1
AJARAN SOSIAL GEREJA DALAM PERSPEK TIF PEREMPUAN DAFTAR ISI / JALAN PIKIRAN: BAGIAN I ; PERSPEKTIF PEREMPUAN BAGIAN II: AJARAN SOSIAL GEREJA BAGIAN III: KESIMPULAN (“EVANGELII NUNTIANDI”) B A G I A N P E R T A M A: P E R S P E K T I F PEREMPUAN I.PERAN PEREMPUAN A.SEKTORAL atau B.DIMENSIONAL II.DALAM MERUMUSKAN AJARAN SOSIAL GEREJA A.KONDISI HISTORIS 1.ASG = ungkapan publik atas situasi kontemporer 2.Proses manusiawi, maka juga dipengaruhi budaya 3.Pendampingan Roh Kudus lebih menyangkut indefectibilitas B.’TEMPAT’ PEREMPUAN 1.Kurang banyak 2.Kurang eksplisit 3.Sejalan dengan keadaan posisi lain-lainnya yang lazim C.PANDANGAN 1.Pengaruh patriarki 2.Personil pria yang ikut menentukan 3.Tetapi banyak masih dapat disesuaikan (faktor perkembangan) D.EKSISTENSIAL 1.Peran kita semua 2.Keterbukaan hirarki 3.Proaktif mengubah E.RISIKO AHISTORIS 1.Belum masuk cakrawala di zamannya 2.Risiko “Hineininterpretierung” 3.Teks terbuka ------------------------------------------------------------------------------------------------B A G I A N I I: I S I A S G I.PENGERTIAN A.Pernyataan Gereja (universal) tentang prinsip, norma dan keadaan sosial sejak ensiklik Leo XIII Rerum Novarum 1891, yang seringkali diikuti dokumen peringatan 10 tahunan 1891 Rerum Novarum 1931 Quadragesimo anno 1941 Amanat Pentakosta 1961 Mater et magistra 1965 Gaudium et spes (di luar irama) 1967 Populorum progressio 1971 Octagesima adveniens Iustitia in mundo 1981 Laborem exercens
2 1987 Sollicitudo rei socialis 1991 Centesimus annus B.Faktor perkembangan: Bukan hanya magisterium kepausan, melainkan juga 1.Primat & episkopat: GS dan Iustitia in mundo 2.Gereja partikular, khususnya federasi Konferensi Uskup seperti FABC 3.Konferensi Uskup 4.Para Uskup bersama atau individual 5.Bersama kalangan lain C.Metode 1.Orang tertentu 2.Kelompok tertentu 3.Seluruh umat (metode proses) D.Saingan akhir tahun 1960-an Teologi pembebasan 1968 Medellin 1971 Puebla 197 Santo Dominggo E.Pentahapan: Tahap Karitatif awal sampai 1891 Tahap Profetis 1891-1961 Tahap Struktural 1961-sekarang F.Gereja Indonesia Sikap KWI Pernyataan KWI II.GEREJA DAN DUNIA Dari sejarah Gereja kita tahu bahwa ada beberapa pola hubungan antara Gereja dan dunia, dengan tetap menyadari bahwa Gereja adalah bagian dari dunia ini A.KONFORMISME Terutama sejak Kaisar Konstantin membuat agama katolik menjadi agama negara, Gereja Katolik mengambil alih banyak kebiasaan, struktur, gelar yang laizm dalam dunia profan. Uskup sebagai pangeran Gereja dsb. B.REFORMASI (GAYA HIDUP ALTERNATIF) Tetapi tetap ada pembaruan-pembaruan yang memberi teladan kehidupan alternatif, misalnya kaum biarawan (Fransiskus Asisi). C.INTEGRALISME Dengan ini dimaksudkan kecenderungan Gereja memperlakukan dunia seolah-olah tunduk kepadanya. D.KERAJAAN ALLAH Dewasa ini, terutama sejak Konsili Vatikan II ada banyak usaha untuk menjauhkan diri dari triumfalisme Gereja III.MENGGEREJA DI ASIA – INDONESIA A.TRIDIALOG FABC A New Way of Being Church in Asia (Bandung 1990) 1.Dialog interreligius dengan tradisi agama-agama 2.Dialog kultural dengan budaya-buday
3 3.Dialog sosial dengan kaum miskin B.KOMUNITAS BASIS KWI 1.Komunitas Basis Gerejawi 2.Komunitas Basis Insani C.KEBERADAAN GEREJA KATOLIK DI INDONESIA 1.Beberapa kesulitan a.Citra dan tuduhan sebagai agama impor kaum imperialis b.Aspek institusional yang amat menonjol 2.Sikap a.Menyadari diri sebagai bagian integral b.Meralat citra agar menjadi lebih proporsional c.Membuktikannya dengan pengabdian kita dengan partisipasi d.Implementasi option for the Poor IV.INSANI A.KEADILAN SOSIAL 1.Nota Pastoral 2003 2.Nota Pastoral 2004 3.Partisipasi Gereja a.Pembagian tugas b.Fokus B.KASIH 1.Komitmen sosial sebagai sarana kristenisasi? “Deus Caritas” 31c X proselitisme 2.Komitmen sosial sebagai sarana kasih 3.Komitmen sosial sebagai ungkapan kasih C.FAKTOR PERKEMBANGAN 1.Kontekstual: Perlunya mengikuti faktor perkembangan 2.Membaca tanda-tanda zaman 3.Perkembangan masyarakat Indonesia V.SOSIAL DALAM ARTI APA? A.KARITATIF, PROFETIS, STRUKTURAL 1.Pentahapan ASG 2.Sesuai dgn.keadaan 3.Sesuai dng.kesadaran B.SUKSESIF ATAU SIMULTAN? 1.Suksesif (proses bertahap, berkesinambungan) 2.Simultan (tak usah menunggu) C.FOKUS, SESUAI DNG.KEADAAN 1.Tuntutan keadaan 2.Fokus tetap perlu VI.IMAN DAN KOMITMEN SOSIAL A.HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA IMAN DAN KOMITMEN SOSIAL 1.Fides caritate formata 2.Karya ungkapan iman B.BEBERAPA KESULITAN 1.Statistik 2.Mengapa?
4
VII.KRITERIA PEMILIHAN KARYA A.KARYA SEBAGAI SARANA DAN TANDA KARISMA 1.Sarana 2.Tanda B.KEBUTUHAN LAPANGAN 1.Perlunya data 2.Perlunya Penelitian dan Pengembangan C.TAREKAT DAN KEUSKUPAN 1.Lebih ke arah Kategorial 2.Lebih ke arah Teritorial VIII.KARYA BERSAMA A.KARYA KITA 1.Sosialisasi 2.Keputusan bersama 3.Dipikul bersama B.JARINGAN 1.Keterbatasan kita 2.Lintas batas 3.Partisipasi BAGIAN KETIGA: KESIMPULAN I.UMUM Pada umumnya: 1.Reaksi atas bagian pertama ttg.sudut pandang perempuan 2.Dapat disimpulkan dari isi ASG A.ASG = UPAYA KONTEKTUALISASI, 1.Maka terikat tempat dan zaman 2.Maka sama dng.posisi kontemporer B.ASG BERSUMBER PADA DOKTRIN TTG. 1.Martabat pribadi manusia 2.HAM, maka perlu penyesuaian C.SUBYEK PELAKU 1.Sebanyak mungkin orang, perempuan dan pria 2.Perhatian khusus pada perempuan yang mengalami decifit ribuan tahun II.KHUSUS (EVANGELII NUNTIANDI, ANJURAN APOSTOLIK PAULUS VI) Jawaban atas pertanyaan pengarah: 1.EVANGELISASI DALAM DUNIA MODERN a.Dunia modern = Medan bakti dalam arti seluas-luasnya situasi dan kondisi dunia kita sekarang b.Evangelisasi = Mengembangkan nilai-nilai injili Inklusif: titik temu dalam penalaran akal sehat 2.POSISI, TUGAS, PERAN, TG JWB PEREMPUAN DLM.PEWARTAAN/KESLM a.SAMA DNG.PRIA (KECUALI TAHBISAN) b.PEWARTAAN: DNG.KATA DAN TINDAKAN, PERI HIDUP c.FUNGSI KENABIAN: BERANI BILA BENAR & TAK KONTRAPRODUKTIF 3.EVANGELISASI BUDAYA a.MANUSIA SEUTUHNYA, MAKA JUGA BUDAYA
5 b.DISEBUT KHUSUS KRN PERAN B UDAYA SERING KURANG DISADARI c.UKURAN: INJIL YG. “DITERJEMAHKAN”