BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAHKABUPATEN JEMBRANA
5.1.
Pertanian Temperatur udara yang berkisar antara 20 - 29°C, kelembaban udara berkisar
antara 74 - 87 % serta rata-rata curah hujan 2.002 per tahun dan ketinggian tempat antara 0 - 600 m dpl, Kabupaten Jembrana sangat cocok untuk mengembangkan berbagai komoditas Pertanian.
5.1.1.
Komoditas Tanaman Pangan Persediaan pangan sebagai sumber gizi bagi kehidupan, merupakan kebutuhan
pokok yang harus dikonsumsi setiap hari. Kebutuhan pangan bagi masyarakat merupakan salah satu komoditas strategis, karena erat kaitannya dengan upaya stabilitas Ketahanan Nasional. Pengadaan pangan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, serta sesuai persyaratan gizi, selalu menjadi perhatian Pemerintah dan masyarakat sesuai UU Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Pangan dan PP Nomor 68 Tahun 2002 Tentang Ketahanan Pangan. Ketersediaan tanaman pangan khususnya beras di Kabupaten Jembrana mencapai 37.238,70 ton, sedangkan kebutuhan beras di Kabupaten Jembrana sesuai standar Pola 113 113 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAHKABUPATEN JEMBRANA
Pangan Harapan (Nasional) 36.013,10 ton, sehingga masih ada kelebihan pangan sejumlah 1.225,60 ton. Komoditas tanaman pangan yang merupakan kebutuhan utama, yang sering disebut Bama (Bahan Makanan Utama), terdiri dari : padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi jalar dan ubi kayu. Adapun data komoditas tanaman pangan di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.1.
Data Komoditas Tanaman Pangan di Kabupaten Jembrana
Luas
Luas
Rata-rata
Tanam
Panen
Produksi
(Ha)
(Ha)
(Kw/Ha)
13.823
11.146
58,79
Jagung
371
380
57,91
1.621,46 Pipilan Kering
Kedelai
1.522
1.522
10,91
1.660 Biji Kering
Kacang Tanah
70
37
47,57
176 Biji Kering
Kacang Hijau
144
144
11,12
160,12 Biji Kering
Ubi Kayu
-
50
215
1.075 Ubi Basah
Ubi Jalar
2
2
196,5
39,3 Ubi Basah
Jenis Komoditas Padi
Produksi (Ton)
Keterangan
65.527,33 Gabah Kering Giling (GKG)
Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana
Berdasarkan data komoditas tanaman pangan di Kabupaten Jembrana tahun 2010, tanaman pangan yang paling banyak dihasilkan adalah jenis komoditas padi dengan produksi sebesar 65.527,33 ton, jagung dengan produksi sebesar 1.621,46 ton dan kedelai sebesar 1.660 ton. Adapun data komoditas tanaman pangan tersebut lima tahun terakhir di Kabupaten Jembrana adalah sebagai berikut:
114 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAHKABUPATEN JEMBRANA
A. Komoditas Padi Secara umum produksi padi dihasilkan di seluruh wilayah Kabupaten Jembrana. Produksi padi paling banyak adalah pada tahun 2009 dengan jumlah produksi 64.882,08
Ton
dengan
luas
tanam
sebesar 7.552 Ha. Sedangkan pada tahun 2010 dan 2011 produksi padi terus mengalami penurunan yaitu pada tahun 2010 produksi sebanyak 58.925,78 Ton dengan luas tanam 13.823 Ha sedangkan pada tahun 2011 produksi sebanyak 48.338,45 Ton dengan luas tanam 9.324 Ha.
Tabel 5.2. Komoditas Padi di Kabupaten Jembrana
No.
Tahun
Luas Tanam (Ha)
1.
2007
9.449
2.
2008
12.380
3.
2009
7.552
4.
2010
13.823
5.
2011
9.324
Ratarata Produksi Keterangan Produksi (Ton) (Kw/Ha) 9.097 60,05 49.757,00 Gabah 9.219 61,46 56.660,00 Kering Giling 10.083 64,34 64.882,08 (GKG) 11.086 53,15 58.925,78
Luas Panen (Ha)
9.105
53,09
48.338,45
Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana
115 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAHKABUPATEN JEMBRANA
70,000.00 60,000.00 50,000.00 40,000.00 Produksi (Ton) 30,000.00 20,000.00 10,000.00 0.00 2007
2008
2009
2010
2011
Gambar 5. 1. Produksi Komoditas Padi Tahun 2007-2011
B. Komoditas Jagung Produksi jagung di Kabupaten Jembrana terutama dihasilkan di tiga kecamatan di Kabupaten Jembrana, yaitu : Melaya, Jembrana dan Mendoyo. Produksi terbesar adalah di Kecamatan Melaya dengan total produksi 1.120,91 Ton dengan luas tanam 229 Ha. Berikut adalah data komoditas jagung lima tahun terakhir di Kabupaten Jembrana.
116 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAHKABUPATEN JEMBRANA
Tabel 5.3.
No.
Kecamatan
Komoditas Jagung di Kabupaten Jembrana Luas
Luas
Rata-rata
Tanam
Panen
Produksi
(Ha)
(Ha)
(Kw/Ha)
Produksi
1.
Melaya
229
239
46,90
1.120,91
2.
Negara
-
-
-
-
3.
Jembrana
52
52
40,48
210,49
4.
Mendoyo
90
89
41,60
370,24
5.
Pekutatan
-
-
-
-
2010
371
380
42,99
1.701,64
2009
150
109
37,73
664,00
2008
399
381
38,33
460,00
2007
540
447
38,60
1.432,00
Jembrana
Keterangan
(Ton)
Pipilan Kering
Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana
1200 1000 800 600 Produksi (Ton)
400 200 0
Gambar 5. 2. Produksi Komoditas Jagung Tahun 2010
117 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAHKABUPATEN JEMBRANA
C. Komoditas Kedelai Produksi kedelai tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Jembrana. Jumlah produksi terbesar adalah di Kecamatan Mendoyo dengan total produksi 545 Ton dengan luas tanam 458 Ha. Sedangkan wilayah Kabupaten Jembrana dengan total produksi paling sedikit adalah di Kecamatan Pekutatan dengan total produksi hanya 61 Ton dengan luas tanam 53 Ha. Berikut adalah data komoditas kedelai di Kabupaten Jembrana lima tahun terakhir.
Tabel 5.4.
No.
Kecamatan
Komoditas Kedelai di Kabupaten Jembrana Luas
Luas
Rata-rata
Tanam
Panen
Produksi
(Ha)
(Ha)
(Kw/Ha)
Produksi (Ton)
1.
Melaya
382
291
11,56
336
2.
Negara
419
419
11,58
485
3.
Jembrana
210
210
11,10
233
4.
Mendoyo
458
458
11,89
545
5.
Pekutatan
53
53
11,51
61
2010
1.522
1.431
11,52
1.660
2009
2.700
2.614
13,88
3.630
2008
2.806
2.803
13.58
3.806
2007
1.116
933
11.09
1.017
2006
2.294
2.290
12.83
2.624
Jembrana
Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana
118 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
Keterangan
Biji Kering
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAHKABUPATEN JEMBRANA
600 500 400 300 Produksi (Ton)
200 100 0
Gambar 5. 3. Produksi Komoditas Kedelai Tahun 2010
5.1.2.
Komoditas Hortikultura Tanaman yang termasuk dalam Komoditas
Hortikultura terdiri dari komoditas sayuran dan buahbuahan semusim, komoditas buah-buahan dan sayuran tahunan, Tanaman biofarmaka (tanaman obat) dan tanaman hias. Komoditas
buah-buahan
yang
ada
di
Jembrana disajikan dalam profil ini antara lain : Jenis tanaman buah-buahan tahunan seperti : mangga, durian, pepaya, pisang dan rambutan. Sedangkan yang digolongkan dalam sayuran : kacang panjang, cabe dan ketimun. Perkembangan produksi beberapa tanaman hortikultura 5 (lima) tahun terakhir di Kabupaten Jembrana dapat dilihat pada tabel berikut ini.
119 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAHKABUPATEN JEMBRANA
Tabel 5.5.
Data Komoditas Tanaman Hortikultura di Kabupaten Jembrana Luas
No.
Jenis Komoditas
Tanam (Ha)
Luas Panen (Ha)
Rata-rata Produksi (Kw/Ha)
Produksi
Keterangan
(Ton)
1.
Semangka
552
501
204,51
10.246
2.
Kacang Panjang
42
49
12,46
61,10
3.
Cabe Besar
43
19
1,36
2,58
4.
Ketimun
10
9
106,79
96,11
5.
Terung
2
2
14,50
29
6.
Melon
9
7
272,23
170,39
Buah Segar
Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana
Tabel 5.6.
Data Komoditas Tanaman Hortikultura di Kabupaten Jembrana
No.
Jenis Komoditas
Jumlah Pohon
Produksi (Ton)
1.
Mangga
159.063
73,60
2.
Durian
28.054
225,6
3.
Pisang
955.519
16.826
4.
Rambutan
65.390
826
5.
Pepaya
41.579
287
6.
Nenas
221.087
418
7.
Sawo
10.802
284
8.
Jeruk
17.013
4299
Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana
Pada Sub Sektor Hortikultura yang menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Jembrana yaitu tanaman semangka dimana setiap tahun terus dikembangkan dan telah mampu memenuhi kebutuhan lokal, regional dan nasional. Berikut adalah data komoditas semangka di Kabupaten Jembrana lima tahun terakhir.
120 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAHKABUPATEN JEMBRANA
Tabel 5.7.
No.
Kecamatan
Komoditas Semangka di Kabupaten Jembrana Luas Tanam (Ha)
Luas
Rata-rata
Panen
Produksi
(Ha)
(Kw/Ha)
Produksi (Ton)
1.
Melaya
14
13
200,00
260
2.
Negara
-
-
-
-
3.
Jembrana
33
33
173,03
571
4.
Mendoyo
469
418
211,05
8.822
5.
Pekutatan
36
36
164,72
593
2010
552
500
187,2
10.246
2009
550
743
207,93
15.449
2008
653
542
251,51
13.632
2007
646
699
217,75
15.221
2006
697
897
196,78
17.651
Jembrana
Keterangan
Buah Segar
Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana
Berikut disajikan grafik produksi komoditas semangka di Kabupaten Jembrana tahun 2010.
9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0
Produksi (Ton)
Gambar 5. 4. Produksi Komoditas Semangka Tahun 2010
121 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAHKABUPATEN JEMBRANA
5.1.3.
Mutasi Lahan Sawah Sebagian besar penggunaan lahan di Kabupaten Jembrana adalah digunakan
untuk Tegal/ Kebun sebesar 42 % dengan luas lahan 9.477 Ha. Wilayah Kabupaten Jembrana yang memiliki luas Tegal/Kebun terbanyak adalah Kecamatan Pekutatan dengan luas sebesar 4.518 Ha. Data Luas Lahan Sawah dirinci menurut kecamatan selama 5 (lima ) tahun terakhir dapat dilihat pada Grafik berikut ini. Luas Lahan Sawah 34%
Luas Tegal/Kebun 36% Luas Pekarangan 30%
Gambar 5. 5. Penggunaan Lahan di Kabupaten Jembrana Tahun 2011
122 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
Tabel 5.8.
Data Luas Lahan Pertanian di Kabupaten Jembrana Luas Lahan Sawah (Ha)
No
Kecamatan
Irigasi 1/2 teknis
Irigasi Sederhana
Irigasi Non PU
Tadah Hujan
Jumlah
Luas Luas Tegal/ Jumlah Pekarangan Kebun (Ha) (Ha) (Ha)
1
Melaya
1.217
-
-
25
1.242
1.085
1.281
3.608
2
Negara
1.805
-
-
-
1.805
1.872
1.932
5.609
3
Jembrana
944
-
-
50
994
1.560
1.610
4.164
4
Mendoyo
2.241
-
-
-
2.241
1.090
136
3.467
5
Pekutatan
507
47
-
-
554
598
2.358
3.510
Jembrana
2010
6.714
47
0
75
6.836
6.205
7.317
20.358
2009
6.125
43
584
68
6.820
6.112
7.321
20.253
2008
6.171
236
110
10
6.527
6.070
7.282
19.879
2007
5.819
524
110
32
6.485
6.067
7.869
20.421
2006
5.582
771
125
32
6.510
6.067
7.870
20.447
Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana
123 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
Luas lahan sawah di Kabupaten Jembrana tahun 2010 mengalami peningkatan seluas 12 Ha, dimana luas lahan sawah pada tahun 2009 yaitu 6.820 Ha sedangkan pada tahun 2010 bertambah menjadi seluas 6.836 Ha. Peningkatan luas lahan sawah disebabkan karena alih fungsi lahan dari lahan kebun menjadi lahan sawah karena persediaan air irigasi sudah mencukupi. Disamping itu juga karena harga gabah yang cenderung stabil jika dibandingkan dengan hasil kebun menyebabkan petani mengalihkan lahannya menjadi lahan sawah. Luas Lahan Sawah
6836
6820
6527
2010
2009
2008
6485
2007
6510
2006
Gambar 5. 6. Mutasi Lahan Sawah di Kabupaten Jembrana Tahun 2006 s/d 2010
5.1.4.
Program dan Kegiatan Bidang Pertanian Berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan yang terkait urusan pertanian
pada tahun 2011 meliputi 6 program dengan 9 kegiatan yang dibiayai oleh APBD yang terdiri dari : 1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan : -
Kegiatan DAK Pertanian untuk Pembenihan, Ketahahan Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan
-
Kegiatan Pengembangan Balai Benih/Bibit Pertanian Terpadu
-
Kegiatan Pengembangan Kawasan Penggunaan Pupuk Organik
2. Progran Peningkatan Kesejahteraan Petani :
124 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
-
Kegiatan Pekan Nasional KTNA XIII di Kabupaten Kutai Kerta Negara Kalimantan Timur
3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan : -
Kegiatan Demonstrasi Pengembangan Tanaman Tembakau
-
Kegiatan Demonstrasi Pengembangan Kawasan Konservasi Penyangga Terhadap Lahan Tembakau
4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan : -
Kegiatan Gerakan Serentak Pengendalian Hama PBK Kakao (Gertak Dal PBK Kakao)
5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak : -
Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak.
6. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan : -
5.2.
5.2.1.
Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan.
Perkebunan
Luas Areal dan Produksi Melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana,
komoditas yang dibina dalam Bidang Perkebunan terdapat beberapa jenis tanaman yang dibina antara lain Kakao, Cengkeh, Panili, Kopi Robusta, Kelapa Dalam, Kelapa Genjah, Kelapa deres, Kelapa Hybrida dan kapok. Dari komoditas tersebut di atas yang menjadi komoditi Unggulan dalam bidang Perkebunan di Kabupaten Jembrana adalah Komoditi Kakao. Kabupaten Jembrana memiliki areal komoditas Perkebunan seluas 28.493 Ha dari luas total Kabupaten Jembrana. Luas Perkebunan Rakyat sampai dengan Desember 2011 di masing-masing Kecamatan sebagai berikut:
125 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
Tabel 5. 9. No.
Luas Areal Komoditas Perkebunan di Kabupaten Jembrana Kecamatan
1.
Melaya
2.
Negara
3.
Jembrana
4.
Mendoyo
5.
Pekutatan
Luas Areal (Ha) 5799.02 4593.98 11818.31 2892.61 3389.30 28493.22
Jumlah
Sumber: Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana
Sedangkan Luas Perkebunan Swasta Besar yang berada di Kabupaten Jembrana dapat dilihat pada tabel Berikut Tabel 5. 10. Luas Areal Perkebunan Swasta Besar di Kabupaten Jembrana
No.
Kecamatan
Luas Areal (Ha)
1.
Pulukan
1100
2.
Sanghyang
110 1210
Jumlah
Sumber: Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana
5.2.2.
Komoditas Perkebunan Luas areal komoditas perkebunan yang ada di Kabupaten Jembrana sampai
dengan Desember 2011 sekitar 28.493 Ha meliputi komoditas Kelapa 16.725 Ha, Kakao 6.227 Ha, Cengkeh 3.447 Ha, Kopi Robusta 2.094 Ha dan komoditias lainnya seperti Panili, Kapok, Lada, Kemiri, Kenanga, Pinang dan Kapas pada lahan 461.61 Ha yang relatif kecil.
126 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
Dalam pola pengembangannya komoditas perkebunan dibedakan menjadi 3 komoditas yaitu A. Komoditas Unggulan
Komoditas yang paling menguntungkan bagi petani untuk dikembangkan, mempunyai prospek pasar, serta sifat-sifat unggul lainnya seperti luas areal dan animo petani. Tergolong dalam komoditas unggulan adalah Kakao dengan luas areal tanaman kakao sampai dengan Desember 2011 seluas 6.227 Ha dengan areal produktif 4.526 Ha. Produksi kakao sekitar 1.934 ton atau dengan rata-rata produktivitas 427 Kg/Ha/Thn yang melibatkan 13.040 KK Petani pekebun. Tanaman kakao kini sedang berkembang pesat di Kabupaten Jembrana. Pemerintah Kabupaten Jembrana sudah memiliki bangunan sebagai pabrik pengolahan biji kakao. Tabel 5. 11. Luas Areal Tanaman dan Produksi Kakao di Kabupaten Jembrana sampai dengan Desember 2011 No.
Kecamatan
1.
Melaya
2.
Negara
3.
Jembrana
4.
Mendoyo
5.
Pekutatan Jumlah
Luas Areal (Ha)
Produksi (Ton)
KK.Petani
1935.82
518.34
3627
514.68
108.645
1981
559.00
129.068
588
2144.01
775.404
4715
1073.4.3
422.870
2119
6226.94
1934.383
13040
Sumber: Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana
127 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
B. Komoditas Andalan Kriteria
yang
digunakan
adalah
Komoditas tersebut menjadi penghasilan utama petani dan disesuaikan dengan Agroekosistem komoditas
(AES).
tersebut
Tergolong
adalah
"Kelapa
Dalam" adalah salah satu komoditi andalan
Kabupaten
Jembrana.
Kabupaten Jembrana memiliki perkebunan kelapa yang paling luas di Bali dan masih berpeluang untuk dikembangkan lagi. Tergolong komoditas ini adalah: cengkeh, Kelapa Dalam, Vanili dan Kopi Robusta. Tabel 5. 12. Luas Areal Komoditas Andalan dan Produksinya di Kabupaten Jembrana
No.
Komoditas
Luas Areal (Ha)
Produksi (Ton)
1.
Cengkeh
3.446,85
686,53
2.
Kelapa dalam
16.724,75
20.377,05
3.
Vanili
228,42
41.57
4.
Kopi robusta
1.216,75
290,45
Sumber: Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana
C. Komoditas Binaan Kriterianya
adalah
Komoditas
dipadukan
pengusahaannya
tersebut
dengan
dapat
komoditas
pokok (Unggulan/andalan) yang dikembangkan di suatu lokasi dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya (lahan, tenaga kerja, sarana/prasarana) dan peningkatan pendapatan petani melalui peningkatan produksi maupun keterpaduan pengusahaannya. Tergolong komoditas ini diantaranya adalah : Kelapa Genjah, Kelapa Deres dan Kelapa Hybrida. 128 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
Tabel 5. 13. Luas Areal Komoditas Andalan dan Produksinya di Kabupaten Jembrana No.
Komoditas
Luas Areal (Ha)
Produksi (Ton)
1.
Kelapa Genjah
345,01
234,43
2.
Kelapa Deres
357,97
2.752,70
3.
Kelapa Hybrida
114
76,21
Sumber: Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana
5.3.
5.3.1.
Peternakan
Potensi Budidaya Peternakan Daerah
potensial
sebagai
kawasan
peternakan di Kabupaten Jembrana berkisar 37.373 km2 atau sekitar 44,94 % dari luas Wilayah Kabupaten Jembrana, yang terdiri dari daerah persawahan, perkebunan, tegalan dan lain sebagainya. Berbagai pepohonan seperti waru, bunut, nangka, rumput gajah, rumput raja, rumput setaria dan rumput lapangan dapat tumbuh subur sebagai pakan ternak. Dengan kondisi yang demikian berbagai potensi ternak dapat berkembang di Kabupaten Jembrana yang terdiri dari ternak besar, kecil dan unggas.
5.3.2.
Komoditas Peternakan Untuk memudahkan dalam pendataan dan penerapan skala prioritas dalam
perencanaan, komoditas yang dikelola di Bidang Peternakan Kabupaten Jembrana di kelompokkan menjadi 4 (empat) kelompok yaitu :
129 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
1. Komoditas Strategis adalah komoditas yang memegang kendali motivasi manusia yang paling mendasar, yaitu untuk memenuhi kebutuhan pakan hewani dari daging dan telur. Termasuk dalam komoditas strategis adalah Ayam Buras dan Ayam Ras Petelur 2. Komoditas Andalan adalah komoditas yang dikembangkan di Kabupaten Jembrana sesuai dengan Agro Ekosistem (AES) dan menjadi komoditas sebagai penghasilan utama peternak. Termasuk dalam komoditas andalan adalah sapi, babi dan Ayam Broiler. 3. Komoditas Unggulan adalah salah satu dari komoditas andalan yang paling menguntungkan untuk dikembangkan, mempunyai prospek pasar, SDA yang cukup dan sifat-sifat unggul karakteristik. Seperti ternak sapi bali. 4. Komoditas Binaan adalah komoditas yang terinventarisasi di Bidang Peternakan Kabupaten Jembrana. Termasuk di dalamnya adalah ternak kerbau, kambing, kuda, itik dan aneka ternak.
5.3.3.
Perkembangan Ternak 5 (lima) tahun terakhir Berdasarkan hasil pendataan Registrasi Ternak
di Kabupaten Jembrana tahun 2011, populasi ternak sapi 54.134 ekor, kerbau 1.224 ekor, kuda 104 ekor, kambing 9.575 ekor, babi 71.829 ekor, ayam pedaging 606.500 ekor, ayam petelur 16.500 ekor, ayam buras 621.552 ekor, itik 552.228 ekor, aneka ternak 12.293 ekor (angsa 774 ekor, merpati 10.999 ekor, kelinci 520 ekor). Sementara itu, potensi areal untuk penanaman Hijauan Makanan Ternak (HMT) adalah seluas 16.836 ha (20%) dari luas wilayah Kabupaten Jembrana, dengan rincian : Lahan Sawah 4.209 Ha (25,0%) dan Lahan Kering seluas 12.627 Ha (75,0%).
130 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
Tabel 5. 14. Populasi Ternak 5 tahun terakhir di Kabupaten Jembrana Populasi Ternak (Ekor) No.
Jenis Ternak 2007
2008
2009
2010
2011
32.942
35.697
36.633
39.429
54.134
4.997
3.421
3.246
2.794
1.224
222
131
117
115
104
Kambing
15.158
12.262
12.164
10.816
9.575
5.
Babi
76.961
79.640
74.608
71.339
71.829
6.
Ayam Pedaging
512.200
486.900
577.000
550.500
606.500
7.
Ayam Petelur
63.057
48.000
48.000
15.000
16.500
8.
Ayam Buras
556.958
624.337
622.609
693.935
621.552
9.
Itik
69.272
56.779
64.327
57.832
52.228
10.
Aneka Ternak
11.220
10.583
6.917
36.256
12.293
1.
Sapi Potong
2.
Kerbau
3.
Kuda
4.
Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana
5.3.4.
Produksi Daging dan Telur 5 (lima) tahun terakhir Produksi daging terutama dihasilkan dari jenis
ternak sapi yaitu dengan produksi sebesar 4.873,68 Ton pada tahun 2010. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya produksi daging sapi tersebut mengalami peningkatan sebesar 7,53 % dari produksi tahun 2009 yaitu sebesar 4.528,08 Ton. Peningkatan produksi untuk daging sapi yang paling signifikan adalah pada tahun 2007 dengan produksi 503,72 Ton dan pada tahun 2008 dihasilkan produksi daging sapi sebesar 4.412,30 Ton. Berikut adalah produksi daging dalam 5 (lima) tahun terakhir di Kabupaten Jembrana.
131 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
Tabel 5. 15.
Produksi Daging di Kabupaten Jembrana Produksi Daging (Ton)
No.
Jenis Ternak 2006
1.
Sapi
2.
Kerbau
3.
Babi
4.
2007
2008
2009
2010
390,05
503,72
4.412,30
4.528,08
4.873,68
-
-
431,51
401,22
345,36
1.881,11
62,85
1.066,70
999,26
955,62
Kambing
188,94
20,16
26,13
25,92
23,04
5.
Ayam Buras
833,69
609,87
683,69
681,74
759,86
6.
Ayam Petelur
57,38
48,19
36,72
11,47
11,47
7.
Ayam Pedaging
466,97
425,13
404,12
466,47
561,18
8.
Itik
31,43
28,72
23,56
26,70
13,98
Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana
6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 2006
2007
2008
2009
2010
Sapi
Kerbau
Babi
Kambing
Ayam Buras
Ayam Petelur
Ayam Pedaging
Itik
Gambar 5. 7.
Produksi Daging Dalam 5 (lima) Tahun Terakhir
Produksi telur terutama dihasilkan dari jenis ternak Ayam Buras dengan jumlah produksi telur sebanyak 457,29 Ton pada tahun 2010. Selain menghasilkan telur Ayam Buras, juga dihasilkan telur Ayam Petelur sebanyak 118,65 Ton dan telur Itik sebanyak 311,03 Ton. Melihat perkembangan selama lima tahun terakhir, produksi telur di Kabupaten Jembrana secara umum adalah mengalami penurunan. Terutama produksi ayam petelur yang sejak pada tahun 2006 terus mengalami penurunan produksi dari 132 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
529,73 Ton menjadi 118 ,65 Ton pada tahun 2010. Produksi telur dalam lima tahun terakhir di Kabupaten Jembrana dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5. 16.
Produksi Telur di Kabupaten Jembrana Produksi Telur (Ton)
No.
Jenis Ternak 2006
2007
2008
2009
2010
1.
Ayam Buras
523,81
383,18
429,56
428,34
457,29
2.
Ayam Petelur
592,73
498,79
379,68
118,65
118,65
3.
Itik
412,56
372,56
305,36
346,00
311,03
Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana
Berikut
adalah
disajikan
grafik
perkembangan produksi telur dalam 5 (lima) tahun
terakhir
Berdasarkan
di
Kabupaten
grafik di bawah
Jembrana.
ini diketahui
perkembangan produksi telur kurang mengalami perkembangan. Produksi telur itik dan ayam petelur selama kurun tahun 2006 – 2008 terus mengalami penurunan, dan kenaikan pada tahun 2009 – 2010 pun kurang signifikan. 700 600 500 400 300 200 100 0 2006
2007 Ayam Buras
2008 Ayam Petelur
2009
2010 Itik
Gambar 5. 8. Produksi Telur dalam 5 (lima) Tahun Terakhir
133 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana di tahun 2011 adalah sebagai berikut : 1).
Penyebaran dan pengembangan ternak
2).
Pelayanan kegiatan kawin suntik
3).
Pelayanan vaksinasi (AI, Hog Cholera, ND, SE Dan Vaksinasi Rabies)
4).
Pengobatan hewan sakit.
5).
Surveillance dan monitoring epidemiologis penyakit hewan.
6).
Pemeriksaan ante mortem dan post mortem di RPH
7).
Pengawasan pemotongan ternak di RPH
8).
Pembinaan-pembinaan di Kelompok ternak
9).
Lomba kelompok tani ternak
10). Magang dan study banding kelompok tani ternak. 11). Kursus/pelatihan tani ternak 12). Penyertaan modal usaha peternakan 13). Pengawasan dampak lingkungan pada usaha peternakan. 14). Inventarisasi usaha peternakan dan pengolahan hasil peternakan 15). Pemantauan situasi harga pasar mingguan komoditi peternakan 16). Investasi dan Tenaga Kerja Di Bidang Peternakan 17). Pendataan Statistik Peternakan 18). Pengembangan Usaha Sapi Kereman 19). Pengadaan Obat-obatan dan Vaksin.
134 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
20). Pelatihan dan Pengkajian Teknologi Peternakan
5.4.
Kehutanan
5.4.1. Luas Hutan dan Fungsinya Pembangunan kehutanan harus dilaksanakan atas dasar etika pembangunan yang menjamin sistem dan fungsi sumber daya hutan yang berkelanjutan dan melibatkan masyarakat khususnya masyarakat di sekitar hutan. Kebijakan
Kementrian
Kehutanan
dalam
pengelolaan
Hutan
yang
mengamanatkan terbentuknya Kesatuan Pengelolaan Hutan di tiap daerah, diharapkan mampu menjawab berbagai macam permasalahan Pengelolaan Hutan Lestari. Harapan besar Pemerintah Daerah diberikan kepada Organisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan ini, guna mengembalikan dan mempertahankan Hutan Lestari serta mengangkat perekonomian masyarakat utamanya masyarakat penyanding Hutan hingga akhirnya bisa menciptakan peningkatan pembangunan daerah. Oleh karena itu, sinergi masyarakat Kehutanan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten mutlak diperlukan guna mendukung Organisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) demi terwujudnya Pengelolaan Hutan Lestari. Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Jembrana adalah 41.351,27 Ha atau 7,34 % dari Luas Pulau Bali; atau 31,83 % dari luas Kawasan Hutan Pulau Bali; atau 49,07 % dari luas daratan Kab. Jembrana. Kawasan Hutan Jembrana hampir 80,47 % berupa Kawasan fungsi Lindung. Pengelolaan Hutan Lindung Kabupaten Jembrana dititikberatkan pada fungsi Perlindungan Sistem Penyangga Kehidupan Daerah Bawahan, namun pada kenyataannya sebagian areal Hutan sekitar 27 % tidak berfungsi optimal karena terjadinya perubahan secara fisik dan mengakibatkan terjadinya perubahan fungsi Hutan menjadi Kawasan Budidaya akibat dari perilaku illegal logging, perambahan/pengawenan, pengembalaan ternak, dll. Berdasarkan kondisi Bali merupakan Ekosistem Pulau maka dalam manajemen Pengelolaan Ekosistem harus berpikir Orientasi Satu kesatuan Manajemen (Komando). Skala prioritas Pengeloaan harus mengarah pada Prinsip Ekologi, kemudian prioritas masalah Sosial selanjutnya orientasi Ekonomi. Dalam Pembangunan sektor ekonomi, Bidang Pertanian sebagai tulang punggung pembangunan bidang ekonomi sangat tergantung pada kondisi tata lingkungan dan tata air serta Ekosistem 135 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
wilayah Hulu sebagai sarana pendukung Produksi. Oleh sebab itu kondisi Lingkungan di Wilayah Hulu Jembrana mutlak dipertahankan.
Tabel 5. 17.
Luas Hutan di Kabupaten Jembrana
No.
Jenis Fungsi Hutan
Luas (Ha)
Persentase (%)
1.
Hutan Fungsi Lindung
33.240,27
80,471
2.
Hutan Produksi Terbatas
2.610,20
6,319
3.
Hutan Produksi Tetap
383,10
0,927
4.
Hutan Konservasi/TNBB
5.073,70
12,283
Jumlah
41.307,27
100 %
Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Kab. Jembrana
Hutan Produksi Tetap 1%
Hutan Produksi Terbatas 6%
Hutan Konservasi/TN BB 12% Hutan Fungsi Lindung 80%
Gambar 5. 9. Lahan Hutan Berdasarkan Fungsinya Tahun 2010
136 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
Tabel 5. 18.
Luas Hutan di Kabupaten Jembrana Menurut Fungsinya per-Kecamatan Tahun 2010 FUNGSI HUTAN (HA)
No.
Kecamatan
Kelompok
No.
Hutan
RTK
Hutan Produksi
Hutan Lindung
Tetap
Terbatas
Mangrove
2.610,20
-
1. Melaya
Bali Barat
19
7.945,50
383,10
2. Negara
Bali Barat
19
2.778,00
-
3. Mendoyo
Bali Barat
19
16.851,47
-
-
4. Pekutatan
Bali Barat
19
2.813,00
-
5.
Yeh Leh-Yeh
12
2.587,00
32.974,97
TN
Hutan Wisata
Tahura
Jumlah
5.339,00
-
-
16.277,80
-
-
-
2.778,00
-
-
-
-
16.851,47
-
-
-
-
-
2.813,00
-
-
-
-
-
-
2.587,00
383,10
2.610,20
0,00
5.339,00
0,00
0,00
41.307,27
Lebah Jumlah
Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Kab. Jembrana
137
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jembrana kawasan tersebut disepakati dipertahankan sebagai Sistem Penyangga Kehidupan wilayah hilir. Berdasarkan kondisi Bali merupakan Ekosistem Pulau maka didalam manajemen Pengelolaan Ekosistem harus berpikir Orientasi
Satu Kesatuan Manajemen Pengelolaan. Skala
prioritas Pengelolaan harus mengarah pada Prinsip Ekologi, kemudian prioritas masalah Sosial selanjutnya orientasi Ekonomi. Dalam Pembangunan sektor ekonomi, Bidang Pertanian sebagai tulang punggung pembangunan bidang ekonomi sangat tergantung pada kondisi tata lingkungan dan tata air serta Ekosistem wilayah Hulu sebagai sarana pendukung Produksi. Oleh sebab itu kondisi Lingkungan di Wilayah Hulu Jembrana mutlak dipertahankan . 5.4.2. Wilayah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Wilayah Kabupaten Jembrana terbagi dalam 2 Satuan Wilayah Pengelolaan (SWP) DAS yaitu : 1.
2.
SWP DAS Klatakan Lubang seluas 46.963 Ha yang meliputi : - Kec. Melaya
: 17.138 Ha
- Kec. Negara
: 22.047 Ha
- Kec. Mendoyo
: 7.778 Ha
SWP DAS Biluk Poh Gumbrih seluas 33.913 Ha - Kec. Mendoyo
: 21.621 Ha
- Kec. Pekutatan
: 12.292 Ha
Tabel 5. 19.
Luas Sub DAS Klatakan Lubang dan Biluk Poh Gumbrih Tahun 2010 Cakupan Luas
No.
Sub DAS
Luas
Dalam
Kawasan Hutan (Ha) Kawasan Hutan (Ha)
Jumlah (Ha)
1.
Biluk Poh Gumbrih
17.519,81
25.819,19
43.339
2.
Klatakan Lubang
28.891,69
22.772,31
51.664
46.411,50
48.591,50
95.003
Jumlah
Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Kab. Jembrana
138 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
5.4.3. Lahan Kritis Kerusakan Hutan dan Lahan sampai dengan Tahun 2009 seluas ± 11.461,95 Ha atau 27 % dari luas Kawasan Hutan di Kabupaten Jembrana, dengan rincian yaitu : a. Hutan Produksi
:
2.408,10 Ha
(80,45 % dari luas Fungsi Produksi) b. Hutan Lindung : 8.914,14 Ha (28,31 % dari luas Fungsi Lindung).
Sedangkan luas lahan kritis di Kabupaten Jembrana dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5. 20.
Luas Lahan Kritis di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 Tingkat Kekritisan Lahan (Ha)
Kawasan
Sangat Kritis
Kritis
Agak Kritis
Potensial
Jumlah
Kritis
Dalam Kawasan
-
1.883
7.398
30.032
39.313
Luar Kawasan
-
-
3.225
4.835
8.090
Jumlah
-
1.883
10.623
34.867
47.403
3,97 %
22,41 %
73,55 %
100 %
Prosentase
Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Kab. Jembrana Kritis 4%
Agak Kritis 22%
Potensial Kritis 74%
Gambar 5. 10.
Luas Lahan Kritis di Kabupaten Jembrana Tahun 2010
Adapun luas lahan kritis di masing-masing wilayah di Kabupaten Jembrana dapat dilihat pada tabel berikut ini. 139 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
Tabel 5. 21. No. 1.
Luas Lahan Kritis di Kabupaten Jembrana Tahun 2010
Kecamatan Melaya
Desa/Kelurahan
Luas (Ha)
Blimbing Sari
2.707
Ekasari
3.282
Gilimanuk
2.510
Manistutu
1.727
Melaya
2.
Mendoyo
587
Tukadaya
2.863
Warna Sari
2.517
Mendoyo Dangin Tukad
412
Penyaringan
8.371
Pergung
1.387
Pohsanten
1.065
Tegalcangkring
1.290
Yeh Embang
2.891
Yeh Embang Kangin
2.777
Yeh Sumbul 3.
Negara
910
Baler Bale Agung
1.176
Batu Agung
2.235
Berangbang
1.157
Dauhwaru
4.
Pekutatan
817
Pendem
1.499
Asahduren
1.180
Gumbrih
1.029
Manggi Sari
1.356
Medewi
1.708
Pangyangan
393
Pekutatan
425
Pengeragoan
1.897
Pulukan
2.461
Total
52.629
Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Kab. Jembrana
140 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
Keterangan
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
Berdasarkan Citra Landset Satelit Penutupan Lahan Kawasan Hutan Jembrana Tahun 2007, diketahui bahwa Kawasan Hijau Jembrana yang sebagian besar adalah Kawasan Hutan terus mengalami penurunan kondisi kualitas. Walaupun dari segi kwantitas, perkembangan Kawasan Hijau Jembrana masih merupakan bagian terluas dari peruntukan kawasan lainnya sebagaimana yang ditunjukkan dengan dimasukkannya Kabupaten Jembrana dalam 10 besar kabupaten di Indonesia yang memiliki Persentase Kawasan Hijau terluas oleh Kementrian Lingkungan Hidup dalam Lomba Menuju Indonesia Hijau Tahun 2007 dan 2008.
5.5.
Perikanan Pembangunan Perikanan budidaya di Kabupaten Jembrana meliputi budidaya ikan
air tawar, budidaya laut, budidaya air payau (tambak) termasuk pembenihan ikan dan udang. Pemilihan jenis usaha budidaya yang diterapkan di masing-masing wilayah disesuaikan dengan potensi yang ada. Budidaya air tawar dilaksanakan di kecamatan Mendoyo, Pekutatan dan Melaya. Budidaya laut dilaksanakan di kecamatan Melaya dan Negara dengan usaha budidaya kerang mutiara dan budidaya rumput laut. Sedangkan untuk budidaya air payau (tambak) dilaksanakan di Kecamatan Pekutatan, Mendoyo, Jembrana, Negara dan Melaya dengan komoditi udang dan bandeng. Kabupaten Jembrana memiliki luas wilayah Laut kurang lebih 604,24 Km2 merupakan
penghasil
ikan
laut
terbesar di Provinsi Bali, pantai yang terbentang
di
bagian
selatan
Kabupaten Jembrana mulai dari Desa Pengeragoan sampai ke wilayah paling barat
Kabupaten
Jembrana
yaitu
Gilimanuk. Penduduk yang menetap di sepanjang pantai ini mengandalkan mata pencaharian sebagai Nelayan, baik tradisional atau semi modern.
141 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
A. Potensi Lestari
Jembrana memiliki perairan laut seluas ± 604,24Km2
Potensi
lestari
Sumber
Daya
Perikanan Laut di perairan Bali Barat 56.947 ton per tahun o
Jenis pelagis 53.947 ton per tahun
o
Jenis demersal 3.877 ton per tahun
Komoditas hasil tangkapan: Lemuru, Tongkol, Layang Lobster, Cumi, Kerapu dan jenis ikan lainnya
Alat tangkap dominan; Purse Seine, dan Gillnet o
Purse Seine 74 Unit
o
Gillnet 1.277 Unit
Armada Penangkapan o
Perahu Motor: 8 Unit
o
Jukung Motor Tempel: 1.560 Unit
o
Jukung Tanpa Motor: 312 Unit
Produksi ikan tahun 2010 o
Ikan Laut: 23.309,5 ton
o
Budidaya Tambak: 1.414,7 ton
o
Perairan Umum: 36 ton
o
Kolam: 226,8 ton
B. Daerah Penghasil Ikan Tangkapan di Jembrana: 1.
Kecamatan Negara:
Desa Pengambengan
Desa Banyu Biru
Desa Tegal Badeng
Desa Yeh Kuning 142 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
2.
3.
4.
Kecamatan Jembrana:
Desa Air Kuning
Desa Perancak
Kecamatan Pekutatan:
Desa Medewi
Desa Pulukan
Desa Pekutatan
Kecamatan Mendoyo:
5.
Desa Cupel
Desa Yeh Sumbul
Kecamatan Melaya:
Desa Candikusuma
Kelurahan Gilimanuk
Tabel 5. 22. Data Potensi Perikanan Budidaya di Kab. Jembrana Tahun 2011 No.
Jenis Budidaya
1.
Budidaya Laut
2.
Perairan Umum
3.
Budidaya Air payau
4.
Potensi (Ha)
Pemanfaatan (Ha)
Prosentase
3.000,00
311,00
74,94
12,85
5,00
38,91
1.129,00
363,45
32,19
Budidaya Kolam
100,00
7,88
31,84
5.
Budidaya di sawah
652,00
50,78
9,67
6.
Budidaya terintegrasi
3.000,00
60,00
2,00
7.893,85
798,11
10,11
Jumlah
Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Kab. Jembrana
143 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
Tabel 5. 23. Data Perikanan Kabupaten Jembrana Tahun 2007 s/d 2011 NO.
PERIODE/TAHUN
URAIAN
2007
2008
2009
2010
2011
1
Jumlah Nelayan
9.394 org
9.880 org
10.083 org
10.142 org
10.157 org
2
Jumlah Kapal/Perahu
74 unit (148 buah)
75 unit (148 buah)
76 unit (148 buah)
77 unit (148 buah)
78 unit (148 buah)
3
20.345.400 kg
22.067.800 kg
44.527.900 kg
23.209.500 kg
12.616.034 kg
4
Jumlah Hasil Tangkapan Luas Tambak
1.129,22 Ha
1.129,22 Ha
1.129,22 Ha
1.129,22 Ha
1.129,22 Ha
5
Luas Kolam
57,75 Ha
57,75 Ha
57,75 Ha
57,75 Ha
57,75 Ha
1.498.200 kg
1.310.500 kg
2.800 kg
174.900 kg
87 klp
92 klp
6
Jumlah Produksi 1.872.200 kg 2.050.000 kg 2.024.100 kg Tambak 7 Jumlah Produksi 69.000 kg 24.600 kg 24.300 kg Kolam 8 Jumlah Kelompok 59 klp 76 klp 87 klp Nelayan Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Kab. Jembrana
C. Unit Pembenihan
PT. Suri Tani Pemuka (Penyaringan)
CV. Windu Jaya (Yeh Kuning)
CV. Sari Laut (Yeh Kuning)
CV. Sari Laut II (Yeh Kuning)
CV. Laut Mas (Yeh Kuning)
PT. Urang Ayu (Perancak)
BBI Dinas Tegak Gede (Air Tawar)
UPR 7 unit (Air Tawar)
D. Komoditas Benih Air Laut/Air Payau
Kerapu
UdangWindu
Udang Putih
Udang Panemi
Bandeng
144 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
E. Komoditas Benih Air Tawar
Kamper
Gurami
Lele
Nila
Ikan Hias Air Tawar (Koi)
145 Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012