IV.B.8. Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga
8. URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA Sejarah perjuangan Indonesia telah mencatat arti peran penting pemuda yang dimulai dari masa Budi Utomo Tahun 1928 sampai dengan pergerakan mahasiswa yang telah membawa Bangsa Indonesia menuju masa reformasi pada tahun 1998. Pada masa pembangunan sekarang ini fungsi dan peran pemuda sangat strategis yaitu sebagai kekuatan moral, agen perubahan dan kontrol sosial dalam proses pembangunan sehingga perlu dikembangkan potensi dan perannya . Namun seiring perkembangan jaman, membangun pemuda bukanlah hal yang mudah dalam era globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi informasi. Kemudahan akses dalam segala bidang kehidupan telah mengubah gaya hidup dan pola pikir pemuda menjadi generasi yang malas berpikir dan bekerja keras karena dimanjakan oleh teknologi , apatis terhadap lingkungan bahkan yang lebh parah lagi adalah maraknya pergaulan bebas dan penyalahgunaan Narkoba. Jika kondisi ini terus “dibiarkan dan dibenarkan” pemuda Indonesia akan kehilangan jati dirinya sendiri yang berimplikasi pada semakin kaburnya arah pembangunan bangsa dimasa depan, untuk itu karakter pemuda Indonesia harus terus dikuatkan dan diberdayakan agar mampu memiliki kerakter kepemimpinan yang kuat serta mimilik daya saing guna menghadapi segala tantangan,kebutuhan,tuntutan di era global seperti saat ini. Salah satu upaya pembentukan generasi yang tangguh adalah olahraga yang merupakan salah satu media strategis bagi pembentukan karakter bangsa, karena dalam olahraga selalu ditanamkan semangat kerjasama dan sportivitas. Dua karakter inilah yang menjadi dasar utama dalam menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan olahraga dapat mmebentuk karakter bangsa karena bangsa yang sehat adalah bangsa yang kuat dan produktif.. Undang –undang no. 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan menyebutkan bahwa untuk membangun pemuda diperlukan pelayanan kepemudaan dalam dimensi pembangunan di segala bidang kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara berdasar pancasila dan Undang- undang Dasar 1945. Dalam undang undang itu pula mengamanatkan Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggungjawab melaksanakan penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan potensi pemuda berdasarkan kewenangan dan tanggungjawabnya sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah masing-masing. Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah merespon arti penting pemuda dan olahraga ini menjadi bagian dari program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pembangunan daerah. Sasaran pembangunan daerah untuk urusan Kepemudaan dan Olahraga sebagaimana Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Wonosobo Tahun 2013 adalah meningkatnya peran pemuda dalam pembangunan, meningkatnya prestasi olahraga serta meningkatknya kualitas dan kuantitas sarana olahraga a. Program dan Kegiatan Berdasarkan arah kebijakan tersebut pada tahun 2013 telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh beberapa SKPD dalam upaya untuk meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan serta pengembangan keolahragaan di Kabupaten Wonosobo. Melalui Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2013 telah dialokasikan sebesar Rp 4.063.500.000 dan setelah perhitungan APBD, terealisasi sebesar Rp 1.073.707.450. Angka realisasi tersebut merupakan 0,11 % dari total realisasi belanja Kabupaten Wonosobo tahun 2013 yang berjumlah Rp 988.103.772.409,00.
LKPJ 2013 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
101
IV.B.8. Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga
Belanja urusan kepemudaan dan olahraga dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel IV.B.8.1 Program, Alokasi dan Realisasi Anggaran Urusan Kepemudaan dan Olahraga Tahun 2013 No. a 1 2 3 b
Program Belanja Langsung
Alokasi (Rp) 2.350.000.000
Realisasi (Rp) 936.207.450
Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
350.000.000.00
285.218.000.00
750.000.000.00
650.989.450.00
1.250.000.000
-
Belanja Tidak Langsung Belanja hibah dan bantuan sosial
1.713.500.000
137.500.000
Jumlah
1.713.500.000
137.500.000
4.063.500.000
1.073.707.450
Sumber: APBD Kabupaten Wonosobo Tahun 2013 (diolah)
b. Realisasi Program dan Kegiatan Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan dilaksanakan sebagai upaya untuk membentuk karakter serta penguatan kapasitas dan intelektualitas diri serta menumbuhkan semangat kebangsaan dan rasa cinta tanah air. Strategi pembangunan karakter dan kapasitas diri menjadi point yang begitu penting dalam rangka menghasilkan pemuda yang mampu menjawab dan menyelesaikan setiap permasalahan karena perubahan tidak hanya dapat dilakukan secara utuh hanya dengan energi fisik yang kuat, namun perlu juga pemahaman intelektual, sehingga untuk membangun suatu karakter diri yang kuat, aspek penguatan kapasitas dan intelektualitas ini harus senantiasa diperkuat. Pada Tahun 2013 kegiatan peningkatan kapasitas dilakukan melalui pemilihan siswa teladan tingkat SD/SMP/SMA dengan maksud untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki siswa baik pengetahuan, sikap, perilaku yang mandiri, bertanggung jawab dan dapat menjadi teladan bagi siswaa yang lain. Selanjutnya , untuk meningkatkan dan menumbuhkan jiwa semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bangsa serta patriotisme dan idealisme yang tinggi, dalam pelaksanaan upacara HUT RI pada tanggal 17 Agustus 2013 di Kabupaten Wonosobo juga telah terlaksana seleksi dan pembentukan Paskibra dari siswa SMA/SMK/MA di Kabupaten Wonosobo. Dalam rangka pembentukan karakter serta menggalang persatuan dan kesatuan telah dilakukan kemah bhakti pemuda yang terdiri dari unsur Paskibra, Pramuka OSIS, dan PMR ke tingkat Provinsi. Kesehatan lingkungan sekolah juga menjadi bagian penting dalam pembangunan generasi muda yang diwujudkan melalui kegiatan lomba sekolah sehat tingkat SD/SLTP/SMA.
LKPJ 2013 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
102
IV.B.8. Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga
Untuk meningkatkan peran pemuda dalam penanggulangan bencana pada tahun 2013 telah dilaksanakan pelatihan kepemimpinan pemuda tanggap bencana yang diikuti oleh 200 peserta berasal dari organisasi pemuda di 9 kabupaten wilayah kedu dan Semarang. Narasumber berasal dari BPBD Provinsi Jateng dengan materi berupa pengenalan kebencanaan dan praktek lapangan tentang cara- cara evakuasi korban sesaat setelah bencana.
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga Undang- undang nomor 03 Tahun 2005 telah menyebutkan bahwa Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga melalui penetapan kebijakan, penataran/pelatihan, koordinasi, konsultasi, komunikasi, penyuluhan, pembimbingan, pemasyarakatan, perintisan, penelitian, uji coba, kompetisi, bantuan, pemudahan, perizinan, dan pengawasan. Ruang lingkup pembangunan olahraga adalah olahraga pendidikan, rekreasi dan prestasi. Pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan dilaksanakan dan diarahkan sebagai satu kesatuan yang sistemis dan berkesinambungan dengan sistem pendidikan nasional, melalui proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru olahraga yang berkualifikasi serta didukung prasarana dan sarana olahraga yang memadai, sedangkan pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi dilaksanakan dan diarahkan untuk mencapai prestasi olahraga pada tingkat daerah, nasional, dan internasional. Olahraga tradisonal sebagai bagian dari pembinaan olahraga rekreasi merupakan satu dari sejumlah aset budaya bangsa yang harus dipertahankan. Olahraga tradisional merupakan permainan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan telah diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Sebagai bentuk upaya pelestarian terhadap olahraga tradisional telah dilaksanakan Kegiatan Invitasi Olahraga Tradisional tingkat Provinsi Jawa Tengah dengan peserta sebanyak 20 Kab/Kota tanggal 2 s.d 4 November 2013 di Kota Salatiga. Lomba terbagi dalam 3 cabang, Egrang, Terompah Panjang, Dagongan. Kabupaten Wonosobo diwakili oleh siswa SMA N 1 Kaliwiro berhasil menjadi Juara Umum II dengan 1 emas nomor Terompah Panjang, dan 1 medali perunggu nomor Egrang, bahkan atlit terompah panjang akan mewakili Provinsi Jawa Tengah pada ajang Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional Tahun 2014 yang akan dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pembinaan olahraga dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari usia dini tingkat sekolah dasar sampai dengan tingkat SMA dan dari tingkat kabupaten sampai dengan tingkat nasional. Pada tahun 2013 diselenggarakan Pekan Olahraga Daerah Pelajar (POPDA SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK) tingkat kabupaten untuk penjaringan atlit berprestasi baik tingkat SD, SLTP dan SLTA yang diikuti oleh 6000 siswa, meliputi 25 cabang. Pada tingkat karisidenan Kedu kontingen Kabupaten Wonosobo berhasil mendapatkan juara umum POPDA Tahun 2013 dengan perolehan 19 medali emas, 14 perak dan 24 perunggu pada cabang sepak takraw, sepak bola, bola voli, taekwondo, basket dan pencak silat baik tingkat SD,SMP maupun SMA, sedangkan prestasi pada Popda tingkat provinsi dapat dilihat pada tabel sbb :
LKPJ 2013 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
103
IV.B.8. Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga
Tabel IV.B.8.1 Daftar Prestasi Yang Diraih Kab. Wonosobo dalam POPDA Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013
NO
Nama Atlit
Asal Sekolah
Juara
Cabang Olahraga
1
Karina Damayanti
SD N 2 Karangluhur Kertek
III
Pencak Silat
2
Nafis Khoirul Amrijal
SD IT insan Mulia
II
Tenis Meja
3
Indah Mega Utami
SD N Kreo Kejajar
II
Tenis Meja
4
Jafar Amirudin
SDN 1 Pesodongan
III
Sepak Takraw
5
Agus Affrianto
SDN 1 Pesodongan
III
Sepak Takraw
6
Fiqri Naufal Anggata Firnanda
SDN 1 Pesodongan
III
Sepak Takraw
7
M. Abdul Latif
SMPN 2 Selomerto
III
Tae Kwon Do
8
Randi A. Ramli Tegar
SMPN 2 Selomerto
I
Tae Kwon Do
9
Edrik Satmoko
SMPN 3 Selomerto
II
Atletik (Tlk Peluru)
10
Adin Nurani
SMPN 1 Kepil
III
Atletik (800m)
11
Nizar Robbani
SMP Muh Tieng
III
Silat
12
Rofiq Abdurrahman
SMPN 4 Kepil
II
Silat
13
Marisa Afrokah
SMP Muh Wonosobo
III
Silat
14
Malik Jalaludin
SMPN 2 Wonosobo
III
Tenis Meja
15
Masrifah
MTs Ma'arif Kejajar
III
Sepak Takraw
16
Nei'lis Sa'adah
MTs Ma'arif Kejajar
III
Sepak Takraw
17
Huqiyani
MTs Ma'arif Kejajar
III
Sepak Takraw
18
Sri Faolani
MTs Ma'arif Kejajar
III
Sepak Takraw
19
Anang Nur Hidayat
MTs Ma'arif Kejajar
III
Sepak Takraw
20
Asngat
MTs Ma'arif Kejajar
III
Sepak Takraw
21
Ro'uf
MTs Ma'arif Kejajar
III
Sepak Takraw
22
Iwan Kurniawan
MTs Ma'arif Kejajar
III
Sepak Takraw
23
Gemma Arlydesta
SMA N 1 Wonosobo
II
Atletik
24
Akhmad Makin
SMA NU Kejajar
III
Sepak Takraw
25
Afif Zakaria
SMA NU Kejajar
III
Sepak Takraw
26
Slamet Wijiyono
SMA NU Kejajar
III
Sepak Takraw
27
Nur Fanda
SMA NU Kejajar
III
Sepak Takraw
28
Lukman Nugroho
SMK Muhammadiyah Wonosobo
II
Pencak Silat
29
Rosiana Endarwati
SMA N 2 Wonosobo
II
Pencak Silat
30
Endra Rama Putra S
SMA N 1 Kertek
III
Pencak Silat
31
Eka Safitri
SMK N 1 Wadaslintang
III
Pencak Silat
32
Rizqi Dwi Maharani
SMA N 1 Wonosobo
III
Tae Kwon Do
33
Ulfah Nor F
SMA N 2 Wonosobo
III
Tae Kwon Do
34
Usman Maulana
SMK N 1 Wonosobo
I
Tae Kwon Do
Sumber : Disdikpora, 2014
LKPJ 2013 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
104
IV.B.8. Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga
Sebagai pembinaan dan penghargaan kepada atlit berprestasi telah disalurkan bantuan untuk atlit berprestasi sebanyak 34 atlit berprestasi. Pembinaan olahraga rekreasi dilaksanakan dan diarahkan untuk memasalkan olahraga sebagai upaya mengembangkan kesadaran masyarakat dalam meningkatkan kesehatan, kebugaran, kegembiraan dan hubungan sosial. Pembinaan olahraga rekreasi dilaksanakan oleh Pemerintah dan masyarakat dengan membangun dan memanfaatkan potensi sumber daya, prasarana dan sarana olahraga. Dalam pelaksanaannya pemerintah menfasilitasi tumbuhnya klub-klub olah raga melalui bantuan olah raga masyarakat melalui bantuan pembenahan lapangan sepak bola untuk 60 kelompok dan pemberian bantuan pengembangan kegiatan olah raga dan kepemudaan. Untuk memenuhi kebutuhan sarana atlit telah diberikan bantuan alat Pra PORDA sesuai dengan kebutuhan yang diajukan KONI melalui Pengurus Cabang Olahraga masingmasing. Penggunaan alat- alat tersebut sepenuhnya menjadi wewenang KONI melalui pengurus cabang olah raga masing- masing. Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi dilaksanakan dan diarahkan untuk mencapai prestasi olahraga pada tingkat daerah, provinsi maupun nasional. Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi dilakukan oleh induk organisasi cabang olahraga, Selama tahun 2013 telah dilaksanakan berbagai even olahraga baik tingkat daerah, provinsi maupun nasional.
c. Capaian Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga Capaian kinerja urusan Pemuda dan Olahraga berdasarkan evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah (EKKPD) dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut : Tabel IV.B.8.2 Capaian Kinerja Urusan Pemuda dan Olahraga Tahun 2013 berdasarkan indikator EKPPD No. 1 2
Indikator Kinerja Berdasarkan EKPPD Jumlah Gelanggang/balai remaja /1.000 penduduk Jumlah lapangan olahraga/1.000 penduduk
Capaian Kinerja 2012
2013
0,002
0,002
1,99
1,99
Sumber: Disdikpora (diolah)
LKPJ 2013 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
105
IV.B.8. Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga
Tabel IV.B.8.3 Capaian Kinerja Urusan Pemuda dan Olahraga Tahun 2013 berdasarkan indikator RPJMD 2010-2015
No. 1 2 4
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian Kinerja 2012
Jumlah kegiatan produktif kepemudaan Jumlah organisasi kepemudaan Jumlah sarpras olahraga standar nasional
2013 7
7
142
142
2
2
Sumber: Disdikpora, Kantor Kesbangpollinmas (diolah)
Pembangunan Pemuda dan Olahraga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan peran serta pemuda dalam berbagai bidang pembangunan. Hal ini ditunjukkan antara lain dengan semakin meningkatnya kegiatan-kegiatan kepemudaan seperti dialog pemuda, pelatihan kewirausahaan pemuda, pengembangan kepemimipinan dan kepeloporan serta kegiatan lain dalam wadah organisasi kepemudaan baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat. Dari kegiatan tersebut tema dan fokus kegiatan dari tahun ke tahun mengalami perubahan, namun jika dilihat dari jumlah kegiatan per tahun relatif sama yaitu 7 (tujuh) jenis kegiatan. Kondisi ini sama juga dengan jumlah organisasi pemuda yang tidak bertambah yaitu 142 buah.
d. Permasalahan dan Solusi Beberapa masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan pemuda dan olahraga antara lain : Pengembangan sarana dan prasarana sebagai rumah bagi olahragawan belum optimal. Terbatasnya fasilitas olahraga dan minimnya pendananaan pada event olahraga. Terbatasnya upaya pembibitan atlet unggulan. Belum optimalnya manajemen pembinaan olahraga unggulan di daerah. Kurangnya kerjasama yang sinergis antara atlet berprestasi dengan lembaga Pembina olah raga. Kurangnya penghargaan dan jaminan sosial terhadap atlit berprestasi sehingga baik atlit maupun orang tua belum memberikan dukungan secara maksimal terhadap olahraga prestasi. Terjadinya masalah-masalah sosial seperti kriminalitas, premanisme, penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA), serta penularan HIV dan AIDS.
Adapun langkah yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah : Peningkatan kegiatan berkaitan dengan upaya untuk mengatasi kenakalan remaja melalui sarasehan, sosialisasi, pembinaan dan pelatihan baik dalam kewirausahaan, kepeloporan maupun kepedulian pemuda dalam masalah lingkungan dan sosial.
LKPJ 2013 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
106
IV.B.8. Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga
Peningkatan kemitraan pemerintah, masyarakat dan swasta dan lembaga pendidikan baik sekolah maupun perguruan tinggi dalam penyediaan sarana prasarana olahraga, pemberian beasiswa kepada atlit berprestasi dan pendanaan event olah raga. Pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat berdasarkan cabang olahraga prioritas daerah.
LKPJ 2013 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
107