ABSTRAK Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Kelas III dengan Menggunakan Model Take And Give di SDN 17 Balai Ahad Lubuk Basung Kabupaten Agam Dewi Sartika1,Gusnetti2, Rona Taulana Sari2 1)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2)Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pndidikan Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected]
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini, disebabkan oleh pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru belum dapat meningkatkan aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung, guru belum sepenuhnya melibatkan siswa secara aktif, siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep dan materi yang diberikan. Perhatian siswa tidak fokus pada guru. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan hasil belajar dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model Take and Give menurut Istarani. Penelitian menggunakan model Take And Give yang artinya rangkaian penyajian data yang diawali dengan pemberian kartu pada siswa yang didalam kartu itu sendiri ada catatan yang harus dikuasai atau dihafal oleh siswa masing-masing. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada pada siklus I, dapat diketahui bahwa persentase rata-rata aktivitas siswa secara keseluruhan mencapai 63% sedangkan pada siklus II mencapai 85%. Terjadi peningkatan sebanyak 22%. Sedangkan, Persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara keseluruhan pada siklus I adalah 45 dan siklus II mencapai 82, terjadi peningkatan sebanyak 37%. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan model Take and Give dalam pembelajaran. Kata Kunci : Pembelajaran IPA, Model Take and Give Aktivitas dan Hasil Belajar
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Kelas III DenganMenggunakan Model Take And Give Di SDN 17 Balai Ahad Lubuk Basung Kabupaten Agam Dewi Sartika1 , Gusnetti2, Rona Taulana Sari2, 1)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2)Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pndidikan Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] ABSTRACT The background research by the low student learning outcomes. This, due to the implementation of the learning undertaken by teachers has not been able to increase the activity of students during the learning takes place, teachers have not fully engage students actively, students have difficulty in understanding the concepts and material provided. Attention students do not focus on the teacher. The research objective was to describe the increase in activity and learning outcomes in learning science by use a model of Take and Give at SDN 17 Balai Ahad Lubuk Basung Kabupaten Agam. Research using models Take And Give that means a series of presentation of the data that begins with administration of student card in the card itself is no record that must be mastered or memorized by students. The Results that has been conducted on the first cycle, it can be seen that the average percentage of overall student activity reached 63%, while the second cycle reaches 85%. An increase of 22%. Meanwhile, the percentage of completeness student learning outcomes overall in the first cycle is 45% and cycle II reached 82%, an increase of 37%. Based on results, researchers concluded that activity and student learning outcomes can be improved by using a model of Take and Give in learning.
Keywords: Learning IPA, Model Take and Give Activities and Learning Outcomes
HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELARAN IPA KELAS III DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TAKE AND GIVE DI SDN 17 BALAI AHAD LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM
Nama NPM
Disusun oleh: : DEWI SARTIKA : 1310013411321
Telah Disetujui Oleh Dosen Pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sebagai Syarat Mengeluarkan Nilai Tugas Akhir Skripsi
Padang,
Juni 2015
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Gusnetti, M.Pd.
Rona Taula Sari, S.Si, M.Pd.
agar terjadi proses belajar (Hermawan
PENDAHULUAN
dan
Pendidikan adalah usaha sadar
2012:7.23).
terencana untuk menyiapkan
pembelajaran
peserta
didik
melalui
bimbingan, pengajaran,
kegiatan
komponen
yang berguna di masa yang akan
kurikulum.
datang (UUR.I.No.2 Tahun 1989,Bab 1)
Hamalik
(2007:2).
proses
mencakup berbagai
komponen pembelajaran salah satu
atau latihan
1,pasal
Dalam
pembelajran
adalah
Berdasarkan
komponen
kurikulum, Ilmu Pengetahuan Alam
Menjelaskan setiap Manusia di dunia
(IPA)
sangat
pendidikan,
pelajaran di Sekolah Dasar, konsep
karena pendidikan dapat menentukan
dari mata pelajaran IPA adalah untuk
perkembangan
menanamkan
membutuhkan
suatu
Negara.
sebagai
salah
dan
satu
mata
mengembangkan
Pendidikan saat ini bagi manusia
pengetahuan, keterampilan, dan sikap
merupakan kebutuhan pokok, karena
nilai ilmiah pada siswa, serta rasa
pendidikan mempunyai peranan yang
mencintai dan menghargai kebesaran
sangat penting bagi perkembangan dan
Tuhan Yang Maha Esa sebagai sang
perwujudan
pencipta
proses
diri
individu.
pembelajaran
Dalam
selama
ini,
alam
pembelajaran
semesta. IPA
Melalui
siswa
dapat
peserta didik kurang didorong untuk
mempelajari konsep-konsep mengenai
mengembangkan kemampuan berfikir.
alam sekitar serta menerapkannya
Proses pembelajaran di dalam kelas
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
diarahkan kepada kemampuan siswa
dengan belajar IPA siswa diharapkan
untuk menghafal, menginggat, dan
dapat
mendorong siswa menguasai sejumlah
keingintahuannya
materi pembalajaran dalam kehidupan
keterampilan proses. Dalam hal ini
sehari-hari.
kiranya
Pada
dasarnya
mengembangkan
siswa
melalui
dapat
kegiatan
memelihara
pembelajaran
merupakan
suatu
menjaga serta melestarikan lingkungan
kegiatan
terencana
dalam
alam sekitarnya. Ilmu Pengetahuan
memanipulasi sumber-sumber belajar
Alam (IPA) bukan merupakan mata
yang
pelajaran yang bersifat hafalan, tetapi
Berdasarkan
observasi
dan
pengajaran yang banyak memberi
wawancara yang dilakukan di SDN 17
peluang bagi siswa untuk melakukan
Balai Ahad Lubuk Basung Kabupaten
berbagai pengamatan dan latihan-
Agam, dengan guru kelas menunjukan
latihan,
aktivitas dan hasil belajar IPA siswa
terutama
yang
berkaitan
dengan pengembangan cara berpikir
rendah.
yang sehat dan logis. Jika dicermati
melibatkan siswa secara aktif, siswa
lebih lanjut, materi pembelajaran IPA
mengalami kesulitan dalam memahami
di SD telah mendekatkan siswa dengan
konsep dan materi yang diberikan.
lingkungannya. Hal ini bertujuan agar
Perhatian siswa tidak fokus kepada
mempermudah siswa dalam mengenal
guru
konsep-konsep IPA secara langsung
bermain dengan teman sebangku disaat
dan nyata, sehingga
guru memberikan materi.
siswa dapat
memecahkan masalah dan menemukan sendiri
konsep-konsep
Pengetahuan
yang
membangun
pengetahuan
tersebut.
karena
belum
siswa
sepenuhnya
banyak
yang
Selain itu, penggunaan metode mengajar masih sering menggunakan
dari
metode ceramah, sehingga berdampak
sendiri
kepada kemampuan berfikir siswa
mampu bertahan lama dan proses
yang kurang berkembang. Hal ini,
belajar akan lebih bermakna bagi
terjadi karena masih banyak siswa
siswa.
yang mengharapkan materi dari guru
Sesuai
Depdiknas
didapat
Guru
dengan
pendapat
(2006:484)
bahwa
sehingga
pola
pikirnya
kurang
“pendidikan IPA merupakan proses
berkembang terutama dalam melihat
pembelajaran yang menekankan pada
masalah-masalah di luar pengetahuan
pemberian
yang diberikan guru di sekolah. Saat
langsung
pengalaman untuk
kompetensi
agar
memahami
alam
ilmiah”.
secara
mengembangkan menjelajahi sekitar
dan secara
proses
pembejaran
berlangsung
kurangnya aktivitas anak mengajukan pertanyaan
pertanyaan, yang
dalam, menjawab
diberikan
guru,
melakukan diskusi dan menyelesaikan
tugas
tepat
waktu.
Kurang
siswa, salah satunya adalah dengan
maksimalnya hasil ujian Semester I
menggunakan
yang
dalam pembelajaran IPA. Salah satu
diperoleh
siswa
disebabkan
beberapa faktor di antaranya siswa
model
kurang
yang
model
dapat
yang
sesuai
meningkatkan
beraktivitas
dalam
aktivitas dan hasil belajar siswa adalah
pembelajaran.
Pada
proses
dengan menggunakan model Take and
pembelajaran
guru
kurang
Give. Model pembelajaran Take and
menggunakan model yang bervariasi,
Give
sehingga siswa kurang tertarik pada
dengan
pembelajaran IPA. Pada saat guru
menerima. Hal ini sejalan dengan
memberikan pertanyaan hanya empat
pendapat Istarani (2011:187), model
orang siswa yang mau beraktivitas
pembelajaran
untuk menjawab pertanyaan guru.
merupakan rangkaian penyajian data
Oleh
karena
dikembangkan
itu,
pembelajaran
sering
dikonotasikan
“saling
memberi
Take
and
orang dan
Give
perlu
yang diawali dengan pemberian kartu
yang
pada siswa yang didalam kartu itu
tidak hanya mentransfer pengetahuan
sendiri
semata tetapi juga mengembangkan
dikuasaai atau dihafal oleh siswa itu
struktur kognitif siswa yang dapat
masing-masing. Berdasarkan pendapat
mengembangkan aktivitas siswa dalam
di atas, penggunaan model Take and
belajar.
bahwa
Give dalam proses pembelajaran akan
dalam
melatih siswa untuk berinteraksi secara
mengajukan
baik dengan teman sekelasnya dan
pertanyaan, melakukan diskusi dan
membantu siswa untuk berfikir secara
mengerjakan
logis dan sistematis. Maka dari itu
Peneliti
melihat
aktivitas
siswa
menjawab
pertanyaan,
tugas
rendah
tepat
waktu.
ada
catatan
yang
Permasalahan yang dialami oleh siswa
penulis
menyebabkan rendahnya hasil belajar
penelitian ini “Peningkatan aktivitas
yang diperoleh siswa. Oleh karena itu
dan
guru hendaknya dapat menciptakan
Pembelajaran IPA kelas III dengan
suasana belajar yang bermakna bagi
menggunakan model Take and Give di
hasil
mengemukakan
harus
belajar
siswa
judul
dalam
SD Negeri 17 Balai Ahad Lubuk
lakukan pada semester 2 yang terdiri
Basung Kabupaten Agam”.
dari 2 siklus, 1 siklus untuk 2 kali
Sesuai
dengan
rumusan
pertemuan.
Subjek
Penelitian
masalah yang telah dikemukakan ,
berjumlah 22 orang yang terdiri dari
maka penelitian ini bertujuan untuk :
10 orang perempuan dan 12 orang
Mendeskripsikan peningkatan aktivitas
laki-laki. Penelitian dilaksanakan pada
siswa
menjawab
semester II tahun pelajaran 2014 /
pertanyaan, mengajukan pertanyaan,
2015 yaitu pada pada tanggal 7 April
melakukan diskusi dan mengerjakan
201 dengan materi yaitu IPA
dalam
dalam
tugas tepat waktu , peningkatan hasil
Penelitian dilakukan dengan
belajar IPA siswa di kelas III SDN 17
mengacu pada desain PTK yang
Balai Ahad Lubuk Basung Kabupten
dirumuskan Arikunto (2010:16) yang
Agam dengan mengunakan model
terdiri dari empat komponen yaitu :
Take and Give.
“Perencanaan, Pelaksanaan tindakan,
METODELOGI PENELITIAN
observasi, dan refleksi”.
Jenis penelitian yang peneliti
Indikator
keberhasilan
gunakan adalah penelitian tindakan
pebelitian
ini
kelas
ketuntasan
belajar
(PTK).
Menurut
Arikunto
adalah
apabila
siswa
telah
(2010:2), PenelitianTtindakan Kelas
mencapai
acuan
(PTK)
suatu
Ketuntasn
Minimal
pencermatan terhadap kegiatan belajar
ditetapkan
oleh
berupa sebuah tindakan. Tindakan
penelitian
yaitu
tersebut diberikan oleh guru atau
penelitian ini berupa data primer dan
dengan
data skunder. Sumber data dalam PTK
adalah
arahan
sebagai
dari
guru
yang
dilakukan oleh siswa.
ini
adalah
standar
pada
Kriteria
(KKM) sekolah
70.
proses
Data
yang tempat dalam
kegiatan
Penelitian ini dilaksanakan di
pembelajaran IPA di kelas III SD
SDN 17 Balai Ahad Lubuk Basung
Negeri 17 Balai Ahad Lubuk Basung
Kabupaten
Kabupaten
Agam.
Penelitian
di
Agam
dengan
menggunakan
model
pembelajaran
lembar
pengamatan.
Tahap
ini
Take and Give, data juga diperoleh
merupakan
dari observasi dan penelitian selama
pengamatan
mengamati
pertemuan pertama dan kedua pada
proses
pembelajaran
berlangsung.
yang
hasil
didapat
pada
siklus I dan II. Hasil pengamatan yang
Instrumen penbelitian berupa lembar
penjabaran
observasi
aktivitas
siswa,
dilakukan
observer
terhadap
pelaksanaan proses pembelajaran yang
lembar observasi aspek guru dan
peneliti
lembaran tes. Data yang diperoleh
dikemukakan sebagai berikut :
dalam penelitian dianalisis dengan
1. Obervasi Aktivitas Guru
menggunakan analisis data kualitatif (Wiriaatmadja
2007:
135)
yakni
laksanakan
dapat
Berdasarkan lembar observasi aktivitas
guru
dalam
proses
analisis data dimulai menelaah sejak
pembelajaran pada siklus I dan II,
penggumpulan data sampai seluruh
belum semua indikator terlaksana.
data
tersebut
Untuk itu dalam proses pembelajaran
direduksi berdasarkan masalah yang
akan lebih ditingkatkan pada siklus
diteliti, diikuti penyajian data dan
selanjutnya
terakhir penyimpulan dan verifikasi.
telaksana.
terkumpul.
Data
Teknik analisis data di atas akan digunakan terhadap 3 hal berikut ini : 1. Data aktivitas siswa 2. Data aktivitas guru 3. Data hasil belajar HASIL
DAN
PEMBAHASAN Keseluruhan hasil pengamatan dalam
bentuk
semua
indikator
Tabel 1. Hasil aktivitas guru dalam pembelajaran IPA pada siklus I Pertemuan
Skor
Persentase
I
12
60
II
14
70
Rata - rata
PENELITIAN
didokumentasikan
agar
65
Tabel 2. Hasil aktivitas guru dalam pembelajaran IPA pada siklus II Pertemuan
Skor
Persentase
I
15
75
II
17
85
Rata - rata
80
Keterangan : Indikator A. Aktivitas siswa dalam mengajukan pertanyaan Indikator B. Aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan Indikator C. Aktivitas siswa dalam melakukan diskusi Indikator
2. Obervasi Aktivitas Siswa Data hasil observasi ini didapat melalui
lembaran
aktivitas
siswa
D.
Aktivitas
siswa
melaksanakan tugas tepat waktu Tabel 4. Jumlah dan Persentase Aktivitas Siswa siklus II
pertemuan pertama dan kedua dari Pertemuan
Rata - rata
melihat proses dan perkembangan
dalam %
Presentase
aktivitas siswa yang terjaadi selama
I
II
A
68 %
86%
77%
B
82 %
95%
89%
C
77%
90%
84%
D
82%
100%
91%
siklus I dan II, digunakan untuk
proses pembelajaran berlangsung Tabel 3. Jumlah dan Persentase Aktivitas Siswa siklus I Indikator
Pertemuan
Rata - rata
dalam %
Presentase
Indikator
Rata – rata persentase
85%
secara keseluruhan
I
II
A
59 %
73 %
66 %
Keterangan :
B
50 %
64 %
57 %
Indikator A. Aktivitas siswa dalam
C
63 %
80 %
72 %
mengajukan pertanyaan
D
54 %
59 %
56 %
Rata – rata persentase secara keseluruhan
63%”
Indikator B. Aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan Indikator C. Aktivitas siswa dalam melakukan diskusi
Indikator
D.
Aktivitas
siswa
melaksanakan tugas tepat waktu
Tabel 6. Persentase ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal siklus II
3. Data Hasil belajar siswa Berdasarkan hasil tes siklus I dan II dapat dilihat hasil belajar siswa, persentase siswa yang tuntas belajar, persentase siswa yang tidak tuntas belajar dan persentase siswa secara klasikal
dapat
dilihat
pada
tabel
dibawah ini. Persentase hasil belajar siswa dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 5. Persentase ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal siklus I Uraian Jumlah
siswa
Nilai yang
siswa
siswa
yang
12
18
belajar Jumlah siswa yang tidak
4
tuntas Jumlah
siswa
yang
22
mengikuti tes Persentase
ketuntasan
82%
belajar siswa Target
70%
PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini
siklusnya
terdiri
dari
tiga
kali
pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran yang
22
mengikuti tes Persentase ketuntasan
yang
dilaksanakan
dengan
menggunakan model Take and Give. 45%
belajar siswa Target
Jumlah siswa yang tuntas
terdiri dari dua siklus yang setiap
tidak tuntas Jumlah
Nilai
10
tuntas belajar Jumlah
Uraian
Penelitian ini menggunakan intrumen penelitian berupa lembar observasi
70%
aktivitas guru, lembaran pengamatan observasi
aktivitas siswa, lembar
observasi hasil belajar ranah siswa.
1. Aktivitas
guru
dalam
pembelajaran Keberhasilan
siswa
Tabel 8. Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa dalam pembelajaran Siklus I dan Siklus II
dalam
pembelajaran pada umumnya dilihat
Persentase
Persentae
juga dari pengelolaan pelaksanaan
Rata-rata
Peningkatan
pembelajaran pada persentase aktivitas
Siklus Siklus
guru.
Dalam
hal
ini
Indikator
I
I
A
66%
77%
11%
B
57%
89%
32%
C
72%
84%
12%
D
56%
91%
35%
Persentase
63%
85%
23%
terlihat
peningkatan pengelolaan pelaksanaan pembelajaran melalui model Take and Give sebagai berikut: Tabel 7. Persentase aktivitas guru pada siklus I dan siklus II
rata-rata
Siklus
Rata rata per siklus
I
65
II
80
Jumlah
73
keseluruhan
3. Hasil belajar Data mengenai hasil belajar siswa diperoleh melalui tes hasil
Persentase
belajar di akhir siklus. Dalam hal ini 2. Aktivitas
Siswa
dalam
pembelajaran Dari pelaksanan siklus I dan siklus II, persentase rata-rata aktivitas siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari persentase aktivitas siswa seperti tabel dibawah ini :
terlihat peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II seperti tabel berikut :
Tabel 9. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II Persentase dan
Persentase dan
Jumlah Siswa yang
Jumlah Siswa
Telah Mencapai
yang Belum
Nilai ≥70
Mencapai Nilai
Siklus II
Siklus I
Siklus II
45% =
82%=18
55%=
18%=
10
Orang
12
4
Orang
Orang
orang
secara keseluruhan adalah 85%. Dari
kedua
siklus,
Persentase peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa = 37%
peningkatan sebanyak 23%. 2. Melalui model pembelajaran Take and Give dapat meningkatkan hasil
Balai
Ahad
Lubuk
KESIMPULAN DAN SARAN
pada persentase hasil belajar siswa secara keseluruhan pada siklus I 45% dan siklus II 827%. Terjadi peningkatan sebanyak 37% Saran
Berdasarkan
hasil
diambil
analisis,
kesimpulan
1. Melalui model pembelajaran Take Give
peneliti, maka peneliti memberikan
berikut : 1. Guru
disarankan
untuk
menggunakan model Take and Give
sebagai berikut:
and
kesimpulan
saran kepada guru dan siswa sebagai
Kesimpulan
dapat
Basung
Kabupaten Agam. Hal ini terlihat
Berdasarkan
maka
terjadi
belajar IPA siswa kelas III SDN 17
≥70 Siklus I
persentase rata-rata aktivitas siswa
dapat
meningkatkan
aktivitas belajar IPA siswa kelas III SDN 17 Balai Ahad Lubuk Basung Kabupaten Agam. Hal ini terlihat pada siklus I persentase rata-rata aktivitas siswa secara keseluruhan adalah 63% dan pada siklus II
dalam pembelajaran IPA karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa
meningkat
pembelajaran menggunakan
dalam IPA
proses dengan
model Take And
Give. 2. Guru sebaiknya membiasakan siswa untuk
melakukan
aktivitas
mengajukan pertanyaan, aktivitas
Hermawan,
Asep
Herry.
2007.
menjawab pertanyaan,
aktivitas
Belajar dan Pembelajaran SD.
melakukan diskusi, dan
aktivitas
Bandung. UPI PRESS
melakukan tugas tepat waktu Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto,
Suharsimi
Penelitian
dkk.
tindakan
Bumi
Aksara
2010. Kelas.
Jakarta.
Hamalik, Oemar. 2007.Kurikulum dan
Jakarta Bumi Aksara.
Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara
Asma, Nur. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah Dasar.
Istarani, 2011.
Model Pembelajaran
Padang. Panitia sertifikasi Guru
Interaktif.
Rayon 06 UNP. DEPPENNAS
Persada
Medan.
Media
Irianto, Agus. 2008. Modul Proses Pembelajaran. Padang. Panitia
BNSP, 2008. Panduan penyusunan Kurikulum
Tingkat
Pendidikan Pendidikan
Sertifikasi Guru rayon UNP
Satuan Jenjang
Dasar
dan
Jihad,
Asep.
2008.
Pembelajaran.
Menengah.Jakarta.
Evaluasi Yogyakarta.
Multi Pressindo Depdiknas, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta :
Asep Herry. dkk. 2012.
Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Terbuka
Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V melalui Metode Take And
Depdiknas Hermawan,
Kurnia, Putri. 2013. Meningkatkan
Universitas
Give
di
SDN
Ambacang Padang
39
Pasar
Margono,
S.
2010.
Metodologi
Peneltian Pendidikan. Jakarta.
Bandung.
Sinar
Baru
Algensindo.
PT Rikena Cipta Trianto, Sujana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Bandung.
Belajar
Mengajar.
PT
REMAJA
ROSDAKARYA.
M.Pd.
2012.
Pembelajaran
Model Terpadu.
Jakarta. Bumi Aksara Wiriaatmadja,
Rochiati.
2007.
Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. PT Remaja
Sudjana, Nana. 2011. Dasar-Dasar Proses
Belajar
Mengajar.
Rosdakarya