KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA Ambassade d’Indonésie 47 Rue Cortambert 75116 Paris, France Tél. (33-1) 45 03 80 58/93 – Fax (33-1) 45 04 50 32
MARKET BRIEF OKTOBER 2015 HS 0905: VANILA 1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, ”Market Brief: HS 0905” telah selesai disusun dengan sedemikian rupa. Market brief kali ini mengangkat tema industri Vanila di Prancis. Pemilihan produk Vanila ini didasarkan atas peningkatan secara signifikan Expor Vanila dari Indonesia ke Prancis dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan expor tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan Vanila asal Indonesia dari Prancis. Negara Prancis terkenal akan gastronominya, khususnya dengan pengolahan berbagai macam kue dan pastry. Bagi para pelaku bisnis pastry atau industry makanan lainnya, Vanila merupakan salah satu bahan dasar utama untuk memberikan aroma dan perasa. Ekspor Vanila Indonesia ke Prancis meningkat pesat dalam kurun waktu 5 tahun (2010-2014) dari nilai expor sebesar 3.000 $ menjadi 455.000 $, peningkatan tersebut merupakan yang terbesar jika dibandingkan dengan Negara exportir Vanila lainnya. Negara Madaskar merupakan exportir Vanila dengan nilai export terbesar ke Prancis sebesar 40.682.000 $, namun hal ini tidak menutup kemungkinan adanya peluang yang dapat diberdayakan oleh para petani dan distributor Vanila asal Indonesia. Inovasi dalam industri Vanila pun sangat diperlukan, dan dengan Indonesia yang kaya akan hasil alamnya diharapkan mampu memproduksi Vanila dengan harga yang lebih kompetitif dengan kualitas sesuai standart Eropa dan mampu diterima dikalangan masyarakat Prancis. Tulisan ini merekomendasikan kepada Pemerintah Indonesia dan para pengusaha Vanila di Indonesia untuk memperhatikan trend dan selera pasar rasa akan komoditas Vanila. Kami juga menyarankan agar pihak pemerintah dan pengusaha dapat saling bekerjasama untuk turut serta berpartisipasi dalam berbagai even pameran yang diadakan di Prancis. Daya pikat Prancis sebagai negara Gastronomi dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk masuk kedalam industri Vanila di Prancis, oleh karena itu maka pameran internasional yang diselenggarakan oleh Perancis juga akan memberikan peluang bagi Indonesia untuk memasuki pasar eropa lainnya. Kami juga merekomendasikan agar budidaya Vanila di
2
daerah-daerah dapat digunakan untuk membangkitkan UKM yang diharapkan dapat menjadi pengungkit perekonomian lokal. Sebagaimana pepatah yang mengatakan bahwa kesempurnaan hanya milik-NYA semata maka kami menyadari tulisan ini belum sempurna, masih terdapat kelemahan untuk itu dan dengan tangan terbuka kami menerima kritik yang membangun guna perbaikannya kedepan. Terimakasih atas perhatiannya dan selamat membaca… bonne lecture
Paris 12 Oktober 2015
Atase Perdagangan
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………………………………… 2 DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………………….. 4 DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………………………………………………………. 6 DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………......................................................... 7 PETA PRANCIS ………………………………………………………….............................................................. 8 I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………………………………… 9 1.1 Pemilihan Negara ………………………………………………………………………………………………. 9 1.2 Pemilihan Produk ………………………………………………................................................ 11 1.3 Profil Prancis ……………………………………………………………………………..…………………….. 12 II. POTENSI PERDAGANGAN VANILA DI PRANCIS ……………………………….................................. 15 2.1 Negara Tujuan Expor Vanila dari Prancis ke Dunia …………………………………………… 15 2.2 Potensi Pasar Ekspor Vanila Dari Indonesia ke Prancis ………….............................. 17 2.3 Regulasi Komoditas Vanila di Prancis ……………………………………………………………….. 18 2.3.1 Laboratory Testing …………………………………………………………………………….. 18 2.3.2 Prosedur Labeling ……………………………………………………………………………… 18 2.3.3 Ketentuan Tambahan ………………………………………………………………………… 19 2.4 Saluran Distribusi Komoditas Vanila di Prancis …………………………………………………. 20 4
2.7 Hambatan Bisnis Komoditas Vanila di Prancis …………………………………..……………… 21 III. PELUANG DAN STRATEGI Perdagangan Vanila di Prancis …………………………………………..… 22 3.1 Peluang Bisnis Vanila di Prancis ……………………………..………………………….…………….. 22 3.2 Stategie Bagi Indonesia ………………………………………............................................... 22 3.3 Contoh Gambar Vanila …………………………………………………………………………………….. 24 IV. INFORMASI PENTING …………………………………………………………………………………………………… 25 4.1 Informasi Perwakilan Prancis di Indonesia …………………….….……………………………… 25 4.2 Informasi Perwakilan Indonesia di Prancis ……………………………………………………….. 26 4.3 Daftar Pameran Komoditas Vanila di Indonesia ……………………………………………….. 27 4.4 Assosiasi, Perusahaan export-import Vanila di Prancis ….………………………………… 27 4.5 Daftar Importir Vanila ke Prancis ………..…………………………………………………………... 28 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………………………… 30
5
DAFTAR TABEL
Table 1. Komoditi ekspor Vanila Perancis …………………………………………………………………….. 16
6
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: …………………………………………………………………................................. 24 Gambar 2: ………………………………………………………………………………………………… 24
7
PETA PERANCIS
Gambar 1 Peta Perancis Sumber : www.cartesfrance.fr
Ibu kota : Paris Luas wilayah Prancis adalah 674.843 km2 Jumlah Penduduk : 66,3 juta dengan kepadatan 111/km2
Perancis berbatasan dengan dengan Belgia, Luxembourg, Jerman, Swiss, Italia, Monaco, Andorra, dan Spanyol 8
I. I.1
Pendahuluan
Pemilihan Negara Negara Prancis merupakan anggota Uni Eropa yang menduduki posisi kedua setelah Jerman dalam sektor ekonomi, oleh karena itu Prancis memegang peran penting dalam perekonomian dan pengambilan keputusan baik itu ekonomi maupun politik dikawasan Uni Eropa dan khususnya di Eropa Barat. Ditingkat dunia, Prancis merupakan negara dengan PDB terbesar ke-enam dunia yakni mencapai 2.423 milyar $ atau 44.401 $ per penduduk.1 Pada semester kedua pada tahun 2015 tingkat pertumbuhan Pranis stabil pada angka 0,0% setelah mengalami peningkatan sebesar 0,7% pada semester pertama tahun 2015. Nilai Perekonomian tersebut menjadikan Prancis sebagai tujuan ekspor yang berpotensi dan menjajanjikan. Negara Prancis merupakan negara ideal untuk berinvestasi dikarenakan: Prancis telah bekerja sama dengan 20.000 perusahaan asing yang telah mempekerjakan kurang lebih 2 juta orang. Tenaga kerja di Prancis terkenal berkualitas dan berpendidikan, kemudian biaya implementasi (tenaga kerja, transportasi, pajak, perumahaan, merupakan salah satu yang terendah di Eropa). Indonesia berada pada urutan ke-47 sebagai Negara Exportir ke Prancis. Perdagangan antara Indonesia dan Prancis semakin menunjukkan perkembangan yang positif, pada tahun 2010 impor Prancis dari Indonesia Mencapai 2.010.040 juta US $ dan meningkat sebesar 22,6% pada tahun 2011 menjadi 2.465.601 juta US $. Impor
1
Situs resmi Pemerintah Perancis, http://www.insee.fr diakses 12 Oktober 2015
9
Prancis dari Indonesia kemudian mengalami penurunan 10% pada tahun 2012 menjadi hanya 2.234.997 juta US $. Pada tahun 2013 Ekspor Indonesia ke Prancis mencapai 2.076.600 juta US $ dan kemudian pada akhirnya menurun 2% pada tahun 2014 senilai 2.031.308 juta US $. Sedangkan sebagai Negara tujuan Ekspor dari Prancis, Indonesia berada pada urutan 41. Terjadi peningkatan secara signifikan sejak tahun 2010 hingga 2014 untuk ekspor barang ke Indonesia dari Prancis. Pada tahun 2010 Expor Prancis ke Indonesia mencapai 1.182.852 juta US $ , kemudian meningkat 22,4% pada tahun 2011 senilai 1.448.631 juta US $. Pada tahun 2013, total ekspor Prancis senilai 1.718.032 US $ dan kembali meningkat 24,15% pada tahun 2013 menjadi 2.133.936 US $. Kemudian pada tahun 2014 meningkat 4.35% menjadi 2.205.676 US $. Selama 5 tahun terakhir, total perdagangan antara Indonesia dengan Perancis menunjukkan surplus untuk Prancis. Adapun 10 produk utama yang diimpor Prancis dari Indonesia adalah: 1.
HS Codes of Heading 1511: Minyak Sawit:
2.
HS Codes of Heading 6210: Pakaian
3.
HS Codes of Heading 8501: Mesin dan Peralatan Listrik
4.
HS Codes of Heading 4011: Karet
5.
HS Codes of Heading 9403: Furniture
6.
HS Codes of Heading 2922: Produk Kimia
7.
HS Codes of Heading 7318: Produk Logam
8.
HS Codes of Heading 8401: Mesin
9.
HS Codes of Heading 2106: Makanan Olahan
10. HS Codes of Heading 8714: Spare Part Mobil 10
10 Produk Potensial yang diimpor Prancis dari Indonesia 1. HS Codes of Heading 6404 : Alas Kaki 2. HS Codes of Heading 7117 : Perhiasan 3. HS Codes of Heading 3923 : Produk Plastik 4. HS Codes of Heading 0306 : Udang 5. HS Codes of Heading 0304 : Ikan 6. HS Codes of Heading 0901 : Kopi 7. HS Codes of Heading 1804 : Kakao 8. HS Codes of Heading NA : Kerajinan Tangan 9. HS Codes of Heading 0904 : Rempah-Rempah 10. HS Codes of Heading 4203 : Kulit
I.2
Pemilihan produk Kelompok produk dengan HS Codes of Heading HS 0905 Vanila ini dipilih sebagai tema dikarenakan Impor Perancis dari Indonesia untuk kelompok produk ini terus mengalami peningkatan secara signifikan, dalam kurun waktu 5 tahun yakni dari tahun 2010 sebesar 3000 USD menjadi 455.000 USD pada tahun 2014. Dengan Rincian 96.000 USD pada tahun 2011 dan kemudian meningkat sebesar 304% menjadi 388.000 pada tahun 2012. Namun kembali turun padahun 2013 sebesar 19% senilai 314.000. Pada tahun 2014 terjadi peningkatan sebesar 44,9% sehingga nilai Expor Indonesia ke Prancis senilai 455.000 USD. Sedangkan untuk export Vanila dari Prancis ke Indonesia tidak ditemukan adanya transaksi.
11
I.3
Profil Prancis
Profil Geografi Prancis merupakan negara terbesar di Eropa Barat yang terdiri dari daerah metropolitan dengan luas 543 965 km² dan wilayah di seberang lautan (Les territoires français d’outre-mer) sehingga luas totalnya 675 417 km². Dari luas wilayah tersebut, Prancis metropolitan meliputi 96 departement dan memiliki garis pantai sepanjang 5.500 km yang terletak di tepian samudera Atlantik, laut Mediterania, dan Selat Inggris.2 Dengan bergabungnya Mayotte menjadi departement ke 101 Perancis pada tanggal 31 Maret 2011, Wilayah di seberang lautan terdiri dari 5 departement (departement d’outre-mer/ DOM) yaitu La Réunion, la Guadeloupe, la Martinique, la Guyane dan Mayotte. Secara astronomis, Prancis metropolitan terletak pada 42 LU – 51 LU dan 5 BB – 8 BT. Pemerintahan. Republik Prancis merupakan negara kesatuan dengan sistem pemerintahan semi presidensial. Presiden diajukan oleh Partai dan dipilih secara langsung oleh Rakyat. Pemilihan Presiden terakhir laksanakana pada tanggal 22 April 2012 untuk putaran 1 yang diikuti oleh 10 orang kandidat dan putaran ke dua dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2012 yang dimenangkan oleh François Hollande dari Partai Sosialis dan mengalahkan candidat incumbent Nicolas Sarkozy dari partai UMP. Dalam menjalankan pemerintahan Presiden dibantu oleh para Menteri yang kabinetnya dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Kinerja Presiden beserta kabinetnya diawasi oleh Parlemen yang pemilihannya dilakukan setelah pemilihan Presiden. Pemilihan Legeslatif terakhir diselenggarakan pada tanggal 10 dan 17 Juni 2012 untuk memilih 577 anggota Dewan Nasional (Assemblée Nationale). Deputi 2
Situs resmi Pemerintah Prancis, http://www.france.fr diakses 12 Oktober 2015
12
yang terpilih rata-rata berasal dari Partai Mayoritas : UMP, NC, PR dan DVD. Assemblée Nationale berkantor pusat di Ibu Kota Negara Prancis. Disamping Paris, kota-kota penting Prancis lainnya adalah Bordeaux, Lille, Lyon, Marseille, Nice dan Nantes. Demografi. Profil demografi Prancis menunjukkan fluktuasi, hal ini dipengaruhi oleh angka kelahiran dan kedatangan imigran ke Prancis. Jumlah kepemilikan anak di Prancis merupakan nomor dua tertinggi di Eropa berdasarkan sensus tahun 2014 yakni sebesar 2,01 per keluarga. Jumlah total populasi Prancis pada bulan Januari 2015 mencapai 67.087.181 jiwa dengan populasi Pria berjumlah 32.126.316 juta jiwa dan 34.191.678 juta jiwa. Komposisi penduduk yang berusia dibawah 20 tahun mencapai 16.317.546 jiwa yang terdiri dari 8.200.942 penduduk pria dan 7.834.325 penduduk wanita, komposisi penduduk usia 20-64 tahun sebanyak
37.760.355 jiwa dengan komposisi pria
sebanyak 18.764.072 jiwa dan wanita sebanyak 19.344.487
jiwa. Komposisi
penduduk berusia diatas 65 tahun 4.671.654 pria dan 6.534.701 wanita dengan jumlah total populasi berusia diatas 65 tahun sebanyak 12.185.093 jiwa. 3 Infrastruktur. Perancis memfokuskan pembangunan infrastruktur pada transportasi yang ditargetkan akan membangun lebih dari 410 km jalur kereta api baru pada tahun 2020 dalam proyek The Grand Projet Ferroviaire du Sud-Ouest. Pemerintah juga menginvestasikan dana sebesar 29 trilyun euro untuk membangun jalur cepat yang menghubungkan LGV Selatan Eropa Atlantik, Contournement Nimes3
INSEE. Population by sex and age on 1st January 2015, http://www.insee.fr/en/themes/detail.asp?reg_id=0&ref_id=bilan-demo&page=donneesdetaillees/bilan-demo/pop_age2b.htm
France.
13
Montpellier (CNM) dan Wilayah Bretagne-Pays de La Loire. Pemerintah juga mencanangkan peningkatan insfrasktur transport sebesar 79,7% total insfrastruktur industri pada tahun 2012, meningkat 83,2% pada tahun 2016 dan 88,1% pada tahun 2021. 4 Ekonomi. Prancis merupakan negara yang dinamis dengan industri yang maju pesat sehingga ekonomi Prancis menempati negara Napoleon ini sebagai negara dengan PDB terbesar ke-enam dunia yakni mencapai 2.423 milyar US $ atau 44.401 $ per penduduk.5 Perekonomian Prancis ditopang oleh sektor produktif jasa, pertanian dan industri. Prancis merupakan negara yang dikunjungi lebih dari 75 juta wisatawan asing pertahunnya. Sektor Pariwisata merupakan sumber pendapatan pendapatan terbesar Prancis serta menempatkan Prancis dalam 3 negara di dunia dengan sumber pendapatan terbesar dari sektor pariwisata. Sektor jasa mampu menyerap tenaga kerja sebesar 70% dari penduduk usia. Sektor pertanian menempatkan Prancis sebagai negara produsen anggur dan spirtus terbesar dunia hingga menempatkan Prancis sebagai Negara no.1 di Eropa untuk sector pertanian dan peternakan.
4
Business Monitor International . France Infrastructure Report Q3 2012. Diterbitkan 18 Januari 2012, http://www.sbwire.com/press-releases/market-report-france-infrastructure-report-q3-2012published-156171.htm
5
Situs resmi Pemerintah Prancis, http://www.france.fr diakses 12 Oktober 2015
14
II.
2.1
Potensi Pasar Vanila di Prancis
Negara Tujuan Ekspor Vanila Dari Prancis Ke Dunia Prancis terkenal sebagai negara gastronomi, dimana makan makanan yang lezat dan indah sudah menjadi sebuah budaya. Pastry asal Prancis yang menggunakan bahan dasar Vanila diantaranya adalah Macarons dan Ile Flottant. Expor Prancis untuk komoditas Vanila dibagi kedalam kode HS 0905 dan 3 turunannya yaitu: 1. 090500 Vanilla Beans 2. 090510 Vanila, neither crushed nor ground 3. 090520 Vanilla, crushed or ground Nilai Ekpor Prancis ke dunia untuk HS 0905 meningkat secara signifikan sejak 2011. Pada tahun 2011 berhasil mengekspor Vanila dengan nilai sebesar 15.969.000 juta US $, dan kemudian meningkat 26,3% menjadi 20.171.000 juta US $ pada tahun 2012. Peningkatan kembali terjadi pada tahun 2013 dimana nilai ekspornya sebesar 29.745.000 juta US $, atau meningkat sebesar 47,46% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 terjadi peningkatan sebesar 9,1% atau senilai 32.453.000 juta US $. Sejak 2010 hingga 2014, total exportasi Vanila yang dilakukan Prancis kedunia, mencapai 114.709.000 juta US $. Negara Prancis sendiri melakukan exportasi untuk Vanila tidak dalam bentuk « vanila beans », namun « Vanila neither crushed nor ground ». Sehingga dapat kita asumsikan jika Prancis melakukan importasi Vanila, kemudian mengolah kembali Vanila tersebut hingga pada akhirnya siap untuk di konsumsi dan dipasarkan.
15
Kelompok turunan HS 0905 yang menjadi komoditas ekspor Perancis secara lengkap dapat dilihat pada table berikut:
Table 1. Komoditi ekspor Vanila Perancis 2012
2013
2014
0905
20.171
29.754
32.453
090500
0
0
0
090510
17.865
25.957
27.226
090520
2.306
3.787
5.226
Vanila hasil produksi Prancis memiliki daya tarik tersendiri dikalangan konsumen. Negara tujuan utama ekspor tas Prancis di dunia adalah di Eropa, hal ini di karenakan dekatnya jarak untuk distribusi dan daya beli masyarakat Eropa yang cukup tinggi.
Negara tujuan utama export Vanila Prancis adalah Jerman dengan nilai export yang mencapai 8.201.000 juta USD dengan share sebesar 25,27%, Amerika senilai 6.438.000 juta USD dengan share sebesar 19,83% dan Italy senilai 2.345.000 juta USD dengan share sebesar 7,22%
16
2.2. Potensi Pasar Ekspor Vanila Dari Indonesia ke Prancis
Expor Vanila ke Prancis pada tahun 2014 mencapai 48.735.000 juta US $ atau meningkat sebesar 97% jika dibandingkan tahun 2010 dimana nilai ekspor Vanila ke Prancis dari dunia hanya senilai 24.724.000 juta US $.
Exportir Vanila terbesar ke Prancis adalah Madagaskar dengan total export sebesar 40.682.000 juta US $. Pada posisi kedua adalah India dengan 2.539.000 juta US $ dan Amerika Serikat berada di posisi ketiga dengan total export senilai 1.247.000 juta US $.
Indonesia menempati urutan ke-8 sebagai Negara Exportir Vanila ke Prancis dengan total expor senilai 3000 US $, kemudian nilai expor meningkat menjadi 96.000 US $. Pada tahun 2012, export Vanila dari Indonesia ke Prancis menjadi 388.000 US $ atau meningkat sebesar 304,16% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2013, export Vanila Indonesia ke Prancis mengalami penurunan sebesar 19,07% menjadi 314.000 US $. Namun pada tahun 2014, peningkatan nilai ekspor Vanila Indonesia ke Prancis meningkat 44,9% menjadi 455.000 US $. Dengan ini kami dapat menyimpulkan bahwa telah terjadi surplus perdagangan tas dalam berbagai bahan antara Indonesia dan Prancis.
17
2.3 Regulasi komoditas Vanila di Prancis
2.3.1 Laboratory testing
Untuk memastikan kesesuaian dengan standar impor Prancis, ada beberapa elemen penting yang harus diperhatikan seperti: kualitas dan sanitasi. Bahkan komoditas pertanian lainnya seperti buah-buahan dan sayuran selalu diminta untuk uji laboratorium. Penguji biasanya disyarakan oleh pembeli dari supermarket untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan produk Prancis.
2.3.2 Prosedur Labeling
Ketentuan pemberian label di Prancis termasuk salah satu yang terketat di Uni Eropa. General Directorate For Competition, Consumption and Fraud (DGCCRF) bertanggung jawab mengenai hal ini bisa dihubungi di:
Ministre de l’Economie des Finances et de l’Industrie, Teledoc 07159, Boulevard Vincent Auriol 75703 Paris Cedex 13 Tel: (+33) 1 44 87 17 17 - Fax: (+33) 1 44 97 30 30 Internet: http://www.economie.gouv.fr/dgccrf
18
2.3.3 Ketentuan tambahan
Berikut peraturan dan hal yang harus diperhatikan jika ingin melakukan eksportasi komoditas pangan ke Prancis, khususnya produk Agricultur: -
Peraturan
pertama
adalah
produk
anda
harus
memiliki
sertifikat
kebersihan/kesehatan (sertificat sanitaire) yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kompetensi untuk mengeluarkan di negara setempat. Jika diperlukan, lakukan pemeriksaan dengan memberikan sampel komoditas ke laboratorium.
- Setiap komodiatas harus menyertakan sertifikat asal produk (Asal daerah, Komoditas Bio atau tidak)
- Perusahaan anda harus menyertakan surat importasi yang dikeluarkan oleh
kantor perwakilan negara anggota EU di negara setempat. (Sertifikat memiliki objektif , untuk mengontrol alur importasi, berapa jumlah dan kemana komoditas akan di perdagangkan)
Beberapa hal tambahan yang harus diperhatikan
- Sejak tahun 2010, seorang distributor harus menulis asal komoditas berikut indikasi harga.
- Produk dinyatakan tidak memenuhi standard jika (Busuk, terlalu matang, terlalu muda, bertunas, bentuknya aslinya telah berubah). Akan dikenakan denda jika barang yang rusak tersebut sampai jatuh ketangan konsumen.
19
- Hygienitas harus diperhatikan, karena Pemerintah Prancis selain melihat kualitas sebuah barang, juga mengawasi dengan ketat soal kebersihan sebuah komoditas.
- Etiket/label harus diperhatikan. (asal barang, harga, kategori, varietas, kaliber, berat)
- Jangan lupa menyertakan kode HS barang, misalnya HS 0905 untuk Vanila
- Pengiriman, apakah dalam kontainer/ apa box kayu, harus diperhatikan, takutnya ada kuman yang menempel di box kayu
2.4 Saluran Distribusi Komoditas Vanila Di Perancis Komoditas bahan dasar seperti Vanila banyak dijual oleh penjual retail seperti di supermarket ( Carrefour, Auchan), serta penjual grosir yang menjual dalam kuantitas besar kepada para penjual retail. Pada tahun 2012 tercatat tingkat frekuensi pembelian makanan olahan sebesar 90,5% di hypermarket dan 80,2% di supermarket. Penjual retail biasanya memesan produk langsung dari produsen melewati system distribusi konvensional.
Selain itu, produsen makanan mempunyai saluran distribusi mereka sendiri yaitu “circuit court” atau saluran pendek. Pada jalur ini, perantara ikut campur secara maksimal mengenai perdagangan antara penjual dan pembeli. Saluran
20
distribusi ini mempresentasikan 6-7% dari perdagangan makanan menurut l’ADEME. Sirkuit ini memberikan pengaruh ekonomi yang signifikan bagi produsen (keamanan dari model bisnis), bagi konsumen (harga disesuaikan dengan biaya actual) dan wilayah ( pekerjaan lokal).
2.5 Hambatan Bisnis Vanila di Perancis Bisnis Vanila di Perancis menghadapi beberapa kendala diantaranya terkait dengan : 1. Prancis menetapkan ketentuan yang ketat untuk impor makanan. Untuk produk olahan buah, sayur dan kacang dibutuhkan phytosanitary certificate. Untuk produk olahan daging dan ikan, diperlukan health certificate. Sedangkan untuk produk lainnya dibutuhkan certificate of free sale. 2. Evolusi sistem distribusi yang mengharuskan penjualan dan pengiriman secara cepat sehingga berpengaruh terhadap para pengusaha otonom. 6 3. Produk makanan yang mengandung OGM atau Genetically Modified Organism (GMO) kebanyakan dilarang oleh Uni Eropa khususnya Prancis. Satu-satunya produk GMO yang diberikan ijin adalah jagung jenis BT11.
6
Ibid. Je suis intrepeneur.fr. Februari 2012
21
III. Peluang dan strategi bisnis Vanila di Perancis 3.1
Peluang Bisnis Komoditas Vanila di Perancis Penjualan Vanila memiliki pontensi Karena Prancis merupakan Negara yang terkenal akan budaya Gastronominya. Penggunaan Vanila kini juga tidak hanya digunakan dalam Industri restoran atau perhotel, namun di dapur rumah tangga, bahan dasar Vanila juga sudah mulai digunakan. Kecenderungan para konsumen rumah tanggan tuk membeli Vanila dapat dijadikan acuan untuk melakukan perdagangan di Perancis. Kebiasaan warga Prancis dalam menggunakan produk terbaik dalam memasak juga bias dimanfaatkan untuk memperkenalkan Vanila asal Indonesia yang memiliki rasa yang tentunya berbeda jika dibandingkan dengan Vanila dari Negara lainnya. Selain itu sebagai Negara tropis dengan kondisi klimat yang cocok dengan agrikultur, Indonesia memiliki keuntungan dalam proses pertanian.
3.2
Strategi bagi Indonesia Krisis yang melanda Eropa khususnya di Prancis tidak menghalangi konsumen khususnya pengolah pastry baik yang professional maupun yang amatir dalam menggunakan Vanila. Namun kondisi krisis telah merubah orientasu pasar para konsumen, jika pada awalnya konsumen tertarik membeli Vanila segar yang harganya tentunya lebih mahal, namun kondisi ini membuat para konsumen untuk beralih membeli Vanila dengan harga yang lebih murah. Dengan kondisi inilah yang mendukung masuknya Vanila dengan harga yang kompetitif dari Madagaskar. Strategi yang digunakan oleh negara non-Eropa tersebut dapat
22
diapplikasikan
bagi
produk
komoditas
Vanila
Indonesia,
untuk
itu
kami
merekomendasikan beberapa hal dibawah ini: 1. Memberdayakan Petani lokal, karena kelebihan Indonesia salah satunya adalah tanah yang subur yang di tunjang dengan cuaca yang bersahabat. Kemudian agar hasil pekerjaan masyarakat memenuhi selera pasar ekspor perlu dilakukan pelatihan. 2. Mengikuti bebrbagai pameran tradisional produk pangan di Prancis dan di beberapa Negara Uni Eropa lainnya, seperti Salon de l’industrie agroalimentaire atau SIAL Paris. Partisipasi dalam pameran ini dapat memperkenalkan produk unggulan yang akan diperdagangkan sekaligus dapat mengetahui secara langsung reaksi dari konsumen setempat. Selain itu, pameran ini membuka kesempatan langsung untuk bertemu pembeli dari luar negeri. 3. Vanila akan di ekspor ke Perancis hendaknya memperhatikan harga yang terjangkau terkait krisis yang melanda Eropa. 4. Kesehatan dan kebersihan Vanila harap diperhatikan mengingat ketatnya komoditas pertanian yang mampu masuk ke benua Eropa. Penigkatan mutu Vanila agar sesuai dengan standar Uni Eropa. 5. Pengusaha Indonesia bias melakukan benchmarking serta mengikuti tren, harga dan selera pasar Internasional terutama di Prancis mengenai food compliance, serta perkembangan competitor dari Negara lain.
23
Gambar 1 : Contoh Vanila dari Madagaskar
Gambar 2 : Contoh Vanila dari Indonesia
24
IV.
4.1
INFORMASI PENTING
Informasi Perwakilan Prancis di Indonesia KEDUTAAN BESAR PERANCIS UNTUK INDONESIA DAN TIMOR TIMUR / FRENCH EMBASSY Menara BCA – 40th floor Jl. M. H. Thamrin n°1 Jakarta Pusat 10310 Tel. : (62-21) 23 55 76 00 Faks : (62-21) 23 55 76 02 Surel :
[email protected] [email protected] Web. : http://www.ambafrance-id.org/
KONSULAT JENDERAL DENPASAR (BALI DAN LOMBOK) Jl. Mertasari Gg. II No. 08, Sanur Tel. : +62 361 285 485 Faks : +62 361 286 406 Surel :
[email protected] BAGIAN EKONOMI World Trade Center, Lt. 11 Jalan Jend Sudirman, n° 31 JAKARTA 12 920 Tel : (021) 570 16 68 Faks : (021) 570 04 78 Surel :
[email protected] Web : www.missioneco.org/indonesie
KAMAR DAGANG PRANCIS-INDONESIA (IFCCI) Chase Plaza, Lt. 14 Jalan Jenderal Sudirman, n°21 25
JAKARTA 12910 Tel : (62 21) 520 82 61 Faks : (62 21) 520 82 71 Surel :
[email protected] Web : www.ifcci.com
4.2
Informasi Perwakilan Indonesia di Prancis KBRI UNTUK PRANCIS DAN KEPANGERANAN ANDORA 47-49 rue Cortambert 75116 Paris, France Tel : (33-1) 4503-0760 Faks : (33-1) 4504-5032, 4072-7063 Surel :
[email protected] Web : http://paris.kemlu.go.id atau www.amb-indonesie.fr KONSULAT JENDERAL / KJRI MARSEILLE 25 Bd Carmagnole 13008, Marseille, France Tel. : + 33 491 230 160 Faks : +33 491 714 032 Surel :
[email protected] Web : www.deplu.go.id/marseille atau www.cons-indonesie.fr INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER (ITPC) 19 Boulevard Eugene Deruelle 69003 Lyon, France Tel : +33 4 78 60 62 78 Faks : +33 4 78 60 63 14 Surel :
[email protected] Web : www.itpclyon.fr
26
4.3
Daftar Pameran Komoditas Pangan Prancis 4.3.1 Salon International de l’Alimentation (SIAL) Tempat
: Parc des Expositions de Paris Nord Villepinte, 93200 Villepinte, France
Waktu
: 16 – 20 Oktober 2016
Kategori
: Agri-Food Industry, Food Retail, Commercial Chatering
Kontak
: www.sialparis.com
4.3.2 Salon d’agriculture – 27 Februari hingga 6 Mars 2016
27
4.4
Assosiasi Importir Komoditas Pangan ke Prancis MAX HAVELAAR 261 Rue de Paris, 93556 Montreuil – Cedex Tel : +33 1 42 87 70 21 Fax : +33 1 48 70 07 68
4.4
Daftar Importir Vanila 1. Le Monde de la Vanille ZA le clos des Perdix – Cote des Chataigniers 76700 Gainneville, France
[email protected] - www.mondevanille.com +33 2 35 24 52 20
2. Vanipro ZI de la Sarrée, route de Gourdon 06620 Le Bar Sur Loup, France +33 4 97 05 22 90
[email protected]
3. Excellence Bourbon – Épices de Madagaskar Avenue du Chemin aux Bœufs 14760 Bretteville Sur Odon, France www.excellencebourbon. www.excellencebourbon.fr
28
4.
MOHEA (Spesialisasi Vanila dari seluruh dunia)
320 Rue Saint Honoré, 75001 Paris, France
[email protected] 5.
Authentic Products
49 Bis Av Henri Vigneau, 33700 Merignac, France +33 557 530 810
Importir tipe Hypermarket/ Supermarket asal Prancis : Franprix : www.franprix.fr Groupe Casino : www.casino.fr Picard : www.picard.fr Carrefour : www.carrefour.fr E.Leclerc : www.e-leclerc.com
29
DAFTAR PUSTAKA
Situs resmi Pemerintah Perancis http://www.france.fr diakses 12 Oktober 2015 Source of Data: DNSCE, 2015 (Lemabaga Regulasi Makanan di Prancis) www.agriculture.gouv.fr www.lafranceagricole.fr www.Insee.fr
30