Pemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di Indonesia Ditulis oleh Ibnu Faizal
Pemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di Indonesia from Yayasan TERANGI Perdagangan Ikan Hias secara global semakin berkembang dari waktu ke waktu.Indonesia sebagai salah satu eksportir ikan hias memiliki peran penting dalam hal transaksi ikan hias ke beberapa negara importir yang memiliki kebutuhan akan ikan hias tinggi seperti Amerika, China, Hongkong serta beberapa Negara Eropa.
Kebutuhan ikan hias sebagian besar untuk Hobi atau Pecinta ikan hias untuk Aquarium Air Laut dan beberapa digunakan sebagai penelitian di laboratorium. Adapun pembagian kebutuhan pasar global ikan hias meliputi 55% Ikan Hias, 25% Karang dan 20% Invertebrata.
1/6
Pemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di Indonesia Ditulis oleh Ibnu Faizal
Kualitas dari Ikan Hias merupakan hal yang paling utama untuk diperhatikan karena pasar global menuntut produk-produk dalam hal ini ikan hias dalam kondisi yang baik. Penurunan kualitas bisa berakibat turunnya juga permintaan pasar luar kepada eksportir-eksportir ikan hias di Indonesia. Beberapa hal yang menyebabkan kualitas ikan hias rendah atau buruk diantaranya:
• Penggunaan Sianida • Kurang Ahli dalam Penggunaan Jaring dalam proses penangkapan • Salah Menerapkan Prosedur Dekompresi • Buruknya Metoda Penampungan • Buruknya Quality Control • Cara Packing yang Tidak Teliti • Penanganan yang Keliru • Menurunnya Kondisi Lingkungan Laut
Untuk menjawab permasalahan-permasalahan diatas, maka diperlukan suatu solusi dimana dibutuhkan praktik pengelolaan yang bijak sehingga kualitas dari ikan hias yang akan dikirim terjaga baik, Pengelolaan Perikanan Ornamental Ramah Lingkungan solusinya. Pengelolaan Perikanan Ornamental Ramah Lingkungan memiliki prinsip-prinsip yang didalamnya sudah meliputi Aspek Ekonomi, Teknis, Sosial dan Budaya serta Lingkungan sehingga pengelolaan ini bisa berjalan dengan prinsip berkelanjutan (Sustainable). terdapat 14 prinsip-prinsip umum Pengelolaan Perikanan Ornamental Ramah Lingkungan.
PRINSIP-PRINSIP UMUM PENGELOLAAN PERIKANAN ORNAMENTAL 1. Pengelolaan mengacu pada pengelolaan ekosistem perikanan yang berlaku nasional dan internasional
2. Kegiatan pemanfaatan hanya dilakukan di wilayah pemanfaatan yang telah ditentukan.
2/6
Pemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di Indonesia Ditulis oleh Ibnu Faizal
3. Kegiatan pemanfaatan mendukung perlindungan terhadap keanekaragaman hayati.
4. Pemanfaatan dilakukan secara terencana dan terorganisir melalui penyusunan Rencana Pengelolaan Perikanan yang bisa dioperasikan
5. Didasarkan pada penggunaan peralatan dan praktik-praktik ramah lingkungan.
6. Meminimalkan dampak pemanfaatan terhadap sumberdaya lainnya.
7. Didasarkan pada sistem pendataan dan monitoring.
8. Mendorong penggunaan sumberdaya secara optimal yang dapat memberikan keuntungan ekonomi.
9. Mendorong terjaminnya produksi dan pasar yang berkeadilan.
10. Mengupayakan peningkatan kapasitas para pihak terkait.
11. Dilakukan berbasis pada pengetahuan lokal, norma, dan nilai yang berlaku
12. Mencegah timbulnya konflik atau friksi sosial.
13. Mendorongkan pengembangan budidaya.
3/6
Pemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di Indonesia Ditulis oleh Ibnu Faizal
14. Memberikan kontribusi terhadap nelayan/masyarakat pesisir & pulau-pulau kecil dalam bentuk mata pencaharian alternatif
Sedikitnya terdapat 2 tools dalam Pengelolaan Perikanan Ornamental Ramah Lingkungan yang mendukung sehingga prinsip-prinsip Pengelolaan Perikanan Ornamental Ramah Lingkungan dapat terpenuhi sehingga kualitas ikan hias dalam perdagangan global dalam kondisi baik dan dapat diterima oleh pasar.
A. Penerapan metode Penangkapan Biota Ornamental yang Ramah Lingkungan.
B. Penerapan sistem Pendataan dan Monitoring Ikan Hias Laut.
A. Kriteria Metode Penangkapan Biota Ornamental yang Ramah Lingkungan: 1. Memiliki selektifitas tinggi 2. Hasil tangkapan sampingan rendah (by catch) 3. Hasil tangkapan berkualitas tinggi 4. Tidak melakukan penangkapan/pengambilan di daerah terlarang 5. Bahan, alat, dan cara kerja yang digunakan tidak membahayakan nelayan 6. Bahan, alat, dan cara kerja yang digunakan tidak merusak lingkungan dan melanggar aturan
B. Kriteria Sistem Pendataan dan Monitoring: 4/6
Pemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di Indonesia Ditulis oleh Ibnu Faizal
1. Menggunakan desain survei yang sesuai* 2. Analisis yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok target 3. Diseminasi informasi mencapai pihak-pihak yang terkait lainnya. 4. Pendataan dan monitoring** harus mencakup level pemanfaatan (Wilayah tangkapan, nelayan, pengepul) 5. Kegiatan pemanfaatan perikanan harus memiliki sistem pendokumentasian yang adaptif 6. Pendataan dan monitoring dilakukan secara partisipatif
* Desain survey yang sesuai:
• Bisa dilakukan oleh kelompok target • Penggunaan biaya yang optimum • Mampu menjawab kebutuhan pengelolaan • Sesuai dengan kondisi geografis
**Data yang dibutuhkan/didokumentasikan dalam pengelolaan perikanan ornamental: - Wilayah tangkap (wilayah boleh tangkap, wilayah larang tangkap) - Alat tangkap (jumlah, jenis, target alat tangkap) - Produk (tangkapan, penjualan, permintaan, stock di alam, TAC) - Nelayan/pelaku pemanfaatan perikanan ornamental (nelayan, pengepul, dan eksportir)
5/6
Pemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di Indonesia Ditulis oleh Ibnu Faizal
dipresentasikan oleh Idris pada Training Pengelolaan Perikanan Ornamental Sabang 13-15 Mei 2013
6/6