Hubungan Pemberian Asi Eksklusif, Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Kecerdasan (IQ) Pada Siswa Kelas I dan II di MI Hidayatul Athfal Depok Tahun 2014 Abi Agistiawan, Kusharisupeni Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia E-mail:
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif, status gizi (TB/U), berat lahir, durasi pemberian ASI, keterpaparan rokok selama kehamilan ibu dan keterlibatan ayah dengan kecerdasan (IQ) siswa kelas I dan II di MI Hidayatul Athfal Depok Tahun 2014. Sekolah ini dipilih sebagai tempat penelitian karena memiliki nilai rata-rata IQ lebih rendah dibandingkan dengan sekolah lain di Depok. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 dengan jumlah sampel sebanyak 146 responden. Rata-rata nilai IQ sampel sebesar 103,92 poin. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pemberian ASI Eksklusif dengan nilai IQ (p=0,004) dengan nilai rata-rata nilai IQ 106,59 poin pada subjek yang diberi ASI Eksklusif dan 102,89 poin pada subjek yang tidak diberikan ASI Eksklusif. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara berat lahir, status gizi (TB/U), durasi pemberian ASI, keterpaparan rokok selama kehamilan ibu dan keterlibatan ayah dengan kecerdasan.
Association Between Exclusive breastfeeding, HAZ, and Other Factors with the Intelligence Quotient (IQ) on 1st and 2nd Grade Student at MI Hidayatul Athfal Depok in 2014. Abstract The purpose of this study is to determine the relationship of exclusive breastfeeding, HAZ, birth weight, duration of breastfeeding, cigarettes exposure during pregnancy of mother, and involvement of father with the intelligence quotient (IQ) on 1st and 2nd grade student at MI Hidayatul Athfal Depok. This school was chooses as a place of area because it has the average IQ lower than the other school in Depok. This study use cross sectional study design, had been done on April 2014 wih 146 respondents. The average IQ score is 103,92 points. The result of this study showed that there were a significant association between exclusive breastfeeding with the intelligence quotient (IQ) (p=0,004), with an average IQ score 106,59 points in subject with exclusive breastfeeding and 102,89 points in subject without exclusive breastfeeding. There was no significant association on HAZ, birth weight, duration of breastfeeding, cigarettes exposure during pregnancy of mother, and involvement of father with the intelligence quotient (IQ). Key words: IQ, exclusive breastfeeding, school children
Pendahuluan Pada era globalisasi ini, setiap negara dituntut untuk mandiri dan memiliki daya saing yang tinggi dalam berbagai bidang. Hal ini sangat berhubungan dengan kualitas SDM yang dimiliki. 1 Hubungan pemberian..., Abi Agistiawan, FKM UI, 2014
Pengukuran kualitas SDM itu sendiri dapat dilihat dengan indikator Pembangunan Manusia (IPM). Secara umum, Indonesia memiliki nilai IPM yang rendah dibandingkan dengan beberapa negara lainnya. IPM Indonesia pada tahun 2013 berada pada peringkat 121 dari 189 negara dengan nilai 0,629. Peringkat ini masih tertinggal dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya seperti Filipina (114), Thailand (103), Malaysia (64), Brunai (30), dan Singapura (18) (UNDP, 2013). Menurut BPS (2013), nilai IPM di jawa barat pada tahun 2012 adalah 73,11. Nilai ini lebih rendah dibandingkan rata-rata nilai IPM provinsi se-Indonesia yaitu 73,29. Salah satu indikator penting dalam penilaian IPM adalah pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (Ali, 2009). Dalam dunia pendidikan, prestasi anak berhubungan dengan tingkat kecerdasannya. Anak yang IQ nya di bawah rata-rata bisa berpengaruh terhadap prestasi belajarnya di sekolah, termasuk berdampak pada tidak naik kelas (Lanawati, 1999; Rahmawati, 2013). Nilai IQ rata-rata anak di Asia Timur adalah 107 poin (Lynn, 1996). Sementara itu, nilai IQ rata-rata anak kelas 5 SD di Vietnam 100 poin dan Jerman 99,13 poin (Rindermann, et al., 2013). Pada penelitian lainnya menunjukkan nilai IQ rata-rata anak usia 6-8 tahun pada beberapa negara ialah Perancis 100,3 poin, Amerika Serikat 99,8 poin, dan Australia 97,7 poin (McConochie, 2009), sedangkan untuk di Asia Tenggara, beberapa nilai rata-rata IQ negaranya sebagai berikut: Filipina (90 poin), Malaysia (88,5 poin), Thailand (88 poin) dan Indonesia (87) poin (Lynn & Meisenberg, 2011). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran IQ pada siswa MI Hidayatul Athfal Depok tahun 2014, mengetahui gambaran status gizi, berat lahir, durasi pemberian ASI, pemberian ASI eksklusif, keterpaparan rokok selama masa kehamilan ibu, dan keterlibatan ayah pada siswa MI Hidayatul Athfal Depok tahun 2014 serta mengetahui hubungan antara status gizi, berat lahir, durasi pemberian ASI, pemberian ASI eksklusif, keterpaparan rokok selama masa kehamilan ibu, dan keterlibatan ayah dengan IQ pada siswa MI Hidayatul Athfal Depok tahun 2014.
Tinjauan Teoritis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Nilai IQ Keterpaparan Rokok Selama Kehamilan Ibu Kehamilan adalah periode kritis di mana paparan tembakau dapat mempengaruhi perkembangan janin. Penelitian eksperimental secara konsisten menunjukkan histopatologi perubahan pada janin 2 Hubungan pemberian..., Abi Agistiawan, FKM UI, 2014
dari ibu merokok, khususnya di paru-paru dan otak (Centers
for
Disease
Control
and
Prevention, 2010). Pada orang dewasa yang terpapar rokok mengalami penurunan dalam hal domain bahasa, kecepatan pemrosesan, koordinasi tangan mata, memori verbal dan belajar, memori visual dan visual konstruksi (Shih et al., 2006). Selain itu, keterpaparan rokok juga menyebabkan peningkatan lesi otak, penurunan volume total otak serta penurunan fungsi kognitif secara umum (Stewart et al., 2006; Rowland and McKinstry 2006; Weisskopf et al., 2004) Berat Lahir Berat lahir bayi merupakan prediktor penting kelangsungan hidup perinatal dan neonatal (Kramer, 1987). Anak BBLR yang kurang gizi akan tumbuh lebih pendek dan berpengaruh terhadap perkembangan kognitif (perkembangan kecerdasan anak sejalan dengan perkembangan usianya), dan kemungkinan berhubungan dengan keberhasilan pendidikannya (Kemenkes, 2013). Pemberian ASI Pemberian ASI dapat meningkatkankan kecerdasan anak (Novita dkk, 2008). Mekanisme yang terjadi kemungkinan berkaitan dengan zat gizi yang terkandung di dalam ASI (Prado & Dewey, 2012). Asam lemak esensial (EFA) dan turunannya, termasuk docosahexaeonic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA), merupakan bagian dari struktur jaringan otak, termasuk membran sel (Uauy & Dangour, 2006). Status Gizi Anak yang stunting bisa mempengaruhi kecerdasannya kemungkinan karena kinerja sistem saraf yang menurun (Solihin et al., 2013). Anak yang stunting juga bisa terhambat perkembangan sistem motoriknya karena rendahnya kemampuan mekanik dari otot tricep surae sehingga berdampak pada lambatnya kematangan fungsi otot tersebut (Paiva et al., 2012). Menurut penelitian, lingkungan dengan stimulasi kognitif berpengaruh sebesar 59% dan genetik berpengaruh sebesar 31% terhadap hubungan antara tinggi dan intelegensi (Beauchamp et al.. 2011). Keterlibatan Ayah Keterlibatan ayah mempunyai peran besar dalam meningkatkan perkembangan anak. Kontribusi ayah dalam menyediakan keuangan dan waktu luang terhadap anak dapat meningkatkan perkembangan kognitif dan prestasi akademik anak. (Tamis-LeMonda et al., 2004). Ayah secara tidak langsung memengaruhi perkembangan anak melalui keterampilannya, pendidikannya, pengetahuan atau wawasannya serta dalam hal menyediakan fasilitas yang memberikan stimulasi 3 Hubungan pemberian..., Abi Agistiawan, FKM UI, 2014
terhadap kognitif anak (Pancsofar & Vernon-Feagans, 2010). Menurut Brunelli et al. (2005), ada dua hipotesis terkait kehadiran ayah yang berdampak pada kemampuan kognitif anak. Hipotesis pertama, ayah berkontribusi lebih sosial dan mampu memberikan sumber daya ekonomi yang dibutuhkan kepada keluarga. Hipotesis kedua, dukungan ayah dikaitkan dengan sikap dan praktek ibu yang lebih positif terhadap anak. Genetik Penelitian yang dilakukan di Amerika serikat yang tentang anak kembar monozigotik (MZ) dan juga dizigotik (DZ), menunjukkan bahwa heritabilitas berkorelasi dengan kemampuan kognitif total dengan nilai korelasi MZ 0,86 dan DZ 0,62 (Nichols RC, 1978 dalam Deary et al., 2006). Ini membuktikan bahwa anak kembar yang dibesarkan secara terpisah, IQ mereka masih tetap berkorelasi sangat tinggi walaupun tidak pernah saling kenal (Nur’aeni, 2012). Asupan Zat Gizi Kekurangan yodium pada saat janin yang berlanjut dengan kegagalan pertumbuhan anak sampai usia dua tahun dapat berdampak buruk pada kecerdasan secara permanen (Bappenas, 2011). Anak yang kekurangan energi pritein (KEP), otaknya 15-20% lebih ringan dibandingkan bayi normal, bahkan bisa mencapai 40% bila KEP berlangsung sejak janin (Andarwati et al., 2006). Kekurangan zat mikro seperti besi bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif dengan mekanisme kekurangan besi yang menyebabkan anemia sehingga proses pengangkutan oksigen ke otak menjadi terganggu. Hal ini juga menyebabkan menurunnya kadar neurotransmitter dan gangguan fungsi transmitter yang secara langsung memengaruhi kemampuan kognitif (Felt, 1996 & Pollit 1993 dalam Hulthen, 2003).
Metode Penelitian Sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah siswa kelas I dan II di MI Hidayatul Athfal yang memenuhi kriteria inklusi, yakni memiliki status aktif sebagai siswa aktif di MI Hidayatul Athfal, dan sudah pernah mengikuti tes IQ sebelumnya. Sementara itu, kriteria eksklusinya yakni siswa yang tidak hadir saat pelaksanaan antropometri, orang tua siswa yang tidak bersedia mengikuti pelaksanaan penelitian dan siswa yang ibunya sudah meninggal. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner penelitian yang berisi daftar pertanyaan yang diisi oleh orang tua. Kuesioner yang digunakan merupakan modifikasi dari kuesioner penelitian Nurhasanah (2013), kuesioner gizi dan baduta (Departemen Gizi FKM UI, 2012) dan jurnal ‘Involvment of Father’ 4 Hubungan pemberian..., Abi Agistiawan, FKM UI, 2014
(Palkovitz, 1997). Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional karena pengambilan data dikumulkan dalam waktu yang bersamaan. Metode pengambilan sample pada penelitian ini menggunakan metode total sampling. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat digunakan untuk mengetahui gambaran variabel-variabel yang diteliti, yaitu variabel independen (bebas), antara lain status gizi (TB/U), keterpaparan rokok selama kehamilan ibu, berat lahir, durasi pemberian ASI, pemberian ASI eksklusif, dan keterlibatan ayah dengan kecerdasan serta variabel dependen (terikat) yaitu nilai IQ. Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan dependen. Analisis bivariat ini menggunakan dua uji, yaitu uji korelasi dan uji t. Uji t digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel kategorik dengan numerik. Uji korelasi dan uji regresi linier sederhana digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel numerik dengan numerik. Hasil Penelitian Nilai IQ Tabel 1 Distribusi Data IQ Variabel IQ (skor) High Average Average Low Average
N
%
29 109 8
19,9 74,6 5,5
Mean 103,92
SD 7,109
Min - Maks 81 – 114
Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa rata-rata nilai IQ responden sebesar 103,92 poin dengan standar deviasi 7,109. Nilai IQ terendah sebesar 81 poin dan nilai IQ tertinggi sebesar 114 poin. Dilihat dari presentase diketahui bahwa responden yang memiliki IQ high average sebanyak 29 siswa (19,9%), yang memiliki IQ Avererage sebanyak 109 siswa (74,7%) dan yang memiliki IQ Low Average sebanyak 8 siswa (5,5%). Berat Lahir Tabel 2 Distribusi Berat Lahir Variabel Berat Lahir (kg) Normal BBLR BBLSR
N
%
137 8 1
93,8 5,4 0,8
Mean 3,057
SD 0,476
Min – Maks 1,2 – 4,9
5 Hubungan pemberian..., Abi Agistiawan, FKM UI, 2014
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 2, didapatkan bahwa rata-rata berat lahir responden sebesar 3,057 kg dengan standar deviasi 0,476. Berat lahir responden yang paling rendah sebesar 1,2 kg dan yang paling tinggi sebesar 4,9 kg. Dilihat dari presentase diketahui bahwa responden yang memiliki berat lahir normal sebanyak 137 anak, BBLR sebanyak 8 anak dan BBLSR sebanyak 1 anak. Status Gizi (TB/U) Tabel 3 Distribusi Status Gizi (TB/U) Variabel Status Gizi (TB/U) Pendek Normal
N
%
Mean -0,689
5 141
3,4 96,6
SD 1,00
Min - Maks -2,70 – 2,68
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 3, didapatkan bahwa status gizi berdasarkan umur reponden memiliki nilai rata-rata Z-score adalah sebesar -0,689 (normal), dengan standar deviasi 1,00. Hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata status gizi (TB/U) responden normal (Z-score > -2,0 SD). Nilai Z-score responden yang paling rendah sebesar -2,70 (pendek/stunted) dan yang paling tinggi sebesar 2,68 (normal). Durasi Pemberian ASI Tabel 4 Distribusi Duras Pemberian ASI Variabel Durasi Pemberian ASI (bulan)
Mean
SD
Min – Maks
18,16
9,197
0 – 48
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4, didapatkan bahwa rata-rata durasi pemberian ASI responden yaitu 18,16 bulan dengan standar deviasi 9,197. Durasi pemberian ASI responden yang paling rendah yaitu selama 0 bulan (sejak lahir tidak diberikan ASI) dan yang paling tinggi yaitu selama 48 bulan. Pemberian ASI Eksklusif Tabel 5 Distribusi Pemberian ASI Eksklusif Variabel Pemberian ASI Eksklusif Tidak Iya
n
%
41 105
28 72
Pemberian ASI Eksklusif seperti pada tabel 5, dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu ASI Eksklusif dan tidak ASI Eksklusif. Berdasarkan hasil analisis. diketahui bahwa presentase 6 Hubungan pemberian..., Abi Agistiawan, FKM UI, 2014
responden dengan ASI Eksklusif sebanyak 41 responden (28%) dan yang tidak ASI Eksklusif sebanyak 105 responden (72%). Keterpaparan Rokok Selama Kehamilan Ibu Tabel Error! No text of specified style in document..6 Distribusi Keterpaparan Rokok Selama Kehamilan Ibu
Keterpaparan Kehamilan Ibu Iya Tidak
Variabel Rokok
N
%
81 65
55,5 45,5
Selama
Keterpaparan rokok selama kehamilan ibu seperti pada tabel 5.6, dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu terpapar dan tidak terpapar. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa presentase ibu responden yang terpapar rokok selama kehamilan sebanyak 81 orang (55,5%) dan yang tidak terpapar sebanyak 65 orang (45,5%). Keterlibatan Ayah Tabel 7 Distribusi Keterlibatan Ayah Variabel Keterlibatan ayah (skor)
Mean
SD
Min – Maks
59,88
5,509
42 – 72
Keterlibatan ayah seperti pada tabel 7, didapatkan bahwa keterlibatan ayah menurut persepsi ibu reponden memiliki nilai rata-rata sebesar 59,88 poin, dengan standar deviasi 5,509. Skor keterlibatan ayah menurut persepsi ibu dari jawaban responden yang paling rendah sebesar 42 poin dan yang paling tinggi sebesar 72 poin. Hubungan antara Berat Lahir dengan Nilai IQ Tabel 8 Analisis Hubungan berat lahir dengan nilai IQ Variabel Berat Lahir
Total (n) 146
Korelasi (r) 0,082
P value 0,325
Hubungan antara berat lahir dengan tingkat kecerdasan (IQ) diketahui dengan menggunakan uji korelasi pearson yang dapat dilihat pada tabel 5.8. Dari hasil analisis uji korelasi pearson ini, didapatkan nilai r = 0,082, menunjukkan bahwa hubungan positif antara berat lahir dengan tingkat kecerdasan dalam kekuatan yang lemah (r < 0,25). Dari hasil ini juga didapatkan nilai p = 0,325 (p > 0,05) yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara berat lahir dengan tingkat kecerdasan.
7 Hubungan pemberian..., Abi Agistiawan, FKM UI, 2014
Hubungan antara Status Gizi (TB/U) dengan Nilai IQ Tabel 9 Analisis Hubungan TB/U dengan nilai IQ Variabel TB/U
Total (n) 146
Korelasi (r) 0,052
P value 0,537
Sama seperti variabel berat lahir, hubungan antara status gizi (TB/U) dengan tingkat kecerdasan (IQ) diketahui dengan menggunakan uji korelasi pearson. Dari hasil analisis uji korelasi pearson ini, didapatkan nilai r = 0,052, menunjukkan bahwa hubungan positif antara status gizi (TB/U) dengan tingkat kecerdasan dalam kekuatan yang lemah (r < 0,25). Dari hasil ini juga didapatkan nilai p = 0,537 (p > 0,05) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi (TB/U) dengan tingkat kecerdasan Hubungan Durasi Pemberian ASI dengan Nilai IQ Tabel 10 Analisis Hubungan Durasi pemberian ASI dengan nilai IQ Variabel Durasi Pemberian ASI
Total (n)
Korelasi (r)
P value
146
0,098
0,24
Sama seperti variabel berat lahir dan status gizi (TB/U), hubungan antara durasi pemberian ASI dengan tingkat kecerdasan (IQ) dianalisis dengan menggunakan uji korelasi pearson. Dari hasil analisis uji korelasi pearson ini, didapatkan nilai r = 0,098, menunjukkan bahwa hubungan positif antara status gizi (TB/U) dengan tingkat kecerdasan dalam kekuatan yang lemah (r < 0,25). Dari hasil ini juga didapatkan nilai p = 0,24 (p > 0,05) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara durasi pemberian ASI dengan tingkat kecerdasan. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Nilai IQ Tabel 11 Analisis Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Nilai IQ Pemberian ASI Eksklusif Tidak Iya
Total (n)
Mean
SD
P value
105 41
102,89 106,59
7,593 4,817
0,004
Distribusi tingkat kecerdasan (IQ) berdasarkan rata-rata nilai IQ menurut pemberian ASI Eksklusif dianalisis dengan menggunakan uji t independen. Dari hasil ini didapatkan bahwa responden yang tidak ASI Eksklusif memiliki rata-rata nilai IQ 102,89 poin, sedangkan responden yang ASI Eksklusif memiliki rata-rata nilai IQ 106,59 poin. Dari hasil uji t independen
8 Hubungan pemberian..., Abi Agistiawan, FKM UI, 2014
ini menghasilkan nilai p = 0,004 (p < 0,05) yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan tingkat kecerdasan Hubungan Keterpaparan Rokok Selama Kehamilan Ibu dengan Nilai IQ Tabel 11 Analisis Hubungan Keterpaparan Rokok Selama Kehamilan Ibu dengan nilai IQ Keterpaparan Rokok Selama Kehamilan Ibu Iya Tidak
Total (n)
Mean
SD
P value
81 65
103,25 104,77
7,125 7,053
0,20
Sama seperti variabel pemberian ASI Eksklusif, distribusi tingkat kecerdasan (IQ) berdasarkan rata-rata nilai IQ menurut keterpaparan rokok selama kehamilan ibu responden dianalisis dengan menggunakan uji t independen. Dari hasil ini didapatkan bahwa ibu yang terpapar rokok selama masa kehamilan memiliki rata-rata nilai IQ 103,25 poin, sedangkan responden yang tidak terpapar rokok selama kehamilan memiliki rata-rata nilai IQ 104,77 poin. Dari hasil uji t independen ini menghasilkan nilai p = 0,2 (p > 0,05) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI Eksklusif dengan tingkat kecerdasan. Hubungan Keterlibatan Ayah dengan Nilai IQ Tabel 12 Analisis Hubungan Keterlibatan Ayah dengan Nilai IQ Variabel Keterlibatan Ayah
Total (n)
Korelasi (r)
P value
146
0,063
0,451
Hubungan antara keterlibatan ayah menurut persepsi ibu dengan tingkat kecerdasan dianalisis dengan menggunakan uji korelasi pearson. Dari hasil analisis uji korelasi pearson ini, didapatkan nilai r = 0,063, menunjukkan bahwa hubungan positif antara status keterlibatan ayah dengan tingkat kecerdasan dalam kekuatan yang lemah (r < 0,25). Dari hasil ini juga didapatkan nilai p = 0,451 (p > 0,05) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi (TB/U) dengan tingkat kecerdasan
Pembahasan Berat Lahir Pada hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan positif antara berat lahir dengan nilai IQ dalam kekuatan yang lemah (r < 0,25). Namun, didapatkan nilai p > 0,05 yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara berat lahir dengan IQ. Hasil penelitian 9 Hubungan pemberian..., Abi Agistiawan, FKM UI, 2014
ini sejalan dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Agustin (2013), Nurhasanah (2013) serta S Tong, Peter Baghursa dan Anthony McMichael (2005) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara berat lahir dengan nilai IQ. Studi yang dilakukan oleh Martyn et al. (1996) menemukan bahwa berat lahir dan setiap pengukuran dari ukuran tubuh tidak terkait dengan perkembangan kognitif. Status Gizi (TB/U) Pada analisis penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara TB/U dengan nilai IQ anak (p > 0,05). Beberapa penelitian lainnya yang dilakukan oleh Nurhasanah (2013) pada anak kelas 1 MI di Jakarta, Yunitasari (2012) pada anak SD berusia 7-12 tahun di Kabupaten Brebes, serta Agustin (2013) pada anak di beberapa PAUD di Depok juga menghasilkan hasil yang sama yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi, terutama TB/U dengan nilai IQ anak. Durasi Pemberian ASI Berdasarkan hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara durasi pemberian ASI dengan nilai IQ anak (P > 0,05). Penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya seperti penelitian yang dilakukan oleh Zhou et al (2006) dan Jiang, Foster & Gibson (2011) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara durasi pemberian ASI dengan nilai IQ. Dari hasil analisis multivariate berbagai penelitian terkait durasi pemberian ASI terhadap nilai IQ di berbagai Negara (Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan Selandia Baru), Der, Batty dan Deary (2006) menyimpulkan bahwa confounder terbesar dalam hubungan antara pemberian ASI dengan IQ anak adalah maternal IQ sehingga ketika variabel maternal IQ tidak dikontrol atau tidak diteliti maka peluang memperoleh hasil yang bias akan semakin besar Pemberian ASI Eksklusif Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI Eksklusif dengan peningkatan nilai IQ anak (P < 0,05). Penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitian lain seperti Jedrychowski et al (2012), Denny & Doyle (2010) dan Novita et al (2008) yang mengatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara ASI Eksklusif dengan nilai IQ. Keterpaparan Rokok Selama Kehamilan Ibu Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara keterpaparan rokok selama kehamilan ibu dengan nilai IQ anak karena memiliki nilai P = 0,2 (P> 10 Hubungan pemberian..., Abi Agistiawan, FKM UI, 2014
0,05). Penelitian ini sejalan dengan penelitian-penelitian sebelumnya seperti Jendrychowski et al. (2009), Pereira et al. (2012) dan Yang, Decker & Kramer (2013) yang mengatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara keterpaparan rokok selama kehamilan Ibu dengan nilai IQ. Keterlibatan Ayah Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah dengan dengan nilai IQ anak (p > 0,05). Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, seperti penelitian yang dilakukan oleh Santos et al (2008), Tamis-LeMonda et al (2004), dan Nettle Daniel (2008) yang mengatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah dengan nilai IQ. Perbedaan dalam hal pengukuran kuesioner keterlibatan ayah yang kemungkinan menyebabkan hasil yang berbeda dengan penelitian-penelitian yang sebelumnya.
Kesimpulan
Nilai rata-rata IQ siswa kelas 1 dan II MI Hidayatul Athfal Depok sebesar 103,92 poin (Average) dengan nilai IQ terendah sebesar 81 poin dan nilai IQ tertinggi sebesar 114 poin.
Didapatkan ibu yang melakukan ASI Eksklusif sebesar 28,1% dan Ibu yang terpapar asap rokok selama kehamilan sebesar 55,55%.
Siswa kelas 1 dan II MI Hidayatul Athfal Depok memiliki rata-rata berat lahir 3087 gram (kategori berat lahir normal), rata-rata Z-Score status gizi (TB/U) yaitu -0,689 SD (kategori status gizi normal) dan rata-rata durasi pemberian ASI 18,16 bulan.
Terdapat hubungan yang signifikan antara ASI Eksklusif dengan IQ pada siswa kelas 1 dan II MI Hidayatul Athfal Depok.
Tidak ada hubungan yang signifikan antara berat lahir, status gizi (TB/U), durasi pemberian ASI, keterpaparan rokok selama kehamilan ibu, dan keterlibatan ayah dengan IQ pada siswa kelas 1 dan II MI Hidayatul Athfal Depok.
Saran
Pihak sekolah bekerjasama dengan dinas kesehatan atau puskesmas untuk memberikan informasi dan meningkatkan kesadaran kepada orang tua siswa tentang manfaat ASI bagi
11 Hubungan pemberian..., Abi Agistiawan, FKM UI, 2014
kecerdasan anak dan memberikan informasi dan kesadaran kepada orang tua siswa tentang bahaya rokok bagi kesehatan dan kecerdasan.
Orang tua memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan dan melanjutkan pemberian ASI hingga 24 bulan yang masih memiliki bayi.
Peneliti lain dapat melakukan penelitian serupa dengan variabel-variabel independen yang berbeda dari penelitian ini seperti genetik (parental IQ), asupan zat gizi mikro (Fe, Iodium, Vit B Kompleks, Vit C dan Vit D), stimulasi psikososial dan penyakit infeksi.
Daftar Pustaka Agustin, Cahya Ayu. 2013. Hubungan Pemberian ASI, Stimulasi Psikososial, dan Faktor lain dengan Kemampuan Kognitif (Nilai IQ) pada Anak Prasekolah di Depok Tahun 2013. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masayarakat Universitas Indonesia. Depok Ali, Muhammad. 2009. Pendidikan untuk pembangunan nasional: menuju bangsa Indonesia yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Jakarta: Grasindo Andarwati Rini, Prawirohartono Endy P, dan Gamayanti Indira L. 2006. Hubungan Berat Badan Lahir, Pemberian Asi Eksklusif, Status Gizi Dan Stimulasi Kognitif Dengan Kecerdasan Anak Usia 5 – 6 Tahun. Bappenas. 2011. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015. Beauchamp Jonathan., et al. 2011. On the sources of the height–intelligence correlation:New insights from a bivariate ACE model with assortative mating. Behav Genet 41:242–252 Brunelli SA., et al. 1995. Mothers’ report of paternal support: Associations with maternal childrearing attitudes. Merrill-Palmer Quarterly, 41(2), 152-171 Centers for Disease Control and Prevention. 2010. Surgeon General’s report—how tobacco smoke causes disease: the biology and behavioral basis for smoking-attributable disease. Atlanta, GA, USA: Centers for Disease Control and Prevention Deary Ian J, Spinath Frank M, dan Bites Timothy C. 2006. Genetics of intelligence. European Journal of Human Genetics 14,690–700 Der G, Batty GD, dan Deary IJ. 2006. Effect of breast feeding on intelligence in children: prospective study, sibling pairs analysis, and meta-analysis. BMJ;333(7575):945
12 Hubungan pemberian..., Abi Agistiawan, FKM UI, 2014
Hulthen, Lena. 2003. Iron deficiency and cognition. Scandinavian Journal of Nutrition; 47 (3): 152/156 Jendrychowski Wieslaw., et al. 2009. Gender Specific Differences In Neurodevelopmental Effects Of Prenatal Exposure To Very Low-Lead Levels: The Prospective Cohort Study In ThreeYear. Early Hum Dev. 85(8): 503–510. doi:10.1016/j.earlhumdev Jiang M, Foster E M, dan Gibson-Davis C M. 2011. Breastfeeding and the Child Cognitive Outcomes: A Propensity. Matern Child Health J (2011) 15:1296–1307 Kemenkes. 2013. 1000 Hari Pertumbuhan yang Menentukan Kramer MS.1987. Determinants of low birth weight: methodological assessment and metaanalysis. Bull WHO; 65: 663-737. Lanawati, Sri. 1999. Hubungan antara Emotional Intelligence (EI) dan Intelligence (IQ) dengan Prestasi Belajar SMU Methodist di Jakarta. Tesis. Program Pascasarjana Psikologi Universitas Indonesia. Depok Lynn, R. 1996. Racial and ethnic differences in intelligence in the United States on the Differential Ability Scale.Personality and Individual Differences. 20,271–273 Lynn, Richard dan Meisenberg, Gerhard. 2011. Intelligence: A Measureof Human Capital in Nations. The Journal of Social, Political and Economic Studies Martyn CN, Gale CR, Sayer AA, Fall C. 1996. Growth in utero and cognitive function in adult life: Follow up study of people born between 1920 and 1943.BMJ ;312: 1393–6. McChonocie, William. 2009. On the I.Q. of Nations; Smart, Smarter and Smartest?. TestMaster, Inc. 71 E.15th. Ave. Eugene, Or. 97041 Nettle, Daniel. 2008. Why do some dads get more involved than others? Evidence from a large British cohort. Evolution and Human Behavior 29 416–423 Novita AR. 2013. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perkembangan Kecerdasan Majemuk Anak Usia Prasekolah Di Tk Muslimat Nu 17 Malang Nur’aeni. 2012. TES PSIKOLOGI :Tes Inteligensi dan Tes Bakat. Universitas Muhammadiyah (UM) Purwokerto Press Nurhasanah, Ani. 2013. Durasi Pemberian Asi Dan Stimulasi Psikososial Sebagai Faktor Predominan Terhadap Tingkat Kecerdasan (IQ) Siswa Min 3 Cijantung Jakarta Timur Tahun 2013. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Depok
13 Hubungan pemberian..., Abi Agistiawan, FKM UI, 2014
Paiva Maria., et al. 2012. Stunting delays maturation of triceps surae mechanical properties and motor performance in prepubertal children. Eur J Appl Physiol; 112:4053-61. Pancsofar Nadya & Vernon-Feagans Lynne. 2010. Fathers’ Early Contributions to Children’s Language Developmentin Families from Low-income Rural Communities. Early Child Res Q; 25(4): 450–463 Pereira Frederica P., et al. 2012. Effects of prenatal polycyclic aromatic hydrocarbon exposure and environmental tobacco smoke on child IQ in a Chinese cohort. Environmental Research 114 40–46 Rahmawati Karina Rizki. 2013. Token Economy untuk meningkatkan atensi pada anak Attention Deficit Disorder. Procedia Studi Kasus dan Intervensi Psikologi, Volume 1 (1), 36-40 Rindermann Heiner, Hoang Q.S.N dan Baumeister Antonia EE. 2013. Cognitive ability, parenting and instruction in Vietnam and Germany. Intelligence 41 (2013) 366–377 Rowland, A. S., dan McKinstry, R. C. 2006. Lead toxicity, white matter lesions, and aging. Neurology, 66, 1464–1465 S Tong, Baghurst Peter dan McMichael Anthony. 2006. Birthweight and cognitive development during childhood. Journal of Paediatrics and Child Health 42; 98–103 C Paediatrics and Child Health Division (Royal Australasian College of Physicians) Santos., et al. 2008. Determinants of cognitive functionin childhood: A cohort study in a middle income context. BMC Public Health, 8:202 Shih, R. A., et al. 2006. Environmental lead exposure and cognitive function in community dwelling older adults. Neurol-ogy, 67, 1556–1562 Solihin RDM, Anwar Faisal, Sukandar Dadang. 2013. Kaitan Antara Status Gizi, Perkembangan Kognitif, Dan Perkembangan Motorik Pada Anak Usia Prasekolah. Penelitian Gizi dan Makanan, Vol. 36 (1): 62-72 Stewart, W. F., Schwartz, B. S., Davatzikos, C., Shen, D., Liu, D., Wu, X., et al.. 2006. Past adult lead exposure is linked to neuro-degeneration measured by brain MRI.Neurology, 66,1476–1484 Tamis-LeMonda Catherine S., et al. 2004. Fathers and Mothers at Play With Their 2- and 3Year-Olds: Contributions to Language and Cognitive Development. Child Development. Volume 75, Number 6, Pages 1806–1820
14 Hubungan pemberian..., Abi Agistiawan, FKM UI, 2014
Uauy R dan Dangour AD. 2006. Nutrition in brain development and aging: role of essential fatty acids. Nutr Rev.64(5 Pt 2): S24-33; discussion S72-91. UNDP.2013.
2013
Human
Development
http://hdr.undp.org/sites/default/files/hdr2013_en_summary.pdf
Report.
di unduh tanggal 19
Januari 2013 pukul 14.49 Weisskopf, M. G., et al. 2004. Cumulative lead exposure and prospective changing in cognition among
elderly
men:
The
VA
Normative
Aging
Study.American
Journal
of
Epidemiology,160, 1184–1193 Yang S, Decker A dan Kramer MS. 2013. Exposure to parental smoking and child growth and development: a cohort study. BMC Pediatrics,13:104 Yunitasari, Linda. 2012. Perbedaan Intelligence Quotient (Iq) Antara Anak Stunting dan Tidak Stunting Umur 7 – 12 Tahun Di Sekolah dasar (Studi pada siswa SD Negeri Buara 04 Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes). Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 586 - 595 Zhou Shao J., et al. 2007. Home environment, not duration of breast-feeding, predicts intelligence quotient of children at four years. Nutrition 23 ;236–241
15 Hubungan pemberian..., Abi Agistiawan, FKM UI, 2014