TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Muhammad Syahrir S.Pi.
TERANGI
Pengenalan Genus-Genus Karang
View more PowerPoint from Yayasan
A. Pendahuluan Keahlian identifikasi karang hingga ke tingkat spesies masih tergolong langka di Indonesia. Berbeda dengan identifikasi pada ikan karang yang umumnya langsung ke tahap spesies, identifikasi karang dimulai secara bertahap, yakni dari pengenalan bentuk-bentuk pertumbuhan karang (coral life form) dan tipe-tipe koralit (corallite) terlebih dahulu, kemudian memasuki tingkat marga/genus, dan terakhir ke tingkat spesies.
Identifikasi karang hingga ke tingkat spesies sangat sulit dilakukan, karena melibatkan analisa ciri taksonomi yang rumit dan seringkali ciri tersebut tidak kasat mata, bahkan pada beberapa kasus harus menggunakan teknik analisa DNA. Selain itu jumlah spesies karang di Indonesia tergolong sangat banyak.
1 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Perairan Indonesia terkenal memiliki keanekaragaman jenis karang tertinggi di dunia, disamping Filipina dan Australia. Hasil survei pada suatu kawasan di Raja Ampat, Papua, menemukan sekitar 480 spesies karang, sedangkan spesies karang yang ditemukan di dunia hingga saat ini ada sekitar 800. Dengan kata lain, lebih dari separuh spesies karang di dunia, dapat ditemukan di perairan Indonesia.
B. Teknik Identifikasi Karang
Untuk mengenal dan memahami jenis karang, setiap orang memiliki cara dan pendekatan yang berbeda, tergantung dari fasilitas yang dimiliki saat akan memulai belajar. Beberapa pengalaman yang pernah ada adalah memulai pemahaman dengan belajar dari rangka kapur yang mati dengan bantuan beberapa literatur, baru kemudian melakukan pengamatan langsung di lapangan, atau beberapa orang melakukan hal yang sebaliknya. Kedua pendekatan tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing. Namun yang penting adalah bagamana melakukan penyesuaian-penyesuaian dua arah antara pengamatan lapangan dan pemahaman berbasis literatur.
Teknik identifikasi karang dapat dilakukan dengan beberapa cara:
{slide=Teknik Visual (In situ)}
Teknik
visual (in situ), yakni pengamatan langsung di alam.
2 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Teknik visual ini memperhatikan, bentuk koloni. Cara visual ini lebih mudah untuk spesies karang tertentu, namun tidak dapat diterapkan pada semua spesies karang. Identifikasi karang ke tingkat spesies biasanya membutuhkan alat bantu mikroskop untuk melihat bagian-bagian koralit dari rangka kapurnya.
Pengamatan secara langsung ini bisa gunakan bagi peneliti yang telah berpengalaman, dan dapat dilakukan langsung di alam ( di bawah air dengan penyelaman). Pengamatan terdiri atas:
a. Pengamatan pada bentuk pertumbuhan karang.
Cara ini sangat mudah dan cepat dipelajari yaitu dengan melihat bentuk pertumbuhan koloni karang. Apakah tergolong masif, bercabang, lembaran, dll.
b. Pengamatan terhadap warna dan bentuk.
Pengamatan dilakukan pada warna karang hidup dan bentuk tentakel yang ada (untuk spesies karang tertentu dimana tentakelnya keluar di siang hari).
c. Menelaah rangka kapur karang.
Teknik ini memperhatikan bentuk rangka kapur karang, pada karang yang telah mati. Untuk dapat menerapkan teknik ini, kita terlebih dahulu harus memahami bagian-bagian dari rangka kapur karang. Bagian-bagian dari rangka kapur karang yang kasat mata dan perlu diperhatikan antara lain ialah, bentuk koralit (ceroid, plocoid, meandroid, dll.)
3 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
{/slide}
{slide=Teknik dengan Alat Bantu}
Teknik dengan Menggunakan Alat Bantu (kaca pembesar dan sejenisnya).
Pengamatan bagian-bagian rangka kapur yang berukuran kecil seperti septa, pali, columella, c oenostium, columella , paliform , teeth , dan margins. Alat bantu yang diperlukan antara lain ialah kaca pembesar. Teknik ini harus diawali dengan penyediaan preparat kering dimana koloni telah dimatikan, tapi ini bukan merupakan harga mati sebab untuk koloni-koloni yang berukuran besar biasanya bagian-bagian tersebut masih bisa dilihat langsung dengan mata telanjang bagi yang benar-benar sudah ahli.
{/slide}
{slide=Teknik Analisa DNA}
Teknik Analisa DNA.
Teknik ini berskala laboratorium dan masih jarang dilakukan oleh peneliti. Teknik ini diperlukan untuk kasus-kasus tertentu, dimana kita mengalami kesulitan menentukan spesies dari suatu karang, jika hanya berdasarkan bentuk pertumbuhan koloni dan telaah rangka kapur. Bentuk pertumbuhan koloni karang sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan pola adaptasi karang terhadap kondisi lingkungannya. Oleh karena itu dapat saja terjadi bahwa satu jenis karang
4 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
yang sama, memiliki bentuk pertumbuhan koloni yang berbeda. Untuk membuktikan bahwa mereka masih tergolong satu spesies, diperlukan analisa pada DNA.
{/slide}
C. Karakteristik Dasar Pengenalan Jenis Karang
Diagram di bawah ini mengacu kepada Veron (2000).
5 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Gambar tersebut diatas digunakan sebagai salah struktur satu rangka karakteristik kapur dan untuk bagian-bagian membedakan rangka. jenis karang Istilah-istilah keras : -- Corallite :menunjukkan Rangka kapur yang berbentuk mangkok (septa, costae, columella, paliform merupakan bagian dari corallite )lobes Calice Bagian dalam lingkaran Corallite yang berbentuk lekukan mengikuti bentuk bibir Corallite. Septa berbentuk Dalam satu daun : : : struktur Lempeng dan tajam vertikel yang yang keluar tersusun dari dasar secara dengan radial pola dari berbeda tengah pada tabung, tiap seri spesies. septa Corallite terdapat beberapa lempeng vertikel septa. Costae Bagian septa yang tumbuh hingga mencapai dinding luar daribentuk Corallite --- sering Pali : Bagian dalam sebelah bawah dari septa yang melebar membentuk tonjolan sekitar columella . Membentuk yang disebut lobes .paliform Columella : Struktur yang berada di tengah corallite. Terdapat empat columella dijumpai yaitu padat, berpori, memanjang dan tanpa columella .yang Coenosteum : Suatu horisontal yang tangan. menghubungkan Corallite. Polip Kesatuan jaringan hidup hewan karang - Tentacles kapur pada :malam : Bagian hari darilempeng polip yang menyerupai Umumnyaantar keluar dari rangka
1. Tipe Koloni
6 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Berdasarkan bentuk pertumbuhannya, karang keras terbagi atas karang Acropora dan non-Acr opora (English dkk ., 1994). Perbedaan Acropora dengan non-Acropora terletak pada struktur skeletonnya. Acropora memiliki bagian yang disebut axial koralit dan radial koralit , sedangkan nonAcropora hanya memiliki radial koralit .
Gambar Rangka Acropora
Gambar Rangka non Acropora
7 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
2. Bentuk Pertumbuhan Karang Terdiri atas Non-Acropora dan Acropora
{tab=Non-Acropora}
Kategori bentuk pertumbuhan karang (koloni karang) ini berdasarkan pada English dkk. (1998).
1. Bentuk Bercabang (branching), kode CB, memiliki cabang lebih panjang daripada diameter. Model percabangan sambung-menyambung dan ujung cabang yang runcing.
2. Bentuk Padat (massive), kode CM, umumnya memilik bentuk seperti bongkahan batu. Permukaan karang ini halus dan padat, biasanya ditemukan di sepanjang tepi terumbu karang dan bagian atas lereng terumbu.
8 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
3. Bentuk kerak (encrusting), kode CE, tumbuh mengikuti bentuk substrat tempat ia menempel dengan permukaan yang kasar dan keras serta berlubang-lubang kecil. banyak terdapat pada lokasi yang terbuka dan berbatu-batu, terutama mendominasi sepanjang tepi lereng terumbu. Koloni karang yang baru tumbuh umumnya berbentuk kerak.
4. Bentuk lembaran (foliose), kode CF, merupakan lembaran-lembaran yang menonjol,
9 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
berukuran kecil dan membentuk lipatan atau melingkar. Ditemukan terutama pada lereng terumbu dan daerah-daerah yang terlindung. Bersifat memberikan perlindungan bagi ikan dan hewan lain.
5. Bentuk Jamur (mushroom), berbentuk oval dan tampak seperti jamur,kode CMR, memiliki banyak tonjolan seperti punggung bukit beralur dari tepi hingga pusat mulut. Khusus karang jamur, ia tidak berkoloni, sehingga bila menemukan karang jamur maka ia merupakan satu individu.
6. Bentuk submasif (submassive), kode CS, bentuk kokoh dengan tonjolan-tonjolan atau kolom-kolom kecil.
10 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
7. Karang api (Millepora), kode CML, semua jenis karang api yang dapat dikenali dengan adanya warna kuning di ujung koloni dan rasa panas seperti terbakar bila disentuh.
8. Karang biru (Heliopora), kode CHL, dicirikan dengan warna biru pada rangka kapurnya.
11 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
{tab=Acropora}
Bentuk pertumbuhan Acropora sebagai berikut :
1. Acropora bentuk cabang (Branching Acropora), kode ACB, bentuknya bercabang seperti ranting pohon.
2. Acropora meja (Tabulate Acropora), kode ACT, bentuknya bercabang dengan arah mendatar menyerupai meja. Karang ini ditopang dengan batang yang berpusat atau bertumpu pada satu sisi membentuk sudut atau datar. Bersifat memberi perlindungan pada ikan-ikan yang dapat bersembunyi di balik ”meja” nya.
12 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
3. Acropora mengerak (Encursting Acropora), kode ACE, bentuknya seperti kerak, namun koralitnya menonjol (ada axial corallite ). Biasanya dijumpai pada Acropora yang baru tumbuh membentuk koloni.
4. Acropora Submasif (Submassive Acropora), kode ACS, percabangannya berbentuk gada/lempeng dan kokoh.
13 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
5. Acropora berjari (Digitate Acropora), kode ACD, bentuk percabangannya rapat dengan cabang seperti jari-jari tangan.
{/tabs}
14 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
3. Tipe Corallite Kategori berikut yang tercantum di bawah ini mengacu pada Veron (2000).
{slide=Dinding Terpisah}
a. Dinding terpisah
Plocoid, masing-masing corallite memiliki dindingnya masing-masing dengan tonjolan menyerupai tabung yang dipisahkan oleh coenosteum.
15 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Phaceloid, apabila koralit memanjang membentuk tabung dan juga mempunyai corallite dengan dinding masing-masing yang dipisahkan oleh ruang kosong
Flabello-meandroid, seperti meandroid, membentuk lembah-lembah memanjang, namun koralit tidak memiliki dinding bersama.
Soliter, tipe ini hanya terdiri satu corallite (tidak berkoloni). Umumnya memiliki dua bentuk yaitu bulat dan lonjong.
16 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
{/slide}
{slide=Dinding Menyatu}
b. Dinding menyatu
Cerioid, apabila dinding corallite saling menyatu (bersanding satu sama lain) dan membentuk permukaan yang datar.
17 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Meandroid, corallite disatukan oleh dinding-dinding yang saling menyatu dan membentuk kanal - kanal seperti sungai.
{/slide}
{slide=Spesial}
c. Spesial
Themnasterioid, yaitu antar corallite tidak berdinding, membentuk kanal-kanal kecil yang terpusat.
18 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Hydnophoroid, corallite pembatas, tersebar padaterbentuk seluruh permukaan seperti bukit koloni. yang masing – masing memiliki dinding
{/slide}
D. Sistematika Karang
Dari 800 spesies yang ditemukan di dunia, sekitar 450 spesies di antaranya dapat ditemukan di Indonesia. Karang keras di Indonesia terbagi kedalam 6 ordo (2 kelas), namun 90 % diantaranya merupakan Ordo Scleractinia.
{slide=Tabel Klasifikasi Karang} OUTLINE OF CLASSIFICATION
Phylum Cnidaria (Coelenterata)
19 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Class
Ordo
Sub-Ordo
Familia
Genus
Anthozoa
Coenthecalia
20 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Helioporidae Heliopora
Gorgonacea
Corallidae
Corallium
Melithaeidae
21 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Melithaea
Stolinifera
Tubiporidae
Tubipora
Scleractinia
Archaecoenina
Astrocoeniidae
22 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Stylocoeniella
Acroporidae
Acropora
23 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Montipora
Anacropora
24 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Astreopora
Pocilloporidae
Pocillopora
25 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Seriatopora
Stylophora
26 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Palauastrea
Madracis
Fungiina
27 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Siderastreidae
Psammocora
Coscinaraea
28 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Pseudosiderastrea
Siderastrea
29 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Anomastrea
Horastrea
30 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Agariciidae
Pavona
Leptoseris
31 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Gardineroseris
Coeloseris
32 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Pachyseris
Agaricia
33 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Fungiidae
Cycloseris
Diaseris
34 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Heliofungia
Fungia
35 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Herpolitha
Polyphyllia
36 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Halomitra
Sandalolitha
37 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Lithophyllon
Zoopilus
38 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Podabacia
Micrabaciidae
Letepsammia
39 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Fungiacyathidae
Fungiacyathus
Faviina
Rhyzangidae
Culicia
40 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Astrangia
Pectiniidae
Echinophyllia
41 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Oxypora
Mycedium
42 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Pectinia
Physophyllia
43 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Mussidae
Blastomussa
Cynarina
44 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Scolymia
Australomussa
45 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Acanthastrea
Lobophyllia
46 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Symphyllia
Merulinidae
Hydnophora
47 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Merulina
Paraclaverina
48 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Scapophyllia
Boninastrea
49 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Faviidae
Caulastrea
Favia
50 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Barabattoia
Favites
51 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Goniastrea
Faviidae
Platygyra
52 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Australogyra
Leptoria
53 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Oulophyllia
Oulastrea
54 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Montastrea
Plesiastrea
55 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Diploastrea
Leptastrea
56 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Astreosmilia
Arythrastrea
57 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Cyphastrea
Echinopora
58 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Moseleya
Trachyphylliidae
Trachyphyllia
59 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Wellsophyllia
Caryophyllina
Caryophylliidae
Euphyllia
60 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Catalophyllia
Plerogyra
61 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Physogyra
Montigyra
62 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Nemenzophyllia
Gyrosmilia
63 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Heterocyathus
& Ahermatypic 20
64 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Parasmillidae
Turbinolidae
65 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Guyniidae
Stenocyathus
Flabellidae
Flabellum
66 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Placotrochus
Monomyces
67 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Gardineria
Meandrina
Oculinidae
Galaxea
68 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Archelia
Madrepora
69 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Cyathelia
Meandrinidae
Ctenella
70 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Dendrophyllina
Dendrophylliidae
Dendrophyllia
Tubastrea
71 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Turbinaria
Balanophyllia
72 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Duncanopsammia
& Ahermatypic 7
73 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Poritina
Poritidae Porites
Stylaraea
74 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Goniopora
Alveopora
Hydrozoa
Milleporina
75 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Milleporidae
Millepora
Stylasterina
Stylasteridae
Stylaster
76 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Distichopora
{/slide}
E. Beberapa Genus Karang yang Umum di Indonesia Berdasarkan survei karang yang pernah dilakukan di beberapa daerah di Indonesia oleh beberapa ahli karang, ternyata genus karang yang umum dijumpai di perairan Indonesia antara lain meliputi :
{slide=Acropora}
1. Genus Acropora (Familia Acroporidae)
Genus Acropora memiliki jumlah jenis (spesies) terbanyak dibandingkan genus lainnya pada karang. Karang jenis ini biasanya tumbuh pada perairan jernih dan lokasi dimana terjadi pecahan ombak. Bentuk koloni umumnya bercabang dan tergolong jenis karang yang cepat tumbuh, namun sangat rentan terhadap sedimentasi dan aktivitas penangkapan ikan.
77 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Karakteristik bentuk rangka kapur genus Acropora antara lain ialah: -
Koloni biasanya bercabang, jarang sekali menempel ataupun submasif. Koralit dua tipe, axial dan radial. Septa umumnya mempunyai dua lingkaran. Columella tidak ada. Dinding koralit dan coenosteum rapuh. Tentakel umumnya keluar pada malam hari.
{/slide}
{slide=Montipora}
2. Genus Montipora (Familia Acroporidae)
Genus Montipora sering ditemukan mendominasi suatu daerah. Sangat tergantung pada kejernihan suatu perairan. Biasanya berada pada perairan dangkal berkaitan dengan intensitas cahaya yang diperolehnya dengan bentuk koloni berupa lembaran.
Karakteristik bentuk rangka kapur genus Montipora ini antara lain ialah: - Bentuk koloni bervariasi, ada yang submasif, laminar, menempel ataupun bercabang. - Ukuran koralit umumnya kecil. - Septa umumnya memiliki dua lingkaran dengan bagian ujung (gigi) muncul keluar. Apabila disentuh maka akan terasa tajam. - Tidak memiliki columella. - Dinding koralit dan coenosteum keropos. Coenosteum memiliki beberapa tipe: Papillae (bila coenosteum lebih kecil dibandingkan dengan ukuran koralit), dan tuberculae
78 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
jika sebaliknya. Apabila berkelompok mengelilingi koralit disebut thecal papillae dan juga ada thecal tuberculae . - Tentakel umumnya keluar pada malam hari. - Karang yang struktur rangka kapurnya mirip dengan genus Montipora adalah genus Porit es , dan kadangkala sulit untuk membedakannya.
Namun pada pengamatan bawah air, struktur internal pada koralit karang genus Porites lebih jelas terlihat dibandingkan dengan karang genus Montipora , dan sebagian besar Montipora memiliki coenosteum yang lebar, sementara Porites tidak memiliki coenosteum .
{/slide}
{slide=Pocillopora}
3. Genus Pocillopora (Familia Pocilloporidae)}
Karakteristik bentuk rangka kapur genus Pocillopora antara lain ialah: - Koloni umumnya berbentuk submasif, bercabang, ataupun bercabang dengan bentuk
79 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
pipih. - Koloni ditutupi oleh verrucae. - Koralit cekung ke dalam pada verrucae. - Koralit mungkin tidak memiliki struktur dalam atau memiliki columella yang kurang berkembang. - Memiliki dua lingkaran septa yang tidak sama. - Coenosteum biasanya ditutupi oleh granules (butiran). - Tentakel umumnya keluar hanya pada malam hari.
Genus Pocillopora merupakan satu-satunya genus pada karang yang memiliki verrucae. Hal tersebut menjadi ciri khas yang membedakannya dengan genus-genus karang yang lain.
{/slide}
{slide=Seriatopora}
4. Genus Seriatopora (Familia Pocilloporidae)
Karakteristik genus Seriatopora antara lain ialah: - Ciri khas koloninya berbentuk compact bushes dengan cabang yang halus. - Koralit tersusun rapi (neat rows) sepanjang cabang. - Koralit sebagian besar tenggelam (immerse) dan struktur internal tidak begitu berkembang kecuali columella. - Septa umumnya berjumlah satu, namun kadangkala terdiri atas dua lingkaran, dan telah berkembang dan menyatu hingga ke columella. - Coenosteum ditutupi oleh spinules (duri-duri) yang halus. - Struktur rangka kapur genus Seriatopora hampir mirip dengan genus Stylophora, tetapi dapat dibedakan, dimana percabangan genus Seriatopora lebih halus (kecil) dibandingkan dengan genus Stylophora .
80 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
{/slide}
{slide=Favia}
5. Genus Favia (Familia Faviidae)
Karakteristik bentuk rangka kapur genus Favia antara lain ialah: - Bentuk koloni umumnya masif, flat atau dome-shaped. - Koralit sebagian besar monocentric (satu columella dalam satu corallite) dan plocoid. - Memperbanyak koralit melalui pembelahan intratentacular. - Tentakel umumnya keluar hanya pada malam hari. - Struktur rangka kapur genus Favia mirip dengan genus Favites tapi dapat dibedakan dengan perbedaan tipe koralit karang. Tipe koralit Favites tergolong ceroid , sedangkan tipe koralit Favia tergolong plocoid .
{/slide}
{slide=Favites}
6. Genus Favites (Familia Faviidae)
81 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Beberapa karakteristik bentuk rangka kapur dari genus Favites : - Bentuk koloni umumnya masif, flat atau dome-shaped. - Koralit berbentuk monocentric dan ceroid, beberapa berbentuk subplocoid. - Pada koloni karang ini, antar dua koralit dibatasi oleh satu dinding koralit.
{/slide}
{slide=Porites}
7. Genus Porites (Familia Poritidae)
Beberapa karakteristik bentuk rangka kapur dari genus Porites : - Bentuk koloni ada yang flat (foliaceous atau encrusting), masif atau bercabang. - Koloni yang masif berbentuk bulat ataupun setengah bulat. Koloni masif yang kecil akan terlihat berbentuk seperti helm atau dome-shaped, dengan diameter dapat mencapai lebih dari 5 m. - Koralit berukuran kecil, cekung ke dalam (terbenam) pada badan koloni dengan lebar Cal ice kurang dari 2 mm. - Tentakel umumnya keluar pada malam hari.
Genus Porites ini mirip dengan genus Montipora dan Stylaraea, namun memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan antara Porites dengan Montipora
82 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
ialah bahwa Porites memiliki bentuk pertumbuhan yang lebih beragam, koralit pada Porites lebih besar, kokoh dan tidak ada elaborate thecal (perpanjangan dinding koralit). Genus Montipora mempunyai dua tipe coenosteum , yaitu reticulum papillae dan tuberculae. Selain itu, Porites memiliki koralit yang umumnya selalu terlihat septanya, sementara Montipora hanya memiliki perpanjangan gigi septa yang menonjol keluar sehingga terasa runcing dan kasar bila tersentuh.
{/slide}
{slide=Goniopora}
8. Genus Goniopora (Familia Poritidae)
Karakteristik : - Bentuk koloni columnar , masif dan encrusting. - Koralit tebal tapi berdinding keropos dan calice memiliki septa yang kokoh dan memiliki c olumella . - Polip genus Goniopora berukuran panjang dan keluar baik pada malam maupun siang hari.
83 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
- Polip genus Goniopora memiliki 24 tentakel.
{/slide}
{slide=Fungia}
9.Genus Fungia (Famili Fungiidae)
Karakteristik : - Cara hidup tidak menempel pada substrat (free living) kecuali yang masih belum dewasa ( juvenile ). -
Hidup dengan tidak membentuk koloni (soliter). Memiliki satu mulut. Rangka kapur umumnya berbentuk bulat dan atau lonjong. Bagian bawah koloni ada yang memiliki ferporation (lubang rangka).
{/tabs}
Daftar Acuan
English S, Wilkinson C, Baker V. 1998. Survey manual for tropical marine resources. Townsville: Australian Institute of Marine Science.
84 / 85
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG KERAS (Hard Coral) Ditulis oleh Safran Yusri
Veron, JEN. 2000. Corals of the World. Vol. 1. Australian Institute of Marine Science & CRR, Qld: xii + 463 hlm.
85 / 85