STUDI TENTANG KESESUAIAN KOMPETENSI GURU ADAPTIF KEAHLIAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLA INFORMASI (KKPI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) WILAYAH JAKARTA PUSAT Penulis skripsi : Ficky Seilla N ( 5215 050 328 ) Teknik Elektro - Universitas Negeri Jakarta ( Lulus tahun 2012 )
[email protected] Penulis jurnal : Ismadini ( 5215107313 ) Pendidikan Teknik Elektronika 2010
ABSTRAK Tujuan penelitian adalah (1) Mendeskripsikan kualifikasi guru keterampilan komputer dan pengelola informasi. (2) Mengetahui tingkat kesesuaian keahlian guru adaptif Keterampilan Komputer Pengelola Informasi menurut Peraturan Pemerintah Pasal 28 No. 19 Tahun 2005 Kualifikasi dan Kompetensi Guru di Sekolah Menengah Kejuruan wilayah Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Populasi adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang studi keahlian keterampilan komputer pengelola informasi.di wilayah Jakarta Pusat. Sampel diambil dengan sampel sejumlah 2 SMK dengan 4 orang guru kelompok mata pelajaran adaptif keterampilan Komputer Pengelola Informasi Data penelitian ini berupa dokumen Peratuan Pemerintah Pasal 28 No. 19 Tahun 2005, profil dan tingkat kesesuaian keahlian guru diperoleh dari wawancara, transkip nilai, dan sertifikat keahlian terhadap guru mata pelajaran adaptif Keterampilan Komputer Pengelola Informasi. Análisis data dalam penelitian ini menggunakan análisis data kualitatif deskriptif. Uji validitas data menggunakan metode triangulasi, yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat kesesuaian guru KKPI yaitu: (1) Pemenuhan bekal kompetensi pedagogik 49,99% terpenuhi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Pasal 28 No. 19 Tahun 2005.(2) Pemenuhan kebutuhan bekal kompetensi kepribadian 40% terpenuhi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Pasal 28 STUDI TENTANG KESESUAIAN KOMPETENSI GURU ADAPTIF KEAHLIAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLA INFORMASI (KKPI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) WILAYAH JAKARTA PUSAT (Ficky Seilla N.)
Page 1
No. 19 Tahun 2005. (3) Pemenuhan bekal kompetensi sosial 40% terpenuhi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Pasal 28 No. 19 Tahun 2005. (4) Pemenuhan bekal kompetensi professional 35% terpenuhi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Pasal 28 No. 19 Tahun 2005.
ABSTRACT
Purpose of the research objective are (1) Describe the qualifications of teachers with KKPI. (2) Knowing the level of expertise of adaptive teachers with KKPI according to Regulation 19 of 2005 Section 28 Qualifications and Competencies Vocational High School Teachers in Central Jakarta. This study using descriptive qualitative research methods. The population is Vocational School (SMK) with study areas of expertise managing information of computer skills in Central Jakarta. Samples were taken with a sample of two vocational teachers with 4 groups of subjects adaptive KKPI. The data of this study in the form of document Article 28 of Government Regulation No.19 of 2005, the profile and level of suitability expertise gained from the teacher's interview, transcript of grades, and the certificate of the subject teachers Adaptive KKPI. Analyzes of the data in this study using a qualitative descriptive analyzes of the data. Test the validity of the data using the method of triangulation, ie triangulation of sources and triangulation techniques. Based on these results it can be concluded that (1) Compliance provisions pedagogical 49,99% fulfilled in accordance with Article 28 of Government Regulation No.19 of 2005. (2) Provision fulfillment 40% personal competencies are met in accordance with Article 28 of Government Regulation No.19 of 2005. (3)Provision of social competence in fulfillment 40% satisfied in accordance with Article 28 of Government Regulation No.19 of 2005. (4) Compliance provisions 35% professional competence are met in accordance with Article 28 of Government Regulation No.19 of 2005.
PEVOTE, Vol.6 No.5 April 2012 : 1-10
Page 2
PENDAHULUAN
generasi penerus bangsa yang
Undang-Undang Republik
tangguh dan bertanggung jawab.
Indonesia No. 14 tahun 2003
Upaya
tentang
Pendidikan
kualitas pendidikan merupakan
Nasional mengamanatkan bahwa
usaha yang penting bagi masa
pendidikan
depan generasi muda agar mampu
Sistem
nasional
berfungsi
untuk
mengembangkan kemampuan dan
berperan
membentuk
meningkatkan
aktif
dalam
watak
serta
perkembangan ilmu pengetahuan
peradaban
bangsa
yang
dan teknologi.
bermartabat
dalam
rangka
Beberapa
upaya
untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa,
meningkatkan kualitas pendidikan
bertujuan untuk perkembangan
telah
potensi peserta didik agar menjadi
Direktorat
manusia
dan
Menengah Kejuruan antara lain
bertaqwa kepada Tuhan Yang
peningkatan SDM, peningkatan
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
sarana dan prasarana, kurikulum
berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan pengembangan lainnya. SMK
dan menjadi warga Negara yang
sebagai
demokratis
menengah
yang
beriman
serta
bertanggung
jawab.
banyak
kerja
Pembinaan
lembaga
berperan
Untuk mencapai tujuan yang
dilakukan
Sekolah
pendidikan
menghasilkan
tingkat
oleh
menengah
tenaga yang
tercantum dalam undang-undang
terampil kompeten dan mandiri.
tersebut
Sekolah
dan
globalisasi,
menghadapi maka
era
Menengah
Kejuruan
diperlukan
(SMK) sebagai salah satu jenis
peningkatan kualitas pendidikan.
sekolah di tingkat pendidikan
Kualitas pendidikan membentuk
menengah yang secara umum
kualitas generasi muda sebagai
bertujuan
meningkatkan
STUDI TENTANG KESESUAIAN KOMPETENSI GURU ADAPTIF KEAHLIAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLA INFORMASI (KKPI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) WILAYAH JAKARTA PUSAT (Ficky Seilla N.)
Page 3
kecerdasan,
pengetahuan,
normanya. (3) Seleksi dan alokasi,
kepribadian, akhlak mulia, serta
yaitu mempersiapkan, memilih
keterampilan untuk hidup mandiri
dan menempatkan calon tenaga
dan mengikuti pendidikan lebih
kerja sesuai dengan tanda-tanda
lanjut sesuai dengan kejuruannya.
pasar kerja. (4) Asimilasi dan
Pendidikan kejuruan adalah
konversi budaya, yaitu absorbsi
bagian dari sistem pendidikan
terhadap kelompok-kelompok lain
yang mempersiapkan seseorang
dalam
agar lebih mampu bekerja pada
memelihara
kesatuan
dan
satu kelompok pekerjaan atau
persatuan
budaya.
(5)
bidang
daripada
Mempromosikan perubahan demi
bidang-bidang pekerjaan lainnya.
perbaikan, yaitu pendidikan tidak
Menurut Undang-undang No. 20
sekedar berfungsi
tahun 2003 pada pasal 15 tentang
apa
Sistem
berfungsi
pekerjaan
Pendidikan
Nasional
masyarakat,
yang
ada,
serta
mengajarkan tetapi
sebagai
harus
pendorong
“Pendidikan Kejuruan merupakan
perubahan.
pendidikan yang mempersiapkan
Dalam rangka menyiapkan tenaga
peserta didik untuk dapat bekerja
lulusan SMK yang siap kerja,
dalam bidang tertentu.”
cerdas, terampil, dan kompetitif,
Pendidikan
Kejuruan
salah satu hal yang ditekankan
memiliki multi fungsí yang kalau
adalah kesiapan tenaga pengajar
dilaksanakan dengan baik akan
yang mempunyai standar yang
berkontribusi
terhadap
memadai sesuai dengan Pasal 8
pencapaian tujuan pembangunan
Undang-Undang RI No 14 tahun
nasional. Fungsi-fungsi tersebut
2005 tentang Guru dan Dosen1.
antara lain : (1) Sosialisasi, yaitu
Dan
transmisi nilai-nilai yang berlaku
Peraturan Pemerintah RI No 19
serta
tahun
bukti
besar
norma-normanya nyata
dari
sebagai
2005
Pasal
tentang
28
Standar
Nasional
Pendidikan
tersebut. (2) Kontrol Sosial, yaitu
dipertegas
dengan
kontrol
Pemerintah RI No 19 tahun 2005
perilaku
nilai-nilai
berdasarkan
agar
sesuai
juga
Peraturan
dengan nilai sosial beserta normaPEVOTE, Vol.6 No.5 April 2012 : 1-10
Page 4
tentang
Standar
Nasional
dan kompetensi profesional serta
Standar
kompetesi pendagogik sehingga
dan
berdampak pada lulusan SMK
kompetensi guru (Permendiknas
yang betul-betul siap kerja dengan
16/2007).
keterampilan
Pendidikan
tentang
kualifikasi
akademik
Tolak
ukur
keberhasilan
yang
diandalkan.
Hal inilah yang membuat peneliti
kebijakan pendidikan adalah ada
tertarik
untuk
melakukan
pada
implementasinya.
penelitian
dengan
mengangkat
Implementasi
kebijakan
permasalahan
dilakukan,
karena
harus
problema-
mengenai
kesesuaian
guru
keahlian
problema yang dirumuskan dalam
pendidikan menengah kejuruan.
rumusan
menuntut
Menurut penjelasan diatas, maka
pemecahan melalui tindakan, dan
muncul pertanyaan dari peneliti
tidak sekedar pemecahan secara
tentang “Sejauh mana kesesuaian
konseptual. Dalam hal ini akan
guru
diketahui secara jelas melalui
Keterampilan
implementasi,
sesuai
Pengelola (KKPI) di SMK Negeri
kebijakan
apakah
adaptif
bidang
keahlian Komputer
rumusan
alternatif
pemecahan
1 dan SMK Muhammadiyah 1
masalah
tersebut,
betul-betul
Jakarta Pusat?”
sesuai dengan masalahnya atau tidak. Kemudian akan diketahui melalui implementasinya, apakah setelah
diterapkan
KAJIAN TEORI Standar Nasional Pendidikan
alternatif
Berlandaskan pada Undang-
pemecahan masalah yang telah
Undang No. 20 Tahun 2003
dirumuskan,
tentang
menimbulkan
masalah baru atau tidak.
agar
pada
Pendidikan
Nasional pasal 36 ayat (1) yang
Penerapan kesesuaian guru dimaksudkan
Sistem
saat
menyatakan, kurikulum
”Pengembangan dilakukan
dengan
proses pengajaran guru dapat
mengacu pada Standar Nasional
menjadi
Pendidikan untuk mewujudkan
fasilitator
yang
mempunyai kualifikasi akademik
tujuan
pendidikan
nasional.”
STUDI TENTANG KESESUAIAN KOMPETENSI GURU ADAPTIF KEAHLIAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLA INFORMASI (KKPI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) WILAYAH JAKARTA PUSAT (Ficky Seilla N.)
Page 5
Kemudian
pada
ayat
(2)
menyatakan,
“Kurikulum
pada
menambahkan
jenis
dianggap perlu sesuai dengan
semua
jenjang
dan
Pendidikan (SNP) dan berhak hal-hal
yang
pendidikan dikembangkan dengan
karakteristik
prinsip diversifikasi sesuai dengan
mengurangi ketetapan yang telah
satuan pendidikan, potensi daerah,
menjadi
dan peserta didik”. Dari kutipan
Pendidikan.
tersebut,
terdapat
bahasan
mengenai
Standar
Nasional
sekolah
Standar
tanpa
Nasional
Standar
Nasional
Pendidikan (SNP), secara khusus
Pendidikan yang dapat dilihat
dibahas
dengan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005
terperinci
pada
pasal
dalam
Peraturan
sebelumnya yaitu UU No. 20
tentang
Tahun 2003 pasal 35 ayat (1)
Pendidikan.
yang
“Standar
kriteria minimal tentang sistem
nasional pendidikan terdiri atas
pendidikan di seluruh wilayah
Standar Isi, proses, kompetensi
hukum Negara Kesatuan Republik
lulusan,
Indonesia
menyatakan
tenaga
kependidikan,
dan
prasarana,
sarana pengelolaan,
pembiayaan,
dan
delapan
Standar
Nasional
SNP
merupakan
(NKRI). (8)
standar
acuan
ditingkatkan secara berencana dan
pendidikan
berkala.”
penyelenggaraan
menguatkan
ayat
bahwa
(2)
“Standar
bagi
tiap-tiap
kegiatannya.
Delapan (8) standar itu meliputi : 1)
Standar Isi (SI)
sebagai
pengembangan
2)
Standar Proses
kurikulum, tenaga kependidikan,
3)
Standar
sarana
Lulusan (SKL)
dan
prasarana,
pengelolaan, dan pembiayaan.”.
4)
Karena berfungsi sebagai acuan,
Kependidikan
maka maka sekolah yang telah
5)
menerapkan
Prasarana
KTSP
wajib
mengacu pada Standar Nasional PEVOTE, Vol.6 No.5 April 2012 : 1-10
satuan dalam
nasional pendidikan digunakan acuan
nasional
pendidikan yang harus menjadi
penilaian pendidikan yang harus Dan
Terdapat
6)
Kompetensi
Standar
Standar
Tenaga
Sarana
dan
Standar Pengelolaan Page 6
7)
Standar Pembiayaan
menengah
8)
Standar
dalam lima kelompok, yaitu :
Penilaian
Pendidikan
diorganisasi-kan
a. kelompok
Standar Isi untuk satuan
mata
ke
pelajaran
agama dan akhlak mulia;
Pendidikan Dasar dan Menengah
b. kelompok
yang selanjutnya disebut Standar
kewarganegaraan dan kepribadian
Isi
c. kelompok mata pelajaran ilmu
mencakup
lingkup
materi
pelajaran
minimal dan tingkat kompetensi
pengetahuan dan teknologi;
minimal
d. kelompok
untuk
mencapai
kompetensi lulusan minimal pada
estetika;
jenjang
e. kelompok
dan
jenis
pendidikan
tertentu.
Standar
Isi
memuat
kerangka
dasar
dan
struktur
mata
pelajaran
mata
pelajaran
jasmani, olahraga dan kesehatan. Standar
Isi
untuk
mata
kurikulum,
beban
belajar,
pelajaran normatif dan adaptif
kurikulum
tingkat
satuan
telah dikeluarkan dalam Peraturan
pendidikan,
dan
kalender
Menteri Nomor 22 Tahun 2006.
pendidikan. Secara keseluruhan
Sedangkan untuk SMK, Standar
Standar
Isi
Kerangka kurikulum pedoman
Isi
mencakup
dasar
dan
(1)
struktur
yang
merupakan
dalam
penyusunan
perihal
produktif
mata
pelajaran
diterbitkan
oleh
Departemen Pendidikan Nasional melalui
Keputusan
Direktur
KTSP; (2) Beban belajar bagi
Jenderal Manajemen Pendidikan
peserta
satuan
Dasar dan Menengah Nomor:
pendidikan dasar dan menengah;
251/C/KEP/MN/2008 tanggal 27
(3) Kalender pendidikan untuk
Agustus
penyelenggaraan pendidikan pada
Spektrum Keahlian Pendidikan
satuan
Menengah
didik
pada
pendidikan
jenjang
2008
atas
nama
Kejuruan
pendidikan dasar dan menengah.
berisikan
Kurikulum untuk jenis pendidikan
pengelompokkan
umum, kejuruan, dan khusus pada
pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan
deskripsi
yang mengenai
pada setiap
program SMK
serta
kompetensi
STUDI TENTANG KESESUAIAN KOMPETENSI GURU ADAPTIF KEAHLIAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLA INFORMASI (KKPI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) WILAYAH JAKARTA PUSAT (Ficky Seilla N.)
Page 7
keahlian. Pemberlakuan spektrum
dan keterampilan. SKL digunakan
keahlian di SMK dimulai pada
sebagai pedoman penilaian dalam
tahun pelajaran 2008/2009.
penentuan kelulusan peserta didik
Standar
proses
adalah
dari satuan pendidikan meliputi
standar nasional pendidikan yang
kompetensi untuk seluruh mata
berkaitan
pelaksanaan
pelajaran atau kelompok mata
pembelajaran pada satu satuan
pelajaran dan mata kuliah atau
pendidikan
kelompok mata kuliah.
dengan
standar
untuk
mencapai
kompetensi
lulusan.
Standar pendidik dan tenaga
Proses pembelajaran pada satuan
kependidikan
pendidikan
pendidikan
secara
diselenggara-kan
interaktif,
menyenangkan,
adalah
kriteria
prajabatan
dan
inspiratif,
kelayakan fisik maupun mental,
menantang,
serta pendidikan dalam jabatan.
memotivasi peserta didik untuk
Pendidik
berpartisipasi
kualifikasi
akademik
dan
memberikan ruang yang cukup
kompetensi
sebagai
agen
bagi prakarsa, kreativitas, dan
pembelajaran, sehat jasmani dan
kemandirian sesuai dengan bakat,
rohani,
minat, dan perkembangan fisik
kemampuan untuk mewujudkan
serta psikologis peserta didik.
tujuan
Perencanaan proses pembelajaran
Kompetensi
sebagai
meliputi
pembelajaran
pada
aktif,
silabus
dan
serta
rencana
harus
memiliki
serta
memiliki
pendidikan
nasional. agen jenjang
pelaksanaan pembelajaran yang
pendidikan dasar dan menengah
memuat
serta pendidikan anak usia dini
sekurang-kurangnya
tujuan pembelajaran, materi ajar,
meliputi:
metode
a.
belajar,
pengajaran, dan
penilaian
sumber hasil
belajar.
Kompetensi adalah mengelola
Standar
Kompetensi
pedagogik, kemampuan pembelajaran
peserta didik yang meliputi
Lulusan (SKL) adalah kualifikasi
pemahaman
kemampuan
peserta didik, perancangan
mencakup
lulusan sikap,
yang
pengetahuan,
PEVOTE, Vol.6 No.5 April 2012 : 1-10
dan
terhadap
pelaksanaan Page 8
pembelajaran, evaluasi hasil
pendidik,
belajar, dan pengembangan
kependidikan, orangtua/wali
peserta
peserta
didik
untuk
mengaktualisasikan berbagai
potensi
Standar
sarana
dan
Kompetensi
kepribadian,
prasarana adalah standar nasional
adalah
kemampuan
pendidikan yang berkaitan dengan
kepribadian yang mantap,
kriteria minimal tentang ruang
stabil, dewasa, arif, dan
belajar,
berwibawa, menjadi teladan
tempat beribadah, perpustakaan,
bagi
laboratorium,
peserta
didik,
dan
tempat
berolahraga,
bengkel
kerja,
tempat bermain, tempat berkreasi
Kompetensi
profesional,
dan
adalah
kemampuan
belajar
penguasaan
materi
berekreasi,
untuk
lain,
serta
yang
sumber
diperlukan
menunjang
proses
pembelajaran secara luas
pembelajaran,
dan
penggunaan teknologi informasi
mendalam
yang
memungkinkannya
memenuhi
termasuk
dan komunikasi.
membimbing peserta didik
d.
dan
yang
berakhlak mulia. c.
didik,
masyarakat sekitar.
dimilikinya. b.
tenaga
Standar pengelolaan adalah
standar
standar nasional pendidikan yang
kompetensi yang ditetapkan
berkaitan dengan perencanaan,
dalam
pelaksanaan,
Standar
Nasional
dan
pengawasan
Pendidikan.
kegiatan pendidikan pada tingkat
Kompetensi sosial, adalah
satuan
kemampuan
kabupaten/kota,
sebagai
pendidik bagian
masyarakat
pendidikan, provinsi,
atau
dari
nasional agar tercapai efisiensi
untuk
dan efektivitas penyelenggaraan
berkomunikasi dan bergaul
pendidikan.
secara
efektif
dengan
Standar pembiayaan adalah
peserta
didik,
sesama
standar yang mengatur komponen
STUDI TENTANG KESESUAIAN KOMPETENSI GURU ADAPTIF KEAHLIAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLA INFORMASI (KKPI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) WILAYAH JAKARTA PUSAT (Ficky Seilla N.)
Page 9
dan besarnya biaya operasi satuan
melindungi masyarakat agar dapat
pendidikan yang berlaku selama
memperoleh layanan dan hasil
satu tahun.
pendidikan sesuai dengan yang
Standar
penilaian
pendidikan
adalah
nasional
standar
pendidikan
berkaitan
dengan
yang
mekanisme,
dijanjikan
oleh
pendidikan.
Proses
evaluasi
terhadap
seluruh
aspek
pendidikan harus diarahkan pada
prosedur, dan instrumen penilaian
upaya
hasil belajar peserta didik.
terselenggaranya
Standar
Nasional
penyelenggara
untuk
pendidikan
menjamin layanan
bermutu
dan
Pendidikan diharapkan menjadi
memberdayakan
pendorong dan dapat menciptakan
dievaluasi sehingga menghasilkan
suasana
bagi
lulusan pendidikan sesuai standar
dan
yang
kondusif
pertumbuhan
pendidikan
memberikan
arahan
untuk
evaluasi
diri
sekolah/madrasah
yang
berkelanjutan,
serta
ditetapkan.
pendidikan
Standarisasi makna
sebagai upaya penyamaan arah pendidikan secara nasional yang mempunyai
terus berusaha mencapai mutu
keluwesan
yang
implementasinya.
Peraturan
yang
memiliki
menyediakan perangsang untuk
diharapkan.
mereka
keleluasaan
dan dalam
SNP
harus
Pemerintah Nomor 19 Tahun
dijadikan acuan oleh pengelola
2005 Pasal 2 ayat (2) tentang
pendidikan,
Standar
Pendidikan
menjadi pendorong tumbuhnya
menyatakan bahwa penjaminan
inisiatif dan kreativitas untuk
dan
mutu
mencapai standar minimal yang
pendidikan yang sesuai dengan
ditetapkan. Akreditasi bertujuan
Standar
untuk
Nasional
pengendalian
Nasional
Pendidikan
dan
di
sisi
membantu
lain
dan
(SNP) perlu dilakukan dalam tiga
memberdayakan
program
terintegrasi
yaitu
satuan pendidikan agar mampu
evaluasi,
akreditasi,
dan
mengembangkan sumber dayanya
sertifikasi.
Penjaminan
mutu
pendidikan ini bertujuan untuk PEVOTE, Vol.6 No.5 April 2012 : 1-10
dalam
program
mencapai
dan
tujuan
pendidikan nasional. Page 10
Kompetensi 2.1.1. Pengertian Kompetensi Istilah kompetensi menurut
–
Undang
guru
merupakan
komponen utama dari standar profesi
disamping
kode
etik
Undang
sebagai regulasi perilaku profesi
Republik Indonesia Nomor 14
yang ditetapkan dalam prosedur
Tahun 2005 tentang Guru dan
dan sistem pengawasan tertentu.
Dosen, menjelaskan bahwa
Kompetensi
“Kompetensi
adalah
seperangkat
pengetahuan,
dimaknai perilaku
diartikan sebagai
efektif
dan
perangkat
yang
terkait
keterampilan dan perilaku yang
dengan eksplorasi dan investigasi,
harus
menganalisis
dimiliki,
dihayati
dan
dan
memikirkan,
dikuasai oleh guru atau dosen
serta memberikan perhatian dan
dalam
mempersepsikan
melaksanakan
tugas
keprofesionalannya.”
mengarahkan
Dari uraian di atas, nampak
menemukan
yang seseorang
cara-cara
untuk
bahwa kompetensi mengacu pada
mencapai tujuan tertentu secara
kemampuan
melaksanakan
efektif dan efesien. Kompetensi
sesuatu yang diperoleh melalui
bukanlah titik akhir dari suatu
pendidikan,
guru
upaya melainkan suatu proses
menunjuk kepada performance
yang berkembang dan belajar
dan perbuatan yang rasional untuk
sepanjang hayat.
memenuhi
kompetensi
spesifikasi
tertentu
Kompetensi
guru
didalam pelaksanaan tugas-tugas
merupakan
perpaduan
pendidikan. Dikatakan rasional
kemampuan personal, keilmuan,
karena memiliki arah dan tujuan,
teknologi, sosial, dan spiritual
sedangkan
performance
yang komprehensif membentuk
merupakan perilaku nyata dalam
kompetensi standar profesi guru,
arti tidak hanya dapat diamati,
yang
tetapi mencakup sesuatu yang
materi,
tidak kasat mata.
peserta didik, pembelajaran yang
mencakup pemahaman
antara
penguasaan terhadap
STUDI TENTANG KESESUAIAN KOMPETENSI GURU ADAPTIF KEAHLIAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLA INFORMASI (KKPI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) WILAYAH JAKARTA PUSAT (Ficky Seilla N.)
Page 11
mendidik, pengembangan pribadi
aspek dan penerapannya (kognitif,
dan professionalism.
afektif, dan spikomotor) dalam
Penguasaan materi meliputi pemahaman substansi
karakteristik
ilmu
sumber
pembelajaran,
dan bahan
pemahaman
mengoptimalkan
perkembangan
dan pembelajaran. Guru dalam melaksanakan
tugas
dan
dihadapkan
pada
individu
yang
karakteristik
peserta
fungsinya
disiplin ilmu yang bersangkutan
sekelompok
dalam konteks yang lebih luas,
memiliki
penggunaan
didik oleh para guru menjadi
yang
metodologi
bersangkutan
ilmu untuk
persyarat
dalam
memberikan
memverifikasi dan memantapkan
pembelajaran, pembimbingan, dan
pemahaman
pelatihan yang sesuai dengan
konsep
yang
dipelajari, penyesuaian substansi
karakteristik
dengan tuntutan dan ruang gerak
masing – masing individu peserta
kurikuler,
didik.
serta
pemahaman
manajemen pembelajaran. Hal ini menjadi
penting
dalam –
memberikan
dasar
dasar
pembentukan
kompetensi
dan
kebutuhan
Pembelajaran
yang
mendidik atas pemahaman konsep dasar
proses
pendidikan
dan
dan
pembelajaran bidang studi yang
profesionalisme guru di sekolah.
bersangkutan, serta penerapannya
Dengan
dalam
menguasai
pembelajaran, memilih,
materi
guru
dapat
menetapkan
mengembangkan
dan
melaksanakan
pengembangan Pembelajaran
dan
pembelajaran. yang
mendidik
alternative
merupakan upaya memfasilitasi
strategis dari berbagai sumber
perkembangan potensi individu
belajar
secara optimal dan bersinergi
yang
mendukung
pembentukan standar kompetensi
antara
dan kompetensi dasar.
pada setiap aspek kepribadian.
Pehaman terhadap peserta didik
meliputi
karakteristik, perkembangan
berbagai tahap-tahap
dalam
berbagai
PEVOTE, Vol.6 No.5 April 2012 : 1-10
pengembangan
Upaya perkembangan
potensi
memfasilitasi setiap
aspek
kepribadian dalam pembelajaran dilakukan dengan mengacu pada Page 12
pembentukan individu yang utuh
perundangan yang berlaku ; (2)
dalam
kecakapan
landasan empiric dan fenomena
hidup yang bertakwa, bermatabat,
pendidikan yang ada, kondisi,
bermoral, dan bertanggung jawab.
strategi dan hasil dilapangan serta
kompetensi
Pengembangan pribadi dan professionalisme
kebutuhan
stakeholders;
(3)
mencakup
jabaran tugas dan fungsi guru;
pengembangan intuisi keagamaan,
merancang, melaksanakan, dan
kebangsaan yang berkepribadian,
menilai
sikap
pengembangan
dan
kemampuan
pembelajaran pribadi
peserta
mengaktualisasi diri, serta sikap
didik;
dan kemampuan mengembangkan
standar
profesionalisme
kependidikan.
kompetensi, butir kompetensi, dan
menjalankan
indicator kompetensi; dan (5)
tugasnya harus bersikap terbuka,
pengalaman belajar dan asesmen
kritis
unutk
sebagai tagihan konkret yang
mengaktualisasi penguasaan isi
dapat di ukur dan diamati untuk
bidang
studi,
setiap
terhadap
karakteristik
didik
dan
Guru
dalam
dan
pembelajaran Disamping dilandasi
skeptic
pemahamna
sifat
jabaran
indicator
kompetensi
rumpun
indicator
kompetensi
(Depdiknas, 2004).
melakonkan
Disamping standar profesi
mendidik.
di atas, guru perlu memiliki
yang itu,
peserta
(4)
serta
guru
perlu
standar mental, moral, sosial,
ikhlas
dan
spiritual, intelektual, fisik, dan
bertanggung jawab atas profesi
spikis, sebagai berikut:
pilihannya, sehingga berpotensi
1. Standar mental : guru harus
menumbuhkan kepribadian yang
memiliki mental yang sehat,
tangguh dan memiliki jati diri.
mencintai,
Pengembangan
keempat
standar kompetensi guru di atas perlu landasan teoritik,
didasarkan konseptual, dan
pada
mengabdi
dan
memiliki dedikasi yang tinggi pada tugas dan jabatannya
(1)
2. Standar moral : guru harus
landasan
memiliki budi pekerti yang
peraturan
STUDI TENTANG KESESUAIAN KOMPETENSI GURU ADAPTIF KEAHLIAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLA INFORMASI (KKPI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) WILAYAH JAKARTA PUSAT (Ficky Seilla N.)
Page 13
luhur dan sikap moral yang
Teknologi
tinggi
Komunikasi
3. Standar sosial : guru harus
dan
dengan
bergaul
masyarakat
lingkungannya.
dalam
dan Dunia
Pendidikan
memiliki kemampuan untuk berkomunikasi
Informatika
Perkembangan telekomunikasi, informatika
media
dan
(telematika)
yang
sedang booming akhir-akhir ini,
4. Standar spiritual : guru harus
mendapat sambutan positif di
beriman dan bertaqwa terhadap
masyarakat.
Tuhan yang Maha Esa yang
telematika tidak hanya disambut
diwujudkan
dan
dalam
ibadah
dalam kehidupan sehari-hari. 5. Standar intelektual : guru harus memiliki
pengetahuan
dan
Perkembangan
dinikmati
oleh
kalangan
bisnis (yang kemudian dikenal dengan
e-bussiness)
maupun
pemerintahan, tetapi juga telah
keterampilan yang memadai
merambah
agar dapat melaksanakan tugas
pendidikan.
dan
telematika
dalam
pendidikan
direspon
kewajibannya
dengan
baikdan profesioanal. 6. Standar fisik : guru harus sehat
dalam
dunia
Perkembangan dunia oleh
Departemen Pendidikan Nasional
jasmani, berbadan sehat, dan
dengan
tidak
penyakit
yang bernuansa pengenalan seluk
menular yang membahayakan
beluk teknologi informasi dan
diri,
komunikasi, terutama di jenjang
memiliki
peserta
didik,
dan
lingkungannya. 7. Standar psikis: sehat
kurikulum
pendidikan menengah. Adanya guru
harus
respon ini menunjukan bahwa
artinya
tidak
Departeman Pendidikan Nasional
gangguan
jiwa
memperhatikan
rohani,
mengalami
memasukan
perkembangan
ataupun kelainan yang dapat
dunia teknologi informasi dan
mengganggu pelaksanaan tugas
komunikasi
yang
sedang
professional.
mengalami
kemajuan
pesat.
Dengan kebijakan ini diharapkan siswa memiliki bekal kemampuan PEVOTE, Vol.6 No.5 April 2012 : 1-10
Page 14
untuk mengenal, memahami, dan
Jenderal Manajemen Pendidikan
berinteraksi
Dasar
dengan
teknologi
dunia
informasi
dan
Menengah
Nomor
dan
251/C/ KEP/MN/2008 Tentang
komunikasi, sehingga kelak pada
Spektrum Keahlian Pendidikan
saat lulus tidak buta sama sekali
Menengah Kejuruan). Berbicara
dengan dunia teknologi informasi
tentang teknologi tidak akan lepas
dan
dari
komunikasi
dimasyarakat. sekolah
yang
Pada
menengah,
ada
jenjang
perkembangannya
sedemikian
pesat,
yang
mengingat
pelajaran
teknologi merupakan aplikasi dari
tentang teknologi informasi dan
sains. Perkembangan teknologi
komnuikasi
sebuah
berlangsung dalam hitungan jam,
materi intrakurikuler wajib. Di
bahkan kurang dari satuan waktu
SMP dan SMA, materi teknologi
tersebut.
informasi dan komunikasi dimuat
berusaha menemukan hal baru
dalam mata pelajaran Teknologi
dari sebuah teknologi yang sudah
Informatika
ada, baik dengan menemukan hal
menjadi
dan
Komunikasi
Setiap
saat
(TIK), sedangkan SMK disebut
baru,
dengan
mengembangkan yang telah ada.
mata
pelajaran
Keterampilan Komputer Pengolah
memperbaharui
manusia
maupun
Demikian halnya dengan
Informasi (KKPI). Pada jenjang
perkembangan
SMK, materi teknologi informasi
informasi dan komunikasi yang
dan komunikasi bahkan telah
dirasakan cukup pesat di awal
dijadikan sebuah bidang keahlian
abad 21 ini. Sebut saja penemuan
tersendiri, yaitu bidang keahlian
berbagfai
teknologi
informatika
teknologi informasi mulai dari
komunikasi
yang
program
dan
memiliki
kompetensi
3
keahlian
computer
teknologi
perangkat
dan
handphone,
keras
peripheralnya,
internet,
PDA,
yaitu : 1. Rekayasa Perangkat
kamera dan sebagainya, yang
Lunak; 2. Teknik Komputer dan
setiap saat berkembang dengan
Jaringan;
bentuk, model, dan kemampuan
3.
Multimedia
(
Berdasarkan Keputusan Direktur
baru.
Begitu
juga
dengan
STUDI TENTANG KESESUAIAN KOMPETENSI GURU ADAPTIF KEAHLIAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLA INFORMASI (KKPI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) WILAYAH JAKARTA PUSAT (Ficky Seilla N.)
Page 15
perkembangan perangkat lunak
materi yang diberikan tidak dapat
yang setiap saat dihasilkan dari
diterapkan atau tidak disesuaikan
–
perusahaan perangkat
perusahaan
lunak
maupun
perorangan.
digunakan
lunak
untuk
penggunaan
yang
mendukung
perangkat
membantu
kondisi
berkembang Materi
Perangkat
dalam
dengan
yang
di
yang
kurikulum
sedang
masyarakat.
terdapat
teknologi
dalam
informasi
dan komunikasi memang tidak
keras
secara tegas menyebutkan produk
tugas-tugas
software tertentu sebagai standar
manusia semakin hari semakin
teknologi
banyak dan beragam. Produk
sekolah. Hal ini bertujuan untuk
teknologi
menghindari
yang
dirasa
begitu
yang
diajarkan
monopoli
di
produk
begitu canggih pada hari ini,
dari sebuah perusahaan tertentu.
boleh jadi akan tertinggal dengan
Kewenangan guru dalam memilih
temuan teknologi baru dalam
dan menyampaikan materi sangat
beberapa hari kemudian.
menentukan
Kurikulum informasi sekolah
dan pada
standar
teknologi komunikasi dasarnya
kompetensi
pengenalan
dunia
pembelajaran.
di
Dengan
berisi
kurikulum
dasar
dan
teknologi
kualitas
teknologi
komunikasi
menuntut
demikian,
adanya
di
informasi sekolah kesesuaian
informasi dan komunikasi. Dalam
antara situasi dan kondisi yang
pelaksanaannya,
proses
ada dalam masyarakat maupun
dapat
industri (sebagai pengguna jasa
disesuaikan dengan situasi dan
lulusan sekolah) dengan materi
kondisi sekolah masing –masing,
pembelajaran yang diberikan di
namun
tetap
diharapkan
agar
sekolah, sehingga pada akhirnya
materi
yang
diberikan
sesuai
materi yang diajarkan di sekolah
dengan kebutuhan dan tuntutan di
benar-benar dapat diterapkan di
lapangan.
lapangan, tidak hanya sekedar
pembelajaran
Sebab
ini
tujuan
kurikulum
tidak akan dicapai jika materiPEVOTE, Vol.6 No.5 April 2012 : 1-10
bekal teori yang sulit untuk diterapkan. Page 16
Dalam
kaitannya
globalisasi dalam pendidikan juga
implementasi teknologi informasi
perlu dipertimbangkan agar hasil
dalam
pendidikan
pendidikan
Mendiknas
nasional
dapat
sedang
mengembangkan
bersaing dengan hasil pendidikan
perencanaan
awal
Negara-negara maju.
dalam
pengunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi,
dalam
Kurikulum
sebagai
salah
satu substansi pendidikan perlu
perencanaan itu meliputi enam hal
didesentralisasikan
yang perlu diperhatikan yakni:
dalam pengembanga silabus dan
hardware, connectivity, human
pelaksanaannya yang disesuaikan
resource, content, curriculum dan
dengan tuntutan kebutuhan siswa,
policy.
keadaan sekolah, dan kondisi sekolah
Kurikulum
Tingkat
Satuan
pendidikan
Bidang
Studi
atau
Pemberlakuan
Undang-
sekolah
tentang
pengalaman
pelaksaan
otonomi
menuntut
untuk
cukup merancang
dan menentukan hal – hal yang akan
Daerah
Dengan
memiliki
undang Nomor 22 tahun 1999 Pemerintah
daerah.
demikian, sekolah atau daerah
kewenangan
TIK/KKPI
terutama
diajarkan,
mengajar,
pengelolaan
belajar, dan
cara menilai
daerah dan wawasan demokrasi
keberhasilan suatu proses belajar
dalam
dan mengajar.
penyelenggaraan
pendidikan. Hal ini diikuti dengan perubahan pendidikan
pengelolaan
perlu dipersiapkan oleh daerah,
bersifat
karena sebagian besar kebijakan
dari
sentralistik.
Untuk itu, banyak hal yang
Desentralistik
pengelolaan
pendidikan
diwujudkan
dalam
ini
undang-
yang
berkaitan
implementasi Standar Nasional Pendidikan
dilaksanakan
undang No. 20 Tahun 2003
sekolah atau daerah.
tentang
Sistem
harus
Nasional.
Selanjutnya
Pendidikan tuntutan
dengan
menyusun
oleh
Sekolah kurikulum
tingkat satuan pendidikan dan
STUDI TENTANG KESESUAIAN KOMPETENSI GURU ADAPTIF KEAHLIAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLA INFORMASI (KKPI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) WILAYAH JAKARTA PUSAT (Ficky Seilla N.)
Page 17
silabusnya
dengan
cara
pemerintahan di bidang agama
melakukan
penjabaran
dan
untuk MI,MTs, MA dan MAK
penyesuaian
Standar
dan
(pasal 17 ayat 2)
Isi
Kompetensi Lulusan.
3. Perencanaan
Secara lengkap di dalam PP
proses
pembelajaran meliputi silabus
Nomor 19 tahun 2005 tentang
dan
Standar
pembelajaran yang memuat
Nasional
Pendidikan
dijelaskan :
rencana
pelaksanaan
sekurang-kurangnya
1. Kurikulum
dan
silabus
pembelajaran,
tujuan
materi
ajar,
SD/MI/SDLB/Paket A, atau
metode pembelajaran, sumber
bentuk lain yang sederajat
belajar dan penilaian hasil
menekankan
belajar (Pasal 20)
pentingnya
kemampuan dan kegemaran membaca
dan
kecakapan
berhitung
kemampuan
menulis,
Berdasarkan ketentuan di
serta
atas, daerah atau sekolah memiliki
berkomunikasi
ruang gerak yang seluas-luasnya
(pasal 6 ayat 6).
untuk melakukan modifikasi dan
2. Sekolah dan Komite sekolah,
mengembangkan
variasi-variasi
atau madrasah dan komite
penyelenggaraan
pendidikan
madrasah.
Mengembangkan
sesuai dengan keadaan, potensi,
kurikulum
tingkat
dan
pendidikan
dan
satuan
silabusnya
berdasarkan kerangka dasar kurikulum
dan
standar
kebutuhan
daerah
serta
kondisi. Pemberlakuan
Undang-
undang Nomor 22 tahun 1999
kompetensi lulusan, di bawah
tentang
supervise Dinas Pendidikan
menuntut pelaksanaan otonomi
kabupaten/
daerah dan wawasan demokrasi
Kota
yang
Pemerintahan
Daerah
bertanggung jawab terhadap
dalam
pendidikan untuk TK, SMP,
pedidikan. Hal ini diikuti dengan
SMA
perubahan
dan
Departemen mengenangani
SMK,
dan
penyelenggaraan
pengelolaan
yang
pendidikan ini diwujudkan dalam
urusan
Undang-undang No. 20 tahun
PEVOTE, Vol.6 No.5 April 2012 : 1-10
Page 18
2003 tentang Sistem Pendidikan
yang
Nasional.
implementasi Standar Nasional
Selanjutnya
tuntutan
berkaitan
globalisasi
dalam
bidang
pendidikan
juga
perlu
sekolah atau daerah.
hasil
harus
dapat
tingkat satuan pendidikan dan
dipertimbangkan pendidikan
agar
nasional
Pendidikan
dengan
dilaksanakan
menyusun
oleh
Sekolah kurikulum
bersaing dengan hasil pendidikan
silabusnya
dengan
cara
Negara-negara maju.
melakukan
penjabaran
dan
penyesuaian
Standar
dan
Kurikulum
sebagai
salah
satu substansi pendidikan perlu didesentralisasikan
Isi
Standar Kompetensi Lulusan.
terutama
Berikut ini sajian table 2.1
dalam pengembangan silabus dan
materi bidang studi KKPI secara
pelaksaannya yang disesuaikan
umum
dengan tuntutan kebutuhan siswa,
menengah kejuruan sesuai dengan
keadaan sekolah, dan kondisi
satuan
sekolah
disesuaikan
atau
daerah.
Dengan
demikian, sekolah atau daerah sekolah
memiliki
pada
jenjang
tingkatnya dengan
sekolah
yang
telah
kurikulum
tingkat satuan pendidikan.
cukup
kewengan untuk merancang dan menentukan hal – hal yang akan diajarkan, pengalaman mengajar,
pengelolaan belajar, dan
cara menilai
keberhasilan suatu proses belajar dan mengajar. Untuk itu, banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh daerah, karena sebagian besar kebijakan Tabel 2.1 Materi KKPI Jenjang Pendidikan SMK
STUDI TENTANG KESESUAIAN KOMPETENSI GURU ADAPTIF KEAHLIAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLA INFORMASI (KKPI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) WILAYAH JAKARTA PUSAT (Ficky Seilla N.)
Page 19
No.
Tingkat Satuan/ Semester
1
X/1
Materi 1. Sistem operasi berbasis teks 2. Mengoperasikan sistem operasi berbasis
Graphic User Interface (GUI) 3. Menginstal sistem operasi software
2
X/2
3
XI/1
4
XI/2
5
XII/1
6
XII/2
Yang
pertama
1. 2. 3. 1.
Menginstal sistem operasi software Mengoperasikan software spreadsheet Mengoperasikan software presentasi Mengoperasikan software aplikasi basis data 2. Melakukan entry data aplikasi dengan keyboard 3. Melakukan up date data dengan utilitas aplikasi 1. Melakukan delete data dengan utilitas aplikasi 2. Melakukan entry data dengan image scanner 3. Melakukan entry data dengan OCR(optical Character Recognition) 1. Menginstal software jaringan 2. Mengoperasikan jaringan PC dengan system operasi 1. Mengoperasikan Web-Browser 2. Mengoperasikan software email client mendasar tidak sekedar dituntut untuk
dan
dalam pembelajaran KKPI ini
memahami sejumlah konsep, akan
sama halnya dengan pembelajaran
tetapi
KBK yang mengharapkan adanya
konsep
hasil
terhadap perilaku dan pola piker
dan
diharapkan
dampak muncul
yang
pada
diri
belajar
pemahaman
tersebut
berdampak
sehari-hari.
peserta didik melalui serangkaian pengalaman
bagaimana
Makna yang kedua, adalah
yang
menghargai bahwa setiap siswa
bermakna, dan kedua memberikan
memiliki kemampuan, minat dan
peluang pada siswa sesuai dengan
bakat yang berbeda memberikan
keberagaman
dimiliki
peluang kepada setiap siswa untuk
masing-masing. Makna pertama
belajar sesuai dengan keragaman
mengandung pengertian, siswa
dan
yang
PEVOTE, Vol.6 No.5 April 2012 : 1-10
kecepatan
masing-masing. Page 20
Oleh
karena
itu
proses
Kompetensi
Guru.
pembelajaranharus didesain agar
Keputusan
Menteri
dapat melayani setiap keragaman
Pendidikan Nasional ini
tersebut.
Misalnya
dalam
menyebutkan dalam pasal
sumber
belajar,
1 ayat (1) Tentang Standar
keragamana
Kualifikasi Akademik Dan
penggunaan sumber belajar secara
Kompetensi Guru : Bahwa
optimal. Siswa dituntut untuk
setiap
dapat
memenuhi
pemanfaatan KBK
menuntut
menggunakan
berbagai
Guru
wajib Standar
sumber informasi, yang tidak
Kualifikasi Akademik dan
hanya mengandalkan dari mulut
Kompetensi
guru, akan tetapi dari sumber
berlaku secara nasional.
lainnya
(2).
termasuk
dari
media
Standar
Guru
yang
kualifikasi
elektronik semacam computer dan
akademik dan kompetensi
internet,
guru
video
dan
lain
sebagaimana
sebagainya.
dimaksud pada ayat (1)
Peraturan Menteri Pendidikan
tercermin dalam lampiran
Nasional Nomor 16 tahun 2007
tabel 2.2.
Tentang
Standar
Akademik
dan
Kualifikas Kompetensi
Guru KKPI SMK Dalam rangka pelaksanaan Pasal 28 ayat (5) Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005
Tentang
Standar
Nasional
Pendidikan,
perlu
menetapkan
Peraturan Pendidikan Tentang
Menteri Nasional Standar
Kualifikasi Akademik Dan STUDI TENTANG KESESUAIAN KOMPETENSI GURU ADAPTIF KEAHLIAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLA INFORMASI (KKPI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) WILAYAH JAKARTA PUSAT (Ficky Seilla N.)
Page 21
Tabel 2.2 Standar Kompetensi Guru Mata Pelajaran KKPI SMK No 1
Komponen Inti Kompetensi Pedagogik
Variabel
Indikator
1. Menguasai karakter peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual,sosial , cultural, emosional, dan intelektual
1.1. Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial budaya. 1.2. Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajarn KKPI 1.3. Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta dalam mata pelajaran KKPI 1.4. Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran KKPI 2.1.Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan mata pelajaran KKPI 2.2.Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metoda, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran KKPI 3.1.Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum 3.2.Menentukan tujuan pembelajaran KKPI 3.3.Menentukan pengalaman belajar yang sesuai dengan mata pelajaran KKPI 3.4.Memilih materi pembelajaran KKPI yang relevan dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran 3.5.Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik yang dipilih. 3.6.Mengembangkan indikator dan instrument penilaian. 4.1.Memahami prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran yang mendidik 4.2.Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran. 4.3.Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas.di laboraturium, maupun lapangan. 4.4.Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
3.Mengembangka n kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran diampu
4.Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
PEVOTE, Vol.6 No.5 April 2012 : 1-10
Page 22
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran KKPI untuk mencapai tujuan pembelajaran yang utuh. 4.5.Melaksanaan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboraturium, dan di lapangan dengan memperhatikan standar keamanan yang dipersyaratkan 4.6.Mengambil keputusan transaksional dalam pembelajaran KKPI sesuai dengan situasi yang berkembang. 5.1.Memanfaatkan KKPI dengan optimal
5.Memanfaatkan teknologi informatika dan komunikasi 6.Memfasilitasi 6.1.Menyediakan berbagai kegiatan pengembangan pembelajaran untuk mendorong peserta potensi peserta didik mencapai prestasi secara optimal didik untuk 6.2.Menyediakan berbagai kegiatan mengaktualisasik pembelajaran untuk mengaktualisasikan an berbagai potensi peserta didik, termasuk potensi yang kreativitas. dimiliki
7.Berkomunikasi- 7.1.Memahami berbagai strategi kan secara efektif, berkomunikasi yang efektif, empatik, empatik dan dan santun baik secara lisan , tulisan dan santun dengan atau bentuk lain. peserta didik 8. 8.1.Memahami prinsip-prinsip penilaian dan Menyelenggaraka evaluasi proses srta hasil belajar sesuai n penilaian dan dengan karakteristik mata pelajaran evaluasi proses KKPI dan hasil belajar 8.2.Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik KKPI. 8.3.Menentikan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar 8.4.Mengembangkan instrument penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. 8.5.Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan menggunakan berbagai instrument 8.6.Menganalisis hasil penilaian proses dan STUDI TENTANG KESESUAIAN KOMPETENSI GURU ADAPTIF KEAHLIAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLA INFORMASI (KKPI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) WILAYAH JAKARTA PUSAT (Ficky Seilla N.)
Page 23
hasil belajar untuk berbagai tujuan 8.7.Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar 9.Memanfaatkan 9.1.Menggunakan informasi hasil penilaian hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan dan evaluasi ketuntasan belajar. untuk 9.2.Menggunakan informasi hasil penilaian kepentingan dan evaluasi untuk menentukan pembelajaran ketuntasan pembelajaran. 9.3.Mengkonsumsikan hasil penilaian dan evaluasi kepada yang bersangkutan 9.4.Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran 10.Melakukan 10.1.Melakukan refleksi terhadap tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan. refleksikan untuk 10.2.Memanfaatkan hasil refleksi untuk peningkatan perbaikan dan pengembangan kualitas pembelajaran KKPI pembelajaran 10.3.Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran KKPI 2
Kompetensi Kepribadian
11.Bertindak 11.1.Mengahargai peserta didik tanpa sesuai dengan membedakan keyakinan yang dianut, norma agama, suku,adat istiadat, daerah asal, dan hokum, sosial, gender dan 11.2.Bersikap sesuai dengan norma agama kebudayaan yang dianut, hokum dan sosial yang Nasional berlaku dalam masyarakat dan Indonesia kebudayaan Nasional Indonesia yang beragam. 12.Menampilkan 12.1.Berperilaku jujur, tegas dan diri sebagai manusiawi. pribadi yang 12.2.Berperilaku yang mencerminkan jujur, berakhlak ketakwaan dan ahklak mulia. mulia, dan 12.3.Berperilaku sebagai teladan oelh teladan bagi peserta didik dan anggota masyarakat peserta didik sekitar. dan masyarakat 13.Menampilkan 13.1.Menampilkan diri sebagai pribadi yang diri sebagai mantap dan stabil pribadi yang 13.2. Menampilkan diri sebagai pribadi mantap, stabil, yang mantap, stabil, dewasa, arif dan dewasa, arif dan berwibawa berwibawa
PEVOTE, Vol.6 No.5 April 2012 : 1-10
Page 24
14.Menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru dan rasa percaya diri. 15.Menunjukan tinggi kode etik profesi guru 3
Kompetensi Sosial
14.1. Menunjukan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi 14.2.Bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri 14.3.Bekerja mandiri secara perfesional
15.1.Memahami kode etik profesi guru 15.2.Menerapkan kode etik profesi guru 15.3.Berperilaku sesuai kode etik profesi guru 16.Bersikap 16.1.Bersikap insklusif dan objektif insklusif terhadap peserta didik, teman sejawat bertindak dan lingkungan sekitar dalam objektif, serta melaksanakan pembelajaran. tidak 16.2.Tidak bertindak diskriminatif terhadap diskriminatif peserta didik, teman sejawat, orang tua karena peserta didik,dan lingkungan sekolah pertimbangan karena perbedaan agama,suku,jenis jenis kelamin, ras, kelamin dan latar belakang keluarga kondisi fisik, latar dan status sosial ekonomi. belakang keluarga dan status sosial ekonomi. 17. Berkomunikasi 17.1.Berkomunikasi dengan teman sejawat secara efektif, dan komunikasi ilmiah lainnya secara empatik, dan santun, empatik dan efektif santun dengan 17.2.Berkomunikasi dengan orang tua peserta sesame pendidik, didik dan masyarakat secara santun, tenaga empatik, dan efektif tentang program kependidikan, pembelajaran dan perkembangan peserta orang tua dan didik. masyarakat 17.3.Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik 18.Beradaptasi di 18.1.Beradaptasi dengan lingkungan tempat tempat bertugas di bekerja dakam rangka meningkatkan seluruh wilayah efektivitas sebagai pendidik. Republik 18.2.Melaksanakan berbagai program dalam Indonesia yang lingkungan kerja untuk mengembangkan memiliki dan meningkatkan kualitas pendidikan di keragaman sosial daerah yang bersangkutan. budaya
STUDI TENTANG KESESUAIAN KOMPETENSI GURU ADAPTIF KEAHLIAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLA INFORMASI (KKPI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) WILAYAH JAKARTA PUSAT (Ficky Seilla N.)
Page 25
4
Kompetensi Profesional
19.Berkomunikasi 19.1.Berkomunikasi dengan teman sejawat, dengan komunitas profesi ilmiah dan komunikasi ilmiah profesi sendiri dan lainnya melalui berbagai media dalam profesi lain secar rangka meningkatkan kualitas lisan dan tulisan pembelajaran. atau bentuk lain. 19.2.Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pemmbelajaran kepada komunitas profesi sendiri secara lisan, tulisan maupun bentuk lain. 20. Menguasai 20.1.Dapat mengoperasikan computer materi struktur, personal dan periferalnya konsep dan pola 20.2.Dapat merakit, menginstalisasi, menpiker keilmuan setup, memelihara dan melacak serta yang mendukung memecahkan masalah pada computer mata pelajaran personal. yang diampu 20.3.Melakukan pemrogaman computer dengan salah satu bahasa pemrograman berorientasi objek. 20.4.Mengolah kata dengan computer personal 20.5.Mengolah lembar kerja dan grafik dengan computer personal. 20.6.Mengelola pangkalan data dengan computer personal atau computer server 20.7.Membuat presentasi interaktif yang memenuhi kaidah komunikasi visual dan interpersonal 20.8.Membuat media grafis dengan menggunakan perangkat lunak publikasi 20.9.Membuat dan memelihara jaringan computer(kabel dan nir kabel) 20.10.Membuatdan memelihara situs web. 20.11.Menggunakan sarana telekomunikasi(telepon,mobilephone,faxi mlie) 20.12.Membuat dan menggunakan media komunikasi, termasuk pemrosesan gambar,audio,video. 20.13.Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam disiplin atau materi pembelajaran lain dan sebagai media komunikasi. 20.14.Mendesain dan mengelola lingkungan pembelajaran/sumber daya dengan memperhatikan standar kesehatan. 20.15.Mengoperasikan perangkat keras dan perangkat lunak pendukung pembelajaran.
PEVOTE, Vol.6 No.5 April 2012 : 1-10
Page 26
20.16.Memahami UEL(end User License Agreement)dan keterbatasan serta keluasan penggunaan perangkat lunak legal. 21.Menguasai 21.1.Memahami standar kompetensimata standar pelajaran KKPI kompetensi dan 21.2.Memahami kompetensi dasar mata kompetensi dasar pelajaran KKPI mata pelajaran 21.3.Memahami tujuan pembelajaran KKPI yang diampu 22.Mengembang- 22.1.Memilih materi pembelajaran KKPI kan materi sesuai dengan tingkat perkembangan pembelajaran yang peserta didik diampu secara 22.2.Mengolah materi pelajaran KKPI secara kreatif kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. 23.Mengembang- 23.1.Melakukan refleksi terhadap kinerja kan sendiri secara terus menerus keprofesionalan 23.2.Memanfaatkan hasil refleksi dalam secra rangka peningkatkan keprofesionalan berkelanjutan 23.3.Melakukan penelitian tindakan kelas dengan melakukan untuk peningkatan keprofesionalan. tindakan reflektif 23.4.Mengikuti kemajuan jaman dengan belajar dari berbagai sumber
24.Memanfaatkan 24.1.Memanfaatkan KKPI dalam komunikasi teknologi 24.2.Memanfaatkan KKPI untuk informasi dan pengembangan diri komunikasi untuk mengembangkan diri idealisme dan pragmatisme, Kondisi Aktual Guru KKPI Tingkat
Sekolah
Menengah
antara keluarga
Kejuruan Pengalaman
tuntunan dan
kesejahteraan profesionalisme
menunjukan
kerja, mereka lebih asik untuk
bahwa tampaknya di kalangan
lebih banyak berbicara tentang
sebagian
tema kesejahteraan daripada yang
guru,
terlebih
yang
sudah mulai masuk ke “fase
lainnya.
perang
dielakan
kepentingan”
antara
Mungkin bahwa
tidak
bisa kata
STUDI TENTANG KESESUAIAN KOMPETENSI GURU ADAPTIF KEAHLIAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLA INFORMASI (KKPI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) WILAYAH JAKARTA PUSAT (Ficky Seilla N.)
Page 27
“kesejahteraan”
yang
menjadi
pengajaran serta dapat menjadi
salah satu landasan pragmatis
uswatun hasanah dalam berucap,
terlahirnya UU No. 14 Tahun
bersikap, berperilaku di kalangan
2005 tentang Guru dan Dosen.
siswa.
Terdapat
semacam
Salah
satu
instrument
pengetahuan yang tak terungkap
kesejahteraan
yang
ke
diungkap lebih jauh dalam tulisan
tentang
ini adalah tentang kesejahteraan
pelebaran makna kesejahteraan
wawasan guru yang menyangkut
bagi para guru. Ia bukan hanya
penguasaan
dimaknai
ekonomi,
Komputer
melainkan yang lebih luas dari itu,
Informasi.
kesejahteraan
intelektual,
fenomena yang tidak seharusnya
kesejahteraan
wawasan,
terjadi tentang hal ini. Di satu sisi
kesejahteraan ilmu pengetahuan
perkembangan ilmu pengetahuan
dan
dan
seharusnya
permukaan
diangkat
yakni
secara
teknologi,
kesejahteraan
yang
ingin
Keterampilan dan
Pengelolaan
Terdapat
teknologi
beberapa
sudah
banyak
emosional. Yang paling mendasar
melahirkan perangkat media, baik
adalah
kesejahteraan
software maupun hardware yang
dalam
arti
spiritual,
kompetensi
dan
canggih dan memberikan peluang
kapasitas spiritualnya memadai,
bagi
terkembangkan, dan terpelihara
pelaksanaan proses pendidikan.
sehingga lebih memiliki motivasi
Di
yang
kapasitas dan kompetensi guru
kuat
dan
lebih
dalammenuangkan dalam
dunia
tulus
karyanya
pendidikan
dan
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan
keahlian
sisi
penelitian
tingkat guru
kesesuaian
adaptif
KKPI
PEVOTE, Vol.6 No.5 April 2012 : 1-10
lain,
tampaknya
kualitas
perkembangan
tidak
perkembangan
yang
secepat pertama.
menurut PP No. 19 tahun 2005 mengenai
Kesimpulan
mengenai
peningkatan
Kompetensi
dan
Kualifikasi Guru di SMK Negeri 1 dan SMK Muhammadiyah 1 Jakarta
Pusat,
peneliti
dapat
menarik beberapa kesimpulan. Page 28
1. Pemenuhan
bekal
kompetensi
pedagogik
1. Hasil
penelitian
diharapkan
ini dapat
49,99% terpenuhi sesuai
memberi
dengan
kepada berbagai pihak
PP
No.
19
Tahun 2005.
masukan
terkait termasuk sekolah
2. Pemenuhan
bekal
kompetensi Kepribadian
mengenai guru KKPI. 2. Hasil
penelitian
ini
40% terpenuhi sesuai
diharapkan
dengan
menjadi rujukan untuk
PP
No.
19
Tahun 2005.
dapat
pengembangan
3. Pemenuhan
bekal
studi
bidang
KKPI,
baik
Kompetensi Sosial 40%
mengenai perencanaan,
terpenuhi sesuai dengan
pelaksanaan,
PP No. 19 Tahun 2005.
evaluasinya.
4. Pemenuhan
bekal
3. Perlu
dan
diadakan
Kompetensi Profesional
pengkajian dan pelatihan
35% terpenuhi sesuai
lebih
dengan
pemenuhan kompetensi
PP
No.
19
Tahun 2005.
lanjut
keahlian
tentang
guru
yang
5. Kompetensi guru KKPI
sudah sesuai atau yang
di SMK Negeri 1 dan
belum sesuai kualifikasi
SMK Muhammadiyah 1
dan kompetensi
sesuai berdasarkan PP
sesuai dengan PP No. 19
No. 19 Tahun 2005
tahun 2005.
Guru
Saran
DAFTAR PUSTAKA Bungin, Burhan.2009.Penelitian Kualitatif: Komuniksi, Ekonomi,
Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial lainnya.Jakarta: Kencana Moleong, Lexy J.2004.Metodologi Penelitian
STUDI TENTANG KESESUAIAN KOMPETENSI GURU ADAPTIF KEAHLIAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLA INFORMASI (KKPI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) WILAYAH JAKARTA PUSAT (Ficky Seilla N.)
Page 29
Kualitatif: Edisi Revisi.Bandung:
Undang-Undang Guru dan
Remaja Rosdakarya..
Dosen.2009.Bandung: Fokus Media.
Sugiyono.2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
Undang-Undang SISDIKNAS dan
dan R&D.Bandung: Alfabeta.
PP RI tahun 2010.Bandung: Citra Umbara.
PEVOTE, Vol.6 No.5 April 2012 : 1-10
Page 30