Sherly Malinton ADA TELAGA JERNIH DI HITAM MATAMU, MAMA Ada telaga jernih di hitam matamu, Mama airnya setiap pagi mengaliri putra-putri dengan tatapan kasih. Saya kira embun pagi yang menetes pada daun-daun dan air hujan yang menyegarkan tanaman, bersumber pada air matamu itu. Ada telaga jernih di hitam matamu, Mama Saya ingin berenang-renang setiap pagi, menyegarkan tubuh agar cepat menjadi besar. Dan dapat menggantikan engkau bekerja di dapur. Karena setiap hari kelihatannya engkau lelah sekali.
Lastri Fardani AYAMKU aku menetaskannya dari bentuk telur kusuruh induknya mengerami dan tumbuh lucu, berbulu gundul daging dan tulangnya menonjol sering kubelai lalu membesar dan akan bertelur pula seorang tamu besar datang bapak memerintahkan menyuguhi opor ayam aku menitikkan air mata ketika Parji memotong lehernya dan mencelupkannya di air panas kucabut anak bulunya satu-satu sembari tersedu simbok pun tahu berhentilah bersedih anakku untuk menyenangkan orang kita memang perlu berkorban kuelap airmataku dengan ujung kutang perempuan itu
1|www.acex2017.com
Eka Budianta CATATAN IBUKOTA 1979 Sambil menunggu bis kota, seorang nenek berkata-kata : Bukit-bukit telah terbang meninggalkan hutan Menuju kota-kota dan pelabuhan Dan di Jakarta ini, lihatlah : Angkuhnya! Berdiri saja sepanjang jalan, menentang langit Senyum dan keramahan habis ludas diinjaknya. Siapa mau dengar, keluhan nenek tua? Langit membisu. Matahari memicingkan matanya Awan-awan bertopang dagu, angin menahan bisik-bisiknya Sungai dan selokan, berselendang hitam siang malam Sementara di sepanjang jalan seluruh kota Kecuali rambu-rambu, tak ada lagi yang bicara.
Sapardi Djoko Damono BOLA LAMPU Sebuah bola lampu menyala tergantung dalam kamar. Lelaki itu menyusun jari-jarinya dan baying-bayangnya nampak bergerak di dinding; “Itu kijang,” katanya. “Hore!” teriak anak-anaknya, “sekarang harimau!” “Itu harimau.” Hore! “Itu gajah, itu babi hutan, itu kera…” Sebuah bola lampu ingin memejamkan dirinya. Ia meresa berada di tengah hutan. Ia bising mendengar hingar-bingar kawanan binatang buas itu. Ia tiba-tiba merasa asing dan tak diperhatikan.
2|www.acex2017.com
Sutardji Calzoum Bachri BELAJAR MEMBACA kakiku luka luka kakiku kakikau lukakah lukakah kakikau kalau kakikau luka lukakukah kakikau kakiku luka lukakaukah kakiku kalau lukaku lukakau kakiku kakikaukah kakikaukah kakiku kakiku luka kaku kalau lukaku lukakau lukakakukakiku lukakakukakikaukah lukakakukakikaukah lukakakukakiku
Taufiq Ismail BEBEK Bebek kami berbunyi kwek-kwek-kwek Kwek-kwek-kwek Pagi hari mereka berbunyi kwek-kwek-kwek Sore hari mereka berbunyi kwek-kwek-kwek Duapuluh ekor banyaknya bebek yang kami pelihara di kebun yang berpagar bamboo sederhana Dedak, rumput dan jagung makanannya Air yang banyak supaya mereka jangan dahaga Pagi hari mereka berbunyi kwek-kwek-kwek Sore hari mereka berbunyi kwek-kwek-kwek Telurnya kami kumpulkan sore dan pagi Sepuluh sampai limabelas butir hasilnya tiap hari Ke sungai kecil mereka kami bawa sekali-sekali Supaya bebek itu berenang-renang bersenang hati Pagi hari mereka berbunyi kwek-kwek-kwek Sore hari mereka berbunyi kwek-kwek-kwek
3|www.acex2017.com
Subagio Sastrowardojo MONGISIDI Aku adalah dia yang dibesarkan dengan dongeng di dada bunda Aku adalah dia yang takut gerak bayang di malam gelap Aku adalah dia yang meniru bapak menghisap pipa dekat meja Aku adalah dia yang mengangankan jadi seniman melukis keindahan Aku adalah dia yang menangis terharu mendengar lagu merdeka Aku adalah dia yang turut dengan barisan pemberontak ke garis pertempuran Aku adalah dia yang memimpin pasukan gerilya membebaskan kota Aku adalah dia yang disanjung kawan sebagai pahlawan bangsa Aku adalah dia yang terperangkap siasat musuh karena pengkhianatan Aku adalah dia digiring sebagai hewan dimuka regu eksekusi Aku adalah dia yang berteriak “merdeka” sebelum ditembak mati Aku adalah dia, ingat, aku adalah dia
Hamid Jabbar JAKARTA, 3 Acungkan tanganmu buat secercah tanah untuk tegak di bumi. terjuni keriuhan yang paling edan tapi harap siap masuk sepi. Musik kita tak ada dalam kamus para musisi ternama kecuali tik-tok jam hanya. Kecewa adalah sah dan tak kecewa barangkali lebih indah. Mimpi kita tak ada dalam kamus para peramal ternama kecuali taktik para mafia Hidup di Jakarta rumusnya barangkali sederhana saja : lupa …
4|www.acex2017.com
Leon Agusta MAIN LAYANG-LAYANG Angin petang musim kemarau Selamat datang kami ucapkan Benang sudah kami rentangkan Angin petang musim kemarau Panen di sawah sudah selesai Tibalah musim berlayang-layang Layang-layang si Matahari Terbanglah engkau ke langit tinggi Biar engkau semakin jauh Menjelang datang waktu berlabuh Layang-layang si Matahari Terbanglah engkau semakin tinggi Ceritakan padaku dunia sana Yang kau saksikan penuh pesona.
Herlina Susanti KONYOL Temanku yang konyol Kenapa kau bikin aku dongkol Aku suruh beli ikan tongkol Kau beli lem kastol Aku suruh beli odol Kau belikan botol Kau memang konyol Aku suruh makan kol Kau makan jengkol Aku suruh panggil tukang sol Kau panggil tukang cendol Kemarin hatimu mendongkol Karena kamu jatuh tersenggol Sehingga gigimu nongol Karena lidahmu kecantol
5|www.acex2017.com
Chairil Anwar DOA Kepada pemeluk teguh Tuhanku Dalam termangu aku masih menyebut namaMu Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh CayaMu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Tuhanku aku hilang bentuk remuk Tuhanku aku mengembara di negeri asing Tuhanku Di pintuMu aku mengetuk aku tidak bisa berpaling
6|www.acex2017.com
Jose Rizal Manua
Aku ingin… Aku ingin seperti elang terbang - mengembara ke negri – negri yang jauh. Aku ingin seperti tripang menyelam – samudera ke lubuk – lubuk yang dalam. Aku belajar ilmu keuletan dari ayah di sawah. Aku belajar ilmu ketabahan dari ibu di rumah. Aku ingin seperti kijang berlari kiankemari ke lembah – lembah yang curam. Aku ingin belajar dari gunung bagaimana merenung. Aku ingin belajar dari ombak bagaimana bergerak.
7|www.acex2017.com
Sanusi Pane TERATAI Kepada Ki Hajar Dewantara Dalam kebun di tanah airku Tumbuh sekuntum bunga teratai; Tersembunyi kembang indah permai; Tidak terlihat orang yang lalu. Akarnya tumbuh di hati dunia, Daun berseri Laksmi mengarang; Biarpun ia diabaikan orang, Seroja kembang gemilang mulia. Teruskan, o Teratai Bahagia, Berseri di kebun Indonesia Biar sedikit Penyangga taman. Biar engkau tidak dilihat, Biar engkau tidak diminat, Engkau pun turut menjaga Zaman.
8|www.acex2017.com
Mugi Slamet RAPOR Hari ini rapor dibagikan hatiku dag – dig – dug tak keruan Bagaimana nilai prestasiku? Burukkah? Baikkah? Aku dipanggil guru lalu aku pun melangkah maju tangan gemetar, keringat keluar kuintip rapor pelan – pelan Oh, Tuhan, ingin rasanya aku pingsan Dua angka merah tersenyum padaku
9|www.acex2017.com
WS. Rendra LAUTAN Daratan adalah rumah kita dan lautan adalah kebebasan. Langit telah bersatu dengan samodra Dalam jiwa dan dalam warna. Ke segenap arah berlaksa – laksa hasta di atas dan di bawah membentang warna biru muda. Tanpa angin mentari terpancang bagai kancing dari tembaga. Tiga buah awan yang kecil dan jauh berlayar di langit dan di air bersama dua kapal layar bagai sepasang burung camar dari arah yang berbeda. Sedang lautan memandang saja. Lautan memandang saja. Di hadapan wajah lautan nampak diriku yang pendusta. Di sini semua harus telanjang bagai ikan di lautan dan burung di udara. Tak usah bersuara! Janganlah bersuara! Suara dan kata terasa dena. Daratan adalah rumah kita, dan lautan adalah rahasia.
10 | w w w . a c e x 2 0 1 7 . c o m
Toto Sudarto Bachtiar GADIS PEMINTA – MINTA Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka Tengadah padaku, pada bulan merah jambu Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok Hidup dari kehidupan angan – angan yang gemerlapan Gembira dari kemayaan riang Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral Melintas – lintas diatas air kotor, tapi yang begitu kau hafal Jiwa begitu murni, terlalu murni Untuk bisa membagi dukaku Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil Bulan di atas, taka da yang punya Dan kotaku, ah kotaku Hidupnya tak lagi punya tanda
11 | w w w . a c e x 2 0 1 7 . c o m
Slamet Sukirnanto LAYANG – LAYANG MILIKKU Layang – layang milikku, kumanjakan kau Membubung di langit biru Di alam raya bersama burung – burung yang bebas Adakah negeri – negeri bebas yang angkuh? Satu pesan yang kusampaikan dari bumi ini Janganlah meninggalkan daku, kemudian kau pergi Sebab jarak antara kita akan semakin jauh Di kota ini aku sendiri dengan pijar nasib Layang – layang milikku, kumanjakan kau membubung di langit biru Sampaikan salam : hidup teguh di sini Nyanyian bumi dalam ujud puisi.
12 | w w w . a c e x 2 0 1 7 . c o m