7 Mutiara Sukses Yayasan Syekh Manshur Pandeglang Banten
“Sebagai Mindset dan Sistem Hidup” ( Digali dari Kandungan Pesan dan Kesan Surah Al-Fatihah ) Drs. H. Rosyid Hidayat .
1) Mindset = Pola Berpikir dan Merasa . Mindset itu ibarat kaca mata. Perubahan mindset akan merubah setiap langkah dan sikap kita.
. 2). Sistem Hidup adalah Kaidah Hidup. 3). Sistem adalah Perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Atau kesatuan dari bagian-bagian yang saling bergantung.
Latar Belakang Masalah
1. Kondisi Umat Islam Masa Lalu Sejarah telah mencatat, kegemilangan Umat Islam selama 1300 tahun lebih ketika Islam diterapkan sebagai mabda’ ( ideologi ) telah mampu memimpin dunia, di mana angka orang yang dipotong tangan akibat kasus pencurian dan dikenai sanksi hudud / pidana hanya 200 kasus. Rekor ini bisa diraih karena Petunjuk Allah swt dan Rasul-Nya serta Ideologi Islam atau pemikiran dan metode Islam serta hukum Islam diterapkan di tengah masyarakat oleh Khilafah Islam yang dipimpin Rasulullah saw. dan dilanjutkan oleh Khulafairrosyidin dan genenerasi berikutnya. (Hafidz Abdurrahman, Diskursus Islam Politik dan Spiritual, hal. 23).
Latar Belakang Masalah
( Lanjjtan )
1. Kondisi Umat Islam Masa Lalu
( Lanjutan )
Periode ini melukiskan perwujudan firman Allah swt. berikut ini:
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik .( QS. 3 : 110 )
Latar Belakang Masalah (lanjutan)
2. Kondisi Umat Islam Saat Ini
Sejak runtuhnya Khilafah Islam terakhir di Turki pada tanggal 28 Rajab 1345 H atau 3 Maret 1924 sampai hari ini umat Islam mengalami kemunduran, umat Islam menjadi umat yang bercerai – berai dan terjajah , akibatnya : 1.
Banyak Umat kita kehilangan kesadaran tentang kedudukkannya dan tidak pede ( Percaya Diri ) dengan identitasnya sebagai muslim karena tidak memahami Islam secara kaffah. Akibatnya banyak umat Islam yang beraktivitas tapi tidak memakai kaidah yang sahih.
2.
Ketinggalan oleh umat – umat yang lain.
3.
Jumlahnya yang banyak tetapi tidak berfungsi.
Latar Belakang Masalah >3.Posisi Umat Islam Dibanding Umat – Umat Lain.
(lanjutan)
Menurut Time beberapa waktu lalu, inilah jumlah penduduk dunia : Kristen : 2 miliar Islam : 1, 4 miliar Hindu : 900 juta Buddha : 360 juta Sikh : 23 juta Yahudi : 14 juta Atheis : 850 juta Lain- lain : 525 juta. Ironisnya, menurut Philip Parker, inilah penghasilan per kapita pertahun : Yahudi : 16.100 dolar Kristen : 8.230 dolar Buddha : 6.740 dolar Islam : 1.720 dolar Sikh : 702 dolar Hindu : 392 dolar. (Ippho ‘ Right ‘ Santosa,Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan, hal. 33.)
Latar Belakang Masalah (lanjutan)
3. Posisi Umat Islam Dibanding Umat-Umat Lain ( Lanjutan )
Nah, hitung – hitung, jumlah bangsa Yahudi sekarang hanya belasan juta jiwa. Betul sekali, hanya belasan juta jiwa. Akan tetapi mereka dengan lihai dan piawai menyetir Amerika dan Eropa – yang mewakili miliaran jiwa . Kok bisa ? Yah, bisa ! Karena bangsa Yahudi sekarang kaya-kaya.
Membaca tulisan di atas, sebagian orang akan melotot matanya dan marah-marah, “Tentu saja mereka kaya-kaya. Karena mereka menghalalkan segala macam cara.” Ini asumsi yang keliru.
Dulu,kaum tertentu selalu menghalalkan segala macam cara untuk mengejar kekayaan. Namun tetap saja mereka tidak mampu mengimbangi kekayaan para sahabat. Sadarlah, cara dari Allah itu pastilah yang paling benar, paling kuat, dan paling mengayakan.
( Ippho ‘ Right ‘ Santosa,Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan, hal. 33.)
Latar Belakang Masalah (lanjutan)
3. Posisi Umat Islam Dibanding Umat-Umat Lain.( Lanjutan ) Terkadang rasa benci kita terhadap kaum tertentu lebih menggelora dan membara dari pada semangat kita untuk berubah dan berbenah diri. Padahal Allah swt. menyatakan dalam firman-Nya, QS. 13 / Ar- Ra’du : 11.
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan ( lahiriah ) sesuatu kaum, sehingga kaum itu sendirilah yang mengubah apa yang ada dalam perasaan dan pikiran / mindset mereka. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.
Analisa Masalah Atas kondisi semua ini, yang menjadi pertanyaan penting adalah:
1.
Siapa yang bertanggung jawab atas hal ini ?
2.
Siapa yang akan memikirkan hal ini?
3.
Siapa yang akan memulai memperbaiki hal ini ?, lalu
4.
Kapan kita lakukan perubahan atas kondisi ini semua ?
Menurut hemat saya, saatnya Yayasan Syekh Manshur Pandeglang Banten yang harus tampil menjadi PIONIR menjawab pertanyan ini !
Solusi Masalah َّ صلَّى ِي أَنْ ََل َ سلَّ َم أَنْ أ ُ َناد َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َ َعنْ أَ ِبي ه َُر ْي َر َة َقال َ أَ َم َرنِي ال َّن ِب ُّي ِ ص ََل َة إِ ََّل ِبق َِرا َء ِة َفات َِح ِة ا ْل ِك َتا ب َ Dari Abu Hurairah, ia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kepadaku untuk menyerukan kepada manusia bahwa tidak ada ( tidak sah ) shalat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab (Al fatihah).“ ( HR. Turmudzi, No. 287 ) Surah al-Fatihah, adalah Induk al-Qur’an. Peraturan Allah yang bersifat global dalam rangka peraturan lalu lintas kehidupan. Karena Dia-lah yang paling mengenal manusia, sekaligus Dia tidak memiliki kepentingan. Karena itu, agama didefinisikan, antara lain, sebagai “peraturan-peraturan Ilahi yang mengantar manusia menuju kebahagian dunia dan akherat”. ( M. Quraish Shihab, Lentera Hati, hal. 129 ). Al- Fatihah diawali dengan ”Basmalah”. Kedudukan Basmalah terhadap al-Fatihah serupa dengan kedudukan al-Fatihah terhadap al-Qur’an. Segala persoalan kembali kepada Allah semata. Itulah kesimpulan Basmalah dan itu pula yang terinci dalam surah al-Fatihah.” Selanjutnya ayat-ayat al-Qur’an yang lain merupakan rincian dari ketujuh ayat- ayat al-Fatihah.
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. ( QS. 1 / al- Fatihah : 1 ). Allah swt. memulai kitab-Nya dengan Basmalah , dan memerintahkan Nabi-Nya sejak dini pada wahyu pertama untuk melakukan pembacaan dan semua aktivitas dengan nama Allah ( QS. 96 / al-’Alaq: 1 - 5 ). Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589], Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya . Maka tidak keliru jika dikatakan bahwa Basmalah merupakan pesan pertama Allah kepada manusia atau Tanggung jawab pertama dan utama manusia, agar memulai setiap aktivitasnya dengan nama Allah atau dengan Basmalah atau dengan Peraturan Allah SWT dan Rasul-Nya.
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1) Basmalah adalah Visi atau paradigma atau peta mental atau mindset seorang muslim dalam memaknai dan menyikapi segala persoalan baik yang telah terjadi, sedang terjadi, maupun yang akan terjadi dengan berbaik sangka ( husnuzhzhan / positive feeling ) kepada Allah, kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Makna adalah pemahaman yang kita ciptakan atas peristiwa yang menimpa kita. Seperti kita tahu, peristiwa hidup yang menimpa kita itu bermacam-macam : terkadang ada yang menyenangkan tetapi terkadang ada yang menyedihkan, terkadang ada yang membahagiakan tetapi terkadang ada yang membahayakan, terkadang ada yang membikin dada kita plong tetapi terkadang ada yang membikin dada kita sesak. Inilah romantika hidup yang sudah tidak bisa diganti iramanya. Kalau boleh dipendekkan, romantika hidup itu rasanya hanya dua, yaitu ada yang enak tetapi ada yang tidak enak. Meski rasanya begitu, tetapi maknanya tidak harus begitu. Makna ini tergantung pada bagaimana kita menciptakan pemahaman ke dalam diri. Kesengsaraan bisa kita maknai sebagai pemacu untuk maju tetapi juga bisa kita maknai sebagai penghancur kemajuan. ( AN. UBAEDY, SABAR Rahasia Sukses Orang Beriman, hal. 97-98 )
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1) Tanggung jawab adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan dengan sebaikbaiknya, dan harus bertanggung jawab untuk itu. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang bersikap dan berprilaku sesuai aturan yang telah ditetapkan-- orang yang berdedikasi atau dalam bahasa agama orang yang bertakwa. Bertakwa ialah perilaku seseorang didalam berhubungan dengan Allah swt. dan sekaligus merupakan perilaku seseorang dalam berhubungan dengan orang lain yang harus selalu dikaitkan dengan Allah swt.- dengan Basmalah – dengan aturan Allah dan Rasul-Nya, yang biasa disebut Hablumminallah dan Hablumminannas, sehingga dalam konteks ini, maka orang yang paling mulia didalam Islam adalah orang yang paling bertakwa. Sebagaimana dijelaskan didalam Al-Quran Surah Al-Hujurat ayat 13 :
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. ( QS. 49 : 13 )
2. Tujuan Akhir (QS. 1:2)
“Segala puji hanya bagi Allah pemelihara seluruh alam”( QS.1: 2 ).
Pesan tersirat dalam ayat kedua surah al – Fatihah ini adalah hendaklah setiap muslim memiliki akhlak yang terpuji. Karena, syarat untuk bisa masuk surga adalah harus memiliki akhlak yang terpuji( QS. 67 : 2 ). Dengan demikian, yang harus dijadikan Tujuan Akhir atau Misi hdup setiap muslim adalah masuk surga di akhirat kelak. ( QS. 89 : 27- 30 ). Hamdalah adalah Misi atau Arah yang kita tuju ( Ridha Allah ) yang di dalam shalat dilambangkan dengan Ka’bah. Tujuan adalah nilai yang ingin kita wujudkan. (Ridha Allah - Akhlah Terpuji - Masuk Surga ).
“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”. ( QS. 6 / al- An’aam : 162 ).
3. Keterpaduan (QS. 1:3)
“Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.( QS. 1 : 3 ).
Ayat ketiga ini tidak dapat dianggap sebagai pengulangan sebagian kandungan ayat pertama ( Basmalah ). Kalimat ar-Rahman dan ar-Rahim dalam ayat ketiga ini bertujuan memperjelas bahwa pendidikan dan pemeliharaan Allah sebagaimana disebutkan pada ayat kedua sama sekali bukan untuk kepentingan Allah atau suatu pamrih seperti halnya seseorang atau perusahaan yang menyekolahkan karyawannya. Rahman adalah kasih sayang Allah di dunia diberikan kepada siapa saja baik yang taat maupun yang tidak taat. Tapi, Rahim kasih sayang Allah di akhirat hanya diberikan kepada yang taat saja. Rahman dan Rahim Allah itu secara Terpadu ( QS.2 : 208 ) kedua – duanya harus diraih oleh setiap orang yang beriman. ( Planning / Perencanaan ). Ar- Rahman dan Ar-Rahim , Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Belas Kasih dan Bijaksana. Belas kasih adalah sikap yang didasarkan pada cinta dan perhatian pada semua makhluk.
Bijaksana adalah memahami segala sesuatu sebagaimana adanya dan bertindak berdasarkan nilai – nilai luhur.
4. Keadilan (QS. 1:4) QS. 1 : 4. “ Pemilik Hari Pembalasan”. Ayat-ayat yang lalu menyifati Allah Yang Maha itu dengan Rabb al – ‘Alamin dan ar-Rahman ar-Rahim yang menunjukan betapa sempurna kasih – sayang – Nya terhadap makhluk, dan bahwa perlakuan-Nya terhadap mereka, atas dasar pemeliharaan, bimbingan dan pendidikan, yang mencakup perintah dan larangan guna kemaslahatan mereka, walaupun pada umumnya perintah dan larangan itu tidak sejalan dengan dorongan nafsu mereka, serta terasa berat olehnya. Dari sini, terdorong oleh kekhawatiran adanya orang yang hanya mengandalkan rahmat dan kasih Allah serta pendidikan dan bimbingan-Nya yang disinggung sebelum ini, sehngga mengantar mereka mengabaikan tuntunan Allah. Maka adalah sangat perlu menggaris bawahi bahwa Allah yang Rahman dan Rahim, Pemelihara dan Pembimbing itu juga adalah Dia Pemilik Hari Kemudian. Di sana kelak Dia akan memberi setiap jiwa balasan dan ganjaran dengan Adil sesuai dengan amal perbuatan mereka. Informasi itu diharapkan akan mendorong setiap orang untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya. ( QS.98: 6- 8 ) ( Organ:izing / Pengaturan ).
5. Komunikasi (QS. 1:5)
“Hanya kepada-Mu kami mengabdi dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan”. ( QS. 1 : 5 )
Setelah ayat-ayat yang lalu menjelaskan kelayakan-Nya untuk diarahkan kepada-Nya saja segala pujian, sambil mengundang hambahamba-Nya untuk berkomunikasi dan mendekatkan diri kepada-Nya, karena Dia adalah ar-Rahman dan ar-Rahim.
Dan Dia juga adalah Raja dan Penguasa Tunggal, maka tidak heran jika hamba-hamba-Nya yang memahami dan menyadari hal di atas , datang berkomunikasi dan mendekat serta bermohon kepada-Nya Rahmat dan kasih sayang-Nya. Inilah yang dikandung oleh ayat kelima surah al-Fatihah ini. ( Actuiting / Pelaksanaan ). ( QS. 3 : 112 ).
6. Kerjasama (QS. 1:6)
Bimbing ( antar ) lah kami ( memasuki ) jalan lebar dan luas ( jalan yang lurus )”. ( QS. 1 : 6 ).
Allah swt. menuntun setiap makhluk kepada apa yang perlu dimilikinya. Ada empat macam petunjuk yang Allah berikan kepada makhluk-Nya : 1.
Petunjuk Naluri.
2.
Petunjuk Panca Indera.
3.
Petunjuk Akal.
4.
Petunjuk Agama.
Pesan tersirat dalam ayat ini, adalah agar sesama Muslim saling mendoakan dan bekerjasama serta bersinergi. Sinergi adalah aktivitas berbeda tapi tujuan sama. ( QS. 3 : 103, QS. 5 : 2 ) “Senergi bukan sekedar Cara ku atau Cara mu Tapi Cara kita bersama” ( Stephen Covey ).
7. Evaluasi (QS. 1:7)
“(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahi nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat”. (QS. 1: 7).
Pesan tersirat dalam ayat ketujuh surah al-Fatihah ini adalah agar manusia selalu mengevaluasi diri atau Muhasabah. (M.Quraish Shihab, Tafsir alMisbah, Volume 1, hal. 3 - 80 ). ( QS. 59 : 18 ).
Solusi
Masalah
( Lanjutan )
Al-Fatihah, jika dikaitkan dengan Kedudukan Manusia Sebagai Penanggung jawab Pengemban Amanah Allah swt. ( QS. 33 : 72 ) dan Peran Manusia Sebagai Hamba Allah ( QS. 51 : 56 ) dan Khalifah- Nya ( 2 : 30 ), menurut hemat saya,di dalam Surah alFatihah itu terkandung : “Kaidah Berpikir dan Kaidah Amal” atau “Hukum Global untuk Memahami, Menghayati , dan Mengamalkan Ajaran Islam secara Utuh dan Terpadu serta Tersistem”. Dan Kaidah ini saya beri nama “Tujuh Mutiara Sukses”. 7 Mutiara Sukses adalah 7 Prinsip sebagai Kaidah Berpikir dan Kaidah Amal yang digali dari Kandungan Pesan dan Kesan 7 Ayat Surah Al- Fatihah sebagai Mindset dan Sistem Hidup untuk Memaknai Hidup dan Merubah Nasib Umat Islam saat ini, yang berisi 7 Peraturan Global, yang berfungsi sebagai “ Standar Panduan” untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam secara utuh dan terpadu serta tersistem ( Kaaffah, QS. 2 : 208, QS. 6 : 162 ). Tujuh Mutiara Sukses adalah Kaidah Berpikir dan Kaidah Amal yang akan mengantarkan umat mampu berpikir dan beramal secara tersistem atau kaaffah kembali. Karena berpikir dan beraktivitas secara kaaffah ( holistik atau menyeluruh, utuh dan terpadu serta tersistem ) inilah yang menjadikan umat Islam di masa lalu sukses dan mampu menguasai dunia.
Solusi
Masalah
( Lanjutan )
7 Mutiara Sukses adalah 7 Prinsip Pokok Agama yang dapat dijadikan landasan berpikir dan argumentasi keagamaan guna menjawab semua persoalan yang dihadapi umat manusia dan juga bisa dijadikan sebagai pandangan hidup dan tolok ukur dalam mewujdkan kepribadian masyarakat dan bangsa. Dalam skala yang lebih besar demikian pula halnya :” semua membutuhkan arah yang jelas dan sama serta sekaligus menjadi tolok ukur dan pedoman ketika menghadapi berbagai pilihan”.
Untuk bisa memahami, menghayati dan mempraktekkan 7 Mutiara Sukses ini sehingga menjadi 7 Akhlaqul Karimah Kepribadian Muslim kita perlu memiliki kesadaran dan keberanian serta hati ( qalbu / jantung ) yang bersih serta mau menggunakan akal yang dilandasi iman dan membuang sikap apriori serta fanatik golongan.
7 Mutiara Sukses 1. Tanggung Jawab (QS. 1:1) Pengendalian/ Perbaikan :
7. Evaluasi (QS. 1:7)
:Visi :
Niat, Asas ( yang menjadi landasan perbuatan), dan dengan Kaidah Amal yang sahih.
2. Tujuan Akhir (QS. 1:2)
Misi : Tujuan adalah nilai yang ingin diwujudkan. :Surga. ( Tujuan Antaranya / Motivasinya: Materi, Akhlak, Kemanusiaan, Spiritual ). .
“Sebagai Mindset dan Sistem Hidup” ( Digali dari Kandungan Pesan dan Kesan Surah Al-Fatihah ) Drs. H. Rosyid Hidayat Sinergi :
6. Kerjasama (QS. 1:6)
Actuiting / Pelaksanaan : : 5. Komunikasi . (QS. 1:5)
3. Keterpaduan (QS. 1:3)
4. Keadilan (QS. 1:4)
:- Planning ( Perencanaan ).
: Organizing ( Pengaturan ).
7 Mutiara Sukses adalah Kaidah Berpikir dan Beraktivitas Aktivitas atau perbuatan yang dilakukan manusia tidak akan terlepas dari upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan naluri. Karena itu, dorongan yang mendorong manusia untuk melakukan perbuatan dari dalam dirinya merupakan bahagian dari fitrahnya. Kadang dorongan tersebut lahir dari kebutuhan jasmani , dan kadang dari kebutuhan naluri. Meskipun dorongan tersebut merupakan fitrah manusia, tetapi niat ( maksud ), tujuan dan motivasi manusia untuk melakukan perbuatan sampai terlaksananya perbutan tersebut bukan merupakan fitrah. Karena itu, niat, tujuan dan motivasi tersebut harus ditentukan atau diupayakan oleh manusia. Sedangkan sesuatu yang bisa mempengaruhi manusia dalam menentukan niat, tujuan dan motivasi perbuatannya tidak lain selain pemahaman-nya. Maka, agar niat, tujuan dan motivasi perbuatannya menjadi benar, harus dibangun berdasarkan pemahaman (mafhum) yang benar. Karena jika pemahaman seseorang terhadap niat, tujuan dan motivasi perbuatan tersebut salah, pasti niat, tujuan dan motivasinya pun akan menjadi salah. Akibatnya, perbuatan yang dikerjakannya kemudiannya juga menjadi salah.
7 Mutiara Sukses adalah Kaidah Berpikir dan Beraktivitas ( Lanjutan ) Disamping pentingnya membangun pemahaman ( mafhum) yang benar mengenai niat, tujuan dan motivasi perbuatan juga yang tidak kalah pentingnya adalah membangun asas yang menjadi landasan perbuatan manusia, yaitu keimanan yang sahih. Bahkan tidak hanya sampai di situ, sebab jika keimanan yang menjadi landasannya sahih, niat, tujuan dan motivasinya juga sahih, tetapi tidak dilakukan dengan kaidal berpikir dan kaidah amal yang sahih, perbuatan tersebut juga tentu tidak akan berhasil dengan baik atau tidak akan tepat sasaran. Sebagai contoh, Allah memerintahkan kaum muslimin untuk berjihad di jalan Allah. Perintah tersebut bukan sekedar agar dikerjakan, lalu dianggap selsai. Di sini Allah juga memerintahkan bagaimana jihad tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan berhasil dengan gemilang, maka Allah SWT. juga memerintahkan agar kaum muslimin menyiapkan kekuatan semaksimal mungkin agar bisa menggetarkan musuh mereka, baik musuh yang tampak maupun tidak ( musuh dalam selimut ), sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT. :
7 Mutiara Sukses adalah Kaidah Berpikir dan Beraktivitas ( Lanjutan )
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan ) ( QS. 8 : 60 ). (Hafidz Abdurrahman, Diskursus Islam Politik dan Spiritual, hal. 92-93 ).
7 Mutiara Sukses adalah Kaidah Berpikir dan Beraktivitas 1. Aktivitas
2. Kebutuhan : Jasmani dan Naluri 3 . Dorongan : Jasmani dan Naluri . Fitrah Manusia. ( Naluri : 1. Mempertahankan Diri, 2. Jenis, 3. Beragama ).
4. Niat 5. Tujuan 6. Motivasi : Nilai Materi, Nialai Akhlak, Nilai Kemanusiaan dan Nilai Spiritual. ( Niat, Tujuan, dan Motivasi ) Bukan Fitrah, karena harus ditentukan atau diupayakan oleh manusia. 7. Pemahaman ( mafhum ) 8. Asas 9. Kaidah Berpikir dan Beraktivitas.
Contoh Mempraktekkan 7 Mutiara Sukses
1. Niat saya untuk ibadah haji yang kedua kali saya batalkan. Sebaiknya saya ganti dengan ibadah lain yang wajib, seperti menyantuni anak yatim-piatu, membangun sekolah yang baik atau ibadah wajib lainya sebab ibadah haji yang kedua hukumnya sunah, oleh karena itu saya harus mendahulukan yang wajib dari pada yang sunah.
2. Saya sadar, bahwa tujuan semua ibadah adalah untuk mencari Ridha Allah swt (agar bisa masuk Surga ) . Dan, saya yakin, insya Allah menyantuni anak yatim-piatu akan lebih diridhai-Nya dibanding dengan melakukan ibadah haji berulang-ulang.
3. Oleh karena itu, uang untuk ibadah haji yang ke dua kali ini, penggunaannya saya akan rencanakan dahulu secara terpadu.
4. Kemudian, saya akan pergunakan secara adil berdasarkan skala prioritas bidang sasaran yang wajib..
5. Dan, saya akan komunikasikan niat saya ini kepada orang –orang yang mau naik haji yang kedua atau ketiga kali.
6. Lalu, saya akan ajak mereka kerjasama dan bersinergi untuk menolong saudara – saudara muslim yang sangat membutuhkan.
7. Kami, akan lakukan evaluasi program ini secara berkala untuk melakukan perbaikan- perbaikan.
Al- Quran Pedoman Hidup
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. ( QS. 2 : 183 )
Shalat Mencegah Kejahatan
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( QS. 29 : 45 ) Perbedaan Fahsya’ dan Mungkar Melakukan Fahsya’ berarti melakukan maksiat atau dosa. Melakukan Mungkar ada dua macam : 1. Ada yang bersifat maksiat / dosa. Contoh orang Muslim yang tidak menjadikan alQuran sebagai Pedoman Hidup. 2. Ada yang tidak bersifat dosa tapi hanya tidak patut / tidak baik. Contoh anak yang belum baligh berisik di masjid mengganggu orang yang sedang shalat.
Memakmurkan Masjid
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”. ( QS. 9 : 18 ). Musnad Ahmad 8309: Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Musa telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Abdullah bin Dinar Al Madini dari Zaid bin Aslam dari 'Atho` bin Yasar dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mereka (para imam) shalat bersama kalian, jika mereka benar maka kalian mendapatkan pahala shalat kalian dan mereka akan mendapatkan pahala shalat mereka, dan jika mereka salah maka kalian mendapatkan pahala shalat kalian dan mereka mendapatkan dosa shalat mereka."
Jangan
Bercerai - Berai
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. ( QS. 3 : 103 )
Membuka Hati untuk Menerima Kebenaran
Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembah- nya[1310] dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba- hamba-Ku, [1310]. Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah s.w.t.
yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya[1311]. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal. ( QS. 39 : 17 – 18 ) [1311]. Maksudnya ialah mereka yang mendengarkan ajaran-ajaran Al Quran dan ajaranajaran yang lain, tetapi yang diikutinya ialah ajaran-ajaran Al Quran karena ia adalah yang paling baik.
Jangan Mempertuhankan Hawa Nafsu
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya[1384] dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? ( QS. 45 : 23 ) [1384]. Maksudnya Tuhan membiarkan orang itu sesat, karena Allah telah mengetahui bahwa dia tidak menerima petunjuk-petunjuk yang diberikan kepadanya.
Syirik atau Menyekutukan Allah penyebab Rusaknya Lalulintas Kehidupan.
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” ( QS. 31 : 13 )
Pengaduan Rasulullah saw. Pada Hari Akhirat Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang diabaikan.” ( QS. 25 : 30 ) Ayat ini menjelaskan bahwa Rasulullah saw. kelak di akhirat akan mengadukan umatnya tentang sikap mereka terhadap Al-Quran. Mereka selama di dunia tidak mau memfungsikan Al-Quran sebagaimana mestinya, akan digolongkan ke dalam kelompok orang – orang yang meng-hajrul Quran. Hajrul-Quran berarti menjadikan Al-Quran sebagai sesuatu yang ditinggalkan, tidak diperhatikan, dicuekin. Ibnu Katsir ketika mengomentari ayat ini menjelaskan bahwa termasuk bentuk meninggalkan Al-Quran adalah tidak mengimani kebenarannya, atau tidak membacanya, atau tidak mentadaburinya ( memahaminya ) atau tidak mengamalkannya dan tidak menjadikannya sebagai sumber hukum dalam kehidupanbermasyarakat.
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci? ( QS. 47 : 24 ).
Akibat Berpaling Dari Peringatan
Allah swt.
صحيح البخاري َ :٦٤ح َّد َث َنا إِ ْس َماعِيل ُ َقال َ َح َّد َثنِي َمالِ ٌك َعنْ إِ ْس َح َ اق ْب ِن ِيل ْب ِن أَ ِبي َطالِ ٍ ب أَ ْخ َب َرهُ َعنْ َع ْب ِد َّ ِ َّللا ْب ِن أَ ِبي َط ْل َح َة أَنَّ أَ َبا ُم َّر َة َم ْولَى َعق ِ أَ ِبي َواقِ ٍد اللَّ ْيثِي صلَّى َّ اس سول َ َّ ِ ِس فِي ا ْل َم ْس ِج ِد َوال َّن ُ سلَّ َم َب ْي َن َما ه َُو َجال ٌ َّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َ َّللا َ أَنَّ َر ُ ص َّلى َّ سلَّ َم ول َّ ِ َّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َ َّللا َ ان إِلَى َر ُ س ِ َم َع ُه إِ ْذ أَ ْق َبل َ َث ََل َث ُة َن َف ٍر َفأ َ ْق َبل َ ا ْث َن ِ صلَّى َّ سلَّ َم َفأ َ َّما ول َّ ِ َّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َ َّللا َ َب َوا ِح ٌد َقال َ َف َو َق َفا َعلَى َر ُ َو َذه َ س ِ س َخ ْل َف ُه ْم س فِي َها َوأَ َّما ْاْل َخ ُر َف َجلَ َ أَ َح ُد ُه َما َف َرأَى فُ ْر َج ًة فِي ا ْل َح ْل َق ِة َف َجلَ َ صلَّى َّ َوأَ َّما ال َّثال ُ سول ُ َّ ِ َّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َ َّللا َ ِث َفأَدْ َب َر َذا ِه ًبا َفلَ َّما َف َر َغ َر ُ سلَّ َم َقال َ َّللا َف َآواهُ َّ َّللا ُ َوأَ َّما أَ ََل أ ُ ْخ ِب ُر ُك ْم َعنْ ال َّن َف ِر ال َّث ََل َث ِة أَ َّما أَ َح ُد ُه ْم َفأ َ َوى إِلَى َّ ِ ض َّ اس َت ْح َيا َّ َّللا ُ َع ْن ُه ض َفأ َ ْع َر َ َّللا ُ ِم ْن ُه َوأَ َّما ْاْل َخ ُر َفأ َ ْع َر َ اس َت ْح َيا َف ْ ْاْل َخ ُر َف ْ
Akibat Berpaling Dari Peringatan Allah swt.( Lanjutan ) Shahih Bukhari 64: Telah menceritakan kepada kami Isma'il berkata, telah menceritakan kepadaku Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah bahwa Abu Murrah -mantan budak Uqail bin Abu Thalib-, mengabarkan kepadanya dari Abu Waqid Al Laitsi, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika sedang duduk bermajelis di Masjid bersama para sahabat datanglah tiga orang. Yang dua orang menghadap Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan yang seorang lagi pergi, yang dua orang terus duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dimana satu diantaranya nampak berbahagia bermajelis bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang yang kedua duduk di belakang mereka, sedang yang ketiga berbalik pergi, Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai bermajelis, Beliau bersabda: "Maukah kalian aku beritahu tentang ketiga orang tadi?" Adapun seorang diantara mereka, dia meminta perlindungan kepada Allah, maka Allah lindungi dia. Yang kedua, dia malu kepada Allah, maka Allah pun malu kepadanya. Sedangkan yang ketiga berpaling dari Allah maka Allah pun berpaling darinya".
Akibat Berpaling dari Peringatan Allah SWT
( Lanjutan )
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.
Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?"
Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan." (QS.20/Thaahaa:124–126).
Pergunakan Waktu Untuk Kebaikan
Demi masa.
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. ( QS. 103 : 1-3 )
Membangun Keyakinan Sejati Tidak mudah menciptakan pemahaman atau makna yang benar untuk memaknai hidup Ini tanpa ada keyakinan yang kuat di dalam jiwa kita. Oleh sebab itu, carilah kebenaran atau keyakinan sejati ! Melalui apa ? Tentu melalui AlQuran. Sebagaimana Firman Allah dalam QS. 2 : 2 dan 147. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, ( QS. 2 : 2 )
Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu(QS.14). Jika kita belajar memahami Al-Quran, itu artinya kita sedang mencari kebenaran atau keyakinan sejati. Tetapi, jika kita tidak memetik sisi psikologinya atau kejiwaannya, maka kita tidak mendapat hikmah psikologinya. Itu berarti diri kita belum melekat pada agama
Membangun Keyakinan Sejati
( Lanjutan )
Psikologi ( kejiwaan ) adalah anak dari spiritualitas atau kerohanian ( keimanan ). Psikologi itu ada untuk mendukung kehidupan spiritualitas manusia. Spiritualitas akan bagus kalau psikologinya bagus, begitu juga sebaliknya. Spiritualitas kita mendukung psikologi kita. Jadi, psikologi tidak bisa dilepaskan dari spiritualitas, dan spiritualitas tidak bisa dilepaskan dari agama dan agama tidak bisa dilepaskan dari Al- Qur’an dan Al- Hadist.
Contoh, agama melarang berbuat dosa. Kita selama ini menganggap larangan berbuat dosa itu adalah suatu hal yang menyakiti dan membatasi kebebasan kita. Namun, ketika kita tidak melakukan kejahatan, jiwa kita tenang, terbebas dari rasa bersalah. Ajaran tidak berbuat dosa ini sebenarnya perihal psikologi atau kejiwaan atau masalah hati.
Membangun Keyakinan Sejati
( Lanjutan )
Ucapkanlah selalu di dalam hati dengan penuh keyakinan :”Dengan pertolongan Allah aku yakin bisa meraih apa pun yang aku inginkan. Aku izinkan diriku untuk berhasil. Aku izinkan diriku untuk berubah. Aku izinkan nasibku untuk terus membaik. Saat ini dan selamanya aku selalu mengizinkan semua yang aku inginkan untuk hadir di dalam hidupku dengan mudah dan menyenangkan. Terima kasih ya Allah” .” Tolong ucapkan berkali-kali. Rekam di ponsel Anda. Tulis atau cetak. Ucapkan setiap kali ingin makan atau saat santai. Ucapkan terus sampai sugesti ini masuk ke alam bawah sadar ( Qalbu ) Anda. Ingat, bentuknya sugesti. Sugesti itu menyarankan, tetapi isinya adalah kebenaran. Sama seperti kalau Anda ke dokter, “Dok, kalau bisa jangan yang pahit obatnya. Jangan pil, deh. Ada kapsul tidak ? Pakai serbuk saja, jadi tidak terasa terlalu pahit.” Lalu sang dokter berkata,”Oke, saya tumbuk, nanti saya masukkan ke kapsul.” Jadi, kapsul itu caranya saja, tetapi isinya tetap obat itu sendiri. Oleh karena di tingkat kuantum ( yang tak tanpak ) niat dan keinginan Anda direspons otomatis, sering kali izin Anda agar hal yang Anda inginkan itu terjadi lebih penting dari upaya Anda untuk mendapatkannya. ( ingat, Hukum Tarik – Menarik ).
Membangun Keyakinan Sejati
( Lanjutan )
Jadi, sewaktu Anda menerapkan ini besok, mengatakan kalimat tersebut, bentuknya sugesti, tetapi isinya kebenaran. Ucapkan terus agar sugesti ini masuk ke alam bawah sadar Anda ( hati Anda ). Ketika sudah masuk, lihat perbedaaan kekuatan pada diri Anda. Lihatlah perbedaaannya, rasanya seperti apa. Anda dan saya bukanlah orang yang selalu kuat, yang sempurna, yang tidak pernah lemah, tetapi Anda dan saya adalah orang yang sedang mencari atau mengejar kebenaran. ( mencari inti pemulihan jiwa ).
Semakin banyak kebenaran yang kita mengerti dan kita yakini serta kita tanamkan dalam jiwa kita, semakin kuatlah kita, karena kebenaran itu menguatkan jiwa dan membuat jiwa kita tenang. ( Dedy Susanto, Pemulihan jiwa 5, hal. 30 – 43 )
Membangun Keyakinan
Sejati ( Lanjutan )
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( QS. 59 : 18 )
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar ( QS. 2 : 153 ) [99]. Ada pula yang mengartikan: Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.
Membangun Keyakinan Sejati ( Lanjutan )
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. ( QS. 2 : 186 )
Ada perintah Allah yang berkaitan syari’at ( agama ) dan ada pula yang berkaitan dengan hukum – hukum alam dan hukum –hukum kemasyarakatan ( sunnatullah ).
Membangun Keyakinan Sejati ( Lanjutan )
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. ( QS. 29 : 69 )
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. ( QS. 47 : 7
Membangun Keyakinan Sejati ( Lanjutan )
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. ( QS. 65 : 2 )
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah . (akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. ( QS. 65 : 3 )
Investasi Abadi
َّ ص َّلى س َّن ًة ِ َّ ُ سول ُ سنَّ فِي ْاْلِ ْس ََل ِم َ ْس َّل َم َمن َ َّللاُ َع َل ْي ِه َو َ َّللا ُ ََ َقال َ َر ص َ َح َ س َن ًة َف ُع ِملَ ِب َها َب ْعدَ هُ ُكت ُ ُِب َل ُه ِم ْثل ُ أَ ْج ِر َمنْ َع ِمل َ ِب َها َو ََل َي ْنق ُ َ ور ِه ْم سي َئ ًة َف ُع ِمل َ ِب َها ج َ س َّن ًة ُ سنَّ فِي ْاْلِ ْس ََل ِم َ ْش ْي ٌء َو َمن ُ ِ مِنْ أ َ َ ار ِه ْم ز و ْ ُ ُِب َع َل ْي ِه ِم ْثل ُ ِو ْز ِر َمنْ َع ِمل َ ِب َها َو ََل َي ْنق َ َب ْعدَ هُ ُكت ِ ص مِنْ أ َ ش ْي ٌء Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barang siapa dapat memberikan suri tauladan yang baik dalam Islam, lalu suri tauladan tersebut dapat diikuti oleh orang-orang sesudahnya, maka akan dicatat untuknya pahala sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun pahala yang mereka peroleh. Sebaliknya, barang siapa memberikan suri tauladan yang buruk dalam Islam, lalu suri tauladan tersebut diikuti oleh orang-orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa yang mereka peroleh sedikitpun. ( HR. Muslim No. 4830 )
Keutamaan
Mencari Ilmu
َّ سلَ َك َّللاُ ِب ِه َط ِري ًقا مِنْ ُط ُر ِق َ ب فِي ِه عِ ْل ًما ُ ُس َل َك َط ِري ًقا َي ْطل َ َْمن ب ا ْل ِع ْل ِم َوإِنَّ ا ْل َعالِ َم ِ ِضا ل َِطال ً ض ُع أَ ْجن َِح َت َها ِر َ ا ْل َج َّن ِة َوإِنَّ ا ْل َم ََل ِئ َك َة َل َت ِ الس َم َوا ض َوا ْلحِي َتانُ فِي ِ ت َو َمنْ فِي ْاْلَ ْر َّ َل َي ْس َت ْغفِ ُر َل ُه َمنْ فِي ض ِل ا ْل َق َم ِر َل ْي َل َة ا ْل َبدْ ِر ِ َج ْوفِ ا ْل َم ْ ضل َ ا ْل َعال ِِم َع َلى ا ْل َع ِاب ِد َك َف ْ اء َوإِنَّ َف ِ سائ ِِر ا ْل َك َوا ِك اء َل ْم ِ اء َو َر َث ُة ْاْلَ ْن ِب َي َ اء َوإِنَّ ْاْلَ ْن ِب َي َ َع َلى َ ب َوإِنَّ ا ْل ُع َل َم ارا َو ََل د ِْر َه ًما َو َّر ُثوا ا ْل ِع ْل َم َف َمنْ أَ َخ َذهُ أَ َخ َذ ِب َح ٍّظ َواف ٍِر ً ُي َور ُثوا دِي َن
"Barangsiapa meniti jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mempermudahnya jalan ke surga. Sungguh, para Malaikat merendahkan sayapnya sebagai keridlaan kepada penuntut ilmu. Orang yang berilmu akan dimintakan maaf oleh penduduk langit dan bumi hingga ikan yang ada di dasar laut. Kelebihan seorang alim dibanding ahli ibadah seperti keutamaan rembulan pada malam purnama seluruh bintang . tidak mewariskan dinar dan Para ulama adalah pewaris paraatas nabi, dan para nabi dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya maka ia telah mengambil bagian yang banyak.“ ( HR. Abu Dawud, No. 3151 ). Orang yang hebat adalah orang yang selalu merasa dirinya kosong akan ilmu sehingga terus belajar. ( Dedy Susanto, Pemulihan Jiwa 5 )
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
Pertama Manusia adalah Menata Mindset / Qalbu .
, Bacalah, dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589], .Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. ( QS. 96 : 1 – 5 ). [1589]. Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
Pertama Manusia adalah Menata Mindset / Qalbu
( Lanjutan )
ْن ِ ان ب ِ َح َّد َث َنا ُس ْف َيانُ َعنْ م َُجالِ ٍد َح َّد َث َنا ال َّشعْ ِبيُّ َس ِم َع ُه ِم َن ال ُّنعْ َم:١٧٦٨٦ مسند أحمد ير ٍ َب ِش َّ صلَّى ُ َْس ِمع ُ ْت إِ َذا َس ِمعْ ُت ُه َيقُو ُل َس ِمع ُ َّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َو ُك ْن َّللا َ َّللا ِ َّ ت َرسُو َل ِ َّ ت َرسُو َل َّ ت َرسُو َل َّ صلَّى ُ ْت أَنْ ََل أَسْ َم َع أَ َح ًدا َعلَى ْال ِم ْن َب ِر َيقُو ُل َس ِمع ُ َّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َظ َن ْن َ َِّللا َّ صلَّى سائِ ُر َ َ سلِ َم َ ص َّح ْت َ سلِ َم ْت َو َ ض َغ ًة إِ َذا ْ ان ُم َ َّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َيقُول ُ إِنَّ فِي ْاْلِ ْن ِ س سدَ أَ ََل َوه َِي ا ْل َق ْلب َ س ِد َو َف َ سائِ ُر ا ْل َج َ سقِ َم َ سقِ َم ْت َ ص َّح َوإِ َذا َ س ِد َو َ ا ْل َج Musnad Ahmad 17686: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Mujalid Telah menceritakan kepada kami Asy Sya'bi ia mendengarnya dari An Nu'man bin Basyir berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan jika aku mendengarnya berkata, 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka aku mengira bahwa aku tidak akan bisa mendengar lagi orang yang berada di atas mimbar mengatakan 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam'. Beliau bersabda: "Sesungguhnya dalam jasad manusia terdapat segumpal darah, jika ia baik dan sehat maka seluruh jasad akan akan baik dan sehat. Namun jika ia sakit, maka seluruh jasad pun akan ikut sakit dan rusak. Ketahuilah, bahwa segumpal darah itu adalah hati ( qolbu / jantung )."
.
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1) ).
Pertama Manusia adalah Menata Mindset / Qalbu ( Lanjutan
“maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati ( qolbu / jantung ) yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati ( qolbu / jantung ) yang di dalam dada” ( QS. 22 : 46 ) Menurut Erbe Sentanu, software ( perangkat lunak / pikiran dan perasaan ) manusia meliputi semua pikirannya, perasaannya dan berbagai pendapat, keyakinan, serta prasangkanya tentang dirinya sendiri , orang lain ,alam dan Tuhannya. Jika kita mempunyai software yang baik terhadap itu semua maka kebaikan software ( mindset atau pikiran dan perasaan) ini akan tercermin dalam hidup kita. Pikiran tak hanya terkait pembagiaan otak secara fungsional, tapi juga pembagian berdasarkan aspek kesadarannya. Umumnya manusia hanya memanfaatkan pikiran sadarnya ( otaknya ) yang hanya memiliki kekuatan 12 % dari keseluruhan kekuatan pikirannya. Pikiran sadar inilah yang biasa kita maksud ketika menyebut seseorang sedang menggunakan “otak’nya. Sedang yang 88% lainnya merupakan kekuatan bawah sadar ( Qolbu / Jantung / hati ) yang secara umum hanya muncul dalam bentuk “perasaan”nya.
Hukum Gravitasi dan Hukum Tarik –
Menarik Sebelum membahas
7 Mutiara Sukses lebih lanjut, kita perlu mengerti terlebih dahulu Hukum Tarik – Menarik, karena tanpa pemahaman hukum ini, apa yang terjadi dengan lalulintas kehidupan menjadi sulit dimengerti, misterius, dan berpotensi menimbulkan rasa putus asa. Hukum Tarik – Menarik ( Ilmu Fisika Kuantum ) mengatakan : Anda bisa “mengatur” perasaan dan pikiran Anda untuk mengubah nasib Anda. Otomatis ! Oleh karena Hukum Tarik Menarik ( Ilmu Fisika Kuantum ) berlaku seperti Hukum Gravitasi ( Ilmu Fisika Klasik ), Anda tidak ditanya oleh alam apakah Anda ingin agar gelas yang Anda pegang pecah. Sebab jika Anda lepaskan dari tangan maka gelas itu akan terkena hukum gravitasi ( Daya Tarik - Bumi ) yang mengakibatkan ia pecah– terlepas apakah Anda senang atau tidak. Hukum Tarik Menarik pun berlangsung otomatis. Ia tidak menanyakan kepada Anda apakah Anda suka. Apakah Anda setuju dengan efek yang ditimbulkannya. Hukum ini berlaku otomatis di alam, dan terlebih lagi sebenarnya berlaku pada pikiran dan perasaan Anda. Ingat, pikiran dan perasaan adalah benda kuantum ( benda yang tak tanpak ) yang dahsyat kekuatannya. Dan barang siapa terampil mengunakannya akan memiliki hidup yang lebih mudah dan lebih baik keadaannya.
Hukum Gravitasi dan Hukum Tarik –Menarik ( Lanjutan ) . Seperti semua teknologi, Hukum Tarik – Menarik pun bersifat 0tomatis. Anda tidak perlu mempercayainya untuk memperoleh manfaatnya. Seperti Anda tidak perlu percaya pada teknologi handphone ketika Anda akan mengirim SMS : cukup lakukan prosedurnya dengan benar dan klik send. Sebagaimana janji Allah SWT :
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu .mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” ( QS. 14 : 7 ). Hukum Tarik-Menarik ini menyatakan :”Sesuatu akan menarik pada dirinya segala hal yang satu sifat dengannya”. Ini menjelaskan mengapa seseorang senang berkumpul dengan mereka yang satu hobi. “Manusia adalah magnet, dan setiap detail peristiwa yang dialaminya datang atas daya- tarik ( undangan ) nya sendiri.” ( Elizabeth Towne, 1906 ) ( Erbe Sentanu, Quantum Ikhlas, hal. 47 ).
Hukum Gravitasi dan Hukum Tarik –Menarik ( Lanjutan )
Dari sini dapat disimpulkan rantai reaksi seperti apa yang Anda lakukan dengan pikiran dan perasaan Anda selama ini. Dan rantai reaksi elektromagnetis apa yang Anda inginkan sekarang ? Rantai reaksi kegagalan atau kesuksesan ? Rantai reaksi kesulitan atau kemudahan ? Anda sendiri yang menentukan. Bayangkanlah bagaimana rasanya jika Anda bisa 100% menerapkan Hukum Tarik -Menarik berdasarkan fitrah Anda bukan karena terpaksa harus meyakininya, tetapi karena hasil dari proses hidup yang mewujud nyata dalam keseharian Anda. Di mana Anda yakin bahwa ketika Anda sudah terbiasa menerapkan hukum ini dengan ‘prosedur’ yang benar maka Anda semakin dekat dengan Allah swt. sehingga niat-niat Anda pun menjadi jauh lebih mudah untuk diraih. Dan Anda juga tahu bahwa jika Anda masih belum mendapatkan yang Anda inginkan berarti Anda hanya perlu menyempurnakan lagi prosedurnya ( tata caranya ) di dalam perasaan dan pikiran Anda sesuai dengan fitrah Anda
Mengubah Nasib dimulai dengan mengubah Mindset Takdir memang tidak bisa diubah tapi nasib sangat bisa diubah. Nasib seseorang mencerminkan karakternya. Sementara karakter orang itu berasal dari semua kebiasaan serta tindakannya. Dan tindakannya berasal dari pikirannya yang bermuara dari perasaannya. Nasib, karakter, kebiasaan, dan tindakan adalah sesuatu “yang tampak”. Sementara pikiran dan perasaan adalah energi kuantum “yang tak tampak”.
Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. ( QS. 36 : 36 ).
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” ( QS. 51 : 49 )
Mengubah Nasib dimulai dengan mengubah Mindset ( Lanjutan ) Dunia Fisika
Dunia Kehidupan
Benda Molekul Atom Partikel
Tampak Fisika Klasik A+ B= C Ilmu Pasti Fisika Newton
Quanta
Tidak Tampak
Pikiran
Alam Energi
Fisika Kuantum
Alam Perasaan
Prinsip Ketidakpastian C
A
Nasib Karakter Kebiasaan Tindakan
Kesalingtergantungan B
Hubungan Alam Perasaan dan Alam Kuantum berlangsung 24 jam di bawah pengawasanNya.
Mengetahui, Memahami, Mengerti, Menghayati, Menyadari, Mengamalkan.
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. ( QS. 16 : 78 )
Definisi Fitrah : Fitrah “Fitrah, menurut pemikir Islam, Murtadha Mutahari, adalah bawaan alami, yang sudah melekat pada manusia, tanpa perlu diperoleh melalui usaha”. Sebagaimana sabda Rasulullah saw dalam hadits berikut ini :
ُّ ْب َعن ٍ ب ْبنُ ا ْل َولِي ِد َح َّد َث َنا ُم َح َّم ُد ْبنُ َح ْر ْالز َب ْيدِي َعن ُ َح َّد َث َنا َحا ِج:٤٨٠٣ صحيح مسلم ُّ ِ س َّي َ سعِي ُد ْبنُ ا ْل ُم َ الزهْ ِري أَ ْخ َب َرنِي ُ ب َعنْ أَ ِبي ه َُر ْي َر َة أَ َّن ُه َكانَ َيقُول َّ صلَّى سلَّ َم َما مِنْ َم ْولُو ٍد إِ ََّل ُيولَ ُد َعلَى ا ْلف ِْط َر ِة َفأ َ َب َوا ُه ُي َهودَ ا ِن ِه ِ َّ ُ سول َ َّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َ َّللا ُ َقال َ َر اء َ سونَ فِي َها مِنْ َجدْ َع ُّ سانِ ِه َك َما ُت ْن َت ُج ا ْل َب ِهي َم ُة َب ِهي َم ًة َج ْم َعا َء َهلْ ُت ِح َ َو ُي َنص َرا ِن ِه َو ُي َمج Shahih Muslim 4803: Telah menceritakan kepada kami Hajib bin Al Walid telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Harb dari Az Zubaidi dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi -sebagaimana hewan yang dilahirkan dalam keadaan selamat tanpa cacat. Maka, apakah kalian merasakan adanya cacat?
Manusia menurut fitrahnya beragama tauhid
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", ( QS. 7 : 172 )
Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri[1531], meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya. ( QS. 75 : 14 – 15 )
Bashirah atau Hati nurani dapat terbentuk oleh mindset, karena itu pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar.
Perintah Berpegang Teguh Pada Fitrah
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui[1168], ( QS. 30 : 30 )
( 1168 ) Fitrah Allah: maksudnya ciptaan Allah. Manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. Kalau ada manusia tidak beragama tauhid, maka hal itu tidaklah wajar. Mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan.
Sifat – Sifat Hati Yang Fitrah Ikhlas
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ( meng-ikhlas-kan ) ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.( QS. 98 : 5 )
Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan[1062], lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan. ( QS. 25 : 23 )
Sifat – Sifat Hati Yang Fitrah ( Lanjutan )
Bahagia dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. sesungguhnya berbahagialah orang yang mensucikan jiwa itu,
dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. ( QS. 91 : 7 – 10 )
Sifat – Sifat Hati Yang Fitrah
( Lanjutan )
Tenang
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. ( QS. 13 : 28 )
Fokus
Dan orang-orang yang berjihad ( fokus ) untuk (mencari keridhaan) Kami, benarbenar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. ( QS. 29 : 69 )
)
Sifat – Sifat Hati Yang Fitrah
Syukur
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” ( QS. 14 : 7 ) )
Sabar
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. ( QS. 2 : 153 )
( Lanjutan )
)
Sifat – Sifat Hati Yang Fitrah ( Lanjutan)
Takwa dan Tawakal Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. ( QS. 65 : 2 - 3 )
Janji Allah bagi Orang Yang Hidup di atas Fitrahnya
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.( QS. 47 : 7 )
Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orangorang musyrikin tidak menyukai.( QS. 9 : 33 )
Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi ( QS. 48 : 28 )
Janji Allah bagi Orang Yang Hidup di atas Fitrahnya( Lanjutan )
. Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahkuKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik ( QS. 24 : 55 )
Janji Allah bagi Orang Yang Hidup di atas Fitrah( Lanjutan ) Hai jiwa yang tenang.
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku
masuklah ke dalam syurga-Ku. ( QS. 89 : 27 – 30 )
Fitrah Manusia Berdasarkan ayat-ayat dan Hadist di atas, sesungguhnya, dari sononya, manusia sudah dilahirkan dengan fitrah yang sempurna ( sifat –sifat fitrah : yakin;> ikhlas, bahagia, tenang, fokus, syukur, sabar, takwa dan tawakal , > sukses), diberi fitrah yang murni dan ilahi, tapi manusia sendiri pulalah yang senang mendiskonnya sehingga kesempurnaannya menjadi berkurang. Ini akibat berbagai pengalaman hidup dan ketidaktepatan berpikir atau dugaan, sehingga hidupnya pun menjadi penuh kesulitan. Hal tersebut pun sudah diingatkan di dalam Al-Qur’an :
Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali dugaan saja. Sesungguhnya dugaan tidak sedikit pun berguna menyangkut kebenaran[690]. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. ( QS. 10 : 36 ) Oleh karena berbagai “virus” prasangka dan pikiran negatif yang tanpa disadari merasuk ke dalam hatinya, manusia berangsur-angsur lupa ( baca : tidak yakin/ tidak percaya ) akan sifat kesempurnaan yang berupa kebaikan, kelebihan, kekuatan, dan potensi dirinya.
Fitrah Manusia Karena Hukum Tarik-Menarik ( Law of Attraction ) terus menghadirkan “bukti nyata akan keyakinannya”, akhirnya manusia justru menjadi lebih ingat ( baca : yakin/percaya ) akan sifat ketidaksempurnaannya seperti keburukan, kekurangan, kelemahan dan ketidakmampuannya. Contoh : Manusia cenderung tidak percaya atau tidak yakin bahwa : -
Hidup ini nikmat serta menyenangkan dan karenanya hanya pantas disyukuri.
-
Rezeki sudah diatur cukup dan tidak perlu ada yang kekurangan.
-
Tubuh bisa menyembuhkan dirinya sendiri.
-
Pikiran dan perasaan lebih kuat dari tindakan.
-
Manusia bisa mengubah hidup dengan mengubah pikiran dan perasaannya.
-
Ikhlas ( berserah diri ) kepada Tuhan itu mudah dan menyenangkan.
( Lanjutan )
Fitrah Manusia ( Lanjutan ) Oleh karena kualitas hidup manusia ditentukan oleh kualitas keyakinannya maka kemampuan untuk mengelola keyakinan kita adalah sangat penting. Untungnya, “kesempurnaan” adalah fitrah manusia sehingga meskipun sempat kacau, semuanya masih utuh tersimpan di dalam diri kita. Untungnya lagi, karena gangguan-nya hanya “terlupa” maka yang diperlukan untuk menyempurnakan diri hanyalah dengan “mengingat kembali” sifat-sifat kesempurnaan itu (yakin;> ikhlas, bahagia, tenang, fokus, syukur, sabar, takwa dan tawakal, > suksses ). Dan yang menakjubkan, ketika sifat-sifat kesempurnaan itu berhasil Anda temukan lagi lewat mengingat dan mempraktikkan kembali sifat-sifat fitrah itu, maka komputer hayati ( diri ) Anda akan segera jalan normal kembali sesuai dengan fitrahnya kembali pada fitrahnya yang sempurna.
“Kelemahan terbesar kita terletak pada keputusasaan, jalan yang paling pasti meraih kesuksesan adalah untuk mencoba sekali lagi” ( Thomas A. Edison ).
Fitrah Manusia
( Lanjutan )
Kalau kita ingin melihat seperti apa sebetulnya kondisi fitrah manusia, kita bisa mengamati kehidupan anak belita. Anak-anak seusia itu akan selalu ikhlas, bahagia, tenang tanpa beban, fokus dalam mengerjakan sesuatu. Saat bermain ia akan total bermain, saat menangis ia akan seratus persen menangis, dan saat tertawa ia akan tertawa dengan lepas. Ia , anak –anak , selalu berada di present moment, selalu terfokus pada apa yang sedang ia alami saat ini. Untuk itu, berusahalah menjadi anak-anak agar kita dapat menemukan kembali fitrah kita. Yang selalu ikhlas, bahagia, tenang tanpa beban. Yang selalu terfokus pada apa yang dituju dan berprasangka baik terhadap orang lain. Yang selalu bersyukur pada apa yang didapat. Dan sabar serta tawakal terhadap apa yang dialami. Saat ini sudah mulai banyak yang sadar akan perlunya menyajikan formula yang efektif untuk mengatasi virus komputer hayati tersebut. Sumbernya sudah tersusun dalam ajaran agama. Hanya, terkadang belum tersampaikan secara sistematis, efektif, dan ilmiah, sehingga manusia sering kehilangan ruh dari keyakinannya.
Perbandingan Komputer Mesin dan Komputer Hayati Komputer Mesin
Komputer Hayati / Diri manusia
Keyboard ( input )
Pancaindera ( input )
Monitor ( output )
Pancaindera (output )
Hardware ( Perangkat keras )
Otak
Software (Perangkat lunak ) / Program
Pikiran & Perasaan/ Mindset
Operating System
Hati Nurani
HardDisk
Seluruh Sel
Perbandingan Komputer Mesin dan Komputer Hayati( Lanjutan )
Dalam praktiknya, Teknologi Quantum Ikhlas didasari oleh pemberdayaan fitrah manusia sebagai makhluk ciptaan ( baca : teknologi ) Tuhan yang paling sempurna. Untuk pengantar menuju ke sana, ada baiknya saya ajak Anda untuk membayangkan analogi diri kita sebagai seperangkat komputer. Kita - manusia - adalah “komputer hayati”. Hardware-nya adalah otak, software-nya adalah pikiran dan perasaan, sementara sebagai Operating Systtem-nya berupa hati nurani yang melekat di jantung. Bagian dari hardware yang menyimpan semua software atau program adalah hardDisk. Di dalam diri manusia, hardDisk adalah gudang informasi bawah sadar, di sinilah tempat rekaman informasi yang bertempat di seluruh sel tubuh manusia. Nah, agar komputer bekerja dengan sempurna, diperlukan hardware dan software yang baik. Bila terjadi gangguan di salah satunya, maka komputer tak akan berjalan dengan optimal. Sering kali, yang membuat komputer menjadi tak beres adalah software atau program-nya; mungkin kena virus, mungkin programnya ada yang tidak cocok ( incompatible ), ataupun datanya terlalu banyak sehingga perlu sebagian data dihilangkan ( delete ) atau dirapikan dengan dirawat ( defrag ).
)
Virus Komputer Hayati
Ganguan virus bisa menyerang ke software hingga ke operating system. Jika virus komputer bisa datang dari input email, pertukaran file, internet, dan lain sebagainya, hal serupa juga bisa menimpa manusia. Virus komputer hayati ( diri manusia) ini bisa datang dari input lewat panca indra berupa : gosip / cerita miring, berita kekerasan dan pornografi, lagu berlirik negatif / provokatif, makanan / minuman tidak halal, narkoba, dan lain sebagainya. Efek yang dialami manusia akibat gangguan virus komputer hayati bisa berupa pikiran negatif, prasangka buruk, sampai perbuatan negatif yang merusak hidupnya. Seberapa pun cerdasnya manusia jika terjangkit virus maka kualitas hidupnya ( kesehatan,pikiran, ralational, finansial, emosional, spiritual ) akan menurun. Sehingga manfaat hidup bagi dirinya sendiri maupun orang di sekitarnya akan berkurang. ( Erbe Sentanu, Quantum Ikhlas, hal. 37 – 40 )
Sepuluh Langkah Prosedur Pemberdayaan Untuk meraih sukses; Fitrah dimulai dengan mengubah Mindset ( Pola Berpikir dan Merasa ) kita terlebih dahulu karena mindset itu ( ibarat warna kacamata dan juga mindset itu bila ditinjau dari Hukum Tarik-Menarik adalah energi kuantum ( energi / tenaga yang tak tanpak ) yang sangat dahsyat kekuatannya), kemudian menerapkan prosedur pemberdayaan fitrah dalam kehidupan sehari-hari. Sepuluh Langkah Pemberdayaan Fitrah : 1.Yakin ( QS. 3 : 173 ) :2.Ikhlas ( QS. 98 : 5, QS. 25 : 23 ), 3. Bahagia ( QS.91 : 9 ), 4. Tenang ( QS. 13 : 28 ), 5.Fokus / Jihad ( QS. 29 : 69 ), 6. Syukur ( QS. 14 : 7 ), 7. Sabar ( QS. 2 : 153,) 8. Takwa ( QS. 65 : 2 ) , 9. Tawakal ( QS. 65 : 3). I0 Sukses ( Janji Allah bagi orang yang hidupnya di atas fitrah ) : QS. 24 : 5, QS. 89 : 2– 30.
Sepuluh Langkah Pemberdayaan Fitrah adalah Sistem Navigasi Katahati atau perasaan di hati nurani kita sebagai alat tercanggih ( instrumen utama manusia ) untuk mengukur ketepatan seberapa jauh atau dekatnya diri kita dari Tujuan Akhir Hidup Kita. Ada dua cara menjalani kehidupan. Pertama, seolah seperti tidak ada yang ajaib. Kedua, seolah seperti semuanya adalah ajaib. ( Albert Einstein )
7 Mutiara Sukses 1. Tanggung Jawab (QS. 1:1) 7. Evaluasi (QS. 1:7)
: Visi : Niat, Asas ( yang menjadi landasan perbuatan), dan dengan Kaidah Amal yang sahih.
2. Tujuan Akhir (QS. 1:2)
“Sebagai Mindset dan Sistem Hidup” ( Digali dari Kandungan Pesan dan Kesan Surah Al-Fatihah ) - Drs. H. Rosyid . Hidayat
6. Kerjasama (QS. 1:6)
3. Keterpaduan (QS. 1:3)
5. Komunikasi (QS. 1:5)
4. Keadilan (QS. 1:4)
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
Ada tiga syarat agar setiap aktivitas bernilai ibadah dan tepat sasaran.
1. Niat, harus ikhlas karena Allah swt.
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. ( QS. 98 : 5 ) Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan[1062], lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan. ( QS. 25 : 23 ) [1062]. Yang dimaksud dengan amal mereka disini ialah amal-amal mereka yang baikbaik yang mereka kerjakan di dunia Amal-amal itu tak dibalasi oleh Allah karena mereka tidak beriman.
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
1. Niat, harus Ikhlas karena Allah( Lanjutan )
ُّ َُّللا ْبن ِ َّ ِي َع ْب ُد ُ الز َب ْي ِر َقال َ َحدَّ َث َنا ُّ َح َّد َث َنا ا ْل ُح َم ْيد:١ صحيح البخاري َ س ْف َيانُ َقال ِي أَ َّن ُه ُّ ي َقال َ أَ ْخ َب َرنِي ُم َح َّم ُد ْبنُ إِ ْب َراهِي َم ال َّت ْيم ُّ ار َ سعِي ٍد ْاْلَ ْن َ َُح َّد َث َنا َي ْح َيى ْبن ِ ص َّ ب َرضِ َي ُ سم ِْع َّللاُ َع ْن ُه ِ ت ُع َم َر ْبنَ ا ْل َخ َّطا ٍ سم َِع َع ْل َق َم َة ْبنَ َو َّق َ ُ اص اللَّ ْيث َِّي َيقُول َ َعلَى ا ْل ِم ْن َب ِر َّ صلَّى ُ سم ِْع ِ سلَّ َم َيقُول ُ إِ َّن َما ْاْلَ ْع َمال ُ ِبالن َّيا ت َوإِ َّن َما ِ َّ َ سول َ َّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َ َّللا ُ ت َر َ َ َقال ئ َما َن َوى َف َمنْ َكا َن ْت ه ِْج َر ُت ُه إِلَى ُد ْن َيا ُيصِ ي ُب َها أَ ْو إِلَى ا ْم َرأَ ٍة َي ْن ِك ُح َها ٍ لِ ُكل ا ْم ِر َاج َر إِلَ ْي ِه َ َف ِه ْج َر ُت ُه إِلَى َما ه
Shahih Bukhari 1: Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Abdullah bin Az Zubair dia berkata, Telah menceritakan kepada kami Sufyan yang berkata, bahwa Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari berkata, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia pernah mendengar Alqamah bin Waqash Al Laitsi berkata; saya pernah mendengar Umar bin Al Khaththab diatas mimbar berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan"
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
Keutamaan Ikhlas
وب َي ْعنِي ُ ُسعِي ٍد َحدَّ َث َنا َي ْعق َ ُ َحدَّ َث َنا قُ َت ْي َب ُة ْبن:١٦٨٥ صحيح مسلم َ س َه ْي ٍل َعنْ أَ ِبي ِه َعنْ أَ ِبي ه َُر ْي َر َة ق ُ ْي َعن َّ ار َّ ا ْبنَ َع ْب ِد ِ الر ْح َم ِن ا ْل َّ ص َّلى ُ ص ْدَّق أَ َح ٌد ِب َت ْم َر ٍة مِن ِ َّ َ سول َ س َّل َم َقال َ ََل َي َت َ َّللاُ َع َل ْي ِه َو َ َّللا ُ أَنَّ َر َّ ب إِ ََّل أَ َخ َذهَا ٍ ب َطي ٍ َك ْس َّللاُ ِب َيمِي ِن ِه َف ُي َربي َها َك َما ُي َربي أَ َح ُد ُك ْم َفلُ َّوهُ أَ ْو وص ُه َح َّتى َت ُكونَ ِم ْثل َ ا ْل َج َب ِل أَ ْو أَ ْع َظ َم َ َُقل Shahih Muslim 1685: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Abdurrahman Al Qari dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang bersedekah dengan sebutir kurma dari usaha yang halal, maka Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya, lalu diperliharaNya seperti kamu memelihara anak kambing atau anak unta, sehingga sedekahmu itu bertambah besar sebesar gunung atau lebih besar dari itu." “Untuk memberikan pelayanan yang sesungguhnya, Anda harus menambahkan sesuatu yang tidak dapat dibeli ataupun diukur oleh uang, dan itu adalah ketulusan dan integritas”( Douglas Adams ).
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
Kiat Membangun Niat Yang
Ikhlas dan Kuat Pertama, Harus Mengenal Allah dan mengenal diri-sendiri dengan menggunakan akal yang dilandasi iman.
Kedua, dengan membiasakan diri memberi alasan yang kuat kepada setiap hal yang ingin kita lakukan, apa pun itu bentuknya, apa pun yang kita inginkan. Kita harus tahu pasti ada alasan yang tepat berdasarkan prioritas untuk melakukan itu.
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1) 2. Azas yang menjadi landasan perbuatan harus sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya.
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman. kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. ( QS. 4 : 59 ) 3 .Dengan Kaidah Amal yang sahih.
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
Ikhlas : Teknologi Tercanggih Untuk
Sukses
Kebanyakan orang meyakini bahwa dalam hidup ia harus berjuang meraih semua keinginannya dengan berusaha keras, membanting tulang hingga tetes darah penghabisan. Padahal tuntunan agama menjanjikan berbagai kemudahan atau kesuksesan akan datang menghampiri jika dalam ikhtiarnya manusia berhasil ikhlas, menikmati prosesnya, serta menyerahkan seluruh urusan dan kepentingan hanya kepada Allah SWT. Inilah kompetensi ikhlas. ( kemampuan yang harus dimilki orang yang ikhlas ). Ikhlas sebagai keterampilan atau skill, yang lebih bercirikan silent operation ( gerakan yang tak tanpak ) dari pikiran dan perasaan namun sangat powerful ( dahsyat kekuatannya ). Ikhlas yang bukan hanya diucapkan di bibir atau dipikirkan di kepala, melainkan keterampilan untuk menciptakan “peristiwa keikhlasan” di dasar hati yang terdalam. Di tingkat kuantum ( di tingkat yang tak tanpak ). Oleh karena hanya dengan kualitas keikhlasan yang benar-benar terasa di hati dan terukur secara objektif ( yakin,ikhlas, bahagia, tenang, fokus, syukur, sabar, tawakal, dan sukses ) inilah kita akan mampu mengarungi kehidupan dengan penuh keyakinan. Dengan suatu kepastian sukses yang melampaui rasio pikiran, namun “terdengar” begitu jelas di hati.
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
Ikhlas : Teknologi Tercanggih Untuk Sukses( Lanjutan )
Sikap ikhlas sangat diperlukan dalam hidup ini, dan yang terpenting bagaimana mengenali rasa-nya dan cara-cara mencapainya.. Karena, sebagian orang sering menafsirkan ikhlas secara salah. Komponen ( unsur-unsur ) ikhlas yang terdiri dari yakin;> ikhlas, bahagia, tenang, fokus, syukur, sabar, takwa dan tawakal, > sukses justru dianggap sikap yang lemah. Sikap itu dikhawatirkan akan membuat mereka kurang dihargai orang, tidak tercukupi secara materi, atau tidak tercapainya tujuan hidup karena tidak adanya ambisi. Padahal yang terjadi justru sebaliknya. Dalam kondisi ikhlas – yang sekarang telah dibuktikan secara ilmiah– manusia justru akan menjadi sangat kuat, cerdas, dan bijaksana. Kita bisa berpikir lebih jernih mampu menjalani hidup dengan lebih efektif dan produktif untuk mencapai tujuan. Bahkan hubungan kita dengan siapa pun akan terjalin semakin menyenangkan. ( Erbe Sentanu, Quantum Ikhlas, hal. xxix )
Di dalam buku terbarunya, The Speed of Trust, Stephen M.R. Covey menuliskan: untuk meraih tujuan hidup pribadi dan bahkan di dunia korporat “tidak ada sesuatu yang bisa melebihi kecepatan trust”. Sungguh benar ! Oleh karena trust atau sifat percaya kepada orang lain, berasal dari rasa percaya terhadap diri sendiri dan Tuhan adalah salah satu unsur utama ikhlas.
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
Ikhlas : Teknologi Tercanggih Untuk Sukses ( Lanjutan )
Ketika manusia benar-benar ikhlas, saat itulah doa atau niatnya “berjabat tangan”melakukan kolaborasi ( kerjasama ) dengan energi vibrasi quanta. Sehingga, melalui mekanisme kuantum yang tak terlihat, kekuatan Allah-lah yang sebenarnya sedang bekerja. Jika sudah demikian, siapakah yang mampu menghalangi-Nya? Itulah Arti Sebenarnya dari Quantum Ikhlas.
(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orangorang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia[250] telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. ( QS. 3 : 173 )
Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim”, ( QS. 21 : 69 )
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
Teknologi Kuantum Ikhlas
“Teknologi Kuantum Ikhlas adalah aplikasi ( penerapan ) ilmu pengetahuan kuantum untuk memudahkan urusan manusia di tingkat kuatum, dan ikhlas adalah keterampilan (skill ) penyerahan diri total pada Tuhan untuk meraih puncak sukses dan kebahagiaan di dunia dan akhirat” Teknologi Quantum Ikhlas adalah teknologi meraih sukses dengan menggunakan kekuatan perasaan dan pkikiran yang merupakan “benda kuantum yang tak terlihat yang sangat dahsyat kekuatannya”.( yakin;> ikhlas, bahagia, tenang, fokus, syukur, sabar, takwa dan tawakal, > sukses ). Quantum Ikhlas adalah metode sukses paripurna yang dengan sejuk memadukan kekuatan budaya timur dan barat. Kekuatan ilmu pengetahuan terkini seperti neuroscience, quantum physics, evolutionary biology, chaos theory, brain science, dan science of the mind, dengan tuntunan bijak falsafah hidup dan keagamaan. Yang membuat proses meraih kesuksesan menjadi lebih sederhana sekaligus menentramkan.
Sudahkah kita mampu meraih keinginan kita dengan relatif mudah ? Kalau jawabannya ‘tidak’, itu artinya kita belum mengingat kembali fitrah kita. Sebab sebagai ciptaan-Nya yang terbaik, seharusnya relatif mudah bagi manusia untuk meraih sukses dan kebahagiaan.
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
Teknologi Kuantum
Ikhlas ( Lanjutan )
Untuk meraih dan menikmati sukses hidup yang total tanpa hambatan, Anda perlu menyadari bahwa hidup Anda dapat dianalogikan seperti seorang pelukis yang dihadiahi sebuah kanvas maha besar lengkap dengan semua peralatan gambar yang dibutuhkan dalam jumlah tak terbatas. Anda bebas bisa melukis apa saja sesuka hati. Atau, seperti seorang juru masak yang dihadiahi dapur yang begitu lengkap dengan semua resep, peralatan, dan bahan-bahan pembuat makanan yang diinginkan tanpa ada kekurangan. Anda bebas bisa memasak segala jenis makanan sekehendak hati Anda. Demikian pula alam semesta, sesuai teori kuantum, tidak akan bertanya apa yang Anda lukis atau yang Anda masak. Oleh karena alam, sesuai fitrahnya, hanya ditugaskan untuk membuat Anda bahagia sehingga bisa mensyukuri berkah dan keberadaan Anda di dunia ini. Sementara tugas Anda adalah untuk melukis atau memasak sebaik dan sebahagia mungkin dan menyadari betapa luasnya berkah Tuhan yang sudah, sedang, dan akan Anda terima dalam hidup – sepanjang masa. “Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu” ( HQ. HR. Bukhari ) “Istafti qalbak, mintalah fatwa pada hatimu” ( Muhammad SAW ). “Semua ada di dalam dirimu. Mintalah melalui dirimu sendiri”. ( Jalaluddin Rumi )
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
Teknologi Kuantum Ikhlas ( Lanjutan )
Untuk bisa memahami Teknologi Quantum Ikhlas dengan baik Anda perlu mengerti Hukum Tarik Menarik. Anda juga perlu mengerti hukum ini untuk bijak memahami apa sebenarnya yang mungkin terjadi pada doa Anda dan kehidupan di sekitar Anda. Tanpa pemahaman Hukum Tarik-Menarik ini, apa yang terjadi dengan kehidupan menjadi sulit dimengerti, misterius, dan berpotensi menimbulkan rasa putus asa. Hukum Tarik-Menarik ini menyatakan :”Sesuatu akan menarik pada dirinya segala hal yang satu sifat dengannya”. Ini menjelaskan mengapa seseorang senang berkumpul dengan mereka yang satu hobi. ( Erbe Sentanu, Quantum Ikhlas, hal. 47
“Manusia adalah magnet, dan setiap detail peristiwa yang dialaminya datang atas dayatarik ( undangan ) nya sendiri.” ( Elizabeth Towne, 1906 )
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
Teknologi Kuantum Ikhlas ( Lanjutan )
Dunia ini tidak pernah diam, meskipun dalam keheningan selalu bergetar dalam vibrasi / gelombang yang tidak tertangkap panca indra. ( Albert Camus ).
Seperti sudah dijelaskan oleh fisika Kuantum, seluruh isi alam pada intinya hanyalah getaran vibrasi /getaran gelombang semata. Getaran gelombang / getaran vibrasi bertingkat dari getaran yang paling lambat sampai getaran yang paling cepat. Benda yang memiliki gelombang yang paling lambat getarannya adalah semua yang bisa diraba, dilihat, dikecap, dicium, didengar Dan, benda yang gelombang getarannya paling cepat ialah realitas ( wujud ) yang gaib ( tidak tampak / kuantum ) dan hanya bisa dirasakan seperti kebahagiaan, cinta, dan kasih sayang. Semua benda yang tidak tampak seperti PIKIRAN dan PERASAAN memiliki getaran vibrasi yang lebih cepat dan lebih kuat. Dan barang siapa terampil menggunakannya akan memiliki hidup yang lebih mudah dan lebih baik keadaannya.
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
Teknologi Kuantum Ikhlas
( Lanjutan )
Ingat, pikiran dan perasaan adalah benda kuantum yang dahsyat kekuatannya. Jadi, jika Anda selalu memikirkan apa “yang Anda suka”, hidup Anda akan dipenuhi oleh hal itu. Dan sebaliknya, jika Anda selalu memikirkan hal-hal “yang tidak Anda suka” maka yang terjadi dalam hidup Anda pun akan mencerminkan hal itu. Inilah hukum tarikmenarik. Sebagaimana firman Allah SWT di dalam al- Qur’an surah Ibrahim ( QS. 14 ) ayat 7 :
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. Dengan melatih gelombang otak untuk tetap bertahan di zona ikhlas setiap hari dan mengaplikasikan suasana hati ikhlas dalam semua kegiatan kita maka akan tercipta suatu sikap hidup yang rela dan jujur di dalam diri kita. Di mana semua pikiran, perasaan, ucapan, dan tindakan kita lakukan dengan rela dan jujur. Atau dengan kata lain : ikhlas.
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
Ikhlas
Teknologi Kuantum
( Lanjutan )
Rela, karena semua yang kita lakukan selalu untuk keperluan yang lebih besar, lebih tinggi, dan lebih mulia. Jujur, karena apa pun yang kita lakukan atau tidak kita lakukan adalah memang pilihan kita. Semua kita putuskan untuk kita lakukan setelah dengan jujur menelaah isi hati kita. Dengan kerelaan dan kejujuran itu, semua pikiran, perasaan, ucapan, dan tindakan kita ubah gelombang energinya menjadi doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT. Dengan bersikap seperti itu, insya Allah kita akan mengalami keajaiban-keajaiban. Karena begitu kita mengikhlaskan sesuatu, maka kita telah menyerahkan hal itu kepada Yang Mahakuasa sehingga kecerdasan Tuhanlah yang bekerja pada diri kita dengan mekanisme yang sulit dipahami oleh pikiran manusia.. ( Erbe Sentanu, Quantum Ikhlas, hal. 10 – 13 ).
Di level kuantum sebenarnya tidak ada benda yang padat. Semua benda di dunia pada dasarnya terbuat dari “ruang hampa” atau getaran vibrasi atau getaran gelombang. Hukum Non-lokalitas menyatakan bahwa unsur terkecil dari semua benda itu sebenarnya ada di sini dan di mana-mana sekaligus. Tingkah laku partikel yang berubah-ubah dari benda padat menjadi getaran vibrasi dan sebaliknya tergantung dari “niat” penelitinya.
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
Mengapa kita perlu “sukses” dengan doa kita ?
Mengapa kita perlu melihat doa-doa kita benar-benar terkabul dan terwujud menjadi kenyataan ? Sebab, sebelum kita sering menyaksikannya sendiri, kita sulit percaya terhadap efektivitas doa kita, yang akan menyebabkan berkurangnya kepercayaan kita terhadap Allah yang Maha mengabulkan doa. Jadi, mengapa doa bisa tidak terkabul ? Untuk menjawabnya mari kita bahas dulu “bahan” pembuat doa. Doa, menurut ilmu bahasa, adalah kata benda. Artinya bahan pembuat doa itu adalah benda, yaitu gelombang energi quanta yang disebut pikiran dan perasaan ( keduanya merupakan kata benda ).
Sekali lagi saya ingatkan, secara ilmiah pun disebutkan bahwa seperti semua unsur ciptaan di alam semesta, pikiran dan perasaan itu adalah suatu benda, yang tentu saja tidak dapat dilihat. Seperti angin, misalnya, yang nyata ada tetapi juga tak terlihat. Unsur benda pikiran dan perasaan itu pada dasarnya adalah getaran gelombang “energi dan informasi “ yang disebut quanta. Karenanya, doa sebagai salah satu bentuk benda yang tidak tampak pada intinya juga merupakan gelombang atau vibrasi.
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
Mengapa kita perlu “sukses” dengan doa kita ? (Lanjutan )
Menurut seorang ahli neuroscience dari Amerika Serikat, Doc Childre, pikiran dan perasaan merupakan medan elektromagnet, sehingga dengan begitu keduanya memiliki kekuatan listrik yang bersifat magnetik. Sebetulnya tidak hanya pikiran dan perasaan kita saja yang merupakan medan elektromagnetik, tetapi semua yang ada di alam semesta ini memiliki medan elektromagnetik yang saling menarik. Ketika Anda beraksi memukulkan tangan Anda ke kepala Anda, tampa menunggu persetujuan Anda, kulit kepala langsung beraksi dengan respons otomatis berupa rasa sakit. Itu pula yang terjadi ketika Anda berpikir dan merasa. Setiap kali Anda berpikir dan merasa sesungguhnya Anda sedang melayangkan atau menerbangkan suatu ( aksi ) elektromagnetik ke udara dan – tampa menunggu persetujuan dari siapa pun – aksi itu otomatis akan membentur suatu quanta lainnya dan menimbulkan rantai reaksi elektromagnetik yang serupa kualitasnya. Hal itu terjadi nonstop 24 jam sepanjang hidup Anda, dengan atau tampa Anda sadari.
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
Mengapa kita perlu “sukses” dengan doa kita ? (Lanjutan )
Dari sini dapat disimpulkan rantai reaksi seperti apa yang Anda lakukan dengan pikiran dan perasaan Anda selama ini. Dan rantai reaksi elektromagnetis apa yang Anda inginkan sekarang ? Rantai reaksi kegagalan atau kesuksesan ? Rantai reaksi kesulitan atau kemudahan ? Anda sendiri yang menentukan.
Untuk bisa doa efektif, kita perlu memahami Hukum Tarik-Menarik. Hukum Tarik- Menarik menyatakan :“ Sesuatu akan menarik pada dirinya segala hal yang satu sifat dengannya “Atau dengan ungkapan lain : “ Anda bisa mengatur perasaan dan pikiran Anda untuk mengubah nasib Anda “ . Tuhan selalu mengabulkan doa setiap orang. Dan Ia mengabulkan doa yang ada di HATI manusia, bukan yang terucap di mulut. Jadi, saat berdoa, jika ada konflik antara apa yang terucap di mulut dengan yang terasa di hati maka yang ada di hati Andalah yang terwujud. ( Erbe Sentanu, Quantum Ikhlas, hal 157 – 158 ).
1. Tanggung Jawab (QS. Efektif 1:1)
Software Doa : Rahasia Doa yang Sangat
Agar Anda sukses merasakan kesuksesan, Anda harus perhatikan tiga syarat doa yang efektif berikut : 1.
Direction : Meminta dengan niat yang jelas. --- Minta.
2.
Obedience : Meyakinkan hati bahwa doa terkabul.-----Yakin.
3.
Acceptance : Menerima perasaan terkabulnya doa.----------Terima.
1. MINTA – Kutahu yang Kumau ( Sense of Direction ) --- Aku dekat---Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. ( QS. 2 : 186 ) Saya sering ditanya, kenapa kita harus repot menjelaskan kepada Tuhan apa yang kita mau ? Bukankah Tuhan sudah Mahatahu ? Tuhan memang tahu apa yang kita mau, tetapi masalahnya justru apakah kita tahu apa yang kita mau. Oleh karena Tuhan bukanlah Mahapemaksa, melainkan Mahapemberi. Ia hanya memberi yang kita minta.
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
Software Doa : Rahasia Doa yang Sangat
Efektif ( Lanjutan )
Apakah Anda tahu apa yang Anda mau? Apakah Anda merasa bahwa Anda ikut andil menentukan nasib dan kesuksesan Anda ? Apakah Anda hidup di dalam gairah untuk mewujudkan niat-niat Anda? Apakah Anda selalu merasa segar tanpa lelah karena dorongan hasrat yang membara di dada? Bersyukurlah Anda yang menjawab “ya”. Karena Anda mengetahui siapa diri Anda dan hubungan Anda dengan alam semesta. Oleh karena dengan begitu akan mudah bagi Anda untuk meraih kesuksesan dalam mewujudkan berbagai niat Anda dalam hidup. Namun jika Anda merasa tidak bahagia karena banyak hal yang masih belum bisa Anda raih; selalu berada dalam kesulitan finansial meskipun Anda selalu ingin dan berusaha untuk mendapatkan lebih banyak uang; atau mungkin Anda tidak senang dengan situasi pekerjaan Anda, tetapi Anda tidak tahu cara untuk memperbaikinya; atau Anda selalu mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan seseorang atau sekelompok orang karena Anda sulit mengerti cara berpikir mereka dan mereka pun kelihatannya sulit mengerti Anda; atau badan Anda yang selalu Anda rasakan “salah” – mungkin bentuknya, beratnya, atau rasanya; maka langkah pertama untuk menyelsaikan semua itu adalah dengan bertanya , sungguh-sungguh bertanya pada diri sendiri; apa sebenarnya yang saya inginkan?
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
Software Doa : Rahasia Doa yang Sangat
Efektif ( Lanjutan )
Kejelasan niat, itulah yang dimaksud. Oleh karena sukses adalah sebuah pilihan, kita akan dengan mudah meraihnya asal tahu lebih dulu apa yang kita mau. Persoalannya, banyak orang yang tidak tahu apa kemauannya. Niat di dalam doanya tidak jelas sehingga apa yang dicapainya pun melenceng jauh. Bagaimana kita bisa mendapatkan sesuatu yang kita inginkan kalau apa yang kita inginkan pun tidak jelas? Coba simak analogi berikut. Remote control pesawat televisi merek Sony Anda rusak dan Anda ingin membelinya. Di toko, Anda minta remote control untuk televisi Sony kepada pramuniaga. Tentu saja pramuniaga tidak bisa memberinya yang Anda inginkan sampai Anda menyebutkan secara spesifik. Ada banyak jenis televisi merek Sony, banyak tipe, dan banyak ukuran. Tentu pramuniaga belum bisa mewujudkan keinginan Anda terlalu umum dan kurang spesifik.
1. Tanggung Jawab Lanjutan ) (QS. 1:1)
Software Doa : Rahasia Doa yang Sangat Efektif (
Banyak contoh orang yang sukses karena sejak awal mereka tahu persis apa yang mereka inginkan dan tahu misi hidupnya. Bill Gates sudah tahu sejak muda bahwa ia akan menjadi pakar di bidang software komputer, sehingga ia terus mengembangkan hal itu dan akhirnya menjadi sangat sukses di bidang yang ia inginkan. Padahal ia bukan orang yang sangat pintar. Bill drop out di masa kuliahnya. Michael Dell, pemilik pabrik komputer Dell, sejak usia muda juga tahu bahwa karier yang cocok untuk hidupnya adalah di bidang perangkat keras komputer. Mereka semua tahu persis apa yang mereka inginkan. Meskipun jatuh bangun mereka tetap bertahan, karena mereka tahu, jatuh bangun hanyalah sebuah proses menuju pencapaiannya. Tanyakanlah terus pada diri Anda apakah sebenarnya yang Anda inginkan. Tanyakan terus juga pada Tuhan apa yang sebaiknya Anda inginkan. Nantikanlah kehadiran jawaban itu di hati dan segera tindak lanjuti dengan ikhtiar.
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
Software Doa : Rahasia Doa yang Sangat
Efektif ( Lanjutan )
Cobalah Anda hayati sebentar masalah yang ingin Anda selsaikan saat ini. Apakah Anda benar-benar clear dengan masalah Anda dan yakin dengan solusi yang Anda harapkan? Saya khawatir tidak. Mengapa? Karena kalau Anda benar-benar tahu apa yang Anda mau ( clear ), hal itu biasanya sudah bukan masalah lagi. Suatu hal masih akan terasa sebagai problem selama kita tidak jelas atau clear akan hal itu. Ingat, Tuhan selalu menjawab apa yang Anda minta lewat perasaan di hati. Jika perasaan kita tidak jelas, maka “ketidakjelasan”-lah yang dikabulkan. Oleh karena memang itulah yang sesuai perasaan kita. Dan jika kita minta dengan jelas dan penuh keyakinan, maka hal-hal yang “meyakinkan”-lah yang akan dikabulkan dan terjadi.
1. Tanggung Jawab (QS. 1:1)
Software Doa : Rahasia Doa yang Sangat
Efekti ( Lanjutan )
Menurut Phytagoras, guru filsafat terbesar di Yunani kuno : kualitas hidup kita tergantung dari kualitas pertanyaan kita. Pertanyaan-pertanyaan yang progresif akan mendorong Anda untuk maju lebih cepat dan efisien.
Umumnya orang hanya bertanya tentang hal-hal yang biasa seperti “kapan gajiku naik?” atau lebih parah lagi “kenapa gajiku tidak naik-naik?” yang hanya merupakan keluhan yang akan membebani hidup kita. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus ditingkatkan kualitasnya menjadi sepert:i “pekerjaaan seperti apa yang aku sukai?”, “penghasilan sebesar apa yang ingin aku ciptakan?” atau “Mengapa aku sangat ingin punya rumah seperti itu?” Menurut Ivan Burnell, penulis buku Power of Positive Doing. Jika Anda perhatikan orang-orang yang paling besar, paling progresif dan sangat sukses yang pernah hidup sepanjang sejarah, Anda akan melihat bahwa mereka secara umum mengajukan pertanyaan-pertanyaan lebih baik daripada orang-orang yang tidak sukses. Para CEO yang paling terkenal, karyawan yang kariernya melesat, dan wirastawan yang sukses adalah para penanya yang sangat pandai. Sekarang, tugas Anda, tanyakanlah pada diri sendiri, apakah hidup Anda selama ini menggambarkan keinginan di lubuk hati terdalam? Betulkah itu semua yang Anda inginkan? Mulai sekarang, ambil buku agenda, lalu jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut untuk mengetahui “kutahu yang kumau”: