ANALISA FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONEN DAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)
Joko Suryanto Indra Pahala Universitas Negeri Jakarta ABSTRACT This research aims to examine the effect of the relationship between firm size, profitability, solvency, public ownership, and the audit opinion on the timeliness of financial reporting. The dependent variable in the form of timekeeping company deliver the financial statements to the Stock Exchange. Meanwhile for the independent variables such as firm size measured by total asets of the company, profitability is measured by profit margin ratio, solvency measured by debt-to-equity ratio, public ownership is measured by the percentage of the number of shares owned by the community, and the audit opinion is measured with an unqualified opinion and otherwise unqualified. This study uses secondary data with population automotive companies and telecommunications components and annual financial statements issued on the Stock Exchange in the period 2010-2012. From the analysis conducted in this study it can be concluded that the size of the company significantly influence the timeliness of financial reporting. While profitability, solvency, public ownership, and the audit opinion does not affect the timeliness of financial reporting. Keywords:
Company Size, Profitability, Solvency, Public Shareholding, Opinion Audit and Financial Reporting Timeliness.
laporan keuangan. Relevan artinya bahwa
PENDAHULUAN Tanggung jawab utama manajemen perusahaan
adalah
menyusun
dan
informasi tersebut dapat membantu para pengguna
laporan
keuangan
dalam
menyajikan laporan keuangan perusahaan.
membuat keputusan ekonomi. Pembuatan
Laporan
disusun
keputusan ekonomi dilakukan dengan
menyediakan informasi yang menyangkut
mengevaluasi peristiwa yang terjadi di
posisi keuangan, kinerja serta perubahan
masa lalu, saat sekarang maupun masa
posisi keuangan suatu perusahaan. Tujuan
yang akan datang (IAI, 2012). Salah satu
pelaporan keuangan adalah menyediakan
indikator
informasi yang bermanfaat bagi pemakai
ketepatwaktuan (timeliness).
keuangan
yang
dari
relevansi
itu
adalah
keuangan. Untuk dapat mencapai tujuan
Ketepatwaktuan (timeliness) adalah
tersebut, laporan keuangan yang disusun
informasi yang ada siap untuk digunakan
harus
sebelum kehilangan makna oleh pemakai
dapat
kualitatif
memenuhi
laporan
karakteristik
keuangan.
Relevan
adalah salah satu karakteristik kualitatif
laporan keuangan serta kapasitasnya masih
tersedia dalam pengambilan keputusan
BAPEPAM
(IAI, 2012).
bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal
Ketepatwaktuan
selambat-lambatnya
akhir
penyampaian
laporan tahunan. Pembaharuan tersebut
laporan keuangan perusahaan yang listing
dimaksudkan untuk memberikan informasi
di Bursa Efek Indonesia telah diatur dalam
yang lebih cepat dan akurat kepada
Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang
investor mengenai kondisi emiten atau
pasar modal dan peraturan lain yang
perusahaan publik serta dalam rangka
dikeluarkan oleh BAPEPAM dan BEI.
mengikuti perkembangan pasar modal
Undang-undang
global.
tersebut
menyatakan
bahwa perusahaan harus menyampaikan laporan
keuangannya
secara
periodik
dengan tepat waktu.
Adanya peraturan dan denda tidak lantas membuat perusahaan yang listed menjadi
Laporan keuangan yang disampaikan
lebih
disiplin.
ketidakdisiplinan
Bukti
dan
dari
kepatuhan
harus disusun sesuai dengan Prinsip
perusahaan yang listed di BEI adalah
Akuntansi Berlaku Umum di Indonesia
berdasarkan
(PABU) dan telah diaudit oleh auditor
disampaikan BAPEPAM dalam Peng-
independen yang telah terdaftar pada
LK00043/BEI.PPR/04-2013tentang
Badan
Modal
penyampaian Laporan Keuangan Tahun
(BAPEPAM). Tahun 1996, BAPEPAM
2012, hingga batas waktu yang telah
mengeluarkan lampiran keputusan ketua
ditentukan dalam peraturan pasar modal
BAPEPAM
yang
yaitu ada sebanyak 52 perusahaan dari 467
mewajibkan setiap emiten dan perusahaan
perusahaan tercatat belum menyampaikan
publik
laporan
laporan keuangan tahun 2012, sehingga
keuangan tahunan perusahaan dan laporan
bursa memberikan teguran tertulis atas
auditor independennya ke BAPEPAM,
keterlambatan
selambat-lambatnya
keuangan tahun 2012.
tanggal
Pengawas
Pasar
No.80/PM/1996,
untuk
menyampaikan
laporan
120
hari
tahunan
setelah
perusahaan.
catatan
Regulasi
bursa
penyampaian
yang
laporan
yang dibuat seharusnya
Namun, sejak tanggal 30 September 2003
memacu
BAPEPAM
memperketat
menyampaikan laporan keuangan tahunan
peraturan dengan dikeluarkannya lampiran
tepat waktu. Fenomena yang terjadi pada
Nomor:
kenyataannya setiap tahun ketepatan waktu
semakin
Kep-
menyatakan
36/
bahwa
PM/
2003
laporan
yang
keuangan
pelaporan
perusahaan
keuangan
publik
masih
terjadi
harus disertai dengan laporan auditor
keterlabatan
independen dengan pendapat yang wajar
keuangan, sementara regulasi yang berlaku
serta harus disampaikan Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
pada periode tersebut masih sama dan
Volume 11, No.2, Tahun 2016
kepada
penyampaian
untuk
laporan
2
belum mengalami perubahan. Fenomena
komponen dan komunikasi memperoleh
tersebut menunjukkan bahwa regulasi
pertumbuhan terbesar dibandingkan sektor
tidak dapat menjadi satu-satunya faktor
lainnya.
yang mempengaruhi perusahaan publik
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
menyampaikan laporan keuangan tepat
tertarik
waktu di setiap periode. Oleh karena itu,
dengan judul
perlu diperhatikan lebih jauh faktor-faktor
Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan
lain yang dapat mempengaruhi ketepatan
Waktu
waktu pelaporan keuangan, seperti ukuran
Empiris Pada Perusahaan Otomotif &
perusahaan,
profitabilitas,
Komponen dan Telekomunikasi Yang
kepemilikan
publik
dan
yang
digunakan
solvabilitas, opini
audit
untuk
melakukan
penelitian
“Analisis Faktor-Faktor
Pelaporan
Keuangan
(Studi
Terdaftar di BEI)”.
perusahaan. Sampel
dalam
penelitian ini adalah perusahaan otomotif
TINJAUAN
TEORITIS
DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
& komponen dan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010 sampai dengan 2012. Alasan
Laporan Keuangan Menurut Harahap (2009), laporan
peneliti dalam pemilihan kedua jenis
keuangan
perusahaan tersebut adalah berdasarkan
keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan
surat
pada saat terntu atau jangka waktu
kabar
elektronik
Tempo
10
menggambarkan
Desember 2014 yang berjudul “Ingin
tertentu.
Menerawang Bisnis di 2015? Datang ke
sederhana dapat diartikan sebagai laporan
Sini” menjelaskan dari sekian banyak
aktivitas keuangan perusahaan selama
sektor industri yang mempunyai prospek
periode tertentu. Di dalamnya terdapat
berkembang di tahun depan, terdapat
rangkuman pendapatan dan beban yang
beberapa sektor industri yang berpotensi
terjadi selama satu periode, sehingga dapat
berkembang
yakni
menambah aset atau justru mengurangi
telekomunikasi, otomotif & komponen,
aset. Bukan hanya aset perusahaan yang
properti, keuangan (bank dan non-bank),
dapat diketaui dalam laporan keuangan,
kelautan dan perikanan, ekonomi kreatif,
namun
dan pariwisata. Dan berdasarkan laporan
terhadap pihak lain dan besaran modal
Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai laju
perusahaan. Beberapa hal yang berkaitan
pertumbuhan Produk Domestik Bruto
dengan
(PDB) menurut lapangan usaha tahun 2013
investasi, juga harus dilaporakan dalam
dan 2014 bahwa sektor industri otomotif & Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
laporan keuangan. Laporan yang sangat
tahun
depan
Volume 11, No.2, Tahun 2016
Laporan
kondisi
juga
keuangan
tanggungan
keuangan
secara
perusahaan
perusahaan,
seperti
3
dibutuhkan oleh perusahaan ini disediakan
menghasilkan beberapa macam laporan
secara periodik, bisa bulanan, triwulanan,
keuangan.
dan tahunan. Laporan keuangan tahunan
Laporan keuangan tersebut berisi
adalah yang paling dikenal dan diketahui
rangkuman aktivitas keuangan perusahaan
oleh masyarakat luas, sebab diterbitkan
yang berupa aktivitas operasi dan posisi
untuk umum oleh perusahaan-perusahaan
harta dibandingkan terhadap kewajiban
telahgo public.
atau utang.
Sesuatu
menjadi
tentu
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia
karena ada sebabnya. Begitu pula sebuah
(2009), tujuan laporan keuangan adalah
laporan
keuangan
menyediakan informasi yang menyakut
memiliki banyak arti penting bagi sebuah
posisi keuangan, kinerja, serta perusahan
perusahaan (internal), yang sudah pasti
posisi keuangan suatu perusahaan yang
ingin
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
keuangan.
modalnya
penting,
Laporan
terus
bertambah,
produksinya lancar, memperoleh kepastian pembayaran
kewajiban,
beragam
Fahmi (2011) menyebutkan tujuan
kebutuhan lain yang berhubungan dengan
utama dari laporan keuangan adalah
keuangan. Tidak hanya bagi perusahaan,
memberikan informasi keuangan yang
laporan keuangan juga sangat dibutuhkan
mencakup perubahan dari unsur-unsur
oleh pihak luar perusahaan (eksternal)
laporan keuangan yang ditujukan kepada
yang
pihak-pihak lain yang berkepentingan
memiliki
dan
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
kepentingan
tertentu
terhadap perusahaan.
dalam menilai kinerja keuangan terhadap
Laporan keuangan yang memiliki fungsi penting bagi perusahaan tidak dapat dihasilkan
secara
instan.
perusahaan di samping pihak manajemen perusahaan.
Menurut
Baridwan (2003), laporan keuangan dibuat
Ketepatan Waktu
oleh pihak manajemen dengan tujuan mempertanggungjawabkan
tugas-tugas
yang dibebankan oleh pihak perusahaan. Ada sebuah proses untuk mengubah
Tepat waktu didefinisikan sebagai suatu
pemanfaatan
informasi
oleh
pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan
kapasitas
atau
suatu transaksi keuangan menjadi sebuah
kemampuan untuk mengambil keputusan.
laporan keuangan siap saji. Proses tersebut
Oleh karena itu suatu informasi dikatakan
dilakukan
keuangan,
tidak relevan jika tidak disampaikan tepat
khususnya akuntansi, sehingga dikenal
waktu. Informasi terus tersedia untuk
dengan siklus akuntansi. Siklus akuntansi
pengambilan keputusansebelum informasi
oleh
bagian
tersebut kehilangan kesempatan untuk Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016
4
mempengaruhi
pengammbil
keputusan
Secara tidak langsung, para investor
(Chariri dan Ghozali, 2001). Ketepatan
mungkin
waktu mengimplikasikan bahwa laporan
tersebut sebagai sinyal yang buruk bagi
keuangan seharusnya disajikan pada suatu
perusahaan. Secara langsung perusahaan-
interval
perusahaan publik yang melanggar prinsip
waktu
perubahan
untuk
dalam
menjelaskan
perusahaan
yang
menanggapi
keterbukaan
informasi
keterlambatan
dengan
tidak
mempengaruhi pemakai innformasi dan
menyampaikan laporan keuangan tahunan
membuat prediksi dan keputusan.
tepat
Ketepatan
waktu
menunjukkan
rentang waktu antara penyajian informasi yang diinginkan serta frekuensi pelaporan informasi.
Informasi
telah
dikenakan
sanksi
administrasi dan denda. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dapat dinilai dari
waktu
beberapa segi. Besar kecilnya ukuran
mempengaruhi kemampuan manajemen
perusahaan dapat didasarkan pada total
dalam merespon setiap kejadian dan
nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi
permasalahan. Apabila informasi itu tidak
pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya.
disampaikan
waktu
Semakin besar aktiva maka semakin
tersebut
banyak modal ditanam, semakin banyak
kehilangan nilai didalam mempengaruhi
penjualan semakin banyak perputaran uang
kualitas keputusan informasi tepat waktu
dan semakin besar kapitalisasi pasar maka
jjuga
semakin
dengan
menyebabkan
tepat
waktu
tepat
informasi
akan
mendukung
manajer
menghadapi ketidakpastian yang terjadi dalam lingkungan kerja mereka (Ukago, Ghozali, dan Sugiyono, 2005). Pada
dikenal
dalam
masyarakat (Hilmi dan Ali, 2008). Owusu-Ansah (2000) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki memiliki sumber daya (total aset) yang besar
mengeluarkan lampiran keputusan Nomor:
memiliki lebih banyak sumber informasi,
Kep-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa
lebih banyak staf akuntansi dan sistem
laporan keuangan harus disertai dengan
informasi yang lebih canggih, memiliki
laporan
sistem pengendalian intern yang kuat,
auditor yang
2003,
pula
BAPEPAM
pendapat
tahun
besar
independen wajar
serta
dengan harus
adanya
pengawasan
dari
investor,
disampaikan kepada BAPEPAM selambat-
regulator dan sorotan masyarakat, maka
lambatnya akhir bulan ketiga (90 hari)
hal ini memungkinkan perusahaan untuk
setelah
melaporkan laporan keuangan lebih cepat
tanggal
laporan
tahunan.
Keterlambatan laporan keuangan bisa
ke publik.
berakibat buruk bagi perusahaan baik
Profitabilitas
secara langsung maupun tidak langsung. Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016
5
Profitabilitas
suatu
perusahaan
mencerminkan tingkat efektivitas yang
memenuhi kewajiban keuangannya saat jatuh tempo.
dicapai oleh suatu operasional perusahaan
Munawir
(2007),
mendefinisikan
sebagai
kemampuan
(Saleh dan Susilowaty, 2004). Untuk
solvabilitas
menilai
suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban
perusahaan dapat dilihat dari net profit
keuangannya apabila perusahaan tersebut
(laba/rugi
pajak)
dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan
yang
jangka pendek maupun jangka panjang.
dapat
Sedangkan
keuangan
solvabilitas
perusahaan tersebut mengandung berita
perusahaan
baik dan perusahaan yang mengalami
kewajibannya
berita
dilikuidasi.
tingkat
profitabilitas
bersih
(Srimindarti,
sesudah
2008).
Perusahaan
memiliki
profitabilitas
dikatakan
bahwa
baik
tinggi
laporan
cenderung
menyerahkan
menurut
Sutrisno
adalah untuk
(2009),
kemampuan
memenuhi
apabila
semua
perusahaan
laporan keuangannya dengan tepat waktu
Sebuah perusahaan dikatakan cukup
(Hilmi dan Ali, 2008). Sedangkan jika
lancar atau sehat bisnisnya ketika aset
perusahaan
melebihi
yang
mempunyai
tingkat
kewajibannya.
Risiko
meningkat
ketika
profitabilitas rendah nantinya membawa
kebangkrutan
dampak buruk dari reaksi pasar dan
perusahaan
menyebabkan turunnya penilaian kinerja
pembiayaan utang daripada pembiayaan
suatu perusahaan (Srimindarti, 2008). Hal
yang diberikan untuk pemegang saham
ini mengandung berita buruk, sehingga
dan pembiayaan internal (Ajeng, 2014).
perusahaan akan cenderung tidak tepat waktu
dalam
menyampaikan
laporan
a.
rendahnya
atas: return on owner’s equity, return on margin
laba
b.
profitabilitas
perusahaan. Rasio profitabilitas terdiri
asset,
Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio).
Rasio profitabilitas dapat menilai atau
mengutamakan
Rasio solvabilitas terdiri atas:
keuangannya.
tinggi
lebih
(profit
Rasio utang terhadap asset (debt to ratio).
c.
Interest coverage ratio. Dua rasio pertama menggunakan
margin),
pendekatan risiko dengan menggunakan
efisiensi operasi (operating efficiency), dan
neraca (masing-masing melihat utang
laba persaham (earning per share).
dibandingkan dengan unsur-unsur lain dalam neraca) (Subramanyam, 2011).
Solvabilitas Solvabilitas
Rasio yang terakhir yaitu interest coverage mengacu
pada
ratio menggunakan perspektif laporan laba
kemampuan sebuah perusahaan untuk Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016
6
rugi. Hal tersebut tampak pada cakupan
membayar dividen. Informasi mengenai
bunnga dari operasi.
perkembangan dan kondisi perusahaan terermin dalam laporan keuangan (Ang, 2003).
Kepemilikan Publik Jika prusahaan berbentuk perseroan
Dengan adanya pengawasan dari
(PT) maka nilai perusahaan terbagi dalam
pihak luar, manajemen dituntut harus
bentuk modal saham. Struktur perusahaan
mampu untuk menunjukkan kinerja yang
sangat penting dalam menentukan nilai
baik,
perusahaan. Salah satu aspek kepemilikan
bertindak baik maka pemegang saham
yang
adalah
mendukung
keberadaan
kepemilikan pihak luar (Ukago et al.,
Sebaliknya
apabila
2005).
manajemen tidak baik, maka pemegang
perlu
diperhatikan
karena
jika
pihak
manajemen
manajemen.
kinerja
pihak
Struktur kepemilikan saham yang
saham mengadakan pemilihan manajemen
dimiliki oleh pihak luar mempunyai
baru atau dengan kekuatan yang mereka
kekuatan yang besar dalam mempengaruhi
miliki dapat merubah manajemen (Ukago
kondisi
et al., 2005).
dan
hasil
kerja
perusahaan.
Dengan adanya konsentrasi kepemilikan pihak luar maka mengubah pengelolaan
Opini Audit
oleh perusahaan yang semula berjalan dengan
sekehendak
perusahaan
yang
pengawasan.
hati
menjadi
berjalan
Akibatnya
Opini audit adalah pendapat akuntan publik
atau
auditor
independen
atas
dengan
laporan keuangan tahunan perusahaan
keleluasaan
yang telah diauditnya. Auditor sebagai
manajemen menjadi terbatas (Ukago et al.,
pihak
2005).
mengaudit
Pemilik perusahaan dari pihak luar
yang
independen laporan
di
dalam
keuangan
suatu
perusahaan publik memberikan opini atas
atau pemegang saham berkepentingan
laporan
keuangan
untuk mengetahui tingkat kembalian atas
Standar
Profesional
Akuntan
investasi mereka. Oleh sebab itu mereka
(SPAP)
SA
110
membutuhkan informasi yang membanatu
menyatakan
mereka
tindakan
merupakan sarana bagi auditor untuk
mereka, apakah untuk membeli, menahan
menyatakan pendapatnya, atau apabila
atau
mengharuskan, untuk menyatakan tidak
untuk
menjual
perusahaan.
memutuskan
saham-aham
Disamping
itu
suatu pemilik
memberikan
Seksi
yang
bahwa
pendapat.
diauditnya. Publik
paragraf
laporan
Laporan
1
auditor
audit
perusahaan dari pihak luar juga ingin
hanya dibuat jika audit benar–benar
mengetahui kemempuan perseroan untuk Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
dilakukan. Bagian dari laporan audit yang
Volume 11, No.2, Tahun 2016
7
merupakan informasi utama dari laporan audit adalah opini audit.
Kerangka Teoritik
Opini audit yang diberikan oleh
Kerangka pemikiran dari penelitian
auditor independen melalui beberapa tahap
ini dapat digambarkan pada Gambar 1.
audit yang dilakukan dapat memberi simpulan atas laporan keuangan yang diauditnya.
Arens
mengemukakan
dkk
bahwa
(2008:58)
laporan
audit
adalah langkah terakhir dari seluruh proses audit. Dengan demikian, auditor didalam memberikan opini sudah didasarkan pada keyakinan profesionalnya Menurut PSA 29 SA Seksi 508 dalam Standar Profesional Akuntan Publik
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
ada 5 jenis pendapat akuntan, yaitu unqualified
opinion
(wajar
tanpa
pengecualian), unqualified opinion with explanatory
paragraph
(wajar
tanpa
Perumusan Hipotesis Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan, maka dapat diajukan hipotesis
pengecualian dengan paragraf penjelasan),
dalam penelitian ini adalah:
qualified
H1: Ukuran
opinion
(wajar
dengan
perusahaan
(Total
signifikan
aset)
pengecualian), adverse opinion (tidak
berpengaruh
wajar), dan disclaimer opinion (tidak
ketepatan waktu pelaporan keuangan
memberikan pendapat).
pada
perusahaan
terhadap
otomotif
&
komponen dan telekomunikasi yang terdaftar di BEI. H2: Profitabilitas (Profit Margin Ratio) berpengaruh
signifikan
terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan pada
perusahaan
otomotif
&
komponen dan telekomunikasi yang terdaftar di BEI. H3: Solvabilitas (Debt to Equity Ratio) berpengaruh
signifikan
terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan pada
perusahaan
otomotif
&
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016
8
komponen dan telekomunikasi yang
pengambilan sampel penelitian adalah
terdaftar di BEI.
sebagai berikut:
H4:
Kepemilikan
Publik
berpengaruh
a.
Perusahaan Otomotif & Komponen
signifikan terhadap ketepatan waktu
dan Telekomunikasi yang terdaftar
pelaporan keuangan pada perusahaan
di Bursa Efek Indonesia (BEI)
otomotif
secara berturut-turut untuk periode
&
komponen
dan
telekomunikasi yang terdaftar di BEI. H5: Opini Audit berpengaruh signifikan
2010, 2011, dan 2012.
b.
Perusahaan
tersebut
telah
terhadap ketepatan waktu pelaporan
menerbitkan
keuangan pada perusahaan otomotif
tahunan untuk periode 2010, 2011,
& komponen dan telekomunikasi
dan 2012.
yang terdaftar di BEI.
c.
keuangan
Memiliki data tanggal penyampaian laporan
METODE PENELITIAN
laporan
keuangan
tahunan
ke
Bapepam untuk periode 2010, 2011, dan 2012.
Populasi dan Sampling
d.
Menampilkan data dan informasi
Populasi adalah wilayah generalisasi
yang digunakan untuk menganalisis
yang terdiri atas objek atau subjek yang
faktor-faktor yang mempengaruhi
mempunyai kualitas dan karakteristik
ketepatan
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
laporan keuangan untuk periode
untuk
2010, 2011, dan 2012.
dipelajari,
kemudian
ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2006:72). Populasi
penelitian
ini
e.
adalah
waktu
penyampaian
Perusahaan yang memperoleh laba selama tahun 2010, 2011, dan 2012.
perusahaan otomotif dan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Variabel Penelitian
(BEI) sejak tahun 2010 sampai 2012.
Variabel dependen yang digunakan
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
dalam penelitian ini adalah ketepatan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
waktu pelaporan keuangan diukur dengan
tersebut (Sugiyono, 2006:73).
menggunakan variable dummy dengan
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan purposive pengambilan berdasarkan
sampel sampling sampel suatu
dengan yaitu dari kriteria
(Jogiyanto, 2004:79). Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016
kategorinya adalah bagi perusahaan yang
cara
tidak tepat waktu (terlambat) masuk
teknik
kategori 1 dan perusahaan yang tepat
populasi
waktu masuk kategori 0.
tertentu Kriteria
9
Variabel
independen
dalam
akan dapat diketahui nilai maksimum, nilai
penelitian ini adalah sebagai berikut:
minimum, rata-rata (mean) dan standar
a.
deviasi dari setiap variabel.
Ukuran perusahaan dalam penelitian
Sedangkan variabel opini auditor
ini diukur dengan total aset yang
tidak diikutsertakan dalam perhitungan
dimiliki perusahaan.
b.
c.
d.
dalam
statistik deskriptif karena variabel tersebut
penelitian ini diukur dengan profit
memiliki skala nominal. Skala nominal
margin ratio.
merupakan skala pengukuran kategori atau
Profitabilitas
perusahaan
dalam
kelompok (Ghozali, 2005, h. 3). Angka ini
penelitian ini diukur dengan debt to
hanya berfungsi sebagai label kategori
equity ratio.
semata tanpa nilai intrinsik, oleh sebab itu
Solvabilitas
perusahaan
Kepemilikan penelitian
publik ini
diukur
dalam
tidaklah tepat menghitung nilai rata-rata
dengan
(mean) dan standar deviasi dari variabel
persentase kepemilikan saham oleh
tersebut (Ghozali, 2005, h. 4).
publik.
e.
Opini audit dalam penelitian ini
Uji Multikolinearitas
diukur dengan variabel dummy,
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah
dimana untuk laporan keuangan
ada
yang
unqualified
variabelvariabel bebas (independen) atau
opinion akan diberikan nilai “1” dan
tidak. Model regresi yang baik adalah
untuk laporan selain unqualified
model yang tidak mempunyai korelasi di
opinion akan diberikan nilai “0”.
antara masing-masing variabel independen
mendapatkan
hubungan
atau
korelasi
antara
(Ghozali, 2011). Teknik Analisis Data Pengujian Hipotesis
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk
Pengujian hipotesis dalam penelitian
memberikan
ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
gambaran tentang distribusi frekuensi
besar pengaruh variabel independen yang
variabel-variabel dalam penelitian ini, nilai
dimasukkan
maksimum, minimum, rata-rata (mean)
variabel dependen. Metode analisis yang
dan standar deviasi.
digunakan untuk menguji hipotesis dalam
mendeskripsikan
dan
Berdasarkan data olahan SPSS yang
dalam
model
terhadap
penelitian ini adalah regresi logistik
meliputi ukuran perusahaan, profitabilitas,
(logistic
regression), dimana
variabel
solvabilitas, dan kepemilikan publik maka
bebasnya merupakan kombinasi antara matrix dan non matrix (nominal). Regresi
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016
10
logistik adalah regresi yang digunakan
TA
untuk
PMR = Margin Laba (Profit Margin
menguji
apakah
probabilitas
terjadinya variabel dependen/terikat dapat diprediksi oleh variabel bebasnya (variabel independen). regresi
Dalam
logistik
Ratio) DER = Rasio hutang terhadap ekuitas
penggunaannya,
tidak
memerlukan
(Debt to Equity Ratio) KP
distribusi yang normal pada variabel bebasnya
(variabel
independen).
Disamping itu, teknik analisis ini tidak memerlukan
uji
normalitas,
= Ukuran Perusahaan (Total aset)
= Persentase kepemilikan publik (Shareholder’s Dispersion)
OA
= Opini Audit
e
= Error
uji
heteroskedastisitas, dan uji asumsi klasik
Hasil Penelitian
pada variabel bebasnya (Ghozali, 2011).
Analisis Statistik Deskriptif
Variabel dependen yang digunakan dalam
penelitian
variabel
menggunakan
pengumpulan dan peringkat data yang
yaitu
apakah
menggambarkan karakteristik sampel yang
tepat
waktu
digunakan dalam penelitian ini. Analisis
keuanganatau
ini untuk menjelaskan karakteristik sampel
binary/dummy,
perusahaan
tersebut
menyampaikan tidak.
ini
laporan
Variabel
Statistik deskriptif berkaitan dengan
yang
terutama mencakup nilai minimum, nilai
digunakan dalam model adalah ukuran
maksimum, nilai rata rata (mean) serta
perusahaan
standar deviasi.
(Total
independen
aset),
profitabilitas
(Profit Margin Rasio), solvabilitas (Debt to equity
ratio), kepemilikan saham
Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi ukuran perusahaan (Total aset),
publik, dan opini audit. Berdasarkan
profitabilitas
rumusan masalah dan kerangka teoritis
solvabilitas
yang telah disajikan sebelumnya, maka
kepemilikan publik, maka akan dapat
model yang digunakan adalah sebagai
diketahui nilai minimum, nilai maksimum,
berikut:
nilai rata rata (mean) serta standar deviasi.
Ln (TL/1-TL) = a + b1TA + b2PMR + b3DER + b4KP + b5OA + e
(Profit (Debt
to
Margin
Rasio),
Equity
Rasio),
Tabel 1 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Keterangan: Ln
= Log Natural
TL
= Profitabilitas perusahaan untuk tidak tepat waktu
1-TL = Profitabilitas perusahaan untuk
Sumber: output SPSS 21 Tahun 2015
tepat waktu Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016
11
Berdasarkan Tabel 2 dapat diperoleh gambaran umum sampel dengan variabel opini audit dapat dilihat pada frequency
Tabel 3 Hasil Uji Multikolonieritas
table. Berdasarkan perhitungan bahwa untuk perusahaan yang memperoleh WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) diberi kode (1)
sedangkan
perusahaan
yang
memperoleh opini selain WTP diberi kode (0). Tabel 2 Deskripsi Data Opini Audit Frequency Percent
Valid
Cumulative
Sumber: Output SPSS 21, Tahun 2015
Percent Percent
Non
2
4.2
4.2
4.2
46
95.8
95.8
100.0
WTP
Pengujian Hipotesis Uji ini juga dilakukan ketika model regresi telah fit dan layak, dalam arti model
WTP Valid Total
48
100.0
dapat
observasinya
100.0
memprediksi
dan
fit
dengan
nilai data
observasinya. Pengujian regresi logistik ini Sumber: Output SPSS 21, Tahun 2015
dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu ukuran perusahaan (total aset),
Multikolonieritas Uji
profitabilitas
multikolonieritas
bertujuan
solvabilitas
(profit (debt
margin
rasio),
equity
rasio),
to
untuk mengetahui apakah terdapat korelasi
kepemilikan saham publik, opini audit
di antara variabel independen dalam model
terhadap variabel terikat yaitu ketepatan
regresi.
waktu pelaporan keuangan.
Cara
yang
digunakan
untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas dalam variabel independen adalah melihat nilai tolerance dan VIF-nya. Suatu model regresi
dinyatakan
multikolonieritas
apabila
Tabel 4 Hasil Uji Hipotesis
terdapat nilai
tolerance<0.10 dan nilai VIF>10 (Ghozali, 2011:106).
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016
12
Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa ukuran
perusahaan
menggunakan signifikan
total
(X1) aset
terhadap
pelaporan
dengan
berpengaruh
ketepatan
keuangan
waktu
perusahaan.
Berdasarkan hasil uji yang disajikan dalam Sumber: Output SPSS 21, Tahun 2015
Tabel 4 di atas, variabel total aset memiliki tingkat signifikan sebesar 0.013. Nilai
Tahap akhir adalah uji koefisien
signifikan tersebut lebih kecil dari tingkat
regresi dimana hasilnya dapat dilihat pada
signifikan 0.05 (5%). Dengan demikian
Tabel 4. Tabel tersebut menunjukkan hasil
hipotesis pertama diterima. Penerimaan
pengujian dengan regresi logistik pada
hipotesis menunjukkan bahwa ukuran
tingkat signifikan 5 persen. Dari pengujian
perusahaan dengan menggunakan total aset
persamaan regresi logistik tersebut maka
berpengaruh terhadap ketepatan waktu
diperoleh model regresi logistik sebagai
pelaporan keuangan.
berikut:
Ukuran perusahaan dilihat dengan total aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Ln (TL/1-TL) = 12,520 – 0,552TA +
Total aset berpengaruh terhadap ketepatan
9,449ROA + 1,059DER + 2,518KP +
waktu
1,735OA + e
pelaporan
keuangan
dapat
dibuktikan dengan adanya data yang didapatkan dari laporan keuangan, yang di
Berdasarkan hasil di atas, maka
unggah dari website BEI. Data tersebut
dapat dijelaskan pengaruh masing-masing
menunjukkan nilai total aset tertinggi pada
variabel bebas terhadap terhadap variabel
perusahaan
PT
terikat sesuai dengan hipotesis-hipotesis
memiliki
total
yang telah dijelaskan.
Rp153.521.000.000.000
Berikut merupakan penjelasan atas pengujian
hipotesis-hipotesis
Astra
Internasional
aset
sebesar
menyampaikan
laporan keuangan tanggal 28 Februari.
dalam
Oleh sebab itu dapat disimpulkan
penelitian ini:
bahwa total aset berpengaruh signifikan
H1:
Ukuran perusahaan (Total aset)
terhadap
berpengaruh berpengaruh signifikan
keuangan perusahaan.
terhadap
H2:
ketepatan
pelaporan keuangan.
waktu
ketepatan
waktu
pelaporan
Profitabilitas (Profit Margin Ratio) berpengaruh berpengaruh signifikan
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016
13
terhadap
ketepatan
waktu
pelaporan keuangan. Hipotesis
kedua
Oleh sebab itu disimpulkan bahwa profitabilitas
yang
diajukan
ketepatan
tidak
waktu
dalam penelitian ini menyatakan bahwa
perusahaan.
profitabilitas (X2) dengan menggunakan
H3:
mempengaruhi
pelaporan
keuangan
Solvabilitas (Debt to Equity Ratio)
profit margin ratio tidak berpengaruh
berpengaruh berpengaruh signifikan
signifikan
terhadap
terhadap
pelaporan
ketepatan
keuangan
waktu
perusahaan.
Berdasarkan hasik uji yang disajikan
ketepatan
waktu
pelaporan keuangan. Hipotesis
ketiga
yang
diajukan
dalam Tabel 4 diatas, variabel profit
dalam penelitian ini menyatakan bahwa
margin ratio memiliki tingkat signifikan
solvabilitas (X3) dengan menggunakan
sebesar 0,164. Nilai signifikan tersebut
debt to equity ratio tidak berpengaruh
lebih besar dati tingkat signifikan 0.05
signifikan
(5%). Dengan demikian hipotesis dua
pelaporan
ditolak. Ditolaknya hipotesis menunjukkan
Berdasarkan hasik uji yang disajikan
bahwa
tidak
dalam Tabel 4 diatas, variabel debt to
berpengaruh terhadap ketepatan waktu
equity ratio memiliki tingkat signifikan
pelaporan keuangan.
sebesar 0,148. Nilai signifikan tersebut
profit
margin
ratio
terhadap
ketepatan
keuangan
waktu
perusahaan.
Profitabilitas ini menggunakan profit
lebih besar dati tingkat signifikan 0.05
margin ratio. Berdasarkan data yang
(5%). Dengan demikian hipotesis ditolak.
didapatkan dari laporan keuangan yang di
Ditolaknya hipotesis menunjukkan bahwa
unggah dari website BEI, dapat dilihat
debt to equity ratio tidak berpengaruh
bahwa
terhadap
pada
perusahaan
baik
yang
memiliki nilai profitabilitas tinggi atau
ketepatan
waktu
pelaporan
keuangan.
rendah tidak dapat menjadikan perusahaan
Solvabilitas ini menggunakan debt
tersebut tepat waktu dalam menyampaikan
to equity ratio. Berdasarkan data yang
laporan keuangan. Sebagai contoh pada PT
didapatkan dari laporan keuangan yang di
Inovisi
memperoleh
unggah dari website BEI, dapat dilihat
profitabilitas sebesar 70.15% dan PT
bahwa pada perusahaanperusahaan baik
Prima
yang
yang memiliki nilai solvabilitas tinggi atau
memperoleh profitabilitas sebesar 0.04%
rendah tidak dapat menjadikan perusahaan
pada tahun 2011, perusahaan-perusahaan
tersebut tepat waktu dalam menyampaikan
tersebut
laporan keuangan. Sebagai contoh pada PT
Infracom
Alloy
tidak
menyampaikan
yang
Steel
Universal
tepat
waktu
laporan
keuanngan
perusahaan. Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016
dalam
Indomobil
Sukses
Internasional
yang
memiliki solvabilitas sebesar 499.25% dan
14
PT Inovisi Infracom yang memperoleh
rendah tidak dapat menjadikan perusahaan
solvabilitas sebesar 20.98% pada tahun
tersebut tepat waktu dalam menyampaikan
2010,
tersebut
laporan keuangan. Sebagai contoh pada PT
tidak tepat waktu dalam menyampaikan
Astra Otoparts yang memiliki saham
laporan keuanngan perusahaan.
public sebesar 4,28% dan PT Multi Prima
perusahaan-perusahaan
Oleh sebab itu disimpulkan bahwa
Sejahtera memiliki saham publik sebesar
solvabilitas tidak mempengaruhi ketepatan
70.29%, perusahaan-perusahaan tersebut
waktu pelaporan keuangan perusahaan.
tidak tepat waktu dalam menyampaikan
H4:
laporan keuanngan perusahaan.
Kepemilikan
Publik
berpengaruh
berpengaruh
signifikan
ketepatan
waktu
terhadap pelaporan
Oleh sebab itu disimpulkan bahwa kepemilikan
saham
publik
tidak
keuangan.
mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan
Hipotesis keempat yang diajukan
keuangan perusahaan.
dalam penelitian ini menyatakan bahwa
H5: Opini
Audit
berpengaruh
kepemilikan saham publik (X4) tidak
berpengaruh
signifikan
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan
ketepatan
waktu
waktu pelaporan keuangan perusahaan.
keuangan.
Berdasarkan hasik uji yang disajikan
Hipotesis kelima yang diajukan
dalam Tabel 4 diatas, variabel kepemilikan
dalam penelitian ini menyatakan bahwa
saham publik memiliki tingkat signifikan
opini
sebesar 0,245. Nilai signifikan tersebut
signifikan
lebih besar dati tingkat signifikan 0.05
pelaporan
(5%). Dengan demikian hipotesis ditolak.
Berdasarkan hasik uji yang disajikan
Ditolaknya hipotesis menunjukkan bahwa
dalam Tabel 4 diatas, variabel opini audit
kepemilikan
tidak
memiliki tingkat signifikan sebesar 0,369.
berpengaruh terhadap ketepatan waktu
Nilai signifikan tersebut lebih besar dati
pelaporan keuangan.
tingkat signifikan 0.05 (5%). Dengan
saham
Kepemilikan
publik
saham
audit
(X5)
tidak
terhadap
terhadap pelaporan
berpengaruh
ketepatan
keuangan
waktu
perusahaan.
publik
demikian hipotesis ditolak. Ditolaknya
dihitungan dengan kepemilikan saham
hipotesis menunjukkan opini audit tidak
publik/masyarakat dibagi jumlah saham
berpengaruh terhadap ketepatan waktu
yang beredar. Berdasarkan data yang
pelaporan keuangan.
didapatkan dari laporan keuangan yang di
Opini
Audit
diterima
melalui
unggah dari website BEI, dapat dilihat
pernyataan
bahwa pada perusahaan-perusahaan baik
terhadap laporan keuangan yang diperiksa
yang memiliki saham publik tinggi atau Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
oleh akuntan public. Berdasarkan data
Volume 11, No.2, Tahun 2016
yang
dilihat
perusahaan
15
yang didapatkan dari laporan keuangan
audit
tidak
berpengaruh
terhadap
yang di unggah dari website BEI, dapat
ketepatan waktu pelaporan keuangan.
dilihat bahwa pada perusahaan-perusahaan yang memperoleh opini wajar tanpa
Implikasi
pengecualian tidak menjadikan perusahaan tersebut
menyampaikan
laporan
keuangannya dengan tepat waktu.
Ukuran
perusahaan
dapat
diindikatorkan dengan sumber daya dan sistem pengendalian internal yang kuat
Oleh sebab itu disimpulkan bahwa
yang dimiliki perusahaan dalam aktivitas
opini audit tidak mempengaruhi ketepatan
perusahaan. Perusahaan yang memiliki
waktu pelaporan keuangan perusahaan.
sumber
daya
pengendalian KESIMPULAN,
IMPLIKASI,
DAN
internal
memungkinkan
yang
perusahaan
dan lemah
terlambat
Analisis laporan keuangan merupakan alat
Kesimpulan Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mencari tahu hubungan antara pengaruh perusahaan
profitabilitas solvabilitas
sedikit
dalam menyampaikan laporan keuangan.
SARAN
ukuran
yang
(profit (debt
to
untuk mengetahui langkah yang akan diambil masa mendatang.
(total
aset),
margin
ratio),
informasi tentang kemampuan perusahaan
equity
ratio),
dalam
Profitabilitas
yang
memperoleh
memberikan
keungan
dan
kepemilikan saham publik, dan opini audit
solvabilitas yang memberikan informasi
terhadap
tentang
ketepatan
waktu
pelaporan
kemapuan
perusahaan
dalam
keuangan. Yang menjadi objek dalam
memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
penelitian ini adalah perusahaan otomotif
Bentuk
& komponen dan telekomunikasi go
mempengaruhi
public/listed di Bursa Efek Indonesia yang
keputusan oleh pihak investor dalam
mengeluarkan laporan keuangan berturut-
melakukan investasi pada perusahaan
turut selama 3 tahun sejak tahun 2010-
karena didalamnya terdapat informasi-
2012.
informasi penting yang akan digunakan. Berdasarkan
tersebut
dalam
akan
mengambilan
pengujian
Jika informasi-informasi tersebut tidak
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
diperoleh dengan tepat waktu makan akan
yang diukur dengan total aset berpengaruh
berdampak
terhadap
pada
keuangan.
ketepatan
hasil
analisis
waktu
Sedangkan
pelaporan
profitabilitas,
solvabilitas, kepemilikan publik, dan opini
ketidakpercayaan
perusahaan.
Hal
lain
investor seperti
kepemilikan saham oleh publik dan opini audit
juga
akan
berdampak
dalam
pengambilan keputusan. Jika informasi Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016
16
tersebut tidak diperoleh dengan segera
menempatkan
pihak investor tidak akan melakukan
keuangan yang dipublikasikan.
investasi kepada perusahaan.
3.
Selain
tanggal
ukuran
profitabilitas,
laporan
perusahaan, solvabilitas,
Saran
kepemilikan saham publik, dan opini
Saran yang bisa penulis berikan adalah
audit
sebagai berikut:
variabel independen lain yang sesuai
1.
Jumlah dengan
2.
sampel
dapat
diperluas
menambahkan
jumlah
dapat
juga
ditambahkan
serta dapat mempengaruhi ketepatan waktu
pelaporan
keuangan
periode penelitian sehingga dapat
perusahaan, seperti reputasi KAP,
diperoleh hasil yang lebih baik.
umur
Variabel
dependen
dikembangkan
dapat
lagi
lebih
operasi,
perusahaan, dan
kompleksitas
internal
auditor
dengan
.
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016
17
DAFTAR PUSTAKA Riyanto, Bambang. Dasar-Dasar Pembelajaan Perusahaan. Edisi keempat. Penerbit. BPFEYogyakarta, 2004. Sugiarso, G dan Winarwi. Manajemen Keuangan. Cetakan kedua. Media Persindo, Yogyakarta, 2006. Munawir. Analisis Laporan Keuangan. Edisi keempat. Penerbit. Liberty, Yogyakarta, 2007. Sutrisno. Manajemen Keuangan teori, Konsep dan aplikasi. Edisi Pertama. Cetakan ketujuh. Penerbit Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi Yogyakarta, 2009. Harahap, Sofyan Syafri. “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009. Munawir. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4, Liberty, Yogyakarta, 2010. Ikatan AkuntanIndonesia. Akuntansi Keuangan. Empat, Jakarta, 2009.
Standard Salemba
Fahmi, Irham. Manajemen Teori, Kasus dan Solusi. Bandung: ALFABETA, 2011. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002. Indonesia. Undang-Undang Pasar Modal. Undang-Undang No. 8 Tahun 1995. LN No. 64 Tahun 1995, TLN No. 3608. Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan. Edisi 2007. Penerbit: Salemba Empat. Jakarta, 2007.
McGee, Robert W. “Corporate Governance and the Timeliness of Corporate Financial Reporting: A Case Study of the Russian Energy Sector”. Andreas of School and Bussiness Working Paper. Barry University USA, 2007. Hendriksen, Eldon S. dan Michael F. Van Breda. Teori Akuntansi. Jakarta: Interaksara, 2008. Keputusan Ketua BAPEPAM 36/PM/2003 tanggal 30 2003 tentang laporan tahunan dan laporan tengah tahunan.
No. KepSeptember keuangan keuangan
Keputusan direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor 307/BEJ/07-2004 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Salemba Empat. Jakarta, 2012. Rachmawati, Ike Kusdyah. Manajemen Sumber Daya Manusia. CV Andi Offset, Yogyakarta, 2008. Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP80/PM/1996 didownload dari www.bapepam.go.id Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-36/PM/2003 didownload dari www.bapepam.go.id Peraturan Bapepam Nomor didownload www.bapepam.go.id
X.K.2 dari
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016
74
Hilmi, Utari dan S.Ali. Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ). Simposium Nasional Akuntansi XI Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta, 2008.
Aida,
Fauziah dan Nazira. Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Kepada Publik: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi. Vol. 2. No. 2. Juli 2009.
Saleh, R., dan Susilowati. Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis Strategi, 2004, Vol.13. No. 11.Hal: 67-80.
Yusralaini. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Ke Publik Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI 2005-2007. Jurnal Ekonomi. Vol 18, No 2 Juni 2010.
Catrinasari, Renni. ”Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek Jakarta, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2006.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Pusat Bahasa Depdiknas, 2003.
Srimindarti Ceacilia. Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Fokus Ekonomi, 2008, Vol. 7, No.1, h.1521. Yovita, Nella. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Pertambangan di BEI 2008-2010. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol 1, NO. 1, Januari 2012.
Erlina, Sri Mulyani. Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen, Cetakan Pertama USU Press, Medan, 2007. Wind, Ajeng. Laporan Keuangan PT, CV, Persero. Jakarta Timur. Dunia Cerdas, 2014. Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro, Semarang, 2005.
Ratnawati, Vince dan R. Adri Satriawan. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Real Estate Property tahun 2008-2010. Jurnal Akuntansi. Universitas Riau, 2010. Abdul Kadir. “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, 2011. Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016
169
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016
170