PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah Subhanahuwata’ala atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 dapat diterbitkan. Disadari sepenuhnya bahwa penyusunan profil kesehatan ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena proses pengumpulannya belum sepenuhnya memanfaatkan sara elektronik/teknologi informasi. Profil Kesehatan merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja penyelenggaraan standar pelayanan minimal bidang kesehatan. Walaupun Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota yang responsif gender sudah diedarkan sejak akhir tahun 2010, namun mengingat ketersediaan data dari sumber data masih belum dapat terkompilasi dengan baik, maka belum seluruh data yang tersaji berbasis gender. Dengan tersedianya data profil kesehatan yang responsif gender, diharapkan dapat mengidentifikasi ada tidaknya kesenjangan mengenai kondisi, kebutuhan dan persoalan yang dihadapi laki-laki dan perempuan terkait akses, partisipasi, kontrol dan manfaat dalam pembangunan kesehatan. Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya kepada semua pihak, terutama kepada Seksi Data, Informasi, Kajian, Evaluasi dan Pelaporan yang telah menjadi koordinator dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak, baik lintas program maupun lintas sektor terkait yang telah berkontribusi dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo. Semoga Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik institusi pemerintah, institusi swasta, organisasi profesi, mahasiswa dan kelompok masyarakat lainnya. Kritik dan saran semua pihak selalu kami harapkan guna penyempurnaan profil kesehatan di masa mendatang. Situbondo, April 2013 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO
Drg. SOLICHIN, M.Pd.I PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 19570708 198412 1 001
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................ DAFTAR GAMBAR ................................................................................. DAFTAR TABEL ..................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
i ii iii v vi
BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................... 1 1.2 Sistematika Penyajian ........................................................ 2
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN SITUBONDO 2.1 Keadaan Geografis ......................................................... 2.2 Wilayah Administrasi ....................................................... 2.3 Kependudukan ................................................................ 2.4 Perekonomian ................................................................. 2.5 Pendidikan ...................................................................... 2.6 Data Umum Organisasi ................................................... 2.7 Struktur Organisasi .........................................................
4 5 6 7 8 8 9
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 3.1 Angka Kematian (Mortalitas) ........................................... 3.2 Morbiditas ........................................................................ 3.3 Status Gizi Masyarakat ................................................... 3.4 Gambaran Penyakit di Puskesmas .................................
13 19 39 41
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1 Pelayanan Kesehatan Dasar ........................................... 4.2 Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus ................... 4.3 Ketersediaan Obat .......................................................... 4.4 Kejadian Luar Biasa dan Keracunan Makanan ............... 4.5 Perbaikan Gizi Masyarakat ............................................. 4.6 Perilaku Masyarakat ........................................................ 4.7 Pelayanan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar ..
42 64 67 68 68 78 86
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 5.1 Sarana Kesehatan ........................................................ 93 5.2 Tenaga Kesehatan ...................................................... 101 5.3 Pembiayaan Kesehatan .............................................. 104 BAB VI PENUTUP .............................................................................. 104 LAMPIRAN
ii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambar 2.2
Peta Kabupaten Situbondo .............................................. 4 Piramida Penduduk Menurut Golongan Umur Kabupaten Situbondo Tahun 2012 .................................. 6 Gambar 2.3. Struktur Ekonomi Kabupaten Situbondo Per Sektor Tahun 2012 ...................................................................... 7 Gambar 2.4 Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Penduduk Kabupaten Situbondo Tahun 2011 .................. 8 Gambar 2.5 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo .................................................... 10 Gambar 3.1 Angka Kematian Ibu Tahun 2008-2012 ......................... 14 Gambar 3.2 Penyebab Kematian Ibu Maternal di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 .................................................. 16 Gambar 3.3 Angka Kematian Bayi Tahun 2008-2012 ....................... 17 Gambar 3.4. Case Detection Rate (CDR) TB Paru Kabupaten Situbondo Per Kecamatan Tahun 2012 ......................... 20 Gambar 3.5. Case Detection Rate (CDR) TB Paru Kabupaten Situbondo Tahun 2010 s.d. 2012 ................................... 21 Gambar 3.6. Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 s.d. 2012 .................................................... 26 Gambar 3.7. Cakupan Pneumonia Balita Kabupaten Situbondo Per Kecamatan Tahun 2012 .......................................... 28 Gambar 3.8 Trend Kasus DBD di Kabupaten Situbondo Tahun 2008 s.d 2012 .................................................... 32 Gambar 3.9. Perkembangan Penyakit Difteri di Kabupaten Situbondo tahun 2010 s.d. 2012 .................................... 35 Gambar 3.10 Trend Kasus Tetanus Neonatorum (TN) di Kabupaten Situbondo Tahun 2008 – 2012 ................ 37 Gambar 3.11 Trend Penemuan Kasus AFP di Kabupaten Situbondo Tahun 2009 s.d. 2012 .................................. 38 Gambar 3.12. Penyebab Kematian Neonatal di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 .................................................. 40 Gambar 3.13 Sepuluh Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kabupaten Situbondo Tahun 2012 ................................ 41 Gambar 4.1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Kabupaten Situbondo Tahun 2012 .................................................. 44 Gambar 4.2 Trend Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Kabupaten Situbondo Tahun 2009 – 2012 ...................................... 45 Gambar 4.3 Peta Cakupan Komplikasi Kebidanan Ditangani Di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 ............................ 46 Gambar 4.4 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 .......... 47 Gambar 4.5 Trend Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2008 s.d. 2012 .................................................... 48
iii
Gambar 4.6
Cakupan Pelayanan Nifas di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 ................................................................... Gambar 4.7 Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap Di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 ........................... Gambar 4.8. Peta Cakupan Neonatal Komplikasi Ditangani Kabupaten Situbondo Tahun 2012 ................................ Gambar 4.9. Peta Cakupan Kunjungan Bayi Kabupaten Situbondo Tahun 2012 .................................................. Gambar 4.10 Peta Cakupan Pelayanan Anak Balita Kabupaten Situbondo Tahun 2012 ................................ Gambar 4.11 Cakupan Desa/Kelurahan UCI (Universal Child Imunization) Kabupaten Situbondo Tahun 2008 – 2012 ....................................................... Gambar 4.12 Hasil Program UKGS di Kabupaten Situbondo Tahun 2011 – 2012 ...................................................... Gambar 4.13. Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap Puskesmas di Kabupaten Situbondo Tahun 2010-2012 .......................................................... Gambar 4.14. Kunjungan Rawat Jalan Dan Rawat Inap Rumah Sakit Di Kabupaten Situbondo Tahun 2011 – 2012 ....................................................... Gambar 4.15 Status Gizi Balita Berdasarkan indeks BB/U di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 ............................ Gambar 4.16 Trend Balita BGM Berdasarkan indeks BB/U di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 ................ Gambar 4.17 Trend Kasus Gizi Buruk Berdasarkan Indeks BB/TB di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 ................ Gambar 4.18 Trend D/S Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 ....................................................... Gambar 4.19 Trend Pencapaian Pemberian Fe1 dan Fe3 Di Kabupaten Situbondo Tahun 2008 s.d. 2012. ........... Gambar 4.20 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita Dan Ibu Nifas Tahun 2011 – 2012 .............. Gambar 4.21 Cakupan Rumah Tangga Sehat Di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 Sampai Dengan 2012 ............... Gambar 5.1 Strata Posyandu di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 ................................................................... Gambar 5.2 Tingkat Perkembangan Posyandu Purnama Mandiri (PURI) di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 ....................................................... Gambar 5.3. Perkembangan Desa Siaga aktif di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 ......................................
iv
49 51 52 53 54
58 60
63
66 69 70 71 73 75 77 80 97
98 99
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
Pencapaian Indikator Program Pengendalian Penyakit Kusta di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 .............................................................. 24 Tabel 3.2. Hasil Cakupan Diare di Kabupaten Situbondo Tahun 2010-2012................................................................. 29 Tabel 3.3 Capaian Program Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 s.d. 2012 .......................................................... 31 Tabel 4.1 Hasil Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Situbondo Tahun 2009 – 2012............... 56 Tabel 4.2 Nilai Indikator Pemakaian Tempat Tidur Rumah Sakit di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 ....................... 65 Tabel 5.1 Jumlah Sarana Farmasi dan Perbekalan Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 ................................. 100 Tabel 5.2 Rekapitulasi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Jenis Tenaga dan Rasio per 100.000 Penduduk di kabupaten Situbondo Tahun 2012 ................................. 101
v
DAFTAR LAMPIRAN Resume Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 Lamp. Tabel 1
Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin, Dan Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 3
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 4
Jumlah Kelahiran Dan Kematian Bayi Dan Balita Menurut Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 5
Jumlah Kematian Ibu Maternal Menurut Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 6
Jumlah Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas dan Rasio Korban Luka dan Meninggal Terhadap Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2010
Lamp. Tabel 7
AFP Rate, % TB Paru Sembuh, Dan Pneumonia Balita Ditangani Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 8
HIV/AIDS Ditangani, Infeksi Menular Seksual, DBD dan Diare Pada Balita Ditangani Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 9
Persentase Penderita Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 10
Persentase Penderita Kusta Kabupaten Situbondo Tahun 2010
vi
Malaria
Diobati
Selesai
Kabupaten
Berobat
Lamp. Tabel 11
Kasus Penyakit Filariasis Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 12
Jumlah Kasus Dan Kematian Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 13
Cakupan Kunjungan Neonatus, Bayi Dan Bayi BBLR Yang Ditangani Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 14
Status Gizi Balita Dan Jumlah Kecamatan Rawan Gizi Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 15
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1,K4), Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan dan Ibu Nifas Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 16
Cakupan Deteksi Tumbuh Kembang Anak Balita dan Pra Sekolah, Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/SMP/SMU&Sederajat Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 17
Jumlah PUS, Peserta KB, Peserta KB Baru, Dan KB Aktif Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 18
Jumlah Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsii Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 19
Pelayanan KB Baru Menurut Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 20
Persentase Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 21
Persentase Cakupan Imunisasi Bayi Menurut Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 22
Cakupan Bayi, Balita Yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Situbondo Tahun 2010
vii
Ditangani
Kabupaten
Lamp. Tabel 23
Lamp. Tabel 24
Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Pelayanan Fe1, Fe3 Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Situbondo Tahun 2010 Hasil Kegiatan Skrining dan Imunisasi TT WUS Per Puskesmas Tahun 2010
Lamp. Tabel 25
Presentase Akses Ketersediaan Darah Untuk Bumil Dan Neonatus Yang Dirujuk Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 26
Jumlah & Persentase Ibu Hamil Dan Neonatal Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 27
Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 28
Jumlah Dan Persentase Desa/Kelurahan Terkena KLB (Menurut Jenis KLB) Yang Ditangani < 24 Jam Menurut Kecamatan Dan Puskesmas, Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 29
Jumlah Penderita Dan Kematian Serta Jumlah Kecamatan, Dan Desa Yang Terserang KLB Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 30
Kejadian Keracunan Makanan Dan Minuman Serta Keracunan Lainnya Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 31
Kejadian Bencana Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 32
Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 33
Persentase Keluarga Yang Menggunakan Garam Beryodium Menurut Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 34
Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Puskesmas Kabupaten Situbondo Tahun 2010
viii
Lamp. Tabel 35
Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 36
Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 37
Cakupan Pelayanan Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 38
Persentase Pelayanan Kesehatan Kerja Pada Pekerja Formal Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 39
Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usila Dan Usila Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 40
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Pelayanan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 41
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kemampuan Labkes Dan Memiliki 4 Spesialis Dasar Di Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 42
Ketersediaan Obat Sesuai Dengan Kebutuhan Pelayanan Kesehatan Dasar Dengan Indikator Obat Panduan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 43
Presentase Rumah tangga Berperilaku Hidup Bersih Sehat Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 44
Jumlah Dan Persentase Posyandu Menurut Strata dan Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 45
Jumlah Dan Persentase Polindes Menurut Strata dan Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 46
Jumlah dan Persentase Poskesdes/Poskeskel Menurut Strata dan Kecamatan Kabupaten Situbondo 2010
Lamp. Tabel 47
Jumlah Dan Persentase Desa Siaga Menurut Strata Dan Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
ix
Keluarga
Miskin
Lamp. Tabel 48
Persentase Rumah Sehat Menurut Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 49
Persentase Keluarga Memiliki Akses Air Bersih Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 50
Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar (Tempat Sampah dan SPAL) Menurut Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 51
Keluarga Dengan Kepemilikan/Akses Jamban Menurut Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 52
Jumlah Sarana Pengolahan Limbah Yang Diawasi Di Pelayanan Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 53
Persentase Tempat Umum Sehat Menurut Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 54
Persentase Tempat Makanan Dan Depot Air Minum Menurut Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 55
Persentase Rumah/Bangunan Yang Diperiksa Dan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 56
Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 57
Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 58
Jumlah Tenaga Medis Di Pelayanan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 59
Jumlah Tenaga Keperawatan Di Pelayanan Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 60
Jumlah Tenaga Kebidanan Di Pelayanan Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
x
Kecamatan
Kesehatan
Lamp. Tabel 61
Jumlah Tenaga Kefarmasian Di Pelayanan Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 62
Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Di Pelayanan Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 63
Jumlah Tenaga Gizi Di Pelayanan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 64
Jumlah Tenaga Keterapian Fisik di Pelayanan Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 65
Jumlah Tenaga Keteknisan Medis Di Pelayanan Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 66
Jumlah Tenaga Non Kesehatan Di Pelayanan Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 67
Anggaran Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 68
Jumlah Sarana Pelayanan Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 69
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 70
Indikator Pelayanan Rumah Sakit Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Kesehatan
Kesehatan Kabupaten
Indikator Kinerja SPM Tahun 2012 Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo
xi
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan
kesehatan
bertujuan
untuk
meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk mencapai komitmen internasional, yang dituangkan dalam Millennium Development Goals (MDGs) dengan tujuan yang terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitu menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIVAIDS, TB dan Malaria serta penyakit lainnya dan yang tidak terkait langsung
yaitu
menanggulangi
kemiskinan
dan
kelaparan
serta
mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Untuk mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut dibutuhkan adanya ketersediaan data dan Informasi yang akurat bagi proses pengambilan keputusan dan perencanaan program, karena dengan data yang akurat maka keputusan dan perencanaan yang dibuat juga menghasilkan dampak yang baik. Salah satu produk informasi yang dapat digunakan untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian program adalah Profil Kesehatan. Profil Kesehatan disusun untuk memberikan gambaran kinerja sektor kesehatan yang ada di suatu wilayah, baik pemerintah maupun swasta selama satu tahun dan seringkali juga dibandingkan dengan pencapaian tahun-tahun sebelumnya. Profil Kesehatan juga merupakan salah satu indikator dari Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2011-2014 yaitu tersedianya buku Profil baik Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota dalam upaya mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan dan pengembangan upaya kesehatan melalui pemantapan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
1
Akhirnya
dengan
pembangunan
yang
lebih
intensif,
berkesiambungan dan merata dengan didukung oleh informasi yang tepat, maka diharapkan pembangunan kesehatan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan optimal. Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo merupakan salah satu produk
dari
diterbitkan
penyelenggaraan
sekali
setiap
Sistem
tahunnya.
Informasi
Diharapkan
Kesehatan Profil
yang
Kesehatan
Kabupaten Situbondo dapat menyajikan data dan informasi kesehatan dari cakupan pelaksanaan program yang lengkap dan akurat sebagai bahan
dasar
perencanaan,
pengambilan
keputusan,
pelaksanaan
program dan kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan programprogram kesehatan.
1.2 SISTEMATIKA PENYAJIAN Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut :
Bab 1 : Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan sistematika dari penyajiannya.
Bab 2 : Gambaran Umum Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Provinsi Jawa Timur meliputi keadaan geografis, data kependudukan dan informasi umum lainnya.
Bab 3 : Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, angka harapan hidup dan status gizi masyarakat.
Bab 4 : Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular,
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
2
pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan.
Bab 5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, anggaran kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab 6 : Penutup
Lampiran
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
3
BAB 2
GAMBARAN UMUM KABUPATEN SITUBONDO 2.1 KEADAAN GEOGRAFIS Kabupaten Situbondo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang cukup dikenal dengan sebutan Daerah Wisata Pantai Pasir Putih. Kabupaten Situbondo terletak di posisi antara 7°35’ - 7°44’ Lintang Selatan dan 113°30’ – 114°42’ Bujur Timur dengan batas wilayah: Sebelah utara
: Selat Madura
Sebelah timur
: Selat Bali
Sebelah selatan
: Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi
Sebelah barat
: Kabupaten Probolinggo
Gambar 2.1. Peta Kabupaten Situbondo
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
4
Luas Kabupaten Situbondo adalah 1.638,50 km² atau 163.850 Ha, dan bentuknya memanjang dari barat ke timur kurang lebih 150 Km. Pantai utara umumnya merupakan dataran rendah dan di sebelah selatan merupakan dataran tinggi dengan rata-rata lebar wilayah kurang lebih 11 km. Dari 17 kecamatan yang ada, diantaranya terdiri dari 13 kecamatan memiliki pantai dan 4 kecamatan tidak memiliki pantai, yaitu Kecamatan Sumbermalang, Kecamatan Jatibanteng, Kecamatan Situbondo, dan Kecamatan Panji. Temperatur daerah ini lebih kurang diantara 25,8° - 29,8°C dengan rata-rata curah hujan sebesar 994 mm – 1.503 mm per tahunnya sehingga daerah ini tergolong daerah kering. Kabupaten Situbondo berada pada ketinggian 0 - 1.250 m di atas permukaan air laut. (Sumber : Draft Profil Kabupaten Situbondo 2010)
2.2 WILAYAH ADMINISTRASI Wilayah administrasi di Kabupaten Situbondo terbagi menjadi : Kecamatan
: 17 wilayah
Desa/Kelurahan
: 132 Desa/4 Kelurahan
Dusun/Lingkungan
: 660 dusun/lingkungan
Rukun Warga (RW)
: 1.220 RW
Rukun Tetangga (RT)
: 3.189 RT
Jumlah desa terbanyak berada di Kecamatan Panji, yaitu sebanyak 12 desa dan yang paling sedikit jumlah desa di Kecamatan Banyuputih, yaitu sebanyak 5 desa. Sedangkan 4 kelurahan berada di Kecamatan Situbondo (2 kelurahan) dan Kecamatan Panji (2 kelurahan). Dari 136 desa yang ada, 33 desa diantaranya tergolong wilayah perkotaan dan 103 wilayah pedesaan. (Sumber : Draft Profil Kabupaten Situbondo 2010)
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
5
2.3 KEPENDUDUKAN Data kependudukan merupakan salah satu data pokok yang sangat diperlukan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan karena penduduk selain merupakan obyek juga merupakan subyek pembangunan. Berdasarkan hasil Proyeksi BPS Kabupaten, jumlah penduduk Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 mencapai 656.691 jiwa yang terdiri dari 319.653 penduduk laki–laki dan 337.038 penduduk perempuan. Angka Kepadatan penduduk Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 adalah 401 jiwa/km2. Dari jumlah penduduk yang tersebar di 17 kecamatan di Kabupaten Situbondo, tiga kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Panji (19.693 jiwa), Kecamatan Besuki (18.000 jiwa) dan Kecamatan Panarukan (16.454 jiwa). Sedangkan tiga kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan Banyuglugur (6.957 jiwa), Kecamatan Jatibanteng (7.717 jiwa) dan Kecamatan Mlandingan (7.953 jiwa). Komposisi Penduduk Menurut Golongan Umur Kabupaten Situbondo Tahun 2012 dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut. Gambar 2.2 Piramida Penduduk Menurut Golongan Umur Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Sumber: BPS Situbondo
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
6
Berdasarkan Gambar di atas diketahui bahwa kelompok umur produktif
(usia
15–54
tahun)
di
Kabupaten
Situbondo
masih
mendominasi dengan jumlah terbanyak di kelompok usia 15–19 tahun (8,1%), sedangkan kelompok bayi merupakan yang terkecil (1,5%).
2.4 PEREKONOMIAN Angka Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Situbondo tahun 2012 mencapai 6,54%, meningkat 0,23% dibandingkan tahun 2011, yakni sebesar 6.31%. Dukungan struktur ekonomi di Situbondo yang paling dominan adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, diikuti sektor pertanian, sektor jasa dan Industri Pengolahan. Sektor yang paling kecil distribusinya bagi perekonomian Kabupaten Situbondo adalah sektor listrik, gas dan air bersih (Sumber : Indikator Makro Ekonomi Kabupaten Situbondo Tahun 2012). Berikut ini disajikan diagram Struktur Ekonomi Kabupaten Situbondo Per Sektor Tahun 2012. Gambar 2.3. Struktur Ekonomi Kabupaten Situbondo Per Sektor Tahun 2012
Sumber : BPS Situbondo
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
7
2.5 PENDIDIKAN Berdasarkan jenjang pendidikan yang dimatkan, sebagian besar penduduk Kabupaten Situbondo adalah tamatan Sekolah Dasar/Sederajat (28,47%) dan angka melek hurufnya sebesar 79,43%, meningkat 1,19% dari tahun sebelumnya. Berikut ini disajikan diagram Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Penduduk Kabupaten Situbondo Tahun 2011. Gambar 2.4 Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Penduduk Kabupaten Situbondo Tahun 2011
Sumber: BPS Situbondo
2.6 DATA UMUM ORGANISASI Peraturan Bupati nomor 58 tahun 2010 tentang Uraian Tugas dan Fungsi, Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo menyebutkan bahwa Dinas Kesehatan dipimpin oleh Kepala Dinas yang dibantu oleh 1 (satu) Sekretaris dan 4 (empat) Kepala Bidang. Setiap bidang membawahi 3 (tiga) Kepala Seksi sesuai dengan bidangnya. Sedangkan Sekretaris dibantu oleh 3 (tiga) Kepala Sub Bagian. a. Kepala Dinas b. Sekretariat, membawahi: 1. Sub Bagian Umum Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
8
2. Sub Bagian keuangan 3. Sub Bagian Perencanaan dan Anggaran c. Bidang Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat dan Kemitraan, membawahi; 1. Seksi Promosi Kesehatan dan UKBM 2. Seksi Pembiayaan Kesehatan 3. Seksi Gizi Masyarakat d. Bidang Pembinaan Sumber Daya Kesehatan, membawahi; 1. Seksi Pengembangan Pemberdayaan SDM Kesehatan 2. Seksi Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan 3. Seksi Data, Informasi, Kajian, Evaluasi dan Pelaporan e. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, membawahi; 1. Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit 2. Seksi pemberantasan Penyakit 3. Seksi Penyehatan Lingkungan f. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi; 1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Penunjang 2. Seksi Pelayanan kesehatan Rujukan dan Khusus 3. Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga. g. Unit Pelaksana Teknis Dina (UPTD) terdiri dari; 1. Puskesmas 17 unit 2. Gudang Farmasi Kesehatan (GFK) 1 unit Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) 1 unit
2.7 STRUKTUR ORGANISASI Dalam melaksanakan tugas dan kewenangan di bidang kesehatan, Dinas Kesehatan memiliki struktur organisasi sebagai berikut :
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
9
Gambar 2.5.
STRUKTUR ORGANISASI KABUPATEN SITUBONDO
DINAS
KESEHATAN
KEPALA DINAS KESEHATAN
FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
FUNGSIONAL
SUB BAG UMUM
SUB BAG PERENCANAAN & ANGGARAN
SUB BAG KEUANGAN
BIDANG PEMBERDAYAAN KES. MASYARAKAT & KEMITRAAN
BIDANG PEMBINAAN SUMBER DAYA KESEHATAN
SEKSI PROMOSI KESEHATAN & UKBM
SEKSI PENGEMBGN & PEMBERDAYAAN SDM. KES
SEKSI PENGENDALIAN & PENGAMATAN PENYAKIT
SEKSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR & PENUNJANG
SEKSI PEMBIAYAAN KESEHATAN
SEKSI KEFARMASIAN & PERBEKALAN KES.
SEKSI PEMBERANTASA N PENYAKIT
SEKSI PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN & KHUSUS
SEKSI GIZI MASYARAKAT
SEKSI DATA, INFORMASI, KAJIAN, EVALUASI & PELAPORAN
SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN
SEKSI PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA
BIDANG PENYAKIT & PENYEHATAN LINGKUNGAN
BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
UPTD : PUSKESMAS, GFK, dan Labkesda
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
10
Untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan pada akhir tahun 2015 seperti telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Situbondo tahun 2011-2015 pada misi kedua “Meningkatkan kualitas SDM melalui pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan ketrampilan serta peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat” yaitu; 1) meningkatnya derajat kesejahteraan masyarakat,
2)
Meningkatnya
mutu
pelayanan
rumah
sakit
dan
puskesmas, 3) Meningkatnya pelayanan terhadap pasangan usia subur, 4) terpenuhinya kebutuhan pelayanan KB dan menurunnya angka kematian pada kelahiran dan dengan mempertimbangkan perkembangan masalah serta berbagai kecenderungan masalah kesehatan ke depan maka ditetapkan Visi Dinas Kesehatan Situbondo adalah :
Masyarakat Situbondo Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat Visi
tersebut
ditetapkan
dengan
mempertimbangkan
bahwa
kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan derajat kesehatan di Situbondo. Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat adalah suatu kondisi dimana masyarakat Situbondo menyadari, mau, dan mampu untuk
mengenali, mencegah
dan
mengatasi permasalahan
kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat. Misi mencerminkan peran, fungsi dan kewenangan seluruh jajaran organisasi kesehatan di seluruh wilayah Kabupaten Situbondo, yang bertanggung jawab secara teknis terhadap pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan Kabupaten Situbondo. Untuk
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
11
mewujudkan visi tersebut ada empat misi yang diemban oleh seluruh jajaran/petugas kesehatan di masing-masing jenjang administrasi pemerintahan, yaitu: 1. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dan kemitraan dalam pelayanan kesehatan masyarakat 2. Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau 3. Menggerakkan
pembangunan
berwawasan
kesehatan
dan
meningkatkan upaya pengendalian penyakit serta penanggulangan masalah kesehatan 4. Meningkatkan, mendayagunakan sumberdaya dan manajemen kesehatan.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
12
BAB 3
SITUASI DERAJAT KESEHATAN Situasi
derajat
kesehatan
di
Provinsi
Jawa
Timur
dapat
digambarkan dengan menggunakan empat indikator, yakni indikator kematian (mortalitas), angka kesakitan (morbiditas), angka harapan hidup dan status gizi.
3.1 ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS) Peristiwa
kematian
pada
dasarnya
merupakan
proses
akumulasi akhir (outcome) dari berbagai penyebab kematian langsung maupun tidak langsung. Kejadian kematian di suatu wilayah dari waktu ke waktu dapat memberikan gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat. Di samping itu, kematian seringkali juga digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan program pembangunan dan pelayanan kesehatan. Mortalitas atau angka kematian yang menjadi indikator dalam penilaian
keberhasilan
program
pembangunan
dan
pelayanan
kesehatan adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA). Perkembangan tingkat kematian dan penyakit-penyakit penyebab utama kematian yang terjadi pada tahun 2012 akan diuraikan di bawah ini. a. Angka Kematian Ibu (AKI) Kematian ibu yang dimaksud adalah kematian seorang ibu yang disebabkan oleh kehamilan, melahirkan atau nifas, bukan karena kecelakaan. Angka Kematian Ibu (AKI) dihitung per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan Laporan Kematian Ibu dari Puskesmas se Kabupaten Situbondo tahun 2012 jumlah kematian ibu adalah 13 kasus dengan masa kematian terbesar pada masa persalinan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
13
53,85%, sedangkan masa hamil dan masa nifas masing-masing 15,38% dan 30,77%. Dengan kelahiran hidup tahun 2012 sebesar 9.099, maka AKI kabupaten Situbondo tahun 2012 adalah 142,87 per 10000 kelahiran hidup, sedangkan target ditetapkan pada tahun 2012 adalah192 /100.000 kelahiran hidup. Untuk melihat Angka Kematian Ibu per kecamtan dapat dilihat pada Lampiran Profil Tabel 6. Gambar 3.1 berikut merupakan trend AKI di Kabupaten Situbondo dari tahun 2008 s.d. 2012. Gambar 3.1 Angka Kematian Ibu Tahun 2008-2012
Sumber : Laporan Kematian Ibu (LKI) Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2008-2012
Gambar 3.1. di atas menunjukkan bahwa AKI tahun 2012 merupakan angka terendah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dinilai cukup baik karena semakin mendekati target MDG’S penurunan AKI, yakni sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Keberhasilan penurunan AKI ini tidak luput dari dukungan bidan sebagai pemberi layanan kesehatan yang secara aktif mendeteksi dengan baik faktor resiko tinggi/komplikasi ibu hamil lewat penggunaan kartu skor Poedji Rochyati/KSPR yang dipantau oleh Dinas Kesehatan lewat SI BUMIL RESTIKOM yaitu sistem
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
14
Informasi Ibu Hamil Resiko Tinggi/ Komplikasi dan penapisan terhadap ibu-ibu yang akan bersalin. Tingginya angka kematian ibu di Kabupaten Situbondo dikarenakan masih adanya beberapa hambatan yang dijumpai di lapangan, yakni: 1. Dukun masih aktif menolong persalinan; 2. Bidan yang tidak patuh pada penapisan/SOP; 3. Keterbatasan tenaga SPOG di rumah sakit, 1 orang SPOG melayani satu kabupaten dan 4. Adanya faktor sosial budaya masyarakat yang menghambat upaya penurunan AKI sehingga terjadi 3 terlambat yaitu terlambat mengambil keputusan,terlambat merujuk sehingga mengalami ke terlambatan penanganan. Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu adanya optimalisasi program serta peran serta masyarakat seperti program P4K
(misalnya kemitraan bidan–dukun) dan Desa Siaga dinilai
masih sangat perlu ditingkatkan mengingat angka pencapaian di tahun ini masih sangat jauh dari target MDG’S yang telah ditetapkan. Penyebab langsung kematian ibu antara lain pendarahan, pre/eklamsia,
partus
lama,
komplikasi
aborsi
dan
infeksi
(Kementerian Kesehatan RI, 2009). Sementara itu yang menjadi penyebab kematian tidak langsung pada ibu adalah “Empat Terlalu” dan “Tiga Terlambat”. Maksud dari ”Empat terlalu” adalah hamil terlalu muda usia (< 16 tahun), hamil terlalu sering (jumlah anak lebih dari 4), hamil terlalu tua usia ( > 35 tahun) dan hamil terlalu dekat (jarak anak < 2 tahun). Sedangkan “Tiga Terlambat” adalah terlambat mendeteksi adanya risiko tinggi ibu hamil, terlambat mengambil keputusan untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan (RS) dan terlambat mendapat penanganan. Penyebab kematian langsung ibu maternal di Kabupaten Situbondo tahun 2012 terlihat pada Gambar 3.2 di bawah ini.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
15
Gambar 3.2 Penyebab Kematian Ibu Maternal di Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Sumber : Laporan Kematian Ibu (LKI) Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Dari Gambar 3.2 di atas terlihat bahwa penyebab kematian terbesar adalah Pre/Eklamsia, yakni sebesar 46,15%, sedangkan penyebab penyerta yang perlu mendapat perhatian adalah jantung dan infeksi masing-masing sebesar 7,69%.
b. Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat bayi lahir sampai satu hari sebelum ulang tahun pertama. Dari sisi penyebabnya, kematian bayi dibedakan faktor endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen (kematian neonatal) adalah kejadian kematian yang terjadi pada bulan pertama setelah bayi dilahirkan, umumnya disebabkan oleh faktor bawaan. Sedangkan kematian eksogen (kematian post neonatal) adalah kematian bayi yang terjadi antara usia satu bulan sampai satu tahun, umumnya disebabkan oleh faktor yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan. Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infan Mortality Rate adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup (KH). AKB dapat menggambarkan kondisi
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
16
sosial ekonomi masyarakat setempat, karena bayi adalah kelompok usia yang paling rentan terkena dampak dari perubahan lingkungan maupun sosial ekonomi. Indikator AKB terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosialekonomi, lingkungan tempat tinggal dan kesehatannya. Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995, penyebab utama kematian bayi adalah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), komplikasi perinatal dan diare. Gabungan ketiga penyebab ini memberi andil 75% kematian bayi. Jumlah kematian bayi di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 adalah sebanyak 132 bayi dari 9.099 kelahiran hidup, sehingga angka kematian bayi tahun 2012 adalah 14,5 per 1000 kelahiran hidup. Jumlah kematian bayi terbanyak ada di Kecamatan Panji sebesar 18 bayi dan kematian bayi terendah di Kecamatan Jatibanteng dan Banyuglugur masing-masing sebanyak 3 bayi. Untuk melihat Angka Kematian Bayi per kecamatan dapat dilihat pada Lampiran Profil Tabel 7. Gambar 3.3 di bawah ini menunjukkan trend Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Situbondo tahun 2008 s.d. 2012. Gambar 3.3 Angka Kematian Bayi Tahun 2008-2012
Sumber :
Laporan Rutin LB3 KIA Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
17
Gambar 3.3 di atas menunjukkan AKB Kabupaten Situbondo tahun 2012 bisa dikatakan baik karena empat tahun sebelumnya terus mengalami peningkatan dan angka tersebut sudah memenuhi target MDG’s, yakni sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Penurunan AKB ini mengindikasikan peningkatan derajat
kesehatan
masyarakat
sebagai
salah
satu
wujud
keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan. Meskipun demikian, masih adanya kematian bayi tetap menjadi
masalah sehingga diperlukan solusi dari hambatan-
hambatan yang ditemui. Hambatan yang dijumpai di lapangan terkait kematian bayi di Kabupaten Situbondo adalah sebagai berikut. 1. Dukun yang masih aktif menolong persalinan; 2. Bidan yang tidak patuh pada penapisan/SOP; 3. Perilaku dan budaya dari masyarakat setempat yang tidak mendukung upaya penurunan AKB 4. Masih adanya kepercayaan masyarakat terhadap orang yang dituakan 5. Pengetahuan masyarakat tentang bayi resiko tinggi (terutama bayi berat lahir rendah, 2500 gram/BBLR) masih rendah Sebenarnya angka kematian bayi yang terjadi dapat ditekan serendah mungkin dengan melakukan berbagai upaya, diantaranya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang gizi ibu hamil dan perawatan kehamilan, serta meningkatkan cakupan kunjungan bayi melalui kegiatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) dan DDTK (Deteksi Dini Tumbuh Kembang), sehingga tercapai jaminan kualitas pelayanan kesehatan yang optimal. Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum usia 5 tahun dan dinyatakan sebagai angka per 1.000
kelahiran
hidup.
AKABA
menggambarkan
tingkat
permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Dari laporan rutin LB3 KIA tahun
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
18
2012 di Kabupaten Situbondo terjadi 139 kematian balita per 1.000 kelahiran hidup. Untuk melihat Angka Kematian Balita per kecamatan dapat dilihat pada Tabel 7.
3.2 MORBIDITAS Selain menghadapi transisi demografi, Indonesia juga menghadapi transisi epidemiologi yang menyebabkan beban ganda. Di satu sisi kasus gizi kurang serta penyakit-penyakit infeksi, baik reemerging maupun new-emerging disease masih tinggi, namun disisi lain penyakit degeneratif, gizi lebih dan gangguan kesehatan akibat kecelakaan juga meningkat. Selain itu masalah perilaku yang tidak sehat, rupanya menjadi faktor utama yang harus diubah terlebih dahulu agar beban ganda masalah kesehatan bisa teratasi. Angka kesakitan penduduk berasal dari community based data yang diperoleh melalui pengamatan (surveilans) terutama yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan dan pelaporan rutin dan insidentil. Berikut ini akan diuraikan situasi beberapa penyakit menular yang perlu mendapat perhatian termasuk penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan penyakit potensial KLB/ wabah.
3.2.1 Penyakit Menular Langsung Berikut ini akan diuraikan situasi beberapa penyakit menular langsung yang perlu mendapat perhatian, yakni TB Paru,
Kusta,
HIV/AIDS, Pneumonia dan Diare. a. TB Paru Tuberkulosis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
dan
merupakan
penyebab
kematian
yang
menyerang golongan usia produktif (15-50 tahun) dan golongan sosial ekonomi tidak mampu. Penyakit TB disebabkan oleh kuman
Mycobacterium
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Tuberculosis
yang
lebih
sering
19
menginfeksi organ paru dibanding organ tubuh lainnya dan ditularkan melalui droplet (percikan dahak penderita). Laporan WHO tahun 2009 menempatkan Indonesia urutan ke-5 sebagai negara penyumbang TB terbesar didunia dibawah India, China, Afrika Selatan dan Nigeria. Sementara itu Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu penyumbang jumlah penemuan penderita TB terbanyak di Indonesia setelah Jawa Barat. Penemuan dan Penanganan pasien baru BTA (+) merupakan salah satu indikator
Standar Pelayanan Minimal
(SPM) bidang kesehatan dengan target yang ditetapkan tahun 2012 adalah minimal 75%. Sedangkan angka penemuan kasus baru atau Case Detection Rate (CDR) TB Paru Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 adalah 85,34% (Lampiran Profil Tabel 11) dengan jumlah kasus TB BTA positif sebanyak 594 penderita. Penemuan kasus baru BTA (+) tertinggi adalah di Kecamatan Mlandingan sebesar 144,9% dan yang terendah di Kecamatan Sumbermalang sebesar 10,6%. CDR TB Paru per Kecamatan dapat dilihat pada Gambar 3.4 berikut. Gambar 3.4. Case Detection Rate (CDR) TB Paru Kabupaten Situbondo Per Kecamatan Tahun 2012
Keterangan:
≥75%
70%-74,9%
<70%
Sumber : Laporan Triwulan Penemuan Pasien TB (TB03 UPK) Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
20
Berdasarkan Gambar 3.4 di atas diketahui bahwa meskipun angka cakupan CDR Kabupaten telah memenuhi target 75%, tetapi masih ada 6 kecamatan yang cakupannya belum mencapai target, yakni Sumbermalang, Jatibanteng, Arjasa, Kendit, Panji dan Kapongan. Rendahnya cakupan CDR di
ke-enam
kecamatan
tersebut
disebabkan
kurangnya
koordinasi lintas program dan lintas sektor, pencatatan dan pelaporan yang kurang tertib dan partisipasi tokoh masyarakat masih kurang. Trend Case Detection Rate (CDR) TB Paru Kabupaten Situbondo Tahun 2010 s.d 2012 dapat dilihat pada Gambar berikut. Gambar 3.5. Case Detection Rate (CDR) TB Paru Kabupaten Situbondo Tahun 2010 s.d. 2012
Sumber : Laporan Triwulan Penemuan Pasien TB (TB03 UPK) Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Berdasarkan Gambar 3.5 di atas dapat diketahui bahwa pencapaian CDR Kabupaten Situbondo sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 terus mengalami peningkatan. Tahun 2010 pencapaian penemuan dan penanganan penderita BTA + di Kabupaten Situbondo sebanyak 488 penderita BTA + dari target perkiraan penderita sebanyak 690 penderita (pencapaian 71%
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
21
dari target 70%). Pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 557 penderita dari target 698 perkiraan penderita (pencapaian 80% dari target 75%) dan tahun 2012 sebesar 594 penderita dari target 703 perkiraan penderita (pencapaian 84,54% dari target 75%). Dari sisi kesembuhan penderita yang diobati, angka yang didapatkan tahun 2012 adalah 86,96% dari target yang ditetapkan sebesar 85%. Angka tersebut merupakan data pasien yang diobati pada tahun 2011 yang telah menyelesaikan keseluruhan pengobatannya. Sedangkan angka keberhasilan (Success Rate) penderita TB BTA positif kasus baru di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 sebesar 94,11 % dari taget yang ditetapkan yaitu lebih dari 90%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat kesembuhan dan keberhasilan pengobatan TB Paru di Kabupaten Situbondo bisa dikatakan berhasil. b. Kusta Penyakit kusta atau sering disebut penyakit Lepra adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae yang menyerang kulit dan saraf tepi. Indonesia merupakan penyumbang penderita kusta terbesar ketiga di dunia setelah India dan Brasil, sementara Provinsi Jawa Timur sendiri menduduki peringkat pertama di Indonesia sebagai penyumbang kasus kusta. Penderita penyakit kusta di Jawa Timur tersebar terutama di Pulau Madura dan pantai utara Pulau Jawa karena prevalensinya masih diatas 1/10.000 penduduk. Sampai saat ini penyakit Kusta masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Situbondo. Data Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2011 menunjukkan bahwa Kabupaten Situbondo merupakan salah satu
daerah
endemis
kusta
peringkat
ke-8
dari
38
Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
22
Pada tahun 2012 di Kabupaten Situbondo terdapat 179 kasus kusta baru yang terdiri dari 26 kasus kusta PB (Pausi Basiler/kusta
kering)
dan
153
kasus
kusta
MB
(Multi
Basiler/kusta basah). Dengan demikian, angka penemuan kasus kusta baru (NCDR/New Case Detection Rate) sebesar 27,26 per 100.000 penduduk (Lampiran Profil Tabel 17). Jika dibandingkan dengan pencapaian NCDR tahun 2010 dan 2011, pencapaian tahun 2012 mengalami penurunan. Tahun 2010 dan 2011 pencapaian penemuan penderita baru Kusta, yakni masing – masing sebesar 30,67% dan 37,36%. Untuk mengetahui tingkat penularan di masyarakat dapat dilihat melalui angka proporsi cacat tingkat 2 yang menunjukkan keterlambatan penemuan penderita dan proporsi penderita kusta anak. Dari 179 kasus baru di Kabupaten Situbondo tahun 2012, 12 orang diantaranya adalah penderita anak-anak (6,70%) dan 27 orang adalah penderita cacat tingkat 2 (20,67%). Sedangkan angka toleransi (target nasional) kusta anak dan cacat tingkat 2 adalah kurang dari 5%. Hal ini berarti penularan kusta masih terus berlanjut di masyarakat dan kesadaran masyarakat dalam mengenali gejala dini penyakit kusta masih kurang sehingga penderita kusta yang ditemukan seringkali sudah dalam keadaan cacat (Lampiran Profil Tabel 18). Masalah ini diperberat dengan masih tingginya stigma di kalangan masyarakat dan sebagian petugas. Akibat dari kondisi ini sebagian penderita dan mantan penderita dikucilkan sehingga tidak mendapatkan akses pelayanan dan keadaan ini diperparah dengan
kondisi
kesejahteraan
pasien
kusta
yang masih
memprihatinkan. Angka
prevalensi
penderita
kusta
di
kabupaten
Situbondo pada tahun 2012 masih cukup tinggi, yakni sebesar 3,05 per 10.000 penduduk dengan prevalensi tertinggi di Kecamatan Panji sebesar 6,32 per 10.000 penduduk dan yang
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
23
terendah di Kecamatan Asembagus sebesar 0,42 per 10.000 penduduk. Dari 17 Kecamatan di Kabupaten Situbondo hanya satu kecamatan yang tidak endemis kusta, yakni Kecamatan Asembagus (Lampiran Profil Tabel 19). Sedangkan untuk Prosentase penderita kusta yang telah selesai berobat sebesar 100% untuk penderita kusta PB, dan 90,29% untuk penderita kusta MB. Pengobatan kusta di Kabupaten Situbondo bisa dikatakan berhasil karena target nasional pengobatan kusta adalah >95% untuk kusta PB dan 90% untuk kusta MB (Lampiran Profil Tabel 20). Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit kusta dilakukan melalui peningkatan penemuan penderita secara aktif dan pasif serta pengobatan dengan MDT (Multi Drug Therapy), sedangkan untuk mencegah kecacatan penderita dilakukan pemeriksaan POD (Prevention of disability) setiap bulan selama masa pengobatan dan rehabilitasi medis. Indikator Pelaksanaan Program Kusta di Kabupaten Situbondo Tiga tahun terakhir disajikan pada Tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Pencapaian Indikator Program Pengendalian Penyakit Kusta di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 No 1 2 3 4 5
Indikator Program Prev. Rate / 10.000 pddk CDR / 10.000 pddk Proporsi Anak Proporsi Cacat II RFT Rate: a. PB b. MB
Target Nasional <1 < 0,5 <5% <5%
2010 2,5 3,12 15 15
95% 90%
100% 61,5%
Pencapaian 2011 2012 3,6 3,05 3,71 2,73 11,6% 6,7% 15,3% 20,7% 100% 95%
100% 90,3%
Sumber : Laporan Kohort Kusta Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
c. HIV/AIDS AIDS
(Acquired
merupakan
kumpulan
kekebalan
tubuh
Immuno
Deficiency
Syndrome)
gejala penyakit akibat menurunnya
karena
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
diserang
virus
HIV
(Human
24
Immunodeficiency Virus). Akibat dari penurunan daya tahan tersebut penderita jadi mudah terserang berbagai macam penyakit infeksi (Infeksi Oportunistik). Penyakit HIV/AIDS merupakan new emerging diseases dan menjadi pandemi di semua kawasan beberapa tahun terakhir ini. Penyakit ini terus menunjukan peningkatan yang signifikan meskipun berbagai pencegahan dan penanggulangan terus dilakukan. Makin tingginya mobilitas penduduk antar wilayah,
menyebarnya
serta
pembangunan
ekonomi
di
Indonesia, meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman, serta meningkatnya penyalahgunaan NAPZA melalui jarum suntik merupakan faktor yang secara simultan memperbesar risiko dalam penyebaran HIV/AIDS. Keberadaan penderita HIV/AIDS bagaikan fenomena gunung es dimana jumlah penderita yang ditemukan jauh lebih sedikit dibandingkan penduduk yang terinfeksi. Sejak tahun 2006 Indonesia sudah dikategorikan sebagai negara dalam tahap “epdemi terkonsentrasi” HIV/AIDS, yaitu suatu keadaan yang mengindikasikan bahwa tingkat penularan sudah cukup tinggi pada subpopulasi beresiko, dan Jawa Timur merupakan salah satu diantara 6 provinsi lainnya yang masuk daerah endemi yaitu DKI Jakarta, Papua, Jawa Barat, Riau, dan Bali. Di kabupaten Situbondo pada tahun 2012 tercatat 35 kasus baru HIV dan 45 kasus AIDS. Angka kematian akibat AIDS tahun 2012 tercatat sebanyak 9 kasus yang semuanya laki-laki (Lampiran Profil Tabel 14). Kasus HIV AIDS di Kabupaten
Situbondo
selama
tiga
tahun
terakhir
terus
mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Jika dibandingkan dengan tahun 2010 sebanyak 28 kasus HIV/AIDS dan tahun 2011 sebanyak 5 kasus HIV 65 kasus AIDS. Gambar 3.6 berikut menunjukkan
peningkatan
kasus HIV/AIDS
di
Kabupaten
Situbondo tahun 2010 s.d. 2012.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
25
Gambar 3.6.
Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 s.d. 2012
Sumber : Laporan Klinik VCT (Voluntary Conseling Terapy) Kabupaten Situbondo
Berdasarkan laporan data Surveilans diketahui bahwa cara penularan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Situbondo, faktor risiko yang tertinggi adalah hetero seksual sebesar 87%, disusul homoseksual 10% dan penularan dari ibu ke janin sebesar 3%. Sedangkan dari segi kelompok umur, kasus AIDS di Kabupaten Situbondo didominasi oleh kelompok umur seksual aktif dengan kasus terbanyak pada kelompok usia 20-56 tahun, yakni sebesar 92,4% disusul kelompok usia anak balita (1-4 tahun) sebesar 3,2%, kelompok usia remaja 13-19 tahun sebesar 2,5% dan usia di atas 56 tahun sebesar 1,9%. Permasalahan di lapangan terkait penemuan dan penanganan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Situbondo adalah sebagai berikut. 1. Stigma masyarakat masih tinggi sehingga penderita HIV AIDS masih sering diisolasi 2. Obat ARV belum dapat diperoleh di RS dr. Abdoer Rahem Situbondo 3. Kurangnya dukungan dari Stakeholder terhadap Program Pengendalian Penyakit HIV AIDS
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
26
4. Partisipasi tokoh masyarakat masih kurang terhadap Program Pengendalian Penyakit HIV AIDS Upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS yang
sudah
dilakukan
di
Kabupaten
Situbondo
adalah
penyuluhan masyarakat, pendampingan kelompok beresiko tinggi dan intervensi perubahan perilaku, layanan konseling dan testing
HIV,
layanan
Harm
Reduction,
pemeriksaan
berkala
penyakit
menular
pengobatan seksual
dan (IMS),
pengamanan donor darah dan kegiatan lain yang menunjang pemberantasan HIV/AIDS.
d. Pneumonia Pnuemonia merupakan penyebab kematian pada bayi dan balita terbesar di Indonesia. Berdasarkan hasil SUSENAS tahun 2001 diketahui bahwa 80-90% dari seluruh kasus kematian ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) disebabkan oleh Pneumonia. Kondisi tersebut umumnya terjadi pada balita terutama pada kasus gizi kurang dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat (asap rokok, polusi). Upaya dalam rangka pemberantasan penyakit infeksi saluran pernafasan akut lebih difokuskan pada upaya penemuan dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita Pneumonia yang ditemukan. Kecepatan keluarga dalam membawa penderita ke pelayanan kesehatan serta keterampilan petugas dalam menegakkan diagnosa merupakan kunci keberhasilan penanganan penyakit Pneumonia. Jumlah
penderita
Pneumonia
yang
ditangani
di
Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 sebanyak 1.836 kasus, yakni 37,05% dari 4.955 perkiraan kasus yang harus ditemukan (Lampiran Profil Tabel 13). Angka ini masih belum mencapai target 40% yang ditetapkan oleh daerah. Padahal target nasional adalah 100% pada tahun 2015. Pada tahun 2012 Kecamatan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
27
Situbondo menduduki peringkat pertama pencapaian cakupan Pneumonia Balita sebesar 111,38%. Pencapaian cakupan Pneumonia balita Kabupaten Situbondo per kecamatan dapat dilihat pada gambar 3.7 berikut . Gambar 3.7.
Cakupan Pneumonia Balita Kabupaten Situbondo Per Kecamatan Tahun 2012
Keterangan:
≥40%
35%-39,9%
<35%
Sumber : Laporan Bulanan ISPA Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Berdasarkan Gambar 3.7 di atas dapat diketahui bahwa dari 17 Kecamatan di Kabupaten Situbondo, hanya 5 kecamatan yang cakupan penemuan dan penanganan Pneumonia balitanya memenuhi target 40%. Selama tiga tahun terakhir, cakupan Pneumonia Balita di Kabupaten Situbondo selalu rendah dan tidak pernah mencapai target tang diharapkan. Pada tahun 2010 sebesar 39,5% dan tahun 2011 sebesar 36,4%. Hambatan di lapangan terkait rendahnya cakupan Pneumonia balita di Kabupaten Situbondo adalah sebagai berikut: 1. Kurangnya kemampuan petugas dalam menghitung jumlah tarikan
nafas
pada
balita
suspek
Pneumonia
dengan
menggunakan alat Sound Timer 2. Sound Timer Puskesmas banyak yang sudah rusak 3. Kebutuhan Sound Timer belum terpenuhi 4. Kurangnya koordinasi lintas program dan lintas sektor
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
28
5. Pencatatan dan Pelaporan yang kurang tertib 6. Partisipasi tokoh masyarakat masih kurang
e. Diare Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan tertinggi pada anak, terutama anak dibawah usia 5 tahun. Dari hasil survei SDKI 2002-2003, prevalensi diare pada anak-anak kurang dari usia 5 tahun adalah laki-laki 10,8% dan perempuan 11,2%, sedangkan berdasarkan umur, prevalensi tertinggi terjadi pada usia 6-11 bulan (19,4%) dan 12-23 bulan (14,8%). Jumlah
perkiraan
kasus
diare
pada
tahun
2012
sebanyak 26.799 penderita, sedangkan jumlah penderita diare yang di tangani di sarana kesehatan sebesar 35.373 atau sebesar 131,06%. Dengan demikian, cakupan penangan diare tahun 2012 sudah mencapai target yang ditetapkan, yakni sebesar 100%. Dari 17 kecamatan di Kabupaten Situbondo, hanya
Kecamatan
Banyuputih
yang
cakupannya
belum
mencapai target 100% (Lampiran Profil Tabel 16). Tabel 3.2. Hasil Cakupan Diare di Kabupaten Situbondo Tahun 2010-2012
Indikator Target Penemuan (%) Angka Penggunaan Oralit (%) Angka Penggunaan Infus (%)
2010 Target Hasil
Tahun 2011 Target Hasil
2012 Target Hasil
100
123,18
100
126,03
100
131,06
100
100
100
100
100
100
-
-
<1
6,47
<1
2,94
Sumber: Laporan Penderita Diare Per Golongan Umur Puskesmas SeKabupaten Situbondo Tahun 2010-2012
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
29
Meskipun penanganan Diare di Kabupaten Situbondo telah
mencapai
pelaksanaannya
target di
yang
lapangan
diharapkan, masih
namun
dijumpai
dalam
hambatan-
hambatan, yakni : 1. Tata Laksana Penanganan Diare belum dipahami dengan baik oleh petugas sehingga sering terjadi salah penanganan yang mengakibatkan kondisi pasien Diare semakin parah 2. Tim Gerak Cepat KLB Diare belum terbentuk 3. Laporan KLB (W2) belum tertib 4. Kurangnya koordinasi lintas program dan lintas sektor 5. Partisipasi tokoh masyarakat masih kurang Upaya pencegahan dan penanggulangan kasus diare dilakukan melalui sosialisasi kepada masyarakat, pemberian oralit, penggunanaan infus dan penyuluhan ke masyarakat dengan harapan akan terjadi peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini melibatkan peran serta kader kesehatan dalam tatalaksana diare karena dengan penanganan yang cepat dan tepat di tingkat rumah tangga diharapkan dapat mencegah dehidrasi berat yang berakibat kematian.
3.2.2 Penyakit Menular Bersumber Binatang a. Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit Demam Berdarah Dengue atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) karena penyebarannya yang cepat dan berpotensi menimbulkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue yang penularannya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang hidup digenangan air bersih di sekitar rumah.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
30
Nyamuk ini mempunyai kebiasaan menggigit pada saat pagi dan sore hari, umumnya kasus mulai meningkat saat musim hujan. Dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dan untuk melindungi penduduk dari malapetaka yang ditimbulkan penyakit DBD sedini mungkin, maka Provinsi Jawa Timur telah menerbitkan Peraturan Gubernur Jawa Timur tentang Pengendalian DBD, Nomor : 20 Tahun 2011, tanggal 25 Pebruari 2011. Dan telah dilaksanakan Sosialisasi Peraturan Gubernur tersebut tersebut ke lintas sektor terkait di 38 Kabupaten/Kota dan sektor terkait di Provinsi Jawa Timur. Hasil capaian program penendalian penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Situbondo tahun 2008 – 2012 sepeti terlihat pada Tabel 3.3 di bawah ini. Tabel 3.3
Capaian Program Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 s.d. 2012
Indikator Jumlah Penderita Jumlah Kematian Insidens / 100.000 pddk CFR (%) ABJ (%)
Target ≤ 55 ≤1 ≥ 95
2010 686 6 105,46 0,87% 83%
Tahun 2011 184 0 28,2 0 96,62%
2012 88 3 13,40 3,41% 84,91%
Sumber: Laporan Bulanan Penderita DB/DBD/DSS Puskesmas SeKabupaten Situbondo
Kasus DBD yang ditemukan di Kabupaten Situbondo tahun 2012 sebanyak 88 kasus dengan kasus terbanyak di Kecamatan Panji sebesar 18 kasus. Sedangkan Case Fatality Rate (CFR) di Kabupaten Situbondo tahun 2012 masih cukup tinggi, yakni sebesar 3,41% padahal toleransinya hanya ≤1. Kasus kematian akibat DBD terjadi di Kecamatan Asembagus, Besuki dan Mangaran (Lampiran Profil Tabel 23).
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
31
Trend kasus DBD di Kabupaten Situbondo Tahun 2008 s.d. 2012 dapat dilihat pada Gambar 3.8 di bawah ini. Gambar 3.8
Trend Kasus DBD di Kabupaten Situbondo Tahun 2008 s.d 2012
800
686
600 400
502
362
200
185
0 2008
88 2009
2010
2011
2012
Sumber: Laporan Bulanan Penderita DB/DBD/DSS Puskesmas SeKabupaten Situbondo
Selama tiga tahun terakhir, kasus DBD di Kabupaten Situbondo terus mengalami penurunan. Tahun 2010 sebanyak 686 kasus, tahun 2011 sebanyak 185 kasus dan tahun 2012 turun lagi menjadi 88 kasus. Penurunan kasus penderita DBD disebabkan karena faktor perubahan cuaca yang tidak dapat diprediksi sehingga tampak pada tahun 2011 dan 2012 musim kemarau lebih panjang dari musim penghujan. Hambatan di lapangan terkait program penanganan DBD di Kabupaten Situbondo adalah sebagai berikut: 1. POKJANAL (Kelompok Kerja Operasional) DBD tidak aktif 2. Kurangnya koordinasi lintas program dan lintas sektor 3. Pencatatan dan Pelaporan yang kurang tertib, dan 4. Partisipasi tokoh masyarakat masih kurang 5. Belum terbentuknya kelompok Jumantik (Juru Pemantau Jentik) di desa
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
32
Upaya
pemberantasan
DBD
dititikberatkan
pada
penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3 M plus), pemantauan angka bebas jentik (ABJ) serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga. Namun, di tahun 2012 partisipasi masyarakat dalam penanggulangan penyakit DBD masih kurang baik. Hal ini terlihat dari cakupan Angka Bebas Jentik (ABJ) yang hanya sebesar 84,91% dari target ≥95% (Lampiran Profil Tabel 63). Diharapkan pada tahun yang akan datang Angka Bebas Jentik (ABJ) tersebut bisa semakin meningkat, sehingga kesempatan nyamuk untuk berkembang biak akan semakin kecil. b. Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) Penyakit Filariasis adalah penyakit menular kronis yang disebabkan cacing filaria yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening serta merusak sistem limfe. Penyakit filariasis menimbulkan pembengkakan tangan, kaki, granula mammae dan scrotum dan menyebabkan kecacatan seumur hidup serta stigma sosial bagi penderita dan keluarganya. WHO telah menetapkan kesepakatan global untuk melaksanakan
eliminasi
Filariasis
pada
tahun
2020
dan
Indonesia telah sepakat untuk melaksanakan eliminasi bertahap mulai tahun 2002. Upaya eliminasi Filariasis secara nasional dilakukan melalui pemutusan mata rantai penularan dengan pengobatan massal di daerah endemis sekali setahun selama 510 tahun dan penatalaksanaan kasus klinis penyakit Filariasis. Karena sampai saat ini di Jawa Timur belum ada kabupaten/kota yang dinyatakan sebagai daerah endemis Filariasis, maka kegiatan pengobatan massal belum perlu dilaksanakan. Pada tahun 2012 di Kabupaten Situbondo ditemukan satu kasus baru penderita Filariasis, yakni di Kecamatan Kendit (Lampiran ProfilTabel 25).
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
33
3.2.2 Penyakit menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas atau ditekan dengan imunisasi. a. Campak Campak adalah penyakit yang disebabkan virus morbili yang disebarkan melalui droplet dari penderita. Gejala awal penyakit adalah demam, bercak kemerahan, batuk-pilek, mata merah (conjunctivitis) selanjutnya timbul ruam di seluruh tubuh. Penyakit Campak sering menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) dan berdasarkan data dari Depkes menyebutkan frekuensi KLB campak menduduki urutan ke empat setelah DBD, diare dan chikungunya.
Kematian
akibat
campak
pada
umumnya
disebabkan kasus komplikasi seperti meningitis. Kasus campak di Kabupaten Situbondo sepanjang tahun 2012 hasil dari laporan 17 Kecamatan sebanyak 32 kasus (Lampiran Profil Tabel 22). b. Difteri Difteri adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diptheriae dengan gejala awal demam 38˚C, pseudomembrane (selaput tipis) putih keabuan pada tenggorokan (laring, faring, tonsil) yang tak mudah lepas dan mudah berdarah. Dapat disertai nyeri menelan, leher bengkak seperti leher sapi (bullneck) dan sesak nafas disertai bunyi (stridor). Difteri merupakan kasus “Re Emerging Disease” di Jawa Timur karena kasus Difteri sebenarnya sudah menurun pada tahun 1985, namun kembali meningkat pada tahun 2005 saat terjadi KLB di Bangkalan. Dan sejak itu, penyebaran Difteri semakin meluas dan mencapai puncaknya pada tahun 2010
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
34
sebanyak 300 kasus dengan 21 kematian dan Provinsi Jawa Timur merupakan penyumbang kasus Difteri terbesar di Indonesia (74%) bahkan di dunia. Jumlah kasus Difteri di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 sangat tinggi, yakni sebanyak 129 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 7 orang (Case Fatality Rate 5,43%). dan
ketujuh
penderita
difteri
yang
meninggal
tersebut
sebelumnya tidak pernah mendapatkan imunisasi Difteri. Hampir semua kecamatan di Kabupaten Situbondo mengalami kasus KLB Difteri di tahun 2012, kecuali Kecamatan Banyuglugur sebagai satu-satunya kecamatan yang bebas difteri. Kasus Difteri terbanyak tahun 2012 terjadi di Kecamatan Suboh (20 kasus), kemudian Panarukan dan Arjasa (19 kasus) dan di Mangaran sebanyak 18 kasus (Lampiran Profil Tabel 12). Penyakit Difteri di Kabupaten Situbondo mulai muncul tahun 2010 dan mencapai puncaknya pada tahun 2012. Gambar 3.9. di bawah ini menyajikan perkembangan penyakit Difteri di Kabupaten Situbondo dari tahun 2010 s.d 2012. Gambar 3.9. Perkembangan Penyakit Difteri di Kabupaten Situbondo tahun 2010 s.d. 2012
Sumber: Laporan KLB Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Upaya
menekan
kasus
Difteri,
dilakukan
melalui
imunisasi dasar pada bayi dengan vaksin DPT+HB. Vaksin tersebut diberikan 3 kali yakni pada usia 2 bulan, 3 bulan dan 4
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
35
bulan. Selain itu karena terjadi lonjakan kasus pada usia sekolah maka imunisasi tambahan TD juga diberikan untuk anak SD/sederajat kelas 4-6 dan SMP di 10 Kabupaten dan 1 Kota yaitu Gresik, Sidoarjo, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Blitar, Banyuwangi, Pasuruan, Mojokerto dan Kota Surabaya.
c. Pertusis Pertusis adalah penyakit yang disebabkan bakteri Bardetella pertusis dengan gejala batuk beruntun disertai tarikan nafas hup (whoop) yang khas dan muntah. Lama batuk bisa 1-3 bulan sehingga disebut batuk 100 hari. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak berusia dibawah satu tahun dan penularannya melalui droplet atau batuk penderita . Pada tahun 2012 di Kabupaten Situbondo ditemukan satu kasus Pertusis yang terjadi di Kecamatan Asembagus (Lampiran Profil Tabel 21). Upaya pencegahan kasus Pertusis dilakukan melalui imunisasi DPT+HB sebanyak 3 kali yaitu saat usia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan atau usia yang lebih dari itu tetapi masih dibawah 1 tahun (usia s/d 11 bulan).
d. Tetanus Neonatorum Tetanus
neonatorum
(TN)
adalah
penyakit
yang
disebabkan Clostridium tetani pada bayi (umur < 28 hari) yang dapat
menyebabkan
kematian.
Penanganan
Tetanus
neonatorum tidak mudah, sehingga yang terpenting adalah upaya pencegahan melalui pertolongan persalinan yang higienis dan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) ibu hamil serta perawatan tali pusat. Di Jawa Timur ada beberapa daerah yang selalu ada kasus setiap tahunnya, yakni Blok Madura dan Blok Besuki (Banyuwangi, Jember, Bondowoso dan Situbondo). Kedua
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
36
wilayah
tersebut
termasuk
dalam
wilayah
Tapal
Kuda,
merupakan suatu daerah dimana banyak penolakan masalah imunisasi oleh sekelompok masyarakatnya sehingga hampir semua kasus PD3I selalu tinggi di wilayah tersebut. Jumlah kasus Tetanus Neonatorum di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 sebanyak 3 kasus dan semuanya meninggal. Dari ketiga kasus tersebut semuanya tidak pernah mendapatkan
imunisasi
Tetanus
Neonatorum
sebelumnya
(Lampiran Profil Tabel 21). Selama lima tahun terakhir, kasus Tetanus Neonatorum selalu muncul di Kabupaten Situbondo, bahkan tahun ini merupakan kasus terbanyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Trend kasus TN di Kabupaten Situbondo Tahun 2008 s.d. 2012 disajikan pada Gambar 3.10 berikut. Gambar 3.10
Trend Kasus Tetanus Neonatorum (TN) Kabupaten Situbondo Tahun 2008 – 2012
di
Sumber: Laporan KLB Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
e. AFP (Acute Flacid Paralysis) Poliomyelitis/polio merupakan penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan virus polio. Cara penularan Polio terbanyak melalui mulut ketika seseorang mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi lendir, dahak atau
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
37
feses penderita polio. Virus masuk aliran darah ke sistem saraf pusat
menyebabkan
otot
melemah
dan
kelumpuhan,
menyebabkan tungkai menjadi lemas secara akut. Penyakit polio harus dibuktikan masih ada atau sudah tidak ada dengan dibuktikan penemuan kasus AFP (Acute Flaccid Paralysis). Kegiatan surveilans AFP menjadi salah satu kunci dalam mencapai Eradikasi Polio (Erapo), sehingga diharapkan suatu saat dunia ini akan bebas dari penyakit Polio. Trend penemuan kasus AFP di Kabupaten Situbondo dari tahun tahun 2008 s.d. 2012 dapat dilihat pada Gambar 3.18 di bawah ini. Pada tahun 2012 di Kabupaten Situbondo ditemukan 14 kasus AFP dari 144.114 jumlah penduduk < 15 tahun, sehingga AFP rate pada tahun 2012 sebesar 9.71 per 100.000 penduduk < 15 tahun (Lampiran Profil Tabel 9). Target penemuan kasus AFP pada tahun 2012 adalah ≥ 2, sehingga dapat dikatakan bahwa Kabupaten Situbondo sudah mencapai target. Trend Penemuan Kasus AFP Tahun 2009 s.d. 2012 di Kabupaten Situbondo dapat dilihat pada Gambar 3.11 berikut. Gambar 3.11 Trend Penemuan Kasus AFP di Kabupaten Situbondo Tahun 2009 s.d. 2012
Sumber: Laporan KLB Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
38
Berdasarkan Gambar 3.11 di atas diketahui bahwa penemuan kasus AFP di Kabupaten Situbondo selama empat tahun terakhir cenderung meningkat. Pada tahun 2010 dan 2011 masing-masing sebanyak 3 dan 6 kasus. Keberhasilan ini tidak lepas dari adanya peningkatan kinerja petugas surveilans di Puskesmas yang secara aktif melaporkan dan melacak kasus AFP. Hal ini berarti pengetahuan petugas di lapangan terkait definisi operasional KLB dan cara penanggulangannya sudah semakin membaik.
3.3 STATUS GIZI MASYARAKAT Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan sumberdaya manusia yang sehat dan berkualitas. Jika ditelusuri, masalah gizi terjadi di setiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa, dan usia lanjut. Periode
dua
tahun pertama
kehidupan
seorang anak
merupakan masa kritis, karena pada masa ini terjadi pertumbuha dan perkembanagn yang sanagt pesat. Oleh karena itu gangguan gizi yang terjadi pada masa ini dapat berifat permanen, artinya tidak dapat dipulihkan walaupun kebutuhan gizi pada masa selanjutnya dapat terpenuhi. Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikatorindikator, antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, anemia gizi besi pada ibu dan pekerja wanita dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Adapun indikatorindikator yang sangat berperan menentukan status gizi masyarakat antara lain sebagai berikut. 1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Berat badan lahir rendah (kurang dari 2500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang amat berpengaruh terhadap kematian bayi. Kasus BBLR di bedakan dalam dua
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
39
kategori yaitu BBLR karena prematur (usia kandungan < 37 minggu) dan BBLR karena Intrauterine Growth Retardation (IUGR) yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. BBLR karena IUGR umumnya disebabkan
karena
status gizi ibu hamil yang buruk atau menderita sakit yang dapat memperberat kehamilan. Dari Situbondo
laporan tahun
LB3
KIA
2012diketahui
Puskesmas bahwa
se-Kabupaten
jumlah
BBLR
di
Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 sebanyak 480 bayi, yakni 5,28% dari bayi baru lahir ditimbang dengan kasus BBLR tertinggi terjadi di Kecamatan Banyuputih sebanyak 56 kasus dan kasus BBLR terendah di Kecamatan Suboh sebanyak 11 kasus (Lampiran Profil Tabel 26). Pada tahun 2012 di Kabupaten Situbondo kasus BBLR merupakan penyebab kematian terbesar pada Neonatal (0-28 hari), yakni sebesar 40,18%, kemudian disusul Asfiksia (31,25%) dan Kelainan Bawaan (16,07%). Berikut ini disajikan gambaran lengkap penyebab kematian neonatal di Kabupaten Situbondo Tahun 2012. Gambar 3.12. Penyebab Kematian Neonatal Situbondo Tahun 2012
di
Kabupaten
Sumber: Laporan LB3 Puskesmas Tahun 2012
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
40
Besarnya kematian karena BBLR banyak disebabkan karena ANC yang kurang berkualitas serta kompetensi petugas dalam manajemen BBLR yang masih kurang.
3.4 GAMBARAN PENYAKIT DI PUSKESMAS Gambar berikut
ini menunjukkan
10 (sepuluh) penyakit
terbanyak yang diderita penduduk Kabupaten Situbondo yang tercatat di Puskesmas. Penyakit yang terbanyak diderita adalah penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat (21,43%) dan diikuti penyakit infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas (20,28%). Gambar 3.13 di bawah ini menyajikan gambaran Sepuluh Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kabupaten Situbondo Tahun 2012. Gambar 3.13
Sepuluh Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Sumber: Laporan LB1 Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
41
BAB 4
SITUASI UPAYA KESEHATAN Masyarakat sehat merupakan investasi yang sangat berharga dalam mencapai tujuan pembanguanan kesehatan. Untuk mencapai keadaan tersebut di Kabupaten Situbondo telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan seperti yang tergambar dalam uraian dibawah ini :
4.1 PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut :
4.1.1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa berpengaruh pada kesehatan janin di kandungan, saat kelahiran hingga masa pertumbuhan bayi dan anaknya. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan secara teratur pada masa kehamilan guna menghindari gangguan atau segala sesuatu yang membahayakan kesehatan ibu dan janin di kandungannya. Adapun pelayanan kesehatan yang diberikan : a. Pelayanan Antenatal (ANC) Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
42
antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Pelayanan antenatal meliputi pengukuran berat badan, pengukuran lingkar lengan atas (LILA), pengukuran tekanan darah, pengukuran tinggi fundus uteri, penghitungan denyut jantung janin (DJJ), penentuan presentasi janin, pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT), pemberian tablet tambah darah (tablet besi), pemeriksaan laboratorium (rutin dan khusus seperti Pemeriksaan golongan darah, pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb), Pemeriksaan protein dalam urin, pemeriksaan kadar gula darah, pemeriksaan darah Malaria, pemeriksaan tes Sifilis, pemeriksaan HIV, pemeriksaan BTA) dan tatalaksana atau penanganan kasus atau 10 T. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ke tiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil. Cakupan K1 Kabupaten Situbondo tahun 2012 adalah sebesar 87,06% dengan cakupan tertinggi di Kecamatan Jangkar sebesar 94,12% dan yang terendah di Kecamatan Sumbermalang sebesar 70,02%. Sedangkan untuk cakupan K4 Kabupaten Situbondo tahun 2012 hanya sebesar 75,21% dan belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 92%. Cakupan K4 tertinggi adalah Kecamatan Situbondo (80,76%) dan yang terendah adalah Kecamatan Sumbermalang (49,45%). Dari 17 Kecamatan di Kabupaten Situbondo, tidak ada satu pun
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
43
kecamatan yang mencapai target yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena sasaran ibu hamil dari BPS berdasarkan SP 2010 baru diluncurkan pada akhir tahun 2012 dan angkanya jauh lebih tinggi dibandingkan sasaran ibu hamil sebelumnya, yakni selisih 1.598 ibu hamil (Cakupan K4 sebelum perubahan sasaran adalah sebesar 87,63%). Cakupan K4 per Kecamatan dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut. Gambar 4.1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Situbondo Tahun 2012
K4
Kabupaten
Sumber: Laporan bulanan PWS KIA Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 Kabupaten Situbondo sejak tahun 2011 s.d. tahun 2012 belum pernah mencapai target yang diharapkan. Namun,angka tersebut telah mengalami peningkatan selama tiga tahun terakhir. Trend Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Tahun 2009 – 2012 dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
44
Gambar 4.2 Trend Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Kabupaten Situbondo Tahun 2009 - 2012
Sumber: Laporan bulanan PWS KIA Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Hambatan yang dijumpai di lapangan terkait rendahnya cakupan K4 adalah kunjungan ibu hamil trimester I yang lolos dan mapping (pendataan) ibu hamil yang belum maksimal. Hal ini berarti, masih perlu adanya peningkatan kinerja terutama dari pihak petugas kesehatan agar lebih giat lagi melakukan upayaupaya yang mampu mencapai target cakupan yang telah ditetapkan, seperti sistem pencatatan dan pelaporan yang lebih baik
dan
peningkatan
motivasi
tenaga
kesehatan
untuk
Kebidanan
yang
melakukan kegiatan sweeping bumil.
b. Ibu
Hamil
dengan
Risti/Komplikasi
Ditangani Ibu hamil risti/komplikasi adalah ibu hamil dengan keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian bagi ibu maupun bayinya. Cakupan Ibu hamil risti/komplikasi Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 adalah sebesar 85,15%. Angka ini sudah mencapai target yang telah ditetapkan, yakni sebesar 80%. Cakupan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
45
komplikasi kebidanan ditangani per kecamatan dapat dilihat pada Gambar 4.3 di bawah ini. Gambar 4.3 Peta Cakupan Komplikasi Kebidanan Ditangani Di Kabupaten Situbondo Tahun 2012
≥80%
Keterangan:
75%-79,9%
<75%
Sumber: Laporan bulanan PWS KIA Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Berdasarkan Gambar 4.3 di atas terlihat masih ada 9 kecamatan di Kabupaten Situbondo yang cakupannya di bawah target, untuk itu perlu penguatan Puskesmas PONED agar cakupan komplikasi kebidanan ditangani dapat mencapai target yang
diharapkan.
Selain
itu,
perlu
adanya
pemantapan
pemahaman definisi operasional komplikasi kebidanan pada bidan agar pencatatan dan pelaporan menjadi lebih baik. c. Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan (Linakes) Linakes adalah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang profesional (dengan kompetensi kebidanan) dimulai dari lahirnya bayi, pemotongan tali pusat sampai keluarnya placenta. Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi di masa persalinan. Hal ini antara lain disebabkan karena pertolongan persalinan yang tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (profesional).
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
46
Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Linakes) pada tahun 2011 di Propinsi Jawa Timur adalah sebesar 96,07 % Dari 38 Kabupaten Kota di Jawa Timur, Situbondo termasuk salah satu Kabupaten dari empat Kabupaten yang belum mencapai target selain Bondosowo, Pamekasan dan Trenggalek (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2011). Laporan PWS Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo tahun 2012 menunjukkan bahwa cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 82% dengan cakupan tertinggi di Kecamatan Panarukan sebesar 88,07% dan yang terendah di Kecamatan Sumbermalang sebesar 69,72% (Tabel 28). Angka ini jauh dari target yang diharapkan, yakni sebesar 94%. Hal ini terjadi karena sasaran ibu bersalin dari BPS berdasarkan SP 2010 baru diluncurkan pada akhir tahun 2012 dan angkanya jauh lebih tinggi dibandingkan sasaran ibu bersalin sebelumnya, yakni selisih 1.527 ibu bersalin (Cakupan persalinan nakes sebelum perubahan
sasaran
adalah
sebesar
95,64%).
Cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan per Kecamatan dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut. Gambar 4.4. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Sumber: Laporan bulanan PWS KIA Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
47
Sedangkan Trend Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Tahun 2008 – 2012 dapat dilihat pada Gambar 4.5 berikut. Gambar 4.5 Trend Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2008 s.d. 2012
Sumber: Laporan bulanan PWS KIA Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Gambar 4.5 di atas menunjukkan bahwa cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Situbondo terus mengalami peningkatan selama empat tahun terakhir meskipun belum mencapai target yang diharapkan. Hambatan yang dijumpai di lapangan terkait hal ini adalah masih adanya dukun yang aktif menolong persalinan. Tahun 2012 tercatat 264 persalinan ditolong oleh dukun (Laporan LB3 Puskesmas SeKabupaten Situbondo tahun 2012). Oleh karena itu, diperlukan review
kemitraan
bidan
dukun
dan
sosialisasi
kepada
masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang persalinan aman di sarana pelayanan kesehatan.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
48
d. Pelayanan Nifas Masa nifas adalah masa 6 jam – 42 hari setelah persalinan dimana organ reproduksi mengalami pemulihan untuk kembali normal. Akan tetapi pada umumnya, organ-organ reproduksi akan kembali normal pasca persalinan. Kunjungan nifas bertujuan untuk deteksi dini komplikasi dengan melakukan kunjungan minimal sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu: 1) Kunjungan nifas pertama pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2) Kunjungan nifas kedua dilakukan dilakukan pada minggu ke-2 setelah persalinan; 3) Kunjungan nifas ke-3 dilakukan
minggu
ke-6
setelah
persalinan.
Diupayakan
kunjungan nifas ini dilakukan bersamaan dengan kunjungan neonatus di Posyandu (Kemkes RI, 2009). Pada tahun 2012 di Kabupaten Situbondo cakupan pelayanan nifas sebesar 81,11% dengan pencapaian tertinggi di Kecamatan Jangkar sebesar 86,67% dan yang terendah di Kecamatan Sumbermalang sebesar 66,28% (Tabel 28). Angka ini masih jauh dari target yang diharapkan, yakni sebesar 95%. Cakupan pelayanan nifas per kecamatan tahun 2012 dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut. Gambar 4.6 Cakupan Pelayanan Nifas di Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Sumber: Laporan bulanan PWS KIA Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
49
Gambar 4.6 di atas menunjukkan bahwa semua kecamatan di Kabupaten Situbondo tidak satu pun yang memenuhi target yang diharapkan. Hambatan yang ditemui di lapangan terkait pelayanan nifas adalah pasien lahir di dukun dan tidak akses ke tenaga kesehatan. Dengan demikian, perlu diambil langkahlangkah solusi sebagai berikut, yakni peningkatan kemitraan bidan
dukun,
peningkatan
peran
kader,
mengoptimalkan
pelaksanaan program P4K dan peningkatan cakupan persalinan nakes.
e. Pelayanan Kesehatan Neonatus Bayi usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang rentan gangguan kesehatan. Upaya untuk mengurangi resiko tersebut adalah melalui pelayanan kesehatan pada neonatus minimal tiga kali yaitu dua kali pada usia 0 -7 hari dan satu kali pada usia 8 – 28 hari atau disebut KN lengkap. Pelayanan
kesehatan
yang
diberikan
meliputi
pelayanan
kesehatan neonatus dasar (tindakan resustasi, percegahan hipotermia,
ASI
dini-ekslusif,
pencegahan
infeksi
berupa
perawatan mata, tali pusat dan kulit), pemberian Vitamin K, imunisasi, manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah pada ibunya. Cakupan kunjungan neonatus lengkap di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 sebesar 90,53% dengan cakupan tertinggi di Kecamatan Kendit sebesar 103,26% dan yang terendah di Kecamatan Banyuglugur sebesar 80,79% (Lampiran Profil Tabel 36). Cakupan kunjungan neonatus lengkap per kecamatan dapat dilihat pada Gambar 4.7 berikut.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
50
Gambar 4.7 Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap Di Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Sumber: Laporan bulanan PWS KIA Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
f.
Neonatal Komplikasi Ditangani Neonatal risti/komplikasi adalah keadaan neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian serta kecacatan seperti asfiksia, hipotermi, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan, kelainan kongenital termasuk klasifikasi kuning pada MTBS. Dalam pelayanan neonatus, sekitar 15% diantara neonatus yang dilayani bidan di Puskesmas tergolong dalam kasus risti/komplikasi yang memerlukan penanganan lebih lanjut. Cakupan neonatal komplikasi ditangani di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 adalah sebesar 68,77% dari target 75% yang ditetapkan. Pencapaian tertinggi di Kecamatan Bungatan sebesar 117,73% dan yang terendah di Kecamatan Mangaran sebesar 40,79% (Lampran Profil Tabel 31). Cakupan neonatal komplikasi ditangani per kecamatan dapat dilihat pada Gambar 4.8 berikut.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
51
Gambar 4.8. Peta Cakupan Neonatal Komplikasi Ditangani Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Keterangan:
≥75%
70%-74,9%
<70%
Sumber: Laporan bulanan PWS KIA Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Berdasarkan
Gambar 4.8
di atas
hanya
ada
lima
kecamatan yang cakupannya sudah memenuhi target yang diharapkan, sedangkan sisanya 12 kecamatan cakupannya masih belum memenuhi target. Kendala yang dihadapi di lapangan
terkait
komplikasi
neonatal
ditangani
adalah
pemahaman definisi operasional oleh tenaga kesehatan yang masih kurang serta administrasi yang belum tertib sehingga kasus komplikasi tidak dilaporkan. Dengan demikian, perlu pemantapan kembali definisi operasional tentang komplikasi neonatal dan melakukan pembinaan dan bimbingan teknis kepada bidan sehingga setiap kasus komplikasi terlaporkan.
g. Kunjungan Bayi Cakupan
kunjungan
bayi,
didapat
dari
perhitungan
persentase jumlah kunjungan anak usia kurang dari satu tahun (29 hari-11 bulan) yang telah memperoleh empat kali pelayanan kesehatan sesuai standar dibagi dengan jumlah bayi yang ada di wilayah kerja pada ku run waktu tertentu. Diasumsikan bayi yang berusia 12 bulan telah mendapat 4 kali pelayanan kesehatan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
52
sesuai
standar
yaitu
memperoleh
imunisasi
lengkap,
mendapatkan vitamin A 1x, dilakukan pemantauan tumbuh kembang sebanyak 4x dan kalau sakit dilakukan manajemen terpadu balita sakit (MTBS). Cakupan kunjungan bayi Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 adalah sebesar 87,96% dan masih belum mencapai target yang
ditetapkan,
yakni
sebesar
90%.
kecamatan Kapongan sebesar 113,63%
Cakupan
dan
yang
tertinggi terendah
Kecamatan Banyuglugur sebesar 70,73% (Lampiran Profil Tabel 37). Gambaran kunjungan bayi per Kecamatan di Kabupaten Situbondo dapat diamati pada peta di bawah ini. Gambar 4.9. Peta Cakupan Kunjungan Bayi Kabupaten Situbondo Tahun 2012
≥90%
Keterangan:
85%-89,9%
<85%
Sumber: Laporan bulanan PWS KIA Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Gambar
4.9
di
atas
menunjukkan
bahwa
dari
17
Kecamatan yang ada di Kabupaten Situbondo baru tujuh kecamatan yang memenuhi target yang diharapkan. Hambatan di lapangan terkait rendahnya cakupan kunjungan bayi adalah imunisasi bayi yang tidak lengkap dan pelaksanaan Deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) yang belum optimal karena jumlah tenaga terlatih masih kurang. Langkah-langkah penyelesaian
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
53
masalah tersebut kedepannya adalah koordinasi lintas program dengan bidang P2P (Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit) untuk meningkatkan cakupan imunisasi dan Pelatihan DDTK/ deteksi dini tumbuh kembang balita bagi bidan.
h. Cakupan Pelayanan Anak Balita Cakupan
pelayanan
pemantauan pertumbuhan
anak
balita
yaitu
pelayanan
setiap bulan minimal 8x dalam
setahun dan pemantauan perkembangan 2 kali setahun dan suplementasi vit A dosis tinggi 2 kali setahun yang tercatat di kohort anak balita dan pra sekolah, buku KIA/KMS, atau buku pencatatan dan pelaporan lainnya. Cakupan pelayanan anak balita Kabupaten Situbondo tahun 2012 adalah 63,32%, sedangkan target yang ditetapkan Kabupaten sebesar 65% dan yang ditetapkan Propinsi sebesar 83%. Cakupan tertinggi di Kecamatan Kapongan (84,97%) dan yang
terendah
di
Kecamatan
Sumbermalang
(37,47%)
(Lampiran Profil Tabel 43). Cakupan pelayanan anak balita per kecamatan dapat dilihat pada Gambar 4.10 di bawah ini. Gambar 4.10 Peta Cakupan Pelayanan Anak Balita Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Keterangan:
≥65%
60%-59,9%
<60%
Sumber: Laporan bulanan PWS KIA Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
54
Gambar 4.10 di atas menunjukkan bahwa dari 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Situbondo tujuh kecamatan sudah memenuhi target 65% yang ditetapkan oleh Kabupaten, tetapi tidak satu pun kecamatan yang memenuhi target 83% yang ditetapkan Propinsi Jawa Timur. Hambatan di lapangan terkait rendahnya cakupan kunjungan anak balita adalah pelaksanaan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) yang belum optimal. Dengan demikian, perlu untuk lebih memaksimal pelaksaan DDTK, baik di dalam maupun di luar gedung serta meningkatkan kunjungan balita di posyandu. 4.1.2 Pelayanan Keluarga Berencana Usia subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan. Menurut hasil penelitian diketahui bahwa usia subur wanita antara usia 15-49 tahun. Oleh karena itu, untuk mengatur atau menjarangkan kehamilan maka prioritas program Keluarga Berencana adalah Pasangan Usia Subur (PUS). Dari lampiran profil Tabel 35 dapat dilihat bahwa jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di 17 Kecamatan di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 sebesar 122.840, sedangkan yang menjadi peserta KB aktif sebesar 95.901 (78,07%) dan peserta KB baru sebanyak 13.594 (11,07%). Metode KB yang dipergunakan untuk peserta KB terbagi atas metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yang terdiri Medis Operatif Wanita (MOW) / Medis Operatif Pria (MOP), IUD, dan implant, sedangkan untuk metode kontrasepsi jangka pendek (non MKJP) terdiri dari suntik, pil, kondom, obat vagina dan lainnya. Cakupan tahun 2012 metode yang paling banyak digunakan oleh peserta KB aktif adalah metode non MKJP dengan pilihan terbanyak adalah suntik sebesar 54,37% (Lampiran profil Tabel 33). Kecenderungan ini juga terjadi pada peserta KB baru yaitu lebih banyak menggunakan metode non MKJP dengan pilihan terbanyak
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
55
adalah menggunakan suntik sebesar 61,72% (Lampiran Profil Tabel 34). Hasil pelaksanaan Keluarga Berencana 4 (empat) tahun terakhir dapat dilihat seperti Tabel 4.1 di bawah ini. Tabel 4.1 Hasil Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Situbondo Tahun 2009 – 2012 Indikator KB Baru KB Aktif Drop Out Kegagalan Komplikasi Efek Samping
Target/Toleransi Terjadi Peningkatan dari tahun ke tahun (%) 70% Terjadi penurunan dari tahun ke tahun (%) 0,19% 3,5% 12,5%
2009
2010
2011
2012
9,7
11
13
11,2
63,3
70,8
75
78,07
4,3
1,2
6
18,6
0,01 0,3 9,6
0,008 0,04 4,7
0,02 0 8
0,02 0,3 8,7
Sumber : Laporan LB3 KUSUB Puskesmas
Dari Tabel 4.1 di atas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Terjadi pencapaian peningkatan Cakupan KB aktif dari tahun 2009 ke 2012 menjadi 78,07%. Hal ini dikaitkan dengan Peningkatan kompetensi petugas baik dalam pelayanan maupun konseling dan Perbaikan dalam sistem pencatatan pelaporan. b. Untuk KB Baru dari tahun 2008 ke 2009, 2010 dan 2011 terjadi perubahan denominator, dari PPM ke PUS (sesuai petunjuk Kemenkes RI) sehingga berpengaruh pada pencapaian KB baru yang cukup signifikan c. Drop out terjadi peningkatan dikarenakan adanya perbedaan persepsi petugas dalam definisi operasional Drop Out sehingga dalam Moment khusus banyak KB ganti cara di masukkan dalam Drop Out d. Kegagalan dan komplikasi cenderung menurun hal ini disebabkan kompetensi petugas yang meningkat baik dalam pelayanan kontrasepsi maupun konseling KB
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
56
e. Efek samping meningkat namun hal ini masih bersifat fisiologis sebagai akibat pemakaian kontrasepsi namun masih dibawah angka toleransi (12,5%). Penyebab umumnya adalah faktor alat kontrasepsi yang harus lebih diperhatikan kualitasnya. Meskipun program KB di Kabupaten Situbondo bisa dikatakan berhasil karena cakupan KB aktifnya yang memenuhi target, bukan berarti dalam pelaksanaannya di lapangan tidak dijumpai hambatan. Hambatan yang dijumpai di lapangan terkait program KB adalah sebagai berikut. 1. Bidan wilayah masih banyak yang tidak mengisi register kohort KB dengan benar sehingga data menjadi tidak valid 2. Register kohort 2 tahun sekali harus menulis ulang, padahal 1 bidan sasaran peserta aktifnya sudah sangat banyak 3. Banyak peserta aktif yang kunjungan ulangnya tidak ke bidan yang sama sehingga menyulitkan pelacakan 4. Sasaran PUS yang digunakan hasil dari BPS padahal bidan sendiri juga rutin melakukan pendataan dan hasilnya berbeda jauh (muncul kesenjangan) Dari permasalahan di atas, maka alternatif pemecahan masalah kedepannya adalah dengan menganjurkan bidan untuk melacak akseptor KB sebelum men-Drop Out-kan dan meningkatkan kemitraan bidan PNS dan BPS murni untuk memudahkan pelacakan peserta KB aktif.
4.1.3 Pelayanan Imunisasi Pelayanan
imunisasi
merupakan
bagian
dari
upaya
pencegahan dan pemutusan mata rantai penularan pada penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan program imunisasi adalah angka UCI (Universal Child Immunization). Pada awalnya UCI dijabarkan sebagai tercapainya cakupan imunisasi lengkap minimal 80% untuk tiga jenis antigen yaitu DPT3,
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
57
Polio dan campak. Namun sejak tahun 2003, indikator perhitungan UCI sudah mencakup semua jenis antigen. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut juga tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap penularan PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi). Adapun sasaran program imunisasi ádalah bayi (0-11 bulan), ibu hamil, WUS dan murid SD. Cakupan UCI Desa di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 sebesar 85,29%, yakni 116 desa dari 136 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Situbondo (Lampiran Profil Tabel 38). Target nasional yang ditetapkan adalah 95%, sedangkan target daerah adalah 85%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa UCI Desa Kabupaten Situbondo tahun 2012 telah mencapa target daerah meskipun masih belum mencapai target nasional. Gambar 4.11 ini menunjukkan Cakupan Desa/Kelurahan UCI tahun 20082012 di Kabupaten Situbondo. Gambar
4.11
Cakupan Desa/Kelurahan UCI (Universal Child Imunization) Kabupaten Situbondo Tahun 2008 2012
Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas, BPS/DPS dan Rumah Sakit
Melihat pencapaian tersebut tampak bahwa hasil cakupan imunisasi masih belum maksimal dan belum mencapai target.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
58
Hambatan dan kendala yang dihadapi di lapangan terkait program imunisasi di Kabupaten Situbondo adalah Jadwal posyandu yang tidak tetap karena medan sulit dan masyarakat ada yang beraktivitas
saat
pelayanan
posyandu,
adanya
penolakan
masyarakat untuk diimunisasi, petugas kesehatan kurang dan banyak yang merangkap. Oleh karena itu, masih perlu adanya upaya penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat dengan melibatkan para tokoh masyarakat yang berpotensial sebagai upaya untuk mempertahankan dan atau meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat untuk berkunjung ke posyandu. Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG, DPT (3 kali), Polio (4 kali), Hepatitis B (3 kali) dan imunisasi campak (1 kali), yang dilakukan melalui pelayanan rutin di Posyandu dan fasilitas
kesehatan
lainnya.
Cakupan
imunisasi
Kabupaten
Situbondo tahun 2012 untuk BCG sebesar 93,21%, DPT 1 + HB1 sebesar 93,68%, DPT 3 + HB3 sebesar 92,52%, Polio 3 sebesar 93,89%, Campak sebesar 90,62%. Persentase drop out imunisasi sebesar 3,27% (Lampiran Profil Tabel 38 dan 39). Upaya peningkatan kualitas imunisasi dilaksanakan melalui kampanye,
peningkatan
skill
petugas
imunisasi,
kualitas
penyimpanan vaksin dan sweeping sasaran.
4.1.4 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut seharusnya dilakukan sejak dini. Usia sekolah dasar merupakan saat yang tepat untuk dilakukan upaya kesehatan gigi dan mulut, karena pada usia tersebut merupakan awal tumbuh kembangnya gigi permanen dan merupakan kelompok umur dengan resiko kerusakan gigi yang tinggi. Kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan dalam bentuk upaya promotif, preventif, dan kuratif sederhana seperti pencabutan, pengobatan, penambalan sementara dan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
59
tetap. Pelayanan gigi dan mulut di puskesmas terdiri atas pelayanan dasar gigi yang dilakukan di poli gigi di puskesmas dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dengan kegiatan sikat gigi masal dan pemeriksaan gigi murid di wilayah masing-masing Puskesmas. Hasil Program UKGS di Kabupaten Situbondo Tahun 2011 – 2012 disajikan pada Gambar 4.12 berikut. Gambar 4.12 Hasil Program UKGS di Kabupaten Situbondo Tahun 2011 – 2012
Sumber: Rekapitulasi Laporan Bulanan Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas Tahun 2012
Berdasarkan Gambar 4.12 di atas terlihat bahwa, baik angka tumpatan gigi tetap maupun pencabutan gigi tetap terjadi penurunan yang cukup signifikan dari tahun 2011 ke tahun 2012. Kkemungkinan yang terjadi adalah kesadaran anak sekolah SD/MI terhadap kesehatan gigi semakin baik atau karena berkurangnya sarana pelayanan gigi di Puskesmas seperti yang terjadi yang tega dokternya dialihkan ke RSUD Besuki, sehingga program UKGS di Puskesmas Besuki tahun 2012 tidak berjalan. Sedangkan pemeriksaan gigi terhadap anak SD/MI pada tahun 2012 menunjukkan bahwa dari 16.541 murid yang diperiksa, yang memerlukan tindakan perawatan gigi sebanyak 9.482 anak (57,32%). Anak yang memerlukan perawatan dari hasil kegiatan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
60
UKGS tersebut perlu dilakukan rujukan untuk mendapatkan perawatan di Puskesmas. Dari data yang diperoleh untuk tahun 2012 yang mendapatkan perawatan hanya sebanyak 5.375 atau 56,69%
(Lampiran
Profil
Tabel
53).
Hal
ini
kemungkinan
disebabkan masih rendahnya tingkat kesadaran orang tua terhadap kesehatan gigi anak dan adanya ketakutan dari anak terhadap alat kesehatan gigi. Kondisi seperti itu hendaknya segera ditindaklanjuti dengan upaya penyuluhan yang intensif oleh petugas kesehatan sehingga baik orang tua maupun anak-anak mengerti pentingnya fungsi gigi bagi kesehatannya.
4.1.5 Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja Pelayanan kesehatan pada kelompok usia sekolah dan remaja dilakukan dengan pelaksanaan pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan kesehatan pada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS dan dokter kecil. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat di kabupaten Situbondo tahun 2012 sebesar 105,27% (Lampiran Profil Tabel 46). Cakupan ini melebihi 100%. Hal ini disebabkan karena sasaran anak usia 7 tahun dari BPS berdasarkan SP 2010 baru diluncurkan pada akhir tahun 2012 dan angkanya lebih rendah dibandingkan sasaran
sebelumnya, yakni selisih
579 anak
(Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat sebelum perubahan sasaran adalah sebesar 99,06%). Kendala yang dihadapi di lapangan terkait program ini adalah kehadiran siswa pada saat penjaringan tidak semua dapat hadir di sekolah
sehingga
siswa
yang
bersangkuatan
tidak
dapat
mendapatkan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, pemberian pemahaman
tentang
pentingnya
skreening
harus
terus
disosialisasikan, baik pada guru, orang tua maupun murid yang bersangkutan.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
61
4.1.6 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila (Usia Lanjut) Seiring dengan bertambahnya Umur Harapan Hidup (UHH) maka keberadaaan para lanjut usia tidak dapat diabaikan begitu saja, karena dengan meningkatnya kualitas usia, maka beban ketergantungan dan biaya kesehatan yang ditimbulkannya akan semakin berkurang. Di sisi lain, peningkatan penduduk usia lanjut mengakibatkan meningkatnya penyakit degeneratif di masyarakat. Jumlah pra usila dan usila di kabupaten Situbondo tahun 2012 sebanyak 204.346 orang namun baru 74.222 orang atau 68,83% yang mendapatkan pelayanan kesehatan (Lampiran Profil Tabel 48). Jika dibandingkan dengan tahun 2010 dan 2011 adalah 34% dan 59%, maka terjadi peningkatan. Masih rendahnya cakupan pelayanan kesehatan bagi warga pra usila dan usila mungkin dikarenakan belum berfungsinya posyandu lansia secara optimal dan kurangnya minat lansia untuk berkunjung ke posyandu lansia, sehingga frekuensi pra usila dan usila kontak dengan tenaga kesehatan masih sangat kurang. Dibutuhkan
koordinasi
dan
peran
serta
masyarakat
untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan pada pra usila dan usila dan kreativitas petugas kesehatan untuk membuat terobosan menarik agar para lansia mau datang ke posyandu.
4.1.7 Kunjungan Pelayanan Kesehatan Dasar Sebagian
besar
sarana
pelayanan
di
Puskesmas
dipersiapkan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi pasien melalui pelayanan rawat jalan dan pelayanan rawat inap bagi puskesmas dengan tempat tidur (Puskesmas perawatan). Sementara rumah sakit yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas merupakan sarana rujukan bagi Puskesmas terhadap kasus-kasus yang membutuhkan penanganan lebih lanjut melalui perawatan rawat inap, disamping tetap menyediakan pelayanan rawat jalan bagi masyarakat yang langsung datang ke rumah sakit.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
62
Pemanfaatan masyarakat terhadap Puskesmas untuk rawat jalan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 terus mengalami peningkatan, sebaliknya pemanfaatan Puskesmas untuk rawat inap terus mengalami penurunan, padahal jumlah Puskesmas rawat inap semakin bertambah dari tahun ke tahun. Angka perbandingan pemanfaatan
puskesmas
oleh
masyarakat
dalam
mencari
pertolongan kesehatan pada tahun 2010 sampai dengan 2012 terlihat pada Gambar 4.13 di bawah ini. Gambar 4.13. Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap Puskesmas di Kabupaten Situbondo Tahun 2010-2012
Rawat Jalan
Rawat Inap
Sumber: Rekapitulisi Laporan Kunjungan Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Meningkatnya kunjungan rawat jalan tersebut menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pemanfaatan Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar terus mengalami peningkatan. Sedangkan penurunan kunjungan rawat inap dari tahun ke tahun dikarenakan adanya kesadaran masyarakat terhadap
pelayanan
kesehatan
yang
lebih
komprehensif
(Pelayanan spesialis), keterbatasan sarana pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas, termasuk SDM (dokter umum, dokter gigi, perawat dan bidan). Hambatan dan kendala yang dihadapi terkait pelayanan kesehatan dasar di lapangan adalah pelayanan pada daerah terpencil
masih
belum
optimal
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
dan
pencatatan
pelayanan
63
kesehatan luar gedung masih belum dimasukkan ke register rawat jalan Puskesmas. Dengan demikian, langkah – langkah yang perlu diambil untuk alternatif pemecahan masalah tersebut adalah perlunya optimalisasi pelayanan pusling (Puskesmas Keliling) pada daerah terpencil dan mengoptimalkan sistem pencatatan dan pelaporan dengan memasukkan pelayanan luar gedung pada register rawat jalan.
4.2 PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN KHUSUS Peningkatan mutu pelayanan kesehatan menjadi isu utama dalam pembangunan kesehatan baik dalam lingkup nasional maupun global. Hal ini didorong karena semakin besarnya tuntutan terhadap
organisasi
memberikan
pelayanan
pelayanan
kesehatan
kesehatan
secara
untuk prima
mampu terhadap
konsumen. Dalam pengembangan masyarakat yang semakin kritis maka mutu pelayanan akan menjadi sorotan. Mutu pelayanan rumah sakit diantaranya dapat dilihat dari aspek-aspek penyelenggaraan pelayanan gawat darurat, aspek efisiensi dan efektivitas pelayanan serta keselamatan pasien. Beberapa indikator untuk mengetahui mutu efisiensi rumah sakit antara lain : pemanfaatan tempat tidur, pemanfaatan tenaga, pemanfaatan
penunjang
medik,
dan
keuangan.
Indikator
pemanfaatan tempat tidur sendiri yang mudah kita lihat dan kita ketahui adalah melalui angka BOR/ Bed Occupancy Rate, BTO/ Bed Turn Over, ALOS/ Average Length Of Stay, TOI/ Turn Over Interval. BOR merupakan indikator untuk menggambarkan tinggi rendahnya
pemanfaatan
tempat
tidur
dirumah
sakit.
TOI
merupakan indikator untuk menggambarkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur rumah sakit. Idealnya 1-3 hari. Rentang TOI yang pendek menunjukkan banyaknya pasien yang harus dilayani sedangkan rentang yang sangat panjang disebabkan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
64
masih sedikitnya pasien yang dirawat karena keberadaan rumah sakit yang masih baru berdiri. ALOS merupakan indikator untuk mengukur rata-rata lama waktu pasien mendapat perawatan. Standar ALOS untuk RS adalah < 9 hari. ALOS terlalu rendah mengindikasikan kurangnya kepercayaan masyarakat dan bila terlalu tinggi mengindikasikan lambatnya penanganan oleh tenaga medis. Sampai dengan tahun 2012, Rumah Sakit di Kabupaten Situbondo masih ada dua, yakni Rumah Sakit Umum Abdoer Rahem dan Rumah Sakit Swasta Elizabeth. Selama periode tahun 2010 - 2012, kedua Rumah Sakit di Kabupaten Situbondo tersebut mengalami penurunan dalam hal rata-rata pemanfaatan tempat tidur (BOR). Pada tahun 2010 rata-rata nilai BOR Kabupaten Situbondo adalah sebesar 74,75%, tahun 2011 sebesar 67,4%% dan tahun 2012 menurun lagi menjdi 62,9%. Selain itu, untuk ratarata lama hari perawatan (LOS) di Kabupaten Situbondo juga mengalami hal yang sama, pada tahun 2010 adalah 4,06 hari, tahun 2011 adalah 3,07 hari dan tahun 2012 adalah 3,3 hari. Tabel 4.2 berikut adalah nilai indikator pemakaian tempat tidur dari Rumah Sakit di Kabupaten Situbondo tahun 2010 s.d. 2012. Tabel 4.2. Nilai Indikator Pemakaian Tempat Tidur Rumah Sakit di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 Indikator BOR TOI ALOS NDR GDR
Standar Kemkes 60-85% 1-3 hari 6-9 hari 25/1000 penderita keluar 45/1000 penderita keluar
2010 63,97 1,96 3.48 13,76 42,34
2011 68,2 1,7 3,7 21 54
2012 62,9 2 hari 3,3 hari 19 46
Sumber: RSUD Abdoer Rahem dan RS Elizabeth
Angka pemanfaatan tempat tidur seperti di atas adalah salah satu indikator yang mudah untuk memantau bagaimana mutu sebuah pelayanan rumah sakit. Dengan penurunan rata-rata pemanfaatan tempat tidur (BOR) dari tahun 2011 s.d. 2012 tersebut menunjukkan penurunan jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
65
Hal ini kemungkinan dikarenakan peningkatan jumlah Puskesmas rawat inap dan klinik swasta di Kabupaten Situbondo yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, Rumah Sakit perlu untuk terus meningkatkan kualitasnya baik dalam hal pelayanan, SDM maupun sarananya agar tidak kalah bersaing dengan sarana kesehatan lain. Jumlah kunjungan pasien, baik rawat jalan maupun rawat inap di Rumah Sakit Kabupaten Situbondo mengalami peningkatan. Jumlah kunjungan pasien rawat jalan Rumah Sakit di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 adalah 115.024 yang mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2011 yaitu 74.498. Demikian juga kunjungan rawat inap di tahun 2012 sebanyak 18.031 meningkat dari tahun 2011 yaitu 13.719. Gambar 4.14 di bawah ini menunjukkan kunjungan rawat jalan dan rawat inap rumah sakit di Kabupaten Situbondo Tahun 2011 – 2012. Gambar 4.14. Kunjungan Rawat Jalan Dan Rawat Inap Rumah Sakit Di Kabupaten Situbondo Tahun 2011 – 2012
Sumber: Laporan Kunjungan RSUD Abdoer Rahem dan RS Elizabeth Tahun 2012
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
66
4.3 KETERSEDIAAN OBAT Definisi Ketersediaan Obat adalah Jumlah jenis obat tertentu sesuai satuannya yang tersedia di suatu daerah/wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun) yang digunakan dalam pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut. Ketersediaan obat dikatakan 100% jika obat yang ada/tersedia mencukupi untuk 18 bulan ke depan. Persediaan obat dihitung berdasarkan data sisa obat per 31 Desember 2012. Ketersediaan obat yang diukur dalam profil kesehatan ini tidak semua item obat yang ada di pelayanan kesehatan, tetapi hanya 34 item obat yang diperkirakan bisa mewakili yang merupakan obat emergency, pass moving, penunjang utama dan life saving serta yang wajib tersedia untuk beberapa penyakit menular. Ketersediaan obat pada tahun 2012 adalah sebesar 63,46% (2157.71 jumlah tingkat kecukupan dari 34 jumlah item obat) sedangkan targetnya pada tahun 2012 adalah sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan tahun 2010 yang nilainya sebesar 47,62% maka mengalami kenaikan dan jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang nilainya sebesar 155,54% maka tahun 2012 ini mengalami penurunan. Indikator ini berbeda dengan indikator lainnya dimana indikator ini dengan berjalannya waktu akan semakin kecil nilainya. Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai indikator tersebut diantaranya adalah: a. Jenis item obat yang kurang menggambarkan ketersediaan obat di kabupaten b. Perencanaan obat dari masing-masing pengelola Puskesmas yang kurang sesuai dengan penyebaran penyakit c. Sarana dan prasarana gudang farmasi yang kurang sesuai sehingga banyak obat yang mengalami kerusakan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
67
Langkah-Langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut : a. Perlu adanya revisi berkesinambungan mengenai jenis item obat yang dijadikan indikator ketersediaan obat b. Perlunya koordinasi antara pengelola obat dan tenaga kesehatan yang lain dalam perencanaan obat c. Perlunya untuk melengkapi sarana dan prasarana kamar obat dan gudang agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sehingga obat tidak rusak sebelum waktunya
4.4 KEJADIAN
LUAR
BIASA
(KLB)
DAN
KERACUNAN
Biasa
adalah
timbulnya/meningkatnya
MAKANAN Kejadian kejadian
Luar
kesakitan
atau
kematian
yang
bermakna
secara
epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Kejadian KLB penyakit dan keracunan di Kabupaten Situbondo masih sangat tinggi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012 terjadi lima kasus KLB, yakni KLB Difteri, AFP, Pertusis, Keracunan Makanan dan Tetanus Neonatorum dengan jumlah kematian sebanyak 10 orang, yakni 7 orang karena Difteri dan 3 orang karena Tetanus Neonatorum (Lampiran Profil Tabel 51). Dari 17 kecamatan di Kabupaten Situbondo seluruhnya pernah mengalami KLB pada tahun 2012 dan dari 136 desa di Kabupaten Situbondo sebanyak 52 desa pernah mengalami KLB di tahun 2012 (Lampiran Profil Tabel 52).
4.5 PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Masalah gizi merupakan masalah yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Keberhasilan mewujudkan gizi yang baik bagi masyarakat akan memberikan kontribusi yang besar dalam pembentukan sumberdaya manusia yang berkualitas. Masyarakat di Jawa Timur dan di Indonesia pada umumnya masih dihadapkan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
68
pada masalah gizi ”ganda”, yaitu masalah Gizi Kurang dalam bentuk Kurang Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Anemia Gizi Besi (AGB) dan Kurang Vitamin A (KVA), serta masalah Gizi Lebih yang erat kaitannya dengan penyakit-penyakit degeneratif. Berbagai upaya perbaikan gizi telah dilakukan di Jawa Timur termasuk Situbondo
dalam upaya menanggulangi masalah
gizi kurang tersebut, sedangkan untuk masalah gizi lebih, masih dilakukan secara individu.
4.5.2 Kurang Energi dan Protein (KEP) Kurang Energi dan Protein (KEP) merupakan salah satu jenis gangguan kekurangan zat gizi, terutama zat gizi makro (Energi dan Protein) yang dapat memberikan gambaran tentang status gizi masyarakat. Status gizi masyarakat, pada umumnya dapat dilihat dari status gizi balita. Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menentukan status gizi balita, yaitu berat badan (BB) menurut umur (U), Tinggi Badan (TB) menurut Umur (U) dan BB menurut TB. a. Angka Status Gizi Balita berdasarkan BB/U Gambaran status gizi balita di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 berdasarkan indikator BB/U dapat dilihat pada Gambar 4.15 berikut. Gambar 4.15 Status Gizi Balita Berdasarkan indeks BB/U di Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Sumber : Laporan LB3 Gizi Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
69
Dari grafik di atas, diketahui bahwa berdasarkan indikator BB/U, persentase balita gizi buruk sebesar 1,85 % dan persentase balita gizi kurang sebesar 6,36 %, sehingga persentase balita kurang gizi (Gizi Kurang + Gizi Buruk) sebesar 8,21 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran Profil Tabel 27.
b. Angka BGM/D Jika dilihat dari data balita BGM (Bawah Garis Merah) dibanding dengan balita yang ditimbang (D), tahun 2012 di Kabupaten Situbondo (Lampiran Profil Tabel 44) angkanya sebesar 560 balita (1,74%). Dibandingkan dengan persentase BGM pada tahun sebelumnya, yakni tahun 2010 dan 2011 maing-masing sebesar 3.620 balita (12,82%) dan 2.058 balita (7%), maka terjadi penurunan yang cukup signifikan. Data tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.16 di bawah ini. Gambar 4.16 Trend Balita BGM Berdasarkan indeks BB/U di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012
Sumber : Laporan LB3 Gizi Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Penurunan
ini
menunjukkan
bahwa
upaya-upaya
penanggulangan KEP yang dilakukan di Kabupaten Situbondo menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Upaya tersebut
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
70
antara lain berupa pembentukan taman pemulihan gizi di beberapa desa yang angka BGM-nya tinggi, pemberian MP-ASI, PMTpemulihan, peningkatan kadarzi, peningkatan cakupan ASI-Eksklusif, peningkatan konseling pertumbuhan dan sebagainya.
c. Jumlah Kasus Gizi Buruk Kasus Gizi Buruk dapat diperoleh dari indikator BB/TB. Data tersebut diperoleh dari laporan masyarakat, kader posyandu, maupun kasus-kasus yang langsung dibawa ke tempat-tempat pelayanan kesehatan yang ada, seperti Puskesmas dan Rumah Sakit. Tahun 2012, jumlah kasus gizi buruk di Kabupaten Situbondo tercatat sebanyak 175 balita (Lampiran Profil Tabel 45). Trend Kasus Gizi Buruk Berdasarkan indeks BB/TB di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 disajikan pada Gambar 4.17 berikut. Gambar 4.17 Trend Kasus Gizi Buruk Berdasarkan indeks BB/TB di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012
Sumber : Laporan LB3 Gizi Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Gambar di atas menunjukkan bahwa kasus gizi buruk di Kabupaten Situbondo selama tiga tahun terakhir terus mengalami penurunan, yakni pada tahun 2010 sebanyak 207 balita, tahun 2011 sebanyak 204 balita, dan tahun 2012 sebanyak 175 balita.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
71
Menurunnya angka tersebut dikarenakan pada tahun 2012 tersedia dana untuk surveilans gizi untuk penemuan kasus lebih dini. Disamping itu Taman Pemulihan Gizi masih dikembangkan untuk pemberian makanan tambahan bagi anak balita di bawah garis merah dan pemberdayaan keluarga sadar gizi (kadarzi), salah satunya dalam bentuk penyuluhan kadarzi untuk keluarga mantan gizi buruk dan lomba kader kadarzi. Kegiatan tersebut berupa intervensi dan edukasi untuk mencegah dan menangani gizi buruk. Permasalahan di lapangan terkait penanganan gizi buruk antara lain: 1. Balita Bawah Garis Merah (BGM) cukup tinggi (560 balita) walaupun turun dibanding tahun sebelumnya (687 balita) 2. Kepekaan penanganan 2T masih rendah baik oleh keluarga maupun petugas 3. Kasus gizi buruk disertai penyakit (cacat bawaan maupun penyakit infeksi) Dari permasalahan di atas, rencana tindak lanjut ke depannya adalah Pengembangan TPG (Taman Pemulihan Gizi), TFC (Pondok Rehabilitasi
Gizi
Buruk),
pemberian
makanan
tambahan,
suplementasi, peningkatan surveilans, pemantapan kinerja petugas dalam penatalaksanaan gizi buruk (respon cepat)
d. Pencapaian D/S (Partisipasi Masyarakat) Partisipasi masyarakat dalam perbaikan gizi bagi balita dapat ditunjukkan dari indikator D/S. Partisipasi masyarakat diperlukan dalam rangka ikut menekan angka gizi buruk. Dengan pemantauan pertumbuhan setiap bulan maka bila ada penyimpangan dapat secara dini mendapat intervensi. Angka D/S Tahun 2012 di Kabupaten Situbondo tercatat sebesar 64,93% (Lampiran Profil Tabel 44). Sejak tahun 2010 sampai dengan 2012 pencapaian D/S terus mengalami peningkatan. Hal ini berarti partisipasi masyarakat di Kabupaten
Situbondo menjadi semakin
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
baik. Trend D/S
72
Kabupaten Situbondo Tahun 2010- 2011 dapat dilihat dalam Gambar 4.18 di bawah ini. Gambar 4.18 Trend D/S di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012
Sumber : Laporan LB3 Gizi Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Meskipun
capaian
D/S
Kabupaten
Situbondo
semakin
membaik, namun jika dibandingkan dengan Kabupaten lain di Jawa Timur capaian D/S Kabupaten Situbondo masih tergolong rendah karena pada tahun 2011 cakupan D/S kabupaten Situbondo rangking 3 dari bawah. Keadaaan ini harus menjadi perhatian karena target pada tahun 2014 ditetapkan sebesar 85%. Jika tidak ada kegiatankegiatan terobosan yang memberi daya tarik tersendiri kepada ibu balita, maka dikhawatirkan kegiatan ini akan berjalan di tempat dan pada tahun 2014 tidak akan memenuhi target yang ditetapkan. Kegiatan-kegiatan terobosan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kunjungan di Posyandu adalah sbb: 1. Meningkatkan integrasi dengan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan mengoptimalkan fungsi taman Posyandu untuk kegiatan BKB dan SDIDTK (Stimulasi Dini Intervensi Deteksi Tumbuh Kembang).
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
73
2. Pemantapan kerja sama lintas sector, terutama peran tokoh masyarakat dan pejabat di desa (Pokjanal Posyandu Desa) untuk memsayarakatkan Posyandu 3. Revitalisasi Posyandu 4. Pengelolaan PMT Penyuluhan untuk menarik minat kunjungan ke Posyandu 5. Mengoptimalkan penggunaan media yang tersedia (panggung boneka)
4.5.3 Pencegahan dan Penanggulangan GAKY. Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Jawa Timur masih merupakan masalah gizi yang perlu mendapatkan penanganan secara serius mengingat dampaknya terhadap kualitas sumberdaya manusia. Kekurangan Yodium dapat menyebabkan masalah gondok dan kretinisme serta mengakibatkan penurunan kecerdasan. Upaya penanggulangan GAKY di Jawa Timur dilaksanakan melalui
optimalisasi
penyuluhan
tentang
pemanfaatan bahan
garam
makanan
alami
beryodium sumber
serta yodium.
Berdasarkan hasil Monitoring garam di desa dapat ditentukan kategori suatu desa dikatakan “desa baik” apabila dari 21 sampel yang diperiksa, maksimal hanya 1 sampel yang tidak mengandung yodium. Berdasarkan hasil Monitoring garam beryodium di 136 desa di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 didapatkan hasil bahwa dari 2.855 KK yang diperiksa, sebanyak 2.144 KK (75,09%) sudah mengkonsumsi garam beryodium sesuai standar 30-80 ppm, 126 KK (4,41%) masih mengkonsumsi garam yang kandungan Iodiumnya belum memenuhi standar (<30 ppm) dan 585 KK (20,5%) mengkonsumsi garam yang tidak ada kandungan Iodiumnya. Sedangkan berdasarkan hasil pengukuran median EIU/Urine Ibu Hamil (μg/L) di 17 Kecamatan di Kabupaten Situbondo pada tahun 2010 diperoleh data 6 kecamatan tergolong endemik berat
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
74
(<50 μg/L), yaitu Kecamatan Sumbermalang (40,5 μg/L), Jatibanteng (44,5 μg/L), Mlandingan (43,0 μg/L), Jangkar (34,0 μg/L) dan Banyuputih (48,0 μg/L), 10 kecamatan termasuk endemik sedang dan hanya satu kecamatan, yakni Kecamatan Mangaran yang tergolong endemik ringan (>100 μg/L).
4.5.4 Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi Besi Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia gizi besi dilaksanakan melalui pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) yang diprioritaskan pada Ibu hamil, karena prevalensi anemia pada kelompok ini cukup tinggi. Oleh karena itu untuk mencegah anemia gizi pada ibu hamil dilakukan suplementasi TTD dengan dosis pemberian sehari sebanyak 1 tablet (60 mg elemental iron dan 0,25 mg asam folat) berturut-turut minimal 90 hari selama masa kehamilan. Persentase cakupan ibu hamil di Kabupaten Situbondo yang mendapatkan TTD sebanyak 30 tablet sebesar 79,70% dan yang mendapat 90 tablet sebesar 72,41% (Lampiran Profil Tabel 30). Gambar 4.19 berikut menggambarkan trend pencapaian pemberian Fe1 dan Fe3 di Kabupaten Situbondo dari tahun 2008 s.d. 2012. Gambar 4.19 Trend Pencapaian Pemberian Fe1 dan Fe3 Di Kabupaten Situbondo Tahun 2008 s.d. 2012. 120.00%
109% 100.00%
85%
81%
85%
80.00% 60.00%
75%
70%
69%
84%
80% 72%
Fe 1 Fe 3
40.00% 20.00% 0.00% 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan LB3 Gizi Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
75
Berdasarkan Gambar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa cakupan pemberian Fe pada ibu hamil, baik Fe1 maupun Fe3 cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2008 s.d. tahun 2011. Akan tetapi di tahun 2012, capaian keduanya cenderung menurun. Hal ini disebabkan karena sasaran ibu hamil dari BPS berdasarkan SP 2010 baru diluncurkan pada akhir tahun 2012 dan angkanya jauh lebih tinggi dibandingkan sasaran ibu hamil sebelumnya, yakni selisih 1.598 ibu hamil (Cakupan Fe1 dan Fe3 sebelum perubahan sasaran masing-masing sebesar sebesar 92,82% dan 84,36%). Khusus untuk pencapaian Fe3, target yang ditetapkan MDGs sebesar 90% pada tahun 2014. Hal ini berarti masih ada kesenjangan sebesar 28%. Dengan kesempatan waktu yang masih 3 tahun lagi dan melihat perkembangan dari tahun 2008 ke tahun 2012, maka masih ada harapan besar untuk dapat memenuhi target pada akhir tahun 2014. Selain itu masih ada peluang lain untuk dapat meningkatkan cakupan pemberian tablet Fe3, yaitu dengan meningkatkan integrasi program gizi dan program KIA, terutama pelayanan di Bidan Praktek Swasta agar lebih tertib administrasi.
4.5.5 Pemberian Kapsul Vitamin A pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas Berdasarkan
hasil
survey
Xerophtalmia
tahun
1992
menunjukkan bahwa 50,2% anak balita mempunyai kadar serum vitamin A dibawah standar kecukupan yang ditentukan WHO. Keadaan kadar serum yang rendah ternyata berhubungan dengan menurunnya
daya
tahan
tubuh
sehingga
berdampak
pada
meningkatnya angka kesakitan dan kematian balita. Strategi penanggulangan KVA dilaksanakan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi yaitu kapsul vitamin A biru untuk bayi (6-11 bulan) sebanyak satu kali dalam setahun (bulan Februari atau
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
76
Agustus) dan kapsul vitamin A merah untuk balita (1-5 tahun) sebanyak dua kali yaitu tiap bulan Februari dan Agustus, serta untuk ibu nifas paling lambat 39 hari setelah melahirkan. Cakupan pemberian kapsul vitamin A di Kabupaten Situbondo tahun 2012 pada bayi sebesar 98,48 %, anak balita sebesar 74,68 % dan Ibu nifas sebesar 72,01 % (Lampiran Profil Tabel 32). Jika digabungkan antara bayi dan anak balita, maka cakupannya sebesar 79,36%. Cakupan tersebut belum memenuhi target tahun 2012 sebesar 80% dan untuk mencapai target tahun 2014 sebesar 90%, pencapaiannya masih kurang sebesar 10,64%. Dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2011, ada peningkatan sebesar 8,28% pada bayi yaitu dari 98,20% tahun 2011 menjadi 98,48% pada tahun 2012. Sedangkan pada anak balita sedikit ada penurunan sebesar 3,81%, yaitu dari 78.49% tahun 2011 menjadi 74,68% pada tahun 2012. Cakupan pada ibu hamil meningkat tajam dari 14,73% pada tahun 2011 menjadi 72.01% pada tahun 2012, yakni sebesar 57,28%. Gambaran cakupan pemberian kapsul vitamin A pada bayi, anak balita dan ibu nifas selama dua tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar 4.20 di bawah ini. Gambar 4.20 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita Dan Ibu Nifas Tahun 2011 – 2012
100.00%
90.20%
98.48% 78.49% 74.68%
80.00%
72.01%
60.00% 2011
40.00%
2012
20.00%
14.73%
0.00% Bayi Anak Balita
Bufas
Sumber : Laporan LB3 Gizi Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
77
Dengan selisih 10,64% dari target MDG’S tahun 2014, maka masih cukup besar harapan untuk bisa memenuhinya, asalkan ada upaya lebih dalam waktu 3 tahun ke depan, seperti berintegrasi dengan kegiatan PAUD, Play Group maupun TK, khususnya bagi anak yang usianya masih di bawah lima tahun (balita) serta melakukan registrasi pemberian Vitamin A sehingga tidak ada Iagi balita yang luput dari pemberian Vitamin A.
4.6 PERILAKU MASYARAKAT Menurut teori Blum, salah satu faktor yang berperan penting dalam menentukan derajat kesehatan adalah perilaku, karena ketiga faktor lain seperti lingkungan, kualitas pelayanan kesehatan maupun genetika kesemuanya masih dapat dipengaruhi oleh perilaku. Banyak penyakit yang muncul juga disebabkan karena perilaku yang tidak sehat. Perubahan perilaku tidak mudah untuk dilakukan, namun mutlak
diperlukan
untuk
meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat. Untuk itu, upaya promosi kesehatan harus terus dilakukan agar masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat harus dimulai dari unit terkecil masyarakat yaitu rumah tangga.
4.6.1. Penyuluhan Kesehatan Hasil kegiatan program pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan dalam rangka penyebarluasan informasi kepada masyarakat selain melalui penyuluhan langsung maupun penyuluhan tidak langsung juga sangat didukung oleh adanya berbagai media informasi. Bentuk media informasi tersebut berupa media cetak, media elektronik, pameran dan media tradisional. Penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas terhadap
masyarakat
dilaporkan
oleh
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota didasarkan pada sasaran yaitu secara kelompok
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
78
maupun dengan sasaran massa. Dari data yang diperoleh, frekuensi penyuluhan tahun 2012 dibanding dengan frekuensi penyuluhan tahun 2011 baik penyuluhan kelompok maupun penyuluhan massa mengalami peningkatan, yakni 1.128 pada tahun 2011 menjadi 4.666 pada tahun 2012 untuk penyuluhan kelompok dan untuk penyuluhan massa 338 pada tahun 2011 menjadi 456 pada tahun 2012.
4.6.2. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Persentase rumah tangga yang ber-PHBS didapatkan dari jumlah rumah tangga yang melaksanakan 10 indikator PHBS dibagi dengan rumah tangga yang dipantau. Sepuluh indikator tersebut adalah : 1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 2. Bayi diberi ASI eksklusif 3. Balita ditimbang setiap bulan 4. Menggunakan air bersih 5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 6. Menggunakan jamban sehat 7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu 8. Makan sayur dan buah setiap hari 9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari 10. Tidak merokok di dalam rumah.
Hasil kegiatan pemantauan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui hasil survey PHBS tatanan Rumah Tangga tahun 2012 menunjukkan bahwa Rumah Tangga yang ber PHBS di Kabupaten Situbondo hanya sebesar 18,86%, yakni 4.199 KK dari 22.259 KK yang dipantau (Lampiran Profil Tabel
61) sedangkan
target Tahun 2012 adalah 60%. Hal ini berarti cakupan Rumah Tangga Sehat Tahun 2012 masih jauh dari target yang diharapkan. Meskipun, belum memenuhi target yang diharapkan, Cakupan Rumah Tangga Sehat di Kabupaten Situbondo dari tahun 2010 sampai dengan 2012 terus mengalami peningkatan, yakni 14,34% pada tahun 2011 dan 11,51% pada tahun 2010. Gambar 4.21 berikut
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
79
menunjukkan
cakupan
Rumah
Tangga
Sehat
di
Kabupaten
Situbondo dari tahun 2010 sampai dengan 2012. Gambar 4.21 Cakupan Rumah Tangga Sehat Di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 Sampai Dengan 2012
Sumber: Hasil Survey PHBS Tahun 2012
Dari hasil kegiatan survey PHBS tahun 2012, prioritas masalahnya adalah tidak merokok dalam rumah (35,76%), Jamban Sehat (55,90%) dan ASi Eklusif (64,47%). Permasalahan yang terbesar adalah Merokok di dalam rumah yang merupakan masalah di hampir semua wilayah di Indonesia. Hal ini tidak bisa kita lepaskan dari kebiasaan orang-orang tua kita yang secara tidak langsung mengajari anak-anaknya merokok. Kebiasaan masyarakat yang turun temurun sejak dahulu kala memang sulit untuk dihilangan, namun yang paling penting untuk dicermati adalah sosialisasi tentang bahaya merokok bagi generasi muda harus tetap terus dilakukan. Yang paling mengkhawatirkan dari perilaku merokok ini adalah sebagian perokok di Kabupaten Situbondo adalah masih usia belia dan masih belum punya kesanggupan untuk mencari nafkah, sehingga dikhawatirkan terjadinya tindak kriminalitas remaja. Ada beberapa hal yang menjadi kebisaan merokok masih tinggi di masyarakat yaitu diantaranya :
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
80
1. Sebagian besar masyarakat SItubondo adalah petani tembakau karena kondisi geografis yang ada, bahkan ada jenis tembakau terkenal yang dihasilkan oleh wilayah di Kab. Situbondo. 2. Lemahnya regulasi/peraturan tentang tata niaga rokok. 3. Belum adanya peraturan pemerintah daerah tentang kawasan bebas asap rokok. 4. Sosialisasi bahaya merokok yang masih kurang intens. 5. Dana bagi hasil cukai tembakau hanya untuk kegiatan yang bersifat kuratif dan pembangunan sarana prasarana tetapi belum dgunakan untuk kegiatan promotif dan preventif. Peran tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh formal perlu dimaksimalkan, sehingga kegiatan pembudayaan hidup bersih dan sehat termsuk didalamnya kebiasaan merokok di di dalam rumah dapat dikurangi bahkan ke depannya dapat dihilangkan. Petugas kesehatan sebagai penangungjawab PHBS di wilayah memegang peranan penting untuk mengkonsolidasi segenap potensi yang ada di desa untuk bersama-sama membudayakan hidup bersih dan sehat tanpa merokok. Upaya
yang
mungkin
bisa
dilakukan
dari
berbagai
permasalahan yang timbul di lapangan terkait rendahnya cakupan indikator PHBS tidak merokok di dalam rumah adalah sebagai berikut. 1. Sosialisasi bahaya merokok kepada anak sekoah mulai dari tingkat dini samapi dengan SMU dengan berbagai cara diantaranya melalui siaran radio, talkshow, dilog interaktif, penyuluhan di sekolah-sekolah dll. 2. Sosialisasi bahaya merokok di masyarakat baik secara formal maupun informal. 3. Advokasi
kepada
menerapkan
pimpinan
kawasan
bebas
pemerintah
daerah
untuk
asap
seperti
kantor
rokok
pemerintahan, sarana kesehatan, sarana pendidikan, tempattempat umum, dll.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
81
4. Distribusi
media
promosi
tentang
bahaya
merokok
bagi
kesehatan.
4.6.3. ASI Eksklusif Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan dan minuman terbaik untuk bayi usia 0-6 bulan karena mengandung unsur gizi yang
dibutuhkan
guna
perlindungan,
pertumbuhan
dan
perkembangan bayi. ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa makanan- minuman lain sampai bayi berusia 6 bulan, kemudian pemberian ASI harus tetap dilanjutkan sampai bayi berusia 2 tahun walaupun bayi sudah makan. Berdasarkan
data
dari
17
Kecamatan
di
Kabupaten
Situbondo diketahui bahwa cakupan bayi yang mendapat ASI Eksklusif tahun 2012 sebesar 64,91% (Tabel 41). Dibandingkan dengan capaian tahun 2010 dan 2011, cakupan pemberian ASI ekslusif mengalami peningkatan yang sangat tajam dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni sebesar 43,98% pada tahun 2011 dan 35,83% pada tahun 2010. Peningkatan
tersebut
sangat
dipengaruhi
oleh
faktor
pemahaman atau Definisi Operasional (DO) yang berubah pada awal tahun 2010. Sampai awal tahun 2010 pemahaman ASIEksklusif oleh pelaksana gizi di lapangan adalah murni bayi yang berusia 6 bulan yang hanya mendapat ASI saja. Sedangkan pengertian ASI-Eksklusif menurut Kemenkes maupun WHO, adalah bayi yang berusia 0-6 bulan yang masih diberi ASI saja pada saat didata. Artinya, bila ada bayi yang berumur 0 bulan atau 1 bulan dan seterusnya sampai 5 bulan masih diberi ASI saja, maka pada saat itu dia dicatat sebagai bayi 0-6 bulan yang eksklusif, sehingga angkanya jelas jauh lebih tinggi dibanding dengan yang murni 6 bulan eksklusif. Selain itu, peningkatan tersebut juga signifikan dengan adanya dukungan anggaran untuk pendampingan pada ibu yang menyusui oleh konselor menyusui yang dapat membantu ibu
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
82
menyusui eksklusif. Pendampingan ini dilakukan oleh 41 konselor dengan jumlah bayi yang diperiksa 8.205 bayi. Idealnya satu orang konselor mendampingi 20 bayi/ ibu menyusui. Jumlah konselor di Kabupaten Situbondo seharusnya 410 konselor.
4.6.4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Kesadaran tentang pentingnya jaminan perlindungan sosial terus berkembang sesuai amanat pada perubahaan UUD 1945 Pasal 34 ayat 2, bahwa negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pola pembiayaan kesehatan yang umum dianut masyarakat saat ini masih mengacu pola fee for service
dimana
masyarakat
yang
menggunakan
pelayanan
kesehatan harus langsung membayar kepada penyedia layanan kesehatan begitu selesai mendapatkan pelayanan. Pola tersebut membuat masyarakat tidak dapat mengendalikan jenis pelayanan ataupun biaya yang dikeluarkan. Untuk mengurangi beban biaya pelayanan kesehatan yang tidak diperlukan tersebut maka sistem fee for service sebaiknya diganti dengan sistem prepayment (prabayar). Bentuk jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar yang sampai saat ini dikenal masyarakat antara lain dana sehat, tabulin, jamkesmas,
askes,
jamkesda,
jamsostek
sampai
asuransi
kesehatan swasta. Namun kesadaran masyarakat untuk mengikuti sistem prabayar ini masih rendah. Sampai dengan tahun 2012 jumlah peserta jaminan kesehatan pra bayar di Kabupaten Situbondo menurut data yang dilaporkan sebanyak 360.389 orang atau mencapai 54,88% dari jumlah penduduk Kabupaten Situbondo. Sebagian besar peserta jaminan kesehatan pra bayar adalah Jamkesmas sebesar 40,56%, Jamkesda sebesar 9,43% dan peserta Askes sebesar 4,88% (Lampiran Profil Tabel 54). Pada kenyataannya dari hasil analisa situasi kondisi Jaminan Kesehatan di Kabupaten Situbondo tahun 2012 menunjukkan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
83
bahwa masih banyak masyarakat Kabupaten Situbondo yang belum punya Jaminan Kesehatan (45,12%) dari seluruh penduduk Kabupaten Situbondo. Rendahnya kepesertaan jaminan kesehatan pra bayar tersebut
dapat
disebabkan
karena
kurang sosialisasi pada
masyarakat sehingga kurang memahami keuntungan apabila menggunakan sistem pra bayar tersebut. Padahal kepesertaan akan jaminan kesehatan prabayar merupakan salah satu indikator penting untuk kemandirian masyarakat di bidang kesehatan.
4.6.5. Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) diselenggarakan berdasarkan konsep asuransi sosial. Program ini diselenggarakan secara nasional dengan tujuan untuk mewujudkan pelayanan sehingga pelayanan rujukan tertinggi yang disediakan Jamkesmas dapat diakses oleh seluruh peserta dari berbagai wilayah dan agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin. Penyelenggaraan Program Jamkesmas dibedakan dalam dua
kelompok
berdasarkan
tingkat
pelayanan,
yaitu:
1).
Jamkesmas untuk pelayanan dasar di Puskesmas termasuk jaringannya, 2). Jamkesmas untuk pelayanan kesehatan lanjutan di Rumah Sakit dan Balai Kesehatan. Pelayanan kesehatan ini meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat inap di Puskesmas dan sarana pelayanan kesehatan lainnya. Jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Situbondo sampai dengan tahun 2012 yang mendapat jaminan kesehatan dari pemerintah melalui Jamkesmas sebanyak 266.379 jiwa dan melalui Jamkesda sebanyak 61.952 jiwa. Tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan Jamkesmas di Puskesmas pada tahun 2012 tercatat sebanyak 290.338 kunjungan atau 88,43% untuk pelayanan rawat jalan dan 1762 kunjungan atau
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
84
0,54%
untuk
pelayanan
rawat
inap.
Sedangkan
yang
memanfaatkan rumah sakit sebanyak 9667 atau 2,94% untuk pelayanan rawat jalan dan 4965 atau 1,51% untuk pelayanan rawat inap (Lampiran Profil Tabel 56 dan 57). Pelayanan kesehatan yang dijamin untuk masyarakat miskin non kuota meliputi rawat jalan dan rawat inap di Puskesmas dan jaringannya, bagi masyarakat non miskin yang dijamin hanya karcis loket (pendaftaran). Pelayanan kesehatan tingkat lanjutan di Rumah Sakit meliputi rawat jalan dan rawat inap kelas III dilakukan secara terstruktur dan berjenjang. Adapun tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan yang dibiayai melalui Jamkesda di Puskesmas pada tahun 2012 tercatat sebanyak 29.711 kunjungan atau 9,05% untuk pelayanan rawat jalan dan 936 kunjungan atau 0,29% untuk pelayanan rawat inap. Adapun
yang
memanfaatkan
rumah
sakit
sebanyak
5360
kunjungan atau 1,63% untuk pelayanan rawat jalan dan 2806 kinjungan atau 0,85% untuk pelayanan rawat inap (Lampiran Profil Tabel 56A dan 57A). Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa total pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012, baik melalui Jamkesmas dan Jamkesda adalah 320.049 kunjungan dari 328.331 sasaran atau 97,48% sedangkan pelayanan kesehatan rujukan sebanyak 0,82%. Target pelayanan kesehatan dasar tahun 2012 adalah 100%. Dengan demikian, kunjungan dasar masyarakat miskin Kabupaten Situbondo tahun 2012 belum memenuhi target yang diharapkan. Jika dibandingkan dengan cakupan tahun 2010 dan 2011, maka cakupan tahun 2012 ini mengalami penurunan. Pada tahun 2010 cakupan kunjungan pelayanan kesehatan Dasar bagi maskin sebesar 103 %, tahun 2011 sebesar 106 % dan tahun 2012 sebesar 97.48 %. Pada tahun 2011 cakupan kunjungan pelayanan kesehatan Dasar bagi maskin mengalami peningkatan sebesar 3 % dari tahun
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
85
2010, ini disebabkan oleh adanya upaya perluasan cakupan, melalui penjaminan kesehatan kepada masyarakat miskin penghuni pantipanti
sosial,
masyarakat
miskin
penghuni
lapas/rutan
serta
masyarakat miskin akibat bencana paska tanggap darurat, sampai dengan satu tahun setelah kejadian bencana, peserta Program Keluarga Harapan (PKH), gelandangan, pengemis dan anak terlantar serta adanya Jaminan Persalinan. Namun pada tahun 2012 cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi maskin mengalami penurunan sebesar 8.02 % dari tahun 2011, ini disebabkan oleh adanya penyesuaian Peraturan Daerah no 21 tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan pada Puskesmas dan Laboratorium Kesehatan dengan segala macam aturan dan perubahannya. Untuk meningkatkan cakupan tahun 2013 diharapkan petugas kesehatan di tingkat pelayanan dasar lebih bersifat aktif menjemput bola untuk melayani pasien.
4.7 PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR Untuk memperkecil
resiko
terjadinya
penyakit/gangguan
kesehatan sebagai akibat dari lingkungan yang kurang sehat, telah dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan. Beberapa indikator yang menggambarkan kondisi lingkungan antara lain rumah sehat, TUPM, air bersih dan sarana sanitasi dasar seperti pembuangan air limbah, tempat sampah dan kepemilikan jamban serta sarana pengolahan limbah di sarana pelayanan kesehatan. Dalam upaya Peningkatan kondisi penyehatan lingkungan dan sanitasi dasar di Jawa Timur telah berjalan kegiatan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yang terdiri dari 5 pilar, yaitu : 1. Peningkatan Akses Jamban;
2. Cuci Tangan Pakai Sabun; 3. Pengolahan Air Minum dan Makanan skala Rumah Tangga;
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
86
4. Pengolahan Limbah skala Rumah Tangga; 5. Pengolahan Sampah skala Rumah Tangga. 4.7.1 Rumah Sehat Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu memiliki jamban sehat, tempat pembuangan sampah, sarana air bersih, sarana pembuangan air limbah, ventilasi baik, kepadatan hunian rumah sesuai dan lantai rumah tidak tanah. Berdasarkan hasil pemantauan terhadap 192.976 rumah di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012, terdapat 4.076 rumah (21,11%) yang memenuhi kriteria sehat (Lampiran Profil Tabel 62). Cakupan tersebut masih tergolong rendah karena pada tahun 2011 Kabupaten Situbondo termasuk rangking tiga terbawah dari 38 kabupaten/kota di Propinsi Jawa Timur. Hambatan dan kendala yang dihadapi di lapangan terkait rendahnya cakupan rumah sehat di Kabupaten Situbondo adalah sbb: a. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan pemukiman. b. Masih rendahnya kebiasaan berperilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat Oleh karena itu, langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah sbb: a. Penyuluhan / sosialisasi pada masyarakat untuk memperhatikan masalah
kesehatan
lingkungan
dengan
mengupayakan
keberadaan sarana sanitasi dasar di rumah mereka. b. Melakukan pemantauan dan pembinaan secara lebih intensif dalam upaya pemberdayaan masyarakat untuk membiasakan budaya hidup bersih dan sehat, salah satunya dengan dengan meningkatkan peran Puskesmas dalam kegiatan pengawasan rumah sehat melalui pemberian kartu rumah sehat dan pelatihan bagi petugas sanitarian
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
87
c. Upaya-upaya pemberian barang stimulan berupa plesterisasi, pemberian genteng kaca serta rehabilitasi sarana air bersih (sumur gali tanah) secara periodik bagi keluarga miskin dan kaum rentan d. Upaya-upaya peningkatan peran serta sektor swasta dalam program CSR untuk membantu pembangunan rumah layak huni
4.7.2 Tempat Umum Pengelolaan Makanan Tempat Umum Pengolahan Makanan (TUPM) merupakan sarana yang dikunjungi banyak orang sehingga dikhawatirkan berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit. Yang termasuk TUPM antara lain rumah makan, kantin sekolah, jasa boga, industri rumah tangga, pedagang kaki lima dan depot air minum (DAM). TUPM dikategorikan sehat apabila TUPM tersebut memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, pembuangan limbah, ventilasi yang baik dan luas sesuai dengan banyaknya pengunjung. Dari 450 Tempat umum dan pengelolaan makanan yang diperiksa di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012, hanya 273 TUPM (20,90%) yang memenuhi syarat kesehatan (Lampiran Profil Tabel 67). Pada tahun 2011 Kabupaten Situbondo termasuk rangking lima besar terbawah di Jawa Timur. Hambatan dan kendala yang dihadapi terkait rendahnya capaian TUPM sehat di Kabupaten Situbondo adalah sbb: a. Kurangnya
sarana/alat
pemeriksaan
penyehatan
makanan
khususnya bagi makanan siap saji dan makanan jajanan bagi petugas di Puskesmas. b. Masih ditemukan pengelola TUPM yang berada di pinggir jalan maupun pedagang-pedagang yang berjualan di areal sekolah yang
belum
memenuhi
persyaratan
lokasi
maupun
cara
pengeloaan dan penyajian yang sehat. c. Frekuensi pembinaan TTU oleh petugas masih terbatas
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
88
d. Kurangnya pengertian masyarakat khususnya pengelola TTU akan pentingnya kesehatan lingkungan di wilayah yang menjadi tempat-tempat umum. e. Kepedulian masyarakat untuk ikut memelihara TTU masih sangat kurang Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah: a. Upaya penambahan sarana/alat (food test kit) untuk pemeriksaan makanan
dan
minuman
yang
dianggap
kesehatan, sehingga para penjual
berbahaya
bagi
bisa langsung mengetahui
apakah makanan dan minuman yang mereka jual berbahaya atau tidak. b. Penyuluhan/sosialisasi memperhatikan
bagi
masalah
pengelola
kesehatan
TUPM
lingkungan
untuk dengan
mengupayakan keberadaan sarana sanitasi dasar dan cara-cara pengolahan makanan dan minuman dengan benar c. Pemasangan poster-poster yang berkaitan dengan penyehatan lingkungan di areal TPM, misalnya cara mencuci tangan yang baik dan benar dan di areal yang menjadi tempat-tempat umum. d. Upaya-upaya peningkatan pembinaan TTU oleh petugas 4.7.3 Institusi Yang Dibina Kesehatan Lingkungannya Institusi yang dibina kesehatan lingkungannya meliputi sarana pelayanan kesehatan, instalasi pengolaan air minum, sarana pendidikan, sarana ibadah, perkantoran, ponpes, tempat wisata, terminal (utama) dan stasiun (utama). Jumlah institusi yang dibina kesehatan lingkungannya di Kabupaten Situbondo tahun 2012 sebanyak 2486 unit dan yang memenuhi persyaratan kesehatan sebanyak 1.287 unit atau sebesar 51,8% (Lampiran Profil Tabel 68). Kegiatan penyehatan institusi pada tahun 2012 dilakukan dengan pemberian stimulant wastafel pada 16 sekolah dan dilakukan monitoring pada 2 rumah sakit.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
89
Penetapan target kinerja institusi yang dibina memenuhi persyaratan kesehatan pada tahun 2012 sebesar 70%, sehingga capaian kinerja Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 belum memenuhi target yang telah ditentukan. Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai indikator tersebut diantaranya adalah : a. Kurangnya pengertian murid dan pengelola sekolah akan pentingnya kesehatan lingkungan di wilayah sekolah. b. Terbatasnya anggaran untuk pemberian stimulan wastafel di sekolah. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut : a. Sosialisasi
pada
memperhatikan
murid masalah
dan
pengelola
kesehatan
sekolah
lingkungan
untuk dengan
mengupayakan keberadaan sarana sanitasi dasar. b. Pemasangan poster-poster yang berkaitan dengan penyehatan lingkungan di areal sekolah, misalnya cara mencuci tangan yang baik dan benar. c. Berupaya untuk menambah anggaran dalam perwujudan stimulant wastafel melalui peran serta sektor swasta dalam program CSR perusahaan tersebut
4.7.4 Sarana Air Bersih (SAB) Seiring
dengan
peningkatan
jumlah
penduduk
maka
kebutuhan akan air bersih semakin bertambah. Berbagai upaya dilakukan agar akses masyarakat terhadap air bersih meningkat, salah satunya melalui pendekatan partisipatori yang mendorong masyarakat berperan aktif dalam pembangunan perpipaan air bersih di daerahnya. Dari 227.680 keluarga yang ada di kabupaten Situbondo pada tahun 2012, baru 119.336 keluarga atau 52,41% yang telah menggunakan sarana air bersih dengan rincian
air ledeng 9,7%,
sumur pompa tangan 10,25%, sumur gali 21,90%, penampungan air hujan 0,44% dan lainnya 10,13% (Lampiran Profil Tabel 64).
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
90
Sementara itu target kinerja tahun 2012 yang ditetapkan sebesar 70% sehingga capaian kinerja SAB Kabupaten Situbondo tahun 2012 belum memenuhi target yang ditentukan. Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian target tersebut diantaranya adalah : a. Kepedulian masyarakat terkait pemeliharaan SAB yang masih rendah b. Masih rendahnya pengetahuan
masyarakat akan pentingnya
penyehatan air dan penyehatan lingkungan pemukiman. c. Rendahnya stimulasi perbaikan SAB di masyarakat Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut : a. Upaya-upaya pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kepedulian pemeliharaan SAB b. Penyuluhan/sosialisasi pada pemilik sarana air bersih untuk memperhatikan
masalah
kesehatan
lingkungan
dengan
mengupayakan keberadaan sarana sanitasi dasar. c. Upaya-upaya meningkatkan peran serta sektor swasta dalam program CSR untuk perbaikan SAB yang tidak sehat 4.7.5 Sarana Sanitasi Dasar Upaya peningkatan kualitas air bersih akan berdampak positif apabila diikuti perbaikan sanitasi yang meliputi kepemilikan jamban, pembuangan air limbah dan tempat sampah di lingkungan sekitar kita. Pembuangan kotoran baik sampah, air limbah maupun tinja yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menyebabkan rendahnya kualitas air dan menimbulkan penyakit. Pada tahun 2012 telah dilakukan pemeriksaan kepemilikan sarana sanitasi dasar terhadap 227.680 rumah tangga. Dari 36.024 (46,92%) rumah tangga yang memiliki jamban, yang memenuhi kriteria sehat sebesar 28.484 rumah tangga (79,07%). Untuk kepemilikan tempat sampah, dari 60.800 rumah tangga yang sudah memiliki tempat sampah, sebanyak 40.746 rumah tangga (67,02%) telah
memenuhi
persyaratan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
kesehatan.
Sedangkan
untuk
91
kepemilikan sarana pengolahan air limbah sebanyak 32.686 rumah tangga (42,57%) telah memiliki pengolahan air limbah dan 21.526 (65,86%) dinyatakan sehat (Lampiaran Profil Tabel 66). Sementara itu target kinerja yang ditetapkan tahun 2012 sebesar 65% sehingga capaian kinerjanya belum memenuhi target yang telah ditentukan tersebut. Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai indikator tersebut diantaranya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan pemukiman dan rendahnya kebiasaan berperilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut diantaranya adalah penyuluhan / sosialisasi pada masyarakat tentang pentingnya keberadaan sarana sanitasi dasar di rumah, pemantauan dan pembinaan secara rutin dalam upaya pemberdayaan masyarakat untuk membiasakan budaya hidup bersih dan sehat serta upaya-upaya peningkatan peran serta sektor swasta dalam program CSR untuk membantu pembangunan rumah layak huni.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
92
BAB 5
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Upaya pembangunan kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila kebutuhan akan sumber daya kesehatan dapat terpenuhi. Dalam bab ini, gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan
dikelompokkan
menjadi
sarana
kesehatan,
tenaga
kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
5.1 Sarana Kesehatan Penyediaan
sarana
kesehatan
melalui
Rumah
Sakit,
Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu, Polindes, Rumah bersalin, Balai pengobatan klinik dan sarana kesehatan lainnya diharapkan dapat menjangkau masyarakat terutama masyarakat di pedesaan agar mendapatkan pelayanan kesehatan dengan mudah dan bermutu. Sarana pelayanan kesehatan atau fasilitas kesehatan baik pemerintah maupun swasta yang ada di Kabupaten Situbondo tahun 2012 meliputi 2 rumah sakit umum, 6 balai pengobatan/klinik, 1 rumah bersalin, 17 puskesmas dengan 13 Puskesmas rawat inap dan 4 Puskesmas Rawat Jalan, 59 Puskesmas pembantu, 30 Puskesmas Keliling, 918 Posyandu dan selengkapnya di Lampiran Profil Tabel 70. 5.1.1 Puskesmas Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan sampai ditingkat Kecamatan. Sampai dengan tahun 2012, jumlah Puskesmas di Kabupaten Situbondo sebanyak 17 Puskesmas yang terdiri dari 13 puskesmas perawatan dan 4 puskesmas non perawatan yang tersebar di 17 kecamatan. Rasio puskesmas terhadap penduduk sebesar 2.59 per 100.000 penduduk, artinya setiap 100.000 penduduk
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
93
dilayani oleh 2-3 Puskesmas atau 1 (satu) Puskemas melayani 38.629 penduduk. Kondisi tersebut menunjukan bahwa jumlah puskesmas di Kabupaten Situbondo masih kurang dari target nasional, yakni 1 (satu) Puskesmas rata-rata melayani 30.000 penduduk. Untuk pendekatan
meningkatkan akses
mutu
pelayanan
pelayanan
kesehatan
Puskesmas
kepada
dan
masyarakat,
pemerintahan Provinsi Jawa Timur termasuk Kabupaten Situbondo melakukan terobosan (program icon) yaitu :
a. Puskesmas PLUS (Penyedia Layanan Unggulan Spesilis) Puskesmas PLUS diprioritaskan untuk Puskesmas PONED dengan tambah jadwal kunjungan dokter spesialis kandungan dan spesilais anak 2 kali seminggu yaitu sekali kunjungan untuk dokter spesialis kandungan dan sekali untuk kunjungan dokter spesialis anak, hal ini merupakan hasil kerjasama antara RSU Kabupaten/Kota dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sampai tahun 2012, jumlah Puskesmas PLUS di Kabupaten Situbondo berjumlah 2 unit, yakni Puskesmas Asembagus dan Puskesmas Panarukan. Dengan adanya Program Puskesmas PLUS diharapkan dapat menurunkan AKI dan AKB di Jawa Timur
b. Puskesmas Pembantu yang melayani Gawat Darurat dan Observasi (Pustu Gadarsi) Pustu Gadarsi adalah Pustu yang dilengkapi oleh alat kesehatan sesuai dengan kebutuhan Gadar dan Observasi. Tenaga kesehatan yang berada di Pustu tersebut mendapatkan pembekalan keterampilan tentang Gawat Darurat. Sampai dengan tahun 2012 Pustu Gadarsi di Kabupaten Situbondo ada 7 unit, yakni Pustu Gadarsi Wonorejo, Sumberanyar, Bantal, Ketowan, Klampokan, Pecarron dan Widoro Payung. Dengan adanya Pustu gadarsi diharapkan dapat menurunkan angka kematian akibat kecelakaan maupun penyakit lain.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
94
c. Pengembangan Fungsi Polindes menjadi Ponkesdes Ponkesdes merupakan perluasan fungsi pelayanan Pondok Bersalin
Desa
(Polindes)
menjadi
pondok
Kesehatan
Desa
(Ponkesdes) yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dengan menempatkan tenaga perawat. Tenaga kesehatan yang berada di ponkesdes terdiri dari 1 orang Bidan yang sudah ada sebelumnya dan 1 orang perawat. Sampai tahun 2012 jumlah Ponkesdes di Kabupaten Situbondo sebanyak 86 unit. Masih ada sarana lain yang turut membantu pelayanan kesehatan di puskesmas yaitu puskesmas keliling (pusling). Jumlah pusling tahun 2012 sebanyak 30 unit yang berarti di setiap Puskesmas
telah
memiliki
puskesmas
keliling
yang
berguna
membantu pelayanan kesehatan di luar gedung maupun sarana pengantar/menjemput pasien dengan kondisi darurat. 5.1.2 Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Dalam upaya meningkatkan cakupan kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya telah dikembangkan termasuk dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada di masyarakat antara lain melaui Pusyandu, Polindes (Pondok Bersalin Desa), Poskesdes (Pos Kesehatan Desa), dan Desa Siaga. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) adalah suatu upaya kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar.
a. Poskesdes Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) merupakan salah satu Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan / menyediakan pelayanan kesehatan dasar
bagi
masyarakat
desa
dan
sebagai
sarana
untuk
mempertemukan upaya masyarakat dan dukungan pemerintah.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
95
Jumlah Poskesdes yang ada di Kabupaten Situbondo tahun 2012 sudah sesuai dengan jumlah desa yaitu 136 poskesdes/poskeskel. Dari 136 Poskesdes/Poskeskel yang yang sudah terbentuk di Kabupaten Situbondo, 17 Poskesdes memiliki gedung sendiri, 114 Poskesdes gabung dengan bangunan lain / balai desa dan 5 Poskesdes lainnya tidak punya tempat khusus. Jika dilihat dari data yang ada, secara fungsi sebenarnya semua desa (masyarakat desa) sudah punya akses terhadap pelayanan kesehatan dasar di Poskesdes, namun masih ada poskesdes yang belum mempunyai tempat secara khusus sehingga menjadikan pelayanan kepada masyarakat belum bisa maksimal. Beberapa penyebab desa belum mempunyai poskesdes diantaranya adalah sbb : 1. Poskesdes yang telah ada berubah fungsi menjadi tempat untuk kegiatan lain berdasarkan kebijakan pemerintah desa 2. Peggunaan rumah tinggal bidan sebagai poskesdes karena bidan pelaksana kegiatan poskesdes merupakan warga desa setempat 3. Penyebab – penyebab lainnya Kondisi seperti ini kedepan harus dicarikan pemecahan masalahnya sehingga semua poskesdes yang ada di seluruh Kab. Situbondo bisa berjalan optimal dan memadukan peran masyarakat desa dan pemerintah. b. Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling diketahui oleh masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 (lima) program prioritas kesehatan yaitu kesehatan ibu-anak, KB, perbaikan gizi, imunisasi, dan penaggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, posyandu dikelompokkan dalam 4 (empat) strata, yakni Pratama, Madya, Purnama, Mandiri. Pada akhir tahun 2012 jumlah balita sebanyak 49.554 anak sedangkan jumlah Posyandu yang ada sebanyak 918 Pos. Jadi rasio jumlah Posyandu dengan jumlah balita adalah 1 : 54. Bila
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
96
dibandingkan dengan standar Posyandu, yakni untuk 1 (satu) Posyandu melayani 80 Balita, maka angka tersebut sudah memenuhi standar yang ditetapkan. Gambar 5.1. di bawah ini menunjukkan Strata Posyandu di Kabupaten Situbondo Tahun 2012. Gambar 5.1 Strata Posyandu di Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Sumber: Laporan Tribulan Profil Promosi Kesehatan Gambar 5.1 di atas menunjukkan bahwa strata terbesar Posyandu di Kabupaten Situbondo adalah Madya sebesar 53,38%, kemudian Purnama sebesar 35,40%, Pratama sebesar 8,17% dan Mandiri sebesar 3,05% (Lampiran Profil Tabel 72). Dengan strata terbanyak di tahapan Madya maka sebenarnya Posyandu yang ada sudah bergerak menuju kualitas Purnama Mandiri. Yang lebih baik dalam kemandirian, tentunya kualitas yang sudah dicapai perlu ditingkatkan ke arah purnama dan mandiri serta menjaga jangan sampai turun menjadi madya dan pratama. Secara kualitas berdasarkan tingkat perkembangan Posyandu PURI (Purnama - Mandiri) di Kabupaten Situbondo menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 Posyandu PURI mencapai 32,75% sedangkan di tahun 2011 Posyandu PURI mencapai 33,19% dan di tahun 2012 Posyandu PURI meningkat
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
97
mencapai 38,45%. Tingkat Perkembangan Posyandu Purnama Mandiri (PURI) di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 disajikan pada Gambar 5.2. Gambar 5.2 Tingkat Perkembangan Posyandu Purnama Mandiri (PURI) di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012
Sumber: Laporan Tribulan Profil Promosi Kesehatan Peningkatan kualitas Posyandu tersebut disebabkan karena beberapa hal, antara lain meningkatnya kinerja Tim Pokjanal Posyandu baik dari tingkat Provinsi, Kabupaten /Kota sampai dengan tingkat Kecamatan. Selain itu adanya peningkatan kinerja dari para pengelola posyandu seperti kader posyandu melalui beberapa kegiatan antara lain mengikuti pelatihan peningkatan kinerja dan magang kader yang dilaksanakan pada tahun 2011 di tingkat Kabupaten/Kota. Keberadaan petugas kesehatan di Posyandu tidaklah berarti jika kader Posyandu tidak dapat berperan secara optimal. Kader Posyandu sebagai penanggungjawab Posyandu mempunyai peran yang sangat penting.
c. Desa/Kelurahan Siaga Aktif Poskesdes yang dikembangkan dan beroperasi di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 sebanyak 136 diiringi dengan terbentuknya Desa/Kelurahan Siaga sebanyak 136 Desa/Kelurahan. Desa Siaga
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
98
adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemapuan
untuk
mencegah
kesehatan,
bencana
dan
dan
mengatasi
kegawatdaruratan
masalah-masalah kesehatan
secara
mandiri. Persentase Desa dan Kelurahan Siaga Aktif didapatkan dari desa yang memenuhi 8 kriteria. Penetapan pentahapan kriteria Desa/Kelurahan Siaga Aktif berdasarkan pada Pedoman Umum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Jumlah persentase merupakan kumulatif dari jumlah Desa atau Kelurahan Siaga Aktif pada tahun sebelumnya. Dari 136 desa/kelurahan siaga di Kabupaten Situbondo, yang sudah aktif baru 66 desa/kelurahan (48,53%). Target pencapaian Desa/Kelurahan aktif tahun 2012 yang telah ditetapkan adalah 50%. Dengan demikian cakupan tahun 2012 masih belum mencapai target. Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan pencapaian tahuntahun sebelumnya, pencapaian desa siaga di Kabupaten Situbondo terus mengalami peningkatan. Perkembangan Desa Siaga aktif di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 disajikan pada Gambar 5.3 berikut. Gambar 5.3. Perkembangan Desa Siaga aktif di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012
Sumber: Laporan Tribulan Profil Promosi Kesehatan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
99
Pengembangan Desa/Kelurahan Siaga di Kabupaten Situbondo sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah, baik ditingkat Provinsi maupun tingkat Kabupaten/Kota, hal ini ditunjukkan oleh adanya berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Berbagai upaya dalam mendukung keberhasilan program Desa Siaga telah diantaranya melakukan kemitraan baik dengan Lintas Program, Lintas
Sektor,
Lembaga
Swadaya
Masyarakat,
dunia
usaha,
Organisasi Wanita, Organisasi Keagamaan, Organisasi Profesi dan Pemuda . Kemitraan tersebut dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan, antara lain dengan pertemuan dan monitoring terpadu pengembangan Desa Siaga di Kabupaten/Kota.
5.1.3 Sarana Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Salah
satu
indikator
penting
untuk
menggambarkan
ketersediaan sarana pelayanan kesehatan adalah tersedianya sarana farmasi dan perbekalan kesehatan, yang terbagi menjadi sarana produksi,
sarana
distribusi
dan
pelayanan
kefarmasian
dan
perbekalan kesehatan serta sarana produksi makanan. Sarana Farmasi dan Perbekalan Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 seperti terlihat pada Tabel 5.1 di bawah ini. Tabel 5.1 Jumlah Sarana Farmasi dan Perbekalan Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2012
No. 1 2 3 4 5 6
Jenis Sarana Apotek Toko Obat GFK (Gudang farmasi Kabupaten) Pedagang Besar Farmasi (PBF) Industri Kosmetik Industri Makanan Secara
umum
jumlah
sarana
Jumlah 29 5 1 2 1 96 Farmasi dan
Perbekalan
Kesehatan di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 mengalami peningkatan kecuali untuk apotek. Menurunnya jumlah sarana apotek ini disebabkan apotek tersebut tidak mampu bersaing dengan apotek
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
100
lainnya yang memang posisinya ada di tengah kota. Sedangkan adanya peningkatan jumlah toko obat disebabkan oleh banyaknya kebutuhan masyarakat akan obat bebas maupun bebas terbatas. Begitu juga lahirnya industri kosmetik di Kabupaten Situbondo juga menandakan meningkatnya antusiasme masyarakat terhadap produk kosmetik. 5.2 TENAGA KESEHATAN Sumberdaya manusia khususnya tenaga kesehatan merupakan faktor penggerak utama dalam mencapai tujuan dan keberhasilan program
pembangunan
kesehatan.
Peningkatan
kualitas SDM
kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 sebanyak 1.170 orang dengan proporsi terbesar adalah tenaga perawat 521 orang (44,53%), kemudian tenaga Bidan 373 orang (31,88 %) dan tenaga medis sebanyak 93 orang (7,95%). Untuk melihat jumlah tenaga kesehatan dan rasio per 100.000 penduduk keseluruhan dapat dilhat pada Tabel 5.2 di bawah ini. Tabel 5.2 Rekapitulasi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Jenis Tenaga dan Rasio per 100.000 Penduduk di kabupaten Situbondo Tahun 2012 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jenis Tenaga
Jumlah
Medis Perawat Bidan Tenaga Kefarmasian Tenaga Gizi Tenaga Kesmas Tenaga Sanitasi Teknisi Medis Fisioterapis
93 521 373 67 30 44 19 21 2
Persentase
Ratio Per 100.000 Penduduk
7,95 44,53 31,88 5,73 2,56 3,76 1,62 1,79 0,17
4,11 79,34 56,80 10,20 4,57 6,70 2,89 3,20 0,30
Berdasarkan Tabel 5.2 di atas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
101
a. Tenaga Medis Yang tergolong tenaga medis di sini adalah dokter spesialis, dokter umum dan dokter gigi. Jumlah tenaga medis di kabupaten Situbondo tahun 2012 sebanyak 93 orang dengan rasio sebesar 14,16 per 100.000 penduduk (Tabel 74). Sementara bila dilihat dari masing-masing jenis tenaga medis adalah jumlah dokter spesialis sebanyak 10 orang dengan rasio 1,52 per 100.000 penduduk, jumlah dokter umum sebanyak 56 orang dengan 8,53 per 100.000 penduduk, serta jumlah dokter gigi sebanyak 27 orang dengan rasio 4,11 per 100.000 penduduk. Kondisi tersebut masih di bawah standar Indonesia Sehat sebesar 6 dokter spesialis per 100.000 penduduk, 40 dokter per 100.000 penduduk, dan 11 dokter gigi per 100.000 penduduk.
b. Tenaga Keperawatan Jumlah tenaga perawat di kabupaten Situbondo tahun 2012 sebanyak 521 orang dengan rasio 79,34 per 100.000 penduduk (Tabel 75). Kondisi tersebut masih dibawah target Indonesia Sehat sebesar 117 per 100.000 penduduk.
c. Tenaga Kebidanan Jumlah tenaga kebidanan di kabupaten Situbondo tahun 2012 sebanyak 373 orang dengan rasio 56,80 per 100.000 penduduk (tabel 75). Kondisi tersebut masih dibawah target Indonesia Sehat sebesar 100 per 100.000 penduduk.
d. Tenaga Kefarmasian Tenaga kefarmasian yang dimaksud terdiri dari tenaga apoteker dan asisiten apoteker. Jumlah tenaga farmasi di kabupaten Situbondo tahun 2012 sebanyak 67 orang dengan rasio 10,20 per 100.000 penduduk. Sedangkan untuk jumlah apoteker saja sebanyak 9 orang dengan rasio 1,37 per 100.000 penduduk
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
102
(Tabel 76). Kondisi tersebut masih dibawah target Indonesia Sehat sebesar 10 per 100.000 penduduk.
e. Tenaga Gizi Jumlah tenaga gizi di kabupaten Situbondo tahun 2010 sebanyak 30 orang dengan rasio 4,57 per 100.000 penduduk (Tabel 76). Kondisi ini masih dibawah target Indonesia Sehat sebesar 22 per 100.000 penduduk.
f. Tenaga Kesehatan Masyarakat Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di kabupaten Situbondo tahun 2012 sebanyak 44 orang dengan rasio 6,70 per 100.000 penduduk (Tabel 77). Kondisi ini masih jauh dibawah target Indonesia Sehat sebesar 49 per 100.000 penduduk. g. Tenaga Sanitarian Jumlah tenaga sanitarian di Kabupaten Situbondo sebanyak 19 orang dengan rasio 2,89 per 100.000 penduduk (Tabel 77). Kondisi ini masih jauh di bawah target Indonesia Sehat sebesar 40 per 100.000 penduduk.
h. Tenaga Teknisi Medis Tenaga Teknisi medis yang dimaksud terdiri dari tenaga analis laboratorium, petugas Rontgen dan Petugas Anastesi. Jumlah tenaga teknisi medis di kabupaten Situbondo tahun 2012 sebanyak 21 orang yang terdiri dari 3 orang petugas rontgen, 16 orang analis laboratorium dan 2 orang petugas anastesi (Tabel 78).
i. Tenaga Fisioterapis Jumlah tenaga keterapian fisik di kabupaten Situbondo tahun 2012 sebanyak 2 orang (Tabel 78).
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
103
5.3 ANGGARAN KESEHATAN Pembiayaan program dan kegiatan bidang kesehatan di Kabupaten Situbondo diperoleh dari berbagai sumber diantaranya dana APBD, baik APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten/Kota, dana APBN yang meliputi dana Dekonsetrasi, Tugas Pembantuan (TP), Jamkesmas, Jampersal dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) serta Bantuan Luar Negeri (BLN). Berdasarkan
hasil
rekapitulasi
anggaran
APBD
Dinas
Kesehatan dan Rumah Sakit diketahui bahwa anggaran kesehatan di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 114.112.889.406,-
meningkat
28,6%
dibandingkan
anggaran
kesehatan di tahun 2011. Sementara bila dijumlahkan dari semua anggaran kesehatan yang ada maka jumlahnya menjadi Rp 135.646.752.406,- sehingga total persentase anggaran kesehatan bersumber APBD terhadap total anggaran kesehatan sebesar 84,13%. Dibandingkan tahun 2011, dukungan anggaran kesehatan melalui APBN tahun 2012 meningkat 76,13%. Hal ini dikarenakan adanya tambahan dana Jaminan Persalinan (Jampersal). Sedangkan anggaran bantuan luar negeri tahun 2012 meningkat sebesar 15,5% dibandingkan dengan tahun 2011 (Lampiran Profil Tabel 79).
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
104
BAB 6
PENUTUP Secara keseluruhan pencapaian program kesehatan di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari adanya beberapa program yang tingkat pencapaiannya masih belum mencapai target yang telah ditetapkan. Berdasarkan indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2012, dari 22 indikator SPM bidang kesehatan yang ditetapkan, 9 (sembilan) indikator belum memenuhi target sasaran. Kesembilan indikator tersebut adalah cakupan kunjungan ibu hamil K-4 (75,21% dari target 92%), cakupan pelayanan nifas (81,11% dari target 95%), cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (82,08% dari target 94%), cakupan kunjungan bayi (87,96% dari target 90%), cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani (68,77% dari target 75%), cakupan pelayanan anak balita (63,32% dari target 65%), cakupan dan penanganan Pneumonia balita (37,05% dari target 40%), cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin (98,30% dari target 100%) dan cakupan desa siaga aktif (48,53% dari target 50%). Dukungan dana yang masih rendah bisa menjadi salah satu penyebab adanya
program kesehatan di Kabupaten Situbondo yang
capaiannya belum sesuai harapan karena anggaran kesehatan tahun 2012 hanya 10,94% dari total anggaran kabupaten, sedangkan anjuran WHO anggaran kesehatan minimal 15% dari total anggaran kabupaten. Hal ini juga didukung oleh rendahnya sumber daya kesehatan di Kabupaten Situbondo karena rasio tenaga kesehatan terhadap penduduk masih jauh dari standar pencapaian rasio Indonesia Sehat 2010, baik tenaga dokter, bidan, perawat, farmasi, gizi, kesmas, sanitasi dan teknisi medis. Selain itu, terjadinya perubahan data sasaran program tahun 2012
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
105
di akhir tahun yang dikarenakan BPS meluncurkan proyeksi penduduk dan sasaran program berdasarkan SP 2010 juga turut andil terhadap rendahnya pencapaian program karena angka proyeksinya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sasaran sebelumnya, sehingga secara otomatis menyebabkan capaian program menjadi lebih rendah.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
106
RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 NO
INDIKATOR
ANGKA/NILAI L
P
L+P
A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah
1,638
2 Jumlah Desa/Kelurahan 3 Jumlah Penduduk
136 319,653
337,038
4 Rata-Rata Jiwa/Rumah Tangga
656,691 3.15
5 Kepadatan Penduduk/KM2
400.81
6 Rasio Beban Tanggungan
41.21
7 Rasio Jenis Kelamin
94.84
8 Penduduk 10 Tahun ke Atas Melek Huruf
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
9 Penduduk 10 Tahun ke Atas dengan Pendidikan Tertinggi SMP+
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
4,692
4,407
9,099
8.03
5.19
6.66
82
50
132
0.00
0.00
14.51
88
51
139
B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 10 Jumlah Lahir Hidup 11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 12 Jumlah Bayi Mati 13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 14 Jumlah Balita Mati
NO
INDIKATOR
15 Angka Kematian Balita (dilaporkan)
ANGKA/NILAI L
P 0.00
16 Jumlah Kematian Ibu
L+P 0.00
15.28
13
17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
142.87
B.2 Angka Kesakitan 18 AFP Rate (non Polio) < 15 th 19 Angka Insidens TB Paru
9.71 128
103
115.43
20 Angka Prevalensi TB Paru
0
0
-
21 Angka Kematian Akibat TB Paru
0
0
-
22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR)
#DIV/0!
#DIV/0!
84.54
23 Success Rate TB Paru
#DIV/0!
#DIV/0!
94.11
#REF!
#REF!
#REF!
25 Jumlah Kasus Baru HIV
21
14
35
26 Jumlah Kasus Baru AIDS
31
14
45
257
281
538
9
0
9
0.00
0.00
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
131.06
31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler)
8
18
26
32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler)
85
68
153
33 Angka Penemuan Kasus Baru Kusta (NCDR)
29
26
27
24 Pneumonia Balita Ditemukan dan Ditangani
27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 28 Jumlah Kematian Karena AIDS 29 Donor Darah Diskrining Positif HIV 30 Persentase Diare Ditemukan dan Ditangani
NO
INDIKATOR
34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun
ANGKA/NILAI L
P
L+P
6.45
6.98
6.70
26.88
13.95
20.67
3.72
2.40
3.05
37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB)
100.00
100.00
100.00
38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB)
90.59
90.00
90.29
57
72
129
35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 36 Angka Prevalensi Kusta
39 Jumlah Kasus Difteri 40 Case Fatality Rate Difteri
5
41 Jumlah Kasus Pertusis
0
1
1
42 Jumlah Kasus Tetanus (non Neonatorum)
0
0
0
43 Case Fatality Rate Tetanus (non Neonatorum) 44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum
#DIV/0! 2
1
45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 46 Jumlah Kasus Campak
3 100
17
15
47 Case Fatality Rate Campak
32 0
48 Jumlah Kasus Polio
0
0
0
49 Jumlah Kasus Hepatitis B
0
0
0
13.14
13.65
13.40
51 Case Fatality Rate DBD
4.76
2.17
3.41
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence )
0.00
0.00
0.00
53 Case Fatality Rate Malaria
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
54 Angka Kesakitan Filariasis
0
1
1
50 Incidence Rate DBD
NO
INDIKATOR
ANGKA/NILAI L
P
L+P
B.3 Status Gizi 55 Bayi Baru Lahir Ditimbang
100
100
100
56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)
5.54
4.99
5.28
85.15
86.29
85.72
58 Balita Gizi Kurang
5.87
6.10
5.99
59 Balita Gizi Buruk
1.57
1.91
1.74
57 Balita Gizi Baik
C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan 60 Kunjungan Ibu Hamil (K1)
87
61 Kunjungan Ibu Hamil (K4)
75.21
62 Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan (Linakes)
82.08
63 Pelayanan Ibu Nifas
81.11
64 Ibu hamil dengan Imunisasi TT2+
27.68
65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3
72.41
66 Bumil Risti/Komplikasi Ditangani
85.15
67 Neonatal Risti/Komplikasi Ditangani
72.96
64.40
68.77
68 Bayi Mendapat Vitamin A
92.76
104.45
98.48
69 Anak Balita Mendapat Vitamin A
72.79
76.66
74.68
70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A
72.01
NO
INDIKATOR
ANGKA/NILAI L
P
L+P
71 Peserta KB Baru
11.07
72 Peserta KB Aktif
78.07
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1)
93.86
92.40
93.15
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap)
91.59
89.42
90.53
75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali)
86.90
89.06
87.96
76 Desa/Kelurahan UCI
85.29
77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi
90.62
78 Drop-Out Imunisasi DPT1 - Campak
3.27
79 Bayi yang Diberi ASI Eksklusif
63.97
65.83
64.91
80 Pemberian MP-ASI pada Anak 6-23 Bulan dari Gakin
66.67
60.34
63.17
81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali)
63.51
63.13
63.32
82 Balita Ditimbang
63.97
65.93
64.93
73
73
73
2
2
2
100.00
100.00
100.00
86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
-
-
105.27
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
-
-
53.82
32.71
39.52
36.32
83 Balita Berat Badan Naik 84 Balita Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM) 85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 89 Sarkes dengan Kemampuan Pelayanan Gadar Level 1
68.18
90 Desa/Kelurahan Terkena KLB Ditangani < 24 jam 91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap
100.00 0.28
0.37
0.33
NO
INDIKATOR
ANGKA/NILAI L
P
L+P
92 SD/MI yang Melakukan Sikat Gigi Massal
93.81
93 SD/MI yang Mendapat Pelayanan Gigi
86.80
94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS)
26.39
29.66
28.03
95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS)
56.19
57.11
56.69
96 Siswa SD dan Setingkat Mendapat Perawatan Gigi dan Mulut
56.19
57.11
56.69
47.52
52.34
54.88
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar 98
Penduduk Miskin (dan Hampir Miskin) Dicakup Askeskin/Jamkesmas
81.06
81.20
81.13
99
Pasien Maskin (dan Hampir Miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kesehatan Strata 1
70.83
103.58
88.43
100
Pasien Maskin (dan Hampir Miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kesehatan Strata 2 dan 3
-
-
2.94
101
Pasien Maskin (dan Hampir Miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kesehatan Strata 1
0.46
0.60
0.54
102
Pasien Maskin (dan Hampir Miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kesehatan Strata 2 dan 3
-
-
1.51
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan
114.11
160.80
155.59
104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap
0.83
1.19
3.76
#DIV/0!
#DIV/0!
4.57
105 Gross Death Rate (GDR) di RS
NO
INDIKATOR
106 Nett Death Rate (NDR) di RS 107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS
ANGKA/NILAI L
P
#DIV/0!
#DIV/0!
L+P 1.90 62.94
108 Length of Stay (LOS) di RS
3.32
109 Turn of Interval (TOI) di RS
1.95
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 110 Rumah Tangga ber-PHBS
#REF!
C.4 Keadaan Lingkungan 111 Rumah Sehat
21.11
112 Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes
84.91
113 Keluarga dengan Sumber Air Minum Terlindung
26.45
114 Keluarga Memiliki Jamban Sehat
79.07
115 Keluarga Memiliki Tempat Sampah Sehat
67.02
116 Keluarga Memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat
65.86
117 TUPM Sehat
20.90
118 Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya
51.77
D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Sarana Kesehatan 119 Jumlah Rumah Sakit Umum
2
NO
INDIKATOR
ANGKA/NILAI L
P
L+P
120 Jumlah Rumah Sakit Khusus
0
121 Jumlah Puskesmas Perawatan
13
122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan
4
123 Jumlah Apotek
29
124 Sarkes yang Memiliki Laboratorium Kesehatan
52.63
125 Sarkes yang Memiliki 4 Spesialis Dasar
100.00
126 Jumlah Posyandu
918
127 Posyandu Aktif
38.45
128 Rasio Posyandu per 100 Balita
1.85
129 Jumlah Desa Siaga
136
130 Desa Siaga Aktif
48.53
131 Jumlah Poskesdes
136
D.2 Tenaga Kesehatan 132 Jumlah Dokter Spesialis
9
1
10
133 Rasio Dokter Spesialis
2.82
0.30
1.52
134 Jumlah Dokter Umum
31
25
56
9.07
7.42
8.22
136 Jumlah Dokter Gigi
7
20
27
137 Jumlah Bidan
0
373
373
135 Rasio Dokter Umum
138 Rasio Bidan per 100.000 Penduduk
55.89
NO
INDIKATOR
139 Jumlah Perawat
ANGKA/NILAI L
P
L+P
213
308
521
24
43
67
6
24
30
142 Jumlah Tenaga Kesmas
14
30
44
143 Jumlah Tenaga Sanitasi
8
11
19
12
9
21
1
1
2
140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 141 Jumlah Tenaga Gizi
144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 145 Jumlah Fisioterapis D.3 Pembiayaan Kesehatan 146 Total Anggaran Kesehatan 147 APBD Kesehatan Terhadap APBD Kabupaten/Kota 148 Anggaran Kesehatan Perkapita
135,646,752,406.00 10.94 206,561.00
SUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAI Satuan
No. Lampiran
KM2
Tabel 1
Desa/Kel
Tabel 1
Jiwa
Tabel 2
Jiwa
Tabel 1 2
Jiwa/KM
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2
%
Tabel 4
%
Tabel 5
Bayi
Tabel 6 Tabel 6
Bayi
Tabel 7
per 1.000 KH
Tabel 7
Balita
Tabel 7
ANGKA/NILAI Satuan
No. Lampiran
per 1.000 KH
Tabel 7
Ibu
Tabel 8
per 100.000 KH
Tabel 8
per 100.000 Penduduk < 15 tahun
Tabel 9
per 100.000 Penduduk
Tabel 10
per 100.000 Penduduk
Tabel 10
per 100.000 Penduduk
Tabel 10
%
Tabel 11
%
Tabel 12
%
Tabel 13
Kasus
Tabel 14
Kasus
Tabel 14
Kasus
Tabel 14
Jiwa
Tabel 14
%
Tabel 15
%
Tabel 16
Kasus
Tabel 17
Kasus
Tabel 17
per 100.000 Penduduk
Tabel 17
ANGKA/NILAI Satuan
No. Lampiran
%
Tabel 18
%
Tabel 18
per 10.000 Penduduk
Tabel 19
%
Tabel 20
%
Tabel 20
Kasus
Tabel 21
%
Tabel 21
Kasus
Tabel 21
Kasus
Tabel 21
%
Tabel 21
Kasus
Tabel 21
%
Tabel 21
Kasus
Tabel 22
%
Tabel 22
Kasus
Tabel 22
Kasus
Tabel 22
per 100.000 Penduduk
Tabel 23
%
Tabel 23
per 1.000 Penduduk
Tabel 24
%
Tabel 24
per 100.000 Penduduk
Tabel 25
ANGKA/NILAI Satuan
No. Lampiran
%
Tabel 26
%
Tabel 26
%
Tabel 27
%
Tabel 27
%
Tabel 27
%
Tabel 28
%
Tabel 28
%
Tabel 28
%
Tabel 28
%
Tabel 29
%
Tabel 30
%
Tabel 31
%
Tabel 31
%
Tabel 32
%
Tabel 32
%
Tabel 32
ANGKA/NILAI Satuan
No. Lampiran
%
Tabel 35
%
Tabel 35
%
Tabel 36
%
Tabel 36
%
Tabel 37
%
Tabel 38
%
Tabel 39
%
Tabel 39
%
Tabel 41
%
Tabel 42
%
Tabel 43
%
Tabel 44
%
Tabel 44
%
Tabel 44
%
Tabel 45
%
Tabel 46
%
Tabel 47
%
Tabel 48
%
Tabel 49
%
Tabel 51 Tabel 52
ANGKA/NILAI Satuan
No. Lampiran
Sekolah
Tabel 53
Sekolah
Tabel 53
%
Tabel 53
%
Tabel 53
%
Tabel 53
%
Tabel 55
%
Tabel 56
%
Tabel 56
%
Tabel 56
%
Tabel 57
%
Tabel 57
%
Tabel 58
%
Tabel 58
per 100.000 Pasien Keluar
Tabel 59
ANGKA/NILAI Satuan
No. Lampiran
per 100.000 Pasien Keluar
Tabel 59
%
Tabel 60
Hari
Tabel 60
Hari
Tabel 60
%
Tabel 61
%
Tabel 62
%
Tabel 63
%
Tabel 65
%
Tabel 66
%
Tabel 66
%
Tabel 66
%
Tabel 67
%
Tabel 68
Tabel 70
ANGKA/NILAI Satuan
No. Lampiran Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70
%
Tabel 71
%
Tabel 71
Posyandu
Tabel 72
%
Tabel 72
per 100 Balita
Tabel 72
Desa
Tabel 73
%
Tabel 73
Poskesdes
Tabel 73
Orang
Tabel 74
per 100.000 Penduduk
Tabel 74
Orang
Tabel 74
per 100.000 Penduduk
Tabel 74
Orang
Tabel 74
Orang
Tabel 75 Tabel 75
ANGKA/NILAI Satuan
No. Lampiran
Orang
Tabel 75
Orang
Tabel 76
Orang
Tabel 76
Orang
Tabel 77
Orang
Tabel 77
Orang
Tabel 78
Orang
Tabel 78
Rupiah
Tabel 79
%
Tabel 79
Rupiah
Tabel 79
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH KECAMATAN, DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
LUAS WILAYAH (km 2)
1
2
3
1 Sumbermalang 2 Jatibanteng
JUMLAH KECAMATAN
DESA
KELURAHAN
DESA+KEL.
JUMLAH PENDUDUK
4
5
6
7 = 5+6
8
JUMLAH RUMAH TANGGA
RATA-RATA JIWA / RUMAH TANGGA
KEPADATAN PENDUDUK
9
10 = 8/9
11 = 8/3
per km 2
129
1
9
0
9
26,499
9,591
2.76
204.67
66
1
8
0
8
22,019
7,717
2.85
333.22
3 Banyuglugur 4 Besuki
73
1
7
0
7
22,814
6,957
3.28
312.56
26
1
10
0
10
62,296
18,000
3.46
2,388.65
5 Suboh 6 Mlandingan
31
1
8
0
8
26,538
8,695
3.05
860.51
40
1
7
0
7
22,572
7,953
2.84
570.00
7 Bungatan 8 Kendit
66
1
7
0
7
24,730
8,060
3.07
374.30
114
1
7
0
7
28,438
10,220
2.78
249.15
55
1
8
0
8
54,020
16,454
3.28
990.28
28 36
1
4
2
6
47,461
14,079
3.37
1,721.47
1
6
0
6
32,341
11,420
2.83
905.91
47
1
10
2
12
69,588
19,693
3.53
1,480.91
9 Panarukan 10 Situbondo 11 Mangaran 12 Panji 13 Kapongan 14 Arjasa
45
1
10
0
10
37,509
12,334
3.04
842.14
216
1
8
0
8
40,146
13,510
2.97
185.53
15 Jangkar 16 Asembagus
67
1
8
0
8
36,684
13,510
2.72
547.52
119
1
10
0
10
47,720
15,990
2.98
401.89
17 Banyuputih
482
1
5
0
5
55,316
14,571
3.80
114.84
1,638
17
132
4
136
656,691
208,754
3.15
400.81
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Situbondo
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
1
2
JUMLAH PENDUDUK 3
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI
PEREMPUAN
<1
1-4
5-9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
≥ 65
JUMLAH
<1
1-4
5-9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
≥ 65
JUMLAH
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19 = SUM(4:18)
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35 = SUM(20:34)
RASIO BEBAN TANGGUNGAN
RASIO JENIS KELAMIN
36 = …
37 = (19/35)*100
1
Sumbermalang
26,499
191
690
939
1,006
771
761
928
1,184
1,174
1,236
1,044
862
714
606
751
12,857
202
684
901
909
698
866
1,130
1,289
1,240
1,216
1,070
942
727
588
1,180
13,642
39.13
94.25
2
Jatibanteng
22,019
157
655
799
783
579
673
773
947
875
867
833
851
629
527
636
10,584
169
652
761
689
549
768
976
1,022
869
972
937
878
637
596
960
11,435
39.73
92.56
3
Banyuglugur
22,814
164
840
869
873
742
702
806
916
977
835
814
720
627
476
672
11,033
175
743
853
825
824
771
967
991
967
863
916
793
605
527
961
11,781
44.04
93.65
4
Besuki
62,296
449
2,228
2,419
2,516
2,807
2,247
2,252
2,317
2,426
2,248
2,209
1,931
1,491
1,186
1,591
30,317
474
2,100
2,387
2,560
2,866
2,251
2,383
2,578
2,508
2,359
2,351
1,985
1,548
1,239
2,390
31,979
44.26
94.80
5
Suboh
26,538
191
844
1,015
1,063
926
820
963
1,077
1,017
1,022
986
862
773
525
829
12,913
202
808
952
999
885
971
1,117
1,102
1,061
1,036
1,059
940
710
595
1,188
13,625
43.86
94.77
6
Mlandingan
22,572
162
611
792
863
727
712
727
767
872
884
964
742
649
542
889
10,903
173
677
785
767
589
792
807
922
958
976
906
838
682
585
1,212
11,669
44.31
93.44
7
Bungatan
24,730
176
701
829
838
830
782
796
907
965
995
921
834
709
627
956
11,866
191
633
886
819
842
816
965
1,027
1,026
1,061
962
922
749
680
1,285
12,864
42.00
92.24
8
Kendit
28,438
205
809
936
969
936
928
1,011
1,012
1,111
1,180
1,118
1,027
847
724
1,033
13,846
216
688
888
900
871
957
1,117
1,108
1,204
1,293
1,154
1,060
882
698
1,556
14,592
40.52
94.89
9
Panarukan
54,020
392
1,920
2,166
2,134
2,138
1,744
2,014
2,063
2,009
2,104
1,968
1,743
1,408
1,074
1,600
26,477
408
1,753
2,113
2,124
1,996
1,804
2,204
2,171
2,158
2,156
2,084
1,793
1,368
1,101
2,310
27,543
45.61
96.13
10 Situbondo
47,461
342
1,578
1,824
1,766
1,987
1,611
1,841
1,880
1,708
1,716
1,748
1,432
1,379
907
1,360
23,079
361
1,445
1,705
1,783
1,978
1,611
2,031
1,918
1,846
1,862
1,945
1,586
1,402
931
1,978
24,382
42.44
94.66
11 Mangaran
32,341
232
994
1,051
1,234
1,180
997
1,083
1,164
1,324
1,250
1,261
1,195
1,018
750
890
15,623
248
939
1,044
1,163
1,102
1,056
1,218
1,308
1,360
1,417
1,280
1,270
927
842
1,544
16,718
40.60
93.45
12 Panji
69,588
500
2,221
2,382
2,650
3,332
3,508
2,483
2,529
2,496
2,399
2,381
2,003
1,793
1,259
1,779
33,715
532
2,021
2,292
2,483
4,658
3,012
2,606
2,643
2,567
2,554
2,522
2,134
1,821
1,346
2,682
35,873
39.05
93.98
13 Kapongan
37,509
269
1,071
1,203
1,311
1,481
1,378
1,320
1,336
1,445
1,458
1,445
1,336
1,096
880
1,143
18,172
287
1,021
1,157
1,312
1,444
1,543
1,404
1,409
1,469
1,532
1,488
1,285
1,099
1,018
1,869
19,337
39.62
93.98
14 Arjasa
40,146
292
1,261
1,410
1,457
1,360
1,288
1,491
1,613
1,783
1,675
1,488
1,331
1,045
929
1,286
19,709
303
1,143
1,305
1,366
1,243
1,475
1,695
1,789
1,854
1,673
1,449
1,427
1,044
918
1,753
20,437
40.52
96.44
15 Jangkar
36,684
265
1,086
1,277
1,378
1,200
1,159
1,371
1,393
1,638
1,490
1,379
1,235
1,109
797
1,122
17,899
278
1,066
1,196
1,156
1,067
1,264
1,515
1,661
1,560
1,548
1,443
1,269
1,039
1,001
1,722
18,785
40.35
95.28
16 Asembagus
47,720
346
1,456
1,654
1,830
1,674
1,727
1,645
1,909
1,945
1,966
1,864
1,635
1,310
1,044
1,323
23,328
361
1,337
1,653
1,763
1,536
1,450
1,812
2,157
1,991
2,061
2,052
1,694
1,361
1,121
2,043
24,392
40.54
95.64
17 Banyuputih
55,316
405
1,604
1,832
2,138
3,476
3,335
2,241
1,936
1,981
1,895
1,634
1,447
1,121
960
1,327
27,332
415
1,542
1,750
2,108
3,992
3,373
2,043
2,031
1,929
1,870
1,673
1,421
1,158
981
1,698
27,984
36.59
97.67
656,691
4,738
20,569
23,397
24,809
26,146
24,372
23,745
24,950
25,746
25,220
24,057
21,186
17,718
13,813
19,187
319,653
4,995
19,252
22,628
23,726
27,140
24,780
25,990
27,126
26,567
26,449
25,291
22,237
17,759
14,767
28,331
337,038
41.21
94.84
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Situbondo
39,821
TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 JUMLAH PENDUDUK NO
KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
3
4
5 = 3+4
1
2
1
<1
4,738
4,995
9,733
2
1-4
20,569
19,252
39,821
3
5-9
23,397
22,628
46,025
4
10 - 14
24,809
23,726
48,535
5
15 - 19
26,146
27,140
53,286
6
20 - 24
24,372
24,780
49,152
7
25 - 29
23,745
25,990
49,735
8
30 - 34
24,950
27,126
52,076
9
35 - 39
25,746
26,567
52,313
10
40 - 44
25,220
26,449
51,669
11
45 - 49
24,057
25,291
49,348
12
50 - 54
21,186
22,237
43,423
13
55 - 59
17,718
17,759
35,477
14
60 - 64
13,813
14,767
28,580
15
≥ 65
19,187
28,331
47,518
319,653
337,038
656,691
JUMLAH Sumber:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Situbondo
TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS NO
KECAMATAN
1
2
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
MELEK HURUF
%
JUMLAH
MELEK HURUF
%
JUMLAH
MELEK HURUF
%
3
4
5 = (4/3)*100
6
7
8 = (7/6)*100
9 = 3+6
10 = 4+7
11 = (10/9)*100
1
Sumbermalang
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
2
Jatibanteng
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
3
Banyuglugur
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
4
Besuki
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
5
Suboh
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
6
Mlandingan
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
7
Bungatan
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
8
Kendit
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
9
Panarukan
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
10 Situbondo
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
11 Mangaran
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
12 Panji
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
13 Kapongan
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
14 Arjasa
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
15 Jangkar
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
16 Asembagus
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
17 Banyuputih
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Situbondo
0
0
#DIV/0!
0
0
TABEL 5 JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 LAKI-LAKI NO
KECAMATAN
1
2
PEREMPUAN
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MI
SMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
AK/ DIPLOMA
UNIVERSITAS
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
10 = SUM(3:9)
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MI
SMP/ MTs
11
12
13
14
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
SMA/ SMK/ AK/ UNIVERSITAS MA DIPLOMA 15
16
17
JUMLAH 18 = SUM(11:17)
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
19 = 3+11
20 = 4+12
SD/MI 21 = 5+13
SMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
AK/ DIPLOMA
22 = 6+14
23 = 7+15
24 = 8+16
UNIVERSITAS
JUMLAH
25 = 9+17
26 = SUM(19:25)
1
Sumbermalang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Jatibanteng
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
Banyuglugur
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
Besuki
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
Suboh
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
Mlandingan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
Bungatan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
Kendit
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
Panarukan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 Situbondo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 Mangaran
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12 Panji
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13 Kapongan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14 Arjasa
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15 Jangkar
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16 Asembagus
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
17 Banyuputih
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Situbondo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 JUMLAH KELAHIRAN NO
KABUPATEN/KOTA
1
1
KECAMATAN
2
Situbondo
LAKI-LAKI
NAMA PUSKESMAS
3
4
HIDUP
MATI
5
6
PEREMPUAN HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
7 = 5+6
8
9
LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
10 = 8+9
11 = 5+8
12 = 6+9
13 = 11+12
Sumbermalang
Sumbermalang
159
2
161
173
0
173
332
2
334
2
Jatibanteng
Jatibanteng
157
0
157
154
0
154
311
0
311
3
Banyuglugur
Banyuglugur
145
1
146
162
1
163
307
2
309
4
Besuki
Besuki
453
1
454
422
1
423
875
2
877
5
Suboh
Suboh
203
1
204
165
4
169
368
5
373
6
Mlandingan
Mlandingan
167
3
170
140
0
140
307
3
310
7
Bungatan
Bungatan
189
3
192
162
2
164
351
5
356
8
Kendit
Kendit
222
1
223
181
2
183
403
3
406
9
Panarukan
Panarukan
397
7
404
377
2
379
774
9
783
10
Situbondo
Situbondo
333
2
335
295
2
297
628
4
632
11
Mangaran
Mangaran
213
1
214
218
2
220
431
3
434
12
Panji
Panji
502
7
509
448
2
450
950
9
959
13
Kapongan
Kapongan
252
4
256
227
0
227
479
4
483
14
Arjasa
Arjasa
294
2
296
292
1
293
586
3
589
15
Jangkar
Jangkar
273
0
273
274
0
274
547
0
547
16
Asembagus
Asembagus
365
2
367
322
0
322
687
2
689
17
Banyuputih
Banyuputih
368
1
369
395
4
399
763
5
768
18
RSUD Abdoer Rahem
0
0
0
0
0
19
RS Elizabeth
0
0
0
0
0
4,430
9,099
61
9,160
JUMLAH KABUPATEN/KOTA ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN)
4,692
38 8.03
4,730
4,407
23 5.19
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
6.66
TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 JUMLAH KEMATIAN NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS BAYI
1
1
2
Situbondo
3
Sumbermalang
4
5
LAKI - LAKI
PEREMPUAN
ANAK BALITA
ANAK BALITA
BALITA
6
BAYI
7
8
LAKI - LAKI + PEREMPUAN BALITA
9
ANAK BALITA
BAYI
10
11 = 5+8
BALITA
12 = 6+9
13 = 7+10
Sumbermalang
5
0
5
4
0
4
9
0
9
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
1
0
1
2
0
2
3
0
3
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
3
0
3
0
0
0
3
0
3
4
0 Besuki
Besuki
3
2
5
1
0
1
4
2
6
5
0 Suboh
Suboh
4
0
4
0
0
0
4
0
4
6
0 Mlandingan
Mlandingan
5
0
5
4
0
4
9
0
9
7
0 Bungatan
Bungatan
4
0
4
4
0
4
8
0
8
8
0 Kendit
Kendit
7
1
8
3
0
3
10
1
11
9
0 Panarukan
Panarukan
8
0
8
4
0
4
12
0
12
10
0 Situbondo
Situbondo
4
0
4
3
0
3
7
0
7
11
0 Mangaran
Mangaran
2
0
2
2
1
3
4
1
5
12
0 Panji
Panji
11
2
13
7
0
7
18
2
20
13
0 Kapongan
Kapongan
3
0
3
1
0
1
4
0
4
14
0 Arjasa
Arjasa
6
0
6
2
0
2
8
0
8
15
0 Jangkar
Jangkar
5
0
5
4
0
4
9
0
9
16
0 Asembagus
Asembagus
5
1
6
3
0
3
8
1
9
17
0 Banyuputih
Banyuputih
6
0
6
6
0
6
12
0
12
18
0 RSUD Abdoer Rahem
0
0
0
19
0 RS Elizabeth
0
0
0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
82
6
88
50
1
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
51
132
7
139
14.51
0.77
15.28
TABEL 8 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1
Situbondo
KECAMATAN
JUMLAH LAHIR HIDUP
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
4
5
6
7
8
9 = 6+7+8
10
11
12
13 = 10+11+12
14
15
16
3
KEMATIAN IBU HAMIL
KEMATIAN IBU BERSALIN
KEMATIAN IBU NIFAS
Sumbermalang
332
0
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
311
0
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
307
0
0
4
0 Besuki
Besuki
875
0
0
5
0 Suboh
Suboh
368
0
0
6
0 Mlandingan
Mlandingan
307
0
0
7
0 Bungatan
Bungatan
351
0
8
0 Kendit
Kendit
403
0
9
0 Panarukan
Panarukan
774
10
0 Situbondo
Situbondo
628
11
0 Mangaran
Mangaran
12
0 Panji
13
JUMLAH KEMATIAN IBU JUMLAH
< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn
JUMLAH
17 = 14+15+16 18 = 6+10+14 19 = 7+11+15 20 = 8+12+16 21 = 18+19+20
0
0
0
0
0
1
1
0
1
2
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
2
0
0
0
0
0
0
0
431
0
0
0
0
0
0
0
Panji
950
0
0
1
0
1
0
1
0 Kapongan
Kapongan
479
0
0
0
0
0
0
0
14
0 Arjasa
Arjasa
586
0
0
0
0
0
0
0
15
0 Jangkar
Jangkar
547
0
1
0
1
0
0
1
16
0 Asembagus
Asembagus
687
1
1
0
0
0
2
2
17
0 Banyuputih 0 RSUD Abdoer 0 Rahem RS Elizabeth
Banyuputih
763
0
2
3
0
0
1
2
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
2
4
7
18 19
Sumbermalang
JUMLAH KEMATIAN IBU
NAMA PUSKESMAS
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
9,099
1
1
0
0
2
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
0 1
1
1
1
1
2
1
1
2
4
1
7
1 1 1
1
1
2
1
13 142.87
TABEL 9 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
1
KECAMATAN
2
3
Situbondo
Sumbermalang
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP <15 TAHUN (NON POLIO)
NAMA PUSKESMAS 4
5
6
Sumbermalang
5,522
1
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
4,665
0
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
5,342
0
4
0 Besuki
Besuki
15,133
0
5
0 Suboh
Suboh
6,074
0
6
0 Mlandingan
Mlandingan
4,830
0
7
0 Bungatan
Bungatan
5,073
1
8
0 Kendit
Kendit
5,611
1
9
0 Panarukan
Panarukan
13,010
1
10
0 Situbondo
Situbondo
10,804
1
11
0 Mangaran
Mangaran
6,905
1
12
0 Panji
Panji
15,081
0
13
0 Kapongan
Kapongan
7,631
1
14
0 Arjasa
Arjasa
8,537
1
15
0 Jangkar
Jangkar
7,702
0
16
0 Asembagus
Asembagus
10,400
0
17
0 Banyuputih
Banyuputih
11,794
6
18
RSUD 0 Abdoer Rahem
19
0
RS Elizabeth
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
0 0 144,114
14
Sumber: Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Jumlah kolom 5 = jumlah penduduk < 15 tahun pada Tabel 3
TABEL 10 JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 JUMLAH KASUS TB PARU NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
1
2
3
4
1
Situbondo
Sumbermalang
JUMLAH PENDUDUK
KASUS BARU
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
5
6
7 = 5+6
8
9
10 = 8+9
11
12
Sumbermalang
12,857
13,642
26,499
1
3
4
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
10,584
11,435
22,019
9
6
15
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
11,033
11,781
22,814
23
16
39
4
0 Besuki
Besuki
30,317
31,979
62,296
46
49
95
5
0 Suboh
Suboh
12,913
13,625
26,538
15
19
34
6
0 Mlandingan
Mlandingan
10,903
11,669
22,572
23
22
45
7
0 Bungatan
Bungatan
11,866
12,864
24,730
14
13
27
8
0 Kendit
Kendit
13,846
14,592
28,438
14
9
23
9
0 Panarukan
Panarukan
26,477
27,543
54,020
24
30
54
10
0 Situbondo
Situbondo
23,079
24,382
47,461
24
21
45
11
0 Mangaran
Mangaran
15,623
16,718
32,341
28
18
46
12
0 Panji
Panji
33,715
35,873
69,588
56
43
99
13
0 Kapongan
Kapongan
18,172
19,337
37,509
18
12
30
14
0 Arjasa
Arjasa
19,709
20,437
40,146
24
11
35
15
0 Jangkar
Jangkar
17,899
18,785
36,684
27
14
41
16
0 Asembagus
Asembagus
23,328
24,392
47,720
28
19
47
17
0 Banyuputih
Banyuputih
27,332
27,984
55,316
35
42
77
18
0 RSUD Abdoer Rahem
0
1
1
2
19
0 RS Elizabeth
0
0
0
0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit
319,653
337,038
656,691
410
348
758
128.26
103.25
115.43
0
PREVALENSI (PER JUMLAH KEMATIAN AKIBAT 100.000 PENDUDUK) TB PARU
KASUS BARU + KASUS LAMA
KASUS LAMA L+P
L
L+P
P
L
13 = 11+12 14 = 8+11 15 = 9+12 16 = 14+15
0
0
0
0
0
P
17 = (14/5) * 100000
L+P
18 = (15/6) 19 = (16/7) * 100000 * 100000
0.00
KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK
0.00
0.00
L
P
L+P
20
21
22 = 20+21
0
0
0
0.00
0.00
0.00
TABEL 10 A JUMLAH KASUS BARU TB DAN KEMATIAN PENDERITA TB MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 JUMLAH KASUS TB NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
1
2
3
4
1
Situbondo
KASUS BARU BT A - Ro + Dan EP
KASUS BARU BTA +
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
5
6
7 = 5+6
8
9
10 = 8+9
11
12
CASE NOTIFICATION RATE (PER 100.000 PENDUDUK)
TOTAL KASUS TB
L+P
L
L+P
P
L
13 = 11+12 14 = 8+11 15 = 9+12 16 = 14+15
P
17 = (14/5) * 100000
L+P
18 = (15/6) 19 = (16/7) * 100000 * 100000
JUMLAH KEMATIAN PENDERITA TB L
P
L+P
20
21
22 = 20+21
Sumbermalang
12,857
13,642
26,499
0
3
3
1
0
1
1
3
4
7.78
21.99
15.09
0
0
0
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
10,584
11,435
22,019
9
5
14
2
3
5
11
8
19
103.93
69.96
86.29
0
0
0
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
11,033
11,781
22,814
16
11
27
7
6
13
23
17
40
208.47
144.30
175.33
0
0
0
4
0 Besuki
Besuki
30,317
31,979
62,296
28
19
47
21
31
52
49
50
99
161.63
156.35
158.92
0
0
0
5
0 Suboh
Suboh
12,913
13,625
26,538
12
16
28
3
4
7
15
20
35
116.16
146.79
131.89
0
0
0
6
0 Mlandingan
Mlandingan
10,903
11,669
22,572
17
18
35
6
4
10
23
22
45
210.95
188.53
199.36
0
0
0
7
0 Bungatan
Bungatan
11,866
12,864
24,730
14
13
27
0
0
0
14
13
27
117.98
101.06
109.18
0
0
0
8
0 Kendit
Kendit
13,846
14,592
28,438
12
9
21
2
0
2
14
9
23
101.11
61.68
80.88
0
0
0
9
0 Panarukan
Panarukan
26,477
27,543
54,020
24
27
51
1
5
6
25
32
57
94.42
116.18
105.52
0
0
0
10
0 Situbondo
Situbondo
23,079
24,382
47,461
24
19
43
0
2
2
24
21
45
103.99
86.13
94.81
0
0
0
11
0 Mangaran
Mangaran
15,623
16,718
32,341
24
17
41
4
1
5
28
18
46
179.22
107.67
142.23
0
0
0
12
0 Panji
Panji
33,715
35,873
69,588
30
24
54
27
26
53
57
50
107
169.06
139.38
153.76
0
0
0
13
0 Kapongan
Kapongan
18,172
19,337
37,509
18
12
30
0
2
2
18
14
32
99.05
72.40
85.31
0
0
0
14
0 Arjasa
Arjasa
19,709
20,437
40,146
19
10
29
6
2
8
25
12
37
126.85
58.72
92.16
0
0
0
15
0 Jangkar
Jangkar
17,899
18,785
36,684
26
12
38
1
3
4
27
15
42
150.85
79.85
114.49
0
0
0
16
0 Asembagus
Asembagus
23,328
24,392
47,720
28
19
47
0
0
0
28
19
47
120.03
77.89
98.49
0
0
0
17
0 Banyuputih
Banyuputih
27,332
27,984
55,316
27
30
57
12
16
28
39
46
85
142.69
164.38
153.66
0
0
0
18
0 RSUD Abdoer Rahem
0
0
0
1
1
2
1
1
2
2
2
4
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
19
0 RS Elizabeth
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
319,653
337,038
656,691
329
265
594
94
106
200
423
371
794
0
0
0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Data TB 03
Sumbermalang
JUMLAH PENDUDUK
132.33
110.08
120.91
TABEL 11 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 TB PARU NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
1
2
3
4
1
Situbondo
Sumbermalang
JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU
KLINIS
BTA (+)
ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
5
6
7
8
9
10 = 8+9
11
12
13 = 11+12
14 = (11/5) * 100
15 = (12/6) * 100
16 = (13/7) * 100
Sumbermalang
28
0
3
3
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
24
9
5
14
59.42
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
24
16
11
27
110.61
4
0 Besuki
Besuki
67
28
19
47
70.51
5
0 Suboh
Suboh
28
12
16
28
98.61
6
0 Mlandingan
Mlandingan
24
17
18
35
144.92
7
0 Bungatan
Bungatan
26
14
13
27
102.04
8
0 Kendit
Kendit
30
12
9
21
69.01
9
0 Panarukan
Panarukan
58
24
27
51
88.23
10
0 Situbondo
Situbondo
51
24
19
43
84.67
11
0 Mangaran
Mangaran
35
24
17
41
118.48
12
0 Panji
Panji
74
30
24
54
72.52
13
0 Kapongan
Kapongan
40
18
12
30
74.75
14
0 Arjasa
Arjasa
43
19
10
29
67.51
15
0 Jangkar
Jangkar
39
26
12
38
96.81
16
0 Asembagus
Asembagus
51
28
19
47
92.05
17
0 Banyuputih
Banyuputih
59
27
30
57
96.30
18
0 RSUD Abdoer Rahem
1
1
2
#DIV/0!
19
0 RS Elizabeth
0
0
0
#DIV/0!
329
265
594
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber:
0
0
703
0
562.1275
Seksi Pemberantasan Penyakit Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
0
0
10.58
#DIV/0!
#DIV/0!
84.54
TABEL 11A JUMLAH SUSPEK DAN KASUS TB SERTA ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 TB PARU NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
1
2
3
4
JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU
SUSPEK
BTA (+)
ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
5
6
7
8
9
10 = 8+9
11
12
13 = 11+12
14 = (11/5) * 100
15 = (12/6) * 100
16 = (13/7) * 100
Sumbermalan Sumbermala ng 0 g Jatibanteng Jatibanteng
28
15
0
3
3
2
24
123
9
5
14
59.42
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
24
307
16
11
27
110.61
4
0 Besuki
Besuki
67
343
28
19
47
70.51
5
0 Suboh
Suboh
28
370
12
16
28
98.61
6
0 Mlandingan
Mlandingan
24
357
17
18
35
144.92
7
0 Bungatan
Bungatan
26
207
14
13
27
102.04
8
0 Kendit
Kendit
30
105
12
9
21
69.01
9
0 Panarukan
Panarukan
58
196
24
27
51
88.23
10
0 Situbondo
Situbondo
51
426
24
19
43
84.67
11
0 Mangaran
Mangaran
35
487
24
17
41
118.48
12
0 Panji
Panji
74
472
30
24
54
72.52
13
0 Kapongan
Kapongan
40
189
18
12
30
74.75
14
0 Arjasa
Arjasa
43
350
19
10
29
67.51
15
0 Jangkar
Jangkar
39
365
26
12
38
96.81
16
0 Asembagus
Asembagus
51
481
28
19
47
92.05
17
0 Banyuputih
Banyuputih
59
595
27
30
57
96.30
18
0 RSUD Abdoer Rahem
0
315
1
1
2
#DIV/0!
19
0 RS Elizabeth
0
0
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
0
5,703
329
265
1
Situbondo
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
0
0
0
0
703
0
0
Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
594
10.58
#DIV/0!
#DIV/0!
84.54
TABEL 12 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 TB PARU NO
KABUPATEN/ KOTA
1
1
KECAMATAN
2
Situbondo
NAMA PUSKESMAS
3
Sumbermalang
4
KESEMBUHAN
BTA (+) DIOBATI L
P
L+P
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
5
6
L
7 = 5+6
JUMLAH
%
8
9 = (8/5) * 100
L+P
JUMLAH
%
10
11 = (10/6) * 100
L
JUMLAH
%
12
13 = (12/7) * 100
ANGKA KESUKSESAN
P
JUMLAH
%
14
15 = (14/5) * 100
(SUCCESS RATE/SR)
L+P
JUMLAH
%
16
17 = (16/6) * 100
JUMLAH
%
18
19 = (18/7) * 100
L
P
L+P
20 = 21 = 22 = ((8+14)/5) ((10+16)/6) ((12+18)/7) * 100 * 100 * 100
5
#DIV/0!
#DIV/0!
4
80.00
#DIV/0!
#DIV/0!
1
20.00
#DIV/0!
#DIV/0!
100.00
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
15
#DIV/0!
#DIV/0!
15
100.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
100.00
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
27
#DIV/0!
#DIV/0!
26
96.30
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
96.30
4
0 Besuki
Besuki
33
#DIV/0!
#DIV/0!
31
93.94
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
93.94
5
0 Suboh
Suboh
31
#DIV/0!
#DIV/0!
31
100.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
100.00
6
0 Mlandingan
Mlandingan
29
#DIV/0!
#DIV/0!
24
82.76
#DIV/0!
#DIV/0!
3
10.34
#DIV/0!
#DIV/0!
93.10
7
0 Bungatan
Bungatan
28
#DIV/0!
#DIV/0!
24
85.71
#DIV/0!
#DIV/0!
4
14.29
#DIV/0!
#DIV/0!
100.00
8
0 Kendit
Kendit
26
#DIV/0!
#DIV/0!
22
84.62
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
84.62
9
0 Panarukan
Panarukan
37
#DIV/0!
#DIV/0!
33
89.19
#DIV/0!
#DIV/0!
1
2.70
#DIV/0!
#DIV/0!
91.89
10
0 Situbondo
Situbondo
40
#DIV/0!
#DIV/0!
37
92.50
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
92.50
11
0 Mangaran
Mangaran
36
#DIV/0!
#DIV/0!
36
100.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
100.00
12
0 Panji
Panji
59
#DIV/0!
#DIV/0!
56
94.92
#DIV/0!
#DIV/0!
2
3.39
#DIV/0!
#DIV/0!
98.31
13
0 Kapongan
Kapongan
35
#DIV/0!
#DIV/0!
35
100.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
100.00
14
0 Arjasa
Arjasa
38
#DIV/0!
#DIV/0!
33
86.84
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
86.84
15
0 Jangkar
Jangkar
37
#DIV/0!
#DIV/0!
37
100.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
100.00
16
0 Asembagus
Asembagus
43
#DIV/0!
#DIV/0!
43
100.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
100.00
17
0 Banyuputih
Banyuputih
39
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
28
71.79
#DIV/0!
#DIV/0!
71.79
18
0 RSUD Abdoer Rahem
2
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
1
50.00
#DIV/0!
#DIV/0!
50.00
19
0 RS Elizabeth
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
487
86.96
#DIV/0!
#DIV/0!
94.11
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
Sumbermalang
PENGOBATAN LENGKAP
P
0
0
560
0
#DIV/0!
0
Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
40
7.14
TABEL 13 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 PNEUMONIA PADA BALITA NO
KABUPATEN/KOTA
1
KECAMATAN
2
3
4
2
Sumbermalan Sumbermala ng 0 g Jatibanteng Jatibanteng
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
4
0 Besuki
Besuki
5
0 Suboh
Suboh
6
0 Mlandingan
7
1
Situbondo
JUMLAH BALITA
NAMA PUSKESMAS
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA
L
P
L+P
L
P
5
6
7 = 5+6
8 = 10% * 5
L
L+P
9 = 10% * 10 = 10% * 6 7
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
11
12 = (11/8) * 100
13
14 = (13/9) * 100
15
16 = (15/10) * 100
881
886
1,767
88.10
88.60
176.70
9
5.09
812
821
1,633
81.20
82.10
163.30
59
36.13
1,004
918
1,922
100.40
91.80
192.20
116
60.35
2,677
2,574
5,251
267.70
257.40
525.10
254
48.37
1,035
1,010
2,045
103.50
101.00
204.50
37
18.09
Mlandingan
773
850
1,623
77.30
85.00
162.30
10
6.16
0 Bungatan
Bungatan
877
824
1,701
87.70
82.40
170.10
2
1.18
8
0 Kendit
Kendit
1,014
904
1,918
101.40
90.40
191.80
23
11.99
9
0 Panarukan
Panarukan
2,312
2,161
4,473
231.20
216.10
447.30
47
10.51
10
0 Situbondo
Situbondo
1,920
1,806
3,726
192.00
180.60
372.60
415
111.38
11
0 Mangaran
Mangaran
1,226
1,187
2,413
122.60
118.70
241.30
44
18.23
12
0 Panji
Panji
2,721
2,553
5,274
272.10
255.30
527.40
472
89.50
13
0 Kapongan
Kapongan
1,340
1,308
2,648
134.00
130.80
264.80
162
61.18
14
0 Arjasa
Arjasa
1,553
1,446
2,999
155.30
144.60
299.90
6
2.00
15
0 Jangkar
Jangkar
1,351
1,344
2,695
135.10
134.40
269.50
33
12.24
16
0 Asembagus
Asembagus
1,802
1,698
3,500
180.20
169.80
350.00
113
32.29
17
0 Banyuputih
Banyuputih
2,009
1,957
3,966
200.90
195.70
396.60
34
8.57
18
0 RSUD Abdoer Rahem
0
0.00
0.00
0.00
0
#DIV/0!
19
0 RS Elizabeth
0
0.00
0.00
0.00
0
#DIV/0!
49,554
2,530.70
2,424.70
4,955.40
1,836
37.05
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
25,307
24,247
Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
0
0.00
0
0.00
TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 JUMLAH KASUS BARU NO
KABUPETN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
1
2
3
4
1
Situbondo
Sumbermalang
HIV
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA
AIDS
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
5
6
7 = 5+6
8
9
10 = 8+9
11
12
13 = 11+12
14
15
16 = 14+15
Sumbermalang
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
1
0
1
0
1
1
18
72
90
0
0
0
4
0 Besuki
Besuki
0
1
1
1
1
2
2
4
6
1
0
1
5
0 Suboh
Suboh
0
0
0
0
0
0
35
11
46
0
0
0
6
0 Mlandingan
Mlandingan
1
0
1
0
0
0
1
10
11
0
0
0
7
0 Bungatan
Bungatan
0
0
0
0
0
0
3
3
6
0
0
0
8
0 Kendit
Kendit
0
1
1
2
1
3
14
14
28
1
0
1
9
0 Panarukan
Panarukan
0
0
0
4
2
6
0
0
0
2
0
2
10
0 Situbondo
Situbondo
2
2
4
4
1
5
80
82
162
0
0
0
11
0 Mangaran
Mangaran
0
0
0
2
0
2
14
19
33
2
0
2
12
0 Panji
Panji
2
1
3
1
1
2
46
21
67
0
0
0
13
0 Kapongan
Kapongan
8
3
11
5
1
6
0
0
0
3
0
3
14
0 Arjasa
Arjasa
0
1
1
0
1
1
7
4
11
0
0
0
15
0 Jangkar
Jangkar
1
0
1
0
0
0
37
38
75
0
0
0
16
0 Asembagus
Asembagus
4
2
6
3
1
4
0
1
1
0
0
0
17
0 Banyuputih
Banyuputih
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
18
0 RSUD Abdoer Rahem
2
3
5
9
4
13
0
0
0
0
0
0
19
0 RS Elizabeth
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
21
14
35
31
14
45
257
281
538
9
0
9
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 15 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 DONOR DARAH NO
UNIT TRANSFUSI DARAH CABANG SITUBONDO
JUMLAH PENDONOR L
1
2
SAMPEL DARAH DIPERIKSA
P
3
L
L+P
4
5 = 3+4
POSITIF HIV
P
JUMLAH
%
6
7 = (6/3) * 100
L+P
JUMLAH
%
8
9 = (8/4) * 100
L
JUMLAH
%
10
11 = (10/5) * 100
1 JANUARI
390
138
528
372
95.38
138
100.00
510
96.59
2 FEBRUARI
460
146
606
448
97.39
146
100.00
594
98.02
3 MARET
384
93
477
376
97.92
93
100.00
469
98.32
4 APRIL
389
94
483
378
97.17
94
100.00
472
97.72
5 MEI
242
205
447
232
95.87
205
100.00
437
97.76
6 JUNI
296
78
374
278
93.92
78
100.00
356
95.19
7 JULI
422
74
496
421
99.76
72
97.30
493
99.40
8 AGUSTUS
239
59
298
235
98.33
56
94.92
291
97.65
9 SEPTEMBER
521
139
660
500
95.97
139
100.00
639
96.82
10 OKTOBER
271
50
321
256
94.46
50
100.00
306
95.33
11 NOVEMBER
279
55
334
271
97.13
55
100.00
326
97.60
12 DESEMBER
426
107
533
426
100.00
92
85.98
518
97.19
4,319
1,238
5,557
4,193
97.08
1,218
98.38
5,411
97.37
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber:
Palang Merah Indonesia Cabang Situbondo
P
JUMLAH
%
12
13 = (12/6) * 100
0
0.00
L+P
JUMLAH
%
14
15 = (14/8) * 100
0
0.00
JUMLAH
%
16
17 = (16/10) * 100
0
0.00
TABEL 16 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 DIARE NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK
NAMA PUSKESMAS L
1
1
2
Situbondo
3
5
6
L
L+P
L
P
L+P
7 = 5+6
8 = 10% * 411/1000 * 5
9 = 10% * 411/1000 * 6
10 = 10% * 411/1000 * 7
P
JUMLAH
%
11
12 = (11/8) * 100
L+P
JUMLAH
%
13
14 = (13/9) * 100
JUMLAH
%
15 = 11+13
16 = (15/10) * 100
Sumbermalang
12,857
13,642
26,499
1,089
1,711
157.10
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
10,584
11,435
22,019
905
1,053
116.36
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
11,033
11,781
22,814
938
1,319
140.67
4
0 Besuki
Besuki
30,317
31,979
62,296
2,560
2,847
111.20
5
0 Suboh
Suboh
12,913
13,625
26,538
1,091
2,190
200.79
6
0 Mlandingan
Mlandingan
10,903
11,669
22,572
928
1,573
169.56
7
0 Bungatan
Bungatan
11,866
12,864
24,730
1,016
1,168
114.92
8
0 Kendit
Kendit
13,846
14,592
28,438
1,169
1,901
162.65
9
0 Panarukan
Panarukan
26,477
27,543
54,020
2,220
2,436
109.72
10
0 Situbondo
Situbondo
23,079
24,382
47,461
1,951
2,837
145.44
11
0 Mangaran
Mangaran
15,623
16,718
32,341
1,329
2,286
171.98
12
0 Panji
Panji
33,715
35,873
69,588
2,860
3,097
108.28
13
0 Kapongan
Kapongan
18,172
19,337
37,509
1,542
3,256
211.21
14
0 Arjasa
Arjasa
19,709
20,437
40,146
1,650
1,724
104.48
15
0 Jangkar
Jangkar
17,899
18,785
36,684
1,508
1,605
106.45
16
0 Asembagus
Asembagus
23,328
24,392
47,720
1,961
2,439
124.36
17
0 Banyuputih
Banyuputih
27,332
27,984
55,316
2,273
1,931
84.94
18
0 RSUD Abdoer Rahem
0
0
0
0
0 #DIV/0!
19
0 RS Elizabeth
0
0
0
0
0 #DIV/0!
319,653
337,038
656,691
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit
Sumbermalang
4
P
DIARE DITANGANI
JUMLAH PERKIRAAAN KASUS
0
0
26,990
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
35,373
131.06
TABEL 17 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 KASUS BARU NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
1
2
3
4
1
Situbondo
Sumbermalang
Pausi Basiler (PB) / Kusta kering 0-14 TAHUN
Multi Basiler (MB) / Kusta Basah
≥ 15 TAHUN
L
P
L+P
L
P
5
6
7 = 5+6
8
9
JUMLAH
L+P
L
P
0-14 TAHUN L+P
10 = 8+9 11 = 5+8 12 = 6+9 13 = 7+10
≥ 15 TAHUN
L
P
L+P
L
P
14
15
16 = 14+15
17
18
PB + MB
JUMLAH
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
19 = 17+1820 = 14+1721 = 15+1822 = 16+1923 = 11+20 24 = 12+21 25 = 13+22
Sumbermalang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
3
0
3
3
0
3
3
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
2
6
8
2
6
8
2
7
9
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
4
6
2
5
7
2
5
7
4
0 Besuki
Besuki
0
0
0
2
3
5
2
3
5
0
2
2
9
4
13
9
6
15
11
9
20
5
0 Suboh
Suboh
0
1
1
2
3
5
2
4
6
0
0
0
2
1
3
2
1
3
4
5
9
6
0 Mlandingan
Mlandingan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
5
3
8
6
3
9
6
3
9
7
0 Bungatan
Bungatan
0
0
0
1
0
1
1
0
1
2
0
2
4
7
11
6
7
13
7
7
14
8
0 Kendit
Kendit
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
3
11
8
3
11
8
3
11
9
0 Panarukan
Panarukan
0
0
0
1
3
4
1
3
4
0
0
0
2
3
5
2
3
5
3
6
9
10
0 Situbondo
Situbondo
0
1
1
0
1
1
0
2
2
0
0
0
4
3
7
4
3
7
4
5
9
11
0 Mangaran
Mangaran
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
3
4
7
3
4
7
3
5
8
12
0 Panji
Panji
0
1
1
2
3
5
2
4
6
2
0
2
11
3
14
13
3
16
15
7
22
13
0 Kapongan
Kapongan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
3
11
8
3
11
8
3
11
14
0 Arjasa
Arjasa
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
5
7
2
5
7
2
5
7
15
0 Jangkar
Jangkar
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
3
8
5
3
8
5
3
8
16
0 Asembagus
Asembagus
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
4
6
2
4
6
2
4
6
17
0 Banyuputih
Banyuputih
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
10
6
16
11
6
17
11
6
17
18
0 RSUD Abdoer Rahem
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19
0 RS Elizabeth
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
3
8
15
23
8
18
26
6
3
9
79
65
144
85
68
153
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit
93
86
179
29.09
25.52
27.26
TABEL 18 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 KASUS BARU NO
KABUPETAN/KOTA
1
1
KECAMATAN
2
NAMA PUSKESMAS
3
Situbondo
Sumbermalang
4
PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN
PENDERITA KUSTA
L
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
5
6
7 = 5+6
8
9 = (8/5) * 100
10
CACAT TINGKAT 2 L+P
% 11 = (10/6) * 100
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13 = (12/7) * 100
14
15 = (14/5) * 100
16
17 = (16/6) * 100
18
19 = (18/7) * 100
Sumbermalang
0
3
3
0 #DIV/0!
0
0.00
0
0.00
0
#DIV/0!
2
66.67
2
66.67
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
2
7
9
0
0.00
0
0.00
0
0.00
1
50.00
0
0.00
1
11.11
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
2
5
7
0
0.00
1
20.00
1
14.29
0
0.00
1
20.00
1
14.29
4
0 Besuki
Besuki
11
9
20
0
0.00
2
22.22
2
10.00
3
27.27
5
55.56
8
40.00
5
0 Suboh
Suboh
4
5
9
0
0.00
1
20.00
1
11.11
2
50.00
0
0.00
2
22.22
6
0 Mlandingan
Mlandingan
6
3
9
1
16.67
0
0.00
1
11.11
4
66.67
1
33.33
5
55.56
7
0 Bungatan
Bungatan
7
7
14
2
28.57
0
0.00
2
14.29
1
14.29
0
0.00
1
7.14
8
0 Kendit
Kendit
8
3
11
0
0.00
0
0.00
0
0.00
1
12.50
1
33.33
2
18.18
9
0 Panarukan
Panarukan
3
6
9
0
0.00
0
0.00
0
0.00
1
33.33
1
16.67
2
22.22
10
0 Situbondo
Situbondo
4
5
9
0
0.00
1
20.00
1
11.11
2
50.00
0
0.00
2
22.22
11
0 Mangaran
Mangaran
3
5
8
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
12
0 Panji
Panji
15
7
22
2
13.33
1
14.29
3
13.64
4
26.67
1
14.29
5
22.73
13
0 Kapongan
Kapongan
8
3
11
0
0.00
0
0.00
0
0.00
2
25.00
0
0.00
2
18.18
14
0 Arjasa
Arjasa
2
5
7
0
0.00
0
0.00
0
0.00
1
50.00
0
0.00
1
14.29
15
0 Jangkar
Jangkar
5
3
8
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
16
0 Asembagus
Asembagus
2
4
6
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
17
0 Banyuputih
Banyuputih
11
6
17
1
9.09
0
0.00
1
5.88
3
27.27
0
0.00
3
17.65
18
0 RSUD Abdoer Rahem
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
19
0 RS Elizabeth
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
93
86
179
6
6
12
6.70
25
26.88
12
13.95
37
20.67
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit
6.45
6.98
TABEL 19 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
1
KECAMATAN
2
Situbondo
NAMA PUSKESMAS
3
Sumbermalang
4
KASUS TERCATAT PB
MB
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
5
6
7 = 5+6
8
9
10 = 8+9
11 = 5+8
12 = 6+9
13 = 7+10
Sumbermalang
0
0
0
1
3
4
1
3
4
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
1
0
1
2
8
10
3
8
11
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
0
0
0
2
2
4
2
2
4
4
0 Besuki
Besuki
2
3
5
10
8
18
12
11
23
5
0 Suboh
Suboh
0
1
1
6
2
8
6
3
9
6
0 Mlandingan
Mlandingan
0
0
0
1
2
3
1
2
3
7
0 Bungatan
Bungatan
0
0
0
5
0
5
5
0
5
8
0 Kendit
Kendit
0
0
0
8
6
14
8
6
14
9
0 Panarukan
Panarukan
1
2
3
12
2
14
13
4
17
10
0 Situbondo
Situbondo
1
1
2
9
4
13
10
5
15
11
0 Mangaran
Mangaran
0
0
0
3
3
6
3
3
6
12
0 Panji
Panji
8
4
12
17
15
32
25
19
44
13
0 Kapongan
Kapongan
0
0
0
2
4
6
2
4
6
14
0 Arjasa
Arjasa
0
0
0
4
2
6
4
2
6
15
0 Jangkar
Jangkar
0
0
0
6
1
7
6
1
7
16
0 Asembagus
Asembagus
0
1
1
1
0
1
1
1
2
17
0 Banyuputih
Banyuputih
0
0
0
17
7
24
17
7
24
18
0 RSUD Abdoer Rahem
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19
0 RS Elizabeth
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
12
25
106
69
175
JUMLAH KABUPATEN/KOTA ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit
119
81
200
3.72
2.40
3.05
TABEL 20 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 KUSTA (PB) NO
KABUPATEN/ KOTA
1
KECAMATAN
2
3
4
KUSTA (MB)
PENDERITA PB
NAMA PUSKESMAS
RFT PB
2011
L
PENDERITA MB
P
RFT MB
2010
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
5
6
7 = 5+6
8
9 = (8/5) * 100
10
11 = (10/6) * 100
12
13 = (12/7) * 100
14
15
16 = 14+15
17
18 = (17/14) * 100
19
20 = (19/15) * 100
21
% 22 = (21/16) * 100
Sumbermalan Sumbermalang 0 g Jatibanteng Jatibanteng
0
1
1
0 #DIV/0!
1
100.00
1
100.00
1
2
3
1
100.00
1
50.00
2
2
1
2
3
1
100.00
2
100.00
3
100.00
2
3
5
2
100.00
3
100.00
5
100.00
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
3
0
3
3
100.00
0
#DIV/0!
3
100.00
5
1
6
5
100.00
1
100.00
6
100.00
4
0 Besuki
Besuki
1
2
3
1
100.00
2
100.00
3
100.00
2
6
8
2
100.00
5
83.33
7
87.50
5
0 Suboh
Suboh
2
3
5
2
100.00
3
100.00
5
100.00
3
1
4
3
100.00
1
100.00
4
100.00
6
0 Mlandingan
Mlandingan
0
1
1
0 #DIV/0!
1
100.00
1
100.00
4
0
4
4
100.00
0
#DIV/0!
4
100.00
7
0 Bungatan
Bungatan
1
0
1
1
100.00
0
#DIV/0!
1
100.00
3
7
10
2
66.67
7
100.00
9
90.00
8
0 Kendit
Kendit
0
0
0
0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
10
17
27
10
100.00
17
100.00
27
100.00 83.33
1
Situbondo
66.67
9
0 Panarukan
Panarukan
1
2
3
1
100.00
2
100.00
3
100.00
8
4
12
7
87.50
3
75.00
10
10
0 Situbondo
Situbondo
1
1
2
1
100.00
1
100.00
2
100.00
9
5
14
8
88.89
2
40.00
10
71.43
11
0 Mangaran
Mangaran
0
0
0
0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
2
6
8
2
100.00
6
100.00
8
100.00
12
0 Panji
Panji
11
9
20
100.00
9
100.00
20
100.00
10
8
18
10
100.00
8
100.00
18
100.00
13
0 Kapongan
Kapongan
0
0
0
0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
4
1
5
4
100.00
1
100.00
5
100.00
14
0 Arjasa
Arjasa
0
0
0
0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
7
6
13
3
42.86
3
50.00
6
46.15
15
0 Jangkar
Jangkar
0
0
0
0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
6
7
13
6
100.00
7
100.00
13
100.00
16
0 Asembagus
Asembagus
0
1
1
0 #DIV/0!
1
100.00
1
100.00
3
4
7
2
66.67
4
100.00
6
85.71
17
0 Banyuputih
Banyuputih
0
0
0
0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
6
12
18
6
100.00
12
100.00
18
100.00
18
0 RSUD Abdoer Rahem
0
0
0
0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0 #DIV/0!
19
0 RS Elizabeth
0
0
0
0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0 #DIV/0!
21
22
43
22
100.00
43
100.00
85
90
175
77
90.59
81
90.00
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit
11
21
100.00
158
90.29
TABEL 21 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 JUMLAH KASUS PD3I NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
DIFTERI
NAMA PUSKESMAS
JUMLAH KASUS L
1
2
3
4
P
5
MENINGGAL
L+P
6
7 = 5+6
TETANUS (NON NEONATORUM)
PERTUSIS
8
L
P
9
JUMLAH KASUS L+P
10
L
11 = 9+10
P
12
MENINGGAL
L+P
13
TETANUS NEONATORUM
14 = 12+13
15
JUMLAH KASUS L
P
16
MENINGGAL
L+P
17
18 = 16+17
19
3
6
9
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
2
Sumbermalan Sumbermala ng 0 g Jatibanteng Jatibanteng
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
4
0 Besuki
Besuki
1
3
4
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
0 Suboh
Suboh
8
12
20
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
0 Mlandingan
Mlandingan
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
0 Bungatan
Bungatan
2
1
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
0 Kendit
Kendit
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
0 Panarukan
Panarukan
6
13
19
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
0 Situbondo
Situbondo
1
3
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11
0 Mangaran
Mangaran
11
7
18
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12
0 Panji
Panji
4
2
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
0 Kapongan
Kapongan
2
2
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14
0 Arjasa
Arjasa
8
11
19
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
15
0 Jangkar
Jangkar
3
5
8
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16
0 Asembagus
Asembagus
1
4
5
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
17
0 Banyuputih
Banyuputih
4
3
7
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
18
0 RSUD Abdoer Rahem
0
0
0
0
19
0 RS Elizabeth
0
0
0
0
1
Situbondo
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
CASE FATALITY RATE (%) Sumber: Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit
57
72
129
7 5.43
0
1
1
0
0
0
0 #DIV/0!
2
1
3
3 100.00
TABEL 22 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 JUMLAH KASUS PD3I NO
KABUPATEN/KOTA
1
1
KECAMATAN
2
Situbondo
CAMPAK
NAMA PUSKESMAS
3
4
Sumbermalang
POLIO
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L
P
L+P
5
6
7 =5+6
8
HEPATITIS B
HEPATITIS KLINIS
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
9
10
11 = 9+10
12
13
14 = 12+13
15
16
17 = 15+16
Sumbermalang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0 Besuki
Besuki
5
3
8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
0 Suboh
Suboh
4
5
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
0 Mlandingan
Mlandingan
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
0 Bungatan
Bungatan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
0 Kendit
Kendit
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
0 Panarukan
Panarukan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
10
0 Situbondo
Situbondo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11
0 Mangaran
Mangaran
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12
0 Panji
Panji
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
0 Kapongan
Kapongan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14
0 Arjasa
Arjasa
3
3
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15
0 Jangkar
Jangkar
1
1
2
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
16
0 Asembagus
Asembagus
3
3
6
0
0
0
0
0
0
0
2
0
2
17
0 Banyuputih
Banyuputih
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
18
0 RSUD Abdoer Rahem
0
0
0
0
19
0 RS Elizabeth
0
0
0
0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
CASE FATALITY RATE (%) Sumber: Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit
0
0
17
15
32
0 0.00
0
0
0
0
0
0
4
1
5
TABEL 23 JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
1
KECAMATAN
2
Situbondo
NAMA PUSKESMAS
3
Sumbermalang
4
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) JUMLAH KASUS
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
5
6
7 = 5+6
8
9
10 = 8+9
P
L+P
11 = (8/5) * 100 12 = (9/6) * 100 13 = (10/7) * 100
Sumbermalang
1
1
2
0
0
0
0.00
0.00
0.00
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
1
0
1
0
0
0
0.00
#DIV/0!
0.00
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
1
0
1
0
0
0
0.00
#DIV/0!
0.00
4
0 Besuki
Besuki
2
5
7
0
1
1
0.00
20.00
14.29
5
0 Suboh
Suboh
2
1
3
0
0
0
0.00
0.00
0.00
6
0 Mlandingan
Mlandingan
0
1
1
0
0
0
#DIV/0!
0.00
0.00
7
0 Bungatan
Bungatan
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
8
0 Kendit
Kendit
4
4
8
0
0
0
0.00
0.00
0.00
9
0 Panarukan
Panarukan
5
6
11
0
0
0
0.00
0.00
0.00
10
0 Situbondo
Situbondo
3
6
9
1
0
1
33.33
0.00
11.11
11
0 Mangaran
Mangaran
12
0 Panji
Panji
13
0 Kapongan
14
0
3
3
0
0
0
#DIV/0!
0.00
0.00
14
4
18
0
0
0
0.00
0.00
0.00
Kapongan
4
7
11
0
0
0
0.00
0.00
0.00
0 Arjasa
Arjasa
1
2
3
0
0
0
0.00
0.00
0.00
15
0 Jangkar
Jangkar
0
1
1
0
0
0
#DIV/0!
0.00
0.00
16
0 Asembagus
Asembagus
3
2
5
1
0
1
33.33
0.00
20.00
17
0 Banyuputih Banyuputih RSUD Abdoer 0 Rahem 0 RS Elizabeth
1
3
4
0
0
18 19 JUMLAH KABUPATEN/KOTA
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
0
0.00
0.00
0.00
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
3
4.76
2.17
3.41
42
46
88
13.14
13.65
13.40
2
1
Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 MALARIA NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
PENDERITA TANPA PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH L
1
1
2
3
Situbondo
5
L+P
6
L
7 = 5+6
P
8
L+P
9
L
10 = 8+9
P
11
CFR L+P
L
14 = 13 = 11+12 11/(5+8) * 100
12
P
L+P
15 = 16 = 12/(6+9) * 13/(7+10) * 100 100
Sumbermalang
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
4
0 Besuki
Besuki
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
5
0 Suboh
Suboh
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
6
0 Mlandingan
Mlandingan
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
7
0 Bungatan
Bungatan
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
8
0 Kendit
Kendit
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
9
0 Panarukan
Panarukan
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
10
0 Situbondo
Situbondo
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
11
0 Mangaran
Mangaran
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
12
0 Panji
Panji
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
13
0 Kapongan
Kapongan
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
14
0 Arjasa
Arjasa
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
15
0 Jangkar
Jangkar
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
16
0 Asembagus
Asembagus
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
17
0 Banyuputih Banyuputih RSUD Abdoer 0 Rahem 0 RS Elizabeth
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
18 19
Sumbermalang
4
P
MENINGGAL
DENGAN PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH (positif)
JUMLAH KABUPATEN/KOTA ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit
0
0
0
0
0
0
0.00
0.00
0.00
0
0
TABEL 24A KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 MALARIA NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
PENDUDUK BERESIKO
1
2
3
4
5
1
Situbondo
PENDERITA MENINGGAL
DENGAN PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH (positif)
CFR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
6
7
8=6+7
9
10
11=9+10
12=9/6*100
13 = 10/7 * 100
API L+P 14=11/8*10 15=8/5*100 0 0
Sumbermalang
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
4
0 Besuki
Besuki
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
5
0 Suboh
Suboh
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
6
0 Mlandingan
Mlandingan
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
7
0 Bungatan
Bungatan
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
8
0 Kendit
Kendit
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
9
0 Panarukan
Panarukan
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
10
0 Situbondo
Situbondo
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
11
0 Mangaran
Mangaran
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
12
0 Panji
Panji
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
13
0 Kapongan
Kapongan
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
14
0 Arjasa
Arjasa
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
15
0 Jangkar
Jangkar
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
16
0 Asembagus
Asembagus
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
17
0 Banyuputih Banyuputih RSUD Abdoer 0 Rahem 0 RS Elizabeth
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
18 19
Sumbermalang
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit
0
0
0
0
0
0
TABEL 25 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 PENDERITA FILARIASIS NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
1
2
3
4
1
Situbondo
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
5
6
7 = 5+6
8
9
10 = 8+9
Sumbermalang
0
0
0
0
0
0
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
0
0
0
0
0
0
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
0
0
0
0
0
0
4
0 Besuki
Besuki
0
0
0
0
0
0
5
0 Suboh
Suboh
0
0
0
0
0
0
6
0 Mlandingan
Mlandingan
0
0
0
0
0
0
7
0 Bungatan
Bungatan
0
0
0
0
0
0
8
0 Kendit
Kendit
0
1
1
0
1
1
9
0 Panarukan
Panarukan
0
0
0
0
0
0
10
0 Situbondo
Situbondo
0
0
0
0
1
1
11
0 Mangaran
Mangaran
0
0
0
0
0
0
12
0 Panji
Panji
0
0
0
0
1
1
13
0 Kapongan
Kapongan
0
0
0
0
1
1
14
0 Arjasa
Arjasa
0
0
0
0
0
0
15
0 Jangkar
Jangkar
0
0
0
1
0
1
16
0 Asembagus
Asembagus
0
0
0
0
0
0
17
0 Banyuputih 0 RSUD Abdoer 0 Rahem RS Elizabeth
Banyuputih
0
0
0
0
1
1
18 19 JUMLAH KABUPATEN/KOTA
Sumbermalang
KASUS BARU DITEMUKAN
0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit
0
0
1
0
0
0
0
1
1
5
6
0.31
1.48
0.91
TABEL 26 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
1
KECAMATAN
2
Situbondo
NAMA PUSKESMAS
3
L
P
5
L
L+P
6
7 = 5+6
P
JUMLAH
%
8
9 = (8/5) * 100
BBLR L+P
JUMLAH
%
10
11 = (10/6) * 100
L
JUMLAH
%
12
13 = (12/7) * 100
P
JUMLAH
%
14
15 = (14/8) * 100
L+P
JUMLAH
%
16
17 = (16/10) * 100
JUMLAH
%
18
19 = (18/12) * 100
Sumbermalang
159
173
332
159
100.00
173
100.00
332
100.00
11
6.92
7
4.05
18
5.42
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
157
154
311
157
100.00
154
100.00
311
100.00
7
4.46
9
5.84
16
5.14
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
145
162
307
145
100.00
162
100.00
307
100.00
8
5.52
12
7.41
20
6.51
4
0 Besuki
Besuki
453
422
875
453
100.00
422
100.00
875
100.00
24
5.30
14
3.32
38
4.34
5
0 Suboh
Suboh
203
165
368
203
100.00
165
100.00
368
100.00
10
4.93
1
0.61
11
2.99
6
0 Mlandingan
Mlandingan
167
140
307
167
100.00
140
100.00
307
100.00
11
6.59
5
3.57
16
5.21
7
0 Bungatan
Bungatan
189
162
351
189
100.00
162
100.00
351
100.00
10
5.29
9
5.56
19
5.41
8
0 Kendit
Kendit
222
181
403
222
100.00
181
100.00
403
100.00
11
4.95
10
5.52
21
5.21
9
0 Panarukan
Panarukan
397
377
774
397
100.00
377
100.00
774
100.00
21
5.29
19
5.04
40
5.17
10
0 Situbondo
Situbondo
333
295
628
333
100.00
295
100.00
628
100.00
17
5.11
9
3.05
26
4.14
11
0 Mangaran
Mangaran
213
218
431
213
100.00
218
100.00
431
100.00
4
1.88
8
3.67
12
2.78
12
0 Panji
Panji
502
448
950
502
100.00
448
100.00
950
100.00
23
4.58
21
4.69
44
4.63
13
0 Kapongan
Kapongan
252
227
479
252
100.00
227
100.00
479
100.00
15
5.95
7
3.08
22
4.59
14
0 Arjasa
Arjasa
294
292
586
294
100.00
292
100.00
586
100.00
16
5.44
19
6.51
35
5.97
15
0 Jangkar
Jangkar
273
274
547
273
100.00
274
100.00
547
100.00
20
7.33
29
10.58
49
8.96
16
0 Asembagus
Asembagus
365
322
687
365
100.00
322
100.00
687
100.00
26
7.12
11
3.42
37
5.39
17
0 Banyuputih 0 RSUD Abdoer 0 Rahem RS Elizabeth
Banyuputih
368
395
763
368
100.00
395
100.00
763
100.00
26
7.07
30
7.59
56
7.34
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
4,692
4,407
9,099
100.00
9,099
100.00
4.99
480
5.28
18 19
Sumbermalang
4
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
4,692
100.00
4,407
260
5.54
220
TABEL 27 STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 BALITA NO
1
1
KECAMATAN
KABUPATEN/ KOTA
2
Situbondo
NAMA PUSKESMAS
3
4
GIZI LEBIH (BERAT BADAN LEBIH) L
P
GIZI BAIK (BERAT BADAN NORMAL) L+P
L
P
GIZI KURANG (BERAT BADAN KURANG)
L+P
L
P
GIZI BURUK (BERAT BADAN SANGAT KURANG)
L+P
L
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
5
6
7 = 5+6
8
9 = (8/5) * 100
10
11 = (10/6) * 100
12 = 8+10
13 = (12/7) * 100
14
15 = (14/5) * 100
16
17 = (16/6) * 100
18 = 14+16
19 = (18/7) * 100
20
21 = (20/5) * 100
22
23 = (22/6) * 100
24 = 20+22
25 = (24/7) * 100
26
27 = (26/5) * 100
28
L+P %
JUMLAH
%
29 = (28/6) 31 = (30/7) 30 = 26+28 * 100 * 100
549
565
1,114
3
0.55
6
1.06
9
0.81
221
40.26
199
35.22
420
37.70
20
3.64
20
3.54
40
3.59
5
0.91
7
1.24
12
1.08
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
496
500
996
1
0.20
0
0.00
1
0.10
433
87.26
438
87.60
871
87.43
49
9.88
51
10.20
100
10.04
13
2.62
17
3.40
30
3.01
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
606
588
1,194
4
0.66
1
0.17
5
0.42
537
88.63
513
87.24
1,050
87.95
44
7.26
51
8.67
95
7.96
15
2.48
18
3.06
33
2.76
4
0 Besuki
Besuki
1,551
1,527
3,078
28
1.81
26
1.70
54
1.75
1257
81.02
1244
81.47
2,501
81.24
156
10.06
163
10.67
319
10.36
34
2.19
43
2.82
77
2.50
5
0 Suboh
Suboh
879
867
1,746
6
0.68
7
0.81
13
0.74
832
94.63
813
93.77
1,645
94.21
45
5.12
30
3.46
75
4.30
8
0.91
10
1.15
18
1.03
6
0 Mlandingan
Mlandingan
539
545
1,084
7
1.30
5
0.92
12
1.11
459
85.22
466
85.50
925
85.36
26
4.82
25
4.59
51
4.70
16
2.97
17
3.12
33
3.04
7
0 Bungatan
Bungatan
586
563
1,149
5
0.85
3
0.53
8
0.70
431
73.62
452
80.28
883
76.89
77
13.14
73
12.97
150
13.05
15
2.56
12
2.13
27
2.35
8
0 Kendit
Kendit
794
772
1,566
7
0.88
3
0.39
10
0.64
772
97.22
722
93.52
1,494
95.40
42
5.29
39
5.05
81
5.17
7
0.88
7
0.91
14
0.89
9
0 Panarukan
Panarukan
1,422
1,275
2,697
8
0.56
10
0.78
18
0.67
1226
86.20
1223
95.92
2,449
90.80
96
6.75
97
7.61
193
7.16
25
1.72
20
1.57
45
1.65
10
0 Situbondo
Situbondo
1,083
1,043
2,126
12
1.11
11
1.05
23
1.08
949
87.58
850
81.50
1,799
84.60
55
5.08
66
6.33
121
5.69
11
1.02
11
1.05
22
1.03
11
0 Mangaran
Mangaran
794
791
1,585
1
0.13
2
0.25
3
0.19
687
86.50
690
87.23
1,377
86.87
56
7.05
45
5.69
101
6.37
17
2.17
22
2.78
39
2.48
12
0 Panji
Panji
1,953
1,909
3,862
0
0.00
0
0.00
0
0.00
1628
83.35
1740
91.15
3,368
87.21
41
2.10
39
2.04
80
2.07
16
0.82
11
0.58
27
0.70
13
0 Kapongan
Kapongan
887
984
1,871
35
3.95
40
4.07
75
4.01
769
86.72
854
86.79
1,623
86.75
54
6.09
63
6.40
117
6.25
18
2.03
35
3.56
53
2.83
14
0 Arjasa
Arjasa
942
984
1,926
1
0.11
2
0.20
3
0.16
893
94.78
894
90.85
1,787
92.77
60
6.37
62
6.30
122
6.33
11
1.17
18
1.83
29
1.51
15
0 Jangkar
Jangkar
911
878
1,789
1
0.11
1
0.11
2
0.11
809
88.76
764
87.02
1,573
87.90
90
9.88
102
11.62
192
10.73
10
1.10
12
1.37
22
1.23
16
0 Asembagus
Asembagus
1,169
1,130
2,299
2
0.17
1
0.09
3
0.13
967
82.71
973
86.11
1,940
84.38
21
1.80
25
2.21
46
2.00
21
1.80
28
2.48
49
2.13
17
0 Banyuputih Banyuputih 0 RSUD Abdoer Rahem 0 RS Elizabeth
1,027
1,065
2,092
1
0.10
1
0.09
2
0.10
915
89.13
960
90.14
1,875
89.64
19
1.85
24
2.25
43
2.06
13
1.27
17
1.60
30
1.43
18 19
Sumbermalang Sumbermalang
BALITA DITIMBANG
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Gizi Masayarakat
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
1.91
560
1.74
16,188 15,986 32,174
122
0.75
119
0.74
241
0.75
13,784
85.15
13,795
86.29
27,579
85.72
951
5.87
975
6.10
1,926
5.99
255
1.57
305
TABEL 28 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
JUMLAH
1
2
3
4
5
1
Situbondo
IBU BERSALIN
IBU NIFAS
K1
%
K4
%
JUMLAH
DITOLONG NAKES
%
JUMLAH
MENDAPAT YANKES
%
6
7 = (6/5) * 100
8
9 = (8/5) * 100
10
11
12 = (11/10) * 100
13
14
15 = (14/13) * 100
Sumbermalang
457
320
70.02
226
49.45
436
304
69.72
436
289
66.28
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
383
337
87.99
269
70.23
365
277
75.89
365
309
84.66
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
394
337
85.53
282
71.57
377
302
80.11
377
311
82.49
4
0 Besuki
Besuki
1,070
960
89.72
810
75.70
1,022
870
85.13
1,022
837
81.90
5
0 Suboh
Suboh
456
405
88.82
342
75.00
435
358
82.30
435
358
82.30
6
0 Mlandingan
Mlandingan
391
350
89.51
303
77.49
373
297
79.62
373
295
79.09
7
0 Bungatan
Bungatan
430
370
86.05
289
67.21
411
341
82.97
411
341
82.97
8
0 Kendit
Kendit
488
455
93.24
388
79.51
466
406
87.12
466
380
81.55
9
0 Panarukan
Panarukan
922
824
89.37
726
78.74
880
775
88.07
880
758
86.14
10
0 Situbondo
Situbondo
816
694
85.05
659
80.76
779
624
80.10
779
622
79.85
11
0 Mangaran
Mangaran
559
454
81.22
413
73.88
534
428
80.15
534
412
77.15
12
0 Panji
Panji
1,201
1,022
85.10
959
79.85
1,146
947
82.64
1,146
908
79.23
13
0 Kapongan
Kapongan
647
533
82.38
489
75.58
618
479
77.51
618
465
75.24
14
0 Arjasa
Arjasa
684
603
88.16
505
73.83
653
532
81.47
653
531
81.32
15
0 Jangkar
Jangkar
629
592
94.12
491
78.06
600
510
85.00
600
520
86.67
16
0 Asembagus
Asembagus
816
742
90.93
627
76.84
779
665
85.37
779
673
86.39
17
0 Banyuputih 0 RSUD Abdoer 0 Rahem RS Elizabeth
Banyuputih
937
822
87.73
706
75.35
894
723
80.87
894
725
18 19
Sumbermalang
IBU HAMIL
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
11,280
Sumber:
11280
Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
9,820
81.10
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
87.06
8,484
75.21
10,768 10768
8,838
82.08
10,768 10768
8,734
81.11
TABEL 29 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
KECAMATAN
2
NAMA PUSKESMAS
3
1 Situbondo
Sumbermalang
4
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUMLAH IBU HAMIL
TT-1
5
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
6
7 = (6/5) * 100
8
9 = (8/5) * 100
10
11 = (10/5) * 100
12
13 = (12/5) * 100
14
15 = (14/5) * 100
16
17 = (16/5) * 100
Sumbermalang
457
2
0.44
16
3.50
22
4.81
10
2.19
15
3.28
63
13.79
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
383
0
0.00
5
1.31
10
2.61
20
5.22
12
3.13
47
12.27
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
394
3
0.76
0
0.00
16
4.06
18
4.57
108
27.41
142
36.04
4
0 Besuki
Besuki
1,070
143
13.36
178
16.64
163
15.23
164
15.33
127
11.87
632
59.07
5
0 Suboh
Suboh
456
0
0.00
5
1.10
7
1.54
14
3.07
20
4.39
46
10.09
6
0 Mlandingan
Mlandingan
391
0
0.00
2
0.51
19
4.86
23
5.88
56
14.32
100
25.58
7
0 Bungatan
Bungatan
430
36
8.37
71
16.51
122
28.37
104
24.19
62
14.42
359
83.49
8
0 Kendit
Kendit
488
0
0.00
7
1.43
20
4.10
42
8.61
95
19.47
164
33.61
9
0 Panarukan
Panarukan
922
0
0.00
0
0.00
9
0.98
26
2.82
70
7.59
105
11.39
10
0 Situbondo
Situbondo
816
0
0.00
0
0.00
0
0.00
5
0.61
10
1.23
15
1.84
11
0 Mangaran
Mangaran
559
0
0.00
0
0.00
8
1.43
34
6.08
118
21.11
160
28.62
12
0 Panji
Panji
1,201
12
1.00
45
3.75
50
4.16
142
11.82
150
12.49
387
32.22
13
0 Kapongan
Kapongan
647
0
0.00
5
0.77
20
3.09
15
2.32
23
3.55
63
9.74
14
0 Arjasa
Arjasa
684
1
0.15
2
0.29
0
0.00
13
1.90
16
2.34
31
4.53
15
0 Jangkar
Jangkar
629
29
4.61
46
7.31
68
10.81
11
1.75
4
0.64
129
20.51
16
0 Asembagus
Asembagus
816
61
7.48
79
9.68
76
9.31
51
6.25
117
14.34
323
39.58
17
0 Banyuputih
Banyuputih
937
62
6.62
81
8.64
78
8.32
64
6.83
133
14.19
356
37.99
18
0
RSUD Abdoer Rahem
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
19
0
RS Elizabeth
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
10.07
3,122
27.68
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit
11,280
349
3.09
542
4.80
688
6.10
756
6.70
1,136
TABEL 30 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7 = (6/5) * 100
8
9 = (8/5) * 100
1 Situbondo
Sumbermalang
457
323
70.68
312
68.27
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
383
337
87.99
269
70.23
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
394
312
79.19
255
64.72
4
0 Besuki
Besuki
1,070
832
77.76
769
71.87
5
0 Suboh
Suboh
456
261
57.24
256
56.14
6
0 Mlandingan
Mlandingan
391
343
87.72
282
72.12
7
0 Bungatan
Bungatan
430
326
75.81
266
61.86
8
0 Kendit
Kendit
488
408
83.61
387
79.30
9
0 Panarukan
Panarukan
922
771
83.62
715
77.55
10
0 Situbondo
Situbondo
816
694
85.05
669
81.99
11
0 Mangaran
Mangaran
559
463
82.83
416
74.42
12
0 Panji
Panji
1,201
918
76.44
874
72.77
13
0 Kapongan
Kapongan
647
480
74.19
442
68.32
14
0 Arjasa
Arjasa
684
609
89.04
510
74.56
15
0 Jangkar
Jangkar
629
399
63.43
411
65.34
16
0 Asembagus
Asembagus
816
735
90.07
620
75.98
17
0 Banyuputih
Banyuputih
937
779
83.14
715
76.31
18
0 RSUD Abdoer Rahem
0
#DIV/0!
#DIV/0!
19
0 RS Elizabeth
0
#DIV/0!
#DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Gizi Masayarakat
Sumbermalang
11,280
8,990
79.70
8,168
72.41
TABEL 31 JUMLAH DAN PERSENTASE KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
1
2
3
4
1 Situbondo
20% JUMLAH IBU HAMIL
5
6 = 20% * 5
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
KOMPLIKASI KEBIDANAN DITANGANI
SASARAN BAYI
15% SASARAN BAYI
L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
7
8 = (7/6) * 100
9
10
11 = 9+10
12 = 15% * 9
13 = 15% * 10
14 = 15% * 11
15
16 = (15/12) * 100
17
18 = (17/13) * 100
19
20 = (19/14) * 100
457
91
73
79.87
173
174
347
26
26
52
24
92.46
19
72.79
43
82.60
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
383
77
63
82.25
159
161
321
24
24
48
16
66.88
16
66.15
32
66.51
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
394
79
59
74.87
197
180
378
30
27
57
18
60.85
16
59.16
34
60.04
4
0 Besuki
Besuki
1,070
214
165
77.10
526
506
1,031
79
76
155
50
63.39
44
58.03
94
60.76
5
0 Suboh
Suboh
456
91
71
77.85
203
198
402
30
30
60
28
91.82
8
26.89
36
59.75
6
0 Mlandingan
Mlandingan
391
78
54
69.05
152
167
319
23
25
48
15
65.86
11
43.93
26
54.37
7
0 Bungatan
Bungatan
430
86
89
103.49
172
162
334
26
24
50
36
139.32
23
94.75
59
117.73
8
0 Kendit
Kendit
488
98
84
86.07
199
178
377
30
27
57
30
100.41
29
108.89
59
104.41
9
0 Panarukan
Panarukan
922
184
142
77.01
454
424
879
68
64
132
44
64.59
37
58.12
81
61.46
10
0 Situbondo
Situbondo
816
163
143
87.62
377
355
732
57
53
110
41
72.48
35
65.79
76
69.23
11
0 Mangaran
Mangaran
559
112
108
96.60
241
233
474
36
35
71
11
30.45
18
51.48
29
40.79
12
0 Panji
Panji
1,201
240
198
82.43
534
501
1,036
80
75
155
48
59.87
43
57.17
91
58.57
13
0 Kapongan
Kapongan
647
129
109
84.23
263
257
520
39
39
78
24
60.79
12
31.14
36
46.15
14
0 Arjasa
Arjasa
684
137
153
111.84
305
284
589
46
43
88
29
63.38
25
58.69
54
61.12
15
0 Jangkar
Jangkar
629
126
116
92.21
265
264
529
40
40
79
34
85.41
41
103.55
75
94.46
16
0 Asembagus
Asembagus
816
163
163
99.88
354
333
687
53
50
103
57
107.36
43
85.96
100
96.98
17
0 Banyuputih 0 RSUD Abdoer 0 Rahem RS Elizabeth
Banyuputih
937
187
131
69.90
395
384
779
59
58
117
39
65.89
40
69.38
79
67.61
0
0
#DIV/0!
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
11,280
2,256
9,733
746
714
1,460
64.40
1,004
68.77
Sumber:
10768
2153.6
18 19
Sumbermalang Sumbermalang
JUMLAH IBU HAMIL
Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
1,921
85.15
4,971
4,762
9733
1,460
544
72.96
460
TABEL 32 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 BAYI NO
1
KABUPATEN/ KOTA
KECAMATAN
2
1 Situbondo
NAMA PUSKESMAS
3
JUMLAH
L
P
JUMLAH
L+P
IBU NIFAS
MENDAPAT VIT A 2X L
MENDAPAT
P
JUMLAH
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
5
6
7 = 5+6
8
9 = (8/5) * 100
10
11 = (10/6) * 100
12 =8+10
13 = (12/7) * 100
14
15
16 =14+15
17
18 = (17/14) * 100
19
20 = (19/15) * 100
21 =17+19
22 = (21/16) * 100
23
VIT A S
%
24
25 = (24/23) * 100
Sumbermalang
173
174
347
185
106.9
169
97.1
354
102.00
708
712
1,420
551
77.83068
569
79.916443
1,120
78.88
436
397
91.06
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
159
161
321
173
108.5
190
117.8
363
113.18
653
660
1,312
435
66.666608
455
68.96454
890
67.82
365
309
84.66
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
197
180
378
134
67.9
164
91.0
298
78.94
807
738
1,544
574
71.146463
480
65.066307
1,054
68.24
377
296
78.51
4
0 Besuki
Besuki
526
506
1,031
458
87.1
479
94.8
937
90.85
2,151
2,068
4,220
1583
73.588115
1564
75.611144
3,147
74.58
1,022
798
78.08
5
0 Suboh
Suboh
203
198
402
331
162.8
304
153.3
635
158.09
832
812
1,643
655
78.754628
638
78.606219
1,293
78.68
435
133
30.57
6
0 Mlandingan
Mlandingan
152
167
319
148
97.5
168
100.6
316
99.13
621
683
1,304
426
68.581225
423
61.926858
849
65.10
373
254
68.10
7
0 Bungatan
Bungatan
172
162
334
159
92.3
179
110.6
338
101.17
705
662
1,367
517
73.361142
462
69.770585
979
71.62
411
240
58.39
8
0 Kendit
Kendit
199
178
377
186
93.4
241
135.7
427
113.35
815
726
1,541
629
77.19476
562
77.361608
1,191
77.27
466
377
80.90
9
0 Panarukan
Panarukan
454
424
879
339
74.6
354
83.4
693
78.88
1,858
1,737
3,594
1130
60.822707
1262
72.671176
2,392
66.55
880
733
83.30
10
0 Situbondo
Situbondo
377
355
732
294
78.0
375
105.7
669
91.41
1,543
1,451
2,994
1193
77.324006
1102
75.931408
2,295
76.65
779
624
80.10
11
0 Mangaran
Mangaran
241
233
474
241
100.1
236
101.2
477
100.65
985
954
1,939
769
78.056846
684
71.707236
1,453
74.93
534
433
81.09
12
0 Panji
Panji
534
501
1,036
454
84.9
473
94.3
927
89.49
2,187
2,052
4,238
1742
79.669986
1702
82.959542
3,444
81.26
1,146
552
48.17
13
0 Kapongan
Kapongan
263
257
520
267
101.4
312
121.5
579
111.33
1,077
1,051
2,128
821
76.245373
1044
99.323121
1,865
87.65
618
361
58.41
14
0 Arjasa
Arjasa
305
284
589
260
85.2
303
106.7
563
95.58
1,248
1,162
2,410
842
67.470786
1112
95.696069
1,954
81.08
653
561
85.91
15
0 Jangkar
Jangkar
265
264
529
272
102.5
275
104.2
547
103.34
1,086
1,080
2,166
763
70.282034
710
65.73803
1,473
68.02
600
356
59.33
16
0 Asembagus
Asembagus
354
333
687
375
105.9
359
107.7
734
106.77
1,448
1,365
2,813
1237
85.425995
1107
81.127396
2,344
83.34
779
695
89.22
17
0 Banyuputih Banyuputih RSUD Abdoer 0 Rahem 0 RS Elizabeth
395
384
779
335
84.9
393
102.3
728
93.46
1,614
1,573
3,187
935
57.9171
1061
67.465565
1,996
62.63
894
635
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#REF!
#REF!
#DIV/0!
#REF!
0
#REF!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#REF!
#REF!
#DIV/0!
#REF!
0
#REF!
0
#DIV/0!
4,971
4,762
9,733
104.5
9,585
98.48
20,336
19,485
39,821
76.658968
29,739
74.68
10,768
18 19
Sumbermalang
4
ANAK BALITA (1-4 TAHUN)
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Gizi Masayarakat
4,611
92.8
4,974
14802
72.787175
14937
7,754
71.03
72.01
TABEL 33 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 PESERTA KB AKTIF NO
KABUPATEN/ KOTA
KECAMATAN
2
3
1
1 Situbondo
4
IUD
%
MOP
%
MOW
%
IM PLAN
5
6 = (5/27) * 100
7
8 = (7/27) * 100
9
10 = (9/27) * 100
11
%
JUMLAH
%
12 = 13 = 14 = (11/27) * 5+7+9+1 (13/27) * 100 1 100
SUNTIK
%
PIL
%
KON DOM
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
%
15
16 = (15/27) * 100
17
18 = (17/27) * 100
19
20 = (19/27) * 100
21
22 = (21/27) * 100
23
24 = (23/27) * 100
25 = 15+17+1 9+21+23
26 = (25/27) * 100
MKJP + % MKJP + NON MKJP NON MKJP 27 = 13+25
28 = 14+26
6
0.16
81
2.16
116
3.09
764
20.38
967
25.80
1,553
41.44
1,228
32.76
0
0.00
0
0.00
0
0.00
2,781
74.20
3,748
100.0
0 Jatibanteng
Jatibanteng
29
0.83
169
4.82
123
3.51
783
22.33
1,104
31.48
1,654
47.16
735
20.96
14
0.40
0
0.00
0
0.00
2,403
68.52
3,507
100.0
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
7
0.22
82
2.59
38
1.20
454
14.33
581
18.33
1,929
60.87
657
20.73
2
0.06
0
0.00
0
0.00
2,588
81.67
3,169
100.0
4
0 Besuki
Besuki
39
0.56
121
1.73
158
2.27
842
12.07
1,160
16.63
4,118
59.04
1,695
24.30
2
0.03
0
0.00
0
0.00
5,815
83.37
6,975
100.0
5
0 Suboh
Suboh
61
1.53
156
3.92
235
5.91
1,172
29.48
1,624
40.86
729
18.34
1,543
38.82
79
1.99
0
0.00
0
0.00
2,351
59.14
3,975
100.0
6
0 Mlandingan
Mlandingan
12
0.36
67
2.03
72
2.18
323
9.77
474
14.34
1,384
41.86
1,432
43.32
16
0.48
0
0.00
0
0.00
2,832
85.66
3,306
100.0
7
0 Bungatan
Bungatan
81
2.27
95
2.67
98
2.75
365
10.25
639
17.94
1,673
46.97
1,244
34.92
6
0.17
0
0.00
0
0.00
2,923
82.06
3,562
100.0
8
0 Kendit
Kendit
171
4.26
163
4.06
157
3.91
607
15.13
1,098
27.37
1,567
39.06
1,337
33.33
10
0.25
0
0.00
0
0.00
2,914
72.63
4,012
100.0
9
0 Panarukan
Panarukan
56
0.70
31
0.39
132
1.65
413
5.16
632
7.90
5,563
69.50
1,747
21.83
62
0.77
0
0.00
0
0.00
7,372
92.10
8,004
100.0
10
0 Situbondo
Situbondo
165
2.33
129
1.82
183
2.59
560
7.92
1,037
14.66
3,651
51.63
2,115
29.91
269
3.80
0
0.00
0
0.00
6,035
85.34
7,072
100.0
11
0 Mangaran
Mangaran
33
0.65
13
0.26
76
1.49
622
12.23
744
14.63
3,230
63.50
1,104
21.70
9
0.18
0
0.00
0
0.00
4,343
85.37
5,087
100.0
12
0 Panji
Panji
382
4.35
194
2.21
177
2.01
977
11.12
1,730
19.69
4,349
49.49
2,449
27.87
259
2.95
0
0.00
0
0.00
7,057
80.31
8,787
100.0
13
0 Kapongan
Kapongan
18
0.29
207
3.37
93
1.51
605
9.84
923
15.01
3,782
61.50
1,419
23.07
26
0.42
0
0.00
0
0.00
5,227
84.99
6,150
100.0
14
0 Arjasa
Arjasa
28
0.40
90
1.28
122
1.74
568
8.10
808
11.52
4,256
60.67
1,945
27.73
6
0.09
0
0.00
0
0.00
6,207
88.48
7,015
100.0
15
0 Jangkar
Jangkar
19
0.32
41
0.70
102
1.74
727
12.43
889
15.19
3,370
57.60
1,585
27.09
7
0.12
0
0.00
0
0.00
4,962
84.81
5,851
100.0
16
0 Asembagus
Asembagus
111
1.45
66
0.86
194
2.53
615
8.02
986
12.85
4,049
52.78
2,618
34.12
19
0.25
0
0.00
0
0.00
6,686
87.15
7,672
100.0
17
0 Banyuputih 0 RSUD Abdoer Rahem 0 RS Elizabeth
Banyuputih
42
0.52
136
1.70
92
1.15
463
5.78
733
9.15
5,283
65.96
1,758
21.95
235
2.93
0
0.00
0
0.00
7,276
90.85
8,009
100.0
19
Sumbermalang
NON MKJP
MKJP
2
18
Sumbermalang
NAMA PUSKESMAS
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
1,260
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
95,901
100.0
1.31
1,841
1.92
2,168
2.26
10,860
11.32
16,129
16.82
52,140
54.37
26,611
27.75
1,021
1.06
0.00
0.00
79,772
83.18
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 PESERTA KB BARU NO
1
KABUPATEN/ KOTA
KECAMATAN
2
3
1 Situbondo
NAMA PUSKESMAS
4
Sumbermalang Sumbermala ng Jatibanteng
NON MKJP
MKJP IUD
%
MOP
%
MOW
%
IMPLAN
5
6 = (5/27) * 100
7
8 = (7/27) * 100
9
10 = (9/27) * 100
11
%
JUMLAH
%
12 = 14 = 13 = (11/27) * (13/27) * 5+7+9+11 100 100
SUNTIK
%
PIL
%
KONDOM
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
%
15
16 = (15/27) * 100
17
18 = (17/27) * 100
19
20 = (19/27) * 100
21
22 = (21/27) * 100
23
24 = (23/27) * 100
25 = 15+17+19 +21+23
26 = (25/27) * 100
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
27 = 13+25
28 = 14+26
0
0.00
0
0.00
12
4.14
3
1.03
15
5.17
238
82.07
37
12.76
0
0.00
0
0.00
0
0.00
275
94.83
290
100.00
10
2.65
4
1.06
9
2.39
74
19.63
97
25.73
165
43.77
115
30.50
0
0.00
0
0.00
0
0.00
280
74.27
377
100.00
Banyuglugur
7
0.67
1
0.10
18
1.73
148
14.23
174
16.73
583
56.06
280
26.92
3
0.29
0
0.00
0
0.00
866
83.27
1,040
100.00
0 Besuki
Besuki
3
0.40
2
0.27
4
0.53
19
2.54
28
3.74
612
81.71
107
14.29
2
0.27
0
0.00
0
0.00
721
96.26
749
100.00
5
0 Suboh
Suboh
3
0.85
0
0.00
3
0.85
20
5.65
26
7.34
184
51.98
121
34.18
23
6.50
0
0.00
0
0.00
328
92.66
354
100.00
6
0 Mlandingan
Mlandingan
5
0.57
0
0.00
4
0.46
87
9.99
96
11.02
390
44.78
376
43.17
9
1.03
0
0.00
0
0.00
775
88.98
871
100.00
7
0 Bungatan
Bungatan
14
3.65
5
1.30
10
2.60
29
7.55
58
15.10
248
64.58
76
19.79
2
0.52
0
0.00
0
0.00
326
84.90
384
100.00
8
0 Kendit
Kendit
1
0.20
31
6.05
16
3.13
73
14.26
121
23.63
355
69.34
32
6.25
4
0.78
0
0.00
0
0.00
391
76.37
512
100.00
9
0 Panarukan
Panarukan
7
0.73
1
0.10
7
0.73
16
1.67
31
3.23
751
78.23
173
18.02
5
0.52
0
0.00
0
0.00
929
96.77
960
100.00
10
0 Situbondo
Situbondo
8
0.67
73
6.14
50
4.21
25
2.10
156
13.12
644
54.16
338
28.43
51
4.29
0
0.00
0
0.00
1,033
86.88
1,189
100.00
11
0 Mangaran
Mangaran
2
0.43
0
0.00
1
0.21
30
6.41
33
7.05
351
75.00
84
17.95
0
0.00
0
0.00
0
0.00
435
92.95
468
100.00
12
0 Panji
Panji
5
0.26
18
0.93
31
1.60
139
7.18
193
9.97
1,113
57.52
572
29.56
57
2.95
0
0.00
0
0.00
1,742
90.03
1,935
100.00
13
0 Kapongan
Kapongan
0
0.00
1
0.12
2
0.23
8
0.93
11
1.28
612
71.16
225
26.16
12
1.40
0
0.00
0
0.00
849
98.72
860
100.00
14
0 Arjasa
Arjasa
11
1.20
2
0.22
5
0.54
69
7.52
87
9.48
520
56.64
309
33.66
2
0.22
0
0.00
0
0.00
831
90.52
918
100.00
15
0 Jangkar
Jangkar
6
0.68
1
0.11
9
1.02
140
15.80
156
17.61
359
40.52
371
41.87
0
0.00
0
0.00
0
0.00
730
82.39
886
100.00
16
0 Asembagus
Asembagus
12
1.55
1
0.13
9
1.16
53
6.85
75
9.69
570
73.64
128
16.54
1
0.13
0
0.00
0
0.00
699
90.31
774
100.00
17
0 Banyuputih 0 RSUD Abdoer 0 Rahem RS Elizabeth
Banyuputih
10
0.97
4
0.39
15
1.46
94
9.15
123
11.98
695
67.67
172
16.75
37
3.60
0
0.00
0
0.00
904
88.02
1,027
100.00
2
0 Jatibanteng
3
0 Banyuglugur
4
18 19
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
104
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0.77
144
1.06
205
1.51
1,027
7.55
1,480
10.89
8,390
61.72
3,516
25.86
208
1.53
0
0.00
0
0.00
12,114
89.11
13,594
100.00
TABEL 35 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
JUMLAH PUS
1
2
3
4
5
PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU JUMLAH
%
JUMLAH
%
6
7 = (6/5) * 100
8
9 = (8/5) * 100
Sumbermalan Sumbermalan g 0g Jatibanteng Jatibanteng
5,031
290
5.76
3,748
74.50
2
4,082
377
9.23
3,507
85.91
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
4,220
1,040
24.64
3,169
75.09
4
0 Besuki
Besuki
11,588
749
6.46
6,975
60.19
5
0 Suboh
Suboh
4,845
354
7.31
3,975
82.05
6
0 Mlandingan
Mlandingan
3,987
871
21.85
3,306
82.93
7
0 Bungatan
Bungatan
4,488
384
8.56
3,562
79.36
8
0 Kendit
Kendit
5,162
512
9.92
4,012
77.73
9
0 Panarukan
Panarukan
9,764
960
9.83
8,004
81.98
10
0 Situbondo
Situbondo
8,838
1,189
13.45
7,072
80.02
11
0 Mangaran
Mangaran
5,856
468
7.99
5,087
86.86
12
0 Panji
Panji
13,777
1,935
14.05
8,787
63.78
13
0 Kapongan
Kapongan
6,894
860
12.48
6,150
89.21
14
0 Arjasa
Arjasa
7,489
918
12.26
7,015
93.67
15
0 Jangkar
Jangkar
6,739
886
13.15
5,851
86.82
16
0 Asembagus
Asembagus
8,750
774
8.85
7,672
87.68
17
0 Banyuputih Banyuputih 0 RSUD Abdoer 0 Rahem RS Elizabeth
11,330
1,027
9.06
8,009
1 Situbondo
18 19 JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
122,840
70.69
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
13,594
11.07
95,901
78.07
TABEL 36 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
1
KECAMATAN
2
Situbondo
3
Sumbermalang
4
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)
JUMLAH BAYI
NAMA PUSKESMAS
L
P
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP) L+P
L
P
L+P
L
P
L +P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7 = 5+6
8
9 = (8/5) * 100
10
11 = (10/6) * 100
12
13 = (12/7) * 100
14
15 = (14/5) * 100
16
17 = (16/6) * 100
18
19 = (18/7) * 100
Sumbermalang
173
174
347
162
93.61
168
96.55
330
95.08
155
89.57
137
78.73
292
84.14
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
159
161
321
149
93.42
150
93.03
299
93.22
141
88.40
152
94.27
293
91.35
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
197
180
378
146
74.03
160
88.75
306
81.06
145
73.52
160
88.75
305
80.79
4
0 Besuki
Besuki
526
506
1,031
453
86.15
422
83.48
875
84.84
442
84.06
425
84.07
867
84.06
5
0 Suboh
Suboh
203
198
402
196
96.41
171
86.21
367
91.37
202
99.36
168
84.69
370
92.12
6
0 Mlandingan
Mlandingan
152
167
319
166
109.33
136
81.47
302
94.74
160
105.37
127
76.08
287
90.03
7
0 Bungatan
Bungatan
172
162
334
190
110.29
160
98.87
350
104.76
183
106.23
142
87.75
325
97.28
8
0 Kendit
Kendit
199
178
377
214
107.44
183
103.07
397
105.38
208
104.43
181
101.95
389
103.26
9
0 Panarukan
Panarukan
454
424
879
398
87.64
381
89.77
779
88.67
399
87.86
374
88.12
773
87.99
10
0 Situbondo
Situbondo
377
355
732
334
88.56
297
83.74
631
86.22
321
85.11
279
78.66
600
81.99
11
0 Mangaran
Mangaran
241
233
474
214
88.86
216
92.66
430
90.73
205
85.13
210
90.08
415
87.56
12
0 Panji
Panji
534
501
1,036
500
93.55
450
89.75
950
91.71
497
92.99
446
88.95
943
91.03
13
0 Kapongan
Kapongan
263
257
520
250
94.98
230
89.53
480
92.29
246
93.46
224
87.20
470
90.37
14
0 Arjasa
Arjasa
305
284
589
294
96.38
287
101.06
581
98.64
276
90.48
282
99.30
558
94.73
15
0 Jangkar
Jangkar
265
264
529
268
100.99
272
103.05
540
102.02
262
98.73
254
96.23
516
97.48
16
0 Asembagus
Asembagus
354
333
687
365
103.12
323
96.86
688
100.08
355
100.29
315
94.46
670
97.46
17
0 Banyuputih
Banyuputih
395
384
779
367
93.00
394
102.51
761
97.69
356
90.21
382
99.39
738
94.74
18
0 RSUD Abdoer Rahem
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
19
0 RS Elizabeth
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
4,971
4,762
9,733
92.40
9,066
93.15
89.42
8,811
90.53
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
9733
4,666
93.86
4,400
4,553
91.59
4,258
TABEL 37 CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
1
KECAMATAN
2
Situbondo
3
Sumbermalang
4
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
JUMLAH BAYI
NAMA PUSKESMAS
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7 = 5+6
8
9 = (8/5) * 100
10
11 = (10/6) * 100
12
13 = (12/7) * 100
Sumbermalang
173
174
347
163
94.19
144
82.76
307
88.46
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
159
161
321
121
75.86
122
75.66
243
75.76
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
197
180
378
120
60.85
147
81.53
267
70.73
4
0 Besuki
Besuki
526
506
1,031
423
80.44
438
86.64
861
83.48
5
0 Suboh
Suboh
203
198
402
209
102.80
183
92.26
392
97.59
6
0 Mlandingan
Mlandingan
152
167
319
147
96.81
151
90.45
298
93.48
7
0 Bungatan
Bungatan
172
162
334
141
81.85
137
84.66
278
83.21
8
0 Kendit
Kendit
199
178
377
189
94.89
195
109.83
384
101.93
9
0 Panarukan
Panarukan
454
424
879
350
77.07
350
82.47
700
79.68
10
0 Situbondo
Situbondo
377
355
732
329
87.24
284
80.07
613
83.76
11
0 Mangaran
Mangaran
241
233
474
214
88.86
213
91.37
427
90.10
12
0 Panji
Panji
534
501
1,036
488
91.30
472
94.14
960
92.68
13
0 Kapongan
Kapongan
263
257
520
301
114.36
290
112.89
591
113.63
14
0 Arjasa
Arjasa
305
284
589
272
89.16
250
88.03
522
88.62
15
0 Jangkar
Jangkar
265
264
529
203
76.50
220
83.35
423
79.91
16
0 Asembagus
Asembagus
354
333
687
327
92.38
328
98.36
655
95.28
17
0 Banyuputih
Banyuputih
395
384
779
323
81.85
317
82.48
640
18
0 RSUD Abdoer Rahem
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
19
0 RS Elizabeth
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
4,971
4,762
9,733
JUMLAH PROVINSI Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
9,733
4,320
86.90
4,241
89.06
8,561
82.16
87.96
TABEL 38 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KEL
DESA/KEL UCI
% DESA/KEL UCI
1
2
3
4
5
6
7 = (6/5) * 100
1 Situbondo
Sumbermalang
9
6
66.67
2
0 Jatibanteng
Sumbermalang
Jatibanteng
8
5
62.50
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
7
7
100.00
4
0 Besuki
Besuki
10
10
100.00
5
0 Suboh
Suboh
8
7
87.50
6
0 Mlandingan
Mlandingan
7
5
71.43
7
0 Bungatan
Bungatan
7
5
71.43
8
0 Kendit
Kendit
7
7
100.00
9
0 Panarukan
Panarukan
8
8
100.00
10
0 Situbondo
Situbondo
6
6
100.00
11
0 Mangaran
Mangaran
6
5
83.33
12
0 Panji
Panji
12
12
100.00
13
0 Kapongan
Kapongan
10
6
60.00
14
0 Arjasa
Arjasa
8
8
100.00
15
0 Jangkar
Jangkar
8
5
62.50
16
0 Asembagus
Asembagus
10
10
100.00
17
0 Banyuputih
Banyuputih
5
4
18
0
RSUD Abdoer Rahem
#DIV/0!
19
0
RS Elizabeth
#DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit
136
116
80.00
85.29
TABEL 39 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 BAYI DIIMUNISASI NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH BAYI
NAMA PUSKESMAS
KECAMATAN
L L
1
2
3
1 Situbondo
Sumbermalang
4
DPT1+HB1
P
5
L+P
6
7 = 5+6
P
JUMLAH
%
8
9 = (8/5) * 100
Sumbermalang
173
174
347
0.00
L+P %
JUMLAH
DPT3+HB3
11 = 12 = 8+10 (10/6) * 100 0.00 357
10
L %
JUMLAH
13 = (12/7) * 100 102.86
P %
JUMLAH
15 = (14/5) * 100 0.00
14
L+P %
JUMLAH
17 = (16/6) * 100 0.00
16
DO RATE (%)
CAMPAK L %
JUMLAH
332
19 = (18/7) * 100 95.66
18 = 14+16
P %
JUMLAH
21 = (20/5) * 100 0.00
20
L+P %
JUMLAH
23 = (22/6) * 100 0.00
22
%
JUMLAH 24 = 20+22
299
L
P
L+P
25 = 26 = (8-20) / 8 27 = (10-22) / 28 = 26+27 (24/7) * * 100 10 * 100 100 86.15 #DIV/0! #DIV/0! 16.25
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
159
161
321
0.00
0.00
306
95.40
0.00
0.00
299
93.22
0.00
0.00
264
82.31
#DIV/0!
#DIV/0!
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
197
180
378
0.00
0.00
321
85.03
0.00
0.00
324
85.83
0.00
0.00
305
80.79
#DIV/0!
#DIV/0!
4.98
4
0 Besuki
Besuki
526
506
1,031
0.00
0.00
892
86.49
0.00
0.00
928
89.98
0.00
0.00
901
87.36
#DIV/0!
#DIV/0!
-1.01
5
0 Suboh
Suboh
203
198
402
0.00
0.00
367
91.37
0.00
0.00
372
92.62
0.00
0.00
459
114.28
#DIV/0!
#DIV/0!
-25.07
6
0 Mlandingan
Mlandingan
152
167
319
0.00
0.00
330
103.52
0.00
0.00
330
103.52
0.00
0.00
294
92.23
#DIV/0!
#DIV/0!
10.91
7
0 Bungatan
Bungatan
172
162
334
0.00
0.00
348
104.16
0.00
0.00
336
100.57
0.00
0.00
326
97.58
#DIV/0!
#DIV/0!
6.32
8
0 Kendit
Kendit
199
178
377
0.00
0.00
412
109.37
0.00
0.00
412
109.37
0.00
0.00
399
105.91
#DIV/0!
#DIV/0!
3.16
9
0 Panarukan
Panarukan
454
424
879
0.00
0.00
722
82.18
0.00
0.00
753
85.71
0.00
0.00
741
84.34
#DIV/0!
#DIV/0!
-2.63
10
0 Situbondo
Situbondo
377
355
732
0.00
0.00
689
94.15
0.00
0.00
657
89.77
0.00
0.00
692
94.56
#DIV/0!
#DIV/0!
-0.44
11
0 Mangaran
Mangaran
241
233
474
0.00
0.00
425
89.67
0.00
0.00
398
83.98
0.00
0.00
429
90.52
#DIV/0!
#DIV/0!
-0.94
12
0 Panji
Panji
534
501
1,036
0.00
0.00
966
93.25
0.00
0.00
999
96.44
0.00
0.00
980
94.61
#DIV/0!
#DIV/0!
-1.45
13
0 Kapongan
Kapongan
263
257
520
0.00
0.00
464
89.21
0.00
0.00
460
88.44
0.00
0.00
479
92.10
#DIV/0!
#DIV/0!
-3.23
14
0 Arjasa
Arjasa
305
284
589
0.00
0.00
597
101.35
0.00
0.00
569
96.60
0.00
0.00
542
92.01
#DIV/0!
#DIV/0!
9.21
15
0 Jangkar
Jangkar
265
264
529
0.00
0.00
509
96.16
0.00
0.00
467
88.22
0.00
0.00
435
82.18
#DIV/0!
#DIV/0!
14.54
16
0 Asembagus
Asembagus
354
333
687
0.00
0.00
670
97.46
0.00
0.00
691
100.52
0.00
0.00
683
99.35
#DIV/0!
#DIV/0!
-1.94
17
0 Banyuputih Banyuputih RSUD Abdoer 0 Rahem 0 RS Elizabeth
395
384
779
0.00
0.00
743
95.38
0.00
0.00
678
87.04
0.00
0.00
592
76.00
#DIV/0!
#DIV/0!
20.32
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
4,971
4,762
9,733
0.00
9,118
93.68
0.00
9,005
92.52
0.00
8,820
90.62
#DIV/0!
#DIV/0!
3.27
18 19
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit
0
0.00
0
0
0.00
0
0
0.00
0
13.73
TABEL 40 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 BAYI DIIMUNISASI NO
KABUPATEN/KOTA
1
KECAMATAN
2
NAMA PUSKESMAS
3
1 Situbondo
Sumbermalang
JUMLAH BAYI
4
BCG L
POLIO3
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7 = 5+6
8
9 = (8/5) * 100
10
11 = (10/6) * 100
12 = 8+10
13 = (12/7) * 100
14
15 = (14/5) * 100
16
17 = (16/6) * 100
18 = 14+16
19 = (18/7) * 100
Sumbermalang
173
174
347
0.00
0.00
353
101.71
0.00
0.00
348
100.27
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
159
161
321
0.00
0.00
299
93.22
0.00
0.00
295
91.97
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
197
180
378
0.00
0.00
316
83.71
0.00
0.00
320
84.77
4
0 Besuki
Besuki
526
506
1,031
0.00
0.00
884
85.71
0.00
0.00
939
91.04
5
0 Suboh
Suboh
203
198
402
0.00
0.00
364
90.62
0.00
0.00
385
95.85
6
0 Mlandingan
Mlandingan
152
167
319
0.00
0.00
301
94.42
0.00
0.00
303
95.05
7
0 Bungatan
Bungatan
172
162
334
0.00
0.00
335
100.27
0.00
0.00
339
101.47
8
0 Kendit
Kendit
199
178
377
0.00
0.00
414
109.90
0.00
0.00
413
109.63
9
0 Panarukan
Panarukan
454
424
879
0.00
0.00
744
84.68
0.00
0.00
740
84.23
10
0 Situbondo
Situbondo
377
355
732
0.00
0.00
707
96.61
0.00
0.00
693
94.69
11
0 Mangaran
Mangaran
241
233
474
0.00
0.00
428
90.31
0.00
0.00
427
90.10
12
0 Panji
Panji
534
501
1,036
0.00
0.00
943
91.03
0.00
0.00
962
92.87
13
0 Kapongan
Kapongan
263
257
520
0.00
0.00
439
84.41
0.00
0.00
454
87.29
14
0 Arjasa
Arjasa
305
284
589
0.00
0.00
601
102.03
0.00
0.00
592
100.50
15
0 Jangkar
Jangkar
265
264
529
0.00
0.00
519
98.05
0.00
0.00
472
89.17
16
0 Asembagus
Asembagus
354
333
687
0.00
0.00
679
98.77
0.00
0.00
698
101.54
17
0 Banyuputih
Banyuputih
395
384
779
0.00
0.00
746
95.77
0.00
0.00
758
97.31
18
0
RSUD Abdoer Rahem
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
19
0
RS Elizabeth
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
4,971
4,762
9,733
0.00
9,072
93.21
0.00
9,138
93.89
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit
0
0.00
0
0
0.00
0
TABEL 41 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
L 1
2
3
1 Situbondo
P
5
L
L+P
6
7 = 5+6
P
JUMLAH
%
8
9 = (8/5) * 100
L+P
JUMLAH
%
10
11 = (10/6) * 100
JUMLAH
%
12
13 = (12/7) * 100
Sumbermalang
174
182
356
93
53.4
132
72.5
225
63.20
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
114
134
248
96
84.2
127
94.8
223
89.92
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
139
166
305
100
71.9
114
68.7
214
70.16
4
0 Besuki
Besuki
414
410
824
328
79.2
344
83.9
672
81.55
5
0 Suboh
Suboh
167
149
316
143
85.6
128
85.9
271
85.76
6
0 Mlandingan
Mlandingan
165
151
316
55
33.3
39
25.8
94
29.75
7
0 Bungatan
Bungatan
152
127
279
92
60.5
91
71.7
183
65.59
8
0 Kendit
Kendit
184
166
350
142
77.2
135
81.3
277
79.14
9
0 Panarukan
Panarukan
219
205
424
191
87.2
179
87.3
370
87.26
10
0 Situbondo
Situbondo
324
302
626
203
62.7
200
66.2
403
64.38
11
0 Mangaran
Mangaran
188
222
410
128
68.1
135
60.8
263
64.15
12
0 Panji
Panji
279
384
663
245
87.8
341
88.8
586
88.39
13
0 Kapongan
Kapongan
230
229
459
174
75.7
183
79.9
357
77.78
14
0 Arjasa
Arjasa
186
201
387
111
59.7
118
58.7
229
59.17
15
0 Jangkar
Jangkar
186
263
449
51
27.4
56
21.3
107
23.83
16
0 Asembagus
Asembagus
667
626
1,293
332
49.8
321
51.3
653
50.50
17
0 Banyuputih
Banyuputih
247
253
500
97
39.3
102
40.3
199
39.80
18
0
RSUD Abdoer Rahem
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
19
0
RS Elizabeth
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
65.8
5,326
64.91
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Gizi Masayarakat
Sumbermalang
4
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
JUMLAH BAYI (YANG DIPERIKSA)
4,035
4,170
8,205
2,581
64.0
2,745
TABEL 42 PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
KECAMATAN
2
1 Situbondo
NAMA PUSKESMAS
3
4
L
P
5
L+P
6
%
MENDAPAT MP-ASI L
7 = 5+6
P
8
L+P
9
L
10 = 8+9
P
L+P
11 = (8/5) * 12 = (9/6) * 13 = (10/7) 100 100 * 100
5
6
11
5
6
11
100.00
100.00
100.00
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
13
17
30
6
8
14
46.15
47.06
46.67
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
7
9
16
5
7
12
71.43
77.78
75.00
4
0 Besuki
Besuki
21
22
43
16
7
23
76.19
31.82
53.49
5
0 Suboh
Suboh
6
8
14
5
6
11
83.33
75.00
78.57
6
0 Mlandingan
Mlandingan
11
18
29
3
7
10
27.27
38.89
34.48
7
0 Bungatan
Bungatan
7
9
16
5
8
13
71.43
88.89
81.25
8
0 Kendit
Kendit
13
16
29
8
6
14
61.54
37.50
48.28
9
0 Panarukan
Panarukan
17
23
40
10
12
22
58.82
52.17
55.00
10
0 Situbondo
Situbondo
8
10
18
8
10
18
100.00
100.00
100.00
11
0 Mangaran
Mangaran
12
0 Panji
Panji
13
0 Kapongan
Kapongan
14
0 Arjasa
Arjasa
15
0 Jangkar
Jangkar
16
0 Asembagus
17
0 Banyuputih
18
0 RSUD Abdoer Rahem
19
0 RS Elizabeth
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Gizi Masayarakat
Sumbermalang Sumbermalang
ANAK 6-23 BULAN DARI KELUARGA MISKIN
7
6
13
7
6
13
100.00
100.00
100.00
17
21
38
11
12
23
64.71
57.14
60.53
8
9
17
8
7
15
100.00
77.78
88.24
13
17
30
6
10
16
46.15
58.82
53.33
8
7
15
8
7
15
100.00
100.00
100.00
Asembagus
8
11
19
8
11
19
100.00
100.00
100.00
Banyuputih
23
28
51
9
13
22
39.13
46.43
43.14
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
271
66.67
60.34
63.17
192
237
429
128
143
TABEL 43 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
KABUPATEN/KOTA
1
1
KECAMATAN
2
3
Situbondo
Sumbermalang
4
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH
NAMA PUSKESMAS
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7 = 5+6
8
9 = (8/5) * 100
10
11 = (10/6) * 100
12 = 8+10
13 = (12/7) * 100
Sumbermalang
708
712
1,420
275
38.84
257
36.10
532
37.47
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
653
660
1,312
470
72.03
442
66.99
912
69.50
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
807
738
1,544
540
66.93
458
62.08
998
64.62
4
0 Besuki
Besuki
2,151
2,068
4,220
1,138
52.90
1,169
56.51
2,307
54.67
5
0 Suboh
Suboh
832
812
1,643
632
75.99
634
78.11
1,266
77.04
6
0 Mlandingan
Mlandingan
621
683
1,304
332
53.45
344
50.36
676
51.83
7
0 Bungatan
Bungatan
705
662
1,367
276
39.16
255
38.51
531
38.85
8
0 Kendit
Kendit
815
726
1,541
643
78.91
574
79.01
1,217
78.96
9
0 Panarukan
Panarukan
1,858
1,737
3,594
1,338
72.02
1,212
69.79
2,550
70.94
10
0 Situbondo
Situbondo
1,543
1,451
2,994
908
58.85
816
56.23
1,724
57.58
11
0 Mangaran
Mangaran
985
954
1,939
772
78.36
666
69.82
1,438
74.16
12
0 Panji
Panji
2,187
2,052
4,238
1,585
72.49
1,468
71.55
3,053
72.04
13
0 Kapongan
Kapongan
1,077
1,051
2,128
889
82.56
919
87.43
1,808
84.97
14
0 Arjasa
Arjasa
1,248
1,162
2,410
779
62.42
750
64.54
1,529
63.45
15
0 Jangkar
Jangkar
1,086
1,080
2,166
640
58.95
645
59.72
1,285
59.33
16
0 Asembagus
Asembagus
1,448
1,365
2,813
900
62.15
872
63.91
1,772
63.00
17
0 Banyuputih
Banyuputih
1,614
1,573
3,187
798
49.43
820
52.14
1,618
50.77
18
0
RSUD Abdoer Rahem
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
19
0
RS Elizabeth
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
63.13
25,216
63.32
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
20,336
19,485
39,821
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
39821
12,915
63.51
12,301
TABEL 44 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 BALITA NO
KABUPATEN/ KOTA
1
1
KECAMATAN
2
Situbondo
NAMA PUSKESMAS
3
4
Sumbermalang Sumbermalang
BB NAIK
DITIMBANG
BALITA YANG ADA
L
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
5
6
7 = 5+6
8
9 = (8/5) * 100
10
L+P
L
%
JUMLAH
%
11 = (10/6) * 100
12 = 8+10
13 = (12/7) * 100
JUMLAH 14
BGM
P % 15 = (14/8) * 100
JUMLAH 16
L+P
L
%
JUMLAH
%
17 = (16/10) * 100
18 = 14+16
19 = (18/12) * 100
JUMLAH 20
P %
JUMLAH
21 = (20/8) * 100
22
L+P %
JUMLAH
%
23 = (22/10) * 100
24 = 20+22
25 = (24/12) * 100
881
886
1,767
549
62.3
565
63.8
1,114
63.04
372
67.8
385
68.1
757
67.95
5
0.9
7
1.2
12
1.05
812
821
1,633
496
61.1
500
60.9
996
60.99
288
58.1
283
56.6
571
57.33
13
2.6
17
3.4
30
3.02
Banyuglugur
1,004
918
1,922
606
60.4
588
64.1
1,194
62.12
430
71.0
406
69.0
836
70.02
15
2.5
18
3.1
34
2.83
0 Besuki
Besuki
2,677
2,574
5,251
1,551
57.9
1,527
59.3
3,078
58.62
1,058
68.2
1,045
68.4
2,103
68.32
34
2.2
43
2.8
77
2.50
5
0 Suboh
Suboh
1,035
1,010
2,045
879
84.9
867
85.8
1,746
85.38
605
68.8
607
70.0
1,212
69.42
8
1.0
10
1.1
18
1.03
6
0 Mlandingan
Mlandingan
773
850
1,623
539
69.7
545
64.1
1,084
66.79
371
68.8
374
68.6
745
68.73
16
2.9
17
3.2
33
3.05
7
0 Bungatan
Bungatan
877
824
1,701
586
66.8
563
68.3
1,149
67.55
361
61.6
336
59.7
697
60.66
15
2.5
12
2.2
27
2.34
8
0 Kendit
Kendit
1,014
904
1,918
794
78.3
772
85.4
1,566
81.65
559
70.4
517
67.0
1,076
68.71
7
0.9
7
0.9
14
0.90
9
0 Panarukan
Panarukan
2,312
2,161
4,473
1,422
61.5
1,275
59.0
2,697
60.30
984
69.2
914
71.7
1,898
70.37
25
1.7
20
1.6
45
1.67
10
0 Situbondo
Situbondo
1,920
1,806
3,726
1,083
56.4
1,043
57.8
2,126
57.06
738
68.1
701
67.2
1,439
67.69
11
1.0
11
1.0
22
1.03
11
0 Mangaran
Mangaran
1,226
1,187
2,413
794
64.8
791
66.6
1,585
65.69
505
63.6
485
61.3
990
62.46
17
2.2
22
2.7
39
2.46
12
0 Panji
Panji
2,721
2,553
5,274
1,953
71.8
1,909
74.8
3,862
73.23
1,677
85.9
1,700
89.1
3,377
87.44
16
0.8
11
0.6
26
0.68
13
0 Kapongan
Kapongan
1,340
1,308
2,648
887
66.2
984
75.2
1,871
70.66
764
86.1
857
87.1
1,621
86.64
18
2.1
35
3.5
53
2.83
14
0 Arjasa
Arjasa
1,553
1,446
2,999
942
60.7
984
68.0
1,926
64.22
857
90.9
902
91.7
1,759
91.31
11
1.2
18
1.8
29
1.52
15
0 Jangkar
Jangkar
1,351
1,344
2,695
911
67.4
878
65.3
1,789
66.38
642
70.5
626
71.3
1,268
70.88
10
1.1
12
1.3
22
1.23
16
0 Asembagus
Asembagus
1,802
1,698
3,500
1,169
64.9
1,130
66.5
2,299
65.69
935
80.0
906
80.2
1,841
80.08
21
1.8
28
2.5
49
2.13
17
0 Banyuputih Banyuputih RSUD Abdoer 0 Rahem 0 RS Elizabeth
2,009
1,957
3,966
1,027
51.1
1,065
54.4
2,092
52.75
643
62.6
645
60.6
1,288
61.57
13
1.3
17
1.6
30
1.43
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
25,307
24,247
49,554
1.9
560
1.74
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
3
0 Banyuglugur
4
18 19
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Gizi Masayarakat
16,188
64.0
15,986
65.9
32,174
64.93
11,789
72.8
11,689
73.1
23,478
72.97
255
1.6
304
TABEL 45 CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 BALITA GIZI BURUK NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS L
1
2
3
1 Situbondo
Sumbermalang
4
MENDAPAT PERAWATAN
JUMLAH (KASUS) P
5
L L+P
6
7 = 5+6
P
S
%
8
9 = (8/5) * 100
S
L+P %
S
%
11 = (10/6) 13 = (12/7) 12 = 8+10 * 100 * 100
10
Sumbermalang
1
1
2
1
100.0
1
100.0
2
100.00
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
1
3
4
1
100.0
3
100.0
4
100.00
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
7
11
18
7
100.0
11
100.0
18
100.00
4
0 Besuki
Besuki
3
4
7
3
100.0
4
100.0
7
100.00
5
0 Suboh
Suboh
7
8
15
7
100.0
8
100.0
15
100.00
6
0 Mlandingan
Mlandingan
8
6
14
8
100.0
6
100.0
14
100.00
7
0 Bungatan
Bungatan
1
0
1
1
100.0
0
#DIV/0!
1
100.00
8
0 Kendit
Kendit
1
2
3
1
100.0
2
100.0
3
100.00
9
0 Panarukan
Panarukan
19
10
29
19
100.0
10
100.0
29
100.00
10
0 Situbondo
Situbondo
9
6
15
9
100.0
6
100.0
15
100.00
11
0 Mangaran
Mangaran
8
1
9
8
100.0
1
100.0
9
100.00
12
0 Panji
Panji
4
3
7
4
100.0
3
100.0
7
100.00
13
0 Kapongan
Kapongan
11
21
32
11
100.0
21
100.0
32
100.00
14
0 Arjasa
Arjasa
0
3
3
0
#DIV/0!
3
100.0
3
100.00
15
0 Jangkar
Jangkar
4
3
7
4
100.0
3
100.0
7
100.00
16
0 Asembagus
Asembagus
2
2
4
2
100.0
2
100.0
4
100.00
17
0 Banyuputih
Banyuputih
1
4
5
1
100.0
4
100.0
5
100.00
18
0
RSUD Abdoer Rahem
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
19
0
RS Elizabeth
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
100.0
175
100.00
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
87
88
175
87
100.0
88
TABEL 46 CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT NO
KABUPATEN/KOTA
1
1
KECAMATAN
2
Situbondo
3
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7 = 5+6
8
9 = (8/5) * 100
10
11 = (10/6) * 100
12 = 8+10
13 = (12/7) * 100
Sumbermalang
181
192
373
0.00
0.00
331
88.74
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
149
161
310
0.00
0.00
483
155.81
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
155
166
321
0.00
0.00
335
104.36
4
0 Besuki
Besuki
427
450
877
0.00
0.00
1,026
116.99
5
0 Suboh
Suboh
182
192
374
0.00
0.00
447
119.52
6
0 Mlandingan
Mlandingan
153
164
317
0.00
0.00
374
117.98
7
0 Bungatan
Bungatan
167
181
348
0.00
0.00
360
103.45
8
0 Kendit
Kendit
195
205
400
0.00
0.00
403
100.75
9
0 Panarukan
Panarukan
373
387
760
0.00
0.00
728
95.79
10
0 Situbondo
Situbondo
325
343
668
0.00
0.00
979
146.56
11
0 Mangaran
Mangaran
220
235
455
0.00
0.00
331
72.75
12
0 Panji
Panji
474
505
979
0.00
0.00
497
50.77
13
0 Kapongan
Kapongan
256
272
528
0.00
0.00
566
107.20
14
0 Arjasa
Arjasa
277
287
564
0.00
0.00
677
120.04
15
0 Jangkar
Jangkar
252
264
516
0.00
0.00
542
105.04
16
0 Asembagus
Asembagus
328
343
671
0.00
0.00
877
130.70
17
0 Banyuputih 0 RSUD Abdoer 0 Rahem RS Elizabeth
Banyuputih
385
394
779
0.00
0.00
771
98.97
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0.00
9,727
105.27
18 19
Sumbermalang
4
MENDAPAT PENJARINGAN KESEHATAN
JUMLAH
NAMA PUSKESMAS
JUMLAH KABUPATEN/KOTA CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
4,499
4,741
9,240
0
0.00 0.00
0
0.00
105.27
TABEL 47 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 MURID SD DAN SETINGKAT NO
KABUPATEN/KOTA
1
1
KECAMATAN
2
Situbondo
NAMA PUSKESMAS
3
4
Sumbermalang Sumbermalang
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7 = 5+6
8
9 = (8/5) * 100
10
11 = (10/6) * 100
12
13 = (12/7) * 100
1,085
1,152
2,237
0.00
0.00
60
2.68
894
965
1,859
0.00
0.00
275
14.79
932
995
1,927
0.00
0.00
98
5.09
2,560
2,700
5,260
0.00
0.00
1,806
34.33
1,090
1,150
2,240
0.00
0.00
893
39.87
921
985
1,906
0.00
0.00
753
39.51
Bungatan
1,002
1,086
2,088
0.00
0.00
743
35.58
0 Kendit
Kendit
1,169
1,232
2,401
0.00
0.00
2,561
106.66
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
4
0 Besuki
Besuki
5
0 Suboh
Suboh
6
0 Mlandingan
Mlandingan
7
0 Bungatan
8 9
0 Panarukan
Panarukan
2,235
2,325
4,560
0.00
0.00
370
8.11
10
0 Situbondo
Situbondo
1,948
2,058
4,006
0.00
0.00
1,143
28.53
11
0 Mangaran
Mangaran
1,319
1,411
2,730
0.00
0.00
2,537
92.93
12
0 Panji
Panji
2,846
3,028
5,874
0.00
0.00
1,506
25.64
13
0 Kapongan
Kapongan
1,534
1,633
3,167
0.00
0.00
4,147
130.94
14
0 Arjasa
Arjasa
1,664
1,725
3,389
0.00
0.00
2,360
69.64
15
0 Jangkar
Jangkar
1,511
1,586
3,097
0.00
0.00
3,966
128.06
16
0 Asembagus
Asembagus
1,969
2,059
4,028
0.00
0.00
6,142
152.48
17
0 Banyuputih Banyuputih RSUD Abdoer 0 Rahem 0 RS Elizabeth
2,308
2,362
4,670
0.00
0.00
479
10.26
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0.00
29,839
53.82
18 19 JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
26,987
28,452
55,439
0
0.00
0
TABEL 48 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA LANSIA DAN LANSIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
PRA LANSIA DAN LANSIA (60TAHUN+) NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
JUMLAH L
1
2
1 Situbondo
3
Sumbermalang
4
P
5
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN L+P
6
7 = 5+6
L
%
8
9 = (8/5) * 100
P
%
10
11 = (10/6) * 100
4,181
49.28
Jatibanteng
3,476
4,008
7,484
734
21.12
995
24.83
1,729
23.10
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
3,309
3,802
7,111
1,345
40.65
2,338
61.49
3,683
51.79
4
0 Besuki
Besuki
8,408
9,513
17,921
2,293
27.27
3,600
37.84
5,893
32.88
5
0 Suboh
Suboh
3,975
4,492
8,467
452
11.37
504
11.22
956
11.29
6
0 Mlandingan
Mlandingan
3,786
4,223
8,009
2,072
54.73
2,499
59.18
4,571
57.07
7
0 Bungatan
Bungatan
4,047
4,598
8,645
1,286
31.78
1,971
42.87
3,257
37.67
8
0 Kendit
Kendit
4,749
5,350
10,099
1,269
26.72
1,764
32.97
3,033
30.03
9
0 Panarukan
Panarukan
7,793
8,656
16,449
2,157
27.68
3,520
40.67
5,677
34.51
10
0 Situbondo
Situbondo
6,826
7,842
14,668
1,664
24.38
2,362
30.12
4,026
27.45
11
0 Mangaran
Mangaran
5,114
5,863
10,977
1,707
33.38
3,243
55.31
4,950
45.09
12
0 Panji
Panji
9,215
10,505
19,720
2,622
28.45
2,922
27.82
5,544
28.11
13
0 Kapongan
Kapongan
5,900
6,759
12,659
2,572
43.59
3,988
59.00
6,560
51.82
14
0 Arjasa
Arjasa
6,079
6,591
12,670
1,744
28.69
2,047
31.06
3,791
29.92
15
0 Jangkar
Jangkar
5,642
6,474
12,116
2,073
36.74
2,804
43.31
4,877
40.25
16
0 Asembagus
Asembagus
7,176
8,271
15,447
1,063
14.81
1,778
21.50
2,841
18.39
17
0 Banyuputih
Banyuputih
6,489
6,931
13,420
4,305
66.34
4,348
62.73
8,653
64.48
18
0 RSUD Abdoer Rahem
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
19
0 RS Elizabeth
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
39.52
74,222
36.32
Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
4,507
8,484
2,030
51.04
2,151
47.73
12
0 Jatibanteng
Sumber:
3,977
% 13 = (12/7) * 100
2
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
Sumbermalang
L+P
95,961
108,385
204,346
31,388
32.71
42,834
TABEL 49
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) LEVEL I KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
1
2
3
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH
%
4
5 = (4/3) * 100
1 RUMAH SAKIT UMUM
2
2
2 RUMAH SAKIT JIWA
0
0
#DIV/0!
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA
0
0
#DIV/0!
4 PUSKESMAS PERAWATAN
13
13
5 SARANA YANKES.LAINNYA
7
0
22
15
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Rujukan
100.00
100.00 68.18
TABEL 50 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 YANG TERSERANG
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
JUMLAH KEC
JUMLAH DESA
1
2
3
4
1 Difteri
ATTACK RATE (%)
JUMLAH PENDERITA
JUMLAH KEMATIAN
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
16
48
157,642
165,879
323,521
57
72
129
0.04
0.04
0.04
3
4
7
2 AFP
9
11
10,347
10,746
21,094
9
5
14
0.09
0.05
0.07
0
0
0
3 Pertusis
1
1
201
212
413
0
1
1
0.47
0.24
0
0
0 #DIV/0!
4 Tetanus Neonatorum
3
3
110
119
229
2
1
3
1.83
0.84
1.31
2
1
3
100.00
100.00
5 Keracunan Makanan
1
1
21
11
1
12 #DIV/0!
#DIV/0!
57.14
0
0
0
-
-
Sumber: Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit
-
5.26 -
5.56 -
H PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB
CFR (%) L+P 19
5.43 100.00 -
TABEL 51 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1 Situbondo
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
4
5
3
Sumbermalang
JUMLAH
6
RATA2 KEJADIAN DESA/KELURAHAN KLB PER JUMLAH DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24 JAM
7 = 6/5
8
%
9 = (8/6) * 100
Sumbermalang
9
3
0.33
3
100.00
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
8
1
0.13
1
100.00
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
7
1
0.14
1
100.00
4
0 Besuki
Besuki
10
2
0.20
2
100.00
5
0 Suboh
Suboh
8
3
0.38
3
100.00
6
0 Mlandingan
Mlandingan
7
1
0.14
1
100.00
7
0 Bungatan
Bungatan
7
2
0.29
2
100.00
8
0 Kendit
Kendit
7
2
0.29
2
100.00
9
0 Panarukan
Panarukan
8
6
0.75
6
100.00
10
0 Situbondo
Situbondo
6
2
0.33
2
100.00
11
0 Mangaran
Mangaran
6
5
0.83
5
100.00
12
0 Panji
Panji
12
4
0.33
4
100.00
13
0 Kapongan
Kapongan
10
2
0.20
2
100.00
14
0 Arjasa
Arjasa
8
7
0.88
7
100.00
15
0 Jangkar
Jangkar
8
5
0.63
5
100.00
16
0 Asembagus
Asembagus
10
3
0.30
3
100.00
17
0 Banyuputih
Banyuputih
5
3
0.60
3
18
0 RSUD Abdoer Rahem
0
#DIV/0!
#DIV/0!
19
0 RS Elizabeth
0
#DIV/0!
#DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit
136
52
0.38
52
100.00
100.00
TABEL 52 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
1
2
3
4
1 Situbondo
RASIO TUMPATAN/ PENCABUTAN
PENCABUTAN GIGI TETAP
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
5
6
7 = 5+6
8
9
10 = 8+9
11 = 5/8
12 = 6/9
13 = 7/10
Sumbermalang
0
8
8
10
15
25
0.00
0.53
0.32
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
9
6
15
65
90
155
0.14
0.07
0.10
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
2
4
6
111
104
215
0.02
0.04
0.03
4
0 Besuki
Besuki
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
5
0 Suboh
Suboh
0
7
7
49
99
148
0.00
0.07
0.05
6
0 Mlandingan
Mlandingan
2
1
3
52
72
124
0.04
0.01
0.02
7
0 Bungatan
Bungatan
2
7
9
17
19
36
0.12
0.37
0.25
8
0 Kendit
Kendit
17
39
56
34
43
77
0.50
0.91
0.73
9
0 Panarukan
Panarukan
177
291
468
461
534
995
0.38
0.54
0.47
10
0 Situbondo
Situbondo
85
141
226
101
198
299
0.84
0.71
0.76
11
0 Mangaran
Mangaran
19
64
83
115
206
321
0.17
0.31
0.26
12
0 Panji
Panji
0
0
0
15
19
34
0.00
0.00
0.00
13
0 Kapongan
Kapongan
2
21
23
27
41
68
0.07
0.51
0.34
14
0 Arjasa
Arjasa
11
4
15
35
44
79
0.31
0.09
0.19
15
0 Jangkar
Jangkar
0
0
0
56
45
101
0.00
0.00
0.00
16
0 Asembagus
Asembagus
17
14
31
30
38
68
0.57
0.37
0.46
17
0 Banyuputih Banyuputih RSUD Abdoer 0 Rahem 0 RS Elizabeth
9
9
18
101
101
202
0.09
0.09
0.09
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
2,947
0.28
0.37
0.33
18 19
Sumbermalang
TUMPATAN GIGI TETAP
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
0
352
616
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar : Tidak ada pelayanan gigi di Puskesmas karena dokter gigi dialihkan ke Rumah Sakit Besuki
968
1,279
1,668
TABEL 53 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) NO
KABUPATEN/KOTA
1
KECAMATAN
2
NAMA PUSKESMAS
3
1 Situbondo
Sumbermalang
4
JUMLAH SD/MI 5
JUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI MASSAL
%
6
7 = (6/5) * 100
MURID SD/MI DIPERIKSA
JUMLAH MURID SD/MI
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
8
9 = (8/5) * 100
L 10
P 11
L+P 12 = 10+11
L
%
13
14 = (13/10) * 100
P
%
15
16 = (15/11) * 100
PERLU PERAWATAN L+P
%
L
17 = 13+15
18 = (17/12) * 100
P
19
MENDAPAT PERAWATAN
L+P
20
21 = 19+20
L
%
22
23 = (22/19) * 100
P
%
24
25 = (24/20) * 100
L+P
%
26 = 22+24
27 = (26/21) * 100
Sumbermalang
23
22
95.65
23
100.00
1,344
1,220
2,564
249
18.53
282
23.11
531
20.71
249
282
531
48
19.28
62
21.99
110
20.72
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
16
16
100.00
16
100.00
1,184
1,173
2,357
275
23.23
248
21.14
523
22.19
112
107
219
7
6.25
10
9.35
17
7.76
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
27
24
88.89
24
88.89
1,144
1,082
2,226
307
26.84
343
31.70
650
29.20
219
221
440
119
54.34
162
73.30
281
63.86
4
0 Besuki
Besuki
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
5
0 Suboh
Suboh
24
24
100.00
24
100.00
1,129
1,565
2,694
441
39.06
665
42.49
1,106
41.05
368
532
900
248
67.39
384
72.18
632
70.22
6
0 Mlandingan
Mlandingan
28
28
100.00
28
100.00
1,152
1,078
2,230
285
24.74
403
37.38
688
30.85
285
393
678
140
49.12
158
40.20
298
43.95
7
0 Bungatan
Bungatan
21
21
100.00
20
95.24
2,172
2,106
4,278
164
7.55
194
9.21
358
8.37
126
140
266
48
38.10
36
25.71
84
31.58
8
0 Kendit
Kendit
26
26
100.00
26
100.00
1,356
1,191
2,547
619
45.65
569
47.77
1,188
46.64
428
399
827
307
71.73
273
68.42
580
70.13
9
0 Panarukan
Panarukan
34
34
100.00
34
100.00
2,251
2,164
4,415
704
31.27
960
44.36
1,664
37.69
406
457
863
113
27.83
150
32.82
263
30.48
10
0 Situbondo
Situbondo
35
34
97.14
34
97.14
3,045
2,925
5,970
756
24.83
858
29.33
1,614
27.04
301
346
647
204
67.77
227
65.61
431
66.62
11
0 Mangaran
Mangaran
28
28
100.00
28
100.00
1,443
1,349
2,792
223
15.45
266
19.72
489
17.51
195
248
443
195
100.00
248
100.00
443
100.00
12
0 Panji
Panji
42
42
100.00
30
71.43
3,217
3,048
6,265
1,404
43.64
1,553
50.95
2,957
47.20
332
547
879
89
26.81
78
14.26
167
19.00
13
0 Kapongan
Kapongan
35
35
100.00
26
74.29
1,642
1,804
3,446
499
30.39
464
25.72
963
27.95
426
374
800
164
38.50
224
59.89
388
48.50
14
0 Arjasa
Arjasa
37
34
91.89
34
91.89
2,051
1,868
3,919
428
20.87
509
27.25
937
23.91
428
509
937
428
100.00
509
100.00
937
100.00
15
0 Jangkar
Jangkar
29
23
79.31
29
100.00
1,612
1,597
3,209
858
53.23
884
55.35
1,742
54.28
211
217
428
104
49.29
106
48.85
210
49.07
16
0 Asembagus
Asembagus
42
31
73.81
23
54.76
2,126
2,799
4,925
350
16.46
362
12.93
712
14.46
234
271
505
234
100.00
271
100.00
505
100.00
17
0 Banyuputih Banyuputih RSUD Abdoer 0 Rahem 0 RS Elizabeth
38
33
86.84
22
57.89
2,608
2,569
5,177
217
8.32
202
63
56
119
15
23.81
14
18 19 JUMLAH KABUPATEN/KOTA
#DIV/0!
485
455
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar : Tidak ada pelayanan gigi di Puskesmas karena dokter gigi dialihkan ke Rumah Sakit Besuki
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
7.86
419
8.09
25.00
29
24.37
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
29.66
16,541
28.03
57.11
5,375
56.69
93.81
421
86.80
29,476
29,538
59,014
7,779
26.39
8,762
4,383
5,099
9,482
2,463
56.19
2,912
TABEL 54 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 PENYULUHAN KESEHATAN NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
3
1 Situbondo
Sumbermalang
4
Sumbermalang
JUMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN MASSA
5
6
242
0
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
42
0
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
186
8
4
0 Besuki
Besuki
642
0
5
0 Suboh
Suboh
137
1
6
0 Mlandingan
Mlandingan
211
12
7
0 Bungatan
Bungatan
134
113
8
0 Kendit
Kendit
103
0
9
0 Panarukan
Panarukan
1,089
0
10
0 Situbondo
Situbondo
103
0
11
0 Mangaran
Mangaran
172
0
12
0 Panji
Panji
111
78
13
0 Kapongan
Kapongan
70
18
14
0 Arjasa
Arjasa
15
0 Jangkar
16 17 18
0
RSUD Abdoer Rahem
0
19
0
RS Elizabeth
0
1,197
0
Jangkar
91
39
0 Asembagus
Asembagus
81
187
0 Banyuputih
Banyuputih
55
0
SUB JUMLAH I - PUSKESMAS JUMLAH II - DINAS KESEHATAN JUMLAH III - RUMAH SAKIT JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Promkes dan UKBM
4,666
456
93
603
302
0
5,061
1,059
TABEL 55 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
KECAMATAN
2
1 Situbondo
NAMA PUSKESMAS
3
4
Sumbermalang Sumbermalan g Jatibanteng
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
JUMLAH PENDUDUK
ASKES
JAMSOSTEK
ASKESKIN/JAMKESMAS
JAMKESDA
LAINNYA
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
5
6
7 = 5+6
8
9
10 = 8+9
11
12
13 = 11+12
14
15
16 = 14+15
17
18
19 = 17+18
20
21
22 = 20+21
P
% L+P
L
P
L+P
23 = 24 = 25 = 26 = (23/5) 27 = (24/6) 28 = (25/7) 8+11+14+ 9+12+15+ 10+13+16 * 100 * 100 * 100 17+20 18+21 +19+22
12,857
13,642
26,499
525
0
9,812
10,679
20,491
1,242
1,466
2,708
0
11,054
12,145
23,724
85.98
89.03
89.53
10,584
11,435
22,019
608
0
6,461
7,290
13,751
664
757
1,421
0
7,125
8,047
15,780
67.32
70.37
71.67
Banyuglugur
11,033
11,781
22,814
405
0
5,961
6,559
12,520
1,101
1,404
2,505
0
7,062
7,963
15,430
64.01
67.59
67.63
0 Besuki
Besuki
30,317
31,979
62,296
3,191
0
12,954
14,475
27,429
3,448
3,607
7,055
0
16,402
18,082
37,675
54.10
56.54
60.48
5
0 Suboh
Suboh
12,913
13,625
26,538
987
0
8,824
9,596
18,420
1,056
1,005
2,061
0
9,880
10,601
21,468
76.51
77.81
80.90
6
0 Mlandingan
Mlandingan
10,903
11,669
22,572
868
0
5,802
6,645
12,447
1,723
1,969
3,692
0
7,525
8,614
17,007
69.02
73.82
75.35
7
0 Bungatan
Bungatan
11,866
12,864
24,730
547
0
5,786
6,771
12,557
935
1,052
1,987
0
6,721
7,823
15,091
56.64
60.81
61.02
8
0 Kendit
Kendit
13,846
14,592
28,438
1,086
0
3,721
4,956
8,677
773
995
1,768
0
4,494
5,951
11,531
32.46
40.78
40.55
9
0 Panarukan
Panarukan
26,477
27,543
54,020
3,681
0
6,066
7,331
13,397
1,495
1,795
3,290
0
7,561
9,126
20,368
28.56
33.13
37.70
10
0 Situbondo
Situbondo
23,079
24,382
47,461
6,906
0
4,520
5,471
9,991
1,382
1,750
3,132
0
5,902
7,221
20,029
25.57
29.62
42.20
11
0 Mangaran
Mangaran
15,623
16,718
32,341
900
0
7,611
8,970
16,581
623
752
1,375
0
8,234
9,722
18,856
52.70
58.15
58.30
12
0 Panji
Panji
33,715
35,873
69,588
4,945
0
10,109
11,786
21,895
2,643
2,970
5,613
0
12,752
14,756
32,453
37.82
41.13
46.64
13
0 Kapongan
Kapongan
18,172
19,337
37,509
1,292
0
6,363
7,772
14,135
1,441
1,802
3,243
0
7,804
9,574
18,670
42.95
49.51
49.77
14
0 Arjasa
Arjasa
19,709
20,437
40,146
1,201
0
7,553
8,957
16,510
2,257
2,510
4,767
0
9,810
11,467
22,478
49.77
56.11
55.99
15
0 Jangkar
Jangkar
17,899
18,785
36,684
617
0
4,948
6,598
11,546
1,805
2,270
4,075
0
6,753
8,868
16,238
37.73
47.21
44.26
16
0 Asembagus
Asembagus
23,328
24,392
47,720
2,899
0
7,050
8,614
15,664
1,735
2,201
3,936
0
8,785
10,815
22,499
37.66
44.34
47.15
17
0 Banyuputih 0 RSUD Abdoer 0 Rahem RS Elizabeth
Banyuputih
27,332
27,984
55,316
1,400
0
9,592
10,776
20,368
4,455
4,869
9,324
0
14,047
15,645
31,092
51.39
55.91
56.21
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
319,653
337,038
656,691
0
151,911
176,420
360,389
47.52
52.34
54.88
54.88
47.52
52.34
54.88
2
0 Jatibanteng
3
0 Banyuglugur
4
18 19 JUMLAH KABUPATEN/KOTA
PERSENTASE KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Pembiayaan Kesehatan
0
0 32,058 4.88
0
0
0 123,133 143,246 266,379 28,778 33,174 0.00
40.56
61,952 193.25
0
0
0.00
TABEL 56 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS
JUMLAH YANG ADA L
1
2
1 Situbondo
3
4
Sumbermalang Sumbermalan g Jatibanteng
P
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L+P
L
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
5
6
7 = 5+6
8
9 = (8/5) * 100
10
11 = (10/6) * 100
12 = 8+10
13 = (12/7) * 100
14
15 = (14/5) * 100
16
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L+P %
L %
JUMLAH
17 = (16/6) * 19 = (18/7) * 18 = 14+16 100 100
P
JUMLAH
%
JUMLAH
20
21 = (20/5) * 100
22
L+P %
%
JUMLAH
23 = (22/6) * 25 = (24/7) * 24 = 20+22 100 100
11,054
12,145
23,199
9,812
88.76
10,679
87.93
20,491
88.33
9,682
87.59
11,768
96.90
21,450
92.46
0.00
0.00
0
0.00
7,125
8,047
15,172
6,461
90.68
7,290
90.59
13,751
90.63
3,068
43.06
7,847
97.51
10,915
71.94
0.00
0.00
0
0.00
7,062
7,963
15,025
5,961
84.41
6,559
82.37
12,520
83.33
8,941
126.61
16,629
208.83
25,570
170.18
0.00
0.00
0
0.00
Besuki
16,402
18,082
34,484
12,954
78.98
14,475
80.05
27,429
79.54
6,319
38.53
13,214
73.08
19,533
56.64
0.00
0.00
0
0.00
0 Suboh
Suboh
9,880
10,601
20,481
8,824
89.31
9,596
90.52
18,420
89.94
9,954
100.75
13,373
126.15
23,327
113.90
0.00
0.00
0
0.00
6
0 Mlandingan
Mlandingan
7,525
8,614
16,139
5,802
77.10
6,645
77.14
12,447
77.12
4,519
60.05
6,137
71.24
10,656
66.03
0.00
0.00
0
0.00
7
0 Bungatan
Bungatan
6,721
7,823
14,544
5,786
86.09
6,771
86.55
12,557
86.34
4,898
72.88
12,581
160.82
17,479
120.18
0.00
0.00
0
0.00
8
0 Kendit
Kendit
4,494
5,951
10,445
3,721
82.80
4,956
83.28
8,677
83.07
5,552
123.54
8,239
138.45
13,791
132.03
0.00
0.00
0
0.00
9
0 Panarukan
Panarukan
7,561
9,126
16,687
6,066
80.23
7,331
80.33
13,397
80.28
1,504
19.89
3,063
33.56
4,567
27.37
0.00
0.00
0
0.00
10
0 Situbondo
Situbondo
5,902
7,221
13,123
4,520
76.58
5,471
75.77
9,991
76.13
3,270
55.40
5,034
69.71
8,304
63.28
0.00
0.00
0
0.00
11
0 Mangaran
Mangaran
8,234
9,722
17,956
7,611
92.43
8,970
92.26
16,581
92.34
8,756
106.34
18,808
193.46
27,564
153.51
0.00
0.00
0
0.00
12
0 Panji
Panji
12,752
14,756
27,508
10,109
79.27
11,786
79.87
21,895
79.60
13,470
105.63
22,293
151.08
35,763
130.01
0.00
0.00
0
0.00
13
0 Kapongan
Kapongan
7,804
9,574
17,378
6,363
81.54
7,772
81.18
14,135
81.34
8,367
107.21
13,004
135.83
21,371
122.98
0.00
0.00
0
0.00
14
0 Arjasa
Arjasa
9,810
11,467
21,277
7,553
76.99
8,957
78.11
16,510
77.60
2,860
29.15
3,948
34.43
6,808
32.00
0.00
0.00
0
0.00
15
0 Jangkar
Jangkar
6,753
8,868
15,621
4,948
73.27
6,598
74.40
11,546
73.91
4,919
72.84
7,624
85.97
12,543
80.30
0.00
0.00
0
0.00
16
0 Asembagus
Asembagus
8,785
10,815
19,600
7,050
80.25
8,614
79.65
15,664
79.92
8,008
91.16
12,315
113.87
20,323
103.69
0.00
0.00
0
0.00
17
0 Banyuputih
Banyuputih
14,047
15,645
29,692
9,592
68.29
10,776
68.88
20,368
68.60
3,512
25.00
6,862
43.86
10,374
34.94
0.00
0.00
0
18
0 RSUD Abdoer Rahem
#DIV/0!
#DIV/0!
9,667
#DIV/0!
19
0 RS Elizabeth
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0.00
9,667
2
0 Jatibanteng
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
4
0 Besuki
5
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Pembiayaan Kesehatan
0 151,911
176,420
328,331
#DIV/0! 123,133
81.06
143,246
#DIV/0!
0
#DIV/0!
81.20
266,379
81.13
#DIV/0! 107,599
70.83
182,739
#DIV/0!
0
#DIV/0!
103.58
290,338
88.43
0
0.00
0
0.00
2.94
TABEL 56 A CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN YANG DICAKUP MELALUI PROGRAM JAMKESDA KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
DICAKUP JAMKESDA
JUMLAH YANG ADA L
1
2
1 Situbondo
3
4
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
5
6
7 = 5+6
8
9 = (8/5) * 100
10
L+P %
JUMLAH
11 = (10/6) 12 = 8+10 * 100
L
P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L+P
L
P
L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
13 = (12/7) * 100
14
15 = (14/5) * 100
16
17 = (16/6) * 100
18 = 14+16
19 = (18/7) * 100
20
21 = (20/5) * 100
22
23 = (22/6) * 100
24 = 20+22
25 = (24/7) * 100
11,054
12,145
23,199
1,242
11.24
1,466
12.07
2,708
11.67
2,073
18.75
2,475
20.38
4,548
19.60
0.00
0.00
0
0.00
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
7,125
8,047
15,172
664
9.32
757
9.41
1,421
9.37
63
0.88
109
1.35
172
1.13
0.00
0.00
0
0.00
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
7,062
7,963
15,025
1,101
15.59
1,404
17.63
2,505
16.67
140
1.98
303
3.81
443
2.95
0.00
0.00
0
0.00
4
0 Besuki
Besuki
16,402
18,082
34,484
3,448
21.02
3,607
19.95
7,055
20.46
1,120
6.83
1,296
7.17
2,416
7.01
0.00
0.00
0
0.00
5
0 Suboh
Suboh
9,880
10,601
20,481
1,056
10.69
1,005
9.48
2,061
10.06
1,994
20.18
2,058
19.41
4,052
19.78
0.00
0.00
0
0.00
6
0 Mlandingan
Mlandingan
7,525
8,614
16,139
1,723
22.90
1,969
22.86
3,692
22.88
106
1.41
74
0.86
180
1.12
0.00
0.00
0
0.00
7
0 Bungatan
Bungatan
6,721
7,823
14,544
935
13.91
1,052
13.45
1,987
13.66
814
12.11
1,222
15.62
2,036
14.00
0.00
0.00
0
0.00
8
0 Kendit
Kendit
4,494
5,951
10,445
773
17.20
995
16.72
1,768
16.93
48
1.07
67
1.13
115
1.10
0.00
0.00
0
0.00
9
0 Panarukan
Panarukan
7,561
9,126
16,687
1,495
19.77
1,795
19.67
3,290
19.72
197
2.61
323
3.54
520
3.12
0.00
0.00
0
0.00
10
0 Situbondo
Situbondo
5,902
7,221
13,123
1,382
23.42
1,750
24.23
3,132
23.87
1,240
21.01
1,646
22.79
2,886
21.99
0.00
0.00
0
0.00
11
0 Mangaran
Mangaran
8,234
9,722
17,956
623
7.57
752
7.74
1,375
7.66
47
0.57
102
1.05
149
0.83
0.00
0.00
0
0.00
12
0 Panji
Panji
12,752
14,756
27,508
2,643
20.73
2,970
20.13
5,613
20.40
1,383
10.85
1,703
11.54
3,086
11.22
0.00
0.00
0
0.00
13
0 Kapongan
Kapongan
7,804
9,574
17,378
1,441
18.46
1,802
18.82
3,243
18.66
332
4.25
464
4.85
796
4.58
0.00
0.00
0
0.00
14
0 Arjasa
Arjasa
9,810
11,467
21,277
2,257
23.01
2,510
21.89
4,767
22.40
597
6.09
712
6.21
1,309
6.15
0.00
0.00
0
0.00
15
0 Jangkar
Jangkar
6,753
8,868
15,621
1,805
26.73
2,270
25.60
4,075
26.09
875
12.96
1,233
13.90
2,108
13.49
0.00
0.00
0
0.00
16
0 Asembagus
Asembagus
8,785
10,815
19,600
1,735
19.75
2,201
20.35
3,936
20.08
968
11.02
1,377
12.73
2,345
11.96
0.00
0.00
0
0.00
17
0 Banyuputih
Banyuputih
14,047
15,645
29,692
4,455
31.71
4,869
31.12
9,324
31.40
941
6.70
1,609
10.28
2,550
8.59
0.00
0.00
0
0.00
18
0 RSUD Abdoer Rahem
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
5,360
#DIV/0!
19
0 RS Elizabeth
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
151,911
176,420
328,331
0.00
5,360
1.63
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Pembiayaan Kesehatan
Sumbermalang Sumbermalang
P
L
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
28,778
18.94
33,174
18.80
61,952
18.87
12,938
8.52
16,773
9.51
29,711
9.05
0
0.00
0
TABEL 57 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN MENDAPAT YANKES RAWAT INAP NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
JUMLAH YANG ADA
L 1
2
1 Situbondo
3
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
5
6
7 = 5+6
8
9 = (8/5) * 100
10
L+P %
JUMLAH
L %
11 = (10/6) 13 = (12/7) 12 = 8+10 * 100 * 100
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
14
15 = (14/5) * 100
16
17 = (17/6) * 100
18 = 14+16
19 = (18/7) * 100
11,054
12,145
23,199
9
0.08
12
0.10
21
0.09
0.00
0.00
0
0.00
0 Jatibanteng
Jatibanteng
7,125
8,047
15,172
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0.00
0.00
0
0.00
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
7,062
7,963
15,025
26
0.37
48
0.60
74
0.49
0.00
0.00
0
0.00
4
0 Besuki
Besuki
16,402
18,082
34,484
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0.00
0.00
0
0.00
5
0 Suboh
Suboh
9,880
10,601
20,481
113
1.14
125
1.18
238
1.16
0.00
0.00
0
0.00
6
0 Mlandingan
Mlandingan
7,525
8,614
16,139
48
0.64
75
0.87
123
0.76
0.00
0.00
0
0.00
7
0 Bungatan
Bungatan
6,721
7,823
14,544
74
1.10
83
1.06
157
1.08
0.00
0.00
0
0.00
8
0 Kendit
Kendit
4,494
5,951
10,445
39
0.87
46
0.77
85
0.81
0.00
0.00
0
0.00
9
0 Panarukan
Panarukan
7,561
9,126
16,687
55
0.73
67
0.73
122
0.73
0.00
0.00
0
0.00
10
0 Situbondo
Situbondo
5,902
7,221
13,123
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0.00
0.00
0
0.00
11
0 Mangaran
Mangaran
8,234
9,722
17,956
40
0.49
72
0.74
112
0.62
0.00
0.00
0
0.00
12
0 Panji
Panji
12,752
14,756
27,508
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0.00
0.00
0
0.00
13
0 Kapongan
Kapongan
7,804
9,574
17,378
35
0.45
60
0.63
95
0.55
0.00
0.00
0
0.00
14
0 Arjasa
Arjasa
9,810
11,467
21,277
85
0.87
130
1.13
215
1.01
0.00
0.00
0
0.00
15
0 Jangkar
Jangkar
6,753
8,868
15,621
25
0.37
34
0.38
59
0.38
0.00
0.00
0
0.00
16
0 Asembagus
Asembagus
8,785
10,815
19,600
77
0.88
246
2.27
323
1.65
0.00
0.00
0
0.00
17
0 Banyuputih
Banyuputih
14,047
15,645
29,692
74
0.53
64
0.41
138
0.46
0.00
0.00
0
0.00
18
0 RSUD Abdoer Rahem
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
4,965 #DIV/0!
19
0 RS Elizabeth
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
151,911
176,420
328,331
Sumber: Seksi Pembiayaan Kesehatan
Sumbermalang
P
2
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
Sumbermalang
4
P
L
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
700
0.46
1,062
0.60
1,762
0.54
0
0.00
0
0.00
4,965
1.51
TABEL 57 A CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN YANG DICAKUP MELALUI PROGRAM JAMKESDA KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN MENDAPAT YANKES RAWAT INAP NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
JUMLAH YANG ADA
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L 1
2
1 Situbondo
3
L
P
L+P
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7 = 5+6
8
9 = (8/5) * 100
10
11 = (10/6) * 100
12 = 8+10
13 = (12/7) * 100
14
15 = (14/5) * 100
16
17 = (17/6) * 100
18 = 14+16
19 = (18/7) * 100
11,054
12,145
23,199
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0.00
0.00
0
0.00
0 Jatibanteng
Jatibanteng
7,125
8,047
15,172
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0.00
0.00
0
0.00
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
7,062
7,963
15,025
5
0.07
11
0.14
16
0.11
0.00
0.00
0
0.00
4
0 Besuki
Besuki
16,402
18,082
34,484
156
0.95
160
0.88
316
0.92
0.00
0.00
0
0.00
5
0 Suboh
Suboh
9,880
10,601
20,481
8
0.08
17
0.16
25
0.12
0.00
0.00
0
0.00
6
0 Mlandingan
Mlandingan
7,525
8,614
16,139
13
0.17
7
0.08
20
0.12
0.00
0.00
0
0.00
7
0 Bungatan
Bungatan
6,721
7,823
14,544
5
0.07
9
0.12
14
0.10
0.00
0.00
0
0.00
8
0 Kendit
Kendit
4,494
5,951
10,445
24
0.53
34
0.57
58
0.56
0.00
0.00
0
0.00
9
0 Panarukan
Panarukan
7,561
9,126
16,687
66
0.87
97
1.06
163
0.98
0.00
0.00
0
0.00
10
0 Situbondo
Situbondo
5,902
7,221
13,123
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0.00
0.00
0
0.00
11
0 Mangaran
Mangaran
8,234
9,722
17,956
2
0.02
6
0.06
8
0.04
0.00
0.00
0
0.00
12
0 Panji
Panji
12,752
14,756
27,508
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0.00
0.00
0
0.00
13
0 Kapongan
Kapongan
7,804
9,574
17,378
4
0.05
12
0.13
16
0.09
0.00
0.00
0
0.00
14
0 Arjasa
Arjasa
9,810
11,467
21,277
65
0.66
65
0.57
130
0.61
0.00
0.00
0
0.00
15
0 Jangkar
Jangkar
6,753
8,868
15,621
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0.00
0.00
0
0.00
16
0 Asembagus
Asembagus
8,785
10,815
19,600
57
0.65
48
0.44
105
0.54
0.00
0.00
0
0.00
17
0 Banyuputih
Banyuputih
14,047
15,645
29,692
29
0.21
36
0.23
65
0.22
0.00
0.00
0
0.00
18
0 RSUD Abdoer Rahem
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
2,806
#DIV/0!
19
0 RS Elizabeth
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
151,911
176,420
328,331
0.28
936
0.29
0.00
2,806
0.85
Sumber: Seksi Pembiayaan Kesehatan
Sumbermalang
L+P
L
2
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
Sumbermalang
4
P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
434
0.29
502
0
0.00
0
TABEL 58 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 JUMLAH KUNJUNGAN NO 1
2
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT JALAN
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT INAP
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5 = 3+4
6
7
8 = 6+7
9
10
11 = 9+10
1
Puskesmas Sumbermalang
16,456
19,773
36,229
9
12
21
265
286
551
2
Puskesmas Jatibanteng
9,879
15,653
25,532
0
0
0
638
1,811
2,449
3
Puskesmas Banyuglugur
16,402
27,749
44,151
103
125
228
48
62
110
4
Puskesmas Besuki
18,091
26,751
44,842
0
0
0
163
230
393
5
Puskesmas Suboh
25,104
32,334
57,438
120
290
410
766
951
1,717
6
Puskesmas Mlandingan
16,519
18,812
35,331
125
200
325
115
174
289
7
Puskesmas Bungatan
12,462
22,322
34,784
79
113
192
151
118
269
8
Puskesmas Kendit
20,118
26,841
46,959
63
80
143
893
632
1,525
9
Puskesmas Panarukan
29,792
45,111
74,903
400
635
1,035
172
252
424
10 Puskesmas Situbondo
23,576
35,388
58,964
0
0
0
937
664
1,601
11 Puskesmas Mangaran
26,339
48,188
74,527
90
119
209
432
301
733
12 Puskesmas Panji
37,321
56,583
93,904
0
0
0
551
676
1,227
13 Puskesmas Kapongan
24,190
36,054
60,244
128
200
328
390
292
682
14 Puskesmas Arjasa
15,176
22,505
37,681
476
887
1,363
79
140
219
15 Puskesmas Jangkar
18,840
26,957
45,797
143
240
383
580
576
1,156
16 Puskesmas Asembagus
31,190
51,285
82,475
800
1,012
1,812
253
205
458
17 Puskesmas Banyuputih
23,312
29,658
52,970
103
100
203
38
42
80
SUB JUMLAH I - PUSKESMAS
364,767
541,964
906,731
2,639
4,013
6,652
6,471
7,412
13,883
1
RSUD Abdoer Rahem
97,832
15,549
2
RS Elizabeth
17,192
2,482
SUB JUMLAH II - RS
0
0
115,024
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
364,767
541,964
1,021,755
2,639
JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN/KOTA
319,653
337,038
656,691
319,653
114.11
160.80
155.59
0.83
1.19
3.76
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Rujukan
0
0
113,381 19,674
18,031
0
0
133,055
4,013
24,683
6,471
7,412
146,938
337,038
656,691
TABEL 59 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
a
NO
NAMA RUMAH SAKIT
JENIS RS
1
2
3
b
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
JUMLAH TEMPAT TIDUR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
PASIEN KELUAR MATI
GDR
NDR
1 RSUD Abdoer Rahem
RS UMUM
205
15,548
762
322
#DIV/0!
#DIV/0!
49.0
#DIV/0!
#DIV/0!
20.7
2 RS Elizabeth
RS UMUM
55
2,465
61
21
#DIV/0!
#DIV/0!
24.7
#DIV/0!
#DIV/0!
8.5
343
#DIV/0!
#DIV/0!
4.6
#DIV/0!
#DIV/0!
1.9
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
260
0
0 18,013
0
0
823
0
0
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Rujukan a
Keterangan: termasuk rumah sakit swasta b
Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TABEL 60 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
NAMA RUMAH SAKITa
1
2
JUMLAH PASIEN
JENIS RSb
JUMLAH TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
3
4
5
6
7
JUMLAH HARI PERAWATAN
LAMA DIRAWAT
BOR
LOS
TOI
10
11
12
8
9
1 RSUD Abdoer Rahem
RS UMUM
205
15,548
762
322
52,115
60,049
69.6
3.4
1.5
2 RS Elizabeth
RS UMUM
55
2,465
61
21
7,613
9,966
37.9
3.1
5.1
260
18013
823
343
59,728
62.9
3.3
2.0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Rujukan Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b
Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TABEL 61 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 RUMAH TANGGA NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1 Situbondo 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Promkes & UKBM
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
3
Sumbermalang
4
Sumbermalang
JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
BER PHBS
%
5
6
7 = (6/5) * 100
8
9 = (8/6) * 100
10,357
1,036
10.00
155
14.96
0 Jatibanteng 0 Banyuglugur
Jatibanteng
9,172
925
10.09
63
6.81
Banyuglugur
8,249
830
10.06
144
17.35
0 Besuki 0 Suboh
Besuki
21,857
2,192
10.03
392
17.88
Suboh
10,069
1,007
10.00
104
10.33
0 Mlandingan 0 Bungatan
Mlandingan
7,923
800
10.10
47
5.88
Bungatan
9,620
911
9.47
52
5.71
0 Kendit 0 Panarukan
Kendit
10,153
1,136
11.19
233
20.51
Panarukan
16,454
1,646
10.00
497
30.19
0 Situbondo 0 Mangaran
Situbondo
14,266
1,425
9.99
415
29.12
Mangaran
10,313
1,026
9.95
219
21.35
0 Panji 0 Kapongan
Panji
19,748
1,939
9.82
389
20.06
Kapongan
14,144
1,414
10.00
220
15.56
0 Arjasa 0 Jangkar
Arjasa
13,495
1,319
9.77
327
24.79
Jangkar
13,738
1,285
9.35
324
25.21
0 Asembagus 0 Banyuputih
Asembagus
16,098
1,631
10.13
225
13.80
Banyuputih
14,668
1,737
11.84
393
0 RSUD Abdoer Rahem 0 RS Elizabeth 220,324
22,259
22.63
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
10.10
4,199
18.86
TABEL 62 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 RUMAH NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1 Situbondo
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
JUMLAH YANG ADA
JUMLAH YANG DIBINA/DIPERIKSA
% DIBINA/DIPERIKSA
JUMLAH YANG SEHAT
% RUMAH SEHAT
4
5
6
7 = (6/5) * 100
8
9 = (8/5) * 100
3
Sumbermalang
Sumbermalang
8,961
2,287
25.52
1,299
14.50
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
7,318
3,240
44.27
1,021
13.95
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
6,699
11,025
164.58
3,676
54.87
4
0 Besuki
Besuki
17,970
3,452
19.21
2,095
11.66
5
0 Suboh
Suboh
8,881
7,916
89.13
3,124
35.18
6
0 Mlandingan
Mlandingan
6,248
2,127
34.04
692
11.08
7
0 Bungatan
Bungatan
8,293
2,316
27.93
1,115
13.45
8
0 Kendit
Kendit
10,153
2,262
22.28
565
5.56
9
0 Panarukan
Panarukan
13,629
3,112
22.83
2,613
19.17
10
0 Situbondo
Situbondo
12,575
6,041
48.04
5,112
40.65
11
0 Mangaran
Mangaran
10,732
1,870
17.42
1,023
9.53
12
0 Panji
Panji
14,258
11,968
83.94
9,400
65.93
13
0 Kapongan
Kapongan
11,513
9,586
83.26
3,765
32.70
14
0 Arjasa
Arjasa
12,682
2,269
17.89
1,295
10.21
15
0 Jangkar
Jangkar
13,925
5,054
36.29
2,091
15.02
16
0 Asembagus
Asembagus
15,995
1,855
11.60
1,650
10.32
17
0 Banyuputih
Banyuputih
13,144
393
2.99
210
18
0 RSUD Abdoer Rahem
#DIV/0!
#DIV/0!
19
0 RS Elizabeth
#DIV/0!
#DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
0
0
192,976
76,773
39.78
40,746
Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Keterangan : Jumlah Rumah yang Dibina / diperika adalah jumlah yang tidak memenuhi syarat kesehatan pada tahun sebelumnya yang dibina pada tahun berjalan Jumlah Rumah Sehat adalah jumlah rumah sehat tahun sebelumnya ditambah rumah sehat hasil pembinaan tahun berjalan
1.60
21.11
TABEL 63 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
JUMLAH RUMAH/BANGUNAN YANG ADA
4
5
3
1 Situbondo
Sumbermalang
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA JUMLAH
%
JUMLAH
6
7 = (6/5) * 100
%
8
9 = (8/6) * 100
Sumbermalang
8,961
2,131
23.78
1,558
73.11
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
6,591
9,600
145.65
8,571
89.28
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
6,699
1,998
29.83
1,434
71.77
4
0 Besuki
Besuki
17,970
2,363
13.15
2,130
90.14
5
0 Suboh
Suboh
8,881
1,600
18.02
1,445
90.31
6
0 Mlandingan
Mlandingan
6,248
2,125
34.01
1,562
73.51
7
0 Bungatan
Bungatan
8,293
2,236
26.96
1,619
72.41
8
0 Kendit
Kendit
10,153
2,458
24.21
2,310
93.98
9
0 Panarukan
Panarukan
13,779
3,050
22.14
2,449
80.30
10
0 Situbondo
Situbondo
12,575
3,827
30.43
3,020
78.91
11
0 Mangaran
Mangaran
10,742
6,486
60.38
5,412
83.44
12
0 Panji
Panji
14,258
2,161
15.16
1,968
91.07
13
0 Kapongan
Kapongan
11,513
1,490
12.94
1,030
69.13
14
0 Arjasa
Arjasa
12,682
675
5.32
659
97.63
15
0 Jangkar
Jangkar
13,918
5,273
37.89
4,965
94.16
16
0 Asembagus
Asembagus
15,271
1,221
8.00
942
77.15
17
0 Banyuputih
Banyuputih
13,144
3,035
23.09
2,850
18
0
RSUD Abdoer Rahem
#DIV/0!
#DIV/0!
19
0
RS Elizabeth
#DIV/0!
#DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit
191,678
51,729
26.99
43,924
93.90
84.91
TABEL 64 PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN PER KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
KECAMATAN
2
NAMA PUSKESMAS
3
1 Situbondo
4
5
JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA SUMBER AIR BERSIHNYA
% KELUARGA DIPERIKSA
6
7 = (6/5) * 100
JENIS SARANA AIR BERSIH KEMASAN
LEDENG
%
JUMLAH
9 = (8/5) * 100
8
SPT %
JUMLAH
11 = (10/5) * 100
10
JUMLAH
SGL %
13 = (12/5) * 100
12
JUMLAH
MATA AIR %
15 = (14/5) * 100
14
PAH
%
JUMLAH
17 = (16/5) * 100
16
LAINNYA
JUMLAH
%
18
19 = (18/5) * 100
JUMLAH
JUMLAH
%
20
21 = (20/5) * 100
%
JUMLAH
22 = 23 = (22/5) * 8+10+12+14+16+18+20 100
9,583
2,287
23.87
0
0.00
910
9.50
0
0.00
100
1.04
0
0.00
0
0.00
355
3.70
1,365
14.24
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
8,817
3,240
36.75
0
0.00
484
5.49
10
0.11
467
5.30
0
0.00
1
0.01
90
1.02
1,052
11.93
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
8,811
11,025
125.13
0
0.00
340
3.86
735
8.34
230
2.61
0
0.00
975
11.07
5,395
61.23
7,675
87.11
4
0 Besuki
Besuki
21,857
3,452
15.79
0
0.00
771
3.53
828
3.79
3,667
16.78
0
0.00
0
0.00
5,195
23.77
10,461
47.86
5
0 Suboh
Suboh
10,069
7,916
78.62
0
0.00
290
2.88
2,832
28.13
2,092
20.78
0
0.00
0
0.00
35
0.35
5,249
52.13
6
0 Mlandingan
Mlandingan
7,881
2,127
26.99
0
0.00
570
7.23
227
2.88
813
10.32
0
0.00
0
0.00
145
1.84
1,755
22.27
7
0 Bungatan
Bungatan
8,050
2,316
28.77
0
0.00
420
5.22
732
9.09
4,799
59.61
0
0.00
0
0.00
1,600
19.88
7,551
93.80
8
0 Kendit
Kendit
10,153
2,262
22.28
0
0.00
210
2.07
728
7.17
2,187
21.54
0
0.00
0
0.00
45
0.44
3,170
31.22
9
0 Panarukan
Panarukan
25,214
3,112
12.34
0
0.00
5,091
20.19
1,642
6.51
4,878
19.35
0
0.00
0
0.00
525
2.08
12,136
48.13
10
0 Situbondo
Situbondo
14,181
6,041
42.60
0
0.00
7,132
50.29
1,854
13.07
2,037
14.36
0
0.00
0
0.00
320
2.26
11,343
79.99
11
0 Mangaran
Mangaran
10,279
1,870
18.19
0
0.00
0
0.00
4,766
46.37
5,093
49.55
0
0.00
0
0.00
20
0.19
9,879
96.11
12
0 Panji
Panji
19,594
11,968
61.08
0
0.00
2,781
14.19
1,641
8.38
896
4.57
0
0.00
0
0.00
45
0.23
5,363
27.37
13
0 Kapongan
Kapongan
15,306
9,586
62.63
0
0.00
230
1.50
916
5.98
4,346
28.39
0
0.00
0
0.00
3,157
20.63
8,649
56.51
14
0 Arjasa
Arjasa
13,495
2,269
16.81
0
0.00
171
1.27
324
2.40
2,377
17.61
0
0.00
0
0.00
5,900
43.72
8,772
65.00
15
0 Jangkar
Jangkar
13,830
5,054
36.54
0
0.00
872
6.31
3,693
26.70
3,221
23.29
0
0.00
0
0.00
60
0.43
7,846
56.73
16
0 Asembagus
Asembagus
16,266
1,855
11.40
0
0.00
1,207
7.42
2,387
14.67
6,468
39.76
0
0.00
25
0.15
155
0.95
10,242
62.97
17
0 Banyuputih Banyuputih RSUD Abdoer 0 Rahem 0 RS Elizabeth
14,294
393
2.75
0
0.00
606
4.24
12
0.08
6,190
43.30
0
0.00
0
0.00
20
0.14
6,828
47.77
18 19
Sumbermalang Sumbermalang
JUMLAH KELUARGA YANG ADA
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
227,680
76,773
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
10.13
119,336
52.41
33.72
0
0.00
Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Keterangan : Jumlah Jenis Sarana Air bersih adalah jenis sarana yang digunakan tahun sebelumnya ditambah jenis sarana tahun berjalan
22,085
9.70
23,327
10.25
49,861
21.90
0
0.00
1,001
0.44
23,062
TABEL 65 PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN PER KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA SUMBER AIR MINUMNYA
JUMLAH
%
JUMLAH
1
2
3
4
5
6
7 = (6/5) * 100
8
1 Situbondo
AIR ISI ULANG
SUMUR TERLINDUNG
POMPA
MATA AIR TERLINDUNG
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
9 = (8/5) * 100
10
11 = (10/5) * 100
12
13 = (12/5) * 100
14
15 = (14/5) * 100
16
17 = (16/5) * 100
18
19 = (18/5) * 100
20
21 = (20/5) * 100
22
23 = (22/5) * 100
24
25 = (24/5) * 100
26
27 = (26/5) * 100
28
Sumbermalang
2,287
0
0.00
0
0.00
545
23.83
0
0.00
0
0.00
46
2.01
29
1.27
Jatibanteng
3,240
0
0.00
0
0.00
434
13.40
0
0.00
55
1.70
105
3.24
20
0.62
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
11,025
0
0.00
2
0.02
0
0.00
0
0.00
456
4.14
823
7.46
740
6.71
4
0 Besuki
Besuki
3,452
0
0.00
2
0.06
249
7.21
0
0.00
68
1.97
855
24.77
15
5
0 Suboh
Suboh
7,916
0
0.00
0
0.00
64
0.81
0
0.00
1,151
14.54
516
6.52
6
0 Mlandingan
Mlandingan
2,127
0
0.00
0
0.00
214
10.06
0
0.00
130
6.11
335
15.75
7
0 Bungatan
Bungatan
2,316
0
0.00
2
0.09
0
0.00
0
0.00
129
5.57
248
8
0 Kendit
Kendit
2,262
0
0.00
0
0.00
45
1.99
0
0.00
291
12.86
9
0 Panarukan
Panarukan
3,112
0
0.00
4
0.13
0
0.00
0
0.00
225
10
0 Situbondo
Situbondo
6,041
0
0.00
5
0.08
0
0.00
0
0.00
11
0 Mangaran
Mangaran
1,870
0
0.00
0
0.00
536
28.66
0
12
0 Panji
Panji
11,968
0
0.00
0
0.00
0
0.00
13
0 Kapongan
Kapongan
9,586
0
0.00
0
0.00
1,622
16.92
14
0 Arjasa
Arjasa
2,269
0
0.00
0
0.00
12
15
0 Jangkar
Jangkar
5,054
0
0.00
0
0.00
0
16
0 Asembagus
Asembagus
1,855
0
0.00
4
0.22
17
0 Banyuputih 0 RSUD Abdoer Rahem 0 RS Elizabeth
Banyuputih
393
0
0.00
0
0.00
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
AIR HUJAN
MATA AIR TAK TERLINDUNG
LEDING ECERAN
0 Jatibanteng
19
SUMUR TAK TERLINDUNG
LEDING METERAN
2
18
Sumbermalang
SUMBER AIR MINUM KELUARGA AIR KEMASAN
0.00
1
0.04
0.15
152
4.69
0
0.00
550
4.99
0.43
0
0.00
255
7.39
0.00
0
0.00
245
10
0.47
0
0.00
10.71
5
0.22
0
343
15.16
5
0.22
7.23
777
24.97
0
79
1.31
371
6.14
0.00
287
15.35
71
0
0.00
2,350
19.64
0
0.00
118
1.23
0.53
0
0.00
185
0.00
0
0.00
610
300
16.17
0
0.00
0
0.00
0
0.00
KELUARGA DENGAN SUMBER AIR MINUM TERLINDUNG
LAIN-LAIN %
JUMLAH
%
30 = 29 = (28/5) 31 = (30/5) 6+8+10+1 * 100 * 100 2+14+16+
0.22
0
0.00
0
0.00
620
27.11
0.00
0
0.00
0
0.00
614
18.95
3.95
0
0.00
0
0.00
2,021
18.33
0
0.00
0
0.00
0
0.00
1,189
34.44
3.09
0
0.00
0
0.00
0
0.00
1,731
21.87
287
13.49
0
0.00
0
0.00
0
0.00
689
32.39
0.00
236
10.19
0
0.00
0
0.00
0
0.00
384
16.58
0
0.00
137
6.06
0
0.00
0
0.00
0
0.00
684
30.24
0.00
0
0.00
98
3.15
0
0.00
0
0.00
0
0.00
1,006
32.33
0
0.00
0
0.00
290
4.80
0
0.00
0
0.00
0
0.00
455
7.53
3.80
0
0.00
0
0.00
118
6.31
0
0.00
0
0.00
0
0.00
894
47.81
1,783
14.90
0
0.00
0
0.00
1,200
10.03
0
0.00
0
0.00
0
0.00
4,133
34.53
1,585
16.53
0
0.00
0
0.00
905
9.44
0
0.00
0
0.00
0
0.00
3,325
34.69
8.15
356
15.69
0
0.00
0
0.00
79
3.48
0
0.00
0
0.00
0
0.00
553
24.37
12.07
265
5.24
0
0.00
0
0.00
115
2.28
0
0.00
0
0.00
0
0.00
875
17.31
68
3.67
435
23.45
0
0.00
0
0.00
129
6.95
0
0.00
0
0.00
0
0.00
807
43.50
0
0.00
327
83.21
0
0.00
0
0.00
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
327
83.21
0
0
AIR SUNGAI
5
0
5 0 435
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0.00
20,307
26.45
76,773
0
0.00
19
0.02
4,021
5.24
0
0.00
Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Keterangan : Jumlah KK yang diperika adalah jumlah KK yang diperiksa tahun sebelumnya ditambah tahun berjalan Jumlah sumber air minum keluarga adalah jumlah sumber air minum keluarga tahun sebelumnya ditambah jumlah sumber air minum keluarga tahun berjalan
6,202
8.08
9,241
12.04
824
1.07
5
0.01
4,797
6.25
440
0.57
0
0.00
0
TABEL 66 PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 JAMBAN NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
1 Situbondo
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
JUMLAH KELUARGA
3
4
5
Sumbermalang Sumbermalang
KELUARGA DIPERIKSA
TEMPAT SAMPAH
KELUARGA MEMILIKI
SEHAT
KELUARGA DIPERIKSA
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA MEMILIKI
SEHAT
KELUARGA DIPERIKSA KELUARGA MEMILIKI
SEHAT
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
9,583
2,287
23.87
2,043
89.33
1,475
72.20
2,287
23.87
1,672
73.11
1,299
77.69
2,287
23.87
1,125
49.19
613
54.49
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
8,817
3,240
36.75
727
22.44
616
84.73
3,240
36.75
1,972
60.86
1,021
51.77
3,240
36.75
361
11.14
166
45.98
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
8,811
11,025
125.13
3,297
29.90
3,220
97.66
11,025
125.13
7,651
69.40
3,676
48.05
11,025
125.13
4,197
38.07
483
11.51
4
0 Besuki
Besuki
21,857
3,452
15.79
3,283
95.10
2,762
84.13
3,452
15.79
2,864
82.97
2,095
73.15
3,452
15.79
2,541
73.61
1,705
67.10
5
0 Suboh
Suboh
10,069
7,916
78.62
1,687
21.31
1,608
95.32
7,916
78.62
6,713
84.80
3,124
46.54
7,916
78.62
2,143
27.07
1,630
76.06
6
0 Mlandingan
Mlandingan
7,881
2,127
26.99
426
20.03
404
94.84
2,127
26.99
1,742
22.10
692
39.72
2,127
26.99
207
2.63
45
21.74
7
0 Bungatan
Bungatan
8,050
2,316
28.77
668
28.84
540
80.84
2,316
28.77
1,762
76.08
1,115
63.28
2,316
28.77
767
33.12
0
0.00
8
0 Kendit
Kendit
10,153
2,262
22.28
595
5.86
480
80.67
2,262
22.28
1,962
86.74
565
28.80
2,262
22.28
611
27.01
422
69.07
9
0 Panarukan
Panarukan
25,214
3,112
12.34
1,380
44.34
834
60.43
3,112
12.34
2,951
94.83
2,613
88.55
3,112
12.34
1,076
34.58
692
64.31
10
0 Situbondo
Situbondo
14,181
6,041
42.60
4,582
32.31
2,106
45.96
6,041
42.60
5,892
41.55
5,112
86.76
6,041
42.60
2,334
16.46
1,734
74.29
11
0 Mangaran
Mangaran
10,279
1,870
18.19
1,149
61.44
1,145
99.65
1,870
18.19
1,209
64.65
1,023
84.62
1,870
18.19
178
9.52
100
56.18
12
0 Panji
Panji
19,594
11,968
61.08
8,222
68.70
7,788
94.72
11,968
61.08
10,972
91.68
9,400
85.67
11,968
61.08
10,419
87.06
9,327
89.52
13
0 Kapongan
Kapongan
15,306
9,586
62.63
2,714
28.31
1,237
45.58
9,586
62.63
6,724
70.14
3,765
55.99
9,586
62.63
3,200
33.38
2,076
64.88
14
0 Arjasa
Arjasa
13,495
2,269
16.81
1,277
9.46
1,213
94.99
2,269
16.81
1,452
10.76
1,295
89.19
2,269
16.81
947
7.02
540
57.02
15
0 Jangkar
Jangkar
13,830
5,054
36.54
1,865
36.90
1,091
58.50
5,054
36.54
3,275
64.80
2,091
63.85
5,054
36.54
578
11.44
221
38.24
16
0 Asembagus
Asembagus
16,266
1,855
11.40
1,739
93.75
1,619
93.10
1,855
11.40
1,711
92.24
1,650
96.43
1,855
11.40
1,724
92.94
1,548
89.79
17
0 Banyuputih Banyuputih RSUD Abdoer 0 Rahem 0 RS Elizabeth
14,294
393
2.75
370
2.59
346
93.51
393
2.75
276
1.93
210
76.09
393
2.75
278
1.94
224
18 19
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
80.58
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
227,680
76,773
33.72
36,024
46.92
28,484
79.07
Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Keterangan : Jumlah KK yang diperika adalah jumlah KK yang diperiksa tahun sebelumnya ditambah tahun berjalan Jumlah keluarga memiliki adalah jumlah keluarga yang memiliki tahun sebelumnya ditambah jumlah keluarga memiliki tahun berjalan Jumlah sarana sanitasi sehat adalah jumlah sehat tahun sebelumnya ditambah jumlah sehat tahun berjalan
76,773
33.72
60,800
79.19
40,746
67.02
76,773
33.72
32,686
42.57
21,526
65.86
TABEL 67 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 HOTEL NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
1 Situbondo
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
3
4
Sumbermalang Sumbermalang
RESTORAN/R-MAKAN
PASAR
JUMLAH YG ADA
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
% SEHAT
JUMLAH YG ADA
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
5
6
7
8
9
10
11
% SEHAT
JUMLAH YG ADA
JUMLAH DIPERIKSA
12
13
14
TUPM LAINNYA JUMLAH SEHAT 15
JUMLAH TUPM
% SEHAT
JUMLAH YG ADA
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
16
17
18
19
% SEHAT
JUMLAH YG ADA
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
20
21
22
23
% SEHAT 24
0
0
0 #DIV/0!
15
10
5
33.33
0
0
0 #DIV/0!
22
12
3
13.64
37
22
8
21.62
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
0
0
0 #DIV/0!
57
12
12
21.05
2
2
2
100.00
20
15
10
50.00
79
29
24
30.38
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
5
3
3
60.00
39
16
8
20.51
0
0
0 #DIV/0!
39
3
3
7.69
83
22
14
16.87
4
0 Besuki
Besuki
0
0
0 #DIV/0!
57
31
16
28.07
3
0
0
0.00
94
34
22
23.40
154
65
38
24.68
5
0 Suboh
Suboh
0
0
0 #DIV/0!
37
8
6
16.22
1
0
0
0.00
26
8
5
19.23
64
16
11
17.19
6
0 Mlandingan
Mlandingan
0
0
0 #DIV/0!
52
21
9
17.31
2
2
0
0.00
20
17
9
45.00
74
40
18
24.32
7
0 Bungatan
Bungatan
6
6
6
100.00
34
0
0
0.00
1
0
0
0.00
78
0
0
0.00
119
6
6
5.04
8
0 Kendit
Kendit
1
1
1
100.00
12
6
3
25.00
0
0
0 #DIV/0!
31
10
3
9.68
44
17
7
15.91
9
0 Panarukan
Panarukan
2
2
1
50.00
26
6
6
23.08
3
3
3
100.00
124
19
9
7.26
155
30
19
12.26
10
0 Situbondo
Situbondo
6
6
5
83.33
32
17
10
31.25
1
1
1
100.00
79
33
23
29.11
118
57
39
33.05
11
0 Mangaran
Mangaran
0
0
0 #DIV/0!
3
1
1
33.33
1
0
0
0.00
11
2
2
18.18
15
3
3
20.00
12
0 Panji
Panji
4
4
4
100.00
26
7
7
26.92
3
3
3
100.00
72
17
12
16.67
105
31
26
24.76
13
0 Kapongan
Kapongan
1
1
1
100.00
22
6
2
9.09
2
2
1
50.00
48
11
8
16.67
73
20
12
16.44
14
0 Arjasa
Arjasa
0
0
0 #DIV/0!
15
3
1
6.67
3
0
0
0.00
22
8
5
22.73
40
11
6
15.00
15
0 Jangkar
Jangkar
2
1
1
50.00
25
10
5
20.00
1
1
1
100.00
43
36
12
27.91
71
48
19
26.76
16
0 Asembagus
Asembagus
0
0
0 #DIV/0!
17
11
6
35.29
4
4
1
25.00
30
8
6
20.00
51
23
13
25.49
17
0 Banyuputih Banyuputih RSUD Abdoer 0 Rahem 0 RS Elizabeth
0
0
0 #DIV/0!
14
6
6
42.86
0
0
0 #DIV/0!
10
4
4
40.00
24
10
10
41.67
18 19
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan
27
24
22
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0 #DIV/0!
17.69
1,306
450
81.48
483
171
103
21.33
27
18
12
44.44
769
237
136
273
20.90
TABEL 68 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
KECAMATAN
2
NAMA PUSKESMAS
3
1 Situbondo
Sumbermalang
4
SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH DIBINA 5
6
% 7
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM JUMLAH DIBINA 8
9
SARANA PENDIDIKAN
%
JUMLAH
DIBINA
%
10
11
12
13
SARANA IBADAH JUMLAH DIBINA 14
15
PERKANTORAN
% 16
JUMLAH DIBINA 17
18
SARANA LAIN % 19
JUMLAH DIBINA 20
21
JUMLAH % 22
JUMLAH DIBINA 23
24
% 25
Sumbermalang
13
8
61.54
0
0 #DIV/0!
26
26
100.00
102
59
57.84
14
4
28.57
16
5
31.25
171
102
59.6
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
13
7
53.85
0
0 #DIV/0!
29
29
100.00
34
30
88.24
20
5
25.00
21
6
28.57
117
77
65.8
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
7
5
71.43
0
0 #DIV/0!
26
23
88.46
16
12
75.00
16
10
62.50
27
23
85.19
92
73
79.3
4
0 Besuki
Besuki
16
9
56.25
0
0 #DIV/0!
69
18
26.09
35
27
77.14
84
20
23.81
114
44
38.60
318
118
37.1
5
0 Suboh
Suboh
14
7
50.00
0
0 #DIV/0!
31
31
100.00
22
35
159.09
13
10
76.92
18
0
0.00
98
83
84.7
6
0 Mlandingan
Mlandingan
12
8
66.67
0
0 #DIV/0!
31
20
64.52
31
30
96.77
15
12
80.00
12
8
66.67
101
78
77.2
7
0 Bungatan
Bungatan
10
4
40.00
0
0 #DIV/0!
35
2
5.71
29
0
0.00
18
12
66.67
36
0
0.00
128
18
14.1
8
0 Kendit
Kendit
14
8
57.14
0
0 #DIV/0!
34
23
67.65
27
10
37.04
16
14
87.50
24
16
66.67
115
71
61.7
9
0 Panarukan
Panarukan
16
10
62.50
0
0 #DIV/0!
43
16
37.21
44
24
54.55
20
12
60.00
24
14
58.33
147
76
51.7
10
0 Situbondo
Situbondo
7
3
42.86
0
0 #DIV/0!
49
33
67.35
43
10
23.26
52
20
38.46
80
63
78.75
231
129
55.8
11
0 Mangaran
Mangaran
8
6
75.00
0
0 #DIV/0!
34
0
0.00
35
0
0.00
16
11
68.75
6
4
66.67
99
21
21.2
12
0 Panji
Panji
21
9
42.86
0
0 #DIV/0!
65
59
90.77
41
12
29.27
20
13
65.00
24
16
66.67
171
109
63.7
13
0 Kapongan
Kapongan
16
11
68.75
0
0 #DIV/0!
44
31
70.45
33
19
57.58
21
12
57.14
33
29
87.88
147
102
69.4
14
0 Arjasa
Arjasa
12
6
50.00
0
0 #DIV/0!
46
11
23.91
53
10
18.87
16
12
75.00
24
8
33.33
151
47
31.1
15
0 Jangkar
Jangkar
8
6
75.00
0
0 #DIV/0!
38
33
86.84
45
30
66.67
14
10
71.43
22
32
145.45
127
111
87.4
16
0 Asembagus
Asembagus
21
11
52.38
0
0 #DIV/0!
49
12
24.49
43
9
20.93
14
8
57.14
33
16
48.48
160
56
35.0
17
3
2
66.67
0
0 #DIV/0!
60
6
10.00
28
0
0.00
12
6
50.00
10
2
20.00
113
16
14.2
18
0 Banyuputih RSUD Abdoer Banyuputih 0 Rahem
19
0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan
RS Elizabeth 211
120
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0 #DIV/0!
54.58
2,486
56.87
0
0 #DIV/0!
709
373
52.61
661
317
47.96
381
191
50.13
524
286
1,287
51.8
TABEL 69 KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
NAMA OBAT
1
SATUAN
2
3
STOCK OBAT 4
PEMAKAIAN RATA-RATA/ BULAN
TINGKAT KECUKUPAN (BULAN)
PERSENTASE TINGKAT KECUKUPAN
5
6
7
1
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml
Btl 60 ml
19,061
1,676
11.37
63.18
2
Amoksisilin kapsul 500 mg
Ktk @ 120 kap
9,250
783
11.81
65.60
3
Antasida DOEN tablet
Btl @ 1000 tab
4,536
342
13.26
73.65
4
Antalgin tablet 500 mg
Btl @ 1000 tab
10,612
949
11.19
62.15
5
Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml
Ktk @ 100 ampul
270
22
12.56
69.77
6
Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml
Btl 60 ml
4,541
584
7.78
43.20
7
Dekstrometorfan Tab 15 mg
Btl @ 1000 tab
1,483
72
20.65
114.69
8
Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml
Ktk @ 100 ampul
49.99
9
Gliserin Guaiakolat tab 100 mg
Btl @ 1000 tab
10
Glukosa Larutan Infus 5 % steril
11 12
1,472
164
9.00
969.00
95
10.25
56.97
Btl 500 ml
8,350
417
20.04
111.31
Ibuprofen tablet 200 mg
Btl @ 100 tab
1,015
148
6.88
38.23
Kloramfenikol kapsul 250 mg
Btl @ 250 Kapsul
560
35
15.85
88.05
13
Kotrimoksazol tablet 480 mg
Btl @ 100 tab
2,062
182
11.33
62.97
14
Kotrimoksazol tablet 120 mg
Btl @ 100 tab
165
2
82.50
458.33
15
Kotrimoksazol Sirup
Btl 60 ml
13,776
1,267
10.87
60.41
16
Klorfeniramini Maleat tab 4 mg
Tablet
1,124
97
11.61
64.49
17
Kloroquin tablet
Tablet
#DIV/0!
#DIV/0!
18
Natrium Klorida Infus 0,9 % steril
Btl 500 ml
4,475
218
20.52
114.00
19
Parasetamol Tablet 500 mg
Btl @ 1000 tab
13,088
1,030
12.70
70.58
20
Ringer Laktat Infus steril
Btl 500 ml
24,633
2,871
8.58
47.66
21
Vitamin B Kompleks Kapsul
Btl @ 1000 Kapsul
812
104
7.80
43.34
22
Retinol 200.000 IU
Btl @ 30 Kapsul
80
1,700
0.05
0.26
23
Tablet Tambah darah
Ktk @ 30 Tablet
5,169
33,840
0.15
0.85
24
Multivitamin Sirup
Botol
#DIV/0!
#DIV/0!
25
Garam Oralit
Bungkus
1,203
64
18.68
103.75
26
OAT Kat 1
Pkt
40
63
0.63
3.52
27
OAT Kat 2
Pkt
10.00
1
8.00
44.44
28
OAT Kat 3
Pkt
#DIV/0!
#DIV/0!
29
OAT Kat Sisipan
Pkt
#DIV/0!
#DIV/0!
30
OAT Kat Anak
Pkt
17
10
1.76
9.77
31
Pyrantel Pamoat 125 mg tablet
Btl @ 1000 Tablet
65
6
10.40
57.78
32
Salep 2-4
Pot
297
29
10.15
56.41
33
Infus set dewasa
Kantong
8,215
660
12.45
69.17
34
Infus set anak
Kantong
2,988
148
20.17
112.04
Sumber: Seksi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
TABEL 70 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
FASILITAS KESEHATAN
1
2
PEMILIKAN/PENGELOLA PEM.PUSAT
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9 = SUM(3:8)
1
RUMAH SAKIT UMUM
2
RUMAH SAKIT JIWA
3
RUMAH SAKIT BERSALIN
4
RUMAH SAKIT KHUSUS
5
PUSKESMAS PERAWATAN
6
PUSKESMAS NON PERAWATAN
4
4
7
PUSKESMAS KELILING
30
30
8
PUSKESMAS PEMBANTU
59
9
RUMAH BERSALIN
0
0
1
0
0
1
2 0 0
0
0
0
0
0
0
13
0 13
59 1
1
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK
6
6
11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA
1
1
12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN
0
13 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL
0
14 POSKESDES
136
15 POSYANDU
918
16 APOTEK
19 INDUSTRI RUMAH TANGGA MAKANAN (PM-IRT)
918 1
17 TOKO OBAT 18 GFK
136 28
29
5
5
96
96
1
1
20 PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF)
2
21 PENYALUR ALAT KESEHATAN (PAK)
0
22 CABANG PENYALUR ALAT KESEHATAN (CABANG PAK)
0
23 INDUSTRI FARMASI
0
24 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL (IOT)
0
25 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL (IKOT)
0
26 INDUSTRI ALAT KESEHATAN
0
27 INDUSTRI PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA (PKRT)
0
28 INDUSTRI KOSMETIKA
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Rujukan KETERANGAN : 1
Rumah Sakit Jiwa dan Rumah Sakit Bersalin dimasukkan Rumah Sakit Khusus
1
1
TABEL 71 SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABORATORIUM DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH
1
2
3
1 RUMAH SAKIT UMUM
LABORATORIUM KESEHATAN JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5 = (4/3) * 100
6
7 = (6/3) * 100
2
2
100.00
0
0
#DIV/0!
4 PUSKESMAS
17
8
47.06
JUMLAH (KAB/KOTA)
19
10
52.63
2 RUMAH SAKIT JIWA 3 RUMAH SAKIT KHUSUS
4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Rujukan
2
100.00
TABEL 72 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA PER KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 POSYANDU NO
KABUPATEN/KOTA
1
KECAMATAN
2
1 Situbondo
3
Sumbermalang
PRATAMA
NAMA PUSKESMAS
4
MADYA
JUMLAH
%
5
6 = (5/13) * 100
PURNAMA
JUMLAH
%
7
8 = (7/13) * 100
MANDIRI
JUMLAH
%
9
10 = (9/13) * 100
POSYANDU PURI
JUMLAH
JUMLAH
%
JUMLAH
%
11
12 = (11/13) * 100
13 = 5+7+9+11
14 = 6+8+10+12
JUMLAH
%
15 = 9+11
16 = (15/13) * 100
Sumbermalang
0
0.00
30
78.95
8
21.05
0
0.00
38
100.00
8
21.05
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
0
0.00
32
76.19
10
23.81
0
0.00
42
100.00
10
23.81
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
2
6.06
4
12.12
23
69.70
4
12.12
33
100.00
27
81.82
4
0 Besuki
Besuki
2
2.78
50
69.44
20
27.78
0
0.00
72
100.00
20
27.78
5
0 Suboh
Suboh
2
5.26
33
86.84
3
7.89
0
0.00
38
100.00
3
7.89
6
0 Mlandingan
Mlandingan
4
12.50
12
37.50
13
40.63
3
9.38
32
100.00
16
50.00
7
0 Bungatan
Bungatan
13
30.95
17
40.48
10
23.81
2
4.76
42
100.00
12
28.57
8
0 Kendit
Kendit
0
0.00
10
28.57
25
71.43
0
0.00
35
100.00
25
71.43
9
0 Panarukan
Panarukan
7
9.59
44
60.27
21
28.77
1
1.37
73
100.00
22
30.14
10
0 Situbondo
Situbondo
3
4.62
46
70.77
16
24.62
0
0.00
65
100.00
16
24.62
11
0 Mangaran
Mangaran
0
0.00
22
40.74
29
53.70
3
5.56
54
100.00
32
59.26
12
0 Panji
Panji
0
0.00
23
28.05
52
63.41
7
8.54
82
100.00
59
71.95
13
0 Kapongan
Kapongan
1
1.61
41
66.13
20
32.26
0
0.00
62
100.00
20
32.26
14
0 Arjasa
Arjasa
30
46.15
15
23.08
18
27.69
2
3.08
65
100.00
20
30.77
15
0 Jangkar
Jangkar
0
0.00
36
69.23
12
23.08
4
7.69
52
100.00
16
30.77
16
0 Asembagus
Asembagus
0
0.00
44
56.41
33
42.31
1
1.28
78
100.00
34
43.59
17
0 Banyuputih
Banyuputih
11
20.00
31
56.36
12
21.82
1
1.82
55
100.00
13
23.64
18
0 RSUD Abdoer Rahem
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
19
0 RS Elizabeth
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
3.05
918
100.00
353
38.45
JUMLAH KABUPATEN/KOTA RASIO POSYANDU PER 100 BALITA Sumber: Seksi Promkes dan UKBM
75
8.17
490
53.38
325
35.40
28
1.85
TABEL 73 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1 Situbondo
JUMLAH
NAMA PUSKESMAS
KECAMATAN 3
4
Sumbermalang
DESA SIAGA
DESA SIAGA AKTIF
DESA/ KELURAHAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7 = (6/5) * 100
8
9 = (8/6) * 100
POSKESDES
POSYANDU
10
11
Sumbermalang
9
9
100.00
1
11.11
9
38
2
0 Jatibanteng
Jatibanteng
8
8
100.00
1
12.50
8
42
3
0 Banyuglugur
Banyuglugur
7
7
100.00
4
57.14
7
33
4
0 Besuki
Besuki
10
10
100.00
7
70.00
10
72
5
0 Suboh
Suboh
8
8
100.00
1
12.50
8
38
6
0 Mlandingan
Mlandingan
7
7
100.00
7
100.00
7
32
7
0 Bungatan
Bungatan
7
7
100.00
7
100.00
7
42
8
0 Kendit
Kendit
7
7
100.00
0
0.00
7
35
9
0 Panarukan
Panarukan
8
8
100.00
4
50.00
8
73
10
0 Situbondo
Situbondo
6
6
100.00
2
33.33
6
65
11
0 Mangaran
Mangaran
6
6
100.00
5
83.33
6
54
12
0 Panji
Panji
12
12
100.00
7
58.33
12
82
13
0 Kapongan
Kapongan
10
10
100.00
2
20.00
10
62
14
0 Arjasa
Arjasa
8
8
100.00
1
12.50
8
65
15
0 Jangkar
Jangkar
8
8
100.00
3
37.50
8
52
16
0 Asembagus
Asembagus
10
10
100.00
10
100.00
10
78
17
0 Banyuputih 0 RSUD Abdoer 0 Rahem RS Elizabeth
Banyuputih
5
5
100.00
4
80.00
5
55
18 19 JUMLAH KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Promkes dan UKBM
0
0
136
136
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
100.00
66
48.53
136
918
TABEL 74 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
UNIT KERJA
1
2
DR SPESIALIS
a
JUMLAH
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
b
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5 = 3+4
6
7
8 = 6+7
12 = 3+6
13 = 4+7
14 = 5+8
9
10
11 = 9+10
1 Puskesmas Sumbermalang
-
-
0
-
1
1
0
1
1
-
-
0
2 Puskesmas Jatibanteng
-
-
0
1
1
2
1
1
2
-
1
1
3 Puskesmas Banyuglugur
-
-
0
2
-
2
2
0
2
-
1
1
4 Puskesmas Besuki
-
-
0
1
2
3
1
2
3
-
-
0
5 Puskesmas Suboh
-
-
0
-
2
2
0
2
2
-
1
1
6 Puskesmas Mlandingan
-
-
0
-
1
1
0
1
1
-
1
1
7 Puskesmas Bungatan
-
-
0
2
-
2
2
0
2
-
1
1
8 Puskesmas Kendit
-
-
0
1
-
1
1
0
1
1
1
2
9 Puskesmas Panarukan
-
-
0
1
3
4
1
3
4
-
2
2
10 Puskesmas Situbondo
-
-
0
1
-
1
1
0
1
1
1
2
11 Puskesmas Mangaran
-
-
0
1
-
1
1
0
1
-
1
1
12 Puskesmas Panji
-
-
0
1
1
2
1
1
2
-
1
1
13 Puskesmas Kapongan
-
-
0
-
1
1
0
1
1
-
1
1
14 Puskesmas Arjasa
-
-
0
1
1
2
1
1
2
2
-
2
15 Puskesmas Jangkar
-
-
0
1
-
1
1
0
1
1
-
1
16 Puskesmas Asembagus
-
-
0
1
3
4
1
3
4
-
1
1
17 Puskesmas Banyuputih
-
-
0
1
-
1
1
0
1
1
-
1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
0
0
0
15
16
31
15
16
31
6
13
19
-
5
5
2
2
1 RSUD Abdoer Rahem
9
1
10
9
8
17
18
9
27
2 RS Elizabeth
0
0
0
5
1
6
5
1
6
9
1
10
14
9
23
23
10
33
0
7
7
2.82
0.30
1.52
9.07
7.42
8.22
11.89
7.71
9.75
1.88
5.93
3.96
0
0
0
0
DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
0
0
0
2
0
2
2
0
2
1
0
1
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
9
1
10
31
25
56
40
26
66
7
20
27
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN RASIO TERHADAP 100.000 PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
Sumber: Seksi Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Keterangan :
a
termasuk S3 b
termasuk Dokter Gigi Spesialis
0
TABEL 75 JUMLAH TENAGA BIDAN/ KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 BIDAN NO
UNIT KERJA
1
PERAWAT
BIDAN
DIII BIDAN
JUMLAH
3
4
5 = 3+4
2
1 Puskesmas Sumbermalang
-
2 Puskesmas Jatibanteng
SARJANA KEPERAWATAN
a
PERAWAT
b
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
6
7
8 = 6+7
9
10
11 = 9+10
12 = 6+9
13 = 7+10
14 = 8+11
17
17
2
1
3
6
3
9
8
4
12
14
14
1
-
1
4
7
11
5
7
12
3 Puskesmas Banyuglugur
-
14
14
-
-
0
9
5
14
9
5
14
4 Puskesmas Besuki
-
30
30
-
-
0
4
8
12
4
8
12
5 Puskesmas Suboh
-
16
16
-
-
0
10
8
18
10
8
18
6 Puskesmas Mlandingan
-
24
24
-
1
1
9
6
15
9
7
16
7 Puskesmas Bungatan
-
23
23
-
-
0
4
9
13
4
9
13
8 Puskesmas Kendit
-
33
33
-
-
0
10
9
19
10
9
19
9 Puskesmas Panarukan
-
29
29
-
-
0
7
17
24
7
17
24
10 Puskesmas Situbondo
-
19
19
-
-
0
5
5
10
5
5
10
11 Puskesmas Mangaran
-
18
18
-
-
0
9
11
20
9
11
20
12 Puskesmas Panji
-
38
38
-
-
0
11
13
24
11
13
24
13 Puskesmas Kapongan
-
32
32
1
-
1
7
11
18
8
11
19
14 Puskesmas Arjasa
-
19
19
-
-
0
14
11
25
14
11
25
15 Puskesmas Jangkar
-
11
11
-
-
0
7
11
18
7
11
18
16 Puskesmas Asembagus
-
20
20
-
-
0
6
14
20
6
14
20
17 Puskesmas Banyuputih
-
3
3
1
0
1
8
16
24
9
16
25
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
0
360
360
5
2
7
130
164
294
135
166
301 186
1 RSUD Abdoer Rahem 2 RS Elizabeth SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
0
0
27
31
58
38
90
128
65
121
7
7
2
1
3
6
16
22
8
17
25
7
7
29
32
61
44
106
150
73
138
211
0
0
0
0
65.07
90.20
77.97
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
0
55.89
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
6
0 6
2
0
2
3
4
7
5
4
9
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
0
373
373
36
34
70
177
274
451
213
308
521
Sumber: Seksi Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Keterangan : a termasuk S2 dan S3 b
termasuk SLTA, D-I, dan D-III
0
TABEL 76 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
APOTEKER DAN SARJANA FARMASI
TENAGA GIZI
D-III FARMASI DAN ASS APOTEKER
a
JUMLAH
D-IV/SARJANA GIZI
a
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5 = 3+4
6
7
8 = 6+7
9 = 3+6
10 = 4+7
11 = 5+8
12
13
14 = 12+13
15
16
1 Puskesmas Sumbermalang
-
-
0
1
2 Puskesmas Jatibanteng
-
-
0
-
3 Puskesmas Banyuglugur
-
-
0
1
4 Puskesmas Besuki
-
-
0
-
5 Puskesmas Suboh
-
-
0
6 Puskesmas Mlandingan
-
-
7 Puskesmas Bungatan
-
8 Puskesmas Kendit
JUMLAH
DI DAN D-III GIZI L+P
L
P
L+P
17 = 15+16 18 = 12+15 19 = 13+16 20 = 14+17
1
1
0
1
-
-
0
1
-
1
1
0
1
0
0
0
0
-
-
0
-
1
1
0
1
1
1
1
0
1
-
-
0
1
-
1
1
0
1
-
0
0
0
0
-
-
0
-
1
1
0
1
1
-
-
0
0
0
0
-
-
0
1
-
1
1
0
1
0
-
1
1
0
1
1
-
-
0
-
1
1
0
1
1
-
0
-
-
0
0
0
0
-
-
0
-
1
1
0
1
1
-
1
1
-
1
1
0
2
2
-
-
0
-
2
2
0
2
2
9 Puskesmas Panarukan
-
1
1
-
3
3
0
4
4
-
1
1
-
1
1
0
2
2
10 Puskesmas Situbondo
-
-
0
1
1
0
1
1
0
-
1
1
0
1
1
11 Puskesmas Mangaran
-
-
0
1
2
1
1
2
0
1
1
2
1
1
2
12 Puskesmas Panji
-
-
0
1
1
0
1
1
0
-
2
2
0
2
2
13 Puskesmas Kapongan
-
-
0
-
1
1
0
1
1
-
-
0
1
-
1
1
0
1
14 Puskesmas Arjasa
-
-
0
-
1
1
0
1
1
-
-
0
1
-
1
1
0
1
15 Puskesmas Jangkar
-
-
0
1
1
0
1
1
-
-
0
-
2
2
0
2
2
16 Puskesmas Asembagus
-
1
1
-
1
1
0
2
2
-
-
0
-
1
1
0
1
1
17 Puskesmas Banyuputih
-
-
0
1
-
1
1
0
1
-
-
0
-
1
1
0
1
1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
0
3
3
4
12
16
4
15
19
0
1
1
6
15
21
6
16
22
1
2
3
16
18
34
17
20
37
-
1
1
-
4
4
0
5
5
1
1
1
4
5
1
5
6
1
1
0
1
1
3
4
17
22
39
18
25
43
5
5
0
6
6
0
0
0
0
0
0
0
0
6.88
11.87
9.44
1.88
6.53
4.26
1 RSUD Abdoer Rahem 2 RS Elizabeth SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
1
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
1
-
0
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
-
-
0 0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
2
0
2
0
3
3
2
3
5
0
0
0
0
2
2
0
2
2
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
3
6
9
21
37
58
24
43
67
0
2
2
6
22
28
6
24
30
Sumber: Seksi Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Keterangan : a termasuk S2 dan S3
0
TABEL 77 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 TENAGA KESMAS NO
UNIT KERJA
1
2
SARJANA KESMAS
a
D-III KESMAS
b
TENAGA SANITASI
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5 =3+4
6
7
8 = 6+7
9 = 3+6
10 = 4+7
11 = 5+8
12
13
14 = 12+13
1 Puskesmas Sumbermalang
-
1
1
-
1
1
0
2
2
-
1
1
2 Puskesmas Jatibanteng
-
-
0
-
-
0
0
0
0
-
-
0
3 Puskesmas Banyuglugur
1
-
1
-
-
0
1
0
1
-
1
1
4 Puskesmas Besuki
-
1
1
-
1
1
0
2
2
1
-
1
5 Puskesmas Suboh
1
-
1
-
-
0
1
0
1
-
-
0
6 Puskesmas Mlandingan
-
-
0
1
-
1
1
0
1
1
-
1
0
-
1
1
0
1
1
-
-
0
7 Puskesmas Bungatan 8 Puskesmas Kendit
-
-
0
-
-
0
0
0
0
1
-
1
9 Puskesmas Panarukan
-
1
1
-
1
1
0
2
2
-
1
1
10 Puskesmas Situbondo
1
-
1
-
1
1
1
1
2
-
1
1
11 Puskesmas Mangaran
1
-
1
-
1
1
1
1
2
-
1
1
0
-
-
0
0
0
0
-
-
0
12 Puskesmas Panji 13 Puskesmas Kapongan
-
-
0
-
-
0
0
0
0
-
2
2
14 Puskesmas Arjasa
-
1
1
-
1
1
0
2
2
-
1
1
15 Puskesmas Jangkar
-
1
1
-
1
1
0
2
2
-
1
1
16 Puskesmas Asembagus
-
-
0
1
-
1
1
0
1
1
-
1
17 Puskesmas Banyuputih
-
1
1
1
-
1
1
1
2
1
-
1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
4
6
10
3
8
11
7
14
21
5
9
14
1
1
2
-
-
0
1
1
2
2
-
2
0
0
0
0
0
1
1
2
2
0
0
0
0
0
2.50
4.45
3.50
1 RSUD Abdoer Rahem 2 RS Elizabeth SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
0 1
1
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
2
0
0
0
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH KABUPATEN/KOTA
0
termasuk D-I
0 2.19
2.67
2.44
0
0
0
0
14
20
0
1
1
6
15
21
1
2
3
11
21
32
3
9
12
14
30
44
8
11
19
Seksi Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia b
2
6
Sumber: Keterangan: a termasuk S2 dan S3
0
0
TABEL 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012 TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
ANALIS LAB.
TEM & P.RONTG
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5 = 3+4
6
7
8 = 6+7
9
10
FISIOTERAPIS
JUMLAH
P.ANESTESI L+P
L
P
L+P
11 = 9+10 12 = 3+6+9 13 = 4+7+10 14 = 5+8+11
L
P
L+P
15
16
17 = 15+16
1 Puskesmas Sumbermalang
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
-
-
0
2 Puskesmas Jatibanteng
-
1
1
-
-
0
-
-
0
0
1
1
-
-
0
3 Puskesmas Banyuglugur
1
-
1
-
-
0
-
-
0
1
0
1
-
-
0
4 Puskesmas Besuki
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
-
-
0
5 Puskesmas Suboh
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
-
-
0
1
-
1
-
-
0
-
-
0
1
0
1
-
-
0
7 Puskesmas Bungatan
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
-
-
0
8 Puskesmas Kendit
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
-
-
0
9 Puskesmas Panarukan
-
1
1
-
-
0
-
-
0
0
1
1
-
-
0
10 Puskesmas Situbondo
-
1
1
-
-
0
-
-
0
0
1
1
-
-
0
11 Puskesmas Mangaran
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
-
-
0
1
-
1
-
-
0
-
-
0
1
0
1
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
-
-
0
14 Puskesmas Arjasa
2
-
2
-
-
0
-
-
0
2
0
2
-
-
0
15 Puskesmas Jangkar
1
-
1
-
-
0
-
-
0
1
0
1
-
-
0
16 Puskesmas Asembagus
1
-
1
-
-
0
-
-
0
1
0
1
-
-
0
17 Puskesmas Banyuputih
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
-
-
0
7
3
10
0
0
0
0
0
0
7
3
10
0
0
0
3
1
4
-
2
2
2
-
2
5
3
8
1
1
2
2
2
1
1
0
0
3
3
3
6
3
3
2
5
6
11
1
1
0
0
0
0
3.75
2.67
3.20
6 Puskesmas Mlandingan
12 Puskesmas Panji 13 Puskesmas Kapongan
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Abdoer Rahem 2 RS Elizabeth SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
2
0
0
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH KABUPATEN/KOTA
0
2 0
0.31
0.30
0.30
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
6
16
0
3
3
2
0
2
12
9
21
1
1
2
Sumber: Seksi Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
0
0
0
TABEL 79 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA SITUBONDO TAHUN 2012
NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA
114,112,889,406
84.13
A. RUMAH SAKIT
50,233,148,105
37.03
a. Belanja Langsung
35,721,785,529
b. Belanja Tidak Langsung
14,511,362,576
B. DINAS KESEHATAN
63,879,741,301
a. Belanja Langsung
35,104,475,802
b. Belanja Tidak Langsung
28,775,265,499
2 APBD PROVINSI
83,862,500
a. Belanja Langsung
47.09
0.06
83,862,500
b. Belanja Tidak Langsung
-
Bantuan Keuangan Bidang Kesehatan
-
3 APBN :
21,293,787,000
a. Dana Dekonsentrasi
-
b. Tugas Pembantuan
5,000,000,000
c. Jamkesmas Dasar
3,612,100,000
d. Jamkesmas Rujukan
5,068,273,000
e. Jampersal
3,101,564,000
f. BOK
4,511,850,000
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
15.70
-
-
-
-
156,213,500
0.12
(sebutkan project dan sumber dananya) 5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 6 BANTUAN LUAR NEGERI (BLN) TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
135,646,752,406
TOTAL APBD KAB/KOTA
1,043,487,899,641
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KESEHATAN KAB/KOTA PERKAPITA Sumber: Seksi Perencanaan dan Angaran Dinkes dan RSUD Abdoer Rahem
10.94 206,561.00
INDIKATOR KINERJA SPM TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA : TRIWULAN : IV NO
NAMA INDIKATOR
1 2 3
Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Cakupan pelayanan nifas Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Cakupan kunjungan bayi Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization Cakupan pelayanan anak balita Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Cakupan peserta KB aktif Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit : a. Penemuan penderita AFP b. Penemuan dan penanganan penderita Pneumonia balita c. Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif d. Penemuan dan penanganan DBD e. Penanganan penderita diare Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin A. Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/Kota Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
14 15 16 17
18 Cakupan desa siaga aktif
SITUBONDO HASIL/ REALISASI (A) 8,484 1,921 8,838 8,734 1,004 8,561 116 25,216 271 175 9,727 95,901 14 1,836 594 88 35,373 322,747 22,798 2 52 66
HUN 2012
UBONDO TARGET/ SASARAN SETAHUN (B) 11,280 2,256 10,768
(A)/(B) ( %)
KETERANGAN
75.21 85.15 82.08
92 belum 80
10,768 1,460 9,733 136 39,821 429 175 9,240 122,840
81.11 68.77 87.96 85.29 63.32 63.17 100.00 105.27 78.07
94 95 75 90 85 65 25 100 100 70
belum belum belum belum
144,114 4,955 703 88 26,990 328,331
9.71 37.05 84.54 100.00 131.06 98.30
2 40 belum 75 100 100 100 belum
328,331 2
6.94 100.00
52
100.00
belum
5 100 100
136
48.53
…………………, ……………………………….. KEPALA DINAS KESEHATAN KAB/KOTA ……………………………………………..
……………………………………….. NIP. ……………………………….
50 belum
LINK INDIKATOR SPM DAN PROFIL NO
NAMA INDIKATOR
1 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 3 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 4 Cakupan pelayanan nifas 5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 6 Cakupan kunjungan bayi 7 Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization 8 Cakupan pelayanan anak balita 9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan 10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 12 Cakupan peserta KB aktif 13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit : a. Penemuan penderita AFP b. Penemuan dan penanganan penderita Pneumonia balita c. Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif d. Penemuan dan penanganan DBD e. Penanganan penderita diare 14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin A. Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin 15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 16 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/Kota 17 Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam 18 Cakupan desa siaga aktif
BIDANG Bina Yankes Bina Yankes Bina Yankes Bina Yankes Bina Yankes Bina Yankes Bina PPMK Bina Yankes PPKM PPKM Bina Yankes Bina Yankes Bina PPMK Bina PPMK Bina PPMK Bina PPMK Bina PPMK PSDK PSDK Bina Yankes Bina PPMK PPKM
SEKSI Yankesga Yankesga Yankesga Yankesga Yankesga Yankesga P3PMK Yankesga Gizi Gizi Yankesga Yankesga
HASIL/REALISASI PADA PROFIL TABEL KOLOM KURSOR 28 7 G 35 31 6 F 36 28 28 31 37 38 43 42 45 46 35
10 13 18 11 5 11 9 11 11 7
J 35 M 35 R 36 K 34 E 34 K 36 I 37 K 36 K 36 G 32
TARGET/SASARAN PADA TABEL KOLOM KURSOR 28 4 D 35 31 5 E 36 28 28 31 37 38 43 42 45 46 35
9 12 13 6 4 6 6 6 6 4
I 35 L 35 M 36 F 34 D 34 F 36 F 37 F 36 F 36 D 32
P3PMK P2 P2 P2 P2 Biakes
9 5 E 33 13 14 N 36 11 12 L 36 23 6 F 35 16 14 N 36 56+56A+57+57A 17+17+11+11 Q37+Q37+K37+K37
9 13 11 23 16 56
4 9 6 6 9 6
D 33 I 36 F 36 F 35 I 36 F 37
Biakes
56+56A+57+57A 23+23+17=17 W37+W37+Q37+Q37
56
6
F 37
Yankesjuksus
49
4
D 12
49
3
C 12
P3PMK Promkes
51 73
7 7
G 33 G 33
51 73
5 5
E 33 E 33