN
22. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Transaksi hubungan istimewa yang material
Significant transactions with related parties
Rincian transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa sebagai berikut:
The details of transactions with related parties are as follows:
2009
2008
Transaksi usaha Penjualan Philip Morris International Management SA (Tolling) PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Brazil Industria E Comercio Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Pembelian PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Philippines Manufacturing Inc Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi
Trade transactions
95,980 92 ,325 17 ,469 3,398 801 83
495 31,364 16,376 1,235 73
210 ,056
49,543
0.54%
0.14%
5,253 ,844
4,394,508
317 ,129 5 ,407
311,835 7,743
110 347
1,372 -
5,576,837
4,715,458
14 .31%
13.60%
Transaksi lainnya Penjualan lainnya Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Philip Morris Indonesia Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Pembelian lainnya PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Ukraine Intertaba S.P.A., Zola Predosa (Bologna) Philip Morris Limited Australia Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi
Sales Philip Morris International Management SA (Tolling) PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Brazil Industria E Comercio Others (below Rp1.0 billion)
As a percentage of the consolidated net sales Purchases PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Philippines Manufacturing Inc Others (below Rp1.0 billion)
As a percentage of the consolidated net sales Other transactions Other sales Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Philip Morris Indonesia Others (below Rp1.0 billion)
4,881 2,393 406
8,309 27,746 -
7,680
36,055
0.02%
0.10%
As a percentage of the consolidated net sales
2,854 2,791 336 745
4,030 1,319 2,326 53
Other purchases PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Ukraine Intertaba S.P.A., Zola Predosa (Bologna) Philip Morris Limited Australia Others (below Rp1.0 billion)
6 ,726
7,728
0.02%
0.02%
Halaman
5/38
Page
As a percentage of the consolidated net sales
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan)
PIHAK
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) HUBUNGAN
22. RELATED PARTY INFORMATION (continued) Significant (continued)
Transaksi hubungan istimewa yang material (lanjutan) 2009 Biaya jasa dan lainnya Philip Morris International Management SA Philip Morris Management Services SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris International IT Service Center SARL Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Product SA Philip Morris Information Services Limited Philip Morris Global Services Inc Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Beban pembiayaan Philip Morris Finance SA Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Pendapatan jasa dan lainnya Philip Morris Products SA Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Management Services SA Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Penghasilan bunga Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Finance SA Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi
transactions
with
related
parties
2008 Service charges and others Philip Morris International Management SA Philip Morris Management Services SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris International IT Service Center SARL Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Product SA Philip Morris Information Services Limited Philip Morris Global Services Inc Others (below Rp1.0 billion)
441 ,992 188 ,347 70 ,459
384,532 153,813 74,385
26 ,864 25 ,242 20 ,690 9 ,789 4,678 740
23,203 24,336 25,655 6,100 36
788,801
692,060
2 .02%
2.00%
As a percentage of the consolidated net sales
1,471
12,915
Financing costs Philip Morris Finance SA
0.00%
0.04%
As a percentage of the consolidated net sales
29 ,826
33,925
27,450 26 ,592 31,016 424 505
19,823 17,848 1,044 1,096
115,813
73,736
0.30%
0.21%
As a percentage of the consolidated net sales
5 ,043 16
4,535 -
Interest income Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Finance SA
5 ,059
4,535
0.01%
0.01%
Halaman
5/39
Page
Service income and others Philip Morris Products SA Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Management Services SA Others (below Rp1.0 billion)
As a percentage of the consolidated net sales
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan)
PIHAK
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) HUBUNGAN
22. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Saldo akun dengan pihak-pihak hubungan istimewa
Account balances with related parties
Rincian saldo dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The details of balances from related parties are as follows:
2009 Piutang usaha Philip Morris International Management SA (Tolling) PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap aset konsolidasi Piutang lainnya Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Finance SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International IT Services Center Philip Morris Products SA Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris Management Services SA Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap aset konsolidasi
2008 Trade receivables Philip Morris International Management SA (Tolling) PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Others (below Rp1.0 billion)
40,250 7,721 313 374
14,060 2,287 -
48,658
16,347
0.27%
0.10% As a percentage of the consolidated assets
105,600 63,070 17,724
158,194 2,778
3,947 3,402
4,930
3,278 1,541 196
1,194 -
198,758
167,096
1 .12%
Other receivables Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Finance SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International IT Services Center Philip Morris Products SA Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris Management Services SA Others (below Rp1.0 billion)
1.04% As a percentage of the consolidated assets
Pada bulan September 2009, Sampoerna International Pte. Ltd., anak perusahaan di Singapura, memberikan fasilitas pinjaman kepada Philip Morris Finance SA.
In September 2009, Sampoerna International Pte. Ltd., a subsidiary in Singapore, provided an intercompany loan to Philip Morris Finance SA.
Jumlah saldo piutang adalah sebesar US$6,9 juta (setara dengan Rp63,1 miliar) dan memiliki tingkat suku bunga antara 0,09%-0,12%.
The outstanding intercompany loan amounted to US$6.9 million (equivalent to Rp63.1 billion) and bore annual interest rates of 0.09%-0.12%.
Pada bulan Januari 2008, PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd., anak perusahaan di Malaysia, memberikan fasilitas pinjaman kepada Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. maksimum sampai dengan setara US$32,0 juta.
In January 2008, PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd., a subsidiary in Malaysia, provided an intercompany loan facility to Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. up to the equivalent of US$32.0 million.
Jumlah saldo piutang adalah sebesar RM37,5 juta (setara dengan Rp102,9 miliar) (2008: RM49,0 juta/setara dengan Rp154,9 miliar) dan memiliki tingkat suku bunga antara 3,40%-4,70% (2008: 3,80%-4,10%).
The outstanding intercompany loan amounted to RM37.5 million (equivalent to Rp102.9 billion)(2008: RM49.0 million/equivalent to Rp154.9 billion) and bore annual interest rates of 3.40%-4.70% (2008: 3.80%4.10%).
2009
2008
Pinjaman jangka pendek Philip Morris Finance SA
94,002
-
Short-term borrowings Philip Morris Finance SA
Persentase terhadap kewajiban konsolidasi
1.30%
-
As a percentage of the consolidated liabilities
Halaman
5/40
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan)
PIHAK
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) HUBUNGAN
22. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Account balances with related parties (continued)
Saldo akun dengan pihak-pihak hubungan istimewa (lanjutan) 2009 Hutang usaha PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Lain-lain (di bawah Rp 1,0 miliar)
2008
246,882
255,131
16,711 4,159 -
65,883 4,239 41
267 ,752
325,294
3.69%
4.02%
83,282
15,393
67,374 21,692 4,640 3,798 2,791 2,190 1,483 397
66,058 1,924 4,295 2,145 4,433
108
4,335 733
187 ,755
99,316
2 .59%
1.23%
Persentase terhadap kewajiban konsolidasi Hutang lainnya Philip Morris Management Services SA Philip Morris International Management SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Global Services Inc Philip Morris Information Services Limited Philip Morris Ukraine Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International IT Service Center SARL Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap kewajiban konsolidasi
Trade payables PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Others (below Rp 1.0 billion) As a percentage of the consolidated liabilities Other payables Philip Morris Management Services SA Philip Morris International Management SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Global Services Inc Philip Morris Information Services Limited Philip Morris Ukraine Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International IT Service Center SARL Others (below Rp1.0 billion) As a percentage of the consolidated liabilities
23. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
23. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2009, operasi Grup dalam negeri memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As at December 31, 2009, the Group’s domestic operations had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows: 2009 Setara Rupiah/ Rupiah equivalent
Mata uang asing/ Foreign currencies Aset Kas dan setara kas Piutang usaha dan piutang lainnya Jumlah aset Kewajiban Pinjaman jangka pendek Hutang usaha dan hutang lainnya Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Jumlah kewajiban Kewajiban - bersih
US$ 3, 666,279
CHF
-
EUR
158
Assets 34,465 Cash and cash equivalents Trade receivables and 52,714 other receivables
5,187,902
434,374
-
8,854,181
434,374
158
87,179
-
94,002
Total assets
18,121,263
8,849,888
2,462,098
284,025
Liabilities Short-term borrowings Trade payables and other payables
13, 405,407 41, 526,903
27,548 8,877,436
154,121 2,616,219
128,343 506,370
Accrued expenses and provisions Total liabilities
US$(32,672,722) CHF (8,443,062) EUR (2,616,061)
(419,191)
Liabilities - net
US$ 10,000,233
CHF
-
Halaman
5/41
EUR
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a.
b.
c.
d.
24. SIGNIFICANT AGREEMENTS
Pada tanggal 31 Maret 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian tembakau dengan PT Sadhana untuk membeli sebagian besar kebutuhan tembakau domestik selama lima tahun berdasarkan harga pasar.
a. On March 31, 2008, the Company entered into a leaf supply agreement with PT Sadhana to procure a significant portion of the Company’s total Indonesian packed leaf tobacco requirements for five years at market price.
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan memiliki uang muka sejumlah Rp1,3 triliun (2008: Rp1,5 triliun) untuk pembelian tembakau yang belum direalisasikan. Pembayaran uang muka telah dijamin sepenuhnya oleh Standby Letter of Credit.
As at December 31, 2009, the Company had advanced Rp1. 3 trillion (2008: Rp1.5 trilion) for the purchase of tobacco that had yet to be settled. These advance payments are fully covered by Standby Letter of Credit.
Grup menandatangani berbagai perjanjian dengan PT Philip Morris Indonesia atau pihak-pihak terafiliasi sehubungan dengan: - penyediaan barang (tembakau, bahan baku, bahan kemasan rokok, mesin dan suku cadang), - penyediaan jasa (pengelolaan gudang tembakau, jasa manajemen, jasa sistem informasi, jasa penjualan dan manajemen merek, jasa teknis untuk penelitian dan pengembangan dan jasa kepegawaian), - lisensi merek dagang, sub-lisensi merek dagang, kontrak manufaktur, - pembiayaan.
b. The Group has various agreements with PT Philip Morris Indonesia or its affiliated companies in relation to: - supply transactions (tobacco, raw materials, cigarette packaging materials, machinery and spare parts), - service transactions (leaf warehouse management, management services, information system services, sales and brand management services, technical support for research and development and personnel services), - trademark license, trademark sub-licence, contract manufacturing, - financing.
Transaksi hubungan istimewa di atas telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Juni 2006 dan 18 Oktober 2006.
The above related party arrangements were approved in the Extraordinary Shareholders’ General Meetings on June 27, 2006 and October 18, 2006.
Pada tanggal 10 Januari 2005, Panamas menandatangani perjanjian distribusi dengan PT Philip Morris Indonesia untuk jangka waktu sepuluh tahun sebagai distributor tunggal untuk menjual rokok-rokok produksi PT Philip Morris Indonesia di Indonesia, berlaku sejak tanggal 10 Januari 2005 sampai dengan 28 Pebruari 2015.
c. On January 10, 2005, Panamas entered into a distribution agreement with PT Philip Morris Indonesia for ten years as the sole distributor of PT Philip Morris Indonesia‘s cigarette products in Indonesia, effective from January 10, 2005 until February 28, 2015.
Pada tanggal 22 Desember 2009, perjanjian distribusi diatas telah dirubah dengan mengalihkan seluruh hak Panamas sebagai distributor tunggal kepada Perusahaan terhitung sejak tanggal 1 Januari 2010.
On December 22, 2009, the distribution agreement was amended by assigning all Panamas’s rights as the sole distributor to the Company effective from January 1, 2010.
PT Taman Dayu (TD) menandatangani perjanjian kerjasama pengembangan proyek dengan PT Ciputra Surya Tbk. selama 20 tahun sehubungan dengan properti milik TD, berlaku sejak tanggal 7 April 2005. Persentase pendapatan TD terhadap penjualan konsolidasi adalah sebesar 0,06% .
d. PT Taman Dayu (TD) has a 20 year joint project development agreement with PT Ciputra Surya Tbk. in relation to property owned by TD, effective from April 7, 2005. TD revenue as a percentage of the consolidated revenue was 0.06%.
Halaman
5/42
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) e.
24. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Mitra Produksi Sigaret (MPS) untuk memproduksi sigaret kretek tangan. Perjanjian ini umumnya berlaku untuk jangka waktu bervariasi antara satu sampai dengan tiga tahun dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak.
e. The Company has agreements with third party operators (TPO) to produce hand-rolled cigarettes. These agreements vary from one to three years and are extendable based on mutual agreement by both parties.
Biaya produksi dan jasa manajemen yang dibebankan oleh MPS masing-masing sebesar Rp1,17 triliun pada tahun 2009 (2008: Rp1,19 triliun), termasuk dalam biaya produksi.
Total production costs and management fees charged by the TPOs of Rp1.17 trillion in 2009 (2008: Rp1.19 trillion), are included within cost of production.
25. KOMITMEN
25. COMMITMENTS a. Purchase of fixed assets
a. Pembelian aset tetap
As at December 31, 2009, the Group had outstanding commitments relating to the purchase of fixed assets of Rp122.0 billion (2008: Rp79.9 billion).
Pada tanggal 31 Desember 2009, Grup mempunyai komitmen sehubungan dengan pembelian aset tetap sebesar Rp122,0 miliar (2008: Rp79,9 miliar).
b. Rent
b. Sewa Jumlah pembayaran minimum sewa operasi di masa mendatang yang berasal dari sewamenyewa biasa adalah sebagai berikut:
The future aggregate minimum lease payments under operating leases are as follows:
2009
2008
Tidak lebih dari 1 tahun Antara lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun
70,117
37,610
141,599
56,570
Not later than 1 year Later than 1 year and not later than 5 years
Jumlah
211,716
94,180
Total
26. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
26. SUBSEQUENT EVENTS
a. Sehubungan dengan akan diberlakukannya perjanjian ASEAN Free Trade Area (AFTA) sejak tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan merencanakan untuk merestrukturisasi kegiatan usaha produksi rokok di Malaysia melalui PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (SJL) dan anak perusahaannya.
a. In relation with the implementation of ASEAN Free Trade Area (AFTA) effective January 1, 2010, the Company is planning to restructure the cigarette operations in Malaysia through its subsidiary PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (SJL) and subsidiary.
Perusahaan akan mengalihkan produksi rokok di pasar Malaysia yang dilakukan oleh SJL ke Perusahaan di Indonesia. Dengan pengalihan ini, Perusahaan bermaksud menutup semua kegiatan produksi rokok SJL di Malaysia.
The Company will move the manufacture of the cigarettes for the Malaysian market from SJL to the Company in Indonesia. As part of this plan, the Company plans to close down all SJL‘s cigarette production in Malaysia.
Rencana Perusahaan saat ini masih dalam proses dan rencana tersebut tidak akan menimbulkan dampak yang signifikan pada laporan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan.
The Company’s business plan is currently under process and this plan will have no significant impact to the consolidated financial statements of the Company and subsidiaries.
Halaman
5/43
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
26. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan) b.
26. SUBSEQUENT EVENTS (continued)
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan melakukan perluasan kegiatan, yaitu menjual dan mendistribusikan produk rokok secara langsung dan melakukan sendiri percetakan kemasan produk rokok. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan telah melakukan pembelian aset-aset tertentu dan kewajiban-kewajiban tertentu dari PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas, PT Sampoerna Printpack dan PT Handal Logistik Nusantara, yang semuanya merupakan anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh Perusahaan, pada tahun 2010 (Catatan 1).
b. Starting January 1, 2010, the Company has expanded its activity such that it directly sells and distributes its cigarettes and does its own printing for cigarette packaging. In connection with it, the Company has acquired certain assets and assume certain liabilities of PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas, PT Sampoerna Printpack and PT Handal Logistik Nusantara, all of which are wholly owned subsidiaries of the Company, in 2010 (Note 1).
Transaksi tersebut telah di selesaikan pada bulan Januari 2010 dan tidak menimbulkan dampak yang signifikan pada laporan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan.
The transaction was finalised in January 2010 and gave no significant impact to the consolidated financial statements of the Company and subsidiaries. 27. ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS
27. STANDAR AKUNTANSI Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi yang mungkin relevan terhadap Grup, dengan ringkasan sebagai berikut:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised accounting standards which may be applicable to the Group, with a summary as follows:
- tiga standar yang berlaku untuk laporan keuangan yang mencakup periode laporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010 sehubungan dengan biaya pinjaman dan instrumen keuangan.
- three standards applicable for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2010 relating to borrowing costs and financial instruments.
- sembilan standar dan satu interpretasi yang dicabut pada tanggal 1 Januari 2010.
- nine standards and one interpretation withdrawn as of January 1, 2010.
- 11 standar dan lima interpretasi yang berlaku untuk laporan keuangan yang mencakup periode laporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
- 11 standards and five interpretations applicable for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2011.
Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan.
The Group is still evaluating the possible impact of these standards on the financial statements.
Halaman
5/44
Page
I N F O R M A S I
P E N D A F T A R A N
D A N
P E R D A G A N G A N
S A H A M
Saham biasa atas nama PT HM Sampoerna Tbk. terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Para pemegang saham dapat melihat harga hari sebelumnya di berbagai surat kabar di Indonesia di bawah nama PT
HM Sampoerna Tbk. dan dari perusahaan–perusahaan pialang di seluruh dunia. Kode perdagangan sahamnya adalah HMSP.
PT HM Sampoerna Tbk.
Bursa Efek Indonesia
Kantor Pusat
The Indonesia Stock Exchange Building,
Jl. Rungkut Industri Raya No. 18 Surabaya 60293
Phone: +62 31 8431 699 Fax
: +62 31 8430 986
Biro Administrasi Efek
Kantor Jakarta
Jl. Johar No. 18, Menteng
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Lot 3 & 5 Jakarta 12190 – Indonesia Phone: +62 21 5151 234 Fax
: +62 21 5152 234
PT HM Sampoerna Tbk. Laporan Tahunan 2009
Jakarta 12190
PT Sirca Datapro Perdana
Sudirman Central Business District (SCBD)
|
Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 52-53,
PT HM Sampoerna Tbk. One Pacific Place Building
PT HM SAMPOERNA Tbk.
Tower 1, 4th Floor
Sekretaris Perseroan & Hubungan Investor One Pacific Place Building
Jakarta 10340
Akuntan Publik Terdaftar KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (dahulu KAP Haryanto Sahari & Rekan) PricewaterhouseCoopers
Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6, Jakarta 12940
Sudirman Central Business District (SCBD)
Penasehat Hukum
Phone: +62 21 5151 234
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 31
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Lot 3 & 5
Mochtar Karuwin Komar
Fax
Jakarta 12920
Jakarta 12190 – Indonesia : +62 21 5152 234
Wisma Metropolitan II, 14th Floor
H A R G A
2009
S A H A M
H I S T O R I S
Rata-rata Volume Harian
Tertinggi
Terendah
Harga Penutupan
Apr - Jun
10.502
11.500
9.300
9.300
Okt - Des
10.226
Jan - Mar Jul - Sept
2008
10.055 9.240
10.800 10.400 10.500
9.300
10.800
8.550
10.200
9.900
10.400
Rata-rata Volume Harian
Tertinggi
Terendah
Harga Penutupan
Apr - Jun
12.032
12.950
11.000
11.000
Okt - Des
34.636
Jan - Mar Jul - Sept
10.895 7.603
14.800 11.500 9.900
12.600 10.000 8.000
13.000 10.200 8.100
D A F T A R
A N A K
P E R U S A H A A N
PT Agasam PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas PT Sampoerna Air Nusantara PT Wahana Sampoerna Jl. Taman Sampoerna No. 6 Krembangan Utara, Pabean Cantian Surabaya 60163 PT Asia Tembakau Jl. Kedung Baruk No. 25, Surabaya 60298
PT Golf Taman Dayu PT Taman Dayu Jl. Raya Surabaya Malang Km. 48, Pasuruan 67156 PT Handal Logistik Nusantara Jl. Kalirungkut 9-11, Surabaya 60293
PT Harapan Maju Sentosa Jl. Berbek Industri I No. 22, Waru, Sidoarjo 61256
PT Persada Makmur Indonesia PT Union Sampoerna Dinamika One Pacific Place, Lantai 18, Lot 3 & 5, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan 12190 PT Sampoerna Printpack Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya 60293
Batavia Trading Corporation Sampoerna Investment Corporation Sampoerna Latin America Limited Sampoerna Taiwan Corporation Vinasa Investment Corporation d/a Trident Trust Company (B.V.I) Limited, Trident Chambers, P.O. Box 146, Road Town, British Virgin Islands
IBSA Singapore Pte. Ltd. Sampoerna Asia Pte. Ltd Sampoerna International Pte. Ltd. d/a Allen & Gledhill LLP One Marina Boulevard #28-00, Singapore 018989
Sampoerna Packaging Asia Pte. Ltd. d/a Boardroom Corporate & Advisory Services Pte. Ltd. (a member of Boardroom Limited) 50 Raffles Place, #32-01 Singapore Land Tower, Singapore 048623 PT Sampoerna Distribusi (Malaysia) Sdn Bhd Suite 13.01, 13th Floor, Menara Tan & Tan No. 207 Jalan Tun Razak, 50400 Kuala Lumpur, Malaysia PT Sampoerna JL. Sdn Bhd Menara TM Asia Life, Level 16, No. 189 Jalan Tun Razak, 50400 Kuala Lumpur, Malaysia
PT HM SAMPOERNA Tbk.
|
Laporan Tahunan 2009
Sampoerna International Finance Company B.V. Prins Bernhardplein 200 1097 JB Amsterdam P.O. Box 990, 1000 AZ Amsterdam The Netherlands Sampoerna Tabacos America Latina Ltda. Avendia Jurubatuba No. 261 Vila Cordeiro, CEP 04583-100 Sao Paulo, Brazil
Sterling Tobacco Corporation d/a Ponce Enrile Reyes & Manalastas Law Office 3rd floor, Vernida IV Bldg, Alfaro Street, Salcedo Village 1227 City of Makati, Philippines
P E R N Y A T A A N
D E W A N
K O M I S A R I S
D A N
D I R E K S I
Dewan Komisaris dan Direksi menyatakan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan 2009 PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
Dewan Komisaris:
Direksi:
Matteo Lorenzo Pellegrini Presiden Komisaris
John Gledhill Presiden Direktur
Douglas Walter Werth Wakil Komisaris
Paul Janelle Direktur
Eunice Carol Hamilton Komisaris
Shea Lih Goh Direktur
Phang Cheow Hock Komisaris Independen
Yos Adiguna Ginting Direktur
Ekadharmajanto Kasih Komisaris Independen
Wayan Mertasana Tantra Direktur
PT HM SAMPOERNA Tbk.
|
Laporan Tahunan 2009
PT HM SAMPOERNA Tbk. Jl. Rungkut Industri Raya No. 18 Surabaya 60293 Indonesia Tel +62 31 8431 699 Fax +62 31 8430 986
Laporan Tahunan 2009
| PT HM SAMPOERNA Tbk.
40
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Laporan Tahunan 2009