SURVEI TANAH dan EVALUASI LAHAN AGT 08212
PELAKSANAAN SURVEI TANAH
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
Ada 3 tahap kegiatan dlm survei tanah 1. Tahap Persiapan, 2. Tahap Survei Lapangan, t.a. : a. Pra-survei b. Survei Utama 3. Analisis Data, Pembuatan Peta + Laporan.
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
1
1.
TAHAP PERSIAPAN..
a. Tentukan tujuan survei tanah. Survei bertujuan umum: utk interpretasi berbagai penggunaan pd daerah yg kurang berkembang/daerah2 yg informasi tanahnya sgt minim. Survei bertujuan-khusus: utk kegunaan ttt, sep utk irigasi, tan ttt sep tebu, kopi dll. Data yg dikumpulkan sesuai crop requirement pd daerah yg sdh berkembang (berpenduduk padat).
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
b.
Merumuskan Kerangka Acuan (TOR = Terms of Reference). Dalam TOR, dijelaskan tujuan survei, bahan dan alat yg digunakan, metode survei, macam analisis, susunan organisasi, dana yg diperlukan, macam peta dan laporan yg dihasilkan dll.
c. d.
Membuat surat perjanjian kerjasama (MOU) Mengurus perijinan
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
2
e. -
Kumpulkan data (Laporan dan Peta) sekunder. iklim dan hidrologi geologi dan bahan induk topografi (relief dan lereng) vegetasi dan penggunaan lahan tanah sosial ekonomi: penduduk (kepadatan, laju perkembangan), pemilikan tanah dsbnya.
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
f. Pengadaan foto udara/citra satelit g. Interpretasi foto udara / citra satelit h. Penyiapan Peta Dasar i. Menyusun Jadwal Pelaksanaan j. Menyiapkan Alat dan Bahan Survei
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
3
k. Menyiapkan Peta Lapangan Dari peta landform rencana pengamatan sbb: • rintisan utama, tegak-lurus pola landform (tidak boleh sejajar) • manfaatkan aksesibilitas yg ada • rintisan awal, hrs diketahui scr pasti, kedudukannya di peta maupun di lapangan • jumlah pengamatan, tgt skala peta final
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
Landform Utama
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
4
PETA LANDFORM
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
Alat dan bahan yg diperlukan dlm survei tanah Kartu deskripsi profil, Kartu minipit, Kartu pemboran 2. Meja dada, Buku catatan 3. Alat-alat tulis: ball-point, pensil, spidol permanen, karet penghapus 4. Buku Munsel 5. Kompas 6. Klinometer atau Abney-hand Level 7. Stereoskop saku 8. Meteran (Roll meter) 2 meter 9. Lensa tangan pembesaran 10x 10. Pengukur pH 11. Sabuk profil 12. Pisau tanah 13. Palu geologi 14. Bor tanah 15. Skop 16. Cangkul 17. Ring sampel 18. Kantong plastik 19. Kartu label + tali 20. Karet glang dan tali kecil 21. Larutan : HCl 25%, H2O2, NaF, aa - dipiridil 22. Kamera 1.
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
5
Gbr 1. Beberapa alat dan buku yg diperlukan utk melakukan pengamatan tanah di lapangan M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
2. TAHAP SURVEI LAPANGAN 2.1. Pra-survei • Oleh koordinator/ketua tim survei dan anggota inti lainnya, yg bertanggungjawab dlm pelaksanaan dan hasil survei. • Tujuan: agar pelaksanaan survei utama dapat berjalan lancar dan efisien (sangkil).
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
6
Kegiatan dlm pra-survei a.l.: • Ijin survei (dr tk propinsi, s/d desa) • Overview seluruh daerah survei periksa/perbaiki hasil IFU/batas landform pd peta dasar dan peta rencana rintisan, • Siapkan base-camp, tenaga kerja + akomodasi lainnya utk pelaksanaan survei utama, • Mantapkan rencana survei utama (kapan mulai, berapa kali pindah 'base-camp', biaya dll). M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
2.2. Survei Utama • Dilakukan oleh tim lengkap, • Waktu pelaksanaan ditentukan oleh ketua tim survei, berdasarkan hasil prasurvei.
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
7
Kegiatan dlm survei-utama sbb: a Mengadakan pengamatan lapangan. • Ada 3 macam pengamatan lapangan: pengamatan identifikasi, pengamatan detil (pada minipit) dan deskripsi profil penuh. • Pengamatan identifikasi, dilakukan dg pemboran/ lainnya, utk mengidentifikasikan satuan taksonomi. Karakteristik yg diamati: Tanah: warna, tekstur, struktur, batuan, dll Lingkungan: landform, lereng, relief, elevasi, vegetasi /penggunaan lahan M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
• Pengamatan detil, mini-pit (40 cm x 40 cm, kedalaman 50 cm). Setelah diamati, diteruskan dg pemboran s/d 120 cm. Pengamatan ini pengamatan profil tanah, tapi dalam versi lebih ringkas. Berguna utk membuat kisaran karakteristik satuan taksonomi, utk menentukan tipikal pedon. • SETIAP SELESAI MENDESKRIPSIKAN MINIPIT, LANGSUNG KLASIFIKASIKAN TANAH S/D KATEGORI YG DITENTUKAN • JIKA MSH RAGU BUAT BEBERAPA NAMA TANAH ALTERNATIF M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
8
mini-pit
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
• Deskripsi Profil Penuh: mengacu pd Soil Survey Division Staff (1993), FAO (1990), Puslittanak (1994) atau Rayes (2006). • Utk ilustrasikan konsep-sentral satuan taksonomi di daerah survei. • Penting utk korelasi tanah. • Profil tanah : Panjang: 1,5 - 2 m, Lebar: 1 m; Dalam 1,5 - 2 m. • SETIAP SELESAI MENDESKRIPSIKAN PROFIL TANAH LANGSUNG KLASIFIKASIKAN TANAH S/D KATEGORI YG TELAH DITENTUKAN • JIKA MASIH RAGU BUAT BEBERAPA NAMA TANAH ALTERNATIF M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
9
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
Kartu Profil Tanah (lembar depan)
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
10
Kartu Profil Tanah (lembar belakang) M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
Cara Pengamatan dalam suatu survei. (a). Pd permulaan survei • Lakukan pengamatan mini-pit utk membangun kisaran karakteristik satuan taksonomi. • Setiap pengamatan diklasifikasikan pd kategori ttt (subgrup, famili atau seri, tgt skala). • Lakukan pengamatan berikutnya dg pemboran (b). Seleksi modal-profile dg membuat kisaran sifat masing2 satuan tanah yg sama, hasil pengamatan mini-pit dan pemboran. • Lakukan deskiripsi dan pengambilan sampel tanah pd pedon tipikal, dan pd bbrp pedon satelit. M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
11
Gbr 4. Lokasi pengamatan SELALU diplot pd peta pengamatan seakurat mungkin. Contoh: SF58 (tanda panah) terletak pada 8° 31' 22” LS dan 117° 30' 22” BT
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
(c). Pada taraf akhir survei, • lakukan pemboran dan minipit, scr bergantian. • Buat bbrp profil tanah tambahan, jika ditemukan tanah2 yg berbeda dr yg ditemukan sebelumnya. • Biasanya kegiatan (a) dan (b), dilakukan lebih dulu pd key area, tgt bbrp pertimbangan sbb:
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
12
Pengamatan pd key-area Fungsi Key Area untuk : • pelajari tanah scr lebih detil daripada skala peta final • buat definisi satuan peta, dg menyusun legenda peta sementara. • buat korelasi antara SPT dg citra foto. • kumpulkan data SDL (pola tanam, LU, produksi, dosis pupuk dll) scr > lengkap.
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
Beberapa syarat daerah kunci ialah sbb: dpt mewakili sebanyak mungkin satuan yg ada dibuat pd daerah yg hub tanah-landskap dpt dipelajari dg mudah. luasnya tdk boleh terlalu kecil. (semi detil, 10% ; tinjau 5% dr luas total) tdk boleh sejajar dg batas landform usahakan mencakup semua satuan peta yg ada. jumlahnya harus memadai aksesibilitasnya tinggi.
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
13
• Transek juga mrpkan daerah pewakil sederhana dlm bentuk jalur/rintisan, yg mencakup satuan landform, sebanyak mungkin.
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
14
Dalam setiap survei tanah, umumnya selalu diperlukan bantuan key area, kecuali: • daerah survei relatif sempit • jika landskap nya telah diketahui dg baik • jika seluruh daerah harus didatangi scr intensif (misalnya untuk survei irigasi)
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
Drawing in soil boundaries on composite aerial photographs
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
15
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
16
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
17
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
18
PEMOTRETAN Profile Preparation Carefully prepare the profile face by: preparing any special feature and removing pick marks wetting both the profile face and the tape with a spray bottle (moist soils photograph best) using a tripod to ensure the sharpest image possible brushing or blowing away dust or loose particles M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
c. Pengambilan Contoh Tanah • Set. deskripsi profil, ambil contoh tanah tiap horison. • Mulailah dr hor bawah ke hor paling atas. utk hindari 'pencemaran' dr hor lain. • Contoh tanah 1 - 1.5 kg;HARUS mencakup seluruh hor
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
19
M. Rayes M. Luthfi LUTHFI RAYES
JURUSAN JURUSAN TANAH TANAH FP UNIBRAW UB
• Contoh kantong plastik, diberi label sbb: – Nomor kode profil – Tanggal pengambilan – Simbol Horison – Kedalaman (cm) – Pemeta
: : : : :
……………......... ………………..... ………………..... ………………..... …………………..
• Pd setiap hor juga diambil contoh tanah utuh ringsample, + label. • Utk ukur BI, kekuatan tanah, kurva pF, dll M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
20
• Penilaian status kesuburan tanah utk EL: – Tinjau (1:250.000) dr profil pewakil disesuaikan dg variasi satuan fisiografi dan macam bahan induk – Semi-detil dan Detil (>1:50.000) dr profil pewakil + contoh komposit, kedalaman 0 20 cm dan 20 - 60 cm. Sebaran pengambilan disesuaikan dg sat fisiografi, bahan induk dan satuan taksonomi tanah M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
d. Pembuatan peta tanah sementara • Titik2 pengamatan (mini-pit, pemboran dan profil) diplot pd foto/peta lap. saat pengamatan, sesuai kode. Mis: JT05, (Joko Tingkir, pengamatan ke-5) • Hsl pengamatan tiap regu, di base-camp diplot pd peta rekapan utk ketahui sejauh mana pengamatan telah dilakukan
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
21
• Diskusi ttg temuan pd setiap hari pengamatan dilakukan di base camp oleh semua regu, dipimpin oleh ketua tim. • Tema diskusi : – korelasi penamaan tanah – sebaran dan proporsi tanah tsb dlm satuan landform.
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
• Semua pengamatan minipit dan pemboran dg satuan tanah yg sama dikumpulkan dlm suatu arsip • Buat kisaran sifat masing2 satuan, utk tentukan pedon tipikal • Bbrp perubahan batas landform, kelas lereng/relief yg dijumpai di lap langsung diperbaiki saat pengamatan, lakukan revisi pd peta rekapan.
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
22
• Susun legenda peta tanah sementara, sesuai ketentuan yg dirumuskan dlm TOR • Sebelum kembali dr lapangan, telah dihasilkan peta tanah sementara + legenda.
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
23
3. Analisis Laboratorium, Pembuatan Peta dan Pelaporan • Contoh tanah seb dianalisis, diperlakukan scr khusus (Sudjadi et al., 1971; USDA-SCS, 1990; Staf Jurusan Tanah FP Unibraw, 1989). • Analisis kesuburan tanah : tekstur, pH, BO, N, P, K, KTK, KB, Al- dan H-dd • Analisis fisika tanah : tekstur, BI, pF, BJP, permeab., indeks plastisitas + nilai COLE dll • Analisis khusus : unsur-mikro, besi bebas, dll kadang diperlukan, tgt tujuan survei M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
• Analisis susunan mineralogi tanah : mineral fraksi pasir (mik. polarisasi), min liat/debu (difractometer sinar-X) utk tunjang penetapan bh induk tanah, klasifikasi tanah dan kesuburan tanah. • Macam analisis utk klasifikasi tanah menurut Eswaran (1981) Tab 6 dan 7.
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
24
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
25
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
26
Terima Kasih M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UB
27