ABSTRACT Ekky Febriansyah Indra Siswanti Email:
[email protected] Mobile: 08161839501 EFFECT OF NON PERFORMING FINANCING (NPF) AND NET INTEREST MARGIN (NIM) ON RETURN OF ASSET (ROA) (CASE STUDY IN INDONESIA PT Bank Muamalat Tbk) This study aimed to analyze the effect of variable non-performing financing (NPF) and the net interest margin (NIM) of the return on assets (ROA). The method used in this study is a quantitative method. The aim is to provide a general overview of the data obtained and then calculated using linear regression analysis, the coefficient of determination, t test, and F test the results of this study show that these three variables has a coefficient of determination of 52.2% and the rest is influenced by other variables. Then partially through t test, non-performing financing (NPF) to obtain the equation Y = 0,832 - 0,208 X and generate thitung > ttabel with significance probability 0.006 significance <0.05 so as to have a significant effect on return on assets (ROA). While the net interest margin (NIM) yields the equation Y = 0.832 + 0.283 X and obtain thitung > ttabel with probability significance 0.000 < 0.05 so as to have a significant effect on return on assets (ROA). Through the F test, the results obtained are Fhitung at 17.387> F table 3.10 with a significance level of 0.000 < 0.05, which means that the nonperforming financing (NPF) and the net interest margin (NIM) simultaneously have a significant effect on return on assets (ROA).
Keywords: Non-Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM) and Return on Assets (ROA).
1
2
ABSTRAK Ekky Febriansyah Indra Siswanti Email:
[email protected] HP: 08161839501 PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) (STUDI KASUS PADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk) Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variable non performing financing (NPF) dan net interest margin (NIM) terhadap return on asset (ROA). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Tujuannya untuk memberikan gambaran umum mengenai data yang diperoleh dan kemudian dihitung menggunakan analisis regresi linier berganda, koefisien determinasi, uji t, dan uji F. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut memiliki koefisien determinasi sebesar 52,2% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Kemudian secara parsial melalui uji t, non performing financing (NPF) memperoleh persamaan Y = 0,832 - 0,208 X dan menghasilkan thitung > ttabel dengan probabilitas signifikansi signifikansi 0,006 < 0,05 sehingga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return on asset (ROA). Sedangkan net interest margin (NIM) menghasilkan persamaan Y = 0,832 + 0,283 X dan memperoleh thitung > ttabel dengan probabilitas signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return on asset (ROA). Melalui uji F, dari hasil yang diperoleh yaitu Fhitung sebesar 17,387 > Ftabel 3,10 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa non performing financing (NPF) dan net interest margin (NIM) secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on asset (ROA).
Kata kunci: Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM) dan Return On Asset (ROA).
3
Pendahuluan Perbankan syariah memiliki tujuan yang sama seperti perbankan konvensional, yaitu agar lembaga perbankan dapat menghasilkan keuntungan dengan cara meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai. Sistem yang dianut dalam perbankan syariah sistem ekonomi islam, ekonomi islam itu sendiri menurut Sudarsono (2008:5) bertujuan mewujudkan tingkat pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan memaksimalkan kesejahteraan manusia. Perkembangan jumlah lembaga keuangan syariah di Indonesia yang terdiri dari Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) ditunjukkan dalam Tabel berikut: Tabel 1 Perkembangan Kelembagaan Perbankan Syariah Kelompok
Tahun
Bank
1992
1999
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
BUS
1
2
3
3
3
3
5
6
11
11
UUS
-
1
15
19
20
26
27
25
23
23
BPRS
9
78
86
92
105
114
131
139
150
154
Sumber: Statistik Perbankan Syariah (2011)
Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa perkembangan kelembagaan perbankan syariah semakin meningkat sejak dikeluarkannya Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Dimana pada tahun 1992 hanya terdapat satu Bank Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia dan Sembilan Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Perkembangan kelembagaan bank syariah menunjukkan bahwa dengan dilakukannya amandemen UU No. 7 tahun 1992 menjadi UU No. 10 tahun 1998 yang memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus
4
syariah direspon positif oleh pelaku industri perbankan dengan adanya penambahan satu Bank Umum Syariah dan satu Unit Usaha Syariah, serta 69 Bank Perkreditan Rakyat Syariah pada tahun 1999. Sehingga pada tahun 2010, jumlah Bank Umum Syariah yang beroperasi menjadi 11, diikuti oleh 23 Unit Usaha Syariah, dan 150 Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Peningkatan eksistensi bank syariah di Indonesia juga didorong oleh tingginya minat masyarakat untuk menempatkan dananya di bank syariah sebagai akibat berkembangnya bank syariah. Perkembangan Perbankan Syariah tersebut dikarenakan produk dana perbankan syariah cukup memiliki daya tarik bagi deposan mengingat nisbah bagi hasil dan margin produk tersebut cukup kompetitif dibanding bunga di bank konvensional. Untuk menjaga agar perbankan syariah tetap dapat berkembang maka bank syariah harus selalu senantiasa dapat menjaga kinerjanya agar tetap sehat. Dan untuk dapat mengukur kinerjanya antara lain adalah bank syariah harus senantiasa menjaga menjaga agar nilai Non Performance Financing (NPF) bisa ditekan dibawah angka lima persen sebagaimana ketentuan dari Bank Indonesia. Selain itu untuk menjaga kinerjanya maka bank syariahpun dituntut agar bisa menghasilkan pendapatan dari pembiayaan yang disalurkan, dan ratio yang bisa mengukur pendapatan dari pembiayaan adalah ratio Net Interest Margin (NIM). Hal lain yang digunakan untuk mengukur kinerja bank syariah adalah agar bank senantiasa bisa memperoleh keuntungan secara keseluruhan melalui ratio Return on Asset (ROA). Kajian Literature Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Menurut Ismail (2011:32) Bank Syariah adalah bank yang kegiatannya mengacu pada hukum islam, dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak membayar bunga kepada nasabah. Imbalan yang diterima oleh bank syariah maupun yang dibayarkan kepada nasabah tergantung dari akad dan perjanjian antara nasabah
5
dan bank. Perjanjian (akad) yang terdapat di perbankan syariah harus tunduk pada syarat dan rukun akad sebagaimana diatur dalam syariah Islam. Dalam menjalankan usahanya bank syariahpun harus senantiasa menjaga kinerjanya baik yang menyangkut masalah sumber pendanaan, pembiayaan maupun kemampuan bank untuk bisa memperoleh pendapatan. Sebagai indikator yang menunjukkan kerugian akibat risiko kredit adalah tercermin dari besarnya Non Performing Loan (NPL), dalam terminologi bank syariah disebut Non Perfoming Financing (NPF). Non Performing Financing (NPF) adalah rasio antara pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank Syariah. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No.6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank, semakin tinggi nilai NPF (di atas 5%) maka bank tersebut dapat dikategorikan sebagai bank yang tidak sehat.. Non Performing Financing (NPF) atau kredit bermasalah merupakan indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi bank. Menurut Mudrajad dan Suhardjono (2002:462) pengertian kredit bermasalah adalah suatu keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang telah diperjanjikan. Sementara Rasio NIM (Net Interest Margin) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan pendapatan dari bunga dengan melihat kinerja bank dalam menyalurkan kredit, mengingat pendapatan operasional bank sangat tergantung dari selisih bunga dari kredit yang disalurkan (Mahardian, 2008 dalam Puspitasari, 2009), sedangkan untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan income dari pengelolaan asset yang dimiliki dapat diukur dengan ratio Return on Asset (ROA) (Yuliani, 2007). Sebagaimana yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu, Pratiwi (2010) meneliti tentang pengaruh CAR, BOPO, NPF dan FDR terhadap ROA pada bank umum syariah. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa CAR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. Sedangkan BOPO dan NPF berpengaruh negatif dan signifikan ROA, sementara FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.
6
Mawardi (2005) melakukan penelitian tentang analisa faktor-faktor yang mempengaruhi kenerja keuangan bank umum di Indonesia. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa BOPO dan NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, sedangkan NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Sementara CAR tidak berpengaruh terhadap ROA. Selanjutnya, Anggraeni (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas aktiva produktif dan kredit bermasalah terhadap profitabilitas pada PT Bank BNI. Dari hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa kualitas aktiva produktif berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, sementara NPL berpengaruh negatif terhadap dan signifikan terhadap ROA. Tujuan studi ini adalah untuk menganalisa pengaruh
variabel Non
Performing Financing (NPF) dan Net Interest Margin (NIM) terhadap Return On Asset (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk periode 2005 -2012. Metode Penelitian Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah di Indonesia, sedangkan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Pemilihan sampel ini didasarkan karena PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk merupakan bank syariah yang pertama di Indonesia. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, dan jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang dipublikasikan oleh PT Bank Muamalat, Tbk. Sedangkan sumber data yang digunakan berasal dari Lembaga Riset Infobank periode penelitian tahun 2005 sampai dengan tahun 2012.
Alat Analisis Dalam penelitian ini variabel independen (bebas) dan variabel independen (terikat) akan dijelaskan melalui teknik analisis data dengan menggunakan model regresi linier berganda karena variabel bebasnya lebih dari satu. Untuk melakukan peramalan maka dibuatlah persamaan sebagai berikut:
7
Y’ = β0 + β1X1 + β2X2 Dimana: Y’
= Return On Asset (ROA)
β0
= nilai Y’ jika X=0 (konstan)
β1β2
= Koefisien Regresi variabel X1, X2,
X1
= Non Performing Financing (NPF)
X2
= Net Interest Margin (NIM)
Untuk menganalisis data, penulis menggunakan uji t-statistik untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dan uji F-statistik untuk menguji pengaruh variable independen secara bersama-sama terhadap variable dependen, apakah ada pengaruh signifikan atau tidak. Analisis koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
Hasil dan Pembahasan Dari pengolahan data diperoleh data variavel independen dan variabel dependen sebagaimana nampak pada tabel dibawah ini: Tabel 1 Data Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM) dan Return On Asset (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk periode 2005-2012 (Dalam Presentase) Tahun
2005
2006
2007
Mar-05
NPF (X1) 2,15
NIM (X2) 6,71
ROA (X3) 2,54
Jun-05
2,25
6,75
2,74
Sep-05
2,62
8,25
2,85
Des-05
2,00
6,29
2,53
Mar-06
2,01
7,59
2,96
Jun-06
2,99
6,77
2,60
Sep-06
3,50
8,59
2,36
Des-06
4,84
6,10
2,10
Mar-07
2,70
8,27
3,26
Triwulan
8
Jun-07
3,93
13,87
3,03
Sep-07
4,96
8,43
2,41
Des-07
1,33
7,60
2,27
Mar-08
1,61
8,26
3,04
Jun-08
3,72
8,41
2,77
Sep-08
3,88
8,31
2,62
Des-08
3,85
7,42
2,60
Mar-09
5,82
6,75
2,76
Jun-09
3,23
6,69
1,83
Sep-09
7,32
6,09
0,53
Des-09
4,10
5,15
0,45
Mar-10
5,83
6,39
1,48
Jun-10
3,93
6,32
1,07
Sep-10
3,36
6,44
0,81
Des-10
3,51
5,24
1,36
Mar-11
3,99
4,88
1,38
Jun-11
3,57
5,22
1,74
Sep-11
3,71
6,09
1,55
Des-11
1,78
5,01
1,52
Mar-12
1,97
4,40
1,51
Jun-12
1,94
4,11
1,61
1,61 Sep-12 Sumber: PT Bank Muamalat Indonesia, data diolah
4,51
1,62
2008
2009
2010
2011
2012
Dari data tersebut diatas dapat dilihat besaran nilai Finance (NPF)
rata-rata sebesar 2.35%
Non Performing
dengan demikian nilai NPF bank
Muamalat pada periode tersebut berada dibawah batas minimum NPF yang di tentukan Bank Indonesia yaitu sebesar 5 %. Dari data tersebut diatas dapat dilihat nilai Net Interest Margin (NIM) rata-rata sebesar 6.08 %, dengan demikian dapat dikatakan bahwa perolehan laba Bank Muamalat cukup baik dari tahun ketahun. Sedangkan nilai rata-rata Return on Asset (ROA) sebesar 2.06 %, dengan ratio tersebut menunjukan bank Muamalat semakin baik dalam penggunaan asset serta memanfaatkan seluruh dana yang ada untuk memperoleh keuntungan. Selanjutnya dari table tersebut di atas akan diuji dengan menggunakan Ujit dan Uji-F sebagai berikut:
9
Tabel 2 Hasil Model Persamaan Regresi Linier Berganda Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Coefficients
Std. Error ,832
,421
NPF
-,208
,070
NIM
,283
,053
Beta
T
Sig.
1,977
,058
-,376
-2,968
,006
,680
5,360
,000
Sumber: output SPSS 19.00, data diolah (thn. 2012)
Berdasarkan tabel 2 diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 0,832 - 0,208 X1 + 0,283 X Pengujian secara parsial variabel independent terhadap variabel dependent digunakan Uji-t dengah hasil seperti pada tabel 3 dibawah ini: Tabel 3 Hasil Uji t Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error ,832
,421
NPF
-,208
,070
NIM
,283
,053
Coefficients Beta
T
Sig.
1,977
,058
-,376
-2,968
,006
,680
5,360
,000
Smber: output SPSS 19, data diolah (2012)
Berdasarkan hasil uji-t pada table 3 diperolah hasil sebagai berikut: Dengan = 5% dan n = 31 diperoleh ttabel sebesar 2,048 dan thitung sebesar 2,968. Jadi thitung > ttabel dengan probabilitas signifikansi 0,006 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa secara parsial Non Performing Financing (NPF) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
10
Return On Asset (ROA). Dengan =5% dan n = 31 diperoleh ttabel sebesar 2,048
dan
thitung
sebesar
5,360. Nilai thitung > ttabel dengan probabilitas
signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima, yang
berarti
bahwa secara
parsial Net Interest Margin (NIM)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Tabel 4 Hasil Uji F b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
9,976
2
4,988
Residual
8,032
28
,287
18,008
30
Total
F
Sig.
17,387
,000
Sumber: outout SPSS 19.0, data diolah (2012)
Nilai Ftabel = 3,340 Pada hasil perhitungan SPSS versi 19 diperoleh nilai Fhitung sebesar
17,387.
Berdasarkan hal tersebut, diperoleh nilai Fhitung > Ftabel atau 17,387 > 3,340 dan dengan probabilitas signifikansi 0,000 < 0,05 artinya secara simultan Non Performing Financing (NPF) dan Net Interest Margin (NIM) secara bersamasama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset (ROA).
Koefisien Determinasi Tabel 5 Hasil Uji Koefisien Determinasi b
Model Summary
Std. Error of the Model 1
R
R Square ,744
a
Adjusted R Square
,554
Sumber : output SPSS 19.0, data diolah (2012)
,522
Estimate ,53561
Durbin-Watson 1,466
a
11
Dari tabel Model Summary diatas dapat diketahui nilai R2 (Adjusted R Square) adalah 0,522. Jadi, pengaruh variabel Non Performing Financing (NPF) dan Net Interest Margin (NIM) terhadap Return On Asset (ROA) sebesar 52,2% sedangkan sisanya sebesar 47,8% dipengaruhi oleh variabel lain.
Pembahasan Hasil Penelitian Hasil analisis regresi menunjukan bahwa Non Performing Financing (NPF) dan Net Interest Margin (NIM) berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Pengaruh hubungan antara Non Performing Financing (NPF) dan Net Interest Margin (NIM) terhadap Return On Asset (ROA) ditunjukkan melalui koefisien determinasi (R2) analisis regresi. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian terdahulu dimana Mawardi (2005) menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
Net Interest Margin (NIM)
terhadap Return On Asset (ROA), dan Non Performing Loan (NPL) mempunyai pengaruh negative dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Hasil peneliti terdahulu yaitu Pratiwi (2010) juga menyatakan bahwa Non Performing Finance (NPF) memiliki pengaruh negative dan signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Begitu hasil penelitian Anggraeni (2009) yang menyatakan bahwa Non Performance Loan (NPL) mempunyai pengaruh negative dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA).
Kesimpulan Dari analisis yang telah dilakukan peneliti maka dapat disimpulkan bahwa secara partial Non Performing Financing (NPF) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset (ROA), sedangkan secara simultan Non Performing Financing (NPF) dan Net Interest Margin (NIM) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset (ROA).
12
Saran Agar penelitian ini bis lebih lengkap diharapkan peneliti yang akan datang bisa memasukan variable independent lainya seperti Finance to Deposit Ratio (FDR), dengan demikian diharakan hasil penelitian yang akan datang akan lebih melengkapi hasil peneliti terdahulu yang belum memasukan variable FDR sebagai variable independent.
DAFTAR PUSTAKA Almilia, Luciana Spica, dan Winny Herdiningtyas, 2005. “Analisa Rasio Camel terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Periode 2000-2002”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Volume 7 Nomor 2, STIE Perbanas, Surabaya, hal 12. Arthesa. Ade, dan Handiman. Edisi 2006. Bank Dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Jakarta. Indeks. Dewi, Gemala. (2005). Aspek-Aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia. Jakarta: Kencana. Ericsson, S., & Loen, B. (2005). Manajemen Aktiva Passiva Bank Non Devisa. Jakarta: STIEP Press. Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hassanudin, A. (2004). Perbankan Syariah di Indonesia. Banda Aceh : Yayasan Pena. Heri Sudarsono. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi. Yogyakarta: Penerbit Ekonisia Info Bank. Laporan Keuangan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. 2005 – 2012 per triwulan. Ismail. (2011). Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana. Kasmir. (2004). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kasmir. (2011). Manajemen Perbankan. Edisi 2008. Jakarta: PT Rajawali Pers.
13
Kuncoro, M. (2003). Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Laporan Perkembangan Perbankan Syariah (2009) Luthfihani, Chindy Anggreani. (2009). Pengaruh Kualitas Aktifa Produktif (kap) Dan Kredit Bermasalah Terhadap Profitabilitas Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2004-2009. Bandung: Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia.
Mahardian, Pandu, 2008, Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDR Terhadap ROA (Studi Kasus Perusahaan Perbankan yang Tercatat di BEJ Periode Juni 2002-Juni 2007), TESIS Program Pascasarjana Magister Manajemen UNDIP (tidak dipublikasikan). Mahmoeddin, H. A. (2010). Melacak Kredit Bermasalah. Jakarta: PT Pustaka Sinar Harapan. Mawardi, Wisnu. (2005). Analisis Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum Indonesia Tahun 1998-2001. Semarang: Program Studi Manajemen Universitas Diponegoro. Peraturan Bank Indonesia No. 13/3/PBI/2011 tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank Peraturan Bank Indonesia No.6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Pratiwi, Dhian Dayinta (2010). Pengaruh CAR, BOPO, NPF, dan FDR terhadap ROA Bank Umum Syariah. Priyatno, Duwi. (2009). SPSS untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate. Yogyakarta: Gava Media. Purwoto, A. (2008) Modul Laboratorium S1 Manajemen. Jakarta: ABFI Institute Perbanas Santoso, Singgih. (2001). Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Efex Media Komputindo. Siamat, Dahlan. (2005). Manajemen Bank Umum. Jakarta: Intermedia. Sjahdeni, Sutan Remy. (2001). Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press. Slamet Riyadi, 2006 Banking Assets And Liability Management. Edisi Ketiga. Jakarta:Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
14
Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia, 2012 Suhardjono, & Kuncoro, M. (2002). Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004
Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30 DPNP taggal 14 Desember 2001 Surat keputusan direksi Bank Indonesia No. 31/147/Kep/DIR tanggal 12 November 1998 tentang kualitas aktiva produktif pasal 6 ayat 1 Taswan. (2006). Manajemen Perbankan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Yuliani. (2007). Hubungan Efisiensi Operasional Dengan Kinerja Profitabilitas Pada Sektor Perbankan Yang Go Publik Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. Volume 5, No.10. Jakarta.