No. 44/08/94/ Th. III, 3 Agustus 2015
PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 Produksi Cabai Besar Sebesar 3.089 Ton, Cabai Rawit Sebesar 3.649 Ton, Dan Bawang Merah Sebesar 718 Ton A. CABAI BESAR Produksi cabai besar segar dengan tangkai tahun 2014 sebesar 3.089 ton. Dibandingkan tahun 2013, terjadi kenaikan produksi sebesar 409 ton (15,26 persen). Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan produktivitas sebesar 0,25 ton per hektar (10,69 persen) dan peningkatan luas panen sebesar 48 hektar (4,13 persen) dibandingkan tahun 2013. B. CABAI RAWIT Produksi cabai rawit segar dengan tangkai tahun 2014 sebesar 3.649 ton. Dibandingkan tahun 2013, terjadi kenaikan produksi sebesar 12 ton (0,33 persen). Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan luas panen sebesar 278 hektar (15,44 persen) meskipun produktivitasnya mengalami penurunan sebesar 0,26 ton per hektar (13,09 persen) dibandingkan tahun 2013. C. BAWANG MERAH Produksi bawang merah tahun 2014 sebesar 718 ton. Dibandingkan tahun 2013, produksi meningkat sebesar 98 ton (15,81 persen). Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya produktivitas sebesar 0,73 ton per hektar (18,12 persen) meskipun luas panen menurun sebesar 3 hektar (1,96 persen) dibandingkan tahun 2013.
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Nomor 44/08/94/ Th. III, 3 Agustus 2015
1
1. PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura, pasal 1 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan hortikultura adalah segala hal yang berkaitan dengan buah, sayuran, bahan obat nabati, dan florikultura (tanaman hias). Data produksi tanaman hortikultura yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini hanya mencakup produksi dari tiga komoditas strategis yaitu cabai besar, cabai rawit, dan bawang merah. Data produksi yang disajikan merupakan angka tetap yang dikumpulkan dari laporan per bulan dalam tahun 2014.
2. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA HORTIKULTURA Pengumpulan data produksi dan luas panen hortikultura dilakukan oleh Kepala Cabang Dinas (KCD)/Mantri Tani/Petugas Pengumpul Data Tingkat Kecamatan dengan metode perkiraan pengamatan lapang.Pengumpulan data menggunakan daftar register kecamatan dan daftar isian Statistik Pertanian Hortikultura (SPH). Daftar nama kecamatan yang digunakan keadaan pada Semester I Tahun 2013 dengan jumlah kecamatan sebanyak 389 kecamatan. Pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran isian dokumen SPH dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Hasilnya diserahkan kepada BPS Kabupaten/Kota untuk diolah. Validasi data dilakukan dalam forum sinkronisasi hasil pencatatan dan pengolahan baik di tingkat kabupaten/kota, dan provinsi maupun tingkat nasional.
3. PRODUKSI CABAI BESAR Produksi cabai besar Papua tahun 2014 sebesar 3.089 ton (Gambar 1), mengalami peningkatan sebesar 409 ton (15,26 persen) dibandingkan tahun 2013. Peningkatan produksi cabai besar pada tahun 2014 tersebut terjadi di kawasan pesisir/bukan pegunungan*) Papua dengan total peningkatan produksi sebesar 478 ton, sedangkan di kawasan pegunungan**) Papua mengalami penurunan produksi sebesar 69 ton cabai besar.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Nomor 44/08/94/ Th. III, 3 Agustus 2015
Gambar 1 Perkembangan Produksi Cabai Besar Menurut Kawasan Pesisir/Bukan Pegunungan dan Kawasan Pegunungan Papua Tahun 2012–2014 3500
3074
2984
2012
2013
3000
3245
3089 2680
2506 PRODUKSI (TON)
2014
2500 2000 1500 1000 500
171 174 105
0 Pesisir/Bkn Pegunungan
Pegunungan
Papua
Persentase produksi cabai besar pada tahun 2014 menurut kawasan di pesisir/bukan pegunungan Papua sebesar 96,6 persen dan di pegunungan Papua sebesar 3,4 persen. Dalam periode 2012–2014 (Tabel 1), produksi tertinggi di kawasan pesisir/bukan pegunungan Papua terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 3.074 ton, sedangkan produksi tertinggi di kawasan pegunungan Papua terjadi tahun 2013 sebesar 174 ton. Luas panen tertinggi di kawasan pesisir/bukan pegunungan Papua terjadi pada tahun 2014, yaitu seluas 1.168 hektar dan di pegunungan Papua terjadi pada tahun 2013, yaitu seluas 72 hektar. Produktivitas tertinggi di pesisir/bukan pegunungan dan pegunungan Papua terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 2,55 ton per hektar dan 2,56 ton per hektar. Kenaikan produksi cabai besar pada tahun 2014 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Keerom, Merauke, Nabire, dan Kota Jayapura. Sementara itu, penurunan produksi yang relatif besar terjadi di Kabupaten Mimika, Kepulauan Yapen, dan Jayawijaya. Perkembangan produksi cabai besar per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2014 disajikan pada Tabel 2. Pada periode tahun 2013-2014, peningkatan produksi cabai besar terjadi pada triwulan II dan III, dan IV yaitu triwulan II sebesar 77 ton (9,51 persen), triwulan III sebesar 281 ton (42,76 persen), dan triwulan IV sebesar 320 ton (88,41 persen). Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Nomor ...
3
Tabel 1 Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Besar Menurut Kawasan Pesisir & Bukan Pegunungan dan Kawasan Pegunungan Papua, Tahun 2012-2014 Uraian
2012
2013
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
Produksi (ton) Pesisir/Bkn Pegunungan Pegunungan Papua Luas Panen (ha) Pesisir/Bkn Pegunungan Pegunungan Papua Produktivitas (ton/ha) Pesisir/Bkn Pegunungan Pegunungan Papua
Perkembangan 2012−2013 2013−2014 Absolut % Absolut % (5)
(6)
(7)
(8)
3074 171 3245
2506 2984 174 105 2680 3089
-568 -18,48 3 1,75 -565 -17,41
478 -69 409
19,07 -39,66 15,26
1155 103 1258
1089 1168 72 41 1161 1209
-66 -5,71 -31 -30,10 -97 -7,71
79 -31 48
7,25 -43,06 4,13
2,66 1,66 2,58
2,30 2,42 2,31
-0,36 -13,54 0,76 45,57 -0,27 -10,51
0,25 0,14 0,25
11,02 5,97 10,69
2,55 2,56 2,56
Ket.: - Bentuk hasil produksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai - Cabai besar terdiri dari cabai merah besar, cabai hijau besar,cabai merah keriting, dan cabai hijau keriting
Tabel 2 Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Besar Menurut Triwulan, Tahun 2012-2014 Uraian
2012
2013
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
Produksi (ton) Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Luas Panen (ha) Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Produktivitas (ton/ha) Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Perkembangan 2012−2013 2013−2014 Absolut % Absolut % (5)
(6)
(7)
(8)
1.555 1.098 690 303
849 811 657 362
580 888 939 683
-706 -287 -32 60
-45,38 -26,17 -4,68 19,76
-270 -31,75 77 9,51 281 42,76 320 88,41
457 455 227 119
268 323 329 241
195 316 363 335
-189 -41,36 -132 -29,01 102 44,93 122 102,52
-73 -27,24 -7 -2,17 34 10,33 94 39,00
3,40 2,41 3,04 2,54
3,17 2,51 2,00 1,50
2,97 2,81 2,59 2,04
-0 0 -1 -1
-6,87 4,00 -34,23 -40,86
-0,20 0,30 0,59 0,53
-6,20 11,94 29,39 35,54
Ket.: - Bentuk hasil produksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai - Cabai besar terdiri dari cabai merah besar, cabai hijau besar, cabai merah keriting, dan cabai hijau keriting
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Nomor 44/08/94/ Th. III, 3 Agustus 2015
Perkembangan luas panen cabai besar pada tahun 2013 dan 2014 (Gambar 2) menunjukkan pola yang berfluktuasi dari setiap triwulan ke triwulan berikutnya. Hal ini sama juga terjadi pada pola luas panen pada tahun 2012 yang menunjukkan penurunan pada triwulan I dan II, kemudian menunjukkan peningkatan pada triwulan selanjutnya. Gambar 2 Pola Luas Panen Cabai Besar, 2012–2014 500 450
LUAS PANEN (HEKTAR)
400 350 300 250 200 150 100 50 0 2012
Triwulan I 457
Triwulan II 455
Triwulan III 227
Triwulan IV 119
2013
268
323
329
241
2014
195
316
363
335
4. PRODUKSI CABAI RAWIT Produksi cabai rawit tahun 2014 (Gambar 3) sebesar 3.649 ton, mengalami kenaikan sebanyak 12 ton (0,33 persen) dibandingkan tahun 2013. Kenaikan produksi cabai rawit dari tahun 2013 ke tahun 2014 terjadi di kawasan pesisir & bukan pegunungan Papua sebesar 28 ton (0,8 persen), sedangkan di kawasan pegunungan Papua mengalami penurunan sebesar 16 ton (11,51 persen). Persentase produksi cabai rawit tahun 2014 sebesar 96,6 persen di kawasan pesisir & bukan pegunungan dan 3,4 persen di kawasan pegunungan Papua. Hal ini menunjukkan bahwa dalam periode tahun 2012–2014, kawasan pesisir & bukan pegunungan Papua masih menjadi sentra produksi cabai rawit di Papua (Tabel 3). Produksi cabai rawit tertinggi di kawasan pesisir & bukan pegunungan Papua terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 4.291 ton, sedangkan produksi tertinggi di kawasan pegunungan Papua juga Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Nomor ...
5
terjadi pada tahun 2012, yaitu sebesar 851 ton. Luas panen tertinggi di kawasan pesisir & bukan pegunungan Papua terjadi pada tahun 2014 seluas 2.034 hektar, sementara di kawasan pegunungan Papua terjadi di tahun 2012 seluas 251 hektar. Produktivitas tertinggi di kawasan pesisir & bukan pegunungan dan kawasan pegunungan Papua terjadi pada tahun 2012 masing-masing sebesar 2,84 ton per hektar dan 3,39 ton per hektar.
3.64
3.53
4
3.5
3 2 1
0.12
0.14
0.85
Produksi (Ton)
5
4.29
6
3.65
5.14
Gambar 3 Perkembangan Produksi Cabai Rawit Menurut Kawasan Pesisir & Bukan Pegunungan dan Kawasan Pegunungan Papua, Tahun 2012–2014
0 Pesisir & Bkn Pegunungan
Pegunungan 2012
2013
Papua 2014
Kenaikan produksi cabai rawit pada tahun 2014 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Merauke, Kota Jayapura, dan Kabupaten Biak Numfor. Sementara penurunan produksi cabai rawit pada tahun 2014 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Nabire, Kepulauan Yapen, Mimika, dan Waropen.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Nomor 44/08/94/ Th. III, 3 Agustus 2015
Tabel 3 Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Kawasan Pesisir & Bukan Pegunungan dan Kawasan Pegunungan Papua Tahun 2012-2014 Perkembangan 2012−2013 2013−2014 Uraian 2012 2013 2014 Absolut % Absolut % (1)
(2)
Produksi (ton) Pesisir & Bkn Pegunungan Pegunungan Papua Luas Panen (ha) Pesisir & Bkn Pegunungan Pegunungan Papua Produktivitas (ton/ha) Pesisir & Bkn Pegunungan Pegunungan Papua
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
4.291 3.498 3.526 851 139 123 5.141 3.637 3.649
-793 -18,47 -712 -83,66 -1.504 -29,26
28 0,80 -16 -11,51 12 0,33
1.509 1.747 2.034 251 53 44 1.760 1.800 2.078
238 15,77 -198 -78,88 40 2,27
287 16,43 -9 -16,98 278 15,44
-0,84 -29,58 -0,77 -22,60 -0,90 -30,83
-0,27 -13,42 0,17 6,59 -0,26 -13,09
2,84 3,39 2,92
2,00 2,62 2,02
1,73 2,80 1,76
Keterangan: Bentuk hasil produksi cabai rawit adalah buah segar dengan tangkai Cabai rawit terdiri dari cabai rawit merah dan cabai rawit hijau
Tabel 4 Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Triwulan, Tahun 2012-2014 Uraian
2012
2013
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
Produksi (ton) Triwulan I 2.270 Triwulan II 1.324 Triwulan III 1.067 Triwulan IV 481 Luas Panen (ha) Triwulan I 617 Triwulan II 521 Triwulan III 413 Triwulan IV 209 Produktivitas (ton/ha) Triwulan I 3,68 Triwulan II 2,54 Triwulan III 2,58 Triwulan IV 2,30
Perkembangan 2012−2013 2013−2014 Absolut % Absolut % (5)
(6)
(7)
(8)
1.221 1.071 783 563
682 932 1.142 892
-1.049 -253 -284 82
-46,22 -19,11 -26,60 17,03
-539 -139 360 330
-44,11 -12,96 45,94 58,59
456 497 451 396
337 597 692 452
-161 -24 38 187
-26,09 -4,61 9,20 89,47
-119 100 241 56
-26,10 20,12 53,44 14,14
2,68 2,15 1,74 1,42
2,02 1,56 1,65 1,97
-1,00 -0,39 -0,85 -0,88
-27,24 -15,20 -32,79 -38,23
-0,65 -0,59 -0,08 0,55
-24,37 -27,54 -4,89 38,94
Keterangan: Bentuk hasil produksi cabai rawit adalah buah segar dengan tangkai Cabai rawit terdiri dari cabai rawit merah dan cabai rawit hijau
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Nomor ...
7
Perkembangan produksi cabai rawit per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2014 disajikan pada Tabel 4. Pada periode tahun 2013-2014, penurunan terjadi pada triwulan I sebesar 539 ton (44,11 persen) dan pada triwulan II turun sebesar 139 ton (12,96 persen). Akan tetapi, pada triwulan III dan IV mengalami peningkatan masing-masing sebesar 360 ton (45,94 persen) dan 330 ton (58,59 persen). Gambar 4 menunjukkan bahwa luas panen cabai rawit selama periode 2012-2013 memiliki pola yang cenderung sama, yaitu terjadi penurunan pada triwulan III dan IV. Pada tahun 2014, kenaikan terjadi pada triwulan II dan III dan mengalami penurunan pada triwulan IV. Gambar 4 Pola Luas Panen Cabai Rawit, 2012–2014 800
Luas Panen (hektar)
700 600 500 400 300 200 100 0
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
2012
617
521
413
209
2013
456
497
451
396
2014
337
597
692
452
5. PRODUKSI BAWANG MERAH Produksi bawang merah tahun 2014 sebesar 718 ton, mengalami peningkatan sebanyak 98 ton (15,81 persen) dibandingkan pada tahun 2013. Kabupaten Keerom dan Merauke merupakan kabupaten penghasil utama komoditas bawang merah di Provinsi Papua. Perkembangan produksi bawang merah per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2014 ditunjukkan pada Tabel 5. Pada periode 2013-2014, peningkatan produksi terjadi pada triwulan I sebesar 167 ton (93,35 persen) dan triwulan II sebesar 49 ton (37,12
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Nomor 44/08/94/ Th. III, 3 Agustus 2015
persen). Sementara itu, penurunan produksi terjadi pada triwulan III sebesar 77 ton (38,60 persen) dan triwulan IV sebesar 41 ton (37,52 persen). Tabel 5 Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Triwulan, Tahun 2012–2014
Uraian
2012
2013
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
Produksi (ton) Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Luas Panen (ha) Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Produktivitas(ton/ha) Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Perkembangan 2012-2013 2013-2014 Absolut % Absolut % (5)
(6)
(7)
(8)
185 261 267 230
179 132 200 109
346 181 123 68
-6 -3,35 -129 -49,46 -67 -25,09 -121 -52,61
167 49 -77 -41
93,35 37,12 -38,60 -37,52
38 49 50 42
46 36 45 26
73 40 25 12
8 21,05 -13 -26,53 -5 -10,00 -16 -38,10
27 4 -20 -14
58,70 11,11 -44,44 -53,85
4,87 5,33 5,34 5,48
3,89 3,67 4,44 4,19
4,74 4,53 4,91 5,68
0,85 0,86 0,47 1,48
21,84 23,41 10,52 35,37
-0,98 -1,66 -0,90 -1,28
-20,16 -31,21 -16,77 -23,44
Keterangan: Bentuk hasil produksi bawang merah adalah umbi kering panen dengan daun
Perkembangan luas panen bawang merah selama periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 menunjukkan peningkatan pada triwulan III dan mengalami penurunan pada triwulan IV. Pada tahun 2014, pola luas panen bawang merah mengalami peningkatan dari triwulan I sampai dengan triwulan III dan menurun pada triwulan ke IV (Gambar 5).
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Nomor ...
9
Gambar 5 Pola Luas Panen Bawang Merah, Tahun 2012–2014
Luas Panen (hektar)
34 000 29 000 24 000 19 000 14 000
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
2012
16 491
22 485
29 777
24 914
2013
25 884
24 878
28 363
20 394
2014
25 000
26 000
27 000
20 000
Catatan: *) Kawasan Pesisir dan Bukan Pegunungan Papua (berdasarkan Master File Desa/ MFD Tahun 2013 Semester I): 1. Kab. Merauke 8. Kab. Asmat 2. Kab. Jayapura 9. Kab. Sarmi 3. Kab. Nabire 10. Kab. Keerom 4. Kab. Kep. Yapen 11. Kab. Waropen 5. Kab. Mimika 12. Kab. Supiori 6. Kab. Boven Digoel 13. Kota Jayapura 7. Kab. Mappi **)
Kawasan Pegunungan Papua (berdasarkan Master File Desa/ MFD Tahun 2013 Semester I): 1. Kab. Jayawijaya 4. Kab. Yahukimo 2. Kab. Paniai 5. Kab. Pegunungan Bintang 3. Kab. Puncak Jaya 6. Kab. Tolikara
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Gedung Pelni Lantai III Jl. Argapura No. 15 Jayapura-Papua Telp. (0967) 534519, 533028 (Hunting), Fax. (0967) 536490 E-mail:
[email protected] Homepage: http://papua.bps.go.id
10
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Nomor 44/08/94/ Th. III, 3 Agustus 2015