6. Pattidāna
(Pelimpahan Kebajikan)
www.pjbi.org
hp.0813 1691 3166, pin bb.2965F5FD
Tirokuḍḍa sutta 1 (Khp. 6)
Makanan dan minuman berlimpah, makanan keras maupun lunak dihidangkan, tetapi tidak ada seorangpun yang mengingat mereka.
Mahluk-mahluk terkondisi oleh kamma. Mereka yang penuh kasih, tulus, luhur dan tepat waktu, mempersiapkan minuman dan makanan: “ Semoga ini untuk saudara-saudaraku. Semoga saudara- saudaraku berbahagia.” (Idaṃ vo ñātīnaṃ hotu Sukhitā hontu ñātayo) www.pjbi.org
hp.0813 1691 3166, pin bb.2965F5FD
Tirokuḍḍa sutta 2 (Khp. 6)
Dengan berlimpahnya makanan dan minuman, Mereka bersukacita sepenuh hati:* “Semoga saudara-saudaraku berumur panjang, dikarenakan mereka kami mendapatkan semua ini!”
Menghormati kami telah dilakukan, para pemberi tidaklah sia-sia.
www.pjbi.org
hp.0813 1691 3166, pin bb.2965F5FD
Tirokuḍḍa sutta 3 (Khp. 6)
Seperti halnya air jatuh dari ketinggian menuju ke bawah, demikian pula apa yang telah diberikan, bermanfaat untuk ‘yang telah-pergi’ Seperti halnya sungai-sungai yang meluap mengisi samudera, demikian pula apa yang telah diberikan disini bermanfaat untuk ‘yang telah-pergi’. “Dia telah memberi saya, dia telah bekerja untuk saya: saudara, teman dan sahabat buat saya. Berikanlah persembahan untuk ‘yang telah-pergi’ mengingat apa yang telah lakukan sebelumnya.
Bukan air mata ataupun kesedihan, atau dukacita apapun; kesemuanya tidak membantu ‘yang telah-pergi’, saudarasaudara (yang telah pergi) tidak mendapatkan apapun. www.pjbi.org
hp.0813 1691 3166, pin bb.2965F5FD
Tirokuḍḍa sutta 4 (Khp. 6)
Tetapi ketika persembahan dilakukan, disusun dengan rapi, diberikan kepada Saṅgha, akan menghasilkan kebaikan buat mereka untuk jangka waktu yang panjang, dan bermanfaat buat mereka sekarang juga. Tugas untuk para saudara telah ditunjukkan, tentang bagaimana cara terbaik menghormati ‘yang-telah-pergi’; kekuatan, juga, telah diberikan buat para bhikkhu, tidak lah kecil kebajikan yang menjadi milik kamu!” www.pjbi.org
hp.0813 1691 3166, pin bb.2965F5FD
Tirokuḍḍa sutta 5 (Khp. 6)
Jenis-jenis Peta (hantu-kelaparan, yang telah-pergi): 1) Pāradattūpajīvikā Peta: hantu kelaparan yang hidupnya bergantung 2)
3)
4)
kepada persembahan dari orang lain. Khuppipāsikā Peta: Peta jenis ini senantiasa menderita lapar dan dahaga. Persembahan yang didedikasikan oleh saudara mereka di alam manusia tidak bisa membuahkan hasil buat mereka. Mereka akan menderita di alam Peta sampai kamma-buruk yang melahirkan mereka di alam tersebut habis. Nijjhāmataṇhikā Peta: Api membakar mulutnya sepanjang waktu yang mengakibatkan tidak terpenuhinya nafsu keinginan mereka. Dia akan terus menderita di alam tersebut sampai kamma-buruk yang melahirkan mereka di alam tersebut habis. Kālakañjaka Peta: Peta jenis ini mempunyai tubuh setinggi 3 yojana (3 x 8 mil). Tetapi tubuhnya seperti daun kering dengan hanya kulit menutup tulang. Mata menonjol seperti kepiting. Mulutnya sangat kecil. Mereka menderita lapar dan dahaga.
www.pjbi.org
hp.0813 1691 3166, pin bb.2965F5FD
Tirokuḍḍa sutta 6 (Khp. 6)
oSesuai dengan Kvu. 7.6; para Peta tidak memperoleh materi yang dipersembahkan. o Tetapi komentar dari Tirokuḍḍa sutta menyampaikan hal berbeda. Ketika Raja Bimbisāra melimpahkan jasa kebajikan setelah mempersembahkan:
Air muncul kolam teratai: para peta mandi dan minum tubuh menjadi keemasan. Makanan muncul makanan surgawi mereka menjadi segar. Pakaian & tempat tinggal pakaian, sandal, istana lengkap dengan perabot surgawi.
oJāṇussoṇi Sutta (A.10.77) menyatakan kemustahilan alam ‘yang telah-pergi’ kosong dari para sanak saudara.*
www.pjbi.org
hp.0813 1691 3166, pin bb.2965F5FD
www.pjbi.org
hp.0813 1691 3166, pin bb.2965F5FD
www.pjbi.org
hp.0813 1691 3166, pin bb.2965F5FD
7. Pattānumodanā
(Bersuka-cita atas kebajikan orang lain)
o
Bersuka-cita atas kebajikan orang lain adalah sarana yang dipakai seseorang untuk bergembira atas perbuatan baik telah dicapai orang lain.*
o
Dalam tradisi Buddhis, kebajikan jenis ini dilakukan dengan mengucapkan “Sādhu!” (bagus sekali!) setiap kali kita melihat atau mendengar perbuatan baik telah, sedang atau akan dilakukan oleh seseorang.
o
Kebajikan ini merupakan ekspresi dari muditā (satu dari empat Brahmā vihāra); satu energi batin yang mengapresiasi kesuksesan dan kesejahteraan yang telah dicapai oleh seseorang.
* Pattiṃ anumodati etāyā ti pattānumodanā (Abhds 135) www.pjbi.org
hp.0813 1691 3166, pin bb.2965F5FD
8. Dhammassavana (Mendengarkan Dhamma)
o Disebut sebagai dhammassavana karena dengannya mereka mendengarkan Dhamma.*
o 3 jenis kebijaksanaan: cintāmayā paññā, sutamayā paññā, bhāvanāmayā paññā. o Sarana untuk meluruskan pandangan dan perilaku kita, terutama apabila kita bisa menemukan guru yang baik, berpengalaman dan penuh cinta kasih. *Dhammaṁ suṇanti etenā ti dhammassavanaṁ (Abhds 135) www.pjbi.org
hp.0813 1691 3166, pin bb.2965F5FD
9. Dhammadesanā (Membabarkan Dhamma)
o
Cara membabarkan Dhamma yang benar: a) Progresif. b) Masuk akal. c) Didasari kewelas-asihan. d) Bukan karena keinginan untuk mendapatkan keuntungan materi. e) Tidak menyakiti diri sendiri maupun orang lain. (Udāyī Sutta (A 5.159)
o
Seorang guru harus senantiasa penuh pengendalian diri pada waktu membabarkan Dhamma, waspada akan kemunculan kekotoran batin. Tidak menyampaikan pendapat pribadi. Tugas guru Dhamma adalah mengajar, menginspirasi, membangkitkan semangat dan membuat orang lain bersuka cita di dalam Dhamma.
o o
www.pjbi.org
hp.0813 1691 3166, pin bb.2965F5FD
Dhammadesanā 2 (Membabarkan Dhamma)
Candūpama Sutta (S 16.3) o
Membabarkan Dhamma yang tidak-murni:
Dengan pemikiran, “Semoga mereka mendengarkan Dhamma dari saya, dan setelah itu menjadi yakin dan terinspirasi, setelah terinspirasi maka mereka akan mempunyai kepercayaan terhadap saya”, seseorang kemudian membabarkan Dhamma. Menciptakan kamma-buruk dan secara langsung atau tidak dia telah menyesatkan umat. Dia memperlakukan Dhamma untuk kepentingan pribadi, tidak ada rasa hormat terhadap Dhamma. Menghambat berkembangnya Dhamma. Mencegah orang lain untuk mendapatkan manfaat dari Dhamma.
www.pjbi.org
hp.0813 1691 3166, pin bb.2965F5FD
Dhammadesanā 3 (Membabarkan Dhamma)
o Membabarkan Dhamma yang murni: Membabarkannya demi perkembangan spiritual; melemahkan atau mencabut kekotoran batin melalui Sīla, samādhi dan paññā latihan yang sesuai dengan Dhamma (Dhammānudhamma paṭipatti). Membabarkannya dengan pemikiran:
‘Dhamma telah sempurna dibabarkan oleh Sang Bhagavā, terlihat langsung, seketika, mengundang seseorang untuk datang dan melihat, dapat dipraktikkan, untuk dialami sendiri oleh para bijaksana.’
‘Marilah mendengarkan Dhamma, setelah mendengarkannya semoga mereka memahaminya untuk kemudian dipraktikkan.’ www.pjbi.org
hp.0813 1691 3166, pin bb.2965F5FD
10. Diṭṭhijukamma
(Meluruskan Pandangan-pandangan)
Kīṭāgiri Sutta (M 70) mencantumkan “latihanbertahap” (anupubba sikkhā) secara berurutan:
1) Saddhā 2) Mendekati guru 3) Melayani guru dengan penuh hormat 4) Mendengarkan dengan penuh perhatian 5) Mendengarkan Dhamma 6) Mengingat Dhamma 7) Menginvestigasi Dhamma 8) Menerima Dhamma 9) Keinginan baik 10) Usaha 11) Menyeimbangkan latihan 12) Berusaha keras untuk merealisasi Dhamma (pencapaian tingkat kesucian Arahat).
www.pjbi.org
hp.0813 1691 3166, pin bb.2965F5FD