AdmInistrasi F.
Winarni dan G. Sugiyarso
ffi
,haministrasi Gaji dan Upah F.
Daftar lsi
Winarnidan G Sugiyarso
Penyunting : Arisatya Yogaswara Desain Sampul :Ario Santoso
tsBN 979-610-100-9 16x24 cm; {16 hlm Cetakan Pertama 2006
Distributor Tunggal PT.
Agromedia Pustaka
PEN ERB IT PU STAKA WIDYATAMA
Jl. lrian JayaD-24
I
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor l9 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
2.
Pengantar --
5
Ketentuan Pidana - Pasal 72 Barangsiapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan perbuatan sebagainrana dimaksud dalanr pasal 2 ayal(1) atau pasal 49 ayat (l) dan ayar (2) dipidana dengan pidana pen.lara masing-masing paling singkat I (satu) butan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu iuta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000.00 (lima miliar rupiah). Barangsiapa dengan dengan senga.ia menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umllm suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana pacla ayat (1) dipidana dengan pidana peniara paling lama 5 (lima) tahurt dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus.iuta rtrpiah).
"---- 7
Pemerintah
Bintaro Jaya Sektor lX Jl. Rajawali lV Blok HD X No. 3 Tangerang 15226 Telp. 021 -7 451 644, 7 4863334, Faks. 02 1 -74863332
t.
3
Bagian I Gaji dan Upah A. Arti Penting Gaji dan Upah B. Gaji dan Upah Hubungannya dengan Pekerja, Perusahaan, dan
:
Perum Nogotirto Elok ll, Yogyakarta 55292 Telp. 027 4-7 1 03084, F aks 027 4-62487
Daftar Isi
r
--'---------- 12 -------------" 14 C. Pengelolaan Administrasi Gaji dan Upah ------- 15 dan Upah Pengertian Gaji D. E. Faktor-faktor yang I\4ernpengaruhi Penentuan Upah ---------------- 1 9 F. Syarat-syarat Kebijaksanaan dan Sistem Pengupahan -------------- 22 --------------- 23 G. Tujuan Pengupahan ------------- 25 H. Acuan Penentuan Tingkat Upah --------- 29 I. Penetapan Besamya Gaji dan Upah
J. Sistem dan Struktur GajiAJpah
-----------
--- 43
------K. Komponen Gaji dan Upah L. Data dan Informasi Gaji Pokok dan Tunjangan----------------------
M.Cara Menghitung Jumlah Gaji dan Upah N. Kenaikan Gaji dan Upah-----O. Perhitungan Gaji dan Upah-
50 54
--- 54 --- 57 ----- 60
Bagian II 66 Upah Lembur A. Komponen Upah Sebagai Dasar Perhitungan Upah Lembur ------ 66 66 B. Cara Perhitungan Upah Lembur 67 C. Tarif Upah Lembur 67
E. Penghitungan Upah Lembur
69
F Bagian III Pajak Penghasilan Pasal2l -A. Penghasilan yang Dikenakan Pemotongan PPh Pasal 21 l--------B. Penghasilan yang Dikecualikan dari Pengenaan PPh pasal 21 ---C. Ketentuan Penghitungan PPh Pasal 2l ----------------D. Cara Penghitungan Pemotongan PPh Pasal2l --------E. Penghitungan PPh Pasal2l Atas Penghasilan Tidak Teratur -----F. Penghitungan PPh Pasal 2l dalam Contoh------------Bagian IV Pencatatan Gaji dan Upah A. Daftar Gaji dan Upah B" Ikhtisar Daftar Gajifupah C. Rincian GajiAJpah D. ikhtisar Gaji/Upah Perorangan E. Gaji dan Upah Sebagai Transaksi
Daftar Pustaka-
74
ru 76
t
Pengantar
77 83
87 88
$ebuah diskusi dalarn pelatihan keuangan menjadi pengaIaman menarik karena ternyata banyak di antara peserta diskusi t{t2 ----------102
tersebut mengalami, merasakan, dan menyadari bahwa di dalam
keadaan ekonomi yang sulit, memenuhi ketentuan-ketentuan standar penggajian dan pengupahan menjadi masalah bagi perusahaan/instansi mereka. Akan tetapi mereka tidakbegitu paham atau masih kurang paham atau kurang memperhatikan masalah gaji dan upah. Mereka kurang menyadari bahwa pemberian gaji dan upah merupakan bagian dari strategi dan kebijakan yang wajib diketahui secara pasti.
----------t07 -------------- 108 -------------- l l0 ----------- 112 113
Pengalaman sebagai karyawan yang mengurusi bagian personalia, dan yang berkaitan dengan masaiah-masalah gaji dan upah
I i
juga tidak kaiah menariknya. Memang benar bahwa banyak di antara para pegawai/karyawan sesungguhnya kurang paham tentang administrasi gaji dan upah; bahkan ada yang seakan-akan tidak mau tahu tentang hai tersebut, tetapi mereka peka terhadap isu-isu yang berkaitan dengan masaiah gaji dan upah. Mereka menya-
I
dari sepenuhnya bahwa gaji dan upah merupakan hak mereka, akan
tetapi mengetahui dengan sejelas-jelasnya masih merupakan sebuah hambatan bagi mereka. Menyadari pentingnya pengetahuan tentang gaii dan upah tersebut, baikbagi pimpinan, bagian sumber daya manusia, para karyawan pada umumnya, dan juga para calon karyawan; maka buku Administrosi Gaji dan Upah ini disusun. Adapun isi buku
{ ini terdiri dari 4 bagian, bagian pertama membicarakan
penge-
tahuan dan hal-hal yang berkaitan gaji dan upah, sedangkan bagian lainya adalah tentang upah lembur, pajak penghasilan pasal 21, dan pencatatan gaji dan upah. Tentu saja pengetahuan yang
ditulis ini masih banyak kekuranganya, oleh karena itu kritik dan saran membangun kami terima dengan tangan terbuka. Terima ka-
sih.
Yogyakarta,
Mei
FG.
20OG
6qiidam Upah
A.
Arti Penting Gaii dan Upah Penentuan besarnya gaji dan upah atau secara lebih luas
imbalan atau kompensasi, berkaitan dengan kualitas pegawai yang
dimiliki perusahaan,
sebab ada anggapan bahwa ada hubungan
erat antara besar-kecilnya penghasilan yang diperoleh pegawai dengan kualitas pegawai tersebut. Kenyataannya para pegawai tidak
hanya tertarik oleh dorongan-dorongan yang berupa uang saja; kepuasan terhadap pekerjaan dan tujuan-tujuan lain juga penting bagi pegawai. Di samping kualitas pegawai, pemberian gaji/upah atau imbalan/kompensasi berkaitan juga dengan rasa keadilan antar para pegawai di dalam satu perusahaan maupun antar para pegawai
di
dalam beberapa perusahaan. Pandangan lama menyatakan bahwa kenaikan imbalan/gaji/
upah secara otomatis akan dibarengi dengan kenaikan produktivitas. Kenyataarurya tidak demikian. Kadang tedadi kenaikan produktivitas karena adanya kenaikan gaji/upah, tetapi kadang hal itu tidak terjadi. Gaji/upah bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas. Tingkat keterampilan karyawan dan teknologi yang digunakan merupakan dua faktor penting lain
yang mempengaruhi tingkat produktivitas. Faktor lain seperti si-
berprestasi dan produktivitasnya terus dapat meningkat, karena hal tersebut akan terkait dengan masalah kinerja perusahaan. Kom-
[
kungan kerja fisik dan psikologis, serta aspek-aspek lain dari budaya perusahaan juga mempengaruhi produktivitas karyawan.
posisi imbalan dapat mempengaruhi secara langsung terhadap pres-
individu pekerja, produktivitas perusahaan, dan kineria perusahaan secara keseluruhan apabila komponen imbalan itu di-
tasi kerja
Pandangan lain adalah bahwa antara imbalan dan prestasi
kerja atau kinerja tidak ada hubungannnya secara langsung, na-
mun demikian kiranya tidak ada orang yang bekerja hanya untuk mencari kesenangan saja atau bahkan hanya merupakan ibadah dan bukan untuk mendapatkan uang. Apabila para pekerja yang baik tidak diberikan imbalan yang cukup dan adi1, mereka pasti akan dengan segera mendapatkan kekecewaan, menjadi tidak produktif, kualitas kinerjanya memrun menjadi lebih buruk, dan mungkin mereka akan segera meninggalkan pekerjaan/perusahaan. Dalam kondisi tertentu insentif dan bonus merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kinerja karyawan, tetapi dalam kondisi dan waktu yang lain mungkin tidak demikian. Untuk itu setiap kelompok dan tingkatan dalam struktur organisasi perusahaan dimungkinkan harus ada strategi, kebijakan, dan sistem imbalan yang berbeda. Ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam penetapan besar kecilnya gaji/upah atau imbalan&ompensasi untuk mencapai keadaan yang lebih baik daripada hal di atas, yaitu: pendidikan, pengalaman, tanggungan keiuarga, kemampuan perus ahaan, keadaan ekonomi/b iaya hidup, dan kondisi-kondisi
pekerjaan. Bagi mereka yang bekerja di bidang sumber daya manusia dan pimpinan perusahaan, pengetahuan tentang imbalan atau kom-
pensasi atau remunerasi menjadi cukup penting karena pembe-
rian imbalan merupakan bagian dari strategi dan kebijakan perusahaan. Perusahaan tentu ingin mendorong agar llara llckerjanya
berikan secara tepat sehingga motivasi kerja menjadi meningkat, misalnya pemberian insentif atau bonus yang pemberiannya di-
kaitkan sepenuhnya dengan prestasi kerja individu pekerja. Oleh karena itu komposisi imbalan harus mengikuti dan mendukung strategi perusahaan dan dengan demikian pengetahuan tentang kompensasi menjadi penting. Di sisi lain dalamhal perundinganpembuatan ataupembaharuan kesepakatan kerja bersama dengan organisasi pekerja di-
i
periukan pengetahuan yang cukup perihal imbalan ini. Komponen imbalan karyawan dan persentase dari tiap-tiap komponen imbalan langsung dan tidak langsung mutlak diketahui dengan pasti. Dengan pengetahuan itu tingkat upah/gaji perusahaan dapat dengan lebih mudah dibandingkan dengan tingkat upah/gaji perusahaan lain yang sejenis dan menentukan posisi tingkat upatr/ gaji perusahaan. Thnpa pengetahuan dan informasi yang cukup tentang komposisi imbalan perusahaan sendiri, pihak perusahaan dimungkinkan terperangkap dalam pembuatan keputusan yang ke-
liru. Imbalan pada dasarnya adalah biaya tenaga kerja yang harus dikendalikan dan setiap terjadi peningkatan besarnya imbalan, seharusnya disertai dengan peningkatan jumlah penghasilan perusahaan; karena itu pertanyaan apa yang diperoleh perusahaan dari pihak karyawan menjadi penting apabila perusahaan ingin meningkatkan imbalan kepada para karyawannya. Imbalan mempunyai pengertian yang lebih luas daripada gajilupah. Imbalan men-
calep semua pengeluaran perusahaan untuk pekerja dan diterima atau dinikmati pekerja, baik secara langsung, rutin, maupun tidak
syarat tertentu yang biasanya berhubungan dengan kehadiran di tempat kerja, misalnya: funjangan transportasi, tunjangan ma-
I
kan, tunjangan kehadiran, dan lain-lain.
l
Iangsung. Pengertian irnbalan menurut Konvensi International Labor organization adalah upah/gaji biasa, pokok atau minimum dan se-
tiap pembayaran tambahan yang dibayarkan langsung atau tidak langsung, apakah dalam bentuk uang tunai atau barang, oleh pengusaha kepada pekerja dalam kaitan dengan hubungan kerja.
Komponen imbalan yang diterima secara langsung,
rutin,
3. Tunjangan hari raya keagamaan dan gaji ke-L3, 74, dst. Tirnjangan hari raya keagamaan adalah tambahan gajilupah yang
diberikan saat menjelang hari raya keagamaan. 4. Bonus Bonus adalah pemberian pendapatan tambahan bagi pekerja yang
atau periodik oleh pekerja disebut imbalan langsung. Contoh yang
hanya diberikan setahun sekali bila syarat-syarat tertentu dipenuhi. Pertama, bonus hanya aapit diberikan bila perusahaan memperoleh laba selama tahun fiskal yang berlalu, karena bo-
termasuk imbalan langsung adalah: 1. Upahlgaji pokok Upahigaji pokok merupakan jumlah imbalan yang dianggap layakbagi seorang pegawai/karyawan untuk memenuhi penghidupan selama satu bulan. ]umlah ini merupakan dasar yang dipergunakan untuk menetapkan besarnya tunjangan keluarga dan pokok pensiun. Besarnya upah/gaji pokok akan meningkat sesuai dengan tingkat pangkat dan masa kerja golongan
2. Tunjangantunai
sebagai tambahan upahlgaii
lirnjangan hrnai adalah segala pembayaran tambahan oleh pengusaha kepada karyawan berupa tunai dan diberikan secara rutin atau periodik setiap bulan atau setiap minggu. Fungsi atau
tujuan tunjangan ini sebenarnya adalah sebagai tambahan dari upah/gaji pokok. Tunjangan dapat dikaitkan maupun tidak dikait dengan persyaratan tertentu. Thmbahan gajilupah yang diberikan secara rutin dan periodik tanpa dikaitkan dengan persyaratan tertentu, misalnya kehadiran di tempat kerja, disebut tunjangan tetap. Sedangkan tunjangan tidak tetap adalah tambahan gajilupah yang akan diberikanbila karyawan memenuhi
nus biasanya diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaat. Kedual bonus tidak diberikan secara merata kepada semua ka4rawan, besarnya bonus dikaitkan dengan prestasi kerja individu. Ka4rawan kelompok manajer ke atas yang biasa menerima langsung secara pribadi dari anggota direksi atasan manajer tersebut.
S.Insentif Beberapa perusahan memilih program insentif untuk prestasi
individu, sedangkan yang lainnya memilih pemberian penghargaan untuk prestasi kelompok. Komisi seringkali diberikan kepada pekerja apabila kuota atau target penjualan tercapai.
6.
Segala jenis pembagian catu fin natura/in kind/ yang diteima rutin.
Komponen imbalan yang tidak diterima secara rutin, atau periodik, yang diterima'nanti' atau'bila terjadi sesuatu' pada pe-
karena itu struktur dan tingkat biaya operasi menjadi perhatian I
kerja disebut imbalan tidak langsung. Contoh yang termasuk im-
sctiap perusahaan. Biaya tenaga kerja dalam perusahaan tertentu meniadi fak-
I
balan tidak langsung: 1. Fasilitas/kemudahan seperti transportasi, pemeliharaan kesehatan, dan lain-Iain. 2. lJpahlgaji yang tetap diterima pekerja selama ia menjalankan cuti dan izin meninggalkan pekerjaan.
3. Bantuan dan santunan untuk musibah. 4. Bantuan biaya pendidikan cuma-cuma. 5. Iuran )amsostek yang dibayarkan perusahaan. 6. Iuran dana pensiun yang dibayarkan perusahaan. 7. Premi asuransi jiwa dan lain-lain. B. Gaji dan Upah: hubungannya dengan pekeria, perusahaan dan pemerintah Tujuan utama didirikannya perusahaan {swasta) oleh pemiliknya adalah memperoleh iaba. Walaupun demikian perusahaan tetap diharapkan memperhatikan kepentingan keseluruhan stakeholder, yaitu: pemegang saham, manaiernen, karyawan, peIanggan, supplier, pemerintah, dan masyarakat. Di samping itu me-
menangkan persaingan juga merupakan suatu hal yang tidak bo-
teh diabaikan perusahaan. Berkaitan dengan itu, semuavolume, biaya, dan harga adalah tiga variabel yang memainkan peranan
penting dalam memperoleh laba dan memenangkan persaingan. Variabel biaya akan mempunyai dampak yang lebih cepat mempengaruhi laba dibandingkan variabel volume dan harga, sebab penghematan biaya serupiah misalnya, akan langsung berdampak pada tambahan keuntungan dalam jumlah yang sama. Oleh
i l
j I I i
tor dominan dalam keseluruhan biaya. Kenaikan upatr/gaiiyang t idak diikuti kenaikan produktivitas rnisalnya, akan langsurg memllengaruhi laba dan perkembangan perusahaan selanjutnya. Pasar tenaga kerja yang dalam kondisi pencari kerja jauh lebihbanyak daripada pekerjaan yang tersedia, akan melemahkan posisi pekerja. Perusahaan akan berusaha menekan biaya, termasukbiaya te-
I
j
naga kerja, serendah mungkin. Pekerja melihat upah/gaji dalam kerangka hidup layakbagi
diri dan keluarganya, dan untuk itu pel,<erja bersedia memberikan I
jasa pada pemberi kerja, ia mengharapkan peningkatanupah/gaji,
perkembangan karier, dan rasa aman akan hari depannya. Untuk ini bila perlu, pekerja akan bersedia pindah kerja ke perusahaan
Iain bila ada yang bersedia membayarnya lebih tinggi. Perusahaan didirikan pada dasarnya untuk mencari unfung, perusahaan akan berusaha meningkatkan penjualan, mengatur strategi harga dan menekanbiaya operasi keseluruhan, termasukbiaya tenaga kerja, dengan mengikuti mekanisme pasar tenaga keria. Bagi
industri tertentu yang padat karya,, kenaikan upah/gaji pekeda langsung me mp unyai dar.np ak b e sar. ke p ada keuntungan perusa h aan secara keseluruhan. Dalam keadaan seperti ini perusahaan cenderung me.nekan biaya di segala aspek termasuk biaya tenaga kerja. Dalam keadaan jumlah pencari kerja masih jauh lebih banyakdari kesempatan kerja yang tersedia, maka perusahaan lebih leluasa dalam mencari pekerja dengan upah rendah dan pekerja selaluberada dalam posisi lemah. Kita mengharapkan perusahaan akan mencari pengurangan biaya di bidang-bidang lain terlebih dahulu sebelum '! '!
pada bidang tenaga kerja, tetapi dalam kenyataan ada saja yang meng-
t
am-billjalan pintas ke bidang tenaga kerja.
dibutuhkan datariaia akrLntansi rnengen;ri biaya gaji cian upah. Pihak manajemen akan dapat mernpertimtrangkan banyak hal dengan data akuntansi gaji cian upah tersebut. htisalnya, perundingan dengan serikat pekerja, mengatasi keluhan-keluhan para pekerja maupun pengusaha, menentukan tresarnya pensllln dan/atau pesangon, dan lain-Iain. Oleh karena itu data-data tentang gaji dan upah menjadi penting dan tidak ternilai harganya, sehingga administrasi gaji dan upah perlu dikelola dengan sebaik-baiknya. Di samping itu peraturan pemerintah (menteri tenaga kerja)
Pemerintah mengharapkan tercapainya keseimbangan dan perkembangan yang optimal; di antara kepentingan pekerja dan perusahaan serta keseluruhan stakeholders. Mengingat pasar tenaga kerja yang menempatkan pekerja dalam posisi lemah, maka
di sinilah peran utama pemerintah menjaga keseimbangan agar jangan sampai upah turun pada tingkat yang tidak manusiawi. Pemerintah menentukan konsep danbesarnya upah minimum sebagai patokan dasar yang harus diikuti perusahaan dalam pengupahan. Di dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan, kita mempuny ai Hubu n go n I n du strial Pa nc a s il a, yai tu suatu s is t em hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang fitau jasa yang meliputi pengusaha, pekerja, dan pemerintah. Hubungan tersebut didasarkan atas nilai-nilai yang merupakan manifestasi dari keseluruhan sila-sila Pancasila dan Undang-Undang
pasar 1,945, dan yang tumbuh dan berkembang di atas kepribadian bangsa dan kebudayaan nasional Indonesia. Lembaga Tripartit, yaitu forum komunikasi, konsultasi, dan musyawarah dalam rangka hubungan industrial, yang anggotanya terdiri dari unsur pengusaha, pekerja, dan pemerintah;pada dasarnya lembaga ini secara bersama mencari bentuk keseimbangan yang wajar antara kepentingan perusahaan dalam konteks kondisi dan kepentingan nasional
serta daya saing secara internasional.
C. Pengelolaan
Administrasi Gaii dan Upah
Demi kepentingan keuangan dan aturan hukum, perusahaanperusahaan perlu menyelenggarakan administrasi gaji dan upah se-
rinci dan teliti. Gaji dan upah merupakan bagian dari pengeluaran (:biaya) yang jurnlahnya cukup besar di kebanyakan perusahaan.
cara
Intuk dapal menganalisis, mengklasifikasi dan mengontrol penge-
IriaLan- t'rt.ngeiuaran biaya gaji dan upah tersetlut
mewajibkan kepada setiap pengusaha untuk membuat, memiliki dan memelihara buku upah. Fengusaha diwajibkan memperlihatkanbuku upah tersebut, apabila sewaktu-waktu diperiksa oieh pegawai pengawas ketenagakerjaan. Buku upah adalah buku catatan yang mudah dimengerti oleh semua pihak tentang pembayaran sejumlah upah tenaga kerja yang diterima dari perusahaan. Buku upah tersebut memuat: nomor urut, jenis kelamin, jabatan, upah pokok, tunjangan-tunjangan, jumiah jam lembur, potongan upah, jumlah pendapatan, dan tanda terima dari tenaga kerja. Jelaslah bahwa menurut ketentuan di atas, perusahaan harus mengumpulkan
data-data gaji dan upah seluruh pekerjanya, menghitung jumlah
tiap-tiap gaji dan upah karyawan sesuai dengan ketentuan, dan semua itu membutuhkan pengelolaan administrasi glji dan upah yang cermat dan teliti demi kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Sementara itu tidakbanyak pegawai yang mengetahui bagaimana menghitung gaji dan upah sehingga mereka rentan terhadap kekeliruan penetapan dan pemotongan gaji di luar iuran wa-
iib, di sisi lain melakukan manajemen terbuka sudah menjadi tun-
tutan dunia global sekarang ini. OIeh karena itu adanya informasi mengenai gaji dan upah yang dapat diketahui pegawai dapat menjadikan pegawai merasa diperlakukan sebagaimana mestinya.
D. Pengertian Gaii dan Upah Beberapa tahun yang silam, kebanyakan orang beranggapan
bahwa apabila seseorang bekerja dan mendapatkan gaji maka orang tersebut akan terasa lebih terhormat dan menunjukkan status yang
lebih tinggi. Saat ini kebanyakan orang tidak begitu mempedulikan status, karena itu istilah gaji atau upah tidakbegitu dipentingkan.
Hal yang dirasa lebih penting adalah pekerjaan dan sebisa mungkin pekerjaan tersebut menghasilkan pendapatan besar, entah pendapatan itu namanya gaji atau upah. Kenyataannya istilah gaji dan upah itu pun tetap dibedakan. Istilah gaji biasa digunakan pada instansi pemerintah dan istilah upah biasa digunakan pada perusahaan-
perusahain swasta. Walaupun demikian di perusahaan swasta pun biasa dipergunakan istilah gaji. Berkaitan dengan itu berikut akan
diberikan pengertian gaji dan pengertian upah. Gaji merupakan balas iasa yang dibayarkan kepada pemimpin-
pemimpin, pengawas-pengawas, pegawai tata-usaha, dan pegawaipegawai kantor serta para manajer lainnya. ]umlah pembayaran gaji biasanya ditetapkan secara bulanan. Gaii umumnya tingkatannya
dianggap lebih tinggi daripada pembayaran-pembayaran kepada pekerja-pekerja upahan, walaupun kenyataannya sering tidak de-
mikian. Tidak setiap orang yang memberikan jasa kepada perusahaan bisa dianggap pegawai atau karyawan. Sebagai contoh, seorang akuntan publik, pengacara, konsultan manajemen yang memberikan jasa-jasanya kepada perusahaan; demikian juga tukang mem-
apa yang harus mereka lakukan, tidak berada di bawah perintah dan tidak harus mengikuti petunjuk-petunjuk pemberi kerja mengenai pelaksanaan jasa-jasa itu, Atas jasa-jasanya kepada perusahaan, mereka itu diberikan imbalan yang disebut honorarium atau fee. Seorang pegawai atau karyawan diberitahu bagaimana ha-
rus melakukan pekerjaannya, berada di bawah perintah dan harus mengikuti petunjuk-petunjuk pernberi kerja mengenai peiaksanaan pekerjaan itu. Atas pekerjaannya itu pegawai atau karya-
wan diberikan imbalan yang disebut gaji. Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja termasuk tunjangan, baik untuk pekerja sendiri maupun keluarganya. Upahbiasanya diberikan kepada pekerja yang melakukan pekerjaan kasar dan tebih banyak meng-
andalkan kekuatan fisik. Jumlah pembayalan upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasar unit pekerjaan yang diseiesaikan. Di dalam ketentuan umum Undang-Undang I(etenagakerjaan,
upah dirumuskan sebagai hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha kepada pekerja atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan diiakukan, ditetapkan, dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarganya. Di dalam ketentuan itu, pekerja diartikan sebagai tenaga kerja yang bekerja di dalam hubungan kerja pada pengusaha dengan mene-
rima upah. Sedangkan pengusaha adalah: 1.. Orang perseorangan, perselortuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu perusahaan milik sendiri;
behrlkanpipa, tukang listrik, dll mereka itu semua rlillrx'itahu tentang I,'
2.
Orang perseorangan, persekufuan, atau badan hulotm yang
I
secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan
miliknya;
3. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam butir 1 dan butir 2 yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia.
pensiun adalah orang pribadi atau ahli warisnya yang menerima atau memperoleh imbalan untuk pekerjaan yang dilakukan di masa IaIu, termasuk orang pribadi atau ahli warisnya yang menerima tabungan hari tua atau tunjangan hari tua. . Penerima honorarium adalah orang pribadi yang mene-
4. Penerima
5.
rima atau memperoleh imbalan sehubungan dengan jasa, atau kegiatan yang dilakukannya. Yang dimaksud kegiatan
Sementara itu perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, yang mempekerjakan pekerja dengan
tujuan mencari keuntungan atau tidak, milik orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum baik milik swasta maupun milik
adalah keikutsertaan dalam suatu rangkaian tindakan, ter-
masuk mengikuti rapat, sidang, seminar, workshop, pen-
didikan, pertunjukan, dan olahraga. 6. Penerima upah adaiah orang pribadi yang menerima upah
negara.
harian, upah mingguan, upah borongan, atau upah satuan.
Untuk meleng!
a. Upah harian merupakan upah yang dibayarkan atas dasar jumlah hari kerja.
kerjaan berdasarkan suatu perjanjian atau kesepakatan kerjabaik tertulis maupun tidak tertulis, termasuk yang
melakukan pekerjaan dalam jabatan negeri atau badan usaha milik negara dan badan usaha mi[k daerah. 2. Pegawai tetap adalah orang pribadi yang hekeria pada pemberi keria, yang menerima atau memperoleh gaji dalam iumlah tertentu secara berkala, termasuk anggota
b. Upah mingguan
merupakan upah yang dibayarkan se-
cara mingguan.
c. Upah borongan merupakan upah yang dibayarkan atas dasar penyelesaian pekerjaan tertentu. d. Upah satuan merupakan trpah yang dibayarkan atas dasar banyaknya satuan yang dihasilkan. E. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Penentuan Upah
Di kebanyakan perusahaan keputusan menentukan tingkat
ldewan komisaris dan anggota dewan pengawas yang secara teratur dan terus menerus ikut mengelola kegiatan
besar kecilnya upah dipengaruhi oleh banyak hal. Faktor-faktor
perusahaan secara langsung.
penting yang dipergunakan sebagai acuan dalam menentukan ting-
3. Pegawai lepas adalah orang pribadi yangbekeija pada pemberi kerja dan hanya menerima imbalan apabila orang pribadi yang bersangkutan bekeria.
kat upah antara lain:
L. Ketetapan Pemerintah Dalam penentuan gaji dan upah yang perlu diingat adalah bahwa setiap pekerja berhak memperoleh penghasilan yang meme-
iq
nuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Untuk mewujudkan penghasilan yang memenuhi penghasilan yang layak bagi kemanusiaan, pemerintah menetapkan kebijakan pengupahan
yang melindungi pekeria. trGbiiaksanaan pengupahan 5rang melindungi pekerja, meliputi:
a. upah minimum; b. upah keria lembur; c. upah tidak masuk kerja karena berhalangan; d. upah tidak masukkerja karena melakukan kegiatan lain di luar pekeriaennya; e. upah karena menialankan hak waktu istirahat kerjanYa;
f.
bentuk dan cara pembayaran upah; g. denda dan potongan upah; h. hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah; i. struktur dan skala pengupahan yang proporsional; j. upah untuk pembayaran pesangon; k. upah untuk perhitungan paiak penghasilan. Untuk menetapkan tingkat upah di beberapa perusahaan digunakan ketentuan pemerintah tentang upah minimum regional (tlMR) atau upoft minimum seldorol re gional (LIMSR) . Namun ketentuan ini kebanyakan berlalsr hanya untuk jabatan pelaksana tingkat terendah saja. 2. Tingkat Upah di Pasaran
untuk memberikan besarnya upah pada karyawannya dengan cara menyamakan atau melebihkan sedikit dari harga pasaryang
berlaku, tergantung pada strategi dan kemampun perusahaan tersebut. Survei gaji adalah cara memperoleh informasi yang akurat tentang tingkat gaji/upah yang berlaku dipasaran dan tentang kebiasaan maupun praktik yang beriaku umum dalam bidang imbalan karyawan, untuk digunakan dalam merumuskan kebijakan imbalan yang lebih tepat bagi perusahaan yang melakukan survei. Informasi yang biasanya disurvei adalah kebijakan pokok tentang imbalan yang berlaku umum; metode atau teknik yang digunakan perusahaan lain dalam mengelola imbalan, misalnya teknik evaluasi jabatan, bentuk struktur gaji/upah, dan lain-Iain;besarnya gaji/upah pokok, tunjangan, fasilitas dan komponen imbalan lain dari sejumlah jabatan yang dipilih sebagai jabatan patokan; komponen imbalan non finansial seperti hak cuti, kendaraan dinas, dan lain-lain;rencana-rencana perusahaan untuk masa 1 sampai 2 tahun mendatang. 3. Kemampuan Perusahaan
Kemampuan perusahaan untukmembayar upah tergantung daripada kemampuan finansial perusahaan. Untuk mempertahankan karyawan, perusahaan akan mungkin membayar upah yang sama atau lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain, akan tetapi hal itu akan tergantung daripada kondisi finansial pe-
rusahaan.
Besarnya upah yang dibayarkan oleh perusahaan-perus ahaan
lain yang sejenis, yang beroperasi pada sektor yang sama, digunakan sebagai acuan unfukmenentukan besarnya upah pada perusahaan tersebut. Tingkat upah yang berlaku di pasaran dapat diperoleh melalui survei. Perusahaan dapat memutuskan
4. Kualifikasi SDM yang Digunakan Saat
ini tingkat teknologi yang dipergunakan oleh perusahaan
menentukan tingkat kuaiifikasi sumber daya manusianya. Sema-
n,,
tt kin canggih teknologtnya akan semakin dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Di samping itu segmen pasar dimana perusahaan itu bersaing juga menentukan tingkat kua-
lifikasi sumber daya manusianya. 5. Kemauan Perusahaan Perusahaan kadang tidak ingin repot dengan faktor-faktor se-
perti harga pasar dan lain-lain, perusahaan hanya akan berpegang pada apa yang menurutnya wajar. 6. Tuntutan Pekeria Tuntutan para pekerja dan kemauan perusahaanbiasanya dipertemukan dalam meja perundingan dengan cara musyawa-
rah atau tawar-menawar. Organisasi pekerja dan pengusaha secara sendiri-sendiri atau gabungan organisasi pekerja dan gabungan perusahaan dapat melakukan hal ini.
E Syarat-syarat Kebiiakan dan Sistem Pengupahan Syarat-syarat agar kebijakan dan sistem pengupahan yang ditetapkan perusahaan efektif dan dapat membantu tujuan pengupahan. 1.
Adil Penetapan tingkat besarnya upah harus adil atau fair.Halyang dianggap adil adalah apabila sistem penggafian perusahaan
itu memberikan golongan kepangkatan dan gaji pokok yang lebih tinggi kepada pegawai yang mempunyai pendidikan formal lebih tinggi. Anggapan lain adalah bahwa terhadap pekerja yang mempunyai masa kerja yang lebih lama harus menerima
upah yang lebih tinggi.
:3
2.
Atraktif dan kompetitif Tingkat upah yang ditawarkan harus menarik dan kompetitif dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis' Karena itu perusahaan harus secara rutin melakukan survei pada sektor industri yang sama atau lebih luas lagi, kemudian perusahaan mengambil posisi di mana perusahaan akanberada; sama dengan pasar, di atas pasar, atau di bawah pasar.
3. Tetap, mudah,
mutakhir
Kebijakan dan sistem pengupahan yang digunakan perusahaan mestinya sesuai untuk perusahaan tersebut ditinjau dari berbagai aspek, termasuk budaya perusahaan. 4. Mematuhi ketentuan undang-undang dan peraturan peme-
rintah Semua kebijakan, sistem dan aturan pengupahan perusahaan haruslah memenuhi ketentuan peraturan perundangan peme-
rintah, termasuk peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang berlaku. 5. Cukup layak
Tingkat upah harus relatif cukup layak bagi penerimanya, sesuai dengan kemampuan perusahaan.
G. Tufuan Pengupahan 1. Mampu menarik tenaga keria yang berkualitas baik dan mempertahankan mereka Perusahaan bukan hanya perlu memenuhi kewajiban normatifnya, tetapi sekaligus ingin agar tenaga profesional yangbaikyang mereka butuhkan untuk menjalankan perusahaan tertarik untuk
i i
,] l i
melamar dan setelah masuk tidak akan tertarik untuk pergi ke perusahaan lain.
H. Acuan Penentuan Tingkat Upah 1. Kebutuhan Hidup Minimum
yang diharapkan perusahaan setinggi-tingginya sesuai
Acuan penentuan tingkat upah dapat dipergunakan, misalnya nilai kebutuhan hidup minimum pekerja. Untuk menentukan nilai kebutuhan hidup minimum sebulanbagi seseorang dapat dilakukan suatu survei, rnisalnya dengan alat bantu tabel be-
kemampuan mereka. Untuk itu kebijakan dan sistem imbalan
rikut:
2. Memotivasi tenaga keria yang baik untuk berprestasi tinggi Tenaga kerja yang telah masuk harus memberikan kontribusi
harus dirancang sedemikian rupa sehingga mampu
Da.;ftar Isi Kebutuhan Hidup Minimum untuk Pekeria La.iang
merangsang gairah kerja.
lS.
dalam Sebulan dengan 3.000 Kalori Perhari
tvtendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia
No.
Salah satu misi yang harus dilakukan perusahaan adalah secara bertahap melakukan kegiatan pergantian teknologi dengan
Kepcrhran
L 2.
Bcras
a- Daging b. lkan scgar c. ltlor ayanr
Dengan sistem yang baik pimpinan perusahaan akan mampu memantau perkembangan peningkatan biaya tenaga kerja, me-
nilai efektivitasnya berdasarkan tujuan-tujuan yang telah disebut terdahulu dan mengevaluasi apakah perkembangan biaya tersebut seimbang dengan peningkatan produktivitas yang diharapkan.
Grrla
6. 7. 8. 9.
II
gorcnts
Slyuruu Buah-buahan Sumher karbohidrrt 'l'hc
10. Kopi I l. llurnbu-bumbuan dari nilai kel I PI]RtJMAI,IAN &
Krv scdung
12.99 kg
lks
Kt'scdan-e
0.75 kg 1,20 kg
lkg lkg lkg lkg
lf.
Sc*'ir rrunah
13. Dhanitempat ridur
,l4. Kasur dan bantal 15. Seprci & sarturg bantal 16. Meja & kursi
7.
s.la srln srla stla sda Psg/pcpaya
1,0(;
k.
I,s0 kg 1
I
I,l{0 kg
lkg Ikg
stla
7.20 tig 7,5r) kg 6,00 kg 0.30 kg 0,s0 kg
'lype 2l No.l polos
l;16
Kairt strip Katun
2it2
Kw
scdang
kr'
lks lkg lkg lkg
l5'1./o
I,ASII,I'IAS
I
4. Membantu mengendalikan biaya imbalan tenaga keria
Satrian
stll
Kacang-krcangan
-5. Miryak
bila kebijakan dan
lajar terus menerus.
Scbulan
Sumbs'protein:
il. 4
rasinya, dan karena itu kualitas sumber daya manusianya harus ditingkatkan kepada standar tertentu. Misi tersebut mengisyaratkan bahwa perusahaan akan menerapkan konsep organisistem penggajian yang digunakan juga dirancang sedemikian rupa sehingga mampu merangsang orang untuk berminat be-
K"OnSUmS
.lcnis
MAKANAN & I,tlN"UM.AN
yang lebih canggih dan memodernkan proses dan sistem ope-
sasi belajar yang akan }ebih cepat dicapai
Niutu
Pirirrg rnakan
18. Ciclas minnn I 9. Sendok & garpu 20. (lcrct alunriniunr
1i24
lnl.4las
lii6
Krv scdang
4i21 4i21
stfu srla
4,'21
I
lusin
sda sda 1 buah sda sda
stll
tt21
Wajan alunriniunr 22. Panci cnrail 23. Kornpor minyak tanah
stlir sda sda
1,,2.1
IVinyak tanah Ember plastik
cecrxn I(w seihng
ti?4 l0 litcr
sda
24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
'i
Tikarplastik l.istrik
stla
t,,11
I buah sda
tsohlam 3 a'25 rvuLt
l'hilips l.li0() Iitcr
6it)
I tu,t
Air Sabun cuci
Ikonomi
i.ro **
I
2l
.
2,1)2
450 wrtt
I litcr
k_e
llarga
Nilai
Rn
Scbuian Rp
T Tahun 2004
SANDANG
3l- Celampnjang/rok
Tetr€kiktn
I buh
32. Kaneja tmgan
Tetoron
sda
Propinsi
No-
1p
pmdclc/blus
33. Kaos oirlmglbh J4- Celanadalarn 35. Smngkainpanjang
Kw sedaug
36- Sepatu 37. Sandaljepit
stla Karet Krv scdang
3!1.
tlmlukmandi
ANTiKA KF]BI]-fI ;I I,4N 119. Tmnspon
40.
Sarana kcrhatau: pa
a. b. u.
Sabun rnandi
Sikat gigi 41. Pangkas ranrbut
sda sda sda
sda sda
lmuni
I huah
Cipta
2 buah sda
t
Lil'ehoy lvlarful
42. l'cndidikau
2.
JMP
?-/
\)
lahun 2005 (HM
UMP/
1p
KHM (% 1p
JMP
(enarKan
KHM
JMP/
Rp
(HM (% JMP(%)
550-OO(
621.000
88,57
2 Sumut
537.00(
482.489
111,3
I Psg sda
3 Sumbar
480.00(
462.000
I
4
liau
476.871
683.735
E
lambi
425.00(
440.363
96.51
485.00( 405.242
iumsel
460.00(
496.26t
92,6S
5UJ. /U(
langka Belitung
447.92i
682.00(
65,6t
560.00( 690.00(
3engkulu
363-00(
505.00r
71,8[
-ampung
377 _50(
377 13t
100,1
1( Iawa Barat
366.50C
418.25t
87,6i
408.26(
11
)Kl Jakarta
671.55C
699.71
95,98
711.84i 759.00(
1
Santen
515.00C
1
Jawa Tengah
365.00C
368.36i
99.09
390.00( 405.28i
96,2:
365.00C
355.00(
102,82
400.00( 399.962
100,01
31 0-00c
JUY.JbJ
10O,21
425.00C
435.00C
97,1
447.50C 447.50(
10(
105,2t
412.50C
375.00C
110
450.000 526.04C
85,54
109,0t
\anggroe Aceh D
hruh
7
I huah sda sda
i kali
I bln
stla
I
bln
tlpah Minimum Propinsi Dalam rangka meningkatkan kesef ahteraan pekeria khususnya dan kesefahteraan masyarakat pada umumnya telah ditetapkan
upah minimum prcpinsi (UMP) yang pelaksanaannya dilakukan oleh keputusan gubernur propinsi dari masing-masing daerah. Upah minimum tersebut merupakan upah buianan terendah yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap bagi pekerja yang waktu kerjanya 7 jam sehari dan 40 jam seminggu. Besarnya upah minimum tersebut dari waktu ke waktu tentu akan selaiu disesuaikan dengan keadaan ekonomi pada umumnya. Sebagai contoh berikut akan diberikan hasil pan-
tauan penetapan tIlvIP untuk tahun 2005.
HASIL PEMANTAUAN PENETAPAN UMP TAHaN 200s (SEMENTARA)
1t fogyakarta 1
Jawa Timur
1f 3ali 1
\TB
620.00( 61S.87€
100,02
103,€
540.00( 501 .31t
107,72
69,74
551.50( 551.49t
10c
112,74
112,5 11
5.65
19,68
114,12
81,16
'l25,o2
430.00( 480.00(
89,5t
1
405.00( 396.45(
102,1t
1
U9,:
t8,46
107,2t 111,3! lUb
93,7S
585.00(
113,59 106,BI I
U9,5!
539.040 475.000 1t \TT
400.00c
375.371
1! (albar
420.00c
478.718
87,73
2t (alsel
482.212
464.14C
103.89
t6t.z5L
521.358
92.5
535.873 553.37(
512.652
tJt.tt,u
77,62
600.00c 597.87t
21
(alteng
2i (altim
106,56
450-00c
5S0.57I
76.2
24 \,laluku Utara
400.00(
620.00(
64,5?
.E
430.00(
538.00(
79,93
545.00(
535.00(
10"t,87
Z.:
Maluku
3orontalo
26 Sulut
iultra
450.000 402.98( 445.200 482.25C 536.300 sUJ.
/
92,31
10(
106.4€
111.22 111
00,3a
104,7t
435.00( 531.50r
8't,84
101,1t
498.60( 498.60(
100
106,09
470.00(
503.73t
s3,:
450.0fi
408.00(
110,2S
510.00(
29 Sulsel
455_00t
448.00(
101,5t
510.00( 505.00c
500,764
91,5t
30 Papua
112.5
96,84
28 Sulteng
21
111,67
1
1
100,9!
.12
13.33
112,09
650_00(
458.49(
3. Survei Pasar Salah satu acuan bagi perusahaan dalam menentukan tingkat
gaji/upah yang akan dijadikan sebagai pedoman untuk membayar karyawan adalah harga pasar tenaga kerja. Untuk mem,G
").,?
T peroleh informasi harga pasar tersebut perlu diadakan survei pasar tentang imbalan. Tujuan survei imbalan adalah memperoleh informasi akurat tentang tingkat gajr/upah yang berlaku di pasaran dan tentang kebiasaan maupun praktek yangberlaku umum dalam bidang imbalan karyawan untuk digunakan dalam merumuskan kebijakan imbalan yang lebih tepat bagi perusahaan.
HaI-haI yang perlu disurvei adalah: a. Kebijakan pokok tentang imbalan yang berlaku umum, utamanya pada sektor industri tertentu.
b.
c.
kalperusahaan yang bergerak di sektor industri yang sama dipilih; dan survei biasanya dilakukan oleh perusahaan yangberada pada kawasan industri. Sementara itu jabatan atau pekerjaan yang sama untuk kelompok karyawan profesional misalnya, dimungkinkan mengalami turn- overyangtinggi, untuk itu
perusahaan dapat memutuskan secara khusus survei tentang tingkat dan komponen imbalan bagi jabatan tersebut tanpa memandang ienis usaha dan sektor industri.
I. Penetapan Besaran Gaji/Upah
Metode/teknik yang digunakan perusahaan lain dalam mengelola imbalan, misalnya teknik evaluasi jabatan, bentuk struktur upah, dan lain-lain. Besarnya upah pokok dan tunjangan, fasilitas dan komponen imbalan lain dari sejumlah jabatan yang dipilih.
1. Evaluasi |abatan Evaluasi jabatan adalah sebuah proses yang dilakukan dalam
Komponen-komponen imbalan non finasial, seperti: hak cuti, kendaraan dinas, dll.
dalam sebuah organisasi. Hal yang dinilai meliputi kecakapan,
d. Rencana-rencana perusahaan lainya dalam bidang imbalan untuk masa 1-2 tahun mendatang.
ruang lingkup manajemen sumber daya manusia yang bertujuan menentukan nilai relatif dalam arti berat ringannya suatu pekerjaan dibandingkan dengan pekerjaan-pekerjaan yang lain upaya, tanggung jawab dan hal-hai lain. Dengan memperbanding-
kan suatu pekerjaan dengan perkerjaan lainnya akan diperoleh gambaran yang jelas tentang tingkat kesulitan dan tanggung jawab pada masing-masing pekerjaan. Hasil dari penilaian terse-
Sementara itu perusahaan-perus ahaan yang disurvei biasanya
but diwujudkan daiam bentuk imb alan/gaji/up ah.
adalah perusahaan-perusahaan yang sejenis; perusahaan yang bergerak di sektor industri yang sama; perusahaan yang beroperasi di lokasi yang sama;jabatan atau pekerjaan yang sama. Perusahaan-perusahaan yang
2. Analisis ]abatan Analisis Jabatan adalah proses mempelajari dan mencari infor-
enis merupakan para saingan
masi tentang kegiatan dan tanggung jawab suatu pekerjaan ter-
langsung perusahaan baik dalam bidang pemasaran maupun dalam bidang sumber daya manusia. Dengan alasan jumlah peru-
tentu. Dalam kegiatan ini mencakup kegiatan mengidentifikasi-
sej
sahaan yang sejenis agak terbatas dan karena pekerja yang be-
kan dan menggambarkan dengan kata-kata tentang apa yang sedang terjadi dalam sebuah pekerjaan dan jabatan yang ada da-
kerja pada sektor industri yang sama biasanya bisa bekerja pada sektor tersebut (misalnya bank dan lembaga keuangan), ma-
lam sebuah organisasi, Fakta dan informasi yang dikumpulkan melalui proses analisis jabatan hanyalah yang terkait dengan
pekerjaarVjabatan itu, tidak mengenai orang/karyawan yang
1.. Mempersiapkan semua bahan dan peralatan yang di-
mengerjakannya. Berdasarkan fakta dan informasi yang terkumpul dan dikaji dapat ditetapkan spesifikasi dan persyaratan yang realistik yang harus dipenuhi oleh orang yang melaksanakan pekerjaan itu. Produk analisis jabatan terdiri dari uraian tugas dan spesifikasi jabatan.
periukan untuk meiaksanakan tugas. 2. Menerima naskah dan atau gambar yang akan dicetak. 3. Mempelajari naskah dan atau gambar untuk keperluan
Uraian tugas adalah uraian faktual yang terorganisir tentang tugas dan tanggung jawab sesuatu jabatan; sedang spesifikasi jabatan adalah suatu persyaratan minimal yang harus dimiliki s e seorang untuk melaks anakan tugas dan tanggungjawabnya. Dari spesifikasi ini dapat ditentukan kualifikasi tenaga yang diperlukan. Analisis jabatan banyak dilakukan dalam kaitannya dengan penerapan sistem penggajian, walaupun analisis ini juga diperlukan
untuk misalnya rancangbangur organisasi dan pekerjaan, bimbinganl dan pengawasan, perekrutan, penilaian prestasi kerja, dan program-program lain. Metode yang biasa digrinakan untuk mengidentifikasi dan mengum-
pulkan data, fakta dan informasi tentang pekerjaan dalam proses analisis jabatan ada 4, yaitu: wawancara, kuesioner, observasi, dan flre work log.
Contoh hasil dari analisis jabatan dapat dilihat berikut: Nama iabatan: Pencetak
Uraian ringkas pekeriaan: Mencetak naskah dan atau gambar sesuai dengan format dan ukuran yang telah ditentukan. Rincian pelaksanaan pekerjaan:
30
pencetakan.
4. Menyusun
desain naskah atau gambar yang akan di-
cetak.
5. 6. 7.
Menyusun lay out sesuai dengan keperluan pencetakan naskah dan atau gambar yang bersangkutan. Menyusun letter sesuai dengan keperluan pencetakan naskah atau gambar. Membuat klise naskah dan atau gambar yang diperlukan.
B. Memeriksa hasii kiise. 9. Mencetak dengan mesin cetak tangan/sinar. 10. Memeriksa dan menyusun cetakan, 11. Menyerahkan cetakan kepada pimpinan unit dan selanjutnya menyerahkan kepada penjilid. 12. Menyusun dan menyimpan klise yang telah dipakai. 13. Memelihara mesin cetak tangan/sinar. 14. Menjaga kebersihan dan keamanan ruangan. 15. Membuat laporan mengenai pelaksanaan tugas. Bahan yang digunakan: Naskah darVatau gambar.
Alat yang digunakan: 1. Mesin cetak. 2. Kertas film negatif 3. Plat aluminium. 4. Tinta cetak. 5. Bahan-bahan kimia untuk cetak. .-i
i
6.
Kertas.
Prestasi kerja rata-rata yang diharapkan:
L.
Men5rusun desain
:
30 rancangan
ukuran folio per hari
kerja.
2.
Men5rusun lay
out:
70 susunan ukuran folio per hari
kerja.
3.
Men5rusun letter
:
10 tata huruf ukuran folio per hari
kerja.
klise : 10 klise ukuran folio per hari kerja. 5. Memeriksa klise : 100 klise ukuran folio per hari kerja. 6. Mencetak dengan mesin cetak tangan : 100 kolom folio per hari kerja. 7. Mencetak dengan mesin cetak sinar : 100 halaman ukuran folio per hari kerja. Sifat iabatan: Dikerjakan dalam jam kerja. Pendidikan, jurusan minimum : STM jurusan mesin/listrik.
4. Membuat
Kursus: Kursus grafika. Pengalaman minimal: 6 (enam) bulan bekerja sebagai pencetak.
Syarat bagi yang belum berpengalaman: 6 (enam bulan bekerja dalam bidang percetakan. Pengetahuan yang harus dimiliki: Pengetahuan tentang mesin-mesin cetak. Bakat yang perlu dimiliki: Cermat. Kemampuan Khusus Fisik: Memerlukan keterampilan jari tangan dan penglihatan. o6
)enis kelamin: Pria Umur: 19 - 50 tahun. Korelasi fabatan:
1. Perekam. 2. Penstensil 3. Penjilid. Keadaan tempat keria: Ruangan tertutup, penuh debu kertas yang halus, dan bau bahan-bahan kimia. Penggunaan tenaga iasmani: Banyak menggunakan tenaga fisik. Kemungkinan risiko/tr ahay a : Sakit paru-paru. 3. Metode Evaluasi )abatan a. Simple Rangking Sysfemr
Di dalam metode ini ulaian tugas dan spesifikasi pemangku jabatan yang diperoieh dari hasil analisis jabatan dipergunakan sebagai bahan pembanding. Langkah pertama adalah menetapkan
terlebih dahulu jabatan yang terendah dan yang tertinggi sebagai pematok. Kemudian jabatan-jabatan yang terdapat di antara jabatan terendah dan tertinggi diperbandingkan satu dengan yang
lainnya sehingga pada akhirnya diperoleh susunan;'abatan yang
tingkat kesulitan, syarat kecakapan dan bobot tanggung jawabnya. Untuk memudahkan pekerjaan, dapat dipergunakanbagan orada berdasarkan
ganisasi yang telah terdapat pembagian tugas yang ada di masing-
masing jabatan. Untuk jabatan-jabatan yang tidak tercantum ., .', r! ai
di dalarn bagan, diadakan perbandingan bobotnya. Sedangkan penetapan besarnya gaji pada masing-masing jabatan dilakukan survei pasar.
4.
alatan yang digunakan.
5. Tingkat supervisi tidak terlalu ketat.
6. b.lob Grading Di dalam metode ini tolokukur yangberfungsi dan dipergunakan untuk mengelompokkan jabatan-jabatan ke dalam rump'rn jabatan atau iob class adalah deskripsi tingkat jabatan. Oleh karena itu metode ini juga disebut sebagai iob class system. Daiam pro-
evaluasi, jabatan dinilai secara utuh dimana diperbandingkan seluruh uraian tugas dan spesifikasi pemangku jabatan deses
ngan tolok ukur deskripsi tingkat jabatan.
Tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas dan per-
Contoh: tenaga mekanik.
TingkaVgrade III Spesifikasi Kegiatan: Terdiri dari jabatan yang memiliki ciri-ciri: 1. Tingkat kesulitan penyelesaian tugas kompleks.
2.
Memerlukan pendidikan setingkat sarjana ditambah pe-
3.
latihan teknis fungsional tertentu. Fungsi dan tanggung jawabnya adalah melakukan pendataan masalah, menganalisis, men5nrsun alternatif penyeIesaian masalah yang diajukan pada pimpinan.
Contoh deskripsi tingkat jabatan
TingkaVgradel Spesifikasi Kegiatan: Terdiri dari jabatan yang memiliki ciri-ciri: 1. Tingkat kesulitan penyelesaian tugas rendah. 2. Pekerjaan bersifat repetitif. 3. Tidak memerlukan Iatihan untuk melaksanakan tugas. Kualifikasi pendidikan SD dan SMP 4. Memerlukan supervisi yang ketat. 5. Contoh: tenaga pembersih ruangan, penjaga sekolah.
4. Memiliki
prakarsa dan kreativitas untuk menyempur-
nakan tugas.
5. Contoh: staf pembantu pimpinan. TingkaVgrade IV Spesifikasi Kegiatan: Terdiri dari jabatan yang memiliki ciri-ciri: 1. Tingkat kesulitan penyelesaian tugas amat kompleks. 2. Pendidikan sarjana dengan pengalaman kerja tertentu.
3.
Rrngsi dan tanggung jawabnya membina dan mengawasi
TingkaVgradell
bawahan, mengambil keputusan, memeriksa dan me-
Spesifikasi Kegiatan: Terdiri dari jabatan yang memiliki ciri-ciri: 1. Tingkat kesulitan penyelesaian tugas sedang. 2, Pekerjaan bersifat repetitif. 3. Memerlukan pendidikan dan latihan khusus. Kualifikasi sederajat SMA ditambah latihan.
nilai hasil pekerjaan bawahan, melakukan hubungan fungsional dengan instansi terkait. 4. Kedudukan sebagai pimpinan instansi. 5. Contoh: Kepala Kantor Wilayah.
,1
i)
Deskripsi tingkat jabatan dikembangkan sejalan dengan jumlah dan jenis jabatan yang ada dalam organisasi, sehingga dapat dicegah sejauh mungkin adanya jabatan yang mengambang. Pada setiap jabatan yang terdapat dalam satu rumpun diberikan
perlakuan gaji pokok yang besarnya sama. Untuk mempertajam
evaluasi yang menggunakan metode iob grading biasanya dipadukan denganfoctor comparison system, dimana pada uraian tugas dalam setiap jabatan yang terdapat dalam satu rumpun diberikan nilai tertentu agar diketahui tinggi-rendahnya bobot tanggung jawab dan tingkat kesulitannya, dengan demikian dapat dihindarkan adanya kecemburuan yang mungkin terjadi di antara karyawan.
c.
Point System Untuk melaksanakan evaluasi jabatan dengan metode point sysfem diperlukan langkah-langkah berikut: 1) Memilih job factors lob factors adalah faktor-faktor yang merupakan persyaratan bagi pemangku jabatan dalam menyelesaikan tugas dan tang-
gung jawab. Ada 4 faktor yangbiasa digunakan: kecakaparV
kualifikasi, tanggung jawab, upaya, dan kondisi lingkungan kerja. Pengukuran kecakapan dilakukan secara tidak langsung
melalui kualifikasi pendidikan, pengalaman kerja, dan inisiatif. Thnggung jawab dinilai dari jumlah dan nilai peralatan yang digunakan serta jenis dan jumlah karyawan yang dibawahi-
kerja mempengaruhi kondisi fisik dan mental karyawan karena-
nya dibedakan menjacli lingkungan kerja yang nyaman dan lingkungan kerja yang penuh risiko seperti bekerja di sekitar
reaktor nuklir dengan risiko radiasi. Keadaan yang berbeda ini mempengaruhi b e s arnya imb alarVgaji/upah' Ada pula yang mengintroduksi sub faktor lain seperti: pendidikan dan latihan, pengalaman kerja, tingkat kesulitan kerja, tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas, hubungan ke da-
lam, hubungan ke luar, bimbingan kepada bawahan, kemampuan merahasiakan jabatan, keadaan lingkungan kerja, dan
upaya fisik. Kegiatan di masing-masing iabatan sering berubah dengan berubahnya teknologi dan otomasi, dimana sistem evaluasi jabatan dengan pendekatan tradisionai yang menekankan penyelesaian tugas mandiri tak dapat digunakan karena semakin besarnya ketergantungan antar bagian yang ada daIam organisasi. Oleh karena itu uraian tugas harus lebih fleksibel agar karyawan lebih leluasa dalam gerakannya yang me-
mungkinkan karyawan dipindahkan dari satu kedudukan ke kedudukan yang lain. Banyak pakar mengusulkan agar pvaluasi jabatan Iebih menekankan pada segi nilai peralatan, jumlah dari kebijaksanaan (ketepatan mengambil keputusan), inisiatif yang dipersyaratkan, bertambahnya tanggung iawab, meningkatnya kete gangan, dan persyaratan pendidikan
tinggi.
nya. Seorang pimpinan yang membawahi beberapa orang ba-
wahan bertanggung jawab atas pemeliharaan dan operasi peralatan yang digunakan serta tanggung jawab atas keselamatan bawahan. Upaya dapat dibedakan menja d i upaya ya yang lebih mengutamakan intelegens
3fi
i
a.
fi
sik dan upa-
Ke adaan
lingkungan
2) Penyusunan bobot job factors Bobot dari setiap iob factor harus ditetapkan terlebih dahu-
lu. Umumnya faktor kecakapan diberikan persentase bobot tertinggi, disusul dengan tanggung jawab. Untuk upaya dan
ii
I
q kondisi pekerjaan diberikan bobot yang sama. Lihatlah tabel berikut: Faktor L Kecakapan 2. Tanggungjawab 3, Upaya 4. Kondisi linekunean keria
Bobot Aneka 2s0 100 75 75
Prosentase
s0% 20% 1s% lSo/n
Bobot angka maupun prosenstase dapat diubah-ubah tergan-
tung persyaratan mana dari suatu pekerjaan yang dianggap lebih penting. Thnggung jawab dapat dianggap lebih penting daripada kecakapan karena perkembangan teknologi misai-
nya. Selanjutnya bobot kecakapan yang tercermin dalam pendidikan dan latihan karyawan dapat diberikan contoh berikut: Kualifikasi
Bobot
1. 4 tahun pendidikan tinggi 2. 4 tahun di sekolah menengah plus 4 tahun latihan teknis -3 tahun 3. 4 tahun di sekolah menengah plus 2 latihan teknis 4. 2 tahwpendidikan sekolah menengah 5. hanya mampu membaca dan menulis
76
Analisis jabatan jugaberkaitan dengan spesifikasi jabatan, yaitu syarat-syarat minimum tentang kemampuan seseorang
untuk dapat melaksanakan tugas pada sesuatu pekerjaan. Melalui evaluasi jabatan dapat dianalisis spesifikasi jabatan, agar dengan membandingkan hasii analisis spesifikasi jabatan dengan standar jabatan yang telah disusun dan ditetapkan sebeIurnnya, dapat diperoleh gambaran tentang tingkat kesulitan se suatu pekerj aan yang dipergunakan untuk menetapkan tinggi rendahnya suatu jabatan.
a) Melaksanakan survei gaji Langkah pertama, memilih jabatan kunci atau jabatan yang dianggap strategis, yang memiliki ciri-ciri setragai berikut: uraian jabatan jelas, relatif stabil, kegiatan yang ada di dalam jabatan tersebut tidakberubah-ubah, dapat mewakili seIuruh tingkat jabatan yang ada. Langkah kedua, memilih sampel perusahaan karena upah
58
42 28
t4
dari pasaran kerja di satu tempat ke ternpat iain dan dari satu daerah ke daerah lainnya berbeda-beda. Dengan memilih sam-
pel dapat diperoleh informasi yang tepat. Uraian tugas dan berbagai kualifikasi personii dalam setiap jabatan harus di-
pelajari secara teliti guna menetapkan gaji yang tepat.
5) Mendesain struktur gaii/upah 3) Evaluasi |abatan
Sesudah bobot dari masing-masing iobfactors dijumlahkan untuk setiap pekerjaan, maka kegiatanberikutnya adalah merribandingkan jumlah angka-angka dari masing-masing pekerjaan yang telah ditetapkan. ]umlah angka tertinggi akan mem-
peroieh imbalan/gaji/upah yang lebih besar dibandingkan dengan junrlah angka yang lebih rendah.
Sebuah daftar yang berisi nama-nama jabatan lengkap dengan skor masing-masing jabatan tersebut akan terlihat setelah semua jabatan/pekerjaan diberikan skor angka. Dari sana
urutan skor, dari skor yang tertinggi sampai dengan skor terendah dapat dibuat. Biasanya jabatan-jabatan yang telah dinilai dikelompokkan dalam iob classlrtmpun jabatan. Semua
,,'i :
T jabatan dalam satu kelas dibeiikan gajilupah yang sama besarnya.
Pola F/afe Rafe Gaji (Rp 000,00)
Lihat tabel job class berikut:
51 111
-
-+
110
170
17l - 230 23t - 290 291 - 3s0
i
Gaji rata-rata
7 6 5
4
Perusahaan dapat menentukan kebijakan struktur gaji dengan
polaflate rafes atau rate rang :. Flate rates merupakan sebuah struktur gajr/upah yang mer ,berikan gaji pokok yang besarnya sama kepada jabatan-jahatan yang terdapat dalam kelas
678
yang sama. Untuk mengatasi timbulnya ketidakpuasan di an-
Skor Nilai (00)
tara karyawan maka dalam struktur ini jumlah kelas harus dipertianyak . Rate rongemerupakan stmkhrr gaji yang menempatkan gaji minimum dan gaji maksimum dalam setiap kelas sehingga kenaikan gaji dapat dilakrkan tanpa adanya perpindahan
Pola Rate Range Gaji (Rp 000,00)
dalam kelas yang lain. Setelah kegiatan evaluasi jabatan selesai dilaksanakan, di sam-
ping membuat struktur golongan jabatan, juga dibuat p/ofting gajiltpah yang real dalam bentuk diagram acak. Nilai gaji/upah digambarkan pada garis vertikal, sedangkan nilai skor digambarkan pada garis horisontal. Garis kecenderungan
gaji yang merupakan prestasi rata-rata merupakan garis dia-
gonal yang ditarik dari kiri bawah ke kanan atas. Lihatlah gambar berikut:
40
Gaji rata-rata
T 4. Men5rusun urut-urutan iabatan kunci berdasarkan atas
6) Penyesuaian dan Pengoperasian Struktur gaii
bobot dari iob factor masing-masing. 5. Menetapkan nilai nominal rupiah setiap iob factors yang Iterdapat dalam jabatan-jabatan kunci agar dengan demikian dapat diketahui besarnya gaji setiap jabatan kunci.
Pada awal penerapan struktur gaji, yang merupakan suatu pedoman untuk pembayaran gaji, dirrurngkinkan terjadi adanya gaji-gaji yang posisinya terpencil, jauh dari kumpulan. Gajigaji yang posisinya jauh di atas garis rata-rata menunjukkan
6.
bahwa karyawan dibayar terlalu tinggi dibandingkan dengan bobot pekerjaannya. Titik-titik yang menggambarkan gaji yang overpaid biasanya dilingkari dengan warna merah sehingga disebut red circle group. Sebaliknya gaji-gaji yang posisinya jauh di bawah garis rata-rata, menunjukkan karyawan dibayar terlalu rendah dibandingkan dengan bobot pekerjaannya. Ti-
tik-titik yang menggambarkan gaji y arrg underpoid biasanya diiingkari denganwarnabiru sehingga disebutblu e circle group. Untuk mengatasi kekeliruan penetapan gaji yang lebih besar, maka ditempuh dengan penyesuaian sebagai berikut: a. Menunggu saat pegawai yang memangku jabatan terse-
but dipromosikan atau apabila ada kenaikan gaji yang menyeluruh hingga dapat diperbaiki red circle group.
b.
Menunggu sampai iabatan itu lowong karena pegawai yang bersangkutan dipindahkan, atau pensiun sehingga gaji
dalam red circle dapat diperbaiki. d,. Factor Comparison System Langkah-langkah factor comparison system 1,. Menentukan iob factors yaitu faktor-faktor yang telah terpilih dalam setiap jabatan yang dipergunakan sebagai pembanding. 2. Menentukan jabatan-jabatan kunci yang merupakan sampel yang mewakili seluruh jabatan yang ada. 3. Menentukan bobot setiap iob loclors.
Mendesain struktur gaji, kemudian mengadakan penyesuaian.
f
. Sistem
dan Struktur
Gaf
i/Upah
Berkaitan dengan gaji dan upah, dapat diberikan contoh dua sistem penggajian bagi PNS, yaitu srsfem skala tunggal dan sisfem skala ganda. Di dalam sistem skala tunggal, kepada pegawai yang
berpangkat sama diberikan gaji yang samabesarnya, dengan tidak atau lorrang memperhatikan sifat pekerjaan yang dilakukan danberatnya tanggung jawab yang dipikul dalam melaks anakan pekerj aan
itu. Di dalam sistem skala ganda, besar kecilnya gaji ditentukan bukan hanya didasarkan pada pangkat saja, tetapi juga sifat pekerjaan yang dilakukan, prestasi kerja yang dicapai, dan beratnya tanggung jawab yang dipikul dalam melaksanakan pekerjaan itu. Dari dua sistem di atas masing-masingmempunyai keiemahan dan kekuatannya sendiri. Kelemahan sistem skalatunggal adalah dirasakannya tidak adil bagi pegawai yang memikul tanggung ja-
wab yang berat, sedangkan keuntungannya adalah sederhana dalam arti hanya diperlukan satu peraturan yang mengatur skala gaji untuk semua pegawai. Sementara itu kelemahan skala ganda
adalah dapat menimbulkan ketidak adilan pada waktu pensiun, sedangkan keuntungannya adalah memberikan perangsang yang dapat menumbuhkan kegairahan kerja bagi pegawai yang melak-
sanakan beban tugas besar dan memikul tanggung jawab berat.
I
Perpaduan antara dua sistem di atas, yaitu sistem skala gabungan, yang memberikan gaji pokok bagi pegawai yang berpangkat $ama ditetapkan sama besarnya, ditambah pemberian tunjangan bagi pegawai yang berdasarkan penilaian melaksanakan beban tu-
lebih besar dan memikul tanggung jawab yang lebih berat dibandingkan yang lain, dapat menghilangkan kelemahan-kelemahan pada dua sistem sebelumnya. Selanjutnya berikut ini contoh tabel skala menurut skala gaji pokokPNS PPNo.ll Thhun 2003 danPPNo.66 Tahun 2005. gas yang
16
17
1.141.404
876.50C 1.008.00c
913.600 1.050.700
952.JUt
896.200 1"030.70c
934.20C 1_O74.300
973.70( 1.119.70C 1.014.90C 1.167.10C
916.400 1.053.80(
955.2UI 1.098.40C
995.600 1.144.90(
937 000 1.077.500
976.60C 1123.10C 1.017.900 1.170.600 1.061 .000 1.220.20C
958.00C
998.600 1.148.40C 1.040.800
1
.095. 10C
9VZ.bU(
18 19
20 21
1.037.700 1.193.30C
22
23 24 25
101 .800
1
.1
97.000 1.084.90C
1.247.60C
26
979.600 1.128.500 1.021.000
1
.174.20C 1.064.200 1.223.900
1
_109.30C
1.275.60C
28
29
PERBANDINGAN SKAI.A GAJI PNS BERDASARKAN PP NO.II TAIIITN 2OO3 DAN PPNO.66 TAIIUN 2OO5 (dilatip hanyo untuk gol II dan III saja) t \JL. il VV'
1
L'UL. II
GOL.
LAMA
BARU
725.600
834.40C
733.700
843.80C
150.204
I
GOL.
c
a
862.700
LAMA
782.O0(
BARU
899.2m
LAMA
815-00C
937.30C
LAMA
1
1
. 1
1.255.204
1
.137.600 1.308.30i
33
1.047.10C 1.204.20t 1.091.40C
UUL. III
.159.70C 1.339.60C
1
.1
LAMA
LAMA
BARU
BARU
85.80( 1.363.60t
GOL. lll
GOL. ilt
c
d
LAMA
BARU
LAMA
BARU
983.600 1.131.10( 1.025.200 1_179.00(
0
905.400 1.O41.200
943.70( 1.085.200
2
925.700 '1.064.600
964.90C
1
.109.600 'l 005.700
4
946.50( 1.088.50C
986.60C
1
.134.600 1 028.300
56.60( 1.048.30C 1.205.50(
1
.1
'1
.182.60t 1.071.80C 1.232.OO(
976-gff
849-50(
767.1At
B82t0A
799.50C
919.50(
833.400
958.4fi
868.60(
784.30(
902-00(
817.50C
940.10t
852.10(
979.90(
888-10( 't-o21-40c
7
801.90C
922.20C
835.900
961.30t
871.20( 1.OO1.90t
908_10( 1_O44-30t
I I
820.00c
943.00C
854.70t
v6z.guL
890.80t 1.O24.50C
928-50( 1.067.80C
11
838.40C
gil.200
873.90( 1.005.ooc
910.90C 1.O47.50(
949.40C
1_091-800
857.300
985.800
893.50( 1.027.600
931.30C 1.071.00(
970.70C
'1
998-90C
5
10
12
12
14 15
GOL. III
a
BARU
10
13
1
32
I\iIKG
I
11
12.600 1279.50C
1.424.14C 1.177.704 1.067.400 1.227.60(
967.800
b 7
't.251 .40C 1.134.20C 1.304.30t
30
I
d BARU
1 001.60c 1.151.800 1.044.000 1.200.80( 1.088.20C
.11
3.000 1.008.80c 1.160.100 't 051 400 1.209.20t 1.095.90C 1.260.30(
989.60( 1-138.00C 1"031.40C 1.180.100 't.075 100 1.236.30t 1.120.60C
1
.011 .800 1.163.60C
1.054.60C
1.212.4OO 1.09S.200
1
'1
.288_60(
.264.10C 1.145.80( 1.317.60(
1.034.60( 1.189.70C 1.078.30C
1
.240.100 1.124.000 1 292 50t 1.171.50( 1.347.20C
1.057.80(
'l
.268 000 1.149.204 1.321.60C
13 14
.116.300
1
1
.216.50C I
.1
02.60C
'1
.197.80(
'1
.408.50C
15 16
1.081.60( 1.243.80C
'l
.127.40( 1 296 500 1 175 100 1 354
30C
1.224.4OC 1.440.10C
17
4n a=
il
i
+i)
1
T 18
1.105.900 1.271.800 1.152.70( 1.325.60( 1.201_500 1.381.70C 1.252.30C 1.472.50(
19 20
1.130.80C 1.300.400 1.178.60t 1.355.40( 1.228.50C 1.412.70C 1.280.50C
1.505.00(
21
22
1.156.200 1.329.600 1.225.10(: 1.385.90t 1.256.10C 1.444.500 1.309.20C 1.539.50(
a3 24
1.',t82.240 1.359.500 1.232.20C 1.417.00( 1.284.30( 1.477.00C 't.338.70C 1.574.14(
25 26
1.208.800 1.390.100 1.259.90C 1.448
90C
1.312.20t
1
.510.200 1.367.80C 't.609.50r
27 2a
1.235.90( 1.421304 1.288.200
1.48'1 .50C
1.342.70t 1.544.10A 1.399_50C 1.645.60t
i
menentukan
be
s
arnya kemajuan upah individu pekerj a, pres -
tasi kerj a pekerj a dihargai dalam bentuk'insentif ' tunai secara
dangkan'kemajuari upah akan s ama b e s arnya untuk setiap pekerja dan biasanya merupakan hasil 'perundingan kesepakatan kerja bersama atau karena diberikan'kenaikan upah umum' oleh perusahaan. Patokan upah bentuk ini biasa digunakan untuk golongan semi skrlled dan skilled. Contoh (angka-angka bukan angka sebenarnya melainkan langsung.
Se
hasil rekayasa):
zs
30
1.263
74t
1.453.30C
1.317.200 1.514.80C 1.372.90t 1.578.800 1,431.00C 1.682.60(
31
32
1.292.10C 1.485.90C 1.346.800 1.544.800 1.403.80C 1.614.30( 1_463.20( 1.682.60C
33
Di dalam perus ahaan-perusahaan swasta kebanyakan berlaku apayang disebut struktur upah. Stuktur upah merupakan suatu rangkaian angka (nilai) upah untuk setiap pekerjaan/jabatan, atau kelompold golongan/kelas jabatan yang disusun secara berurutan dari tingkat yang terendah sampai dengan tingkat yang tertinggi, mengikuti struktur golongan jabatan yang ada dalam perusahaan.
Struktur upah itu dapat ditetapkan menurut golongan jabatan atau ditetapkan untuk setiap pekerjaan, tergantung dari perusahaan yang bersangkutan. Di dalam perusahaan-perusahaan yang cukup besar, yang biasanya mempunyai karyawan yang cukup banyak, struktur upah biasa ditetapkan menurut golongan karena akan lebih efisien daripada mempunyai puluhan atau ratusan patokan upah. Selaniutnyabentuk-bentuk struktur upah antara lain dapat dilihatberikut
ini:
1. Struktur Upah Berbentuk Angka Tunggal Dalam struktur upah berbentuk angka trutggal (single rate), lamanya masa kerja seorangpekerja tirlir k rlijirrlikan dasar untuk .ii; ^c
Upah Per Jam BerbentukAngka Tunggal (Single Rate) Aktif
Kelompok
Upatr Efek rif
Upah Non
Jabatan
PcrJam Kcrja
Per Jam Tdk Kerjz
I 2
2.1 58
6 7
2.698 2.744 2.781 2.822 2.863 2.905 2.946
8
2.988
2.390
4 5
2.192 2.22s 2.258 2.29r 2.324 2.357
9
3.029
r0
3.071
2.423 2.457
11
t2
3.112 3.173
2.490 2.538
r3
3.234
2.517
t4
3.295
15
3.356
2.636 2.685
2. Struktur Upah Berbentuk Angka Terendah dan Tertinggi Dalam struktur patokan upah berbentuk angka terendah dan tertinggi, terhadap seseorang pekerja diberikan kesempatan
untuk bersaing daLam prestasi sehingga seorang pekerja bisa mendapatkan'kemajuan' upah yang berbeda dengan seorang
L7
:
il
:l
q i i
pekerja lainnya. Patokan upah bentuk ini biasanya digunakan untuk golongan manajer atau staf senior. Patokan upah bentuk ini digunakan dengan alasan bahwa perusahaan harus menerapkan sistem prestasi kerja yang canggih, /o.rr, dan obyektif yang biasanya didasarkan pada pencapaian sasaran kerja individu. Fatokan upah bentuk ini mempunyai iarak yang
i
Upah Per Bulan Berbentuk Range Simetris
yang Mempunyai Angka Minimum, Tengah, dan Maksimum Upah Pokok Bulanan
Kelas Jabatan
Minimum
Non staf
1.231.600 1.581.188
ss0.000 660.000 792.004 950.400 1.140.480 1.368.s76 1.642.292 1.970.7s0
687.s00 825.000 990.000 1.188.000 1.425.604 1.710.720 2.053.286 2.463.438
2.47s-0tr} 2.970.m0 3.s64.{m0 4.276.8W 5.132.050 6.158.460 7.389.889
3.300.000 3.960.000 4.875.750 5.702.4A0 6.842.880 8.211.4s6 9.853.748
4.t25.000
2 J
412.500 495.000 594.000
4
712s00
sempatan promo si j ab atan untuk
5
fiindatr ke jenjang yang lebih tinggi terbatas. Contoh ( angka- angka bukan angka s eb enamy a melainkan hasil rekayasa):
6 7
8s5.278 r.026.333
kare na' m e ntok
adahal
ke
Upah Per Bulan Dengan Patokan Minimum dan Maksimum (Range) Kelas Jabatun
tJpah Pokok Per Bulan
Minlmum
\{aksimum
Kelompok Operator
J 4
353.455
5
391.497
6 7
413.733
8
465.836 49s.473
9
37
r.471
438.421
489.632 522.696 559.409 600.r74 645.438 695.696
7s|.499
Kclompok
Sratr
AI L2 B1 B2 C
D E
4.950.000 5.940.000 7.128.000 8.553.600
r0.264320 12.317.184
3. Struktur Upah Berbentuk Skala Dalam patokan upah berbentuk s kala kemajuan upah
se
omng
pegawai mengikuti lamanya kerja pegawai yang bersangkutan.
pegawai mencerminkan loyalitas pegawai tersebut pada organisasi. Di samping itu'kemajuan gaji' harus sepenuhnya terkait
7 8
9
525.901)
I r3.420
()
Kelon@
l0.8l5
637.140 689.580 748.016
5
I
548.378
362.514 382.713 405.278 430.485 458.643 490.700
4
I
Patokan upah ini berasumsi bahwa lamanya m.asa kerja seorang
'ttknisi _)
Maksimum
Kelompok
pendek antara angka terendah dan tertinggi sehingga seseorang akan dengan mudah mencapai angka maksimum dalam waktu singkat. Pada saat ini terjadi, pekerja menjadi kecewa p
'Iengah
s
590.341
dengan prestasi, bukan dengan masa kerja. Thngga kenaikan gaji dibuat fired, sehingga pengaturannya mudah dan patokan
{ kenaikan gaji sudah tersedia. Patokan upah bentuk ini biasa
digunakan untuk golongan pelaksana. Contoh fan gka- angka bukan angka s eb enarny a
1".
Gaji pokok Gaji pokok merupakan jumlah imbalan yang dianggap layak
m e] ainkan
bagi seorang pegawai untuk memenuhi penghidupan selama satu bulan. |umlah
hasil rekayasa):
ini merupakan dasar yang dipergunakan
untuk menetapkan besarnya tunjangan keluarga dan pokok Scnior A itas 0 613.130 620.603
c
B
t)
E
823.935 u3t(.6lilt 853.440
2
628.0-1s
4
615.548 643.020
5
6.50.493
643.40_s
734.6ti5
6
709.97 5
748.9_r0
724.015 738.115
763 175
935.3
717.42tJ
o
663.07s 675.658 688.240 700.823
897.698 g I 6.5 2ti
752. t
8-5
79t.665
0
7
t:1.405
766.255
725.988 738.570
780.3 25
It05.9l 0 824.460 841.010
.012.1r18
7 8
'l 4
751
l5
794.39s 808.465
76.1
l5
822.53s
776.3
l8
836.605
8.900
6
78
7
801
8
20
814.06s u26,64ri ri39.210
?.t
.4!ri
F
8 50.
ft75
86t.560 892.160 898.660
868. I 75
936.334 956.200 97s.:I l0 994.420
l.
I6
t.tt78 4.085
22 8.500
t382.94.5
.013_530
50.70s
272.915 298.763
I86.50ri
9s4 lli8 973.0 t 8
i4.960
8
99t 848
a. Calon Pegawai gaji pokoknya
206_29
032.640 .053.220 .073.800 094.380
5
pensiun. Besarnya gaji pokok akan meningkat sesuai dengan tingkat pangkat dan masa kerja golongan. Kepada:
FI
CJ
324.6U)
.423.380 460.25
35U.458
491 125
376.305
533.99rJ
b.
t5 540
402 1 53
570.870
t.6
43 5.368
6i 8.87
1.68
.032.448
81. s2 5
468.583
207.5 r 8
s0 1.798
626.34s 666.875
t.'75 435
052.748 .07:r.04li .091.148
231.5t0
5l5.0tl
7 1.1.87l'i
1.89
568.228 .601.441
762.880 8 r 0.88
2.0
t.8
130
t0
l].648
g3 5.?rnl
11 g.llt
303 4till
.634.65 u
lis8 885
2.r0r.698 2.1
59 .64-s
954 972.86{)
54 ?,48
12.1
.484
.667.8i3
906 888
74.54rJ
351.47i
70 1.0u8
9-54.8r)0
906.95-5
99i.4t0
94.848
7-14.301
002.tt9
3
li55
85r.8tl
92 t .02.5
2.0.50.895
2.-? 8
908
9-15.095
2.15.448
.800.73 3
.2-55.7 48
.,147.413
.813.948
2.099.890 2. t 46.900
2.4) 960 2.522.01f
?.'76.O48
171 .435
867.1 63
2.2.42.905
2.592.06-5
25
902,t41
9"7'7
its
29(r.--|48
2.290.908
914.i25 927.308
991
i75
.i l 6.648
495.428 .519.420
900.3 78
26
9I3.593
2.3
005.445
.009.960 .028.510 .047.06{t 065.610 .0ti4.l 60 02.710 )t 260
767.518
864.195 u76.97ti ri!ig s(50
375.465 399.4.t8 423.450
lt
6.948
541.4 t 3
019.5 t5 .0 r3_5u5
39.8 t0 5 t{.160
357.24t3
377.548
03 3.23 8
2.482.918
2.802.223 2.872 75 2.942..i2X
047.65 5
76.910
397_ti48
56?.405 59 r.398 6l 5..190
966.808 000.023
2'186
928.865 952.473 965.055
1.066_451
2.530.1.)20
3.012.31t0
22 23
27 2a
29 30
94q_ I 65 963 _23-5
il(l
l 5.
t48
3
8.9
7-s0 .
lJt)
2.662.|8 l0 2.712.170
9tl
2.434.9ts
ngan masa kerja, golongan dan ruang dalam Daftar Skala
Gaji Pokok PNS.
540
864 745 878.8l.s 892.un5
9
Skaia Gaji Pokok PNS Pegawai gaji pokoknya : looyo dari gaji pokok sesuai de-
.488
5.50 279.495
I t't
K. Komponen Gaii dan Upah |umlah yang harus dibayarkan perusahaan atau jumlah yang akan diterimakan kepada pegawai atau karyawan akan terdiri dari gaji atau upah pokok ditambah dengan tunjangan-tunjangan yang
diberikan dalam bentuk uang dan uang lembur. Apabila diambilkan
2. Tuniangan Keluarga Tunjangan ini diberikan kepada setiap pegawai yang menikah,
yang terdiri dari:
a. Tunjangan isteri/suami : 1O%o dari gaji pokok b. Tunjangan anak : 2o/o dari gaji pokok (untuk setiap anak, maksimal 2 anak)
3. Tirniangan Pangan (beras)
Bagi setiap pegawai dan keluarganya diberikan tunjangan pangan beras setara dengan: a. 10 kg untuk pegawai yang bersangkutan
b. ro kg untuk isteri/suami c. 10 kg untuk setiap anak, maksimal 2 anak Nominal tunjangan ini besarnya sesuai dengan saat penetapannya.
contoh menurut stnrkhrr penggajian PNS maka gaji pokok, tunjangan-
tunjangan, dan iuran wajib dapat dirinci scbagai berikut: LJ
B0% dari gaji pokok se-
suai dengan masa kerja, golongan dan ruang dalam Daftar
59.53
25
:
4. Tuniangan Struktural
il Tunjangan ini diberikan kepada pegawai yang menduduki jabatan struktural tertentu. Nilai nominal tunjangan ini penetapannya didasarkan atas faktor kepantasan dan tersedianya anggaran. Jumlahnya bervariasi tergantung dari jabatan seseorang dalam struktur organisasi maupun eselon yang diemban oleh seorang pegawai (eselon IA,
IB,IIA, IIB, IIIA, IIIC,
rVA, IVB, VA, VB).
5. Tuniangan Fungsional Tunjangan ini juga bervariasi tergantung dari fungsi pekerjaan pegawai yangbersangkutan dalam memperlancar pelaksanaan tugas organisasi, misalnya: hakim dan panitera, jaksa,
BPK, dosen, guru, peneliti, widyaiswara, tenaga kesehatan, tenaga atom, penyrrluh pertanian, penyrluh KB, dan lain-lain.
lain-lain Ttnjangan ini antara lain tunjangan pengabdian daerah ter-
6. Tunjangan
Tunjangan ini diberikan kepada pegawai sebagai akibat dari adanya keputusan pemerintah yang menaikkan Baji pokok tanpa mengubah nilai nominal gaji pokok yang tercanturn dalam daftar skala gaji pokok. Pengubahan gaji pokok yang terdapat daLarn daftar skala gaji pokok mernerlukanwakt[ dan biaya yang tinggi dalam pencetakan bahan-bahan administrasinya. Dalarn TPP ini tidak dipotong dengan iuran rvajib pegawai (wuP). 9. Iuran Waiib Fegawai (IWP)
ai dan keluarganya memperoleh iiak-hak pr:[6y6n3o sosial di hari tua dan penr.eliharaan kesehatan. oleh karena itu kepada pegawai diwajibkan untuk membayar iuran wajib pegawai (IWP) sebesar 10% dari gaji pokok dan 10% dari tunjangan keluarga, dengan rincian sebagai berikut:
Pegarn
a. aY*Vo untuk iuran Pensiun
b.2% untuk iuran pemeliharaan c.3 %% untuk'iuran tabungan (sosial dan hari tua)
pencil dan tunjangan khusus. Tunjangan pengabdian diberikan kepada pegawai yang bertugas dan bertempat tinggal di daerah terpencil. Tunjangan khusus diberikan kepada pegawai-
pegawai yang bekerja di propinsi-propinsi tertentu. Penetapan ketentuan tunjangan ini diatur dengan keputusan pre-
siden.
7. Tuniangan Selisih Penghasilan Tunjangan ini diberikan kepada pegawai-pegawai yang dialihkan statusnya dari pegawai BUMN ke status pegawai negeri biasa.
8. Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) .',;
Di samping IWP di atas ada juqa iuran Amal Bhakti MusIim Pancasila dan iuran bantuan perumahan yang besarnya disesuaikan dengan golongan kepangkatan'. 1"0.
Pembulatan (dibulatkan ke atas menjadi ratusan rupiah). 1. Tunjangan isteri/suami dan anak 2. Tunjangan khusus Pajak (PNS) 3. Potongan-potongan 4. |umlah penghasilan bersih yang dibayarkan
Dalam skala gaji pokok PNS menurut PP. No' 66 Thhun 2005 disebutkan bahwa untuk golongan dan mang terendah adalah :!"'
I Rp 661.300,00 dan untuk golongan dan ruang tertinggi ada-
Iah Rp 2.070.000,00.
L.Data dan Informasi Gaii Pokok dan Tirniangan-tuniangan Sebelum dilakukan perhitungan gaji pokok, tuniangan-tun-
Gaji pokok + 1.oo/o X Gaji pokok + 2% X ]umlah anak X Gaji pokok. Atau dapat disimbolkan sebagai berikut: G + 10o,/oxG + z%XNXG = G [1,1 + 0,02 N) Keterangan:
: 1.0%XG :
G
jangan, dan iuran wajib perlu dikumpulkan data dan informasi sebagai berikut:
7.
2%XNXG
Skala gaji yang berlaku tentang gaji pokok pegawai, misal-
nya lihat tabel
2. Peraturan perundangan
2%o
darigaji po-
tentang tunjangan pangan, tun3. Menetukan gaji bersih dengan cara mengkurangkan gaji
sus, tunjangan pengabdian yang diberikan pada pegawai
kotor dengan iuran wajib yang besarnya
yangbekerja di daerah terpencil, hrnjangan perbaikan peng-
gaji bersih dapat dirumuskan sebagai berikut:
.gaji tanpa mengubah nilai gaji pokok yang terdapat dalam skala gaji.
1.Oo/o"
Sehingga
0,9G[L,L+0,02N) 4. Menentukan
jumlah penghasilan yang diterima pegawai
Data pribadi pegawai yang bersangkutan tentang usia
dengan cara menambahkan gaji bersih dengan tunjangan-
(tanggal lahir), golongan ruang kepangkatan terakhir, ma-
tunjangan:
perkawinan, jumlah anak yang menjadi tanggungan (maksimal 2 anak), dan jabatan.
a. Tunjangan jabatan strukturaVfungsional, bagi pegawai
sa kerja, status
Cara Menghitung )umlah Gaii
Untuk dapat menghitr:ng jumlah penghasilanyang diterima pegawai maka perlu diketahui langkah-langkah berikut: L. Mencari gaji pokok pegawai yang bersangkutan di dalam skala gaji, sesuai dengan golongan ruang kepangkatan dan masa kerjanya. 2. Menentukan gaji kotor pegawai dengan perhitungan berikut:
54
tunjangan anakbesarnya
10olo
= jumlah anak maksimal 2 orang
hasilan (TPP), apabila pemerintah menetapkan kenaikan
M.
tunjangan isteri atau suami besarnya dari gaji pokok kok bagi setiap anak
N
jangan jabatan dan fungsional, tunjangan daerah khu-
3.
:
Gaji pokok
yang menduduki suatu jabatan struktural atau fungsi-
onal.
b. Tunjangan pangan
sebesar 10 kg untuk pegawai, 10
untuk isteri/suami, 1 0 kg untuk anak yang menjadi tanggungan. Tunjangan ini dapat digantikan dengan kg
uang.
c. Tunjangan pengabdian 1OO% dari gaji pokok untuk pegawai yang bekerja di daerah terpencil.
ii ir
il Tunjangan-tunjangan tersebut tidak dikenai iuran dan potongan wajib, sehingga apabila terdapat TPP dalam gaji, nit i
ldan masa kerjanya, kita periu mengetahui susunan pangkat golongan ldan ruang pegawai yang bersangkutan. Susunan pangkat golongan
dan ruang pegawai di dalarn PNS dapat dilihat tabel berikut: Susunan Pangkat Golongan dan Ruang
ijazah yang dimiliki seorang pegawai:
No.
Juru Muda Juru Muda Tingkat Juru
2
J 4 5
6 7 8
9 IO
l1
t2 l3 t4 15
I6 t7
I
JuruTingkat I Pengatur Muda Pengatur Muda Tingkat Pengatur Pengatur Tingkat I Penata Muda Penata Muda Tingkat I Penata Penata Tingkat I Pen-rbina
Pembina Pembina Pembina Pembina
Tingkat I Utama Muda Utama Madya Utama
Ita
Pengatur
II
Ic
Pensatur Muda
6
IIa I[n
7
DI
8
SMA NON GURT]
5
4TH
Ruang
Pens. Muda
Juru
4
SM KEJ, ATAS GL]RIJ
0
THiAK'IA
a a
lla
III
a
I
SARJANA MUDA
Penqatur Muda
Tk
b
I
LUAR BIASA
b
SGP
D
b
4
AKADEMI
b
I
c
5
B-A.
b
6
AKTA II
b
I
d
7
D
a
8
AKTA III
9
SARJANA DOKTER APOTEKER PASCASAR]ANA SPESIALIS I AKTA IV DOKTOR
II m
22 23
III
III POLITEKNIK
IId Itd IId
Pembina
Va Va Va
Penrbina Tk I
Vb Vb Vb
a
a a
III m
b c d
25
ry ry
a
N. Kenaikan Gaii
b
IV
c
1. Kenaikan Gaii Umum
ry
d
IV
e
27
Penata Tk I
a
III
a
Penata Muda Tk
SPESIALIS I AKTA V
I
III
b b b
Ic IIc IIc
Ic
c a
III tl III b
llc lc lc
b
Peneatur Penata Muda
24
26
Penata
h
a
ilI
Penata Muda Tk I
b
3
il
Ia tll a III
2
2t
Penata Muda
III
DII
20
d
IIa IIa
a
b c d
c
Peneatur Tk I
d
I I
II u
Gol.
akhir
Ib Ib
SMA SM KE.'.ATAS NON GURU 3 TH
J
Pangkat akhir
la
Juru Muda Juru Muda Tk I
3
Golongan
Gol. awal
Pangkat awal
I.lazalr
SD SMP SM KEJ. 3 TH SM KEJ, 4 TH
2
9
1.
ersangkutan merupakan salah satu sya-
Iiazah, Pengangkatan Pertama, dan Pangkat Reguler Terakhir
Untuk dapat mencari gaji pokok pegawai yangbersangkutan ldi dalam skala gaji, sesuai dengan golongan ruang kcpangkatan
Pangkat
b
rat dalam penentuan pangkat dan golongan. Berikut adalah ringkasan pengangkatan pertama dan pangkat reguler terakhir berdasarkan
Gaii bersih + Tuniangan.
No
azah pe gawai yang
Ij
Kenaikan gaji umum adalah kenaikan gaji yang diperlakukan untuk semua karyawan dari semua tingkatan. Alasan kenaikan fiaji ini dapat karena kemauan pemsahaan sendiri, musyawarah, fi<ebiasaan, atau ketentuan pemerintah.
,II
I
Kenaikan gaji karena kemauan perusahaan sendiri merupakan kenaikan umum karena kebijakan perusahaan, tanpa ada paksaan
haan harus menaikkannya. Besarnya kenaikan upah minimal
atau diminta pihak lain. Perusahaan melaksanakan survei atau penelitian, ternyata tingkat upat/gaji perusahaan tersebut berada
dan besarnya UMR.
di bawah gaji rata-rata atau gaji pasar. Perusahaan melihat bahwa secara finansial mampu unfuk menaikkan tingkat upah/gaji, peru-
sahaan menaikkan besarnya tingkat upah/gaji sesuai dengan ke-
mauanl dan keputusan perusahaan sendiri.
Kenaikan gaji karena musyawarah merupakan kenaikan umum sebagai hasil dari kesepakatan yang dicapai dari musyawarah antara pimpinan perusahaan rlan organisasi pekerja. Dalam hal kenaikan gaji karena musyawarah besarnya kenaikan tergantung
dari hasil musyawarah atau negosiasi antara organisasi pekerja dan pimpinan perusahaan. Sebagai contoh musyawarah dilalokan setahun sekali atau pada saat memperbaharui kesepakatan kerja bersama. Kenaikan gaji karena kebiasaan merupakan kenaikan umum karena kebiasaan yang telah tercantum dalam kesepakatan kerja
bersama. Dalam hal kenaikan gaji karena kebiasaan ini biasanya disepakati bahwa perusahaan akan berpegang pada pedoman tertentu yang dapat diterima dua belah pihak, misalnya ind e ks harga kon s u m en yang merupakan indikator tingkat infl asi
dilndonesia. Seringkali perusahaan sudah mengikat diri dalam kesepakatan yang mt:wajibkan perusahaan untuk melakukan penyesuaian upah/gaji yang biasanya dilakukan secara periodik, misalnya setiap 1 April, atau setiap Januari dan Juli. Kenaikan gaji karena ketentuan pemerintah merupakan kenaikan umum karena adanya ketentuan perncrintah, misalnya tentang upah minimum regional. Dalam hal ini apabila tingkat upah perusahaan yang terendah berada tli lrirwtrh lJ\.ffi., perusa-
merupakan besarnya selisih antara upah terendah perusahaan
, Kenaikan Gaji Individu Kenaikan gaji perorangan adalah kenaikan gaji yang diperlakukan bagi karyawan tertentu karena prestasi kerja, promosi, atau bertambahnya masa kerja. Kenaikan gaji karena prestasi[meril) merupakan kenaikan gaji yang diberikan sebagai penghargaan pada seseorang karyawan karena prestasi kerja dan hal-hal baik Iainnya yang telah diiakukannya pada waktu-waktu sebelumnya. Sistem kenaikan gaji ini tepat bagi perusahaan yang ingin mendorong karyawarurya urrtukbersaing secara individu. Bagi perusahaan yang menekankan semangat kerja tim dan kelompok kerja cara ini kurang tepat karena kelompok karyawan pelaksana atau karyawan profesionai harus bekerja sebagai tim yang solid. Prestasi kerja karyawan me-
rupakan prestasi kerja tim, bukan individu. Kenaikan gaji karena promosi merupakan kenaikan gaji yang di-
berikan kepada seseorang karyawan yang pangkatnya dinaikkan sehingga ia menanggung beban kerja dan tanggung jawab yang lebih besar. Di samping itu kenaikan gaji ini juga karena adanya kemajuan dalam senioritas yang biasanya berlaku untuk tenaga profesional yang tidak menduduki jabatan struktural. Kenaikan gaji karena masa kerja merupakan kenaikan gaji yang
dilakukan perusahaan karena perusahaan memperhitungkan masa kerja dalam menentukan kemajuan upah karyawan. Bagi
karyawan yang mempunyai masa keria yang lebih lama semestinya mendapatkan upah yang lcllih besar daripada yang masa
kerjanya lebih sedikit.
!'::
/
1
O. Perhitungan Gaii Pegawai Contoh 1
I
Agus adalah seorang pegawai lajang tamatan sekolah dasar dengan masa kerja 0 tahun. Berarti gaji pokoknya menurut PP No. 11 Thhun 2003 adalah B0% dari gaji pokok
menurut golongan I,
ruang a ( GoI I/a) sebesar Rp 575.000,00; sedang gaji bersihnya adalah sebesar gaji pokok dikurangi iuran wajib pegawai 10% dari gaji pokoknya. Lihat perhitungan berikut:
pokok
Rp575.000,00 = Rp 460.000,00 Iuran Wajib Pegawai = 7O%o x Rp460.000,00 = Rn 46.000,00 Gaii
=
BO%o
x
Penghasilan
= Rp 414.000,00.
Contoh 3 Berikut adali.ih data ;rep,,awai suatu instansi yang dasar penggaii.r:rr.''l m{:'I1-irll''' : I :,F ..nj; PP No.11 Thhun 2A/-.3. Data Pegawai: Jeni enrs
NO.
Nama
Anak
Jirva
MKG
Kcl lcl
Gol/ Ruang
irlrt ,latu
ix; t./
0
I
t2 rh
I'IIIb
:
r-iKt, t,l
)
I
I.Z th
Ili;
-t
Agust Sunrargono Dernarci Stirotang Catrine Suharja
P/Kw P/
I
)
i2 th
lllla
1
I)omi Waru
u/Kiv LI
2
.t
19 th
Iii c
5
Eman Suparman Irioriana
Lt LiKrv PrKw Pr
0
2
5th
I
3
5rh
II/b IIia
I
6
a
Berdasarkan tabel skala gaji dan data pegawai di atas dapat
dihitung gaji yang diterima pegawai sebagai berikut: Contoh 2 Bagus adalah seorirng pegawai, mempunyai
t istri dan 2 anak,
masing-masing berusia 15 tahun dan 12 tahun. Bagus berijazah sekolah dasar dan mempunyai masa kerja 30 tahun. Berarti gaji pokoknya adalah looyo dari Gaji pokok menurut golongan
II, ruang a
(Gol II/a) sebesar Rp 1.001.600,00 ditambah tunjangan keluarga La%6 dafigaji pokok (tunjangan isteri 10olo, tunjangan anak masingmasing 2%). Gajibersihnya adalah sebesar gaji pokok ditambah tunjangan keluarga dikurangi iuran wajib pegawai 10% dari gaji pokok setelah ditambah tunjangan. Lihat perhitungan berikut:
Gaii pokok
=
Ttrnjangan keluarga
='1"4o/o
|umlah 1 Iuran Waiib Penghasilan
TOOo/o
x Rp 1.001.600,00 = Rp 1.001.600,00
x Rp1.001.600,00 =
Rp
L40.300,00
= Rp 1.141.900,00 Peg
=
7oo/o
x = Rp1.141.900'00 =
Rp
Agus Sumargono
Gaji pokok Iirnjangan beras Penghasilan kotor Potongan: Iuran wajib pegawai Thbungan rumah
1.078.300,00 30.090.00 1.108.390,00 L07.830,00 7.000,00 114.830.00
|umlah dibayarkan
Bernard Sihotang Gaji pokok Tunjangan isteri
993.560,00
1.034.600,00 103.460,00
1L4.200,00
Tunjangan anak
41.384,00
= Rp1.027.700,00.
Tunjangan beras
30.090.00
Penghasilan kotor
1.299.804,00 4,1
q
Potongan:
Iuran wajib pegawai Thbungan rumah
1.17.944,0O
7.000.00
Catrine Suharfo Gaji pokok Tunjangan suami
60.180,00
Iuran wajib pegawai Thbungan rumah
939.630,00 87.945,O0
5.000.00 92.945,00
1.034.600,00
|umlah dibayarkan
103.460,00 20.692,00
Tirnjangan beras
90.270,O0
Penghasilan kotor
Gaji pokok Tunjangan suami Tunjangan anak Tunjangan beras Penghasilan kotor
L.249.O22,O0
115.875,00 7.000.00 122.875.OO
|umlah dibayarkan
973.700,OO
Tunjangan anak
38.948,00
Tunjangan beras
120.360.00
Iuran wajib pegawai Thbungan rumah
76.740,00 1.5.342,OO
90.270.00 949.452,O0
85.918,00 5.000.00 90.918.00
|umlah dibayarkan
97.370,00
't.230.378,00
Penghasilan kotor
767.1OO,OO
Potongan:
1.1.26.1.47,0O
Domi Watu Gaji pokok Tunjangan isteri
846.685,00
Floriana
Potongan:
Potongan:
Iuran wajib pegawai Tabungan rumah
Tunjangan beras
79.950,00
Potongan:
1.174.860,00
Tunjangan anak
Iuran wajib pegawai Thbungan rumah
799.500,00
Penghasilan kotor 124.944,0O
|umlah dibayarkan
Eman Suparman Gaji pokok Tunjangan isteri
858.534,00
Perhitungan-perhitungan di atas dapat dibuat tabel dalam .halaman 64. Apabila perhitungan-perhitungan di atas digunakan PP No.60 Thhun 2005 maka tabel gaji dapat dilihat pada halaman 65.
11.'t.OO2,OO
5.000,00 116.002.00
fumlah dibayarkan Ii-
1..11.4.376,00 63
q
:i
,li.
"!.
DAFTAR GAJI BULAN DESEMBER 2OO5 PENGHASILAN
DAFTAR GAJI BULAN DESEMBER..2OO5 PENGHASILAN !0 Nami ,)i I:. Status GaJi Pokok Tunjangan Jumlah Ianggal Lahir Nomor lnduk Pegawar Golongan/Ruang
J
Kawin
Tunjangan
umlah
Kelrarga
Anak
a.lsl./Sua
Jiwa
b.Anak
Bcras
POTONGAN
.lo
StatUS
;aji Pokok
Tunjangan
JUMIAh
luran
)otongan:
Kawin
l'unjangan
Beras
Penghasilan
Wajib
r.S.Rmh
Jumlah
(eluarga
Kotor
Pegawai
>-Hut.Kl
Bersih yang
Anak
t.lst./Sua
10%
).Tab.Rm
Dibayarkan
luran-
Fofondan
Jumlah
Jumlah
Tanggal Lahir
Penghasilar
Watib
a.S.Rmh
Potongan
Penghasilan
Nomor lnduk Pegawai
Kotor
Pegawai
b.Hut.Kl
Bersih yang
Golongan/Ruang
10D/"
c.Tab.Rm
Dibayarkan
Agust Sumargono 20-'1 1-1
964.
K 1
NtK 9306806
I ,078.30(
-0-0 1
30,0s(
1.108.39(
1
07,83(
t
(
(
(
7,00(
1
993 56
14,8411)
lumlah )otongan
Jumlah Penghasilan
Jiwa Agust Sumargono
1
POTONGAN
Nama
20-1 1 -1 964
NtK 9306006
K
1
30.09(
.240,100
1.270.19t
124.O1(
(
1-0-0
0
(
(
1
0
(
7,00(
131 ,01(
1.1 39,-t 8(
142.62(
1,333,99:
140,24(
1282
Penata lvluda. lll/b
Penata Muda. lll/b Bernard Sihotang Bernard Sihotang 20-'1 1-
1
956
K
1-1-?
NtK 9306007
103.1,60C
r20,36(
1 ?OO
ent
124 944
117,g4A
10:] 461:
t
4 1.38,1
7 00t
4
1.1
74.86t
20-1 1 -1 956
NtK 9306007
K
1,189,700
1-1-2
118.970
4
47.588
K
|, I 89,700
1
20.36(
1.476.61
r35,62( 7,00(
Penata l\.4uda Tk.l,lll/a
Penaia Muda Tk I.lllia Catrin Suharjo
Carin Suharjo 12-07-1958
K
90.27(
1,034,60'(
1.249,422
115 875
03,46t
(
3
20,69i
7 00r
K 1-1-2
973.70{ 97 37(
{
4
38 94[
5,001.
K
/99,50t
1-1 -1
NtK 9306008
1
1.116,14
c
12-07-1958
NrK S306008
1 1
90,27C
1,422.734
133,24(
8,970
0
7,000
23.194
3
0
Penata l\ruda lll/a
Penata N,luda, lll/a
)omi Watu )7-11-1954
!lK 8606003
1
20 360
1,230,378
111
002
{_
116,00
1
.114.37(
Domi Watu
K
07-11-1954
1-1-2
NrK 8606003
1.119,700
4
120.360
'1.396.8'1t
127.64(
(
1't1,970
t
44.788
5.00(
32,64€
1.264.171
106,14t
965,48{
03,79t
974,427
1
Penaatur. Il/c
>e,rgatur, ll/c
:man Suparman 5
:man Siiparman l0-'1 0-1
980
1
-1-0
!tK 01 06009 reno Muda Tk lll/b
79,95(
t t
(
5,00(
60,180
939,63t
a7 941
92.944
846.68t
l0-1 0-1 980
'llK 010600S )eno. N4uda Tk.l.ll/b :loriana
Floriana 20-1 0-1 980
NtK 6106010
t
767,10t
1-1-1
76,74(
(
3
15 34t
5,00(
90,27(
949,45i
859 It
K
90.91
€
858,531
t0-1 0-1 980
,llK 01060'10 ,enq. Muda, ll/a
K
919,50C
60,1 80
1,071,63(
101, 1A
t
91,95C
(
2
c
5,00(
1-1
-0
90,27t
(
K
882,10C
1-1-1
88,21C
(
3
17.642
5,00(
1,074,22
98.794
1
Peno. [,luda. ll/a
65
I a. Untuk jam kerja lembur
M$amfu
Upah LerrhEnr
setengah) kali upah sejam. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya dibayar upah sebesar 2 (dua) kali upah sejam' 1, Yz (sabe.
b.
2. Lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan atau hari raya resmi: a. Untuk setiap jam dalam batas 7 (tujuh) jam atau 5 (lima) jam apabila hari rayatersebut jatuh pada hari kerja terpendekpada salah satu hari dalam 6 (enam) hari kerja seminggu harus dibayar upah sedikitnya 2 (dua) kali upah sejam.
b. Untuk jam kerja pertama selebihnya
kerja terpendek pada salah satu hari dalam 6 hari kerja seminggu dibayar upah sebesar 3 (tiga) kali upah sejam.
gu, maka terhadap kelebihan jam kerja ini perusahaan harus memba-
c. Untuk jam kerja kedua setelah
(tujuh) jarn atau 5 (lima)
dek pada salah satu hari dalam 6 [enam) hari kerja seminggu dan seterusnya dibayar upah sebesar a (empat)
A.Komponen upah sebagai dasar penghitungan upah lembur 1. Upah pokok; 2. Tunjangan jabatan;
|umlah nilai komponen yang dipergunakan sebagai dasar penghitungan upah lembur tidak boleh kurang dai7|%o dari jumtah seluruh upah yang dibayarkan di dalam satuan waktu yang sama.
7
jam apabila hari raya tersebut jatuh pada hari kerja terpen-
lembur adalah sebagai berikut:
3. Ttnjangan kemahalan; a. Nilai pemberian catu untuk karyawan sendiri.
7 (tujuh) jam atau
5 (lima) jam apabila hari raya tersebut jatuh pada hari
Menurut peraturan ketenagakerjaan di Indonesia, pegawai atau pekerja yang bekerja selama lebih dari 40 jam dalam semingyarkan upah lembur. Adapun ketentuan-ketentuan mengenai upah
pertama dibayar upah sebesar
kali upah sejam. C. Tarif upah sejam:
1. Bagi pekerja bulanan = 11173 upah sebulan. 2. Bagi pekerja harian :312O upah sebulan. 3. Bagi pekerja borongan atau satuan: 117 rata-rata hasil kerja sehari. D. Ketentuan waktu keria dan istirahat
B. Cara penghitungan upah lembur L. Lembur dilakukan pada hari biasa:
1. Waktu kerja lembur maksimal
a.
Waktu kerja lembur maksirnal dalam t hari adalah 3 jam dan dalam 1 minggu adalah 14 jam.
t)/
I b. Untuk melala:kan
pekerjaan pada waktu istirahat ming-
guan atau hari libur resmi yang ditetapkan, waktu kerja lembur sianghari maksimal dalam t hari adalah B jam.
c. Untuk
melakukan pekerjaan pada waktu istirahat ming-
guan atau hari libur resmi yang ditetapkan, waktu kerja
lemburmalamharimaksimaldalam t hari adalah
7
jam.
c.Istirahattahunan,sekurang-kurangnya12harikerjauntuk6harikerjadalamlmingguataul0harikerjaurrtuk5 hari kerja dalam 1 minggu, setelah pekerja yangbersangkutanlbekeria selama 12 bulan secara terus menerus.
d)Selainhaldiatassetiappekerjaberhakmendapatkanistirahat panjang paling lama 3 bulan setelah yangbersangkutan bekeria secara terus menerus selama 6 tahun'
2. Ketentuan waktu kerja
a. Waktu keria siang hari 1J Waktu keria dalam t hari adalah 7 jam
E. Penghitungan UPah Lembur dan waktu kerja
1 minggu adalah 40 jam untuk 6 hari kerja dalam 1
minggu.
t hari adalah I jam dan waktu kerja minggu adalah 40 jam untuk 5 hari kerja dalam 1
2) Waktu keria dalam
I b.
minggu. Waktu kerja malam hari 1) Waktu kerja dalam L hari adalah 6 jam dan waktu kerja 1 minggu adalah 35 jam untuko hari kerja dalarn 1 minggu. 2) Waktu kerja dalam t hari adalah 7 iam,dan waktu kerja t minggu adalah 35 jam untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu.
3. Ketentuan Waktu Istirahat a. fistirahat antara jarn kerja, sekurang-kurangnya 112 jam setelah bekerja 4 jam terus menerus, waktu istirahat tidak termasuk jam kerja.
b.
t':
{l
ini
[stirahat mingguan, sekurang-kurangnya L hari untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu atau 2 hari untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu.
Contoh L Herimanut seorang pekerja pada perusahaan X' mendapattunkan gaji sebesar Rp 1.188.000,00 per bulauditambah dengan jangan uang makan sebesar Rp 130'000,00 per bulan' Penggantian pengobatan selama bulan tersebut adalah Rp 120.000,00. selama jam. ]umlah jam bulan Mei 2004 Herimanut bekeria selama 186 160 jarn, kerja normal perusahaantersebut selamabulanMei adalah berikut: sedangkan jumlah jam lembur tercermin dalam tabel llari, tanggal
Keteranga
Jurnlah
Jumlah jam
n
jam kerja
kerja normll
lernbur
aktual Senin,3 Mei Selasa. 11 Mei Rabu. 12 Mei Senin. 17 Mei Selasa. 18 Mei Rabu, l9 Mci Kamis,20 Mei
llari keria Harikeria Har keria Har keria Hari keria l-Iari keria
l0 l0 t0
8 8
2 2
8
2
l1
8
-)
ll
8
11
8
J J
Hari libur
ll
Jumlah
74
1l 48
26
: Thrif upah sejam Herimanut : RP 1'1BB'000,OO x L11'7 3 Rp 6.867,00 dan uang Iembur Herimanut dapat dihitung sbb: 1. Uang lembur jam kerja Pertatna pada hari kerja biasa : 6 x 1,1-r x llp 6't167,00 - Rp 61'803'00 69
2. Uang lembur jam kerja kedua dan seterusnya
pada hari kerja biasa = I x 2 x Rp 6.867,00 3. Uang lembur tujuh jam pertama pada hari iibur resmi
:
7 x 2 x Rp 6.867,00
:
Rp 123.606,00
-
Rp 96.138,00
:
Rp 82.404,00
4. Uang lembur selebihnya 7 jam pertama
pada hari libur resmi
:
4 x 3 x Rp 6.867,00
Rp 363.951,00
Rp 1.188.000,00
Rp c. Penggantian pengobatan Rp d. Tunjangan uang makan Rp
b.
Uang lembur
5.000,00, tunjangan keluaqga 6%, tunjangan pangan Rp 1 60. 000, 00,
dan tunjangan transportasi Rp 130.000,00. Berdasarkan data di atas dapat dihitung besarnya uang lem-
bur sebagai berikut: Tirif upah sejam Firmansyah adalah - Rp 825.000,00 x 111.73 - Rp 4.769,00
x 1,5 x Rp 4.769,00 : Rp 42.921.,OO 2. Uang lembur jam kerja kedua dan seterusnya pada hari keria biasa : 5 x 2 x Rp 4.769,A0 - Rp 47.690,00 3. Uang lembur tuiuh iam pertama pada hari libur resmi : 4x 2 x Rp 4.769,00 : Rp 38.152,00 Rp 128.763,00 pada hari kerja biasa
363.951,00 120.000,00 130.000,00
Rp 1.801.951,00
Iumlah
B2
Uang lembur untuk Firmansyah: 1. Uang lembur jam kerja pertama
jadi Gaji kotor Herimanut adalah
a. Gaji pokok
Adapuri Bair/upah pokok Firmansyah per bulan adalah Rp
I
:
6
Contoh 2 Selama pekan terakhir yang berakhir 22 Aprrl, 2}O6,Firmansyah bekerja 9 jam sehari mulai Senin sampai dengan Jumat, enam jam pada hari Sabtu dan empat jam pada hari Minggu. ]umlah jam
kerja lembur tersebut tercermin dalam tabel berikut: Hari, tanggal
Keterangan
Jumlah
Jumlah jam
jam kerja
kerja normal
lembur
Sedangkan gaji kotor Firmansyah dapat dihitung:
a. Gaji pokok tr. Uang lembur
Rp 825.000,00 Rp 1.28.763,OO
c. Tirnjangan keluarga 60lo c. Tunjanganpangan d. Tunjangan transportasi
Rp
49.500,00
Rp Rp
160.000,00
)umlah
aktual
Senin.lT Anril
April Rabu, 19 April Kamis,20 April Jumat,2l April Sabtu, 22 April Minggu,20 Aprii Selasa,18
Hari keria llari kcria llari kcria llari kcria Hari keria Hari keria
Hari libur Jumlah
70
9
7
2
I
7
2
9
7
2
9
7
2
9
1
)
6
5
4
4 55
40
15
130.000,00
l::1i:':':
Contoh 3 Berikut adalah data kerja lembur karyawan Manutto bulan April 2006 dengan jumlah jam kerja efektif bulan tersebut adalah 151 jam. Nama: Anantta, kerja lembur hari biasa B hari : LO jam, hari libur
t had :
7 iam. Nama: Bettanda, kerja lembur hari biasa
t 4 hari
:
1,2)am. Nama: Cettanta, kerja lembur hari biasa
t hari :
lembur hari biasa 23 hari = 46 jam, 4 jam. Sedangkan upah pokok untuk masing-
4 iarn. Nama: Denantda, kerja
hari libur 2 hari : masing karyawan secara berurutan adalah sebagai berikut: Rp 2.463.500,00, Rp 2.05 3.300,00, Rp 1.710.800,00, dan Rp 1.425.600,00.
Berdasarkan data di atas dapat dihitung upah lembur sebagai berikut:
Untuk Anantta: Thrif upah sejam - Rp 2.463.500,00 x 111,73 1. Uang lembur jam kerja lembur pertama
:
'Untuk Bettanda: Thrif upah sejam
:lll11iif:
|umrah
Untuk Denantda: Tarif upah sejam : Rp1.425.600,00 x11L73: Rp8.241,00 1. Uang lembur jam kerja lembur pertama pada hari kerja biasa
-
Rp 1"4.240,00
x 1,5 x Rp14 .240,00: Rp 170.880,00 2. Uang lembur setiap jam kerja lembur berikutnya pada hari kerja biasa : B x 2xRpL4.240,00 : Rp 227.840,00 3. Uang lembur setiap jam dalam batas 7 )arn pada hari istirahat : 7 x2x Rp 14. 24O,OO : Rp 199.360,00 Rp 598.080,00 ]umlah pada hari kerja biasa
pada hari kerja biasa = 3 x 2 x Rp 9.890,00 = Rp 59.340.00
B
=:::
:
23 x 1,5 x Rp 8.241.,00
:
Rp 284.31.4,50
2. Uang lembur setiap jam kerja lembur berikutnya Rp 379.086,00 pada hari kerja biasa 23 xZ x Rp 8.241,00
:
:
3. Uang lembur setiap jam dalam batas 7 iam
pada hariistirahat
|umlah
:
4x 2 xRp
8.24L,00 : Rp 65.928'00 RP 729.328,50
=: =:
-
Rp 2.053.300,00 x 111.73 - Rp 11.869,00 1. Uang lembur jam kerja lembur pertama pada hari kerja biasa : 4x L,5 x Rp 11.869,00 - Rp 71.2'1.4,00 2. Uang lembur setiap jam kerja lembur berikutnya pada hari kerja biasa =
|umlah
B
x
2
x Rp 11.869,00 = Rp 189.904.00 - Rp 261,.1,18,0o
:==:====
Untuk Cettanta: Thrif upah sejam - Rp 1.210.800,00 x 1.11.73 - Rp 9.890,00 1. Uang lembur jam kerja lembur pertama pada hari kerja biasa : L x 1,5 x Rp 9.890,00 : Rp 14.835,00 Z. Uang lembur setiap jam kerja lembur berikutnya 73
uang ganti rugi, tunjangan isteri, tunjangan anak, tunjangan kemahalan, tunjangan iabatan, tunjangan khusus, funjangan transport, tunjangan pajak, tunjangan iuran pensiun, tunj angan pendidikan anak, beasiswa, hadiah, premi asuransi yang dibayar oieh pemberi kerja, dan peng-
PaiakPelrghacilan
Pa,sal 2I
,
hasilan teratur lainnya dengan nama apapun. Penghasilan yang diterima atau diperoleh secara tidak teratur berupa jasa produksi, tantiem, gratifikasi, tunjangan cuti, tunjangan hari raya, tunjangan tahunbaru, bonus, premi tahunan, danpenghasilan sejenis lainnya
yang sifatnya tidak tetap dan biasanya dibayarkan sePajak penghasilan (pasal 21) merupakan pajak yang dike-
kaii dalam
nakan atas penghasilan yangberupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama apa pun yang diterima
.).
atau diperoleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri, sehubungan
4.
dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan. Pemberi kerja terdiri dari orang pribadi danbadan, termasuk
setahun.
,
Upah harian, upah mingguan, upah satuan, dan upah borongan. lUrrg tebusan pensiun, uang tabungan hari tua atau tunjanganlhari tua (THT), uang pesangon, dan pembayaran
bentuk usaha tetap, baik merupakan induk maupul cabang, perwa-
lain sejenis. 5. Honorarium, uang saku, hadiah atau penghargaan de-
kilan atau unit, yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaranberkala dengan nama apapun, sebagai imbalan
ngan nama dan dalambentuk apapun, komisi, beasiswa, dan pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan de-
sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang dilakukan pegawai
ngan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan wajib
atau bukan pegawai, wajib memotong pajak PPh pasal 21. Pajak penghasilan pasal 2L int dikenakan kepada pejabat negara, pegawai negeri sipil, pegawai, pegawai tetap, pegawai lepas,
pajak dalam negeri, terdiri dari: a. tenaga ahli; b. pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, sutradata, crew film, foto model, peragawan/peragawati, pemain drama, penari, pemahat, pe-
penerima pensiun, penerima honorarium, dan penerima upah. A. Penghasilan yang Dikenakan Pemotongan PPh Pasal 21 1. Penghasilan yang diterima atau diperoleh secara teratur berupa gaji, uang pensiun bulanan, upah honorarium, premibulanan, uanglembur, uang sokrngan, uang tunggu, ,-]
lukis, dan seniman lainnya;
c. olahragawan; d. penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, moderator;
s e. pengarang, peneliti, dan penerjemah;
f.
3. Iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yang
pendiriannya telah disahkan menteri keuangan dan penye-
pemberi jasa di bidang teknik, komputer dan sistem aplikasinya, telekomunikasi, elektronika, fotografi dan
lenggara Tirspen serta iurantabungan hari fua atau tunjangan
hari tua (THT) kepada badan penyelenggara Thspen dan ]amsostekyang dibayar oleh pemberi kerja maupun pega-
pemasaran;
g. agen iklan; h. pengawas, pengelola proyek, anggota dan pemberi jasa kepada suatu kepanitiaan peserta sidang atau rapat, dan tenaga lepas lainnya dalam segala bidang kegiatan; pembawa pesanan atau yang menemukan langganan;
wai.
i. j. peserta Perlombaan;
5.
k. petugas penjaja barang dagangan; l. petugas dinas luar asuransi;
6.
kerja.
,
Gaji, gaji kehormatan, tunjangan-tunjangan lain yang terkait gaji yang diterima oleh pejabat negara, pegawai negeri sipil, serta uang pensiun yang diterima oleh pen-
7.
siunan termasuk jand.a atau duda/atau anak-anaknya' Penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan dengan nama apapun yang diberikan oleh bukan wajib
Pembayaran THT-Taspen dari PT Thspen kepada para pen-
siunan yang berhak menerimanya.
m. peserta pendidikan, pelatihan, dan pemagangan'
6.
bentuk natura dan kenikmatan lainnya dengan nama apapun yang diberikan oleh pemerintah. I(enikmatan b erup a pajak yang ditanggung oleh pemb eri
4. Penerimaan dalam
C. Ketentuan Penghitungan PPh Pasal 2L 1. Untuk Pegawai Tetap
a.
PKP dihitung dari penghasilan bruto dikurangi dengan
biaya yang diperbolehkan, yaitu biaya jabatan, iuran pen-
siun, termasuk iuran tabungan hari tualtunjangan hari fuo (THT)-kecuali iuran tabungan hari tua pegawai negeri sipil/anggota ABRVpejabat negara-dan PTKP.
pajak.
b. Biaya iabatan yaitu biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang
B. Penghasilan yang Dikecualikan dari Pengena.rn PPh Pasal 21 L. Pembayaran asuransi dari perusahaan asnransi kesehatan,
asuransi kecelakaan, aiuransi jiwa, asuransi dwiguna,
2.
dan asuransi beasiswa. Penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan lainnya dengan nama apapun yang diberikan pemerintah atau wajib Pajak.
b
hasilan bruto setinggi-tingginya Rp
esarnya 5 % dari peng1. 2 9
6.000, 00 setahun
atau Rp 108.000,00 sebulan.
c.
Penghasilan tidak kena pajak Penghasilan tidak kena pajak merupakan jumlah penghasilan minimal yang dianggap layak untuk hidup seseorang pegawai (dan keluarga) selama setahun sehingga
7?
q I
e"
dari jumlah itu tidak wajib dipotong pajak. Penghasilan
Bagi karyawati yang menunjukkan keterangan tertulis Cari pemerintah daerah setempat [serendah-rendahnya kecamatan), bahwa suaminya tidak rnenerima atau mem-
tidak kena pajak (PTKP) tersebut dirinci sebagai berikut: 1) Rp 12,000.000,00 untuk wajib pajak. 2) Rp 1.200.000,00 tambahan untuk wajib pajak yang kawin. 3) Rp 12.000.000,00 tambahan untuk seorang isteri [hanya seorang isteri), yang diberikan apabila ada penghasilan isteri yang digabungkan dengan pengirasilan
peroleh penghasilan, diberikan tambahan PTKP sebesar Rp 1.200.000,00 setahun atauRp 100.000,00 sebulan dan
f.
suami, daiam hal isteri: [1 but an karyawati, tetapi mempunyai penghasi]an
ditambahkan dalam PTKP untuk keluarganya. Penghasilan tidak kena pajak ini penetapannya ditentukan oleh keadaan pada awal tahun takwim [awal tahun pajak : 1 lanuari) atau awal bagian tahun pajak. Bagi wafib pajak yang penentuannya dalam bagian tahun takwim,
dari usaha/pekerjaan bebas yang tidak ada hubungan-
maka besarnya PTKP dihitung berdasarkan keadaan pada
nya dengan usaha/pekerjaan bebas suami, anak/
awal bulan dari bagian tahun takwim yang bersangkutan.
g. Sel anjutnya
anak angkat yang belum dewasa,
pajak omng pribadi di dalam negeri dikenakan tarif pajak
b) bekerja sebagai karyawati pada pemberi kerja yang
sebagai berikut:
bukan sebagai pemotong pajak walaupun tidak mem-
punyai penghasilan dari usaha/pekerjaan bebas.
c) bekerja sebagai karyawati
pada lebih dari
terhadap penghasilan kena pajak (PKP) wajib
ThrifPaiak terhadap Penghasilan Kena Paiak
t (satu)
KenaPajak TarifPajak S% Sampai dengan Rp 25.000.000,00 1,O% Di atas Rp 25.000.000,00 pi atas Rp 50.000.000,00 s.d. Rp 100.000.000,00 75% Lapisan Penghasilan
pemberi kerja. 4) Rp 1.200.000,00 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah (misal ayah, ibu atau anak kandung) dan semenda (misal mertua dan anak tiri) dalam garis ketu-
.
runan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan
sepenuhnya, paling banyak 3 orang untuk setiap keluarga. d. Bagi karyawati kawin, PTKP yang dikurangkan hanya untuk dirinya sendiri, dalam hal karyawati tidakkawin,
h.
pi
atas Rp 100.000.000,00 s.d.
Rp200.000.000,00
Di atas Rp 200.000.000,00
25o/o 35a/o
Besarnya PPh pasal 21 dihitung dengan cara mengalikan penghasilan kena pajak dengan Thrif pajak
pengurangan PTKP selain untuk dirinya sendiri juga PTKP
2.
untuk anggota keiuarga yang menjadi tanggungan sepenuhnya.
Untuk Penerima Pensiun Secara Bulanan a" PKP dihitung dari penghasilan bruto dikurangi dengan biaya pensiun dan PTKP
, $
I
no
il b.
2) Besarnya PPh pasal 21 dihitung dengan cara mengalikan penghasilan bruto dengan tarif pajak"
Besarnya biaya pensiun yang diperkenankan adalah sebesar 5% dari penghasilan bruto berupa uang pensiun,
setinggi-tingginya Rp 432.000,00 atau Rp 36.000,00 sebulan. c. PTKP sama dengan PTKP untuk pegawai tetap. d. Thrif yang digunakan adalah tarif pasal 17. e. Besarnya PPh pasal 21 dihitung dengan cara mengalikan PKP dengan tarif pajak. 3.
Untuk Pegawai Tidak Tetap, Pemagang, dan Calon Pegawai a. PKP dihitung dari penghasilanbruto dikurangi dengan PTKP
b. 4.
PTKP sama dengan PTKP pegawai tetap.
5. Untuk tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas
terdiri dari: pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notatis, penilai, dan aktuaris. a. Perkiraan penghasilan netto dihitung dengan cara mengali kan persentase perkiraan penghasilan netto, yaitu sebesar 4O%o dari penghasilanbruto berupa honorarium atau imbalan lain dengan nama apapun; b. Tarif yang digunakan adalah sebesar 1.5o/o; c. Besdrnya PPh pasal 21 dihitung dengan cara mengalikan penghasilan netto dengan tarif pajak.
Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas
Untuk penerima penghasilan berupa:
a.
honorarium, uang saku, hadiah atau penghargaan dengan
6. Untuk penerima upah harian, mingguan, satuan, borongan dan
nama dan dalambentuk apapun, komisi, beasiswa, dan
uang saku harian
pembayaran lain dengan nama apapun sebagai imbalan atas jasa atau kegiatan yang jumlahnya dihitung tidak atas
Thrif sebesar'l,Oo/o diterapkan atas upah harian, upah mingguan,
dasarbanyaknya hari yang diperlukan untuk menyelesai-
nya melebihi Rp 24.OOO,O0 tetapi tidak melebihi Rp 240.000,00
kan jasa atau kegiatan yang diberikan;
dalam satu bulan takwim dan atau tidak dibayarkan secara bu-
b. honorarium
yang diterima atau diperoleh anggota de-
upah satuan, upah borongan, dan uang saku harian yang jumlah-
lanan.
wan komisaris atau dewan pengawas yang tidak merangkap
Bila dalam sartu bulan takwim jumlahnya melebihi Rp 240.000,00
sebagai pegawai t-etap pada perusahaan yang sama.
maka besarnya PTKP yang dapat dikurangkan untuk satu hari
c. jasa produksi, tantiem, gratifikasi, dan bonus yang di-
adalah sesuai dengan jumlah PTKP yang sebenarnya dari pene-
terima atau diperoleh mantan pegawai penarikan dana pada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan menteri keuangan oleh peserta program pensiun: 1) Thrif yang digunakan adalah tarif pasal t7.
rima penghasilan yang bersangkutan dibagi 360. Yang dimaksud dengan: a. upah/uang saku harian adalah upah yang terutang atau dibayarkan atas dasar jumlah hari kerja;
d.
b.
upah mingguan adalah upah yangterutang atau dibayarkan secara mingguan; 81
t c.
d.
upah satuan adalah upah yang terutang atau dibayarkan
10. Untuk honorarium yang diterima oleh pejabat negara, PNS,
atas dasar banyaknya satuan yang dihasilkan;
dan anggota ABRI yang dananyatrerasal dari keuangan negara
upah borongan adalah upah yang terutang atau dibayarkan atas dasar penyelesaian pekerjaan tertentu.
atau keuangan daerah Atas honorarium yang diterima dikenakan tarif 15% dari peng-
hasilan bruto dan bersifat final. 7.
Untuk penerimaan uang pesangon, uang tebusan pensiun, tunjangan hari tua atau tabungan hari tua yang dibayarkan sekaligus, dipotong dengan tarif bersifat final sebesar: a. 10% dari penghasilan bruto jika penghasilan brutonya tidak lebih dari 25 juta; b. 15% dari penghasilan bruto jika penghasilan brutonya lebih dari 25 juta;
c. untuk uang pesangon yang penghasilan brutonya sampai dengan Rp 2.880.000,00, tidak dipotong PPh pasal 21; d. untuk uang tebusan pensiun, tunjangan hari tua dan tabungan hari tua yang dibayarkan sekaligus, penghasilan
'
brutonya sampai dengan Rp 8.640.000,00, tidak dipotong PPh pasal Zt.
8. Untuk penerimaan hadiah dan penghargaan dengan nama dan dalam bentuk apapun Atas hadiah dan penghargaan dipotong PPh pasal 21 dengan tarif sebes ar L50/o dari jumlah bruto, dan bersifat final. 9.
o6
Untuk petugas dinas luar asuransi dan petugas penjaja barang dagangan yang menerima komisi Atas komisi yang diterima diterapkan tarif sebes ar 1,O%abersifat final dengan syarat petugas tersebut bukan pegawai tetap.
D. Cara Penghitungan Pemotongan PPh pasal 21
1. Penghitungan PPh pasai 21 bulanan atas penghasilan teratur Pegawai Tetap
a.
Terlebih dahulu dicari penghasilan netto sebulan dengan cara mengurangi penghasilan bruto dengan biaya jabatan, iuran pensiun, iuran iabungan hari tua atau tunjangan hari tua yang dibayar oleh pegawai. Biaya jabatan untukpenghasilan dari setiap pemberi kerja sebesar 50,6 dari penghasilan bruto dengan jumlah setinggi-tinggrnya Rp 1.296.000,00 dalam setahun atau Rp 108.000,00 dalam sebulan. b. (1) Dicari penghasilan netto setahun dengan cara mengalikan penghasilan netto sebulan dengan angka 1,2. (2) Apabila wajib pajak baru mulai bekerja setelah bulan [anuari maka penghasilan netto setahun dapat dicari dengan cara mengalikan penghasilan netto sebulan dengan banyaknya bulan sejak wajib pajak mulai bekerja sampai dengan bulan Desember. c. Dicari penghasilan kena pajak (PIG) dengan cara mengurangi penghasilan netto yang telah disetahunkan dengan penghasilan tidak kena pajak (PTKP). [. nicari PPh pasal 21 setahun dengan cara mengalikan PKP dengan tarif pajak yang berlaku. Untuk keperluan
i;..
ss
d. PPh pasal 21" terutang
penerapan tarif, PKP dibulatkan ke bawah hingga ke-
lipatan ribuan penuh. e. Dicari PPh pasal 21 sebulan dengan cara membagi PPh pasal 21 setahun dengan angka 12. Bagi wajib pajak yang baru mulai bekerja setelah bulan Januari, maka PPh pasa1 2t sebulan diperoleh dengan cara membagi PPh pasal 21 setahun dengan banyaknya bulan pegawai terseb,,L bekerja.
2. Untuk penghasilan yang tidak didasarkan atas gaji bulanan
a. |umlah penghasilan
bulan dimaksud adalah selisih antara jumlah pajakyang dihitung berdasarkan butir c dikurangi dengan iumlah pajak yang telah dipotong berdasarkan butir b.
4. Apabila kepada pegawai, disamping dibayar gaji dengan masa gaji kurang dari satu bulan, juga dibayar gaji lain dengan masa yang lebih lama dari satu bulan (rapel) seperti pada butir 3 PPh pasal2l dihitung dengan cara sesuai dengan yang dinyatakan pada butir 3 dengan memperhatikan ketentuan pada butir 2.
dijadikan penghasilan bulanan de-
ngan cara: 1) gaji untuk masa seminggu dikalikan dengan angka 4;
2) gajr untuk masa sehari dikalikan derrgan angka 26. b, Dilakukan penghitungan PPh pasal 21 sebulan sebagaimana cara pada butir 1b. c. Dihitung PPh pasal 21 seminggu dengan cara membagi PPh pasal 21 sebulan (butir b) dengan angka a. PPh pa-
sal2t sehari dapat dihitung dengan cara membagi PPh pasal 21 sebulan dengan angka 26. 3. Untuk kenaikan gaji bulanan yang berlaku surut (rap :l)
a.
atas tambahan gaji untuk bulan-
Rapel dibagi dengan banyaknya bulan perolehan rapel tersebut (misalnya 2 bulan).
5-
Untuk uang lernbur dan penghasilan lain yang sejenis Untuk uang lenrbur dan penghasilan lain yang sejenis yang diterirna ahu diperoleh pegawai bersamaan dengan gaji bulanannya, maka penerimaan tersebut digabungkan pada gaji bulanannya.
6. Penghitungerr PPh pasal 21 atas uaxrg pensiun bulanan yang diterirna atau diperoleh penerima pensiun pada tahun pertama pensiun a. Terlebih dahulu dihitung pengfoasilan netto sebulan yang diperoleh dengan cara mengurangi penghasilan bruto dengan b iaya pens iun, kemudian dikalikan b anyaknya bulan sejak pegawai yang bersangkrtan menerima pensiun
b. Hasil pembagian rapel tersebut ditambahkan pada gaji
sarnpai dengan bulan Desember. Biaya pensiun untuk men-
setiap bulan sebelum adanya kenaikan gaji, yang sudah
dapatkan dan memperoleh uang pensiun sebesar 5% dari
dikenakan PPh pasal 21. PPh pasal 21 atas gaji untuk bulan-bulan setelah ada kenaikan, dihitung kembali berdasar gaji baru setelah ada kenaikan.
pensiun bruto dengan jumlah setinggi-tingginya Rp
C.
432.OOO,OO
dalam setahun atau Rp 36.000,00 dalam satu
bulan.
b. Penghasilan netto yang dr'sef ahunkantersebut
ditambah dengan penghasilan netto dalam tahun yang b ersangkutan
r yang diterima atau diperoleh dari pemberi kerja sebelum
d. PPh pasal 21 setahun dihitung dengan mengalikan PKP
pegawai yang bersangkutan pensiun sesuai dengan yang
dengan tarif pajak, untuk keperluan penerapan tarif PKP
tercantum dalam bukti pemotongan PPh pasal 21 sebeIum pensiun. Untuk menghitung PKP, jumlah penghasilan pada butir
dibulatkan ke bawah dalam kelipatan ribuan penuh. PPh pasal 21 atas uang pensiun bulanan diperoleh de-
e.
ngan cara membagi PPh pasal 21 setahun dengan angka L2.
b tersebut dikurangi dengan PTKP, dan selanjutnya di-
hitung PPh pasal 21 atas PKP tersebut.
angkutan pens iun sesuai
Penghitungan PPh pasal2L atas Penghasilan Tidak Teratur 1. Apabila kepada pegawai tetap diberikan jasa produksi, tantiem, gratifikasi, bonus, premi, tunjangan hari raya, dan penghasilan lain semacam itu yang sifatnya tidak
dengan yang tercantum dalam bukti pemotongan PPh
tetap dan biasanya dibayarkan sekali setahun, maka PPh
pasal 21 sebelum pensiun.
pasal 21 dihitung dan dipotong menurut petunjuk seba-
PPh pasal 21 atas uirngpensiunbulanan adalah sebesar
gai berikut:
PPh pasal21 seperti tersebut dalambutir d dibagi dengan
a. dihitungPPh pasal 21 atas penghasilan teratur yang
banyalorya bulan sebagaimana dimaksudkan pada butir
disetahunkan ditambah dengan penghasilan tidak teratur berupa tantiem, jasa produksi, dan sebagainya;
d. PPh pasal 21 atas uang pensiun dalam tahun yang bersang-
kutan dihitung dengan cara mengurangi PPh pasal
butir
c dengan PPh pasal
1
pada
2lyatgterutang dari pemberi
kerj a sebelum pegawai yang
e.
2
b ers
E.
'
a.
b. dihitung PPh pasal 21 atas penghasilan teratur yang
Penghitungan PPh pasal 2L atas uang pensiun bulanan untuk
disetohu*an tanpa tandem, iasa produksi, dan sebagai-
tahun kedua dan seterusnya a. Terlebih dahulu dihitung penghasilan netto sebulan yang diperoleh dengan cara mengurangi penghasilan bruto dengan biaya pensiun. b. Penghasilan netto sebulan ini kemudiatdisetohunkan de-
nYa;
c. selisih antara PPh pasal 2! menurut perhitungan pada butir
a
dan butir b adalah PPh pasal 2 1 atas penghasilan
tidak teratur berupa tantiem, jasa produksi, dan sebagainya.
ngan cara mengalikan penghasilan netto sebulan dengan
c.
2.
PKP dihitung dengan cara mengurangi penghasilan netto
Dalam hal penerima penghasilan tersebut pada butir 1 adalah mantan pegawai maka PPh pasal 21 dihitung de-
yang telah disetahunkan dengan PTKP.
ngan menerapkan tarif pasal 17 Undang-Undang Pajak
angka 12.
Penghasilan atas jumlah penghasilan bruto.
fiut
o), :r
:I
E 3. Untuk perusahaan yang masuk program jamsostek, premi asuransi kecelakaankerja, danpremi asuransi kematianyang dibayar oleh pemberikerja merupakan penghasilan bagi pegawai. Ketentuan yang sama diberlakukan juga bagi, premi asuransi kesehatan, kecelakaan kerja, jiwa, dwiguna, dan asuransi beasiswa yang dibayar oleh pemb eri kerja untuk pegawai kepada perus ahaan asuransi lainnya. Dalam menghitung PFh pasal 21, premi tersebut digabungkan dengan penghasilan bruto yang dibayar-
|awab:
a. Penghasilan bruto: Gaji pokok Uang iembur Uang makan Penggantian obat
:Rp 1.188.000,00
Rp 363.951,00 :Rp 130.000,00 : Rp 120.000,00
:
I
Rp 1.801.951,00
b.
Pengurangan:
Biaya jabatan 5%ox Rp 1.801.951,00
kan oleh pemberi kerja kepada pegawai.
=
Rp
90.098,00
Rp 1.711.853,00
Penghasilan netto
4. Atas penarikan dana dari dana pensiun lembaga keuangan oleh peserta program pensiun iuran pasti, dipotong PPh pasal 21 oleh dana pensiunlembaga keuangan yangbersangkutan dari jumlah bruto yang dibayarkan tanpa mem-
Penghasilan netto setahun
Rp 20.542.236,00
12 x Rp 1.711.853,00
PTKP setahun
perhatikan penghasilan lainnya dari peserta yang bersang-
Untuk WP sendiri Thmbahan WP kawin
kutan.
Tambahan 1 anak
I
Penghitungan PPh Pasal2l dalam Contoh Contoh 1 Untuk menggambarkan penghitungan PPh pasal 21 ini kita lengkapi contoh penghasilanHerimanutbulanMei 2004 di atas sehingga data tersebut menjadi sebagai berikut: Nama Herimanut Isteri Satu Anak Satu Gaji pokok Rp 1.188.000,00 Tunjangan Uang makan Rp 130.000,00;
i
Penghasilan Kena Pajak
Rp 12.000.000,00 : Rp 1.200.000,00 : Rp 1.200.000,00 Rp 14.400.000.00 :
setahun Rp
6.1.42.236,00
Rp
6.142.000,00
PKP dibulatkan
d.
PPh pasal 2L setahun: sYo
x
Rp 6.1a2.000,00
-
Rp 307.100,00
PPh pasal 21 sebulan:
Rp 307.100,00: 12
: Rp 25.592,00
Penggantian obat Rp1 20.000,00
Lembur
Rp 363.951,00
B9
I
q Contoh 2 Prawira yang mempunyai satu isteri dan tiga orang anak, bekerja pada instansi A memperoleh pengahasilan dalam rincian berikut: gaji pokokRp 1.1"75.100,00, tunjangan isteri dantunjangan anak masing-masing L0% dan 6% dari gaji pokok, tunjangan iabatan Rp 502.500,00, dan tunjangan pangan Rp 30.090 untuk setiap anggota keluarga. Di samping itu diperhitungkan juga iuran pensiun sebesar 4,7\yodari gaji dan tunjangan keluarga. Berdasarkan data di atas dapat dihitung PPh Pasal 21 sebagai berikut:
Penghasilan l(ena Pajak
IRp s.ao6:tz6,oo
PKP dibulatkan
: Rp 5.406.000,00
setahun 5o/o x Rp 5.406.000,00 PPh Pasal 21 sebulan t/r2 x Rp 270.300,00 PPh Pasal 21
Contoh
Rp 270.300,00 Rp 22.525,00
3
Seorang karyawan kawin, memperoleh gaji dengan struk-
tur gaji sebagai berikut: a. Gaji pokok
Rp 1.750.000,00
Rp
75O.00O,O0
Rp 14.101.200,00
b. Tirnjangan iabatan c. Tuniangan transportasi
Rp,
3OO.0OO,O0
Rp
d. Tunjangan kesejahteraan
Rp
30O.000,00.
]awab: Gaji pokok tz x RpL.175.1oo,oo Tunjangan isteri 10% Tunjangan anak 6%
Rp
|umlah Gaji dan Tunj.Keluarga
Rp 16.357.392,00
Tunj.]abatan 12 x Rp 502.500,00 Tunj. Pangan 5 x 1.2 x Rp 30.090,00 |umlah Penghasilan bruto
Rp 6.030.000,00 Rn 1.805.400,00
1.41.O.1.2O,OO
846.072.00
Selama bulan |anuari 2006, kar5rawan tersebut bekerja selama 1.7O iam.farn keria norrnal untuk bulan tersebut adalah t0O fam- Lembur seluruhnya dilakukan pada hari keria. a. Hihrnglah upah lemburyangharus dibayarkanperusahaan'
b.
Rp 24.1.92.792,00
Pengurangan: Biaya Jabatan syo x Rp 24.192 .792,00 : Rp 1'209.640,00 luran Pensiun 4,75yo x Rp 16.357.392,00:Rp 776.976'00 :Rp 22.2O6.176,00 Penghasilan Netto 1 Thhun Penghasilan tidak kena pajak : Rp 12.000.000,00 Untuk wajib pajak : Rp 1.200.000,00 tambahan WP Kawin Thmbahan Utk Setiap Ang. Kel Rp 3.600.000,00 : Rp 16.800.000,00
Hitunglah gaii dan pajak pengfuasilanyang harus dipotong
karyawan tersebut.
Iawab: a. ]umlah upah lembur yang dibayarkan perusahaan: : Rp L.750.000,00 x 11L73 Thrif upah seiam
1".
Rp 10.116,00
Uang lembur jam kerja lembur pertama 5 x 1",5 x Rp 10.116,00 pada hari kerja biasa
Rp
75.870,00
2. Uang lembur setiap jam kerja lembur berikutnya
pada hari kerja
biasa :
5 x 2 x Rp 10.116,00
91
= Rp 101.160.G0
-
IumIah
Rp L77.030,00
Rp 1.241.418,0O: \2
b. Gaji dan pajak penghasilqn
1. Penghasilan bruto: Gaji pokok Tunjangan jabatan Tunjangan transportasi Tunjangan kesejahteraan
Rp 1.750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 177.030,00 Rp 3.277.030,00
Uang lembur
Biaya jabatan
xRp 3.277.030,00
-
Rp 163.852,00
Yang diperbole.lrkan
Rp
Penghasilan netto
Rp 3.169.030,00
108.000,00
Penghasilan netto setahun 12 x Rp 3. PTKP
3.169.030,00 -
Rp 38.028.360,00
setahun
sendiri Thmbahan WP kawin Untuk WP
- Rp 12.000.000,00 : Rp 1.200.000,00
Penghasilan Kena Pajak setahun PKP dibulatkan
Rp 13.200.000.00 Rp 24.828.360,00 Rp 24.828.000,00
4. PPh pasal 21 setahun: 5%o
o,
x Rp24.828.000,00
-
Rp 1..24L.41.8,0O
-
Rp 103.451,50
t1
]adi jumiah gaji yang diterima oleh karyawan terse"nui a laLah: Rp 3.27V .O30,00 - Rp103.451,50 = Rp 3.173.578,5O dibu -atkan menjadi Rp 3.173.600,00. Contoh 4 Data dua omng karyawan tentang gaji, lembur dan data lain yang berhubungan dengan perhitungan paj ak penghasilan dalam
bulan Maret 2006 adalah sebagai berikut:
Status perkawinan
Roy Haryanto : kawin, isteri satu
Anak
:2[dua)
Gaji
:
a. Nama
2. Pengurangan: \Yo
I
PPh pasal 21 sebulan:
Lembur
:
Rp 2.162.500,00 : hari kerja (3 hari): :
b. Nama Status perkawinan
Anak Gaji Lembur
I
jam
hari iihur [1 hari): 7 iam.
Suryo Saputro : kawin, isteri satu :4 (empat)
:
Rp 1.297.500,00 : hari kerja [a hari) :1.2 iam : hari libur (1 hari) : 7 iam.
:
Perusahaan mengikuti program Astek dan karyawan di-
bebani 1% dari gaji. 1. Hitunglah pajak penghasilan yang harus dipotong untuk karyawan tersebut. 2. Etunglah gaji yang harus diterima oleh karyawan di atas.
Penghasilan netto setahun
fawab:
12 x Rp 2.414.725,00
lr. Jumtah upah lembur yang dibayarkan perusahaan untuk Roy
Haryanto: Thrif upah sejam - Rp 2.1.62.500,0O x 11L7 3 - Rp 12.500,00 a. Uang lembur jam kerja iembur pertama pada hari kerja biasa : 3 x 1,5 x Rp 12.500,00
-
Rp 12.000.000,00 Rp 1.200.000,00 Rn 2.400.000.00 Thmbahan setiap angg. kel Rp 15.600.000.00 Penghasilan kena pajak setahun Rp 13.369.500,00 RP 13.369.000,00 PI(P dibulatkan
sendiri Thmbahan \MP kawin
Untuk
Rp 56.250,00
RP 150.000,00
5o/ox Rp 13.369.000,00 = Rp 668.450,00 PPh pasal 21 sebulan: : RP 55.704,16 Rp 668.450,00: 12
:7x2xRp12.500,00 = Rp 175.000.00
|urnlah
lili:1'='j
Gaji dan pajak penghasilan a. Penghasilan bruto: : Rp 2.162.500,00 Gaji pokok : Rp 381.250,00 Uang lembur
Rp2.5 3.750,00
x Rp 2.543.750,00 - Rp 1.27.L87,5O Yang diperbolehkan - Rp 108.000,00 Astek 1%o x Rp2.162.500,00 = RP 21.625,00 5%o
]umlah upah lembur yang dibayarkan perusahaan untuk Suryo Saputro: : Rp1.297.500,00 xll773 Tarif upah sejarn - Rp 7.500,00 a. Uang lembur jam kerja lembur pertama pada hari kerja biasa
:
4 x 1,5 x Rp 7.500,00
:
Rp 45.000,00
RP 120.000,00
c. Uang lembur setiap jam dalam batas 7 )am pada hari istirahat : 7 x2xRp 7.500,00 : Rp 105.000,00
|umlah
Rp Pe;rghasilan netto
2.
b. Uang lembur setiap jam kerja lembur berikutnya padaharikerjabiasa : B x 2 xRp 7.500,00
b. Pengurangan:
Biaya jabatan
\AtrP
d. PPh pasal 21 setahun:
c. Uang lembur setiap jam dalam batas 7 iam pada
hari istirahat
Rp 28.969.500,00
c. PTI(P setahun
b. Uang lembur setiap jam kerja lembur berikutnya pada hari kerja biasa : 6 x 2 x Rp 12.500,00
:
:
Rp 270.000,00
129.625.00
Rp 2.41,4.L25,0O q5
t Gaji dan pajak penghasilan
1. Penghasilan bruto: Gaji pokok
:Rp 1..297.500,00
Uang lembur
:
Rp
270.000,00
1)
Gaji
Rp 2.000.000,00/bulan
2)
Tunjangan lebaran
3)
Bonus
4)
Pajak penghasilan
bulan gaji 2 bulan gaji ditanggung karyawan 1
Rp1.567.500,00
2. Pengurangan:
Astek 1%o x Rp 1.297.500,00 : Biaya jabatan
5Vo
x Rp 1.567.500,00
Rp 78.375,00 Rp 12.975,00
Pajak penghasilan
ditanggung perusahaan
Rp 1.7.71.3.800,00
[vlana dari dua tawaran tersebut yang Anda rekomendasikan?
PPh pasal 21 setahun:
Rp 913.000,00
:
Rp 45.650,00
PPh pasal 21 sebulan:
Rp
Contoh
a5.650,OO:1.2
-
Rp 3.804,16
5
Seorang teman yang sudah berkeluarga dan mempunyai 3 anak, datang kepada Anda menanyakan tawaran pekerjaan berikut:
a. qE
Perusa.haan A:
Tunjangan perumahan
4)
Rp 12.000.000,00 Rp 1.200.000,00 Thmbahan setiap angg. kel Rp 3.600.000.00 Rp 16.800.000.00 Penghasilan kena pajak setahun Rp 913.800,00 PKP dibulatkan Rp 913.000,00
x
2)
Tunjangan lebaran
Untuk WP sendiri Thmbatian \MP kawin
5o/o
Rp 1.500.000,00/bulan
3)
3. PTKP setahun
4.
Gaji
Rp L.476.150,00
91.350.00
Penghasiian netto setahun 12 x Rp 1..476.1.50,00
1)
Rp 650.000/bulan 2 bulan gaji
Rp Penghasilan netto
b. Perusahaan B:
|awab: Perhitungan untuk perusahaan A: Gaji pokok 12 x Rp 2.000.000,00 Tunjangan
lebaran
Bonus )umlah penghasilan bruto
Pengurangan: Biaya Jabatan 5%o xRp 30.000.000,00 yang diperbolehkan Penghasilan netto 1 Thhun
:Rp
24.000.000,00
:Rp :Rp
2.000.000,00 a.000.000,00
Rp 30.000.000,00 :
: Rp 1.500.000,00 - Rp 1.296.000.00 Rp 28.704.000,00
Penghasilan tidak kena pajak
pajak Rp 12.000.000,00 Rp 1.200.000,00 Thmbahan WP kawin Tambahan setiap angg. kel Rp 3.600.000.00 Untuk wajib
Rp 16.800.000,00
il Penghasilan kena
pajak
:
sebulan. Kenaikangaji dimaksud, berlakr surut seiak 1|anuari 2006.
Rp 11.904.000,00
Hitunglah PPh pasal 21 atas uang rapel di atas. PPh Pasal 21 setahun 5%o
x
Rp11.90a.000,00 : Rp
fawab: PPh pasal 21 bulan Januari - |uni 2006
595.200,00
PPh Pasal 21 sebulan
tltz
xRp r l''
595.200,00
I'
Rp
Gaji
49.600,00
sebulan
: RP
1.600.000,00
i
Perhitungan untuk perusahaan B: Gaji pokok 12 x Rp 1.s00.000,00
Pengurangan:
Rp 18.000.000,00 Tunj. perumahanl? x Rp650.000,00 : Rp 7.800.000,00 Tunjangan lebaran : Rp 3.000.000,00 Rp 28.800.000,00 ]umlah penghasilan bruto :
Biaya ]abatan sVo
xRp1.600.000,00
Iuran
pensiun
RP : RP
80.000,00
:
50.000,00 :
Rp
130.000,00
:
Rp
1"470.000,00
:
Rp 17.640.000,00
Penghasilan netto L bulan Dari perhitungan A dan B dapat dibandingkan penghasilan yang
Penghasilan netto 1 tahun
diterima setiap bulan sebagai berikut: Untuk perusahaan A: Penghasilan bruto per bulan = Rp 30.000.000,00 :12 - Rp 2.500.000,00 PPhPasal 21.per bulan = Rp 49.600,00 Penghasilan bersih per bulan - Rp 2.450.400,00
12 x Rp 1.470.000,00
Penghasilan tidak kena pajak Rp 12.000.000,00 Untuk wajitr pajak Thm,bahan WP kawin
Tambahan 1 anak
Rp 1.2O0.000,00 Rp 1.200.000,00 Rp 14.400.000.00 Rp 3.240.000,00
Untuk perusahaan B: Penghasilan kena pajak
Penghasilan bersih sebulan
:
Rp 28.800.000,O0
:1.2
-
Rp 2.350:000,00 PPh Pasal 21 setahun s%o
Contoh 6 Himawan yang sudah beristeri dan mempunyai seorang anak, bekerja pada suatu perusahaan dengan memperoleh gaji sebulan
x Rp3.240.000,00
Rp
162.000,00
Rp
13.500,00
PPh Pasal 21 sebulan
tlt.z x Rp 162.000,00
Rp 1.600.000,00 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp 50.000,00. Pada
{t i-i
bulan Iuli 2006 menerima kernikan gaji menjadi Rp
2.
000. 000, 00
PPh pasal 21 atas kenaikan gaii:
oo
I 'ra
Gaji sebulan
:
Rp 2.000.000,00
Pengurangan:
:
Rp
:
Rp 1.850.000,00
150.000,00
Penghasilan netto 1 tahun 12 x Rp 1.850.000,00
:Rp 22.2O0.000,00
pajak
Thmbahan WP Thmbahan 1
:
Rp 12.000.000,00
kawin : Rp 1.200.000,00
anak
:
Rp
1.200.000,00 :
Penghasilan Kena Pajak
Rp 14 .400.000,00 Rp 7. 800.000,00
PPh Pasal 21 setahun
x Rp 7.800.000,00 PPh Pasal 21 sebulan 1112 x Rp 39o.ooo,oo 5o/o
7
Andi adalah pegawai suatu perusahaan yang memperoleh gaji mingguan Rp 500.000,00. Perusahaan tersebut memb ayar premi asuransi kecelakaan kerj a dan premi asuransi kematian untuk Andi dengan jumlah masing-masing Rp 50,000,00 dan Rp 2 5.000, 00. Sementara itu
Rp
390.000,00
Andi membayar iuran
THT sebesar Rp 65.000,00 dan iuran pensiun sebesar Rp 95.000,00 untuk setiap bulan. Bagaimana perhitungan PPh-nya?
fawab: Gaji setrulan : 4 x Rp 500.000,00 Premi asuransi kecelakaan kerja Premi asurasi kematian Penghasii.an bruto
Penghasilan tidak kena pajak
Untuk wajib
Contoh
Seorang bujangan bernama
Biaya |abatan 5%o x Rp 2.000.000,00 : Rp 100.000,00 Iuran pensiun : Rp 50.000,00 Penghasilan netto 1 bulan
:
Rp 2.000.000,00
Rp Rp
50.000,00 25.000,00
Rp 2.075.000,00
Fengurangan: Biaya jabatan \Yo x Rp 2.075"000,00
Rp 103.750,00
Iuran THT Iuran pensiun
Rp Rp
65.000,00 95.000,00
Rp
Rp
32.500,00
263.750.00
Rp 1.811.250,00
Penghasilan netto sebulan Penghasilan netto setahun
PPh pasal 21 atas uangrapel:
12 x Rp 1.811.250,00
PPh pasal 21 fanuari - |uni 2006 seharusnya: Rp 32.500,00 x 6 : Rp 195.000,00 PPh pasal 21 ]anuari - Juni telah dipotong:
Penghasilan tidak kena pajak
Rp 13.500,00 x 6 PPh pasal 21 uang rapel
= Rp 81.100.00
-
Rp 113.900,00
Untuk wajib pajak Penghasilan kena pajak
:
Bp 12.000.000,00 Rp 9.735.000,00
: Rp 486.750,00 PPh pasal 21 sebulan : Rp 486.750,00 :1.2 - Rp 40.562,50 PPh pasal 21 seminggu : Rp 40.562,50: 4 : Rp 10.140,63. PPh pasal 21 setahun
100
Rp 21,.735.000,00
5%o
x Rp 9"735.000,00
ffi
gungan); 3) adanya jumlah-jumlah tertentu dari jumlah upah/gaji karyawan yang boleh tidak dikenakan pajak penghasilan, misalnya biaya jabatan, iuran pensiun, dan lain-laiu aJ tarif pajak peng-
PenGaIaIarr
(Ieii&Upah A. Daftar Gaii/Upah
hasilan yang berlaku. Untuk kepentingan manajemen dan kepentinganberbagai dinas pemerintah maupun pihak-pihak lain, perusahaan haruslah membuat catatan yang dapat memberikan informasi antara lain tentang: L) nama, alamat, nomor penduduk karyawan; 2) upah/ gaji bruto, tanggal pembayaran dan masa pembayaran upah/gaji; 3) jumlah kumulatif upah/gaji bruto sejak awal tahun; 4) jumlah pajak penghasilan yang telah dipotong. Berikut pada halaman L04, 105, dan 106 adalah contoh model daftar Bajr/upah suatu perusahaan/instansi. Lihat dan cermatilah
!
Seorang karyawan perusahaan yang mendapatkan gaji bulanan, juga berhak atas uang lembur. Untuk menghitung gaji bulanan dan upah lembur telah dijelaskan dalambagran dua danbagian tiga. Atas perhitungan gaji dan upah lembur itu dapatlah diketahui ataupun dihitung upaly'gaii bersih atau upalr/gaji netto seorang karyawan yang biasa disebut" take-home-pay', upah/gaii kotor atau upatr/ gaji bruto. Perbedaan antara upah/gaji netto dan upah/gaji hruto pada
umumnya disebabkan: 1) pajakpenghasilan, yang langsung dipotong oleh perusahaan dan disetorkan ke kas negara; 2) iuran pensiun, yang langsung dipotong oleh perusahaan, atau iuran asuransi tenaga kerja; 3) potongan-potongan lainberdasarkan aturarl mau-
pun persetujuan tertentu antara perusahaan dan karyawan. Menjadi kewajiban perusahaan unhrk memotong pajak penghasilan dari upatr/gaji bruto para karyawan. Jumlah pajak penghasilan yang harus dipotong pada setiap pembayaran upah/gaji karyawan
besarnya tergantung dari: 1) jumlah penghasilan bruto karyawan; 2) status ka4vawan (tidak kawin, kawin,
ilr-"
jumlah analdjumlah tang{
dl?
r8i
g0[ o
(,
5
(^)
l\)
E-dqilor 3?ilEE'3
IDJ]:J
-rAu
zo
(,
L
0) a
a
9)
o)
t6 G>
o 0)
3 q)
x0)
E=E -U
=; TD
q
il
o(>(ro(fooa ()rooLr)olr}rf)tr) C
;
C q)
-{xxxxx xtu&i.,5L
f
at)
N)19N lvNN\l(o(o
o)
ssoo)o5
E
s.
r=
N
o
'-t
(roN(,oo \-oir-o-o-o olooooo oooooo
-{
"l
o c)
o
o)
s
-.i "O
c
"oo *.1
o O o
-(.,t
:
N)
I(n o o O -(',
(, 5 -.t I
@
-{ (x
(}
O) (j)
o) -o
N 5
\(, co
'o
-
:
!
N -(, J., or(o5(Jr@ @ O) O (, o) -o -(o OOOIO(,I ooooo
i$
JN)J
(,r -{ (roN)(, @oolo --l @
O @
(o (o @ @
-.1
-.I
O
o C) (o sN) 'oJ O-l O(,I
N -o
f\)
-o
l$ '.] (o
\
-.1
-o
_o
l\) -@
\! \
(r1
c
c6 oo LJ=
E9
o 1l tl e, oo ff, o
o o
o(o 0) o@ (t o) f C $l f= E0
N
ro-
rf)-
q
c
0-
oc)ac)oooo (}(f<)()q)c)oc) oooooooo oooc;oooo oooooooo
olo
co -(',
--l
(Jt(, OO
ihJ
@
(,
c\
o o o
o.
C)
<)
o lr)
<>
lo N
rc)
c.I
c)
o o_ o r)
O
oO |.)
t
$
co^
C)
o
cd o.)
o _oo o ct;
o o
-gr
-.1
Jt
{
scrl o
o
-o
o
(o C')
{ol
3
a
t -E
o o
-@
-:
c@
f
!-o
1l
= !
o f
E c
fi
o
o
a
(o
N
f
(o
o o C.l
o)
L
'6
q)
C (g
C 3_
=
5 co
gF
0 a o
2S
o)
f
o
.$
oc)oc)()aoo ()o()()c)|')oo cio'{)-<)-d() oNF-N(fo)tr)<) .tr- r--- 0o- (o- oN
E
CF
o (!
o)J
-@
o o G
6o L!L
-
o
a
N
E
o o
z
\ o o oo (f
F f.)
o
(r)
N
O O
oooooooo ro(r)r.()rf)oorJ)r) 'fN(oo't(a@ F-riort--:d.t^i .f)Nc.t$oc\
6o C3 oc!
33
o-
O.
$
0-
J
a5 t!3 j'
o?
.it
";
o oo lf)
o u)
$-
ro
o
o=
o0a
C
N)N)(])NI!N) -.s-6ir-trr\\
{(,rooI -@ -O -O) (o-{(})(o(,lN (ro(,rO()O
N-
O
oooo oooo <)- o" oooo ro ro NNNN
o o
L
oo oo)@ :. -O N()o) (n00 ooo
lr)
@
fl
o-
-t= s= -e
!r, -(, -(.Ir P oo(f,oco ooooc)o oooooc)
ot
\
{-\r(r(Jl(,l (nUlOOO "o 'o OOOOO OOOOO
Nl
J(r(t(, N)NFDOOO
(rl @
c o c
o o
o c
<2
-o,
(,l
1'
c
5
o
o O o d o
c
3 (,
-() N /-,l O
O-
1q.€_q
a
r
-o) -{
o)oref)lr) (, f..O)
@-
O
-{ct.aq.
oc)1r)oooc)c) (f- q F.^ q. 9(o@|f)()F-F-(n
N
tr)
-{ (J.l r(/)O)N(Jl(,
OOOOOOOO lO(r)()tr)C)O1f.)tO
(o-
a
g_
.C'
F.
c\
a
o.
o iD'
(s
@Olo(')@€cO\t N(4(f)c40rroN o) co-1
c) o o{
o o (o
O O
o)
.-:
f\t
Fco-
'j
o u) rO
a.i
o cA
s
o o-
o-
o-
o"
Ai
-'
'-:
--:
o)
c--ii
E'b.EpE'#E'6 dtm
0o- t..m (o-
5YTq??T:< LVVVVVL 4(nOOLUtL(5=
la)-
O
N
oooooooo ao<)ooo(><3 oooo_ ooroooooo ooFoo|rJr)0 !*(O@()OF-t-(., .-: -
o tr)
_o_
rf) N
f't
r Daftar di atas merupakan suatu formulir berkolom yang diper-
gunakan untuk menyusun, menghitung, dan merangkum data-data yang diperlukan pada akhir suatu periode pembayaran, pada daftar
zo qx&'? ==iih, 9lE
t* 3
-xi1
;="P-
-Q;i
BE* o o
o-9 8Bd
-l'o if o= aoX AA
o
@
?x o
i^ N
_o @
oN!
.
-o
-i! ooo
N@ i$ a.
600
gaji yang pertama adalah Mei 2006. Dalam daflar gaji tersebut dicatat
}EFi
a
clata-data
6
ix
?x N
;rx
199@-9 !q5qd
o-^fg =ziC) 5q9 5-o o
-'o ooN +NO
ri+gF
ix o
N
-_@
.o oo-o
Ii$s-8 *Fdfi f
N
o
o
@o
N @oo
o
o N
Jo
o
EeiS
o o |!q-
_o
I
>
z
q
9
{
@
io
_&
@
N
N i!-@
_s @{ NO
s&
"o
-c_n
N 'o
N
'o N
I o
NJ -! :JJ
@ o l
c,a *
@
9.
T
I
-@
-6
OD jr o@
.o
,6i.) z
b3
Jfr
r!<-
N N
_{
iu
n
.o o :
o
:E
N
i$ @
:E
o
?
_{
,s !
_@
@
.t, @
9
Sa
E-a! !i9g-
'g* o
o p I
_o
@
_o
_o
o
o
ii
5i{
4x?S 3-= -e
N _5
!e
N
.f @ o
N
!,
N
o 6
o o
{ f.)
o
30 OJ o
o@r= 6'EE: E
JE
"-
-,68 6l ,{ f5
@o J
c z
kesalahan yang berkaitan dengan karyawan, maupun kesalahan yang berkaitan dengan pihak-pihak di luar perusahaan. Berikut
ikhtisar daftar gaji untuk buian Mei 2006: Rp 13.175.000,00 Rp 392.550.00 Rp 13.567.550,00
Gaji pokok Upah lembur |umlah pendapatan kotor Potongan:
5f
o -@
@
i
Lp-
I o
o o
N
s -!
o
i! !
o
{ p o
{
,O
@ @
o
P
o
Sesudah setiap data selesai dicatat, maka kolom-kolom angka
riksaan sebagaimana ikhtisar berikut wajib dilalokan untuk memastikanbahwa daftar gaji tersebut tidak mengandung kesalahan, baik
XT? oo!
!691!
'o5 .o
gb'
o o o
N
@
-o
N
o -q
-o!
o
\o
o b @
o
B. Ikhtisar Daftar Gaii/Upah dalam daftar gaji tersebut dijumlahkan secara vertikal dan secara horisontal. Penjumlahan secara vertikal dan horisontal serta peme-
iDql-r
c0{ OE
N o
wan, status karyawan, jumlah gaji pokok, jumlah upah lernbur, dan seterusnya sebagaimana terlihat dalam tabel.
z
-
E? FE
@
-o o
orang karyawan, yang meliputi: nomor urut, nama karya-
IT
q
EAOS OLEC _o
T
B
Pajak penghasilan
Rp
Cicilan rumah Cicilan Motor
Rp 1.350.000,00 Rp 200.000,00
Tabungan
Rp ' 2oo.ooo,oo
Iuran Astek
Rp
|umlah Potongan ]umlah gaji yang dibayarkan
198.600,00
131.750.00
Rp
3.130.350.00
Rp 10.437.200,00
106 1
t)7
C. Rincian Gaiifupah PembayarangajVupah karyawan dapat dilakukan secara tunai, dengan cek ataupun dengan mengirimkan gaji/upah tersebut
Penerimaan
Nama NIK
rekening bank mereka masing-masing d.engan cara menyetorkan langsung. Fara karyawan cukup menerima tembusan rincian gajike
nya. Lihatlah gambar rincian gaji berikut:
CV. CIPTADHARMA
Gaji
2,301,000
Jurusan
I
8. Koperasi Jurs.
:01012000
9- Kesejahteraan 10. Koran/Maj. Jumlah Potongan
RINCIAN GAJI
:Mei2006
Penerimaan Bersih
PENDAPATAN
GajiPokok
:06051986 Bulan Mei2006
7.
: lman
Bulan
No.56
Potongan: 1. Sosial 2. Persekutuan 3. luran Kel. Kary. 4. Arisan Kel. Kary. 5. Simp. Wajib Kop. 6. Komunikasi
JOGJAKARTA
Nama No.
Gaji
: Sdr. Wulansari
Upah Lembur Pengobatan Transportasi
1,730,000.00 375,000.00 250,000.00 500,000.00
Jumlah
2,855,000.00
1,000 2,000 1,000 10,000 8,000 1,000 10,000 20,000 5,000 10,000
68,000 2,233,000
17,300.00 79,450.00
fumbayaran gair/upah dengan cek atau menyetorkan langsung lebih disukai perusahaan karena lebih praktis dan pengawasan alamtansinya lebih mudah dilaksanakan. Ada juga perusahaan yang membuat selembar cek saja untuk keseluruhan gaji, kemudian me-
96,750.00 2,758,250.00
masukkannya ke rekening khusus untuk gaji peawai. I(epada setiap pegawai diberikan selembar cek sebesar gaji bersihnya yang dapat
Jogjakarta, 31 Mei2006
diuangkan dari rekening tersebut. Data yang dipergunakan untuk membuat cek pembayaran gajVupah karSrawan semuanya tercantum
I
POTONGAN Astek PPh
Jumlah !l Dibayarkan
pada daftar gaji. Pada saat karyawan menerima rincian gaji, dana sebesar ifu oleh perusahaan telah dihansfer ke rekening bank masing-
masing karyawan yang bersangkutan.
I
{*}l
Dari keterangan di atas jelaslah bahwa pembayaran yang [itakukan perusahaan kepada para karyawannya, dibuatkan rincian gaji sebagai bukti pembayaran gaji. Dokumen ini dipergunakan sebagai bukti bahwa gaji/upah karyawan telah diterima yang bersangkutan. Di dalam bukti tersebut dicantumkan rincian gaji dan upah, fiotongan-potongan, dan jumlah yang dibayarkan sehingga yang lbersangkutan dapat memeriksa kebenaran gaji/upah yang diterimanya. Pada saat gaji/upah dibayarkan karyawan yangbersangkutan [iminta untuk menandatangani bukti pembayaran gaji,
N.
6 lr) t-c\, C)
rt)
(,
9oo v-oo ooo Sooo r-. Ln o -C{6 o_ o. o"
F--
(o o)
--0a0a0a
p. It trtisar Gaii/Upah Perorangan
(E
EE yErQ A
q
EFE
Ikhtisar gajVupah perorangan atau kartu gaji merupakan for-
.-Yr ^eo-F q):!'6-EE
mulir] yang dipergunakan untuk mencatat pembayaran gaji/upah
gAOEtr
kepada setiap karyawan sepanjang tahun, secara tersendiri. Perusa-
haanmembuat membuat ikhtisar gajiiupah perorangan yang demikian itu dimaksudkan agar perusahaan dapat mengetahui jumlah gaji/upah yang telah dibayaran kepada setiap karyawan perusahaan selama setahun. Di samping itu ikhtisar ini diperlukan juga untuk dapat men5rusun macam-macam iaporan yang diminta oleh instansi-
rr)
F. (t
instansi yang membutuhkan, misainya pada waktu akan menghitung
pajak penghasilan tahunan yang terutang untuk masing-masing karyawan. Pajak penghasilan dihitung, dipotong, dan disetorkan secara bulanan, akan tetapi pada akhir tahun pajak tersebut harus dihitung kembali, sehingga dapat diketahui jumlah pajak penghasilan setahun. Dapat terjadi bahwa pajak penghasilan yang telah disetorkan secara bulanan berbeda dengan jumlah pajak penghasilan yang
dihitung secara tahunan, dalam hal ini akan terjadi selisih. Selisih yang lebih akan dikurangkan pada penyetoran bulan terakhir, dan selisih kurang akan ditambahkan pada penyetoran terakhir.
110
6 o
o^ -EoG
F: sI orz66:<
gE
o-
(rJ
$
EE E E+f,sJs E
\
E
iI
p. Ca;i dan Upah Sebagai Transaksi Sehubungan dengan pencatatan transaksi gaji dan upah, bermacam-macam nama rekening bisa dipilih, misalnya: biaya gaji, gaji dan upah, gaji dan komisi, dan lain-Iain. Berkaitan dengan
Daftar Pustaka
fekening gaji dan upah juga ada rekening-rekening lain unhrk macamfnacam potongan; misalnya: pajak penghasilan, Astek, cicilan dan
iuran lainnya. Dalam melakukan pemotongan-pemotongan sesungguhnya pihak perusahaan hanya bertindak sebagai perantara saja, karena jumlah-jumlah potongan tersebut akhirnya akan disetorkan
Achnrad S. Ruky, DP.. Manajemen Penggajian dan Pengupahan untuk Karyawan Perusahaan. Cetakan Kedua. PT Gramedia Pustaka L]tarna.2AA2.
perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, misalnya: kantor pajak, kantor asuransi, kantor dana pensiun, dan lain-iain.
Adi Sasono
dl
Kerja
RI dan CIDES. i994.
Pada saat gaji dan upah beserta potongan-potongannya di-
catat akan nampak adanya biaya gaji dan upah serta utang dari beberapa potongan tersebut (misalnya: utang Astek, utang PPh 21).
Akan tetapi pada saat potongan-potongan disetorkan, maka utang
tersebut akan lenyap.
Biro Kepegawaian Propinsi f)\Y. {lraian Jabatan-Jabatan Fungsional Bidang Umum. Burhannudin A. Tayibnapi s, Dr., MPH. A dm i ni s tr a s i Kep e gatv a i an S uatu TinjauanAnalitik. Cetakan Pertama. PT Pradnya paramita Jakarta. 1995. carlson, Arthur E. dkk, alih bahasa Badjuri. Dasar-dasar Akuntansi untuk Se lcre tari s yang Suks e s. Penerbit Erlangga. J akarta. 1 98 B.
cv. Novindo Pustaka Mandiri. Himpunan Perubahan Undang-undang perpqjakan Tahun 20A0. Jakarla. 2000.
cv. Timur Putra Mandiri. UU RI Nomor 40 Tahun 2004 tentang sistem Jaminan sosial Nasianal. Dilengkapi dengan peraturan pemerintah
Nomor 22 lbhun 2004. Peraturan Pemerintah No mor 23Tiehun 2004. Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 2004. Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal pajak. Petunjuk Pengisian sPT Thhunan Pajak penghasilan wajib pajak Orang Pribadi. Jakarta Edisi Tahun 2005.
'i:?
1n.1
q lmam Sjahputra Tunggal SH, CN, LLM. Drs. Amin Wrjaya Tunggal Ak, MBA. Peraturan Perundang-undangan Ketenagakeri aan Baru Di Indones ia. Harvarindo. I 999. Nomor 3 9. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 429. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 200
3
Mardiasmo, Drs., MBA,Akt. Perpajakan Edisi Keempat. PenerbitAndi Yogyakarta 1997.
Nainggolan H. Pembinaan Pegawai Negeri. 1982 Pusat Pengembangan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Atrnajaya
Yogyakarta . Modul Perpaj akan. Soemarso SP..
A
kunt an s i S u a t u
P
en
ga nt ar . Buku Ti ga. Lembaga
Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Iakaxta 1983. Sugiyarso G dan Winarni F" Dasar-dasar Akuntansi Perkantoran.Cetakarr Kedua. Media Pressindo. Yogyakarta. 2006.