Abstraksi
Bila ingin mengetahui makna dari ukiyo-e (seni lukisan kuno Jepang), maka harus memahami penulisan kaligrafinya yang tertulis berupa haiku (Puisi Jepang). Oleh karena itu, tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memberikan pemahaman akan makna tersebut dan memperkenalkan sebuah pemikiran baru dalam menganalisis makna haiku. Dalam analisis ini, penulis menggunakan metode kajian kepustakaan untuk mencari arti – arti simbolisme pada objek – objek dalam haiku-nya, sedangkan metode deskriptif analisis digunakan untuk mengamati langsung hubungan antara arti simbol dengan tiap – tiap kata pada haiku. Hingga hasil analisis makna dari ketiga haiku tersebut dapat ditemukan yaitu, pada haiku pertama mengandung makna akan janji setia pada sepasang kekasih, lalu pada haiku kedua mengandung makna akan keinginan dan harapan manusia akan perdamaian, dan pada haiku ketiga yang mengandung makna akan keberuntungan dan kebahagiaan yang sesaat. Simpulan dalam analisis ini, haiku adalah puisi Jepang dengan penulisan yang indah, karena penyairnya menggunakan kata – kata yang memiliki hubungan erat dengan suatu arti simbolisme sebagai ekspresi penyampaian pesan makna. Kata Kunci : - Haiku - Arti Simbolisme
Ucapan Terima Kasih
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Makna Haiku Yang Tertulis Dalam Ukiyo-e Khusus Bertemakan Burung (Analisis Makna Tiga Haiku) dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata-1 di Universitas Bina Nusantara, Jakarta dan ditujukan bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Kesusastraan Bahasa Jepang. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah berperan dalam penyelesaian skripsi ini: 1. Orang tua dan wali, yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil dalam proses perkuliahan sampai tersusunnya skripsi ini 2. Bapak. Prof. Dr. Drs. Geradus Polla, M.App.Sc, selaku rektor Universitas Bina Nusantara yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu dan menyelesaikan skripsi di kampus ini. 3. Ibu Ienneke Indra Dewi, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Sastra. 4. Ibu Nalti Novianti, M.Si, selaku dosen pembimbing dan ketua jurusan Sastra Jepang yang telah membantu dalam memberikan bimbingan, ide – ide, dan solusi dari masalah – masalah yang ditemukan selama proses penyusunan skripsi ini. 5. Ibu Ratna Handayani, SS, M.Si, selaku KBI Sastra Jepang yang telah memberikan saran dan kritik selama proses penyusunan skripsi ini. 6. Bapak Koji Ueda, B.A, Selaku pembimbing gaiyou (rangkuman skripsi bahasa Jepang), yang selalu setia memberikan bantuan.
7. Teman – teman kampus dan senior – senior yang telah membantu memberikan ide – ide dan meminjamkan waktunya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu di sini. Penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan sebuah pemikiran baru kepada semua pihak yang memerlukannya, juga memberikan sumbangsih kepada kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Kesusastraan Bahasa Jepang.
Jakarta, Juli 2008
Penulis
Daftar Isi
Halaman Judul
i
Halaman Persetujuan Hard Cover
ii
Halaman Pernyataan Dewan Penguji
iii
Abstraksi
iv
Ucapan Terima Kasih
v
Daftar isi
vii
Daftar Tabel
ix
Daftar Gambar
x
Daftar Diagram
xii
Bab 1
Pendahuluan
1
1.1 Latar Belakang
1
Bab 2
1.1.1 Ukiyo-e
2
1.1.2 Sejarah Haiku Jepang
6
1.2 Rumusan permasalahan
7
1.3 Ruang Lingkup Permasalahan
7
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
7
1.5 Metode Penelitian
8
1.6 Sistematika Penulisan
9
Landasan Teori
10
2.1 Teori Semantik Tentang Makna
10
2.2 Teori Majas
13
2.2.1 Teori Majas Metafora
14
Bab 3
2.3 Teori Semiotik Menurut Pradopo
15
2.4 Teori Haiku Menurut Reichhold
16
2.5 Teori Pengkajian Puisi Menurut Pradopo
18
Analisis Data
20
3.1 Analisis Haiku Pertama
20
3.1.1 Analisis Kata “Oshidori”
21
3.1.2 Analisis Kata “Fusuma”
24
3.1.3 Analisis Klausa “Samuki Chigiri Kana”
26
3.1.4 Analisis Makna Keseluruhan dari Haiku Pertama
28
3.2 Analisis Haiku Kedua 3.2.1 Analisis Makna dari Haiku Kedua 3.3 Analisis Haiku Ketiga
30 31 36
3.3.1 Analisis Kata “Tori”
37
3.3.2 Analisis Kata “Sakura”
39
3.3.3 Analisis Keseluruhan Makna dari Haiku Ketiga
43
Bab 4
Simpulan dan Saran
46
Bab 5
Ringkasan
48
Bibliografi Daftar Riwayat Hidup Muka Belakang Halaman Judul
i
Lembar Persetujuan Gaiyou
ii
Gaiyou
1
Daftar Tabel
Tabel 3.1 Makna Referensial Kata “Oshidori”
23
Tabel 3.2 Makna Referensial Kata “Fusuma”
25
Tabel 3.3 Makna Referensial klausa “Samuki Chigiri Kana”
27
Tabel 3.4 Makna Referensial dari Haiku Pertama
29
Tabel 3.5 Makna Referensial dari Haiku Kedua
35
Tabel 3.6 Makna Referensial dari Kata “Tori”
39
Tabel 3.7 Makna Referensial dari Kata “Sakura”
43
Tabel 3.8 Makna Referensial dari Haiku Ketiga
45
Daftar Gambar
Gambar 1.1 Contoh Ukiyo-e yang Memiliki Kaligrafi Haiku
1
Gambar 1.2 Ukiyo-e Bertemakan Kabuki
3
Gambar 1.3 Ukiyo-e Bertemakan Tradisi Orang Jepang
3
Gambar 1.4 Ukiyo-e Bertemakan Hantu dan Dewa
4
Gambar 1.5 Ukiyo-e Bertemakan Makhluk Alam
4
Gambar 1.6 Ukiyo-e Bertemakan Pemandangan Alam
5
Gambar 1.7 Ukiyo-e Bertemakan Kehidupan Kota
5
Gambar 1.8 Ukiyo-e Bertemakan Geisha
6
Gambar 3.1 Ukiyo-e Karya Isoda Koryūsai (1770)
20
Gambar 3.2 Oshidori / Aix Galericulata (Bebek Mandarin)
21
Gambar 3.3 Logo Oshidori Sebagai Simbol Perkawinan Dalam Tradisi Cina Kuno
23
Gambar 3.4 Baju Tidur Jepang (Fusuma)
24
Gambar 3.5 Selimut Kapas (Fusuma)
24
Gambar 3.6 Gunung Terselimuti Salju
25
Gambar 3.7 Orang Terselimuti Selimuti Kapas
25
Gambar 3.8 Perbesaran Kanji Kana Pada Penulisan Haiku Dalam Ukiyo-e
26
Gambar 3.9 Ukiyo-e Karya Isoda Koryūsai (1775)
30
Gambar 3.10 Tsuru / Grus Japonensis (Burung Bangau Jepang)
31
Gambar 3.11 Ukiyo-e Karya Katsushika Hokusai (1834)
36
Gambar 3.12 Uso (Burung Kutilang)
37
Gambar 3.13 Patung Konohana Sakuya Hime
40
Gambar 3.14 Tanggal Bermekarnya Pohon Sakura
41
Gambar 3.15 Sakura
42
Daftar Diagram
Diagram 3.1 Hubungan Antar Setiap Klausa Dalam Haiku kedua
34