PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT PARTISIPASI KERJA DITINJAU DARI ASPEK DEMOGRAFIS Studi Kasus Desa Tambakrejo, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Disusun Oleh : RATNASARI WIJAYANTI NIM: 07 1324 020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT PARTISIPASI KERJA DITINJAU DARI ASPEK DEMOGRAFIS Studi Kasus Desa Tambakrejo, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Disusun Oleh : RATNASARI WIJAYANTI NIM: 07 1324 020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Hasil karya berupa skripsi ini kupersembahkan pada: Bapak Sugiarto dan Ibu Sri Wahyuni yang tercinta Adikkku Yuliana Rahayu Indrawati yang terkasih Adikku Firman Nugroho yang terkasih Adikku Retno Palupi yang terkasih Pakdhe Samakun yang terkasih Kekasihku Waefik Liadiarto yang tersayang Almamaterku Teman-teman seperjuangan angkatan 2007
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segunmpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar dengan Qalam. Dialah yang mengajar manusia segala yang belum Diketahui.” (Q.S Al-‘Alaq 1-5). Jika COBAAN sepanjang SUNGAI,maka KESABARAN itu seluas SAMUDERA.
Jika
HARAPAN
sejauh
HAMPARAN
MATA
memandang,maka TEKAD mesti seluas ANGKASA membentang. Jika PENGORBANAN sebesar BUMI, maka KEIKHLASAN
harus seluas
JAGAD RAYA… Tuhan memberikan ujian berupa kegagalan dan kehilangan kepadaku untuk mengajarkan hikmah kepadaku… Masa depanmu diciptakan oleh apa yang Anda kerjakan hari ini, bukan besok… (Robert Kiyosaki) Kebahagiaan adalah ketika apa yang anda pikirkan, apa yang anda katakan, dan apa yang anda lakukan berada dalam harmoni… (Mahatma Gandhi) Perubahan tidak akan datang jika kita menunggu orang lain atau lain waktu. Diri kitalah yang ditunggu-tunggu. Dan kitalah perubahan yang kita cari… (Barack Husein Obama) Berangkat dengan penuh keyakinan. Berjalan dengan penuh keikhlasan. Istiqomah dalam menghadapi cobaan.“YAKIN,IKHLAS,ISTIQOMAH“. (TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid) Genius withouth education is like silver in the mine. (Benjamin Franklin)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Educaton is the culture of character. Culture is the education of the mind. (M.Eminescu) If you want something you’ve never had, you must be willing to do something you’ve never done. Success is a journey, not a destination… Pendidikan... telah menghasilkan masyarakat luas bisa membaca tetapi tidak dapat membedakan apa yang pantas dibaca. (G.M. Trevelyan) Tujuan pendidikan adalah untuk menggantikan pikiran yang kosong dengan pikiran yang terbuka. (Malcolm S. Forbes) Permata hanya akan menjadi indah dengan pukulan dan gesekan gerinda. Begitu juga manusia, akan menjadi sempurna dengan ujian dan cobaan… Awal mula menuntut ilmu itu adalah diam. Yang ke-2,mendengar dengan tekun. Yang ke-3,faham dan hafal. Yang ke-4,mengamalkannya. Yang ke5,menyebarluaskannya… Resep sukses adalah belajar saat orang lain tidur, bekerja saat orang lain malas-malasan, bersiap saat orang lain bermain… Kemarin
a ku
berani
berjuang,
hari
ini
aku
berani
meraih
kemenangan…Lakukan yang terbaik dan aku akan dapat hasil yang terbaik pul a … Kuolah kata, kubaca makna, kuikat dalam alinea, kubingkai dalam bab sejumlah lima, jadilah mahakarya, gelar sarjana kuterima, orangtua, calon istri/suami dan calon mertua pun bahagia… Lebih baik terlambat daripada tidak wisuda sama sekali… Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang!!!
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 5 Februari 2013 Penulis
Ratnasari Wijayanti
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama
: Ratnasari Wijayanti
Nomor Mahasiswa : 07 1324 020 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT PARTISIPASI KERJA
DITINJAU DARI ASPEK DEMOGRAFIS” beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 5 Februari 2013 Yang menyatakan
Ratnasari Wijayanti
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT PARTISIPASI KERJA DITINJAU DARI ASPEK DEMOGRAFIS (StudiKasus di DesaTambakrejo, Kec.Buluspesantren, Kab.Kebumen) Ratnasari Wijayanti Universitas Sanata Dharma 2013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan: tingkat partisipasi kerja ditinjau dari aspek demografis di Desa Tambakrejo, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen. P e ne lit ia n d ila ksa na ka n di De s a Ta m b a k re j o , Ke c a m a t a n Buluspesantren, Kabupaten Kebumen pada bulan April 2012. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Populasi penelitian adalah 995 kepala keluarga yang terdiri dari 678 kepala keluarga dari sektor agraris dan 317 kepala keluarga dari sektor kerajinan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 90 responden yang terdiri 45 responden dari sektor agraris dan 45 responden dari sektor kerajinan yang diambil dengan menggunakan rumus Slovin. Teknik dalam penarikan sampel menggunakan sampel acak proporsional. Kemudian dilakukan uji chi-square dengan me n ggu n a k a n so f w a re S PS S v er s i 1 7. 00 . H a s i l p e n guj ia n me n un j uk a n ba h wa : ( 1 ) te r d a p a t pe r b e da a n ya ng s i gn i f i ka n t i n gk a t p a r tis i p a si ke rj a a n ta r a se k to r a gr a r i s da n s e k t o r ke r a j i na n d i t i nj a u da r i f a k t o r umu r d a n f a k t o r pe ke rj a a n, ( 2 ) t i da k te r d a p a t pe r b e da a n t i n gk a t pa r t i si pa s i ke rj a a n ta r a s e k t o r a gr a r i s d a n s e kt o r ke r a j i na n d i t i nj a u d a r i f a kt o r t i n gk a t p e ndi d i k a n d a n j u m la h up a h.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE ANALYSIS OF WORKING PARTICIPATION LEVEL PERCEIVED FROM DEMOGRAPHIC ASPECTS (A case Study atTambakrejo Village, Buluspesantren District, Kebumen Regency) RatnasariWijayanti Sanata Dharma University 2013 This research aims to know the difference of working participation level perceived from demographic aspects atTambakrejo Village, Buluspesantren District, Kebumen Regency. This research was conducted at Tambakrejo Village,Buluspesantren District, Kebumen Regency in April 2012. The data were compiled by observation, interview, and documentation. Population of this research were 995 families consisting of 678 families from agricultural sector and 317 families from handicraft sector. The numbers of samples in this research were 90 respondents consisting of 45 respondents from agricultural sector and 45 respondents from handicraft sector. Those respondents were taken by using Slovin formula. The technique of deriving samples was proportional random sample. Chi-square experiment was conducted by applying software SPSS version 17.00. The result of experiment shows that: (1) there is significant difference of working participation level between agricultural and handicraft sector perceived from age and occupation; (2) there is no difference of working participation level between agricultural and handicraft sector perceived from education level and wage.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan rasa syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan tidak terlepas dari dukungan dan dorongan dari berbagai pihak, yang telah memberikan semangat, saran, kritik, ide, dan penghiburan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada: 1. Tuhan Yang MahaEsayang selalu melimpahkan berkat-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar. 2. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S. J., Rektor Universitas Sanata Dharma
yang
telah
memberikan
kesempatan
untuk
belajar
dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 3. Bapak Rohandi, Ph.D. selakuDekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 4. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikaan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 6. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 7. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 8. Bapak Yohanes Maria Vianey Mudayen., S.Pd.,M.Sc., selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan masukan kepada penulis untuk kesempurnaan skripsi ini, 9. Bapak Drs. P. A. Rubiyanto, terima kasih atas segala dukungan dan saran yang diberikan kepada penulis, 10. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. terimakasih atas segala ilmu yang diberikan 11. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti., M.Si.,M.Ed., yang telah memberikan motivasi dan pengalaman berharga yang mengugah hati untuk terus belajar, 12. Bapak
Hermin
W.H
dan
khususnya
masyarakat
Desa
Tambakrejo,Buluspesantren, Kebumen atas bantuanya sehingan skripsi ini berjalan dengan sukses danlancar.
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Bapak Sugiarto dan Ibu Sri Wahyuni tercinta yang telah memberikan dorongan, nasehat, dan selalu berdoa untuk penulis. 14. Adikku Yuliana Rahayu Indrawati, Firman Nugroho dan Retno Palupi yang selalu memberikan dukungan untuk penulisan skripsi ini. 15. Pakdhe Samakun, Mamah Endah Lestariningsih, Mas Hari dan Mba Dini yang selalu memberikan semangat dan dukungan untuk penulisan skripsi ini. 16. Kekasihku Waefik Liadiarto yang selalu menghibur serta memberi semangat dalam penulisan skripsi ini. 17. Sepupuku tercinta Riza Luciana Septanti dan Titi Nugraheni Rahayu yang selalu memberikan semangat serta memberi dukungan. 18. Saudara-saudaraku Budhe Sri Suharti, Mba Ita, Mas Wawing, Mba Vera, Mas Sandy, Budhe Atin, Mba Pepep, Om Mimo, Mba Yeni, Om Yuli, Mas Yoshi, Mba Pipit, Mas Adri, Mba Happy, Mas Fakhrudin, Devas, Veline, Lintang, Bintang, Adhis, Biru, Rayyan, Erina, Bulik Sri, Om Slamet, Mba Rosi, Mba Aris, Mas Abi, Om Narto, Bulik Jumiati yang selalu memberikan semangat serta memberi dukungan. 19. Keluarga Bapak dan Ibu Khadirin, Mas Wiwin, Mba Endang, Mba Ella, Mas Habib, Mba Ifa, Mas Sulhan, Mas Epik, Dek Safri, Dek Upi, Devi, Salsa, Sahrul dan Hanni yang selalu memberikan semangat serta memberi dukungan. 20. Keluarga Eyang Muhammad Zein, Pakdhe Sugeng, Budhe Cus, Budhe Tuti, Budhe Sri, Pakdhe Nurhadi dan Mba Surat yang selalu memberikan semangat serta memberi dukungan.
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21. Teman-teman
seperjuangan
teman–teman
angkatan
2007,
Anton
Purwoko(semangat terus mbah,jangan menyerah mbah,sarjana di depan mata),Leonilla Riska Herwi Ayunani(makasih udah jadi teman terbaik,maa kalo aku belum bisa jadi teman terbaik buat kamu, tetep jadi nilla yang ceria), Antonius Sutrisno(jangan pernah menanggapi hidup terlalu serius karena tidak ada yang bisa selamat dari kehidupan, santai mas bro), Antonius Suranto(kamu sadar nggak sih kamu itu seperti kalsium,karena aku rapuh tanpamu, hehe peace mas Zu Q cuma guyon), Dian Eva Sunariningsih(salah satu hal terbaik yang aku dapat ketika menghadapi masalah adalah aku bisa melihat siapa saja teman sejatiku, itula dirimu nduk, makasih untuk pertemanan kita), Deska Widayani(ayo neng semangat terus neng,jangan patah semangat yha, harapan ada di depan mata neng), Gregoria Agustin Debby Marisandri(Debby,makasih atas dukungan dan do’anya hingga Q bisa sampai sekarang ini, thanks for all), Kurnia Inggaryati(kamu kog jutek tow,hehehe peace...walaupun q sedikit terlambat tapi Q bisa kan?hehe), Nofika Priliyana(ternyata setelah sekian lama akhirnya perjuangan kita gak sia-sia yha, ternyata kamu toh temen seperjuanganku,hohooo..), Resti Dwi Astuti(makasih
yha
dukungannya,
kapan
kita
beli
klepon
lagi?xixixiii..),Daniel Sunardi (pakdhe,makasih atas dukungannya selama ini dan
do’anya
juga,
Q
pengen
ke
Palembang
dhe...),Daniel
Ugik
Permana(jangan malas-malasan Gik kerjain skripsinya,walaupun terlambat yang penting selesai,cayooo...), Timotius Hendra Armanta(teman paling gokil,paling banyoL,paling muda sendiri tapi tampang dah kaya bapakxiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bapak,hehehehe...), Avallokhita Hernindya Pramodyawardhani(makasih buat pertemanan kita walaupun kita pernah berselisih paham but its okey,buat pelajaran buat kita nduk, selamat menanti si buah hati...), Isdarini(teman pertama ketika awal masuk di USD, jangan individualis yha karena kita hidup nggak sendiri, berbagilah...kepintaran nggak akan habis kog walaupun dibagi dengan orang lain.. peace mba broo..), Brigita Maharani(senang bisa kenal kamu.......), Arif Kurniawan(ayo kang semangat terus, pasti bisa kalo ada kemauan and ditekuni kang...), Yulli Susanti(Yuli, alam memberi kita satu lidah,akan tetapi memberi kita dua telinga yang gunanya tuh agar kita bisa medengar dua kali lebih banyak daripada berbicara,, okey kawan, Q bisa maklum kog...), Chatrin Fanni Ambaria(Chatrin, alam memberi kita satu lidah,akan tetapi memberi kita dua telinga yang gunanya tuh agar kita bisa medengar dua kali lebih banyak daripada berbicara,, okey kawan, Q bisa maklum
kog..),
Yohanes
Leonardus
Fajar
Ari
Wibowo(cihuuuuuuyyyyy....), Antonius Hendri Nugroho(temen yang ceplas-ceplos tapi menyenangkan, sipppp...), Riza Tri Hardiyanto(ayo Za,kejar terus Za tinggal selangkah lagi, impian di depan mata Za...), Agustina Nirmala Ningtyas(semangat terus Ina, kapan kamu berubah jadi feminim??hehe peace Inaa, ampuuunnn...),Frater Willy Sura (makasih frater atas pengajaran spiritualnya,,,,), Dedi Juanto Lumban Gaol (ko sekarang jarang kelihatan di kampus? Kemana broo...), Natalia Wirastuti (Lama tak jumpa denganmu,,,)Theresia Fransine Monalita Ekawati Purwata(Mona, alam memberi kita satu lidah,akan tetapi memberi kita dua telinga yang xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gunanya tuh agar kita bisa medengar dua kali lebih banyak daripada berbicara,, okey kawan, Q bisa maklum kog..), Vitalia Prasasti Prima Kawuri(Lia, alam memberi kita satu lidah,akan tetapi memberi kita dua telinga yang gunanya tuh agar kita bisa medengar dua kali lebih banyak daripada berbicara,, okey kawan, Q bisa maklum kog..), Ida Bagus Susanto(No comment,,,),yang selalu memberikan dukungan kepada penulis untuk segera menyelesaikan kuliah ini. 22. Teman-teman Kost Kuning Comunity Siti Nursolekhah, Yunita Dwiyani, Mba Vero, Mba Novi, Setyaning Nur Asih, Putri Rahmasari, Yanti Umbulele, Devi Mertoyudan, Tia Zierra, Yuni Dwirani, Sekartyasa Kusumastuti dan temanteman Kost Kuning lainnya yang telah memberi dukungan serta menjadi sahabat yang baik. 23. Teman-teman di Ngapak Mbah Suyatno, Mba Dwi, Witanti, Lina Dwi Apriyanti, Meita Dwi Fitriana, Nurul Hikmah dan teman-teman lain terima kasih atas dukungan kalian semua. 24. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang berkepentingan terhadap skripsi ini. Yogyakarta, 5 Februari 2013
Ratnasari Wijayanti xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................
ii
HALAMAN PENGESAHAAN.. ................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAAN.. .............................................
iv
MOTTO ......................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................
vii
PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................................
viii
ABSTRAK...................................................................................
ix
ABSTRACT ................................................................................
x
KATA PENGANTAR .................................................................
xi
DAFTAR ISI ...............................................................................
xvii
DAFTAR TABEL .......................................................................
xxii
DAFTAR GAMBAR................................................................ .....
xxiv
LAMPIRAN ................................................................................
xxv
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................
1
B. Rumusan Masalah ............................................................
6
C. DefinisiOperasionalVariabel ……………………………. .
6
D. Batasan Masalah................................................................
8
E. Tujuan Penelitian ..............................................................
8
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Manfaat Penelitian.............................................................
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................
9
A. DefinisiPartisipasiKerja .....................................................
9
B. Partisipasiditinjau Dari SegiFungsi Yang Diambil MasyarakatdanMotivasiMasyarakat...................................
12
C. Tingkat PartisipasiKerja ....................................................
14
1. Umurdan TPK ..............................................................
15
2. Tingkat Pendidikandan TPK .........................................
15
3. Tingkat Upahdan TPK ..................................................
16
D. AnalisisPartisipasiKerja.....................................................
16
E. MasyarakatPedesaan..........................................................
18
F. KonsepPertanian/Agraris ...................................................
20
1. SistemPertanian ..........................................................
21
2. TujuanRumahTangga .................................................
22
3. Tahap 3 Pembangunan Pertanian ................................
23
4. Syarat-syarat Pembangunan Pertanian ........................
24
5. PeranPertanian ............................................................
24
G. IndustriPedesaan................................................................
26
H. KerangkaPemikiran ...........................................................
27
I. Hipotesis ...........................................................................
28
BAB III METODE PENELITIAN ............................................
30
A. Metode Penelitian .............................................................
30
B. SubjekdanObjekPenelitian .................................................
30
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. PopulasidanSampelPenelitian ............................................
31
1. Populasi ........................................................................
31
2. Sampel …………………………………………………
31
3. PengambilanSampel......................................................
31
D. DefinisiOperasionalVariabel..............................................
32
1. Umur ............................................................................
32
2. Tingkat Pendidikan .......................................................
33
3. JumlahUpah ..................................................................
33
4. Tingkat PartisipasiKerja ................................................
34
E. Data Penelitian ..................................................................
34
1. Data Primer .............................................................................
34
2. Data Sekunder .........................................................................
35
F. TeknikPengumpulan Data .................................................
35
1. Wawancara ...................................................................
35
2. Dokumentasi………………………………………….. .
35
G. Teknik Analisis Data ........................................................
36
BAB IV GAMBARAN UMUM ..............................................................
38
A. KondisiUmum Desa ..........................................................
38
1. Letakdan Batas Wilayah ...............................................
38
2. Demografi.....................................................................
39
3. Hidrologi ......................................................................
39
4. Produktivitas Tanah ......................................................
39
5. Musim ..........................................................................
40
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. PendudukMenurutUsia..................................................
40
7. PendudukMenurut Mata Pencaharian ............................
41
8. PendudukMenurutPendidikan .......................................
42
9. SektorAgraris ................................................................
42
10. SektorKerajinan ............................................................
44
BAB VANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...........
46
A. AnalisaDeskiptifResponden...............................................
46
1. Umur ............................................................................
46
2. Tingkat Pendidikan .......................................................
47
3. JumlahUpah ..................................................................
48
4. Tingkat PartisipasiKerja ................................................
50
B. Deskripsi DataPenelitian ...................................................
51
C. Analisis Data……………………………………….. .........
52
1. PerbedaantingkatPartisipasiKerjaDilihat Dari FaktorUmur .........................................................
53
2. Perbedaan Tingkat PartisipasiKerjaDilihat Dari Faktor Tingkat Pendidikan ...................................
55
3. Perbedaan Tingkat PartisipasiKerjaDilihat Dari FaktorJumlahUpah...............................................
57
4. Perbedaan Tingkat PartisipasiKerjaDilihat Dari FaktorPekerjaan ...................................................
60
D. Pembahasan……………………………………………….
62
1. PerbedaantingkatPartisipasiKerjaDilihat xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari FaktorUmur .........................................................
62
2. Perbedaan Tingkat PartisipasiKerjaDilihat Dari Faktor Tingkat Pendidikan ...................................
65
3. Perbedaan Tingkat PartisipasiKerjaDilihat Dari FaktorJumlahUpah...............................................
66
4. Perbedaan Tingkat PartisipasiKerjaDilihat Dari FaktorPekerjaan ...................................................
67
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ..........................
69
A. Kesimpulan ......................................................................
69
B. Keterbatasan dan Saran Penelitian Selanjutnya ..................
70
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................
72
LAMPIRAN
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3. 1
Pengkategorian Umur ..........................................................
33
3. 2
Pengkategorian Tingkat Pendidikan .....................................
33
3. 3
Pengkategorian Upah ...........................................................
34
3. 4
Pengkategorian Tingkat Partisipasi Kerja .............................
34
4.1 Data Penduduk Menurut Usia..................................................
40
4.2 Data Penduduk Menurut Mata Pencaharian .............................
41
4.3 Data Penduduk Menurut Pendidikan .......................................
42
5.1 Karakteristik Responden Menurut Umur .................................
47
5.2 Karakteristik Responden Menurut Pendidikan .........................
48
5.3 Karakteristik Responden Menurut Upah ..................................
49
5.4 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Partisipasi Kerja ..........................................................
50
5.5 Statistik Deskriptif ..................................................................
51
5.6 Deskripsi Data Berdasarkan Pendidikan ..................................
52
5.7 Perbedaan Tingkat Partisipasi Kerja Dilihat Dari Faktor Umur.....................................................................
53
5.8 Perbedaan Tingkat Partisipasi Kerja Dilihat Dari Faktor Tingkat Pendidikan ..............................................
55
5.9 Perbedaan Tingkat Partisipasi Kerja Dilihat Dari Faktor Upah .................................................................... xxii
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.10 Perbedaan Tingkat Partisipasi Kerja Dilihat Dari Faktor Pekerjaan .....................................................................
xxiii
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
2.1 ...................................................... Kerangka Pemikiran
xxiv
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
I
Kuesioner ............................................................................
II
Tabulasi Data Kuesioner ......................................................
III Tabel Hasil Olah Data dengan Chi-Square ........................... IV Surat Ijin Penelitian .............................................................
xxv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Lebih dari dua pertiga penduduk termiskin di dunia menetap di wilayah pedesaan yang penghidupan pokoknya bersumber dari pola pertanian atau dengan kata lain menjadi masyarakat agraris. Bagi petani bagaimana mempertahankan hidup sehari-hari sudah merupakan sebuah tuntutan dalam menjalani kehidupan dengan berpartisipasi keja pada sektor pertanian. Dengan berpartisipasi pada sektor ini semua kebutuhan hidup ditumpukan pada semua hasil sawah dan hasil olahannya sehingga rata-rata masyarakat pada sektor ini hidup dengan sederhana. Pola hidup yang tradisional dan hasil panen yang seringkali jauh dari harapan membuat pembangunan menjadi lamban. Secara tradisional peran pertanian dalam pembangunan ekonomi hanya dipandang pasif dan sebagai unsur penunjang semata. Berdasarkan pengalaman historis dari negara-negara Barat apa yang disebut sebagai pembangunan ekonomi identik dengan transformasi struktural yang cepat terhadap perekonomian, yakni dari perekonomian yang bertumpu pada kegiatan pertanian menjadi industri modern dan pelayanan masyarakat yang lebih kompleks. Dengan demikian peran utama pertanian hanya dianggap sebagai sumber tenaga kerja dan bahan pangan yang murah demi berkembang sektor industri yang dinobatkan sebagai sektor unggulan dinamis dalam strategi pembangunan ekonomi secara keseluruhan.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Hubungan antara sektor pertanian dengan pembangunan nasional di negra Indonesia pada dasarnya merupakan hubungan yang saling mendukung. Pembangunan Nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sedangkan mayoritas masyarakatnya hidup di pedesaan dengan jumlah terbesar bermata pencaharian di sektor pertanian. Bagi mereka bagaimana mempertahankan hidup sehari-hari sudah merupakan masalah pokok yang menyita seluruh perhatian dan tenaga. Dalam rangka memperjuangkan kelangsungan hidup mereka selalu bekerja keras, bercocok tanam atau menggarap lahan untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Peningkatan kualitas hidup tidak lain merupakan usaha untuk mendapatkan kenyamanan hidup. Salah satu tujuan Pembangunan Nasional lebih diarahkan pada upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan melalui pembangunan sektor pertanian. Daerah pedesaan di Kabupaten Kebumen merupakan wilayah yang memiliki potensi alam yang besar, akan tetapi potensi yang besar itu hanya sebagian kecil yang telah dikembangkan menjadi aktivitas perekonomian. Penduduk pedesaan Kebumen lebih banyak tertuju pada sektor primer, sehingga lebih banyak kegiatan mengolah tanah untuk kegiatan pertanian. Sementara produksi alam lainnya belum banyak dimanfaatkan. Kondisi ini menyebabkan besarnya ketergantungan masyarakat pada keadaan alam. Suatu desa memiliki tanah yang subur dengan pengairan yang lebih, maka dapat dipastikan kalau secara ekonomi penduduk desa itu ekonominya lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Sebaliknya apabila lingkungan alamnya kurang menunjang, pertaniannya kurang subur, maka ekonomi penduduk desa dapat dipastikan sebagian masyarakat desa masih hidup dalam kemiskinan dan keterbelakangan Penyebab dari permasalahan (kemiskinan) adalah kondisi alam desa dan manusianya sendiri yang masih belum memaksimalkan suberdayanya dalam partisipasi kerja. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kab. Kebumen, (IV-44:2005) Kabupaten Kebumen
merupakan
wilayah agraris dan sampai sekarang pertanian merupakan tulang punggung perekonomian daerah, tetapi dalam pelaksanaanya banyak permasalahan yang menghambat peningkatan produksi hasil pertanian yang memadai, permasalahan
tersebut
antara
lain:
produktivitas
lahan
menurun,
kepemilikan lahan yang sempit, penerapan dan pemanfaatan teknologi pertanian belum optimal, rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) dan lemahnya permodalan pada petani. Secara geografis kondisi desa di Kabupaten Kebumen, tanahnya subur tetapi belum diolah secara maksimal karena penduduknya yang jarang dan berpindah-pindah. Ada juga desa yang kurang subur tetapi penduduknya padat sehingga menimbulkan berbagai persoalan. Pemerintah Kabupaten berusaha mengatasi persoalan tersebut dengan tujuan untuk mengatasi berbagai persoalan yang terjadi di pedesaan. Di samping mengurangi kesenjangan sosial antara masyarakat desa dengan masyarakat kota. Pembangunan itu sendiri merupakan rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan berencana yang dilakukan secara sadar oleh masyarakat bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
pemerintah menuju modernisasi dalam rangka pembinaan bangsa (Siagian, 1974: 21) Dalam kehidupan sehari-harinya warga masyarakat desa di wilayah Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen menggantungkan pada alam. alam merupakan segalanya bagi penduduk desa, karena alam memberikan apa yang dibutuhkan manusia bagi kehidupannya. Mereka mengolah alam dengan peralatan yang sederhana untuk dipetik hasilnya guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Alam juga digunakan untuk tempat tinggal. (Beratha, 1984: 13). Sebagaimana pada masyarakat pedesaan seperti desa Tambakreja di wilayah kecamatan ini sering diidentikkan sebagai masyarakat agraris, yaitu masyarakat yang kegiatan ekonominya terpusat pada pertanian. Sektor ini belum bisa melahirkan bermacam pekerjaan, untuk itu mereka tidak bisa mengandalkan pendapatan dari hasil pertanian. Karena hal terebut maka masyarakat desa ini sebagian ada yang melakukan usaha sambilan dengan melakukan industri kecil yaitu sebagai pengrajin dari bahan-bahan sabut kelapa yang notabenya bisa di kelompokan dari hasil pertanian. Dengan demikian akan menimbulkan tingkat partisipasi kerja yang berbeda di kedua sektor tersebut. Masyarakat desa Tambakrejo lebih banyak beraktivitas dengan mengolah lahan sawah, seperti bercok tanam, merawat tanaman, memberi pupuk dan mengambil hasil panen untuk di jual maupun dikonsumsi langsung guna memenuhi kebutuhan hidup mereka. Karena kondisi desanya merupakan desa yang secara geografis banyak lahan persawahanya sehingga menimbukan aktifitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
usaha sambilan yaitu sebagai pengrajin sabut kelapa selain mereka juga bercocok tanam. Di desa ini waktu untuk bekerja biasa akan lebih banyak karena kerajinan sabut kelapa ini dilakukan di masing masing rumah. Usaha kerajinan sabut kelapa ini bukanlah mata pencaharian yang pokok karena mereka juga bercocok tanam. Dengan demikian tingkat partisipasi kerja kedua sektor tersebut menjadi berbeda. Seperti halnya dijelaskan oleh Simanjuntak, (1985: 45) tingkat partisipasi kerja mencerminkan penyediaan tenaga kerja atau jumlah tenaga kerja. Analisa partisipasi kerja atau analisa penyediaan tenaga kerja biasanya dilakukan berdasarkan pendekatan neoklasik. Analisa tersebut terlalu
sederhana
karena
hanya
membahas
bagaimana
seseorang
menetapkan pilihan antara berapa jumlah waktu yang diberikan untuk bekerja dan berapa untuk waktu senggang (termasuk waktu makan, tidur, istirahat dan rekreasi). Kenyataan yang dihadapi sehari-hari adalah bahwa keputusan mengenai apakah seseorang harus bekerja dan berapa lama dalam seminggu dia perlu bekerja bukanlah semata-mata ditetapkan oleh pribadi seseorang tersebut akan tetapi secara bersama-sama oleh semua anggota keluarga. Hal-hal yang dipertimbangkan oleh seseorang dalam memutuskan untuk bekerja adalah untuk pemenuhan kebutuhan hidup yang masingmasing orang berbeda. Sebagian besar masyarakat desa Tambakrejo bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan primer saja seperti kebutuhan pangan, sandang dan papan. Mereka sehari hari bertani dan menjadi pengrajin sabut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
kelapa sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain untuk memenuhi kebutuhan pokok sebagian masyarakat juga ada yang bekerja untuk meningkatkan taraf hidup agar lebih baik, seperti kebutuhan untuk membeli motor, mobil dan membangun rumah dalam upaya peningkatan ststus sosial. Dari latar belakang masalah tersebut maka penulis bermaksud mengambil judul dalam penelitian ini “Analisis Perbedaan Tingkat Partisipasi Kerja Ditinjau Dari Aspek Demografis (Studi Kasus di Desa Tambakrejo Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen).” B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Apakah ada perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari tingkat umur?
2.
Apakah ada perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari tingkat pendidikan?
3.
Apakah ada perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari jumlah upah?
4.
Apakah ada perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari pada sektor agraris dan sektor kerajinan?
C.
Definisi Operasinal Variabel 1.
Umur Umur adalah usia seseorang yang dihitung sejak lahir sampai keadaan yang diinginkan. Variabel umur merupakan variabel continuous yang diukur dalam satuan tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
2.
Tingkat Pendidikan Tingkat pandidikan adalah jenjang seseorang dalam menempuh pendidikan baik secara formal maupun tidak formal.
3.
Jumlah Upah Upah adalah jumlah uang yang diterima sebagai pengganti tenaga kerja dalam suatu aktivitas pekerjaan. Upah ini merupakan variabel continuous diukur dalam satuan rupiah.
4.
Tingkat Partisipasi Kerja Tingkat partisipasi kerja adalah aktivitas seseorang dalam pekerjaan yang diukur dengan sejumlah waktu yang diberikan pekerja untuk melakukan suatu pekerjaan tersebut.
5.
Sektor Agraris Sektor agraris adalah salah satu sektor yang menggunakan sumberdaya hayati untuk memproduksi suatu bahan pangan, bahan baku industri dan sumber energi. Dalam arti sempit pertanian diartikan sebagai pertanian rakyat yaitu usaha pertanian keluarga di mana diproduksinya bahan makanan utama seperti beras, palawija (jagung, kacang-kacangan dan ubi-ubian) dan tanaman-tanaman hortikultura yaitu sayuran dan buah-buahan.
6.
Sektor Kerajinan Sektor kerajinan adalah salah satu sektor usaha yang memproduksi barang jadi dari bahan mentah melalui proses penggarapan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan harga serendah mungkin dengan mutu yang setinggi-tingginya. D.
Batasan Masalah Agar dalam pembahsan lebih fokus pada masalah yang ada atau tidak bias maka perlu adanya batasan masalah sebagai berikut : 1.
Penelitian ini dilakukan pada warga masyarakat desa Tambakreja di wilayah Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen secara umum yang akan di ambil secara random sebagai sampel penelitian.
2.
Variabel partisipasi kerja hanya dibatasi pada masalah umur, tingkat pendidikan, jumlah jam kerja dan jumlah upah.
E.
Tujuan Penelitian Berkaitan dengan hasil penelitian yang akan dicapai, maka tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1.
Perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari faktor umur
2.
Perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari faktor tingkat pendidikan
3.
Perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari faktor jumlah upah
4.
Perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari sektor agraris dan sektor kerajinan
F.
Manfaat Penelitian Secara urnum manfaat yang dapat diambil dari hasil pelaksanaan penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi ilmiah. Bagi masyarakat desa Tambakreja diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah dalam hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
dengan peningkatan partisipasi kerja khususnya bagi PEMDES guna menentukan arah kebijakan strategis sehingga terwujud masyarakat adil dan makmur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.
Definisi Partisipasi Kerja Partisipasi adalah keikutsertaan, peranserta atau keterlibatan yang berkitan dengan keadaaan lahiriahnya yaitu pengertian prinsip partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif dalam proses atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan dengan memberikan sumbangan tenaga, pikiran, atau dalam bentuk materil. Selama ini, peranserta masyarakat hanya dilihat dalam konteks yang sempit, artinya manusia c ukup
dipandang
sebagai
tenaga
kasar
untuk
mengurangi
biaya
“terbatas”
pada
pembangunan. Dengan
kondi s i
ini,
partisipasi
masyarakat
implementasi atau penerapan program; masyarakat tidak dikembangkan dayanya menjadi kreatif dari dalam dirinya dan harus menerima keputusan yang sudah diambil “pihak luar”. Akhirnya, partisipasi menjadi bentuk yang pasif dan tidak memiliki “kesadaran kritis” (Nasdian, 2004). Untuk mengoreksi pengertian tersebut, Nasdian (2004) memaknai partisipasi sebagai proses aktif, inisiatif diambil oleh warga komunitas sendiri, dibimbing oleh cara berfikir mereka sendiri, dengan menggunakan sarana dan proses (lembaga dan mekanisme) dimana mereka dapat menegaskan kontrol secara efektif. Partisipasi tersebut dapat dikategorikan: Pertama, warga komunitas dilibatkan dalam tindakan yang telah dipikirkan atau
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
dirancang oleh orang lain dan dikontrol oleh orang lain. Kedua, partisipasi merupakan proses pembentukan kekuatan untuk keluar dari masalah mereka sendiri. Sementara itu, Cohen dan Uphoff (1977) dalam Intania (2003) membagi partisipasi ke dalam beberapa tahapan, yaitu: 1.
Tahap pengambilan keputusan (perencanaan) yang diwujudkan dengan keikutsertaan masyarakat dalam rapat-rapat.
2.
3.
Tahap pelaksanaan dengan wujud nyata partisipasi berupa: a.
Partisipasi dalam bentuk sumbangan pikiran.
b.
Partisipasi dalam bentuk sumbangan materi.
c.
Partisipasi dalam bentuk keterlibatan sebagai anggota proyek.
Tahap menikmati hasil, yang dapat di jadikan sebagai indikator keberhasilan partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan dan pelaksanaan proyek. Selain itu, dengan melihat posisi masyarakat sebagai subyek pembangunan, maka semakin besar manfaat proyek yang dirasakan berarti proyek tersebut berhasil mengenai sasaran.
4.
Tahap Evaluasi, dianggap penting sebab partisipasi masyarakat pada tahap ini dianggap sebagai umpan balik yang dapat memberi masukan demi perbaikan pelaksanaan proyek selanjutnya. Berkes dalam Berkes et. al. (2001) membagi partisipasi masyarakat
menjadi tujuh level sebagai berikut: 1. Comuniti control: kekuasaan di delegasikan kepada masyarakat untuk membuat keputusan dan menginformasikan keputusan tesebut pada pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
2. Partnership: pemerintah dan masyarakat bersama-sama dalam pembuatan keputusan. 3. Advisory:
masyarakat
memberikan
masukan
nasihat
kepada
pemerintah dalam membuat keputusan, tetapi keputusan sepenuhnya ada pada pemerintah. 4. Comunicative: pertukaran komunikasi dua arah; perhatian local dipersembahkan dalam perencanaan pngelolaan. 5. Cooperative: masyarakat termasuk dalam pengelolaan (tenaga). 6. Consultative: mekanisme dimana pemerintah berkonsultasi dengan para nelayan, tetapi seluruh keputusan dibuat oleh pemerintah. 7. Informative: masyarakat mendapatkan informasi bahwa keputusan pemerintah telah siap di buat. B.
Partisipasi Ditinjau Dari Segi Fungsi Yang Diambil Masyarakat dan Motivasi Masyarakat/Pelaku Partisipasi dapat ditinjau dari segi fungsi yang diambil oleh pelaku dan dari segi motivasi si pelaku partisipasi. Secara teori partisipasi dapat diurutkan dari tingkat yang paling rendah sampai yang tinggi. Untuk lebih jelasnya berikut diuraikan tinjauan tentang makna masing-masing jenis partisipasi tersebut. Partisipasi ditinjau dari fungsi yang diambil masyarakat (pelaku) untuk suatu program, fungsi yang dapat diambil oleh masyarakat dalam berpartisipasi antara lain ialah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
1.
Berperan
serta
dalam
menikmati
hasil
pembangunan.
Karena semua sudah dikerjakan oleh pihak luar maka masyarakat tinggal menerima jadi berupa hasil pembangunan. Misalnya gedung sekolah, dam, pos KB, pembibitan tanaman, masyarakat tinggal terima bibitnya, dan sebagainya. Partisipasi ini jelas mudah, namun menikmati belum berarti memelihara. 2.
Berperan
serta
dalam
melaksanakan
program
pembangunan.
Hal ini terjadi karena pihak luar masyarakat, sudah mengerjakan persiapan, perencanaan, dan menyediakan semua kebutuhan program. Masyarakat tinggal melaksanakan, dan setelah itu baru dapat menikmati hasilnya. Misalnya: Dalam membangun jalan (pengerasan), masyarakat ikut meratakan jalan dan menata/merapikan batu. Pemugaran rumah, masyarakat tinggal memasang alat-alat/bahan yang sudah disediakan dl l . 3.
Berperan
serta
dalam
memelihara
hasil
program
Fungsi lebih sulit, apalagi kalau masyarakat tidak terlibat dalam pelaksanaan. Sulit bukan saja karena tidak mempunyai keterampilan, tetapi yang lebih penting karena mereka merasa tidak memiliki program tersebut. Misalnya: Biasanya masyarakat bersedia memelihara satu gedung milik umum di desa jika mereka ikut ambil bagian dalam membangunnya, bahkan ikut menyumbang sebagian bahan. Contoh lagi, masyarakat bersedia menanam dan memelihara bibit tanaman (dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
proyek pembibitan) kalau masyarakat ikut berkorban atau berpartisipasi selama pembibitan dipersiapkan dan dilaksanakan. 4.
Berperan serta dalam menilai program. Fungsi ini kadang diambil masyarakat karena : -
Diminta oleh penyelenggara program
-
Masyarakat merasa program tidak sesuai dengan aspirasinya (tetapi hal ini biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi).
C.
Tingkat Partisipasi Kerja Menurut Simanjuntak (1985:36) Tingkat Partisipasi Kerja (TPK) atau Labour force Participation Rate (LFPR) suatu kelompok penduduk tertentu adalah perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan penduduk dalam usia kerja dalam kelompok yang sama. Lebih lanjut Payaman JS menjelaskan secara singkat tingkat partisipasi kerja (TPK) adalah jumlah angkatan kerja dibagi dengan jumlah tenaga kerja dalam kelompok yang sama. Bila di bakukan dalam rumus menjadi sebagai berikut: TPK =
Jumlah angkatan kerja Jumlah tenaga kerja
X 100%
Semakin besar TPK, semakin besar jumlah angkatan kerja dalam kelompok yang sama. Sebaliknya semakin besar jumlah penduduk yang masih besekolah dan yang mengurus rumah tangga semakin besar yang tergolong bukan angkatan kerja, semakin kecil jumlah angkatan kerja, dan sebaliknya semakin kecil TPK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
1. Umur dan TPK TPK mula-mula meningkat sesuai dengan pertambahan umur, kemudian menurun kembali menjelang usia pensiun atau umur tua. Peningkatan TPK sejalan dengan pertambahan umur ini pada dasarnya dipengaruhi oleh dua hal yaitu yang pertama semakin tinggi tingkat umur, semakin kecil tingkat penduduk yang bersekolah, dan yang kedua semakin tua seseorang maka tanggungjawabnya terhadap keluarga menjadi semakin besar. 2. Tingkat Pendidikan dan TPK Pendidikan mempengaruhi TPK melalui dua jalur. Pertama, proporsi penduduk yang sedang bersekolah umumnya lebih besar pada kelompok umur muda atau kelompok usia sekolah. Kedua dengan semakin tingginya seseorang, nilai waktunya menjadi semakin mahal, orang
yang
waktunya
relatif
lebih
mahal
cenderung
untuk
menggantikan waktu senggangya untuk bekerja (Subtitution Efect). Pengaruh ini terutama lebih nyata di kalangan wanita. Wanita berpendidikan tinggi tidak tinggal dirumah mengurus rumah tangga, akan tetapi masuk ke pasar kerja. Dengan demikian maka proporsi penduduk yang tergolong mengurus rumah tangga dan lain-lain, berkurang sesuai dengan meningkatnya pendidikan sehingga proporsi penduduk yang tergolong angkatan kerja atau TPK meningkat sesuai dengan tingkat pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
3. Tingkat Upah dan TPK Kenaikan tingkat upah mempengaruhi penyediaan tenaga kerja melalui dua daya yang saling berlawanan. Kenaikan tingkat upah di satu pihak meningkatkan pendapatan (Income effect) yang cenderung untuk mengurangi TPK. Di phak lain peningkatan upah membuat harga waktu relatif mahal. D.
Analisis Partisipasi Kerja Analisis
partisipasi
kerja
dalam
kaitannya
dengan
kondisi
perekonomian merupakan hal yang menarik untuk dilakukan karena tingkat dan pola partisipasi kerja cenderung bergantung pada ketersediaan kesempatan kerja dan perbedaan pada tuntutan memperoleh pendapatan antar kelompok penduduk. Misalnya, partisipasi perempuan dalam angkatan kerja cenderung berbeda antar kelompok umur, menurut status perkawinan dan perbedaan tingkat pendidikan. Jadi, dibandingkan dengan laki-laki, tingkat partisipasi perempuan cenderung lebih rendah, tidak hanya karena peran ganda mereka dalam rumahtangga di sebagian besar Negara berkembang, tetapi juga berkaitan dengan komitmen perempuan untuk berpartisipasi kerja selama kehidupannya. Perempuan cenderung keluar dari pasar kerja ketika mereka memasuki masa perkawinan, melahirkan dan membesarkan anak, dan kemudian kemungkinan mereka akan kembali ke dunia kerja ketika anak-anak sudah cukup besar. Meningkatnya pencapaian tingkat pendidikan perempuan juga biasanya dikiuti oleh meningkatnya tingkat partisipasi perempuan dalam angkatan kerja. Selanjutnya perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
besaran angkatan kerja juga bervariasi antar desa dan kota yang salah satunya disebabkan adanya perbedaan kesempatan memperoleh pendapatan. Pengambilan keputusan dalam berpartisipasi kerja pada masing-masing keluarga cenderung berbeda satu sama lain. Dalam mengambil keputusan, seseorang biasanya mempertimbangkan keputusan atau kemungkinan keputusan,
seseorang
biasanya
mempertimbangkan
keputusan
atau
kemungkinan keputusan yang akan diambil oleh anggota lain dalam keluarga. Adalah keputusan keluarga yang menetapkan misalnya : 1.
Bahwa sang suami perlu mencari pekerjaan tambahan di samping pekerjaan penuh yang sudah ada supaya ibu dapat mengurus anak-anak dan rumah tangga;
2.
Bahwa di samping bapak, maka sang ibu perlu bekerja (walaupun sebagai pekerja tak penuh) supaya keluarga tersebut mampu menyekolahkan anak ke perguruan tinggi;
3.
Bahwa anak tertua dalam rumah tangga perlu mencari pekerjaan (dan oleh sebab itu harus memutuskan sekolahnya di tingkat sarjana) supaya adik-adiknya dapat meneruskan sekolahnya; dan lain-lain. Kesempatan yang terbuka dapat tercermin dalam bentuk tersedianya
lowongan kerja (kerja penuh dan tidak penuh, kesempatan kerja untuk ibu dan anak, tingkat upah, dll.) dan kesempatan pendidikan
dan latihan
(sekolah sekitar tempat tinggal, jurusan yang dikehendaki, dan yang relatip murah). Di lain pihak, kekurangan dalam kesempatan kerja dan fasilitas pendidikan merupakan keterbatasan. Di samping itu, keterbatasan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
berbentuk penghasilan keluarga yang kecil sehingga semakin banyak anggota keluarga yang turut bekerja dan/ atau semakin sedikit yang dapat meneruskan sekolah. E.
Masyarakat Pedesaan Menurut Suryo (1985:85) berbagai faktor telah menyebabkan keketatan
(regidity)
stuktur
sosiaal
desa
yang
tradisional
dan
kecenderungan desa yang semakin melepas ikatan komunalitasnya. Perkenalan ekonomi uang telah mengubah berbagai hubungan kontrak yang bersifat komersial. Perubahan tersebut melandasi perubahan yang lebih mendalam pada masa berikutnya. Ketimpangan-ketimpangan yang muncul di pedesaan telah menunjukkan bahwa di daerah pedesaan mulai terjadi pergeseran-pergeseran kegiatan, dari kegiatan disektor pertanian kesektor non pertanian. Keadaan ini menunjukkan bahwa di pedesaan mulai timbul berbagai ragam jenis mata pencaharian atau pekerjaan, yang tidak lagi bergantung pada usaha pertanian dan pemilikan tanah. Kita sering menyebut desa untuk menunjuk pada suatu wilayah administrasi terkecil yang penduduknya, sebagian besar menggantungkan hidup dari usaha pertanian. Karakteristik umum masyarakat desa adalah kemiskkinan dan keterbelakangan yang disebabkan beberapa hal, yaitu; pendapatan yang rendah, antara kesenjangan yang dalam antara yang kaya dan miskin, yang miskin adalah mayoritas, dan partisipasi rakyat yang minim dalam usaha-usaha pembangunan yang dilakukan pemerintah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
(Hagul, at.al, 1992:4). Masyarakat desa merupakan persekutuan hidup dengan segala keteraturan dalam tata kehidupan dan penghidupan. Salah satu fungsi utama sosial ekonomi masyarakat pedesaan di Indonesia adalah melakukan kegiatan berbagai produksi, terutama sektor pertanian, dengan orientasi hasil produksinya untuk memenuhi kebutuhan pasar, baik ditingkat desa sendiri atau tingkat lain yang lebih luas. Dengan demikian mudahlah dimengerti, apabila kegiatan utamanya dalam kegiatan pengolahan dan pemanfaatan lahan-lahan pertanian, karena fungsi sosial ekonomi utama masyarakat pedesaan seperti hal tersebut di atas, maka sumber daya fisik utama yang paling penting dalam kehidupan masyarakat pedesaan tersebut adalah tanah atau lahan pertanian. Menurut Keesing (1999, 166-168), lazimnya suatu kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk menopang kehidupannya merupakan suatu pilihan yang melibatkan proses-proses pengambilan keputusan dalam menghadapi dunianya, bahkan dengan cara yang paling praktis dan mempunyai tujuan langsung. Manusia tentu akan membuat pilihan, dan pilihan ini tergantung pada keadaan materi, kepentingannya dan sistem nilai. Sehingga dapat terjadi pada suatu kawasan lingkungan yang sama dijumpai perbedaan-perbedaan kegiatan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
F.
Konsep Pertanian/Agraris Sejak awal dikembangkannya pertanian di bumi ini, konsep pertamanya adalah pemenuhan kebutuhan pangan manusia. Dicarilah berbagai cara agar supaya pangan yang ada di dunia ini tetap lestari dan tidak habis. Kehidupan purba memulainya dengan ditandainya perubahan pola hidup dari berladang dan berpindah menjadi menetap di suatu daerah. Pada konsep awal ini, pertanian menjadi sektor dasar yang merupakan pijakan dari sektor-sektor lain karena ini memang suatu ‘fitrah’ dari sektor berbasis sumber daya seperti pertanian. Hal ini menyebabkan pertanian terintegrasi cukup baik ke dalam kebijakan ekonomi makro. Oleh karena itu, pada tataran konsep dasar ini, pertanian bisa berkembang pesat. Kini, konsep pertanian modern bukan hanya membahas usaha untuk pemenuhan kebutuhan pangan manusia dan pemuliaan spesies pertanian, tetapi sudah lebih ke arah bagaimana cara optimalisasi usahatani untuk menghasilkan bahan pangan yang bermutu, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Di dalamnya juga termasuk usaha peningkatan teknologi pertanian agar pertanian berjalan lebih efektif dan efisien. Inilah perkembangan konsep pertanian selanjutnya. Konsep ini merupakan penggabungan dari dua konsep awal yang terkesan berjalan sendiri-sendiri Pada awalnya terlihat kurang adanya keterkaitan yang erat antara riset dan pengembangan teknologi pertanian dengan peningkatan hasil panen. Dalam analisis ilmiah konvesional, usaha tani di bagi dalam berbagai macam disiplin ilmu dan di pandang dengan sudut profesional dari ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
agronomi, nutrisi, tanah, ekonomi, dll. Sebaliknya, petani justru tidak memiliki bidang kehlian khusus, mereka menganggap usaha tani sebagai suatu usaha keseluruhan dan kesluruhan ini memiliki nilai lebih dari pada jumlah bagian-bagian yang dilihat para usaha tani bukanlah sekedar kumpulan tanaman dan hewan, dimana orang bisa memberikan input apa saja dan kemudian mengharapkan hasil langsung. 1.
Sistem Pertanian Nilai-nilai masyarakat pedesaan, pengetahuan, ketrampilan, teknologi, dan institusi sangat mempengaruhi jenis budaya pertanian yang telah terus berkembang istilah sistem pertaian mengacu pada suatu susunan khusus dari kegiatan usaha tani (misalnya budidaya tanaman, peternakan, pengolahan hasil pertanian) yang dikelola berdasarkan kemampuan lingkungan fisik, biologis dan sosio ekonomis serta sesuai dengan tujuan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki petani. Istilah pertanian disini dipakai dalam arti luas yang meliputi bukan hanya tanaman dan ternak tetapi juga sumber daya alam lainnya yang ada pada petani, termasuk sumber daya yang dimiliki bersama orang lain. Meskipun usaha tani dalam system pertanian tidak berbeda satu sama lain, setiap usaha tani perseorangan memiliki sumber daya fisik, biologis, dan manusia yang berbeda. Oleh karenanya tiap-tiap usaha tani itu merupakan suatu system usaha tani yang unik. Suatu usaha tani merupakan argo ekosdistem yang unik, suatu kombinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
sumber daya fisik dan biologis seperti bentuk-bentuk lahan, tanah, air, tumbuhan dan hewan (liar dan peliharaan). Dengan mempengaruhi komponen-komponen argo sistem ini dan interaksinya rumah tangga petani mendapatkan hasil atau produk sperti padi, kedelai, jagung dan hewan peliharaan ternak. 2.
Tujuan Rumah Tangga Tani Tujuan suatu rumah tangga berkenaan dengan proses dan hasil usaha tani merupakan pusat sekaligus objek pengambilan keputusan. Tiap rumah tangga dan tiap individu didalamnya memiliki kebutuhan dan keinginan khusus. Namun dilihat dari tinakan dan pernyataan rumah tangga petani dengan lahan sempit, baik yang di tulis dalam literatur maupun yang kami ketahui sendiri. Rumah tangga petani tampaknya secara bersama memiliki berbagai macam tujuan yang bisa digolongkan digolongkan sebagi berikut : a. Produktivitas Produktivitas merupakan hasil per satuan lahan, tenaga kerja. Modal (misal tanah, uang) waktu atau input lainnya misalnya uang tunai, energi, air dan unsur hara). b. Keamanan Mencari keamaan berarti meminimalkan resiko produksi atau kerugian sebagai akibat keragam proses ekologis, ekonomi atau sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
c. Kesinambungan Peatani yang menginginkan agar mereka dan anak-anaknya bisa melanjutkan cara hidup mereka memiliki ketentuan dalam mempertahankan potensi sistem usaha tani, untuk menghasilkan produk yaitu dalam mempertahankan sumber daya yang mewakili modal usaha tani merka. d. Identitas Identitas didefinisikan sebagi tingkat dimana sistem usaha tanidan teknik-teknik pertanian secara perorangan, selaras dengan budaya setempat dan visi masyarakat terhadap kedudukan mereka di alam. 3.
Tahap 3 pembangunan pertanian Ada 3 tahap perkembangan pembangunan pertanian. Tahap pertama adalah pertanian tradisional yang produktifitasnya rendah. Tahap kedua tahap penganekaragaman produk petani yang dijual ke sektor komersial, tetapi pemakaian modal, dan teknologi rendah. Tahap ke tiga adalah tahap yang menggambarkan pertanian modern yang produktifitasnya sangat tinggi yang di sebabkan oleh pemakaian modal dan teknologi yang tinggi pula. Pada tahap ini produk pertanian seluruhnya dirujuk untuk melayani keperluan pasar komersial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
4.
Syarat-syarat pembangunan pertanian A.T. Mosher (1965) dalam Arsyad (1999:333) menganalisis syarat-syarat pembangunan pertanian jika pertama akan di kembangkan dengan baik. Moshur mengelompokkan syarat-syarat pembangunan tersebut menjadi dua yaitu syarat mutlak dan syarat pelancar. Syarat mutlak itu adalah: a. Adanya pasar untuk hasil-hasil usaha tani b. Teknologi yang senantiasa berkembang c. Tersedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi secara local d. Adanya perangsang prodiksi bagi petani e. Tersedianya pengangkutan yang lancer dan kontinyu Syarat pelancar : a. Pendidikan pembangunan b. Kredit prouksi c. Kegiatan gotong-royong petani d. Perbaikan dan perluasan tanah pertanian e. Perencanaan nasional pembangunan pertanian
5.
Peran Pertanian Berdasarkan pengalaman historis dari Negara-negara barat apa yang disebut sebagai pembangunan ekonomi identik dengan transformasi struktural yang cepat terhadap perekonomian, yakni dari perekonomian yang bertumpu pada kegiatan pertanian menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
industri modern dan pelayanan masyarakat yang lebih kompleks. Dengan demikian peran utama pertanian haya dianggap sebagai sumber tenaga kerja dan bahan pangan yang murah demi berkembang sektor industri yang dinobatkan sebagai sektor unggulan dinamis dalam strategi pembangunan ekonomi secar keseluruhan. Suatu strategi pembangunan ekonomi yang dilandasan pada sektor pertanian dan ketenaga kerjaan paling tidak memerlukan 3 unsur pelengkap dasar yakni : a. Percepatan pertumbuhan output melalui serangkaian penyesuaian teknologi isnstitusional dan intesif harga yang khusus dirancang untuk meningkatkan produktivitas para petani kecil. b. Peningkatan permintan domestik terhadap output pertanian yang dihasilkan
dari
starategi
pembangunan
perkotaan
yang
berorientasikan pada upaya pembinaan ketenaga kerjaan. c. Difersivikasi kegiatan pembangunan daerah pedesaan yang bersifat padat karya, yaitu non pertanian yang secara langsung dan tidak langsug aan menunjang dan ditunjang oleh masyarakat pertanian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
G.
Industri Pedesaan Industri pedesaan adalah industri kecil yang berbasis sumber dayanya berada di pedesaan, yang termasuk agro industri maupun aneka industri. Dari definisi tersebut juga dapat disimpulkan bawa industri pedesaan merupakan usaha kecil yang melakukan aktifitas produksi dengan modal kecil di pedesaan. Untuk itu perlu dikaji terlebih dahulu tentang usaha kecil. Ada dua definisi usaha kecil yang dikenal di Indonesia yaitu: Pertama, definisi usaha kecil menurut UU No. 9 Tahun 1995 tentang pembinaan usaha kecil, memberikan defenisi industri kecil adalah sebagai berikut : 1.
Memiliki kekayaan bersih maksimal Rp 200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2.
Memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1 milyar.
3.
Dimiliki atau dikelola oleh warga negara Indonesia, berdiri sendiri dan berbentuk
usaha
perorangan
atau
badan
usaha
yang
tidak
berbadanvhukum atau berbadan hukum koperasi. undang-undang NO 9 Tahun 1995 tentang usaha kecil adalah kegiatan Kedua kategori Badan Pusat Statistik (BPS:1998) usaha kecil identik dengan industri kecil dan industri rumah tangga. Kendati beberapa definisi mengenai usaha kecil, namun agaknya usaha kecil mempunyai karakteristik hampir seragam yaitu a.
Tidak ada pembagian tugas yang jelas antara bidang administrasi dan operasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
b.
Rendahnya akses industri kecil terhadap lembaga-lembaga kredit formal sehingga mereka cenderung menggunakan pembiayaan usaha dari modal sendiri atau sumber-sumber lain seperti keluarga,kerabat, pedagang perantara bahkan rentenir.
c.
Sebagian besar usaha kecil ditandai dengan belum memiliki status hukum.
d.
Dilihat dari golongan industri tampak bahwa hampir sepertiga bagian dari seluruh industri kecil bergerak pada kelompok usaha, makanan, minuman, dan tembakau lalu diikuti dengan kelompok industri barang galian bukan logam, industri tekstil dan industri kayu, bambu, rotan, rumput, dan sejenisnya termasuk perabotan rumah tangga masingmasing berkisar antara 21% hingga 22% dari seluruh industri kecil yang ada.
H.
Kerangka Pemikiran Penjelasan-penjelasan di atas dapat dirangkai menjadi sebuah kerangka pemikiran yang selanjutnya akan menjadi suatu permasalahan baru dalam mengangkat tema mengenai masyarakat desa yang berbeda memiliki partisipasi kerja yang berbeda seperti desa agraris dan desa agraris industri. Untuk menggabarkan secara jelas agar penulisan ini bisa terarah maka penulis menggunakan kerangka pemikiran sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Umur Tingkat Pendidikan Upah Pekerjaan
Sektor Agraris
Sektor Kerajinan
Partisipasi Kerja Gambar, 2.1 Kerangka Pemikiran Gambar tersebut menunjukkan bahwa partisipasi kerja masarakat desa pada sektor agraris dan sektor agraris kerajinan yang terdapat di desa Tambakrejo Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen terdapat perbedaan partisipasi kerja yang dilihat dari jumlah pekerja, umur, upah dan pekerjaan. I.
Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1
:
Ada perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari faktor umur.
H2
:
Ada perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari tingkat pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
H3
:
Ada perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari jumlah upah.
H4
:
Ada perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari sector agraris dan sektor kerajinan (pekerjaan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif. Metode penelitian deskriptif komparatif adalah metode yang bersifat ex post facto atrinya data dikumpulkan setelah semua kejadian telah selesai berlangsung. Penelitian ini dapat melihat akibat dari suatu fenomena dan menguji hubungan sebab akibat dari data-data yang ada. Jenis penelitian deskriptif komparatif dilakukan untuk membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda.
B.
Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat desa agraris dalam hal ini adalah masyarakat desa Tambakreja yang merupakan desa di wilayah Kabupaten Kebumen. Alasan pemilihan subjek penelitian karena mereka mempunyai karakteristik yang sama dalam tingkat partisipasi kerja yaitu dilihat dari faktor umur, tingkat pendidikan, jumlah jam kerja dan jumlah upah kerja. Objek dalam penelitian ini diarahkan pada masalah tingkat partisipasi kerja masyarakat desa yang dalam hal ini adalah aspek: umur, tingkat pendidikan, jumlah jam kerja dan jumlah upah.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
C.
Populasi dan Sampel Penelitian 1.
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah warga masyarakat desa Tambakreja secara keseluruhan di wilayah Kec. Buluspesantren Kab. Kebumen yang semuanya berjumlah 995 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 678 sektor agraris dan 317 sektor kerajinan.
2.
Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006) atau menurut Nursalam (2003) sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai obyek peneliti melalui sampling. Jumlah ukuran sampel dapat ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dalam Rakhmat, (2004: 82) sebagai berikut:
n
N 1 Ne 2
Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = prosentase kepala keluarga ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir atau diinginkan yaitu 10% karena jumlah populasi lebih dari 100 orang yaitu 995 kepala keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Dari rumus di atas dapat ditentukan ukuran sampel sebagai berikut: 995
n
1 99510%
2
995 10,95
90
Dari dasar perhitungan tersebut maka penulis mengambil sampel 90 orang untuk mewakili jumlah responden yang akan dimintai tanggapan dengan memberikan kuisioner. Teknik dalam penarikan sampel menggunakan sampel acak proposional yaitu sampel dipilih secara random atau acak dari semua populasi dengan cara diundi. Dengan teknik ini setiap unsur atau bagian mempunyai kemungkinan dan kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. D.
Definisi Operasional Variabel 1.
Umur Umur adalah usia seseorang yang dihitung sejak lahir sampai keadaan yang diinginkan. Semakin tinggi tingkat umur, semakin kecil tingkat penduduk yang bersekolah, dan yang kedua semakin tua seseorang maka tanggungjawabnya terhadap keluarga menjadi semakin besar. Untuk memberikan makna pada umur maka peneliti membuat rentang norma penilaian sebagai berikut: Tabel 3.1 Pengkategorian Umur Umur
Kategori
15 – 25 tahun
Remaja
26 - 49 tahun
Dewasa
50 tahun ke atas
Tua
Sumber: Sarwono (1989: 21).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
2.
Tingkat Pendidikan Jenjang seseorang dalam menempuh pendidikan baik secara formal maupun tidak formal. Tingkat partisipasi kerja meningkat sesuai dengan tingkat pendidikan. Untuk memberikan makna pada tingkat pendidikan maka peneliti membuat rentang norma penilaian sebagai berikut: Tabel 3.2 Pengkategorian Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan
Kategori
SD, SMP
Dasar
SLTA
Menengah
Sumber: Syarifudin (2010: 76). 3.
Jumlah Upah Adalah jumlah uang yang diterima sebagai pengganti tenaga kerja dalam suatu aktivitas pekerjaan. Kenaikan tingkat upah di satu pihak meningkatkan pendapatan (Income effect) yang cenderung untuk mengurangi tingkat partisipasi kerja. Untuk memberikan makna pada upah maka peneliti membuat rentang norma penilaian sebagai berikut: Tabel 3.3 Pengkategorian Upah Upah
Kategori
50.000 - 100.000 / minggu
Rendah
101.000 - 200.000 / minggu
Sedang
201.000 - 300.000 / minggu
Tinggi
Sumber: Syarifudin (2010: 98)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
4.
Tingkat Partisipasi Kerja Tingkat Partisipasi Kerja adalah aktivitas seseorang dalam pekerjaan yang diukur dengan sejumlah waktu yang diberikan pekerja untuk melakukan suatu pekerjaan tersebut. Untuk mmemberikan makna pada tingkat partisipasi kerja pada sektor agraris dan sektor kerajinan maka peneliti membuat rentang norma penilaian sebagai berikut: Tabel 3.4 Tingkat Partsisipasi Kerja Tingkat Partisipasi Kerja
Kategori
0 – 20 jam/minggu
Rendah
21 – 40 jam/minggu
Sedang
41 – 60 jam/minggu
Tinggi
Sumber: B Syarifudin (2010: 113) E.
Data Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data 1.
Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden. Data ini berupa jawaban kuisioner tentang umur, tingkat pendidikan, jumlah jam kerja dan jumlah upah kerja serta tingkat partisipasi kerja pada sektor agraris dan sektor kerajinan.
2.
Data Sekunder Data sekunder diperlukan bagi peneliti sebagai pendukung kelengkapan teori terhadap hasil penelitian. Sumber data ini diperoleh dari berbagai sumber informasi yang telah dipublikasikan misalnya berupa profil desa dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDES) guna memperoleh gambaran umum desa, jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
penduduk, tingkat pendidikan dan tingkat partisipasi kerja pada sektor agraris dan sektor kerajinan. F.
Teknik Pengumpulan Data 1.
Wawancara Wawancara merupakan cara observasi yang bersifat langsung. Wawancara biasanya bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan pada kondisi setempat serta individual. Bila responden tidak jelas dengan pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara maka dapat diganti dengan kata-kata yang lebih sederhana untuk mencari data tentang tingkat partisipasi kerja pada sektor agraris dan sektor kerajinan.
2.
Dokumentasi Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen yang ada di desa. Dokumen-dokumen yang ada dipelajari untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini. Dokumen tersebut meliputi laporan dan atau berbagai artikel dari majalah, koran atau jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
G.
Teknik Analisis Data Penelitian
ini
mencoba
membandingkan
partisipasi
kerja
masyarakat desa agraris dan masyarakat desa agrais kerajinan. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan studi perbandingan (comparative study). Dalam bukunya Arikunto (1999: 247) menjelaskan bahwa penelitian komparasi akan dapat menemukan persamaan-persamaan dan perbedaanperbedaan tentang benda-benda, tentang orang, tentang prosedur, kerja, tentang ide-ide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide atau suatu prosedur kerja. Dalam hal ini untuk membandingkan tingkat partisipasi kerja sektor agraris dan sector kerajinan dilakukan dengan membuat tabel dengan menggunakan rumus uji Chi- Kuadrat (chi-square). Rumus chi-square :
Keterangan : X2 = chi-square f0 = frekuensi berdasarkan data fh = frekuensi yang diharapkan Rumus ini digunakan untuk menguji signifikan perbedaan frekuensi yang diobservasi fo (frekuensi yang diperoleh berdasarkan data), dengan frekuensi yang diharapkan (fh). Apabila dari perhitungan ternyata bahwa harga X2 lebih besar dari harga X2 yang tertera dalam tabel, sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
dengan taraf signifikan yang telah ditetapkan, maka kesimpulan kita adalah ada perbedaan antara fo dengan fh. Akan tetapi bila dari perhitungan ternyata nilai X2 lebih kecil dari harga kritik dalam tabel menurut taraf signifikan yang telah ditentukan, maka kesimpulannya tidak ada perbedaan yang meyakinkan antara fo dan fh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN KONDISI DESA
A. Kondisi Umum Desa 1. Letak dan Batas Wilayah Desa Tambakrejo merupakan salah satu desa dari 21 desa yang ada di wilayah Kecamatan Buluspesantren dan terletak di sebelah utara. Secara geografis desa Tambakrejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Buluspesantren yang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tanjungrejo b.
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sangubanyu
c.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bocor
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Rantewringin Desa yang mempunyai luas wilayah 105,25 hektar terdiri dari pemukiman seluas 47,120 Ha dan sawah seluas 58 Ha. Penduduk yang berjumlah 1.899 jiwa tersebar dalam 5 Dusun, 5 RW dan 10 RT yaitu: a. Dusun Rante Lor (RW 01 terdiri dari 2 RT) terletak di sebelah utara b. Dusun Rante Kidul (RW 02 terdiri dari 2 RT) terletak di sebelah barat c. Dusun Entak (RW 03 terdiri dari 2 RT) terletak di sebelah tengah d. Dusun Kewelutan (RW 04 terdiri dari 2 RT) e. Dusun Pacor (RW 05 terdiri dari 2 RT) terletak di sebelah timur
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
2. Demografi Demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur penduduk selalu berubah karena proses demografi : fertilitas, mortalitas, migrasi, dan mobilitas sosial. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Kepala Desa Tambakrejo hingga akhir tahun 2011 diketahui bahwa kelurahan memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.899 jiwa dengan jumlah kepala keluarga mencapai 415 KK dengan rincian Dusun Rante Lor terdapat 84 KK (20,24%), di Dusun Rante Kidul terdapat 145 KK (34,94%), di Dusun Entak terdapat 78 KK (18,76%), di Dusun Kawelutan terdapat 42 KK (10,12) dan di Dusun Pacor terdapat 66 KK (15,90%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Dusun Rante Kidul mempunyai jumlah KK paling banyak dibanding dusun lainnya yang ada di Desa Tambakrejo. 3. Hidrologi Desa Tambakrejo dalam hal pengairan tergantung pada curah hujan dan irigasi untuk memenuhi kebutuhan petani sedangka irigasi diambil dari saluran sekunder di Desa Rantewringin. 4. Produktivitas Tanah Sebagian besar pencaharian penduduk Desa Tambakrejo adalah petani yang memanfaatkan kondisi tanah yang ada dengan kemampuan bertani yang memadai. Tekstur tanah bersifat tanah liat yang apabila pada musim penghujan sangat baik untuk tanaman padi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
5. Musim Di Desa Tambakrejo ada 2 musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. 6. Penduduk Menurut Usia Berikut ini adalah data penduduk Desa Tambakrejo. Penduduk yang paling banyak adalah antara umur 26 tahun – 49 tahun yang jumlahnya 645 orang. Tabel 4.1 Data penduduk menurut usia No.
Umur
Jumlah
1.
0 – 5 tahun
105 orang
2.
6 – 14 tahun
247 orang
3.
15 – 25 tahun
328 orang
4.
26 - 49 tahun
645 orang
5.
50 tahun ke atas
517 orang
Data sekunder penduduk menurut usia 2011 Kebanyakan penduduk di Desa Tambakrejo adalah usia yang produktif. Usia produktif antara umur 15 tahun - 60 tahun. Kebanyakan penduduk di Desa Tambakrejo sudah bekerja dari umur 15 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
7. Penduduk Menurut Mata Pencaharian Berikut ini adalah data penduduk berdasarkan mata pencaharian. Tabel 4.2 Data penduduk berdasarkan mata pencaharian 1. No. Mata Pencaharian Penduduk Jumlah 2. 1. Petani 566 orang Data sekunder penduduk berdasarkan matapencaharian 2. Buruh tani 150 orang 3.
Buruh/swasta
176 orang
4.
Pegawai Negeri
53 orang
5.
Pengrajin
50 orang
6.
Pedagang
7 orang
7.
M ont i r
3 orang
8.
POLRI/ABRI
2 orang
9.
Pensiunan
54 orang
Data sekunder penduduk berdasarkan matapencaharian 2011 Jumlah penduduk yang bermatapencaharian sebagai petani sangat mendominasi dengan jumlah petani berjumlah 566 orang yang terdiri dari pemilik tanah berjumlah 416 orang dan buruh tani berjumlah 150 orang. Kemudian untuk penduduk yang bermatapencaharian sebagai pengrajin berjumlah 50 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
8. Penduduk Menurut Pendidikan Tabel 4.3 Data penduduk menurut pendidikan Pendidikan Jumlah
No. 1.
Belum sekolah
143 orang
2.
Pernah sekolah SD tapi tidak tamat
157 orang
3.
Tamat SD/sederajat
665 orang
4.
Tamat SLTP/sederajat
476 orang
5.
Tamat SLTA/sederajat
386 orang
6.
D1
40 orang
7.
D2
23 orang
8.
D3
20 orang
9.
S1
22 orang
10.
S2
8
orang
Data sekunder penduduk berdasarkan pendidikan 2011 9. Sektor Agraris Dalam arti sempit pertanian diartikan sebagai pertanian rakyat yaitu usaha pertanian keluarga di mana diproduksinya bahan makanan utama seperti beras, palawija (jagung, kacang-kacangan dan ubi-ubian) dan tanaman-tanaman hortikultura yaitu sayuran dan buah-buahan. Pertanian akan selalu memerlukan bidang permukaan bumi yang luas yang terbuka terhadap sorotan sinar matahari. Pertanian rakyat di Desa Tambakrejo diusahakan di tanah-tanah sawah, ladang dan pekarangan. Di dalam pertanian rakyat hampir tidak ada usaha tani yang memproduksi hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
satu macam hasil saja. Dalam satu tahun petani dapat memutuskan untuk menanam tanaman bahan makanan atau tanaman perdagangan. Alasan petani untuk menanam bahan makanan terutama didasarkan atas kebutuhan makan untuk seluruh keluarga petani, sedangkan alasan menanam tanaman perdagangan didasarkan atas iklim, ada tidaknya modal, tujuan penggunaan hasil penjualan tanaman tersebut dan harapan harga. Yang termasuk dalam tenaga kerja sektor pertanian adalah tenaga kerja manusia, tenaga kerja ternak dan tenaga kerja manusia. Tenaga kerja manusia tediri tenaga kerja pria, wanita dan anak-anak. Tenaga kerja hewan digunakan untuk pengolahan tanah dan angkutan. Sedangkan tenaga kerja mekanik digunakan untuk pengolahan tanah, pemupukan, pengobatan, penanaman serta panen. Tenaga kerja mekanik bersifat substitusi sebagai pengganti tenaga kerja manusia atau tenaga kerja ternak. Dalam usaha tani sebagian besar tenaga kerja berasal dari keluarga petani sendiri yang terdiri atas ayah sebagai kepala keluarga, isteri dan anak-anak petani. Di Desa Tambakrejo anak-anak berumur 15 tahun misalnya sudah dapat merupakan tenaga kerja yang produktif bagi usaha tani. Upah umumnya tidak rasional hal ini disebabkan daya mampu tidak diukur secara jelas, tetapi dihitung sama untuk setiap tenaga kerja. Upah pria berbeda dengan wanita maupun anak-anak. Begitu juga berbeda upah untuk satu dan lain pekerjaan. Untuk tenaga ternak dan operatornya berdasarkan hari kerja untuk satu tahapan pekerjaan. Untuk upah tenaga mekanik hampi sama dengan tenaga ternak. Pembayaran upah tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
dapat harian atau mingguan sesuai dengan hasil kerjanya bahkan borongan. 10. Sektor Kerajinan Industri merupakan sektor kedua yang paling banyak digeluti penduduk Desa Tambakrejo, industri di Desa Tambakrejo didominasi oleh industri rumah tangga dan industri kecil. Industri rumah tangga dan industr kecil mampu berkembang dengan baik dan pesat karena jalur distribusi yang lancar dan komoditi yang diproduksi dapat dipasarkan dengan cepat. Peranan Desa Tambakrejo sebagai pusat kerajinan sangat mendukung perkembangan sektor industri kecil dan rumah tangga di desa ini. Industrialisasi dalam suatu tahap pembangunan dianggap sebagai suatu simbol kemajuan dan kesuksesan pembangunan di suatu negara, selain itu industrialisasi dianggap sebagai kunci yang dapat membawa masyarakat ke arah kemakmuran, serta dapat mengatasi masalah kesempatan kerja yang semakin menyempit pada sektor pertanian. Implikasi lain yang menyatakan bahwa industri sangat penting untuk dikembangkan yaitu karena penanaman modal di sektor industri dinilai sangat menguntungkan dibandingkan sektor pertanian yang dinilai kurang menguntungkan dan lambat pertumbuhannya. Demikian halnya dengan keberadaan industri kecil di Desa Tambakrejo lebih memberikan peranan yang besar terutama dalam masalah-masalah yang berhubungan dengan ekonomi dan sosial dalam masyarakat pedesaan khususnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Peranan industri kecil khususnya kerajinan kesed di Desa Tambakrejo,
selain sebagai penyerap tenaga kerja yang tinggi,
meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat sekitar industri. Industri kecil menyerap tanaga kerja dalam jumlah yang besar seperti halnya industri sedang dan besar. Industri kecil disamping dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar, juga menyerap tenaga kerja dengan tingkat pendidikan yang rendah. Kemampuan industri kecil menyerap tenaga kerja dengan tingkat pendidikan rendah sangat sesuai dengan ratarata tingkat pendidikan tenaga kerja di Desa Tambakrejo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan hasil penelitian mengenai adanya perbedaan tingkat partisipasi kerja antara sektor agraris dan sektor kerajinan pada warga masyarakat desa Tambakrejo di wilayah Kec. Buluspesantren Kab. Kebumen. Pengambilan data dimulai dengan menyebar angket yang dilakukan pada warga masyarakat sektor agraris dan sektor kerajinan yang diambil dengan jumlah sampel sebanyak 90 responden yang terdiri dari 45 KK pekerja sektor agraris 45 KK pekerja sektor kerajinan. Berikut uraian hasil penelitian yang telah dilakukan : A. Analisa Deskriptif Penelitian Analisis
i ni
digunakan
bertujuan
untuk
menggambarkan
profil
responden/subyek penelitian atau karakteristik data dalam bentuk tabel proporsi atau statistik deskriptif, berikut analisa deskripsi penelitian yang dilakukan terhadap warga masyarakat desa Tambakrejo di wilayah Kec. Buluspesantren Kab. Kebumen. 1. Umur Umur adalah usia seseorang yang dihitung sejak lahir sampai keadaan yang diinginkan. Berdasarkan kuisioner yang dikumpulkan dari 90 responden diperoleh data tentang umur responden penelitian. Karakteristik responden berdasarkan umur dapat di lihat pada Tabel 5.1.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Kelompok
Jumlah
Persentase
Remaja
1
1,11
Dewasa
66
73,3
Tua
23
25,5
Jumlah
90
100,0
Umur
Sumber : Data primer diolah, 2012. Berdasarkan Tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 90 responden yang menjadi sampel penelitian, terdapat 1 responden (1,1%) terbagi dalam kelompok umur remaja, 66 responden diantaranya (73,3%) terbagi dalam kelompok umur dewasa, dan 23 resdponden diantaranya (25,5%) terbagi dalam kelompok umur tua. Jadi, mayoritas warga masyarakat desa Tambakrejo di wilayah Kec. Buluspesantren Kab. Kebumen baik di sektor agraris maupun sektor kerajinan dalam kelompok umur dewasa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar partisipasi kerja masyarakat baik di sektor agraris maupun sektor kerajinan jika dilihat dari umurnya dalam partisipasi kerja adalah kelompok umur dewasa atau berumur antara 26 - 49 tahun. 2. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan adalah jenjang seseorang dalam menempuh pendidikan secara formal. Berdasarkan kuisioner yang dikumpulkan dari 90 responden diperoleh data tentang tingkat pendidikan responden penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat di lihat pada Tabel 5.2. Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan
Jumlah
Persentase
Dasar
64
71,1
Menengah
26
28,8
90
100,0
Jumlah
Sumber : Data primer diolah, 2012. Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 90 responden yang menjadi sampel penelitian, yang paling banyak mempunyai pendidikan dasar sejumlah 64 responden (71,1%), kemudian yang mempunyai pendidikan menengah sebanyak 26 responden (28,8%). Jadi, mayoritas warga masyarakat desa Tambakrejo di wilayah Kec. Buluspesantren Kab. Kebumen baik di sektor agraris maupun sektor kerajinan dalam kategori pendidikan dasar yaitu sebanyak 64 responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tingkat partisipasi kerja masyarakat baik di sektor agraris maupun sektor kerajinan jika dilihat dari pendidikannya dalam partisipasi kerja adalah kelompok pendidikan dasar atau memiliki pendidikan SD dan SMP. 3. Jumlah Upah Jumlah upah adalah jumlah uang yang diterima sebagai pengganti tenaga kerja dalam suatu aktivitas pekerjaan. Berdasarkan kuisioner yang dikumpulkan dari 90 responden diperoleh data tentang upah responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
penelitian. Karakteristik responden berdasarkan upah dapat di lihat pada Tabel 5.3. Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Upah Upah
Jumlah
Persentase
Rendah
2
2,2
Sedang
75
83,3
Tinggi
13
14,4
Jumlah
90
100,0
Sumber : Data primer diolah, 2012. Berdasarkan Tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 90 responden yang menjadi sampel penelitian, yang memperoleh jumlah upah rendah sejumlah 2 responden (2,2%, kemudian yang memperoleh jumlah upah sedang sebanyak 75 responden (83,3%), yang memperoleh jumlah upah tinggi sejumlah 13 responden (14,4%). Jadi, mayoritas warga masyarakat desa Tambakrejo di wilayah Kec. Buluspesantren Kab. Kebumen baik di sektor agraris maupun sektor kerajinan dalam kategori upah sedang yaitu sebanyak 75 responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tingkat partisipasi kerja masyarakat baik di sektor agraris maupun sektor kerajinan jika dilihat dari jumlah upahnya dalam partisipasi kerja adalah kelompok upah sedang atau memiliki jumlah upah antara Rp 101.000 – Rp 200.000 per minggunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
4. Tingkat Partisipasi Kerja Tingkat Partisipasi Kerja adalah jumlah jam kerja yang diberikan oleh seseorang dalam melakukan pekerjaan yang diukur dengan sejumlah waktu yang diberikan pekerja untuk melakukan suatu pekerjaan tersebut. Berdasarkan kuisioner yang dikumpulkan dari 90 responden diperoleh data tentang tingkat partisipasi kerja responden penelitian. Karakteristik responden berdasarkan tingkat partisipasi kerja dapat di lihat pada Tabel 5.4. Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Partisipasi Kerja Tingkat Partisipasi Kerja
Jumlah
Persentase
Rendah
5
5,55
Sedang
54
60,0
Tinggi
31 90
34,4 100,0
Jumlah Sumber : Data primer diolah, 2012.
Berdasarkan Tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 90 responden yang menjadi sampel penelitian, yang memiliki tingkat partisipasi rendah sejumlah 5 responden (5,55%), kemudian yang memiliki tingkat partisipasi sedang sejumlah 54 responden (60,0%), yang mempunyai tingkat partisipasi tinggi sejumlah 31 responden (34,3%). Jadi, mayoritas warga masyarakat desa Tambakrejo di wilayah Kec. Buluspesantren Kab. Kebumen dalam kategori tingkat partisipasi kerja sedang yaitu sebanyak 54 responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar partisipasi kerja masyarakat di sektor agraris jika dilihat dari tingkat partisipasi kerjanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
dalam kelompok tingkat partisipasi kerja sedang atau bekerja selama 21-40 jam/. B. Deskripsi Data Penelitian Sebelum masuk pada pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan diuraikan
hasil
dari
analisis
deskriptif
untuk
menggambarkan
a ta u
mendeskripsikan kondisi data yang digunakan dalam penelitian. Berikut adalah ringkasan hasil analisis deskriptif dari umur, pendidikan, upah, dan tingkat partisipasi kerja. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 90 responden yang terdiri dari 45 KK pekerja sektor agraris dan 45 KK pekerja sektor kerajinan. Deskriptif dari variabel-variabel penelitian ditunjukan oleh Tabel 5.5. berikut ini: Tabel 5.5 Statistik Deskriptif Variabel
N
Minimum Maximum
Umur
90
25
Upah
90
200000
Tingkat Partisipasi Kerja
90
12
70
Me a n
Std. Deviation
42.16
10.37
450000 302611.11
72909.93
56
34.46
11.01
Sumber : Data primer diolah, 2012. Tabel 5.5 menunjukkan bahwa responden baik yang bekerja di sektor agraris maupun bekerja di sektor kerajinan memiliki umur rata-rata 42,16 tahun, dengan umur terendah adalah 25 tahun yang bekerja sebagai pengrajin dan umur tertinggi adalah 70 tahun yang bekerja sebagai pengrajin pula. Kemudian jika dilihat dari tingkat upah baik yang bekerja di sektor agraris maupun bekerja di sektor kerajinan memiliki rata-rata upah adalah sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Rp. 302.611,11 dengan upah terkecil sebesar Rp. 200.000 yang bekerja sebagai pengrajin dan upah tertinggi adalah Rp. 450.000 yang bekerja sebagai petani. Dan kemudian jika dilihat dari tingkat partisipasi kerja baik yang bekerja di sektor agraris maupun bekerja di sektor kerajinan memiliki rata-rata sebesar 34,46 jam. Untuk variabel pendidikan, penjelasan secara deskriptifnya dapat ditunjukkan dalam Tabel 5.6 berikut Tabel 5.6 Deskripsi Data Berdasarkan Pendidikan Jumlah Responden
Tingkat Pendidikan
Frekuensi
Prosentase
SD
8
8.9
SMP
56
62.2
SMA
26
28.9
90
100%
Jumlah
Sumber: Data primer diolah, 2012. Berdasarkan Tabel 5.6 menunjukkan jumlah responden baik yang bekerja di sektor agraris maupun bekerja di sektor kerajinan mayoritas mempunyai pendidikan SMP yaitu sebanyak 56 orang atau 62,2%. Hal ini menunjukkan masih kurangnya sumber daya manusia yang dimiliki oleh para petani maupun pengrajin. Dengan sumber daya manusia yang hampir sama tersebut kemungkinan menyebabkan tidak adanya perbedaan tingkat partisipasi kerja. C. Analisis Data Untuk menguji ada tidaknya perbedaan tingkat partisipasi kerja antara masyarakat sektor agraris dengan masyarakat sektor kerajinan yang dilihat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
faktor umur, tingkat pendidikan, dan jumlah upah digunakan uji Chi-Square. Pengujian ini dilakukan untuk menguji signifikan perbedaan frekuensi yang diobservasi fo (frekuensi yang diperoleh berdasarkan data), dengan frekuensi yang diharapkan (fh). Apabila dari perhitungan ternyata bahwa harga X2hitung lebih besar dari harga X2 yang tertera dalam tabel, sesuai dengan taraf signifikan yang telah ditetapkan, maka kesimpulan kita adalah ada perbedaan antara fo dengan fh. Akan tetapi bila dari perhitungan ternyata nilai X2hitung lebih kecil dari harga kritik dalam tabel menurut taraf signifikan yang telah ditentukan, maka kesimpulannya tidak ada perbedaan yang meyakinkan antara fo dan fh. 1. Perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari faktor umur Tabel 5.7 Perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari faktor umur Partisipasi Kerja Total Rendah Sedang Tinggi Umur f % f % F % f % rhitung rtabel ρValue Remaja 0 0,0 0 0,0 1 1,1 1 1,1 Dewasa 2 2,2 36 40,0 28 31,1 66 73,3 Tua 3 3,3 18 20,0 2 2,2 23 25,6 12,235 9,488 0,016 Total 5 5,6 54 60,0 31 34,4 90 100,0 Sumber : Data primer diolah, 2012. Berdasarkan Tabel 5.7 di atas secara keseluruhan warga masyarakat desa Tambakrejo di wilayah Kec. Buluspesantren Kab. Kebumen menunjukkan bahwa responden yang terbagi dalam kelompok umur remaja hanya terdapat 1 responden (1,1%) yang memiliki tingkat patisipasi tinggi. Responden yang terbagi dalam kelompok umur dewasa sebanyak 66 responden, 2 diantaranya (2,2%) memiliki tingkat partisipasi rendah, 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
diantaranya (40,0%) memiliki tingkat partisipasi sedang dan 28 diantaranya (31,1%) memiliki tingkat partisipasi tinggi. Responden yang terbagi dalam kelompok umur tua sebanyak 23 responden, 3 diantaranya (3,3%) memiliki tinkat partisipasi rendah, 18 diantaranya (20,0%) memiliki tingkat partisipasi sedang dan 2 diantaranya (2,2%) memiliki tingkat partisipasi tinggi. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari tingkat umur, Hal ini dapat dilihat dari responden yang terbagi dalam kelompok umur remaja memiliki tingkat partisipasi tinggi sedangkan responden yang terbagi dalam kelompok umur dewasa memiliki tingkat partisipasi sedang. Dari hasil penelitian ini maka dapat dinyatakan bahwa peningkatan tingkat partisipasi kerja sejalan dengan pertambahan umur, dimana semakin tinggi umur seseorang maka akan semakin meningkatkan partisipasi kerja dan akan menurun menjelang umur pensiun atau umur tua. Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value
df
sided)
a
4
.016
Likelihood Ratio
13.694
4
.008
Linear-by-Linear Association
11.712
1
.001
Pearson Chi-Square
N of Valid Cases
12.235
90
a. 5 cells (55,6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,06.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Kemudian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan ini, maka dilakukan pengujian statistik antara kedua variabel tersebut. Hasil ditunjukkan pada Tabel 5.7 di atas, hasil pengolahan data dengan menggunakan komputer program SPSS for windows menunjukkan nilai rhitung = 12,235 dan ρValue = 0,016. Dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dan df=4,maka diperoleh rtabel = 9,488. Sesuai dengan dasar pengambilan keputusan penelitian hipotesis (Suharsimi,1999:247)) bahwa jika X2hitung (12,235) lebih besar dari pada X2tabel (9,488) dan ρValue (0,016) < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan tingkat partisipasi kerja dilihat dari tingkat umur di Desa Tambakrejo, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ada perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari faktor umur terbukti atau diterima. 2. Perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari faktor pendidikan Tabel 5.8 Perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari faktor pendidikan Tingkat Pendidi kan Dasar Meneng ah Total
Partisipasi Kerja Rendah
Sedang
Tinggi
f 4
% 4,4
f 35
% 38,9
F 25
1
1,1
19
21,1
6
% 27, 8 6,7
31
34, 4
5
5,6
54
60,0
Sumber : Data primer diolah, 2012.
Total f 64
% 71, 1 26 28, 9 90 10 0,0
rhitung
rtabel
ρvalue
2,606
5,591
0,272
Berdasarkan Tabel 5.8 di atas secara keseluruhan warga masyarakat desa Tambakrejo di wilayah Kec. Buluspesantren Kab. Kebumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
menunjukkan bahwa responden yang mempunyai tingkat pendidikan dasar sebanyak 64 responden, 4 diantaranya (4,4%) memiliki tingkat partisipasi rendah, 35 diantaranya (38,9%) memiliki tingkat partisipasi sedang dan 25 diantaranya (27,8%0 memiliki tingkat partisipasi tinggi. Responden yang mempunyai pendidikan menengah sebanyak 26 responden, 1 diantaranya (1,1%) memiliki tingkat partisipasi rendah, 19 diantaranya (1,1%) memiliki tingkat partisipasi sedang dan 6 diantaranya (6,7%) memiliki tingkat partisipasi tinggi. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari tingkat pendidikan, hal ini dapat dilihat dari responden yang mempunyai pendidikan dasar atau menengah sama-sama memiliki tingkat partisipasi sedang. Tidak adanya perbedaan ini disebabkan dari kedua masyarakat baik sector agraris maupun sector kerajinan memiliki pendidikan yang hampir sama atau dengan pendidikan rendah yaitu mayoritas dari mereka memiliki pendidikan SD dan SMP. Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value
df
sided)
a
2
.272
Likelihood Ratio
2.694
2
.260
Linear-by-Linear Association
1.065
1
.302
Pearson Chi-Square
N of Valid Cases
2.606
90
a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,44.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Kemudian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan ini, maka dilakukan pengujian statistik antara kedua variabel tersebut. Hasil ditunjukkan pada Tabel 5.8 di atas, hasil pengolahan data dengan menggunakan komputer program SPSS for windows menunjukkan nilai rhitung = 2,606. dan ρValue = 0,272. Dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dan df=2,maka diperoleh rtabel = 5,591. Sesuai dengan dasar pengambilan keputusan penelitian hipotesis (Suharsimi,1999:247)) bahwa jika X2hitung (2,606) lebih kecil dari pada X2tabel (5,591) dan ρValue (0,272) > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari tingkat pendidkan di Desa Tambakrejo, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa ada perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari faktor pendidikan tidak terbukti atau tidak diterima. 3. Perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari faktor jumlah upah Tabel 5.9 Perbedaan tingkat partisipasi dilihat dari faktor jumlah upah Partisipasi Kerja Total Tinggi Jumlah Rendah Sedang Upah f % f % F % f % Rendah 0 0,0 2 2,2 0 0,0 2 2,2 Sedang 4 4,4 44 48,9 27 30,0 75 83,3 Tinggi 1 1,1 8 8,9 4 4,4 13 14,4 Total 5 5,6 54 60,0 31 34,4 90 100,0 Sumber : Data primer diolah, 2012.
rhitung
1,578
rtabel
ρvalue
9,488 0,813
Berdasarkan Tabel 5.9 di atas secara keseluruhan warga masyarakat desa Tambakrejo di wilayah Kec. Buluspesantren Kab. Kebumen menunjukkan bahwa responden yang memperoleh jumlah upah rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
terdapat 2 responden diantaranya (2,2%) memiliki tinkat partisipasi sedang. Responden yang memperoleh jumlah upah sedang terdapat 75 responden, 4 diantaranya (4,4%) memiliki tingkat partisipasi rendah, 44 diantaranya (48,9%) memiliki tingkat partisipasi sedang dan 27 diantaranya (30,0%) memiliki tingkat partisipasi tinggi. Responden yang memperoleh jumlah upah tinggi terdapat 13 responden, 1 diantaranya (1,1%) memiliki tingkat partisipasi rendah, 8 diantaranya (8,9%) memiliki tingkat partisipasi sedang dan 4 diantaranya (4,4%) memiliki tingkat partisipasi tinggi. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari faktor upah, hal ini dapat dilihat dari responden yang memperoleh jumlah upah rendah,sedang maupun tinggi sama-sama memiliki tingkat partisipasi sedang. Tidak adanya perbedaan ini dapat dikarenakan tingkat upah yang diterima oleh masyarakat sektor agraris dengan masyarakat sektor kerajinan menurut warga masyarakat tidak berbeda jauh atau hamper sama, dalam penelitian ini menunjukkan tingkat upah mayoritas masyarakat memiliki upah antara Rp. 101.000,00 – Rp. 200.000,00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value Pearson Chi-Square
Linear-by-Linear Association
sided)
a
4
.813
2.278
4
.685
.007
1
.932
1.578
Likelihood Ratio
N of Valid Cases
df
90
a. 6 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,11.
Kemudian
untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan ini, maka
dilakukan pengujian statistik antara kedua variabel tersebut. Hasil ditunjukkan pada Tabel 5.9 di atas, hasil pengolahan data dengan menggunakan komputer program SPSS for windows menunjukkan nilai rhitung = 1,578 dan ρValue = 0,813. Dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dan df=4,maka diperoleh rtabel = 9,488. Sesuai dengan dasar pengambilan keputusan penelitian hipotesis (Suharsimi,1999:247)) bahwa jika X2hitung (1,578) lebih kecil dari pada X2tabel (9,488) dan ρValue (0,813) > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari tingkat pendidkan di Desa Tambakrejo, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa ada perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari faktor pendidikan tidak terbukti atau tidak diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
4. Perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari faktor pekerjaan Tabel 5.10 Perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari faktor pekerjaan Partisipasi Kerja Rendah Sedang J e ni s % Pekerjaan f % F Petani 5 5,6 40 44,4 Pengrajin
0
0, 0
Total
Tinggi f 0
% 0,0
f 45
% 50,0
14 15,6 31 34,4 45
50,0
Total 5 5,6 54 60,0 31 34,4 90 100,0 Sumber : Data primer diolah, 2012.
rhitung
rtabel
ρvalue
48,519 5,591 0,000
Berdasarkan Tabel 5.10 di atas secara keseluruhan warga masyarakat desa Tambakrejo di wilayah Kec. Buluspesantren Kab. Kebumen yang mempunyai pekerjaan sebagai petani terdapat 45 responden, 5 diantaranya (5,6%) memiliki tingkat partisipasi rendah dan 40 diantaranya (44,4%) memiliki tingkat partisipasi sedang. Responden yang mempunyai pekerjaan sebagai pengrajin terdapat 45 responden, 14 diantaranya (15,6%) memiliki tingkat partisipasi sedang dan 31 diantaranya (34,4%) memiliki tingkat partisipasi tinggi. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari factor pekerjaan, hal ini dapat dilihat dari responden yang mempunyai pekerjaan sebagai petani memiliki tingkat partisipasi sedang sedangkan responden yang mempunyai pekerjaan sebagai pengrajin memiliki tingkat partisipasi tinggi. Dilihat dari jumlah jam kerja masyarakat sektor agraris lebih sedikit dibanding masyarakat sector kerajinan, hal ini disebabkan karena masyarakat sektor agraris banyak menggantungkan pada sawah, sedangkan masyarakat sektor kerajinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
hamper setiap hari memiliki aktivitas bekerja yaitu selain mereka bertani juga memiliki usaha sampingan sebagai pengrajin. Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value
df
sided)
a
2
.000
Likelihood Ratio
62.960
2
.000
Linear-by-Linear Association
44.986
1
.000
Pearson Chi-Square
N of Valid Cases
48.519
90
a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,50.
Kemudian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan ini, maka dilakukan pengujian statistik antara kedua variabel tersebut. Hasil ditunjukkan pada Tabel 5.10 di atas, hasil pengolahan data dengan menggunakan komputer program SPSS for windows menunjukkan nilai rhitung = 48,519 dan ρValue = 0,000. Dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dan df=2, maka diperoleh rtabel = 5,591. Sesuai dengan dasar pengambilan keputusan penelitian hipotesis (Suharsimi,1999:247)) bahwa jika X2hitung (48,519) lebih besar dari pada X2tabel (5,591) dan ρValue (0,000) < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan tingkat partisipasi kerja dilihat dari tingkat umur di Desa Tambakrejo, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen. Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan bahwa ada perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari faktor pekerjaan terbukti atau diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
D. Pembahasan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas warga masyarakat desa Tambakrejo di wilayah Kec. Buluspesantren Kab. Kebumen dalam kategori umur dewasa, sehingga sebagian besar partisipasi kerja masyarakat baik di sektor agraris maupun sektor kerajinan dalam kelompok umur dewasa atau berumur antara 26-49 tahun. Sedangkan dukungan dari pendidikan yang dimiliki, mereka sebagian besar memiliki pendidikan dasar atau rendah yaitu mayoritas hanya pendidikan SD dan SMP. Untuk tingkat upah mayoritas memiliki upah antara Rp 101.000 – Rp. 200.000. Dan kemudian sebagian besar partisipasi kerja masyarakat baik di sektor agraris maupun sektor kerajinan jika dilihat dari tingkat partisipasi kerjanya dalam kelompok tingkat partisipasi kerja sedang atau bekerja selama 21 - 40 jam/minggu. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat dijelaskan tingkat partisipasi kerja dilihat dari tingkat umur, pendidikan, jumlah upah, dan pekerjaan sebagai berikut : 1. Perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari faktor umur Berdasarkan dari karakteristik responden berdasarkan umur pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa tingkat partisipasi kerja dilihat dari faktor umur sektor agraris dan sektor kerajinan di Desa Tambakrejo berada pada kategori umur dewasa yaitu antara umur 26 – 49 tahun yaitu 66 responden. Secara teoritis sampai titik tertentu, semakin tinggi umur seseorang maka tingkat produktivitasnya makin tinggi, akan tetapi setelah titik umur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
tersebutterlewati maka produktivitasnya akan menurun seiring dengan bertambah tuanya usia. Faktor umur seseorang ikut menentukan tingkat partisipasi kerjanya dalam mencari nafkah. Makin bertambah usia seseorang makin bertambah pula partisipasinya tetapi akan menurun pula pada usia tertentu sejalan dengan faktor kekuatan fisik yang makin menurun pula. Faktor usia akan sangat berpengaruh pada pekerjaan yang sangat mengandalkan kekuatan dan kemampuan fisik tenagakerja. Seperti tenaga pada sektor kerajinan, usia akan sangat mempengaruhi produktivitas kerjanya karena lebih dominan mengandalkan kekuatan fisik. Berdasarkan uji Chi-Kuadrat (chi-square) pada partisipasi kerja masyarakat sektor agraris dan masyarakat sektor kerajinan di Desa Tambakrejo Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen yang dilihat dari umur menunjukkan nilai rhitung (12,235) > rtabel (9,488) yang berarti ada perbedaan partisipasi kerja dilihat dari faktor umur. Dari hasil penelitian ini maka dapat dinyatakan bahwa peningkatan TPK sejalan dengan pertambahan umur, yang mana semakin tinggi tingkat umur atau semakin tua seseorang maka tanggungjawabnya terhadap keluarga menjadi semakin besar. Hal ini mendorong penduduk atau masyarakat khususnya di wilayah desa Tambakrejo di wilayah Kec. Buluspesantren Kab. Kebumen berusaha menambah jam kerja guna meningkatkan pendapatan yang mereka terima. Namun pada saat usia seseorang mencapai tua maka tingkat partisipasi kerja akan mengalami penurunan, karena pada usia tersebut akan banyak tenaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
kerja yang mengalami masa pensiun. Karena pada usia tersebut seeorang akan cenderung mengalami penurunan produktivititas, seseorang tenaga kerja yang berusia muda akan mengalami kemajuan dalam produktivitasnya tetapi seiring dengan pertambahan usia maka akan mengalami penurunan. Demikian juga dengan masyarakat khususnya di wilayah desa Tambakrejo di wilayah Kec. Buluspesantren Kab. Kebumen yang telah berusia lanjut. Sehingga mereka dalam bertani atau sebagai pengrajin akan mengalami penurunan jika dibanding dengan tenaga kerja yang lebih muda. Menurut hal tersebut maka dapat dijelaskan bahwa tingkat partisipasi kerja akan meningkat sesuai dengan pertambahan umur, kemudian menurun kembali menjelang usia pensiun atau umur tua. Hal ini sesuai dengan apa yang di kemukakan oleh Payaman J Simanjuntak (1985: 37) Peningkatan tingkat partisipasi kerja sejalan dengan pertambahan umur ini pada dasarnya dipengaruhi oleh dua hal yaitu yang pertama semakin tinggi tingkat umur, semakin kecil tingkat penduduk yang bersekolah, dan yang kedua semakin tua seseorang maka tanggungjawabnya terhadap keluarga menjadi semakin besar. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi umur seseorang maka akan semakin meningkatkan partisipasi kerja dan akan menurun ketika umur semakin tua. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi umur seseorang maka tingkat kebutuhannya akan semakin menigkat sehingga akan meningkatkan partisipasi kerja pada orang tersebut. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat partisipasi kerja mula-mula meningkat sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
pertambahan umur, kemudian menurun kembali menjelang usia pensiun atau umur tua. 2. Perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari faktor pendidikan Partisipasi kerja masyarakat sektor agraris dan masyarakat sektor kerajinan di Desa Tambakrejo Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen yang dilihat dari pendidikan menunjukkan nilai rhitung (2,606) < rtabel (5,591)
yang berarti tidak ada perbedaan partisipasi kerja antara
masyarakat sektor agraris dengan masyarakat sektor kerajinan dilihat dari faktor pendidikan. Hal ini dapat disebabkan dari kedua masyarakat sektor agraris dan masyarakat sektor kerajinan memiliki pendidikan yang hampir sama atau dengan pendidikan rendah yaitu mayoritas dari mereka memiliki pendidikan SD dan SMP. Tidak adanya perbedaan ini dapat disebabkan pula oleh mayoritas masyarakat memiliki tingkat pendidikan yang bisa dibilang sama yaitu memiliki tingkat pendidikan dasar baik mereka sebagai masyarakat sektor agraris maupun sebagai masyarakat sektor kerajinan. Kondisi ini juga dikarenakan pekerjaan yang mereka lakukan lebih banyak dikarenakan oleh faktor kebiasaan, pengalaman dan ketrampilan yang dimiliki oleh mereka, sedangkan sektor pendidikan yang mereka miliki baru sebatas sebagai pendidikan dasar. Kemudian juga dapat disebabkan oleh masyarakat yang kurang memanfaatkan waktu senggangnya untuk bekerja lebih giat lagi, mereka kurang menghargai waktu yang tersisa yang dikarenakan oleh faktor pendidikan yang mereka miliki. Lain halnya jika mereka memiliki pendidikan tinggi, kemungkinan mereka akan lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
banyak lagi memanfaatkan waktu luang yang ada. Sebagai contoh adalah wanita yang berpendidikan tinggi, kemungkinan tidak tinggal dirumah mengurus rumah tangga, akan tetapi mereka akan memilih untuk masuk dalam pasar kerja. Dengan demikian, meningkatnya pendidikan menjadikan proporsi penduduk yang tergolong dalam angkatan kerja atau TPK meningkat sesuai dengan tingkat pendidikan yang mereka miliki. Dari uraian di atas dapat disimpulkan pendidikan adalah kegiatan yang berupa proses
unt uk
memperoleh
pengetahuan
dan
ketrampilan
untuk
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan seseorang. Sedangkan dalam penelitian ini tingkat pendidikan masyarakat sektor agraris dan masyarakat
sektor
kerajinan
di
Desa
Tambakrejo
Kecamatan
Buluspesantren Kabupaten Kebumen mayoritas hanya Sekolah Dasar dan SLTP, sehingga kurang berpengaruh nyata terhadap tingkat partisipasi kerja antara masyarakat sektor agraris dengan masyarakat sektor kerajinan jika dilihat dari faktor pendidikan. 3. Perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari faktor upah Partisipasi kerja masyarakat sektor agraris dan masyarakat sektor kerajinan di Desa Tambakrejo Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen yang dilihat dari upah menunjukkan nilai rhitung (1,578) < rtabel (9,488) yang berarti tidak ada perbedaan partisipasi kerja antara masyarakat sektor agraris dengan masyarakat sektor kerajinan dilihat dari faktor upah. Tidak adanya perbedaan ini dapat dikarenakan tingkat upah yang diterima oleh masyarakat sektor agraris dengan masyarakat sektor kerajinan menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
warga masyarakat tidak berbeda jauh atau hampir sama, dalam penelitian ini menunjukkan tingkat upah mayoritas memiliki upah antara Rp101.000 – Rp 200.000. Dari tingkat upah tersebut, menjadikan tingkat partisipasi dari masyarakat sektor agraris dengan masyarakat sektor kerajinan tidak dipengaruhi oleh upah yang mereka terima. Dikarenakan tingkat upah yang diterima oleh masyarakat sektor agraris dengan masyarakat sektor kerajinan hampir sama atau tidak ada perbedaan yang signifikan, maka tidak menyebabkan meningkatnya angkatan kerja dan ditambah lagi tidak diikuti dengan peningkatan lapangan kerja, hal inilah yang menjadikan tingkat partisipasi kerja masyarakat belum meningkat. Sehingga hasil penelitian ini belum sejalan dengan pendapat (Simanjuntak 2005), yang menyatakan bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) di pengaruhi oleh tingkat upah. Semakin tinggi tingkat upah yang ditawarkan dalam masyarakat, maka semakin banyak anggota keluarga yang masuk ke dalam pasar tenaga kerja. 4. Perbedaan tingkat partisipasi kerja dilihat dari faktor pekerjaan Dan kemudian berdasarkan pada partisipasi kerja masyarakat sektor agraris dan masyarakat sektor kerajinan di Desa Tambakrejo Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen yang dilihat dari pekerjaan menunjukkan nilai rhitung (48,519) > rtabel (5,591) yang berarti ada perbedaan partisipasi kerja antara masyarakat sektor agraris dengan masyarakat sektor kerajinan dilihat dari faktor pekerjaan. Dilihat dari jumlah jam kerja masyarakat sektor agraris lebih sedikit di bandingkan pada masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
sektor sektor kerajinan, hal ini disebabkan karena masyarakat sektor agraris hanya menggantungkan pada sawah yang banyak disibukan pada musim tanam dan musim panen. Sedangkan masyarakat sektor kerajinan hampir setiap hari memiliki aktifitas bekerja yaitu selain mereka bertani mereka juga memiliki usaha sampingan sebagai pengrajin. Dengan demikian maka masyarakat sektor sektor kerajinan menyediakan jumlah jam kerja yang lebih banyak daripada masyarakat sektor agraris. Penyedian tenaga kerja juga dipengaruhi oleh lamanya bekerja tiap minggu. Berdasarkan hal tersebut di atas maka dapat dilihat bahwa lamanya orang bekerja tiap minggu tidak sama. Ada orang yang bekerja tiap minggu penuh, akan tetapi banyak juga orang yang bekerja beberapa jam seminggu atas keinginan dan pilihan sendiri atau karena terpaksa berhubung terbatasnya kesempatan untuk bekerja penuh. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa semakin banyak jam kerja seseorang dalam suatu keluarga maka semakin tinggi tingkat partisipasi kerja. Sebaliknya semakin sedikit jam kerja seseorang dalam suatu keluarga maka tingkat partisipasi kerja semakin rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uji hipotesis dengan rumus uji Chi- Kuadrat (chi-square) pada masyarakat sektor agraris dan masyarakat sektor kerajinan di Desa Tambakrejo Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen, maka dapat disimpulkan : 1. Terdapat perbedaan partisipasi kerja dilihat dari faktor umur pada masyarakat desa Tambakreja di wilayah Kec. Buluspesantren, Kab. Kebumen. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi umur seseorang maka akan semakin meningkatkan partisipasi kerja dan akan menurun menjelang umur pensiun atau pada umur tua. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi umur seseorang maka tingkat kebutuhannya akan semakin menigkat sehingga akan meningkatkan partisipasi kerja pada orang tersebut 2. Tidak terdapat perbedaan partisipasi kerja dilihat dari faktor tingkat pendidikan pada masyarakat desa Tambakreja di wilayah Kec. Buluspesantren, Kab. Kebumen. Hal ini menjelaskan bahwa pekerjaan yang mereka lakukan lebih banyak dikarenakan oleh faktor kebiasaan, pengalaman dan ketrampilan yang dimiliki oleh mereka, sedangkan tingkat pendidikan yang mereka miliki baru sebatas sebagai pendidikan dasar.
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
3. Tidak terdapat perbedaan partisipasi kerja dilihat dari faktor upah pada masyarakat desa Tambakreja di wilayah Kec. Buluspesantren, Kab. Kebumen. Hal ini menjelaskan bahwa tingkat upah yang diterima oleh masyarakat sektor agraris dengan masyarakat sektor kerajinan belum menyebabkan meningkatnya tingkat partisipasi kerja yang dilakukan oleh masyarakat tersebut. 4. Terdapat perbedaan partisipasi kerja dilihat dari faktor pekerjaan pada masyarakat desa Tambakreja di wilayah Kec. Buluspesantren, Kab. Kebumen. Hal ini menjelaskan adanya perbedaan tingkat partisipasi kerja yang dilakukan oleh masyarakat sektor agraris dengan masyarakat sektor kerajinan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah jam kerja masyarakat sektor agraris lebih sedikit dibandingkan pada masyarakat sektor sektor kerajinan, hal ini disebabkan karena masyarakat sektor agraris hanya menggantungkan pada sawah yang banyak disibukan pada musim tanam dan musim panen. Sedangkan masyarakat sektor kerajinan hampir setiap hari memiliki aktifitas bekerja yaitu selain mereka bertani mereka juga memiliki usaha sampingan sebagi pengrajin. B. Keterbatasan dan Saran Penelitian Selanjutnya Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, ada beberapa saran yang dapat disampaikan yaitu: 1. Penelitian ini terbatas pada empat variabel perbedaan tingkat partisipasi kerja. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
diprediksikan berperanan besar dalam tingkat partisipasi kerja, antara lain jumlah tanggungan keluarga,jenis kelamin dan pengalaman kerja. 2. Bagi para petani maupun pengrajin yang memiliki pendidikan dasar, sebaiknya meningkatkan wawasannya baik melalui media cetak maupun internet, dikarenakan dengan baiknya wawasan yang dimiliki dapat meningkatkan partisipasi dalam kerja guna menjadikan penghasilan mereka makin baik. Karena pada umunya jika seseorang memiiki partispasi kerja yang tinggi, umumnya pendapatannya pun juga makin tinggi pula. 3. Untuk mendapatkan upah kerja yang tinggi, sebaiknya para petani meningkatkan aktivitas kerja yang saat ini dijalaninya. Bagi petani dapat melakukan variasi dalam bercocok tanam, sehingga mereka selalu bekerja dan cepat menghasilkan keuntungan dari hasi cocok tanamnya. Begitu pula bagi para pengrajin, untuk meningkatkan penjulannya. Karena dengan banyaknya pesanan menjadikan aktivitas kerja mereka baik dan diharapakan penghasilannya pun juga naik. 4. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas di Desa Tambakrejo, diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada perusahaan lain yang tentunya memiliki karakter yang berbeda pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1999. Manajemen Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta Arsyad, Lincolin. 1999. Ekonomi Pembangunan Edisi 4 STIE YKPN. Yogyakarta Berkes, F. et. al. 2001. Managing Small-scale Fisheries: Alternative Directions and Methods. Ottawa: International Development Research Centre. BPS. 1999. Statistical Yearbook of Indonesia 1998. Biro Pusat Statistik. Jakarta Cohen M, John and Peterson B, Stephen. 1999. Administrative Decentralization (Strategies for Developing Countries). Kumarian Press:USA Dawam, R. 1984. Transpormasi Pertanian, Industrialisasi Dan Kesempatan Kerja. Jakarta:UI. H. Abdarrahman, Dan Soejono. 1997. Metode Penelitian (suatu Pemikiran dan penerapan). Rineka Cipta Jakarta. Intania, Ogi I.
2003.
Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Program
Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP). Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian IPB. Irsan Ashari S .1986. Industri Kecil, Suatu Tinjauan Perbandingan. LP3ES. Keesing, Roger M. 1989. Antropologi Budaya: Suatu Perspektfi Kontemporer. Jakarta:Erlangga Kriyantono Rachmat. 2006. Tehnik praktis (Riset Komunikasi) Kencana. Jakarta:Prenada Media Group. Michael P. Todoro dan Stephen C. Smith. 2004. Pembangunan Ekonomi Dunia Ketiga). Penerbit Erlangga.
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Mudrajad Kuncoro.2 004 Otonomi dan pembangunan daerah (Reformasi, perencanaan, strategi dan peluang). Penerbit Erlangga. Nasdian, Fredian Tonny. 2004. Pengembangan Masyarakat (Community Development). Bogor: Fakultas Pertanian IPB. Peter Hagul et. Al.
1992. Pembangunan Desa dan Lembaga Swadaya
Masyaraka. Jakarta:Yayasan Dian Desa Sandy I Made. 1985. Republik Indonesia, Geografi Regional. Jakarta:Depdikbud. Sarwono, Sarlito Wirawan. 1989. Masalah-Masalah Kemasyarakatan di Indonesia. Jakarta:Sinar Harapan Siagian. 1974. “Mobilitas Penduduk Lintas Perbatasan (Kasus Kalimantan Barat-Serawak)”, Prisma, No.1 Januari 1974. LP3ES : Jakarta Simanjuntak, Payaman.J. 1998. Pengantar Ekonomi Sumberdaya Manusia. Jakarta:LPFE-UI. Sudirman, U dan A. Sari. 1996 Undang-undang Usaha kecil 1995 dan peraturan perkoperasian. Jakarta:Mitra Info Suryo Djoko, R.M. Soedarsono, Djoko Soekiman. 1985. Gaya Hidup Masyarakat Jawa di Pedesaan, (Jakarta: DEPDIKBUD Dirjen Kebudayaan Proyek penelitian dan pengkjian kebudayaan Nusantara. Syarifudin, B. 2010. Pengantar Statistik Untuk Kebidanan. Yogyakarta. 2005. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Kebumen Tahun 2006-20010. Pemeritah Kabupaten Kebumen. ……….2007. Ekonomika Industri Indonesia (menuju Negara industri baru 2030?) Penerbit Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
………., dan Uphoff. 1997. Rural Development Participation Concept and Measure for Project Design, Implementation and Evaluation. New York:Cornell University
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kebumen, …. April 2012 Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/I ……………. Di Tempat
Dengan hormat, Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian “Analisis Perbedaan Tingkat Partisipasi Kerja Antara Sektor Agraris dan Sektor Kerajinan (Studi Kasus di Desa Tambakrejo, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen)”. Saya mahasiswa dari Sanata Dharma Yogyakarta memohon bantuan Bapak/Ibu/Sdr/I untuk kesedainnya mengisi kuesioner yang saya berikan.
Besar harapan saya atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/I dalam mengisi kuesioner dan mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan manfaat bagi semua pihak.
Demikain permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Ratnasari Wijayanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
WAWANCARA Analisis Perbedaan Tingkat Partisipasi Kerja Ditinjau Dari Aspek Demografis ( Studi Kasus di Desa Tambakrejo, Kec.Buluspesantren, Kab. Kebumen )
Responden Nama
: ……………………………*)
Alamat
: ……………………………
Pekerjaan
: ……………………………
Tempat tanggal lahir/Umur
: ……………………………
Pendidikan Terakhir
: ……………………………
Berapa Partisipasi Kerja Perminggu
: ……………………………
Upah yang diterima perminggu : …………………………… *) Boleh tidak diiisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rekapitulasi Data Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Pekerjaan Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani
Umur 48 32 30 62 60 58 48 43 44 43 42 50 55 60 52 50 50 57 36 45 47 50 52 53 42 49 28 36 35 32 29 33 60 56 52 46
Umur Dewasa Dewasa Dewasa Tua Tua Tua Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Tua Tua Tua Tua Tua Tua Tua Dewasa Dewasa Dewasa Tua Tua Tua Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Tua Tua Tua Dewasa
Pendidikan SD SMA SMP SMP SMP SMP SMA SMP SMA SMP SMP SMA SMA SMA SMP SMP SMP SMA SMA SMA SMP SMP SMP SMP SMA SMP SMP SMP SMA SMA SMP SMA SMP SMP SMP SMP
Pendidikan Dasar Menengah Dasar Dasar Dasar Dasar Menengah Dasar Menengah Dasar Dasar Menengah Menengah Menengah Dasar Dasar Dasar Menengah Menengah Menengah Dasar Dasar Dasar Dasar Menengah Dasar Dasar Dasar Menengah Menengah Dasar Menengah Dasar Dasar Dasar Dasar
Upah 250,000 260,000 225,000 300,000 340,000 410,000 275,000 380,000 400,000 270,000 265,000 400,000 420,000 285,000 300,000 310,000 400,000 430,000 430,000 285,000 275,000 280,000 375,000 380,000 415,000 280,000 430,000 430,000 275,000 400,000 400,000 430,000 275,000 350,000 440,000 435,000
Upah Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang
Tingkat Partisipasi Kerja 30 28 32 26 24 24 21 21 21 21 21 24 28 21 21 18 21 24 18 24 24 12 14 21 28 18 30 30 28 24 28 30 28 24 28 28
Tingkat Partisipasi Kerja Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah Rendah Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin
44 34 38 39 37 62 65 31 53 27 43 48 45 40 38 30 33 32 34 37 41 37 31 25 45 27 30 40 41 30 34 40 50 32 35 28 31 30 70
Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Tua Tua Dewasa Tua Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Remaja Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Tua Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Tua
SMP SMA SMP SMA SMA SMA SMP SMA SMA SMP SMP SMP SMP SMP SMP SMP SMA SMP SMP SMP SD SMP SMP SMP SMP SMP SD SMA SMP SMP SMA SMP SMP SMP SMP SMP SD SMP SD
Dasar Menengah Dasar Menengah Menengah Menengah Dasar Menengah Menengah Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar Menengah Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar Menengah Dasar Dasar Menengah Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar
275,000 450,000 400,000 450,000 280,000 275,000 250,000 410,000 410,000 200,000 210,000 230,000 250,000 260,000 225,000 280,000 285,000 290,000 250,000 245,000 280,000 270,000 235,000 225,000 260,000 240,000 260,000 280,000 245,000 235,000 225,000 340,000 285,000 230,000 230,000 280,000 330,000 275,000 220,000
Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang
24 24 24 30 28 32 28 30 32 36 48 42 42 54 48 48 48 40 36 36 42 48 48 56 48 40 40 42 48 40 48 40 48 48 40 30 48 48 36
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90
Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin Pengrajin
40 39 34 69 40 50 47 37 38 43 35 37 38 33 42
Dewasa Dewasa Dewasa Tua Dewasa Tua Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa Dewasa
SMP SMA SMP SMP SD SD SMP SMA SMP SD SMP SMA SMP SMP SMA
Dasar Menengah Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar Menengah Dasar Dasar Dasar Menengah Dasar Dasar Menengah
240,000 235,000 320,000 275,000 215,000 220,000 260,000 335,000 330,000 265,000 230,000 230,000 240,000 235,000 230,000
Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
48 36 42 56 42 42 42 49 49 49 42 42 49 40 42
Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Deskripsi Data Frequencies
Statistics Tingkat Umur N
Valid Missing
Pendidikan
Upah
Partisipasi Kerja
90
90
90
90
0
0
0
0
Frequency Table
Umur Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Remaja
1
1.1
1.1
1.1
Dewasa
66
73.3
73.3
74.4
Tua
23
25.6
25.6
100.0
Total
90
100.0
100.0
Pendidikan Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Dasar
64
71.1
71.1
71.1
Menengah
26
28.9
28.9
100.0
Total
90
100.0
100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Upah Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Rendah
2
2.2
2.2
2.2
Sedang
75
83.3
83.3
85.6
Tinggi
13
14.4
14.4
100.0
Total
90
100.0
100.0
Tingkat Partisipasi Kerja Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Rendah
5
5.6
5.6
5.6
Sedang
54
60.0
60.0
65.6
Tinggi
31
34.4
34.4
100.0
Total
90
100.0
100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil Uji Chi Square Crosstabs
Case Processing Summary Cases Valid N
Missing
Percent
Umur * Tingkat Partisipasi
90
N
Total
Percent
100.0%
0
N
.0%
90
Kerja
Umur * Tingkat Partisipasi Kerja Crosstabulation Tingkat Partisipasi Kerja Rendah Umur
Remaja
Count % of Total
Dewasa
Tua
Total
1
1
.0%
.0%
1.1%
1.1%
2
36
28
66
2.2%
40.0%
31.1%
73.3%
3
18
2
23
3.3%
20.0%
2.2%
25.6%
5
54
31
90
5.6%
60.0%
34.4%
100.0%
Count % of Total
Total
0
Count % of Total
Tinggi
0
Count % of Total
Sedang
Chi-Square Tests Asymp. Sig. Value
df
(2-sided)
a
4
.016
Likelihood Ratio
13.694
4
.008
Linear-by-Linear Association
11.712
1
.001
Pearson Chi-Square
N of Valid Cases
12.235
90
a. 5 cells (55,6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,06.
Percent 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Crosstabs
Case Processing Summary Cases Valid N Pendidikan * Tingkat
Missing
Percent 90
N
Total
Percent
100.0%
0
N
.0%
Percent 90
Partisipasi Kerja
Pendidikan * Tingkat Partisipasi Kerja Crosstabulation Tingkat Partisipasi Kerja Rendah Pendidikan
Dasar
Count % of Total
Menengah
Count % of Total
Total
Count % of Total
Sedang
Tinggi
4
35
25
64
4.4%
38.9%
27.8%
71.1%
1
19
6
26
1.1%
21.1%
6.7%
28.9%
5
54
31
90
5.6%
60.0%
34.4%
100.0%
Chi-Square Tests Asymp. Sig. Value
df
(2-sided)
a
2
.272
Likelihood Ratio
2.694
2
.260
Linear-by-Linear Association
1.065
1
.302
Pearson Chi-Square
N of Valid Cases
2.606
90
a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,44.
Total
100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid N
Missing
Percent
Upah * Tingkat Partisipasi
90
N
Total
Percent
100.0%
0
N
.0%
90
Kerja
Upah * Tingkat Partisipasi Kerja Crosstabulation Tingkat Partisipasi Kerja Rendah Upah
Rendah
Count
Tinggi
0
2
.0%
2.2%
.0%
2.2%
4
44
27
75
4.4%
48.9%
30.0%
83.3%
1
8
4
13
1.1%
8.9%
4.4%
14.4%
5
54
31
90
5.6%
60.0%
34.4%
100.0%
Count % of Total
Total
Count % of Total
Total
2
Count % of Total
Tinggi
0
% of Total Sedang
Sedang
Chi-Square Tests Asymp. Sig. Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
df
(2-sided)
a
4
.813
2.278
4
.685
.007
1
.932
1.578
90
a. 6 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,11.
Percent 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Crosstabs
Case Processing Summary Cases Valid N Pekerjaan * Tingkat
Missing
Percent 90
N
Total
Percent
100.0%
0
N
.0%
Percent 90
Partisipasi Kerja
Pekerjaan * Tingkat Partisipasi Kerja Crosstabulation Tingkat Partisipasi Kerja Rendah Pekerjaan
Petani
Count % of Total
Pengrajin
Total
0
45
5.6%
44.4%
.0%
50.0%
0
14
31
45
.0%
15.6%
34.4%
50.0%
5
54
31
90
5.6%
60.0%
34.4%
100.0%
Chi-Square Tests Asymp. Sig. Value
df
(2-sided)
a
2
.000
Likelihood Ratio
62.960
2
.000
Linear-by-Linear Association
44.986
1
.000
Pearson Chi-Square
N of Valid Cases
48.519
90
a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,50.
Total
40
Count % of Total
Tinggi
5
Count % of Total
Sedang
100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Mrican, Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002, Telp. (0274) 513301, 515352, Fax.(0274) 562383
Nomor Lampiran Hal
: /Pnlt/Kajur/PIPS/ / 2011 : : Permohonan Ijin Penelitian
Kepada Yth. Bapak Kepala Desa Desa Rantewringin, Buluspesantren Kebumen Dengan hormat, Dengan ini kami memohonkan ijin bagi mahasiswa kami, Nama : Ratnasari Wijayanti No. Mhs : 071324020 Program Studi : Pendidikan Ekonomi Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Semester : IX (Sembilan) Untuk melaksanakan penelitian dalam rangka persiapan penyusunan Skripsi, dengan ketentuan sebagai berikut: Lokasi : Desa Rantewringin, Kec.Buluspesantren, Kab.Kebumen, Jawa Tengah Waktu : Agustus 2011 Topik/Judul : Analisis Perbedaan Tingkat Partisipasi Kerja Ditinjau Dari Aspek Demografis Demikian permohonan kami. Atas perhatian dan ijin yang diberikan, kami ucapkan terima kasih. Yogyakarta, 8 Agustus 2011 u.b. Dekan Ketua Jurusan Pendidikan IPS
Yohanes Harsoyo.,S.Pd.,M.Si Tembusan: 1. Sekretariat Pendidikan Ekonomi 2. Dekan FKIP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI